pedoman pendidikan - Fakultas Magister Ilmu Hukum FH UNAIR

advertisement
PANDUAN PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA
TAHUN 2016
1
SAMBUTAN DEKAN
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku Panduan
Pendidikan Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga
Tahun 2016 dapat diterbitkan sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Buku Panduan
Pendidikan ini sudah mengalami sedikit perbaikan dari buku panduan yang telah ada
sebelumnya, sesuai dengan perkembangan kebijakan akademik dan peraturan akademik di
Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga ini.
Buku Panduan ini selain berisi tentang visi, misi dan tujuan pendidikan juga menjadi
panduan akademik yang berlaku di Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Unair. Tujuan penyusunan Buku Panduan ini untuk memberikan informasi dan penjelasan
penting dalam proses pendidikan dan proses belajar mengajar di Program Studi Magister
Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Dengan demikian diharapkan
mahasiswa baru dapat menyusun rencana yang lebih tepat dan sistematis dalam mengikuti
pendidikan pada program ini.
Akhirnya disampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Tim
Penyusun Panduan Pendidikan Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Airlangga ini, serta pihak lain yang telah bekerja keras dalam menyelesaikan
buku ini. Semoga Buku Panduan Pendidikan ini dapat bermanfaat bagi segenap civitas
akademika, terutama para mahasiswa baru.
Surabaya, 25 Agustus 2016
Penanggung Jawab Program
D e k a n,
Prof. Dr. Drs. Abd. Shomad, S.H.,M.H.
NIP. 196705201992031002
2
PERATURAN DEKAN FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Nomor : 529/UN3.1.3/2016
Tentang
PANDUAN PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA
MENIMBANG : a. bahwa pendidikan Program Magister Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Airlangga adalah untuk menghasilkan yuris
yang memiliki kompetensi sebagai profesional hukum yang
berperan dalam pengembangan hukum berskala nasional
maupun internasional;
b. bahwa pendidikan Program Magister Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Airlangga adalah untuk menghasilkan
lulusan yang memiliki kualitas, moralitas dan integritas yang
baik;
c. bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas waktu serta
biaya pendidikan, tanpa mengurangi kualitas dan norma
akademik yang berlaku, maka diperlukan panduan belajar dan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan program
pendidikan tersebut;
d. Bahwa sehubungan dengan butir c maka dipandang perlu untuk
menetapkan Panduan Pendidikan Pendidikan Program Magister
Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga.
MENGINGAT
: 1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012,
Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5336);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2014 tentang Statuta
Universitas Airlangga (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5535);
4. Peraturan Rektor Universitas Airlangga No.5/H3/PR/2012
Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Rektor Universitas
Airlangga No. 11/H3/PR/2009 Tentang Peraturan Pendidikan
3
Universitas Airlangga.
5. Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 593/
DIKTI/Kep./1993, tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan
Program Studi Magister dan Doktor di Universitas;
6. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor: 6005/J03/
PP/2001 tentang Pembentukan Minat Studi Hukum Bisnis dan
Hukum Pemerintahan pada Program Studi Ilmu Hukum
Program Pascasarjana Universitas Airlangga;
7. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor : 1677/J03/
PP/ 2004 tentang Pembukaan Minat Studi Peradilan pada
Program Magister Program Studi Ilmu Hukum Program
Pascasarjana Universitas Airlangga;
8. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor : 5788/J03/PP/
2007 tentang Pelimpahan Pengelolaan Penyelenggaraan
Pendidikan Program Magister dari Program Pascasarjana ke
Fakultas di Lingkungan Universitas Airlangga;
9. Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga
Nomor 117/UN.3.1.3/KD/2014 tentang Pembukaan Minat Studi
Hukum Internasional pada Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Airlangga.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama
: Buku Panduan Pendidikan Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Airlangga, sebagaimana terlampir
dalam peraturan ini.
Kedua
: Buku Panduan Pendidikan Program Studi Magister Ilmu ukum
Fakultas Hukum Unversitas Airlangga ini berlaku bagi mahasiswa
mulai angkatan tahun 2015/2016.
Ketiga
: Ketentuan-ketentuan lain yang tidak sesuai dengan peraturan ini
dinyatakan tidak berlaku.
Keempat
: Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di
Pada Tanggal
: Surabaya
: 30 Agustus 2016
D e k a n,
ttd
Prof. Dr. Drs. Abd. Shomad, S.H.,M.H.
NIP. 196705201992031002
4
L A M P I R AN
PERATURAN DEKAN FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Nomor :
/UN3.1.3/2015
Tentang
PANDUAN PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB I
PENDAHULUAN
VISI, MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI
VISI
Menjadi Program Studi Magister Ilmu Hukum yang mandiri, inovatif, terkemuka dan
adaptif, pelopor pendidikan hukum yang berorientasi sebagai yuris, serta memiliki
kompetensi hukum dan moralitas tinggi.
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan hukum yang menghasilkan lulusan sebagai yuris yang
memiliki kompetensi hukum yang berorientasi pada mutu serta daya saing nasional
maupun internasional;
2. Mengembangkan penelitian yang inovatif untuk menunjang pendidikan hukum;
3. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat dan kerjasama yang berorientasi pada
mutu serta daya saing nasional maupun internasional.
Tujuan Program Magister Ilmu Hukum adalah :
Tujuan Umum Pendidikan Program Magister Ilmu Hukum adalah:
a. Menghasilkan Magister Hukum yang:
 Memiliki kompetensi khusus sebagai profesional hukum;
 Mampu meningkatkan kemampuan akademik untuk pendidikan lanjut ;
 Mampu meningkatkan kualitas pelayanan profesi hukum.
b. Menyelenggarakan pendidikan hukum yang menghasilkan lulusan (Magister Hukum)
sebagai yuris yang memiliki kompetensi hukum dan moralitas yang tinggi serta
berperan dalam pengembangan hukum yang sesuai dengan tuntutan kepentingan
nasional dan internasional.
5
(2) Tujuan Institusional Pendidikan Program Magister Ilmu Hukum adalah menghasilkan
lulusan yang mempunyai kualifikasi sebagai berikut :
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila dan
memiliki integritas kepribadian yang tinggi;
b. Bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian, maupun masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya
yang berkaitan dengan bidang keahlian hukumnya.
(3) Tujuan Kurikuler Program Studi Magister Ilmu Hukum adalah menghasilkan yuris yang
memiliki:
a. Wawasan lintas bidang hukum;
b. Kemampuan untuk berpartisipasi dalam pengembangan bidang ilmu hukum;
c. Kemampuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan profesi hukum
Profil Lulusan :
a. Profesional,
yaitu: lulusan Prodi Magister Ilmu Hukum mampu
mengimplementasikan teori - teori hukum (knowledge & skill) dalam praktek
pekerjaannya.
b. Mandiri, yaitu: lulusan Prodi Magister Ilmu Hukum mampu memecahkan
permasalahan hukum secara individu.
c. Inovatif, yaitu: lulusan Prodi Magister Ilmu Hukum selalu mengembangkan
pengetahuan dengan melaksanakan penelitian.
d. Adaptif, yaitu: lulusan Prodi Magister Ilmu Hukum mampu menyesuaikan dan
mengikuti perkembangan ilmu di bidang hukum.
6
INTITUSI/LEMBAGA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI
Untuk memenuhi permintaan masyarakat akan tersedianya tenaga ahli di bidang
hukum maka pada tahun 2000 Fakultas Hukum Universitas Airlangga membuka Program
Studi Magister Ilmu Hukum dengan 2 (dua) minat studinya yaitu Bisnis dan Pemerintahan,
setahun kemudian keluarlah Surat keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor
6005/J03/PP/2001 tanggal 28 Mei 2001 yang memperkuat pendirian 2 (dua) minat studi
tersebut sebagai pengembangan untuk keragaman kekhususan dari Program Magister Studi
Ilmu Hukum yang selama ini telah diselenggarakan oleh Pascasarjana Unair.
Selanjutnya pada tahun 2004 dibuka Minat Studi Peradilan berdasarkan Keputusan
Rektor Universitas Airlangga Nomor 1677/J03/PP/2004 tentang Pembukaan Minat Studi
Peradilan pada Program Magister Program Studi Ilmu Hukum. Pada tahap awal program ini
diikuti oleh 44 mahasiswa, kegiatan perkuliahan dan administrasi akademik dilaksanakan di
Gedung A Fakultas Hukum Unair dengan diasuh oleh 22 orang dosen sedangkan kegiatan
administrasi akademik ditangani oleh 14 orang pengelola dan 3 orang staf administrasi.
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Airlangga1677/J03/PP/2004 tanggal
8 Maret 2004 maka pada tahun 2004 tersebut Program Studi Magister Hukum Fakultas
Hukum Unair menambah 1 (satu) lagi minat studi baru yaitu Peradilan. Kemudian di tahun
2014, dengan Keputusan Dekan Nomor 117/UN.3.1.3/KD/2014 dibuka minat studi Hukum
Internasional.
Berpangkal tolak pada visi, misi dan tujuan Program Studi Magister Ilmu Hukum
memiliki Minat Studi Hukum Bisnis, Hukum Pemerintahan, Peradilan, dan Hukum
Internasional Fakultas Hukum Unair, maka diharapkan antara dosen, karyawan dan
mahasiswa memiliki rasa kerjasama disertai dengan tanggungjawab dan ikut memiliki agar
program studi ini bisa menjadi salah satu program yang patut perhitungkan dalam
pembangunan hukum nasional di Indonesia. Sejalan dengan visi, misi dan tujuan Program
Studi Magister Ilmu Hukum, kurikulum pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Airlangga ditujukan untuk dapat menghasilkan lulusan S-2 yang
profesional untuk menghadapi tantangan kemajuan jaman dan globalisasi.
7
BAB II
DAFTAR MATA AJAR MAGISTER ILMU HUKUM
Daftar Mata Kuliah Wajib
NO
KODE
MATA KULIAH
sks
1.
PNH699
Tesis
6
2.
HKD601
Teori Hukum
4
3.
PNH601
Metode Penelitian Hukum
2
4.
HKD605
Metode Hukum
2
5.
HKD602
Perbandingan Hukum
2
NO
KODE
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
HKS602
HKS603
HKS604
HKS605
HKT609
HKT606
HKT603
HKT602
HKT604
HKT601
HKT608
KSH601
HKT605
KSH606
HKT607
HKA608
17.
HKT610
18.
HKA606
Daftar Mata Kuliah Pilihan Minat Hukum Bisnis
MATA KULIAH
sks
Fiqh Muamalah
Hukum Perbankan Islam
Lembaga Keuangan Syariah
Pasar Modal Syariah
Kontrak Dagang Internasional
Hukum Pengadaan Barang dan Jasa
Strategi Penyelesaian Sengketa Alternatif
Aspek Hukum Praktik Perbankan
Perbandingan Hukum Kontrak
Perkembangan Hukum Jaminan
Transaksi Bisnis Internasional
Kapita Selekta Hak Atas Kekayaan Intelektual
Kebijakan Hukum Investasi
Kapita Selekta Hukum Persaingan
Perkembangan Hukum Pasar Modal
Kebijakan Fiskal
Perlindungan Konsumen dan Tanggung Gugat
Produsen
Politik Agraria dan Pertanahan
8
4
4
4
2
4
2
2
2
4
2
4
4
2
2
2
2
2
2
NO
Daftar Mata Kuliah Pilihan Minat Hukum Pemerintahan
KODE
MATA KULIAH
sks
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
HKT606
HKA602
KSH605
HKN602
HKN603
HKA607
HKN604
HKA609
HKN601
HKI603
HKA610
HKA604
HKA606
Hukum Pengadaan Barang dan Jasa
Perbandingan Hukum Administrasi
Kapita Selekta Hukum Perizinan
Politik Perundang-undangan
Sistem Ketatanegaraan Indonesia
Sistem Otonomi Daerah
Perbandingan Konstitusi
Hukum Perbendaharaan Negara
Hukum Konstitusi
Hukum Sumber Daya Laut
Hukum Sumber Daya Alam
Tanggung Gugat Pemerintah
Politik Agraria dan Pertanahan
NO
KODE
Daftar Mata Kuliah Pilihan Minat Peradilan
MATA KULIAH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
HKP605
HKT604
HKT606
HKT603
KSH603
HKP602
MNG602
HKT612
HKP601
HKP606
HKP607
KSH607
HKP608
Analisis Yurisprudensi
Perbandingan Hukum Kontrak
Hukum Pengadaan Barang dan Jasa
Strategi Penyelesaian Sengketa Alternatif
Kapita Selekta Hukum Kepailitan
Kebijakan Pidana
Manajemen Kantor Hukum
Penyelesaian Sengketa Kontrak
Sistem Peradilan Indonesia
Teknik Pembuatan Dokumen Litigasi
Tindak Pidana di Bidang HKI
Kapita Selekta Hukum Pidana
Uji Tuntas dan Pendapat Hukum
2
2
2
2
2
4
2
2
2
2
2
4
2
sks
Daftar Mata Kuliah Pilihan Minat Hukum Internasional
9
6
4
2
2
2
2
2
2
4
4
2
4
2
NO
KODE
MATA KULIAH
sks
1
2
3
4
5
6
HKI601
KSH602
HKT609
HKI607
HKI608
HKI609
7
HKI610
8
9
10
11
12
13
14
15
16
HKP609
HKI611
HKI612
HKI613
HKI614
HKI615
HKI616
HKI617
HKI618
Hukum Internasional dan Globalisasi
Kapita Selekta Hukum Internasional
Kontrak Dagang Internasional
Hukum Internasional Publik
Kejahatan Internasional
Hukum Kesehatan Internasional
Hukum Humaniter Internasional dan
Penggunaan Kekerasan
Aspek Hukum Korporasi Transnasional
Hukum Arbitrase Internasional
Hukum Perburuhan Internasional
Hukum Ekonomi Internasional
Hukum Spasial Internasional
Hukum Siber
Regulasi Perdagangan Internasional
Regionalisme
Hukum Lingkungan Internasional
10
4
2
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
DAFTAR MATA AJAR PER SEMESTER
Minat Studi Hukum Bisnis:
Mata Ajar
No.
(1)
Beban Studi (sks)
Kode
Nama
Kuliah
Tutorial
(2)
(3)
(4)
(5)
Jenis
Kompetensi
Elemen
kompeten
si
(6)
(7)
Semester 1:
Wajib:
1
HKD601
Teori Hukum
4
Utama
MKK
2
PNH601
Penelitian Hukum
2
Utama
MKB
3
HKD605
Metode Hukum
2
Utama
MKK
4
HKD602
Perbandingan Hukum
2
Utama
MKK
Pilihan Minat : Diambil 10 SKS dari yang ditawarkan
Pilihan Minat Studi Hukum Bisnis (50 sks)
49
HKS602
Fiqh Muamalah
4
Penunjang
MKK
50
HKS603
Hukum Perbankan Islam
4
Penunjang
MKK
51
HKS604
Lembaga Keuangan Syariah
4
Penunjang
MKK
52
HKS605
Pasar Modal Syariah
2
Penunjang
MKK
24
HKT609
Kontrak Dagang Internasional
4
Penunjang
MPB
11
HKT606
2
Penunjang
MKK
12
HKT603
2
Penunjang
MPB
25
HKT602
Hukum Pengadaan Barang dan Jasa
Strategi Penyelesaian Sengketa
Alternatif
Aspek Hukum Praktik Perbankan
2
Penunjang
MKK
26
HKT604
Perbandingan Hukum Kontrak
4
Penunjang
MKK
27
HKT601
Perkembangan Hukum Jaminan
2
Penunjang
MKK
28
HKT608
4
Penunjang
MKK
14
KSH601
4
Penunjang
MKK
15
HKT605
Transaksi Bisnis Internasional
Kapita Selekta Hak Atas Kekayaan
Intelektual
Kebijakan Hukum Investasi
2
Penunjang
MKK
29
KSH606
Kapita Selekta Hukum Persaingan
2
Penunjang
MKK
30
HKT607
Perkembangan Hukum Pasar Modal
2
Penunjang
MKK
31
HKA608
2
Penunjang
MKK
32
HKT610
2
Penunjang
MKK
23
HKA606
Kebijakan Fiskal
Perlindungan Konsumen dan
Tanggung Gugat Produsen
Politik Agraria dan Pertanahan
2
Penunjang
MKK
Sub Jumlah Beban Studi Semester 1
20 SKS
Semester 2
Wajib
11
Mata Ajar
No.
(1)
Beban Studi (sks)
Jenis
Kompetensi
Elemen
kompeten
si
Kode
Nama
Kuliah
Tutorial
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2
Utama
MKB
2
Utama
MKB
49
PTH601
50
PTH602
Mata Kuliah Penunjang Tesis
(MKPT) I
Mata Kuliah Penunjang Tesis
(MKPT) II
Pilihan Minat : 8 SKS dari 50 SKS yang ditawarkan:
Pilihan Minat Studi Hukum Bisnis*:
51
HKS602
Fiqh Muamalah
4
Penunjang
MKK
52
HKS603
Hukum Perbankan Islam
4
Penunjang
MKK
53
HKS604
Lembaga Keuangan Syariah
4
Penunjang
MKK
54
HKS605
Pasar Modal Syariah
2
Penunjang
MKK
24
HKT609
Kontrak Dagang Internasional
4
Penunjang
MPB
11
HKT606
2
Penunjang
MKK
12
HKT603
2
Penunjang
MPB
25
HKT602
Hukum Pengadaan Barang dan Jasa
Strategi Penyelesaian Sengketa
Alternatif
Aspek Hukum Praktik Perbankan
2
Penunjang
MKK
26
HKT604
Perbandingan Hukum Kontrak
4
Penunjang
MKK
27
HKT601
Perkembangan Hukum Jaminan
2
Penunjang
MKK
28
HKT608
4
Penunjang
MKK
14
KSH601
4
Penunjang
MKK
15
HKT605
Transaksi Bisnis Internasional
Kapita Selekta Hak Atas Kekayaan
Intelektual
Kebijakan Hukum Investasi
2
Penunjang
MKK
29
KSH606
Kapita Selekta Hukum Persaingan
2
Penunjang
MKK
30
HKT607
Perkembangan Hukum Pasar Modal
2
Penunjang
MKK
31
HKA608
2
Penunjang
MKK
32
HKT610
2
Penunjang
MKK
23
HKA606
Kebijakan Fiskal
Perlindungan Konsumen dan
Tanggung Gugat Produsen
Politik Agraria dan Pertanahan
2
Penunjang
MKK
Utama
MKK
12 SKS
Sub Jumlah Beban Studi Semester 2
Semester 3
Wajib
55
PNH699
Tesis
6
Sub Jumlah Beban Studi Semester 3
6 SKS
Jumlah Beban Studi Prodi
38 SKS
12
Minat Studi Hukum Pemerintahan:
Mata Ajar
No.
(1)
Beban Studi (sks)
Kode
Nama
Kuliah
Tutorial
(2)
(3)
(4)
(5)
Jenis
Kompetensi
Elemen
kompete
nsi
(6)
(7)
Semester 1:
Wajib:
1
HKD601
Teori Hukum
4
Utama
MKK
2
PNH601
Penelitian Hukum
2
Utama
MKB
3
HKD605
Metode Hukum
2
Utama
MKK
4
HKD602
Perbandingan Hukum
2
Utama
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Pilihan Minat : Diambil 10 SKS dari yang ditawarkan
Pilihan Minat Studi Hukum Pemerintahan (30 sks yang ditawarkan):
Hukum Pengadaan Barang dan
11 HKT606
2
Jasa
Perbandingan Hukum
33 HKA602
2
Administrasi
Kapita Selekta Hukum
19 KSH605
2
Perizinan
34 HKN602 Politik Perundang-undangan
2
Sistem Ketatanegaraan
35 HKN603
2
Indonesia
36 HKA607 Sistem Otonomi Daerah
4
37
HKN604
2
Penunjang
MKK
2
Penunjang
MKK
HKN601
Perbandingan Konstitusi
Hukum Perbendaharaan
Negara
Hukum Konstitusi
38
HKA609
39
2
Penunjang
MKK
19
HKI603
Hukum Sumber Daya Laut
2
Penunjang
MKK
20
HKA610
Hukum Sumber Daya Alam
2
Penunjang
MKK
21
HKA604
Tanggung Gugat Pemerintah
4
Penunjang
MKK
22
HKA606
Politik Agraria dan Pertanahan
2
Penunjang
MKK
2
Utama
MKB
2
Utama
MKB
Penunjang
MKK
Sub Jumlah Beban Studi Semester 1
20 sks
Semester 2
Wajib
49
PTH601
50
PTH602
Mata Kuliah Penunjang Tesis
(MKPT) I
Mata Kuliah Penunjang Tesis
(MKPT) II
Pilihan Minat : 8 SKS dari SKS yang ditawarkan:
Pilihan Minat Studi Hukum Pemerintahan (30 sks yang ditawarkan):
Hukum Pengadaan Barang dan
11 HKT606
2
Jasa
13
Mata Ajar
No.
(1)
Beban Studi (sks)
Kode
Nama
Kuliah
Tutorial
(2)
(3)
(4)
(5)
33
HKA602
19
KSH605
34
HKN602
35
HKN603
36
HKA607
37
HKN604
38
HKA609
39
Perbandingan Hukum
Administrasi
Kapita Selekta Hukum
Perizinan
Politik Perundang-undangan
Sistem Ketatanegaraan
Indonesia
Sistem Otonomi Daerah
2
Jenis
Kompetensi
Elemen
kompete
nsi
(6)
(7)
Penunjang
MKK
2
Penunjang
MKK
2
Penunjang
MKK
2
Penunjang
MKK
4
Penunjang
MKK
2
Penunjang
MKK
2
Penunjang
MKK
HKN601
Perbandingan Konstitusi
Hukum Perbendaharaan
Negara
Hukum Konstitusi
2
Penunjang
MKK
19
HKI603
Hukum Sumber Daya Laut
2
Penunjang
MKK
20
HKA610
Hukum Sumber Daya Alam
2
Penunjang
MKK
21
HKA604
Tanggung Gugat Pemerintah
4
Penunjang
MKK
22
HKA606
Politik Agraria dan Pertanahan
2
Penunjang
MKK
Utama
MKK
12 sks
Sub Jumlah Beban Studi Semester 2
Semester 3
Wajib
55
PNH699
Tesis
6
6 sks
Sub Jumlah Beban Studi Semester 3
38 sks
Jumlah Beban Studi Prodi
14
Minat Studi Peradilan:
Mata Ajar
No.
(1)
Beban Studi (sks)
Kode
Nama
Kuliah
Tutorial
(2)
(3)
(4)
(5)
Jenis
Kompetensi
Elemen
kompeten
si
(6)
(7)
Semester 1:
Wajib:
1
HKD601
Teori Hukum
4
Utama
MKK
2
PNH601
Penelitian Hukum
2
Utama
MKB
3
HKD605
Metode Hukum
2
Utama
MKK
4
HKD602
Perbandingan Hukum
2
Utama
MKK
Analisis Yurisprudensi
Perbandingan Hukum
Kontrak
Hukum Pengadaan Barang
dan Jasa
Strategi Penyelesaian
Sengketa Alternatif
Kapita Selekta Hukum
Kepailitan
Kebijakan Pidana
6
Penunjang
MKK
4
Penunjang
MKK
2
Penunjang
MKK
2
Penunjang
MKK
2
Penunjang
MKK
2
Penunjang
MKK
Manajemen Kantor Hukum
Penyelesaian Sengketa
Kontrak
Sistem Peradilan Indonesia
Teknik Pembuatan Dokumen
Litigasi
Tindak Pidana di Bidang HKI
2
Penunjang
MKB
2
Penunjang
MPB
4
Penunjang
MKK
4
Penunjang
MPB
2
Penunjang
MKK
Kapita Selekta Hukum Pidana
Uji Tuntas dan Pendapat
Hukum
4
Penunjang
MKK
2
Penunjang
MKB
2
Utama
MKB
2
Utama
MKB
Pilihan Minat : Diambil 10 SKS dari yang ditawarkan
Pilihan Minat Studi Peradilan (42 sks yang ditawarkan):
40
26.
11.
13.
41.
HKP605
HKT604
HKT606
HKT603
KSH603
42
HKP602
43
MNG602
44
HKT612
45
HKP601
46
HKP606
47
HKP607
28
KSH607
48
HKP608
Sub Jumlah Beban Studi Semester 1
20 sks
Semester 2
Wajib
49
PTH601
50
PTH602
Mata Kuliah Penunjang Tesis
(MKPT) I
Mata Kuliah Penunjang Tesis
(MKPT) II
Pilihan Minat : 8 SKS dari SKS yang ditawarkan:
Pilihan Minat Studi Peradilan (42 sks yang ditawarkan):
15
Mata Ajar
No.
(1)
40
26.
11.
13.
41.
Beban Studi (sks)
Kode
Nama
Kuliah
Tutorial
(2)
(3)
(4)
(5)
HKP605
HKT604
HKT606
HKT603
KSH603
42
HKP602
43
MNG602
44
HKT612
45
HKP601
46
HKP606
47
HKP607
28
KSH607
48
HKP608
Jenis
Kompetensi
Elemen
kompeten
si
(6)
(7)
Analisis Yurisprudensi
Perbandingan Hukum
Kontrak
Hukum Pengadaan Barang
dan Jasa
Strategi Penyelesaian
Sengketa Alternatif
Kapita Selekta Hukum
Kepailitan
Kebijakan Pidana
6
Penunjang
MKK
4
Penunjang
MKK
2
Penunjang
MKK
2
Penunjang
MKK
2
Penunjang
MKK
2
Penunjang
MKK
Manajemen Kantor Hukum
Penyelesaian Sengketa
Kontrak
Sistem Peradilan Indonesia
Teknik Pembuatan Dokumen
Litigasi
Tindak Pidana di Bidang HKI
2
Penunjang
MKB
2
Penunjang
MPB
4
Penunjang
MKK
4
Penunjang
MPB
2
Penunjang
MKK
Kapita Selekta Hukum Pidana
Uji Tuntas dan Pendapat
Hukum
4
Penunjang
MKK
2
Penunjang
MKB
Utama
MKK
12 sks
Sub Jumlah Beban Studi Semester 2
Semester 3
Wajib
55
PNH699
Tesis
6
6 sks
Sub Jumlah Beban Studi Semester 3
38 sks
Jumlah Beban Studi Prodi
16
Minat Studi Hukum Internasional:
Mata Ajar
No.
(1)
Beban Studi (sks)
Kode
Nama
Kuliah
Tutorial
(2)
(3)
(4)
(5)
Jenis
Kompetensi
Elemen
kompeten
si
(6)
(7)
Semester 1:
Wajib:
1
HKD601
Teori Hukum
4
Utama
MKK
2
PNH601
Penelitian Hukum
2
Utama
MKB
3
HKD605
Metode Hukum
2
Utama
MKK
4
HKD602
Perbandingan Hukum
2
Utama
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MPB
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Pilihan Minat : Diambil 10 SKS dari yang ditawarkan
Pilihan Minat Studi Hukum Internasional (28 sks yang ditawarkan):
Hukum Internasional dan
5
HKI601
4
Globalisasi
Kapita Selekta Hukum
7
KHS602
2
Internasional
Kontrak Dagang
24 HKT609
4
Internasional
Hukum Internasional
56 HKI607
2
Publik
57 HKI608
Kejahatan Internasional
2
Hukum Kesehatan
58 HKI609
2
Internasional
Hukum Humaniter
59 HKI610
Internasional dan
2
Penggunaan Kekerasan
Aspek Hukum Korporasi
60 HKP609
2
Transnasional
Hukum Arbitrase
61 HKI611
2
Internasional
Hukum Perburuhan
62 HKI612
2
Internasional
Hukum Ekonomi
63 HKI613
2
Internasional
Hukum Spasial
64 HKI614
2
Internasional
65 HKI615
Hukum Siber
2
Regulasi Perdagangan
66 HKI616
2
Internasional
67 HKI617
Regionalisme
2
Hukum Lingkungan
68 HKI618
2
Internasional
Sub Jumlah Beban Studi Semester 1
20 sks
Semester 2
17
Mata Ajar
No.
(1)
Beban Studi (sks)
Jenis
Kompetensi
Elemen
kompeten
si
Kode
Nama
Kuliah
Tutorial
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2
Utama
MKB
2
Utama
MKB
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MPB
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Penunjang
MKK
Utama
MKK
Wajib
49
PTH601
50
PTH602
Mata Kuliah Penunjang
Tesis (MKPT) I
Mata Kuliah Penunjang
Tesis (MKPT) II
Pilihan Minat : 8 SKS dari SKS yang ditawarkan:
Pilihan Minat Studi Hukum Internasional (28 sks yang ditawarkan):
Hukum Internasional dan
5
HKI601
4
Globalisasi
Kapita Selekta Hukum
7
KHS602
2
Internasional
Kontrak Dagang
24 HKT609
4
Internasional
Hukum Internasional
56 HKI607
2
Publik
57 HKI608
Kejahatan Internasional
2
Hukum Kesehatan
58 HKI609
2
Internasional
Hukum Humaniter
59 HKI610
Internasional dan
2
Penggunaan Kekerasan
Aspek Hukum Korporasi
60 HKP609
2
Transnasional
Hukum Arbitrase
61 HKI611
2
Internasional
Hukum Perburuhan
62 HKI612
2
Internasional
Hukum Ekonomi
63 HKI613
2
Internasional
Hukum Spasial
64 HKI614
2
Internasional
65 HKI615
Hukum Siber
2
Regulasi Perdagangan
66 HKI616
2
Internasional
67 HKI617
Regionalisme
2
Hukum Lingkungan
68 HKI618
2
Internasional
12 sks
Sub Jumlah Beban Studi Semester 2
Semester 3
Wajib
55
PNH699
Tesis
6
6 sks
Sub Jumlah Beban Studi Semester 3
18
Mata Ajar
No.
(1)
Beban Studi (sks)
Kode
Nama
Kuliah
Tutorial
(2)
(3)
(4)
(5)
38 sks
Jumlah Beban Studi Prodi
19
Jenis
Kompetensi
Elemen
kompeten
si
(6)
(7)
BAB III
DESKRIPSI MATA AJAR
1. DESKRIPSI MATA AJAR TEORI HUKUM
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
Mata Ajar ini membahas tentang : Hakikat Ilmu Hukum, Peristilahan Ilmu
Hukum, Jenis dan Lapisan Ilmu Hukum, dan perbandingan lapisan Hukum,
Ilmu Hukum dengan karakter khusus sebagai ilmu Sui Generis, urgensi lapisan
Ilmu Hukum (Dogmatik Hukum, Teori Hukum, Filsafat Hukum), dasar dasar
pengetahuan dan urgensi antara hukum dan moral, serta keadilan dalam
pengembangan hukum.
Atribut Softskill
1. Percaya diri (berani tampil)
2. Komunikasi (bertanya atau menjawab pertanyaan
dengan logis)
3. Disiplin (mengumpulkan tugas tepat waktu)
Metode Pembelajaran
Ceramah/diskusi
Media Pembelajaran
LCD, Power Point
Penilaian Hasil Belajar Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
10.
11.
12.
13.
URAIAN
Teori Hukum
HKD601
4 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu mengkaji lapisan ilmu hukum,
ajaran hukum umum (algemene rechtsleer) dan teoriteori dasar hukum positif dengan baik
Utama
MKK
20
2. DESKRIPSI MATA AJAR PENELITIAN HUKUM
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Penelitian Hukum
PNH601
2 SKS
Gasal dan Genap
Mahasiswa mampu menyusun penelitian hukum sesuai
dengan langkah-langkah dan teknik penyusunan penelitian
dengan baik
Utama
MKB
Mata Ajar ini melatih ketrampilan mahasiswa dalam
melakukan penelitian hukum dan menuliskan laporan hasil
penelitian hukumnya. Materi perkuliahan ini terdiri dari :
penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris,
konsep penelitian hukum, langkah-langkah dalam
penelitian hukum, dan teknik penulisan laporan hasil
penelitian hukum.
Kerjasama, Kepemimpinan, Disiplin
Ceramah/diskusi
LCD, Power Point,
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
21
3. DESKRIPSI MATA AJAR METODE HUKUM
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
Atribut Softskill
11.
12.
13.
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Metode Hukum
HKD605
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu memecahkan masalah hukum secara
logis berdasarkan hukum dan fakta hukum dengan tepat
Utama
MKK
Mata Ajar melatih kemampuan mahasiswa dalam
memecahkan masalah hukum (legal problem solving).
Langkah berfikir sistematis dan runtut merupakan ciri
yang khas dari seorang yuris. Materi perkuliahan meliputi:
konsep argumentasi dan reasoning (penalaran), fungsi dan
forum argumentasi, konsep hukum, penalaran induktif,
penalaran deduktif, keherensi dan konflik hukum, metode
penerapan hukum, analisis hukum.
Disiplin, berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi, dan
jujur.
Ceramah/diskusi tanya jawab dan tugas terukur
LCD, Powerpoint, Whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
22
4. DESKRIPSI MATA AJAR PERBANDINGAN HUKUM
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Perbandingan Hukum
HKD602
2
Gasal dan Genap
--Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan
mampu melakukan kajian hukum dengan konsep dan
metode perbandingan hukum terutama terhadap keluarga
sistem hukum common law dan Eropa Kontinental dengan
baik.
Utama
MKK
Mata kuliah ini disampaikan melalui tatap muka kelas
yang membahas konsep, pengertian, metode, langkah dan
permasalahan dalam perbandingan hukum. Selain itu
diberikan materi tentang keluarga sistem hukum yang
dikaji dari konteks kesejarahan dan karakteristiknya.
Penekanan dilakukan terhadap keluarga sistem hukum
yang utama, yakni common law and Eropa Kontinental.
Komunikasi, kerjasama, analisis, kritis
Kuliah, presentasi
LCD, Powerpoint, Whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
23
5. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM INTERNASIONAL DAN GLOBALISASI
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
Mata ajar ini merupakan mata ajar yang antisipatif terhadap perkembangan
masyarakat internasional. Pemahaman mengenai globalisasi dan kaitannya dengan
hukum internasional sangat penting bagi mahasiswa hukum dalam level magister
berkaitan dengan fenomena bahwa gejala globalisasi telah menjangkau hampir di
setiap aspek kehidupan masyarakat. Pemahaman ini penting berkaitan dengan fungsi
hukum sebagai faktor antisipatif, protektif, dan stabilitatif dalam masyarakat, baik
dalam level hukum internasional maupun hukum nasional. Pertemuan I dan II
membahas esensi globalisasi. Pertemuan III dan IV membahas konsep dan teori
globalisasi. Pertemuan V membahas kelemahan globalisasi. Pertemuan VI dan VII
membahas pengaruh globalisasi terhadap struktur hukum internasional. Pertemuan
VIII s/d XII membahas pengaruh globalisasi terhadap norma dan prinsip hukum
internasional. Pertemuan XIII – XIV membahas presentasi makalah.
Atribut Softskill
Percaya diri, Komunikasi, Disiplin
Metode
Tutorial, diskusi dan makalah
Pembelajaran
Media Pembelajaran LCD, Power Point, Whiteboard
Penilaian Hasil
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
Belajar
9.
11.
12.
13.
URAIAN
Hukum Internasional dan Globalisasi
HKI601
4 SKS
Gasal dan Genap
-Mahasiswa mampu menganalisis keterkaitan dan pengaruh
globalisasi terhadap hukum internasional berdasarkan konsep
dan teori untuk perkembangan struktur, prinsip dan norma
hukum internasional dengan baik.
Penunjang
MKK
24
6. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM KELAUTAN
No
1
2
3
4
5
6
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7
8
9
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang membahas masalah pokok tentang hukum
laut internasional publik secara keseluruhan. Hal-hal yang diajarkan meliputi :
Pendahuluan ; Sejarah Hukum Laut; Zona Maritim sesuai UNCLOS 1982; Aspek Hukum
Perikanan; Pelestarian Lingkungan Laut; Penyelesaian Sengketa di Laut
Atribut Soft Skill
Disiplin, kerja sama, mampu mengemukakan pendapat,
Metode Pembelajaranan
Ceramah, diskusi, presentasi makalah
Media Pembelajaran
Papan tulis, LCD
Penilaian Hasil Belajar
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
10
11
12
13
URAIAN
Hukum Kelautan
HKI602
4 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu memecahkan masalah hukum yang
mengikat
negara-negara
di
dalam
hubungan
internasional mereka yang berkaitan dengan masalahmasalah kelautan dengan baik.
Penunjang
MKK
25
7. DESKRIPSI MATA AJAR KAPITA SELEKTA HUKUM INTERNASIONAL
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
URAIAN
Kapita Selekta Hukum Internasional
KSH602
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu mengkaji dengan baik tentang asas-asas utama
dalam hukum internasional, hak dan kewajiban subyek hukum
internasional dalam masyarakat internasional, kedudukan negara
dalam hukum internasional, hak dan kewajiban yang menyertainya
dan bagaimana penyelesaian sengketa internasionalnya.
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi MKK
Sylabus
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pengantar yang membahas masalah pokok tentang
hukum internasional publik secara keseluruhan. Hal-hal yang diajarkan meliputi :
Pengertian, definisi dan ruang lingkup hukum internasional; Sejarah perkembangan hukum
internasional; Hukum internasional dan masyarakat internasional; Dasar mengikat hukum
internasional; Hubungan hukum internasional dan hukum nasional; Subyek hukum
internasional; Sumber hukum internasional; Kedaulatan teritorial; Yurisdiksi; Pengakuan;
Tanggung jawab negara; Suksesi; Penyelesaian sengketa internasional
Atribut Soft Skill
Disiplin, kerja sama, mengemukakan pendapat
Metode
Ceramah dan diskusi
Pembelajaran
Media
Papan tulis, LCD
Pembelajaran
Penilaian Hasil
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
Belajar
26
8. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM PIDANA KORPORASI
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
Atribut SoftSkill
Metode Pembelajaran
12.
13.
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Hukum Pidana Korporasi
HKP604
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu memecahkan masalah/ kasus yang
berkaitan dengan hukum pidana korporasi secara tepat
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Penunjang
MKK
Mata kuliah ini membahas mengenai konsep dan teori
dalam hukum pidana korporasi; pertanggungjawaban
pidana korporasi, asas-asas dan teori hukum yang
berkaitan dengan hukum pidana korporasi sebagai lex
specialis. Serta menyelesaikan kasus-kasus tindak
pidana yang melibatkan korporasi.
Percaya diri dan disiplin
Ceramah dan diskusi. Menjelang UAS mahasiswa
diwajibkan mengumpulkan tugas yang berkaitan
dengan materi hukum pidana korporasi yang
dikumpulkan pada saat UAS yang diperhitungkan
dalam penilaian
Whiteboard, LCD dan Powerpoint
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
27
9. DESKRIPSI MATA AJAR PERBANDINGAN HUKUM PIDANA
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut Soft Skill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Perbandingan Hukum Pidana
HKP603
4 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis berbagai asas-asas
dan teori hukum pidana dalam sistem common law
dan civil law dengan baik
Penunjang
MKK
Materi diberikan diawali dengan penguraian
materi/pokok bahasan yang bersifat mendasar yaitu
menyangkut asas-asas dalam hukum pidana. Pada
tahap perbandingan hukum civil law dan common
law selanjutnya dijelaskan tentang hal-hal sebagai
berikut :
asas dalam hukum pidana, unsur-unsur perbuatan
pidana, bentuk rumusan perbuatan pidana /delik/
kualifikasi kejahatan (delik), Ajar sebab akibat
(kausalitas), sifat melawan hukum, pertanggung
jawaban pidana dan bentuk kesalahan. Selanjutnya,
alasan penghapus penuntutan/ pidana, percobaan,
penyertaan, concursus, recedive, pidana dan
pemidanaan, gugurnya hak menuntut dan menjalani
pidana.
Komunikasi, kerjasama, analisis, kritis
Kuliah, presentasi
LCD, Powerpoint, Whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
28
10. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM BISNIS SYARIAH
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
KRITERIA
URAIAN
Nama Mata Ajar
Hukum Bisnis Syariah
Kode Mata Ajar
HKS601
Beban Studi
2 SKS
Semester
Gasal dan Genap
Prasyarat
Kompetensi
Mahasiswa mampu menyelesaikan problematika perbankan syariah terkait dengan
pembuatan akta dalam praktik perbankan syariah secara tepat sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi
MKK
Sylabus
Perkuliahan ini merupakan pendalaman materi dan kasus bisnis syariah, yang meliputi
epistemology Hukum Ekonomi Syariah, sejarah pembentukan dan perkembangan
pemikiran tentang bank syariah, landasan hukum, produk-produk bank syariah, akad yang
digunakan dalam produk bank syariah serta lembaga jaminan yang dipakai dalam
pembiayaan yang sebagian melibatkan peran serta notaries dalam prosesnya, penyelesaian
pembiayaan bermasalah, asuransi syariah, pasar modal syaraiah, dan diakhiri pengkajian
mengenai lembaga penyelesaian sengketa.
Atribut softskill
Percaya diri ;Komunikasi ;Disiplin
Metode Pembelajaran
Ceramah/diskusi dan tugas terukur
Media pembelajaran
LCD, power point, Laptop, whiteboard
Penilaian Hasil Belajar Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
29
11. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM PENGADAAN BARANG DAN JASA
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Hukum Pengadaan Barang dan Jasa
HKT606
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis prinsip dan norma hukum,
pengaturan barang dan jasa dan permasalahanpermasalahan hukum yang terjadi di dalam ruang lingkup
pengadaan barang/jasa serta mengenai penyelesaian
sengketa terkait dengan tiga bidang aspek hukum yakni
aspek hukum administrasi, perdata dan pidana berdasarkan
hukum positif secara tepat.
Penunjang
MKK
Mata kuliah ini membahas:Prinsip dan norma hukum
Pengadaan Barang/ Jasa;Prosedur dan kewenangan dalam
keseluruhan pelaksanaan proses pengadaan barang/
jasa;Metode pemilihan, evaluasi dan prinsip penyusunan
dokumen pengadaan; Pengertian dan Karakteristik Kontrak
Pengadaan Barang/ Jasa;Syarat Keabsahan Kontrak
Pengadaan Barang/ Jasa;Macam dan Jenis kontrak
Pengadaan Barang/ Jasa;Prinsip dan norma hukum dalam
pelaksanaan, perubahan dan pengakhiran kontrak;
Pengertian dan kriteria Perbuatan Melawan Hukum dan
penyalahgunaan wewenang.
Ceramah, tutorial, diskusi
Kuliah, presentasi
LCD, Powerpoint, Whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
30
12. DESKRIPSI MATA AJAR STRATEGI PENYELESAIAN SENGKETA
ALTERNATIF
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
KRITERIA
URAIAN
Nama Mata Ajar
Strategi Penyelesaian Sengketa Alternatif
Kode Mata Ajar
HKT603
Beban Studi
2 SKS
Semester
Gasal/Genap
Prasyarat
Kompetensi
Mahasiswa mampu mempraktikkan teori berbagai penyelesaian sengketa
alternatif di luar pengadilan yang meliputi negosiasi, mediasi, konsiliasi dan
arbitrase dengan baik.
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi
MPB
Sylabus
Dalam Mata Kuliah ini akan diberikan penjelasan teoritis dan praktis terhadap
eksistensi berbagai penyelesaian sengketa alternatif di luar pengadilan yang
antara lain meliputi negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan arbitrase.
Selain itu akan dibahas pula kajian komparasi antara SPSA dengan penyelesaian
sengketa melalui pengadilan dan untuk itu diperkenalkan tentang filosofi,
konsep, latar belakang, tujuan, teknik PSA beserta manfaat maupun kendalanya
dalam praktik
Atribut SoftSkill
 Percaya diri (berani tampil)
 Disiplin (mengumpulkan tugas tepat waktu)
Metode Pembelajaran
Ceramah/diskusi
Media Pembelajaran
Laptop dan LCD
Penilaian Hasil Belajar
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
31
13. DESKRIPSI MATA AJAR KAPITA SELEKTA HUKUM PERDATA
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Kapita Selekta Hukum Perdata
KSH604
2 SKS
Gasal dan Genap
Mahasiswa mampu menguraikan secara teoritis
mengenai perkembangan di dalam hukum perdata
dengan baik
Penunjang
Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)
Dalam Mata Kuliah ini akan diberikan penjelasan
teoritis dan praktis terhadap berbagai perkembangan
dan isu-isu hukum kontemporer di bidang hukum
perdata antara lain terkait prinsip hukum orang,
hukum benda dan hukum perikatan.
Percaya Diri; Disiplin
Ceramah/diskusi
Laptop dan LCD
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
32
14 DESKRIPSI MATA AJAR KAPITA SELEKTA HAK ATAS KEKAYAAN
INTELEKTUAL
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
KRITERIA
URAIAN
Nama Mata Ajar
Kapita Selekta Hak atas Kekayaan Intelektual
Kode Mata Ajar
KSH601
Beban Studi
4 SKS
Semester
Gasal dan Genap
Prasyarat
--Kompetensi
Mahasiswa mampu memecahkan masalah dengan tepat secara komprehensif implikasi
WTO/TRIPs dan berbagai konvensi internasional bagi perlindungan HKI di Indonesia.
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi MKK
Sylabus
Mata kuliah ini membahas prinsip dasar perlindungan, hakekat eksistensi, persyaratan
substantif, mekanisme perolehan hak dan penegakan hukum masing-masing bidang HKI
yang lazimnya mencakup: 1) Hak Cipta dan Hak Terkait (Copyrights and Related
Rights); 2) Hak Kekayan Industri (Industrial Property Rights) meliputi: Paten (patent)
termasuk Paten Sederhana (Utility Models/ Petty Patent); Hak Varitas Tanaman (Plant
Variety Rights);Merek (Trademarks); Indikasi Geografis (Geographical Indications);
Desain Industri (Industrial Design);Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu ( Design Lay-out
of Topographic of Integrated Circuits);Informasi tertutup (Undisclosed Information),
khususnya Rahasia Dagang (Trade Secret); 3) Pengetahuan Tradisional (Traditional
Knowledge) dan Ekspresi Budaya (Cultural Expression). Selain itu juga akan dibahas
mengenai persinggungan antara HKI dan Persaingan Sehat.
Atribut softskill
Percaya diri ;Disiplin;Berwawasan;
Metode
Ceramah, diskusi, role play; tugas mandiri
Pembelajaran
Media
LCD,power point, white board
Pembelajaran
Penilaian Hasil
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
Belajar
33
15 DESKRIPSI MATA AJAR KEBIJAKAN HUKUM INVESTASI
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
KRITERIA
URAIAN
Nama Mata Ajar
Kebijakan Hukum Investasi
Kode Mata Ajar
HKT605
Beban Studi
2 SKS
Semester
Gasal dan Genap
Prasyarat
--Kompetensi
Mahasiswa mampu memecahkan berbagai problematika dengan benar di bidang
investasi dan perdagangan terutama dari aspek legal.
Jenis Kompetens
Penunjang
Elemen Kompetensi
MKK
Sylabus
Materi yang dibahas: Sejarah dan latar belakang timbulnya kegiatan Investasi –
Bretton Woods – 3 institusi ekonomi dunia; Politik hukum dan kebijakan investasi
suatu negara; Persetujuan multilateral di bidang investasi: WTO/ TRIMs, AFTA,
NAFTA, AFCTA, APEC, MIGA, Konvensi Washington dan Konvensi New York
dll; Persetujuan bilateral di bidang investasi; Teori investasi dan teori perdagangan
internasional; Motivasi investor/ house country dan investee /host country; Investasi
Langsung (Direct Investment);Investasi Tidak langsung (Indirect Investment);
Atribut softskill
Percaya diri ;Disiplin;Berwawasan;
Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, tugas mandiri
Media Pembelajaran
LCD,power point, white board
Penilaian Hasil Belajar
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
34
16. DESKRIPSI MATA AJAR PERBANDINGAN HUKUM ADMINISTRASI
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Perbandingan Hukum Administrasi
HKA602
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu memecahkan masalah dengan
baik mengenai hukum pemerintahan, pengambilan
kebijakan dan regulasi di bidang pemerintahan atau
eksekutif, diskresi judiciary power, dan tanggung
gugat pemerintahan dibandingkan dengan hukum
administrasi di Negara lain.
Penunjang
MKK
Mata Kuliah ini diberikan dengan tatap muka,
menjelaskan mengenai hukum pemerintahan
(eksekutif), kebijakan pemerintah, diskresi judiciary,
serta prosedur pengajuan gugatan kepada pemerintah,
maladministrasi, tanggung gugat pemerintahan,
dengan perbandingan dengan system hukum
pemerintahan di negara lain.
Percaya diri dan Disiplin
Ceramah, diskusi, tugas mandiri
LCD, power point, Laptop, whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
35
17. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM&KEBIJAKAN PUBLIK
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Hukum & Kebijakan Publik
HKA605
2 SKS
Gasal/Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis dengan baik keterkaitan
hukum dengan kebijakan publik sebagai instrumen yang
digunakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuannya
sesuai dengan peraturan yang berlaku
Penunjang
MKK
Mata Kuliah ini akan membahas keterkaitan hukum
dengan kebijakan public sebagai instrument yang
digunakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuannya.
Dalam membahas hukum dan kebijakan public ini
pertama-tama perlu diketengahkan hukum sebagai sarana
untuk perubahan yang diwujudkan dalam kebijakankebijakan pemerintah. Agar pemahaman tersebut
diperoleh secara utuh kiranya juga perlu dipaparkan
pengertian kebijakan public dari berbagai pandangan para
sarjana, keterkaitan kebijakan public dengan hukum,
bentuk-bentuk kebijakan public, kebijakan public sebagai
tindakan pemerintah yang bebas. Selain itu juga perlu
diketengahkan tentang teori-teori pembentukan kebijakan
public, asas-asas pembentukan hukum yang
mempengaruhi pembentukan kebijakan public serta asasasas penyelenggaraan Negara.
Percaya Diri;Komunikasi;Disiplin
Ceramah/diskusi dan tugas terukur
LCD, power point, Laptop, whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
36
18. DESKRIPSI MATA AJAR KAPITA SELEKTA HUKUM PERIZINAN
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Kapita Selekta Hukum Perizinan
KSH605
2 SKS
Gasal/Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis permasalahan
mengenai perizinan dengan dua pendekatan yakni
statute approach dan comparative approach dengan
baik.
Penunjang
MKK
Mata kuliah ini membahas dan mengkaji mengenai
perizinan dalam konteks dua pendekatan yaitu :
statue approach dan comparative approach. Isu
utama dalam mata kuliah ini adalah tentang perizinan
pusat berdasarkan UU No. 32 tentang Pemerintahan
Daerah. Disamping itu juga dibahas mengenai
perizinan sektoral. Selanjutnya akan dibicarakan
kasus-kasus hukum perizinan di Indonesia yang
terjadi didalam praktek. Melengkapi pembahasan
mata kuliah ini adalah tentang sistem perizinan di
negara lain dengan disertai kasus-kasus hukum yang
ada. Pokok bahasan adalan tentang konsep hukum
perizinan, wewenang pemerintah dalam perizinan,
komparasi atau perbandingan hukum perizinan di
negara lain dan tentang kasus-kasus hukum perizinan
baik di Indonesia maupun dinegara lain.
Percaya diri, Komunikasi, Disiplin
Ceramah/diskusi dan tugas terukur
LCD, power point, Laptop, whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
37
19. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM SUMBER DAYA LAUT
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9.
10.
11.
12.
13.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
URAIAN
Hukum Sumber Daya Laut
HKI603
2 SKS
Gasal/Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis permasalahan hukum di
bidang pengelolaan sumberdaya alam laut dengan tepat sesuai
peraturan perundang-undangan/konvensi internasional yang
berlaku.
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi
MKK
Sylabus
Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa
mengenai aspek hukum dalam pengelolaan sumber daya laut.
Sumberdaya laut meliputi sumberdaya hayati, sumberdaya
non hayati dan peranan sumber daya manusia dalam
pengelolaan sumberdaya laut, baik di perairan suatu negara
maupun pengelolaan SDL yang melibatkan negara lain.
Hukum Sumberdaya Laut mengkaji dari aspek hukum
administrasi dan hukum internasional
Atribut Softskill
Disiplin, kemampuan menyampaikan pendapat
Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, presentasi
Media Pembelajaran
LCD, Power Point, whiteboard
Penilaian Hasil Belajar Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
38
20. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM SUMBER DAYA ALAM
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7
8.
9
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Hukum Sumber Daya Alam
HKA610
2 SKS
Gasal/Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis permasalahan hukum di
bidang pengelolaan sumberdaya alam dengan tepat sesuai
peraturan perundang-undangan/konvensi
internasional
yang berlaku.
Penunjang
MKK
Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada
mahasiswa mengenai aspek hukum dan kemampuan
menganalisis dalam pengelolaan sumber daya alam,
meliputi sumberdaya hayati dan non hayati. Sumberdaya
alam yang dianalisis meliputi perikanan, pertambangan (di
darat/di laut), kehutanan (Sustainable forest management),
ruang udara dan angkasa, wilayah laut, tentang penataan
ruang nasional, Lingkungan hidup dan sustainable
development. Selain itu juga membahas mengenai konflikkonflik kepentingan dalam pengelolaan SDA dan kontrakkontrak yang telah di susun oleh para pihak, baik antara
lembaga negara (G to G) atau melibatkan swasta (G to P).
Disiplin, kemampuan menyampaikan pendapat
Ceramah, diskusi, presentasi
LCD, Power Point, Whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
39
21 DESKRIPSI MATA AJAR TANGGUNG GUGAT PEMERINTAH
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Mata Ajar Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Tanggung Gugat Pemerintah
HKA604
2 SKS
Gasal/Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis kasus terkait
tanggung gugat dan tanggung jawab pemerintah
berdasarkan peraturan yang berlaku secara tepat.
Penunjang
MKK
Mata kuliah ini membahas dan memberikan dasar
mengenai
kewenangan
pemerintah
dalam
menjalankan kekuasaan pemerintahan diikuti dengan
responsibility dan liability.
Materi perkuliahan
Tanggung Gugat Pemerintahan meliputi; (1) konsep
state liability, (2) Perbandingan Konsep state
liability di Asia. (3) Perbandingan Konsep state
liability di Eropa, (4) Prosedur pengajuan gugatan
kepada pemerintah, (5) Pembahasan Kasus-kasus
Tanggung Gugat Pemerintahan, (6) Maladministrasi,
(7) Perbandingan Maladministrasi Indonesia dengan
Eropa, (8) Rancangan Undang-undang Administrasi
Pemerintahan,
(9)
Pembahasan
kasus-kasus
maladministrasi.
Percaya diri , Komunikasi Disiplin
Ceramah/diskusi dan tugas terukur
LCD, power point, Laptop, whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
40
22. DESKRIPSI MATA AJAR POLITIK AGRARIA DAN PERTANAHAN
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semeater
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Politik Agraria dan Pertanahan
HKA606
2 SKS
Gasal/Genap
--Mahasiswa mampu mengkaji kebijakan di bidang
pertanahan yang digunakan sebagai sarana untuk
mencapai tujuan dari hukum pertanahan yang yaitu
mencapai sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
dengan baik
Penunjang
MKK
Mata kuliah ini membahas dan mengkaji mengenai
kebijakan dibidang pertanahan Indonesia serta
implementasi dari politik hukum pertanahan. Pokok
bahasan dalam mata kuliah ini, meliputi pengertian
dan ruang lingkup politik agraria dan pertanahan,
hubungan hukum antara manusia dengan tanah,
politik agraria dan pertanahan pada masa kolonial,
politik agraria dan pertanahan nasional, hak
penguasaan atas tanah, hak menguasai Negara atas
tanah, hak masyarakat adat atas tanah, hak atas tanah
dalam rangka investasi, landreform, pengambilan
tanah untuk kepentingan pembangunan, di bidang
pertanahan dan pembaruan agrarian.
Percaya diri ;Komunikasi;Disiplin
Ceramah/diskusi dan tugas terukur
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
41
23 DESKRIPSI MATA AJAR KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Kapita Selekta Hukum Pidana
KSH607
4 SKS
Gasal/Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis tentang bagaimana
perkembangan hukum pidana di Indonesia dengan baik
Penunjang
MKK
Sesuai nama matakuliah ini, pembahasan diarahkan
kepada perkembangan hukum pidana yang terbaru.
Mencakup asas-asas dan ketentuan hukum pidana
terbaru, adanya pembaharuan hukum pidana, perbedaan
hakiki antara common law system dengan civil law
system.
Disiplin, Percaya Diri
Ceramah/diskusi dan tugas terukur
LCD, Powerpoint, Whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
42
24. DESKRIPSI MATA AJAR KONTRAK DAGANG INTERNASIONAL
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Kontrak Dagang Internasional
HKT609
4
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu membuat rancangan kontrak
internasional melalui tahapan dalam pembuatan
perjanjian dagang internasional dengan baik.
Penunjang
MKK
Mata kuliah ini bersifat teknis yaitu mengenai hal-hal
yang perlu diketahui di dalam pembuatan kontrak
perdagangan internasional dan cara pembuatannya.
Pembicaraan dalam mata kuliah ini diawali dengan
mengemukakan karakteristik kontrak perdagangan
internasional yaitu klausula-klausula yang selalu terdapat
pada Kontrak Bisnis Internasional. Di samping itu
dikemukakan arti penting dan makna Memorandum of
Understanding di dalam transaksi bisnis. Pembahasan
selanjutnya mengenai pembuatan kontrak-kontrak khusus,
seperti Licensing Agreement, International Joint Venture
Agreement, Distributorship Agreement, dll. Mengingat di
dunia terdapat dua sistem hukum, pada mata kuliah ini
juga dibicarakan hukum kontrak dalam sistem civil law
dan hukum kontrak menurut sistem common law.
Komunikasi, Disiplin
Kuliah, presentasi
LCD, Powerpoint, Whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
43
25. DESKRIPSI MATA AJAR ASPEK HUKUM PRAKTIK PERBANKAN
No.
KRITERIA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama Mata Ajaran
Kode Mata Ajaran
Beban studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kmpetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil
Pembelajaran
URAIAN
Aspek Hukum Praktik Perbankan
HKT602
2 SKS
Gasal dan Genap
Mahasiswa mampu menganalisis secara komprehensif
sistem perbankan di Indonesia yang menganut dual banking
system, yaitu berdasarkan sistem konvensional dan syariah,
dasar-dasar hukum kegiatan usaha bank baik bank
konvesional maupun bank syariah, khususnya dalam rangka
pelaksanaan prinsip kehati-hatian dengan benar.
Penunjang
MKK
Mata kuliah Aspek Hukum Praktik Perbankan meliputi
pembahasan tentang kegiatan usaha bank sebagai lembaga
intermediasi, baik pada bank konvensional maupun pada
bank syariah sebagai pelaksanaan prinsip kehati-hatian
Salah satu perwujudan prinsip kehati-hatian adalah adanya
kewajiban bank konvensional untuk melaksanakan analisa
sebelum memberikan kredit, demikian halnya analisa
pembiayaan yang harus dilakukan oleh bank syariah.
Perlindungan hukum bagi nasabah baik pada bank
konvensional maupun pada bank syariah, melalui upaya
preventif dan upaya represif.
Disiplin, kerja sama dan kreatif
Kuliah, diskusi dan tugas
Komputer, LCD dan white board
UAS: 75%, tugas: 15%, softskills: 10 %
44
26. DESKRIPSI MATA AJAR PERBANDINGAN HUKUM KONTRAK
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Perbandingan Hukum Kontrak
HKT604
4 SKS
Gasal /Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis berbagai jenis kontrak,
syarat-syarat keabsahan kontrak, serta perkembangannya
di berbagai sumber hukum kontrak dalam era
perdagangan bebas dengan baik.
Penunjang
MKK
Materi diawali dengan penguraian materi/pokok bahasan
yang bersifat mendasar yaitu menyangkut hakekat dan
sumber hukum serta prinsip-prinsip universal hukum
kontrak. Kontrak sebagai proses, perjanjian pendahuluan.
Pada tahap perbandingan hukum civil law dan common
law selanjutnya dijelaskan tentang hal-hal sebagai berikut
: keabsahan kontrak, cacat kehendak. Saat lahirnya
perjanjian, penentuan isi kontrak, kontrak baku dan
klausula eksenorasi, pelaksanaan kontrak dan pengalihan
kewajiban kontraktual. Pada bagian akhir perkuliahan
akan dibahas penundaan dan kegagalan pemenuhan
kontrak, prinsip-prinsip penyelesaian sengketa kontrak
dan model law.
Komunikasi, kerjasama, analisis, kritis
Kuliah, presentasi
LCD, Powerpoint, Whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
45
27. DESKRIPSI MATA AJAR PERKEMBANGAN HUKUM JAMINAN
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
Mata kuliah ini membahas mengenai peranan Hukum Jaminan dalam kegiatan interaksi
para pelaku pasar, bagaimana kegunaan dan fungsinya, terutama perbankan yang
menyalurkan dana pinjaman dengan menegakkan prinsip kehati-hatian. Perjanjian Kredit
sebagai Perjanjian Obligatoir dan merupakan Perjanjian Pokok, pada umumnya akan
selalu diikuti dengan pembuatan Perjanjian Tambahan (accessoir) yang berwujud
Perjanjian Jaminan, baik yang bersifat perorangan maupun kebendaan. Mengkaji
mengenai jenis-jenis lembaga jaminan yang ada dalam sistem hukum Indonesia, yakni
Gadai, Hipotek, Hak Tanggungan dan Fidusia juga Perjanjian Penanggungan.
Atribut Softskill
Disiplin, inisiatif, mandiri dan kreatif
Metode Pembelajaran
Ceramah dan diskusi
Penilaian Hasil Belajar
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
10.
11.
12.
URAIAN
Perkembangan Hukum Jaminan
HKT601
2 SKS
Gasal/Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis permasalahan secara
komprehensif tentang hakikat jaminan dalam pemberian
kredit bank, lembaga-lembaga jaminan, eksekusi jaminan
sebagai sarana pelunasan kredit dan permasalahanpermasalahan yang timbul dalam pemberian kredit
khususnya berkaitan dengan jaminan sesuai peraturan yang
berlaku secara tepat.
Penunjang
MKK
46
28. DESKRIPSI MATA AJAR TRANSAKSI BISNIS INTERNASIONAL
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
Dikemukakan pengertian mengenai Transaksi Bisnis Internasional dan Hukum yang
mengaturnya. Selanjutnya mengenai pergeseran paradigma dalam perdagangan
internasional. Oleh karena pada tahun 1994 Indonesia telah meratifikasi Perjanjian
Marrakesh tentang Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia perbincangan
difokuskan kepada World Trade Organization (WTO). Dalam hal ini dikemukakan
fungsi WTO dalam transaksi bisnis internasional. Di samping itu juga dijelaskan
perbedaan antara WTO dan GATT. Perjanjian-perjanjian yang dibahas secara
mendalam adalah Ketentuan Pasal VI GATT 1994 tentang Anti Dumping, TRIMs,
Subsidy and Countervailing Measures Agreement, dan Dispute Settlement Body.
Perkuliahan diakhiri dengan perbincangan kasus-kasus yang telah diselesaikan oleh
Dispute Settlement Body WTO.
Atribut Softskill
Disiplin, inisiatif, mandiri dan kreatif
Metode Pembelajaran
Ceramah dan diskusi
Media Pembelajaran
LCD, Powerpoint, Whiteboard
Penilaian Hasil Belajar
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
10.
11.
12.
13.
URAIAN
Transaksi Bisnis Internasional
HKT608
4 SKS
Gasal/Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis permasalahan terkait
dengan transaksi bisnis internasional sesuai dengan
peraturan yang berlaku dengan tepat.
Penunjang
MKK
47
29. DESKRIPSI MATA AJAR KAPITA SELEKTA HUKUM PERSAINGAN USAHA
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Kapita Selekta Hukum Persaingan Usaha
KSH606
2 SKS
Gasal /Genap
Mahasiswa mampu memecahkan permasalahan
persaingan usaha dengan memakai pendekatan
yuridis dan ekonomi dengan benar.
Penunjang
MKK
Matakuliah ini dimulai dengan pengantar, sejarah
dan tujuan, analisa pendekatan yuridis dan ekonomi,
struktur pasar, model pasar, price fixing, kartelisasi,
monopolisasi,
persekongkolan
tender,
penyalahgunaan posisi dominan, merger dan akuisisi
dalam persaingan usaha, kebijakan pemerintah
(Pertambangan,
pengadaan
barang/jasa,
telekomunikasi, migas, ketenagalistrikan & asuransi
tenaga kerja), penegakan hukum persaingan usaha
serta analisa kasus-kasus persaingan usaha.
Kreatif, disiplin, berpikir kritis dan jujur
Ceramah dan diskusi
OHP, Blackboard, LCD, Power Point, Laptop
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
48
30. DESKRIPSI MATA AJAR PERKEMBANGAN HUKUM PASAR MODAL
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
URAIAN
Perkembangan Hukum Pasar Modal
HKT607
2 SKS
Gasal/Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis dengan baik
perkembangan hukum pasar modal sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan kebijakan
pengembangan pasar modal.
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
Penunjang
MKK
Mata kuliah ini membahas tentang hukum (perundangundangan) yang mengatur masalah pasar modal yang
meliputi aspek-aspek yang terkait dengan kewenangan
dan kewajiban BAPEPAM, kebijakan pengembangan
pasar modal, perusahaan publik dan proses go publik
(mekanisme dan persyaratan), reksadana, penyelesaian
transaksi, profesi dan lembaga penunjang pasar modal,
pelanggaran di pasar modal seperti penipuan, manipulasi
dan
perdagangan
orang
dalam
serta
upaya
penegakkannya. Pembahasan lebih lanjut diarahkan pada
kebijakan pengembangan pasar modal yang terdapat
dalam
blue
print
pasar
modal
termasuk
juga
perkembangan hukum pasar modal global dan nasioanal.
perkembangan pasar modal syariah yang sekarang lagi
dikembangkan sebagai alternatif untuk mengatasi krisis
global.
10.
11.
12.
13.
Atribut softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
Percaya diri dan Disiplin.
Ceramah, diskusi, role play; tugas mandiri
LCD, power point, Laptop
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
49
31. DESKRIPSI MATA AJAR KEBIJAKAN FISKAL
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Kebijakan Fiskal
HKA608
2 SKS
Gasal/Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis masalah-masalah yang
berkaitan dengan peranan pajak dalam kehidupan
bernegara, sumber-sumber hukum pajak, prosedur
pemungutan dan penetapan pajak, peradilan pajak dan
hukum pajak internasional.
Penunjang
MKK
Perkuliahan Hukum Kebijakan Pajak diarahkan pada
masalah-masalah yang berkaitan dengan peranan pajak
dalam kehidupan bernegara, sumber-sumber Hukum
Pajak, prosedur pemungutan dan penetapan pajak,
peradilan pajak dan Hukum Pajak Internasional.
Materi perkuliahan Hukum Pajak meliputi: pengertian
hukum pajak, fungsi pajak, dasar hukum pajak, falsafah
pajak, asas-asas pemungutan pajak, cara pemungutan
pajak, perlawanan pajak, saat timbulnya kewajiban pajak,
pembagian pajak, pendekatan pajak, hukum positif,
penagihan pajak, peradilan pajak dan hukum pajak
internasional.
Percaya diri ;disiplin; berwawasan
Ceramah, diskusi, tugas mandiri
LCD, power point, Laptop, whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
50
32. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN
TANGGUNG GUGAT PRODUSEN
NO.
KRITERIA
1.
Nama Mata Ajar
2.
3.
4.
5.
6.
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Mata Ajar Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
Atribut Softskill
11.
12.
13.
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Hukum Perlindungan Konsumen dan Tanggung Gugat
Produsen
HKT610
2 SKS
Gasal/Genap
--Mahasiswa mampu menyelesaikan kasus-kasus yang
terjadi sesuai prinsip, konsep dan norma dalam Hukum
Perlindungan Konsumen dan Tanggung Gugat
Produsen dengan baik.
Penunjang
MKK
Mata kuliah ini diawali dengan membahas hukum
perlindungan Konsumen secara garis besar.
Selanjutnya Hukum Tanggung Gugat Produsen dengan
pendekatan perbandingan hukum di Negara-nagara
civil law dan common law. Pengajaran difokuskan
pada pemahaman dasar terhadap norma hukum, prinsip
hukum, teori dan konsep hukum yang penting bagi
bidang hukum bisnis.
Disiplin, berpikir kritis, mampu mengemukakan
pendapat dan kemampuan berkomunikasi percaya diri
serta toleransi dan jujur.
Ceramah/diskusi tanya jawab dan tugas terukur
LCD, Powerpoint, Whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
51
33. DESKRIPSI MATA AJAR PERBANDINGAN HUKUM ADMINISTRASI
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Perbandingan Hukum Administrasi
HKA602
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu memecahkan masalah mengenai
hukum pemerintahan, pengambilan kebijakan dan
regulasi di bidang pemerintahan atau eksekutif serta
dibandingkan dengan hukum administrasi di Negara lain.
Penunjang
MKK
Mata Kuliah ini diberikan dengan tatap muka,
menjelaskan mengenai hukum pemerintahan (eksekutif),
diskresi judiciary, serta tanggung gugat pemerintahan
dengan
perbandingan
dengan
system
hukum
pemerintahan di negara lain.
Percaya diri ;Disiplin;Berwawasan;
Ceramah, diskusi, tugas mandiri
LCD, power point, Laptop, whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
52
34. DESKRIPSI MATA AJAR POLITIK PERUNDANG UNDANGAN
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
Atribut Softkill
11.
12.
13.
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Politik Perundang-Undangan
HKN602
2 SKS
Gasal /Genap
-Setelah Menempuh matakuliah Politik PerundangUndangan Mahasiswa mampu menganalisa mengenai
dasar-dasar pengambilan keputusan untuk membentuk
Hukum dan penegakannya oleh sistem politik yang ada
(oleh penjabat yang berwenang) dengan benar.
Penunjang
MKK
Mata kuliah ini disampaikan secara tatap muka dan akan
membahas pengertian dan ruang lingkup Politik
Perundang-Undangan, Pembentukan Hukum Dan
Penegakan Hukum. Pada akhir kuliah mahasiswa diberi
tugas menganalisis kasus-kasus aktual yang terkait
dengan pembentukan hukum dan penegakan hukum.
Disiplin, berpikir kritis, berani mengemukakan
pendapat, kemampuan berkomunikasi, percaya diri,
toleransi dan jujur.
Ceramah/diskusi dan tugas terukur
LCD, Powerpoint, Whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
53
35. DESKRIPSI MATA AJAR SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
Mata kuliah ini mempelajari sistem ketatanegaraan Indonesia dengan
menitikberatkan pada hukum positif (Indonesia) yang mengaturnya disertai teori
dan hal-hal yang menjadi latar belakangnya. Pembelajaran mata kuliah ini
meliputi teori dasar tentang Negara (pengertian, tujuan, fungsi, sifat, bentuk),
pembatasan kekuasaan, sistem pemerintahan, lembaga-lembaga Negara dan
hubungan antar lembaga-lembaga Negara tersebut, serta sistem kepartaian dan
sitem PEMILU. Selain itu, mata kuliah ini juga mempelajari sistem perundangundangan yang berlaku di Indonesia
Atribut Softskill
Komunikasi, kerjasama, analisis, kritis
Metode Pembelajaranan
Kuliah, presentasi
Media Pembelajaranan
LCD, Powerpoint, Whiteboard
Penilaian Hasil Belajar
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
10.
11.
12.
13.
URAIAN
Sistem Ketatanegaraan Indonesia
HKN603
2 SKS
Gasal / Genap
Mahasiswa mampu mengkaji ketatanegaraan
Indonesia sebagai suatu sistem beserta praktek
penerapannya dengan baik
Penunjang
MKK
54
36. DESKRIPSI MATA AJAR SISTEM OTONOMI DAERAH
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
Mata kuliah ini membahas system otonomi sebagai suatu system pembagian
kekuasaan secara vertical, baik dalam Negara kesatuan maupun dalam Negara
federasi. Untuk itu materi perkuliahan berkenaan dengan teori pembagian kekuasaan
secara vertical yang didasarkan pada asas dekonsentrasi, dasar otonomi territorial
dan hubungan federasi. Otonomi tidak dapat dilepaskan sebagai sarana untuk
mencapai tujuan Negara yaitu memajukan kesejahteraan umum, demokratisasi,
keadilan dan partisipatoris dalam penyelenggaraan pemerintahan. Perlu dibahas pula
kerjasama daerah, baik kerjasama antar daerah, kerjasama dengan pihak ketiga
maupun kerjasama dengan badan/lembaga luar negeri. Sebagaimana
penyelenggaraan organisasi selalu memerlukan uang maupun barang untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan, maka untuk perlu dibahas keuangan
daerah maupun barang daerah dalam sistem otonomi.
Atribut Softskill
Mampu mengemukakan pendapat dengan baik
Metode Pembelajaran Ceramah, diskusi, tanya jawab, presentasi
Media Pembelajaran OHP, white board, LCD, power point
Penilaian Hasil
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
Belajar
10.
11.
12.
13.
URAIAN
Sistem Otonomi Daerah
HKA607
4 SKS
Gasal/Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis dengan baik sistem
otonomi sebagai suatu sistem pembagian kekuasaan secara
vertikal dalam negara kesatuan maupun negara federasi.
Penunjang
MKK
55
37. DESKRIPSI MATA AJAR PERBANDINGAN KONSTITUSI
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil
Belajar
URAIAN
Perbandingan Konstitusi
HKN604
2 SKS
Gasal/Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis dengan baik sejarah
maupun teori-teori yang telah diintrodusir oleh ahli
hukum ketatanegaraan terkait dengan konstitusi dengan
cara perbandingan di beberapa negara.
Penunjang
MKK
Mata kuliah ini memuat materi mengenai konstitusi di
beberapa negara di dunia dan sistem hukum (common
law dan civil law), yaitu : sejarah perkembangan
Konstitusi, arti sebuah konstitusi, materi muatan
konstitusi, jenis dan sifat konstitusi serta perubahan
konstitusi.
Mampu mengemukakan pendapat dengan baik
Ceramah, diskusi, tanya jawab, presentasi
OHP, white board, LCD, power point
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
56
38. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM PERBENDAHARAAN NEGARA
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
p10.
11.
12.
13.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil
Belajar
URAIAN
Hukum Perbendaharaan Negara
HKA609
2 SKS
Gasal /Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis dengan baik peraturan
mengenai perbendaharaan negara yang dikaitkan
dengan keuangan negara.
Penunjang
MKK
Mata Kuliah ini menjelaskan mengenai materi-materi
pokok dari perbendaharaan Negara yang merupakan
bagian dari keuangan Negara sesuai aturan hukum
nasional. Serta menjelaskan konsekuensi yuridis
hubungan antara perbendaraan Negara dengan
keuangan Negara, serta pertangggungjawabanya.
Komunikasi, kerjasama, analisis, kritis
Kuliah, presentasi
LCD, Powerpoint, Whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
57
39. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM KONSTITUSI
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Hukum Konstitusi
HKN601
2 SKS
Gasal/Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis dengan baik
sejarah maupun teori-teori yang telah diintrodusir
oleh ahli hukum ketatanegaraan terkait dengan
konstitusi
Penunjang
MKK
Mata kuliah ini memuat materi mengenai sejarah
perkembangan Konstitusi, pemahaman tentang arti
sebuah konstitusi bagi suatu negara, memuat juga
mengenai materi muatan konstitusi, jenis dan sifat
konstitusi serta perubahan konstitusi.
Komunikasi, public speaking
Ceramah, diskusi, tanya jawab, presentasi
OHP, white board, LCD, power point
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill
15%
58
40. DESKRIPSI MATA AJAR ANALISIS YURISPRUDENSI
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Analisis Yurisprudensi
HKP605
6 SKS
Gasal /Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis ratio decidendi suatu
putusan hakim baik sesuai dengan bidang hukum
perdata, hukum administrasi, hukum pidana, dan hukum
agraria dengan benar.
Penunjang
MKK
Yurisprudensi yang akan dibahas dalam mata kuliah ini
meliputi 4 (empat) bidang, yakni: Hukum Perdata,
Hukum Pidana, Hukum Administrasi dan Hukum
Agraria. Membahas mengenai putusan hakim dimulai
dengan pemahaman atas fakta-faktanya dilanjutkan pada
ratio decidendi dan obiter dicta. Analisis dititik
beratkan pada ratio decidendi yang terdapat dalam
putusan dengan bertitik tolak dari prinsip dan norma
hukum yang telah dikuasai oleh mahasiswa. Mahasiswa
akan berlatih untuk menilai apakah ratio decidendi
suatu putusan itu dapat dibenarkan menurut prinsip dan
norma yang berlaku. Dalam bidang hukum perdata,
terdapat dua kelompok putusan yang akan dianalisis,
yakni putusan sengketa kontrak dan putusan tentang
Perbuatan Melanggar Hukum (onrechtsmatige daad).
Percaya diri ; Komunikasi; Disiplin
Ceramah/diskusi dan tugas terukur
LCD, power point, Laptop, whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
59
41. DESKRIPSI MATA AJAR KAPITA SELEKTA HUKUM KEPAILITAN
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
KRITERIA
URAIAN
Nama Mata Ajaran
Kapita Selekta Hukum Kepailitan
KSH 603
Kode Mata Ajaran
2 SKS
Beban studi
Gasal/Genap
Semester
Prasyarat
Kompetensi
mahasiswa mampu menganalisis permasalahan berkaitan dengan hukum kepailitan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara benar.
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi
MKK
Sylabus
Mata kuliah ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi profesionalitas dan
wawasan global para mahasiswa terhadap Kepailitan. Materi perkuliahan
dititikberatkan pada aspek teori dan praktek yang berkaitan dengan pemahaman aturan
perundang-undangan di bidang Kepailitan dan Perpanjangan Kewajiban Penyelesaian
Utang (PKPU), serta pemahaman terhadap implementasi doktrin dan asas-asas hukum
umum yang berlaku secara universal di bidang kepailitan. Materi yang dibahas dalam
perkuliahan Hukum Kepailitan antara lain: Pengertian tentang kepailitan dan
insolvensi, prinsip dan asas-asas hukum kepailitan, proses dan tahapan kepailitan,
akibat hukum setelah dikeluarkannya keputusan pailit oleh pengadilan niaga,
pengurusan harta (boedel) pailit, actio paulina dan aspek pidana dalam kepailitan dan
hukum acara kepailitan. Selain pemahaman teoritis juga dilakukan pembahasan kasuskasus penting yang nyata dan terjadi dalam kepailitan. Sedangkan materi PKPU
meliputi prosedur permohonan PKPU, tahap proses PKPU, perbedaan antara PKPU
dan kepailitan. Berkaitan dengan kompetensi terhadap wawasan global, materi
perkuliahan juga dilengkapi dengan bahan-bahan hukum asing sebagai pembanding
dan aspek-aspek Hukum Perdata Internasional (HPI) dalam perkara lintas batas negara
(cross border insolvensy) dan Model Law on Cross Border Insolvensy (UNCITRAL).
Disiplin, kerja sama dan kreatif
Atribut Softskill
Kuliah, diskusi dan tugas
Metode Pembelajaran
Komputer, LCD dan white board
Media Pembelajaran
UAS: 75%; tugas :15%; softskills: 10 %
Penilaian Hasil Pembelajaran
60
42. DESKRIPSI MATA AJAR KEBIJAKAN HUKUM PIDANA
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
KRITERIA
URAIAN
Nama Mata Ajar
Kebijakan Pidana
Kode Mata Ajar
HKP602
Beban Studi
2 SKS
Semester
Gasal/Genap
Prasyarat
--Kompetensi
Mahasiswa mampu menganalisis tentang kebijakan hukum pidana di Indonesia,
pengaturan sanksi pidana dalam beberapa undang-undang dengan baik
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi
MKK
Sylabus
Pembahasan mata kuliah ini diarahkan untuk menganalisis bagaimana kebijakan hukum pidana,
khususnya terkait dengan kebijakan hukum pidana materiil dan kebijakan hukum pidana formil,
meliputi antara lain makna “kebijakan” terkait dengan kebijakan kriminal dan kebijakan social,
menganalisis tentang keberadaan sanksi pidana dalam beberapa undang-undang, masalah
kriminalisasi, dekriminalisasi, depenalisasi, hukum pidana administrative, tahapan kebijakan,
terbatasnya kemampuan hukum pidana, adanya pembaharuan hukum pidana, perbedaan hakiki
antara common law system dengan civil law system, serta implementasi kebijakan penal dalam
aspek-aspek kenakalan anak, tindak pidana kekerasan dalam rumahtangga, tindak pidana
perdagangan orang, tindak pidana di bidang perbankan, tindak pidana di bidang perpajakan dan
tindak pidana di bidang pencemaran lingkungan hidup.
10.
11.
12.
13.
Atribut Skill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
Disiplin, Percaya Diri
Ceramah/diskusi dan tugas terukur
LCD, Powerpoint, Whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
61
43. DESKRIPSI MATA AJAR MANAJEMEN KANTOR HUKUM
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Mata Ajar prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Manajemen Kantor Hukum
MNG602
2 SKS
Gasal/Genap
Mahasiswa mampu menganalisis dasar manajemen
suatu kantor hukum (law firm) termasuk manajemen
sumber daya manusia, sistem informasi, manajemen
keuangan, kontinuitas, area praktek dan peranan kantor
hukum dengan baik.
Penunjang
MKK
Mata kuliah ini bertujuan memberikan materi tentang
manajemen suatu kantor hukum (law firm) sehingga
membekali mahasiswa pengetahuan dasar bagaimana
manajemen kantor hukum; perencanaan strategis kantor
hukum termasuk tata kelola sekutu (partners);
manajemen sumber daya manusia kantor hukum;
sistem informasi law firm; manajemen keuangan kantor
hukum; kontinuitas kantor hukum (perencanaan dan
suksesi); area praktik kantor hukum; serta
perkembangan dan peranan kantor hukum dewasa ini.
Percaya diri ; Komunikasi;Disiplin
Tutorial, diskusi
LCD, power point, Laptop, whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
62
44. DESKRIPSI MATA AJAR PENYELESAIAN SENGKETA KONTRAK
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil
Belajar
URAIAN
Penyelesaian Sengketa Kontrak
HKM PR18
2
Gasal /Genap
--Mahasiswa mampu memecahkan masalah tentang
penyelesaian sengketa kontrak baik di dalam maupun di
luar pengadilan dan substansi gugatan dalam sengketa
kontrak secara baik.
Penunjang
MPB
Mata kuliah ini berisi hukum materiil terkait prinsipprinsip hukum kontrak; kontrak sebagai proses yang
dikaitkan dengan gugat pembatalan dan wanprestasi;
pemilihan forum penyelesaian sengketa yang terdiri dari
penyelesaian di luar pengadilan (out of court settlement)
dan penyelesaian di pengadilan (in court settlement).
kerjasama, kritis
Kuliah, presentasi
LCD, Powerpoint, Whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
63
45. DESKRIPSI MATA AJAR SISTEM PERADILAN INDONESIA
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Sistem Peradilan Indonesia
HKP601
4 SKS
Gasal/Genap
Mahasiswa mampu menganalisis secara teoritis
konsep Sistem Peradilan Indonesia serta eksistensi
Sistem Peradilan Indonesia dengan baik.
Penunjang
MKK
Dalam Mata Kuliah ini akan diberikan penjelasan
teoritis system hukum yang ada di dunia, system
hukum yang banyak digunaka di dunia,
perkembangan system hukum di dunia system
hukum
yang berlaku
di
Indonesia
dan
perkembangannya.teori-teori
Sistem
peradilan
Pidana dan teori-teori system peradilan perdata serta
perkembangannya.
Percaya Diri, Disiplin
Ceramah/diskusi
Laptop dan LCD
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
64
46. DESKRIPSI MATA AJAR TEKNIK PEMBUATAN DOKUMEN LITIGASI
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
KRITERIA
URAIAN
Nama Mata Ajar
Teknik Pembuatan Dokumen Litigasi
Kode Mata Ajar
HKP606
Beban Studi
4 SKS
Semester
Gasal/Genap
Prasyarat
Kompetensi
Mahasiswa mampu menyusun dokumen litigasi yang memenuhi ketentuan baik
dalam bentuk maupun substansinya dengan baik
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi
MKK
Sylabus
Materi perkuliahan meliputi pembuatan dan penyusunan dokumen, surat keterangan yang dapat
dipakai untuk pembuktian dalam berperkara khususnya di pengadilan. Cara membuat atau
menyusun dokumen tersebut harus mendasarkan ketentuan yang berlaku, baik yang diatur
menurut undang-undang yang berlaku pasal 184 ayat (1) huruf c jo pasal 187 maupun yang
dipakai menurut kebiasaan yang berlaku dalam proses khususnya di pengadilan. Untuk
mempertajam dan mempermudah penganalisaan kasus-kasus yang terjadi dan dapat membuat dan
menyusun dokumen khususnya berita acara pemeriksaan yang dibuat penyidik, surat dakwaan
yang penuntut umum, maupun pembuatan dan penyusunan surat pembelaan dari terdakwa dan
atau penasehat hukumnya pendalaman hukum pidana materiilnya yang ada di KUHP dan di luar
KHUP. Demikian pula mengenai asas-asas pengertian umum di Buku 1 KUHP dan KUHAP.
Selanjutnya, mahasiswa diminta membuat dan menyusun dokumen litigasi yang telah diberikan
dengan kasus-kasus dahulu diberikan untuk dipelajari dan dikerjakan
Atribut Softskill
Metode Pembelajaranan
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
Jujur, disiplin
Ceramah/diskusi dan tugas terukur
LCD, Powerpoint, Whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
65
47 DESKRIPSI MATA AJAR TINDAK PIDANA DI BIDANG HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Tindak Pidana di Bidang Hak Kekayaan Intelektual
HKP607
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis aspek pidana dalam
penegakan dan perlindungan Hak kekayaan
Intelektual dengan baik.
Penunjang
MKK
Mata Ajar ini membahas mengenai aspek pidana
dalam bidang Hak Kekayaan Inteletual serta
penegakan hukum pidana masing-masing bidang
HKI yang lazimnya mencakup: Hak Cipta dan Hak
Terkait (Copyrights and Related Rights);Hak
Kekayan
Industri
(Industrial
Property
Rights):Pengetahuan
Tradisional
(Traditional
Knowledge) dan Ekspresi Budaya (Cultural
Expression). Serta aspek pidana persinggungan
antara HKI dan persaingan usaha tidak sehat.
Percaya diri , Komunikasi, Disiplin
Ceramah/diskusi dan tugas terukur
LCD, power point, Laptop, whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
66
48. DESKRIPSI MATA AJAR UJI TUNTAS DAN PENDAPAT HUKUM
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
13.
Atribut softskill
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Uji Tuntas dan Pendapat Hukum
HKP608
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu menyusun legal audit dan legal
opinion sesuai dengan hukum positif yang berlaku
secara tepat.
Penunjang
MKK
Mata Ajar ini berisi materi mengenai Legal audit
sebagai pemeriksaan menyeluruh dan detail terhadap
aktifitas perusahaan untuk mendapatkan gambaran
yang jelas mengenai posisi atau status hukum
aktifitas suatu usaha atau perusahaan. Hasil
pemeriksaan dalam legal audit ini kemudian
dituangkan dalam suatu legal opinion.
Percaya diri , Komunikasi, Disiplin
Ceramah/diskusi dan tugas terukur
LCD, power point, Laptop, whiteboard
Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
67
49. DESKRIPSI MATA KULIAH PENUNJANG TESIS 1 (MKPT 1)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Silabus
10. Atribut Softskill
11. Strategi Metode
Pembelajaran
12. Media Pembelajaran
URAIAN
Mata Kuliah Penunjang Tesis 1
PTH601
2 sks
Genap dan Gasal
--Mahasiswa mampu menyusun makalah yang menjawab isu
hukum pertama dari penelitian tesisnya yang untuk
kemudian dituangkan menjadi bagian tesis sebagai Bab II
sesuai dengan langkah-langkah dan teknik penyusunan
dengan baik.
Utama
MKB
Pada Mata Kuliah ini mahasiswa dibimbing menyusun
makalah untuk menjawab isu hukum pertama dari tesisnya.
Disiplin, Jujur, Komunikatif
Tutorial, tugas individu
Bahan Cetak (buku, Handout), Internet
68
50. DESKRIPSI MATA KULIAH PENUNJANG TESIS 2 (MKPT 2)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7.
8.
9.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Silabus
10. Atribut Softskill
11. Strategi Metode
Pembelajaran
12. Media Pembelajaran
URAIAN
Mata Kuliah Penunjang Tesis 2
PTH602
2 sks
Genap dan Gasal
--Mahasiswa mampu menyusun makalah yang menjawab isu
hukum kedua dari penelitian tesisnya yang untuk kemudian
dituangkan menjadi bagian tesis sebagai Bab III sesuai
dengan langkah-langkah dan teknik penyusunan dengan
baik.
Utama
MKB
Pada Mata Kuliah ini mahasiswa dibimbing menyusun
makalah untuk menjawab isu hukum kedua dari tesisnya.
Disiplin, Jujur, Komunikatif
Tutorial, tugas individu
Bahan Cetak (Buku, handout), Internet
69
51. DESKRIPSI MATA AJAR FIQH MUAMALAH
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajaran
Beban studi
Semester
Prasyarat
-Kompetensi
7.
7.
8.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
Materi yang dibahas mengenai Legislasi Nasional menempatkan Fiqh Muamalah
sebagai Bagian dari Sumber Rujukan, Kajian tentang teori Fiqh Muamalah, Fatwa
bidang Muamalah, dan Legislasi di Bidang Ekonomi Syariah.
Atribut Softskill
Disiplin, Jujur, Komunikatif
Metode Pembelajaran
Ceramah/diskusi, tugas kelompok/ individual
Penilaian Hasil Belajar
UAS : 65%; Tugas : 30%; Atribut Softskill : 15 %
9.
11.
12.
URAIAN
Fiqh Muamalah
HKS602
4 sks
Gasal dan Genap
Mahasiswa mampu menganalisia perkembangan fiqh
muamalah dan proses pencangkokannya dalam legislasi
nasional dalam bidang keuangan kontemporer dengan
benar
Penunjang
MKK
70
52. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM PERBANKAN ISLAM
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajaran
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
URAIAN
Hukum Perbankan Islam
HKS603
4 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa dapat menganalisis secara komprehensif fungsi dan
peranan Perbankan Syariah dalam sistem perbankan di Indonesia
serta problematika yang muncul dalam praktek bank syariah
secara benar.
Penunjang
MKK
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
Materi yang diberikan meliputi epistemology Hukum Ekonomi Syariah, sejarah
pembentukan dan perkembangan pemikiran tentang bank syariah, landasan hukum,
produk-produk bank syariah, akad yang digunakan dalam produk bank syariah serta
lembaga jaminan yang dipakai dalam pembiayaan, serta fungsi sosial bank syariah.
Selanjutnya meliputi pula penyelesaian pembiayaan bermasalah dan diakhiri pengkajian
mengenai lembaga penyelesaian sengketa.
10. Atribut Softskills
Percaya diri, Komunikasi, Disiplin
11. Metode Pembelajaran Ceramah/diskusi dan tugas terukur
12. Penilaian Hasil
UAS: 70%; Tugas: 15%; Atribut softskill: 15%
Belajar
71
53. DEKSRIPSI MATA AJAR LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Prasyarat
--Kompetensi
7
8.
9.
Jenis kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10.
11.
12.
Atribut Softskill
Metode Pembelajaran
Penilaian Hasil
Belajar
URAIAN
Lembaga Keuangan Syariah
HKS604
4 sks
Gasal dan Genap
Mahasiswa mampu menganalisis kasus dan problematika
hukum yang muncul
dari macam-macam lembaga
keuangan syariah non bank yang meliputi pegadaian
syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah, lembaga
pembiayaan syariah, dana pensiun lembaga keuangan dan
baitul maal wattamwil secara benar
Penunjang
MKK
Materi yang diberikan mengenai Lembaga keuangan
syariah sebagai motor penggerak penegasan hukum Islam
dalam bidang komersial; Lembaga keuangan syariah non
bank antara lain asuransi syariah, pengadaian syariah pasar
modal syariah, lembaga pembiayaan syariah, dana pensiun
lembaga keuangan dan baitul maal wattamwil mempunyai
peran strategis dalam sistem ekonomi Islam.
Disiplin, Jujur, Komunikatif
Ceramah/diskusi, tugas kelompok/ individual
UAS : 65%; Tugas : 30%; Atribut Softskill : 15 %
72
54. DESKRIPSI MATA AJAR PASAR MODAL SYARIAH
No.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
19. Jenis Kompetensi
20. Elemen Kompetensi
21. Silabus
22. Atribut Softskill
23. Strategi Metode
Pembelajaran
24. Media Pembelajaran
URAIAN
Pasar Modal Syariah
HKS605
2 sks
Genap dan Gasal
--Mahasiswa mampu memecahkan masalah-masalah hukum
praktek pasar modal berbasis syariah sebagai model pasar
modal modern secara benar.
Penunjang
MKK
Muatan mata kuliah ini meliputi konsep as-suyulah,
Islamic concept of Liquidity, Islamic Debt Securitization,
The Islamic Bond markets, Islamic derivatives, pengaturan
dan praktek SUKUK di Indonesia, Bahrain dan Malaysia
Disiplin, Jujur, Komunikatif, Sopan
Ceramah/diskusi, tugas kelompok/ individual
LCD, Power Point
73
55. DESKRIPSI TESIS
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Silabus
10. Atribut Softskill
11. Strategi Metode
Pembelajaran
12. Media Pembelajaran
URAIAN
Tesis
PNH699
6 sks
Genap dan Gasal
--Mahasiswa mampu mempertanggungjawabkan hasil
penelitian yang ditulis dalam tesis di bidang hukum
bisnis/hukum
pemerintahan/peradilan/bisnis syariah
(sesuai dengan minat studinya) sesuai dengan langkahlangkah dan teknik penyusunan penelitian dengan baik
dalam forum ujian tesis.
Utama
MKK
Pada Mata Kuliah ini mahasiswa menyusun penelitian
dalam bentuk tesis dengan menjawab isu hukum yang
aktual
di
bidang
hukum
bisnis/hukum
pemerintahan/peradilan/bisnis syariah sesuai dengan minat
studinya.
Disiplin, Jujur, Komunikatif
Tutorial, tugas individu
Bahan Cetak (Buku, handout), Internet, laptop
74
56. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM INTERNASIONAL PUBLIK
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9.
10.
11.
12.
13.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
URAIAN
Hukum Internasional Publik
HKI607
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis berbagai teori dalam hukum
internasional publik secara komprehensif dengan tepat dan
baik.
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi
MKK
Sylabus
Mata kuliah ini memberikan landasan pengetahuan kepada
mahasiswa mengenai aspek-aspek utama dalam hukum
internasional publik, terutama diarahkan pada posisi dan
kedudukan negara (Indonesia) sebagai international legal
person dalam masyarakat internasional yang berkembang
secara dinamis. Kajian mengenai negara sebagai international
legal person, akan mengait pada pembahasan tentang: struktur
hukum internasional, pembentukan dan penerapan hukum
internasional, hubungan internasional, yurisdiksi negara dan
tanggung jawab negara.
Atribut Softskill
Disiplin, kemampuan menyampaikan pendapat
Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, presentasi
Media Pembelajaran
LCD, Power Point, whiteboard
Penilaian Hasil Belajar Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
75
57. DESKRIPSI MATA AJAR KEJAHATAN INTERNASIONAL
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
URAIAN
Kejahatan Internasional
HKI608
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu memecahkan permasalahan secara
mendalam isu-isu yang muncul terkait dengan kejahatan
internasional, yang telah diakui sebagai musuh bersama umat
manusia dalam Statuta Roma 1998 dengan baik.
Penunjang
MKK
Mata ajar ini merupakan pengembangan dari mata kuliah Hukum Internasional maupun
Kejahatan Internasional dan Ekstradisi/ Transnasional. Dibandingkan dengan mata
kuliah tersebut, dalam mata ajar Kejahatan Internasional, pembahasan dilakukan dengan
kajian lebih mendalam empat kejahatan internasional, yaitu kejahatan terhadap
kemanusiaan (crimes against humanity); genosida (the crimes of genocide), kejahatan
perang (war crimes) dan kejahatan agresi (the crimes of aggression).
Atribut Softskill
Disiplin, kemampuan menyampaikan pendapat dan
berargumentasi
Metode Pembelajaran
Diskusi, ceramah, presentasi
Media Pembelajaran
LCD, Laptop, whiteboard
Penilaian Hasil Belajar Diskusi 50%; Tugas 40%; Atribut Softskill 10 %
Dosen
1. Dr. Lina Hastuti,SH.,MH.
2. Enny Narwati,SH.,MH.
3. I Wayan Titib Sulaksana, S.H., M.S.
Referensi Wajib
1. Robertson, Geoffrey, QC., “Kejahatan Terhadap Kemanusiaan : Perjuangan untuk
Mewujudkan Keadilan Global”, KOmnas HAM, Jakarta, 2002.
2. Akram, Mohd., International Humanitarian Law, Hague and Geneva Conventions
on War Crimes, War Victims and Prisoners of War, International Law Book
Services, Petaling Jaya, Selangor Darul Ehsan, 2005.
3. ………………………, International Criminal Law: Sources, subjects, and
contents, Volume I, Martinus Nijhoff Publishers, Leiden, 2008.
4. Schabas, William A, “Sentencing By International Tribunals : A Human Rights
Approach”, Duke Journal of Comparative & International Law, Vol 7, pg. 461-517.
5. Cryer, Robert, Hakan Friman, Darryl Robinson, Elizabeth Wilmshurts, An
Introduction to International Criminal Law and Procedure, second edition,
Cambridge University Press, 2010.
6. Dinstein, Yoram and Mala Tabory, War Crimes in International Law, Published
under the Auspices of The Buchmann Faculty of Law, Tel Aviv University,
Martinus Nijhoff Publishers, the Hague/Boston/London, 1996.
76
58. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM KESEHATAN INTERNASIONAL
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9.
10.
11.
12.
13.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
URAIAN
Hukum Kesehatan Internasional
HKI609
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu memecahkan permasalahan-permasalahan
dalam hukum kesehatan internasional berdasarkan teori dan
regulasi yang berlaku, dengan baik.
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi
MKK
Sylabus
Mata kuliah hukum kesehatan internasional berkaitan dengan
penataan kesehatan internasional dalam kerangka pencegahan
dan penanganan penyakit di dunia, terutama yang bersifat
lintas batas negara, seperti demam babi dan flu burung. Di
dalamnya akan dikaji mengenai pengaturan kesehatan global,
hubungan antara negara dengan lembaga-lembaga kesehatan
internasional, perjanjian-perjanjian dan organisasi-organisasi
kesehatan internasional, serta mengkaji tujuan, pengaruh dan
dampak aktor-aktor dalam tatanan kesehatan global.
Atribut Softskill
Disiplin, kemampuan menyampaikan pendapat
Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, presentasi
Media Pembelajaran
LCD, Power Point, whiteboard
Penilaian Hasil Belajar Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
77
59. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL DAN
PENGGUNAAN KEKERASAN
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9.
10.
11.
12.
13.
KRITERIA
URAIAN
Nama Mata Ajar
Hukum Humaniter Internasional dan Penggunaan Kekerasan
Kode Mata Ajar
HKI610
Beban Studi
2 SKS
Semester
Gasal dan Genap
Prasyarat
--Kompetensi
Mahasiswa mampu memecahkan permasalahan mengenai isu-isu terkait dengan
penggunaan kekerasan dalam masyarakat internasional berdasarkan regulasi Hukum
Humaniter Internasional dengan baik.
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi
MKK
Sylabus
Mata ajar ini merupakan pengembangan dari mata kuliah Hukum Internasional maupun
Hukum Humaniter Internasional. Apabila sebelumnya dalam Hukum Humaniter
Internasional lebih banyak penyampaian teori untuk mengenal dan menambah
wawasan, dalam mata ajar ini lebih komprehensif, karena diawali dengan penggunaan
kekerasan dalam Hukum Internasional dan penerapan Hukum Humaniter Internasional,
kemudian isu-isu terkini yang belum dikenal sebelumnya.
Atribut Softskill
Disiplin, kemampuan menyampaikan pendapat dan
berargumentasi.
Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, presentasi
Media Pembelajaran
LCD, Laptop, whiteboard
Penilaian Hasil Belajar Diskusi 50%; Tugas 40%; Atribut Softskill 10 %
78
60. DESKRIPSI MATA AJAR ASPEK HUKUM KORPORASI TRANSNASIONAL
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9.
10.
11.
12.
13.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
URAIAN
Aspek Hukum Korporasi Transnasional
HKP609
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu menganalisa kedudukan hukum korporasi
transnasional dalam sistem hukum internasional dan
mekanisme pertanggungjawaban hukum yang tersedia pada
level nasional dan internasional dengan baik.
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi
MKK
Sylabus
Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa
mengenai aspek hukum korporasi transnasional. Pembahasan
dimulai dengan menganalisa kedudukan hukum korporasi
transnasional dalam sistem hukum internasional. Selanjutnya
menganalisa instrumen hukum yang mengatur kegiatan usaha
korporasi transnasional yaitu voluntary, government initiative,
dan instrumen yang dibentuk oleh organisasi internasional.
Selanjutnya akan dibahas mengenai hubungan hukum antara
korporasi transnasional dengan pemerintah negara tujuan
investasi. Pada bagian akhir akan dianalisa mekanisme
penyelesaian sengketa dan upaya pemulihan yang tersedia
bagi korban kegiatan usaha maupun kejahatan korporasi baik
pada level nasional maupun internasional.
Atribut Softskill
Disiplin, kemampuan menyampaikan pendapat
Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, presentasi
Media Pembelajaran
LCD, Power Point, Whiteboard
Penilaian Hasil Belajar Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
79
61. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM ARBITRASE INTERNASIONAL
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9.
10.
11.
12.
13.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
URAIAN
Hukum Arbitrase Internasional
HKI611
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu mempraktikkan teori penggunaan
mekanisme arbitrase internasional pada penyelesaian sengketa
Pemerintah melawan Investor (Investor State-Arbitration)
dalam kerangka kegiatan penanaman modal asing dengan baik.
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
Penunjang
MPB
Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa
mengenai penggunaan dan mekanisme Investor-State
Arbitration. Pembahasan dimulai dengan analisa International
Investment Agreements (IIAs) dan perkembangannya sebagai
instrumen yang memungkinkan digunakannya mekanisme
arbitrase internasional antara pemerintah dan investor.
Pembahasan selanjutnya adalah mengenai yurisdiksi lembaga
arbitrase dan kewenangan arbitrator memeriksa kasus-kasus
yang menyangkut kepentingan publik dan perlindungan hak
asasi manusia yang dilindungi oleh hukum internasional.
Pembahasan ditutup dengan mekanisme pengakuan putusan
arbitrase dan eksekusi.
Atribut Softskill
Disiplin, kemampuan menyampaikan pendapat.
Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, presentasi.
Media Pembelajaran
LCD, Power Point, Whiteboard
Penilaian Hasil Belajar Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
80
62. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM PERBURUHAN INTERNASIONAL
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9.
10.
11.
12.
13.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
URAIAN
Hukum Perburuhan Internasional
HKI612
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis permasalahan hukum di
bidang perburuhan internasional sesuai peraturan perundangundangan/konvensi internasional yang berlaku dengan baik
dan tepat.
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi
MKK
Sylabus
Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa
mengenai aspek hukum perburuhan internasional termasuk
didalamnya perkembangan migrasi orang dan globalisasi.
Atribut Softskill
Disiplin, kemampuan menyampaikan pendapat, kerja sama
Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, presentasi
Media Pembelajaran
LCD, Power Point, whiteboard
Penilaian Hasil Belajar Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
81
63. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM EKONOMI INTERNASIONAL
No.
1
2
3
4
5.
6.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
7
8
9
Jenis Kompetensi
Elemen Kompetensi
Sylabus
10
Atribut Softskill
11
12
13
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Penilaian Hasil Belajar
URAIAN
Hukum Ekonomi Internasional
HKI613
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiwa mampu memecahkan isu hukum yang
relevan dengan dinamika perkembangan hukum
ekonomi internasional berdasarkan teori dan prinsip
hukum ekonomi internasional dengan tepat dan baik.
Penunjang
MKK
Mata kuliah ini memberikan landasan kepada
mahasiswa mengenai topik-topik umum hukum
ekonomi internasional, memberikan pemahaman
mengenai perkembangan global hukum yang
mengatur mengenai hubungan ekonomi
internasional, terutama mengenai fungsi organisasiorganisasi ekonomi internasional di dalam
membatasi dan melegitimasi aturan-aturan hukum
ekonomi nasional.
Disiplin, kemampuan menyampaikan pendapat, team
work
Ceramah, diskusi, presentasi, studi kasus
LCD, Power Point, whiteboard
Ujian Tengah Semester 50 % ; Tugas 35 %, Atribut
Softskill15 %
82
64. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM SPASIAL INTERNASIONAL
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
KRITERIA
URAIAN
Nama Mata Ajar
Hukum Spasial Internasional
Kode Mata Ajar
HKI614
Beban Studi
2 SKS
Semester
Gasal dan Genap
Prasyarat
Kompetensi :
Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa mampu menganalisis permasalahan dan
sengketa mengenai penataan ruang wilayah di suatu negara, kedaulatan dan yurisdiksi
negara baik di darat, laut dan udara. sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan
internasional dengan tepat dan benar
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi
MKK
Silabus
Mata ajar ini merupakan pengembangan dari mata kuliah hukum internasional, hukum
udara, hukum angkasa, dan hukum laut. Pengajaran dalam mata kuliah adalah memberikan
pengetahuan dan membuka wawasan mahasiswa mengenai hukum penataan ruang baik di
darat, laut, udara, yang bersifat lintas batas negara, kedaulatan negara, yurisdiksi negara
dan tanggung jawab negara terhadap perjanjian-perjanjian internasional terkait dengan
lintas batas negara, prinsip-prinsip spasial.
Atribut Softskill
Disiplin, mampu mengungkapkan pendapat
Metode Pembelajaran
Kuliah, Diskusi dan Presentasi
Media Pembelajaran
White Board, LCD dan Laptop
Penilaian Hasil Belajar
Diskusi = 50 %
Tugas = 40%
Penguasaan Soft Skills
10%
83
65. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM SIBER
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Nama Mata Ajar
Hukum Siber
Kode Mata Ajar
HKI615
Beban Studi
2 SKS
Semester
Gasal dan Genap
Prasyarat
--Kompetensi
Mahasiswa mampu memecahkan permasalahan hukum pada aktifitas siber sesuai dengan
regulasi yang dapat diterapkan pada aktifitas siber secara tepat dan benar.
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi
MKK
Sylabus
Topik-topik awal dan utama yang dibahas adalah (1) aspek multidimensi dan multinasional
dalam aktifitas siber sehingga diketahui hukum apa saja, hukum mana saja, dan bagaimana
hukum itu diterapkan pada aktifitas siber dan (2) keamanan informasi di siber. Selanjutnya,
dibahas aktifitas-aktifitas siber yang penting dikendalikan dan diawasi negara berikut
bentuk-bentuk pengendalian dan pengawasannya. Pada ranah ius privatum, dibahas kontrak
online, e-payment, perlindungan konsumen pada transaksi online, e-taxation, dan aspek
HKI pada internet-commerce.
Atribut Softskill
Disiplin; Kemandirian; Berpikir kritis analitis; Problem
solving; Komunikasi.
Metode Pembelajaran
Ceramah; Telaah kasus; Presentasi makalah; Diskusi dan
tanya jawab.
Media Pembelajaran
Slide-show; Handout; White-board
Penilaian Hasil Belajar
Diskusi: 50%; Tugas : 40%; Atribut Softskill : 10%
84
66. DESKRIPSI MATA AJAR REGULASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9.
10.
11.
12.
13.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
URAIAN
Regulasi Perdagangan Internasional
HKI616
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis pembentukan dan
perkembangan regulasi perdagangan internasional khususnya
dalam rezim hukum WTO dengan baik.
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi
MKK
Sylabus
Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa
mengenai pembentukan regulasi perdagangan internasional,
negosiasi antar negara dan perkembangannya. Selanjutnya
akan dibahas mengenai pengaturan khusus mengenai Subsidi,
Anti-Dumping, Countervailing Duties, dan jenis-jenis
Exemptions serta penerapannya dalam perdagangan
internasional. Pembahasan diakhiri dengan analisa kasuskasus hukum yang telah mendapatkan keputusan dari Dispute
Settlement Body.
Atribut Softskill
Disiplin, kemampuan menyampaikan pendapat
Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, presentasi.
Media Pembelajaran
LCD, Power Point, Whiteboard.
Penilaian Hasil Belajar Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
85
67. DESKRIPSI MATA AJAR REGIONALISME
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
9.
10.
11.
12.
13.
KRITERIA
Nama Mata Ajar
Kode Mata Ajar
Beban Studi
Semester
Prasyarat
Kompetensi
URAIAN
Regionalisme
HKI617
2 SKS
Gasal dan Genap
--Mahasiswa mampu menganalisis berdasarkan konsep dan
teori regionalisme khususnya dalam bidang kerja sama
ekonomi antar negara kaitannya dengan multilateralisme
perdagangan dengan baik
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi
MKK
Sylabus
Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa
mengenai aspek hukum regionalisme sebagai sebuah konsep
kerja sama bidang ekonomi, politik, keamanan dan sosial
budaya antar negara-negara.
Atribut Softskill
Disiplin, kemampuan menyampaikan pendapat, kerjasama
Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, presentasi
Media Pembelajaran
LCD, Power Point, whiteboard
Penilaian Hasil Belajar Ujian Akhir 50%; Tugas 35%; Atribut Softskill 15 %
86
68. DESKRIPSI MATA AJAR HUKUM LINGKUNGAN INTERNASIONAL
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
KRITERIA
URAIAN
Nama Mata Ajar
Hukum Lingkungan Internasional
Kode Mata Ajar
HKI618
Beban Studi
2 SKS
Semester
Gasal dan Genap
Prasyarat
--Kompetensi
Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa mampu memecahkan permasalahan dan
sengketa lingkungan lintas batas negara, yang mengakibatkan pencemaran pada negara
lain dan melintasi batas kedaulatan atau merugikan masyarakat internasional, sesuai
dengan ketentuan hukum internasional dengan tepat dan benar
Jenis Kompetensi
Penunjang
Elemen Kompetensi
MKK
Sylabus
Mata ajar ini merupakan pengembangan dari mata kuliah hukum internasional dan
lingkungan, memberikan pengetahuan dan membuka wawasan mahasiswa mengenai
hukum lingkungan internasional baik global maupun regional, yang akan dijabarkan
menjadi hukum lingkungan internasional umum, prinsip-prinsip, konsep-konsep dalam
hukum lingkungan, dan penyelesaian sengketa dalam hukum lingkungan udara,
perlindungan ruang angkasa/antartika dari pencemaran, dan hukum lingkungan laut.
Atribut Soft Skill
Disiplin, mampu mengungkapkan pendapat
Metode Pembelajaran
Kuliah, Diskusi dan Presentasi
Media Pembelajaran
White Board, LCD dan Laptop
Penilaian Hasil Belajar
Diskusi = 50 %
Tugas = 40%
Penguasaan Soft Skills
10%
87
BAB IV
KETENTUAN ADMINISTRASI DAN SISTEM
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
A. Sistem Penyelenggaraan Pendidikan
1. Proses belajar mengajar dilaksanakan dengan menggunakan sistem semester. Mahasiswa
diwajibkan untuk menempuh sejumlah mata kuliah sesuai dengan yang ditawarkan.
2. Nilai kredit adalah besarnya beban studi yang wajib ditempuh oleh mahasiswa untuk satu
semester atau beban studi untuk menyelesaikan pendidikan;
3. Nilai kredit ditetapkan dengan satuan kredit semester (sks);
4. Nilai 1 (satu) sks bagi mahasiswa adalah kegiatan akademik yang terdiri atas:
a. Tatap muka terjadual selama 50 (lima puluh) menit;
b. Kegiatan tidak terjadwal selama 1 (satu) jam, termasuk tugas mandiri, penulisan
makalah, seminar dan sebagainya;
5. Beban studi Magister Ilmu Hukum minimal 38 (tiga puluh delapan) sks yang ditempuh
minimal 3 (tiga) semester dan maksimal 6 (enam) semester;
6. Kegiatan akademik dan administrasi setiap semester memerlukan beberapa tahapan, yaitu :
a. Membayar Satuan Operasional Pendidikan (SOP) dan melaksanakan daftar ulang;
b. Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) setiap semester;
c. Perkuliahan;
d. Ujian dan pengumuman hasil ujian;
e. Pengadministrasian nilai.
7. Mahasiswa baru yang telah daftar ulang, menerima Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang
dikeluarkan oleh Direktorat Kemahasiswaan Universitas Airlangga
8. Mahasiswa yang telah memiliki KTM, berhak mengikuti semua kegiatan akademik dan
menggunakan fasilitas pendidikan yang tersedia;
9. Mahasiswa wajib mengisi KRS setiap semester melalui akun Cyber Campus Universitas
Airlangga yang dimiliki masing-masing mahasiswa. Pengisian KRS dinyatakan sah apabila
telah disetujui oleh Dosen Wali. Cetak KRS dibuat sebanyak 3 (tiga) rangkap masingmasing untuk Sub Bagian Akademik, Dosen Wali dan mahasiswa yang bersangkutan;
10. Mahasiswa mencantumkan setiap mata kuliah yang sudah ditentukan dalam KRS;
11. Mahasiswa wajib mematuhi tata tertib dan peraturan, termasuk tata tertib perkuliahan dan
ujian, demi kelancaran dan ketertiban proses belajar mengajar;
12. Tahun akademik Program Studi Magister Ilmu Hukum terdiri atas 2 (dua) semester
perkuliahan dan 1 (satu) semester tesis;
88
B. Indeks Prestasi
1. Dalam sks dikenal adanya 2 (dua) jenis indeks prestasi yaitu indeks prestasi semester dan
indeks prestasi kumulatif;
2. Indeks prestasi semester merupakan ukuran keberhasilan mahasiswa dalam menempuh mata
kuliah pada 1 (satu) semester;
3. Indeks prestasi kumulatif adalah ukuran keberhasilan mahasiswa yang dihitung mulai masa
awal studi sampai semester terakhir yang telah diikuti;
4. Indeks Prestasi ditetapkan dengan menjumlahkan perkalian tiap-tiap sks dengan bobot
nilainya kemudian dibagi dengan jumlah sks;
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mata Kuliah
SKS
Perbandingan Hukum
2
Penelitian Hukum
2
Metode Hukum
2
Hukum Konstitusi
2
Perbandingan Konstitusi
2
Hukum Sumber Daya Laut 2
Teori Hukum
4
Nilai
A
AB
B
BC
C
D
E
Bobot
4
3,5
3
2,5
2
1
0
16
Nilai Perhitungan
2x4 = 8
2 x 3,5 = 7
2x3 = 6
2 x 2,5 = 5
2x2 = 4
2x1 = 2
4x0 = 0
32
IP = 32 : 16 = 2,0
C. Penyelenggaraan Ujian
1. Maksud dan tujuan penyelenggaraan ujian:
a. Menilai pemahaman atau penguasaan mahasiswa terhadap bahan yang disajikan
dalam suatu mata kuliah
b. Mengelompokkan nilai mahasiswa ke dalam beberapa kategori berdasarkan
kemampuannya, yaitu A, AB, B, BC, C, D, dan E.
2. Ujian dapat dilaksanakan dalam berbagai macam bentuk, antara lain ujian tertulis dalam
bentuk esay atau tes obyektif, ujian lisan, ujian dalam bentuk seminar/skripsi, ujian
dalam bentuk pemberian tugas, take home exam. Ujian praktik dapat dilaksanakan
dengan cara praktik dan dapat disertai dengan ujian tertulis dan atau lisan. Bentuk ujian
tersebut disesuaikan dengan tujuan agar dapat dilaksanakan dalam rentang waktu
tertentu.
3. Pelaksanaan ujian sesuai dengan kalender akademik fakultas;
4. Mahasiswa diperkenankan ikut ujian apabila telah menghadiri paling sedikit 75% dari
jumlah perkuliahan dan/atau praktikum;
5. Ujian susulan dapat diselenggarakan atas persetujuan PJMA hanya dengan alasan sakit,
menjalankan tugas negara, tugas universitas atau tugas fakultas;
6. Ujian perbaikan diselenggarakan sesuai dengan kalender akademik;
7. Ujian perbaikan hanya dapat ditempuh setelah yang bersangkutan menempuh ujian
utama (UAS) atau ujian susulan.
89
8. Kewenangan untuk mengadakan Ujian Perbaikan ada pada masing-masing Dosen
Penanggung Jawab Akademik (PJMA).
9. Nilai maksimum yang dapat diperoleh dalam Ujian Perbaikan adalah B.
10. Ujian Khusus hanya dapat diberikan bagi mahasiswa yang mendapat peringatan evaluasi
batas waktu studi.
11. Mahasiswa wajib hadir 15 menit sebelum ujian dimulai.
12. Mahasiswa yang terlambat hadir dengan alasan sah dan dapat diterima diperkenankan
mengikuti ujian tetapi tidak diberikan perpanjangan waktu;
13. Selama ujian berlangsung mahasiswa wajib:
a. Menandatangani daftar hadir yang telah disediakan;
b. Menunjukkan Kartu Ujian untuk diparaf oleh pengawas ujian;
c. Menunjukkan KTM yang masih berlaku;
d. Mengerjakan soal ujian dengan tenang, jujur dan mandiri.
e. Menaati semua peraturan dan ketentuan ujian yang berlaku;
f. Menaati petunjuk-petunjuk teknis tentang penyelenggaraan ujian yang diberikan
pengawas kepadanya;
g. Sebelum waktu ujian berakhir, mahasiswa yang meninggalkan tempat meminta
persetujuan pengawas terlebih dahulu;
h. Menyerahkan lembar jawaban ujian kepada pengawas ujian.
14. Dosen pengawas ujian berwenang:
a. Mengatur, menentukan tempat duduk, melakukan presensi peserta ujian;
b. Menetapkan peralatan ujian yang boleh dibawa oleh peserta ujian ke tempat duduk;
c. Menolak kehadiran seseorang yang tidak terdaftar sebagai peserta ujian;
d. Mencatat kecurangan yang dilakukan oleh peserta ujian dalam Berita Acara
Pelaksanaan Ujian;
15. Dosen Penanggung Jawab Mata Ajar (PJMA) bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
ujian.
D. Penilaian
1.
Penilaian dinyatakan dengan huruf :
No
1
2
3
4
5
6
7
Skor
86 – 100
78 – <86
70 – <78
62 – <70
54 – <62
40 – <54
<40
Nilai Huruf
A
AB
B
BC
C
D
E
Bobot
4
3,5
3
2,5
2
1
0
2. Nilai akhir terdiri atas keseluruhan hasil yang diperoleh selama proses belajar mengajar
pada semester yang berjalan;
3. Komponen yang digunakan dalam menetapkan nilai akhir terdiri dari :
a. Kehadiran dalam kegiatan tatap muka;
b.Keberhasilan dalam menyelesaikan tugas-tugas;
90
4.
5.
6.
7.
8.
c. Soft skill;
d.Nilai Ujian Akhir Semester (UAS).
PJMA wajib menyerahkan nilai akhir paling lama/maksimal 1 (satu) minggu setelah
ujian berlangsung.
Apabila IPK yang dicapai kurang dari yang disyaratkan, maka mahasiswa yang
bersangkutan boleh memperbaiki nilai yang diperoleh, selama batas akhir masa studi
yang diperkenankan belum dilampaui;
Penilaian hasil studi dilaksanakan berdasarkan hasil ujian dan praktikum;
Pengukuran hasil studi ditentukan berdasarkan IP yang merupakan perbandingan/ fungsi
perkalian antara bobot sks dengan bobot nilai yang diperoleh dibagi dengan jumlah sks
mata kuliah yang ditempuh;
Hasil Studi dicatat dalam format Kartu Hasil Studi (KHS) dan/atau dapat diakses
melalui sistem informasi elektronik;
E. Yudisium, Penggelaran dan Wisuda
1. Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan Program Studi Magister Ilmu Hukum
melalui rapat yudisium dengan syarat sebagai berikut :
a. Telah mengumpulkan kredit minimal 38 sks atau maksimal 42 sks;
b. Indeks Prestasi minimal 3,00;
c. Tidak ada nilai D dan E;
d. Nilai C tidak lebih dari 20%.
e. Memperoleh TOEFL/ELPT dengan skor minimal 475;
f. Mengumpulkan Jurnal/ Karya Ilmiah terpublikasi (minimal 1 publikasi).
2. Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus, diberikan predikat kelulusan dengan ketentuan
sebagai berikut :
No.
1
2
3
Predikat
Memuaskan
Sangat Memuaskan
Dengan Pujian (Cum Laude)
Indeks Prestasi
2,75 – 3,40
3,41 - 3,70
3,71 - 4,00
Persyaratan predikat Dengan Pujian (Cum laude), selain IPK:
a. Masa studi tepat waktu (3 semester), dan
b. Nilai tesis A.
3. Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dalam rapat yudisium wajib mengikuti
Penggelaran Program Magister yang dilaksanakan oleh Fakultas.;
4. Mahasiswa wajib mengikuti wisuda sebagai persyaratan memperoleh ijazah magister.
F. Masa Studi
1. Program Studi Magister Ilmu Hukum dapat ditempuh minimal 3 (tiga) semester dan
maksimal 6 (enam) semester;
2. Mahasiswa diperkenankan mengambil cuti akademik maksimal 2 (dua) semester tidak
berturut-turut;
91
3. Cuti akademik hanya diberikan kepada mahasiswa yang telah menempuh pendidikan
selama 2 (dua) semester berturut-turut.
4. Selama cuti akademik mahasiswa wajib dalam status aktif;
5. Cuti akademik tidak diperhitungkan dalam evaluasi masa studi;
6. Mahasiswa dinyatakan gagal akademik apabila tidak dapat menyelesaikan program
pendidikannya dalam batas waktu maksimal yang ditetapkan;
7. Mahasiswa dinyatakan gagal administrasi apabila tidak membayar SOP selama lebih
dari 2 (dua) semester berturut-turut;
8. Keputusan gagal akademik dan gagal administrasi ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Rektor berdasarkan usulan Dekan.
G. Pelanggaran Etika dan Sanksi Akademik
1. Pelanggaran Etika Akademik adalah :
a. Menyontek, yaitu perbuatan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan menggunakan
atau mencoba meniru/menyalin berkas ujian mahasiswa lain, menggunakan bahanbahan informasi atau alat bantu studi lainnya tanpa izin dari pengawas atau dosen
penguji;
b. Memalsu, yaitu perbuatan yang dilakukan oleh mahasiswa tanpa ijin mengganti atau
mengubah nilai atau transkrip akademik, ijazah, KTM, tugas-tugas dalam rangka
perkuliahan/tutorial/praktikum, surat keterangan, laporan, atau tanda tangan dalam
lingkup kegiatan akademik;
c. Melakukan plagiat, yaitu perbuatan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan sengaja
menggunakan kalimat, data atau karya orang lain sebagai karya sendiri (tanpa
menyebutkan sumber aslinya) dalam suatu kegiatan akademik;
d. Menyuap, memberi hadiah, dan mengancam, yaitu perbuatan yang dilakukan oleh
mahasiswa untuk mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi orang lain dengan
maksud mempengaruhi penilaian terhadap prestasi akademik;
e. Menggantikan kedudukan orang lain dalam kegiatan akademik, yaitu perbuatan yang
dilakukan oleh mahasiswa dengan menggantikan kedudukan atau melakukan tugas
atau kegiatan untuk kepentingan orang lain atas kehendak diri sendiri;
f. Menyuruh orang lain menggantikan kedudukan dalam kegiatan akademik, yaitu
perbuatan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan menyuruh orang lain baik sivitas
akademika Universitas Airlangga maupun luar Universitas Airlangga untuk
menggantikan kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan baik untuk
kepentingan sendiri ataupun kepentingan orang lain.
g. Bekerjasama saat ujian secara lisan, dengan isyarat ataupun melalui alat elektronik.
h. Segala perilaku dan tindakan yang bertentangan dengan norma dan etika akademik.
2. Kepada pelaku perbuatan kecurangan akademik dikenakan sanksi bertingkat berupa:
a. Peringatan secara lisan maupun tertulis;
b. Pembatalan atau pengurangan nilai ujian bagi mata kuliah atau kegiatan akademik
yang bersangkutan;
c. Tidak lulus mata kuliah atau kegiatan akademik yang bersangkutan;
d. Tidak lulus semua mata kuliah pada semester yang sedang berlangsung;
e. Tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik pada kurun waktu tertentu;
f. Pemecatan atau dikeluarkan dari Universitas Airlangga.
3. Pihak yang mempunyai wewenang memberikan sanksi:
92
a. Pemberian sanksi terhadap kecurangan akademik huruf a, b, c dan g ditetapkan oleh
Tim Pengajar mata kuliah yang bersangkutan.
b. Pemberian sanksi terhadap kecurangan akademik huruf d dan h ditetapkan oleh
Dekan atas usulan Tim Pengajar mata kuliah yang bersangkutan.
c. Pemberian sanksi terhadap kecurangan akademik huruf e dan f ditetapkan oleh
Rektor Universitas Airlangga atas usulan dari Dekan.
H. Administrasi Keuangan dan Registrasi
1. Ketentuan daftar ulang untuk mahasiswa baru yang dinyatakan lulus ujian masuk adalah
melakukan daftar ulang pada waktu yang telah ditentukan dengan ketentuan membayar
lunas Satuan Operasional Pendidikan (SOP) untuk semester pertama dan Sumbangan
Pengembangan Prasarana Pendidikan (SP3) yang dibayar 1 (satu) kali selama masa
studi. Pembayaran SOP dan SP3 dilaksanakan di bank yang telah ditunjuk oleh Rektor
dengan menunjukkan surat tanda bukti bahwa yang bersangkutan telah diterima sebagai
mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas
Airlangga;
2. Untuk selanjutnya pada setiap awal semester mahasiswa diwajibkan membayar SOP dan
melakukan registrasi sesuai jadwal yang telah ditentukan;
3. Pembayaran SOP dilakukan setiap semester;
4. Bagi mahasiswa baru, setelah membayar SOP dan SP3, diwajibkan untuk melaksanakan
registrasi di Bagian Kemahasiswaan Gedung Rektorat Universitas Airlangga pada waktu
yang telah ditentukan.
93
BAB V
TESIS
A. Definisi Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa berdasarkan penelitian untuk
memenuhi persyaratan memperoleh gelar Magister Hukum (M.H.)
Unsur Utama : Berdasarkan hasil penelitian hukum.
B. Prosedur Pengajuan dan Penyusunan Tesis
1.
Mahasiswa yang telah memasuki semester 3 (tiga) dan telah menempuh mata kuliah wajib
diperkenankan mengajukan permohonan penyusunan tesis.
2. Mahasiswa mengambil, mengisi dan mengembalikan blanko permohonan penyusunan tesis
di Bagian Administrasi dan Akademik.
3. Mahasiswa mengajukan permohonan judul tesis dilengkapi dengan latar belakang dan
rumusan masalah kepada Sekretaris Program Studi untuk mendapatkan persetujuan.
4. Judul Tesis yang disetujui kemudian akan ditunjuk Dosen Pembimbing oleh Koordinator
Program Studi sesuai dengan kompetensi dan materi penulisan tesis;
5. Koordinator Program Studi mengusulkan nama Dosen Pembimbing Tesis kepada Dekan;
6. Dekan berwenang menetapkan nama Dosen Pembimbing Tesis;
7. Mahasiswa mengambil dan mengisi Kartu Pembimbingan Tesis yang wajib ditanda tangani
oleh pembimbing setiap kali pembimbingan;
8. Mahasiswa membuat proposal tesis untuk diajukan dalam ujian yang waktu dan penguji
proposal ditentukan oleh pembimbing;
9. Ujian Proposal Tesis dapat dilaksanakan paling cepat 1 (satu) bulan sejak saat SK
Pembimbingan ditetapkan oleh Dekan.
10. Setelah proposal tesis dinyatakan lulus, selanjutnya mahasiswa menghadap dosen
pembimbing untuk melakukan proses pembimbingan secara berkala;
11. Substansi tesis diharapkan mampu menyumbangkan pemikiran baru atau argumentasi baru
atau solusi yang bersifat ilmiah dan praktis atas sesuatu permasalahan hukum yang relevan
sehingga memberikan manfaat dalam pengembangan keilmuan hukum. Tesis setidaknya
dapat menyajikan deskripsi ilmiah dari suatu obyek penelitian dan bukan merupakan
duplikasi/pengulangan dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
C. Batas Waktu
1. Tesis disusun dan berakhir paling lambat pada akhir semester berikutnya.
94
2. Apabila batas waktu sebagaimana dimaksud pada angka 1 terlampaui, mahasiswa wajib
mengajukan permohonan penyusunan tesis kembali.
D. Bahan dan Ukuran
1.
2.
3.
4.
Tesis ditulis di atas kertas HVS 70-80 gram secara satu muka (tidak bolak/balik);
Kertas ukuran A4;
Tulisan yang dicetak pada sampul sama dengan yang terdapat pada halaman judul.
Naskah diketik dalam font 12, huruf Times New Roman.
E. Kerangka Tesis
Kerangka tesis dibagi dalam 3 (tiga) bagian : bagian awal, bagian isi (teks) dan bagian akhir.
A. Bagian Awal
1. Halaman judul (bagian luar dan bagian dalam)
2. Motto*
3. Kata Pengantar / Ucapan Terima Kasih
4. Daftar Isi
5. Daftar Tabel*
6. Daftar Grafik / Diagram*
7. Daftar Gambar*
8. Daftar Lampiran
9. Daftar Peraturan Perundang-undangan
10. Daftar Putusan Pengadilan*
11. Daftar Singkatan*
Catatan : *kalau ada
B. Bagian Isi (Teks)
( 1 ) Bab Pendahuluan
1.
2.
3.
4.
5.
Latar Belakang dan Rumusan masalah
Tujuan
Manfaat Penelitian
Tinjauan Pustaka (*khusus proposal tesis)
Metodologi Penelitian
5.1. Tipe Penelitian Hukum
5.1.1. Penelitian Doktrinal (Doctrinal Research)
5.1.2. (Penelitian yang ditujukan untuk reformasi
Oriented Research)
5.1.3. Penelitian Teoretik (Theoritical Research)
95
hukum (Reform
5.2. Pendekatan (approach)
5.2.1. Perundang-undagan (Statute approach)
5.2.2. Konseptual (Conceptual approach)
5.2.3. Kasus (Case approach)
5.2.4. Perbandingan (Comparative approach)
5.2.5. Histori (Historical approach)
5.3. Sumber bahan hukum (legal sources)
5.3.1. Bahan hukum primer (misal : Legislasi, Regulasi, Putusan Pengadilan,
Kontrak)
5.3.2. Bahan hukum sekunder (misal : jurnal hukum, buku hukum)
5.4. Metode Pengumpulan Bahan Hukum
5.5. Analisis Bahan Hukum
6.
Sistimatika Penulisan
( 2 ) Bab-bab Uraian
Pembagian bab tergantung pendekatan (approach)
Contoh :
1. Tanggung Gugat Dokter Karena Wanprestasi Dalam Hubungan Dengan Pasien
Pendekatan/approach :
pendekatan perundang-undangan (statute approach), dan
pendekatan konseptual (conceptual approach)
Pendekatan perundang-undangan (statute approach), berarti merujuk peraturan
perundangan yang terkait dengan topik penulisan tesis, misal:
B.W., Undang-Undang Tentang Kesehatan, Undang-Undang Tentang Rumah
Sakit, Undang-Undang Praktik Dokter, serta peraturan perundangan maupun teknis
terkait lainnya.
Pendekatan konseptual (conceptual approach), berarti merujuk konsepkonsep/pikiran/pendapat/doktrin para ahli yang terkait dengan topik penulisan
tesis, misal:
Konsep wanprestasi mengandung dua unsur yaitu :
a. Adanya hubungan kontraktual
b.Adanya cacat prestasi
Bab Uraian disusun, misal:
Bab II : Hubungan Kontraktual Antara Dokter Dan Pasien
96
Bab III : Upaya Hukum bagi Pasien Apabila Mengalami Kerugian
2. Dasar Hukum Kompetensi Absolut Pengadilan Dalam Lingkungan Peradilan
Umum Mengenai Gugatan Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Penguasa
(Onrechtmatige Overheids Daad)
Pendekatan/approach :
- pendekatan perundang-undangan (statute approach)-(pola sama dengan contoh
di atas),
- pendekatan konseptual (conceptual approach)-(pola sama dengan contoh di
atas), dan
- Pendekatan kasus (case approach), berarti melakukan analisis terhadap
putusan-putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap,
khususnya yang terkait dengan topik penulisan tesis.
Susunan bab uraian menjadi :
Bab II. Pasal 2 Ro Sebagai Dasar Kompetensi Absolut
Bab III. Peradilan Adiministrasi
Bab IV. Yurisprudensi Sebagai Dasar Kompetensi Absolut
( 3 ). Bab Penutup
Berisi
:
1. Kesimpulan dan Saran
2. Kesimpulan harus merupakan jawaban dari masalah
3. Saran seyogyanya bersifat implementatif/operasional
C. Bagian Akhir
1. Daftar Bacaan
2. Lampiran (kalau ada)
Rumusan Masalah Hukum
Rumusan masalah hukum dalam rangka karya tulis akademik harus merupakan rangkaian
dua proposisi dan sekurang-kurangnya mengandung satu konsep hukum.
Contoh :
1. Fungsi normatif hukum administratif dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih
2. Tanggung gugat dokter karena wanprestasi dalam hubungannya dengan pasien
97
3. Tanggungjawab pidana badan hukum menurut hukum Indonesia
4. Due procces of law dalam proses peradilan di Indonesia
Catatan :
Diperhatikan keserasian atau konsistensi antara judul, perumusan masalah, pembahasan
serta penarikan kesimpulan
Tata Cara Penulisan
1. Jenis atau bentuk huruf
Time New Roman dengan ukuran 12
2. Jarak baris
Jarak antara baris satu dengan baris lainnya 2 (dua) spasi
3. Batas tepi
Diukur dari tepi kertas sebagai berikut :
a. Batas atas
: 4 cm
b. Batas bawah
: 3 cm
c. Batas kiri
: 4 cm
d. Batas kanan
: 3 cm
4. Pengisian ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh mulai dari batas tepi kiri
sampai batas kanan, jangan ada ruangan yang terbuang, kecuali kalau akan mulai dengan
alinea baru, sub judul atau hal-hal khusus
5. Alinea baru
Dimulai dengan jarak 1,1 cm atau pada pengetikan karakter yang kesepuluh dari batas tepi
kiri
6. Judul, sub judul, sub sub judul dan lain-lain
a. Judul harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua diatur simetris dengan jarak 4 cm
dari tepi atas, tanda diakhiri titik
b. Sub judul diketik dari batas kiri, semua kata dimulai dengan huruf besar (kapital),
kecuali kata penghubung atau kata depan, tanpa diberi garis bawah dan tidak diakhiri
dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub sub judul dimulai dengan alinea baru
c. Sub sub judul diketik mulai dari batas tepi kiri, hanya huruf pertama saja menggunakan
huruf besar (kapital), tanpa diakhiri titik. Kalimat pertama sesudah sub sub judul dimulai
dengan alinea baru
7. Perincian ke bawah
Jika ada perincian yang harus disusun ke bawah, dipakai nomor urut dengan angka atau
huruf sesuai dengan derajat perincian. Penggunaan tanda selain angka dan huruf tidak
dibenarkan
98
8. Huruf miring (italic)
Huruf miring biasanya digunakan untuk :
a. Penekanan sebuah kata atau kalimat
b. Menyatakan judul buku atau majalah
c. Menyatakan kata atau frasa asing
9. Penulisan angka
Perlu diperhatikan ketentuan penulisan sebagai berikut :
a. Bilangan di bawah seratus, seratus dan kelipatannya, seribu dan kelipatannya ditulis
dengan huruf
b. Bilangan terdiri dari tiga angka atau lebih ditulis dengan angka
c. Prosentase tetap ditulis dengan angka
d. Angka tidak boleh digunakan di awal sebuah kalimat
Penomoran
1. Halaman-halaman bagian awal tesis (sampai daftar isi) diberi nomor urut angka Romawi
kecil (i, ii, iii dan seterusnya) ditulis di bagian bawah di tengah halaman, 2 spasi di bawah
teks; 2 halaman judul dihitung tetapi tidak diberi nomor.
2. Halaman-halaman berikutnya (mulai pendahuluan) diberi nomor urut angka Arab (1, 2, 3
dan seterusnya) ditulis di sudut kanan atas 2 spasi di atas teks kecuali pada halaman pertama
masing-masing bab, nomor halaman ditulis di bagian bawah di tengah halaman 2 spasi di
bawah teks.
3. Tiap-tiap bab diberi nomor urut angka Romawi Besar (I, II, III dan seterusnya) di atas judul
bab.
4. Judul bab ditulis di tengah dengan huruf-huruf besar tanpa garis bawah dan tanpa diakhiri
tanda titik. Judul bab dicetak tebal.
5. Bab (biasanya) dibagi dalam beberapa sub bab yang diberi nomor urut angka Arab. Judul
subbab ditulis dengan huruf kecil tanpa garis bawah dan tanpa diakhiri dengan tanda titik;
huruf pertama dari tiap-tiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali untuk kata-kata tugas.
Judul subbab dicetak tebal. Kalau subbab masih dibagi dalam sub subbab, judul sub subbab
didahului dengan huruf Latin kecil (a, b, c dan seterusnya). Judul sub subbab ditulis dengan
huruf kecil kecuali untuk huruf pertama pada pangkal judul, tanpa garis bawah, diakhiri
dengan tanda titik dan dicetak tebal.
Kutipan
Ada 2 (dua) macam kutipan : langsung dan tidak langsung (parafrasa)
A. Kutipan Langsung
1. Pada kutipan langsung, kutipan harus sama dengan aslinya baik mengenai susunan katakatanya, ejaannya maupun mengenai tanda-tanda bacanya.
99
2. Kutipan yang panjangnya kurang dari 5 (lima) baris, dimasukkan/diintegrasikan ke dalam
teks dengan 2 spasi dan diberi tanda kutip pada awal dan akhir kutipan.
Contoh :
Actio Paulina sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1341 BW diatur pula dalam Undangundang Kepailitan : ”Ketentuan mengenai actio paulina di dalam UUK merupakan
ketentuan yang lazim ada pada bankruptcy law dari banyak negara. Pencantuman ketentuan
ini, yang dikenal pula dengan ’claw back provision’, di dalam Undang-undang Kepailitan
sangat perlu”
3. Kutipan yang panjangnya 5 baris atau lebih diketik berspasi 1 tanpa tanda kutip pada awal
dan akhir kutipan, dimulai setelah 4 pukulan ketik/1,02 cm dari margin kiri. Jarak antara
kutipan yang panjangnya 5 baris atau lebih dan teks adalah 2 spasi.
Contoh :
Berdasarkan ajaran perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad) jika ternyata terbukti
Direksi tidak menjalankan kewajibannya secara pantas (kennekijk onbehoorlijk
taakvervulling) dan akibat dari kelalaiannya itu menimbulkan kerugian bagi sesuatu pihak,
maka berhak pihak yang dirugikan menuntut anggota Direksi secara pribadi sebagai telah
melakukan perbuatan melawan hukum kita berdasarkan Pasal 1365 BW (di Negara Belanda
Pasal 1639 r B.W)
4. Apabila dalam kutipan perlu dihilangkan beberapa bagian dari kalimat, maka bagian-bagian
yang dihilangkan diganti 3 titik
Contoh :
”... program restrukturisasi kredit perbankan yang dilaksanakan selama ini ... berkaitan
dengan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan bank”
5. Kalau dari suatu kutipan yang dihilangkan itu langsung sampai pada akhir kalimat, maka
diganti dengan 4 titik
Contoh :
“Permohonan pengesahan dana pension diajukan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa
….”
6. Titik 4 juga digunakan jika yang dihilangkan bagian awal kalimat berikutnya atau lebih
Contoh :
“…. Yang diperlukan untuk bertindak sebagai pengurus”
7. Kalau perlu disisipkan sesuatu ke dalam kutipan, dipergunakan tanda kurung besar […]
Contoh :
Bentuk utang pajak tagihan yang lahir dari Undang-undang No. 6 Tahun 1983 [sebagaimana
diubah dengan Undang-undang No. 9 Tahun 1999]
(Pertimbangan Putusan No. 015K/N/1999 tanggal 4 Juli 1999)
8. Kalau dalam kutipan yang panjangnya kurang dari lima baris terdapat tanda kutip (dua
koma), maka tanda kutip itu diubah menjadi tanda kutip satu koma.
Contoh :
100
Ketentuan mengenai action paulina di dalam UUK merupakan ketentuan yang lazim ada
pada bankruptcy law dari banyak negara. Pencantuman ketentuan ini, yang lebih dikenal
pula dengan nama ‘claw back provision’, di dalam Undang-undang Kepailitan sangat perlu.
Jika dikutip maka pengetikannya seperti berikut ini :
“Ketentuan mengenai action paulina di dalam UUK merupakan ketentuan yang lazim ada
pada bankruptcy law dari banyak Negara. Pencantuman ketentuan ini, yang dikenal pula
dengan nama ‘claw back provision’, di dalam Undang-undang Kepailitan sangat perlu.”
9. Kata-kata yang tidak bergaris dalam aslinya, tetapi oleh pengutip dianggap perlu diberi
garis, dibubuhi catatan langsung di belakang bagian yang diberi garis diantara tanda kurung
besar. Contoh :
“Dalam hal seperti itu, ternyata Presiden sama sekali tidak [garis miring dari penulis]
mempunyai pengaruh apa-apa”.
Cara ini berlaku bagi setiap perubahan dan tambahan terhadap bentuk asli bahan yang
dikutip.
10. Tiap-tiap kutipan diberi nomor kutipan pada akhir kutipan. Nomor diketik setengah spasi di
atas baris kalimat, langsung sesudah akhir kutipan. Nomor kutipan berurut sampai bab
terakhir, tidak dibubuhi titik, tanda kurung dan lain-lain.
B.
Kutipan Tidak Langsung (Parafrasa)
1. “Paraphrase (parafrase) adalah “a restatement of the sense of a text or passage in other
words, as for clearness; afree rendering or translation, as of a passafe ……. “ (lihat The
New Grolier Webster International Dictionary. Vol II, 1976, h. 668). Yang diutamakan
dalam kutipan tidak langsung adalah semata-mata isi, maksud, atau jiwa kutipan bukan
cara dan bentuk kutipan.
2. Pada kutipan tidak langsung harus dicantumkan nomor kutipan dan sumber kutipan yang
dimuat dalam “footnote” dengan nomor yang sama.
Footnote (Catatan Kaki)
1. Footnote adalah catatan di kaki halaman untuk menyatakan sumber, pendapat, fakta atau
ikhtisar atau suatu kutipan dan dapat juga berisi komentar mengenai suatu hal yang
dikemukakan di dalam teks.
2. Sesuai dengan namanya, footnote seyogyanya ditempatkan di kaki halaman, yaitu :
a. Tiap-tiap footnote ditempatkan pada halaman yang sama dengan bagian yang dikutip
atau diberi komentar;
101
b. Pada jarak dua spasi di bawah tesk baris kalimat terakhir ditarik garis pemisah mulai
dari batas margin kiri sampai margin kanan;
c. Footnote pertama pada halaman yang bersangkutan juga ditempatkan pada jarak dua
spasi di bawah garis pemisah;
d. Nomor-nomor footnote disusun berurutan mulai nomor satu sampai nomor terakhir
(nomor footnote pertama dalam bab berikutnya adalah lanjutan nomor footnote
terakhir bab sebelumnya), tanpa titik, tanpa kurung dan lain-lain.
3. Tiap-tiap nomor footnote ditempatkan setengah spasi di atas baris pertama tanpa
dibubuhi titik, tanda kurung dan lain-lain tetapi langsung diikuti huruf pertama dalam
footnote (tanpa diselingi satu pukulan ketik).
4. Tiap-tiap footnote (baik yang ditempatkan pada kaki halaman atau sesudah tiap-tiap bab
maupun di bagian akhir tesis sebelum daftar bacaan) diketik berspasi satu dan mengikuti
format footnote pada program M.S. Word. Baris kedua dan seterusnya dari suatu
footnote dimulai dari margin kiri.
5. Kalau suatu footnote terdiri atas dua alinea atau lebih, maka tiap-tiap alinea disusun
seperti petunjuk di atas ini.
6. Jarak antara tiap-tiap footnote adalah dua spasi.
Bentuk-bentuk Footnotes
Berikut ini diuraikan bentuk-bentuk dan contoh-contoh footnote untuk sumber kutipan dari
buku, makalah, surat kabar, karya yang tidak diterbitkan, wawancara, ensiklopedi dan lainlain.
1. B u k u
Yang dicantumkan berturut-turut adalah nomor footnote nama pengarang (nama kecil
atau nama depan, nama tengah/inisial untuk orang barat umumnya dan nama akhir atau
nama keluarga), judul buku, jilid, cetakan, penerbit, tempat diterbitkan, tahun penerbitan
dan nomor halaman yang dikutip. Judul buku diberi bergaris atau dicetak miring, jilid
dan cetakan tidak selalu ada.
a. Mengutip dari buku yang ditulis oleh seorang pengarang :
1
Diponoto, Ilmu Negara, Jilid I, Balai Pustaka, Jakarta, 1975, h. 166.
2
Lon L. Fuller, Jurisprudence, The Foundation Press, Mineloa, New
York, 1949, h. 14.
b. Mengutip dari buku yang ditulis oleh dua atau tiga orang pengarang, maka nama
pengarang dicantumkan seluruhnya :
3
J.C.T. Simorangkir dan Woerjono Sastronoto, Pelajaran Hukum
Indonesia, Gunung Agung, Jakarta, 1973, h. 49.
102
4
Leon Boim, Glenn G. Morgan dan Aleksander W. Rudzinski, Legal
Controles in The Soviet Union, A.W. Sijtoff, Leiden, 1966, h.302.
c. Mengutip dari buku yang ditulis oleh lebih dari tiga orang pengarang, hanya nama
pengarang pertama yang dicantumkan diikuti et al., asalnya et alii, artinya dengan
orang lain atau dengan kawan-kawannya.
5
Elliot E. Cheatham et al., Conflict of Law, The Foundation Press,
Mineola, New York, 1959, h. 104.
d. Mengutip dari kumpulan karangan seperti mengutip dari majalah :
6
John Stanner, ”Family Relationships in Malaysia”, dalam David C.
Buxbaum (ed), Family Law and Customary Law in Asia : A Conteporary Legal
Prespective, Martinus Nijhoff, The Haque, 1968, h. 202.
e. Tidak ada pengarang tertentu; sebagai pengarang dicantumkan nama badan,
lembaga, perkumpulan, perusahaan dan sebagainya :
7
Sekretariat Negara, Konferensi Tingkat Tinggi Asean, Bali 23 – 25
Pebruari 1976, h. 85.
f. Mengutip dari buku yang diterjemahkan; yang dicantumkan tetap nama pengarang
aslinya, di belakang judul buku nama penterjemahnya :
8
J.H.M. Van der Ven, Pengantar Hukum Kerja, Cet. II., (terjemahan
Sridadi), Kanisius, Yogyakarta, 1969, h. 61.
2. Majalah
Yang dicantumkan berturut-turut : nama penulis (seperti pada buku), judul tulisan
diantara kutip, nama majalah diberi garis bawah, nomor, tahun majalah dalam angka
Romawi (kalau ada), bulan dan tahun penerbitan serta nomor halaman yang dikutip.
9
Oemar Seno Adji, “Perkembangan Delik Khusus dalam Masyarakat
Yang Mengalami Modernisasi”, Hukum dan Pembangunan, No. 2 Th. X,
Maret 1980, h. 113.
Kalau tidak diketahui nama pengarang suatu artikel dalam majalah, maka nama
pengarang ditiadakan, jadi footnote dimulai dengan judul karangan
10
”Sekolah-sekolah di Yogyakarta”, Suara Guru II, September 1957, h.
18, 19, 20.
3. Surat Kabar
103
11
Lim, “Sudah Tiba Waktunya Hukum Intergentil Ditinggalkan Sebagai
Mata Kuliah”, Kompas, 28 Agustus, 1979, h. III.
4. Karya Yang Tidak Diterbitkan
12
Heru Supraptomo, “Masalah-masalah Peraturan-peraturan Cek Serta
Bilyet Giro di Indonesia, dalam Rangka Mengembangkan Sistem Giralisasi
Pembayaran”, Disertasi, Fakultas Hukum Universitas Airlangga, 1977, h. 263
5. Wawancara
13
Wawancara dengan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya, 16 Juni 1980
6. Tulisan Dalam Ensiklopedi (Nama Penulis Diketahui maupun Tidak Diketahui)
14
Erwin N. Griswold, ”Legal Education”, Encyclopedia Americana
XVII, 1977, h. 164.
15
”Interpellation”, Encyclopedia Britannica XII, 1955, h. 534
7. Mengutip Dari Bahan Yang Dikutip : Penulis Yang Langsung Dikutip Dicantumkan
Lebih Dahulu, Kemudian Penulis Asli.
16
William, H. Burton, The Guidance of Learning Activities, D. Appleton
Century Company, Inc., New York, 1952, h. 186, dikutip dari Ernest Hilgard,
Theories of Learning, Appleton, New York, 1948, h. 37
Mempersingkat Footnotes
Kalau suatu sumber sudah pernah dicantumkan lengkap dalam footnote yaitu pada pertama
kali, maka footnote itu selanjutnya dapat dipersingkat dengan menggunakan Ibid., op. cit.
dan loc. cit.
1. Pemakaian Ibid.
Ibid, kependekan dari ibidem artinya pada tempat yang sama, dipakai apabila kutipan
diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahului (tidak disela sumber
lain), meskipun antara kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman.
Ibid tanpa nomor halaman dipakai jika bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman
yang sama jika bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman yang berbeda maka
digunakan ibid dengan nomor halaman yang berbeda.
Ibid tidak boleh dipakai jika diantara dua sumber terdapat sumber lain. Dalam hal ini
dipakai Op. cit atau Loc. cit.
104
2. Pemakaian Op. cit
Op. cit. kependekan dari operecitato artinya dalam karya yang sudah disebut, dipakai
untuk menunjuk kepada sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap, tetapi
diselingi oleh sumber lain. Pemakaian op. cit. harus diikuti oleh nomor halaman yang
berbeda.
Kalau dari seorang penulis telah disebut dua macam buku atau lebih, maka untuk
menghindarkan kekeliruan harus dijelaskan buku mana yang dimaksud dengan
mencantumkan nama penulis diikuti angka Romawi besar I, II dan seterusnya pada
footnote sesudah tahun penerbitan diantara dua tanda kurung.
17
Sudargo Gautama, Hukum Agraria Antar Golongan, Alumni,
Bandung, 1973 (selanjutnya disingkat Sudargo Gautama I), h. 131.
18
Sudargo Gautama, Masalah Agraria Berikut Peraturan-peraturan dan
Contoh-contoh, Cet. II, Alumni, Bandung, 1973 (selanjutnya disebut Sudargo
Gautama II), h. 98.
19
Sudigdo Hardjosudarmo, Masalah Tanah di Indonesia Suatu Studi di
Sekitar Pelaksanaan Landeform di Jawa dan Madura, Bharata, Jakarta, 1970,
h. 54.
20
Sudargo Gautama I, op.cit., h. 139
Yang dikutip adalah dari karya Sudargo Gautama dalam footnote nomor 17 (bukan 18).
Hal ini juga berlaku dalam pemakaian loc.cit. kalau mengutip dari seorang pengarang
yang menulis dua buku atau lebih.
3. Pemakaian Loc.Cit
Loc. cit. kependekan dari loco citato artinya pada tempat yang telah disebut, digunakan
kalau menunjuk kepada halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut
sebelumnya dengan lengkap, tetapi telah diselingi oleh sumber lain. Nomor halaman
tidak dicantumkan karena dengan sendirinya sama dengan nomor halaman dalam karya
yang disebut sebelumnya.
4. Contoh Pemakaian Ibid, Op.Cit. dan Loc.Cit Dalam Rangkaian Footnote.
21
Kuncoro Purbropranoto, Beberapa Catatan Hukum Tata Pemerintahan
dan Peradilan Administrasi Negara, Cet. II, Alumni, Bandung, 1973, h. 86.
22
Ibid (berarti : juga dari h. 86)
23
Ibid, h. 90 (halamannnya berbeda)
24
Michael P. Barber, Public Administration, MacDonald & Evans Ltd.,
London, 1972, h. 212.
105
25
E. Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Cet. IV,
Ichtiar, Jakarta, 1960, h. 178.
26
Michael P. Barber, op. cit., h. 215 (halamannya berbeda)
27
E. Utrecht, loc.cit., (berarti : juga dari h. 178)
NB: Penulisan dengan menggunakan komputer, garis bawah dapat dihilangkan
dan diganti dengan huruf tebal
Daftar Bacaan
1. Pada bagian akhir tesis dicantumkan daftar bacaan. Jangan menggunakan istilah Daftar
Buku, Kepustakaan, Daftar Pustaka dan lain-lain karena Daftar Bacaan sudah mencakup
semua bahan yang dibaca dalam kegiatan penyusunan tesis. Di dalamnya sudah
termasuk buku, surat kabar, brosur, kamus dan sebagainya.
2. Bentuk daftar bacaan hampir sama dengan bentuk footnote. Perbedaanya adalah :
a. Nama pengarang mulai diketik pada garis margin, sedangkan baris kedua dan
seterusnya dimulai setelah empat pukulan ketik dari garis margin. Antara dua sumber
dikosongkan dua spasi.
b. Antara dua sumber dikosongkan 2 spasi
c. Nomor halaman tidak ada
d. Nama pengarang atau penulis disusun menurut abjad tanpa nomor urut dengan
mendahulukan nama keluarga (kalau memiliki nama keluarga). Suatu kesulitan ialah
menentukan nama keluarga pada nama-nama Indonesia karena tidak semua suku
bangsa kita memakai nama keluarga. Dalam hal demikian yang dijadikan patokan
adalah huruf pertama dari nama yang paling dikenal, misal : Mochtar
Kusumaatmadja lebih dikenal dengan nama Mochtar, jadi masuk kelompok huruf
abjad M. Contoh (perhatikan urutan abjadnya)
Fuller, Lon., Jurisprudence, The Foundation Press, Mineola, New York, 1949.
Gautama, Sudargo, Hukum Agraria Antar Golongan, Alumni, Bandung, 1973.
Kuntjoro Poerbopranoto, Beberapa Catatan Hukum Tata Pemerintahan dan
Peradilan Administrasi Negara, Cet. II, Alumni, Bandung, 1978.
e. Kalau sebuah karya ditulis oleh dua atau tiga orang, maka hanya nama pengarang
yang pertama yang disusun seperti uraian di atas. Nama penulis kedua dan ketiga
ditulis biasa seperti pada footnote. Kalau penulis berjumlah lebih dari tiga orang,
maka hanya penulis pertama yang disusun seperti di atas ditambah et.al, seperti pada
footnote.
f. Apabila dalam daftar bacaan terdapat dua karya atau lebih yang ditulis oleh seorang
ahli, maka untuk karya kedua dan seterusnya sebagai pengganti nama penulis
106
dicantumkan garis sepanjang tujuh pukulan ketik (jadi nama penulis tidak perlu
diulang).
g. Jika sumber dalam daftar bacaan banyak dan bermacam-macam (buku, majalah,
surat kabar, brosur dan lain-lain) maka sumber-sumber tersebut dikelompokkan dan
tiap-tiap kelompok juga disusun menurut abjad.
Bahasa
1. Bentuk kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama atau orang kedua (saya, kami,
kita, engkau dan lain-lain). Dalam penyajian ucapan terimakasih pada pengantar, saya
dapat diganti dengan penulis.
2. Isi (kata) pengantar mengenai substansi tesis tidak perlu merendah secara berlebihan
supaya tidak timbul kesan pada pembaca tesis anda ”tidak ada apa-apanya”
3. Hindarkan sejauh mungkin penggunaan :
a. Kalimat-kalimat yang panjang
b. Kata-kata ”...... yang mana ......”, ”....... sejauh mana ......”, ”.......... oleh karena mana
......”, dan kata-kata lain semacam itu.
4. Istilah yang dipakai istilah indonesia atau yang sudah di indonesiakan, jika terpaksa
harus memakai istilah asing digunakan huruf italic, atau dicetak miring.
5. Penggunaan kata penghubung, kata depan, awalan, akhiran dan tanda baca secara tepat,
antara lain :
a. Tidak membutuhkan koma untuk kata ”bahwa”, ”sebab”, ”karena”, ”supaya”
b. Membutuihkan koma sebelum kata ”akan tetapi”, ”tetapi”, ”melaikan”, ”maka”
c. Membutuhakan koma sebelum dan sesudah kata ” misalnya”, ”contohnya”, ”yaitu”,
”ialah”
6. Singkatan atau akronim tidak boleh digunakan pada awal kalimat
Hal-hal Lain
1. Gelar, pangkat dan sebagainya seperti Prof., Mr., S.H., Dr., dan atribut-atribut lain
semacam itu terutama dalam footnote dan daftar bacaan tidak usah dicantumkan.
Perkecualian hanya dalam Kata Pengantar yang berisi pernyataan terima kasih
(acknowledgments) dan dengan alasan-alasan tertentu, dalam teks.
2. Daftar Singkatan
Dalam daftar singkatan berikut ini dimaksudkan juga singkatan-singkatan yang belum
bisa digunakan oleh para penulis Indonesia, tetapi yang perlu diketahui untuk memahami
tulisan-tulisan dalam bahasa asing, khususnya bahasa Inggris.
anon
ante
a.o.
anoniem, tanpa nama (t.n.); no name (n.n.)
di atas, di muka, supra
among others, antara lain (a.l.); inter alia (i.a)
107
a quo
art(s)
c. atau ca
cf.
chap(s)
col(s)
cont.
c.q.
c.s.
def
diss.
ed(s).
e.g.
et al
ets.
et seq.
f. atau ff.
fig(s)
h.
i.a.
ibid
i.e.
infra
jis
jo
l. atau l l
loc.cit.
N.B.
n.d.
n.n.
no(s)
op. cit.
p. (pp)
passim
post
P.S.
q.q.
quod non
resp.
see(s)
ser.
sic.
supra
t.n.
dalam hal ini (dhi)
article(s); ayat(-ayat)
circa, kira-kira, sekitar (ttg. Tahun)
Confer, bandingkan (bdk)
chapter(s), bab(-bab)
colum(s) kolom(-kolom); lajur (-lajur)
continued, bersambung
casu quo, dalam perkara/kejadian ybs
cum suis, dan kawan-kawan (dkk); et alii (et.al)
definition, definisi, batasan
dissertation, disertasi
editor(s), penyunting, editor
exempli gratia, umpama, (ump.), misal (mis)
et alii, dan kawan-kawan (dkk); cimusuis (c.s)
etcetera, dan lain-lain (dll.)
et sequentia, dan selanjutnya dan seterusnya (dst.); lihat f
following (page, halaman berikutnya; following (pages)), halamanhalaman berikutnya
figure(s), gambar (-gambar)
halaman
inter alia, antara lain (a.l);among others (a.o).
ibidem, pada tempat yang sama
id est, yaitu, yakni, ialah ; that is, namely, viz
di bawah; post
juncties, berhubungan dengan (jamak)
juncto, berhubungan dengan (tunggal)
line (s), baris (-baris)
loco citato, pada tempat yang telah disebut/dikutip
nota bene, harap diperhatikan; let well; post scriptum
(P.S. umumnya pada surat)
no date, tanpa tanggal (t.t.) atau tahun penerbitan
nomen nisco, tanpa nama (t.n.); anou
numero(s), nomor(-nomor), no
opere citato, dalam karya yang telah disebut/dikutip
page(s), halaman(h.), halaman-halaman
tersebar dalam suatu karya
di bawah; infra
post. scriptum, catatan akhir
qualitate qua, dalam kedudukan (kualitas) sebagai wakil
pada hal tidak
respectively, berturut-turut
section(s), pasal(-pasal)
series, jilid, volume(s), vol(s)
memang begitu dalam naskah asli
di atas, ante
tanpa nama
108
t.p.
t.t.
trans.
v. (vs)
vide
vol(s)
tanpa penulis
tanpa tanggal/tahun
translation, terjemahan
versus, lawan
lihat
volume(sj. jilid, series (ser))
3. Dengan pengetikan menggunakan komputer (bukan mesin ketik manual) perlu
diperhatikan antara lain :
a. Garis bawah dapat dihilangkan dan diganti dengan huruf tebal atau dicetak miring
b. Garis pemisah antara naskah dengan footnote tidak memanjang memenuhi lebar
naskah, melainkan sesuai dengan format komputer
4. Hal-hal yang tidak diuraikan dalam pedoman ini (seperti penyusunan kartu biografi,
daftar tabel, dan lain-lain) harap dipelajari dalam buku berikut ini :
a. Winarno Surakhad, Paper, Skripsi, Thesis, Disertasi (Buku Pegangan Cara
Merencanakan, Cara Menulis, Cara Memilih), Cet. IV., Tarsito, Bandung, 1978 (atau
cetakan tang lebih baru)
b. Gorys Keraf, Komposisi (Sebuah Pengantar Pada Kemahiran Bahasa), Nusa Indah,
Ende.
Apabila dalam pedoman ini terdapat uraian yang tidak sesuai atau bertentangan dengan
isi kedua buku tersebut, maka yang digunakan adalah pedoman ini.
F. Pembimbing
Dosen Pembimbing
Syarat umum bagi seorang dosen untuk bertindak sebagai seorang pembimbing:
1. Dosen tetap Universitas Airlangga;
2. Doktor dengan Jabatan sekurang-kurangnya Lektor;
3. Memiliki keahlian sesuai dengan materi tesis;
4. Dekan dapat menyetujui dosen dosen di luar persyaratan umum melalui pertimbanganpertimbangan akademis.
109
Beban dan Tanggung Jawab Pembimbing
1. Mengatur waktu bimbingan dengan mempertimbangkan kesempatan masing-masing
sehingga waktu penulisan tesis yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efektif dan
efisien;
2. Pembimbing tetap bertanggung jawab terhadap pembimbingan sampai dengan
mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan lulus dan atau selesai memperbaiki.
Penggantian Dosen Pembimbing
Pembimbing tidak melakukan tugas pembimbingan dimungkinkan oleh beberapa sebab,
antara lain :
1. Kesehatan tidak memungkinkan;
2. Tugas fakultas di luar daerah atau di luar negeri melampaui batas waktu penyusunan
tesis;
3. Perbedaan pendapat yang cukup mendasar dengan mahasiswa selama dibimbing jika hal
tersebut terjadi pembimbing harus memberitahukan secara tertulis kepada Dekan.
Dekan menetapkan pembimbing secara langsung maupun mempertimbangkan usul
mahasiswa yang bersangkutan.
G. Ujian Tesis
Prosedur Administrasi
Ujian Proposal Tesis
1. Pembimbing menentukan pelaksanaan ujian proposal tesis dilakukan paling lambat 1
(satu) minggu sebelum pelaksanaan ujian proposal tesis.
2. Usulan Dosen Penguji Proposal minimal 4 (empat) orang penguji dengan ketentuan 1
(satu) anggota penguji ditentukan oleh Pembimbing sedangkan Ketua Penguji dan 2
(dua) anggota penguji lainnya ditentukan oleh Koordinator Program Studi.
3. Berdasarkan blanko yang telah ditandatangani dan diisi oleh dosen pembimbing dan
Ketua Program, Bagian Akademik membuat Undangan Ujian Proposal Tesis, SK
Menguji dan Berita Acara.
Ujian Tesis
1. Penguji Tesis adalah sama dengan Penguji Proposal Tesis kecuali terdapat salah satu
atau lebih dari penguji pada Proposal Tesis berhalangan.
2. Setelah proses pembimbingan selesai dan siap diuji, mahasiswa mengambil blanko ujian
untuk diserahkan kepada pembimbing guna ditentukan waktu dan tanggal pelaksanaan
ujian.
3. Ujian tesis dapat dilaksanakan apabila sudah lulus TOEFL/ELPT dari Pinlabs Unair atau
dari Perguruan Tinggi Negeri lainnya dengan nilai minimal 475 serta memiliki foto copy
Berita Acara Ujian Proposal Tesis, transkrip akademik terbaru dengan catatan tidak ada
nilai D atau E, serta nilai C tidak lebih dari 20 %.
110
4. Berdasarkan blanko yang telah ditandatangani dan diisi oleh dosen pembimbing, Bagian
Akademik membuat Undangan Ujian Tesis, SK Menguji dan Berita Acara.
5. Pengembalian blanko ujian tesis ke Sekretariat Program Studi Magister Ilmu Hukum
dilakukan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan ujian tesis.
6. Ujian Tesis dilakukan paling cepat 2 (dua) bulan dihitung sejak proposal tesis
dinyatakan diterima dalam forum Ujian Proposal Tesis.
7. Permohonan ujian tesis harus diserahkan pada Bagian Akademik selambat-lambatnya 7
hari kalender sebelum waktu ujian berlangsung.
8. Mahasiswa wajib menyerahkan sendiri undangan ujian tesis beserta tesis yang telah
selesai disusun kepada masing masing dosen penguji.
Penguji
1. Untuk pelaksanaan ujian tesis, dibentuk panitia penguji yang terdiri atas Ketua dan
Anggota. Pembimbing tidak diperbolehkan menjadi Ketua Penguji.
2. Syarat sebagai penguji sama dengan syarat sebagai dosen pembimbing, dengan
perkecualian dengan pertimbangan-pertimbangan akademis, Dekan dapat menetapkan
lain dari ketentuan tersebut.
3. Ujian tesis dianggap sah apabila dihadiri oleh minimal 4 (empat) orang penguji termasuk
pembimbing.
4. Penetapan penguji penetapan penguji tesis berdasarkan pada:
a. Bidang keahlian yang sesuai dengan bidang tesis
b. Pemerataan kesempatan menguji
Pelaksanaan Ujian Tesis
1. Waktu ujian ditetapkan selama 60 menit
2. Ujian bersifat open book
3. Mahasiswa mempunyai hak untuk menempuh ujian tesis selambat lambatnya selama 2
(dua) semester terhitung mulai tanggal penyelesaian penulisan tesis selama masa
studinya masih memungkinkan. Apabila masa studinya kurang dari waktu tersebut,
maka sisa masa studinya menjadi batas waktu dalam menggunakan hak untuk
menempuh ujian.
4. Kecurangan pada ujian pada haketatnya merupakan kecurangan dalam penulisan itu
sendiri, yang bentuknya antara lain :
a. Tesis tidak dibuat sendiri;
b. Substansinya mengandung plagiarisme baik seluruhnya maupun sebagian;
Jika kecurangan tersebut ditemukan selama ujian berlangsung maka ujian dapat
dibatalkan dan mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus serta diwajibkan
menempuh ujian ulang. Kecurangan tersebut dicantumkan dalam berita acara ujian.
Namun, jika kecurangan tersebut diketahui oleh siapapun setelah mahasiswa dinyatakan
lulus, maka sanksinya ditetapkan oleh Rektor berdasarkan laporan Dekan.
Penilaian
1. Batas penilaian diantara angka 0 sampai dengan 100;
111
2. Nilai terendah untuk lulus ujian tesis adalah B;
3. Penilaian meliputi:
a. Teknis penulisan
Penilaian teknis adalah penilaian terhadap cara atau teknik penyusunan tesis dalam
arti kesesuaian dengan buku pedoman. Bobot penilaian teknik penulisan sebesar 20
%.
b. Materi
Penilaian meliputi isi atau kandungan tesis secara keseluruhan. Cara penilaian
dilakukan berdasarkan hasil pembacaan menyeluruh tesis tersebut. Bobot penilaian
materi sebesar 30 %.
c. Argumentasi
Penilaian argumentasi adalah penilaian kemampuan mahasiswa dalam menjawab,
memberikan alasan, mempertahankan pendapat dengan menunjuk bukti yang
diajukan, sikap/etika ilmiah dalam menjawab pertanyaan penguji secara sistematis
dan logis, serta kelancaran maupun pencerminan materi tesis. Bobot penilaian
argumentasi sebesar 50 %.
4. Setiap penguji melakukan penilaian tersendiri pada formulir yang disediakan.
Selanjutnya dipindahkan setelah dilakukan perhitungan (rekapitulasi) dengan mencari
kurata dari seluruh penguji ke formulir rekapitulasi. Perhitungan nilai tesis didasarkan
kriteria sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5
6
7
Skor
86 – 100
78 – <86
70 – <78
62 – <70
54 – <62
40 – <54
<40
Nilai Huruf
A
AB
B
BC
C
D
E
112
Bobot
4
3,5
3
2,5
2
1
0
CONTOH HALAMAN COVER SEBELUM UJIAN
TESIS
PERLINDUNGAN TERHADAP KREDITUR
DALAM PERJANJIAN JAMINAN FIDUSIA DENGAN OBYEK BENDA
INVENTORY
OLEH :
RATNA AMALIA, S.H.
NIM. 031510280
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
MINAT STUDI HUKUM BISNIS*)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
*)sesuai minat studi
113
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………
i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................
iii
ABSTRAK ………………………………………..……...……………………..
v
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….
vi
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….
viii
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Permasalahan dan Rumusan …...…..…………………............
1
2. Tujuan Penelitian ............…………….………………………………………..
3
3. Manfaat Penelitian ……………………….……………………………………
3
4. Kajian Pustaka ………………….……………….…………………………….
3
5. Metode Penelitian ..……………………………..…….……………………….
19
6. Sistematika Penulisan …………………………………..…………………….
20
BAB II. BENDA INVENTORY SEBAGAI OBYEK JAMINAN
1. Hakekat Fidusia Sebagai Lembaga Jaminan ………………….………............
22
2. Hubungan Hukum Antara Debitor Dengan Kreditor ………….………...........
26
3. Pengikatan Benda Inventory ………………………………………………….
40
BAB III. PERLINDUNGAN TERHADAP KREDITOR PENERIMA JAMINAN
BENDA INVENTORY
1. Perlindungan Kepada Keditor Oleh UU 42/1999 …………………………….
43
2. Klausula-klausula Yang Relevan Dalam Perjanjian Fidusia ………….............
51
BAB IV. PENUTUP
1. Kesimpulan ……………………………………………………………………
56
2. Saran …………………………………………………………………………..
56
DAFTAR BACAAN
LAMPIRAN
114
CONTOH HALAMAN COVER SETELAH UJIAN
TESIS
PERLINDUNGAN TERHADAP KREDITUR
DALAM PERJANJIAN JAMINAN FIDUSIA DENGAN OBYEK
BENDA INVENTORY
OLEH :
RATNA AMALIA, S.H.
NIM. 031510280
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
MINAT STUDI HUKUM BISNIS*)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
*)sesuai minat studi
115
PERLINDUNGAN TERHADAP KREDITOR
DALAM PERJANJIAN JAMINAN FIDUSIA DENGAN
OBYEK BENDA INVENTORY
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum
Pada Program Studi Magister Ilmu Hukum
Minat Studi Hukum Bisnis*) Pada Fakultas Hukum
Universitas Airlangga
Oleh :
RATNA AMALIA, S.H.
NIM. 031510280
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
MINAT STUDI HUKUM BISNIS*)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
*)sesuai minat studi
116
LEMBAR PENGESAHAN
Tesis ini telah disetujui,
Tanggal 25 Februari 2016
Oleh
Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Agus Yudha Hernoko, S.H., M.H.
NIP. 196504191990021001
Mengetahui :
Koordinator Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Airlangga
Prof. Dr. Agus Yudha Hernoko, S.H., M.H.
NIP. 196504191990021001
117
Tesis ini telah diuji dan dipertahankan di hadapan Panitia Penguji,
Pada tanggal 25 Pebruari 2016
PANITIA PENGUJI TESIS :
Ketua
:
Prof. Dr. Yohanes Sogar Simamora, S.H., M.Hum.
Anggota
:
1. Prof. Dr. Agus Yudha Hernoko, S.H., M.H.
2. Dr. Trisadini P. Usanti, S.H., M.H.
3. Fifi Junita, S.H., M.H., C.N., LL.M., Ph.D.
118
ABSTRAK
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sedang berkembang dalam hal
memperoleh modal usahanya, maka dibutuhkan barang jaminan untuk memperoleh kredit
terutama dari bank. Barang jaminan berupa benda bergerak yang berwujud maupun yang
tidak berwujud dan berupa benda tidak bergerak yang tidak dapat dibebani dengan hak
tanggungan diatur dalam Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.
Dalam tesis ini penyusun memfokuskan pada barang jaminan yang berupa benda inventory
yaitu benda bergerak yang berupa benda persediaan (inventory, stock perdagangan)
sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1 ayat (4), Pasal 9, Pasal 10 dan Pasal 20
Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999, yang membahas juga hakekat fidusia serta
hubungan hukum antara debitor dengan kreditor.
Dan sasaran penyusun dalam tesis ini adalah bagaimana perlindungan terhadap kreditor dan
klausula-klausula apa yang dapat melindungi kreditor, tentunya dalam koridor-koridor
hukum sebagimana diatur dalam Undang-undang Nomor 42 tahun 1999 tentang Jaminan
Fidusia. Semoga tesis ini dapat menjadi bacaan yang bermanfaat dan manambah wawasan
bagi pembacanya.
Kata Kunci: jaminan, fidusia, benda inventory
119
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas ridho serta
kuasanya, saya dapat menyelesaikan tesis ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Abd Shomad, S.H., M.H.. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Airlangga;
2. Bapak Dr. Agus Sekarmadji, S.H., M.Hum. selaku Ketua Program Magister Ilmu
Hukum;
3. Bapak Prof. Dr. Y. Sogar Simamora, S.H., M.Hum. selaku Ketua Tim Penguji Tesis;
4. Bapak Prof. Dr. Agus Yudha Hernoko, S.H., M.H. selaku pembimbing tesis dan
anggota tim penguji tesis;
5. Ibu Dr. Trisadini P. Usanti, S.H., M.H. dan Fifi Junita, S.H.. M.H., C.N., LL.M., Ph.D.
selaku anggota tim penguji tesis.
6. Para Bapak dan Ibu dosen pengajar pada Program Studi Magister Ilmu Hukum, yang
memberikan kepada saya kesempatan kuliah, belajar dan menyelesaikan tesis serta
menyelesaikan masa studi;
7. Segenap keluarga yang ikut memberikan doa dan restunya;
8. Rekan kuliah Dimas Nugroho, S.H., M.H. yang selalu dan selalu mendorong saya untuk
memulai dan menyelesaikan tesis ini;
9. Rekan-rekan satu angkatan tahun 2015, yang kompak sehingga membuat suasana kuliah
bagai dalam lingkungan keluarga;
10. Rekan-rekan, kolega, staf, keluarga dan siapa saja baik yang secara langsung maupun
tidak langsung ikut mendukung dan memberikan doa restunya selama kuliah sampai
selesainya tesis ini;
Semoga amal budi baiknya mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga pula
penulisan tesis ini berguna bagi siapa saja yang membacanya.
Surabaya, 20 Maret 2016
Penyusun
120
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………
i
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................................
iii
ABSTRAK ………………………………………..……...………………………..
v
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………
vi
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………
viii
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Permasalahan dan Rumusan …...…..………………….
1
2. Tujuan Penelitian ............…………….…………………………………
3
3. Manfaat Penelitian ……………………….…………………………….
3
4. Kajian Pustaka ………………….……………….……………………..
3
5. Metode Penelitian ..……………………………..…….………………..
19
6. Sistematika Penulisan …………………………………..………………
20
BAB II. BENDA INVENTORY SEBAGAI OBYEK JAMINAN
1. Hakekat Fidusia Sebagai Lembaga Jaminan ………………….………..
2. Hubungan Hukum Antara Debitor Dengan Kreditor ………….………..
22
3. Pengikatan Benda Inventory ……………………………………………
26
BAB III. PERLINDUNGAN TERHADAP KREDITOR PENERIMA JAMINAN
40
BENDA INVENTORY
1. Perlindungan Kepada Keditor Oleh UU 42/1999 ……………………….
43
2. Klausula-klausula Yang Relevan Dalam Perjanjian Fidusia …………...
51
BAB IV. PENUTUP
4. Kesimpulan ……………………………………………………………
56
5. Saran …………………………………………………………………..
57
DAFTAR BACAAN
Catatan :
1. *) Disesuaikan dengan minat studi yang diambil oleh mahasiswa yang bersangkutan;
2. Untuk lebih jelasnya silahkan melihat contoh tesis yang telah jadi di Koleksi Khusus
Fakultas Hukum Unair.
121
KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Nomor : 431/UN3.1.3/2016
SALINAN
Tentang
PENGAJAR MATA KULIAH PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017
MENIMBANG
:
a. bahwa untuk pelaksanaan perkuliahan Semester Gasal Tahun Akademik
2016/2017 pada Program Studi Magister Ilmu Hukum, maka perlu
mengangkat Tenaga Pengajar pada program tersebut;
b. bahwa sehubungan dengan itu perlu diterbitkan Keputusan Dekan Fakultas
Hukum.
MENGINGAT
:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5500);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang
Statuta Universitas Airlangga (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5535);
4. Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud RI Nomor 593/Dikti/Kep/1993 tentang
Pemberian Izin Penyelenggaraan Program Studi Magister dan Doktor di
Universitas Airlangga;
5. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 157//H3/KR/2011 tentang
Perpanjangan Izin Penyelenggraan Program Studi Di Lingkungan
Universitas Airlangga;
6. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 6005/J03/PP/2001 tanggal
28 Mei 2001 tentang Pembukaan Minat Studi Hukum Bisnis dan Hukum
Pemerintahan pada Program Magister Program Studi Ilmu Hukum Program
Pascasarjana Universitas Airlangga;
7. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 1677/J03/PP/2004 tanggal
8 Maret 2004 tentang Pembukaan Minat Studi Peradilan pada Program
Magister Program Studi Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas
Airlangga;
8. Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga Nomor
117/UN3.1.3/2014 tentang Pembukaan Minat Studi Hukum Internasional
Pada Program Magister Ilmu Hukum;
9. Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 26/H3/PR/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Universitas Airlangga sebagaimana diubah
dengan Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 1/H3/PR/2012;
122
10. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 5788/J03/PP/2007
tentang Pelimpahan Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan Program
Magister dari Program Pascasarjana ke Fakultas di Lingkungan
Universitas Airlangga;
11. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 1732/UN3/2015 tentang
Pengangkatan Dekan Fakultas Dan Direktur Sekolah Pascasarjana
Periode 2015 – 2020.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS HUKUM TENTANG
PENGAJAR MATA KULIAH PROGRAM STUDI MAGISTER
ILMU HUKUM SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK
2016/2017
PERTAMA
: Mencabut Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga
Nomor : 048/UN3.1.3/2016 tentang Pengajar Mata Kuliah Program
Studi Magister Ilmu Hukum Semester Genap Tahun Akademik
2015/2016 tanggal 18 Januari 2016 beserta lampiran dengan ucapan
terima kasih atas jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut;
KEDUA
: Menetapkan tenaga pengajar pada Program Studi Magister Ilmu Hukum
Semester Gasal Tahun Akademik 2016/2017 sebagaimana tersebut
dalam lampiran keputusan ini;
KETIGA
: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan atau kekurangan akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Salinan sesuai dengan aslinya
Ketua Program Studi
Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal :
12 Agustus 2016
Plt. Dekan,
Ttd.
Ttd.
Prof. Dr. Agus Yudha Hernoko, S.H., M.H.
NIP. 196504191990021001
NURUL BARIZAH
NIP. 197102221995122002
123
Lampiran 1 : Keputusan Dekan Fakultas Hukum tanggal 12 Agustus 2016 Nomor
431/UN3.1.3/2016 Tentang Pengajar Mata Kuliah Program Studi Magister
Ilmu Hukum Semester Gasal Tahun Akademik 2016/2017
2
2
4
2
2
2
Jml
Kls
1
1
1
1
1
1
2
1
Hukum Pidana Korporasi
2
1
Politik Agraria Dan Pertanahan
2
1
Kapita Selekta Hukum Persaingan
2
1
9
Prof. Dr. L. Budi Kagramanto, S.H.,
M.S.
Prof. Dr. Nur Basuki Minarno, S.H.,
M.Hum.
Dr. Sri Winarsi, S.H., M.H.
1.
2.
1.
2.
10
Dr. Sarwirini, S.H., M.S.
Hukum Pidana Korporasi
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
11
Dr. Sukardi, S.H., MH.
12
Dr. Agus Sekarmadji, S.H., M.Hum.
1. Perbandingan Konstitusi
2. Teori Hukum
Strategi Penyelesaian Sengketa
Alternatif
2
4
2
1
1
1
13
Dr. Astutik, S.H., M.H.
Hukum Kesehatan Internasional
2
1
14
Dr. Emanuel Sujatmoko, S.H., MH.
1. Hukum Pengadaan Barang dan Jasa
2. Perbandingan Hukum Administrasi
15
Dr. Sri Handayani, S.H., M.Hum.
Perlindungan Konsumen Dan
Tanggung Gugat Produsen
2
2
2
1
1
1
16
Dr. Dina Sunyowati, S.H., M.Hum.
1. Globalisasi dan Hukum
Internasional
2. Hukum Lingkungan Internasional
3. Hukum Sumber Daya Laut
4
2
2
1
1
1
17
Dr. Lilik Pudjiastuti, S.H., M.H.
Perbandingan Hukum Administrasi
2
1
18
Dr. Urip Santoso, S.H., M.H.
Politik Agraria Dan Pertanahan
2
1
No
Nama
1
Prof. Dr. Peter Mahmud Mz., S.H., MS.,
LL.M.
Prof. Dr. Tatiek Sri Djatmiati, S.H., MS.
1.
2.
1.
2.
3.
Prof. Dr. Muchammad Zaidun, S.H.,
M.Si.
Prof. Dr. Y. Sogar Simamora, S.H.,
M.Hum.
Strategi Penyelesaian Sengketa
Alternatif
Hukum Pengadaan Barang dan Jasa
Prof. Dr. Didik Endro Purwoleksono,
S.H., M.H.
Prof. Dr. Sri Hajati, S.H., M.S.
2
3
4
5
6
7
8
Mata Kuliah
124
Penelitian Hukum
Perbandingan Hukum
Teori Hukum
Metode Hukum
Perbandingan Hukum Administrasi
Hukum Pengadaan Barang dan Jasa
Metode Hukum
Hukum Sumber Daya Laut
Perbandingan Hukum Administrasi
SKS
19
20
21
Dr. Toetik Rahayuningsih, S.H.,
M.Hum.
Koesrianti, S.H., LL.M., Ph.D.
Hukum Pidana Korporasi
2
1
Hukum Perburuhan Internasional
2
1
Dr. Aktieva Tri Tjitrawati, S.H.,
M.Hum.
1. Globalisasi dan Hukum
Internasional
2. Hukum Lingkungan Internasional
3. Hukum Kesehatan Internasional
4
1
1
1
1
22
Dr. Lina Hastuti, S.H., M.Hum.
Hukum Perburuhan Internasional
2
2
2
23
Nurul Barizah, S.H., LL.M., Ph.D.
Globalisasi dan Hukum Internasional
4
1
24
Iman Prihandono, S.H., M.H., LL.M.,
Ph.D.
Perbandingan Hukum
2
1
25
Dr. Lanny Ramli, S.H., M.Hum.
Perbandingan Hukum Administrasi
2
1
26
Enny Narwati, S.H., M.H.
Globalisasi dan Hukum Internasional
4
1
27
Moh. Sumedi, S.H., MH.
28
Radian Salman, S.H., LL.M.
29
Gianto Al Imron, S.H., M.H.
1. Teori Hukum
2. Penelitian Hukum
1. Perbandingan Konstitusi
2. Perbandingan Hukum
Perlindungan Konsumen Dan
Tanggung Gugat Produsen
4
2
2
2
2
1
1
1
1
1
30
Bambang Suheryadi, S.H., M.Hum.
Sistem Peradilan Indonesia
2
1
31
Bambang Sugeng Ariadi S., S.H.,
M.Hum.
Sinar Ayu Wulandari, S.H., M.H.
Sistem Peradilan Indonesia
2
1
Kapita Selekta Hukum Persaingan
2
1
32
Salinan sesuai dengan aslinya
Ketua Program Studi
12 Agustus 2016
Plt. Dekan,
Ttd.
Ttd.
Prof. Dr. Agus Yudha Hernoko, S.H., M.H.
NIP. 196504191990021001
NURUL BARIZAH
NIP. 197102221995122002
125
DAFTAR ALAMAT DOSEN
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA
No.
Nama
Alamat
No. Tlp.
-
No. HP
1.
Agus Sekarmadji, S.H., M.Hum., Dr.
Jl. Baratajaya III/84 Sby
2.
Aktieva Tri Tjitrawati, S.H., M.Hum.,
Dr.
Jl. Mulyosari Utara
VI/5, Sby
5938653
08156204785
3.
Astutik, S.H., M.H.
Jl. Manukan Lor IV i /
27
7440665
08175128267
4.
Bambang Sugeng Ariadi S., S.H.,
M.H.
Griya Bhayangkara
A4/14, Sidoarjo
7884707
081514820048
5.
Bambang Suheryadi, S.H., M.H.
Sukolilo Park Regency
A29 Keputih Tegal
Timur.
-
08155052570
6.
Didik Endro Purwoleksono, S.H.,
M.H., Dr., Prof.
Kosagrha Medayu
Selatan XII/M-5, Sby
-
08165429793
7.
Dina Sunyowati, S.H., M.Hum., Dr.
Jl. Semampir Barat
Perum Pondok Tj
Permai B 22, Sby
5935583
08123567780
8.
Emanuel Sujatmoko, S.H., MS., Dr.
Jl. Dieng DJ No. 32
Kepuh Permai-Waru,
Sidoarjo
8661218
0818527418
9.
Enny Narwati, S.H., M.H.
Puri Taman Asri B 2930 Sepanjang, Sidoarjo
-
08155158064
10.
Fifi Junita, S.H., M.H., LL.M. Ph.D.
Jl. Gading Karya VI/4,
Sby
3890673
081235546256
11.
Gianto Al Imron, S.H., M.H.
Jl. Perum Wisma
Kedung Asem Indah
Blok L-26, Sby
8706937
08133078115
12.
Iman Prihandono, S.H., M.H., LL.M.,
Ph.D.
5038638
081234519787
13.
Intan Inayatun Soeparna, S.H.,
Mhum., Dr.
Kompleks BPD F – 4
Mrabaya
5934554
081830185811
14.
Koesrianti, S.H., LL.M., Ph.D.
Jl. Semolowaru Elok
Blok A1/6, Sby
5930340
081332549239
126
08121622409
15.
Lanny Ramli, S.H., M.H. Dr.
Jl. Gunung Sari Indah
Blok DD/20 Surabaya
3814109
08155150545
16.
Lilik Pudjiastuti, S.H., M.H. Dr.
Permata Juanda Blok G11, Sidoarjo
8675701
08155032071
17.
Lina Hastuti, S.H., M.H.Dr.
Griya Bhayangkara
E1/8, Sukodono,
Sidoarjo
18.
Lucianus Budi Kagramanto, S.H.,
M.H., M.M., Dr., Prof.
Pondok Sidokare Asri
AB/12, Sidoarjo
8969084
081330648831
19.
Muhammad Zaidun, S.H., M.Si., Dr.,
Prof
Jl. Jambangan No. 19,
Sby
8283129
0811337863
20.
Mohammad Sumedi, S.H., M.H.
Jl. Lapangan
Dharmawangsa 72-B,
Surabaya
-
081553177563
21.
Nur Basuki Minarno, S.H., M.Hum.,
Dr., Prof.
Perum YKP Pandugo II
Blok F/38, Surabaya
8791779
0816519058
22.
Nurul Barizah, S.H., LL.M., Ph.D.
Bumi Marina Emas
E/97, Sukolilo,
Surabaya
5962967
081230500666
23.
Peter Machmud Mz., S.H., M.S.,
LL.M., Dr. Prof.
Jl. Klampis Harapan
V/9, Sby
5949548
0816503849
24.
R. Herlambang Perdana Wiratraman,
S.H., M.A., Dr.
Jl. Ngagel Timur 33,
Surabaya
25.
Radian Salman, S.H., LL.M.
Pasegan Asri Blok D3 /
12B Sukodono, Sidoarjo
26.
Rr. Herini Siti Aisyah, S.H., M.H. Dr.
Pondok Jati Blok BS/6,
Sidoarjo
8951291
08123068653
27.
Sarwirini, S.H., MS., Dr.
Jl. Juwono No. 23, Sby
5678643
085850926321
08123129234
08123512192
Jl. Mulyosari BPD Blok
F No. 9-10 Sby
28.
Sinar Ayu Wulandari, S.H., M.H.
Jl. Wiyung Brantas
Permai VII/21, Sby
7533011
08123148511
29.
Sri Handayani, S.H., M.Hum., Dr.
Jl. Dharmahusada Indah
Selatan II/36 Blok D-23,
Sby
5938033
08563034756
30.
Sri Winarsi, S.H., M.H., Dr.
Taman Pondok Jati BE25 Sidoarjo
7876550
0817305125
31.
Sukardi, S.H., M.H., Dr.
Jl. Wiguna I/67
8715981
08155107823
127
Gununganyar-Rungkut,
Surabaya
32.
Tatiek Sri Djatmiati, S.H., MS. Dr.,
Prof.
Jl. Tenggilis Mejoyo
AG/27, Sby
8416353
33.
Toetik Rahayuningsih, S.H., M.Hum.
Dr.
Jl. Bulak Setro III/65,
Surabaya
51504655
081330671871
34.
Trisadini P. Usanti, S.H., M.H., Dr.
Jl. Griyo Kebraon
Utama DF/1, Surabaya
76655678
081330622692
35.
Urip Santoso, S.H., M.H., Dr.
Jl. Margodadi I/85,
Surabaya
5352649
08123514160
36.
Y. Sogar Simamora, S.H., M.Hum.
Dr., Prof.
8534196
08123233158
128
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS HUKUM
Kampus B Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan Surabaya 60286 Telp. (031) 5023252,
5023253
Fax. (031) 5020454 Website : http://www.fh.unair.ac.id – Email : [email protected]
129
Download