BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat sekarang ini dapat
memicu persaingan yang semakin meningkat diantara pelaku bisnis. Berbagai
macam usaha untuk meningkatkan pendapatan dan agar tetap bertahan dalam
menghadapi persaingan tersebut terus dilakukan oleh para pengelola perusahaan.
Salah satu kebijakan yang sering ditempuh oleh pihak perusahaan adalah dengan
melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan oleh pihak ketiga yaitu
akuntan publik.
Laporan keuangan yang biasanya digunakan untuk mengetahui hasil usaha dan
posisi keuangan perusahaan, juga dapat digunakan sebagai salah satu alat
pertanggungjawaban pengelolaan manajemen perusahaan kepada pemilik. Dalam
perkembangannya pihak-pihak luar perusahaan juga memerlukan informasi
mengenai perusahaan untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
penanaman modal (investasi) atau yang berhubungan dengan perusahaan. Ada dua
kepentingan yang berbeda, disatu pihak,
manajemen perusahaan ingin
menyampaikan informasi mengenai pertanggungjawaban pengelolaan dana yang
berasal dari pihak luar dan dari pihak luar perusahaan, ingin memperoleh
informasi yang andal dari manajemen perusahaan mengenai pertanggungjawaban
dana yang mereka investasikan (Sabrina dan Januarti, 2012).
1
2
Faktor lain yang mempengaruhi tingkat pertimbangan materialitas adalah
profesionalisme. Surya dan Alwani (2007), ada dua tanggung jawab yang harus
dipikul oleh akuntan publik dalam menjalankan pekerjaan profesionalnya, yaitu
pertama, menjaga kerahasiaan informasi yang diperolah dalam melaksanakan
tugasnya. Informasi yang diperoleh akuntan publik selama ia menjalankan
pekerjaannya tidak boleh diungkapkan oleh pihak ketiga, kecuali atas ijin
kliennya. Namun jika hukum atau negara menghendaki akuntan publik
mengungkapkan informasi yang diperolehnya selama penugasannya, akuntan
public berkewajiban untuk mengungkapkan informasi tersebut tanpa harus
mendapatkan persetujuan dari kliennya. Tanggung jawab yang kedua yaitu
menjaga
mutu
profesionalnya.
Setiap
akuntan
publik
harus
bias
mempertanggungjawabkan mutu pekerjaan atau pekerjaan lain pada saat yang
bersamaan,
yang
bisa
menyebabkan
penyimpangan
obyektivitas
atau
ketidakkonsistenan dalam pekerjaannya.
Profesionalisme juga menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin menjadi
seorang auditor eksternal. Sebab dengan profesionalisme yang tinggi kebebasan
auditor akan semakin terjamin. Untuk menjalankan perannya yang menuntut
tanggung jawab yang semakin luas, auditor eksternal harus memiliki wawasan
yang luas tentang kompleksitas organisasi modern. Menurut Hall (1968) dalam
Wahyudi dan Mardiyah (2006) gambaran tentang profesionalisme tercermin
dalam lima hal yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian,
kepercayaan terhadap peraturan profesi, dan hubungan dengan rekan seprofesi.
3
Faktor yang mempengaruhi tingkat pertimbngan materialitas adalah etika dan
profesi Penelitian etika (akuntan) di Indonesia telah banyak dilakukan. Namun,
penelitian ini masih terbatas pada aspek kognitif akuntan (khususnya berkaitan
dengan pengambilan keputusan etis). The American Heritage Directory
manyatakan etika sebagai suatu aturan atau standar yang menentukan tingkah laku
para anggota dari suatu profesi. Pengembangan kesadaran etis/moral memainkan
peranan kunci dalam semua area profesi akuntan (Louwers, 1997 dalam Gusti dan
Ali, 2008).
Sony Keraf (1991) dalam Suraida (2005) bahwa untuk memahami etika perlu
dibedakan dengan moralitas. Moralitas adalah suatu system nilai tentang
bagaimana sesorang harus hidup sebagai manusia. Sistem nilai ini terkandung
dalam ajaran-ajaran, moralitas memberi manusia aturan atau petunjuki konkrit
tentang bagaimana harus hidup, bagaimana harus bertindak dalam hidup ini
sebagai manusia yang baik dan bagaimana menghindari perilaku-perilaku yang
tidak baik. Sedangkan etika berbicara mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Faktor lain yang mempengaruhi tingkat pertimbangan materialitas adalah
pengalaman audit dijelaskan oleh Sabrina dan Januarti (2012) pengalaman audit
ditunjukkan dengan jam terbang auditor dalam melakukan prosedur audit terkait
dengan pemberian opini atas laporan auditnya. Pengalaman seorang auditor juga
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi skeptisisme profesional auditor
karena auditor yang lebih berpengalaman dapat mendeteksi adanya kecurangankecurangan pada laporan keuangan seperti siklus persediaan dan pergudangan, hal
4
ini disebabkan karena auditor berpengalaman lebih skeptis dibandingkan dengan
auditor yang tidak berpengalaman.
Literatur psikologi dan auditing menunjukkan bahwa efek dilusi dalam
auditing bisa berkurang oleh auditor yang berpengalaman karena struktur
pengetahuan yang baik dari auditor yang berpengalaman menyebabkan mereka
mengabaikan informasi yang tidak relevan. Kompleksitas tugas yang dihadapi
sebelumnya
oleh
seorang
auditor
akan
menambah
pengalaman
serta
pengetahuannya. Pendapat ini didukung oleh Herliansyah dan Ilyas (2006), yang
menunjukkan bahwa auditor yang tidak berpengalaman mempunyai tingkat
kesalahan yang lebih signifikan dibandingkan dengan auditor yang lebih
berpengalaman.
Terjadinya kegagalan audit sering dihubungkan sebagai salah satu penyebab
krisis ekonomi yang dimulai di tahun 1997 di Indonesia. Buruknya praktik
akuntansi di Indonesia ditengarai ikut mendorong memburuknya krisis ekonomi
yang terjadi (ADB, 2003 dalam Justiana, 2010). Menurut media massa, integritas
dan tanggung jawab auditor Indonesia dipertanyakan, khususnya pada
pengauditan bank. Bank yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dalam
laporan keuangannya justru mengalami kebangkrutan (Bisnis Indonesia, 1999
dalam Justiana, 2010). Bertolak dari kasus-kasus diatas dan kemudian
dihubungkan dengan terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, akuntan seolah
menjadi profesi yang harus mempunyai tanggung jawab yang paling besar.
Karena peran pentingnya dalam masyarakat bisnis, akuntan publik bahkan dituduh
sebagai pihak yang paling besar tanggung jawabnya atas kemerosotan
5
perekonomian Indonesia. Bagaimanapun situasi kontekstual ini memerlukan
perhatian dalam berbagai aspek pengembangan profesionalisme akuntan,
termasuk di dalamnya melalui suatu penelitian terhadap etika seorang akuntan.
Penelitian ini merupakan replika dari penilitian yang dilakukan oleh Novanda
Friska Bayu Aji kusuma (2012) dengan judul penelitian pengaruh profesionalisme
auditor etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul ”Pengaruh Profesionalisme, Etika Profesi, dan Pengalaman Auditor
terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah Profesionalisme Auditor berpengaruh terhadap Pertimbangan
Tingkat Materialitas?
2. Apakah Etika Profesi berpengaruh terhadap Pertimbangan Tingkat
Materialitas?
3. Apakah Pengalaman Auditor berpengaruh terhadap Pertimbangan Tingkat
Materialitas?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan
masalah, maka tujuan dari penelitian adalah memberikan bukti empiris:
1. Untuk mengkaji Profesionalisme Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat
Materialitas.
2. Untuk mengkaji Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas.
6
3. Untuk mengkaji Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat
Materialitas.
4. Untuk mengkaji Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, dan Pengalaman
Auditor secara simultan terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah menjadi tambahan referensi atau
rujukan mengenai pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, dan
Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas.
2. Manfaat Praktik
Manfaat praktik dari penelitian ini adalah sebagai masukan bagi KAP dan
pihak-pihak
lain
yang
berkepentingan
agar
dapat
mengambil
kebijakankebijakan terkait dengan peningkatan Profesionalisme Auditor,
Etika Profesi dan Pengalaman Auditor yang mempengaruhi Pertimbangan
Tingkat Materialitas Auditor.
Download