BAB II DASAR TEORI 2.1 Pusat Listrik Tenaga Uap Pusat Listrik Tenaga Uap adalah pusat penyediaan tenaga listrik yang cara kerjanya difungsikan oleh uap. Daya yang dibangkitan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap ini sama dengan daya yang dibangkitkan oleh pembangkitpembangkit lainnya seperti diesel, air, nuklir, dan lain-lain. 2.1.1 Instalasi Tenaga Uap Siklus Rankine atau tenaga uap, merupakan siklus teoritis paling sederhana yang mempergunakan uap sebagai medium kerja sebagaimana diperlukan pada sebuah pusat listrik tenaga uap. Gambar 2.1 memperlihatkan skema Instalasi Tenaga Uap. Secara ideal tekanan kondensor yang terendah dapat dicapai adalah tekanan jenuh sesuai dengan suhu terendah dari air pendingin atau udara yang dipakai sebagai penerima. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan air pendingin pada kondensor yang mempunyai suhu yang lebih rendah. Tetapi hal ini sangat terbatas, karena air pendingin yang dapat dipakai hanyalah apa yang tersedia, yaitu air laut, air sungai, atau air danau yang ada. Dalam apa yang dinamakan siklus regeneratif sebagian dari energi yang berada dalam rangkaian panas dipertahankan beredar dalam rangkaian itu. Hal demikian dilakukan dengan misalnya memanaskan air yang keluar dari kondensor dengan uap yang dipinjan dari turbin, sebelum dimasukkan ke boiler. Universitas Sumatera Utara 7 8 12 13 6 9 ik 14 11 9 16 15 ir 10 16 17 5 18 4 4 2 19 Keterangan : 1 = Tangki reservoir air 2 = Keran air 3 = Pompa Air Pengisian Ketel 4 = Air Pengisian ketel masuk kedalam ketel 5 = Ketel Uap terdiri atas : ekonomiser, evaporator, superheater dan reheater 6 = Uap yang dipanaskan lanjut keluar dari ketel menuju turbin uap 7 = keran uap utama (main throttle valve) 8 = Turbin tekanan tinggi (high pressure turbine) 9 = Uap lepas turbin tekanan tinggi menuju reheater 10 = Reheater atau pemanas ulang uap 11 = Uap yang dipanaskan lanjut menuju ke turbin tekanan rendah 12 = Turbin tekanan rendah (low pressure turbine) 13 = Generator Listrik 14 = Uap kenyang campur embun air menuju ke kondensor 15 = Kondensor 16 = Air pendingin kondensor 17 = Air kondensat 18 = Pompa kondensat 19 = Supply bahan bakar Gambar 2.1 Skema Instalasi Tenaga Listrik Universitas Sumatera Utara 2.1.2 Komponen-komponen Utama PLTU Struktur dasar dan komponen-komponen utama pada pusat listrik tenaga uap (PLTU) terlihat pada gambar 2.2. Sebuah boiler bekerja sebagai tungku, memindahkan panas berasal dari bahan yang membakar kepada barisan-barisan pipa air yang mengelilingi api. Air harus senantiasa berada dalam keadaan mengalir walaupun dilakukan dengan pompa. 10 1 Q3 2 Q2 5 4 3 Q1 P 8 11 Air Pendingin 6 P 7 9 P Catatan : 1. Boiler 2. Drum 3. Turbin Tekanan Tinggi 4. turbin Tekanan Menengah 5. Turbin Tekanan Rendah 6. Kondensor 7. Pemanas Awal 8. Pembakaran Bahan Bakar 9. 10. 11. Kipas Udara Masuk Kipas Gas Buang Geenrator P Q1 Q2 Q3 Pompa Pipa-pia boiler Superhiter Pemanas Ulang ` Gambar 2.2 Komponen-komponen Utama Pusat Listrik Tenaga Uap Universitas Sumatera Utara Sebuah drum berisi air dan uap bertekanan dan bersuhu tinggi menghasilkan uap yang diperlukan turbin. Drum itu juga menerima air pengisi yang diterima dari kondensor. Uap mengalir ke turbin tekanan tinggi setelah melewati super heater guna meningkatkan suhu kira-kira 200 0C. Dengan demikian uap juga menjadi kering dan efisiensi seluruh PLTU meningkat. Turbin tekanan tinggi mengubah energi termal menjadi energi mekanikal dengan mengembangnya uap yang melewati sudu-sudu turbin. Uap dengan demikian menurun baik tekanan maupun suhunya. Agar meningkatkan efisiensi termal dan menghindar terjadinya kondensasi terlampau dini, uap dilewatkan sebuah pemanas ulang, yang juga terdiri atas barisan-barisan pipa yang dipanaskan. Uap yang meninggalkan pemanas ulang dialirkan ke turbin tekanan menengah. Turbin ini ukurannya lebih besar dari turbin tekanan tinggi, karena dengan menurunnya tekanan uap volume menjadi naik. Uap kemudian di alirkan ke turbin tekanan rendah, yang memiliki tekanan besar uap lalu dialirkan kedalam kondensor. Uap yang terpakai memasuki kondensor didinginkan oleh air pendingin, sehingga terjadi kondensasi. Air pendingin biasa berasal dari laut, sungai atau danau terdekat. Proses kondensasi uap menyebabkan terjadinya pakem yang di perlukan guna meningkatkan efisiensi turbin. Air hangat yang meninggalkan kondensor dipompa ke sebuah pemanas awal sebelum dikembalikan ke drum boiler. Pemanas awal memperoleh panas dari uap yang diambil dari turbin tekanan tinggi. Menurut berbagai studi yang dilakukan, hal demikian meningkatkan efisiensi keseluruhan PLTU. Universitas Sumatera Utara Bahan bakar yang dipakai biasanya terdiri atas batu bara, minyak bakar, atau gas bumi. Sebelum memasukkan ke pembakaran boiler, batu bara di giling terlebih dahulu. Demikian pula minyak bakar perlu dipanaskan, sebelum dapat dialirkan ke pembakar boiler. Dalam jumlah besar sebagaimana diperlukan guna pembakaran. Dan sebuah kipas lain mengatur agar semua gas di buang melewati berbagai alat pembersih sebelum dialirkan ke cerobong dan dilepas di udara bebas. Generator listrik terpasang pada poros sama dengan ketiga turbin. Selain komponen-komponen utama yang disebut di atas, sebuah PLTU masih memiliki ratusan lagi komponen dan alat lain guna menjalankan seluruh sistem, seperti katup uap, pembersih air, pompa minyak pelumas dan lain sebagainya. Kemudian perlu pula disebut sistem air pendingin, yang terdiri atas tempat air masuk dan kembali ke laut, sungai atau danau. Kemungkinan adanya menara pendingin. 2.2 Sumber Energi Listrik Energi listrik sangat dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari terutama pada Pabrik Kelapa Sawit PT. PN III Kebun Sei Silau. Adapun sumber energi listrik tersebut berupa generator listrik, mesin diesel generator set, maupun ketel uap. 2.2.1 Generator Listrik Dalam bentuknya yang sederhana sebuah generator listrik terdiri atas magnet dan kumparan. Bilamana terdapat suatu gerakan relatif antara kedua komponen diatas, garis-garis gaya magnet memotong belitan-belitan kumparan dan suatu gaya gerak listrik (ggl) akan dibangkitkan. Sebuah generator listrik atau alternator modern terdiri atas suatu sistem elektromagnet dan armatur yang terdiri Universitas Sumatera Utara atas sejumlah kumparan dari konduktor berisolasi yang diletakkan dalam alur (slot) inti besi berlaminasi. Secara umum terdapat dua tipe konstruksi. Pada salah satu tipe, sistem magnet berada keadaan stasioner yaitu tidak bergerak sedangkan armatur kumparan yang berputar didalam medan magnet. Pada tipe kedua, armatur kumparan yang tidak bergerak, sedangkan magnet terpasang pada suatu roda yang bergerak mengelilingi kumparan. Kedua tipe mesin menghasilkan listrik arus bolak-balik, atau arus tukar. Arus tukar dapat dikonversi menjadi arus searah dengan mempergunakan kontak-kontak berputar dan sikat, berupa komulator yang terpasang pada poros generator listrik. Gambar 2.3 memperlihatkan skema prinsip sebuah generator listrik. Roda yang terpasang ditengah-tengah dengan elektromagnet pada tepinya dikenal sebagai rotor. Rotor yang diperlihatkan memiliki dua pasang elektromagnet yang menonjol. Karenanya dinamakan rotor kutub menonjol. Jenis rotor lain adalah rotor silinder, dan kutub-kutubnya tidak menonjol keluar. Elekrtromagnet yang terpasang pada rotor diisi dengan arus searah oleh sebuah generator kecil yang dinamakan dinamo penguat, yang biasanya terpasang pada poros generator. Tegangan arus searah diatur dengan mengendalikan sebuah rheostat. Rotor terletak didalam sebuah rumah dilengkapi dengan kumparan. Karena rumah ini merupakan bagian generator yang tidak bergerak atau statis dinamakan stator. Bilamana poros rotor tersambung pada sebuah penggerak mula dan diputar, medan magnet yang berputar akan memotong kumparan-kumparan stator. Didalam kumparan stator akan diinduksikan gaya gerak listrik, dan dibangkitkan energi listrik Universitas Sumatera Utara Rotor Kutub Menonjol Stator Pengisian Arus searah Apitan Keluaran Energi Listrik Gambar 2.3 Skema Prinsip Konstruksi Generator Listrik Frekuensi energi listrik itu tergantung dari jumlah pasangan kutub, dan kecepatan rotor berputar : f = p . n/60..................................................................................(2.1) dimana : f = frekuensi (Hz) p = jumlah pasangan kutub n = putaran per menit (rpm) Daya sebuah generator dinyatakan dalam rumus berikut : P = V . I . cos Φ . 3 ..................................................................(2.2) Dimana : P = daya (W) V = tegangan (V) I = arus (A) cos Φ = faktor daya Daya nominal sebuah generator biasanya dinyatakan dalam KW, atau MW, ataupun dalam KVA atau MVA. Daya nominal ditentukan oleh suhu kerja dari kumparan, sedangkan faktor daya biasanya adalah sekitar 0,8. Universitas Sumatera Utara Efisinsi sebuah generator biasanya dinyatakan dalam rasio keluaran dibagi dengan masukan. Keluaran yang bermanfaat merupakan seluruh masukan dikurangi rugirugi, yaitu mekanikal dan elektrikal. Rugi-rugi mekanikal termasuk gesekan dan bantalam udara, sedangkan rugi-rugi elektrikal terdiri atas rugi-rugi besi dan tembaga. Semua rugi-rugi akan mengakibatkan terjadinya panas yang harus dihilangkan melalui pendinginan. Pendinginan sebuah generator dapat dilakukan dengan sistem terbuka atau sistem tertutup. Pada sistem tertutup, kipas-kipas mengalirkan udara melalui generator, sedangkan udara panas didinginkan dengan air sebelum disirkulasikan kembali. Sistem demikian memberikan proteksi yang baik terhadap kemungkinan terjadinya api didalam generator karena terbatasnya pemasukan udara. Dapat juga di injeksikan karbondioksida. Pada sistem terbuka, kipas memperoleh udara dari luar melalui suatu saluran. Udara itu dipaksa melewati alur-alur kecil diantara bagian-bagian inti kumparan. Udara yang terpakai dengan sendirinya menjadi panas. Sistem terbuka lebih murah dan sistem tertutup memberikan pandangan yang lebih rapi dan juga tidak banyak kebisingan. Secara kasar dapat dikemukakan bahwa untuk tiap KW rugi-rugi generator diperlukan udara pendingin sebanyak 2,7 m3/menit, sedangkan kecepatan udara mengalir didalam saluran adalah kira-kira 300 - 400 m/menit. Generator yang dipakai pada pusat listrik tenaga uap biasanya berjenis medan putus dan merupakan sistem udara tertutup. Ciri utama adalah putaran yang tinggi dan tegangan yang dibangkitkan adalah tegangan tiga fasa. Rotor dari pusat listrik tenaga air biasanya berjenis kutub menonjol, dan putaran juga tidak begitu tinggi. Desain mekanikal harus mendapatkan perhatian bertalian dengan Universitas Sumatera Utara getaran-geteran teori yang dihasilkan motor diesel. Kopling antara generator dan motor perlu yang kaku. 2.2.2 Mesin Diesel Telah kita ketahui bahwa pada motor induksi tidak terdapat kumparan medan, sehingga sumber pembangkit fluks hanya diperoleh dari daya masuk stator. Daya masuk untuk pembangkit fluks merupakan daya induktif, oleh karenanya motor induksi bekerja pada faktor kerja terbelakang. Sedangkan pada motor sinkron terdapat dua sumber pembangkit yang arus bolak-balik (AC) pada stator dari arus searah (DC) pada rotor. Bila arus medan pada rotor cukup untuk membangkitkan fluks yang di perlukan motor, maka stator tidak perlu memberikan arus pemagnetan atau daya reaktif dan motor bekerja pada faktor kerja = 1.0. Kalau arus medan pada rotor kurang (penguat berkurang), stator akan menarik arus pemagnetan dari jala-jala, sehingga motor bekerja pada faktor kerja terbelakang. Sebaliknya bila arus medan pada motor berlebih (penguat berlebih), kelebihan fluks ini harus diimbangi, dan stator akan menarik arus yang bersifat kapasitif dari jala-jala, dan karenanya motor bekerja pada motor kerja terdahulu. Dengan demikian jelas bahwa faktor kerja motor sinkron dapat diatur dengan mengubah-ubah harga arus medan (If). 2.2.2.1 Cara Kerja Mesin Diesel Seperti pada motor 4 tak dengan bahan bakar bensin, motor diesel 4 tak juga bekerja dalam 4 langkah, 2 putaran atau 720 0. Berturut-turut dalam silinder terdapat langkah masuk (isap), langkah kompresi, langkah usaha, dan langkah keluar (pembuangan), lihat Gambar 2.4. Universitas Sumatera Utara - Langkah Masuk (isap) Katup masuk membuka, torak bergerak dari TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati Bawah). Jadi poros engkol memutar 180 0. Tekanan di dalam silinder rendah. - Langkah Kompresi Selama langkah kompresi katup masuk dan katup keluar tertutup. Torak bergerak dari TMB ke TMA. Poros engkol berputar 180 0 lagi. Udara yang ada dalam silinder, dimampatkan kuat di atas torak dan menyebabkan temperatur naik. - Langkah Usaha Selama langkah usaha, katup masuk dan katup keluar dalam keadaan tertutup. Pada akhir langkah kompresi, pompa penyemprotan bertekanan tinggi itu menyemprotkan sejumlah bahan bakar dengan ketentuan sempurna ke dalam udara yang dimampatkan panas oleh sebuah pengabut. Bahan bakar itu tebagi dengan halus dan bercampur dengan udara panas. Karena temperatur tinggi dari udara yang dimampatkan, maka bahan bakar itu langsung terbakar. Akibatnya, tekanan naik dan torak bergerak dari TMA ke TMB. Poros engkol terus berputar lagi 180 0. Untuk pembakaran bahan bakar 1 gram, secara teoritis diperlukan 15,84 gram udara secara praktik. Untuk pembakaran yang baik campuran bahan bakar udara yang sempurna memerlukan perbandingan 20-25 gram udara. - Langkah Keluar Pada akhir langkah keluar katup pembuangan terbuka, torak bergerak dari TMB ke TMA dan mendorong gas-gas pembakaran keluar melalui katup buang yang terbuka. Jadi dipasang secara teoritis pada motor diesel 4 tak, katup masuk Universitas Sumatera Utara (isap) dan katup keluar (buang) bersama-sama menutup 360 0 dan hanya selama 180 0 memasukkan usaha. Berlawanan dengan motor diesel 4 tak, dimana setiap 2 putaran poros engkol terdapat sebuah penyemprotan bahan bakar, maka pada motor 2 tak setiap satu putaran mendapat sebuah penyemprotan. Torak Silinder 1 2 3 4 Gambar 2.4 Prinsip kerja mesin diesel 4 langkah 2.2.2.2 Bahan Bakar dan Pembakaran Bahan bakar diesel (minyak diesel) merupakan hasil penyulingan minyak bumi kasar dan memiliki sifat pelumas. Minyak bumi adalah hidrokarbon rantai panjang yang terdiri dari molekul-molekul hidro dan karbon, yang dibedakan dari titik didihnya. - Sisa udara Secara teoritis, pembakaran 1 gram minyak diesel memerlukan 15,84 gram udara (perbandingan ini sekaligus menujukkan komposisi yang baik). Jadi komposisi demikian akan menghasilkan pembakaran sempurna dan motor bekerja dengan mengurangi pengotoran pada gilirannya akan menjadi beban motor. Universitas Sumatera Utara - Pembakaran Yang dimaksud dengan nilai pembakaran adalah jumlah joule yang dibebaskan selama pembakaran sempurna sejumlah 1 m3 gas atau 1 kg bahan bakar. Nilai pembakaran minyak diesel sedikit lebih rendah dari pada bensin. Bensin : 43.500 kj/kg Minyak diesel : 42.700 kj/kg Satu liter minyak diesel beratnya rata-rata 0,85 dan satu liter bensin 0,7 kg, jadi nilai pembakaran minyak diesel sama dengan 0,85 x 42.700 = 36.295 kj. Satu liter minyak bensin mempunyai nilai pembakaran 0,7 x 43.500 = 30.450 kj. 2.2.3 Ketel Uap Uap yang dihasilkan ketel uap mempunyai temperatur tekanan yang lebih tinggi dari luar sesuai dengan yang direncanakan, sehingga uap tersebut dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan antara lain : 1. Pembangkit Tenaga (Penggerak Turbin) 2. Proses Pemanasan/Perebusan 3. Kombinasi dari Pembangkit Tenaga dan Pemasaran. 2.2.3.1 Pengertian Umum Ketel Uap Ketel uap berasal dari kata ”boil” yang artinya mendidih dan menguap. Dengan demikian boiler dapat diartikan sebagai suatu peralatan pembangkit/ pembentuk uap atau disebut juga sebagai suatu peralatan yang berfungsi untuk mengkonversikan energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas pembentukan uap. Universitas Sumatera Utara 2.2.3.2 Klasifikasi Ketel Uap 1. Ketel Pipa Api. Pada jenis ketel ini nyala api dan gas asap mengalir di dalam bagianbagian dalam pipa, sedangkan di luar pipa di kelilingi oleh air ketel. Panas diserap oleh air secara aliran konveksi dari bagian dalam pipa, tetapi karena permukaan bidang yang dipanaskan terbatas yaitu hanya permukaan saja yang dipanaskan sehingga uap yang dihasilkan sangat kecil (terbatas). Ketel ini umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan tekanan uap dengan kapasitas kecil, misalnya : pada Hotel, Rumah Sakit dan Industri pengolahan makanan dan minuman. Gambar 2.5 memperlihatkan konstruksi dari ketel pipa api. Gambar 2.5 Ketel Pipa Api 2. Ketel Pipa Air Ketel ini umumnya digunakan pada kebutuhan uap dan tekanan dengan kapasitas besar. Uap yang dihasilkan dari ketel ini terjadi akibat kalor yang terjadi Universitas Sumatera Utara akibat pembakaran bahan bakar di ruang bakar di berikan kepada air yang mengalir pada pipa-pipa air. Panas atau kalor yang dipindahkan oleh nyala api ke pipa adalah searah pancaran (radiasi) kemudian air menyerap panas dari dinding pipa secara aliran (konveksi). Gambar 2.6 memperlihatkan konstruksi dari ketel pipa air. Gambar 2.6 Ketel Pipa Air Fungsi Ruang Bakar Ruang bakar berfungsi sebagai tempat reaksi pembakaran bahan bakar dan udara, di dalam ruang bakar. Adanya ruang bakar bertujuan agar uap yang diperoleh dari reaksi pembakaran antara bahan bakar dan udara dapat digunakan se-efektif mungkin. Untuk pembkaran yang baik ada 5 syarat yaitu : 1. Pencampuran bahan bakar yang sebanding antara bahan bakar dengan volume bakar. 2. Suplai udara cukup. 3. Panas yang cukup untuk mulai pembakaran atau reaksi kimia. Universitas Sumatera Utara 4. Waktu yang cukup untuk kelangsungan pembakaran. 5. Kerapatan yang cukup untuk merambatkan api. Bahan bakar ketel yang digunakan pada Pabrik Kelapa Sawit PT.Perkebunan Nusantara III Kebun Sei Silau Kisaran adalah serabut atau cangkang kelapa sawit. Kontrol Kualitas Air Ketel. Agar kualitas air dalam ketel tetap terjaga harus ada pengontrolan terhadap kualitas air ketel tersebut. Adapun kontrol kualitas air ketel diperlihatkan pada tabel 2.1, 2.2 dan 2.3. Tabel 2.1 Air Umpan Boiler Parameter Limit Kontrol T.Hardness TRACE Regenerasi Kation bila lewat limit Slika 5 ppm Max Regenerasi Anion bila lewat limit Tabel 2.2. Air Condensator Paramaeter Limit Kontrol PH 10,5 – 11,5 Diatur dengan Amercan Besi TRACE Diatur dengan Amercan Conductivity Max Check Steam Line Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3.Air Boiler Parameter Limit Kontrol PH 10,5 – 11,5 Diatur dengan adjunct, blow down jika lewat OH Alkalinity Min 2,5 x Silika Diatur dengan adjunct, blow down jika lewat T.Alkalinity 700 Max Diatur dengan adjunct, blow down jika lewat T.Hardness TRACE Blown down jika lewat limit Silika 150 Max Blown down jika lewat limit Conduktivity 3000 Max Blown down jika lewat limit Sulfite 80 -50 Diatur dengan Cat Sulfite Turbin Uap Turbin adalah suatu peralatan yang mengubah energi mekanis yang disimpan didalam fluida menjadi energi mekanis rotasional. Ada beberapa turbin yang berbeda, misalnya turbin uap, turbin gas, dan turbin angin atau kincir angin. Ada beberapa cara untuk mengklasifikasikan turbin uap. Salah satu cara penggolongannya didasarkan atas tujuan turbin. Sistem ini terdiri dari unit stasiun sentral yang digunakan untuk menggerakan pembangkit listrik pada putaran sinkron.Turbin uap superposisi atau lapisan atas adalah turbin tekanan tinggi yang dipasang pada sistem uap tekanan rendah yang sudah tua untuk mempertinggi efensiensi pembangkit keseluruhan pembangkit daya. Dalam sistem ini uap bekas Universitas Sumatera Utara dari turbin yang relatif masih bertekanan tinggi dimasukkan ke dalam turbin lama tekanan rendah atau ke proses pabrikasi. Turbin penggerak mekanis digunakan untuk memberikan untuk memberikan daya ke fan isap yang basar, pompa-pompa, kompresor dan lain-lain. Sistem ini biasa beroperasi pada 900 – 10.000 rpm dengan daya 0,5 sampai 10 MW. Sistem ini mempunyai kelebihan dibanding penggerak dengan tenaga listrik, antara lain penggunaan energi panas yang lebih baik, pengontrolan putaran yang lebih mudah, menghidupkannya cepat, dan sebagai tambahan tidak ada loncatan bunga api listrik selama operasi, tidak terpengaruh oleh kondisi sekeliling yang panas, atau lingkungan yang jelek, juga uap bekas tekanan rendah bias digunakan untuk keperluan lain. Turbin uap juga bisa digolongkan menurut tekanan uap bekasnya. Pada penggolongan ini turbin dibagi menjadi turbin kondensasi dan turbin nonkondensasi. Pada turbin nonkondensasi, tekanan gas sama atau diatas tekanan atsmosfer dan sistem bisa beroperasi dengan atau tanpa kondenor. Sistem ini mungkin memerlukan penambahan air yang kontiniu. Turbin kondensasi biasanya membuang uap ke kondensor yang mempunyai vkum dengan tinggi dan ini mempertinggi efensiensi panas. Turbin uap bisa diklasifikasikan menurut cara pemasukan atau pengeluaran uap dari turbin. Turbin ekstraksi digunakan jika uap turbin sebagian dikeluarkan di tengah jalan untuk dipergunakan bagi proses lain atau untuk pemanasan ulang digunakan pada siklus tenaga uap pemanasan ulang. - Spesifikasi Ketel Uap Merk : TAKUMA Type : Water Tube mode N.600 Rated capacity : 20.000 kg/hr Universitas Sumatera Utara Design Pressure : 22 kg/cm2 Working Pressure : 22 kg/cm2 Hydro Test Pressure : 24 kg/cm2 Heating Surface : 570 m2 Draft Sytem : Balance Draft Sytem Fuel : Fiber and Shell Temperatur Out Let : 260 0c. - Keterangan Boiler dan Peralatannya 1. Boiler Boiler terdiri dari dua buah main drum, masing-masing dengan ukuran 100 x 1.900 cm dan 135 x 2.500 cm, tebal plat 2,5 cm. Bagian bawah disebut mud drum dan atasnya steam drum, keduanya dihubungkan pipa air tegak. Selain itu didepan main drum, kiri kanan combustion chamber terdapat dua buah header dan steam header. Masing-masing wall header saling berhubungan dengan mud drum dan steam header, melalui steam collector berhubungan dengan steam drum. Di kiri kanan, muka belakang dan bagian atas boiler dipasang batu dinding tahan api sebagai isolasi panas. Tebal, kekuatan maupun daya isolasinya berlainan disesuaikan dengan kegunaan masing-masing,. Disamping itu, dibagian belakang combustion chamber (dapur) dipasang dinding penyekat yang salah satu maksudnya untuk menyalurkan udara panas menuju sela-sela pipa air yang menghubungkan steam drum dan mud drum, selanjutnya melalui tarikan IDF fan keluar ke cerobong asap. Semua pipa-pipa yang berada diluar boiler dibalut dengan semen batu tahan api, sebagian isolasi panas. Dibagian luar batu tahan api, seluruhnya ditutup pakai plat baja setebal ± 5mm. Pada bagian samping kanan Universitas Sumatera Utara diberi pintu kontrol untuk membersihakan abu dan membersihakan pipa-pipa. Dibagian depan boiler ada 6 buah pintu, masing-masing tiga buah di bagian atas untuk pemeriksaan pipa diruang combustion chamber dan tiga buah bagian atas untuk pemeriksaan pipa diruang combustion chamber dan tiga buah bagian bawahnya untuk mengambil abu yang disebut under grate. Pintunya bawah selain untuk mengambil abu juga untuk saluran udara hembusan dari IDF Fan dan udara luar. Pintu atas untuk menyalakan dapur disebut fire grate juga sebagai pintu kontrol dan memasukkan bahan bakar secara manual. Dilantai combustion chamber dimana bahan fiber terbakar terdapat rooster untuk membuang abu ke bawah. Alat ini disebut dumping grate yang dapat digerakkan dari luar melalui handle dengan memakai sistem pneumatic. 2. Peralatan Boiler - Air drain cocok pada steam riser pipa untuk buang angin - Water/steam drain cocok pada steam drum - Blow down melalui mud drum - Blow drum wall header kiri kanan, dilakukan hanya pada waktu boiler tidak bekerja - Soot blwer, untuk mencuci pipa-pipa air pada saat boiler beroperasi, bila efesiensi panas boiler kurang baik (turun) - Steam outlet melalui non return valve dan main steam stop valve - Feed water inlet valve - Water sampling valve - Continuous blow down valve - Chwmical injection valve Universitas Sumatera Utara 3. Alat- alat Pengaman kontrol - Double spring safety valve - High/Low water alarm - Boiler water gauge - Pressure gauge 4. Perlengkapan Bantu Boiler a. Induction Draff Fan (IDF) Berfungsi untuk menarik udara dari ruang pembakaran ke cerobong asap. Spesifikasi : Merk : Electrim Type : S6. 280 S – 4 No. Serial : BF. 831143 Power : 100 Hp Tegangan/Arus : 1485 rpm Spesifikasi Ventilator Merk : CHICAGO Type : D 40 B – 4 g No. Serial : 600. 2102 Putaran : 1500 rpm Power : 100 Hp b. Forced Draft Fan (FDF) Fan angin ini untuk menghembuskan dan meratakan serta membolakbalikkan bahan bakar (fiber) dari bawah under grate ducts. Disamping itu juga digunakan untuk keperluan shoot blower. Universitas Sumatera Utara Elektromotor Penggerak Merk : ME 2 FRENSAT Type : C.100 MK Power : 1 Kw Tegangan/Arus : 380 V/23 A Putaran : 2915 rpm c. Boiler Fuel Distributing Compuser (BFDC) Berfungsi sebagai alat untuk membagikan bahan bakar (fiber) kedalam ruang bakar. Spesifikasi Buatan : PT. NANPAT Ukuran : U 600 x 27.450 mm Elektromotor Penggerak Merk : ASEA Type : MBL -160 M Power : 7,5 Kw Tegangan/Arus : 380 V/15,7 A Putaran : 1430 rpm Universitas Sumatera Utara