PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN PADA MANUSIA MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF PULUTAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : Luqman Fathur Rohim - JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA i ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN PADA MANUSIA MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF PULUTAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : Luqman Fathur Rohim - JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA iii iv v vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN Hidup itu pilihan, setiap pilihan ada resiko, berani memilih, berani ambil resiko. Allah akan merubah nasib seseorang apabila orang tersebut mau merubah nasibnya dan Allah akan meninggikan orang yang berilmu beberapa derajat dibanding orang yang tidak berilmu (QS. Ar-Ra‟du : dan QS. Al-Mujadilah: ) PERSEMBAHAN . Orang tuaku yang selalu mendidikku dari kecil sampai besar sekarang ini dan akhirnya aku bisa membuat bangga orang tuaku. . Adik-adikku dan saudaraku yang selalu menyemangati aku tiada henti. . Keluarga besar Mbah Atmo . Terima kasih kepada warga Kebonsari RT / umumnya dan lebih khusus Ibu Muryati sebagai ibu kos, Ibu Sumiyati sebagai ibu Warung dan Mbak Yani sebagai Juragan mainan yang telah membuatku nyaman hidup di Salatiga. . Teman-teman PGMI Angkatan . Teman-teman seperjuangan baik dari MTs, MAM, dan PGMI. . Segenap Civitas Akademika IAIN Salatiga vii KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pernafasan pada Manusia Melalui Metode Demontrasi Pada Siswa Kelas V MI Ma‟arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran / ”. Didalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapat bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada: . Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., Rektor IAIN Salatiga yang telah memberikan kesempatan belajar pada penelitian. . Bapak Suwardi, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan izin penelitian. . Ibu Peni Susapti, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah memberikan izin penelitian. . Bapak Wahidin, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya serta dengan tekun dan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi. . Segenap Dosen IAIN Salatiga yang telah membimbing, mendidik, dan memberikan pencerahan untuk selalu berfikir kritis, edukatif, dan inovatif selama berada di lingkungan Kampus IAIN Salatiga. viii . Bapak Drs. H. Abdul Basith, M.PdI., Kepala MI Ma‟arif Pulutan Salatiga yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian. . Ibu Aini, Guru Kelas V A MI Ma‟arif Pulutan Salatiga, yang telah membantu peneliti kepada penulis untuk mengadakan penelitian. . Seluruh guru dan karyawan MI Ma‟arif Pulutan Salatiga yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian. . Seluruh siswa Kelas V A MI Ma‟arif Pulutan Salatiga, yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian. . Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun tidak pernah terlupakan bantuannya yang turut dalam menyelesaikan penelitian. Akhirnya, semoga segala bantuannya yang tidak ternilai ini mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan balasan yang sepantasnya, dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti sendiri pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin. Salatiga, Agustus Luqman Fathur Rohim ix ABSTRAK Rohim, Luqman Fathur, . Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pernafasan pada Manusia Melalui Metode Demontrasi pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran / . Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Wahidin, S.Pd.I., M.Pd. Kata Kunci : Metode Demontrasi, Hasil Belajar, dan IPA. Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Ma‟arif Pulutan Salatiga pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi alat pernafasan pada manusia dengan metode demontrasi. Masalah utama yang ingin di jawab dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan metode demontrasi dalam pembelajaran IPA materi alat pernafasan pada manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Ma‟arif Pulutan Salatiga tahun pelajaran ?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan siklus. Setiap siklusnya meruapakan rangkaian merencanakan kegiatan yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma‟arif Pulutan Salatiga tahun pelajaran / dengan jumlah siswa, laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi alat pernafasan pada manusia melalui metode Demontrasi. Dapat dilihat dari siklus I sebesar , menjadi , ≥ pada siklus II. Untuk skor rata-rata siklus I sebesar , menjadi pada siklus II. x DAFTAR ISI SAMPUL ......................................................................................... i LEMBAR BERLOGO .................................................................... ii JUDUL ............................................................................................ ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. vii KATA PENGANTAR .................................................................... viii ABSTRAK ...................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................... xi DAFTAR TABEL ........................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................... B. Rumusan Masalah ............................................................... C. Tujuan Penelitian ................................................................ D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................. E. Manfaat Penelitian .............................................................. F. Definisi Operasional ............................................................ G. Metodologi Penelitian ......................................................... xi H. Sistematika Penulisan .......................................................... BAB II KAJIAN PUSTAKAN A. Hasil Belajar ........................................................................ . Definisi Belajar ....................................................... . Hasil Belajar ............................................................ . Macam-macam Hasil Belajar .................................. . Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar ............................................................ B. Pembelajaran IPA ................................................................ . Pengertian IPA ........................................................ . Tujuan dan Fungsi IPA ........................................... . Ruang Lingkup IPA ................................................ . Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA di SD/ MI ............................................................................ . Materi IPA di SD/ MI ............................................. C. Metode Demontrasi ............................................................. . Pengertian Metode Demontrasi ............................... . Langkah-langkah Penerapan Metode Demontrasi .. . Kelebihan Metode Demontrasi ............................... . Kelemahan Metode Demontrasi .............................. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Ma‟arif Pulutan Salatiga .................. xii . Visi dan Misi MI Ma‟arif Pulutan ........................... . Profil Sekolah .......................................................... B. Subjek Penelitian ................................................................. C. Waktu Penelitian ................................................................. D. Pelaksanaan Penelitian ........................................................ . Diskripsi Kegiatan Pra Siklus ................................. . Diskripsi Kegiatan Siklus I ..................................... . Diskripsi Kegiatan Siklus II .................................... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Siklus ............................................................................ B. Siklus I ................................................................................ . Hasil Belajar Siswa ................................................. . Observasi Terhadap Guru ....................................... . Refleksi ................................................................... C. Siklus II ............................................................................... . Hasil Belajar Siswa ................................................. . Observasi Terhadap Guru ....................................... . Refleksi ................................................................... D. Analisis Data Antar Siklus .................................................. . Analisis Kegiatan Pra Siklus ................................... . Analisis Kegiatan Siklus I ....................................... . Analisis Kegiatan Siklus II ...................................... E. Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ................... xiii BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ......................................................................... B. Saran .................................................................................... DAFTAR PUSTAKA .................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................... xiv DAFTAR TABEL Tabel . SK dan KD IPA Kelas V ................................................. Tabel . Data Siswa di MI Ma‟arif Pulutan .................................. Tabel . Data Nama-nama Guru MI Ma‟arif Pulutan ................... Tabel . Data Nama-nama Siswa Kelas V A ................................ Tabel . Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ........................................ Tabel . Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................ Tabel . Pedoman Penskoran Pengelolaan Pembelajaran Guru.... Tabel . Hasil Observasi Terhadap Guru Siklus I ......................... Tabel . Hasil Belajar Siswa Siklus II ......................................... Tabel . Hasil Observasi Terhadap Guru Siklus II ....................... Tabel . Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan II .............. xv DAFTAR GAMBAR Gambar . Bagan PTK ......................................................................... Gambar . Rata-rata Pra Siklus, Siklus I dan II ................................... Gambar . Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I dan II ................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran RPP Siklus I ........................................................................ Lampiran Soal dan Kunci Jawaban Siklus I ....................................... Lampiran RPP Siklus II ...................................................................... Lampiran Soal dan Kunci Jawaban Siklus II ...................................... Lampiran Lembar Konsultasi .............................................................. Lampiran Surat Permohonan Izin Penelitian ...................................... Lampiran Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................. Lampiran SKK .................................................................................... Lampiran Daftar Riwayat Hidup ....................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Undang-Undang Nomor Tahun pendidikan tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seorang harus memasuki kehidupan dimasyarakat dan dunia kerja. Karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pemerintah telah menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang. Namun fakta dilapangan belum menunujukan hasil yang memuaskan. Idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Menurut Buchori dalam Khabibah ( : ), bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Fakta dilapangan menunujukan bahwa dari berbagai mata pelajaran yang diajarkan dijenjang sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah salah satu dari mata pelajaran untuk meningkatkan produktifitas dan prestasi siswa adalah mata pelajaran IPA. IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan atau kejadian dan hubungan sebab akibatnya. Ada tiga istilah yang terlibat dalam hal ini yaitu; Ilmu + Pengetahuan + Alam. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia. Pengetahuan alam berarti pengetahuan tentang alam semesta beserta isinya. Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah, pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah, artinya diperoleh dengan metode ilmiah. Dengan pengertian ini, IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang memperlajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini (Asih, ). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Balai Pustaka, : ) ilmu artinya Pengetahuan tentang suatu bidang tertentu yang disususn secara sistematis menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu dibidang pengetahuan itu. Alam artinya segal yang ada di langit dan di bumi (seperti bintang, bumi, kekuatan dll) Pengetahuan artinya segala sesuatu yang diketahui yang berkenaan dengan hal pelajaran. Jadi IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala yang ada di alam baik yang ad di langit dan di bumi. Namun tidaklah mudah seorang guru dapat mencapai target atau tujuan pendidikan sebagaimana makna penting dari eksistensi pelajaran IPA tersebut, karena kondisi yang terjadi dalam pembelajaran kebanyakan siswa memiliki antusias rendah dalam mengikuti pelajaran dan mengalami kejenuhan ketika guru menyampaikan materi saat terjadi proses belajar mengajar. Ada siswa yang cepat menguasai materi dan ada pula siswa yang lambat. Untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep yang belum dikuasai, maka guru harus menggunakan alat peraga dan metode pembelajaran yang tepat dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan survei awal yang dilakukan dengan wawancara guru, masalah pembelajaran IPA materi alat pernafasan pada manusia masih belum dipahami siswa dan masih banyak mengalami kendala-kendala dalam kegiatan pelaksanaan pembelajarannya. Dalam proses pembelajaran guru tidak menggunakan metode yang tepat sehingga siswa mengalami kejenuhan dan bosan, padahal dalam proses pembelajaran harus menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini menjadi agenda guru pada khususnya untuk dapat memahami bagaimana mampu menemukan sebuah formula agar siswa menjadi subjek dan objek pendidikan agar mampu mencapai tujuan sesuai target yang ditentukan guru. Untuk mencapai pada sasaran dan tujuan pada pembelajaran IPA sangat diperlukan kreatifitas guru dalam mengkondisikan proses belajar yang tidak membosankan. Karena IPA merupakan pembelajaran eksak yang membutuhkan beberapa variasi dalam metode pembelajarannya. Hal ini jelas kita sadari bersama sebagai praktisi pendidikan, bahwa pembelajaran IPA memerlukan aspek pemahaman, keterampilan berbagai komponen yang saling terkait anatara satu dengan yang lain. Karena kita sebagai guru memahami bahwa pelajaran IPA memiliki objek yang sangat luas tentang kehidupan yang ada disekitar siswa. Baik mengenai benda-benda yang hidup, maupun benda-benda yang mati. Dari beberapa metode pembelajaran, penggunaan metode demontrasi mempunyai pengaruh terhadap bagaimana siswa mampu mengakomodasikan pengetahuan mereka dalam menguasai konsep, menanamkan konsep IPA serta mengaplikasikannya dalam lingkungan hidup siswa. Dalam penggunaan metode pembelajaran identik dengan strategi pembelajaran. Dalam hal ini strategi pembelajaran diperlukan sebuah pemahaman konsep oleh guru dan sekaligus berkaitan dengan materi pelajaran. Metode merupakan cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. ( Asih , ). Karena dalam proses pembelajaran guru harus tepat dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Orientasi proses pembelajaran IPA adalah suatu proses pembelajaran yang aplikatif, mengembangkan proses berfikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan mengembangkan sikap peduli dan tanggung jawab terhadap lingkungan alam. Orientasi proses pembelajaran IPA tersebut dapat dilakukan dengan cara diskusi, demontrasi, dan praktikum. Metode demontrasi ini memiliki kesesuaian dan yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Metode demonstrasi mempunyai banyak kelebihan. Adapun beberapa kelebihan metode demontrasi adalah ) membuat pengajaran menjadi lebih jelas, ) memusatkan perhatian siswa, ) lebih mengarah pada materi yang diajarkan, ) lebih melekatkan pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran dalam diri siswa. Upaya guru untuk meningkatkan pelayanan dalam pembelajaran adalah dengan cara mengaplikasikan metode yang tepat serta pendekatan pembelajaran yang relevan, maka akan menjadikan siswa memiliki antusias yang tinggu pula. Dengan penerapan metode demontrasi misalnya, akan menjadikan siswa berhadapan langsung teori yang diterangkan dengan benda yang menjadi materi materi pembahasan. Dengan kata lain maka persepsi siswa akan tergambar secara jelas, dan akan menghilangkan verbalisme. Berpijak dari beberapa alasan di atas dan juga mengingat keterbatasan perbedaan kemampuan siswa, maka dalam penelitian ini penulis tertarik dan merasa berkepentingan guna memberikan alternatif pemecahan masalah. Dengan mengadakan penelitian tentang “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pernafasan pada Manusia Melalui Metode Demontrasi Pada Kelas V di MI Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran ”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah pada penyusunan skripsi ini, maka dapat penulis rumuskan masalah: “ Apakah penggunaan metode demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi alat pernafasan pada manusia pada kelas V di MI Ma‟arif Pulutan Salatiga tahun pelajaran ? C. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui penggunaan metode demontrasi dalam meningkatkan hasil belajar IPA materi alat pernafasan pada manusia pada kelas V di MI Ma‟arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran . D. Hipotesis Penelitian Sesuai denga kajian teori diatas, penulis dapat mengajukan hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu metode demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi alat pernafasan pada manusia siswa kelas V di MI Ma‟arif Pulutan Salatiga tahun ajaran . Penggunaan metode demontrasi ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan adalah sebagai berikut: ) Penelitian ini dikatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya secara klasikal, sedangkan secara individual siswa telah mencapai nilai lebih dari atau sama dengan . ) Aktivitas belajar dan hasil belajar siswa meningkat apabila dari jumlah siswa telah aktif mengikuti pelajaran IPA materi alat pernafasan pada manusia melalui metode demontrasi sesuai dengan aspek aktivitas belajar dalam kegiatan belajar mengajar yang diamati dan meningkatnya hasil belajar siswa di tiap akhir siklus. E. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis dan secara praktis bagi siswa, guru, dan sekolah. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : . Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan bagi umumnya dan dapat memberikan informasi baru bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran IPA, terutama dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi alat pernafasan pada manusia. . Manfaat Praktis a) Manfaat bagi Guru Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi oleh guru dan menambah wawasan serta keterampilan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. b) Manfaat bagi Siswa ( ) Siswa memperoleh pelajaran IPA yang lebih menarik, menyenangkan, dan memungkinkan dirinya untuk memahami materi IPA sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. ( ) Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas mandiri, kelompok, yang terstruktur dan tidak terstruktur. ( ) Meningkatkan keberanian siswa mengungkapkan pendapat, ide, pertanyaan, dan saran. ( ) Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam menyampaikan hasil karyanya. c) Manfaat bagi Sekolah ( ) Menciptakan rasa saling membantu dan kerjasama dengan lembaga lain sehingga suasana intensif tersebut menjadi lebih harmonis. ( ) Dapat mengangkat nama baik sekolah tersebut karena dapat mengembangkan metode pembelajaran yang tepat dan meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi yang diajarkan. ( ) Membantu sekolah tersebut berkembang karena adanya guruguru yang profesional dan mempunyai kompetensi yang memadai. F. Definisi Operasional . Hasil Belajar Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristikseseorang sejak lahir. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Menurut Depdiknas ( ) belajar adalah perubahan perilaku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman. Jadi hasil belajar adalah suatu perolehan yang telah dicapai dari suatu pekerjaan sesuai dengan usaha yang dilakukan dalam proses kegiatan belajar. Dalam penelitian yang dimaksud hasil belajar siswa materi alat pernafasan pada manusia adalah kemampuan yang dimiliki setiap siswa mengenai pengetahuan dan pemahaman tentang materi tersebut yang ditandai dengan adanya perubahan hasil belajar siswa secara berkelanjutan serta tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). . Metode Demontasi Metode demontrasi merupakan cara pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan dengan menggunakan media atau alat peraga yang sesuai dengan materi yang disajikan. Menurut Cole & Chan dari Sulistyowati ( ) metode demontrasi berhubungan dengan tiga komponen, yaitu; (a) materi pelajaran yang meliputi fakta, hukum, teori, generalisasi, aturan, dan prinsip; (b) contoh yang digunakan untuk mengilustrasikan materi pembelajaran; (c) kerangka yang digunakan oleh guru dalam mengintegrasikan pembelajaran dengan contoh-contoh yang relevan. materi G. Metodologi Penelitian . Rancangan Penelitian PTK dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Menurut Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi ( ) menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-kata yang tergabung didalamnya, yakni: Penelitian + Tindakan + Kelas, dengan paparan sebagai berikut: a) Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. b) Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. c) Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pembelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Berdasarkan pemahaman terhadap penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Penerapan PTK dalam penelitian ini didasarkan pada temuan problem dalam bentuk problem pembelajaran yaitu tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPA rendah dan ada keinginan guru untuk memperbaiki tingkat pemahaman siswa dengan kegiatan penelitian. . Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas V MI Ma‟arif Pulutan yang siswa, laki-laki siswa dan perempuan siswa. Pada Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan jenis penelitian kolaboratif. Sebagai kolaborator adalah guru IPA kelas V yaitu Ibu Aini Nur F. Dalam kegiatan ini peneliti hanya mengamati kegiatan pembelajaran. Waktu pelaksanaan peneliti ini adalah semester I tahun ajaran / . . Lokasi Penelitian a) Tempat Penelitian : MI Ma‟arif Pulutan Salatiga b) Mata Pelajaran : IPA c) Materi Pokok : Alat Pernafasan pada Manusia d) Kelas/ Semester : V/ I . Objek Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah: a) Aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA pada materi alat pernafasan pada manusia melalui metode demontrasi. b) Aktivitas guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan pelajaran IPA pada alat pernafasan pada manusia menggunakan metode demontrasi. c) Hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran IPA alat pernafasan pada manusia melalui metode demontrasi. . Langkah-langkah Penelitian Menurut Sutama ( : ), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri empat tahapan penting, yaitu; rencana (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Adapun skema dan penjelasan masing-masing tahapan sebagai berikut : PELAKSANAAN PERENCANAAN SIKLUS I PENGAMATAN REFLEKSI PELAKSANAAN PERENCANAAN SIKLUS II PENGAMATAN REFLEKSI Gambar Bagan . Siklus PTK. (Sumber: Sutama ; ) a. Perencanaan Tindakan ( Planning ) Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Ada empat kegiatan dalam tahap perencanaan yaitu: ) Menentukan target kompetensi. ) Mendesain pembelajaran yaitu membuat skenario pembelajaran dengan penerapan pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah dan pendekatan keterampilan proses (silabus, RPP, alat pembelajaran). ) Mendesain alat tes. ) Membuat jadwal pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan ( Action ) Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran tertulis pada RPP dan perencanaan tindakan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu; pendahuluan, inti dan penutup. c. Pengamatan ( Observation ) Observasi tindakan dilakukan selama pelaksanaan tindakan dengan catatan guru mengikuti teknik pengajaran yang dirancang peneliti. Instrumen observasi menggunakan pedoman observasi yang berisikan indikator yang didesain berdasarkan fokus penelitian. Dalam hal ini berisi indikator yang mewakili data. Tujuan pedoman tersebut untuk mendiskripsikan hal-hal yang terjadi dalam proses penelitian tindakan. Di samping itu peneliti juga menggunakan alat bantu rekam yaitu kamera untuk menambah validitas data. Pemantauan terfokus pada kegiatan siswa dan kegiatan guru yaitu mencatat apa yang dilihat, didengar dan diamati selama proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk catatan lapangan. d. Refleksi ( Reflection ) Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan khususnya dalam tingkat pemahaman siswa. Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat untuk memperbaiki tindakan berikutnya. Adapun bahan yang direfleksikan adalah hasil dari langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan pengamatan (observasi). Kemudian hasil catatan tersebut didiskusikan bersama-sama antara peneliti dan guru (pola kolaboratif). Hasil yang dicapai dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. . Analisis Data Menganalisis data dapat dilakukan dengan memecah data mentah ke dalam kelompok tertentu, mengkatagorikan, dan menelaahnya. Teknis analisis data dalam PTK terdiri atas tiga komponen dasar berupa reduksi data, beberapa (display) data, dan penarikan kesimpulan (Kunandar, : ) a. Hasil belajar siswa dianalisis dengan membandingkan antara nilai pre tes dan nilai pos tes. b. Data kuantitatif, berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran siswa terhadap keaktifan di keas dalam pembelajaran IPA. c. Teknik Analisis Data Pengelolaan data pada penelitian ini menggunakan cara atau menganalisis data secara kuantitatif. Data kuantitatif beupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif dengan menentukan presentasi ketuntasan belajar dan mean (rata-rata) kelas. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentase dan angka. Dalam penelitian ini, ada dua hal nilai yang harus di hitung yaitu nilai rata-rata kelas dan nilai ketuntasan belajar individu. Berikut ini adalah cara menghitungnya: ) Menghitung nilai rata-rata kelas ∑ ̅ ∑ Keterangan : ̅ = nilai rata-rata ∑ = jumlah semua nilai siswa ∑ = jumlah siswa (Aqib, : ) ) Menghitung ketuntasan belajar klasikal ∑ X Keterangan : % = persentase ketuntasan klasikal ft = frekuensi siswa tuntas KKM ∑f = jumlah frekuensi seluruhnya (Aqib, Apabila tingkat ketuntasan ≥ : ) (Djamarah, : ), maka ketuntasan belajar klasikal tercapai. Hal ini dikarenakan kondisi sekolah yang memenuhi untuk mencapai ketuntasan tersebut. H. Sistematika Penulisan Skripsi berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pernafasan pada Manusia Melalui Metode Demontrasi pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran / lima bab. Sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut : ditulis dengan . Bagian muka skripsi yang memuat judul, persetujuan pembimbing, persyaratan keaslian tulisan, motto, dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. . Bagian isi yang keseluruhan terdiri dari bab dengan uraian sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II Kajian Pustaka Bab ini penulis mengemukakan landasan teori dari tiap-tiap variable penelitian. BAB III Pelaksanaan Penelitian Pada bab ini berisi tentang gambaran umum MI Ma‟arif Pulutan dan pelaksanaan penelitian. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian meliputi diskripsi persiklus dan pembahasan. BAB V Kesimpulan dan Penutup Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar . Belajar Definisi Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Menurut Fudyartanto (Baharuddin, ), usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu. Menurut Gagne, belajar itu merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang untuk mengubah tingkah lakunya cukup cepat, dan perubahan tersebut bersifat relatif tetap, sehingga perubahan yang serupa tidak perlu terjadi berulang kali setiap menghadapi situasi yang baru. Seseorang dapat mengetahui belajar telah berlangsung pada diri seseorang apabila dia mengamati adanya perubahan tingkah laku orang tersebut, dan perubahan tersebut bertahan lama. Menurut Slameto (Djamarah : ), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Adapun menurut Burton dalam Susanto ( : ), belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain dan individu dengan lingkungannya sehingga merka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkang menurut Sriyanti ( : ), belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi perkembangan individu. Sementara menurut Hamalik (Susanto : ), menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman. Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak. . Hasil Belajar Hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku. Seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan, atau penguasaan nilai-nilai (sikap). Menurut Anitah ( : . ), para ahli psikologi tidak semua perubahan perilaku dapat digolongkan ke dalam hasil belajar. Perubahan perilaku karena kematangan (misalnya seorang anak kecil dapat merangkak, duduk, atau berdiri, lebih banyak disebabkan oleh kematangan dari pada oleh belajar). Demikian perubahan perilaku yang tidak disadari karena minum minuman keras, tidak digolongkan ke dalam perubahan perilaku hasil belajar. Menurut Nawawi (Susanto, : ), bahwa hasil belajar adalah dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Secara sederhana, yang dimaksud hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah malalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar adalah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman (interaksi dengan lingkungan), tempat proses mental dan emosional terjadi. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dikelompokkan ke dalam tiga ranah, yaitu : pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan penguasaan nilai-nilai atau sikap (afektif). Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuantujuan pembelajaran atau tujuan intruksional. Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sunal ( ( : ) dalam Susanto : ), bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu progam telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencangkup segala hal yang dipelajari di sekolah, naik iyu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa. . Macam-macam Hasil Belajar Menurut Susanto ( : ), hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih lanjut jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Pemahaman Konsep (Aspek Kognitif) Pemahaman menurut Bloom dalam Susanto ( : ), diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang di baca, yang di lihat, yang dialami, atau yang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang dilakukan. Aspek kognitif berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri dari enam yaitu; ingatan, pemahaman, penggunaan, analisis, sintesis, dan evaluasi b) Keterampian Proses (Aspek Psikomotorik) Usman dan Setiawati dalam Susanto ( mengemukakan keterampilan bahwa yang keterampilan mengarah proses kepada : ), merupakan pembangunan kemampuan fisik, mental, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya. Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti kreativitas, kerja sama, bertanggung jawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan. c) Sikap (Aspek Afektif) Menurut Lange dalam Susanto ( : ), sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Jadi ketiga hasil belajar yang telah dijelaskan diatas penting diketahui oleh guru dalam rangka merumuskan tujuan pengajaran dan menyusun alat-alat penilaian, baik tes maupun tidak tes. . Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasi Belajar Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktorfaktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu faktor dalam diri siswa sendiri (intern) dan faktor dari luar diri siswa (ekstren). a) Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar di antaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan, dan kesehatan, serta kebiasaan siswa. Salah satu hal yang terpenting dalam kegiatan belajar yang harus ditanamkan dalam diri siswa bahwa belajar yang dilakukannya merupakan kebutuhan dirinya. Minat belajar berkaitan dengan seberapa besar individu merasa suka atau tidak suka terhadap materi yang dipelajari siswa. Minat inilah yang harus dimunculkan lebih awal dalam diri siswa. Minat, motivasi, perhatian siswa dapat dikondisikan oleh guru. Setiap individu memiliki kecakapan yang berbeda-beda. Kecakapan tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan kecepatan belajar; yakni sangat cepat, sedang, dan lambat. b) Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar di antaranya adalah lingkungan fisik dan nonfisik (termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti riang gembira, menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, progam sekolah (termasuk dukungan komite sekolah), guru, pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah. Guru merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar, sebab guru merupakan manajer atau sutradara dalam kelas. B. Pembelajaran IPA . Pengertian IPA IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melakui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto, : ). Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang pokok bahasannya adalah alam dengan segala isinya. Ada tiga istilah yang terlibat dalam hal ini yaitu; Ilmu + Pengetahuan + Alam. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia. Pengetahuan alam berarti pengetahuan tentang alam semesta beserta isinya. Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah, pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah, artinya diperoleh dengan metode ilmiah. Dengan pengertian ini, IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang memperlajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini (Asih, ). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Balai Pustaka, : ) ilmu artinya Pengetahuan tentang suatu bidang tertentu yang disususn secara sistematis menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu dibidang pengetahuan itu. Alam artinya segal yang ada di langit dan di bumi (seperti bintang, bumi, kekuatan dll) Pengetahuan artinya segala sesuatu yang diketahui yang berkenaan dengan hal pelajaran. Jadi IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala yang ada di alam baik yang ada di langit dan di bumi. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip- prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekiatar secara alamiah. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. pembelajaran Di tingkat Salingtemas SD/ MI diharapkan ada penekanan (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SD/ MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah ( Modul, : ). . Tujuan dan Fungsi IPA Tujuan pembelajaran IPA meliputi; (a) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptan-Nya, (b) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (c) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, (d) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan, (e) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam, (f) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. . Ruang Lingkup IPA Ruang lingkup IPA di SD/ MI sebagai berikut; (a) ciri-ciri penggolongan makhluk hidup, (b) organ tubuh makhluk hidup, (c) benda/ materi, sifat-sifat dan kegunaannya, (d) gaya dan pengaruhnya terhadap suatu benda, (e) sumber daya alam, manfaat dan dampak bagi kehidupan, (f) tata surya dan anggotanya. . Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA di SD/ MI Tabel . SK dan KD IPA Kelas V Standar Kompetensi Makhluk Hidup Kompetensi Dasar dan Proses Kehidupan .Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan . .Mengidentifikasi fungsi organ fungsi organ pernafasan manusia . .Mengidentifikasi pernafasan hewan, misalnya ikan dan cacing tanah . .Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan . .Mengidentifikasi organ peredaran darah manusia . .Mengidentifikasi gangguan pada organ peredaran darah manusia .Memahami cara . .Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau tumbuhan hijau membuat membuat makanan . .Mendeskripsikan makanan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan .Mengidentifikasi makhluk cara . . Mengidentifikasi penyesuaian diri hidup hewan dengan lingkungan tertentu untuk menyesuaikan diri mempertahankan hidup . . Mengidentifikasi penyesuaian diri dengan lingkungan tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup Benda dan Sifatnya .Memahami hubungan . .Mendiskripsikan hubungan antara sifat antara sifat bahan dengan bahan penyusunannya dengan bahan penyusunnya, dan misalnya benang, kain, dan kertas perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses . .Menyimpulkan tentang perubahan hasil penyelidikan sifat benda, baik sementara atau tetap . Materi IPA di SD/ MI a) Alat Pernafasan pada Manusia Semua makhluk hidup bernafas. Bernafas dalah proses menghirup udara dan mengeluarkan udara. Di dalam udara terkandung berbagai gas, salah satunya adalah oksigen. Gas yang dibutuhkan oleh tubuh adalah oksigen. Oleh karena itu, hanya oksigen yang diambil dari udara untuk pernafasan. Pernafasan mengeluarkan karbon dioksida. Gas karbon dioksida dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru. Hampir semua jenis makhluk hidup mempunyai alat khusus untuk pernafasan. Alat khusus pernafasan pada manusia adalah paru-paru. Alat pernafasan pada manusia adalah paru-paru. Paru-paru terletak dalam rongga dada di atas diafragma. Diafragma adalah sekat antara rongga dada dan rongga perut. Paru-paru dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Di dalam paru-paru terjadi penyerapan gas oksigen dan pengeluaran gas karbon dioksida. Paru-paru adalah alat pernafasan utama manusia yang dilengkapi saluran pernafasan lain seperti; ( ) rongga hidung, ( ) tekak (faring), ( ) pangkal tenggorokan (laring), ( ) batang tenggorokan (trakea), ( ) cabang batang tenggorokan (bronkus), ( ) gelembung paru-paru (alveolus). Paru-paru manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu, paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Kedua paru-paru kita tersusun oleh kurang lebih juta gelembung-gelembung kecil yang disebut alveolus. Pada bagian alveolus inilah pertukaran oksigen dengan karbon dioksida berlangsung. Pada saat bernafas, udara masuk ke rongga hidung, menuju tekak, pangkal tenggorok, batang tenggorok, cabang batang tenggorok dan masuk ke gelembung-gelembung paru-paru. Aktivitas memasukkan udara ke paru-paru disebut inspirasi, sedangkan aktivitas mengeluarkan udara dari paru-paru disebut ekspirasi. Ada dua pernafasan pada manusia yaitu; pernafasan dada dan pernafasan perut. Pernafasan dada adalah pernafasan yang terjadi akibat kontraksi otot-otot antar tulang rusuk (otot sela iga). Jika otot tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar. Tekanan udara di rongga dada lebih kecil daripada tekanan udara luar, sehingga udara luar masuk ke paru-paru. Peristiwa ini disebut inspirasi. Sebaliknya jika otot antar tulang rusuk mengendur (relaksasi), tulang dada dan tulang rusuk turun ke posisi semula, rongga dada mengecil. Tekanan udara di rongga dada lebih besar daripada tekanan udara luar, sehingga udara dari dalam paru-paru dihembuskan keluar. Peristiwa ini disebut ekspirasi. Pernafasan perut adalah pernafasan sebagai akibat aktivitas otot diafragma. Pada saat otot diafragma berkontraksi, otot diafragma menjadi datar, rongga dada membesar, tekanan udara dalam rongga dada kecil, akibatnya udara dari luar masuk ke dalam paru-paru (pauparu mengembang). Sebaliknya bila otot diafragma mengendur atau relaksasi, otot ini akan melengkung ke atas, rongga dada mengecil, tekanan udara dalam rongga dada besar, sehingga udara keluar dari paru-paru (paru-paru mengempis). b) Jenis-jenis gangguan pada alat pernafasan manusia ( ) Influenza merupakan penyakit menular yang paling sering menyerang. Kuman penyebab influenza menular melalui udara. ( ) Asma merupakan gangguan proses pernafasan karena adanya penyempitan saluran pernafasan. Penyebab asma adalah alergi. Bahan yang dapat menyebabkan alergi antara lain rambut atau bulu hewan, debu, asap, dan udara dingin. ( ) Pneumonia adalah penyakit radang paru-paru yang akut. Artinya, penyakit radang paru-paru ini menyerang tiba-tiba dan cepat menjadi parah. Penyakit ini biasanya terjadi setelah penderita terkena penyakit campak, influenza, bronkitis, dan penyakit lainnya. ( ) Tuberkulosis (TBC) paru-paru adalah penyakit yng disebabkan oleh infeksi bakteri. Penderita TBC, pada paru-paru terdapat bintil-bintil kecil di dinding alveolus, sehingga mengganggu proses penyerapan oksigen. ( ) Bronkitis merupakan penyakit yang ditandai dengan peradangan pada trakea atau bronkus. Peradangan tersebut menimbulkan gejala nafas berbunyi dan nafas terasa pendek. Penderita bronkitis juga mengalami batuk berkepanjangan. C. Metode Demontrasi . Pengertian Metode Demontrasi Metode merupakan cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan. Demontrasi merupakan cara pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan dengan menggunakan media atau alat peraga yang sesuai dengan materi yang disajikan (Wisudawati, ). Metode demontrasi dalam pembelajaran IPA dapat dilakukan dengan menghadirkan objek nyata ke kelas, pemodelan, urutan suatu kegiatan eksperimen, grafik atau histogram suatu data, software komputer dan skema atau penampang lintang dua dimensi atau tiga dimensi. . Langkah-langkah Penerapan Metode Demontrasi a) Persiapkan alat-alat yang diperlukan. b) Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan dan apa yang akan dikerjakan. c) Guru mendemontrasikan kepada anak-anak secara perlahan-lahan, serta memberikan penjelasan yang cukup singkat. d) Guru mengulang kembali selangah demi selangkah dan menjelaskan alasan-alasan setiap langkah. e) Guru menjelaskan kepada siswa agar melakukan demontrasi sendiri langkah demi langkah dan disertai penjelasan. Dengan demikian demontrasi itu dapat dilakukan hampir pada semua mata pelajaran. Menurut Hamalik (Asnawir : , ), demontrasi itu akan lebih efektif bila dilakukan sebagai berikut; a) Setiap langkah dalam demontrasi harus dapat dilihat dengan jelas oleh siswa. b) Semua penjelasan secara lisan hendaknya dapat didengar secara jelas pula oleh siswa. c) Anak-anak mengikuti, dan pada prinsipnya mereka harus tahu apa yang sedang diamati. d) Demontrasi harus dilaksanakan dengan teliti. e) Guru sebagai demonstrator harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan lancar dan efektif. f) Demontrasi hendaknya dilaksanakan pada saat yang tepat. g) Beri kesempatan pada siswa untuk berlatih apa yang telah mereka amati. . Kelebihan Metode Demontrasi Ada beberapa kelebihan dari metode demontrasi yaitu; a) Membantu peserta didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau sistem kerja (sistem pencernaan, pernafasan dll), mekanisme kerja suatu benda (jangka sorong, mikrometer sekrup, termometer dll) dan langkah-langkah eksperimen (pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda, dll). b) Memudahkan dalam memberikan berbagai jenis penjelasan tentang konsep IPA. c) Kesalahan-kesalahan yang terjadi hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya. . Kelemahan Metode Demontrasi Adapun kelemahan dalam metode demontrasi yaitu; a) Peserta didik kadang sukar melihat demontrasi dengan jelas jika dilaksanakan dalam kelas yang besar. b) Tidak semua benda dapat didemontrasikan. c) Sukar dimengerti jika didemontrasikan menguasai materi. oleh guru yang kurang BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Ma’arif Pulutan Salatiga . Visi dan Misi MI Ma‟arif Pulutan Salatiga a) Visi Terwujudnya center of exellence on ellementary school dalam agama dan budi pekerti, bahasa, dan sains-tech. b) Misi ) Membangun rasa cinta dan bangga terhadap agama, bangga, dan tanah air. ) Menanamkan nilai-nilai Islam ahlus sunah wal jamaah dalam perilaku sehari-hari. ) Membentuk pribadi berakhlak mulia dan berprestasi tinggi. ) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan beragam bahasa (Arab, Inggris, dan Jawa). ) Membekali sains-tech tepat guna. . Profil Sekolah a) Identitas Madrasah Nama Sekolah : MI Ma‟arif Pulutan Alamat Sekolah : Sidorejo Kota : Salatiga Propinsi : Jawa Tengah Nama Penyelenggara : Lembaga Pendidikan Ma‟arif NU PC LP Ma‟arif NU Kota Salatiga Alamat Penyelenggara : Jl. Kartini Nomor Salatiga NSM : NSB : NIM/ NPSN : Tahun Didirikan : Status Madrasah : Terakredetasi B (SK Ketua BANS/M Prop. Jawa Tengah No. Dd. Tanggal Status Tanah ) : Wakaf Surat Kepemilikan Tanah :No. . Luas Tanah Oktober : . . . . . . . m . . . dan & No. m belum bersertifikat wakaf (tanah lain milik Yayasan dan wakaf seluas sudah m) Status Bangunan : Wakaf Milik Yayasan Luas Bangunan : m bersertifikat b) Data Siswa Tahun Ajaran / Tabel . Data Siswa MI Ma‟arif Pulutan tahun pelajaran Urutan Kelas Jumlah Siswa / Jumlah Rmbl Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Jumlah c) Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Tabel . Data PTK MI Ma‟arif Pulutan No Keterangan Jumlah Pendidik Guru PNS Guru Tetap Yayasan Guru Tidak Tetap Yayasan Tenaga Kependidikan Tata Usaha Tenaga Kebersihan Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan B. Subjek Penelitian Subjek peneliti terkait peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA semester I kurikulum KTSP materi alat pernafasan pada manusia pada siswa kelas V A MI Ma‟arif Pulutan Salatiga yang berjumlah siswa. Dengan data pada tabel . sebagai berikut : Tabel . Subyek PTK No. Nama Akhsana Rani Saputri Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan P Alzena Nataneila Syifa P Dwi Maulana Purba Wicaksana L Fadhil El Karim L Faris Muhammad Irfan L Firsta Ratri Arzada Gazha Firmansyah Prayatno P L Iffa Qonia Khoirunisa Jefri Tristiyanto P L Kayana Luna Ananda Asmara P Lutfiana Zahriani P Luthfiana Amalia Jauharoh P M. Abdur Rozak L M. Sa‟daika Quthbi N L Muhammad Nadhif Abdala L Muhammad Rojin Najah L Muhammad Yunianto L Naufal Hidayat Mumtaz L Nayla Aulia P Nova Dwi Ariyanti P Nova Rina Q P Nur El Falah Putra Ramadhan L Oktaviana Fitri Ramadhani P Rafikri Dzakiey Verdyan L Risma Bilqis Febriyadi P Souni Ahmad Tsagif L Syakira Dzarrin Naila P Umi Maghfiroh P Jumlah Jumlah Siswa Keseluruhan (Sumber: Adminitrasi Guru Kelas V A Ibu Aini) C. Waktu Penelitian Penelitian dimulai pada tanggal Juli pada tahap ini peneliti mengadakan observasi pembelajaran IPA di MI Ma‟arif Pulutan Salatiga. Dilanjutkan diskusi dengan wali kelas V A Ibu Aini yang juga sebagai pengampu mata pelajaran IPA. Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siklus I dilaksanakan pada tanggal Agustus untuk menyesuaikan siklus selanjutnya pada hari Rabu jam ke - dan sampai tercapai kriteria keberhasilan PTK dengan jadwal pembelajaran yang disepakati Peneliti dan wali kelas. Sedangkan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siklus II dilaksanakan pada tanggal Agustus pada hari Sabtu jam ke - . D. Pelaksanaan Penelitian . Deskripsi Kegiatan Pra Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri dari (dua) siklus ini merancang pembelajaran menggunakan metode demontrasi dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep belajar dan mampu menarik perhatian siswa sehingga akan berdampak pada hasil belajar siswa. Pembelajaran menggunakan metode demontrasi diharapkan dapat membantu para guru untuk mengembangkan gagasan tentang strategi kegiatan pembelajaran yang efektif dan inovatif serta mengacu pada pencapaian kompetensi individual masing-masing siswa. Pre Test dilakukan sebelum tindakan penelitian. Pre Test yang terdiri dari soal yang dilaksanakan hari Rabu tanggal Agustus . Peneliti melakukan pre test di tahap awal tersebut diketahui bahwa dari siswa yang tuntas siswa dengan persentase dan siswa yang belum tuntas berjumlah , yaitu , siswa dengan persentase dengan KKM untuk Mata Pelajaran IPA di MI Ma‟arif Pulutan . . Deskripsi Kegiatan Siklus I Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V A MI ma‟arif Pulutan telah dilakukan oleh peneliti secara langsung. Pelaksanaan setiap siklus dalam penelitian ini meliputi empat tahap sebagaimana yang dikemukakan oleh Kurt Lewin (Sutama, ( ) Tahap Perencanaan, ( ) : Tahap ), sebagai berikut : Pelaksanaan, ( ) Tahap Pengamatan, dan ( ) Tahap Refleksi. Adapun hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : Siklus I dilaksanakan ( x yang diikuti oleh menit) pada tanggal Agustus siswa. Adapun rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut: a) Tahap Perencanaan (Planning) Pada tahap ini perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal sebagai berikut: ) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran di kelas serta hasil belajar siswa. ) Memuat desain pembelajaran (RPP) dengan penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi. ) Menyusun soal-soal tes yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran. ) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA. ) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA. ) Melakukan dokumentasi. b) Tahap Pelaksanaan (Acting) Pada siklus I membahas tentang alat pernafasan pada manusia. Tiap pertemuan selama jam pembelajaran ( x menit). Dalam proses pembelajaran siklus I peneliti memfokuskan agar siswa dapat mengetahui alat pernafasan pada manusia yang dijelaskan oleh guru kelas. Peneliti menggunakan media gambar pernafasan pada manusia yang dijelaskan oleh guru. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan tindakan sebagai berikut: ) Kegiatan Awal (a) Salam, do‟a dan mengabsen siswa. (b) Guru mengadakan Pre Test. (c) Guru memberikan apersepsi tentang alat pernafasan pada manusia (d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kompetensi dasar yang akan dicapai. atau ) Kegiatan Inti Tahap Eksplorasi (a) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi. (b) Guru menyampaikan materi tentang alat pernafasan manusia, cara memelihara dan penyakitnya. (c) Guru memimpin untuk melakukan tanya jawab kepada siswa tentang alat pernafasan, cara memelihara dan penyakitnya. Tahap Elaborasi (a) Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke depan mendemontrasikan pernafasan. (b) Guru meminta seluruh siswa untuk mendemontrasikan cara bernafas. (c) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah dipelajari. Tahap Konfirmasi (a) Siswa menulis materi alat pernafasa dan fungsinya dengan urut. (b) Guru memberikan umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. ) Kegiatan Akhir (a) Guru menyimpulkan materi alat pernafasan yang telah dipelajari bersama. (b) Guru memberikan evaluasi dengan tes. (c) Guru menilai hasil evaluasi. (d) Guru memberikan tugas rumah kepada siswa dengan membuat model alat pernafasan pada manusia. (e) Guru menutup pelajaran dengan do‟a bersama dan salam. c) Tahap Pengamatan (Observation) Observasi pada siklus I ini peneliti melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan dalam siklus I ini adalah pengamatan terhadap keterampilan guru dalam mengajar. Setelah pembelajaran siklus I selesai peneliti mengoreksi kembali proses pembelajaran yang di lakukan oleh guru kelas V A MI Ma‟arif Puutan. Masih ada kekurangan yaitu: ) Media yang digunakan terlalu kecil. ) Guru kurang terampil dalam proses pembelajaran d) Tahap Refleksi (Reflection) Setelah proses pembelajaran selesai peneliti melakukan refleksi. Peneliti mengoreksi hasil pembelajaran siklus I dan mengoreksi aspek-aspek yang perlu ditingkatkan pada pembelajaran siklus II. Membandingkan hasil belajar pre test dan siklus I serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam pembelajaran siklus I. Kegiatan siklus I ada beberapa kelebihan dalam proses pembelajaran diantaranya yaitu: ) Melalui metode demontrasi mampu menarik perhatian siswa dalam pembelajaran IPA. ) Kemampuan siswa kelas V A MI Ma‟arif Pulutan dalam penyerapan pembelajaran tergolong baik dan cepat. Ada pula kelemahan dalam proses pembelajaran pada siklus II diantaranya yaitu: ) Siswa mampu menjawab pertanyaan secara bersamasama, walau masih ada siswa yang malu untuk menjawab. ) Kondisi siswa yang ramai karena antusias berlebihan dari siswa menyebabkan sulit untuk dikontrol. ) Siswa belum bisa menyimpulkan materi diakhir pelajaran. . Deskripsi Kegiatan Siklus II Siklus II dilaksanakan ( x diikuti oleh ) pada tanggal Agustus yang siswa. Kompetensi Dasar (KD) yang dipelajari pada siklus II adalah mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dengan sub bab membuat model pernafasan manusia dan mendemontrasikan cara kerjanya. Adapun rincian tiap tahapan kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut: a) Tahap Perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal sebagai berikut: ) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran di kelas serta hasil belajar siswa. ) Merencanakan pembelajaran dengan membuat RPP. ) Membuat lembar kerja siswa dan alat evaluasi hasil belajar berupa tes tertulis. ) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi. ) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran. ) Melakukan dokumentasi. b) Tahap Pelaksanaan (Acting) Pada siklus II membahas materi alat pernafasan pada manusia dan cara memelihara alat pernafasan manusia serta penyakitnya selama jam pelajaran ( x menit). Dalam proses pembelajaran siklus II peneliti memfokuskan agar siswa dapat mengetahui alat pernafasan pada manusia lebih dalam lagi dan cara memelihara alat pernafasan serta penyakitnya yang diajarkan oleh guru. Guru menggunakan media alat pernafasan pada manusia. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan tindakan sebagai berikut: ) Kegiatan Awal (a) Salam, do‟a dan mengabsen siswa (b) Guru menanyakan tugas rumah untuk membuat model pernafasan (c) Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran kemudian guru memberi apersepsi pada siswa ) Kegiatan Inti Tahap Eksplorasi (a) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru tentang alat pernafasan, cara memelihara dan penyakitnya (b) Guru memimpin untuk melakukan tanya jawab kepada siswa tentang alat pernafasan, cara memelihara dan penyakitnya (c) Setelah selesai tanya jawab guru meminta siswa untuk mengeluarkan pernafasan Tahap Elaborasi tugas rumah berupa model alat (a) Guru memberikan penjelasan bagaimana cara kerja model alat pernafasan (b) Salah satu siswa diminta untuk mendemontrasikan cara kerja model alat pernafasan (c) Guru meminta siswa untuk memperhatikan cara memelihara alat pernafasan serta penyakitnya Tahap Konfirmasi (a) Guru memberikan komentar hasil dari mendemontrasikan model alat pernafasan (b) Siswa menulis materi alat pernafasan, cara memelihara dan penyakitnya (c) Guru memberikan umpan balik terhadap apa yang telah dipelajari ) Kegiatan Akhir (a) Guru menyimpulkan materi tentang alat pernafasan dengan urut, cara memeliharanya dan penyakitnya (b) Guru memberikan evaluasi dengan tes tertulis (c) Guru menilai hasil evaluasi (d) Guru menutup pelajaran dengan do‟a dan salam c) Tahap Pengamatan (Obsevation) Observasi pada siklus II ini dilakukan peneliti terhadap guru kelas V A MI Ma‟arif Ibu Aini Nur F. Pengamatan yang dilakukan dalam siklus II ini adalah pengamatan terhadap keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode demontrasi. Pengamatan aktivitas peneliti dalam pengelolaan IPA menggunakan metode demontrasi dilakukan oleh observer yaitu guru kelas V A MI Ma‟arif Pulutan. d) Tahap Refleksi (Reflection) Setelah proses pembelajaran selesai peneliti melakukan refleksi. Peneliti mengoreksi hasil pembelajaran siklus II dengan membandingkan hasil belajar siklus I dan siklus II serta kelebihan dan kelemahan yang ditemukan dalam pembelajaran. Kegiatan pada siklus II ini terdapat beberapa kelebihan diantaranya yaitu: ) Siswa lebih berani bertanya dan menjawab pertanyaan. ) Siswa lebih serius dalam memahami materi pembelajaran. ) Siswa sudah mulai bisa menyimpulkan materi diakhir pembelajaran. ) Guru lebih terampil mendemontrasikan alat pernafasan pada manusia. Kegiatan pada siklus II ini terdapat beberapa kelemahan diantaranya yaitu: ) Dengan banyaknya jumlah siswa, guru sulit untuk mengendalikan dengan baik. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Siklus Subjek peneliti terkait peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA semester I Kurikulum KTSP materi Alat Pernafasan pada Manusia pada siswa kelas V A MI Ma‟arif Pulutan yang berjumlah siswa. Sebelum penyampaian materi alat pernafasan pada manusia dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mengadakan Pre Test untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang akan disampaikan. Pre Test terdiri dari soal pilihan ganda dilaksanakan sebelum pembelajaran IPA pada hari Rabu Agustus . Hasil dari Pre Test siswa kelas V A MI Ma‟arif Pulutan disajikan dalam Tabel . berikut: Tabel . Hasil Pre Test No. Nama Nilai Keterangan ARS Tidak Tuntas ANS Tidak Tuntas DMPW Tidak Tuntas FEK Tidak Tuntas FMI Tidak Tuntas FRA Tuntas GFP Tidak Tuntas IQK Tidak Tuntas JT Tuntas KLAA Tidak Tuntas LZ Tidak Tuntas LAJ Tidak Tuntas MAR Tuntas MSQN Tidak Tuntas MNA Tuntas MRN Tidak Tuntas MY Tidak Tuntas NHM Tuntas NAQ Tuntas NDA Tuntas NQA Tuntas NFPR Tidak Tuntas OFR Tidak Tuntas RDV Tidak Tuntas RBF Tidak Tuntas SAT Tuntas SDN Tidak Tuntas UM Tuntas (Sumber : Data Hasil Pre Test, Agustus ) Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan Pra Siklus ini, maka diperoleh: ∑ nilai seluruh peserta didik (F) = ∑ peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = ∑ peserta didik (N) = Ketuntasan belajar (%) = = = , % Sehingga, nilai rata-rata ( ̅ ) = = = , Hasil belajar berdasarkan pada perolehan nilai Pre Test yang dilakukan pada siswa diperoleh nilai tertinggi dengan rata-rata , . Siswa yang tuntas pada pre test sebanyak dengan persentase , siswa dengan presentase , nilai terendah , siswa dan siswa yang tidak tuntas KKM sebanyak , . Persentase rata-rata kelas ini masih dibawah kriteria ketuntasan yang ditentukan peneliti pada mata pelajaran IPA kelas V A MI Ma‟arif Pulutan yaitu dari jumlah siswa. B. Siklus I . Hasil Belajar Siswa Dalam siklus I ini pembelajaran IPA untuk materi Alat Pernafasan pada Manusia sudah dilaksanakan. Data yang diperoleh dari siklus ini adalah berupa data nilai prestasi belajar siswa pra PTK. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, dimana guru dibantu kolaborator yang berperan sebagai pengamat dan penilai. Pada akhir pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA pada MI Ma‟arif Pulutan adalah . Dalam penelitian ini akan dilihat tingkat kenaikan prestasi dan ketuntasan siswa yang akan dilihat dari siklus ke siklus. Pada pertemuan pertama ini dijelaskan materi mendalam tentang Alat Pernafasan pada Manusia yang meliputi Alat pernafasan pada manusia dan penyakitnya serta cara merawatnya melalui metode demontrasi yang disiapkan dan dikemas dengan baik. Peneliti memberikan tes evaluasi siklus I sebanyak hasil tes tersebut ada dan soal pilihan ganda. Dari anak yang mendapat nilai dibawah KKM ( siswa mendapat nilai diatas KKM ( ketuntasan belajar siswa mencapai , ). Hal itu berarti tingkat . Berikut tabel . hasil tes hasil belajar siswa siklus I. No. Nama Nilai Keterangan ARS Tuntas ANS Tuntas DMPW Tidak Tuntas FEK Tidak Tuntas FMI Tuntas FRA Tuntas GFP Tidak Tuntas IQK Tuntas JT Tuntas KLAA Tuntas LZ Tidak Tuntas LAJ Tidak Tuntas MAR Tuntas MSQN ) Tidak Tuntas MNA Tuntas MRN Tidak Tuntas MY Tidak Tuntas NHM Tuntas NAQ Tuntas NDA Tuntas NQA Tuntas NFPR Tidak Tuntas OFR Tidak tuntas RDV Tuntas RBF Tuntas SAT Tuntas SDN Tidak Tuntas UM Tuntas KKM Tuntas Tidak Tuntas (Sumber : Data Hasil Siklus I, Agustus ) Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan Siklus I ini, maka diperoleh: ∑ nilai seluruh peserta didik (F) = ∑ peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = ∑ peserta didik (N) = Ketuntasan belajar (%) = = = , % Sehingga, nilai rata-rata ( ̅ ) = = = , . Hasil Observasi Terhadap Guru a. Pedoman Pengolahan Data Tabel . Pedoman Penskoran Pengelolahan Pembelajaran Guru Skor Kriteria Penilaian Pengelolaan pembelajaran guru sangat baik Pengelolaan pembelajaran guru baik Pengelolaan pembelajaran guru cukup Pengelolaan pembelajaran guru kurang b. Pengolahan Data Observasi terhadap guru dilakukan dengan pengamatan berstruktur. Hasil pengamatan oleh guru pembelajaran siklus I hari Rabu tanggal pengamat Agustus pada dapat terlihat pada tabel . berikut: No Kemampuan Guru Skala Penilaian . Kurang Cukup Baik Persiapan guru dalam mengajar Ketepatan guru untuk membuka pelajaran dan melakukan apersepsi Kemampuan guru dalam menguasai materi Ketepatan guru menggunakan metode demontrasi Melaksanakan evaluasi pembelajaran Menutup pelajaran Jumlah , Persentase (Sumber: pengamatan siklus I tanggal , Agustus ) . Refleksi Setelah proses pembelajaran selesai peneliti melakukan refleksi. Pembelajaran Siklus I berjalan dengan baik dan lancar. Ada beberapa hal yang menjadi garis besar baik kelebihan maupun kekurangan dalam proses pembelajaran siklus I. Setelah pembelajaran siklus I, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibanding hasil pra siklus. siswa ( , Siswa yang tuntas pada saat pra siklus ada siklus I menjadi , siswa ( ). Sedangkan siswa yang belum tuntas KKM pada waktu pra siklus ada menjadi menjadi siswa ( , , siswa ( , meskipun masih ada nilai terendah pengamatan ), pada siklus I ). Nilai tertinggi siswa meningkat dari . Nilai rata-rata juga terjadi peningkatan dari pra siklus ke siklus I, dari Hasil ) pada terhadap aktivitas , menjadi guru pada , . proses pembelajaran siklus I diperoleh kesimpulan aktivitas guru cukup berhasil dengan persentase , dengan kualifikasi baik dan , kualifikasi cukup. Guru menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, guru sangat terampil mendemontrasikan alat pernafasan pada manusia, guru memberi penguatan dan umpan balik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dengan sangat baik. Secara umum data yang ada menunjukan bahwa kegiatan pembelajaran siklus I memiliki kelebihan sebagai berikut: a) Kemampuan siswa kelas V A MI Ma‟arif Pulutan dalam menyerap pembelajaran pada umumnya tergolong baik dan cepat. b) Penggunaan metode demontrasi mampu menarik perhatian dan memicu keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA. Pembelajaran yang dilakukan pada siklus I juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan dalam pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut: a) Siswa mampu menjawab pertanyaan secara bersama-sama, walau masih ada beberapa siswa yang malu untuk menjawab. b) Kondisi siswa yang ramai karena antusias yang berlebihan dari siswa mengakibatkan sulit untuk di kontrol. c) Siswa belum bisa menyimpulkan materi di akhir pelajaran. Akan tetapi masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki sehingga pembelajaran perlu dilanjutkan ke siklus II diantaranya: a) Media yang digunakan terlalu kecil, sehingga masih banyak siswa yang tidak bisa melihat dengan jelas. b) Guru kurang terampil dalam mendemontrasikan alat pernafasan manusia. C. Siklus II Pembelajaran Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal Agustus menghasilkan data nilai hasil belajar siswa, hasil pengamatan aktivitas siswa dan observasi terhadap guru. . Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada siklus II disajikan pada tabel . berikut: No. Nama Nilai Keterangan ARS Tuntas ANS Tuntas DMPW Tidak Tuntas FEK Tuntas FMI Tuntas FRA Tuntas GFP Tuntas IQK Tuntas JT Tuntas KLAA Tuntas LZ Tuntas LAJ Tidak Tuntas MAR Tuntas MSQN Tuntas MNA Tuntas MRN Tuntas MY Tidak Tuntas NHM Tuntas NAQ Tuntas NDA Tuntas NQA Tuntas NFPR Tuntas OFR Tuntas RDV Tuntas RBF Tuntas SAT Tuntas SDN Tuntas UM Tuntas KKM Tuntas , Tidak Tuntas , (Sumber: Evaluasi belajar siswa siklus II) Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus II ini, maka diperoleh: ∑ nilai seluruh peserta didik (F) = ∑ peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = ∑ peserta didik (N) = Ketuntasan belajar (%) = = = , % Sehingga, nilai rata-rata ( ̅ ) = = = Hasil belajar dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa di siklus II tuntas dengan jumlah klasikal , ≥ dengan ketuntasan nilai ini melebihi KKM yang ditentukan yaitu . Hasil belajar siklus II di kelas V A MI Ma‟arif Pulutan mata pelajaran IPA dilihat dari hasil belajar siklus II yang di dapat dengan rata-rata kelas sedangkan nilai KKM yang menjadi acuan adalah . Siswa yang tuntas pada siklus II adalah , persentase Adapun dan siswa dengan siswa tidak tuntas dengan persentase , . siswa tersebut belum bisa mendapat nilai diatas KKM karena faktor kecerdasan siswa dan merasa kesulitan serta menerima materi tersebut, dan juga disebabkan oleh motivasi awal yang kurang. Adapun solusi yang diupayakan oleh guru adalah memberi progam remidial/ perbaikan guna menghasilkan nilai yang tuntas yang telah ditetapkan oleh madrasah pada mata pelajaran IPA di kelas V MI Ma‟arif Pulutan. . Hasil Observasi Terhadap Guru Observasi terhadap guru dilakukan dengan pengamatan berstruktur. Hasil pengamatan oleh peneliti pada pembelajaran siklus II hari Sabtu No. dapat dilihat pada tabel . berikut: Agustus Aspek Kemampuan Guru Skala Penilaian Kurang Cukup Baik Persiapan guru dalam mengajar Ketepatan guru untuk membuka pelajaran dan melakukan apersepsi Kemampuan guru menguasai materi pelajaran Ketepatan guru menggunakan metode demontrasi Melaksanakan evaluasi pembelajaran Menutup pelajaran Jumlah Persentase , , . Refleksi Karena nilai pada siklus II sudah memenuhi KKM maka refleksi tidak diperlukan lagi. D. Analisis Data Antar Siklus . Analisis Kegiatan Pra Siklus Dalam tahap pra siklus ini di bahas tentang hasil pengamatan peneliti terhadap nilai awal siswa kelas V MI Ma‟arif Pulutan Salatiga mata pelajaran IPA. Dari pengamatan tersebut, dapat diketahui bahwa seluruh siswa kelas V MI Ma‟arif Pulutan yang berjumlah , banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Jadi, siswa kelas V MI Ma‟arif tidak tuntas pembelajarannya. Kemudian peneliti melakukan pre test untuk mengetahui kompetensi awal siswa. Hasil belajar berdasarkan pada perolehan nilai pre test yang dilakukan pada adalah siswa diperoleh nilai tertinggi , dengan rata-rata sebanyak , . Siswa yang tuntas pada pre test siswa dengan persentase KKM sebanyak , nilai terendah , dan siswa tidak tuntas siswa dengan persentase , . Persentase rata- rata kelas ini masih dibawah kriteria ketuntasan yang ditentukan peneliti pada mata pelajaran IPA kelas V MI Ma‟arif Pulutan yaitu dari jumlah siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif agar siswa lebih tertarik dan bersemangat mengikuti pelajaran. Peneliti menggunakan metode demontrasi untuk meningkatkan belajar kelas V MI Ma‟arif Pulutan Salatiga. . Analisis Kegiatan Siklus I Pembelajaran siklus I berjalan dengan baik dan lancar. Ada beberapa hal yang menjadi garis besar baik kelebihan maupun kelemahan dalam proses pembelajaran siklus I. Setelah pembelajaran siklus I, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan hasil pra siklus. Siswa yang tuntas pada saat pra siklus adalah ( , ) pada siklus I menjadi siswa ( , ). Sedangkan siswa yang belum tuntas KKM pada waktu pra siklus adalah ( , ), pada siklus I menjadi siswa ( , siswa siswa ). Nilai tertinggi siswa pada siklus I adalah , meskipun masih ada yang terendah rata-rata pada siklus I adalah . Nilai , . . Analisis Kegiatan Siklus II Pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan berhasil karena sebanyak siswa dari jumlah keseluruhan siswa telah mencapai KKM, atau tingkat ketuntasan meningkat menjadi rata hasil evaluasi , dengan rata- . Dari siklus II ini perhatian siswa, motivasi dan aktivitas belajar IPA ada peningkatan yang signifikan. Berdasarkan pengamatan dari lembar observasi siswa dapat ditemukan perubahan-perubahan yang cukup baik sebagai berikut: a) Siswa lebih berani bertanya dan menjawab pertanyaan b) Siswa lebih serius dalam memahami materi pembelajaran c) Siswa sudah mulai bisa menyimpulkan materi diakhir pelajaran d) Peneliti menggunakan waktu sebaik mungkin untuk memberikan pendekatan kepada siswa agar lebih santai dan konsentrasi dalam melaksanakan pembelajaran Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada proses pembelajaran siklus II diperoleh kesimpulan aktivitas guru cukup baik dengan persentase , dengan kualifikasi baik dan , kualifikasi cukup. Guru menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, guru sangat terampil mendemontrasikan alat pernafasan pada manusia dengan sangat baik. Dari paparan diatas dapat diketahui bahwa menggunakan metode demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA siswa kelas V MI Ma‟arif Pulutan baik dari segi aktivitas dikelas maupun keterampilan secara individual pada saat tes akhir setiap siklusya. E. Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Data hasil perhitungan mulai pra siklus sampai siklus terakhir perlu dibandingkan. Hal ini dimaksudkan agar diketahui hasi penelitian baik peningkatan maupun penurunan mulai dari awal pra siklus sampai siklus terakhir. Hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel . beikut: Nilai No. Nama ARS ANS DMPW Fl E K FMI FRA GFP IQK Pra Siklus Siklus I Siklus II JT KLAA LZ LAJ MAR MSQN MNA MRN MY NHM NAQ NDA NQA NFPR OFR RDV RBF SAT SDN UM Jumlah Rata-rata , , , Ketuntasan % , , Hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demontrasi terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA karena terdapat peningkatan ketuntasan nilai yang signifikan antara pre test yaitu , % dengan rata-rata evaluasi belajar , . Ketuntasan klasikal siklus I mencapai evaluasi belajar , , % dengan rata-rata , . Sedangkan ketuntasan klasikal siklus II mencapai dengan rata-rata evaluasi belajar . Lebih jelasnya perbandingan rata-rata dan ketuntasan yang dicapai peneliti sajikan data tersebut dalam bentuk grafik pada Gambar . .dan . berikut: Gambar . Rata-rata Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II. 90 80 80 67,8 70 60 59,2 50 40 30 20 10 0 Pra Siklus Siklus I Siklus II Sumber : Hasil Perbandingan Rata-rata tiap Siklus oleh Peneliti Jarak dari Pra Siklus ke Siklus I , dan Siklus I ke Siklus II Sedangkan jarak dari Pra Siklus ke Siklus II adalah , . , . Gambar . Ketuntasan Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II. 100 89,2% 90 80 70 60,7% 60 50 35,7% 40 30 20 10 0 Pra Siklus Siklus I Siklus II Sumber : Hasil Perbandingan Tingkat Ketuntasan Klasikal oleh Peneliti Jarak dari Pra Siklus ke Siklus I , dan Siklus I ke Siklus II . Sedangkan jarak dari Pra Siklus ke Siklus II adalah , . Paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam Pembelajaran IPA Kelas V MI Ma‟arif Pulutan baik dari segi di kelas maupun kemampuan siswa secara individual pada saat tes akhir setiap siklusnya. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pernafasan pada Manusia Melalui Metode Demontrasi pada Siswa Kelas V MI Ma‟arif Pulutan Salatiga Tahun Pelajaran ” dapat disimpulkan bahwa, penggunaan metode Demontrasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Alat Pernafasan pada Manusia Melalui Metode Demontrasi pada Siswa Kelas V A MI Ma‟arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran . Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi belajar dan ketuntasan belajar siswa yaitu pada pra siklus sebesar siklus I dan menjadi , pada pra siklus sebesar ≥ , menjadi , pada pada siklus II, dan rata-rata hasil belajar , menjadi , pada siklus I dan menjadi pada siklus II. Dari hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, mulai dari pra siklus, siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa penggunaan Metode Demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Alat Pernafasan pada Manusia Melalui Penggunaan Metode Demontrasi pada Siswa Kelas V A MI Ma‟arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran berhasil. dan PTK ini dinyatakan B. Saran-saran Telah terbuktinya penggunaan Metode Demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Alat Pernafasan pada Manusia Melalui Penggunaan Metode Demontrasi pada Siswa Kelas V A MI Ma‟arif Pulutan Salatiga, maka kami sarankan hal-hal sebagai berikut : . Bagi Siswa Meningkatnya aktivitas siswa dan hasil belajar dalam memahami mata pelajaran IPA, yang dipengaruhi oleh keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi. . Bagi Guru Dapat mengetahui salah satu metode demontrasi pembelajaran yang dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas sehingga dapat meminimalkan masalah-masalah atau problema yang terjadi dalam pembelajaran. Dapat menambah kreatifitas dan keaktifan untuk meningkatkan sistem pembelajaran. . Bagi Sekolah/ Madrasah Didapatkannya masukan bagi madrasah untuk perbaikan proses pembelajaran menjadi meningkatkan mutu madrasah. lebih baik dan dapat . Bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga, dapat membantu dan referensi ilmu pengetahuan tambahan bagi mahasiswa lainnya serta menambah wawasan sebagai calon pendidik yang prefesional. DAFTAR PUSTAKA Asnawir, M. Basyiruddin Usman. . Media Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Pers Baharudin. . Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-Ruuz Media .................. . . Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta : Balai Pustaka .................. . . Modul PLPG Kelompok Guru MI. Semarang : IAIN Walisongo Djamarah. . Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Haryanto. . Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Erlangga Huda. . Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Mulyasa. Rusyan. . Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Rosdakarya . Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remadja Karya Sapriati, dkk. . Pembelajaran IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka Sriyanti, Lilik. Sumarna. . Psikologi Belajar. Salatiga : STAIN Salatiga Press . Ilmu Pengetahuan Alam . Surakarta : CV Mediatama Sukmadinata. . Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Rosdakarya Susanto. . Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup Sutama dan Sufanti. . Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta : UMS Trianto. . Mendesain Pembelajaran Inovatif dan Progesif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Wiriaatmadja. . Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Rosda Karya Wisudawati dan Sulistyowati. Bumi Aksara . Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Sekolah : MI Ma‟arif Pulutan Mata Pelajaran : IPA Kelas/ Semester : V/ I Materi Pokok : Fungsi Alat Pernafasan pada Manusia Alokasi Waktu : x Menit A. Standar Kompetensi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan . Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan B. Kompetensi Dasar . . Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia C. Indikator . . . Menjelaskan bagian-bagian organ pernafasan manusia secara urut . . . Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia D. Tujuan Pembelajaran . Dengan melihat gambar alat pernafasan manusia, siswa dapat menyebutkan saluran pernafasan manusia dengan urut dan benar. . Dengan memperagakan proses menarik nafas, siswa mampu menjelaskan fungsi organ pernafasan dengan benar. Karakter yang diharapkan: Rasa ingin tahu, kreatif, tanggung jawab, religius, tolerasi, disiplin, kerja keras. E. Materi Pembelajaran Sistem Pernafasan Manusia Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernafas. Bernafas merupakan proses pengambilan oksigen (O ) dari udara bebas dan pengeluaran karbondioksida (CO ) dan uap air (H O). Oksigen merupakan zat yang diperlukan oleh tubuh dalam proses pembakaran zat makanan. Pada proses ini dihasilkan sejumlah energi yang nantinya digunakan untuk melakukan aktivitas kehidupan. Alat-alat pernafasan pada manusia terdiri dari rongga hidung, pangkal tenggorok, tenggorok (trakea), dan paru-paru. Proses pernafasan pada manusia berawal dari masuknya udara bebas ke dalam hidung. Di dalam hidung, udara mengalami penyaringan sehingga debu atau kotoran yang berasal dari udara tidak dapat masuk. Penyaringan ini dilakukan oleh rambut hidung dan selaput lendir. Selain mengalami proses penyaringan, udara yang masuk ke dalam hidung juga mengalami penyesuaian suhu dan kelembapan. Masuk dan keluarnya udara pernafasan yang disebabkan oleh naik dan turunnya tulang rusuk disebut pernafasan dada. Sedangkan masuk dan keluarnya udara pernafasan karena mendatar dan melengkungnya diafragma disebut pernafasan perut. F. Metode Pembelajaran . Ceramah . Penugasan . Tanya Jawab . Demontrasi G. Media dan Sumber Belajar . Media Pembelajaran a. Gambar b. Siswa . Sumber Belajar a. Ilmu Pengetahuan Alam atau SAINS kelas V b. Gambar-gambar alat pernafasan H. Langkah-langkah Pembelajaran Pendahuluan Waktu Apersepsi menit a. Mengucap salam dan doa bersama b. Guru memeriksa kehadiran siswa c. Guru bertanya bagaimana cara bernafas? d. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari Kegiatan Inti menit Eksplorasi a. Guru menggali pemahaman awal siswa mengenai organ pernafasan pada manusia b. Siswa memperhatikan gambar alat pernafasan manusia yang telah disediakan oleh guru c. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan menunjukan gambar organ pernafasan pada manusia Elaborasi a. Guru mendemontrasikan cara bernafas pada manusia b. Setelah memperhatikan demontrasi tersebut, siswa menyebutkan organ pernafasan manusia dan fungsinya dengan urut dan benar c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan dengan materi d. Guru meminta seluruh siswa untuk mendemontrasikan cara bernafas Konfirmasi a. Siswa menulis alat pernafasan manusia dan fungsinya dengan urut dan benar b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk mempresentasikan atau menjelaskan materi alat pernafasan pada manusia Penutup menit a. Guru menyimpulkan materi organ pernafasan pada manusia b. Guru memberi tugas rumah dengan membuat model pernafasan c. Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari berikutnya d. Guru menutup dengan doa bersama dan salam I. Penilaian Guru memberikan beberapa soal tertulis untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa. . Aspek Penilaian a. Kemampuan Kognitif Siswa . Proses Penilaian a. Kemampuan kognitif siswa diukur melalui tes tertuls yang diberikan pada awal pembelajaran (Pre Test) dan akhir pembelajaran (Pos Test) . Bentuk Instrumen a. Tes tertulis terlampir (pos test) Silanglah (X) huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar . Berapa jumlah paru-paru yang kita miliki .... a. c. b. d. . Rambut hidung dan selapu lendir berguna untuk .... a. Menyaring udara yang masuk b. Mengikat oksigen c. Membasahi pangkal tenggorokan d. Mengeluarkan kotoran . Bagian alat pernafasan manusia yang berfungsi mengikat oksigen dan melepaskan karbon dioksida adalah .... a. Hidung c. Faring b. Laring d. Paru-paru . Proses pengisapan atau masuknya udara ke paru-paru disebut .... a. Ekspirasi c. Ekresi b. Inspirasi d. Inkuisi . Manusia harus peduli terhadap lingkungan dengan cara menanam pohon. Karena pohon menghasilkan udara untuk kita bernafas. Bagian dari udara yang dibutuhkan untuk bernafas adalah .... a. Nitrogen c. Karbon dioksida b. Oksigen d. Karbon monoksida . Yang bukan fungsi bulu hidung adalah .... a. Menyaring udara c. Menyaring debu b. Mengisi udara d. Menyaring kotoran . No. Jenis Gas Hidrogen Oksigen Nitrogen Karbon dioksida Gas yang dibutuhkan dan dibuang saat bernafas adalah nomor .... a. dan c. dan b. dan d. dan . Laring disebut juga .... a. Batang tenggorokan b. Cabang tenggorokan c. Pangkal tenggorokan d. Tekak . Oksigen pada alat pernafasan pada manusia di edarkan keseluruh tubuh oleh .... a. Paru-paru b. Hati c. Kulit d. Darah . Apabila sering menghirup udara tercemar dapat mengganggu kesehatan .... a. Paru-paru c. Usus b. Lambung d. Hidung Kunci jawaban . B . B . C . D . B . B . D . C . D . A RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Sekolah : MI Ma‟arif Pulutan Mata Pelajaran : IPA Kelas/ Semester : V/ I Materi Pokok : Fungsi Alat Pernafasan pada Manusia Alokasi Waktu : x Menit J. Standar Kompetensi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan . Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan K. Kompetensi Dasar . . Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia L. Indikator . . . Membuat model organ pernafasan manusia dan mendemonstrasikan cara kerjanya . . . Menjelaskan penyebab terjadinya gangguan organ pernafasan manusia . . . Memelihara kesehatan organ pernafasan manusia M. Tujuan Pembelajaran . Dengan melihat model alat pernafasan manusia, siswa dapat menyebutkan saluran pernafasan manusia dengan benar. . Melalui tanya jawab, siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya gangguan organ pernafasan manusia . Siswa mampu memelihara kesehatan organ pernafasan manusia dengan perilaku sehari-hari Karakter yang diharapkan: Rasa ingin tahu, kreatif, tanggung jawab, religius, tolerasi, disiplin, kerja keras. N. Materi Pembelajaran Sistem Pernafasan Manusia Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernafas. Bernafas merupakan proses pengambilan oksigen (O ) dari udara bebas dan pengeluaran karbondioksida (CO ) dan uap air (H O). Oksigen merupakan zat yang diperlukan oleh tubuh dalam proses pembakaran zat makanan. Pada proses ini dihasilkan sejumlah energi yang nantinya digunakan untuk melakukan aktivitas kehidupan. Alat-alat pernafasan pada manusia terdiri dari rongga hidung, pangkal tenggorok, tenggorok (trakea), dan paru-paru. Proses pernafasan pada manusia berawal dari masuknya udara bebas ke dalam hidung. Di dalam hidung, udara mengalami penyaringan sehingga debu atau kotoran yang berasal dari udara tidak dapat masuk. Penyaringan ini dilakukan oleh rambut hidung dan selaput lendir. Selain mengalami proses penyaringan, udara yang masuk ke dalam hidung juga mengalami penyesuaian suhu dan kelembapan. Masuk dan keluarnya udara pernafasan yang disebabkan oleh naik dan turunnya tulang rusuk disebut pernafasan dada. Sedangkan masuk dan keluarnya udara pernafasan karena mendatar dan melengkungnya diafragma disebut pernafasan perut. Alat pernafasan manusia dapat mengalami gangguan yang dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain karena menghirup udara tercemar dan terinfeksi kuman penyakit. Udara tercemar dapat berupa debu, asap, dan bau tidak sedap. Debu biasanya berasal dari tanah kering, serpihan kayu, atau benda padat yang amat halus. Asap merupakan benda gas yang dapat kita lihat. Asap yang mengotori udara dapat berasal dari kendaraan bermotor, pabrik dan pembakaran sampah. Serangan kuman penyakit dapat menyerang saluran pernafasan pada manusia sehingga kita jatuh sakit. Penyakit yang menyerang saluran pernafasan antara lain influenza, bronkitis, radang paru-paru (pneumonia), dan TBC paru-paru. Influenza merupakan penyakit yang paling sering menyerang, orang yang mudah terserang influenza jika kondisi tubuhnya sedang lemah. Radang paru-paru cirinya penderita sulit bernafas dengan nyaman, pernafasan terjadi sangat cepat. Kuman TBC paling sering menyerang paru-paru. Gejala penyakit TBC berupa berat badan terus menurun, sangat mudah letih, nyeri dibagian dada dst. Alat pernafasan merupakan bagian tubuh yang sangat penting. Oleh karena itu, kita harus menjaganya agar selalu sehat. Berikut adalah langkah-langkah menjaga kesehatan alat pernafasan; menjaga kebersihan udara dengan melakukan penghijauan, tidak membakar sampah sembarangan, menghindari udara kotor seperti asap knalpot, asap pabrik dengan memakai masker, dan membiasakan hidup sehat dengan olahraga. O. Metode Pembelajaran . Ceramah . Penugasan . Tanya Jawab . Demontrasi P. Media dan Sumber Belajar . Media Pembelajaran c. Model alat pernafasan d. Gambar . Sumber Belajar c. Ilmu Pengetahuan Alam atau SAINS kelas V d. Gambar-gambar alat pernafasan Q. Langkah-langkah Pembelajaran Pendahuluan Waktu Apersepsi menit e. Mengucap salam dan doa bersama f. Guru memeriksa kehadiran siswa g. Guru bertanya bagaimana cara menjaga alat pernafasan? h. Guru menyampaikan dipelajari materi yang akan Kegiatan Inti menit Eksplorasi d. Guru menggali pemahaman awal siswa mengenai organ pernafasan pada manusia e. Siswa memperlihatkan model alat pernafasan manusia yang telah dibawa f. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan menunjukan model organ pernafasan pada manusia Elaborasi e. Guru mendemontrasikan alat pernafasan pada manusia f. Setelah memperhatikan demontrasi tersebut, siswa menyebutkan organ pernafasan manusia, cara memelihara dan penyakitnya g. Guru kembali menjelaskan alat pernafasan, cara memelihara alat pernafasan dan penyakitnya h. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan dengan materi Konfirmasi c. Siswa menulis penyakit yang menyerang pada pernafasan manusia dan cara menjaganya d. Guru menunjuk salah satu siswa untuk mempresentasikan materi alat pernafasan manusia, cara memelihara dan penyakitnya Penutup menit e. Guru menyimpulkan materi alat pernafasan pada manusia, cara memelihara penyakitnya f. Guru memberi motivasi pada siswa dan g. Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari berikutnya h. Guru menutup dengan doa bersama dan salam R. Penilaian Guru memberikan beberapa soal tertulis untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa. . Aspek Penilaian a) Kemampuan Kognitif Siswa . Proses Penilaian a) Kemampuan kognitif siswa diukur melalui tes tertulis yang diberikan pada awal pembelajaran (Pre Test) dan akhir pembelajaran (Pos Test) . Bentuk Instrumen a) Tes tertulis terlampir (Pos Test) Silanglah (x) huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar! . Bagian dari udara yang dibutuhkan untuk pernafasan adalah .... a. Nitrogen b. Oksigen c. Karbon dioksida d. Karbon monoksida . Berikut yang termasuk gangguan pernafasan, kecuali .... a. Asma c. Flu b. Inspirasi d. Darah tinggi . Gangguan pernafasan yang disebabkan oleh virus adalah .... a. Asma c. Influenza b. Polip d. Sesak Nafas . Bagian dari udara yang dikeluarkan dari paru-paru disebut .... a. Nitrogen c. Karbon monoksida b. Oksigen d. Karbon dioksida . Diafragma merupakan penyekat antara rongga dada dengan .... a. Rongga perut b. Cabang tenggorokan c. Tulang rusuk d. Rongga hidung . Proses pengeluaran udara dari paru-paru disebut .... a. Inspirasi b. Ekresi c. Inkuisi d. Ekspirasi . Faring disebut juga .... a. Tekak b. Pangkal tenggorok c. Batang tenggorok d. Cabang tenggorok . Berikut yang merupakan gangguan pernafasan adalah .... a. Maag b. Darah tinggi c. Asma d. Tifus . Pernyataan berikut ini yang menunjukan cara menjaga kesehatan paru-paru adalah .... a. Duduk dengan orang yang merokok b. Rumah dekat dengan pabrik c. Menggunakan masker saat berkendara d. Mendekati udara tercemar . Ciri-ciri dari sesak nafas adalah .... a. Demam b. Sulit bernafas c. Bengkak pada tenggorokan d. Sakit kepala Kunci jawaban . B . D . C . D . A . D . A . C . C . B DOKUMENTASI PEMBELAJARAN DAFTAR NILAI SKK Nama : Luqman Fathur Rohim Jurusan : Tarbiyah NIM : Keguruan Progdi : Pendidikan dan Ilmu - - NO KEGIATAN . Orientasi Pengenalan WAKTU KEGIATAN – September KETERANGAN Peserta – Peserta Akademik dan Kemahasiswaan . OPAK Jurusan September Tarbiyah . Orientasi Dasar September Peserta September Peserta September Peserta September Peserta September Peserta Desember Peserta Keislaman . Entrepreneurship dan Perkoperasian . Achievment Motivation Training . Library User Education . Seminar Nasional Tema “Urgensi Media dalam Pergulatan Politik” . Tabligh Akbar Bertajuk “Tafsir POINT Tematik dalam Upaya Menjawab Persoalan Israel dan Palestina” . Sarasehan Akbar Maret Peserta - Peserta Bersama Tokoh Nasional Tema “Komitmen Politik Islam dalam Menata Arah Masa Depan Bangsa Indonesia” . DIKLAT Mei KEPROFESIAN HMJ Tema “Mencerahkan Dunia Pendidikan Melalui Kreatifitas Guru” . IPST (Islamic Publik Juni Peserta Mei Peserta Speaking Training) . Seminar Nasional dengan tema “ Mencegah Generasi Pemuda Islam dari Pengaruh Radikalisme ISIS” . Seminar Nasional November Peserta April Peserta Mei Peserta Mei Peserta dengan tema “ Pendidikan Karakter Untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan “ . Diskusi Terbuka dengan tema “ Degradasi Nasionalisme Akibat Pengaruh Hidonisme” . Seminar Nasional dengan tema “ Pendidikan Agama Menjadi Pelopor Kebangkitan Nasional Di Era Modern” . Seminar Nasional dengan tema “ Metodologi Penafsiran Kontemporer : AlQur‟an dalam Problema Kemanusiaan “ . Seminar Nasional Mei Peserta Mei Peserta Juni Peserta dengan tema “ LGBT dalam Perspektif Psikologi dan Kesehatan” . Dialog Nasional dengan tema “Menciptakan Peluang Ekonomi Kreatif Berbasis Bahasa Arab Melalui Implementasi Edupreneurship” . Seminar Nasional dengan tema “ Indonesia Budayaku Indonesia Warisanku (Salatiga Kota Pusaka)” . Dialog Nasional Juni Peserta Juni Peserta dengan tema “Peningkatan Konsep Hablum Minannas melalui Ramadhan” . Seminar Nasional Literasi Islam bertajuk “Membangun Budaya Literasi Islam di Era Informasi Digital” DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri Nama : Luqman Fathur Rohim Tempat, tanggal lahir : Karanganyar, Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat Rumah : Manjar RT September , Dawung, Matesih, Kab. Karanganyar B. Riwayat Pendidikan TK „Aisyiyah Parakan Bolong Karanganyar Kab. Karanganyar Lulus Tahun MI Muhammadiyah Mergomulyo Matesih Kab. Karanganyar Lulus Tahun MTs Muhammadiyah Blimbing Wonorejo Polokarto Kab. Sukoharjo Lulus Tahun MA Muhammadiyah Bekonang Mojolaban Kab. Sukoharjo Lulus Tahun