Penambahan Berat Badan Lambat Setelah Penambahan

advertisement
Penambahan Berat Badan Lambat Setelah Penambahan Berat Badan Awal Pesat
Kadang-kadang bayi yang bertumbuh serba sehat dan bertambah berat badannya dengan pesat dengan
mendapat ASI eksklusif akan mulai melambat kenaikan berat badannya, atau bahkan tidak bertambah sama
sekali, setelah 2 sampai 4 bulan. Bayi ASI Eksklusif memang cenderung lebih lambat kenaikan berat badannya
setelah tiga atau empat bulan dibandingkan bayi yang mendapatkan susu formula, dan hal ini normal. Kenaikan
berat badan yang lebih cepat pada bayi susu formula bukanlah standar yang sebaiknya digunakan. Menyusui
adalah cara memberi makan yang paling normal, alami, dan tepat secara fisiologis bagi bayi dan balita.
Menggunakan bayi susu formula sebagai model normal adalah tidak rasional dan mendorong kita memberikan
saran yang keliru pada para ibu mengenai pemberian makan/minum dan pertumbuhan bayi.
Pada beberapa kasus, sakit yang dialami bayi dapat juga menyebabkan kenaikan berat badannya tidak sepesat
yang diharapkan. Memberi tambahan susu formula tidak menyembuhkan dan justru dapat membuat bayi
kehilangan manfaat-manfaat dari menyusu secara eksklusif.
Anda dapat membedakan kapan bayi mendapatkan atau tidak mendapatkan ASI saat menyusu (lihat di bawah
dan klip-klip video di situs nbci.ca). Jika bayi menghisap payudara namun tidak mendapatkan ASI, ya tentu saja
inilah sebabnya berat badannya tidak naik dan biasanya produksi ASI ibu pun akan berkurang. Produksi ASI
yang menurun adalah penyebab umum bayi menjadi rewel dan menarik payudara dan/atau berat badan bayi tidak
lagi bertambah cukup baik.
Mengapa ASI bisa berkurang?
1. Anda sedang mengkonsumsi pil KB, Mirena IUD, Depo Provera, atau mengkonsumsi estrogen
dan/atau progesteron dalam bentuk lain. Perlu diingat bahwa menyusui itu sendiri mampu mencegah
kehamilan, khususnya jika ibu menyusui eksklusif.
2. Anda sedang hamil. Kehamilan pasti akan mengurangi produksi ASI.
3. Anda sedang berupaya mengurangi menyusui atau sedang “melatih” bayi untuk tidur sepanjang
malam. Jika ini masalahnya, susui bayi jika ia lapar atau memasukkan tangannya ke dalam mulut.
Pertimbangkan untuk tidur bersama bayi secara aman sehingga bayi dapat tetap menyusu di malam hari
tanpa Anda harus bangun dari tempat tidur.
4. Anda memberi bayi minum dari dot cukup sering. Lebih baik menghindari dot sama sekali, namun
memakai dot sesekali saja biasanya tidak akan mempengaruhi produksi ASI. Akan tetapi, penggunaan dot
rutin dan sering akan menyebabkan bayi sulit untuk melekat dengan baik pada payudara sehingga makin
tidak mendapatkan cukup ASI. Sering bayi akan berhenti menyusu sebelum payudara “kosong” yang
berakibat produksi ASI menurun. Lihat bagian di bawah “Alasan Ini Butuh Penjelasan Lebih Lanjut”.
Jika bayi harus diberi minum oleh orang lain, maka cangkir (bukan gelas hisap/sippy cup yang
hakikatnya sama dengan dot) lebih baik daripada botol dot. Lihat video di situs nbci.ca
5. Goncangan emosional ada kalanya dapat mengurangi produksi ASI.
6. Ibu yang menderita sakit, terutama jika mengalami demam, dapat juga mengurangi produksi ASI.
Mastitis dan tersumbatnya saluran ASI juga dapat mengurangi produksi ASI. Untungnya hal ini jarang
terjadi.
7. Mungkinkah Anda terlalu banyak bekerja? Memang mudah terperangkap keinginan memuaskan
orang-orang lain tentang apa yang seharusnya Anda lakukan. Kurangi pekerjaan rumah tangga. Tidurlah
ketika bayi tidur. Jika Anda letih, berbaringlah saat menyusui bayi dan biarkan diri Anda tertidur.
Pastikan bahwa menyusui sambil tidur bersama bayi dilakukan dengan aman sesuai pedoman yang
disusun oleh UNICEF dan UK Baby Friendly
http://www.babyfriendly.org.uk/pdfs/sharingbedleaflet.pdf.
8. Beberapa jenis obat dapat mengurangi produksi ASI. Obat-obat antihistamin, khususnya jenis lama
seperti Benadryl; pseudoephedrine (Sudafed) juga dapat mengurangi produksi ASI. Perhatikan bahwa
kedua jenis obat tersebut (atau yang mirip) ditemukan dalam obat-obat flu dan anti alergi.
9. Anda hanya menyusukan salah satu payudara saja setiap kali menyusui. Bukanlah ide yang baik
untuk menyusui bayi dengan satu payudara saja, untuk mengikuti aturan. Ya, memastikan bayi telah
“menuntaskan” satu payudara sebelum menawarkan sebelahnya, dapat membantu mengatasi lambatnya
kenaikan berat badan bayi dan kolik pada bayi. Namun berbagai aturan menyusui dan menyusui itu
sendiri tidak selalu sejalan. Jika bayi tidak benar-benar mendapatkan ASI, tidak ada gunanya membiarkan
bayi tetap menghisap untuk waktu yang lama. Anda sebaiknya “menuntaskan” satu payudara dan jika
bayi tetap ingin menyusu, tawarkan payudara yang lain.
Bagaimana Andatahu bayi sudah “menuntaskan” satu payudara? Saat bayi tidak lagi minum, bahkan
ketika dilakukan teknik penekanan payudara (lihat klip video dan lembar informasi mengenai penekanan
payudara pada situs nbci.ca). Hal ini tidak berarti Anda harus segera melepaskan bayi dari payudara
begitu bayi tidak lagi menyusu sama sekali selama satu atau dua menit (bisa saja Anda akan mendapatkan
refleks pengeluaran ASI, jadi tunggulah sebentar lagi). Namun jika jelas bayi tidak lagi menyusu,
lepaskan bayi dari payudara dan jika bayi terlihat ingin minum lagi, tawarkan payudara yang satunya.
Bagaimana Andatahu bayi sedang minum atau tidak? Lihat klip-klip video di situs tersebut di atas.
Jika bayi melepaskan sendiri payudara ibunya, apakah ini berarti bayi telah ”selesai” menyusu pada
payudara tersebut? Belum tentu. Bayi seringkali melepaskan diri dari payudara ibunya ketika aliran ASI
melambat, atau ketika bayi terkejut oleh aliran ASI yang tiba-tiba banyak ketika ibu mendapatkan refleks
pengeluaran ASI. Coba tawarkan lagi bayi untuk menyusu pada payudara tersebut jika ia ingin menyusu
lagi, namun jika ia tampak tidak minum sekalipun dengan teknik kompresi, pindahlah ke payudara yang
sebelahnya.
10. Kombinasi dari beberapa hal tersebut diatas.
11. Kadang-kadang produksi ASI menurun tanpa alasan yang jelas. Mungkin saja alasannya tidak
sesulit itu untuk ditelaah kalau Anda sudah mencerna informasi pada alinea di bawah ini dan tahu cara
mengenali apakah bayi mendapatkan ASI (atau tidak).
Alasan ini (nomor 11) butuh penjelasan lebih lanjut. Pada beberapa minggu pertama, bayi cenderung untuk
tertidur di payudara ibunya saat aliran ASI melambat. Melambatnya aliran ASI ini terjadi lebih cepat jika bayi
tidak melekat dengan baik. Bayi yang tidak terlalu baik pelekatannya tetapi pasokan ASI ibunya melimpah, dapat
tetap bertambah berat badan dengan baik, namun ia akan sangat tergantung pada refleks pengeluaran ASI untuk
mendapatkan ASI. Bayi ini akan menghisap kemudian tidur kemudian menghisap lagi, tanpa mendapatkan
jumlah ASI yang banyak, begitu aliran ASI yang cepat itu berkurang, namun tiap kali ibu mengalami refleks
pengeluaran ASI, ia akan minum lagi, bahkan dengan setengah tertidur. Begitu usia bayi bertambah, sebagian
bayi melepaskan payudara ketika aliran ASI melambat, seringkali dalam hitungan beberapa menit saja sejak
mulai menyusu. (Sebenarnya ada bayi yang melakukan hal ini sejak dini sekali, ada yang tidak pernah begitu,
dan sebagian lain kombinasi antara tidur dan melepaskan payudara tergantung seberapa lapar atau bagaimana
mood-nya.). Hal ini lebih mungkin terjadi jika bayi pernah diberikan dot sebelumnya, tapi bisa juga terjadi
sekalipun bayi tidak pernah menggunakan dot. Jika ini terjadi, kebanyakan ibu mungkin akan memindahkan bayi
ke payudara sebelahnya namun kemudian hal yang sama terulang. Bayi mungkin saja masih lapar tetapi akan
menolak untuk menyusu lagi dan memilih untuk mengisap tangannya. Dia tidak akan memperoleh ASI yang
dikeluarkan melalui refleks-refleks pengeluaran ASI yang seharusnya bisa dia dapatkan jika menyusu lebih lama.
Akhirnya, bayi minum makin sedikit dan produksi ASI pun berkurang karena bayi makin sedikit minum serta
aliran ASI pun semakin cepat melambat saat menyusui, maka lingkaran setan telah dimulai. Kisahnya tidak
selalu begini dan banyak bayi tetap bertambah berat badan dengan baik meskipun mereka hanya menyusu
sebentar-sebentar saja. Bayi mungkin saja tetap melepaskan payudara dan mengisap tangannya karena masih
ingin mengisap (kegiatan yang menyenangkan bagi bayi), namun jika pertambahan berat badan baik, tidak ada
yang perlu dikhawatirkan. Tetap saja, akan lebih menyenangkan jika bayi tidak cepat-cepat melepaskan payudara
ketika menyusu.
Cara untuk menghindari semua itu adalah melalui pelekatan yang baik sejak awal. Banyak ibu yang diberitahu
bahwa pelekatannya sudah sempurna, padahal kenyataannya masih jauh dari sempurna. Pelekatan masih dapat
diperbaiki bahkan untuk bayi yang lebih tua umurnya, tapi itu tidak selalu mudah, meskipun kadang tidak sulit
juga. Lihat Protokol untuk Mengatur Pasokan ASI dan klip-klip video di situs nbci.ca.
Often, domperidone will increase the milk supply significantly and we use it often. However, you should not use
it if you are pregnant. In the first place it won’t work if you are pregnant and although there is no evidence that it
is worrisome to use during pregnancy, the absence of studies showing concern does not mean it is safe during
pregnancy.
Seringkali domperidone akan meningkatkan produksi ASI secara signifikan dan kami sering meresepkannya.
Tetapi, jangan mengkonsumsinya jika Anda sedang hamil. Pertama, karena obat ini tidak akan bekerja jika Anda
sedang hamil dan meskipun tidak ada bukti bahwa obat ini berbahaya dipakai oleh ibu hamil, tidak adanya
penelitian yang menunjukkan dampak bahaya bukan berarti obat ini aman dikonsumsi di kala hamil.
Bagaimana Mengetahui Bayi Benar-benar Minum ASI dari Payudara?
Saat bayi mendapatkan ASI (bayi tidak mendapatkan ASI hanya dengan memasukkan puting kedalam mulutnya
dan melakukan gerakan menghisap), akan terlihat jeda berhenti pada ujung dagunya setelah bayi membuka lebar
mulutnya dan sebelum ia menutup mulutnya, itulah yang disebut satu isapan (jenis hisapan dengan mulut terbuka
lebar – jeda – mulut tertutup). Jika Anda ingin coba mendemonstrasikannya sendiri, letakkan jari telunjuk (atau
jari lain) ke dalam mulut dan menghisaplah seperti saat Anda menghisap sedotan. Saat menghisap, dagu Anda
turun dan tetap turun selama Anda masih menghisap. Saat berhenti menghisap, dagu Anda kembali naik (posisi
semula). Jeda yang bisa diamati di dagu bayi saat ia menyusu adalah petunjuk bahwa mulutnya penuh ASI.
Semakin lama jedanya, semakin banyak ASI yang diminum. Sekali Anda mengenali jeda itu, Anda bisa
mengesampingkan semua omong kosong yang disampaikan kepada para ibu yang menyusui. Seperti: Susui bayi
20 menit pada masing-masing payudara. Bayi yang melakukan hisapan seperti ini (dengan jeda) selama 20
menit terus-menerus mungkin akan terlalu kenyang untuk menyusu lagi pada payudara yang lain. Bayi yang
sekedar mengempeng (tidak minum) selama 20 jam tetap akan lapar setelah lepas dari payudara. Lihat klip-klip
video pada situs nbci.ca yang menunjukkan kapan bayi mendapatkan atau tidak mendapatkan ASI dan juga
bagaimana melekatkan bayi, serta bagaimana melakukan teknik penekanan payudara.
Pertanyaan? Pertama-tama kunjungi laman nbci.ca atau drjacknewman.com. Jika informasi yang Anda
butuhkan tidak ada, klik Contact Us dan tulis pertanyaan Anda ke dalam email. Informasi juga tersedia di dalam
Dr. Jack Newman's Guide to Breastfeeding (atau The Ultimate Breastfeeding Book of Answers); dan/atau
DVD kami, Dr. Jack Newman's Visual Guide to Breastfeeding (tersedia dalam bahasa Perancis atau dengan
teks dalam bahasa Spanyol, Portugis dan Itali); dan/atau The Latch Book and Other Keys to Breastfeeding
Success; dan/atau L-eat Latch and Transfer Tool; dan/atau GamePlan for Protecting and Supporting
Breastfeeding in the First 24 Hours of Life and Beyond.
Untuk membuat perjanjian dengan klinik kami kunjungi www.nbci.ca. Jika Anda kesulitan mengirim email
atau mendapat akses internet, hubungi (416) 498-0002.
Penambahan Berat Badan Lambat Setelah Penambahan Berat Badan Awal Pesat, 2009©
Written and revised (under other names) by Jack Newman, MD, FRCPC, 1995-2005©
Revised by Jack Newman MD, FRCPC, IBCLC and Edith Kernerman IBCLC, 2008, 2009©
Penyebab Gangguan Kenaikkan Berat Badan Pada Bayi

Sekitar 10-20% bayi mengalami gangguan kenaikkan berat badan. Sebagian bayi awalnya
BBnya normal tetapi sebagian lainnya profil grafik BB dalam KMS atau kartu kesehatannya
cenderung tidak optimal sejak lahir. Seharusnya BB naik 1000 gram per bulan saat di
bawah usia 3 bulan , dia hanya naik 500-800 gram perbulan. Kenaikkan BB akan lebih
buruk setelah usia 4-6 bulan. Biasanya keadaan ini disertai gangguan kesulitan makan.

Gagal tumbuh adalah diagnosis klinis yang diberikan kepada anak-anak yang kekurangan
berat badan secara konsisten atau tidak menambah berat badan karena alasan tidak jelas.

Ada banyak penyebab. Penyebab utama seringkali terjadi pada penderita gangguan fungsi
saluran cerna dengan berbagai penyakit yang menntertainya. Penyebab yang lain pada
umumnya melibatkan faktor lingkungan dan sosial yang berinteraksi untuk menjaga anak
dari mendapatkan nutrisi anak perlu. Kadang-kadang, gangguan medis mencegah anak
dari tumbuh normal.

Bayi dengan kondisi tersebut sering mengalami gangguan fungsi saluran cerna.

Tampaknya 1 di antaranya 3 manusia sehat mengalami hipersensitif saluran cerna. Hal ini
akan lebih sering lagi pada anak usia di bawah 5 tahun mungkin sekitar 30-40% anak
mengalami hipersensitifitas saluran cerna. Karena sebagian besar pada anak terjadi
imaturitas atau ketidak matangan saluran cerna.

Gangguan hipersensitif saluran cerna sering di anggap normal dan sering diistilahkan
berbagai hal oleh para dokter seperti Gastrooesephageal Refluks, Dispepsia, Stomach
Discomfort, lambung kecil, katub lambung belum sempurna, kekurangan enzim,
penyerapan tidak bagus, alergi susu sapi atau berbagai istilah lainnya. berbagai istilah
tersebut kadangkala disebut berbeda oleh beberapa dokter pada pasien yang sama.

Bahkan sebagian besar masyarakat atau dokter menganggap berak sering atau sulit bab
pada bayi sering dianggap karena minum ASI, Padahal bila kita mempunyai annak lebih
dari 3-4 maka tidak semua anak dengan tampilan gejala yang sama. Ada yang normal , ada
yang sering BAB sebaliknya ada yang sulit BAB.

Gangguan hipersensitif saluran cerna ini sering didiagnosis berlebihan seperti alergi susu
sapi, amuba, disentri, penyakit Hisrchprung, usus buntu atau berbagai gangguan lainya

Hipersensitif saluran cerna ini biasanya hanya merupakan gangguan fungsional dan selama
ini dianggap normal. Tetapi ternyata bila dicermati gangguan ini sering disertai secara
bersamaan dengan berbagai gangguan organ tubuh lainnya yang sangat mengganggu.
Gangguan tersebut sering disertai gangguan pertumbuhan berat badan, gangguan perilaku
dan gangguan perkembangan lainnya.

Pada anak dengan gangguan fungsi saluran cerna sering mengalami kesulitan makan dan
berat badan sulit naik terutama setelah usia 4- 6 bulan. Hal ini terjadi karena pada saat
usia tersebut mulai diberi makanan tambahan baru. Bila terdapat makan yang tidak cocok
terjadi reaksi simpang makanan mengakibatkan sensitif saluran cerna. Bila hal ini terjadi
maka gangguan sulit makan dan berat badan tidak naik mulai terjadi
Penyebab Gangguan kenaikkan berat badan pada bayi
Secara tradisional, penyebab gagal tumbuh telah dibagi menjadi penyebab endogen dan eksogen. Penyelidikan
awal harus mempertimbangkan penyebab fisik, asupan kalori dan penilaian psikososial.

Endogenous (“organic”): Penyebab adalah karena masalah fisik atau mental dengan anak
sendiri. IHal ini dapat mencakup berbagai kesalahan metabolisme bawaan . Masalah
dengan sistem pencernaan seperti gas dan refluks asam adalah kondisi menyakitkan yang
dapat membuat anak tidak mau mengambil nutrisi yang cukup. Cystic fibrosis, diare,
penyakit hati, penyakit celiac dan membuat lebih sulit bagi tubuh untuk menyerap nutrisi.
Penyebab lainnya adalah kelainan bentuk fisik seperti langit-langit mulut sumbing dan dasi
lidah. Alergi susu sapi atau alergi makanan lainnya dapat menyebabkan gagal tumbuh
endogen. Juga metabolisme dapat dinaikkan oleh parasit, asma, infeksi saluran kemih (ISK)
dan infeksi demam lainnya, atau penyakit jantung sehingga menjadi sulit untuk
mendapatkan kalori yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori yang lebih tinggi.

Exogenous (nonorganic): Disebabkan oleh tindakan pengasuh. Contohnya termasuk
ketidakmampuan fisik untuk memproduksi ASI yang cukup, menggunakan isyarat bayi
hanya untuk mengatur menyusui sehingga tidak menawarkan cukup banyak feed (sindrom
bayi mengantuk), ketidakmampuan untuk mendapatkan formula jika diperlukan, sengaja
membatasi asupan kalori total (sering untuk apa pandangan pengasuh sebagai anak lebih
estetis), dan tidak menawarkan cukup sesuai usia makanan padat untuk bayi dan balita di
atas usia 6 bulan.

Campuran: Namun, untuk memikirkan hal sebagai dikotomis dapat menyesatkan, karena
kedua faktor endogen dan eksogen dapat hidup berdampingan. Misalnya seorang anak
yang tidak mendapatkan gizi yang cukup dapat bertindak konten sehingga perawat tidak
menawarkan frekuensi pemberian makan yang cukup atau volume, dan anak dengan
refluks asam berat yang tampak kesakitan saat makan dapat membuat pengasuh raguragu untuk menawarkan pemberian makan yang cukup

Faktor lingkungan dan sosial dapat bertanggung jawab. Kelalaian orang tua atau penyalahgunaan,
orangtua gangguan kesehatan mental, dan situasi keluarga kacau, di mana rutin, makanan bergizi tidak
cukup disediakan, semua dapat menumpulkan nafsu makan anak dan asupan makanan. Jumlah uang
sebuah keluarga harus mengeluarkan uang untuk makanan dan nilai gizi dari makanan yang mereka beli
juga mempengaruhi pertumbuhan. Kurangnya asupan makanan mungkin mencerminkan pola asuh yang
tidak memadai dan stimulasi lingkungan.
Kadang-kadang gagal tumbuh disebabkan oleh gangguan kesehatan pada anak.Kelainan ini dapat sebagai
kecil sebagai kesulitan mengunyah atau menelan (seperti bibir sumbing atau celah langit-langit).
Gangguan kesehatan, seperti gastroesophageal reflux, penyempitan kerongkongan, atau malabsorpsi
usus, juga dapat mempengaruhi kemampuan seorang anak untuk mempertahankan, menyerap, atau
makanan proses. Infeksi, gangguan tumor, hormonal atau metabolik (seperti diabetes atau kista fibrosis),
penyakit jantung, penyakit ginjal, kelainan genetik, dan human immunodeficiency virus (HIV) adalah
alasan fisik lainnya untuk gagal tumbuh.

Hipersensitif Saluran Cerna Pada Bayi Penyebab Tersering Gangguan
Kenaikkan berat Badan

Gastrooesepageal Refluks, Sering MUNTAH/gumoh, kembung,“cegukan”,

Sering Hiccup atau cegukan

Buang angin keras dan sering

Sering rewel gelisah atau kolik menagis berkepanjangan dan menangis keras melengkin
lebih dari 15 menit. Biasanya terjadi karena perutnya tidak nyaman atau sakit. Keluhan ini
timbul terutama mulai sore hari hingga malam hari dan puncaknya saat dini hari atau saat
subuh. Nyeri perut atau malam gelisah ini biasanya akan berkurang setelah usia 3 bulan

BAB lebih 3 kali perhari, feses cair, terdapat seperti biji cabe, sering berak sedikit sedikit
tapi sering

Berak Darah

BAB tidak tiap hari, Feses warna hijau,hitam dan berbau, disertai ngeden

Sering “ngeden. Biasanya disertai Hernia Umbilikalis (pusar), Scrotalis, inguinalis atau
hidrokel.

Air liur berlebihan.

Mulut sensitif: Lidah sering timbul putih kadang sulit dibedakan dengan jamur (candidiasis)
atau memang kadang juga disertai infeksi jamur. Lidah atau mulut sering timbul putih, bibir
kering dan kadang kehitaman sebagian. Bibir tampak kering atau kadang pada beberapa
bayi bibir bagian tengah berwarna lebih gelap atau biru.

Produksi air liur meningkat, sehingga sering “ngeces (“drooling”) biasanya disertai bayi
sering menjulurkan lidah keluar atau menyembur-nyemburkan ludah dari mulut.
Gangguan Yang Menyertai Bayi dengan Gangguan Kenaikkan Berat Badan

Kulit sensitif. Sering timbul bintik atau bisul kemerahan terutama di pipi, telinga dan
daerah yang tertutup popok. Kerak di daerah rambut.Timbul bekas hitam seperti tergigit
nyamuk. Mata, telinga dan daerah sekitar rambut sering gatal, disertai pembesaran
kelenjar di kepala belakang. Kotoran telinga berlebihan kadang keluar cairan telinga sedikit
dan sedikit berbau.

Kuning Timbul kuning tinggi atau kuning bayi baru lahir berkepanjangan seharusnya
setelah 2 minggu menghilang sering disebut Breastfeeding Jaundice (kuning karena ASI
mengandung hormon pregnandiol). Seringkali jadi pertanyaan mengapa sebagian besar
bayi dengan ASI tidak mengalami kuning berkepanjangan. Setelah usia 6 telapak tangan
dan kaki kadang berwarna kuning, sampai saat ini seringkali dianggap karena terlalu
banyak makan wortel atau kelebihan vitamin A padahal selama ini hipotesa itu hanya
sekedar dugaaan dan belum pernah dibuktikan dengan pemeriksaan darah. Kuning
berkepanjangan meningkat pada bayi bisa sering terjadi pada bayi dengan gangguan
saluran cerna dengan keluhan obstipasi (sering ngeden/mulet) dan konstipasi. Bila
dicermati saat gangguan saluran cerna meningkat kuning semkai terlihat jelas dan
sebaliknya saat saluran cerna membaik kuning menghilang.

Napas Berbunyi (Hipersekresi bronkus). Napas grok-grok, kadang disertai batuk
sesekali terutama malam dan pagi hari siang hari hilang. Bayi seperti ini beresiko sering
batuk atau bila batuk sering lama (>7hari) dan dahak berlebihan )

Sesak Saat Baru lahir. Sesak segera setelah lahir. Sesak bayi baru lahir hingga saat usia
3 hari, biasanya akan membaik paling lama 7-10 hari. Disertai kelenjar thimus membesar
(TRDN Transient respiratory ditress Syndrome) /TTNB). Bila berat seperti pari-paru tidak
mengembang (Like RDS). Bayi usia cukup bulan (9 bulan) secara teori tidak mungkin
terjadi paru2 yang belum mengembang. Paru tidak mengembang hanya terjadi pada bayi
usia kehamilan < 35 minggu) Bayi seperti ini menurut penelitian beresiko asma (sering
batuk/bila batuk sering dahak berlebihan )sebelum usia prasekolah. Keluhan ini sering
dianggap infeksi paru atau terminum air ketuban.

Hidung Sensitif. Sering bersin, pilek, kotoran hidung banyak, kepala sering miring ke
salah satu sisi (sehingga beresiko kepala “peyang”) karena hidung buntu, atau minum
dominan hanya satu sisi bagian payudara. Karena hidung buntu dan bernapas dengan
mulut waktu minum ASI sering tersedak

Mata Sensitif. Neonatal Ophtalmika atau obstruksi duktus lakrimalis : Mata sering berair
atau sering timbul kotoran mata (belekan) salah satu sisi atau kedua sisi. Dalam keadaan
ini tetes mata atau antibiotika tetes mata tidak banyak berpengaruh karena memang
bukan karena infeksi.

Keringat Berlebihan. Sering berkeringat berlebihan, meski menggunakan AC keringat
tetap banyak terutama di dahi

Saluran kencing. Kencing warna merah atau oranye (orange) denagna sedikit bentukan
kristal yang menempel di papok atau diapers . Hal ini sering dianggap inmfeksi saluran
kencing, saat diperiksa urine seringkali normal bukan disebabkan karena darah.

Kepala, telapak tangan atau telapak kaki sering teraba sumer/hangat.

Gangguan Hormonal. Mempengaruhi gangguan hormonal berupa keputihan/keluar darah
dari vagina, timbul jerawat warna putih. timbul bintil merah bernanah, pembesaran
payudara, rambut rontok, timbul banyak bintil kemerahan dengan cairan putih (eritema
toksikum) atau papula warna putih

DAYA TAHAN TUBUH MENURUN : mudah terkena infeksi batuk, pilek, berulang dan
berkepanjangan . Dalam keadaan seperti ini sebaiknya tidak perlu terburu-buru minum
antibiotika karena penyebab paling sering adalah infeksi virus yang akan sembuh sendiri
dalam 5 hari. Karena sering sakit berakibat Otitis media atau keluar cairan dari telinga

OVERDIAGNOSIS TUBERKULOSIS (TB) pada anak dengan sensitif saluran cerna sering
mengalami sulit makan, gangguan kenaikkan berat badan dan mudah sakit. Beberapa
manifestasi tersebut sering mirip gejala penyakit TB (bahasa awam flrks) seheingga
mengalami overdiagnosis dan overtreatment TB. Minum obat jangka panjang TB padahal
tidak menderita penyakit tersebut. Hal ini sering terjadi karena gejala TB mirip berbagai
penyakit lainnya

GANGGUAN NEURO ANATOMIS : Mudah kaget bila ada suara yang mengganggu.
Gerakan tangan, kaki dan bibir sering gemetar. Kaki sering dijulurkan lurus dan kaku.
Breath Holding spell : bila menangis napas berhenti beberapa detik kadang disertai sikter
bibir biru dan tangan kaku. Mata sering juling (strabismus). Kejang tanpa disertai
ganggguan EEG (EEG normal)

GERAKAN MOTORIK BERLEBIHAN Usia < 1 bulan sudah bisa miring atau membalikkan
badan. Usia < 6 bulan: mata/kepala bayi sering melihat ke atas. Tangan dan kaki bergerak
berlebihan, tidak bisa diselimuti (“dibedong”). Kepala sering digerakkan secara kaku ke
belakang, sehingga posisi badan bayi “mlengkung” ke luar. Bila digendomg tidak senang
dalam posisi tidur, tetapi lebih suka posisi berdiri.Usia > 6 bulan bila digendong sering
minta turun atau sering bergerak/sering menggerakkan kepala dan badan atas ke
belakang, memukul dan membentur benturkan kepala. Kadang timbul kepala sering
bergoyang atau mengeleng-gelengkan kepala. Sering kebentur kepala atau jatuh dari
tempat tidur.

GANGGUAN TIDUR (biasanya MALAM-PAGI) gelisah,bolak-balik ujung ke ujung; bila
tidur posisi “nungging” atau tengkurap; berbicara, tertawa, berteriak dalam tidur; sulit tidur
atau mata sering terbuka pada malam hari tetapi siang hari tidur terus; usia lebih 9 bulan
malam sering terbangun atau tba-tiba duduk dan tidur lagi. Gangguan itu seka=lama ini
dianggap karena haus atau minta minum susu.

AGRESIF MENINGKAT, pada usia lebih 6 bulan sering memukul muka atau menarik
rambut orang yang menggendong. Sering menarik puting susu ibu dengan gusi atau gigi,
menggigit, menjilat tangan atau punggung orang yang menggendong. Sering menggigit
puting susu ibu bagi bayi yang minum ASI, Setelah usia 4 bulan sering secara berlebihan
memasukkan sesuatu ke mulut. Tampak anak sering memasukkan ke dua tangan atau kaki
ke dalam mulut. Tampak gampang seperti gemes atau menggeram

GANGGUAN KONSENTRASI : cepat bosan terhadap sesuatu aktifitas bermain,
memainkan mainan, bila diberi cerita bergambar sering tidak bisa lama memperhatikan.
Bila minum susu sering terhenti dan teralih perhatiannya dengan sesuatu yang menarik
tetapi hanya sebentar

EMOSI MENINGKAT, sering menangis, berteriak dan bila minta minum susu sering
terburu-buru tidak sabaran. Sering berteriak dibandingkan mengiceh terutama saat usia 6
bulan

GANGGUAN MOTORIK KASAR, GANGGUAN KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI :
Pada POLA PERKEMBANGAN NORMAL adalah BOLAK-BALIK, DUDUK, MERANGKAK, BERDIRI
DAN BERJALAN sesuai usia. Pada gangguan keterlambatan motorik biasanya bolak balik
pada usia lebih 5 bulan, usia 6 – 8 bulan tidak duduk dan merangkak, setelah usia 8 bulan
langsung berdiri dan berjalan.

GANGGUAN ORAL MOTOR: KETERLAMBATAN BICARA: Kemampuan bicara atau ngocehngoceh hilang dari yang sebelumnya bisa. Bila tidak ada gangguan kontak mata, gangguan
pendengaran, dan gangguan intelektual biasanya usia lebih 2 tahun membaik. GANGGUAN
MENGUNYAH DAN MENELAN: Gangguan makan makanan padat, biasanya bayi pilih-pilih
makanan hanya bisa makanan cair dan menolak makanan yang berserat. Pada usia di atas
9 bulan yang seharusnya dicoba makanan tanpa disaring tidak bisa harus di blender terus
sampai usia di atas 2 tahun.

IMPULSIF : banyak tersenyum dan tertawa berlebihan seperti anak besar, lebih dominan
berteriak daripada mengoceh.
Penyebab dan Pemicu

Genetik Hipersensitif saluran cerna biasa terjadi karena secara genetik atau bakat
alamiah. Biasanya faktor keturunan sangat berperananan. Faktor fenotipe atau kesamaan
wajah misalnya orangtua, anak atau saudara yang mempunyai wajah sama biasanya akan
mengalami gangguan hieprsensitif saluran cerna yang sama. Gangguan saluran cerna yang
dialami oleh orangtua yang wajahnya sama atau suadara kandung yang wajahnya sama
seperti mudah muntah bila menangis, berlari atau makan banyak atau bila naik kendaran
bermotor, pesawat atau kapal. Sering mengalami mual terutama pagi hari bila hendak
gosok gigi atau sedang disuap makanan.Sering Buang Air Besar (BAB) 3 kali/hari atau
lebih, sulit BAB (obstipasi), kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, sering
buang angin, berak di celana. Sering sendawa atau “glegekan”, sering kembung, sering
buang angin dan buang angin bau tajam. Sering nyeri perut. Pada penderita dewasa sering
megalami gejala penyakit “Maag”, dyspepsia atau Iritable Bowel Syndrome

Gangguan Fungsional Gangguan fungsi saluran cerna ini biasanya hanyalah gangguan
fungsional bukan gangguan organik atau organ saluran cernanya normal dan baik-baik
saja. Sehingga bila dilakukan pemeriksaan USG, CT Scan, endoskopi atau pemeriksaan
penunjang lainnya pada umumnya normal

Gangguan Organik Penyebab gangguan saluran cerna lainnya yang jarang adalah
gangguan organik seperti stenosis pilorik, sumbatan usus, intususepsi, invaginasi, penyakit
Hirshprung, infeksi pencernaan atau gangguan organik lainnya. Biasanya gangguan
organik yang terjadi lebih berat seperti berak darah berlebihan dalam 1-3 hari semakin
sering, muntah berlebihan lebih 5-7 kali kadang disetai muntah warna hijau, kembung
berlebihan hingga perut sangat keras dan besar.

Alergi dan Hipersensitifitas Makanan Gangguan hipersensitif saluran cerna sering
terjadi pada penderita alergi makanan, hipersensitif makanan, penyakit celiak dan
gangguan reaksi simpang makanan lainnya. Gangguan hipersensitif saluran cerna tersebut
akan hilang timbul sering disebabkan karena pengaruh beberapa makanan yang
menggganggu atau reaksi simpang makanan. Alergi makanan harus dicurigai sebagai
penyebab gangguan manifestasi alergi selama ini bila terdapat gangguan saluran cerna.
Tetapi sayangnya gangguan saluran cerna tersebut sangat ringan dan dianggap biasa
sehingga lepas dari pengamatan penderita ataupun bahkan seorang dokter ahli. Bila hal ini
terjadi maka seringkali terjadi kesalahan dalam mengidentifikasi penyebab alergi. Sehingga
sering overdiagnosis, bahwa penyebab alergi adalah debu dan udara dingin, padahal alergi
makanan sangat mungkin berperanan penting.

Dianggap Bagian Terpisah Penderita sensitif saluran cerna biasanya tidak hanya
mengalami satu gejala saja, misalnya disertai gelala alergi lainnya seperti asma, hidung,
dermatitis (alergi kulit). Penderita sensitif saluran cerna biasanya terganggu beberapa
organ tubuhnya khususnya saluran cernanya secara bersamaan meski dalam bentuk
ringan. Tetapi sayang dalam praktek sehari-hari untuk menilai gangguan alergi sebagian
dokter seringkali hanya memandang satu keluhan saja dalam penanganan sebuah
penyakit. Misalnya dokter kulit hanya melihat gangguan dermatitis padahal saluran
cernanya bermasalah juga karena alergi. Sedangkan dokter ahli pernapasan atau paru
hanya memandang sesak atau hipersekresi bronkus atau napas berbunyi grok-grok sebagai
masalah utama, padahal penderita asma atau sensitif saluran napas juga sering
mengalami gangguan saluran cerna seperti Gastrooesephageal Refluks, mual, muntah atau
seringatau sebaliknya sulit BAB. Demikian juga ahli THT hanya melihat gangguan cairan
telinga bayi yang dipicu alergi, tetapi tidak melihat keluhan sensitif saluran cerna.
Sebaliknya dokter ahli saluran cerna hanya melihat keluhan saluran cerna tersendiri
padahal keluhan saluran napas, rinitis dan dermatitis (alergi kulit) yang menyertai adalah
termasuk kesatuan dalam gangguan penyakit itu.

Infeksi virus atau infeksi lain Selama ini setiap gangguan alergi atau sensitif saluran
cerna pada bayi sering divonis sebagai alergi susu sdapi atau alergi makanan. Padahal
seringkali justru infeksi virus memicu atau memperberat gangguan yang sudah ada
sebelumnya. Infeksi virus atau infeksi lain yang terjadi di luar saluran cerna tetapi dapat
mengganggu saluran cerna. Gejala infeksi virus kadang ringan seperti badan hangat, sakit
kepala, badan pegal atau kecapekan, batuk dan pilek. Karena ringannya keluhan selama ini
infeksi virus tersebut dianggap sebagai masuk angin, terlalu capek, mau flu tidak jadi atau
panas dalam. Justru saat ke dokter penyebab tersering dan lebih berat adalah infeksi virus
bukan alergi. Sebaliknya justru alergi timbul lebih ringan dan penderita tidak ke dokter.
Sehingga sering asma kambuh lagi saat flu, sinusitis kambuh lagi saat flu, nyeri perut atau
gejala maag timbul saat flu atau sesak timbul lagi saat batuk yang keras dan demam.
Tetapi sayangnya penderita bahkan dokter sekalipun kadang sulit membedakan antara
virus dan alergi. Seringkali gejala alergi disebut infeksi sebaliknya infeksi virus dianggap
sebagai alergi.
Penanganan:

Bila terdapat satu atau beberapa gangguan hipersensitif saluran cerna dan disertai
beberapa gejala laian yang menyertai maka sangat mungkin gangguan saluran cerna
tersebut berkaitan sebagai faktor penyebab atau pemicu. Misalnya saat bayi kolik
seringkali terjadi keluhan kulit sensitif atau gangguan buang air besar atau muntah lebih
sering, nafas grok-grok, bersin dan pilek.

Bila disertai infeksi virus ringan yang kadang bila tidak dicermati seperti normal, maka
keluhan terebut akan membaik setelah 5 hari. Namun bila bayi daya tahan tubuh tidak
bagus dan di sekitarnya ada orangtua atau orang yang mudah sakit maka gangguan
tersebut akan hilang timbul berkepanjangan

Lakukan diet elminasi provokasi makanan selama 3 minggu untuk mendiagnosis dan
memperbaiki saluran cerna. Lihat dan baca Intervensi Diet (Eliminasi Provokasi
Makanan) Sebagai Terapi dan Diagnosis Berbagai Gangguan Fungsional Tubuh
Manusia. Bila bayi minum ASI sebaiknya harus diperhatikan dan dilakukan intervensi
makanan ibu yang dikonsumsi

Bila setelah dalam 3 minggu berbagai gangguan tersebut membaik maka dapat dipastikan
bahwa gangguan sensitif saluran cerna tersebut berkaitan dengan berbagai gangguan
yang ada.

Obat-obatan untuk berbagai gangguan tersebut hanya bersifat sementara. Setelah itu
gangguan tersebut akan hilang timbul berulang terus. Bahkan seringkali berbagai obat
kadang tidak berpengaruh

Bayi dengan gangguan kenaikkan berat badan dalam perjalanan pertambahan usia
mengalami perkembangan yang berbeda. Sekelompok bayi akan membaik Berat badanya
setelah usia 1-2 tahun, sebagian lainnya akan membaik setelah 5-7 tahun atau bahkan ada
yang membaik sam[pai usia sekolah SMA atau mahasiswa. Ada beberapa yang BBnya
berau membaik setelah punya menikah atau punya anak. Namun sebagian kecil lainnya
akan menetap sulit gemuk hingga akhir hayatnya. Untuk mengetahui permaslahan ke
depan gangguan kenaikkan berat badan tersebut dapat dilihat dari riwayat profil berat
badan orangtua khususnya yang wajahnya sama sejak anak hingga dewasa. Biasanya anak
dengan fenotip wajah sama akan mengalami profil befrat badan yang sama. karena bila
gangguan kenaikkan berat badan tersebut disebabkan karena gangguan fungsi saluran
cerna biasanya gangguan tersebut diturunkan secara gebetik oleh orangtuanya.
Pedoman Tahap Tumbuh Kembang Bayi 0-12 Bulan
Tumbuh kembang bayi tiap bulan hendaknya perlu di pantau oleh orang tua. Yang perlu di amati
adalah berat badan, panjang badan, perkembangan gerakan motorik dan sensorik anak, serta
sejauh mana perkembangannya bulan ke bulan agar orang tua tau hal apa yang terbaik untuk
dilakukan selanjutnya. Jika mendapati anak tidak tumbuh dan berkembang dengan baik.
Tumbuh kembang bayi sangat cepat tiap bulannya, baik pertambahan berat badan maupun
panjang badan. Medianers telah menjelaskannya di " Tumbuh Kembang Anak: Berat Badan dan
Panjang Badan Anak usia 0-3 bulan ." Namun medianers merasa perlu menambahkan dan
melengkapi tentang tahapan tumbuh kembang anak dari usia 0 bulan hingga 12 bulan.
Selain melengkapi tumbuh kembang bayi bulan ke bulan, medianers juga berusaha melengkapi
tumbuh kembang anak tentang perkembangan motorik dan sensorik dari 0-12 bulan.
Penjabarannya sebagai berikut:
Tumbuh Kembang Bayi 1 Bulan
Sejak bayi berumur 0 bulan, dengan berat badan lahir normal 2500 gr atau 2,5 kg akan terus
tumbuh dan berkembang. Perkembangan berat badan yakni bisa mencapai 5,7 kg hingga usia 1
bulan. Sedangkan panjang badan bisa mencapai 56,8 cm untuk bayi laki-kaki. Sedangkan bayi
perempuan berat badan (bb) 5,5 kg dan panjang badan (pb) 57,6 cm.
Pada fase 0-1 bulan, aktifitas motorik sudah berkembang dengan baik, seperti anggota gerak
tangan dan kaki bergerak aktif (motorik kasar). Sedangkan motorik halus anak pun sudah mampu
tumbuh dengan baik seperti menoleh ke kiri dan kanan. Dan, bereaksi terhadap bunyi-bunyian
seperti lonceng. Kemampuan sensorik bayi juga mulai berkembang, seperti menatap wajah ibu
saat diberi ASI atau seakan memperhatikan saat di ajak bicara oleh ayah dan ibu.
Tumbuh Kembang Bayi 2 Bulan
Pada usia 2 bulan, bayi laki-laki memiliki berat badan ideal 4,2 kg - 6,9 kg dan perempuan 4,0 kg 6,7 kg. Sedangkan panjang badan normal bagi anak laki-laki 54,4 cm- 62,6 cm, dan bayi
perempuan usia 2 bulan panjang badan 53 cm- 61,1 cm.
Pada usia 2 bulan, gerakan motorik kasar bayi sudah mulai mengangkat kepala ketika tengkurap.
Sedangkan kemampuan sensorik mulai berkata-kata seperti, " Ooo ooww.." serta mampu
tersenyum spontan.
Tumbuh Kembang Bayi 3 Bulan
Pada kondisi normal anak laki-laki umur 3 bulan rentang berat badan normal adalah 5 kg- 8 kg,
sedangkan anak perempuan 4,6 kg- 7,5 kg. Kemungkinan panjang badan anak laki-laki usia 3
bulan adalah 57,3 cm- 65,6 cm. Bagi anak perempuan usia 3 bulan panjang badannya 53,6 cm 64 cm.
Pada usia 3 bulan, perkembangan motorik anak semakin meningkat, kepala anak sudah bisa ia
tegakkan di saat duduk, serta sudah bisa memegang mainan. Sedangkan sensorik anak juga
berkembang pesat, anak sudah mampu tertawa dan berteriak, serta memandang anggota
geraknya, seperti jari dan tangan.
Tumbuh Kembang Bayi 4 Bulan
Usia bayi laki-laki 4 bulan diperkirakan berat badan 5,6 kg-8,7 kg. Dan perempuan 5 kg- 8,3 kg.
Sedangkan panjang badan bayi laki-laki diperkirakan berada pada rentang 59,7 cm - 68 cm dan
bayi perempuan usia 4 bulan panjang badan 57,8 cm - 66,4 cm.
Pada usia 4 bulan motorik kasar anak diharapkan sudah mampu tengkurap dan terlentang sendiri
di bawah pengawasan orang tua.
Tumbuh kembang bayi 5 bulan
Pada umur 5 bulan bayi laki-laki diperkirakan berat badannya 6 kg-9,3 kg. Dan bayi perempuan
5,4 kg-8,9 kg. Sedangkan panjang badan bayi laki-laki usia 5 bulan adalah 61,7 cm - 70,4 cm dan
panjang badan bayi perempuan 59,6 cm - 68,5 cm.
Pada usia 5 bulan, perkembangan motorik bayi adalah sudah mampu meraih dan menggapai
mainan yang menarik baginya, serta aktifitas sensorik anak juga berkembang baik seperti
menoleh jika di panggil atau mendengar bunyi-bunyian.
Tumbuh kembang bayi 6 bulan
Pada usia 6 bulan, berat badan bayi laki-laki adalah 6,3 kg - 9,8 kg. Berat badan bayi perempuan
adalah 5,8 kg - 9,3 kg. Sedangkan panjang badan anak usia 6 bulan adalah, laki-laki 63,2 cm 71,9 cm dan perempuan 61,2 cm - 70,3 cm.
Usia 6 bulan, gerakan motorik anak sudah mampu duduk sendiri tanpa berpegangan, serta
mencari dan mengambil mainan/benda yang ia jatuhkan. Pada tahap ini, bayi juga mampu
memasukan makanan/biskuit sendiri ke dalam mulut.
Tumbuh kembang bayi 7 bulan
Bayi laki-laki usia 7 bulan berat badannya adalah 6,7 kg - 10,3 kg. Dan bayi perempuan 6 kg- 9,8
kg. Sedangkan panjang badan anak umur 7 bulan adalah laki-laki : 64,8 cm - 73,8 cm dan
perempuan 62,7 cm - 71,9 cm.
Pada usia 7 bulan, anak sudah bisa mengkoordinasikan antara tangan kanan dan kiri, saat
mengambil mainan. Serta mengeluarkan suara, " Maa maa..."
Tumbuh kembang bayi 8 bulan
Bayi laki-laki umur 8 bulan, berat badannya adalah 6,9 kg - 10,7 kg. Dan bayi perempuan 6,2 kg 10,2 kg. Sedangkan panjang badan anak usia 8 bulan adalah, laki-laki 66,2 cm - 75 cm, dan bayi
perempuan 64 cm - 73,5 cm.
Pada usia 8 bulan, anak sudah mampu berdiri sambil berpegangan atau dengan alat bantu, misal
berdiri dengan memegang tangan kursi.
Tumbuh kembang bayi 9 bulan
Bayi laki-laki usia 9 bulan, berat badannya adalah 7,2 kg - 11,1 kg dan bayi perempuan 6,5 kg 10,6 kg . Sedangkan panjang badan anak laki-laki usia 9 bulan adalah, 67,5 cm - 76,3 cm dan
panjang badan bayi perempuan 9 bulan adalah 65,3 cm - 75 cm.
Pada usia 9 bulan, anak sudah bisa melambaikan tangan pada seseorang sambil tersenyum.
Tumbuh kembang bayi 10 bulan
Pada usia 10 bulan, berat badan bayi laki-laki idealnya 7,4 kg - 11,4 kg dan bayi perempuan 6,8
kg - 10,9 kg. Sedangkan panjang badan idealnya bayi laki-laki adalah 68,7 cm - 77,9 cm, dan bayi
perempuan 66,5 cm - 76,4 cm.
Masa umur 10 bulan, bayi sudah mampu memukul mainan dengan kedua tangan, serta mampu
bertepuk tangan sambil ketawa-ketiwi.
Tumbuh kembang bayi 11 bulan
Bayi laki-laki usia 11 bulan, berat badan normalnya berada pada rentang 7,1 kg - 11,7 kg, dan
bayi perempuan 6,9 kg - 11,2 kg. Sedangkan panjang badan anak laki-laki umur 11 bulan adalah
69,9 cm - 79,2 cm, dan panjang badan anak perempuan 11 bulan adalah 67,7 cm - 77,8 cm.
Pada usia 11 bulan, idealnya anak sudah mampu menunjuk dan meminta mainan dan makanan.
Tumbuh kembang bayi 12 bulan ( 1 tahun)
Anak usia 12 bulan atau 1 tahun merupakan fase yang berharga bagi kedua orang tua, akan
merayakan 1 tahun usia anaknya. Pada tahap ini, tumbuh kembang anak menjadi perhatian
penuh bagi kedua orang tua.
Berat badan ideal anak umur 12 bulan adalah Laki-laki 7,8 kg - 12 kg, dan berat badan anak
perempuan 12 bulan adalah 7,1 kg - 11,5 kg. Sedangkan panjang badan anak laki-laki usia 1
tahun adalah 71 cm - 81,5 cm dan anak perempuan 1 tahun panjang badannya adalah 68 cm 79,2 cm.
Pada usia 12 bulan anak sudah mampu berdiri tanpa berpegangan, dan memasukan mainan ke
cangkir, serta mulai pandai bermain dengan orang lain.
Kesimpulan Pedoman Tahapan tumbuh kembang bayi usia 0 - 12 bulan
Pedoman ini hanyalah sebagai panduan bagi Ayah dan Ibu dalam memantau perkembangan dan
pertumbuhan anak 0 - 1 tahun, baik pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun
perkembangan motorik dan sensorik anak.
Angka-angka tentang berat badan dan panjang badan anak yang medianers tuliskan tidaklah
mutlak, itu hanya berdasarkan kesepakatan sebagaimana yang di susun oleh WHO Growth Chart,
2005. Kerjasama dengan Divisi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Departemen Ilmu Kesehatan
Anak FKUI, RSCM, 2011. Yang mana tabel tumbuh kembangnya medianers jadikan sebagai
referensi.
Download