1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Millennium Development Goals (MDGs) merupakan suatu program pembangunan yang bertujuan mensejahterakan masyarakat, dimana salah satu tujuannya adalah menurunkan angka kematian anak, dan targetnya adalah menurunkan angka kematian balita sebesar dua per tiganya dalam kurun waktu 1990-2015. Salah satu indikatornya adalah angka kematian bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup. MDGs mentargetkan pada tahun 2015 AKB mencapai 17 per 1000 kelahiran hidup. Tujuan MDGs yang merupakan ruang lingkup bidang kesehatan lainnya adalah meningkatkan kesehatan ibu. Target MDGs pada tahun 2015 adalah angka kematian ibu (AKI) mencapai 102 per 100.000 kelahiran hidup (BPPN, 2007). Hal ini tidak sesuai dengan program Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) untuk menurunkan jumlah kasus tetanus neonatal di setiap Kabupaten hingga kurang dari 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun (Depkes RI, 2007). Proporsi infeksi Tetanus Neonatorum (TN) akan semakin besar bila bayi tidak memiliki kekebalan alamiah terhadap tetanus yang diturunkan melalui ibunya. Kekebalan alamiah ini diperoleh ibu melalui imunisasi Tetanus Toksoid (TT) dengan dosis dan waktu interval minimal tertentu (Purwanto, 2004). 1 2 Imunisasi merupakan salah satu solusi untuk mencegah terjadinya TN. Ibu hamil penting mendapat imunisasi untuk mencegah terjadi tetanus pada ibu dan bayinya. Karena dengan melaksanakan imunisasi pada ibu saat kehamilan, molekul imunoglobulin akan disalurkan dari ibu kepada bayi melalui plasenta sebagai kekebalan pasif untuk bayi (Wiknjosastro, 2002). Kekebalan yang disalurkan ibu kepada bayi tersebut dapat menjadi proteksi untuk bayi terhadap stresor (persalinan yang tidak steril dan perawatan tali pusat yang tidak bersih) yang dapat menyebabkan TN. Bahkan dalam buku pedoman imunisasi TT pada wanita usia subur, pada tahun 2008 UNICEF-WHO meluncurkan upaya kesepakatan untuk mencapai eliminasi MNT Global pada tahun 2012. Upaya ini menyatukan gerakan global untuk menurunkan angka kematian neonatal akibat tetanus. Hal ini menandakan bahwa TN masih menjadi permasalahan kesehatan di dunia (UNICEF, 2008). Namun, meskipun imunisasi tetanus pada ibu hamil dinilai sangat penting sebagai bentuk pencegahan Tetanus pasca persalinan, maupun pada bayi yang dilahirkan sang ibu, pemanfaatan imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil dinilai masih kurang optimal. Hal ini dapat dilihat dari persentase ibu yang memeriksakan kehamilan di atas 70%, sangat jarang yang melakukan imunisasi TT. Tidak semua ibu dapat diketahui status imunisasi (missing). Hal ini disebabkan beberapa alasan, yaitu ibu lupa sudah diimunisasi atau belum, ibu lupa berapa kali sudah diimunisasi, ibu tidak mengetahui secara pasti jenis imunisasi, catatan dalam Buku KIA tidak lengkap/tidak terisi (Riskesda, 2007). 3 Menurut Ranuh (2008), menyatakan bahwa kesiapan seseorang untuk menggunakan pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor, meliputi; perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefit, perceived barrier, cues of action, Variabel demografi, sosiopsikologi dan struktural, dan kemampuan individu. Di dunia terdapat 4 juta dari 136 juta bayi dibawah usia 28 hari meninggal setiap tahunnya. Angka kematian bayi di Indonesia tercatat 34 per 1000 kelahiran hidup, angka kematian neonatus 19 per kelahiran hidup dan angka kematian maternal 228 per 100.000 kelahiran (Depkes RI, 2007). Penyebab kematian bayi ini salah satunya adalah Tetanus dimana pada neonatus lebih dikenal dengan Tetanus Neonatorum (Riskesda, 2007). Data organisasi kesehatan dunia WHO menyatakan kematian bayi akibat tetanus di Negara berkembang 135 kali lebih tinggi dibandingkan dengan Negara maju (Sinarharapan, 2010). Tetanus Neonatorum (TN) menyebabkan 50% kematian perinatal dan menyumbangkan 20% kematian bayi. Sedangkan angka kejadian tetanus pada anak di rumah sakit 7-40 kasus/tahun, 50% terjadi pada kelompok 5-9 tahun, 30% kelompok 1-4 tahun, 18% kelompok > 10 tahun, dan 2% terjadi pada bayi < 12 bulan. Angka kematian keseluruhan antara 6,7-30% (Widodo, 2006). Di Indonesia terdapat 141 kasus Tetanus Neonatorum pada tahun 2007 (Depkes RI, 2007). Pada Profil Epidemiologi Indonesia didapatkan data cakupan imunisasi TT ibu hamil : TT1 84% dan TT2 77% dengan target Nasional adalah 95% untuk TT1 dan 90% untuk TT2. Persentase imunisasi TT sebesar 11%, paling jarang 4 dilakukan dibandingkan dengan penimbangan berat badan dan pemeriksaan tekanan darah yang mencapai 99,2% dari 8 jenis pemeriksaan kehamilan. Fenomena ini menggambarkan bahwa pemanfaatan imunisasi TT belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh ibu hamil (Ranuh, 2008). Dampak yang timbul apabila tidak melakukan imunisasi pada ibu hamil yaitu akan mengakibatkan tetanus pada vagina saat ibu melahirkan dan bayi baru lahir akan terkena penyakit tetanus sehingga bayi umur kurang dari 1 bulan bisa terkena tetanus melalui luka tali pusat (Purwanto, 2004). Berdasarkan hasil peneltian Kasmawati, Dari 26 responden yang kurang pengetahuan tentang imunisasi TT 76,9% tidak pernah melakukan imunisasi TT (p value 0,001), dari 22 responden yang berpendidikan dasar 77,3% tidak pernah melakukan imunisasi TT (p value 0,011), dan dari 23 responden yang tidak sering mendapat informasi 77,9% tidak pernah melakukan imunisasi TT (p value 0,018). Ho ditolak jika p value > 0,05 dan Ha diterima jika p value < 0,05. Dari hasil analisis bivariat Ada hubungan tingkat pengetahuan, pendidikan, dan informasi wanita usia subur dengan imunisasi TT. Berdasarkan data yang peneliti lihat, di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2013, jumlah sasaran ibu hamil 78 orang yang mendapatkan imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap 46 ibu hamil, dan yang tidak mendapatkan imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap yaitu 32 ibu hamil. Berdasarkan survey awal yang dilakukan di atas didapatkan banyak ibu hamil tidak melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT), didapatkan sebanyak 8 ibu hamil yang pengetahuannya masih kurang, sebanyak 11 ibu hamil tidak 5 adanya dukungan dari suami serta sebanyak 6 orang ibu hamil masih mendapatkan informasi yang kurang tentang imunisasi tetanus toksoid (TT) (Laporan Puksesmas Alue Rambot, 2013). Berlandaskan permasalahan di atas peneliti menggunakan faktor pengetahuan, dukungan suami dan informasi sebagai faktor yang berhubungan dengan persepsi ibu hamil dan mendorong ibu untuk melengkapi status imuisasi TT. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai ”Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada Ibu Hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya’’. B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: hubungan faktor pengetahuan, dukungan suami dan informasi dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014. 6 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. b. Untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. c. Untuk mengetahui hubungan informasi dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Memberikan pengetahuan, pengalaman dan wawasan serta keterampilan bagi peneliti dalam membuat skripsi dan dapat menambah wawasan, pengetahuan dalam pelaksanaan imunisasi TT pada ibu hamil. 2. Bagi Institusi Pelayanan (Puskesmas) Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi bagi institusi kesehatan (pengelola program imunisasi setempat) dalam mengidentifikasi faktor ibu hamil melaksanakan imunisasi TT atau tidak melaksanakan imunisasi TT dalam upaya preventif terhadap kematian bayi karena TN. 7 3. Bagi Ibu Hamil Dapat memberikan masukan yang berarti bagi para ibu hamil dalam hal imunisasi tetanus toksoid (TT). 4. Bagi Peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran atau informasi dasar untuk penelitian lanjutan yang berhubungan dengan status imunisasi TT pada ibu hamil. E. Keaslian Penelitian Belum ada penelitian yang sama dengan penelitian ini yang berjudul: faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Akan tetapi ada penelitian yang hampir sama dengan penelitian ini yang dilakukan oleh: 1. Syarifah Wirda Maulida (2012), dengan judul faktor – faktor mempengaruhi cakupan imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil diwilayah kerja puskesmas meutulang kecamatan panton reu kabupaten aceh barat tahun 2012. 2. Kasmawati (2013), dengan judul hubungan tingkat pengetahuan, pendidikan dan informasi wanita usia subur dengan imunisasi tetanus toxoid di wilayah kerja puskesmas Ulee kareng desa doy banda aceh. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Imunisasi Sejarah imunisasi telah dimulai lebih dari 200 tahun yang lalu, sejak Edward Yenner tahun 1798 pertama kali menunjukkan bahwa dengan cara vaksinasi dapat mencegah penyakit Cacar. Sejarah imunisasi di Indonesia dimulai pada tahun 1956. Saat itu digelar imunisasi Cacar. Sekitar 17 tahun berselang, pemerintah mulai melakukan imunisasi BCG untuk Tuberkulosis, disusul imunisasi TT pada ibu hamil setahun kemudian. Pada tahun 1976, diadakan imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) pada bayi. Pada tahun 1977, WHO mulai menetapkan program imunisasi sebagai upaya global dengan Expanded Program on Immunization. Sejak tahun 1981, mulai dilakukan imunisasi Polio, Campak, dan Hepatitis (Ranuh, 2008). 1. Pengertian Imunisasi Imunisasi adalah suatu pemindahan atau transfer secara pasif atau imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit (Ranuh, 2008). Sedangkan menurut Tawi (2008), Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia. 8 9 2. Jenis Imunisasi Ada dua jenis imunisasi, yaitu: a. Imunisasi aktif, tubuh sendiri secara aktif akan menghasilkan zat anti setelah adanya rangsangan vaksin dari luar tubuh. b. Imunisasi pasif, kadar zat anti yang meningkat dalam tubuh bukan sebagai hasil produksi tubuh sendiri, tetapi secara pasif diperoleh karena suntikan atau pemberian dari luar tubuh (Wahab, 2004). 3. Tujuan Imunisasi Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok mayarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi Cacar Variola (Ranuh, 2008). 4. Sistem Pertahanan Tubuh Sistem pertahanan tubuh secara spesifik dibagi menjadi dua golongan yaitu imunitas spesifik dan imunitas non spesifik (innate immunity atau natural imunity). a. Daya tahan tubuh non spesifik Daya tahan tubuh non spesifik ini ada sebelum manusia dilahirkan dan sebelum tubuh kontak dengan mikroorganisme. Adapun faktor– faktor yang menentukan daya tahan tubuh tersebut adalah : 1) Barier fisiko kimia berupa kulit, mukosa dan cairan sekresi; 10 2) Substansi bakterisidal jaringan dan cairan tubuh, misalnya lisozim (enzim bersifat mukolitik dan ditemukan di dalam sel leukosit, dapat melisiskan bakteri gram positif); 3) Sel-sel fagosit, seperti makrofag (monosit, histiosit) dan sel leukosit; 4) Temperatur tubuh; komponen bakteri dapat menyebabkan demam dan hal ini dapat dianggap sebagai daya protektif tubuh nonspesifik; 5) Interferon, suatu zat antivirus nonspesifik yang dihasilkan oleh suatu tubuh sebagai reaksi terhadap virus (Wiknjosastro, 2005). Walaupun daya pertahanan tubuh non spesifik ini cukup penting dan bermakna, namun berbagai pengalaman para ahli di klinik telah membuktikan bahwa tanpa adanya imunitas yang spesifik dan didapat, belum dapat menjamin adanya kesehatan yang sempurna (Wiknjosastro, 2005). b. Daya tahan tubuh spesifik Komponen sistem imunitas spesifik ini, ialah imunitas humoral (humoral-mediated immunity) yang dibawa oleh antibodi. Sedangkan yang kedua, imunitas selular (cel-mediated immunity) yang dibawakan oleh sel–sel fagosit (monosit, leukosit, dan lain lain). Kedua sistem ini dibentuk dari sistem hemopoietik stem cell, suatu sumber yang sama seperti untuk sel–sel darah merah. Dalam perkembangan dan diferensiasi stem cell selanjutnya menjadi sel–sel limfoid, dan akan dipengaruhi oleh gut associated lymphoid tissues (GALT), sehingga sel tersebut akan menjadi sel–sel 11 limfosit yang kompeten sebagai mediator imunitas humoral. Sel semacam ini dikenal dengan nama limfosit B. Sebaliknya apabila stem cell tersebut dipengaruhi oleh kelenjar timus atau timosin, maka sel–sel limfoid akan berkembang dan berdiferensiasi menjadi sel limfosit yang kompeten sebagai mediator imunitas selular. Sel ini dikenal dengan nama limfosit T. Limfosit B bertugas memproduksi antibodi sedangkan limfosit T bertugas melepaskan zat limfokin. Akan tetapi keduanya dapat bekerjasama dalam menghadapi antigen asing (Wiknjosastro, 2005). B. Imunisasi Tetanus Toksoid 1. Pengertian Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi Tetanus. Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan (Putriazka, 2005). Imunisasi untuk pencegahan terhadap Tetanus dilakukan melalui tahapan–tahapan tertentu sesuai dengan kelompok umur, imunisasi DPT diberikan pada bayi umur 2–11 bulan sebanyak 3 kali dengan selang waktu minimal 4 minggu. Selanjutnya imunisasi DT diberikan pada anak umur 6 7 tahun (kelas 1 SD) sebanyak 1 kali sebagai imunisasi ulang yang diperhitungkan sebagai TT3. Imunisasi TT diberikan kepada anak sekolah kelas 2 dan 3 SD masing–masing diberikan sebanyak 1 kali. Terakhir 12 imunisasi TT diberikan pada WUS, ibu hamil dan calon pengantin (Sukmara, 2005). 2. Manfaat a. Melindungi bayi yang baru lahir dari TN; b. Melindungi ibu terhadap kemungkinan Tetanus apabila terluka. 3. Vaksin Tetanus Pada penyakit Tetanus dikenal 2 jenis imunisasi, yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Vaksin yang digunakan untuk imunisasi aktif ialah Toksoid Tetanus, yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. Vaksin ini untuk memberian kekebalan aktif terhadap Tetanus. Vaksin ini mengandung toxoid tetanus yang telah dimurnikan dan terabsorbsi kedalam 3 mg/ml alumunium fosfat. Vaksin ini diberikan secara intramuskular atau subkutan dalam yang terdiri dari 2 dosis primer dengan dosis pemberian 0,5 ml dengan interval 4 minggu (Wahab, 2004). Ada 3 macan kemasan vaksin tetanus yaitu bentuk kemasan tunggal, kombinasi dengan vaksin Difteria (vaksin DT), atau kombinasi dengan difteria dan pertusis (vaksin DPT). Sedangkan ATS (Anti Tetanus Serum) dapat dipakai untuk pencegahan (imunisasi pasif) maupun pengobatan penyakit Tetanus (Wahab, 2004). 4. Kekebalan Vaksin Tetanus terhadap Tubuh Daya proteksi vaksin tetanus sangat baik, yaitu sebesar 90 – 95% (Wahab, 2004). Antibodi yang terbentuk pada tubuh ibu selain memberi 13 perlindungan pada ibu juga memberikan perlindungan pada bayi yang akan lahir. Plasenta meneruskan antibodi tetanus (IgG) ke bayi dan melindungi bayi terhadap kemungkinan masuknya toksin dari luka tali pusat atau luka ditempat lain yang tercemar spora tetanus. Kekebalan optimal terjadi pada ibu bila jarak antar 2 dosis lebih panjang dan jumlah yang masuk ke bayi akan memberikan titer setinggi titer ibu bila jarak antara 2 dosis kedua dengan kelahiran mencapai 60 – 120 hari (Sukmara, 2005). 5. Waktu pemberian Pemberian imunisasi TT tidak mempunyai interval maksimal, hanya terdapat interval minimal antardosis TT yang dapat dilihat pada tabel 2.1 dan jadwal pemberian imunisasi TT pada ibu hamil dan calon pengantin terdapat pada tabel 2.2 di bawah ini: Tabel 2.1 Jadwal Pemberian Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur. Pemberian Selang waktu Masa imunisasi pemberian minimal perlindungan Imunisasi TT WUS Sumber: TT1 TT2 1bulan setelah TT1 3 tahun TT3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun TT4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun TT5 1 tahun setelah T4 25 tahun Kemenkes NO.1611/MENKES/SK/XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi dalam Petunjuk Teknis Imunisasi TT, 2005. 14 Tabel 2.2 Jadwal Pemberian Imunisasi TT Pada Ibu Hamil dan Calon Pengantin Sasaran Ibu Hamil 2x Selang waktu pemberian minimal - 2x 4 minggu Jumlah vaksinasi Saran Bila ibu hamil pernah mendapat imunisasi TT 2x pada waktu catin atau pada kehamilan sebelumnya, cukup mendapat imunisasi TT 1x. Bila ibu hamil belum pernah divaksinasi TT, diberikan 2x selama kehamilan. Bila pada waktu kontrak berikutnya (untuk pemberian TT2) ibu sudah bersalin, TT2 tetap diberikan dengan maksud memberikan perlindungan untuk kehamilan selanjutnya. Calon 2x Sebelum akad nikah (waktu melapor 4 minggu pengantin atau waktu menerima nasehat wanita perkawinan). Sumber : Depkes RI, Vaksin dan waktu pemberiannya, dalam Sukmara, 2005. 6. Keefektifan Vaksin Tetanus Toksoid Kekebalan optimal pada ibu didapat bila jarak antara dua dosis lebih panjang. Jumlah antibodi yang masuk kedalam tubuh bayi akan memberikan titer setinggi titer antibodi ibu bila jarak antara dua dosis dengan jarak kelahiran mencapai 60-120 hari (Sukmara, 2005). Sukmara (2005) menyimpulkan titer rata-rata antibodi ibu dengan interval 35-96 hari lebih memberikan proteksi dibandingkan dengan titer rata-rata antibodi ibu dengan interval 28-31 hari. Hal ini dapat dipengaruhi oleh interval antara vaksinasi ke-2 dengan persalinan yang terlalu pendek. Transfer antibodi ibu ke bayi mencapai maksimal pada trimester akhir kehamilan. Oleh karena itu, vaksinasi TT 15 diberikan segera mungkin dan lengkap pada usia kehamilan 7 bulan (Sukmara, 2005). 7. Efek samping Dalam buku pedoman imunisasi TT pada WUS, vaksin TT adalah vaksin yang aman dan tidak mempunyai kontraindikasi dalam pemberiannya. Meskipun demikian imunisasi TT jangan diberikan kepada : a. WUS dengan riwayat reaksi berat terhadap imunisasi TT pada masa lalunya; b. WUS dengan panas tinggi dan sakit berat, namun demikian WUS tersebut dapat diimunisasi segera setelah sembuh. Vaksin TT tidak berbahaya bagi WUS hamil dan dapat diberikan pada berbagai usia kehamilan. WUS hamil tetap diberikan imunisasi sesuai dengan interval dari status imunisasinya. C. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada Ibu Hamil. 1. Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melaui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Pengetahuan tentang kesehatan adalah mencakup apa yang diketahui oleh seseorang terhadap cara–cara memelihara kesehatan (Notoatmodjo, 2005). 16 Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut (Notoatmodjo, 2005). 2. Dukungan Suami Pada hakekatnya keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk mewujudkan proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antara anggota keluarga, antar kerabat, serta antar generasi yang merupakan dasar keluarga yang harmonis. Hubungan kasih sayang dalam keluarga merupakan suatu rumah tangga yang bahagia. Dalam kehidupan yang diwarnai oleh rasa kasih sayang maka semua pihak dituntut agar memiliki tanggung jawab, pengorbanan, saling tolong menolong, kejujuran, saling mempercayai, saling membina pengertian dan damai dalam rumah tangga (Soetjiningsih, 2004). Kehamilan merupakan suatu pristiwa yang luar biasa dan merupakan anugerah Tuhan YME, maka sebuah kehamilan perlu mendapat perhatian 17 khusus dari ibu sendiri, suami, dan keluarga yang lain. Partisipasi suami sangat dibutuhkan untuk dukungan psikis, fisik, sosial, dan spiritual. Partisipasi dalam asuhan kehamilan ini merupakan refleksi dari peran suami dalam keluarga (BKKBN, 2008). Salah satu faktor yang mempengaruhi pemeriksaan kehamilan (ANC) yang salah satunya imunisasi Tetanus Toksoid adalah dukungan suami. Dukungan suami yang baik dapat memberikan motivasi yang baik kepada ibu dalam memeriksakan kehamilan ANC (Sari, 2006). 3. Informasi Notoatmodjo (2007), menyatakan bahwa informasi adalah pengetahuan yang didapat dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Informasi adalah suatu keterangan, penerangan atau data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penemerima dan mempunyai nilai yang nyata, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan yang dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil keputusan untuk masa yang akan datang. Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik berbagai informasi dapat diterima masyarakat, sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media massa (tv, radio, majalah, pamflet, dan lain-lain) akan memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi media. Ini berarti paparan media massa mempengaruhi tingkat (Notoatmodjo, 2007). pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang 18 D. Kerangka Teori Penelitian Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil dipengaruhi oleh banyak faktor, hal itu dapat dilihat pada skema di bawah ini: Menurut Green, L dalam Notoatmodjo, 2007 Faktor Predisposisi: - Pengetahuan - Pendidikan - Sikap Faktor Pemungkin: - Keterbatasan fasilitas kesehatan Faktor Penguat: - Dukungan keluarga/suami - Petugas kesehatan - Informasi Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Menurut Rosentock dalam McEven dan Will, 2007 Variabel Demografi: - Usia - Pendidikan - Persepsi jarak ke pelayanan kesehatan Variabel Sosiopsikologi: - Pekerjaan - Dukungann suami - Graviditas Variabel Struktur: - Pengetahuan Gambar. 2.1 Kerangka Teori Penelitian 19 E. Kerangka Konsep Penelitian Konsep merupakan abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel (baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti). Kerangka konsep akan membantu penulis menghubungkan hasil penemuan dengan teori (Nursalam, 2008). Konsep merupakan abstraksi maka konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur. Konsep dapat diamati dan diukur melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel. Dalam penelitian ini peneliti hanya ingin mengetahui hubungan pengetahuan, Pendidikan, pekerjaan, umur dan dukungan suami terhadap status imunisasi tetanus toksoid (TT) di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen Pengetahuan Dukungan Suami Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Informasi Gambar. 2.2 Kerangka Konsep Penelitian 20 F. Hipotesa Penelitian 1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. 2. Ada hubungan antara dukungan suami dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. 3. Ada hubungan antara informasi dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. 21 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi TT pada ibu hamil dan peneliti mencoba mencari hubungan antar variabelnya. Oleh karena itu peneliti menggunakan metode cross sectional. Penelitian cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada suatu saat (Nursalam, 2008). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang ada di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya yang berjumlah 33 orang. 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 21 22 2008). Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2008). Sampel pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang ada di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya yang berjumlah 33 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 11 s/d 15 Februari 2014. D. Pengumpulan Data 1. Tehnik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data dilakukan proses sesuai dengan prosedur yang berlaku yaitu: a. Persiapan pengumpulan data dilakukan sesuai dengan prosedur administrasi yang berlaku yaitu mendapat izin dari Ketua Prodi Akademi Kebidanan U’Budiyah Banda Aceh dan Keucik Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. 23 b. Setelah memperoleh izin dari Ketua Prodi Akademi Kebidanan U’Budiyah Banda Aceh dan Keucik Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya peneliti mendatangi rumah responden, kemudian meminta kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian dengan cara menandatangani lembar persetujuan responden yang telah disediakan. c. Kemudian melakukan wawancara kepada responden berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner penelitian. d. Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh surat keterangan telah selesai melakukan penelitian dari Keucik Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. 2. Instrumen Penelitian Dalam melakukan penelitian untuk mempermudah peneliti perlu adanya instrument penelitian, Adapun instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi tentang status imunisasi tetanus toksoid (TT), pengetahuan, dukungan keluarga dan informasi pada ibu hamil yang ada di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. E. Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Pengolahan Data a. Data Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Data status imunisasi tetanus toksoid (TT) yang telah dikumpulkan dengan kuesioner di kategorikan menjadi 2 katagori yaitu lengkap 24 apabila ibu hamil memperoleh imunisasi TT 2x atau memperoleh imunisasi ulang dengan interval tepat dan tidak lengkap apabila ibu hamil tidak memperoleh imunisasi TT atau memperoleh imunisasi TT 1 x. Setelah dikategorikan kemudian didistribusikan dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. b. Data Pengetahuan Data pengetahuan dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, yang berjumlah 13 pertanyaan dengan alternatif pilihan a, b dan c, jawaban atas kuesioner tersebut diberikan skor nilai. Skor tertinggi adalah 1 sedangkan terendah adalah 0. kemudian skor yang diperoleh oleh responden dijumlahkan kemudian nilai semuanya dibandingkan dengan jumlah sampel, hasilnya dikategorikan sebagai berikut: Baik : ≥ 76-100% Kurang : < 75% c. Data Dukungan Suami Data dukungan suami yang telah dikumpulkan dengan kuesioner yang berbentuk pertanyaan tertutup yang berjumlah 8 pernyataan dengan alternatif pilihan ya skornya 1 dan tidak skornya 0. Kemudian skor yang diperoleh oleh responden dijumlahkan kemudian nilai semuanya dibandingkan dengan jumlah sampel, hasilnya dikategorikan sebagai berikut: Medukung : ≥ 6,03 dari total skor Tidak Mendukung : < 6,03 dari total skor 25 d. Informasi Data informasi yang telah dikumpulkan dengan kuesioner, jawaban atas kuesioner tersebut diberikan skor nilai. Apabila jawabannya pernah skornya 1 dan apabila jawabannya tidak pernah skornya 0, kemudian skor yang diperoleh oleh responden dijumlahkan kemudian nilai semuanya dibandingkan dengan jumlah sampel, hasilnya dikategorikan sebagai berikut: Pernah : ≥ 6,45 dari total skor Tidak Pernah : < 6,45 dari total skor 2. Difinisi Operasional No Variabel Variabel Dependen 1 Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Tabel. 2.3. Definisi Operasional Definisi Operasional Alat Cara Ukur Ukur Skala Hasil Ukur Ibu hamil yang selama Kuesioner Wawancara Nominal - Lengkap kehamilannya - jika ibu hamil - Tidak melakukan imunisasi memperoleh Lengkap tetanus toksoid dan imunisasi TT 2x dicatat dalam buku atau memperoleh imunisasi. imunisasi ulang dengan interval tepat). - Jika ibu hamil tidak memperoleh imunisasi TT atau memperoleh imunisasi TT 1 x) Variabel Independen 2 Pengetahuan Ilmu yang dimiliki Kuesioner Wawancara oleh responden - ≥76–100% tentang imunisasi - < 75% tetanus toksoid dan (Arikunto,2006) tetanus neonatorum. 3 Dukungan Pernyataan responden Kuesioner Wawancara Suami mengenai perhatian - ≥ 6,03 dari total dan motivasi dari skor Nominal - Baik - Kurang Nominal - Mendukung - Tidak Mendukung 26 4 Informasi suami berkaitan - < 6,03 dari total dengan pelayanan skor imunisasi TT. Berita atau pesan yang Kuesioner Wawancara diterima oleh ibu hamil - ≥ 6,45 dari total tentang imunisasi skor tetanus toksoid (TT). - < 6,45 dari total skor Nominal - Pernah - Tidak Pernah 3. Analisa Data 1. Analisa Univariat Analisis univariat merupakan analisis tiap variabel yang dinyatakan dengan menggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik (Setiadi, 2007). Variabel pada penelitian ini meliputi pengetahuan, dukungan suami, nformasi dan status imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil. 2. Analisa Bivariat Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan independen yaitu variabel pengetahuan, dukungan suami dan informs dengan status imunisasi TT pada ibu hamil. Tehnik analisa yang dilakukan yaitu dengan analisa Chi-Square dengan rumus: ( O - E )² X² = ∑ ————— E Keterangan : X² = Chi-Square test O = Hasil observasi/nilai yang diamati E = Nilai Expected/nilai yang diharapkan 27 Peneliti menggunakan derajat kepercayaan 95 % sehingga jika nilai p ≤ 0,05 berarti hasil perhitungan statistik bermakna (signifikan) atau menunjukkan ada hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, dan apabila nilai p > 0,05 berarti hasil perhitungan statistik tidak bermakna atau tidak ada hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Aturan yang berlaku untuk uji Khi Kuadrat (Chi-square), untuk program komputerisasi seperti SPSS adalah sebagai berikut: 1. Bila pada tabel Contingency 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5, maka hasil yang digunakan adalah Fisher Exact Test. 2. Bila pada tabel Contingency 2x2 tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5, maka hasil yang digunakan adalah Continuity Correction Test. 3. Bila pada tabel Contingency yang lebih dari 2x2, misal 3x2, 3x3 dan lain-lain, maka hasil yang digunakan adalah Pearson Chi-Square Test. 4. Bila pada table Contingency 3x2 ada sel dengan nilai frekuensi harapan (e) kurang dari 5, maka akan dilakukan meger sehingga menjadi table Contingency 2x2. 28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Pulo Teungoh berada di Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Luas desa Pulo Teungoh yaitu 36,80 km2 dengan jumlah penduduk 3516 jiwa yang terdiri dari 935 KK dengan 1.642 jiwa penduduk berjenis kelamin lakilaki dan 1.874 jiwa berjenis kelamin perempuan dengan batasan wilayah: 1. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Karang Anyar 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pulo Ie 3. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Alue Gatah 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Simpang Deli Kilang B. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dari tanggal 11 s/d 15 Februari 2014 yang dilakukan pada 33 ibu hamil trimester III yang ada di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya, dengan cara melakukan wawancara menggunakan kuesioner yang berisi 5 pertanyaan status imunisasi Tetanus Toksoid (TT), 13 pertanyaan pengetahuan, 8 pertanyaan dukungan suami dan 10 pertanyaan informasi. Data dari penelitian akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai berikut: 28 29 1. Analisa Univariat a. Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada Ibu Hamil Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya No Status Imunisasi Frekuensi Tetanus Toksoid (TT) 1 Lengkap 14 2 Tidak Lengkap 19 Jumlah 33 Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014 (%) 42,4 57,6 100 Berdasarkan table 4.1 di atas maka dapat dilihat bahwa dari 33 ibu hamil yang diteliti ditemukan sebagian besar ibu hamil tidak lengkap status imunisasi tetanus toksoid (TT) yaitu sebanyak 19 ibu hamil (57,6%). b. Pengetahuan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya No 1 2 Pengetahuan Frekuensi Baik 15 Kurang 18 Jumlah 33 Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014 (%) 45,5 54,5 100 Berdasarkan table 4.2 di atas maka dapat dilihat bahwa dari 33 ibu hamil yang diteliti ditemukan sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan yang kurang yaitu sebanyak 18 ibu hamil (54,5%). 30 c. Dukungan Suami Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya No 1 2 Dukungan Suami Frekuensi Mendukung 20 Tidak Mendukung 13 Jumlah 33 Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014 (%) 60,6 39,4 100 Berdasarkan table 4.3 di atas maka dapat dilihat bahwa dari 33 ibu hamil yang diteliti ditemukan sebagian besar ibu hamil mendapat dukungan dari suami dalam melengkapi imunisasi tetanus toksoid (TT) yaitu sebanyak 20 ibu hamil (60,6%). d. Informasi Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Informasi di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya No 1 2 Informasi Frekuensi Pernah 20 Tidak Pernah 13 Jumlah 33 Sumber: Data Primer diolah Tahun 2014 (%) 60,6 39,4 100 Berdasarkan table 4.4 di atas maka dapat dilihat bahwa dari 33 ibu hamil yang diteliti ditemukan sebagian besar ibu hamil pernah mendapatkan informasi tentang imunisasi tetanus toksoid (TT) yaitu sebanyak 20 ibu hamil (60,6%). 31 2. Analisa Bivariat a. Hubungan Pengetahuan dengan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada Ibu Hamil Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan dengan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya No Pengetahuan 1 2 Baik Kurang Jumlah Singnifikasi: p < 0,05 Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Lengkap Tidak Lengkap f % f % 11 73,3 4 26,7 3 16,7 15 83,3 14 42,4 19 57,6 Total f 15 18 33 % 100 100 100 Uji Statistik p-value Berdasarkan table 4.5 di atas, diketahui dari 15 responden yang memiliki pengetahuan baik terdapat 11 responden (73,3%) yang lengkap status imunisasi tetanus toksoid (TT). Dari 18 responden yang memiliki pengetahuan kurang terdapat 15 responden (83,3%) yang tidak lengkap status imunisasi tetanus toksoid (TT). Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai p-value 0,003 yang berarti lebih kecil dari α-value (0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) di Desa Pulo Teungoh Kabupaten Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. 0,003 32 b. Hubungan Dukungan Suami dengan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada Ibu Hamil Tabel 4.6 Hubungan Dukungan Suami dengan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya No Dukungan Suami 1 2 Mendukung Tidak Mendukung Jumlah Singnifikasi: p < 0,05 Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Lengkap Tidak Lengkap f % f % 12 60,0 8 40,0 2 15,4 11 84,6 14 42,4 19 57,6 Total f 20 13 33 % 100 100 100 Berdasarkan table 4.6 di atas, diketahui dari 20 responden yang suaminya mendukung dalam kelengkapan imunisasi tetanus toksoid (TT) terdapat 12 responden (60,0%) yang lengkap status imunisasi tetanus toksoid (TT). Sedangkan dari 13 responden yang suaminya tidak mendukung dalam kelengkapan imunisasi tetanus toksoid (TT) terdapat 11 responden (84,6%) yang tidak lengkap status imunisasi tetanus toksoid (TT). Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai p-value 0,030 yang berarti lebih kecil dari α-value (0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ada hubungan antara dukungan suami dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) di Desa Pulo Teungoh Kabupaten Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Uji Statistik p-value 0,030 33 c. Hubungan Informasi dengan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada Ibu Hamil Tabel 4.7 Hubungan Informasi dengan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya No 1 2 Informasi Pernah Tidak Pernah Jumlah Singnifikasi: p < 0,05 Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Lengkap Tidak Lengkap f % f % 12 60,0 6 40,0 2 15,4 11 84,6 14 42,4 19 57,6 Total f 20 13 33 % 100 100 100 Uji Statistik p-value Berdasarkan table 4.7 di atas, diketahui dari 20 responden yang pernah mendapatkan informasi tentang imunisasi tetanus toksoid (TT) terdapat 12 responden (60,0%) yang lengkap status imunisasi tetanus toksoid (TT). Sementara itu dari 13 responden yang tidak pernah mendapat informasi tentang imunisasi tetanus toksoid (TT) terdapat 11 responden yang tidak lengkap status imunisasi tetanus toksoid (TT). Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai p-value 0,030 yang berarti lebih kecil dari α-value (0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ada hubungan antara informasi dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) di Desa Pulo Teungoh Kabupaten Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. 0,030 34 C. Pembahasan 1. Hubungan Pengetahuan dengan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada Ibu Hamil Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa pengetahuan merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan status imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada ibu hamil. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5 di atas, dari 15 responden yang memiliki pengetahuan baik terdapat 11 responden (73,3%) yang lengkap status imunisasi tetanus toksoid (TT) dan 4 responden (26,7%) yang tidak lengkap status imunisasi tetanus toksoid (TT). Dari 18 responden yang memiliki pengetahuan kurang terdapat 15 responden (83,3%) yang tidak lengkap imunisasi tetanus toksoid (TT) dan 3 responden (16,7%) yang lengkap imunisasi tetanus toksoid (TT). Setelah diuji dengan menggunakan chi-square dengan tingkat kepercaayaan 95% diperoleh nilai p-value 0,003 yang berarti lebih kecil dari α-value (0,05). Dengan demikian peneliti berasumsi bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang di milikinya, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa. Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian 35 besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera penglihatan dan indera pendengaran (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan tentang kesehatan adalah mencakup apa yang diketahui oleh seseorang terhadap cara–cara memelihara kesehatan. Sehingga diharapkan dengan pengetahuan yang baik responden dapat menjaga kesehatan dirinya (Notoatmodjo, 2005). Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi sangat diperlukan karena dengan pengetahuan yang tinggi tentang imunisasi diharapkan mereka mau melakukan imunisasi TT secara lengkap. Imunisasi sangat penting diberikan pada ibu hamil karena dengan imunisasi secara lengkap maka wanita tersebut mempunyai kekebalan tubuh yang kuat dan tidak mudah terserang penyakit terutama tetanus (Kasmawati, 2010). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mayasari (2008) yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi wanita usia subur melakukan imunisasi TT di Puskesmas Suka Makmur Aceh Besar menunjukkan bahwa ada pengaruh pengetahuan terhadap wanita usia subur dalam melakukan imunisasi TT (p value = 0,013). Menurut peneliti, pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil sangat mempengaruhi ibu hamil untuk melakukan imunisasi TT. Semakin tinggi dan luas pengetahuan yang dimiliki ibu hamil tentang imunisasi TT baik itu manfaat, waktu imunisasi, serta cara imunisasi TT maka akan semakin meningkatkan keinginan ibu hamil untuk melakukan imunisasi TT. Begitu 36 juga sebaliknya, semakin rendah pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil tentang imunisasi TT maka akan semakin kecil minat ibu hamil untuk melakukan imunisasi TT. Pengetahuan tentang iminisasi TT dapat diperoleh ibu hamil baik langsung dari tenaga kesehatan maupun dari media-media yang tujuannya meningkatkan pengetahuan responden. 2. Hubungan Dukungan Suami dengan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada Ibu Hamil Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa dukungan suami merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan status imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada ibu hamil. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.6 di atas, dari 20 responden yang memiliki dukungan suami terdapat 12 responden (60,0%) yang lengkap status imunisasi tetanus toksoid (TT) dan 8 responden (40,0%) yang tidak lengkap status imunisasi tetanus toksoid (TT). Sedangkan dari 13 responden yang tidak memiliki dukungan suami terdapat 11 responden (84,6%) yang tidak lengkap imunisasi tetanus toksoid (TT) dan 2 responden (15,4%) yang lengkap imunisasi tetanus toksoid (TT). Setelah diuji dengan menggunakan chi-square dengan tingkat kepercaayaan 95% diperoleh nilai p-value 0,030 yang berarti lebih kecil dari α-value (0,05). Dengan demikian peneliti berasumsi bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. 37 Dukungan sangat diperlukan oleh wanita terutama dalam masa kehamilan. Dukungan akan didapat dari keluarga terdekat, terutama dari suami wanita hamil tersebut sehingga dapat mendukung pelayanan yang diberikan saat masa kehamilan. Menurut House (1981) dalam Bobak (2004) terdapat empat jenis dukungan suami/calon ayah, yaitu dukungan emosi, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan penilaian. Dukungan keluarga terutama dukungan yang didapatkan dari suami akan menimbulkan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri isteri. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh individu dalam proses sosialisasinya. Dukungan keluarga merupakan bantuan yang dapat diberikan kepada keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan nasehat, yang mana membuat penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai, dan tentram (Taylor, 1995) dalam Sulistiorini (2007). Seperti dalam teori Buffering Hipothesis yang berpandangan bahwa dukungan sosial mempengaruhi kesehatan dengan cara melindungi individu dari efek negatif stress (Dagun, 1991 dalam Sulistiorini,2007). Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Primanita (2009) yang berjudul faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mancak Kabupaten Serang Banten, berdasakan hasil uji statistik memperlihatkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan suami dengan status imunisasi TT pada ibu hamil (p value=0,787). 38 Menurut peneliti, dukungan suami merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap individu khususnya ibu hamil, karena dengan adanya dukungan khususnya dari suami ibu hamil akan merasa senang dan merasa termotivasi untuk melakukan imunisasi TT, demikian juga sebaliknya apabila tidak ada dukungan dari suami maka minat ibu hamil untuk melakukan imunisasi TT pun akan berkurang sehingga ibu hamil pun tidak ingin melakukan imunisasi TT. 3. Hubungan Informasi dengan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada Ibu Hamil Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa informasi merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan status imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada ibu hamil. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.7 di atas, dari 20 responden yang pernah mendapatkan informasi tentang imunisasi tetanus toksoid (TT) terdapat 12 responden (60,0%) yang lengkap status imunisasi tetanus toksoid (TT) dan 8 responden (40,0%) yang tidak lengkap status imunisasi tetanus toksoid (TT). Sedangkan dari 13 responden yang tidak pernah mendapatkan informasi tentang imunisasi tetanus toksoid (TT) terdapat 11 responden (84,6%) yang tidak lengkap imunisasi tetanus toksoid (TT) dan hanya 2 responden (15,4%) yang lengkap imunisasi tetanus toksoid (TT). Setelah diuji dengan menggunakan chi-square dengan tingkat kepercaayaan 95% diperoleh nilai p-value 0,030 yang berarti lebih kecil dari α-value (0,05). Dengan demikian peneliti dapat berasumsi bahwa ada 39 hubungan antara pengetahuan dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Yusmaniar (2011) menyatakan bahwa informasi adalah pengetahuan yang didapat dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Informasi adalah suatu keterangan, penerangan atau data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penemerima dan mempunyai nilai yang nyata, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan yang dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil keputusan untuk masa yang akan datang. Berdasarkan hasil penelitian Asiah (2012) yang berjudul hubungan pendidikan, informasi dari tenaga kesehatan, dan dukungan keluarga dengan pelaksanaan imunisasi TT pada ibu hamil di Rumah Sakit Umum Sigli menunjukkan bahwa ada hubungan informasi dari tenaga kesehatan dengan pelaksanaan imunisasi TT pada ibu hamil (p value = 0,001). Menurut peneliti, informasi adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap individu, karena semakin banyak informasi yang diperoleh seseorang maka akan semakin luas dan banyak pengetahuan seseorang sehingga usaha sadar tentang pentingnya menjaga kesehatan akan semakin tinggi. Dengan banyaknya informasi dari tenaga kesehatan yang diperoleh ibu hamil tentang pentingnya melakukan imunisasi TT, maka minat ibu hamil untuk melakukan imunisasi TT akan semakin meningkat akan tetapi apabila ibu hamil tidak mendapatkan informasi tentang imunisasi TT maka ibu hamil 40 pun tidak mengerti sehingga tidak melakukan imunisasi TT seperti yang diharapkan. 41 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya, ditandai dengan p-value (0,003) < α-value (0,05). 2. Ada hubungan antara dukungan suami dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya, ditandai dengan p-value (0,030) < α-value (0,05). 3. Ada hubungan antara informasi dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya, ditandai dengan p-value (0,030) < α-value (0,05). B. Saran 1. Bagi Peneliti Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang penulisan skripsi serta dalam melakukan penelitian selanjutnya. 41 42 2. Bagi Institusi Pelayanan Sebaiknya perlu ditingkatkan kembali upaya promosi kesehatan seperti penyebaran leaflet, penyuluhan yang lebih mendalam mengenai imunisasi TT pada ibu hamil oleh tenaga kesehatan setempat kepada ibu primigravida maupun ibu multigravida, sehingga pencapaian status imunisasi TT dapat lebih optimal. 3. Bagi Ibu Hamil Diharapkan kepada ibu hamil agar lebih memperhatikan kesehatan akan diri dan janinnya dengan cara menambah pengetahuan khususnya tentang imunisasi tetanus toksoid (TT). 4. Bagi Penelitian Selanjutnya Diharapkan adanya penelitian lanjutan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil dengan menggunakan metode yang lebih sempurna. 43 DAFTAR PUSTAKA Azkah, T. (2012). Penyakit Tetanus. http://www.takiya10.blogspot.com Asiah (2012), Hubungan Pendidikan, Informasi Dari Tenaga Kesehatan dan Dukungan Keluarga Dengan Pelaksanaan Imunisasi Tt Pada Ibu Hamil, Sigli. BKKBN. (2008). Setiap 4 hari ada 1 bayi yang meninggal. http://prov.bkkbn.go.id/aceh/news. BPPN. (2007). Laporan Perkembangan Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia 2007. Jakarta: Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional. Bobak, dkk. (2004). Buku Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007) Laporan Nasional Hasil RISKESDAS 2007. Jakarta: Depkes RI. ___________________________________. (2007). Profil Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta: Depkes RI. Hidayat, AA. (2008). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Kasmawati. (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, dan Informasi Wanita Usia Subur dengan Imunisasi Tetanus Toksoid di Wilayah Kerja Puskesmas Ulee Kareng Desa Doy Banda Aceh. Mayasari (2008), Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Imunisasi TT, Suka Makmur. Aceh Besar Mubarak, dkk (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengertian Dan Teori. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, S. (2005). Mitodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. _____________. (2007). Promosi Kesehatan Teori dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. 44 _____________. (2010). Promosi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Purnawan, I. (2009). Konsep Sehat-sakit. www.unsoed.ac.id Purwanto, H. (2004) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur Di Puskesmas Anyer Kabupaten Serang Tahun 2001, Tesis Program Pasca Sarjana FKM Universitas Indonesia, 2004. Putriazka. (2005). Imunisasi Tetanus Toksoid Pada Ibu Hami. http://putriazka.wordpress.com. Ranuh, dkk. (2008). Pedoman Imunisasi di Indonesia edisi ketiga. Jakarta: Satgas Imunisasi – Ikatan Dokter Anak Indonesia. Setiadi. (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Sulistiorini, Indah. (2007). Hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan ibu hamil menghadapi kelahiran anak pertama pada masa triwulan ketiga, naskah publikasi Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Riskesda. (2010). Laporan Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Sari, R. (2006) Hubungan Antara Dukungan Suami Dengan Motivasi Ibu Hamil Dalam Memeriksakan Kehamilan Ante Natal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Bathil Dolopo Madiun. Skripsi jurusan keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. 2006. http://www.library_of_Ponorogo_Muhammadiyah_University.com Sinar Harapan. (2010). Tetanus toksoid menghentikan “si pembunuh bayi”. www.sinarharapan.co.id. Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto Sukmara, U. (2005). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Imunisasi Tetanus Toksoid Ibu Hamil Di Puskesmas Sukamanah Kabupaten Bogor Tahun 2005, tesis Program Pasca Sarjana FKM Program Studi epidemiologi kekhususan epidemiologi lapangan Universitas Indonesia. 45 Tawi, M. (2008). Imunisasi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya. http://syehaceh.wordpress.com. UNICEF. (2008). Buku Pedoman Imunisasi Tetanus Pada Wanita Usia Subur. Jakarta : UNICEF-WHO. Varney, H., (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2. Jakarta: EGC. Wahab, A. (2004). Sistem Imun, Imunisasi, Dan Penyakit Imun. Jakarta : Widya Medika. Widodo D dan Ismoedijanto. (2006). Tetanus. http://www.pediatrik.com. Wiknjosastro, H. (2005). Ilmu Kebidanan edisi ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Yusmaniar (2011), Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toksoit. U‟Budiyah Banda Aceh. 46 Lampiran 1 LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Ibu …………. Di Tempat Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa program studi D-IV Kebidanan, saya akan melakukan penelitian tentang “faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor yang berhubungan dalam pemenuhan imunisasi TT saat kehamilan, untuk keperluan tersebut saya mohon bersedia/tidak bersedia*) ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini, selanjutnya kami mohon bersedia/tidak bersedia*) ibu untuk mengisi kuesioner yang saya sediakan dengan kejujuran dan apa adanya. Jawaban saudara di jamin kerahasiaannya. Demikian, lembar persetujuan ini kami buat. Atas bantuan dan partisipasinya saya sampaikan terimakasih. Catatan: *coret salah satu pernyataan bersedia/ tidak bersedia. Responden ……………………….. Nagan Raya, Februari 2014 Peneliti …………………………. 47 Lampiran 2 Nomor Responden KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS IMUNISASI TETANUS TOKSOID (TT) PADA IBU HAMIL DI DESA PULO TEUNGOH KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA I. Identitas Responden 1. Nama Responden : …………………….. 2. Umur : ……………. Tahun 3. Pendidikan Terakhir: a. Tidak sekolah b. Lulus SD c. Lulus SMP d. Lulus SMA e. Lulus D3/Perguruan Tinggi. 4. Pekerjaan: a. Ibu rumah tangga b. Wiraswasta c. Petani d. Guru/PNS e. Lain-lain sebutkan :………………. II. Kuesioner Penelitian A. Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) 1. Apakah ibu pernah mendapatkan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) sebelum menikah? a. Pernah b. Tidak pernah 2. Jika pernah sudah berapa kali ibu mendapat imunisasi Tetanus Toksoid (TT) sebelum menikah? a. 1-2 kali b. 3-4 kali 48 3. Apakah ibu pernah mendapat imunisasi Tetanus Toksoid (TT) selama kehamilan? a. Pernah b. Tidak pernah 4. Jika pernah apakah pada kehamilan saat ini ibu telah diimunisasi Tetanus Toksoid TT? a. Sudah b. Belum 5. Sudah berapa kali ibu mendapat imunisasi Tetanus Toksoid (TT) selama kehamilan kali ini? a. 1 kali b. 2 kali B. Pengetahuan tentang Tetanus Toksoid (TT) 1. Apa yang dimaksud dengan imunisasi: a. Suatu tindakan yang dilakukan untuk memberi kekebalan pada tubuh dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia. b. Suatu tindakan yang dilakukan dengan cara disuntik c. Suatu tindakan yang dilakukan untuk mencegah masuknya penyakit. 2. Imunisasi tetanus toksoid (TT) harus diberikan kepada: a. Wanita Usia Subur (WUS) b. Wanita Usia Subur (WUS) dan calon pengantin c. Wanita Usia Subur (WUS), calon pengantin dan ibu hamil 3. Imunisasi tetanus toksoid (TT) sangat diperlukan oleh ibu hamil sebelum usia kehamilan mencapai: a. 5 bulan b. 6 bulan c. 7 bulan 49 4. Imunisasi tetanus toksoid (TT) harus diberikan kepada ibu hamil sebanyak: a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali 5. Jarak pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT1) dan tetanus toksoid (TT2) adalah: a. 1 bulan b. 2 bulan c. 3 bulan 6. Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil harus dilakukan pada kunjungan: a. Pertama pemeriksaan kehamilan b. Kedua pemeriksaan kehamilan c. Ketiga pemeriksaan kehamilan 7. Imunisasi tetanus toksoid (TT) melindungi bayi yang akan dilahirkan dari penyakit: a. Diare b. Tetanus/kejang c. Infeksi pada tali pusat 8. Imunisasi tetanus toksoid (TT) melindungi ibu dari penyakit: a. Tetanus b. Demam c. Anemia/kurang darah 9. Tanda-tanda bayi yang mengalami tetanus yaitu akan mengalami: a. Kejang b. Kejang dan sulit menyusu c. Kejang, sulit menyusu dan demam 50 10. Penyebab tetanus pada bayi adalah: a. Bakteri/kuman yang menempel pada saat persalinan b. Demam c. Bakteri/kuman yang menempel pada saat persalinan dan perawatan tali pusat yang tidak bersih 11. Imunisasi tetanus toksoid (TT) disuntikkan di: a. Pantat ibu hamil b. Lengan ibu hamil c. Pantat dan lengan ibu hamil 12. Imunisasi tetanus toksoid (TT) perlu diberikan kepada: a. Bayi b. Ibu menyusui c. Ibu hamil 13. Tetanus dapat dicegah dengan pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) pada saat: a. Bayi b. Ibu menyusui c. Ibu hamil C. Dukungan Suami 1. Suami saya menganjurkan untuk imunisasi Tetanus Toksoid (TT). a. Ya b. Tidak 2. Suami saya mengantarkan saya ke puskesmas/posyandu untuk imunisasi TT. a. Ya b. Tidak 3. Suami saya menyediakan waktu ketika saya memerlukan bantuannya. a. Ya b. Tidak 4. Suami saya bersedia membayar biaya imunisasi tetanus toksoid (TT). a. Ya b. Tidak 51 5. Suami saya memberikan informasi tentang manfaat imunisasi TT saat kehamilan. a. Ya b. Tidak 6. Suami tidak melarang saya melakukan imunisasi TT saat kehamilan. a. Ya b. Tidak 7. Suami saya mengingatkan saya untuk melengkapi imunisasi TT saat kehamilan. a. Ya b. Tidak 8. Suami/keluarga besedia mengerjakan pekerjaan rumah tangga saat saya berangkat ke pelayanan kesehatan (posyandu). a. Ya b. Tidak D. Informasi 1. Apakah ibu pernah mendengar tentang imunisasi tetanus toksoid (TT) dari bidan atau petugas kesehatan? a. Pernah b. Tidak Pernah 2. Apakah ibu pernah mendengar dari tetangga tentang imunisasi tetanus toksoid (TT)? a. Pernah b. Tidak Pernah 3. Apakah ibu pernah mendengar dari teman kerja tentang imunisasi tetanus toksoid (TT)? a. Pernah b. Tidak Pernah 4. Apakah ibu pernah mendengar tentang imunisasi tetanus toksoid (TT) di tempat ibu bekerja? a. Pernah b. Tidak Pernah 52 5. Apakah ibu pernah mendengar dari keluarga ibu tentang imunisasi tetanus toksoid (TT)? a. Pernah b. Tidak Pernah 6. Apakah ibu pernah membaca tentang imunisasi tetanus toksoid (TT) di tabloid? a. Pernah b. Tidak Pernah 7. Apakah ibu pernah melihat tentang imunisasi tetanus toksoid (TT) di TV? a. Pernah b. Tidak Pernah 8. Apakah ibu pernah mendengar dari radio tentang imunisasi tetanus toksoid (TT)? a. Pernah b. Tidak Pernah 9. Apakah ibu pernah membaca dimajalah tentang imunisasi tetanus toksoid (TT)? a. Pernah b. Tidak Pernah 10. Apakah ibu pernah membaca dibuku tentang imunisasi tetanus toksoid (TT)? a. Pernah b. Tidak Pernah 53 Lampiran 3 TABEL SKORING PENGETAHUAN Jawaban No Pertanyaan Rentang a B c 1. 1 1 0 0 2. 2 0 0 1 3. 3 0 0 1 4. 4 0 1 0 5. 5 1 0 0 6. 6 1 0 0 7. 7 0 1 0 8. 8 1 0 0 9. 9 0 0 1 10. 10 0 0 1 11. 11 0 1 0 12. 12 0 0 1 13. 13 0 0 1 Baik : ≥ 76-100% Kurang : < 75% 54 Lampiran 4 KUNCI JAWABAN PENGETAHUAN 1. A 2. C 3. C 4. B 5. A 6. A 7. B 8. A 9. C 10. C 11. B 12. C 13. C 55 Lampiran 5 MASTER TABEL No Status Pengetahuan Dukungan Suami Jlh Informasi jlh Hasil 1 10 Pernah 0 0 5 Tidak Pernah 1 1 1 10 Pernah 0 0 0 1 3 Tidak Pernah 1 0 0 0 1 7 Pernah 0 0 0 0 0 1 Tidak Pernah 1 0 1 0 1 1 8 Pernah 1 0 1 0 0 0 0 5 Tidak Pernah 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Pernah 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 Pernah 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5 Tidak Pernah Mendukung 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 Pernah 7 Mendukung 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Pernah 1 4 Tidak Mendukung 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 Tidak Pernah 1 4 Tidak Mendukung 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Tidak Pernah 0 0 3 Tidak Mendukung 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Tidak Pernah 1 1 1 8 Mendukung 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 Pernah 1 1 1 1 7 Mendukung 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 3 Tidak Pernah 1 1 1 1 0 7 Mendukung 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 Pernah 1 1 0 1 0 1 4 Tidak Mendukung 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 Tidak Pernah 1 1 1 1 1 1 1 8 Mendukung 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 Pernah 1 1 1 0 1 1 1 7 Mendukung 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Pernah 0 0 1 0 0 1 0 0 2 Tidak Mendukung 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Tidak Pernah Baik 1 1 1 1 0 1 1 1 7 Mendukung 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 Pernah 1 Kurang 0 0 1 1 0 1 0 1 4 Tidak Mendukung 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 Tidak Pernah 1 13 Baik 1 1 1 1 0 1 1 1 7 Mendukung 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Pernah 1 1 12 Baik 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Mendukung 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 Pernah 1 1 1 10 Baik 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Mendukung 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Pernah 0 1 0 1 Kurang 0 0 1 1 0 1 0 1 4 Tidak Mendukung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Tidak Pernah Res Imunisasi TT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 Lengkap 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2 2 Tidak Lengkap 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 3 Lengkap 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 4 Tidak Lengkap 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 5 Tidak Lengkap 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 6 Tidak Lengkap 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Lengkap 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Lengkap 0 1 0 1 0 1 1 0 9 Tidak Lengkap 0 0 0 1 1 1 1 10 Tidak Lengkap 1 0 1 1 1 0 11 Lengkap 1 1 1 1 1 12 Lengkap 0 1 1 1 13 Tidak Lengkap 0 1 0 14 Tidak Lengkap 1 0 15 Tidak Lengkap 0 0 16 Tidak Lengkap 0 17 Lengkap 18 Hasil jlh 1 2 3 4 5 6 7 8 Kurang 1 1 1 1 1 1 1 1 8 9 Kurang 1 0 1 1 0 0 1 1 1 7 Kurang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Kurang 0 0 1 1 0 0 0 1 1 8 Kurang 1 1 1 1 1 0 0 0 0 Kurang 0 0 0 1 0 1 0 1 1 11 Baik 1 1 1 1 0 0 1 0 1 6 Kurang 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Kurang 1 0 1 1 0 0 1 1 1 9 Kurang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Tidak Lengkap 1 0 0 0 0 0 1 1 0 19 Tidak Lengkap 1 1 0 0 0 1 1 1 20 Tidak Lengkap 0 0 1 0 0 0 0 21 Lengkap 1 1 1 1 1 1 22 Lengkap 1 1 1 1 1 1 23 Tidak Lengkap 0 0 0 0 0 24 Lengkap 1 1 1 1 25 Tidak Lengkap 0 0 0 26 Lengkap 1 1 27 Lengkap 1 28 Tidak Lengkap 29 Tidak Lengkap Hasil 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Mendukung 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 Tidak Mendukung 1 1 1 1 1 0 0 0 1 8 Mendukung 1 1 1 1 1 1 1 0 1 3 Tidak Mendukung 1 1 0 0 0 0 1 1 1 8 Mendukung 1 1 1 1 1 1 0 1 3 Tidak Mendukung 0 1 0 0 0 1 0 1 1 6 Tidak Mendukung 1 1 1 1 1 1 1 1 0 7 Mendukung 1 1 1 1 1 0 1 0 0 4 Tidak Mendukung 1 1 1 1 1 0 1 1 1 7 Mendukung 1 1 1 1 1 0 1 1 1 7 Mendukung Baik 1 1 1 1 0 1 1 1 7 10 Baik 1 1 1 1 0 1 1 1 0 9 Kurang 1 1 0 0 0 1 0 1 3 Kurang 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 Kurang 0 0 1 1 0 1 1 1 1 13 Baik 1 1 1 1 1 0 1 1 0 5 Kurang 1 0 1 1 0 1 0 0 1 7 Kurang 1 1 1 0 0 0 0 1 0 2 Kurang 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kurang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 56 30 Tidak Lengkap 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 1 1 1 1 0 1 1 1 7 Mendukung 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Pernah 31 Lengkap 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Baik 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Mendukung 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 Pernah 32 Tidak Lengkap 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Baik 1 1 1 1 0 1 1 1 7 Mendukung 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Pernah 33 Lengkap 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 Baik 1 0 1 1 0 1 0 1 5 Tidak Mendukung 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Pernah 199 Lengkap = 14 Tidak Lengkap = 19 Baik = 15 Kurang = 18 π = 6,03 Mendukung Tidak Mendukung 213 = 20 = 13 π = 6,45 Pernah = 20 Tidak Pernah = 13 57 Lampiran 6 DATA SPSS Frequency Table Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Valid Lengkap Tidak Lengkap Total Frequency 14 19 33 Percent Valid Percent 42.4 42.4 57.6 57.6 100.0 100.0 Cumulative Percent 42.4 100.0 Pengetahuan Frequency Percent Valid Baik 15 45.5 Kurang 18 54.5 Total 33 100.0 Valid Percent 45.5 54.5 100.0 Cumulative Percent 45.5 100.0 Dukungan Suami Valid Mendukung Tidak Mendukung Total Frequency Percent 20 60.6 13 39.4 33 100.0 Valid Cumulative Percent Percent 60.6 60.6 39.4 100.0 100.0 Informasi Valid Pernah Tidak Pernah Total Frequency 20 13 33 Percent Valid Percent 60.6 60.6 39.4 39.4 100.0 100.0 Cumulative Percent 60.6 100.0 58 Crosstabs Pengetahuan * Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Pengetahuan * Status Imunisasi Crosstabulation Status Imunisasi Tidak Lengkap Lengkap Pengetahuan Baik Count 11 4 Expected Count 6.4 8.6 % within 73.3% 26.7% Pengetahuan Kurang Count 3 15 Expected Count 7.6 10.4 % within 16.7% 83.3% Pengetahuan Total Count 14 19 Expected Count 14.0 19.0 % within 42.4% 57.6% Pengetahuan Total 15 15.0 100.0% 18 18.0 100.0% 33 33.0 100.0% Chi-Square Tests Asymp. Sig. Exact Sig. (2Value df (2-sided) sided) a 10.756 1 .001 8.561 1 .003 11.370 1 .001 .002 10.430 1 .001 Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square Continuity Correctionb Likelihood Ratio Fisher's Exact Test .001 Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 33 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.36. b. Computed only for a 2x2 table 59 Dukungan Suami * Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Dukungan Suami Total Dukungan Suami * Status Imunisasi Crosstabulation Status Imunisasi Tidak Lengkap Lengkap Mendukung Count 12 8 Expected Count 8.5 11.5 % within Dukungan 60.0% 40.0% Suami Tidak Count 2 11 Mendukung Expected Count 5.5 7.5 % within Dukungan 15.4% 84.6% Suami Count 14 19 Expected Count 14.0 19.0 % within Dukungan 42.4% 57.6% Suami Chi-Square Tests Asymp. Sig. Exact Sig. (2Value df (2-sided) sided) a 6.421 1 .011 4.724 1 .030 6.904 1 .009 .015 6.226 1 .013 Total 20 20.0 100.0% 13 13.0 100.0% 33 33.0 100.0% Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square Continuity Correctionb Likelihood Ratio Fisher's Exact Test .013 Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 33 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.52. b. Computed only for a 2x2 table 60 Informasi * Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Crosstab Informa Pernah si Tidak Pernah Total Count Expected Count % within Informasi Count Expected Count % within Informasi Count Expected Count % within Informasi Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Lengkap Tidak Lengkap Total 12 8 20 8.5 11.5 20.0 60.0% 40.0% 100.0% 2 11 13 5.5 7.5 13.0 15.4% 84.6% 100.0% 14 19 33 14.0 19.0 33.0 42.4% 57.6% 100.0% Chi-Square Tests Asymp. Sig. Value Df (2-sided) a 6.421 1 .011 4.724 1 .030 6.904 1 .009 Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square Continuity Correctionb Likelihood Ratio Fisher's Exact Test .015 .013 Linear-by-Linear 6.226 1 .013 Association N of Valid Cases 33 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.52. b. Computed only for a 2x2 table 61 YAYASAN PENDIDIKAN U’BUDIYAH SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BANDA ACEH Jalan Alue Naga Desa Tibang Banda Aceh Telepon (0651) 7555566 KARTU BIMBINGAN SKRIPSI T.A 2012/2013 Nama Mahasiswa : Nunung Sagita NIM : 121010210140 Prodi : D-IV Kebidanan Judul Skripsi :Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Pada Ibu Hamil di Desa Pulo Teungoh Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Pembimbing : Asmanidar, SST, M.Ph. Kegiatan Bimbingan SKRIPSI No Tgl 1 14-12-2013 Bimbingan Konsul Judul Masukan/Saran ACC judul, Lanjut BAB I 2 21-12-2013 Konsul BAB I Perbaikan BAB I dan Lanjut BAB II 3 4 5 02-01-2014 11-01-2014 18-01-2014 Konsul Perbaikan BAB I Perbaikan BAB II dan dan Konsul BAB II Lanjut BAB III Konsul Perbaikan BAB Perbaikan BAB III dan II dan Konsul BAB III Lanjut kuesioner Konsul Perbaikan BAB Perbaikan kuesioner III dan Konsul kuesioner 6 01-02-2014 Konsul Perbaikan ACC Seminar kuesioner 7 27-02-2014 Konsul BAB IV dan BAB V ACC Sidang Paraf