Kab. Sampang - Bappeda Provinsi Jawa Timur

advertisement
KABUPATEN SAMPANG
I. KONDISI UMUM
A. Luas dan Batas Wilayah
Secara keseluruhan Kabupaten Sampang mempunyai luas wilayah
sebanyak 1.233,30 Km2. Proporsi luasan 14 kecamatan terdiri dari 6
kelurahan dan 180 Desa. Kecamatan Banyuates dengan luas 141,03
Km2 atau 11,44 % yang merupakan Kecamatan terluas, sedangkan
Kecamatan terkecil adalah Pangarengan dengan luas hanya 42,7 Km2
(3,46 %).
Secara administrasi batas-batas wilayah Kabupaten Sampang
adalah sebagai berikut:
Sebelah utara
: Laut Jawa
Sebelah selatan
: Selat Madura
Sebelah timur
: Kabupaten Pamekasan
Sebelah barat
: Kabupaten Bangkalan
„ Potensi
dan dan
Produk
Unggulan
JawaJawa
Timur
„ Potensi
Produk
Unggulan
Timur
15
01
B. Letak dan Kondisi
Geografis
Kabupaten Sampang terletak ± 100 Km dari Surabaya, yang dapat ditempuh melalui Jembatan Suramadu
kurang lebih 5 menit dan dilanjutkan dengan perjalanan darat ± 1,5 jam. Untuk lebih jelasnya mengenai administrasi Kabupaten Sampang, dapat dilihat pada peta 1.1 peta administrasi wilayah Kabupaten Sampang. Sedangkan mengenai nama-nama kecamatan serta luas dan proporsi terhadap kabupaten Sampang dapat dilihat pada
tabel 1.1.berikut:
Tabel 1.1 Luas Wilayah Administrasi
Kabupaten Sampang
No
Kecamatan
Luas (Km2)
Proporsi
(%)
1
Omben
116.31
9.43
2
Kedungdung
123.08
9.98
3
Robatal
80.54
6.53
4
Jrengik
65.35
5.30
5
Ketapang
125.28
10.16
6
Torjun
44.20
3.58
7
Pangarengan
42.69
3.46
8
Karangpenang
84.25
6.83
9
Tambelangan
89.97
7.30
10
Camplong
69.93
5.67
11
Sreseh
71.95
5.83
12
Sampang
70.01
5.68
13
Sokobanah
108.51
8.80
14
Banyuates
141.23
11.45
02
Peta Administrasi Kabupaten Sampang
Terdapat satu pulau berpenghuni (15.975 jiwa dalam 3.762
KK) cukup padat (9.682 jiwa/Km2 pada tahun 2009) di wilayah
selatan, yakni Pulau Mandangin atau Pulau Kambing. Dari
Pelabuhan Tanglok, jarak menuju pulau seluas 1,650 Km2
adalah ± 1,5 jam menggunakan perahu.
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „
Gambar Pulau Mandangin yang masuk wilayah Kabupaten Sampang
C. Topografi
Topografi atau bentang alam merupakan kawasan perencanaan, yang dapat dijelaskan tanpa
melalui pengukuran lapangan, hal ini menyangkut tinggi rendahnya atau datar tidaknya suatu kawasan. Keadaan topografi dapat digambarkan melalui kelerengan beberapa wilayah. Lereng adalah
gambaran perbedaan ketinggian dari dua tempat yang berbeda dan dinyatakan dalam suatu persen.
Faktor kemiringan tanah merupakan unsur yang penting dalam merencanakan peruntukan penggunaan tanah, khususnya di bidang pertanian.
Kelerengan wilayah Kabupaten Sampang bervariasi antara datar, bergelombang, curam dan
sangat curam dimana klasifikasi kelerengan tanah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kelerengan 0-2 % meliputi luas 37.785,64 Ha atau 31,40
% dari luas wilayah keseluruhan kecuali daerah genangan air, pada wilayah ini sangat baik untuk pertanian
tanaman semusim.
2 Kelerengan 2-15 % meliputi luas 67.807,14 Ha atau
53,86 % dari luas wilayah keseluruhan, baik sekali untuk
usaha pertanian dengan tetap mempertahankan usaha
pengawetan tanah dan air. Selain itu pada kemiringan ini
cocok juga untuk konstruksi/ permukiman
3 Kelerengan 15-25 % dan 25-40 % meliputi luas 15.246,93
Ha atau 12,67 % dari luas wilayah keseluruhan. Daerah
tersebut baik untuk pertanian tanaman keras/tahunan,
karena daerah tersebut mudah terkena erosi dan kapasitas penahan air yang rendah. Karenanya lahan ini pun
tidak cocok untuk konstruksi.
4 Kelerengan > 40 % meliputi luas 2.490,03 Ha atau 2,07
% dari luas wilayah keseluruhan. Daerah ini termasuk
kedalam kategori kemiringan yang sangat terjal (curam)
dimana lahan pada kemiringan ini termasuk lahan konservasi karena sangat peka terhadap erosi, biasanya
berbatu diatas permukaannya, memiliki run off yang
tinggi serta kapasitas penahan air yang rendah. Karenanya lahan ini tidak cocok untuk konstrukdi. Daerah ini
harus merupakan daerah yang dihutankan agar dapat
berfungsi sebagai perlindungan hidrologis serta menjaga keseimbangan ekosistem dan lingkungan.
„ Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
03
Pada daerah tropis, ketinggian wilayah merupakan unsur
penting yang menentukan persediaan fisik tanah. Dengan adanya perbedaan tinggi akan menentukan perbedaan suhu yang
berperan dalam menentukan jenis tanaman yang cocok untuk
diusahakan. Disamping itu ketinggian juga erat hubungannya
dengan unsur kemampuan tanah yang lain, misalnya lereng dan
drainase.
D. Geologi
Berdasarkan geologinya, Kabupaten Sampang terdiri atas 5
macam batuan yaitu, alluvium, pliosen fasies sedimen, plistosen
fasies sedimen, pliosen fasies batu gamping, dan mioses fasies
sedimen. Jenis geologi alluvium dan mioses fasies sedimen banyak digunakan oleh masyarakat untuk tegalan dan sawah, serta
sebagian kecil jenis batuan plistosen fasies sedimen yang seluruhnya untuk tegalan.
Gambar Kondisi batuan di wilayah Kabupaten Sampang
E. Hidrologi
Sungai yang terdapat di Kabupaten Sampang sebagian besar merupakan Sungai musiman yang ada airnya pada musim
penghujan. Kabupaten Sampang memiliki 34 buah Sungai yang
mana dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Kabupaten Sampang Selatan terdapat 25 Sungai, yaitu:
Sungai Pangetokan, Sungai Legung, Sungai Kalah, Sungai
Tambak Batoh, Sungai Taddan, Sungai Gunung Maddah, Sungai
Sampang, Sungai Kamoning, Sungai Madungan, Sungai Gelurang, Sungai Gulbung, Sungai Lampenang, Sungai Cangkreman,
Sungai Bakung, Sungai Pangandingan, Sungai Cangkremaan,
Sungai Cangkokan, Sungai Pangarengan, Sungai Kepang, Sungai Klampis, Sungai Dampol, Sungai Sumber Koneng, Sungai
Kati, Sungai Pelut, Sungai Jelgung.
2. Kabupaten Sampang Utara terdapat 9 Sungai, yaitu :
Sungai Pajagan, Sungai Dempo Abang, Sungai Sumber Bira,
Sungai Sewaan, Sungai Sodung, Sungai Mading, Sungai Rabian, Sungai Brambang dan Sungai Sumber Lanjang.
Sungai yang mengalir sepanjang tahun antara lain.
04
- Sungai Klampis dengan Waduk Klampis yang dapat dipergunakan untuk
mengairi sawah di Kecamatan Torjun,
Sampang dan Jrengik.
- ungai Marparan dan Disanah bermuara
di Kali Blega, sehingga dipengaruhi
oleh pasang surut air laut dan telah
banyak dimanfaatkan untuk tambak
dan penggaraman
.
F. Klimatologi
Kabupaten Sampang mempunyai
iklim tropis yang ditandai dengan adanya 2 (dua) musim, yaitu musim hujan
dan musim kemarau. Musim hujan berlangsung antara bulan Oktober sampai
dengan bulan April dan musim kemarau
berlangsung antara bulan April sampai
dengan bulan Oktober.
Rata-rata curah hujan di Kabupaten
Sampang adalahsekitar 91,78 mm/tahun, sedangkan rata-rata jumlah harihari hujan mencapai 6,47 hh/tahun.
Berdasarkan data yang ada curah hujan
tertinggi terdapat di Kecamatan Kedungdung yakni 173,58 mm/tahun, sedangkan curah hujan terendah terdapat di
Kecamatan Sreseh.
II. POTENSI
PENGEMBANGAN
WILAYAH
III. WILAYAH RAWAN
BENCANA
Bencana banjir yang sering terjadi di
berbagai wilayah Indonesia merupakan
suatu kejadian alam. Banjir yang terjadi
di Indonesia merupakan bencana terbesar yang menepati urutan pertama menurut data kebencanaan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Tahun 20002007, maka bencana banjir perlu untuk
dilakukan penelitian. Maka dari itu Kabupaten Sampang bekerja sama dengan
LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) melakukan penelitian
tentang Pengembangan Pemanfaatan
Penginderaan Jauh Model Simulasi
Banjir.Bencana banjir yang akhir-akhir
ini terjadi di daerah penelitian dipicu oleh
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „
t Kota Sampang yang sering dilanda banjir.
adanya curah hujan yang sangat tinggi,
selain itu juga adanya perubahan penutup lahan di daerah hulu seperti pembukaan lahan dengan cara penebangan
pohon di daerah hutan serta adanya
perkembangan wilayah perkotaan yang
sangat pesat. Adanya pembukaan lahan
atau penebangan pohon di daerah hutan
yang terletak di daerah hulu akan dapat
menyebabkan air hujan tidak dapat
diserap oleh tanah dan akar-akar tanaman, sehingga air hujan dapat langsung
menjadi air limpasan yang selanjutnya
menjadi air yang mengalir di permukaan
sebagai aliran sungai.
Adanya pembukaan lahan di daerah
hulu ataupun di daerah hutan akan mengakibatkan air limpasan permukaan atau
volume air sungai yang terus bertambah,
dan akhirnya sungai sudah tidak mampu menampung air lagi sehingga akan
mengakibatkan terjadinya banjir. Selain
itu, terjadinya perubahan penutup lahan
seperti adanya perkembangan perkotaan yang tidak disertai dengan pengelolaan sistem drainase yang baik akan
menyebabkan kondisi perkotaan kurang
baik, sehingga air tidak dapat dialirkan
melalui sistem drainase yang ada, sehingga terjadi genangan air di beberapa
tempat di daerah perkotaan yang berupa
banjir.
„ Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
IV. DEMOGRAFI
Persebaran penduduk di wilayah Kabupaten Sampang secara keseluruhan umumnya tidak merata. Persebaran penduduk
umumnya mengikuti dan cenderung berorientasi ke wilayah/
daerah yang memiliki aktivitas lebih ramai atau terdapat potensi
sumber daya alam seperti pertanian, perikanan, peternakan,
industri, pertambangan, perdagangan dan jasa. Demikian juga
dengan kepadatan penduduk, kepadatan penduduk cenderung
terkonsentrasi atau lebih tinggi pada daerah perkotaan karena
daerah tersebut merupakan pusat aktivitas menarik penduduk
untuk beraktivitas dan bertempat tinggal.
Jumlah penduduk Kabupaten Sampang pada tahun 2011 sebanyak 871.534 jiwa dengan angka kepadatan penduduk sebesar 706,67 Jiwa/Km2.
Ketenaga Kerjaan
Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Sampang pada tahun
2011 sebanyak 493.324 orang, sedangkan yang mendaftarkan
diri sebagai Pencari Kerja (AK I) di Kantor Kependudukan dan
Catatan Sipil sebanyak 2.707 orang. Jumlah tenaga kerja Kabupaten Sampang berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun
2011 didominasi oleh angkatan kerja tamat SLTA, yakni sebanyak 440 orang, kemudiandiikuti oleh angkatan kerja tamat D-III
dengan 454 orang. Jumlah angkatan kerja tamat S-II mempunyai jumlah tenaga kerja terendah yakni hanya sebanyak 8 orang.
Jumlah lowongan kerja di Kabupaten Sampang yang ada tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja, tercatat pada tahun
2011 tidak ada lowongan kerja, sedangkan jumlah pencari kerja
yang ada adalah sebanyak 4.268 orang.
05
V. POTENSI UNGGULAN
1. POTENSI INDUSTRI
1
Garam Rakyat
2
3
Batik Tulis
Genteng
LOKASI
JUMLAH
PRODUKSI
UNIT
USAHA
Kec. Sampang
Kec. Camplong
Kec. Torjun
Kec. Pangarengan
Kec. Jrengik
Kec. Sreseh
Kec. Banyuates
44.959 ton
5.893 ton
4.539 ton
75.510 ton
16.353 ton
142.366 ton
380 ton
651,573 ha
85,399 ha
65,776 ha
1098,131 ha
237 ha
2063,282 ha
5,5 ha
Lokal
Regional
Nasional
Kec. Sampang
Kec. Jrengik
Kec. Banyuates
Kec. Ketapang
Kec. Camplong
Kec. Kr penang
7.150 m
3.150 m
1.950 m
400 m
3.000 m
360 m
6 unit
8 unit
4 unit
1 unit
3 unit
2 unit
Lokal
Regional
Nasional
Kec. Kr penang
42.000.000
175 unit
PEMASARAN
Perkebunan Jambu Mente
t
JENIS
POTENSI
t
NO
Cabe Jamu
2. POTENSI PERKEBUNAN
1. JAMBU METE
- Luas Areal 8.700 ha
- Produksi 1.888,46 ton/th
- Produktifitas 473 kg/ha/th
- Varietas Lokal
- Potensi di Kecamatan Banyuates,
Ketapang, dan Sokobanah
2. KELAPA
- Luas Areal 3.873 ha
- Produksi 759,79 ton/th
- Produktifitas 551 kg/ha/th
- Potensi di Kecamatan Omben dan
Kecamatan Banyuates
3. CABE JAMU
- Luas Areal 886 ha
- Produksi 713,01 ton/th
- Produktifitas 821 kg/ha/th
- Potensi di Kecamatan Sokobanah,
Ketapang dan Banyuates
4. WIJEN
- Luas Areal 784 ha
- Produksi 509,40 ton/th
- Produktifitas 513 kg/ha/th
- Potensi di Kecamatan Tambelangan, Sreseh, dan Karangpenang
5. TEMBAKAU
- Luas Areal 4.515 ha
- Produksi 2.944,21 ton/th
- Produktifitas 650 kg/ha/th
- Potensi di Kecamatan Robatal, Sokobanah, Sreseh,
Karangpenang,Torjun, Sampang, Camplong
6. TEBU
- Luas Areal 375 ha
- Potensi di Kecamatan Robatal, Sokobanah, Karangpenang,
Torjun, ampang, Camplong, Kedudung, Ketapang, Jrengik, dan Omben
- Kesepakatan Kerjasama dengan PTPN X dan PTPN XI
06
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur „
POTENSI KEHUTANAN
HUTAN RAKYAT
- Luas Areal 16.906 ha
- Produksi 3.185,396 m³
- Jenis Kayu : Jati, Mahoni, Akasia
-Potensi di Kecamatan Robatal, Sokobanah,
Kedungdung, Ketapang, dan Banyuates
POTENSI WISATA
1. POTENSI WISATA ALAM DAN MINAT KHUSUS
„ Potensi
dan dan
Produk
Unggulan
JawaJawa
Timur
„ Potensi
Produk
Unggulan
Timur
t Wisata Gor Lebar
t
- Pantai Wisata Camplong
- Wisata Kolam Renang Sumber Oto’
- Wisata Goa Lebar
- Wisata Goa Macan
- Wisata Goa Kalelawar
- Wisata Waduk Klampis
- Wisata Air Terjun Toroan
- Wisata Hutan Kera Nepa
- Wisata Waduk Nipah
- Pulau Mandangin
- Pelabuhan Tangloh
- Pasar Ikan Tanjung
- Batik Tulis Desa Kotah
Air Terjun Torjun
07
Karapan Sapi t
t
t
Budidaya tanaman semangka
t
Tujuh Sumur Bertuah Petilasan Pangeran Trunojoyo
2. WISATA BUDAYA
- Atraksi Kerapan Sapi
- Atraksi sapi Sonok
- Atraksi Budaya Rokat Tase’
- Tarian dan kesenian Tradisional
Daul Dug Dug
- Musik Sronen
- Musing Bengbeng
- Gebyar 1 Muharram
- Adat Pengantin Mbukak Blabar
- Wisata Purbakala
- Situs Pababaran Trunojoyo
- Situs Makam Ratu Ebu (Madegan)
- Sumur Tujuh Petilasan Pangeran Panji Laras
- Sumur Daksan
- Situs Makam Pangeran Santo Merto
- Situs Makam bangsacara dan Ragapadmi
- Situs Makam Sayyid Ustman Bin Ali
Bin Abdullah Al-Habsyi
3. WISATA KULINER
- Bebek Songkem Pak Salim
- Kaldu Setuju
- Ikan Bakar Pak Dje
- Kikil Al-Ghozali
- Nasi Kobel Camplong
4. WISATA AGRO
- Bentoel Tambelangan dan Robatal
- Semangka Kuning Banyuates
- Jambu Mete Ketapang
- Jambu Air Cmplong
- Buah Srikaya taddan dan Omben
- Tembakau Hitam Karangpenang,
08
Potensi
Potensidan
danProduk
ProdukUnggulan
UnggulanJawa
JawaTimur
Timur„„
Download