PENGARUH GAYA BELAJAR MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG-BANTEN TAHUN AJARAN 2011/2012 TERHADAP PRESTASI MATA KULIAH ABHIDHAMMA PITAKA PROPOSAL SKRIPSI Oleh : ADHI VERAWANTO NIM: 0250108010235 Disusun dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Buddha (S.Pd.B.) Jurusan Dharmacarya SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG – BANTEN 2012 1. ABSTRAK Verawanto , Adhi . , 2012. " Effect of High School Students Bbelajar style Buddhist Srivijaya Tangerang - Banten State Academic Year 2011/2012 Course Achievement Against the Abhidhamma Pitaka " , Tangerang 2012. Supervisor I Sapardi , S.Ag. , M. Hum . , Supervisor II Edi Ramawijaya Putra, M.Pd. Keywords : Learning Styles , Learning Achievement , Student This study aims to determine whether there is influence of learning style which is owned by the College Student Affairs Buddhist Srivijaya Tangerang Banten Achievement Against Value Abhiddhamma Pitaka. In this study, the sampling technique used or the subject population sampling techniques is the implementation is done by taking all the samples in the population .A total of 146 respondents from the total number of high school students Foreign Buddhist Srivijaya Tangerang - Banten . The results of the data analysis in this study shows that there is no influence of the force that held the students learn some vital lessons to the achievement of course Abhhidhamma pitaka in State College Buddhist Srivijaya Tangerang Banten . This is evidenced by the probability value of 0356 which has a value greater than 0.05 . An alternative hypothesis ( Ha ) is accepted if the probability value of less than 0.05 . . 1 2. PENDAHULUAN Prestasi belajar yang meningkat sangat dibutuhkan oleh semua pihak dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar sangat di pengaruhi oleh beberapa factor, terutama kebiasaan dan gaya belajar yang dimiliki oleh peserta didik. Semua pihak yang terlibat dalam proses belajar mengajar tidak bisa mengabaikan gaya belajar siswa. Gaya belajar penting untuk dipahami oleh dosen dan mahasiswa karena jika dosen memahami gaya belajar yang dimiliki mahasiswanya maka dosen tersebut akan menggunakan media dan metode pembelajar yang bervariasi, serta mahasiswa dapat mengoptimalkan gaya belajar yang mereka miliki. Keberhasilan dalam pembelajaran sangat ditentukan oleh metode yang digunakan dosen ketika menyampaikan materi perkuliahan, serta peranan mahasiswa itu sendiri dalam mengikuti proses belajar mengajar. Metode yang dianggap berhasil adalah metode yang sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki oleh mahasiswa, sehingga mahasiswa mampu menerima materi yang disampaikan. Jika dosen mengabaikan gaya belajar mahasiswanya dan menggunakan metode yang kurang tepat maka mahasiswanya juga akan merasa kesulitan dalam menerima materi yang disampaikan, apalagi tidak adanya upaya mahasiswa untuk berusaha memahami materi yang disampaikan oleh dosen. Setiap mahasiswa memiliki kecerdasan yang berbeda, tidak ada pelajar yang sudah sampai jenjang pendidikan tinggi dikatakan kurang mampu dalam menerima materi, yang ada hanya bagaimana materi itu disampaikan dan bagaimana usaha mahasiswa itu dalam menerima materi yang diajarkan, maka dari itu peranan dosen dalam mengetahui gaya belajar mahasiswa sangat diperlukan untuk upaya penggunaan metode pengajaran yang tepat dengan kondisi mahasiswanya. Disamping itu peranan mahasiswa dalam mengetahui gaya belajarnya sendiri juga sangat memiliki pengaruh yang besar. . Diharapkan dengan dosen mengetahui gaya belajar dari mahasiswanya maka dosen dapat menggunakan bermacam-metode dalam pengajaran yang sesuai dengan mata kuliah yang dibawakan dan bukan berarti jika dosen memahami gaya belajar mahasiswanya, maka dosen tersebut harus 2 mengajar satu persatu dari setiap siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda, melainkan dosen tersebut diharapkan bisa mengkolaburasikan metode-metode yang sesuai. Dosen yang tidak memperhatikan gaya belajar mahasiswa membuat mahasiswa menjadi bosan dalam mengikuti pembelajaran karena metode yang digunakan tidak sesuai dengan gaya belajar mereka. Pengaruh penggunaan metode yang tidak sesuai dengan gaya belajar jelas akan menjadi suatu hal yang fatal karena gaya belajar sangat mempengaruhi pencapaian prestasi. Oleh karena itu dosen pengajar dituntut menggunakan metode yang bervariasai, selain itu mahasiswa harus memiliki pengetahuan tentang gaya belajar yang mereka miliki sehingga proses belajar mengajar di kelas dapat berjalan dengan lancar. Sudah menjadi keharusan bagi semua dosen dan mahasiswa untuk memahami pentingnya gaya belajar, supaya semua materi yang disampaikan dapat diserap dan diterima oleh mahasiswa. Penelitian ini akan membahas keterkaitan antara gaya belajar dengan prestasi yang diperoleh mahasiswa dalam mata kuliah Abhidhamma Pitaka. 3. PEMBAHASAN Berdasarkan data penelitian yang telah diperoleh dan diolah menggunakan bantuan Program Statistical Product and Service Solution (SPSS) maka didapatkan mean atau rata-rata dan simpangan baku seperti pada table 1 berikut ini: Tabel 1 Data Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics ABHI Gabel Mean 75.01 2.17 Std. Deviation 10.709 .647 N 146 146 Dari table di atas diketahui bahwa rata-rata nilai prestasi Abhidhamma Pitaka sebesar 75,01 dan simpangan baku sebesar 10.709 dari populasi mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri 3 (STABN) Sriwijaya Tangeran-Banten tahun ajaran 2011-2012 yang berjumlah 146. Berikut ini data prestasi dan gaya belajar dari mahasiswa STAB N Sriwijaya : Gambar 1 Grafik Pencapaian Prestasi Belajar 60 50 40 Nilai A 30 Nilai B 20 Nilai C 10 Nilai D 0 Nilai A Nilai B Nilai C Nilai D Dari gambar 1 di atas dapat di ketahui pencapaian prestasi dari mahasiswa STAB N Sriwijaya sebesar 4,8% dari populasi mendapatkan nilai D yaitu nilai yang < 60, sebesar 29,4 % mendapatkan nilai C yaitu nilai < 70, sebesar 28,8% mendapatkan nilai B yaitu nilai < 80 dan sebesar 37% mendapatkan nilai A > 80. Gambar 2 Grafik Frekuensi Gaya Belajar Mahasiswa 90 80 70 60 50 Visual 40 Auditorial 30 Kinestetik 20 10 0 Visual Auditorial Kinestetik Dari gambar 2 diatas menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki gaya belajar visual sebanyak 20 orang atau 13,7% dari populasi, sedangkan mahasiswa yang memiliki gaya belajar auditorial sebanyak 81 orang atau 55,5% dari populasi dan mahasiswa yang memiliki gaya belajar kinestetik sebesar 45 orang atau 35,8% dari jumlah keseluruhan populasi. Disini menunjukan bahwa 4 frekuensi gaya belajar tertinggi yg dimiliki oleh mahasiswa STAB N Sriwijaya adalah gaya belajar auditorial sebesar 55,5 % dari populasi. Analisis Data 1. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah sebaran populasi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan uji normalitas residual dengan kolmogorov-smirnov. Data berdistribusi normal jika nilai probabilitas (p) lebih besar dari 0,05, sebaliknya jika probabilitas kurang dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi tidak normal. Uji analisis dapat dilihat seperti table di bawah ini: Tabel 2 Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) ABHI 146 75.01 10.709 .074 Gabel 146 2.17 .647 .296 .074 -.060 .894 .296 -.259 3.578 .401 .000 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari table di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas (p) dari nilai Abhidhamma Pitaka sebesar 0,401 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data residual telah memenuhi asumsi distribusi normal. Sedangakan data dari gaya belajar menunjukkan nilai 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data residual tidak memenuhi asumsi distribusi normal. b. Uji Homogenitas 5 Uji homogenitas dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa dua atau lebih kelompok data sempel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Jika nilai signifikan > 0,05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai variansi yang serupa (homogen). Table 3 Uji Homogenitas Data Test of Homogeneity of Variances ABHI Levene Statistic .565 df1 df2 143 2 Sig. .569 Dari table di atas terlihat bahwa Levene Test hitung adalah 0,565 dengan nilai probabilitas (p) sebesar 0,569 yang lebih besar dari 0,05. Dengan demikian untuk uji homogenitas telah terpenuhi. c. Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel terikat memiliki hubungan yang linier atau tidak. Kreteria penerimaan uji linieritas adalah jika nilai probabilitas (p) lebih kecil dari 0,05 atau tidak. Jika nilainya lebih kecil maka dapat dikatakan bahwa hubungan kedua variabel bebas dan terikat adalah linier, namun jika nilainya lebih besar dari 0,05 maka hubungannya adalah tidak linier. 6 Table 4 Uji Linieritas ANOVA Table Sum of Squares df ABHI * Gabel Between Groups (Combined) 110.407 Linearity 98.517 Deviation from Linearity 11.890 Within Groups 16517.565 Total 16627.973 Mean Square F 2 1 1 55.204 98.517 11.890 143 145 115.507 Sig. .478 .853 .103 .621 .357 .749 Dari table diatas menunjukkan nilai probabilitas adalah lebih besaar dari 0,05, sehingga hubungannya tidak linier. d. Uji Hipotesis Hipotesis alternatif pada penelitian ini menyatakan bahwa ada ada pengaruh gaya belajar mahasiswa STAB N Sriwijaya terhadap prestasi mata kuliah Abhidhamma Pitaka (H a), sehingga hipotesis nol menyatakan bahwa tidak ada pengaruh gaya belajar mahasiswa STAB N Sriwijaya terhadap prestasi mata kuliah Abhidhamma Pitaka (H0). Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana dengan bantuan computer melalui program SPSS. Rangkuman hasil analisis regresi sederhana dapat dilihat pada table berikut: Table 5 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 98.517 16529.456 16627.973 df 1 144 145 Mean Square 98.517 114.788 F .858 Sig. .356 a a. Predictors: (Constant), Gabel b. Dependent Variable: ABHI Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung sebesar 0,858 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,356. Oleh karena itu probabilitas (0,356) jauh lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat 7 dikatakan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima. Artinya tidak ada pengaruh gaya belajar mahasiswa STAB N Sriwijaya terhadap prestasi mata kuliah Abhidhamma Pitaka. 2. Hasil Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian Hipotesis yang dibantu dengan program SPSS, diketahui bahwa pada penelitian ini Hipotesis nol (H0) diterima, sedangkan Hipotesis alternatif (Ha) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh gaya belajar mahasiswa STAB N Sriwijaya terhadap prestasi matakuliah Abhidhamma pitaka. Dalam uji statistik menunjukkan bahwa nilai probabilitas penelitian sebesar 0.356 yang memiliki nilai lebih besar dari 0,05. Suatu Hipotesis alternatif (Ha) diterima jika nilai dari probabilitas kurang dari 0,05. A. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini H0 diterima, hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh gaya belajar yang dimikiki oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten terhadap pencapaian nilai prestasi di mata kuliah Abhidhamma Pitaka. Tidak adanya pengaruh ini dipertegas dengan hasil analisis melalui program SPSS yang menunjukkan nilai probabilitas pada uji hipotesis yang sebesar 0,356 yang memiliki nilai lebih besar dari 0,05, seperti yang terlihat pada Tabel 5 di atas. Suatu hipotesis alternatif (Ha) diterima jika nilai probabilitas kurang dari 0,05. Dimungkinkan faktor-faktor lain selain gaya belajar yang dimiliki oleh mahasiswa juga memiliki peranan yang besar dalam menentukan pencapaian prestasi mata kuliah Abhidhamma Pitaka. Faktor-faktor lain yang dimungkinkan memiliki peranan besar dalam penentuan prestasi mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten adalah faktor 8 internal yang terdiri dari faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Selain itu adapula faktor eksternal seperti faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. 9 4. PENUTUP 4.1 Simpulan Dari penjelasan bab yang sebelumnya, maka penulis menyimpulkan bahwa gaya belajar tidak terlalu mempengaruhi prestasi untuk mata kuliah Abhidhamma Pitaka. Hal ini karena karakter mata kuliah Abhidhamma Pitaka yang memiliki kesulitan tersendiri sehingga semua gaya belajar tidak terlalu berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar. 4.2 Saran Dari pembahasan yang tela dibahas oleh penulis, dari masalah yang telah dibahas oleh penulis, maka penulis menyarankan agar mahasiswa harus rajin membaca dan belajar mata pelajaran Adhidhamma Pitaka mengingat bahwa mata kuliah ini sangat penting dan memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Kepada dosen pengajar peneliti menyarankan untuk menggunakan metode yang kreatif untuk menyampaikan materi, dan memberikan tugas-tugas yang mengkondisikan mahasiswa mempelajari Abhidhamma lebih dalam lagi. 10 DAFTAR PUSTAKA Bhikkhu Agabalo.2007. “Dhammapada Atthakatha”. Jakarta: Perpustakaan Narada. Bhikkhu Nanamoli dan Bhikkhu Bodhi.2004. “Majjhima Nikaya”. Klaten: Vihara Bodhivansa dan Wisma Dhmmaguna. Bhikkhu Pesala.2002.Milinda Panha : The Debate of King Milinda. Klaten : Wisma Meditasi Dhammaguna. Bhikkhu Sikkhananda.2011.”Dasar-dasar Abhidhamma”. Myanmar: Chanmyay Yeiktha Meditation Center. Deporter Bobbi dan Mike Hernacki.1992.”Quantum Learning”. Terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman.2001.Bandung: KAIFA. Djalali.Puji Muljono.2007.”Pengukuran dalam Bidang Pendidikan”. Jakarta: PT Grasindo. Femi Olivia.2011.”Teknik Ujian Efektif”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. http://www.biografitokohdunia.com, diakses 11 Januari 2012 http://www.biografitokohdunia.com/2011/01/biografi-albert-einstein.html, diakses 11 Januari 2012 http://www.businessballs.com/kolblearningstyles.htm, diakses 11 Oktober 2011 http://belajarpsikologi.com/pengertian-prestasi-belajar/, diakses 3 Januari 2012 Kholifah.2003.”Pengaruh Cara dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akutansi Siswa Madrasah Aliyah Al-Azhar Pasuruan”. Skripsi Tidak diterbitkan. Malang: FE. Universitas Negeri Malang. M. Joko Susilo.2006.”Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar”.Yogyakarta: PINUS. Masidjo.2010.”Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah”. Yogyakarta: KANISIUS. Maurice Walshe. Penerjemah tim Dhammacitta Press.2009.”Digha Nikaya”. Jakarta : Dhammacitta Press. Mehm Tin Mon.2010.”The Essence Of Buddha Abhidhamma”.Yangon : Thin Lai Win Press. Mettadewi.1998.”Pokok-pokok Dasar Abhidhamma”. Jakarta: Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda. 11 Muhyono.2001.”Hubungan Minat dan Cara Belajar Fisika Dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas 1 Cawu 2 SMU Negeri 6 Malang, Tapel 2000/2001”. Skripsi Tidak diterbitkan. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang. Pandit J. Kaharuddin.2005.”Abhidhammatthasangaha”. Tangerang : Vihara Padumuttara. Ronny Kountur,2005.”Metode Penelitian”. Jakarta: PPM. Singgih Santoso.2005.”Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 12”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Teja S.M. Rashid.1997.”Sila dan Vinaya”. Jakarta: Buddhis BODHI Tim Penyusun.2007.”Riwayat Hidup Buddha Gotama”. : CV. YANWREKO WAHANA KARYA. Tukiran Taniredja dan Hidayati Mustafidah.2001.”Penelitian Kuantitatif”. Bandung: ALFABETA.cv. W.Gulo.2002.”Metode Penelitian”. Jakarta: PT Grasindo. Widyadharma.----.”Riwayat Hidup Buddha Gautama”. Malang: Club Penyebar Dhamma. 12