peraturan bupati kepulauan selayar nomor 16 tahun 2015

advertisement
PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR
NOMOR 16 TAHUN 2015
TENTANG
RENCANA KERJA PEMEMERINTAH DAERAH
TAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
TAHUN 2015
BUPATI KEPULAUAN SELAYAR
PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR
NOMOR 16 TAHUN 2015
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2016
BUPATI KEPULAUAN SELAYAR
Menimbang
: a.
bahwa untuk melaksanakan Ketentuan Undang-Undang
Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan
Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, Permendagri Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah, Pasal 1 angka 13 dan Pasal 2
huruf
e,
Peraturan
Selayar Nomor
Pembangunan
Kabupaten
Kabupaten
Kepulauan
13 Tahun 2011 tentang Rencana
Jangka
Selayar
menetapkan
Daerah
Menengah
Tahun
Rencana
Kerja
2010
(RPJM)
–
Daerah
2015,
Pemerintah
perlu
Daerah
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016;
b.
bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan
landasan
kebijakan
pelaksanaan
operasional
Pembangunan
dalam
Daerah
rangka
Kabupaten
Kepulauan Selayar;
c.
bahwa
dimaksud
berdasarkan
dalam
pertimbangan
huruf
a
dan
sebagaimana
huruf
b,
perlu
1
menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Tahun 2016;
Mengingat
: 1.
Undang-Undang
Nomor
29
Tahun
1959
tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor
74,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 1822);
2.
Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2003
tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3.
Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5.
Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
2004
tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan
Indonesia
Daerah
Tahun
(Lembaran
2004
Nomor
Negara
126,
Republik
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6.
Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2007
tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor
33,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 4700);
7.
Undang-Undang
Nomor
12
Pembentukan
Peraturan
Tahun
2011
tentang
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor
82,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 5234);
8.
Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2014
tentang
2
Pemerintahan
Indonesia
Daerah
Tahun
(Lembaran
2014
Nomor
Negara
244,
Republik
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5657);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4406);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang
Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4574);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang
Dana
Perimbangan
Indonesia
Tahun
(Lembaran
2005
Nomor
Negara
137,
Republik
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang
Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia
Tahun
2005
Nomor
139,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
3
15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor
97,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 4464);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintahan
Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi
Perangkat
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman
Evaluasi
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4815);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi
dan
Tugas
Pembantuan
(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4816);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor
21,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 4817);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2008 tentang
Perubahan
Nama
Kabupaten
Selayar
Menjadi
Kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4889);
4
22. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015-2019;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2011
tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 30);
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan,
Pengendalian,
Pembangunan
dan
Evaluasi
Daerah
Pelaksanaan
(Berita
Negara
Rencana
Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
25. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10
Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 20082028 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2008 Nomor 10);
26. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10
Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2013 Nomor 1);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor
3
Tahun
2008
tentang
Pembentukan
Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Selayar
(Lembaran
Daerah
Kabupaten
Kepulauan
Selayar Tahun 2008 Nomor 3) sebagaimana telah
diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 8 Tahun
2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Selayar Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
5
Perangkat Daerah Kabupaten Selayar (Lembaran Daerah
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010 Nomor 36);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor
10 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten
Kepulauan Selayar Tahun 2009 Nomor 10);
29. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor
3
Tahun
2010
tentang
Tata
Cara
Penyusunan
Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010 Nomor 3);
30. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor
13 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Selayar Tahun 2010 –
2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2011 Nomor 13);
31. Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 17 Tahun
2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah
Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 3 Tahun 2010
tentang Tata Cara Penyusunan Pembangunan Daerah
dan
Pelaksanaan
Pembangunan
Musyawarah
Daerah
(Berita
Daerah
Perencanaan
Kabupaten
Kepulauan Selayar Tahun 2012 Nomor ....);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN
PEMERINTAH
BUPATI
TENTANG
DAERAH
RENCANA
KABUPATEN
KERJA
KEPULAUAN
SELAYAR TAHUN 2016.
Pasal 1
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016
merupakan merupakan Pedoman dalam Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara,
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) serta landasan kebijakan operasional bagi seluruh
Perangkat Daerah.
6
Pasal 2
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016
memuat :
a. tema dan prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2016;
b. rancangan kebijakan ekonomi daerah;
c. prioritas pembangunan; dan
d. rencana kerja dan pendanaannya.
Pasal 3
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016
terdiri dari :
a. Naskah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kepulauan
Selayar
Tahun
2016
sebagaimana
tercantum
dalam
Lampiran
I
yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini; dan
b. Program Kegiatan Pembangunan Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 4
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati
ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar.
Ditetapkan di Benteng
pada tanggal
2015
BUPATI KEPULAUAN SELAYAR,
SYAHRIR WAHAB
7
Diundangkan di Benteng
pada tanggal
2015
SEKRETARIS KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR,
ZAINUDDIN
BERITA DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2015 NOMOR …….
8
LAMPIRAN I
PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR
NOMOR 16 TAHUN 2015
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
TAHUN 2016
NASKAH RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2016
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page i
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kepulauan
Selayar Tahun 2016, merupakan penjabaran pelaksanaan RPJPD 2005 –
2025 dan RPJMD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010-2015 yang
memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, kebijakan keuangan
daerah, prioritas pembangunan daerah, serta rencana kerja dan
pendanaan. Penyusunan RKPD juga mengacu pada RPJMD Provinsi
dan RKP Nasional, terutama dalam sinkronisasi dan sinergitas isu-isu
strategis, yang dituangkan dalam arah kebijakan kemudian dijabarkan
ke dalam program dan kegiatan strategis.
........
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK DAN DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Dasar Hukum Penyusunan
1.3
Hubungan Antar Dokumen
1.4
Sistematika Dokumen RKPD
1.5
Maksud dan Tujuan
Ii
Iii
v
vii
viii
1
1
4
8
9
10
BAB II
12
BAB III
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
2.1.
Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.1.1.
Aspek Geografi dan Demografi
2.2.
Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
RKPD Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi
RPJMD
2.2.1.
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.2
Aspek Pelayanan Umum
2.2.3
Aspek Daya Saing Daerah
2.3.
Permasalahan Pembangunan Daerah
2.3.1
Permasalahan daerah yang berhubungan
dengan prioritas dan sasaran pembangunan
daerah
2.3.2
Isu Strategis Daerah
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
3.1.
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
3.1.1.
Arahan Nasional di Bidang Ekonomi pada
Nasional
3.1.2.
Arahan Kebijakan Ekonomi dalam RKPD
Provinsi Sulsel
3.1.3.
Arah Kebijakan RPJMD Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2016
3.1.4.
Arah Kebijakan di Bidang Ekonomi dalam
Dokumen RPJMD Tahun 2010-2015 dan
RPJPD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun
2005-2025
3.1.5.
Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2014 &
Perkiraan Tahun 2015
3.1.6.
Tantangan dan Prospek Perekonomia Daerah
Tahun 2016 dan Tahun 2017
3.2.
Arah Kebijakan Keuangan Daerah
3.2.1.
Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka
Pendanaan
3.2.2.
Arah Kebijakan Keuangan Daerah
RKPD Kepulauan Selayar 2016
12
12
38
38
47
65
65
71
75
75
75
81
83
85
87
91
95
96
98
Page iii
BAB IV
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
TAHUN 2016
4.1.
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah
4.1.1.
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
Prioritas RKPD Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2016
4.2.
Prioritas Pembangunan Daerah
Matriks Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten
4.2.1.
106
106
107
124
127
Kepulauan Selayar dalam RPJMD Tahun 20102015
BAB V
BAB VI
4.2.2.
Rumusan Usulan Program/Kegiatan Hasil
Penelaahan Pokok – Pokok Pikiran DPRD Dan
Validasi Kabupaten Kepulauan Selayar
139
4.2.3
Penjelasan Program Pembangunan Daerah
Kabupaten Kepulauan Selayar dan Sasaran Kinerja
Daerah
148
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
DAERAH
172
PENUTUP
173
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page iv
DAFTAR TABEL
TABEL
URAIAN
HAL.
1
2
3
2.1
Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar
13
2.2
Curah Hujan Rata-rata pada stasiun Meteorologi Benteng
18
2.3
Curah Hujan Rata-rata pada stasiun Meteorologi Bontomatene
19
2.4
2.5
Penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar Dirinci Menurut
Kecamatan Tahun 2009 – 2013
Rata-Rata Penduduk Per Desa, Kepadatan dan Rata-rata
Anggota Rumah Tangga
35
36
2.6
Jumlah Penduduk Menurut Kelomok Umur dan Jenis Kelamin
37
2.7
Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan
38
2.8
PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
39
2.9
PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan
40
2.10
2.11
2.12
PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Kepulauan Selayar dengan Provinsi Sulawesi
Selatan
PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan
2000
PDRB Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Selayar
2000 ADHAB dan ADHK
41
41
43
2.13
Analisis Kinerja atas fokus Kesejahteraan Sosial
46
2.14
Analisis Kinerja atas fokus Seni Budaya dan Olah Raga
47
2.15
Analisis Kinerja atas fokus Layanan Urusan Wajib
48
2.16
Hasil Analisis Kinerja Penyelenggaraan Layanan Urusan Pilihan
63
2.17
Hasil Analisis Kemampuan Ekonomi Daerah
65
2.18
Keterkaitan Isu Strategis dan Prioritas Program Tingkat
Nasional, Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Kepulauan
Selayar
72
3.1
Norma Pembangunan Kabinet Kerja dan Dimensi Pembangunan
77
3.2
Sasaran Makro RPJMN Tahun 2015 – 2019
78
3.3
Sasaran dan Asumsi Makro
78
3.4
Rincian Pertumbuhan PDB (%)
79
3.5
Kebutuhan Investasi Tahun 2016
79
3.6
Indikator Kinerja Daerah
81
3.7
Keterkaitan Antara Nawa Cita RPJMN 2015-2019 dan 11
Prioritas dalm RPJMD Provinsi Sulsel
84
3.8
3.9
Isu Strategis dalam RPJPD Tahun 2005 – 2025
86
PDRB Menurut Lapangan Usaha ADHB Tahun 2011-2015
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page v
96
3.10
PDRB Menurut Lapangan Usaha ADHK Tahun 2009-2013
88
3.11
Perkembangan Konstribusi Sektor dalam PDRB Tahun 20112015 Atas Dasar Harga Berlaku (HB) dan Harga Konstan (HK)
89
3.12
PDRB Berkapita dan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011-2013
90
3.13
Analisa Kondisi Lingkungan internal dan Eksternal
93
3.14
Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Tahun 2013-2017
96
3.15
Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah
101
3.16
Realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan Dearah
105
4.1
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Prioritas RKPD
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016
108
4.2
Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan
120
4.3
4.4
4.5
Matriks Prioritas Pembangunan Daerah dalam RPJMD Tahun
2010-2015
Rumusan Usulan Program/Kegiatan Hasil Penelaahan PokokPokok Pikiran DPRD
Penjelasan Program Pembangunan Daerah Dan Sasaran Kinerja
Daerah
128
139
148
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK
URAIAN
1
HAL.
13
2.1
2
Daftar Gambar
Gambar Peta administrasi
Daftar Grafik
Grafik Piramida Penduduk Tahun 2013
2.2
Grafik Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2009-2013
42
2.3
Grafik Laju Inflasi Tahun 2010-2014
43
2.4
Grafik Angka Kemiskinan Tahun 2007-2011
44
2.5
Grafik Angka Pengangguran Tahun 2005-2010
45
2.6
Grafik Angka Kriminalisasi Tahun 2005-2009
45
3.1
Grafik Laju Inflasi Tahun 2008-2012
91
2.1
RKPD Kepulauan Selayar 2016
3
37
Page vi
DAFTAR SINGKATAN
RKPD
RPJMD
RPJPD
RAPBD
SKPD
APBD
RKA
KUA
PPAS
LPPD
LKPJ
ALKI
PDRB
IPM
SMA
PTT
SD
APM
MDGs
PLTS
PLTB
PLTG
PLTMH
MBR
LKM
LKND
BUMN
BUMD
CSR
CD
BSP2S
RTRW
TPAK
PTSP
ULP
SDM
SPIP
LPSE
LHKPN
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Satuan Kerja Perangkat Daerah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Rencana Kerja Anggaran
Kebijakan Umum APBD
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
Laporan Pelaksanaan Pemerintahan Daerah
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Alur Laut Kepulauan Indonesia
Produk Domestik Regional Bruto
Indeks Pembangunan Manusia
Sekolah Menengah Atas
Pegawai Tidak Tetap
Sekolah Dasar
Angka Partisipasi Murni
Millenium Development Goals
Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
Pembangkit Listrik Tenaga Gas
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Lembaga Keuangan Mikro
Lembaga Keuangan Non Bank
Badan Usaha Milik Negara
Badan Usaha Milik Daerah
Corporate Social Responsibility
Community Development
Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya
Rencana Tata Ruang Wilayah
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Unit Layanan Pengadaan
Sumber Daya Manusia
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Layanan Pengadaan Secara Elektronik
Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page vii
BAB I. PENDAHULUAN
Berikut ini disajikan penjelasan mengenai gambaran umum penyusunan
rancangan RKPD untuk membantu pemahaman pada bab-bab
berikutnya.
1.1. Latar Belakang
Pembangunan
pembangunan
daerah
nasional
sebagai
merupakan
bagian
upaya
integral
dari
sistematis
dan
berkelanjutan yang melibatkan seluruh komponen daerah yaitu
Pemerintah Daerah, dunia usaha (swasta), maupun masyarakat
(komunitas). Semua komponen tersebut memerlukan sinergitas dan
integrasi dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah
secara bertahap.
Melalui Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar
Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJD) Tahun 2005 – 2025 Kabupaten Kepulauan
Selayar, ditetapkan bahwa Visi Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun
2025
KABUPATEN
“MEWUJUDKAN
adalah
MARITIM,
TERDEPAN,
SELAYAR
MAPAN
SEBAGAI
MANDIRI
DAN
BERKELANJUTAN”. Visi ini kemudian dibagi ke dalam 4 tahap
pembangunan jangka menengah yaitu Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang kemudian dituangkan
dalam
Rencana
Kerja
Pembangunan
Daerah
yang
berjangka
tahunan.
Tahun 2016 seharusnya telah masuk pada tahapan RPJMD
ketiga yaitu Tahun 2015 – 2020. Pada kenyataannya, RPJMD ketiga
belum tersusun sampai dengan disusunnya RKPD Tahun 2016 ini.
Namun demikian, hal ini telah diantisipasi dalam RPJMD Tahun
2010
–
2015
yang
mencantumkan
pedoman
transisi
pada
penyusunan RKPD dan RAPBD tahun pertama kepemimpinan
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih periode berikutnya
untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan sebagai pengisi
kekosongan setelah RPJMD kedua berakhir. Pedoman transisi
RPJMD Tahun 2010 – 2015 adalah dengan tetap mengacu kepada
penyelesaian permasalahan pembangunan yang belum tertangani
sampai
dengan
akhir
periode
RPJMD
dan
masalah
dalam
pelaksanaan pembangunan tahun pertama masa pemerintahan
baru.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 1
Saat ini, pelaksanaan pembangunan daerah masih mengikuti
arah yang digariskan dalam RPJMD Tahun 2010-2015 yang
merupakan penjabaran Visi Pembangunan Kabupaten Kepulauan
Selayar yaitu SELAYAR SEBAGAI KABUPATEN KEPULAUAN YANG
MAJU, SEJAHTERA DAN RELIGIUS.
Ini
juga
sejalan
dengan
ketentuan
dalam
Pasal
287
Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah. Oleh karena itu, kebijakan pembangunan
daerah yang dituangkan dalam RKPD
Tahun
2016
disusun
berdasarkan arahan visioner RPJPD Tahun 2005 - 2025, dengan
tetap memperhatikan RPJMD Tahun 2010 – 2015, perubahan
lingkungan strategis, arahan Pimpinan Daerah Kepulauan Selayar
di berbagai kesempatan, masukan dari legislatif dan masyarakat
secara langsung serta hasil evaluasi pemerintah daerah. Sehingga,
RKPD Tahun 2016 memuat prioritas pembangunan daerah yang
digariskan dalam RPJMD Tahun 2010-2015 dan tetap mengacu ke
RPJPD Tahun 2005 – 2025. RKPD Tahun 2016 tidak hanya memuat
prakarsa dalam menjawab isu strategis pembangunan daerah, tetapi
juga
mempertimbangkan
dinamika
perubahan
di
lingkungan
strategis baik eksternal maupun internal. Adapun tema RKPD
Tahun
2016
adalah
“Memantapkan
Sektor
Perikanan
dan
Pariwisata bagi Peningkatan Daya Saing Daerah”.
Seiring dengan peningkatan semangat pelaksanaan agenda
reformasi pada tingkat nasional dan semakin banyaknya berbagai
bentuk penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah kepada
daerah-daerah
yang
dinilai
berhasil
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan terutama pada sektor-sektor strategis, Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Selayar juga telah melakukan langkahlangkah strategis dalam rangka pelaksanaan agenda reformasi
birokrasi dalam mendukung pencapaian tujuan Nasional.
Stabilitas ekonomi daerah yang terjaga dan pertumbuhan
ekonomi yang tinggi menciptakan lapangan kerja dan mengurangi
tingkat
kemiskinan.
Korelasi
tersebut
menunjukan
kinerja
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar yang tidak hanya bekerja
sendiri tetapi juga mampu merangkul semua kalangan melalui
kebijakan produktif yang diejawantahkan dengan program dan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 2
kegiatan peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi
masyarakat. Mencermati kemajuan yang dicapai hingga Tahun
2014, optimisme untuk terjadinya peningkatan kesejahteraan dalam
kecepatan dan besaran yang lebih tinggi. Namun demikian, banyak
tantangan yang masih harus dihadapi. Sebagai contoh, meski
dikatakan menurun, jumlah pengangguran dan jumlah penduduk
miskin relatif masih banyak sehingga harus terus dikurangi. Sektorsektor perekonomian yang dipandang masih tertinggal harus
didorong lebih cepat agar mampu memberikan kontribusi terhadap
kemajuan
Pembangunan
Daerah.
Berbagai
ganjalan
yang
menghambat perekonomian daerah untuk tumbuh lebih tinggi
harus dibenahi dengan cepat, diantaranya yaitu: Ketersediaan dan
kualitas infrastruktur yang masih harus ditingkatkan termasuk
dengan mendorong partisipasi masyarakat dan swasta dalam
pembangunan; dan Kinerja Birokrasi yang dianggap masih kurang
efektif akan ditangani agar pelayanan kepada masyarakat dapat
lebih meningkat.
Momentum pertumbuhan ekonomi daerah yang telah diraih
harus tetap dijaga agar peningkatan kesejahteraan rakyat terutama
pengentasan kemiskinan dan penurunan angka pengangguran
dapat
dipercepat.
Namun,
upaya
untuk
meningkatkan
kesejahteraan rakyat harus terus dilakukan tanpa melalaikan
persoalan kelestarian lingkungan hidup.
Sebagai dokumen perencanaan Pembangunan Daerah, RKPD
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016 memuat Rencana Kerja
SKPD
yang
akan
Pembangunan
dilaksanakan
Daerah,
Indikator
pikiran DPRD, penanggung
jawab
pada
Hasil
Tahun
2016,
Program,
Prioritas
Pokok-pokok
Program, dan Rincian Pagu
Indikatif Pembiayaan untuk mencapai sasaran program, dengan
demikian RKPD mempunyai fungsi pokok sebagai berikut:
1. menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tahun 2010-2015 ke dalam rencana operasional;
2. memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan
strategi
jangka
panjang
dan
menengah
dengan
tujuan
perencanaan dan penganggaran tahunan Pembangunan Daerah;
3. mengarahkan proses penyusunan RENJA dan RKA SKPD;
4. menjadi dasar pedoman dalam penyusunan KUA, PPAS, RAPBD,
dan APBD;
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 3
5. instrumen bagi Pemerintah Daerah untuk mengukur Kinerja
Penyelenggaraan Fungsi dan Urusan Wajib Daerah;
6. instrumen bagi Pemerintah Daerah sebagai acuan penyusunan
LPPD kepada Pemerintah, LKPJ kepada DPRD; dan
7. menyediakan informasi bagi pemenuhan Laporan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang perlu disampaikan
kepada Pemerintah Tingkat Atas.
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah
Tingkat
II
di
Sulawesi
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
4. Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2007
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun2005 –
2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor
4700);
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 4
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang
(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657);
9. Peraturan
Pemerintah
Penyusunan
Rencana
Nomor
Kerja
21
dan
Tahun
Anggaran
2004
tentang
Kementerian
Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004
Nomor
75,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 4406);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4574);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4575);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah
Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005
Nomor
139,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 4577);
13. Peraturan
Pemerintah
Nomor
58
Tahun
2005
tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 5
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4464);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsidan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007
Nomor
89,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 4741);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
19. Peraturan
Pemerintah
Dekonsentrasi
dan
Nomor
Tugas
7
Tahun
Pembantuan
2008
(Lembaran
tentang
Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
Daerah
(Lembaran
Negara
RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2008 tentang Perubahan
Nama Kabupaten Selayar Menjadi Kabupaten Kepulauan Selayar
Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4889);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah
diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 30);
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 6
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
25. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 – 2028 (Lembaran Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 10);
26. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun
2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018 (Lembaran Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 Nomor 1);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 3 Tahun
2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat
Kabupaten
Daerah
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Selayar
Tahun
(Lembaran
2008
Daerah
Nomor
3)
sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 8 Tahun
2013
tentang
Perubahan
Kedua
Atas
Peraturan
Daerah
Kabupaten Selayar Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan,
Susunan
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Perangkat
Daerah
Kabupaten Selayar (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan
Selayar Tahun 2010 Nomor 36);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 10
Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2005 –
2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun
2009 Nomor 10);
29. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 3 Tahun
2010 tentang Tata Cara Penyusunan Pembangunan Daerah dan
Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010
Nomor 3);
30. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 13
Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Selayar Tahun 2010 – 2015 (Lembaran
Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2011 Nomor 13);
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 7
31. Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 17 Tahun 2012
tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten
Kepulauan Selayar Nomor 3 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Penyusunan
Pembangunan
Daerah
dan
Pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Berita Daerah
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2012 Nomor ....);
1.3. Hubungan Antar Dokumen
Sinergi antar dokumen merupakan penentu utama kelancaran
pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan. Sinergi pusatdaerah dan antar daerah dilakukan dalam seluruh proses mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi yang
mencakup kerangka kebijakan, regulasi, anggaran, kelembagaan,
dan pengembangan wilayah.
Pola perencanaan pembangunan daerah sama dengan pola
perencanaan pembangungan nasional, dimana RPJP Nasional
menjadi acuan dalam penyusunan RPJP Daerah. Selain itu, RPJM
Nasional menjadi pedoman penyusunan RPJM Daerah dan RKP
Nasional menjadi acuan pula dalam penyusunan RKP Daerah
melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).
Rencana Kerja Pembangunan Daerah ini menjadi pedoman dalam
penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),
sebagaimana digambarkan dalam bagan alir dibawah ini :
Bagan Alir
Keterkaitan antar dokumen perencanaan pembangunan daerah
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 8
1.4. Sistematika Dokumen RKPD
Sistematika dokumen RKPD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun
2016 terdiri atas:
BAB I
:
PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang penyusunan RKPD,
dasar hukum penyusunan, hubungan antardokumen
RKPD dengan dokumen perencanaan pembangunan
lainnya, maksud dan tujuan penyusunan RKPD Tahun
2016 dan sistematika penyusunan RKPD.
BAB II
: EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
Menguraikan
penjelasan
tentang
gambaran
umum
kondisi daerah dan hasil evaluasi RKPD tahun 2014
dan permasalahan pembangunan daerah dengan sub
bab sebagai berikut:
a. Gambaran
umum
kondisi
daerah
menjelaskan
tentang kondisi daerah mencakup aspek geografi dan
demografi,
kesejahteraan
masyarakat,
pelayanan
umum, dan daya saing daerah.
b. Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD
sampai dengan tahun berjalan dan realisasi RPJMD
mencakup
capaian
pemerintahan
daerah
kinerja
penyelenggaraan
menurut
urusan/bidang
urusan pemerintahan daerah, program, kegiatan,
realisasi target kinerja, lokasi dan SKPD penanggung
jawab.
Hasil
evaluasi
dimaksud
merupakan
kompilasi dari hasil penilaian realisasi pencapaian
target, penyerapan dana, dan kendala yang dihadapi
atas pelaksanaan Renja SKPD berdasarkan laporan
sampai dengan Triwulan IV Tahun 2014 dan target
program/kegiatan RKPD tahun 2015.
c. Permasalahan pembangunan daerah, berisi uraian
rumusan
umum
permasalahan
pembangunan
daerah berdasarkan hasil analisis gambaran umum
kondisi daerah dan evaluasi pelaksanan program
dan kegiatan RKPD Tahun 2014 yang menjadi isu
permasalahan daerah yang berhubungan dengan
prioritas pembangunan daerah, dan permasalahan
lainnya yang berhubungan dengan layanan dasar
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 9
dan pengelolaan potensi unggulan daerah.
BAB III :
RANCANGAN
KERANGKA
EKONOMI
DAERAH
BESERTA KERANGKA PENDANAAN
Menguraikan kondisi ekonomi daerah tahun lalu dan
tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator
pertumbuhan
ekonomi
daerah,
sumber-sumber
pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah dalam
mendanai pembangunan daerah Tahun 2015, meliputi
pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan
daerah dengan uraian sampai dengan kelompok, jenis,
dan objek pendapatan, belanja dan pembiayaan.
BAB IV :
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Menguraikan
prioritas
dan
sasaran
pembangunan
daerah Tahun 2016 berdasarkan analisis terhadap hasil
evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan target yang
direncanakan dalam RPJMD Tahun 2016, sehingga
dapat
digambarkan
daerah
dan
isu
permasalahan
strategis
mempertimbangkan
yang
kerangka
pembangunan
mendesak
ekonomi
dengan
daerah
dan
kemampuan pendanan Tahun 2016.
BAB V
: RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
DAERAH
Berisi rincian program/kegiatan pokok RKPD Tahun
2016, SKPD pelaksana, indikator capaian masingmasing program dan kegiatan serta pagu indikatifnya.
BAB VI :
PENUTUP
Penutup
yang
berisi
harapan-harapan
dalam
mengimplementasikan RKPD Tahun 2016.
1.5. Maksud dan Tujuan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan
Selayar Tahun 2016 disusun dengan maksud:
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 10
1. menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka menyusun Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah
dengan penyusunan Kebijakan Umum
APBD,
yang
didahului
dan penentuan
Prioritas dan Pagu Anggaran Sementara; dan
2. sebagai pedoman Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah Tahun 2016.
Adapun tujuannya adalah:
1. sebagai acuan bagi seluruh SKPD/Camat/Desa/Lurah dalam
lingkup
Pemerintah
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
dalam
menyusun program dan kegiatan yang dianggarkan melalui
Anggaran
Pendapatan
Pendapatan
dan
Belanja
dan
Belanja
Daerah
Daerah,
Provinsi,
dan
Anggaran
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara pada Tahun Anggaran 2016; dan
2. untuk menciptakan sinergi dalam pelaksanaan pembangunan
daerah antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar
tingkat pemerintahan serta menciptakan efisien alokasi sumber
daya dalam pembangunan daerah serta integrasi peran dunia
usaha,
Perguruan Tinggi dan Komunitas dalam mewujudkan
pembangunan
sektoral
dan
perkuatan
Pembangunan
Kewilayahan untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 11
BAB II.
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.1.1.
Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah
Secara geografis wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar terletak antara
5042’~70 35’ Lintang Selatan dan 1200 15’~122’ 30’ Bujur Timur. Kabupate
Kepulauan Selayar merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi
Selatan, dan satu-satunya Kabupaten yang terpisah dari Pulau Sulawesi,
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
-
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba;
-
Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Flores;
-
Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar; dan
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores dan Nusa Tenggara
Timur.
Kabupaten Kepulauan Selayar terletak di tengah bentangan barat-
timur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berada di antara Alur
Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), yakni ALKI II dan III.
Keunggulan
tersebut dilengkapi lagi dengan bentangan garis pantai yang mayoritas
berbatasan dengan laut dalam, yang selama ini digunakan sebagai jalur lalu
lintas transportasi domestik, nasional dan internasional. Jalur transportasi
tersebut
melalui
Selat
Selayar,
sehingga
Selayar
sangat
potensil
dikembangkan sebagai Pusat Distribusi Logistik 9 bahan kebutuhan pokok
dan bahan bakar minyak ke Kawasan Timur Indonesia (KTI). Lebih jauh lagi
pengembangan Selayar dan pulau-pulau kecil di sekitarnya didukung pula
oleh potensi sumberdaya alam, terutama di sektor perminyakan di kawasan
utara Pulau Selayar, sektor perikanan dan pariwisata di kawasan tengah
dan selatan Pulau Selayar dan Taman Nasional Laut Takabonerate.
Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri atas 130 Pulau baik
pulau besar maupun pulau kecil. Gugusan Kepulauan tersebut sebagian
dihuni penduduk, sebagian lagi adalah pulau yang tidak berpenghuni.
Pulau-pulau berpenghuni tersebut antara lain Pulau Pasi Tanete, Pulau Pasi
Gusung, Bahuluang, Tambolongang, Polassi, Jampea, Lambego, Bonerate,
Pasi Tallu, Kakabia, Jinato, Kayuadi, Rajuni, Rajuni Bakka, Rajuni Ki’di,
Kalaotoa, Latondu, Pulo Madu dan lain-lain. Jumlah keseluruhan pulau
berpenghuni 26 buah. Gambaran wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar
secara administratif, dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini:
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 12
Gambar 2.1 Peta Administratif Kabupaten Kepulauan Selayar
Luas keseluruhan wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar adalah
10.503,69 km2 dimana luas daratan 1.357,03 km2, sedangkan luas laut
9.146,66 km2, dengan panjang garis pantai yaitu 670 km.
Secara
administratif pada tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar
terbagi menjadi 11 Kecamatan, 81 desa dan 7 kelurahan. Sebanyak 5 (lima)
kecamatan berada di Kepulauan, masing-masing Kecamatan Pasimarannu
dengan ibukotanya Bonerate, Kecamatan Pasimasunggu dengan ibukotanya
Benteng Jampea, Kecamatan Pasimasunggu Timur ibukotanya Ujung
Jampea, Kecamatan Taka Bonerate ibukotanya Kayuadi, dan Kecamatan
Pasilambena ibukotanya Kalaotoa. Adapun 6 kecamatan lainnya berada di
daratan Pulau Selayar, masing-masing Kecamatan Benteng ibukotanya
Benteng,
Kecamatan
Bontoharu
ibukotanya
Matalalang,
Kecamatan
Bontosikuyu ibukotanya Pariangan, Kecamatan Bontomanai ibukotanya
Polebunging,
Kecamatan
Buki
ibukotanya
Buki
dan
Kecamatan
Bontomatene ibukotanya Batangmata. Berikut adalah rincian luas wilayah
per Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar
No
Kecamatan
Luas (km2)
1
Pasimarannu
176,35
2
Pasilambena
102,99
3
Pasimasunggu
114,5
4
Taka Bonerate
221,07
5
Pasimasunggu Timur
47,93
6
Bontosikuyu
199,11
7
Bontoharu
129,75
8
Benteng
7,12
9
Bontomanai
115,56
10
Bontomatene
159,92
11
Buki
82,73
Sumber: Kepulauan Selayar Dalam Angka (BPS, 2014)
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 13
A. Topografi dan Kondisi Tanah
Kondisi topografi Kabupaten Kepulauan Selayar bervariasi, sebagian
tanah datar dan ada yang agak miring. Fisiografi Pulau Selayar terbagi
dalam beberapa morfologi bentuk lahan. Satuan-satuan morfologi bentuk
lahan Pulau Selayar dapat dikelompokkan menjadi tiga satuan morfologi,
yaitu:
Satuan morfologi tersebut di atas dikontrol oleh batuan dan struktur
dan formasi geologi yang ada di Pulau Selayar. Satuan morfologi daratan
alluvial pantai menempati daratan sempit di pantai barat Pulau Selayar dan
terbentuk oleh endapan pasir, pantai lempungan, kerikil yang bersifat lepas
dan lapisan tipis batu gamping koral. Sedangkan batuan morfologi
perbukitan gelombang dan satuan morfologi perbukitan dengan lereng terjal
umumnya menempati bagian barat dengan ketinggian 356-657 meter di
atas permukaan laut. Bentang alam yang tinggi di sini di antaranya puncak
Gunung Bontoharu (435 m), Gunung Bontokali (353 m), serta Gunung
Bontosikuyu (607 m). Satuan morfologi ini ditempati oleh endapan hasil
gunung api berupa breksi, lafa, konglomerat, tufa dengan batuan dengan
selingan batuan sedimen laut. Persentase kelas kelerengan Pulau Selayar
umumnya didominasi oleh lereng landai (2-15%), dan semakin ke Selatan
kelerengan tersebut semakin besar. Kecamatan Bontosikuyu mempunyai
kelas sangat terjal (>40%) mencapai 43,97% terhadap luas wilayah
kecamatan, sedangkan di Kecamatan Bontoharu lereng sangat terjal
mencapai 33,12%, akan tetapi kebalikannya di Kecamatan Bontomatene
dimana lereng sangat terjal hanya mencapai 4,21% dari luas wilayah
kecamatan.
Adapun jenis tanah yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar sangat
bervariasi berdasarkan hasil analisis iklim, geologi (bahan induk), topografi
(kemiringan lereng) serta analisis vegetasi yang ada. Demikian pula
penyebarannya sangat bervariasi. Berdasarkan penamaan jenis tanah
sistem FAO dikenal jenis tanah Alluvial Matime yang terdapat pada pesisir
pantai sampai jenis tanah latosol yang berada di daerah bergunung.
Sedangkan berdasarkan penamaan tanah berdasarkan sistem USDA maka
dikenal jenis tanah Emtisol sampai Ultisol. Jenis tanah adalah turunan atau
rincian dari jenis tanah berdasarkan sifat-sifat lapisan perinci atau horizon
tanah. Macam tanah yang terdapat di Pulau Selayar adalah sebagai berikut:
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 14
Tanah Litosol. Tanah ini terbentuk pada batuan kapur pada ketinggian
lebih dari 100 meter, bentuk wilayahnya berbukit sampai bergunung
dengan lereng-lereng sangat terjal sampai vertikal. Penampang tanah
sangat tipis dan terdapat di sela-sela batu gamping berwarna coklat tua,
lempung berdebu, gumpal sempai pejal, agak keras.
Tanah Regosol Kelabu. Tanah jenis ini terdapat di sepanjang pantai
barat Pulau Selayar, dari utara sampai ke Kota Benteng, pada ketinggian
hingga 2 meter di atas permukaan laut. Bahan induknya endapan pasir
dari tufa dan batuan alkali. Penampang tanah dalam, lapisan atas
berwarna coklat tua sampai coklat, pasir granuler berbutir tunggal lepas
lapisan bawah kelabu muda, pasir, berbutir tunggal lepas.
Kompleks Rensine dan Regosol. Tanah ini terdapat pada batuan tua
dan batu gamping koral. Bentuk wilayah berbukit dengan lereng landai
sampai curam dan tidak teratur. Rensine mempunyai lapisan tanah tipis,
berwarna coklat tua kekelabuan sampai coklat tua lempung berliat remah
dan gembur. Lapisan tanah sedalam lebih kurang 25 cm, terletak di atas
kapur lunak. Regosol berwarna coklat sangat kekelabuan, berkerikil,
gumpal, gembur. Lapisan bawah coklat tua kekelabuan sampai coklat
pucat liat berdebu, pejal gembur terdapat banyak batu besar dan kerikil
di permukaan dan di dalam penampang tanah.
Mediteran Coklat Tua. Kelompok tanah ini terdapat memanjang dari
utara-selatan,
dari
Bontomatene
sampai
Barang-barang,
dengan
ketinggian antara 15-50 meter di permukaan. Bentuk wilayahnya
berombak sampai bergelombang. Bahan induk serpih bercampur tufa.
Penampang tanah cukup dalam dengan lapisan atas berwarna coklat,
lempung berdebu sampai liat, gumpal sampai kubus, keras sampai
sangat keras. Lapisan tanah bawah coklat tua kekuningan sampai coklat
kekuningan, lempung berdebu, gumpal sampai pejal, sangat keras.
Kompleks Mediteran Merah dan Litosol. Jenis tanah ini terdapat di
bagian utara Pulau Selayar, bentuk wilayahnya bergelombang dan miring
ke arah pantai. Bentuk induknya batu gamping setempat terdapat batu
koral. Tanah mediteran berpenampang sedang, lapisan atas debu, remah
sampai agak gembur. Tanah litosol mempunyai lapisan tanah sangat tipis
dengan singkapan-singkapan batu kapur.
B. Geologi
Kondisi geologi Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu geologi Pulau Selayar dan geologi pulau-pulau
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 15
kecil yang termasuk wilayah administratif Kabupaten Kepulauan Selayar.
Geologi Pulau Selayar masih berhubungan dengan geologi Sulawesi Selatan
bagian Selatan. Sedang geologi pulau-pulau kecil di kabupaten ini, yang
terletak di Laut Flores, kemungkinan berhubungan dengan geologi Pulau
Buton.
Batuan tertua yang menyusun Pulau Selayar adalah batuan gunung
api Formasi Camba yang berumur Miosen Tengah hingga Miosen Akhir.
Bagian bawah dari Formasi Camba tersusun oleh breksi, lava, konglomerat
dan tufa. Di atasnya dijumpai batuan sedimen laut yang berselingan dengan
batuan gunungapi. Batuan-batuan Formasi Camba dijumpai di bagian
tengah pulau dengan arah penyebaran utara-selatan. Di atas Formasi
Camba dijumpai Formasi Walanae yang menjemari dengan Batu gamping
Selayar. Formasi Walanae terdiri dari batupasir yang berselingan dengan
batu lanau, tufa, napal, batu lempung, konglomerat, dan batu gamping.
Formasi ini berumur dari Miosen Tengah hingga Pliosen.
Penyebaran batuan Formasi Walanae memanjang di bagian barat
Pulau Selayar dari utara ke selatan. Batu gamping Selayar penyebarannya
terutama di bagian utara dan barat, dan terdiri dari batu gamping pejal,
batu gamping koral, dan kalkarenit dengan sisipan napal dan batu pasir
gampingan. Umur dari batu gamping Selayar adalah Miosen Akhir sampai
Pliosen Awal. Batuan termuda yang tersingkap di Pulau Selayar adalah
endapan aluvial dan terumbu karang. Endapan aluvial yang merupakan
sedimen pantai dan terdiri dari hasil rombakan batuan yang tersingkap di
daratan, dijumpai di sepanjang pantai barat bagian tengah dan utara pulau.
Endapan aluvial terdiri dari kerikil, pasir, lempung, lumpur dan rombakan
terumbu karang.
Pada umumnya pulau-pulau kecil di Kabupaten Kepulauan Selayar
disusun oleh terumbu karang. Beberapa pulau menunjukkan kondisi
geologi yang sangat berbeda dengan daratan Pulau Selayar. Beberapa pulau
disusun oleh batuan beku yang berasal dari kerak kontinen seperti halnya
Pulau Buton. Pulau-pulau ini adalah Pulau Jampea yang disusun oleh
batuan beku granit, Pulau Kayuadi bagian utara disusun oleh batuan beku
yang bersifat menengah. Keberadaan pulau-pulau ini sampai sekarang
masih menjadi obyek penelitian yang menarik bagi pakar geologi. Batuanbatuan yang menyusun Pulau Selayar pada umumnya terlihat lemah
sampai sedang dengan kemiringan batuan ke arah barat dan jurus
perlapisannya relatif utara-selatan.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 16
C. Hidrologi
Kondisi hidrologi Pulau Selayar sangat berkaitan dengan tipe iklim
dan kondisi geologi pulau ini. Kondisi hidrologi permukaan ditentukan oleh
sungai-sungai yang ada di Pulau Selayar, yang pada umumnya debit air
sungai-sungai tersebut relatif kecil akibat sempitnya daerah aliran sungai
dan sistem sungainya. Akibat sistem pengaliran langsung ke laut dan
kondisi batuan yang berkelurusan (straight) rendah, serta curah hujan yang
tidak mendukung sungai-sungai yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar,
sehingga
besaran
debit
air
sungai-sungai
di
Selayar
sulit
diukur.
Berdasarkan susunan stratigrafi dan struktur geologi, maka pada wilayah
bagian tengah (yang merupakan sebaran endapan formasi Walanae)
merupakan suatu formasi lapisan batuan pembawa air yang bersifat
tertekan (aresian aquifes) dengan debit air kecil sampai sedang (kurang dari
1-3 liter/detik).
Air tanah bebas (watertable groundwater) dijumpai pada endapan
alluvial dan endapan pantai, endapan formasi Walanae serta pada lembahlembah yang ditempati oleh endapan batuan formasi Camba. Tingkat
kedalaman air tanah sangat bervariasi tergantung pada keadaan alam dan
jenis lapisan batuan. Pada endapan alluvial dan endapan pantai, tingkat
kedalaman muka air tanahnya berkisar antara 5 – 6 meter, dan sangat
dipengaruhi oleh intrusi air laut. Air tanah bebas ini dapat dijumpai pada
daerah yang ditutupi oleh endapan batu gamping Selayar dari formasi
Walanae berupa aliran tanah terbatas rekahan ataupun ruang akibat
pelarutan yang membentuk sungai bawah tanah. Sumber air yang ada
sangat terbatas, sehingga hampir keseluruhannya telah termanfaatkan
untuk memenuhi keperluan penduduk. Indikasi keberadaan mata air
tersebut terdapat di beberapa wilayah antara lain: Batangmata Sapo,
Lembang Lembang, Bonto dan sebelah timur Tiletile, dengan besaran debit
air relatif kecil sampai sedang (1 – 4 liter/detik).
Sistem aliran hidrogeologi di Pulau Selayar menunjukkan adanya
pergerakan air, baik air permukaan maupun air tanah menuju ke kawasan
perairan laut. Pada daerah yang ditempati satuan batu gamping, aliran air
tanah terbatas pada rekahan ataupun ruang akibat pelarutan membentuk
sungai-sungai bawah tanah. Ini dapat dijumpai di sekitar wilayah Tajuiya,
Tamasongia dengan debit air yang bervariasi. Keterbatasan sumber air
akibat cakupan luas DAS yang relatif sempit, struktur batuan permukaan
dan catchment area sangat sempit menjadi tolak ukur untuk menggali
potensi air. Oleh karena itu arahan penggunaan lahan pada kawasan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 17
potensial resapan air dibatasi untuk kawasan budidaya dan penggalian
sumber air tanah khususnya kawasan Utara.
D. Klimatologi
Curah hujan di suatu tempat antara lain di pengaruhi oleh keadaan
iklim,
keadaan
geografi
dan
perputaran/pertemuan
arus
udara.
Berdasarkan pencatatan stasiun meteorologi Benteng secara rata-rata
jumlah hari hujan sekitar 11 hari dengan jumlah curah hujan 216 mm pada
tahun 2013. Sementara itu, berdasarkan stasiun meteorologi Bontomatene
secara rata-rata jumlah hari hujan sekitar 5 hari dengan jumlah curah
hujan 18,16 mm pada tahun 2013. Berikut disajikan jumlah hari
hujan/curah hujan di stasiun meteorologi pada Tabel di bawah ini:
Tabel 2.2 Curah Hujan Rata-rata pada Stasiun Meteorologi Benteng
Kab. Kepulauan Selayar Tahun 2011-2013
2011
2012
2013
Hari
Hari
Curah
Hari
Curah
Bulan
Hujan Curah Hujan
Hujan
Hujan Hujan
(hari) Hujan (hari)
(mm)
(hari)
(mm)
(mm)
Januari
12
128
11
173
22
477
Februari
9
102
12
193
12
136
Maret
11
78
16
177
4
43
April
12
238
15
158
15
313
Mei
10
201
16
342
15
211
Juni
5
108
7
172
11
480
Juli
7
58
11
60
14
312
Agustus
2
13
1
15
September
1
2
1
11
Oktober
6
59
3
19
4
22
November
16
172
12
293
11
171
Desember
9
321
16
305
20
420
Rata-rata per
9 133,3
16
168
11
216
bulan
6
Sumber: Kepulauan Selayar Dalam Angka (BPS 2014)
Berdasarkan data pada Stasiun Meteorologi Benteng (Tabel 2.1), hujan
turun tersebar dengan bulan-bulan relatif basah (≥100 mm) antara Bulan
Januari- Juni dan Bulan November-Desember dan bulan-bulan relatif
kering (≤ 60 mm) antara Bulan Juli-Oktober. Berdasarkan data dari Stasiun
Meteorologi Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar termasuk tipe curah
hujan C dimana termasuk kategori sedang, dengan nilai Q = 50% dimana Q
adalah perbandingan rata-rata jumlah bulan kering (≤ 60 mm) dibagi
dengan rata-rata jumlah bulan basah (≥100 mm) dikalikan 100 %.
Sedangkan rata-rata jumlah curah hujan tahunan 146,25 mm/tahun
dengan rata-rata jumlah hari hujan 10 hari/tahun.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 18
Tabel 2.3 Curah Hujan Rata-rata pada Stasiun Meteorologi Bontomatene
Kab. Kepulauan Selayar Tahun 2011-2013
2011
2012
2013
Bulan
Hari
Hujan
(hari)
Curah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
(hari)
Curah
Hujan
(mm)
Januari
4
5
3
17
Februari
1
2
6
9
Maret
2
3
7
16
April
4
9
7
14
Mei
6
18
7
15
Juni
2
6
1
34
Juli
Agustus
September
1
5
Oktober
3
13
November
5
12
4
17
Desember
4
7
4
11
Rata-rata per bulan
3,2
8
3,25 11,08
Sumber: Kepulauan Selayar Dalam Angka (BPS 2014)
Hari
Huja Curah
n
Hujan
(hari (mm)
)
7
25
2
4
4
43
5
11
9
60
8
25
7
17
1
1
1
1
5
6
11
25
5
18,16
Sedangkan berdasarkan data pada Stasiun Meteorologi Bontomatene
(tabel 2.2), hujan turun tersebar dengan bulan-bulan relatif basah (≥100
mm) antara Bulan April-Juli dan Bulan November-Desember dan bulanbulan relatif kering (≤ 60 mm) antara Bulan Februari-Maret dan Bulan JuliOktober.
Menurut
tipe
hujan
dari
Schmidt
dan
Ferguson
(1951),
berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Bontomatene, Kabupaten
Kepulauan Selayar termasuk tipe curah hujan A dimana termasuk kategori
agak kering, dengan nilai Q = 0% dimana Q adalah perbandingan rata-rata
jumlah bulan kering (≤ 60 mm) dibagi dengan rata-rata jumlah bulan basah
(≥100 mm) dikalikan 100 %. Sedangkan rata-rata jumlah curah hujan
tahunan
155,6
mm/tahun
dengan
rata-rata
jumlah
hari
hujan
7
hari/tahun.
E. Tata Ruang Wilayah
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 20122032, khususnya pada lampiran 15 telah diatur tentang Peraturan Umum
Zonasi Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar mencakup tiga zona utama
sebagai berikut:
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 19
I.
Kawasan Lindung
Kawasan lindung dibagi kedalam beberapa kriteria yaitu Kawasan
yang memberikan perlindungan bawahannya, Kawasan Perlindungan
Setempat, Kawasan Suaka Alam , Pelestarian Alam dan Cagar
Budaya, Kawasan Rawan Bencana
Alam, serta Kawasan Lindung
Geologi.
1.1. Kawasan yang Memberikan Perlindungan Bawahannya
1.1.1. Kawasan Hutan Lindung
Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan
sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah
banjir,
mengendalikan
erosi,
mencegah
intrusi
air
laut,
dan
memelihara kesuburan tanah, dengan ketentuan umum adalah:
 Pemanfaatan kawasan pada hutan lindung dilakukan dengan
ketentuan :
- Tidak
mengurangi,
mengubah
atau
menghilangkan
fungsi
utamanya;
- Pengolahan tanah terbatas;
- Tidak menimbulkan dampak negatif terhadap biofisik dan sosial
ekonomi;
- Tidak menggunakan peralatan mekanis dan alat berat; dan/atau
- Tidak membangun sarana dan prasarana yang mengubah bentang
alam
 Dalam kawasan hutan lindung masih diperkenankan dilakukan
kegiatan lain yang bersifat komplementer terhadap fungsi hutan
lindung sebagaimana ditetapkan dalam KepmenHut Nomor 50 Tahun
2006;
 Kegiatan
pertambangan
di
kawasan
hutan
lindung
masih
diperkenankan sepanjang tidak dilakukan secara terbuka, dengan
syarat
harus
dilakukan
reklamasi
areal
bekas
penambangan
sehingga kembali berfungsi sebagai kawasan lindung;
 Kawasan hutan lindung dapat dialihfungsikan sepanjang mengikuti
prosedur dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
 Pembangunan prasarana wilayah yang harus melintasi hutan
lindung dapat diperkenankan dengan ketentuan :
- Tidak menyebabkan terjadinya perkembangan pemanfaatan ruang
budidaya di sepanjang jaringan prasarana tersebut; dan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 20
- Mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan.
1.1.2. Kawasan Resapan Air
Kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air
hujan sehingga merupakan tempat pengisian air bumi (akifer) yang
berguna sebagai sumber air, dengan ketentuan umum sebagai
berikut:
 Dalam kawasan resapan air tidak diperkenankan adanya kegiatan
budidaya;
 Permukiman yang sudah terbangun di dalam kawasan resapan air
sebelum ditetapkan sebagai kawasan lindung masih diperkenankan
namun harus memenuhi syarat :
- Tingkat kerapatan bangunan rendah (KDB maksimum 20%, dan
KLB maksimum 40%);
- Perkerasan permukaan menggunakan bahan yang memiliki daya
serap air tinggi; dan
- Dalam
kawasan
resapan
air
wajib
dibangun
sumur-sumur
resapan sesuai ketentuan yang berlaku
1.2.
Kawasan Perlindungan Setempat
1.2.1. Sempadan Pantai
Kawasan perlindungan setempat sepanjang pantai yang mempunyai
manfaat penting
untuk mempertahankan kelestarian dan kesucian
pantai, keselamatan bangunan, dan tersedianya ruang untuk lain
lintas umum, dengan ketentuan umum kegiatan sebagi berikut:
 Dalam kawasan sempadan pantai yang termasuk dalam zona inti
wilayah
pesisir
dan
pulau-pulau
kecil
tidak
diperkenankan
dilakukan kegiatan budidaya kecuali kegiatan penelitian, bangunan
pengendali air, dan sistem peringatan dini (early warning system);
 Dalam kawasan sempadan pantai yang termasuk zona pemanfaatan
terbatas
dalam
wilayah
pesisir
dan
pulau-pulau
kecil
diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya pesisir, ekowisata, dan
perikanan tradisional;
 Dalam kawasan sempadan pantai yang termasuk zona lain dalam
wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diperkenankan dilakukan
kegiatan budidaya sesuai peruntukan kawasan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; dan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 21
 Lebar sempadan pantai paling sedikit 100 (seratus) meter dari titik
pasang air laut tetinggi ke arah darat.
1.2.2. Sempadan Sungai
Kawasan
sepanjang
buatan/kanal/saluran
kiri-kanan
irigasi
primer
sungai,
yang
termasuk
sungai
mempunyai
manfaat
penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai, dengan
ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:
 Kawasan sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri-kanan
sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer yang
mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian
fungsi sungai dengan lebar sempadan sebagai berikut :
- Bertanggul dan berada dalam kawasan permukiman dengan
lebar paling sedikit 5 (lima) meter dari kaki tanggul sebelah luar;
- Tidak bertanggul dan berada diluar kawasan permukiman
dengan lebar minimal paling sedikit 100 (seratus) meter dari tepi
sungai; dan
- Tidak bertanggul pada sungai kecil diluar kawasan permukiman
dengan lebar paling sedikit 50 (lima puluh) meter
dari tepi sungai.
 Pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau;
 Dilarang
mendirikan
bangunan
kecuali
bangunan
yang
dimaksudkan untuk pengelolaan badan air dan/atau pemanfaatan
air;
 Pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menunjang fungsi taman
rekreasi;
 Dalam kawasan sempadan sungai tidak diperkenankan dilakukan
kegiatan
budidaya
yang
mengakibatkan
terganggunya
fungsi
sungai; dan
 Dalam kawasan sempadan sungai masih diperkenankan dibangun
prasarana wilayah dan utilitas lainnya dengan ketentuan tidak
menyebabkan
terjadinya
perkembangan
pemanfaatan
ruang
budidaya di sepanjang jaringan prasarana tersebut.
1.2.3. Sempadan Mata Air
Kawasan sekeliling mata air yang mempunyai manfaat penting untuk
kelestarian fungsi mata air, dengan ketentuan umum kegiatan sebagi
berikut:
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 22
 Dalam kawasan sempadan mata air tidak diperkenankan dilakukan
kegiatan budidaya yang dapat merusak mata air;
 Dalam
kawasan
sempadan
mata
air
masih
diperkenankan
dilakukan kegiatan penunjang pariwisata alam sesuai ketentuan
yang berlaku; dan
 Dilarang mendirikan bangunan tanpa kecuali
1.3.
Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
1.3.1. Taman Nasional Laut (TNL) Takabonerate
Kawasan suaka alam laut karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem
tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung
secara alami, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:
 Di dalam cagar alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan
penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan dan
kegiatan lainnya yang menunjang budidaya
 Ketentuan pelarangan kegiatan dan pendirian bangunan yang tidak
sesuai dengan fungsi kawasan.
 Tidak
diperkenankan
dilakukan
kegiatan
budidaya
yang
mengakibatkan rusak dan menurunnya fungsi kawasan;
 Tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya perikanan skala
besar atau skala usaha dan eksploitasi sumberaya kelautan yang
mengakibatkan menurunnya potensi alam laut dan perairan
lainnya;
 Dilarang dilakukan penambangan terumbu karang sehingga
 tutupan karang hidupnya kurang dari 50 % (lima puluh persen);
dan
 Masih diperkenankan dilakukan kegiatan pariwisata alam secara
terbatas dan kegiatan penelitian.
1.4. Kawasan Rawan Bencana Alam, terdiri atas:
1.4.1.
Kawasan Rawan Bencana Gelombang Pasang
Kawasan yang potensial dilanda gelombang laut dengan periode panjang
yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan
impulsive tersebut bisa berupa gempabumi tektonik, erupsi vulkanik
atau longsoran, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 23
 Dapat dilakukan pembangunan bangunan umum dan infrastrutkur
yang dibutuhkan dengan ketentuan teknis yang ramah gelombang
pasang; dan
 Kawasan
pesisir
bangunan/tanaman
rawan
gelombang
pasang
penahan
gelombang
tsunami,
dilengkapi
jalan
dan
bangunan penyelamat (escape road & escape building)
1.5.
Kawasan Lindung Geologi
1.5.1. Kawasan Rawan Abrasi
Kawasan yang potensial terjadi bencana gempa atau longsor/abrasi
yang disebabkan oleh gerakan tanah, dengan ketentuan umum
kegiatan sebagai berikut:
 Pada kawasan cagar alam geologi tidak diperkenankan adanya
kegiatan budidaya permukiman;
 Kegiatan permukiman yang sudah terlanjur terbangun pada
kawasan
rawan
bencana
geologi
harus
mengikuti
peraturan
bangunan (building code) yang sesuai dengan potensi bencana
geologi yang mungkin timbul dan dibangun jalur evakuasi;
 Pada kawasan bencana alam geologi budidaya permukiman dibatasi
dan bangunan yang ada hatus mengikuti ketentuan bangunan pada
kawasan rawan bencana alam geologi;
 Pada kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah
tidak diperkenankan adanya bangunan terkecuali bangunan yang
terkait dengan sistem jaringan prasarana wilayah dan pengendali
air;
 Dalam kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah
masih
diperkenankan
budidaya
pertanian,
perkebunan
dan
kehutanan secara terbatas; dan
 Pada kawasan lindung geologi masih diperkenankan dilakukan
budidaya pertanian, perkebunan dan kehutanan.
II. Kawasan Budi Daya
2.1. Kawasan Hutan Produksi
Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil
hutan, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:
 Dalam kawasan hutan produksi tidak diperkenankan adanya
kegiatan budidaya kecuali kegiatan kehutanan dan pembangunan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 24
sistem jaringan prasarana wilayah dan bangunan terkait dengan
pengelolaan budidaya hutan produksi;
 Kawasan
hutan
produksi
yang
dapat
dikonversi
dapat
dalihfungsikan untuk kegiatan lain di luar kehutanan setelah
potensi
hutan
tersebut
dimanfaatkan
dan
sesuai
peraturan
perundangan yang berlaku;
 Kegiatan
kehutanan
dalam
kawasan
hutan
produksi
tidak
diperkenankan menimbulkan gangguan lingkungan seperti bencana
alam;
 Kawasan hutan produksi tidak dapat dialihfungsikan untuk
kegiatan lain di luar kehutanan; dan Sebelum kegiatan pengelolaan
hutan produksi dilakukan wajib dilakukan studi kelayakan dan
studi AMDAL yang hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga
yang berwenang.
2.2. Kawasan Pertanian
Kawasan dimana dilakukan seluruh kegiatan yang meliputi usaha hulu,
usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan
sumber daya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan
berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan
manajemen
untuk
mendapatkan
manfaat
sebesar-besarnya
bagi
kesejahteraan masyarakat, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai
berikut:
 Pada kawasan pertanian dapat dibangun bangunan hunian,
fasilitas sosial dan ekonomi secara terbatas dan sesuai kebutuhan
 Sawah beririgasi teknis tidak boleh dialihfungsikan
 Peruntukan budidaya pertanian pangan lahan basah dan lahan
kering
diperkenankan
untuk
dialihfungsikan
sesuai
dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali
lahan pertanian tanaman pangan yang telah mempunyai ketetapan
hukum;
 Kegiatan budidaya pertanian tanaman pangan lahan basah dan
lahan kering tidak diperkenankan menggunakan lahan yang
dikelola dengan mengabaikan kelestarian lingkungan, misalnya
penggunaan pupuk yang menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan, dan pengolahan tanah yang tidak memperhatikan
aspek konservasi;
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 25
 Peruntukan budidaya pertanian pangan lahan basah dan lahan
kering
diperkenankan
untuk
dialihfungsikan
sesuai
dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali
lahan
pertanian
tanaman
pangan
berkelanjutan
yang
telah
ditetapkan dengan undang-undang;
 Pada
kawasan
bangunan
budidaya
prasarana
pertanian
wilayah
dan
diperkenankan
bangunan
yang
adanya
bersifat
mendukung kegiatan pertanian; dan
 Dalam
kawasan
pertanian
masih
diperkenankan
dilakukan
kegiatan wisata alam secara terbatas, penelitian dan pendidikan.
Kegiatan pertanian tidak diperkenankan dilakukan di dalam
kawasan lindung.
2.3. Kawasan Perkebunan
Kawasaan dimana dilakukan segala kegiatan yang mengusahakan
tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam
ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan barang dan jasa
hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan
teknologi,
permodalan
serta
manajemen
untuk
mewujudkan
kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat, dengan
ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:
 Dalam
kawasan
diperkenankan
perkebunan
penanaman
dan
jenis
perkebunan
tanaman
rakyat
tidak
perkebunan
yang
bersifat menyerap air dalam jumlah banyak, terutama kawasan
perkebunan yang berlokasi di daerah hulu/kawasan resapan air;
 Bagi kawasan perkebunan besar tidak diperkenankan merubah
jenis tanaman perkebunan yang tidak sesuai dengan perizinan yang
diberikan;
 Dalam
kawasan
diperkenankan
perkebunan
adanya
besar
bangunan
dan
yang
perkebunan
bersifat
rakyat
mendukung
kegiatan perkebunan dan jaringan prasarana wilayah;
 Alih fungsi kawasan perkebunan menjadi fungsi lainnya dapat
dilakukan sepanjang sesuai dan mengikuti ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
 Sebelum kegiatan perkebunan besar dilakukan diwajibkan untuk
dilakukan studi kelayakan dan studi AMDAL yang hasilnya
disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga yang berwenang;
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 26
 Kegiatan perkebunan tidak diperkenankan dilakukan di dalam
kawasan lindung; dan
 Dilarang memindahkan hak atas tanah usaha perkebunan yang
mengakibatkan terjadinya satuan usaha yang kurang dari luas
minimum (sesuai Peraturan Menteri).
2.4. Kawasan Peternakan
Kawasan dimana dilakukan segala urusan yang berkaitan dengan
sumber daya fisik, benih, bibit dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin
peternakan,
budi
daya
ternak,
panen,
pascapanen,
pengolahan,
pemasaran, dan pengusahaannya, dengan ketentuan umum kegiatan
sebagai berikut:
 Dapat dibangun bangunan hunian, fasilitas sosial dan ekonomi
secara terbatas dan sesuai kebutuhan
 Perlu
dibangun
infrastruktur
penunjang
peternakan
secara
memadai; dan
 Kawasan peternakan dikembangkan pada kawasan yang tidak
menimbulkan gangguan terhadap permukiman.
2.5. Kawasan Perikanan
Kawasan
dimana
dilakukan
kegiatan
yang
berhubungan
dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya
secara berkelanjutan, mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan
sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis
perikanan, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:
 Dapat dibangun bangunan hunian, fasilitas sosial dan ekonomi
secara terbatas dan sesuai kebutuhan
 Kawasan budidaya perikanan tidak diperkenankan berdekatan
dengan kawasan yang bersifat polutif;
 Dalam kawasan perikanan masih diperkenankan adanya kegiatan
lain
yang
bersifat
mendukung
kegiatan
perikanan
dan
pembangunan sistem jaringan prasarana sesuai ketentuan yang
berlaku;
 Kawasan perikanan diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
 Dalam
kawasan
perikanan
masih
diperkenankan
dilakukan
kegiatan wisata alam secara terbatas, penelitian dan pendidikan;
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 27
 Kegiatan perikanan tidak diperkenankan dilakukan di dalam
kawasan lindung.
2.6. Kawasan Pertambangan
Kawasan dimana dilakukan sebagian atau seluruh tahapan kegiatan
dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan tambang galian
C
yang meliputin penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,
konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan
dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang, dengan ketentuan umum
kegiatan sebagai berikut:
 Kawasan pertambangan tidak dapat dikembangkan pada kawasan
taman nasional, hutan lindung, kawasan dengan kemiringan diatas
40% dan cagar alam/budaya;
 Kegiatan usaha pertambangan tidak dapat dilaksanakan pada
tempat
yang
dilarang
pertambangan
sesuai
untuk
melakukan
dengan
kegiatan
ketentuan
usaha
peraturan
perundangundangan;
 Pada kawawsan pertambangan dapat dibangun bangunan hunian,
fasilitas sosial dan ekonomi secara terbatas dan sesuai kebutuhan;
 Kawasan pascatambang wajib dilakukan rehabilitasi (reklamasi
dan/atau revitalisasi) sehingga dapat digunakan kembali untuk
kegiatan lain, seperti pertanian, kehutanan, dan pariwisata;
 Kegiatan
permukiman
diperkenankan
secara
terbatas
untuk
menunjang kegiatan pertambangan dengan tetap memperhatikan
aspek-aspek keselamatan; dan
 Sebelum kegiatan pertambangan dilakukan wajib dilakukan studi
kelayakan dan studi AMDAL yang hasilnya disetujui oleh tim
evaluasi dari lembaga yang berwenang.
 Pelarangan pembuangan zat pencemaran lingkungan dari hasil
aktivitas pertambangan.
 Pengelolaan Limbah B3 yang mengacu kepada peraturan perundang
– undangan yang berlaku.
 Pengenaan Insentif dan disinsentif bagi industri – industri yang
mengelola lingkungan dengan baik atau sebaliknya.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 28
2.7. Kawasan Industri
Kawasan dimana dilakukan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya,
termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri, dengan
ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:
 Untuk meningkatkan produktifitas dan kelestarian lingkungan
pengembangan kawasan industri harus memperhatikan aspek
ekologis;
 Lokasi kawasan industri tidak diperkenankan berbatasan langsung
dengan kawasan permukiman;
 Pada
kawasan
industri
diperkenankan
adanya
permukiman
penunjang kegiatan industri yang dibangun sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku;
 Pada kawasan industri masih diperkenankan adanya sarana dan
prasarana wilayah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
 Pengembangan kawasan industri harus dilengkapi dengan jalur
hijau (greenbelt) sebagai penyangga antar fungsi kawasan, dan
sarana pengolahan limbah;
 Pengembangan zona industri yang terletak pada sepanjang jalan
arteri atau kolektor harus dilengkapi dengan frontage road untuk
kelancaran aksesibilitas; dan
 Setiap
kegiatan
industri
harus
dilengkapi
dengan
upaya
pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan serta
dilakukan studi AMDAL.
2.8. Kawasan Pariwisata
Kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau didirikan untuk
memenuhi kebutuhan pariwisata, dengan ketentuan umum kegiatan
sebagai berikut:
 Pada kawasan pariwisata alam tidak diperkenankan dilakukan
kegiatan yang dapat menyebabkan rusaknya kondisi alam terutama
yang menjadi obyek wisata alam;
 Dalam kawasan pariwisata dilarang dibangun permukiman dan
industri yang tidak terkait dengan kegiatan pariwisata;
 Dalam kawasan pariwisata diperkenankan adanya sarana dan
prasarana yang mendukung kegiatan pariwisata dan system
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 29
prasarana wilayah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku;
 Pada kawasan pariwisata diperkenankan dilakukan penelitian dan
pendidikan.
 Pada kawasan pariwisata alam tidak diperkenankan adanya
bangunan lain kecuali bangunan pendukung kegiatan wisata alam;
 Pengembangan
pariwisata
harus
dilengkapi
dengan
upaya
pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan serta
studi AMDAL.
2.9. Kawasan Permukiman
Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar
kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan
yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian dan tempat kegiatan yang menudukung prikehidupan dan
penghidupan, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:
 Peruntukan
kawasan
dialihfungsikan
permukiman
sesuai
dengan
diperkenankan
ketentuan
untuk
peraturan
perundangundangan yang berlaku;
 Pada kawasan permukiman diperkenankan adanya sarana dan
prasarana
pendukung
fasilitas
permukiman
sesuai
dengan
petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku;
 Dalam kawasan permukiman masih diperkenankan dibangun
prasarana wilayah sesuai dengan ketentuan peraturan yang
berlaku;
 Kawasan permukiman harus dilengkapi dengan fasilitas sosial
termasuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan;
 Dalam
kawasan
permukiman
masih
diperkenankan
adanya
kegiatan industri skala rumah tangga dan fasilitas sosial ekonomi
lainnya dengan skala pelayanan lingkungan;
 Kawasan permukiman tidak diperkenankan dibangun di dalam
kawasan lindung/konservasi dan lahan pertanian dengan irigasi
teknis;
 Dalam kawasan permukiman tidak diperkenankan dikembangkan
kegiatan yang mengganggu fungsi permukiman dan kelangsungan
kehidupan sosial masyarakat;
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 30
 Pengembangan kawasan permukiman harus dilakukan sesuai
ketentuan peraturan yang berlaku di bidang perumahan dan
permukiman;
 Pembangunan
hunian
dan
kegiatan
lainnya
di
kawasan
permukiman harus sesuai dengan peraturan teknis dan peraturan
lainnya yang berlaku ( KDB, KLB, sempadan bangunan, dan lain
sebagainya); dan
Pada kawasan permukiman perkotaan harus disediakan prasarana dan
sarana dasar pendukung permukiman yang tersambung dengan sistem
prasarana perkotaan yang sudah ada.
2.10.
Kawasan Peruntukan Lainnya
Kawasan khusus yang bertumbuh sesuai kebutuhan dan karakteristik
wiilayah, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:
 Peruntukan kawasan diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
 Diperkenankan adanya sarana dan prasarana pendukung fasilitas
peruntukan tersebut sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan
yang berlaku;
 Alokasi peruntukan yang diperkenankan adalah lahan terbuka
(darat dan perairan laut) yang belum secara khusus ditetapkan
fungsi pemanfaatannya dan belum banyak dimanfaatkan oleh
manusia serta memiliki akses yang memadai untuk pembangunan
infrastruktur;
 Dilarang melakukan kegiatan yang merusak fungsi ekosistem
daerah peruntukan;
 Pembangunan kawasan peruntukan lainnya harus sesuai dengan
peraturan teknis dan peraturan lainnya yang berlaku (KDB, KLB,
sempadan bangunan, dan lain sebagainya);
 Kegiatan pembangunan tidak diperkenankan dilakukan di dalam
kawasan lindung;
 Pada kawasan pertahanan dan keamanan pengembangan kegiatan
budidaya
dilakukan
secara
selektif
untuk
menjaga
fungsi
utamanya; dan
 Peruntukan kawasan pertahanan dan keamanan diantaranya
adalah sebagai basis militer.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 31
III. Zona Sistem Prasarana Kabupaten
Zona pada sistem jaringan perkotaan yang terdiri dari areal pada jaringan
transportasi
dan
prasana
penunjangnya,
dengan
ketentuan
umum
kegiatan sebagai berikut:
 Sesuai dengan fungsi dan peranan perkotaan yang bersangkutan;
 Sesuai dengan karakteristik fisik perkotaan dan sosial budaya
masyarakatnya;
 Mengacu pada standar teknik perencanaan yang berlaku; dan
Pemerintah
Kabupaten
tidak
diperkenankan
merubah
sistem
perkotaan yang telah ditetapkan pada sistem nasional dan provinsi,
kecuali atas usulan pemerintah kabupaten dan disepakati bersama.
3.1. Zona Sistem Jaringan Transportasi Darat
Areal sekitar sistem jaringan transportasi darat (jalan, jembatan,
terminal, halte), dengan ketentuan umum kegiatan sebagi berikut:
 Di sepanjang sistem jaringan jalan nasional dan provinsi tidak
diperkenankan adanya kegiatan yang dapat menimbulkan hambatan
lalu lintas regional;
 Di sepanjang sistem jaringan jalan nasional dan provinsi tidak
diperkenankan adanya akses langsung dari bangunan ke jalan;
 Bangunan di sepanjang sistem jaringan jalan nasional dan provinsi
harus memilki sempadan bangunan yang sesuai dengan ketentuan
setengah ruas milik jalan ditambah 1;
- Lebar ruang pengawasan jalan ditentukan dari tepi jalan aling
sedikit dengan ukuran sebagai berikut :
- Jalan kolektor primer 10 (sepuluh) meter;
- Jalan lokal primer 7 (tujuh) meter;
- Jalan lingkungan primer 5 (lima) meter;
- Jembatan 100 (seratus) meter ke arah hilir dan hulu
- Lokasi terminal tipe B dan C diarahkan lokasi yang strategis dan
memiliki
akses
ke
jalan
kolektor
primer
sesuai
peraturan
perundangan yang berlaku.
3.2. Zona Sistem Jaringan Transportasi Laut
Areal sekitar sistem jaringan transportasi laut (pelabuhan), dengan
ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:
 Pelabuhan laut harus memiliki kelengkapan fasilitas pendukung
sesuai dengan fungsi dari pelabuhan tersebut; dan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 32
 Pelabuhan laut harus memiliki akses ke jalan kolektor primer
3.3. Zona Sistem Jaringan Transportasi Udara
Areal sekitar sistem jaringan transportasi udara (Bandar Udara), dengan
ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:
 Bandar Udara harus memiliki kelengkapan fasilitas pendukung sesuai
dengan fungsi dari bandar udara.
 Bandar udara harus memiliki akses ke jalan kolektor primer.
 Harus memenuhi standar operasi penerbangan diantaranya yaitu :
- Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)
- Tas Kawasan Kebisingan (BKK)
- Daerah Lingkungan Kerja (DLK)
- Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKP)
3.4. Zona Sistem jaringan Energi
Areal sekitar sistem jaringan energi (kabel listrik) dengan ketentuan
umum kegiatan sebagai berikut:
 Ditetapkan bahwa pada ruang yang berada di bawah SUTUT dan
SUTET tidak diperkenankan adanya bangunan permukiman, kecuali
berada di kiri-kanan SUTUT dan SUTET sesuai ketentuan yang
berlaku.
3.5. Zona Sistem Jaringan Telekomunikasi
Areal sekitar sistem jaringan telekomunikasi (BTS) dengan ketentuan
umum kegiatan sebagai berikut:
 Ruang Bebas di sekitar menara berjari-jari minimum sama dengan
tinggi menara; dan
 Diarahkan
untuk
bersama-sama
menggunakan
diantara
para
menara
penyedia
telekomunikasi
layanan
secara
telekomunikasi
(provider).
3.6. Zona Sistem JaringanSumber Daya Air
Areal sekitar sistem jaringan Sumber Daya Air (sungai,bendung dan
irigasi), dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:
 Diatur
pada
ketentuan
umum
peraturan
zonasi
kawasan
perlindungan setempat
3.7. Sistem Prasarana Lingkungan
Areal sekitar sistem prasarana lingkungan (Tempat Pengolahan Sampah
terpadu), dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 33
 TPST tidak diperkenankan terletak berdekatan dengan kawasan
permukiman;
 Lokasi TPST harus didukung oleh studi AMDAL yang telah disepakati
oleh instansi yang berwenang;
 Pengelolaan sampah dalam TPST dilakukan dengan system sanitary
landfill sesuai ketentuan peraturan yang berlaku;
 Dalam lingkungan TPST disediakan prasarana penunjang pengelolaan
sampah.
F. Potensi Pengembangan Wilayah
Dalam rangka implementasi Inpres No. 5/2008 tentang Fokus
Program Ekonomi 2008 – 2009, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 19/2008 tentang Pengembangan Daerah Tertinggal Strategis,
Deputi
Menko
Perekonomian
bersama
Badan
Pengkajian
dan
Penerapan Teknologi (BPPT) telah melakukan kajian bertajuk ”Kajian
Percepatan
Pembangunan
dan
Peningkatan
InvestasFsi
Daerah
Tertinggal: Kasus Kabupaten Kepulauan Selayar”, Pada tahun 2009.
Kajian ini didasari pertimbangan sebagai berikut: (i) Kabupaten
Kepulauan Selayar memiliki posisi yang strategis, tepat di tengah
bentang barat-timur NKRI. (ii) Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki
sumberdaya alam yang dapat dijadikan lokomotif pembangunan
daerah, yakni perminyakan, perikanan dan pariwisata. Keunggulan
komparatif yang dimiliki oleh Kabupaten Kepulauan Selayar akan
ditransformasikan menjadi keunggulan kompetitif melalui serangkaian
rencana-rencana pembangunan yang visioner.
Melalui kajian ini telah disusun Cetak Biru Pembangunan
Kabupaten Kepulauan Selayar 2010 – 2025. Dalam Cetak Biru ini,
Pulau Selayar diarahkan menjadi Bandar Niaga Timur yang didukung
oleh
pasokan
produksi
bahan-bahan
dari
pulau-pulau
lain
di
sekitarnya. Bandar Niaga Timur ini akan melayani pasokan barang ke
dan dari KTI, yang lalu-lintas transportasinya melalui Selat Selayar.
Selain itu, Bandar Niaga Timur ini akan melayani pemenuhan
kebutuhan basecamp supply industri perminyakan di KTI. Terkait
dengan
pengembangan
tersebut,
sumberdaya
perikanan
yang
berlimpah juga akan dikembangkan menjadi suatu industri perikanan
terpadu. Demikian pula dengan sektor pariwisata, yang memiliki ikon
Taman Nasional Laut Takabonerate, yang akan diangkat menjadi pusat
destinasi wisata bahari berbasis konservasi alam. Khusus untuk
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 34
kawasan utara Pulau Selayar, berasarkan kondisi topografinya, maka
alokasi lahan pengembangan Kabupaten Kepulauan Selayar ditetapkan
sebagai berikut: (1) Industri perminyakan dan logistik, perkantoran,
dan zona industri UMKM seluas 2.800 hektar, (2) Ruang terbuka hijau
sekitar 500 hektar, dan (3) kawasan permukiman dan fasilitas
pendukung seluas 700 hektar.
2.1.1.2.
Kondisi Demografi
A. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data
BPS
Tahun
2014
dapat
diketahui
bahwa
perkembangan penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar selama beberapa
tahun terakhir senantiasa bertambah dari tahun ke tahun dengan tingkat
pertumbuhan relatif rendah dan berfluktuasi. Jumlah penduduk Kabupaten
Kepulauan Selayar pada tahun 2010 adalah sebesar 122.055 jiwa,
kemudian berkembang menjadi 123.283 jiwa pada tahun 2011, kemudian
pada tahun 2012 sebesar 124.553 jiwa dan data terakhir than 2013 menjadi
127.220 jiwa tersebar di 11 kecamatan, atau tumbuh rata-rata sebesar
1,43% pertahun dengan jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan
Benteng yaitu sebesar 23.206 jiwa, sedang yang paling rendah adalah di
Kecamatan Buki. Gambaran lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar
Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2009 - 2013
KECAMATAN
2010
2011
2012
2013
PASIMARANNU
8 959
9 000
9 011
9 141
PASILAMBENA
6 786
6 889
6 985
7 164
PASIMASUNGGU
7 625
7 711
7 805
TAKA BONERATE
12 296
12 474
12 618
7 318
7 333
7 987
12
922
7 429
PASIMASUNGGU TIMUR
7 307
BONTOSIKUYU
14 332
14 407
14 506
BONTOHARU
12 484
12 586
12 704
BENTENG
21 344
21 870
22 412
BONTOMANAI
12 226
12 270
12 326
BONTOMATENE
12 571
12 622
16 673
BUKI
6 125
6 147
6 180
KEPULAUAN SELAYAR
122 055 123 283 124 553
Sumber: Kepulauan Selayar Dalam Angka (BPS 2014)
RKPD Kepulauan Selayar 2016
14
754
12
959
23
206
12
514
12
867
6 277
127 220
Page 35
B. Kepadatan dan Distribusi Penduduk
Kepadatan penduduk di Kabupaten Kepulauan Selayar pada tahun
2013 adalah 94 jiwa/km2. Angka kepadatan penduduk tersebut bervariasi
pada setiap kecamatan. Kepadatan penduduk di Kabupaten Kepulauan
Selayar masih belum merata.
Kecamatan Benteng yang memiliki luas
wilayah sebesar 24,63 km2 dihuni oleh 23.206 jiwa penduduk. Hal tersebut
mengakibatkan kepadatan penduduk di Kecamatan Benteng berada jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan kepadatan penduduk di Kabupaten
Kepulauan Selayar. Kepadatan penduduk di Kecamatan Benteng pada
tahun 2013 mencapai 942 jiwa/km2. Adapun daerah yang memiliki
kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Pasimarannu yaitu
47 jiwa/km2. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut ini:
Tabel 2.5 Rata-Rata Penduduk Per Desa, Kepadatan dan Rata-Rata Anggota
Rumah Tangga Di Kabupaten Kepulauan Selayar 5 Tahun Terakhir
BANYAKNYA
RATA-RATA
Luas
Kecamatan
Rumah
Penddk Kepadatan Anggota
Area
Desa
Pendud
IC
Tangga
Per
Pddk per
Rumah
(Km2)
uk
Desa
Km2
Tangga
PASIMARANNU
195,33
8
2 529
9 141 1 142
47
4
PASILAMBENA
114,88
6
1 859
7 164 1 194
62
4
PASIMASUNGGU
131,80
7
2 133
7 987 1 127
61
4
TAKA BONERATE
49,30
9
3 036 12 922 1 436
262
4
PSMSG TIMUR
67,14
6
1 912
7 429 1 238
111
4
BONTOSIKUYU
248,22 12
3 825 14 754 1 229
59
4
BONTOHARU
128,12
8
3 169 12 959 1 620
101
4
BENTENG
24,63
3
5 542 23 206 7 734
942
4
BONTOMANAI
136,42 10
3 200 12 514 1 251
92
4
BONTOMATENE
193,42 12
3 451 12 867 1 072
67
4
BUKI
68,14
7
1 651
6 277
8 96
92
4
1
357,03
88
32
307
127
220
1
445
94
4
2013
KEPULAUAN 1 357,03
88
31 183 124 553
1 415
92
4
81
31 144 123 283
1 522
91
4
2010 1 357,03
75
30 740 122 055
1 627
90
4
2009 1 357,03
75
33 916 121 749 1 623
90
4
2012
1
SELAYAR 2011
357,03
Sumber: Kepulauan Selayar Dalam Angka (BPS 2014)
C. Komposisi Penduduk
Uraian mengenai komposisi
penduduk
terdiri
dari
komposisi
penduduk menurut umur dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin.
Dilihat dari komposisi penduduk menurut kelompok umur, secara umum
dapat dikatakan bahwa pada tahun 2013 Kabupaten Kepulauan Selayar
masih mempunyai struktur penduduk sedang, sebab proporsi penduduk
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 36
berusia di bawah 15 tahun tidak melampaui angka 40%. Pada tahun 2013
jumlah penduduk kelompok usia 0-14 tahun mencapai 31,55% (40.143
jiwa, terdiri dari 20.620 laki-laki dan 19.523 perempuan) dari total
penduduk. Sedangkan penduduk yang termasuk kelompok usia produktif
(15-64 tahun) berjumlah 78.434 jiwa (61,65%) dan penduduk berusia 65
tahun ke atas hanya sekitar 6,79% atau 8.643 jiwa (terdiri dari 3.595 lakilaki dan 5.048 perempuan). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.6 dan
grafik 2.1 dibawah ini:
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin di Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2013
NO
KELOMPOK
UMUR (TAHUN)
2
0–4
3
5–9
4
10 – 14
5
15 – 19
6
20 – 24
7
25 – 29
8
30 – 34
9
35 – 39
10
40 – 44
11
45 – 49
12
50 – 54
13
55 – 59
14
60 – 64
15
65 +
JUMLAH
(KAB/KOTA)
JUMLAH PENDUDUK
Laki-Laki Perempuan
7
7
6
4
3
4
4
4
3
3
3
2
1
3
070
539
011
471
986
851
522
413
885
465
043
397
843
595
6
7
5
4
4
5
4
4
4
3
3
2
2
5
61 091
769
049
705
476
645
626
956
796
527
876
582
608
466
048
66 129
839
588
716
947
631
477
478
209
412
341
625
005
309
643
Sex
Rasio
104,45
106,95
105,36
99,89
85,81
86,22
91,24
92,01
85,82
89,40
84,95
91,91
74,74
71,22
127 220
92,38
Total
13
14
11
8
8
10
9
9
8
7
6
5
4
8
Sumber: Kepulauan Selayar Dalam Angka (BPS 2014)
Grafik 2.1. Piramida Penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2013
65++
60-64
LAKI-LAKI
55-59
50-54
45-49
PEREMPUAN
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
POPULASI (orang)
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 37
D. Ketenagakerjaan / Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan penduduk yang
sedang mencari pekerjaan. Menurut hasil Survei Angkatan Kerja Nasional
(SAKERNAS) 2013, jumlah angkatan kerja di Kabupaten Kepulauan Selayar
pada tahun 2013 sebesar 52.947 orang. Jumlah yang bekerja sebanyak
50.501 orang dan pengangguran 2.446 orang. Jumlah bukan angkatan
kerja sebanyak 33.702 orang dengan rincian 6.789 orang sekolah, 22.832
orang mengurus rumahtangga dan lainnya sebanyak 4.081 orang
Tabel 2.7 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan
No.
Jenis Kegiatan
Jumlah
1. Angkatan Kerja
52 947
- Bekerja
50 501
- Pengangguran
2 446
2 Bukan Angkatan Kerja
33 702
- Sekolah
6 789
- Mengurus RT
22 832
- Lainnya
4 081
Jumlah
86 649
2.2.
Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai
Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD
2.2.1.
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.1.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi
dilakukan terhadap pertumbuhan PDRB, laju inflasi, PDRB per kapita,
indeks gini, pemerataan pendapatan versi Bank Dunia, Indeks Ketimpangan
Williamson (Indeks Ketimpangan Regional), persentase penduduk di atas
garis kemiskinan, dan angka kriminalitas yang tertangani.
A. Pertumbuhan PDRB
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu
pencerminan kemajuan ekonomi suatu daerah. Sementara itu, potensi
ekonomi pada suatu wilayah dapat diukur dari kontribusi masing-masing
sektor terhadap nilai PDRB. Variabel yang digunakan dalam PDRB terdiri
dari
9
(sembilan)
sektor
lapangan
usaha,
yaitu
sektor
pertanian,
pertambangan dan galian, industri, listrik dan air minum, bangunan,
perdagangan, hotel dan restoran, angkutan dan komunikasi, bank, lembaga
keuangan lainnya, jasa-jasa.
Besar kecilnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu daerah
sangat bergantung pada potensi sumber daya ekonomi yang dimiliki dan
efektivitas pemanfaatannya. Berdasarkan hasil perhitungan PDRB tahun
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 38
2013, nilai PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Kepulauan Selayar
telah mencapai 2.015.889,45 juta rupiah. Sedangkan PDRB atas dasar
harga konstan 2000, nilainya sebesar 600.583,85 juta rupiah.
Tabel 2.8 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2009 - 2013 (Juta Rupiah)
NO
LAPANGAN USAHA
1
Pertanian
2
Pertambangan dan
galian
3
Industri
4
Listrik dan air minum
5
Bangunan
6
7
8
9
2009
Perdagangan, hotel &
restoran
Angkutan &
Komunikasi
Bank & Lembaga
keunagan lainnya
Jasa-jasa
2010
2011
2012*
2013**
387 560, 75
457 664,36
543 535,10
639 024,27
749 381,27
4 614,88
5 426,12
6 414,97
7 847,00
9 758,56
31 581,33
34 100,64
36 858,63
39 842,34
43 087,44
3 396,65
3 816,87
4 329,66
5 074,91
6 055,22
86 680,05
111 213,70
143 096,58
184 119,69
236 903,34
111 527,48
126 553,33
145 000,76
167 801,49
194 190,83
92 549,32
103 390,94
116 273,95
132 519,10
151 703,87
21 103,27
25 288,10
30 389,70
36 738,50
44 590,70
178 266,36
264 203,10
360 161,50
496 111,28
580 281,24
1 709
076,56
2 015
889,45
917
280,09
PDRB / GRDP
1 131 1 386
657,10 060,85
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar (BPS 2014)
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
Berdasarkan tabel 2.6 di atas diketahui bahwa struktur ekonomi di
kabupaten Kepulauan Selayar masih didominasi oleh sektor pertanian.
Pada tahun 2013 sektor ini memberikan sumbangan terbesar terhadap
pembentukan PDRB Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu sebesar 37,17
persen. Struktur ekonomi bisa memberikan gambaran masing-masing
sektor dalam pembentukan total PDRB suatu daerah. Semakin besar
persentase suatu sektor semakin besar pula pengaruh sektor tersebut
dalam perekonomian daerah tersebut.
Pertumbuhan PDRB merupakan salah satu indikator penting untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode
tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat diartikan sebagai
kemampuan daerah dalam menyediakan berbagai sumberdaya ekonomi
dalam jangka panjang yang terus meningkat dalam memenuhi kebutuhan
penduduknya.
pertambahan
Tingkat
nilai
yang
pertumbuhan
diperoleh
ekonomi
dari
ini
produksi
ditentukan
barang
dan
oleh
jasa.
Berdasarkan tingkat pertumbuhan yang dicapai dari tahun ke tahun maka
secara kasar dapat dinilai prestasi dan kesuksesan suatu daerah jika
mempunyai kemampuan untuk meningkatkan nilai tambah terhadap
produksi barang dan jasa yang sifatnya jangka panjang.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 39
PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah seluruh nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam suatu
periode tertentu, biasanya satu tahun, yang dinilai dengan harga tahun
yang bersangkutan. Sedangkan penghitungan atas dasar harga konstan
(disebut juga PDRB Riil) pengertiannya sama dengan atas dasar harga
berlaku, tetapi penilaiannya dilakukan dengan harga suatu tahun dasar
tertentu. Nilai barang dan jasa atas dasar harga konstan menggambarkan
perubahan volume/ kuantum produksi saja. Pengaruh perubahan harga
telah dihilangkan dengan cara menilai dengan harga suatu tahun dasar
tertentu (misalnya harga pada tahun 2000). Penghitungan atas dasar
konstan berguna untuk melihat pertumbuhan ekonomi secara kesuluruhan
atau sektoral, juga untuk melihat perubahan struktur perekonomian suatu
daerah dari tahun ke tahun. Berikut disajikan PDRB menurut Lapangan
Usaha atas dasar Harga Konstan 2000:
Tabel 2.9. PDRB menurut Lapangan Usaha atas dasar Harga Konstan 2000
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2009 - 2013 (Juta Rupiah)
NO.
LAPANGAN USAHA
2009
2010
2011
2012
2013**
1
2
5
6
7
8
9
167.785,11
181.871,73
197.943,73
215.507,90
233.858,37
2.714,88
3.115,18
3.597,74
42.701,00
5.095,50
23.575,71
24.360,39
25.164,68
26.011,01
26.892,41
1.758,83
1.930,18
2.162,23
2.466,65
2.839,81
41.381,78
46.481,78
52.831,37
61.249,30
71.925,05
61.445,59
65.246,69
69.753,26
75.317,96
81.553,77
1
Pertanian
2
Pertambangan dan Galian
3
Industri
4
Listrik dan Air Minum
5
Bangunan
6
Perdagangan,
Hotel
&
Restoran
7
Angkutan & Komunikasi
51.342,62
55.248,32
59.836,39
65.460,48
71.820,56
8
Bank dan Lemb. Keuangan
14.547,81
16.427,32
18.641,55
21.290,95
24.550,80
64.116,42
68.332,68
72.545,74
77.041,35
82.047,57
428.668,75
463.014,27
502.476,68
548.615,35
600.583,85
lainnya
9
Jasa-jasa
PDRB /GRDP
(Sumber: BPS Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2014)
Jika dibandingkan dengan angka PDRB Provinsi Sulawesi Selatan
yang mencapai 184.783.059,05 Juta Rupiah pada Tahun 2013, maka
kontribusi PDRB Kabupaten Kepulauan Selayar terhadap PDRB Provinsi
Sulawesi Selatan terus mengalami peningkatan. Ini dapat dikatakan
bahwa perkembangan ekonomi Kabupaten Kepulauan Selayar sampai
saat ini masih seiring dengan perekembangan ekonomi Sulawesi
Selatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 40
Tabel 2.10. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Kepulauan
Selayar dengan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009-2013
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Juta
Rupiah)
Kep. Selayar (Rp.)
Sulawesi Selatan (Rp.)
1
2
3
Persentase PDRB
Kabupaten
Kepulauan Selayar
Terhadap Sulawesi
Selatan (%)
4
2009
2010
2011
2012*)
2013**)
917.280,09
1.131.657,28
1.386.060,85
1.709.076,56
2.015 889,45
99.707.775,80
117.862.210,18
137.389.879,40
159.427.096,97
184 783 059,05
0,96
1,00
1,04
1,07
1,09
Tahun
(Sumber: BPS Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2014)
Kinerja kegiatan ekonomi tersebut di atas, secara langsung
maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pencapaian
kinerja bidang sosial terutama pada peningkatan taraf kehidupan dan
kesejahteraan masyarakat. Bila pendapatan per kapita kita semakin
meningkat,
maka
dapat
mempengaruhi
berbaikan
daya
beli
masyarakat, peluasan kesempatan kerja, menurunya jumlah penduduk
miskin serta masa depan perekonomian dapat semakin membaik
Perkembangan ekonomi adalah persentase perubahan PDRB Atas
Dasar
Harga
Berlaku
sedangkan
pertumbuhan
ekonomi
adalah
persentase perubahan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.11. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan PDRB Atas Dasar
Harga Konstan 2000 serta Perkembangan Dan Pertumbuhan Tahun
2009-2013
Tahun
PDRB ADH
Berlaku
(Juta Rp)
Perkembangan
(%)
Pertumbuhan
(%)
3
PDRB ADH
Konstan
2000 (Juta
Rp)
4
1
2
2009
917.280,09
18,93
428.668,75
7,89
2010
1.131.657,78
23,37
463.014,27
8,01
2011
1.386.060,85
22,47
502.476,68
8,52
2012*)
1.709.076,56
23,30
548.615,68
9,18
2013**)
2.015.889,45
17,95
600.583,85
9,47
Rata-rata
-
21,72
-
8,17
5
(Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2014)
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 41
Perkembangan nilai PDRB dalam periodesasi 2009-2013 terus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 perkembangan ekonomi di
Kabupaten Kepulauan Selayar mengalami fluktuasi hal ini ditunjukkan
dengan nilai yang positif dengan perkembangan 22,30 persen pada
tahun 2011, meningkat menjadi 23,30 persen pada tahun 2012,
kemudian turun menjadi 17,95 persen pada tahun 2013.
bementara itu Berdasarkan data Selayar Dalam Angka Tahun
2014, diketahui bahwa Angka Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Kepulauan Selayar menempati rangking Kedua tertinggi pada 24
Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan setelah Luwu Timur (9,62), Palopo
(8,99) dan Makassar (8,91). Gambaran detail pertumbuhan ekonomi dan
PDRB di Kabupaten Kepulauan Selayar pada tahun 2013 dapat dilihat
pada Grafik 2.2
persentase
Grafik 2.2
Pertumbuhan Ekonomi Kab. Kepulauan Selayar Tahun 2009-2013
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
7.89
8.01
2009
2010
8.52
2011
9.18
9.47
2012
2013
Sumber: Kepulauan Selayar Dalam Angka 2014
B. Laju Inflasi
Inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam pengendalian
ekonomi makro yang berdampak luas terhadap berbagai sektor ekonomi.
Tingkat inflasi yang relatif tinggi merupakan hal yang dapat merugikan
perekonomian, yaitu dapat berdampak pada lemahnya daya beli masyarakat
dan melambatnya perkembangan produksi. Dilain pihak inflasi juga
dibutuhkan oleh produsen yaitu untuk dapat merangsang perkembangan
penawaran terhadap barang dan jasa. Adapun gambaran laju inflasi
Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 42
Grafik 2.3
Laju Inflasi Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010-2014
12
11,12
Pesentase
10
9,21
8
6
6,8
6,4
4
2
0
2006
2007
Tahun
2008
2009
Sumber: Selayar Dalam Angka (BPS 2014)
C. PDRB Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi
Nilai PDRB Perkapita (total nilai PDRB dibagi jumlah penduduk)
sebagai angka yang menunjukkan Pendapatan Perkapita adalah salah satu
angka yang dipakai untuk melihat keberhasilan pembangunan dari aspek
perekonomian suatu wilayah. PDRB perkapita Kabupaten Kepulauan
Selayar menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. PDRB
Perkapita
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
setiap
tahun
mengalami
peningkatan, sementara laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan
Selayar pada tahun 2013 sebesar 9,47%, sebagaimana terlihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 2.12. PDRB Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi
Kepulauan Selayar 2000 ADHAB dan ADHK Periode Tahun 2009 – 2013
No.
TAHUN
Harga Berlaku
Harga Konstan
2000
PDRB PERKAPITA (Rp)
1
2009
7.600.677
3.551.993
2
2010
9. 271.699
3.793.489
3
2011
11.242.919
4.075.799
4
2012*
13.721.681
4.404.677
5
2013**
15.848.188
4.721.571
PERTUMBUHAN EKONOMI (%)
1
2009
18,93
7,89
2
2010
23,37
8,01
3
2011
22,47
8,52
4
2012*
23,30
9,18
9,47
5
2013**
17,95
Sumber : Kabupaten Kepulauan Selayar Dalam Angka 2014 (BPS 2014)
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 43
D. Pemerataan Pendapatan
Tingkat pertumbuhan PDRB per kapita dapat dipakai sebagai salah
satu indikator untuk mengukur tingkat pendapatan masyarakat. Dimana
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menggambarkan besarnya nilai
tambah bruto per penduduk. Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga
konstan dapat digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan nyata
pendapatan perkapita. Angka Perkapita Bruto (atas dasar harga konstan
tahun 2000) penduduk Kepulauan Selayar pada tahun 2012 sebesar
4.404.677 rupiah meningkat menjadi 4.721.571 rupiah pada tahun 2013.
E. Angka Kemiskinan
Angka kemiskinan atau jumlah penduduk miskin dapat memberikan
gambaran
umum kondisi
pendapatan penduduk. Sehingga adanya
perubahan terhadap angka kemiskinan dapat dijadikan sebagai indikator
kesejahteraan penduduk.
Kabupaten
Kepulauan
Seiring dengan membaiknya perekonomian
Selayar,
maka
angka
kemiskinan
juga
memperlihatkan kecenderungan penurunan yang cukup signifikan dalam
lima tahun terakhir. Pada Tahun 2005 Angka Kemiskinan di Kabupaten
Kepulauan Selayar tercatat sebesar 22,71%. Pada Tahun 2009 Angka ini
diprediksikan menurun sampai pada angka 17,15%. Prediksi ini didasarkan
pada trend penurunan pertahunnya serta meningkatnya pertumbuhan
ekonomi
serta
meningkatnya
kuantitas
dan
kualitas
program
penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Selayar dalam lima
tahun
terakhir.
Secara
detail
trend
Angka
Kemiskinan
Kabupaten
Kepulauan Selayar dapat dilihat pada grafik 5 di bawah ini:
Grafik 2.4 Angka Kemiskinan Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2007-2011
117,860
119,811
121,749
122,055
122,055
Penduduk
150,000
100,000
23,800
50,000
22,100
Penduduk Miskin
19,830
18,286
17,318
Jumlah Penduduk
0
2007
2008
2009
2010
2011
Tahun
Sumber : Kepulauan Selayar Dalam Angka In Figure 2014
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 44
F. Angka Pengangguran
Selain Angka Kemiskinan, Angka Pengangguran juga adalah sala
satu indikator penting tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat,
sehingga menjadi ukuran kinerja pemerintah. Angka pengangguran di
Kabupaten Kepulauan Selayar mengalami penurunan yang cukup
signifikan dalam 5 (lima) Tahun terakhir, bahkan pada tahun 2010 lebih
rendah dari Provinsi Sulawesi Selatan, sebagaimana digambarkan dalam
grafik 2.5 di bawah ini:
Grafik 2.5 Angka Pengangguran Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun
2005-2010
Sumber : BPS 2011
G. Angka Kriminalitas
Angka kriminalitas
keamanan
suatu
kesejahteraan
merupakan
Daerah,
secara
sosial
bahkan
dan
salah
satu
dapat
memberikan
gambaran
masyarakat
Kabupaten
ekonomi
indikator
penting
tersebut. Semakin rendah tingkat krimaniltas menunjukkan semakin
kondusifnya kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Gambaran
Angka Kriminalitas Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dilihat pada
grafik 2.6 berikut:
Grafik 2.6 Angka Kriminalitas di Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun
2005-2009
24,500
24,000
23,500
23,000
22,500
22,000
21,500
21,000
Jumlah
2006
24,200
2007
23,800
2008
22,100
Tahun
Sumber : Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2009
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 45
2.2.1.2. Fokus Kesejahteraan Sosial
Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan terhadap
indikator angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka
partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi
murni, angka kelangsungan hidup bayi, angka usia harapan hidup,
persentase penduduk yang memiliki lahan, dan rasio penduduk yang
bekerja. Selama lima tahun terakhir, Angka-angka ini menunjukkan trend
meningkat, walaupun jika dibandingkan dengan standar yang ada, belum
mencapai target dan standar yang ditetapkan.
Tabel 2.13 Analisis Kinerja atas fokus Kesejahteraan Sosial
Kabupaten Kepulauan Selayar, Tahun 2010 – 2014
Capaian Kinerja
NO
Bidang dan Indikator
2010 2011 2012 2013
2014
Pendidikan
1.
1.1. Indeks Pendidikan
87,10 87,2 89,2 89,8
1.2. Angka Melek Huruf
3
3
6
Angka rata-rata lama
sekolah
6,58
6,75 7,05
7,2
1.3.
~ Laki-Laki
6,22
6,35 6,85 7,09
~ Perempuan
90,10 92,5 102, 107,
1.4. Angka Partisipasi Kasar
9
92
84
Angka pendidikan yang
71,28 71,9 71,6 72,9
1.5.
ditamatkan
2
4
3
1.6. Angka PartisipasiMurni
1.6. Angka Partisipasi Murni
85,5
87,8 94,8 97,34
1
(APM) SD/MI/Paket A
1.6. Angka Partisipasi Murni
52,7
54,3 60,2 66,28
2
(APM) SMP/MTs/Paket B
Angka Partisipasi Murni
35
37
43
48
1.6.
(APM))
3
SMA/SMK/MA/Paket C
Kesehatan
2.
2.1.
Indeks Kesehatan
2.2.
Angka kelangsungan hidup
bayi
81,96
2.3.
Angka usia harapan hidup
67,74
2.4.
Persentase balita gizi buruk
0,86
89,3
0
67,8
8
89,6
0
68,0
2
86,9
6
69,1
8
0,82
0,76
0,05
86,96
Ketenagakerjaan
Tingkat Partisipasi Angkatan
3.1
6,84
6,52 6,94 7,04
7,14
Kerja (%)
Sumber : Diknas, Diskes, Dissosnakertrans Kab. Kepulauan Selayar Tahun
3.
2010
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 46
2.2.1.3. Fokus Seni Budaya dan Olah Raga
Analisis kinerja atas seni budaya dan olah raga dilakukan terhadap
indikator-indikator: jumlah grup kesenian, jumlah klub olah raga dan
jumlah gedung olah raga. Data di bawah ini menunjukkan bahwa kinerja
terhadap seni budaya dan olah raga di Kabupaten Kepulauan Selayar masih
perlu terus ditingkatkan.
Tabel 2.14 Analisis Kinerja Atas Fokus Seni Budaya dan Olah Raga
Di Kabupaten Kepulauan Selayar, Tahun 2010 – 2014
NO
Bidang dan Indikator
2010
Kebudayaan
Persentase group kesenian /
1.1. kebudayaan per 10.000
penduduk
1.2.
Capaian Kinerja
201 2012 201
1
3
201
4
0.9
1.0
8
1.25
1.2
5
-
-
-
-
26
26
26
26
26
5
5
5
6
6
1.33
-
Jumlah gedung seni
budaya/10.000 Penduduk
Pemuda dan Olahraga
2.1. a. Jumlah klub olahraga
2.2.
b. Jumlah gelanggang/balai
remaja
2.2.2.
ASPEK PELAYANAN UMUM
Pelayanan umum atau pelayanan publik merupakan segala bentuk
jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang
menjadi tanggung jawab Pemerintah dalam upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Indikator aspek
pelayanan umum terdiri dari fokus layanan urusan wajib, dan fokus
layanan urusan pilihan.
2.2.2.1.
Fokus Layanan Urusan Wajib
Analisis kinerja atas layanan urusan wajib dilakukan terhadap
indikator-indikator kinerja penyelenggaraan urusan wjib pemerintahan
Daerah, yaitu bidang urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum,
perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan,
lingkungan
hidup,
pertanahan,
kependudukan
dan
catatan
sipil,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan
keluarga sejahtera, sosial, ketenaga kerjaan, koperasi dan usaha kecil
menengah, penanaman modal, kebudayaan, kepemudaan dan olah raga,
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 47
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan
umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian,
ketahanan
pangan,
pemberdayaan
masyarakat
dan
desa,
statstik,
kearsipan, komunikasi dan informatika dan perpustakaan.
Tabel 2.15 Analisis Kinerja Atas Fokus Layanan Urusan Wajib
Di Kabupaten Kepulauan Selayar, Tahun 2010 – 2014
NO
Capaian Kinerja
Bidang dan Indikator
2010
2011
2012
2013
2014
15,791
16,449
16,990
17,765
17,875
0,97
0,93
0,9
0,86
0,86
94,77
94,77
94,77
94,77
96,73
69,93
71,24
69,93
71,24
84,97
Pendidikan
1
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
2
Pendidikan dasar:
Angka partisipasi sekolah
Rasio ketersediaan sekolah/
penduduk usia sekolah
Rasio guru / murid
Rasio guru / murid per
kelas rata-rata
Pendidikan menengah:
2.1.
Angka partisipasi sekolah
80,29
80,39
80,49
73,41
84,97
2.2.
Rasio ketersediaan sekolah
terhadap penduduk usia
sekolah
95,16
95,16
95,16
100
98,41
2.3
Rasio guru terhadap murid
69,35
69,35
69,35
70,97
80,95
72,58
72,58
72,58
74,19
79,37
108.910
112.015
113.198
114.341
115.495
51
56
61
65
73
65
76
63
57
57
4017
4284
4261
4527
4714
0,78
0,72
0,68
0,38
0,86
0,13
0,11
0,38
0,76
1,38
0,98
0,96
0,86
0,76
0,32
2.4
2.5
3
3.1
3.2
4
4.1
5
5.1
5.2
5.3
Rasio guru terhadap murid
per kelas rata- rata
Penduduk yang berusia >15
Tahun melek huruf (tidak
buta aksara)
Fasilitas Pendidikan:
Persenyase Sekolah
pendidikan SD/MI kondisi
bangunan baik
Persentase Sekolah
pendidikan SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA kondisi
bangunan baik
PendidikanAnakUsiaDini (PAUD)
PendidikanAnakUsiaDini
(PAUD)
AngkaPutusSekolah:
Angka Putus Sekolah (APS)
SD/MI
Angka Putus Sekolah (APS)
SMP/MTs
Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 48
NO
6
6.1
6.2
6.3
6.4
6.5
7
7.1
7.2
7.3
8
8.1
8.2
8.3
8.4
8.5
9
9.1
9.2
9.3
9.5
Bidang dan Indikator
Capaian Kinerja
2010
2011
2012
2013
2014
100
98,35
99
100
100
100
99,94
100
100
100
100
99,36
100
100
100
91,63
92,61
93,61
92,85
87,83
90
93,3
94,86
94,91
102,79
13
12
53
30
7
0
0
0
43
5
0
0
0
33
59
91
95
94
92
95
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
83
88
70
86
77
AngkaKelulusan:
Angka Kelulusan (AL)
SD/MI
Angka Kelulusan (AL)
SMP/MTs
Angka Kelulusan (AL)
SMA/SMK/MA
Angka Melanjutkan (AM)
dari SD/MI ke SMP/MTs
Angka Melanjutkan (AM)
dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA
Tingkat penyelesaian sekolah
Tingkat penyelesaian
sekolah SMP/MTs
Tingkat penyelesaian
sekolah SMA/MA
Tingkat penyelesaian
sekolah SMK
Guru berkeahlian
Persentase guru
berkeahlian / bekompoten
SD/MI
Persentase guru
berkeahlian / bekompoten
SMP/MTs
Persentase guru
berkeahlian / bekompoten
SMA/MA
Persentase guru
berkeahlian / bekompoten
SMK
Persentase guru
berkeahlian / bekompoten
Paket A,B & C
Guru Lulus Sertifikasi
Persentase guru lulus
sertifikasi SD/MI
Persentase guru lulus
sertifikasi SMP/MTs
Persentase guru lulus
sertifikasi SMA/MA
Persentase guru lulus
sertifikasi SMK
23,2
5
13
16
24
29
11
25
36
40
45
15
21
31
37
39
14
26
34
37
39
Kesehatan
1
Rasio posyandu per satuan
balita
RKPD Kepulauan Selayar 2016
2,06
2,10
2,06
2,61
4,65
Page 49
NO
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Bidang dan Indikator
Rasio puskesmas,
poliklinik, pustu per satuan
penduduk
Rasio Rumah Sakit per
satuan penduduk
Rasio dokter per satuan
penduduk
Rasio tenaga medis per
satuan penduduk
Cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Cakupan Desa/kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
Cakupan Balita Gizi Buruk
mendapat perawatan
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit TBC BTA
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit DBD
Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
Cakupan kunjungan bayi
Capaian Kinerja
2010
2011
2012
2013
2014
64,75
64,08
63,43
65,25
62,12
0,82
0,81
0,80
0,79
0,75
24,58
22,71
25,14
18,87
13,47
172,06
168,00
150,00
135,30
140,70
40,82
28,26
74,93
69,12
58,9
80,98
85,54
88,89
92,03
86,66
57,38
72,84
74,42
76,14
78,87
100
100
100
100
100
100
65,41
29,9
69,33
82,02
100
100
100
100
100
72,9
92,58
94,10
42,58
73,05
36,88
57,38
83,71
92,34
89,81
180,680
277,602
293,446
297,780
129,446
148,04
225,17
235,60
234,10
96,87
8,1
7,4
4,8
4,5
16
Pemanfatan Puskesmas (%)
Pemanfaatan pembantu
puskesmas (%)
Av LOS (3-12 hari)
17
BOR (75-85%)
68,9
61,5
60,5
63,8
18
BTO (> 30 Kali)
31,07
30,42
19
22,7
19
TOI (1-3 hr)
1,03
4,6
7,6
5,8
20
NDR (25)
32,2
21,1
35,4
24,1
21
GDR (45)
43,5
53,9
35,4
35,7
2.684
2.969
2.969
3.139
62,09
m3
3.4065
ha
62,01
m3
3.4065
ha
59,44
m3
62,37 m3
15
Kebersihan dan Pertamanan
A
1
2
3
Kebersihan Kota
Jumlah RT yang memiliki
Tempat Sampah
Volume sampah yang
terangkut (m3)
Luasan Lokasi TPA yang
dikelola (ha)
RKPD Kepulauan Selayar 2016
1.956
62,1 m3
3.4065
ha
4.110 ha 4.110 ha
Page 50
NO
Bidang dan Indikator
Capaian Kinerja
2010
2011
B
Pertamanan, Pemakaman & Pemadam Kebakaran
4
5
Jumlah Taman Kota
Jumlah Taman Rekreasi
6
Luasan pemakaman yang
dikelola
2012
2013
2014
6
-
4
-
5
-
5
-
6
-
7.142
7.149
7.149
7.149
7.149
Pekerjaan Umum
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Proporsi jalan kabupaten
dalam kondisi baik ( > 40
KM/Jam )
Panjang (m) jalan
Kabupaten dalam kondisi
baik (>40 km/jam)
Rasio Jaringan Irigasi
Jumlah tempat ibadah per
satuan penduduk
Persentase rumah tinggal
bersanitasi
Rumah Tangga yang
memiliki sarana air bersih
Panjang jalan dilalui Roda 4
(M)
Drainase dalam kondisi
baik/ pembuangan aliran
air tidak tersumbat
Persentase tanggul
pengaman
pemukiman,pantai & sungai
di semua wilayah rawan
bencana dalam kondisi baik
Persentase Luas irigasi
Kabupaten dalam
kondisibaik
49,83
53,52
55,37
58,13
59,06
343,55
369,57
381,77
400,81
407,18
23,04
23,04
72,88
5,61
7,42
-
-
-
-
-
41,20
43,80
49,64
54,65
57,20
43,7
62,7
68,9
72,3
80,00
517,64
532,69
540,49
550,01
553,49
57,40
59,80
61,43
65,40
68,60
55,49
55,56
55,76
57,39
61,09
76,15
76,15
67,61
74,63
72,16
-
-
-
-
-
1:29
1:24
1:21
1:20
-
-
-
-
-
1:200
1:150
1:100
1:47
1:40
1:70
1:65
1:60
1:59
1:59
Penataan Ruang
1
2
3
Rasio Ruang Terbuka Hijau
per Satuan Luas Wilayah
ber HPL/HGB
Rasio bangunan ber- IMB
per satuan bangunan
Ruang publik yang berubah
peruntukannya
4
Rasio rumah layak huni
5
Rasio permukiman kumuh
Perencanaan Pembangunan
1
Tersedianya dokumen
Ada
perencanaan RPJPD yg
telah ditetapkan dgn PERDA
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Ada
Ada
Ada
Ada
Page 51
NO
2
3
4
Bidang dan Indikator
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RPJMD yg
telah ditetapkan dgn PERDA
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RKPD yg
telah ditetapkan dgn
PERKADA
Penjabaran Program RPJMD
kedalam RKPD
Capaian Kinerja
2010
Ada
2011
Ada
2012
Ada
2013
Ada
2014
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
70%
75%
75%
80%
80%
Perhubungan dan Komunikasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah pelabuhan laut
Jumlah Pelabuhan Ferry
Jumlah Tambatan Perahu
Jumlah Rambu Suar
Jumlah Pelabuhan Udara
Jumlah Kepemilikan Kir
Angkutan Umum
Jumlah Rambu-Rambu lalu
Lintas yang Terpasang
Panjang Guadrail yang
Terpasang
Jumlah Deliniator yang
Terpasang
Panjang Marka Jalan
Jumlah Taffic Light
Jumlah Jaringan
Telekomunikasi
Jumlah Tower (BTS) yang
Terpasang
Jumlah Surat Kabar
Nasional/Lokal
Jumlah Penyiaran Radio/TV
Kabel
Jumlah Warnet
Website Milik Pemda
Jumlah KIM yang
Terbentuk
2
2
2
1
2
12
2
1
2
17
2
24
2
12
1
1
2
242
279
180
216
225
117
30
65
123
200
156
58
2.941
4
4
4
4
4
4
28
31
34
38
42
12
17
17
19
21
2
3
3
3
3
1
1
1
1
2
5
4
9
5
11
70
75
80,3
85
95
30
35
77,5
80
85
100
100
100
100
100
98
100
100
100
100
114
116
116
123
126
27
30
33
34
36
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
1
2
3
4
5
6
Cakupan Penerbitan KTP
Cakupan Penerbitan Akta
Kelahiran
Cakupan Penerbitan Akta
Perkawinan Bagi Penduduk
Beragama Non Islam
Cakupan Penerbitan KK
Pasangan Berakte Nikah
(Non Islam)
Cakupan Kepemilikan Akta
Kelahiran
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 52
NO
7
8
9
Bidang dan Indikator
Ketersediaan Database
Kependudukan Skala
Kabupaten
Penerapan KTP Nasional
Berbasis NIK
Tingkat Kesadaran
Masyarakat Terhadap
Aturan Pencatatan Sipil
Capaian Kinerja
2010
2011
2012
2013
2014
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Belum
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
52
55
70
72
75
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1
2
3
4
5
6
Cakupan kegiatan
pemberdayaan perempuan
Rasio KDRT
Partisipasi angkatan kerja
perempuan
Penyelesaian pengaduan
perlindungan perempuan
dan anak dari tindakan
kekerasan
Jumlah kelompok anak
yang dibina
Proporsi tindak kekerasan
terhadap anak
5
7
10
14
14
100
243
140
140
183
53,18
45,66
45,65
47,7
47,35
9
27
8
8
12
19
5
26
26
26
8
10
3
12
28
Keluarga Berencana
1
2
3
4
Rata-rata jumlah anak per
keluarga (standar 2 anak)
Cakupan peserta KB baru
(target 100%)
Cakupan akseptor aktif
(Target 60%)
Keluarga Pra Sejahtera dan
Keluarga Sejahtera I
1,8
1,1
1,1
1,1
1,1
101,24
102,63
109,03
91,88
77,91
74,77
86,96
80,27
83,48
76,12
42.808
35.001
31.931
30.831
32.827
Sosial, KetenagaKerjaan dan Transmigrasi Lokal
1
2
3
4
5
6
7
9
Angka partisipasi angkatan
kerja (%)
Rasio penduduk yang
bekerja (%)
Pencari kerja yang
ditempatkan (%)
Cakupan pencari kerja yang
mengikuti pendidikan dan
pelatihan keterampilan
Tingkat Pengangguran
Terbuka (%)
Keselamatan dan
perlindungan (%)
Transmigrasi swakarsa (%)
Jumlah lulusan:
S1
S2
S3
RKPD Kepulauan Selayar 2016
6,84
6,52
6,94
7,04
7,14
79,70
82,30
96,70
94,90
94,90
6,33
-
0,45
-
3,18
2,33
4,97
3,52
2,16
7,83
20,20
17,60
0,32
6,61
5,88
83
80
80,5
79
87
-
-
-
-
-
600
5
-
617
-
649
-
855
-
903
-
Page 53
NO
Bidang dan Indikator
Capaian Kinerja
2010
2011
2012
2013
2014
Koperasi dan UMKM
1
2
3
4
Persentase koperasi aktif
Jumlah UKM non BPR/LKM
UKM
Jumlah BPR / LKM
Gapoktan
Usaha Mikro dan Kecil
72,83
3859
72,47
1609
73,37
1895
68,89
1940
71,96
2186
-
-
-
-
-
9870
9962
10801
10801
1138
110
206
Penanaman Modal
1
2
3
Jumlah investor berskala
nasional (PMDN/PMA)
Jumlah nilai investasi
berskala nasional
(PMDN/PMA) (Rp)
Tenaga yang ikut Diklat
PTSP (%)
91
139
21.039.3 36.036.5 47.114.2
25.000
90.000
60.189
106
53.538.7 27.336.1
35.
47.
600
039
-
-
0,3 %
0,4 %
-
4
5
5
5
6
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
30
30
30
30
30
-
-
-
-
1
34
26
2
34
26
2
34
26
2
34
26
2
35
26
2
2
5
2
5
6
5
5
6
5
6
29
29
29
29
29
Kebudayaan
1
2
3
4
5
Jumlah grup kesenian dan
kebudayaah (target 1 grup /
10.000 pdk)
Penyelenggaraan festival /
pergelaran seni dan budaya
Sarana penyelenggaraan
seni dan budaya
Benda, Situs dan Kawasan
Cagar Budaya yang
dilestarikan (standar 20%)
Organisasi pemerhati
kebudayaan
Kepemudaan dan Olah Raga
1
2
3
4
5
Jumlah organisasi pemuda
Jumlah organisasi olahraga
Jumlah kegiatan
kepemudaan
Jumlah kegiatan olahraga
Gelanggang / balai remaja
(selain milik swasta)
Lapangan olahraga
6
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
1
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
A
Fasilitasi penguatan Ormas
(%)
RKPD Kepulauan Selayar 2016
65
68
70
70
Page 54
64
NO
B
C
2
A
B
C
3
A
Capaian Kinerja
Bidang dan Indikator
2010
2011
2012
2013
2014
10
10
10
10
10
Penguatan kelembagaan
Parpol
Parpol
Parpol
Parpol
Parpol
Demokrasi
(100%)
(100%)
(100%)
(100%)
(100%)
40
100
Sosialisasi Bela Negara
40 Siswa 40 Siswa 60 Siswa
Siswa
Siswa
Kegiatan Pembinaan Politik Daerah
69,49
Desk Pemilu Legislatif (%)
82,28
78,12
Desk Pilgub / Pilkada
(PILBUP)
(PILGUB
)
60,37
Desk Pilpres
Pembinaan dan fasilitasi Partai Politik
Pembentukan Tim
100
Penelitian dan Peeriksan
Administrasi Bantuan
Parpol
100
100
100
100
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Rata-rata jumlah kelompok
binaan lembaga
pemberdayaan masyarakat
(LPM)
Rata-rata jumlah keluarga
binaan PKK
Jumlah LSM yang dibina
(%)
LPM aktif dan berprestasi
(%)
PKK aktif (%)
Posyandu aktif (%)
Swadaya Masyarakat
terhadap Program
pemberdayaan masyarakat
(%)
Sarana prasarana
pemerintahan Desa dalam
kondisi baik (%)
Desa yang melaksanakan
administrasi pemerintahan
secara baik (%)
Desa yang menyampaikan
laporan pemerintaahan
(LPPD,LKPD) tepat waktu
(%)
Jumlah kegiatan yang
terkait otonomi Desa yang
dikoordinasikan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
7
7
7
7
7
3
5
6
6
7
35
40
40
68
75
50
75
75
80
85
85
80
95
89
90
89
95
93
98
98
25
35
35
50
75
75
78
80
85
90
70
75
78
80
85
65
75
80
85
90
-
-
-
85
-
Page 55
NO
12
Bidang dan Indikator
Penggerak otonomi Desa
(LPM,PKK dll) yang dibina
(%)
Capaian Kinerja
2010
2011
2012
2013
2014
70
75
80
85
90
Inspektorat
1
2
Pengwasan represif (PKPT)
terhadap objek pemeriksaan
(standar 114/th)
Pegawasan Represif
(kasus/khusus) terhadao
objek pemeriksaan (standar
114/th)
3
Pengawasan Preventif
terhadap objek pengawasan
(Standar 116 th)
4
Kerugian Negara/Daerah
(Standar <0,1%)
5
Persentase Realisasi
Penyelesaian Tindak Lanjut
Temuan APFP
121,95
121,27%
89,47 %
%
60,81 %
(Target
(Target
(Target
(Target
RPJMD
RPJMD
RPJMD
RPJMD
47
57
41
74
Obrik,
Obrik,
Obrik,
Obrik,
Realisasi
Realisasi
Realisasi
Realisasi
57
51
50
45 Obrik
Obrik)
Obrik)
Obrik)
137,5 %
118,7 %
162,5 %
33,3 %
(Target
(Target
(Target
(Target
RPJMD
RPJMD
RPJMD
RPJMD
16
16
8 Obrik,
24
Obrik,
Obrik,
Realisasi
Obrik,
Realisasi
Realisasi
13
Realisasi
22
19
Obrik)
8 Obrik)
Obrik)
Obrik)
95,23 % 114,2 % 114,2 %
133,3 %
(Target
(Target
(Target
(Target
RPJMD
RPJMD
RPJMD
RPJMD
21
21
21
3 Obrik,
Obrik,
Obrik,
Obrik,
Realisasi
Realisasi Realisasi Realisasi
4 Obrik
20 Obrik 24 Obrik 24 Obrik
0,43 %
0,30 %
0,19 %
0,23 %
(Target
(Target
(Target
(Target
RPJMD
RPJMD
RPJMD
RPJMD
0,5 %)
0,4 %)
0,3 %)
0,2 %)
75,56 %
(Target
RPJMD
50 %,
Realisasi
37,78 %)
136,6 %
Target
RPJMD
90
Obrik,
Realisasi
123
Obrik
25 %
(Target
RPJMD
32
Obrik,
Realisasi
8 Obrik)
114,2 %
(Target
RPJMD
21
Obrik,
Realisasi
24 Obrik
0,12 %
(Target
RPJMD
0,1 %)
64,07 %
(Target
RPJMD
65 %,
Realisasi
41,65 %)
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
1
Persentase SKPD yang
menyampaikan SPJ tepat
waktu
2
3
92
81
94
83
95
Temuan audit BPK
-
Disclaim
er
WDP
Disclaim
er
Belum di
Audit
Persentase sertifikat tanah
aset pemerintah daerah
-
-
54,1
56
54
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 56
NO
4
5
6
Bidang dan Indikator
Persentase peningkatan
pajak daerah
Persentase peningkatan
retribusi daerah
Persentase kontribusi PAD
terhadap belanja daerah
Capaian Kinerja
2010
2011
2012
2013
2014
14,4
63,7
6,2
-5,3
14,8
5,46
-11,99
87,4
-30,07
-22,9
2,89
5,48
3,64
2,99
2,64
5
5
5
5
5
-
-
1
2
3
80
80
85
85
85
80
80
85
90
90
85
90
90
90
90
85
85
90
90
95
75
307
208
-
17
603
629
618
599
645
90
90
100
100
100
90
90
95
95
95
2
2
3
1
1
275
96
303
190
134
Kepegawaian Daerah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Rata-rata Tingkat
Pelanggaran Disiplin
Pegawai (%)
Tingkat Cakupan KAsus
Pelanggaran Disiplin
Pegawai yang
Ditindaklanjuti/Diselesaika
n (org)
Persentase Pemenuhan
Kebutuhan Pegawai SKPD
dengan Kompetensi Pegawai
(%)
Persentase Pejabat yang
Telah Mengikuti Diklat
Aparatur sesuai Jenjang
Jabatan (%)
Persentase Ketersediaan
Formasi dan Bezetting (%)
Persentase Kesesuaian Latar
Belakang
Pendidikan/Pengalaman
Kerja/Diklat yang Pernah
Diikuti dengan Jabatan
Struktural yang Diikuti (%)
Persentase CPNSD yang
Bersyarat Diangkat Menjadi
PNSD (org)
Persentase Jabatan
Struktural yang Terisi
Persentase Ketepatan Waktu
Pelayanan Administrasi
Kepegawaian (%)
Tersedianya SDM Aparatur
yang Berkualitas (%)
Persentase Jumlah Peserta
yang Diterima dalam Seleksi
Praja IPDN (org)
Meningkatnya Jumlah
Aparat yang Mendapat
Penghargaan (org)
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 57
NO
13
Bidang dan Indikator
Menurunnya Tingkat
Pelanggaran Disiplin
Pegawai:
~ Kehadiran (%)
~ Pelanggaran Lainnya (org)
Capaian Kinerja
2010
2011
2012
2013
2014
85
-
85
2
85
1
85
2
85
2
350.729
460.471
472.052
137.152
194.304
208.960
1
-
1
2
Ketahanan Pangan
1
2
3
4
Pengeluaran konsumsi
rumah tangga (Rp)
Pengeluaran konsumsi non
pangan per kapita (Rp)
Jumlah kebijakan
ketahanan pangan dalam
bentuk Perda dan Perbup
Persentase Ketersediaan
pangan (Ton)
436.974
*
178.297
*
1
3,383
2,377
2,811
2,768
-
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Statistik
1
2
Buku ”Kepulauan Selayar
Dalam Angka”
Buku ”PDRB kabupaten”
Perpustakaan dan Kearsipan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
10
11
Jumlah Pengunjung
Perpustakaan Daerah (Org)
Jumlah Anggota
Perpustakaan Daerah (Org)
Jumlah Layanan
Sirkulasi/Peminjaman (Org)
Jumlah Pegunjung layanan
internet
Layanan Mobil Keliling
(Desa)
Layanan Kapal Keliling
(Pulau)
Koleksi Buku Yang Tersedia
di Perpustakaan Daerah
(exp)
Koleksi Koran (exp)
Koleksi Koran (exp)
Jumlah Desa/Kelurahan
yang Mendapatkan Bantuan
Buku
Pengelolaan arsip secara
baku (%)
Peningkatan SDM
pengelola kearsipan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
53.736
42.219
37.634
42.439
40.647
399
263
262
931
1.177
9.151
4.457
925
2.670
4.186
2.768
187
193
56
43
24
24
30
32
35
3
3
3
4
5
3.785
7.127
2.107
14.241
5.284
3 Judul
789 exp
6 Judul
114 exp
3 Judul
849 exp
5 Judul
92 exp
3 Judul
857 exp
8 Judul
136 exp
3 Judul
860 exp
7 Judul
124 exp
4 Judul
706 exp
7 Judul
82 exp
19
15
2
88
8
100
100
100
100
100
Belum
Ada
Belum
Ada
Belum
Ada
Belum
Ada
Belum
Ada
Page 58
Secara umum data-data di atas menujukkan adanya kecenderungan
peningkatan kinerja di Bidang Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Selayar
dalam lima Tahun terakhir. Namun demikian masih banyak capaiancapaian yang masih sangat perlu mendapat perhatian, antara lain mengenai
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), masih tingginya Angka Putus Sekolah
serta masih rendahnya persentase Guru yang memenuhi kualifikasi
S1/DIV. Demikian halnya dengan kinerja di Bidang Kesehatan, terjadi
peningkatan kinerja dari tahun ke tahun selama tahun 2010-2014,
walupun jika dibandingkan dengan standar yang ada (Nasional maupun
Provinsi), masih ada beberapa capaian yang rendah, antara lain cakupan
Desa UCI, cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC
BTA, cakupan kunjungan bayi, dan lain-lain.
Selanjutnya tentang kondisi jalan di Kabupaten Kepulauan Selayar,
sampai Tahun 2010 terdapat panjang jalan 796,19 km yang terdiri dari
106,70
km
berdasarkan
Jalan
Provinsi
Keputusan
yang
sejak
Menteri
tanggal
Pekerjaan
31
Desember
Umum
RI
2009
Nomor
631/KPTS/M/2009 telah berubah status menjadi Jalan Nasional dengan
kondisi baik 3,00 km, sedang 31,64 km, rusak ringan 60,00 km dan rusak
berat 12,06 km, dan 689,49 km Jalan Kabupaten dengan kondisi baik
400,94 km, sedang 80,30 km, rusak ringan 107,30 km dan rusak berat
100,95 km. Sedangkan jembatan kabupaten jumlah 141 buah (panjang
1.181 m), dengan kondisi baik 95 buah (911,0 m), sedang 19 buah ((88,50
m), rusak ringan 16 buah (80,50 m) dan rusak berat 11 buah (101,0 m)
serta rencana jembatan/sungai 4 buah.
Mengenai kondisi prasarana dan sarana sumber daya air dan irigasi
sampai akhir tahun 2010 di Kabupaten Kepulauan Selayar yang terdata
sebanyak 27 daerah irigasi (DI) dan sebagai irigasi desa kategori irigasi semi
teknis dengan luas daerah potensial sebanyak 4.280 Ha dan luas daerah
funsional sebanyak 2.415 Ha. Pengembangan pengelolaan sumber daya air
(SDA)
untuk
irigasi
dan
air
bersih
kedepan
sangat
perlu
untuk
dikembangkan, disebabkan semakin menurunnya kualitas dan kuantitas
sumber daya air akibat penebangan liar, penambangan galian golongan C
dan juga pola pertanian yang berpindah-pindah oleh masyarakat yang
mengakibatkan gundulnya hulu sungai dan tergerusnya daerah aliran
sungai (DAS). Aktifitas pertanian masyarakat di pulau Jampea sering
mengalami gagal panen hingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat setempat, walaupun pada pulau tersebut telah ada beberapa
daerah irigasi dengan kategori irigasi desa (semi teknis) yang kondisi
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 59
fisiknya belum memadai untuk mengairi areal persawahan yang ada.
Demikian pula kondisi geografis Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri dari
gugusan kepulauan yang sebagian penduduknya berprofesi sebagai petaninelayan yang masih memakai pola pertanian berpindah-pindah yang
menyebabkan tingginya kerawanan akan bencana terutama longsornya
pinggir sungai akibat banjir, abrasi pantai dan pendangkalan sedimen pada
muara intrusi air laut ke darat yang dapat mengancam permukiman
penduduk pesisir pantai, berkurangnya sumber air tanah/tawar maupun
kerusakan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan.
Upaya pemerintah untuk mendapatkan bantuan pembangunan di
bidang energi listrik selama lima tahun terakhir, telah memberikan dampak
yang cukup sugnifikan. Hal ini terlihat dari realisasi pembangunan jaringan
listrik interkoneksitas dan pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu
yang sudah dapat dirasakan oleh hampir sebahagian besar penduduk
Kabupaten Kepulauan Selayar. Penambahan kapasitas pembangkit PLTD
milik PLN, meningkat dari 3.288 kW pada 2005 menjadi 5.836 kW pada
2009. Pada saat yang sama, pemerintah daerah juga memberikan bantuan
mesin pembangkit untuk wilayah-wilayah yang belum atau sulit terjangkau
jaringan listrik, termasuk pemberian PLT Surya yang tersebar di 42 desa di
wilayah
kepulauan
sebanyak
2.304
unit.
Khususnya
pada
wilayah
kepulauan yang sebahagian besar desa - desa yang ada diwilayah
kepulauan belum menikmati listrik, masyarakat mengandalkan penerangan
dengan lampu petromaks atau lampu teplok dan sebahagian dengan
pembangkit listrik tenaga diesel yang tentu saja membutuhkan biaya yang
cukup besar. Mengingat jumlah terbesar penduduk miskin terdapat di
wilayah kepulauan, maka salah satu alternative penanggulangan peyediaan
penerangan listrik adalah dengan penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) yang secara ekonomis dapat meringankan beban biaya hidup
masyarakat miskin.
Berdasarkan tabel di atas juga diketahui bahwa kinerja pelayanan
pemberdayaan
perempuan
dan
perlindungan
anak
serta
Keluarga
Berencana, masih perlu terus ditingkatkan. Khusus dalam hal perlindungan
anak,
perlu
kelompok
peningkatan
anak
dalam
pembinaan
proses
kelompok
perencanaan
anak
dan
dan
pelibatan
penyelenggaraan
pembangunan. Dalam bidang KB, masalahnya adalah masih tingginya
persentase kelurga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I.
Dalam bidang pelayanan sosial, secara umum kinerja pemerintah
dapat dikatakan masih kurang, antara lain ditunjukkan dengan masih
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 60
rendahnya cakupan penanganan keluarga berumah tidak layak huni,
wanita rawan sosial ekonomi serta masih rendahnya penanganan anakanak terlantar.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten telah menerbitkan beberapa
regulasi
dalam
bentuk
Peraturan
Bupati
sebagai
bentuk
kebijakan
ketahanan pangan daerah antara lain:
1. Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 23 Tahun 2919 tentang
Dewan Ketahanan pangan;
2. Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 1 Tahun 2012 tentang
Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis
Sumber Daya Lokal;
3. Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 3 Tahun 2013 tentang
Dewan Ketahanan Pangan;
4. Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 45.a Tahun 2013 tanggal 26
Desember 2013 tentang Pelayanan SPM Bidang Ketahanan Pangan;
5. Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 24 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah;
Selanjutnya capaian kinerja dalam ketenagakerjaan selama Tahun
2006 – 2010 diuraikan sebagai berikut:
1. Tersedianya data base tenaga kerja daerah pada Tahun 2008.
2. Tersedianya instruktur dan pengelola Balai Latihan Kerja (BLK) yang
professional
3. Telah dilaksanakan pendidikan dan pelathan bagi pencari kerja
sebanyak 50 orang pada tahun 2008 dan sebanyak 60 orang pada tahun
2010.
4. Tersediannya sarana dan prasarana BLK yang memadai sejak Tahun
2008.
5. Tersedianya bahan dan materi pendidikan dan pelatihan keterampilan
kerja, melalui kegiatan pengadaan bahan materi pendidikan dan
pelatihan keterampilan kerja pada Tahun 2010.
6. Terlaksananya pelatihan-pelatihan di BLK.
7. Telah dilaksanakan pelatihan kerja pemagangan yang diikuti 4 orang
pada Tahun 2008 dan 5 orang pada tahun 2009.
8. Telah dilaksanakan kegiatan padat karya dan perluasan kesempatan
kerja.
9. Telah dilaksanakan pemberian bantuan alat perbengkelan pada 5 (lima)
kelompok (15 orang) tenaga kerja pada tahun 2009, pendampingan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 61
usaha baru 1 paket, pengadaan bibit cangkeh 1 paket dan perintisan
jalan tani 1 paket pada tahun 2008.
10. Meningkatnya
kualitas
pelayanan
informasi
pasar
kerja,
melalui
penyebaran informasi pasar kerja dan bursa kerja online paa tahun
2009.
11. Terjaganya keselamatan dan kesehatan para tenaga kerja, melalui
kegiatan
pemantauan,
pengawasan,
perlindungan
dan
penegakan
hukum serta keselamatan dan kesehatan kerj pada tahun 2010
Adapun dalam bidang ketransmigrasian, beberapa indikator kinerja
yang telah dicapai antara lain tersedianya lokasi sebagai areal lokal
transmigrasi, melalui kegiatan Survey Identifikasi Calon Areal (SICA), serta
meningkatnya kesejahtraan transmigran lokal, melalui pemberian bantuan
kepada keluarga transmigran lokal. Disamping itu juga telah tersedia peta
pengukuran yang berstatus tanah negara areal penggunaan lain (APL).
Layanan perpustakaan merupakan saah satu jenis layanan publik
yang sangat penting mengingat berhubungan langsung dengan upaya
peningkatan kualitas sumber daya manusia masyarakat da sumber daya
manusia aparatur. Oleh karena itu perhatian Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Selayar terhadap kinerja layanan ini cukup besar, antara lain
dengan penyediaan fasilitas dan sarana perpustakaan penunjang seperti
mobil perpustakaan keliling dan kapal perpustakaan keliling. Adapun
kinerja layanan Perpustakaan Daerah Kabuaten Kepulauan Selayar dalam 5
(lima) tahun terakhir boleh dikatakan cukup baik, antara lain ditunjukkan
dengan tingginya jumlah pengunjung setiap tahunnya serta senantiasa
bertambahnya jumlah anggota. Namun demikian dalam rangka lebih
meningkatkan kinerja layanan ini maka penambahan koleksi buku perlu
terus
mendapat perhatian utama, mengingat jumlah buku yang masih
kurang.
2.2.2.2.
Fokus Layanan Urusan Pilihan
Adapun analisis kinerja atas layanan urusan pilihan dilakukan
terhadap
indikator-indikator
pemerintahan
daerah
kinerja
Kabupaten,
penyelenggaraan
yaitu
bidang
urusan
urusan
pilihan
pertanian,
kehutanan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata, kelautan dan
perikanan, perdagangan, industri dan ketransmigrasian.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 62
Tabel 2.16 Hasil Analisis Kinerja Penyelenggaraan Layanan Urusan Pilihan
Di Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010-2014
Capaian Kinerja
NO
Bidang dan Indikator
2010
Pertanian
Produksi padi sebagai
1
bahan pangan utama
21.737
(Ton/tahun)
Kontribusi sektor
2
pertanian/perkebunan
39,28
terhadap PDRB (%)
Kontribusi sub sektor
tanaman bahan
3
8,86
makanan terhadap
PDRB (%)
Kontribusi sub sektor
tanaman perkebunan
4
12,85
terhadap PDRB (%)
Kontribusi sub sektor
peternakan terhadap
5
0,51
PDRB (%)
Rehabilitasi hutan dan
6
200
lahan kritis (ha) *)
Kerusakan Kawasan
7
9.803,07
Hutan (ha) **)
Kontribusi sektor
8
kehutanan terhadap
0,05
PDRB (%)
Energi dan Sumber Daya Mineral
Pertambangan tanpa
40,02
1
ijin (%)
Pertambangan yang
59,98
2
memiliki izin (%)
Kontribusi sektor
3
pertambangan
terhadap PDRB
Pariwisata
Kunjungan Wisman
1
(org)
2
Kunjungan wisnu (org)
Kontribusi sektor
3
pariwisata terhadap
PDRB (target 5%)
Persentase kontribusi
sektor pariwisata
4
terhadap PAD (target
5%)
Persentase restoran
5
(target 100 buah)
Persentase
penginapan/hotel
6
(target 25 buah)
RKPD Kepulauan Selayar 2016
2011
2012
2013
2014
23.273
26.276
28.154
28.365
39,39
39,28
38,94
-
8,75
8,61
8,51
-
12,39
11,84
11,26
-
0,51
0,50
0,49
-
200
1.072,64 1.293,84
1.267,25
9.803,07
9.803,07 9.803,07
370,83
0,05
0,05
0,05
-
45,17
39,75
39,75
76,92
54,83
60,25
60,25
23,08
-
-
-
-
218
142
98
124
174
5.470
4.377
4.645
4.005
4.379
6,19
6,91
7,98
8,28
9,11*
117
2
6
35
98,2
25
25
30
40
40
64
64
64
68
72
Page 63
Capaian Kinerja
NO
Bidang dan Indikator
Persentase obyek &
daya tarik wisata (odtw)
7
yang dikelola (Target 37
odtw)
Perikanan dan Kelautan
1
Produksi Ikan
Konsumsi ikan
2
(kg/org/th)
Luas budi daya ikan
3
karang (M2)
Persentase luas lahan
budidaya rumput laut
4
(%)
Jumlah nelayan yang
5
mempunyai armada
dan alat tangkap
Persentase kontribusi
sektor perikanan dan
6
kelautan terhadap
PDRB
Perdagangan
Kontribusi sektor
1
Perdagangan terhadap
PDRB
Cakupan bina
kelompok
2
pedagang/usaha
informal
Perindustrian
Kontribusi sektor
1
Industri terhadap
PDRB*
Kontribusi industri
2
rumah tangga terhadap
PDRB sektor Industri
3
Pertumbuhan Industri.
Cakupan bina
4
kelompok pengrajin
2010
2011
2012
2013
2014
27
27
27
27
27
15.696,3
19.906,1
29.875,9
43,70
44,30
44,80
45,67
46,12
5914,0
5914,0
5914,0
3456,0
3456,0
2,53
2,84
3,12
3,43
3,78
5.976
6.505
7.031
7.039
7.165
4,36
4,61
4,62
9,81
10,2*
-
55,02
58,102
61,445
65,246
-
34
34
34
38
5,26
5,01
4,47
4,48
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
28.573,0 28.959,2
Data di atas menunjukkan bahwa kinerja bidang perikanan dan
kelautan cukup baik antara lain dibuktikan dengan terjadinya peningkatan
produksi perikanan dari tahun ke tahun serta telah mencapai target
pemerintah
Daerah.
Namun
demikian
adalah
masih
perlu
terus
ditingkatkan upaya peningkatan kontribusi sektor perikanan dan keluatan
terhadap PDRB yang baru mencapai 9,81% sampai pada Tahun 2009.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 64
2.2.3. Aspek Daya Saing Daerah
Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam
mencapai
pertumbuhan
tingkat
kesejahteraan
yang
tinggi
dan
berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan Kabupaten
lainnya yang berdekatan. Aspek daya saing daerah teridir dari kemampuan
ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinfestasi dan
sumber daya manusia. Namun karena keterbatasan data, hanya dapat
ditayangkan data aspek daya saing daerah fokus kemampuan ekonomi
daerah sebagai berikut:
Tabel 2.17 Hasil Analisis Kemampuan Ekonomi Daerah
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010-2014
Capaian Kinerja
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013
Pengeluaran konsumsi
211.250
rumah tangga per kapita
No
1
2
Pengeluaran konsumsi
non pangan perkapita
2.3.
-
-
-
2014
-
138.276
-
Permasalahan Pembangunan Daerah
2.3.1.
Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan
sasaran pembangunan daerah
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar telah melaksanakan
pembangunan pada seluruh aspek kehidupan masyarakat dengan hasil
yang cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari semakin membaiknya
berbagai indikator pembangunan.
Namun demikian, sebagai Kabupaten
yang secara geografis wilayahnya terdiri dari pulau-pulau dan satu-satunya
kabupaten yang terpisah dari daratan pulau sulawesi,
sampai
saat
ini
Kabupaten Kepulauan Selayar tetap menyandang banyak permasalahan,
baik dari eksternal maupun
internal. Permasalahan dan tantangan yang
dihadapi Kabupaten Kepulauan Selayar
meliputi permasalahan dan
tantangan yang terkait dengan infrastruktur wilayah, daya
dukung
lingkungan dan sumber daya alam, ketahanan sosial dan budaya, kapasitas
dan
kualitas pemerintahan, kerjasama regional dan daya saing ekonomi
daerah.
A.
Pembangunan Pendidikan
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar masyarakat dan merupakan
prasyarat utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
daya saing Kabupaten Kepulauan Selayar di tingkat global. Penyelenggaraan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 65
pendidikan
menjadi
perhatian
pemerintah
daerah,
dunia
semua
usaha
pemangku
dan
kepentingan
masyarakat.
baik
Permasalahan
pendidikan ditandai dengan masih banyaknya prasarana dan sarana
pendidikan dasar yang perlu diperbaiki dan peningkatan proses belajar
mengajar agar lulusan dapat lebih berkualitas. Dalam hal ini perlu juga
ditingkatkan kualitas sumber daya manusia pendidikan agar metode dan
proses dapat diterima oleh peserta didik, sehingga proses pendidikan dapat
berjalan lebih efektif dan efisien. Permasalahan lainnya adalah masih
terbatasnya
tenag
pendidik
dan
kependidikan,
masih
rendahnya
aksesibilitas dari dan ke wilayah kepulauan sehingga menyebabkan tenaga
pendidik yang bertugas di wilayah kepulauan mengalami kesulitan dalam
menjangkau sekolah-sekolah yang ada di wilayah tersebut.
Penyelenggaraan
pendidikan
di
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
dikembangkan untuk mendorong peningkatan daya saing dearah, melalui
penyediaan
sistem
penyelenggaraan
pendidikan
yang
penyediaan prasarana dan sarana pendidikan yang
berkualitas,
berkualitas dan
berstandar internasional, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam pengajaran yang handal, kualitas sumber daya manusia pendidikan
yang mumpuni, sistem pendidikan yang komprehensif, serta peningkatan
partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan dan penerapan
sistem rayonisasi dalam penerimaan peserta didik baru.
B.
Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan secara umum telah menunjukkan hasil yang
menggembirakan.
permasalahan
Namum
demikian
masih
ditemukan
beberapa
yang perlu penyelesaian dan mendapat perhatian semua
pemangku kepentingan antara lain: belum optimalnya pelaksanaan sistem
pelayanan kesehatan, masih adanya angka kematian ibu
dan anak,
keterbatasan jumlah dan mutu tenaga kesehatan, serta penyebarannya
yang kurang merata, pelayanan pada rumah sakit dan puskesmas juga
masih perlu ditingkatkan kualitasnya, masih tingginya angka kesakitan
penyakit menular dan tidak menular, rendahnya kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan lingkungan, masih terbatasnya tenaga medis, antara
lain dokter ahli dan tenaga medis lainnya.
Penyelenggaraan
kesehatan
di
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
dikembangkan dengan mendorong promosi kesehatan untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat
terhadap kesehatan lingkungan dan perorangan,
optimalisasi sistem jaminan pelayanan kesehatan bagi warga Kabupaten
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 66
Kepulauan
Selayar
khususnya
keluarga
miskin,
peningkatan
sarana/fasilitas kesehatan, penyempurnaan sistem rujukan, optimalisasi
kegawat
daruratan,
pemenuhan
kebutuhan
sumber
daya
manusia
kesehatan, serta peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana
kesehatan.
C.
Kebutuhan Infrastruktur Dasar Masyarakat
Penyelenggaraan
pembangunan
infrastruktur
Kepulauan Selayar
di
Kabupaten
dikembangkan untuk mendorong peningkatan daya
saing daerah, melalui penyediaan sistem jaringan jalan, alat transportasi
darat, laut dan udara, ketersediaan energi listrik beserta jangkauang listrik
ke
desa-desa,
cakupan
air
bersih
dan
air
minum
masih
sangat
membutuhkan perhatian khusus dari segenap pemangku kepentingan
khususnya Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar. Secara umum,
permasalahn yang dihadapi selama ini adal peningkatan infrastruktur jalan.
Dimana masih adanya panjang jalan nasional yang belum mantap, terutama
di bagian selatan daratan Selayar. Hal ini terjadi mengingat alokasi
anggaran dari pemerintah untuk membiayai pemeliharaan dan atau
peningkatan kualitas jalan nasional dimaksud belum dapat memenuhi
kebutuhan yang seharusnya. Jaringan listrik PLN serta rasio elektrifikasi
kabupaten belum mampu menjangkau seluruh desa yang ada di daratan
dan kepulauan selayar. Hal ini terjadi disebabkan antara lain masih adanya
warga masayarakat yang enggan menghibahkan pohon miliknya untuk
ditebang
dan
dilalui
jaringan
listrik
PLN,
juga
disebabkan
karena
keterbatasan anggaran yang dialami oleh PLN sendiri. Sumber air tawar
yang memang tidak ada khususnya di wilayah kepulauan, sehingga
membutuhkan teknologi tersendiri dalam memenuhi ketersediaan air tawar.
Panjang
jaringan
irigasi
belum
mampu
menjangkau
seluruh
areal
persawahan yang ada, sehingga panen sawah yang seharusnya dapat
dilaksanakan empat kali setahun, tidak dapat dilaksanakan, serta masih
adanya kecamatan
atau desa
yang
belum dijangkau
oleh jaringan
telekomunikasi seluler. Serta sarana dan prasarana untuk aksesibilitas dari
dan menuju kawasan atau tujuan wisata.
D.
Perumahan dan Permukiman
Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia
yang
penyediaannya
menjadi
tanggung
jawab
pemerintah.
Pemenuhan kebutuhan rumah masih dihadapkan pada masalah penyediaan
hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 67
Kabupaten
Kepulauan
Selayar.
Sementara
kebutuhan
rumah
terus
meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan keluarga
baru. Permasalahan lainnya terkait kondisi dan kualitas lingkungan adalah
permukiman yang kurang sehat dan tertata. Meskipun luas permukiman
kumuh cenderung menurun, namun peningkatan kualitas lingkungan
permukiman perlu terus dilakukan untuk mencegah terjadinya permukiman
kumuh baru. Selain itu masih banyak kawasan permukiman kumuh liar
yang menempati lahan publik misalnya sepanjang
bantaran sungai dan
lahan bertebing atau landai.
E.
Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi merupakan konsep dengan ruang lingkup yang
luas, mencakup pembenahan struktural, prosedural, kultural, dan etika
birokrasi. Birokrasi diharapkan menjadi pelayan masyarakat, abdi negara
dan teladan bagi masyarakat. Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Selayar
sudah melakukan berbagai program dalam rangka reformasi birokrasi,
antara lain:
penataan struktur birokrasi, penataan distribusi Pegawai
Negeri Sipil (PNS), sistem seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan
promosi PNS
secara
terbuka,
pengembangan Sistem Elektronik
Pemerintah (e-Government).
Permasalahan yang
berkaitan
dengan pelaksanaan reformasi
birokrasi antara lain pelaksanaan konsep reformasi birokrasi secara efisien
dan efektif,
pembenahan birokrasi
menyangkut
perubahan sikap dan
tingkah laku (mind set) seluruh aparat pemerintahan secara terpadu dan
Berkesinambungan. Selain itu upaya penataan kelembagaan atau institusi
yang efisien dengan tata laksana yang jelas (transparan), kapasitas SDM
yang profesional dan Akuntabilitas tinggi serta pelayanan publik yang
prima.
Kemudian,
permasalahan
lainnya
dalam
konteks
ini
adalah
mensinergikan antar lembaga pemerintah dan belum optimalnya sinergitas
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mewujudkan birokrasi
yang profesional.
F.
Penataan Ruang
RTRW merupakan dokumen yang
pemanfaatan
ruang
memberikan
arah
kebijakan
dalam waktu 20 tahun mendatang yang telah
ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor
5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Kepulauan Selayar 2012-2032. Dalam praktiknya, pembangunan seringkali
dihadapkan pada masalah keterbatasan lahan, sementara kebutuhan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 68
pembangunan terus meningkat. Pemanfaatan ruang kota seringkali melebihi
kapasitas daya dukungnya dan tidak sesuai dengan rencana tata ruang
yang ada.
Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan penataan ruang
adalah peningkatan efektivitas RTRW sebagai instrumen pembangunan
yang secara konsisten digunakan untuk mewujudkan ruang kota yang
aman, nyaman dan berkualitas. Pengendalian pemanfaatan ruang belum
dilakukan secara konsisten dikarenakan belum lengkapnya perangkat dan
piranti peraturan untuk menunjang pelaksanaan RTRW. Penyelesaian
permasalahan terkait penataan ruang tersebut menjadi tantangan yang
dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu dengan
memperkuat pengendalian pemanfaatan ruang (sesuai Undang-Undang
Nomor
26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang) melalui penetapan
peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif serta
pengenaan sanksi yang tegas.
G.
Pembangunan Bidang Ekonomi
Dalam pembangunan bidang ekonomi masih terdapat berbagai
permasalahan yang menjadi isu strategis. Antara lain, sebagian penduduk
yang bermata pencaharian nelayan masih menggunakan alat tangkap
tradisional, sehingga potensi ikan yang bisa ditangkap relatif belum optimal.
Usaha perikanan tangkap yang dilakukan oleh nelayan umumnya masih
bersifat subsisten, sehingga susah untuk melakukan transaksi komoditas
ikan di pasar regional maupun nasional yang umumnya menargetkan quota
ikan dalam skala yang relatif besar. Di sektor pertanian, masih adanya
sawah yang belum teraliri jaringan irigasi yang ada, sehingga panen hanya
bisa dua atau tiga kali setahun, dengan hasil yang juga belum optimal. Di
sektor perkebunan, banyaknya tanaman perkebunan seperti cengkeh yang
tumbang akibat terjangan angin yang terjadi pada musim timur, sehingga
hasil panen produksi cengkeh menurun. Dengan demikian, maka perlu
adanya peremajaan kembali tanaman cengkeh yang sudah hampir lapuk
ditelan usia. Selanjutnya, kendala yang dihadapi para peternak adalah
rendahnya tingkat ketersediaan hijauan makanan ternak dan munculnya
jenis
penyakit
ternak,
sehingga
petani
mengalami
kesulitan
dalam
memenuhi kebutuhan pakan ternak yang kemudian akan berimplikasi pada
besaran produksi ternak setiap tahun.
Permasalahan iklim investasi yang terjadi di Kabupaten Kepulauan
Selayar
diantaranya adalah belum maksimalnya kebijakan pelayanan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 69
terpadu satu pintu, penanaman modal yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Selayar, kewenangan pelayanan terpadu satu pintu
pada saat ini hanya sebatas menerima berkas dokumen izin dan non izin
selanjutnya akan diproses oleh SKPD terkait. Melihat tujuan dibentuknya
pelayanan terpadu satu pintu adalah untuk mengurangi prosedur dan
mempercepat waktu proses perizinan, maka kondisi yang terjadi saat ini
belum menunjukan proses yang ideal.
Selanjutnya, selain permasalahan perizinan dan kepastian investasi
dalam perbaikan iklim investasi, juga dipengaruhi oleh kondisi dan
ketersediaan
infrastruktur,
kondisi
ketentraman
dan
ketenagakerjaan. Infrastruktur yang perlu mendapat perhatian
sistem
adalah
jalan, pelabuhan, bandar udara dan sistem transportasi yang masih
belum mendukung secara maksimal bagi dunia usaha. Permasalahan
lainnya adalah mensinergikan antara pemerintah, dunia usaha dan
masyarakat untuk mewujudkan perbaikan iklim investasi.
H.
Kedaulatan Pangan
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling hakiki bagi
manusia. Pemenuhan kebutuhan pangan merupakan hal yang mutlak
harus dipenuhi agar kelangsungan hidup masyarakat terjaga dengan baik.
Permasalahan kedaulatan pangan yang perlu mendapat perhatian antara
lain: ketersediaan bibit pangan, ketersediaan lahan dan pupuk serta
jaringan irigasi yang baik, kemampuan budidaya petani, kontinuitas
pemenuhan gizi masyarakat, aksesibilitas masyarakat atas pangan, pola
konsumsi pangan, peningkatan mutu dan keamanan pangan,
penguatan
jalur distribusi pangan, dan kehandalan kelembagaan pangan dan gizi.
Dalam rangka meningkatkan kedaulatan pangan di Kabupaten
Kepulauan Selayar perlu upaya untuk meningkatkan koordinasi antar
pemangku kepentingan terutama kelembagaan yang menangani masalah
pangan dan gizi. Peningkatan aksesibilitas Pangan menjadi prioritas utama
yang perlu diperhatikan mengingat Kabupaten Kepulauan Selayar bukan
merupakan daerah lumbung pangan, sehingga sangat bergantung pada
pasokan pangan daerah sekitarnya. Upaya peningkatan ketersediaan
pangan perlu dilakukan terutama dalam kaitannya dengan distribusi
komoditas kebutuhan pokok. Selain itu, ketatnya persaingan pasar antara
produk domestik dengan produk impor diduga menimbulkan persaingan
usaha
yang
tidak
sehat
di
pasar.
Permasalahan
lainnya
adalah
mensinergikan antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 70
mewujudkan kedaulatan pangan di Kabupaten Kepulauan Selayar yang
berkelanjutan.
I.
Keuangan Daerah
Pembangunan Kabupaten
ketersediaan
anggaran
yang
Kepulauan
memadai.
Selayar
Mobilisasi
perlu
didukung
sumber-sumber
pendanaan pembangunan tidak saja bergantung pada sumber pembiayaan
konvensional, akan tetapi perlu melihat sumber-sumber pembiayaan nonkonvensional. Permasalahan umum dalam pembiayaan pembangunan
daerah adalah meningkatkan dan memobilisasi sumber-sumber pembiayaan
pembangunan daerah baik yang konvensional maupun non-konvensional.
Tata kelola keuangan daerah perlu terus ditingkatkan terutama untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia pengelola keuangan
daerah
di
semua
tingkat
pemerintah,
kecamatan, kota/kabupaten. Selain itu,
mulai
dari
desa/kelurahan,
peningkatan profesionalisme
seluruh pegawai Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar
juga masih
perlu mendapat perhatian khusus guna mewujudkan manajemen keuangan
Kabupaten Kepulauan Selayar menjadi lebih akuntabel, efektif, efisien dan
transparan serta sesuai standar yang ditentukan.
2.3.2. Isu Strategis Daerah
Dari berbagai permasalahan dalam pelaksanaan pembangunan dan
penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Kepulauan Selayar, maka
secara eksplisit dirumuskan isu-isu strategis berdasarkan permasalahanpermasalahan pembangunan
daerah, tantangan dan potensi unggulan
pembangunan daerah kedepan, yang meliputi
sosial-budaya,
ekonomi-keuangan
dan
aspek fisik-lingkungan,
legal-kelembagaan,
dan
memperhatikan isu strategis propinsi dan nasional, sebagai berikut:
1. Pembangunan dan pelayanan jaringan infrastruktur wilayah (jalan,
jembatan, pelabuhan, listrik dan air bersih);
2. Peningkatan akses, mutu dan relevansi layanan pendidikan dan
pembangunan kesehatan;
3. Peningkatan daya saing daerah melalui peningkatan promosi dan
destinasi
pariwisata,
pemberdayaan
usaha
ekonomi
produktif,
pembangunan koperasi, UKM, perdagangan dan industri;
4. Peningkatan produksi dan kualitas hasil pertanian, perkebunan ,
peternakan dan perikanan;
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 71
5. Pengelolaan sumber daya air dan peningkatan kapasitas infrastruktur
irigasi; dan
6. Reformasi birokrasi dan penguatan kapasitas kelembagaan politik,
demokrasi, kualitas SDM dan manajemen keuangan daerah.
Tabel. 2.18
Keterkaitan Isu Strategis dan Prioritas Program
Tingkat Nasional, Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten
Kepulauan Selayar Tahun 2016
Isu Stretegis dan Program Prioritas
NO
Provinsi
Kabupaten
Nasional
Sulawesi Selatan
Kepulauan Selayar
(1)
(2)
(3)
(4)
1
NAWA CITA yaitu:
1. Meningkatkan
1 Pembangunan dan pelayanan
1.
Menghadirkan kembali
Produksi dan
jaringan infrastruktur wilayah
negara untuk
Kualitas Hasil
melindungi segenap
Produksi
(jalan, jembatan, pelabuhan,
bangsa dan memberi
Pertanian;
listrik dan air bersih);
rasa aman pada
seluruh Warga Negara; 2. Peningkatan Akses 2 Peningkatan akses, mutu dan
2.
Membangun tata kelola
dan Kualitas
relevansi layanan pendidikan
Pemerintahan yg
Sumber Daya
dan pembangunan kesehatan;
bersih, efektif,
Manusia;
demokratis dan
3 Peningkatan daya saing daerah
terpercaya;
3. Peningkatan
melalui peningkatan promosi
3.
Membangun Indonesia
kapasitas
dari pinggiran dg
pengelolaan
dan destinasi pariwisata,
memperkuat daerahLingkungan Hidup;
daerah dan desa dlm
pemberdayaan usaha ekonomi
kerangka Negara
4. Pembangunan
produktif, pembangunan
Kesatuan;
Industri
koperasi, UKM, perdagangan
4.
Memperkuat kehadiran
Pengolahan dan
Negara dalam
Peningkatan
dan industri;
melakukan reformasi
Pelayanan Publik;
4 Peningkatan produksi dan
sistem dan penegakan
hukum yang bebas
5. Pembangunan
kualitas hasil pertanian,
korupsi, bermartabat
Infrastruktur
dan terpercaya;
Wilayah &
perkebunan , peternakan dan
5.
Meningkatkan kualitas
Permukiman
perikanan;
hidup manusia dan
untuk Perkuatan
masyarakat Indonesia;
Konektifitas
5 Pengelolaan sumber daya air
6.
Meningkatkan
Regional dan
dan peningkatan kapasitas
produktivitas rakyat
Nasional.
dan daya saing di pasar
infrastruktur irigasi; dan
internasional;
6 Reformasi birokrasi dan
7. Mewujudkan
11 Prioritas RPJMD
kemandirian ekonomi
Provinsi 2013-2018 :
penguatan kapasitas
dengan menggerakkan
1. Gratis SPP bagi
kelembagaan politik, demokrasi,
sektor-sektor strategis
mahasiswa baru,
ekonomi domestik;
baik PTN maupun
kualitas SDM dan manajemen
8. Melakukan revolusi
PTS;
keuangan daerah.
karakter bangsa;
2. Bantuan Lima Juta
9. Memperteguh
Paket Bibit
kebhinekaan dan
Pertanian,
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 72
2
memperkuat restorasi
sosial;
VISI, MISI, DAN AGENDA
NAWA CITA
1. Mengejar peningkatan
daya saing
2. Meningkatkan kualitas
manusia, termasuk
melalui pembangunan
mental
3. Memanfaatkan dan
mengembalikan potensi
yang hilang di sektor
maritim dan kelautan
4. Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi
dengan basis yang kuat
dan berkualitas
5. Mengurangi
ketimpangan
antarwilayah
6. Memulihkan kerusakan
lingkungan
7. Memajukan kehidupan
bermasyarakat
3.
4.
5.
6.
7.
NORMA PEMBANGUNAN
KABINET KERJA
3
8.
1. Membangun untuk
manusia dan
masyarakat;
2. Upaya peningkatan
9.
kesejahteraann,
kemakmuran,
10.
produktivitas tidak
boleh menciptakan
ketimpangan yang
makin melebar.
Perhatian khusus
diberikan kepada
peningkatan
produktivitas rakyat
lapisan menengah
kebawah, tampa
menghalangi,
menghambat,
mengecilkan dan
mengurangi
keleluasaan pelaku11.
pelaku besar untuk
terus menjadi agen
pertumbuhan;
3. Aktivitas pembangunan
tidak boleh merusak,
menurunkan daya
dukung lingkungan
dan keseimbangan
ekosistem
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Peternakan,
Perkebunan,
Perikanan dan 100
juta Bibit Tanaman
Hutan;
Bantuan Modal
Pengembangan
Usaha Mikro Kecil;
Bantuan paket
modal
pengembangan 100
wirausaha
pedesaan pada
setiap desa;
Dukungan
Fasilitasi dan
Regulasi
Pembangunan
Industri minimal
24 unit sesuai
Potensi Kab/Kota;
Membuka 500 ribu
lapangan kerja
baru;
Bantuan Paket
peningkatan
kualitas Rumah
Rakyat Miskin
Melanjutkan
Pendidikan Gratis
sampai tingkat
SMA;
Melanjutkan
kesehatan gratis;
Gratis biaya
pendidikan bagi
mahasiswa terpilih
untuk sekolah
Kejuruan Khusus
seperti sekolah
penerbangan,
pramugari, SMK
pertanian,
perkebunan,
perikanan dan
melanjutkan
beasiswa bagi
mahasiswa S2 dan
S3 secara terbatas;
Gratis peningkatan
kualitas pengajar
melalui Boarding
School untuk ;
Guru SD, SMP,
SMA, Guru
Mengaji, Mubalig,
Khatib dan Alim
Ulama.
9 Prioritas RPJMD Kabupaten
Kepulauan Selayar 2010-2015:
1. Peningkatan akses, mutu,
dan relevansi layanan
pendidikan dan
perpustakaan;
2. Peningkatan kesadaran,
kemauan dan kemampuan
hidup sehat masyarakat;
3. Peningkatan kuantitas dan
kualitas infrastruktur dan
pelestarian lingkungan
hidup;
4. Pengembangan UMKM dan
Koperasi;
5. Perluasan kesempatan kerja
dan kualitas angkatan kerja;
6. Peningkatan pengelolaan
potensi dan produksi
perikanan pertanian
danPengembangan industri
pengolahan dan perdagangan
hasil pertanian dan
perikanan;
7. Peningkatan pengelolaan
pariwisata dan kebudayaan;
8. Peningkatan pelayanan
pemerintahan umum dan
sosial; dan
9. Peningkatan pelayanan
keagamaan.
Prioritas RPJM Ketiga, RPJPD
2005 – 2025 :
1.
2.
3.
4.
Upaya peningkatan
pendapatan daerah.
Perbaikan income perkapita
masyarakat.
Perbaikan system pemasaran
khususnya untuk komoditas
perikanan.
Pemanfaatan jasa kelautan
melalui pengembangan
pariwisata bahari.
Page 73
3 DIMENSI
PEMBANGUNAN
1. DIMENSI
PEMBANGUNAN
MANUSIA
a. Pendidikan
b. Kesehatan
c. Perumahan
d. Mental / Karakter
2. DIMENSI
PEMBANGUNAN
SEKTOR UNGGULAN
a. Kedaulatan pangan
b. Kedaulatan Energi &
Ketenagalistrikan
c. Kemaritiman dan
Kelautan
d. Pariwisatan dan
Industri
3. DIMENSI
PEMERATAAN &
KEWILAYAHAN
a. Antar kelompok
Pendapatan
b. Antar wilayah: (1)
Desa, (2) Pinggiran,
(3) Luar Jawa, (4)
Kawasan Timur
KONDISI PERLU
1. Kepastian dan
Penegakan Hukum
2. Keamanan dan
Ketertiban
3. Politik & Demokrasi
4. Tata Kelola & RB
Sumber : RKP Nasional Tahun 2015, RKPD Provinsi Sulsel Tahun 2016 ~ RPJMD
Provinsi Sulsel Tahun 2013-2018 dan RPJMD Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2010 – 2015 serta RPJM ketiga RPJPD Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2005 – 2025.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 74
BAB III.
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN
KEUANGAN DAERAH
Bab ini memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan
tahun berjalan, yang mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah,
sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang
diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan
daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
3.1.
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Bagian ini mengemukakan tentang arah nasional di bidang ekonomi
yang bersumber dari dokumen RKP Nasional, RKPD Provinsi dan
juga kebijakan di bidang ekonomi dalam dokumen RPJMD/RPJPD
Kabupaten. Arah kebijakan ekonomi daerah ditujukan untuk
mengimplementasikan program dan mewujudkan visi dan misi
Kepala Daerah, serta isu strategis daerah, sebagai payung untuk
perumusan prioritas program dan kegiatan pembangunan yang akan
dilaksanakaan pada tahun rencana.
3.1.1.
Arahan Nasional di Bidang Ekonomi pada RKP Nasional
RPJMN 2015 – 2019 memuat visi pembangunan nasional untuk
Tahun 2015 – 2019 yaitu "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong". Visi
ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) Misi Pembangunan yaitu:
1. mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;
2. mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan,
dan
demokratis berlandaskan negara hukum;
3. mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati
diri sebagai negara maritim;
4. mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi,
maju, dan sejahtera;
5. mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
6. mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional; dan
7. Mewujudkan
masyarakat
yang
berkepribadian
dalam
kebudayaan;
Visi dan Misi tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam 9 agenda
prioritas pembangunan yang biasa disebut dengan NAWA CITA
yaitu:
1. menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh Warga Negara;
2. membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis dan terpercaya;
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 75
3.
membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan;
4. memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi
sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat
dan terpercaya;
5. meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat
Indonesia;
6. meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional;
7. mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik;
8. melakukan revolusi karakter bangsa; dan
9. memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial;
Untuk mendukung visi, misi, dan agenda Nawa Cita, maka beberapa
kebijakan yang diprogramkan menuju indonesia yang jauh lebih
baik adalah:
1. mengejar peningkatan daya saing;
2. meningkatkan
kualitas
manusia,
termasuk
melalui
pembangunan mental;
3. memanfaatkan dan mengembalikan potensi yang hilang di
sektor maritim dan kelautan;
4. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan basis yang kuat
dan berkualitas;
5. mengurangi ketimpangan antar wilayah;
6. memulihkan kerusakan lingkungan; dan
7. memajukan kehidupan bermasyarakat;
Adapun strategi pembangunan nasional yang diajukan yaitu:
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 76
Tabel 3.1.
Norma Pembangunan Kabinet Kerja dan Dimensi Pembangunan
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA
1)
2)
3)
Membangun untuk manusia dan masyarakat;
Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan
yang makin melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan
menengah bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelakupelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan;
Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan
ekosistem
3 DIMENSI PEMBANGUNAN
DIMENSI PEMBANGUNAN
MANUSIA
Pendidikan
Kesehatan
DIMENSI PEMBANGUNAN
SEKTOR UNGGULAN
DIMENSI PEMERATAAN &
KEWILAYAHAN
Kedaulatan Pangan
Antarkelompok
Pendapatan
Kedaulatan Energi &
Ketenagalistrikan
Perumahan
KemaritimandanKela
Mental / Karakter
Pariwisata dan
Antarwilayah: (1)
Desa, (2) Pinggiran,
(3) LuarJawa, (4)
KawasanTimur
KONDISI PERLU
Kepastian dan
Penegakan Hukum
Keamanan dan
Ketertiban
Politik &
Demokrasi
Tata Kelola & RB
QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA
Beberapa tabel berikut ini menampilkan informasi yang memuat Sasaran
Makro RPJMN 2015-2019, Sasaran dan Asumsi Makro, Rincian
Pertumbuhan dari sisi pengeluaran dan dari sisi produksi, serta
kebutuhan investasi demi mencapai sasaran makro yang ditetapkan.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 77
Tabel 3.2. Sasaran makro RPJMN Tahun 2015 - 2019
2014*
(Baseline)
2015
2019
 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
73,83
(metode
lama)
69,4
(metode
baru)
76,3
(metode
lama)
 Indeks Pembangunan Masyarakat1
0,55
-
Meningkat
 Indeks Gini
0,41
0,40
0,36
 Pertumbuhan ekonomi
5,1%
5,7%
8,0%
 PDB per Kapita (Rp ribu) tahun
dasar 2010
43.403
 PDB per Kapita (Rp ribu) tahun 40.785
dasar 2000
-
72.217
 Tingkat Kemiskinan
10,96 % *)
10,3
7,0-8,0%
 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
5,94%
5,6%
4,0-5,0%
Indikator
Pembangunan Manusia dan Masyarakat
Sumber : Paparan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas pada acara Rakorbangpus
2015
Tabel 3.3. Sasaran dan Asumsi Makro
2015
2016
Indikator
RPJMN
APBN-P
RPJMN
RKP
5,8
5,7
6,6
6,6
Inflasi (%, yoy)
5,0
5,0
4,0
4,0
Tingkat bunga SPN 3 bulan
(%)
6,2
6,2
6,0
5,0
Nilai tukar (Rp/US$)
12.200
12.500
12.150
12.600
70,0
60
85,0
65
Lifting Minyak (ribu barel per
hari)
849,0
825
880,0
830
Lifting Gas (MBOEPD)
1.177
1.221
1.150,0
1.150
Pertumbuhan
yoy)
ekonomi
Harga
Minyak
(US$/barel)
(%,
Mentah
Sumber : Paparan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas pada acara Rakorbangpus
2015
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 78
SISI PENGELUARAN
Tabel 3.4.Rincian Pertumbuhan PDB (%)
2015
2016
2011 2012 2013 2014
Perkiraan Sasaran
Pertumbuhan Ekonomi
6,2
6,0
5,6
5,0
5,7
6,6
Konsumsi Rumah Tangga
5,1
5,5
5,4
5,1
5,1
5,3
Konsumsi LNPRT
5,5
6,7
8,2
12,4 3,5
5,0
Konsumsi Pemerintah
5,5
4,5
6,9
2,0
4,5
1,4
PMTB
8,9
9,1
5,3
4,1
8,5
10,3
Ekspor Barang dan Jasa
14,8
1,6
4,2
1,0
2,2
5,0
Impor Barang dan jasa
15,0
8,0
1,9
2,2
1,6
4,5
4,0
4,6
4,2
4,2
4,2
4,3
4,3
3,0
1,7
0,6
0,6
0,8
Industri Pengolahan
6,3
5,6
4,5
4,6
6,1
6,9
Lainnya
7,1
7,1
7,1
6,2
6,7
7,9
Pertumbuhan Ekonomi
6,2
6,0
5,6
5,0
5,7
6,6
SISI PRODUKSI
Pertanian
Pertambangan
Penggalian
dan
Sumber : Paparan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas pada acara Rakorbangpus
2015
Tabel 3.5 Kebutuhan Investasi Tahun 2016 (Triliun Rupiah)
Sasaran
4.460
Perkiraan
Realisasi
3.060
2013
3.895
3.434
2014
2015
2016
Pertumbuhan ekonomi 6,6% di Tahun 2016 membutuhkan investasi
Rp
4.460 Triliun (85,5% swasta), dengan sumber pendanaan swasta berasal dari
kredit perbankan, saham, dan obligasi yang makin membesar perannya.
(Sumber : Paparan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas pada acara Rakorbangpus
2015)
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 79
Rancangan Tema RKP 2016 adalah “MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
UNTUK
MELETAKKAN
FONDASI
PEMBANGUNAN
YANG
BERKUALITAS”. Tema RKP Tahun 2016 berangkat dari analisis kondisi internal dan
eksternal serta permasalahan yang dihadapi Indonesia. Beberapa permasalahan dan
analisis tersebut antara lain :
1.
Salah satu permasalahan utama yang menghambat percepatan realisasi
investasi saat ini adalah adanya keterbatasan infrastruktur, termasuk
pasokan listrik;
2.
Pemenuhan ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu prasyarat
utama yang harus dilakukan dalam pembangunan yang berkualitas;
3.
Pembangunan berkualitas adalah:
a.
membangun untuk manusia dan masyarakat, yang inklusif dan
berbasis luas, dan tidak boleh memperlebar ketimpangan antar
golongan dan antar wilayah;
b.
aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya
dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem; dan
c.
4.
menghasilkan pertumbuhan, dan kesejahteraan yang berkelanjutan.
Infrastruktur diperlukan, utamanya untuk mendukung agenda prioritas
kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata dan
industri dengan sasaran kelompok sosial yang luas dan sasaran wilayah
yang memperhatikan pemerataan.
Adapun Agenda Prioritas Nasional (NAWACITA) meliputi:
1.
kedaulatan pangan;
2.
kedaulatan energi;
3.
kemaritiman;
4.
industri/kawasan industri;
5.
pariwisata;
6.
revolusi mental;
7.
kawasan perbatasan.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 80
3.1.2.
NO
Arahan Kebijakan Ekonomi Dalam RKPD Provinsi Sulsel
Tabel 3.6.
Indikator Kinerja Daerah
FOKUS / BIDANG URUSAN
INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH
SAT
KONDISI
KINERJA
PADA
AWAL
PRIODE
RPJMD
2012/201
3
TARGET
CAPAIAN
SETIAP
TAHUN
2016
KONDISI
KINERJA
PADA AKHIR
PRIODE
RPJMD
2018
ASPEK KESEJAHTERAAN
Layanan Urusan Wajib
A
Kemampuan Ekonomi Daerah
1
Pertumbuhan PDRB
2
8.37
7,5-8,2
8,2-8,4
Laju Inflasi
4.41
3.80
3.20
3
PDRB per kapita
19.472.249
27.098.345
30.601.038
4
Gini Ratio Prov. Sul – Sel
0.41
0.40
0.39
5
Persentase Penduduk Misikin
9.82
7,5-8,0
5,0-6,5
6
Angka Kriminalitas yang tertangani
7.355
10.091
12.176
7
Indeks Pembangunan Manusia
72.70
74,50-75,50
75,50-76,50
8
Pantas Daya Beli ( PDB )
643.590.00
656.38
662.78
9
PDRB ( HB )
159.472.100
233.817.280
271.102.370
B
Pendidikan
1
Angka melek hurup
88.73%
92.57
95.00
2
Angka rata-rata lama sekolah
7.95th
8.10
8.12
C
Kesehatan
3
Angka usia harapan hidup
70.45
72.10
73.10
D
Ketenagakerjaaan
1
Rasio Penduduk yang bekerja
94.13
96.59
98.26
E
Penataan Ruang
1
Rasio Ruangan Terbuka Hijau Per
Satuan Luas Wilayah Ber HPL / HGB
%
17.73%
22%
26%
F
Koperasi Usaha Kecil dan Menegah
1
Jumlah Wirausaha yang baru
Jiwa
12.045 orang
193.125. orang
315.845 orang
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Rp
Page 81
G
Ketahanan pangan
1
Skor Pola Pangan Harapan Peningkatan
diversifikasi pangan
H
Pemberdayaan Masyarakat Desa
1
Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM)
yang diberdayakan dan difasilitsi hak
dasarnya
81.60
90.80
93.10
Jml
2.120
4.670
6.370
Layanan Urusan Pilihan
1
Pertanian
Produktifitas Padi atau Bahan Pangan
Utama Lokal Lainya per hektar
2
3
-
Padi
%
50.98
52.01
52.53
-
Jagung
%
46.58
47.52
48.00
-
Kedele
%
15.00
15.16
15.23
Produksi Peternakan
a. Jumlah produksi Daging ( kg )
kg
41.742.962.0
0
52.860.387.00
59.964.362.00
b. Jumlah produksi Telur ( kg )
kg
82.654.476.0
0
130.510.754.00
154.250.005.00
c. Jumlah produksi Susu ( kg )
kg
2.987.820.00
4.361.130.00
5.673.240.00
Ton
2.634.084.50
3.107.879.20
3.425.909.40
Ton
262.480.3
270.433.7
275.889.4
a. Jumlah produksi Udang ( Ton )
Ton
33.200.0
34.200.0
35.000.0
b. Jumlah produksi Bandeng ( Ton )
Ton
91.502.3
97.102.0
100.000.0
c. Jumlah produksi Rumput Laut (
Ton
2.233.259.7
2.691.686.6
3.000.000.0
Nilai ekspor
perdagangan
thn 2012
sebesar USD
1.448.195.84
3.78
USD
1.821.790.258.
76
USD
2.124.936.157.
82
Kelautan dan Perikanan
Produksi Perikanan
a. Jumlah produksi perikanan
tangkap ( ton )
b. Jumlah produksi perikanan
budidaya ( ton )
4
Produksi Komoditi Unggulan
Ton )
5
1
Perdagangan
Nilai ekspor Perdagangan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 82
3.1.3.
Arah Kebijakan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016
Mendasari sasaran-sasaran yang ada pada Tabel Indikator Kinerja Daerah
tersebut di atas maka ditetapkan Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2016. Arah
Kebijakan Pembangunan Tahun 2016 RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan yaitu
seluruh kebijakan pembangunan yang telah dijalankan pada tiga tahun sebelumnya
diakselerasi pencapaian kinerjanya. Selain itu, juga dilakukan penyesuaian sebagai
respons terhadap perubahan lingkungan strategis regional, nasional maupun global.
Pada tahun ini juga dilakukan review RPJMD guna melakukan penyesuaianpenyesuaian dalam merespons perubahan lingkungan strategis yang dianggap
signifikan pengaruhnya.
Prioritas kebijakan pembangunan pada tahun 2016 diarahkan pada :
1. pengembangan ekonomi kerakyatan;
2. pengembangan pendidikan, kepemudaan, keolahragaan, dan kebudayaan,
pembangunan kesehatan;
3. peningkatan kapasitas infrastruktur wilayah;
4. pengembangan kawasan strategis; dan
5. peningkatan kapasistas birokrasi dan kelembagaan.
Berikut ini ditampilkan tabel keterkaitan antara Nawa Cita RPJMN 2015 –
2019 dan 11 Prioritas dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013 – 2018.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 83
Tabel 3.7. Keterkaitan antara Nawa Cita RPJMN 2015 – 2019 dan 11 Prioritas
dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013 – 2018
NAWACITA 1
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman kepada seluruh warga negara.
NAWACITA 2
Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
NAWACITA 3
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.
NAWACITA 4
Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
NAWACITA 5 Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia
KETERKAITAN DENGAN RPJMD SULSEL (11 PRIORITAS)
è Gratis SPP bagi mahasiswa baru, baik PTN maupun PTS.
è Dukungan Fasilitasi dan Regulasi Pembangunan Industri minimal 24 unit sesuai
è Membuka 500 ribu lapangan kerja baru.
è Bantuan Paket peningkatan kualitas Rumah Rakyat Miskin.
è Melanjutkan Pendidikan Gratis sampai tingkat SMA.
è Melanjutkan kesehatan gratis.
NAWACITA 6
NAWACITA 7
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga
bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
KETERKAITAN DENGAN RPJMD SULSEL (11 PRIORITAS)
è Bantuan Modal Pengembangan Usaha Mikro Kecil.
è Bantuan paket modal pengembangan 100 wirausaha pedesaan pada setiap desa.
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor- sektor strategis
ekonomi domestik.
KETERKAITAN DENGAN RPJMD SULSEL (11 PRIORITAS)
è Bantuan Lima Juta Paket Bibit Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan
NAWACITA 8 Melakukan revolusi karakter bangsa
KETERKAITAN DENGAN RPJMD SULSEL (11 PRIORITAS)
è Gratis biaya pendidikan bagi mahasiswa terpilih untuk sekolah Kejuruan Khusus
seperti sekolah penerbangan, pramugari, SMK pertanian, perkebunan, perikanan
dan
melanjutkan
beasiswa
mahasiswa
S2Boarding
dan S3 secara
è Gratis
peningkatan
kualitasbagi
pengajar
melalui
Schoolterbatas.
untuk ; Guru SD,
SMP, SMA, Guru Mengaji, Mubalig, Khatib dan Alim Ulama
NAWACITA 9 Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Arah kebijakan ekonomi daerah ditujukan untuk mengimplementasikan
program dan mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah, serta isu strategis
daerah, sebagai payung untuk perumusan prioritas program dan kegiatan
pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun rencana.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 84
Kebijakan Penganggaran dalam RKPD Provinsi Sulawesi Selatan
Penganggaran dalam RKPD Provinsi Sulawesi Selatan didasarkan pada
beberapa kriteria prioritas diantaranya yaitu:
KRITERIA PRIORITAS I (KP I)
Merupakan program pembangunan daerah dengan tema atau program
unggulan (dedicated) Kepala Daerah sebagaimana diamanatkan dalam
RPJMN dan amanat/kebijakan nasional yang definitif harus dilaksanakan
oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas bidang
pendidikan 20% dan kesehatan 10% sesuai ketentuan teknis yang
berlaku.
Jumlah
Anggaran
KP
I
untuk
Tahun
2016
:
Rp. 2.023.138.293.411,00
KRITERIA PRIORITAS II (KP II)
Program KP II merupakan program prioritas di tingkat SKPD yang tidak
terkait
langsung
dengan
pelayanan
masyarakat
dan
merupakan
penjabaran dari analisis per urusan. Jumlah anggaran KP II untuk Tahun
2016: Rp. 452.935.010.308,00
KRITERIA PRIORITAS III (KP III)
KP III merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanjabelanja tidak langsung seperti : tambahan penghasilan PNS, belanja
hibah, belanja bantuan sosial kemasyarakatan, serta belanja tidak
terduga.
Jumlah
Anggaran
KP
III
untuk
Tahun
2016
:
Rp. 4.150.342.855.407,00
3.1.4. Arah Kebijakan Di Bidang Ekonomi Dalam Dokumen RPJMD Tahun
2010 – 2015 dan RPJPD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2005
- 2025
Pelaksanaan tahap ketiga dari RPJP Daerah Kabupaten Kepulauan
Selayar Tahun 2005 – 2025 akan difokuskan pada upaya peningkatan
pendapatan daerah melalui perbaikan income perkapita masyarakat
dan
perbaikan
sistem
pemasaran
khususnya
untuk
komoditas
perikanan.
Neraca
perdagangan
untuk
komoditas
perikanan
semakin
menunjukkan kontribusinya bagi percepatan perputaran ekonomi
Selayar serta memberi dampak terhadap peningkatan pendapatan
perkapita masyarakat. Daya beli masyarakat semakin membaik yang
ditandai dengan semakin tingginya kualitas hidup masyarakat serta
membaiknya derajat kesehatan dan tingkat pendidikan masyarakat.
Pemanfaatan jasa kelautan melalui pengembangan pariwisata bahari
diupayakan dibangun dan ditetapkan “Selayar sebagai Pusat Destinasi
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 85
Pariwisata Bahari Andalan Nasional” dengan jumlah kunjungan wisata
setiap tahunnya menunjukkan peningkatan secara signifikan.
Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Tahun 2016
Secara garis besar arah pembangunan daerah Tahun 2016 adalah
sebagai berikut:
1. memperkuat sektor Perikanan dan Kelautan sebagai tulang punggung
ekonomi daerah untuk menciptakan struktur perekonomian yang
kokoh melalui;
a. peningkatan kapasitas dan keterampilan tenaga kerja;
b. percepatan pembangunan infrastruktur perikanan dan kelautan;
dan
c.
peningkatan investasi; dan
d. perbaikan iklim usaha.
2. meningkatkan daya saing daerah dan memperluas lapangan pekerjaan
untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, serta
persaingan dengan daerah lain dalam konstalasi regional dan
nasional.
3. RPJMD tahap ketiga (Tahun 2015 – 2020) dari RPJPD diarahkan
untuk
memantapkan
pembangunan
secara
menyeluruh
dengan
menekankan pada peningkatan pendapatan daerah melalui perbaikan
income perkapita masyarakat dan perbaikan sistem pemasaran
khususnya untuk komoditas perikanan. Selain itu, pemanfaatan jasa
kelautan
melalui
pengembangan
pariwisata
bahari
diupayakan
dibangun dan ditetapkan “Selayar sebagai Pusat Destinasi Pariwisata
Bahari Andalan Nasional” dengan jumlah kunjungan wisata setiap
tahunnya menunjukkan peningkatan secara signifikan.
Berdasarkan arah kebijakan RKPD Tahun 2016 di atas, diidentifikasi isuisu strategis untuk masing-masing bidang pembangunan yang digariskan
RPJPD Tahun 2005 – 2025, yaitu bidang pembangunan :
Tabel 3.8
Isu-isu strategis dalam RPJPD Tahun 2005 - 2025
No
Bidang Pembangunan
1.
Bidang Ekonomi;
2.
Bidang Infrastruktur;
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Isu Strategis
a.
transformasi struktur industri
b.
peningkatan daya saing tenaga kerja
a.
perkuatan sistem logistik
b.
peningkatan rasio elektrifikasi
Page 86
c.
peningkatan akses air minum dan
sanitasi
3.
4.
Bidang Pendidikan;
Bidang Kesehatan;
d.
penataan perumahan/permukiman
e.
pembangunan transportasi
a.
peningkatan rata-rata lama sekolah
b.
peningkatan angka partisipasi sekolah
a.
peningkatan usia harapan hidup
b.
penurunan
angka
kematian
akibat
penyakit
5.
Bidang Pariwisata dan a.
peningkatan jumlah kunjungan wisata
Budaya;
b.
6.
pemeliharaan situs-situ purbakala
Bidang
Pelayanan a.
peningkatan kualitas, disiplin dan etos
Umum,
Ketertiban
kerja
dan Ketenteraman;
b.
peningkatan
ketenteraman
dan
ketertiban
c.
7.
Bidang
Lingkungan a.
perkuatan kapasitas IPTEK
perkuatan ketahanan pangan
Hidup;
b.
8.
Bidang
Perlindungan a.
Sosial
peningkatan ketahanan energi
penanganan PMKS
dan
Ketenagakerjaan;
b.
antisipasi
kejadian
dan
dampak
bencana
c.
9.
Bidang Keagamaan.
peningkatan kualitas tenaga kerja
internalisasi nilai-nilai keagamaan
3.1.5. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2014 & Perkiraan Tahun 2015
Struktur ekonomi Kabupaten Kepulauan Selayar sampai dengan
Tahun
2013
masih
didominasi
oleh
sektor
pertanian.
Sektor
Perekonomian yang memiliki peranan terbesar kedua adalah sektor jasa;
ketiga, adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sementara itu,
sektor industri berada di urutan keenam berdasarkan kontribusinya
terhadap pembentukan PDRB. Besarnya peranan sektor pertanian
disebabkan oleh karena banyak penduduk memiliki lapangan usaha di
sektor pertanian. Hal ini menjadi ciri khas banyak daerah di Indonesia.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 87
Padahal, untuk dapat mencapai pertumbuhan yang lebih berkualitas,
maka kontribusi sektor harus terus diupayakan bergeser dari pertanian
ke sektor industri. Bukan berarti bahwa daerah harus menurunkan
kontribusi sektor pertanian, tetapi dengan menggenjot lebih tinggi sektor
industri.
Sebab, hal ini menjadi salah satu indikator terhadap
peningkatan
nilai
tambah
yang
diperoleh
masyarakat
yang
bisa
meningkatkan pendapatan masyarakat yaitu dengan mengolah hasil
pertaniannya terlebih dahulu sebelum kemudian dijual ke pasar.
Beberapa tabel berikut ini menampilkan data PDRB menurut
Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga
Konstan selama beberapa tahun terakhir ini.
Tabel 3.9 PDRB Menurut Lapangan Usaha ADHB Tahun 2011 - 2015 (Juta Rupiah)
No
1
2
3
4
5
Lapangan Usaha
2012
(Rp)
%
639.024 37,4
7.847
0,5
39.842
2,3
5.075
0,3
184.120 10,8
2013
(Rp)
%
749.318 37,2
9.758
0,5
43.087
2,1
6.055
0,3
236.903 11,8
2014*
(Rp)
%
883.594 35,6
11.770
0,5
46.567
1,9
6.998
0,3
304.603 12,3
Pertanian
Pertambangan dan Galian
Indsutri
Listrik dan Air Minum
Bangunan
Perdagangan, Hotel
&Restoran
167.801
9,8
194.191
9,6
223.078
Angkutan dan Komunikasi
132.519
7,8
151.704
7,5
171.662
Bank, Lembaga Keuangan
lainnya
36.739
2,1
44.591
2,2
53.763
Jasa-jasa
496.111
29
580.281 28,8
782.277
PDRB
1.709.079 100 2.015.889 100 2.484.311
Sumber: Kabupaten Kepulauan Dalam Angka 2014 dan Hasil Proyeksi
Keterangan :
*= Angka sementara hasil proyeksi
**= Angka sangat sementara hasil proyeksi
6
7
8
9
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2015**
(Rp)
%
1.041.560 34,1
14.286
0,5
50.339
1,6
8.145
0,3
391.858 12,8
9,0
6,9
257.043
194.864
8,4
6,4
2,2
31,5
100
64.958
1.028.386
3.051.439
2,1
33,7
100
Tabel 3.10 PDRB Menurut Lapangan Usaha ADHK Tahun 2009 - 2013 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha
2012
2013
2014*
2015**
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
(Rp)
%
Pertanian
215.508 39,3 233.858 38,9 254.099 38,8 276.256 38,6
Pertambangan dan Galian
4.270
0,8
5.096
0,8
5.966
0,9
7.018
1,0
Indsutri
26.011
4,7
26.892
4,5
27.791
4,2
28.722
4,0
Listrik dan Air Minum
2.467
0,4
2.840
0,5
3.202
0,5
3.634
0,5
Bangunan
61.249 11,2
71.925
12
82.596 12,6
95.370 13,3
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
75.318 13,7
81.554 13,6
87.538 13,4
94.213 13,2
Angkutan dan Komunikasi
65.460 11,9
71.821
12
78.110 11,9
85.175 11,9
Bank, Lembaga Keuangan
lainnya
21.291
3,9
24.551
4,1
27.983
4,3
31.970
4,5
Jasa-jasa
77.041
14
82.048 13,7
87.266 13,3
92.768 13,0
PDRB
548.616 100 600.584 100 654.551 100 715.127 100
Sumber: Kabupaten Kepulauan Dalam Angka 2014 dan Hasil Proyeksi
Keterangan :
*= Angka sementara hasil proyeksi
**= Angka sangat sementara hasil proyeksi
Perekonomian
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
yang
direpresentasikan melalui indikator makro ekonomi selama Tahun 2011
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 88
sampai dengan Tahun 2015 menunjukkan pertumbuhan ke arah positif.
Sebagai gambaran, kondisi perekonomian Kabupaten Kepulauan Selayar
tersebut ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 3.11
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2015
Atas Dasar Harga Berlaku (HB) dan Harga Konstan (HK)
Kabupaten Kepulauan Selayar
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Lapangan Usaha
2011
HB
HK
39,2 39,4
0,5
0,7
2,7
5
0,3
0,4
10,3 10,5
2012
HB
HK
37,4 39,3
0,5
0,8
2,3
4,7
0,3
0,4
10,8 11,2
2013
HB
HK
37,2 38,9
0,5
0,8
2,1
4,5
0,3
0,5
11,8
12
Pertanian
Pertambangan dan Galian
Industri
Listrik dan Air Minum
Bangunan
Perdagangan, Hotel
&Restoran
10,5 13,9
9,8 13,7
9,6 13,6
Angkutan dan Komunikasi
8,4 11,9
7,8 11,9
7,5
12
Bank, Lembaga Keuangan
lainnya
2,2
3,7
2,1
3,9
2,2
4,1
Jasa-jasa
26 14,4
29
14 28,8 13,7
PDRB
100 100 100 100 100 100
Sumber: Kabupaten Kepulauan Dalam Angka 2014 dan Hasil Proyeksi
Keterangan :
*= Angka sementara hasil proyeksi
**= Angka sangat sementara hasil proyeksi
2014*
HB
HK
35,6 38,8
0,5
0,9
1,9
4,2
0,3
0,5
12,3 12,6
2015**
HB
HK
34,1 38,6
0,5
1,0
1,6
4,0
0,3
0,5
12,8 13,3
9,0
6,9
13,4
11,9
8,4
6,4
13,2
11,9
2,2
31,5
100
4,3
13,3
100
2,1
33,7
100
4,5
13,0
100
Berdasarkan Tabel Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB
Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015 Atas Dasar Harga Berlaku (HB)
dan Harga Konstan (HK) di atas diperoleh gambaran bahwa secara umum
struktur ekonomi pembentuk PDRB Kabupaten Kepulauan Selayar
didominasi berturut-turut oleh sektor pertanian, sektor jasa-jasa, sektor
perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi,
sektor bangunan, industri, sektor Bank, Lembaga Keuangan Lainnya dan
yang terkahir sektor pertmbangan dan galian.
Jika melihat struktur perkembangan PDRB di atas dapat dilihat
kecenderungan
transformasi
struktur
ekonomi
dari
struktur
perekonomian berbasis pertanian (agraris) ke sektor bangunan dalam
rangka
mendukung
penyediaan
pelayanan
dasar
dan
tidak
lain
kontribusi terbesar dari sektor ini adalah APBD sebagai stimulan dan
pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Kepulauan Selayar.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 89
Tabel 3.12
PDRB Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2009 – 2013
Periode
Harga Berlaku
Harga Konstan 2000
1
2
3
PDRB Perkapita
2011
11.242.919
4.075.799
2012
13.721.681
4.404.677
2013
15.848.188
4.721.571
2014**
17.910.066
5.013.966
2015**
20.487.413
5.379.459
Pertumbuhan Ekonomi
2011
22,47
8,52
2012
23,3
9,18
2013
17,95
9,47
2014**
19,72
10,96
2015**
21,84
12,45
Cat: *, **= Angka sementara hasil proyeksi
Tabel di atas memberikan gambaran bahwa PDRB perkapita
Kabupaten Kepulauan Selayar terus mengalami peningkatan baik dilihat
dari PDRB berdasarkan atas harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan
Selayar
cenderung
mengalami
peningkatan
dikarenakan
dukungan
pemerintah terhadap tumbuh kembangnya sektor bangunan dan sektor
lainnya tanpa mengabaikan sektor pertanian sebagai basis perekonomian
yang berkontribusi besar dalam struktur perekonomian Kabupaten
Kepulauan
Selayar.
Secara
rata-rata,
perekonomian
Kabupaten
Kepulauan Selayar selama 5 tahun terakhir tumbuh sebesar 9%.
Tahun
2015,
pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Kepulauan
Selayar diproyeksi akan bergerak positif, meskipun dengan sedikit
perlambatan.
Proyeksi
tersebut
diperkuat
dengan
kondisi
perekonomian regional, selain itu juga tekanan biaya produksi sektor
ekonomi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang
memicu kenaikan harga barang-barang lainnya, termasuk harga bahan
baku dan penolong.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 90
A. Tingkat Inflasi
Inflasi
merupakan
salah
satu
indikator
penting
dalam
pengendalian ekonomi makro yang berdampak luas terhadap berbagai
sektor ekonomi. Di satu sisi, tingkat inflasi yang relatif tinggi merupakan
hal yang dapat merugikan perekonomian, yaitu dapat berdampak pada
lemahnya
daya
beli
masyarakat
dan
melambatnya
perkembangan
produksi. Di sisi lain, inflasi juga dibutuhkan oleh produsen yaitu untuk
dapat mempengaruhi perkembangan penawaran terhadap barang dan
jasa. Adapun gambaran laju inflasi Kabupaten Kepulauan Selayar dapat
dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 3.1. Laju inflasi Kabupaten Kepulauan Selayar
12
11.12
Pesentase
10
9.21
9.25
9.15
9.25
2009
2010
2011
2012
8
6
4
2
0
2008
Tahun
3.1.6. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016 dan Tahun
2017
Berbagai
kebijakan
Pemerintah
Daerah
diarahkan
untuk
memperbaiki prospek pambangunan ekonomi dan keuangan Kabupaten
Kepulauan Selayar. Hal ini dapat dilihat melalui tinjauan terhadap
perkembangan
sasaran
beberapa
utama
berkenaan
dari
dengan
variabel
ekonomi
pembangunan
aspek
makro
ekonomi.
pendapatan
yang
Variabel
dengan
dijadikan
tersebut
distribusinya,
pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan yang berkeadilan, aspek
ketenagakerjaan
yang
ditunjukkan
dengan
jumlah
tingkat
pengangguran penduduk, aspek harga yang ditunjukkan dengan
fluktuasi dari tingkat harga umum yang mempengaruhi tingkat inflasi,
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 91
aspek
perdagangan
terkait
hubungan
dengan
negara
lain
yang
ditunjukkan dengan kegiatan ekspor-impor. Ketiga hal tersebut dapat
terealisasi jika didukung peran aktif dari seluruh lembaga ekonomi baik
dari swasta, pemerintah maupun dari dunia perbankan serta lembaga
ekonomi masyarakat di daerah yang menjalankan tugas dan fungsinya
masing-masing
secara
efisien
dan
efektif
didukung
dengan
pemerintahan yang menerapkan prinsip good governance.
Perkembangan kondisi perekonomian daerah ditinjau dari aspek
pertumbuhan ekonomi menunjukkan kinerja yang baik dari tahun ke
tahun. Dari sisi demand. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan
Selayar terutama didukung oleh kinerja pemerintah dalam pelaksanaan
pembangunan dan konsumsi yang semakin baik. Terkait dengan supply
dimana
pertumbuhan
ekonomi
didorong
oleh
sektor
pertanian,
perdagangan dan jasa serta sektor industri pengolahan. Disamping itu,
kedepan diprediksi bahwa kinerja perekonomian akan menunjukkan
fluktuasi. Hal ini akan banyak dipengaruhi oleh perubahan kondisi
sosial ekonomi dan politik terutama terkait dengan proses pelaksanaan
Pemilukada pada Tahun 2015 hingga pasca Pemilukada Tahun 2016.
Hal lain yang akan berpengaruh adalah pengurangan subsidi dan
bahan bakar secara tidak langsung akan mempengaruhi kenaikan harga
barang dan jasa yang akan mendorong tingkat inflasi. Kondisi ini
menjadi tantangan kedepan untuk memperbaiki kemampuan daya beli
masyarakat sehingga ditribusi pendapatan akan semakin membaik. Hal
lain dari aspek pendapatan yang belum mendapatkan perhatian selama
ini adalah aspek pemerataannya. Ukuran terkait dengan distribusi
pendapatan, yang semakin menunjukkan perbaikan namun masih
memperlihatkan besarnya tingkat ketimpangan distribusi kesejahteraan
ekonomi antar penduduk dan hal ini menjadi tantangan kedepan untuk
mengurangi kesenjangan kesejahteraan masyarakat tersebut.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh komoditas
unggulan daerah seperti cengkeh, pala, jambu mente, kakao, rumput
laut dan ternak sapi juga belum dikelola secara optimal. Salah satu
penyebabnya
adalah
ketidakstabilan
harga
pasar
sehingga
perlu
mendapat perhatian yang lebih serius dari Pemerintah Kabupaten
Kepulauan
Selayar.
Kedepan
akan
dilakukan
perbaikan
kualitas
terhadap komoditas unggulan tersebut terutama yang memiliki peluang
ekspor sehingga memiliki daya saing dipasar global. Dengan demikian,
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 92
hal ini diharapkan akan berimplikasi positif dan memberi dukungan
baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pertumbuhan
ekonomi daerah. Berikut disajikan hal-hal yang menjadi peluang dan
tantangan
dalam
proses
penyelenggaraan
pemerintahan
dan
pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Tabel 3.13
Analisis Kondisi Lingkungan Internal dan Eksternal
Kabupaten Kepulauan Selayar
Kondisi Eksternal Daerah
Kondisi Internal Daerah
No
(1)
1
Kekuatan
Kelemahan
Peluang
Ancaman
(2)
(3)
(4)
(5)
Faktor Fisik :
1. Sebaran batuan
permukaan yang
relatif besar
menyebabkan
potensi
pengembangan
sangat terbatas
(khususnya bagian
Utara);
2. Kondisi hidrologi
sangat terbatas
karena kurangnya
catchment area,
luasan DAS sangat
sempit dan luasnya
sebaran batuan
permukaan yang
kedap air; dan
3. Terbatasnya areal
garapan untuk
pengembangan
pertanian dan
perkebunan
meskipun tingkat
kesuburan
tanahnya relatif
baik khususnya di
bagian Utara.
Faktor Non Fisik
1. Masih rendahnya
kualitas pengelola
pembangunan
dalam upaya
percepatan
pembangunan;
2. Potensi tenaga
kerja terampil
masih relatif
kurang;
3. Tingginya biaya
transportasi dalam
pemasaran hasil
produksi; dan
4. Layanan sarana
transportasi masih
Faktor Sumber
Daya Alam :
1. Kabupaten
Kepulauan
Selayar
memiliki
potensi
pengembanga
n Sumber
Daya Alam,
dengan
ditetapkannya
beberapa blok
pengembanga
n migas di
Selayar ( blok
karaeng, blok
selayar dan
blok
kambuno)
oleh
pemerintah
pusat;
2. Kabupaten
Kepulauan
Selayar
memiliki
potensi
Perkebunan,
terbukti
dengan
ditetapkannya
Kawasan
Strategis
pengembanga
n sentra
pertanian dan
perkebunan
dalam RTRW
Provinsi Sulsel
(Perda Nomor
9 Tahun
2009); dan
3. Kabupaten
Kepulauan
Selayar
memiliki
Taman
Nasional
Faktor Pendukung
Lainnya :
1. Minimnya
dukungan
pembangunan
infrastruktur
daerah di
Kabupaten
Kepulauan
Selayar;
2. Minimnya
minat investor
terhadap
pengembangan
Sumber Daya
Alam yang ada
di Kabupaten
Kepulauan
Selayar;
3. Minimnya
informasi
pengembangan
Kabupaten
Kepulauan
Selayar pada
dunia investasi;
4. Belum kuatnya
regulasi
pendukung
untuk
pengembangan
Kabupaten
Kepulauan
Selayar; dan
5. Minimnya
minat Sumber
Daya Manusia
untuk
memberikan
dukungan
terhadap
potensi
pengembangan
Kabupaten
Kepulauan
Selayar.
Faktor fisik Alami :
1. Komoditas andalan
subsektor tanaman pangan
adalah jagung, ubi kayu,
ubi jalar, dan padi;
2. Masih tersedia lahan
(19.831 ha) untuk
perluasan;
3. Komoditas tanaman
pangan lainnya yang
potensial untuk
dikembangkan adalah
kacang tanah, kedelai,
kacang hijau, buahbuahan, dan sayuran;
4. Komoditas yang berpotensi
besar untuk sub sektor
perkebunan adalah kelapa
dalam (coconut), kemiri,
pala, dan jambu mete;
5. Lahan yang bisa
dimanfaatkan untuk
perkebunan masih luas;
6. Produk potensial dari sub
sektor kehutanan baru
berupa rotan;
7. Adanya hutan produksi
(7.250 ha) dan hutan
semak belukar (5.869 ha)
memungkinkan untuk
dimanfaatkan bagi komoditas lainnya;
8. Komoditas potensial untuk
sub sektor peternakan
adalah sapi, kerbau, kuda,
kambing, domba, ayam
ras, ayam buras, dan itik;
9. Selayar dikelilingi laut
dalam yang dapat dilayari
berbagai ukuran kapal;
10. Adanya Kawasan pantaipantai yang strategis;
11. ikan laut, budidaya pantai
(rumput laut) dan ikan
tambak yang tersebar di 7
kecamatan;
12. Luasnya lahan budi daya
tambak, sebagian besar di
Bontoharu, Bontosikuyu
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 93
Kondisi Eksternal Daerah
Kondisi Internal Daerah
No
(1)
Kekuatan
Kelemahan
Peluang
Ancaman
(2)
(3)
(4)
(5)
dan Pasimasunggu;
13. Keberadaan taman laut
dan terumbu karang di 7
kecamatan;
14. Taman laut di
Takabonerate memiliki
keunggulan kompetitif
berskala international;
15. Adanya pantai laut dan
pasir putih di
Bontomatene, Bontoharu,
Bontosikuyu, Pasimarannu
dan Pasimasunggu;
16. Adanya hutan wisata di
Bontomatene, Bontoharu,
Bontosikuyu, Pasimarannu
dan Pasimasunggu;
17. Adanya air terjun di
pegunungan di
Bontomatene, Bontoharu,
Bontosikuyu, Pasimarannu
dan Pasimasunggu;
18. Adanya taman buru di
Bontomatene, Bontoharu,
Bontosikuyu, dan
Pasimasunggu;
19. Adanya sumber air panas
di Desa Bontobulaeng dan
Dusun Maminasa
(kecamatan
Pasimasunggu); dan
20. Ada rencana
pengembangan Pelabuhan
Perikanan Nusantara.
2
Faktor Sarana dan Prasarana :
1. Adanya pelayaran wisata
yang dikelola Spice Island
Explorer;
2. Ada jalan provinsi (90 km)
yg menghubungkan
Benteng-Barang-barang
(40 km) dan Benteng Patori (50 km);
3. Adanya penyeberangan fery
dari dermaga Pamatata ke
Tanjung Bira;
4. Adanya penyeberangan
langsung dari Pelabuhan
Benteng ke Pelabuhan
Bulukumba;
5. Ada pelabuhan rakyat
(untuk nelayan) di Jampea
dan Bonerate, walau
berskala kecil;
6. Adanya Bandara di Kab.
Kepulauan Selayar yang
menghubungkan antara
Ibukota Provinsi dengan
Kepulauan Selayar;
7. Jalan provinsi (90 km)
RKPD Kepulauan Selayar 2016
terbatas terhadap
wilayah-wilayah
permukiman.
Faktor Sarana dan
Prasarana :
1. Pelayanan
transportasi
regional belum
mencapai seluruh
wilayah (wilayah
selatan relatif belum
terlayani optimal);
2. Perlu pembukaan
aksesibilitas ke luar
Kabupaten
Kepulauan Selayar
dan arah selatan;
3. Sarana transportasi
untuk penangkapan
ikan masih
tradisional;
4. Perlu aksesibilitas
ke arah selatan (ke
luar Sulawesi)
untuk pemasaran;
dan
5. Perlu peningkatan
kuantitas moda
transportasi.
Takabonerate
yang
berpotensi
dalam
pengembanga
n sektor
pariwisata,
dukungan
pemerintah
pusat terkait
pengembanga
n pariwisata
Takabonerate.
Faktor Pendukung
Lainnya ;
1. Perlu penyediaan
fasilitas pendidikan
dan keterampilan
kepariwisataan, dan
pusat pelayanan
informasi
kepariwisataan; dan
2. Potensi alami untuk
irigasi terbatas,
sehingga
pengembangan
pertanian lebih
diarahkan pada
jagung yang tak
butuh air banyak.
Faktor Sumber Daya
Manusia:
1. Perlu upaya
peningkatan mutu
SDM (bahasa,
pengetahuan,
ketrampilan, dan
manajemen
pariwisata;
2. Perlu ditekankan
dan diupayakan
Page 94
Kondisi Eksternal Daerah
Kondisi Internal Daerah
No
Kekuatan
Kelemahan
Peluang
Ancaman
(2)
(3)
(4)
(5)
dengan kondisi mantap,
menghubungkan BentengBarang-barang (40 km) dan
Benteng-Patori (50 km);
dan
8. Ada penyeberangan
langsung dari Pelabuhan
Benteng ke Pelabuhan
Bulukumba;
penanaman dan
penguatan nilai,
norma agama, dan
budaya timur;
3. Tingkat penguasaan
IPTEK perikanan
para nelayan masih
kurang/tradisional;
dan
4. Perlu upaya
pembinaan,
pelatihan bidang
pertanian (karena
umumnya
pendidikan SDSLTP).
(1)
Faktor Pendukung Lainnya :
1. Adanya tempat pelelangan
ikan;
2. Adanya tambak ikan yang
tersebar di Seluruh
Kecamatan;
3. Adanya industri rumah
tangga untuk pengeringan
hasil laut (ikan kering,
teripang, cumi kering,
rumput laut, sirip ekor hiu;
dan
4. Adanya industri kecil dan
rumah tangga pengolah
hasil pertanian lokal
(industri minyak goreng,
pengupasan/ pembersihan
biji-bijian, kopra, krupuk,
dan gula merah.
3.2.
Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Uraian berikut ini terkait dengan kebijakan yang akan ditempuh
Pemerintah Daerah berkaitan dengan pendapatan daerah, pembiayaan
daerah dan belanja daerah.
Arah kebijakan pembangunan daerah Kepulauan Selayar diarahkan
pada:
1. peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan yang ditopang
oleh sektor riil ekonomi kerakyatan terutama dari sektor perikanan
dan pariwisata dengan dukungan jasa pemasaran dari berbagai
lembaga terkaiut yaitu UMKM dan usaha ekonomi kreatif lainnya.
Tambahan lagi, dukungan diharapkan dair sektor yang berbasis
sumber daya alam di sektor pertanian, jasa, pertambangan dan
angkutan serta peningkatan nilai tambah hasil produksi pertanian
dan subsektornya ke sektor industri yang mampu meningkatkan
pendapatan masyarakat;
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 95
2. pembangunan
infrastruktur
dan
prasarana
wilayah
untuk
mempercepat arus barang dan jasa;
3. stimulasi untuk meningkatkan investasi swasta dalam sektor
perhubungan, energi serta sektor lainnya dalam kerangka hasil
kajian Blue Print Pengembangan Kabupaten Kepulauan Selayar;
4. upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah yang rasional dan
realistis melalui intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber
pendapatan; dan
5. peningkatan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah
pusat serta lembaga donor internasional untuk memperoleh
dukungan pembiayaan, program dan kegiatan, serta asistensi
sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah atas keterbatasan
pembiayaan dan kapasitas keuangan daerah.
3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan
Pendapatan Daerah merupakan hak Pemerintah Daerah yang
diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode
tahun
bersangkutan.
Secara
umum, Pendapatan
Daerah
diproyeksikan akan mengalami peningkatan, mengingat dalam
beberapa tahun terakhir telah terjadi kenaikan tingkat Pendapatan
Daerah. Selain itu, Pemerintah Daerah terus mengupayakan
peningkatan Pendapatan Daerah melalui berbagai upaya, baik yang
diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD); Dana Perimbangan;
dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
Rencana Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2016, selain
mengacu pada realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2014 juga
mengacu pada rencana pendapatan pada APBD Tahun Anggaran
2015. Tabel berikut ini berisi gambaran mengenai realisasi dan proyeksi
pendapatan Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2013 sampai dengan
Tahun 2017.
Tabel 3.14 Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten
Kepulauan Selayar Tahun 2013 s.d Tahun 2017
JUMLAH
No.
1
1.1
1.1.1
1.1.2
1.1.3
Realisasi
Realisasi
Tahun Berjalan
2013
2014
2015
Proyeksi/
Proyeksi/
Target
Target
2016
2017
6
7
URAIAN
2
3
4
5
Pendapatan
Asli Daerah
22,391,989,538
33,697,866,489
39,316,368,000
41,214,437,000
42,244,158,850
Pajak Daerah
2,457,847,693
4,184,916,862
4,790,000,000
5,026,750,000
5,152,418,000
2,653,680,672
7,376,165,857
9,467,000,000
9,875,350,000
10,122,232,000
7,162,295,947
7,587,079,072
7,945,000,000
8,342,250,000
8,550,806,000
Retribusi
Daerah
Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah Yang
Dipisahkan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 96
1.1.4
1.2
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.3
Lain-lain PAD
yang Sah
Dana
Perimbangan
Dana Bagi
hasil
Pajak/Bukan
Pajak
Dana Alokasi
Umum
Dana Alokasi
Khusus
Lain-lain
Pendapatan
Daerah yg
Sah
1.3.1
Hibah
1.3.2
Dana Darurat
1.3.3
1.3.4
1.3.5
1.3.6.
Bagi Hasil
dari Propinsi
dan dari
Pemerintah
Daerah
Lainnya
Dana
Penyesuaian
&Otonomi
Khusus
Bantuan
Keuangan
dari Propinsi
dan Dari
Pemerintah
Daerah
Lainnya
14,549,704,698
17,114,368,000
17,970,087,000
18,419,338,000
519,597,570,386
547,019,012,578
584,523,168,000
633,507,381,000
658,687,222,000
23,182,117,386
19,190,969,578
23,337,468,000
23,352,001,000
23,363,677,000
421,256,593,000
458,019,013,000
479,393,610,000
503,363,290,000
528,531,455,000
75,158,860,000
69,809,030,000
81,792,090,000
106,792,090,000
106,792,090,000
66,043,880,987
87,597,988,180
98,689,154,000
134,899,512,000
158,490,810,000
11,593,088,027
17,713,203,980
17,722,169,000
18,608,278,000
19,538,692,000
44,530,513,000
63,375,993,000
65,548,374,000
64,460,674,000
64,460,674,000
9,920,279,960
6,508,791,200
6,508,792,000
6,508,792,000
6,508,792,000
8,909,819,000
45,321,768,000
67,982,652,000
722,528,690,000
809,621,330,000
859,422,826,000
Dana Desa
JUMLAH
PENDAPATAN
DAERAH (1.1
+ 1.2 + 1.3)
Pada
Rp.
10,118,165,226
608,033,440,911
Tahun
2013,
608,033,440,911,00,
668,314,867,247
realisasi
sementara
pendapatan
Tahun
daerah
2014,
sebesar
sebesar
Rp.
668,314,867,247,00. Tahun 2015 pendapatan dianggarkan sebesar Rp.
722.528.690.000,00, sementara Tahun 2016 dan Tahun 2017 diproyeksikan
berturut-turut sebesar Rp 809.621.330.000,00 dan Rp. 859,422,826,000,00.
Apabila dilihat ke dalam komponen Pendapatan daerah maka akan didapati
bahwa dalam komponen itu antara lain, Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Secara umum,
realisasi, anggaran tahun berjalan maupun proyeksi mengalami kenaikan dari
tahun ke tahun. Sebagai contoh, realisasi Pendapatan Asli Daerah pada
Tahun 2013 adalah sebesar Rp. 22,391,989,538,00 dan pada Tahun 2014
sebesar Rp. 33,697,866,489,00 pada Tahun 2015 Pendapatan Asli daerah
ditargetkan senilai Rp. 39,316,368,000,00 sementara untuk Tahun 2016 dan
Tahun 2017 diproyeksikan masing-masing senilai Rp. 41,214,437,000,00 dan
Rp. 42,244,794,000,00
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 97
3.2.2.Arah Kebijakan Keuangan Daerah
3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Arah kebijakan pendapatan daerah pada Tahun Anggaran 2016 adalah
pada optimalisasi pengelolaan pendapatan dan keuangan daerah melalui
intensifikasi
dan
ekstensifikasi
sumber-sumber
pendapatan
sesuai
kewenangan dan potensi yang ada dengan memperhatikan aspek keadilan,
kepentingan
umum,
kemampuan
masyarakat,
efisiensi
dan
efektifitas
pengelolaan keuangan daerah, serta memperhatikan kinerja tahun -tahun
sebelumnya.
Kebijakan pokok Pendapatan Daerah Tahun 2016 diarahkan pada
beberapa kebijakan pendapatan daerah, yaitu sebagai berikut :
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
a. sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai ketentuan
pajak daerah dan retribusi daerah untuk meningkatkan kepatuhan para
wajib pajak;
b. peningkatan
pengawasan
terhadap
pelaksanaan
pemungutan
pendapatan daerah;
c. perbaikan basis data pajak serta optimalisasi pemanfaatan data
perpajakan;
d. peningkatan koordinasi dan kerjasama antar SKPD;
e. peningkatan kualitas aparat pemungut pajak daerah dan retribusi
daerah;
f. pemanfaatan aset daerah, khususnya yang tidak termanfaatkan secara
optimal;
g. pengembangan
sistem
insentif
untuk
merangsang
peningkatan
penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah;
h. penyesuaian dasar pengenaan pajak daerah;
i. optimalisasi
sumber-sumber
pendapatan
daerah
berdasarkan
kewenangan dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah;
j. peningkatan
kinerja
dan
kontribusi
BUMD
melalui
peningkatan
profesionalisme BUMD, pengelolaan BUMD secara lebih efisien dan
efektif serta memperkuat permodalan BUMD;
k. pemberlakuan
hasil
evaluasi
terhadap
perjanjian-perjanjian
pemanfaatan aset daerah dengan Pihak Ketiga; dan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 98
l. optimalisasi pemanfaatan
aset daerah
yang
berada di lahan-lahan
yang strategis dan ekonomis melalui kerjasama dengan Pihak Ketiga.
2. Kebijakan Dana Perimbangan
Kebijakan umum yang berkaitan dengan Dana Perimbangan difokuskan
pada peningkatan transfer Dana Perimbangan. Dalam hal ini, Pemerintah
Daerah akan melakukan koordinasi, konsultasi dengan Pemerintah Pusat
untuk Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak. Untuk Dana Alokasi Umum
(DAU), dilakukan upaya melalui penyempurnaan data-data fiskal daerah
dan
peningkatan
kinerja
perekonomian
daerah.
Selain
itu
dengan
memanfaatkan e-Proposal untuk meningkatkan alokasi Dana Alokasi
Khusus (DAK). Hal lainnya yang akan diupayakan adalah peningkatan
daya
serap
anggran
SKPD
serta
peningkatan
disiplin
penggunaan
anggaran.
3. Kebijakan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Kebijakan umum lain-lain pendapatan daerah yang sah difokuskan
untuk melakukan koordinasi untuk meningkatkan bagi hasil pajak dari
provinsi, Tunjangan Guru Sertifikasi dan Tambahan Penghasilan Guru
Non Sertifikasi serta penyesuaian bantuan keuangan dari provinsi seperti
pendidikan gratis dan kesehatan gratis serta pembiayaan kegiatankegiatan prioritas.
Sehubungan dengan arah kebijakan tersebut, akan dilakukan upaya
oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar untuk mencapai target
pendapatan yang ada, diantaranya:
1. dalam penetapan target pendapatan daerah dilakukan rasionalisasi
dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian yang terjadi pada
tahun sebelumnya, memperhatikan perkiraan pertumbuhan ekonomi
dan
mengevaluasi
realisasi
penerimaan
pendapatan
tahun
sebelumnya, serta ketentuan perundang-undangan yang terkait;
2. melakukan perbaikan aplikasi Mapatda dan PBB-P2;
3. mengimplementasikan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah;
4. intensifikasi dan ekstensifikasi Pajak Daerah;
5. melakukan
optimalisasi
pelaksanaan
Bea
Perolehan
Hak
Atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB);
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 99
6. melaksanakan
optimalisasi
pelaksanaan
pemungutan
PBB
Perdesaan dan Perkotaan yang menjadi kewenangan daerah sesuai
dengan
Undang-Undang Nomor
28
tahun
2009
tentang
Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah ; dan
7. melakukan koordinasi yang lebih intensif dengan pemerintah tingkat
atas baik provinsi maupun pusat.
3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah
Belanja Daerah merupakan kewajiban Pemerintah Daerah
pengurangan nilai kekayaan bersih dan merupakan
sebagai
batas tertinggi untuk
setiap jenis belanja yang bersangkutan. Belanja Daerah disusun dengan
pendekatan kinerja yang ingin dicapai (performance-based budgeting).
Kebijakan belanja daerah memberi prioritas kepada pos belanja yang
wajib
dikeluarkan,
antara
lain
belanja
pegawai,
belanja
bunga
dan
pembayaran pokok pinjaman, belanja subsidi, belanja bagi hasil, serta belanja
barang dan jasa yang wajib dikeluarkan pada tahun yang bersangkutan.
Selisih antara perkiraan dana yang tersedia dengan jumlah belanja yang wajib
dikeluarkan merupakan potensi dana yang dapat dialokasikan untuk pagu
indikatif bagi belanja langsung setiap SKPD.
Belanja tidak langsung untuk belanja hibah, belanja sosial, dan belanja
bantuan kepada provinsi dan kabupaten/kota/pemerintah desa, serta belanja
tidak terduga disesuaikan dan diperhitungkan berdasarkan ketersediaan dana
dan kebutuhan belanja langsung.
Berdasarkan hasil analisis dan perkiraan sumber-sumber pendapatan
daerah dan realisasi serta proyeksi pendapatan daerah dalam beberapa tahun
terakhir, arah kebijakan yang terkait dengan belanja daerah, selanjutnya
ditampilkan realisasi dan proyeksi belanja daerah dalam format tabel berikut
ini:
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 100
Tabel 3.15
Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah
Tahun 2013 s.d Tahun 2017
JUMLAH
No.
1
2.1
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.1.6
2.1.7
2.1.8
2
Belanja
Tidak
Langsung
Belanja
Pegawai
Belanja
Bunga
Belanja
Subsidi
Belanja
Hibah
Belanja
Bantuan
Sosial
Belanja
Bagi Hasil
kepada
Propinsi
/Kabupaten
/ Kota /
Pemerintah
Desa
Belanja
Bantuan
Keuangan
kepada
Prop. / Kab
/ Kota /
Pemerintah
Desa
Belanja
Tidak
Terduga
JUMLAH
BELANJA
TIDAK
LANGSUNG
B
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
Realisasi
Realisasi
Tahun Berjalan
2013
2014
2015
Proyeksi/
Proyeksi/
Target
Target
2016
2017
URAIAN
Belanja
Langsung
Belanja
Pegawai
Belanja
Barang dan
Jasa
Belanja
Modal
3
4
5
6
7
291,307,787,684
303,180,585,180
382,053,946,000
457,037,914,000
434,403,420,150
241,078,708,261
260,394,469,278
316,408,140,000
353,044,616,000
367,011,346,800
760,000,000
13,500,000,000
1,000,000,000
525,000,000
17,500,000
1,000,000,000
525,000,000
182,606,900
1,300,000,000
2,000,000,000
2,100,000,000
47,028,447,680
41,445,687,602
49,789,306,000
98,993,298,000
63,192,073,350
300,000,000
397,821,400
1,000,000,000
1,000,000,000
1,050,000,000
291,307,787,684
303,180,585,180
382,053,946,000
457,037,914,000
512,705,952,000
302,803,963,368
349,499,165,786
349,974,744,000
347,583,416,000
341,716,874,000
54,197,005,134
57,828,096,679
60,905,842,850
0
92,838,801,249
122,905,606,991
127,653,485,150
0
155,768,156,985
168,765,462,116
161,415,416,000
0
547,846,743
1,115,750,000
1,237,035,000
C
JUMLAH
BELANJA
LANGSUNG
302,803,963,368
349,499,165,786
349,974,744,000
347,583,416,000
341,716,874,000
D
TOTAL
JUMLAH
BELANJA
594,111,751,052
652,679,750,966
732,028,690,000
804,621,330,000
854,422,826,000
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 101
Belanja Daerah digunakan untuk membiayai :
1. belanja pegawai yang meliputi gaji, tunjangan, dan lain-lain;
2. belanja telepon, air, listrik, dan internet;
3. belanja wajib yang sifatnya mengikat; dan
4. belanja prioritas SKPD yaitu untuk membiayai kegiatan sesuai tugas pokok
dan fungsi (tupoksi) dan urusan pemerintahan. Arah Kebijakan Belanja
Daerah Tahun 2016 diupayakan untuk peningkatan kualitas pelayanan
masyarakat, yaitu dengan mengupayakan agar pelayanan menjadi lebih
dekat kepada masyarakat. Arah kebijakan Belanja Daerah tahun 2016
adalah sebagai berikut:
A. Kebijakan Terkait Pemenuhan Belanja Yang Bersifat Mengikat
1. Memenuhi Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai, yaitu :
a. menyesuaikan kenaikan gaji pokok berdasarkan kebijakan nasional
terhadap gaji dan tunjangan 2016 serta acress sebesar 2,5 persen;
b. mengalokasikan gaji ketiga belas bagi PNSD;
c. mengalokasikan gaji dan tunjangan bagi CPNS yang baru diterima
melalui jalur penerimaan Umum dan K2; dan
2. Memenuhi Belanja Bunga dan mengalokasikan untuk :
a. pembayaran rekening Penerangan Jalan Umum (PJU); dan
b. Pembayaran belanja telepon, air, listrik dan internet (TALI).
B. Kebijakan Terkait Pemenuhan Belanja Prioritas dalam Pencapaian Visi
dan Misi RPJMD Tahun 2010 – 2015 dan Arahan RPJPD Tahun 2005 2025
1. melaksanakan
Program
Unggulan
dan
Program
Prioritas
dalam
rangka pencapaian Visi dan Misi RPJMD dan arahan RPJPD;
2. mengakomodir
semaksimal
mungkin
program
pembangunan
yang
dijaring melalui Aspirasi Masyarakat dalam Musrenbang, serta hasil
Reses Anggota DPRD;
3. mengedepankan program-program
yang
menunjang
pertumbuhan
ekonomi, peningkatan penyediaan lapangan kerja dan upaya pengentasan
kemiskinan;
4. melaksanakan
program-program
yang
bersifat
mengikat
seperti
halnya dukungan pencapaian target pembangunan nasional (Pro Poor, Pro
Job, Pro Growth,
Pro
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Environtment,
MDG’s),
pemenuhan
ketentuan
Page 102
perundang-undangan
(anggaran
pendidikan
20
persen), anggaran
Kesehatan sekurang-kurangnya 10 Persen dari Belanja Daerah.
5. melaksanakan pendampingan terhadap program-program pemerintah
pusat serta program-program yang didanai oleh Lembaga Keuangan
Internasional;
6. meningkatkan Kerjasama Antar Daerah dan Antar Kawasan yang
meliputi:
a. kerjasama antar daerah terkait pengembangan komoditas unggulan
daerah;
b. pengelolaan terpadu sektor kelautan dan perikanan;
c. pengelolaan sampah, melalui Penyediaan fasilitas persampahan
terpadu; dan
d. pengamanan ketersediaan pangan, melalui pengendalian akses,
harga, promosi, serta distribusi / pemasaran stok komoditas dan
kebutuhan pokok.
7. meningkatkan peran Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai Kabupaten
Sehat yang meliputi :
a. perumahan rakyat melalui penataan pembangunan rumah layak
huni yang
dibangun
pemerintah
pusat
untuk
diperbaiki
PemkabKabupaten Kepulauan Selayar;
b. penataan air bersih dan air limbah melalui peningkatan kualitas
dan kuantitas air bersih dan air baku Kabupaten Kepulauan
Selayar
serta pembangunan perpipaan dan IPAL sistem terpusat;
dan
c. peningkatan
kerjasama
meningkatkan kesadaran
menjaga
ketertiban
dengan
dan
TNI
dan
partisipasi
Polri
masyarakat
untuk
dalam
dan ketentraman kota serta penanganan
bencana.
C. Kebijakan Terkait Pengalokasian Belanja Penyelenggaraan Urusan
Pemerintah Daerah
1. melaksanakan program yang bersifat pemenuhan standar pelayanan
minimal urusan pemerintahan dan operasional berdasarkan tugas
pokok dan fungsi SKPD / OPD (Organisasi Perangkat Daerah);
2. meningkatkan
pelayanan
Kecamatan, hingga
masyarakat
Kabupaten,
dari
termasuk
tingkat
Kelurahan,
penguatan
Kecamatan
dan Kelurahan yang pelaksanaannya harus transparan sampai pada
tingkat RW;
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 103
3. mengakomodir pokok-pokok pikiran dan aspirasi DPRD Kabupaten
Kepulauan Selayar; dan
4. melaksanakan efisiensi belanja non fisik, utamanya honorarium
PNS yaitu bahwa penganggaran honorarium bagi PNSD dan Non PNSD
memperhatikan asas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas dalam
pencapaian
sasaran program
dan
kegiatan
sesuai
dengan
kebutuhan dan waktu pelaksanaan kegiatan dalam rangka mencapai
target kinerja kegiatan dimaksud.
D. Kebijakan Terkait Belanja Hibah dan Bantuan Sosial
Kebijakan ini untuk memenuhi pengalokasian hibah dan bantuan sosial
dalam
bentuk
uang,
barang
dan/atau
jasa
kepada
pemerintah
atau
pemerintah daerah lainnya, dan kelompok masyarakat/perorangan yang
secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya. Pemberian Hibah dan
bantuan sosial harus memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku.
E. Kebijakan Terkait Bantuan Keuangan
Bantuan Keuangan dianggarkan bersifat umum atau khusus dari
provinsi kepada kabupaten/kota, pemerintah desa, dan kepada pemerintah
daeral lainnya atau dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah desa
dan
pemerintah
daerah
lainnya
dalam
rangka
pemerataan
dan/atau
peningkatan kemampuan keuangan.
F. Kebijakan terkait Belanja Tidak Terduga
Belanja Tidak Terduga dianggarkan untuk kegiatan yang sifatnya tidak
biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam
dan
bencana
sosial
yang
tidak
diperkirakan
sebelumnya,
termasuk
pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya
yang telah ditutup.
3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
Dalam struktur APBD, selain komponen Pendapatan dan Belanja
Daerah,
terdapat
juga
penerimaan/pengeluaran
baik
pada
anggaran
tahun
yang
anggaran
berikutnya.
Pembiayaan
perlu dibayar
yang
Kebijakan
Daerah,
yaitu
kembali/diterima kembali,
bersangkutan maupun
umum
setiap
tahun-tahun
Pembiayaan Daerah terdiri dari
Kebijakan dan Rencana Penerimaan Pembiayaan Daerah serta Kebijakan dan
Rencana Pengeluaran Pembiayaan Daerah.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 104
Tabel 3.16
Realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan Daerah
Tahun 2013 s.d Tahun 2017
JUMLAH
No.
1
2
3.1
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.1.5
3.1.6
Penerimaan
Pembiayaan
Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Tahun
Sebelumnya (SiLPA)
Pencairan Dana
Cadangan
Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
Penerimaan Pinjaman
Daerah
Penerimaan Kembali
Pemberian Pinjaman
Penerimaan Piutang
Daerah
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
Realisasi
Tahun
Berjalan
2013
2014
2015
3
4
5
34,104,357,092
44,413,135,806
9,500,000,000
34,018,420,381
44,319,279,002
9,500,000,000
-
-
-
Proyeksi/
Proyeksi/
Target
Target
2016
2017
6
7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
85,936,711
93,856,804
-
-
-
-
-
-
-
-
34,104,357,092
44,413,135,806
-
-
-
2,500,000,000
2,000,000,000
-
-
-
-
-
-
-
-
2,500,000,000
2,000,000,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH
PENGELUARAN
PEMBIAYAAN
2,500,000,000
2,000,000,000
-
-
-
JUMLAH PEMBIAYAAN
NETTO
31,604,357,092
44,413,135,806
-
-
-
JUMLAH PENERIMAAN
PEMBIAYAAN
3.2
Realisasi
URAIAN
Pengeluaran
Pembiayaan
Pembentukan Dana
Cadangan
Penyertaan Modal
(Investasi) Daerah
Pembayaran Pokok
Utang
Pemberian Pinjaman
Daerah
A. Penerimaan Pembiayaan Daerah
Sumber Penerimaan Pembiayaan diharapkan berasal dari Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun 2015.
B. Pengeluaran Pembiayaan Daerah
Pada Tahun 2016, Pengeluaran Pembiayaan Daerah direncanakan
diarahkan
untuk
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (PMPD) pada
Bank Sulselbar, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pesisir Tana Doang dan
Perusahaan Daerah.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 105
BAB IV. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Prioritas
mengacu
pembangunan daerah
Tahun
2016 disusun
dengan
pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2005-2025 dengan tetap memperhatikan
evaluasi
Rencana
Kabupaten
Pembangunan
Kepulauan
Selayar
Jangka
Tahun
Menengah
2010-2015
Daerah
dan
(RPJMD)
Rencana
Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015. Prioritas pembangunan daerah
merupakan arahan bagi SKPD dalam menjabarkan program dan kegiatan yang
dibutuhkan pada Tahun Anggaran 2016, dan berkorelasi dengan pencapaian
prioritas dan sasaran pembangunan provinsi dan nasional yang termuat
dalam RPJMN Tahun 2015-2019.
RPJMN Tahun 2015 – 2019 ini berisikan agenda prioritas dan program
Nawa Cita yang salah satu sasaran pokoknya yaitu pembangunan kelautan
dengan fokus pemanfaatan sumberdaya kelautan untuk pembangunan
ekonomi nasional melalui peningkatan produksi perikanan tangkap dan
budidaya serta peningkatan pelayanan angkutan laut. Hal ini dilaksanakan
dalam rangka peningkatan pemanfaatan sumber daya alam laut dan
meningkatkan konektivitas antar wilayah dengan tetap memperhatikan
kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumberdaya hayati laut melalui
peningkatan
luas
kawasan
konservasi
laut
dan
peningkatan
cakupan
pengawasan sumberdaya perikanan dan kelautan. Adapun tema RKPD Tahun
2016 adalah : “Memantapkan Sektor Perikanan dan Pariwisata bagi
Peningkatan Daya Saing Daerah”.
4.1.
Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Tujuan dan sasaran merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap
urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan
dalam mendukung pelaksanaan misi, untuk mewujudkan visi pembangunan
daerah dalam RPJPD Tahun 2005 – 2025 yaitu “Selayar sebagai Kabupaten
Maritim, Terdepan, Mapan, Mandiri dan Berkelanjutan”, RPJMD Propinsi
Sulawesi Selatan dan RPJMD Kabupaten Tahun 2010-2015, yaitu “Selayar
Sebagai Kabupaten Kepulauan Yang Maju, Sejahtera dan Religius”
Misi Pembangunan dalam RPJPD Tahun 2005 – 2025 antara lain:
1. mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya kemaritiman;
2. meningkatkan kualitas SDM;
3. mendorong terwujudnya daya saing dan kemandirian daerah; dan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 106
4. melestarikan fungsi lingkungan hidup.
Arahan RPJM ketiga dari RPJPD Tahun 2005-2025 difokuskan pada
upaya peningkatan pendapatan daerah melalui perbaikan income perkapita
masyarakat dan perbaikan sistem pemasaran khususnya untuk komoditas
perikanan.
Sementara itu, prioritas pembangunan daerah dalam RKPD Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2016 adalah :
4.1.1. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Prioritas RKPD Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2016
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 107
Tabel 4.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Prioritas RKPD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016
No.
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
2016
Misi 1 :
Mendorong semakin berkembangnya masyarakat yang religius dan kerukunan intra dan antar
ummat beragama
1.
Meningkatkan kualitas ke-hidupan
Terjaminnya keadaan yang kondusif
Penguatan kerjasama
Akselarasi pemantapan
religius masyarakat dan kerukunan
bagi penghayatan dan pengalaman
pemerintah dan toko agama
kehidupan beragama
intra dan antar umat beragama
agama (1)
dalam pemeliharaan situasi
kondusif bagi kehidupan
beragama
Terpeliharanya kerukunan intra dan
antar ummat beragama (2)
Misi 2 :
Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian ekosistem
1.
Meningkatkan kualitas ke-makmuran
Meningkatnya produksi dan
Penguatan dukungan
Akselerasi pengembangan
ekonomi
produktivitas tanaman pangan dan
keterampilan
ekonomi kerakyatan
holtikultura, peternkan, perkebunan
saranaproduksi tanaman
dan perikanan (3 )
pangan dan holtikultura,
peternkan, perkebunan dan
perikanan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 108
2.
Meningkatkan kualitas kemakmuran
Meningkatnya produksi dan
Penguatan kapasitas
Akselerasi pengembangan
ekonomi
produktivitas industri daerah (4)
teknologi dan manajerial
ekonomi kerakyatan
industri yang sudah ada dan
inisiasi industri baru
Meningkatnya kualitas dan peran
Penguatan dukungan
Akselerasi pengembangan
koperasi dan UMKM (5)
permodalan dan manajemen
ekonomi kerakyatan
koperasi dan UKM disertai
dan daya saing pasar
Berkembangnya daya saing
Peningkatan kualitas daya
Akselerasi pengembangan
pariwisata daerah (6)
tarik wisata dan
ekonomi kerakyatan
pengembangan destinasi
wisata unggulan baru.
Tekendalinya luasan lahan pangan
Pengendalian komprensi
Akselerasi pengembangan
berkelanjutan guna mendukung
lahan pertanian
ekonomi kerakyatan
sulawesi selatan sebagai lumbung
pangansecara kompementer
pangan nasional (7)
dengan optimalisasi lahan
pangan pangan dan
pencetakan lahan pangan
baru
Meningkatnya kapasitas penyulihan
pertanian, perikanan dan kehutanan
(8)
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Penguatan akses informasi
pelaku utama dan pelaku
usaha bidan pertanian,
perikanan dan kehutanan
berbasisi koordinasi
kelembagaan penyuluhan
level propinsi dan kab.kota
Akselerasi pengembangan
ekonomi kerakyatan
Page 109
Meningkatnya ketahanan pangan
Meningkatkan kualitas ke-sejahteraan
Berkurangnya penduduk miskin di
Peningkatan koordinasi
sinergis lintas sektor dalam
pengelolaan komsumsi
pangan dan keamana
pangan
Pemenuhan hak dasar dan
sosial
desa dan kota (10)
pemberdayaan orang miskin
masyarakat (9)
3.
Akselerasi pengembangan
pengentasan masyarakat
ekonomi kerakyatan
Akselerasi pembinaan dan
tidak mampu
4.
Meningkatnya pemenuhan
Peningkatan pembinaan dan
kebutuhan hidup penyandang
pemenuhan kebutuhan
masalah kesejahteraan sosial
PMKS
Meningkatkan kelestarian lingkungan
Meningkatnya perlindungan fungsi
Peningkatan kelestarian
Akselerasi peningkatan
hidup dan sumber daya alam
lingkungan hidup dan penanganan
lingkungan hidup dan daya
kelestarian dan penanganan
dampak lingkungan hidup (12)
dukung lingkungan hidup
dampak lingkungan
secara beriringdengan
Meningkatnya konservasi
penanganam dampak
rehabilitasi hutan dan lahan kritis
lingkungan hihup.
serta pemeliharaan keanekargaman
hayati (13)
Peningkatan keterlibatan
milti pihak dalam gerakan
penganan lahan kritis dan
pelestarian sumber daya
hayati.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 110
Misi 3 :
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur
5.
Meningkatkan akses kualitas
Meningkatkan kemanpuan literansi
Penuntasan buta huruf secara
Akselerasi pembangunan
pelayanan pendidikan
dan minat baca masyarakat (14)
terpadu berbasis desa seiring dengan
bidang pendidikan,
pengembangan minat baca
kepemudaan, keolahragaan,
dan kebudayaan
Meningkatkan akses dan mutu
Peningkatan efektifitas dukungan
Akselerasi pembangunan
penyelenggaraan wajib belajar 12
pembiyaan pendidikan melalui
bidang pendidikan,
tahun (15)
pendidikan gratis
kepemudaan, keolahragaan
Berkembangnya pendidikan tinggi (16)
Dukungan pembiyaan mahasisiwa
Akselerasi pembangunan
tahun pertama
bidang pendidikan,
kepemudaan, keolahragaan,
dan kebudayaan
Meningkatnya ketahanan budaya
Revitalisasi dan pengembangan
Akselerasi pembangunan
secara serasi dengan spirit zaman (17)
kekayaan budaya secara adaptif-
bidang pendidikan,
kreatif terhadap perubahan global
kepemudaan, keolahragaan,
dan kebudayaan
Meningkatnya peran dan prestasi
Pengembangan prestasi pemuda dan
Akselerasi pembangunan
pemuda dan keolahragaan (18)
keolahragaan termasuk penyediaan
bidang pendidikan,
sarana dan prasrana pendukung
kepemudaan, keolahragaan,
dan kebudayaan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 111
6.
Meningkatkan akses dan
Berkembangnya layanan rumah sakit
Kerja sama pihak swasta dan
Akselerasi pembangunan
kualitas pelayanan kesehatan
bertaraf internasional (19)
fasilitas kabupaten dalam
bidang kesehatan
mendorong peningkatan kualifikasi
rumah sakit
Meningkatnya kualitas penanganan
Mendorong keikut sertaan
Akselerasi pembangunan
penyakit dan jaminan kesehatan
masyarakat dalam sistem
bidang kesehatan
masyarakat (20)
penjaminan kesehatan nasional
Meningkatnya kualitas pelayanan
Penanganan komprehensif usia
Akselerasi pembangunan
kesehatan ibu, anak dan gizi (21)
1.000 hari pertama kelahiran
bidang kesehatan
Meningkatnya pola hidup sehat,
Penananman nilai dan norma pola
Akselerasi pembangunan
Keberdayaan masyarakat dalam
hidup sehat serta pemberdayaan
bidang kesehatan
masalah kesehatan, dan kesehatan
masyarakat dalam kesehatan
lingkungan. (22)
7.
Terkendalinya pertumbuhan penduduk
Peningkatan wawasan pembangunan
Akselerasi pembangunan
(23)
berbasis kependudukan
bidang kesehatan
Meningkatkan akses dan
Meningkatnya kapasitas jalan guna
Pemeliharaan dan peningkatan
Akselerasi peningkatan
kualitas layanan
mendukung sulawesi selatan sebagai
Kapasitas Jalan berbasis simpul
kapasitas infrastruktur
infrastruktur
simpul transportasi luar jawa (24)
jaringan intra dan estra sulawesi
wilayah
selatan termasuk pengembangan
kawasan strategis
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 112
Tersedianya jaringan prasarana dan
Pengembangan prasaran transportasi
Akselerasi peningkatan
sarana trasportasi yang mampu
massal, perkereta apian lintas
kapasitas infrastruktur
menunjang sulawesi selatan sebagai
sulawesi dan trasportasi darat,
wilayah
simpul transportasi luar jawa (25)
trasportasi udara dan trasportasi lau
dalam kerangka sulawesi selatan
hub perhubungan sulawesi dan
kawasan timur indonesia.
Tersedianya akses dan layanan
Mendorong kota makssar sebagai
Akselerasi peningkatan
informasi dan komunikasi yang
sentera peyediaan dan jaringan
kapasitas infrastruktur
mampu menunjang sulawesi selatan
kominikasi bagi perusahaan
wilayah
sebagai simpul komunikasi dan
komunikasi
informasi luar jawa ( 26)
Meningkatnya keterpenuhan
Dukungan pemenuhan rumah layak
Akselerasi peningkatan
kebutuhan akan rumah layak huni
huni bagi rumah tangga miskin dan
kapasitas infrastruktur
(khususnya rumah tangga miskin) dan
infastruktur pulau kecil.
wilayah
Meningkatnya kualitas dan cakupan
Keterpaduan hulu dan hilir dalam
Akselerasi peningkatan
layanan daerah irigasi dan rawa
pengelolaan sumber daya air serta
kapasitas infrastruktur
pemanfaatan air tanah (28)
peningkatan kapasitas infrastruktur
wilayah
infrastruktur pemukiman yang
berkualitas (27)
irigasi
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 113
Meningkatnya ketersediaan
Pengembangan sumber-sumber
Akselerasi peningkatan
infrastrukutur energi dan sumner daya
energi alternatif terbarukan dan
kapasitas infrastruktur
mineral untuk mendukung
optimalisasi pengelolaan sumber dya
wilayah
peningkatan perekonomian wilayah
mineral
(29)
Tercukupinya infastruktur dasar dan
Kordinasi lintas sektor dan daerah
Akselerasi peningkatan
layanan dasar warga/masyarakat
dalam pemenuhan infrastruktur
kapasitas infrastruktur
pulau- pulau kecil (30)
dasar dan layanan dasar pulau-
wilayah
pulau kecil terluar
Tersedianya infrastruktur dan kesiapan Pengembangan daya resilensi
Akselerasi peningkatan
penanganan bencana (31)
masyarakat atas bencana secra
kapasitas infrastruktur
beriring dengan peningkatan
wilayah
koordinasi pemerintah dan lembaga
lain dalam penanganan bencana
Misi 4 :
Meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global
8.
Meningkatkan daya saing
Terjaganya iklim i nfestasi Ber-kualitas
Pengembangan kerja sama
Akselerasi pengembangan
daerah
yang mendukung sulawesi selatan
Pembangunan dan penguatan daya
kerja sama dan daya saing
sebagai simpul jaringan ekonomi dan
saing daerah
daerah
jasa luar jawa (32)
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 114
9.
Terwujudnya daya saing tenaga kerja
pada bidang yang mendukung sulawesi
selatan sebagai simpul jaringan
ekonomi dan jasa luar jawa (33)
Peningkatan kompetensi tenaga kerja
Akselerasi pengembangan
pada level yang dapat bersaing pada
kerja sama dan daya saing
tingkat internasional
daerah
Berkembangnya sistem Inovasi daerah
Membangun sinergitas penelitian
Akselerasi pengembangan
(SIDA) yang mendukung sulawesi
dan pengembangan antar
kerja sama dan daya saing
selatan sebagai simpul jaringan
lembagapenelitian, perguruan tinggi ,
daerah
ekonomi dan jasa luar jawa (34)
pemerintah daerah dan dunia usaha
Meningkatkan kerja sama
Efektifnya peran sulawesi selatan
Pengembangan simpil sinergi antar
Akselerasi pengembangan
antar kabupaten/kota serta
dalam mendorong kerja sama antar
pihak dan antar wilayah secra multi-
kerja sama dan daya saing
sinergitas nasional dan global
kabupaten/ kota, klaster MP3E1, kerja
level provinsi, nasional dan global
daerah
Meningkatnya percepatan
Peningkatan kualitas Interkoneksitas
Akselerasi pengembangan
Pembangunan kawasan andalan (36)
fungsional antar kawasan baik
kerja sama dan daya saing
secara forwad lingkage maupun
daerah
sama regional sulawesi dan kawasan
timur Indonesia, dan kerja sama
Internasional (35)
backward lingkage
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 115
Misi 5 :
Meningkatkan kualitas demokrasi dan kapasitas hukum
10.
Meningkatnya kualitas pe-
Meningkatnya kepatuhan masyarakat
Memperkuat koordinasi dengan
Akselerasi pemeliharaan
lenggaraan demokrasi dan
terhadap hukum dan norma sosial (37)
instansi terkait secara vertikal dan
ketertiban dan
horizontal seiring dengan peningkatan
pencapaian demokrasi
penegakan hukum
kesadran masyarakat atas hukum dan
norma sosial
Meningkatnya kualitas kehidupan
demokrasi dan politik (38)
Meningkatkan pembinaan partai politik
Akselerasi pemeliharaan
serta penguatan civil socety bagi
ketertiban dan pencapai-
perkembangan keadaan kondusif atas
an demokrasi
kehidupan demokrasi yang lebih
subjektif
11.
Meningkatkan kesetaraan
Meningkatnya pemberdayaan
Memperkuat keberdayaan perempuan di
Akselerasi pemeliharaan
gender dan perlindungan
perempuan dan perlindungan anak
sektor publik dan privatsecara
ketertiban dan pencapai-
anak
(39)
terkordinasikan dengan pelayanan
an demokrasi
perlindungan perempuan dan anak dari
korban kekerasan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 116
Misi 6 :
Meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan dan kesatuan bangsa
12.
13.
Memelihara ketertiban dan
Terpeliharanya ketertiban,
Memperkuat sistem terpadu
Akselerasi pemeliharaan
ketentraman dalam masya-
ketentraman dan kenyamanan dalam
pengembangan ketertiban,
ketertiban dan pencapai-an
rakat
masyarakat (40)
ketentraman dan kenyamanan.
demokrasi
Memelihara harmoni sosial
Berkembangnya wawasan, kesadaran
dan perilaku masyarakat yang
mendukung ke-satuan bangsa harmoni
sosial dalam wadah NKRI (41)
Meningkatkan kualitas modal sosial
Akselerasi pemeliharaan
sebagai basis harmoni sosial dan
ketertiban dan pencapai-an
kesatuan bangsa
demokrasi
dan kesatuan bangsa
Misi 7 :
Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih
14.
Mewujudkan
Terwujudnya kelembagaan dan tata
Penataan dan penguatan organisasi
Akselerasi reformasi
kepemerintahan yang baik
laksana pemerintahan daerah yang
dan manajemen SDM aparatur serta
birokrasi dan penguatan
kuat, dan trasparan dalam mendukung
penyempurnaan sistem pelayanan
governan-ce
repormasi birokrasi (42)
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 117
14.
Mewujudkan
kepemerintahan yang baik
Terwujudnya peningkatan kapasitas
dan pendayagunaan aparatur
pemerintah daerah yang berkelanjutan
(43)
Meningkatkan pendidikan dan
Akselerasi repormasi
pelatihan aparatur dengan
birokrasi dan penguatan
pembelajaran organisasi (learning
governance
organizasion) kearah peningkatan
kompetensi individual dan
peningkatan kapasitas
organisasional
Terwujudnya Pengelolaan keuangan
(pembiyaan, pendapatan dan belanja)
dan aset daerah yang trasparan,
akuntabel dan inovatif dan tertib (44)
Mengefektifkan pengelolaan sumber-
Akselerasi repormasi
sumber pendapatan daerah secra
birokrasi dan penguatan
seiring dengan pembelajaran yang
governan-ce
efektif dan efisien berbasisi pada
inovasi administratif dan teknis
Terwujudnya perencanaan dan
pengendalian pembangunan yang
berkualitas, responsil gender dan
memperlihatkan kearifan lokal (45)
15.
Mewujudkan keberdayaan
masyarakat dan kualitas
pemerintahan desa
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Meningkatnya kekuatan kelembagaan
dan kemanpuan masyarakat
Meningkatkan kualitas proses
politik, teknokratis, partisipatif, top
dawn- botton up dalam
pengarusutaman gender yang makin
signifikan dan memperlihatkan
penuh kearifan lokal
Peningkatan keswadayaan
Akselerasi repormasi
masyarakat berbasis kearifan lokal
birokrasi dan penguatan
birokrasi dan penguatan
governance
Akselerasi repormasi
kemandirian desa
Page 118
Meningkatnya kekuatan kelembagaan
dan kemanpuan masyarakat desa
Penguatan kapasitas pemerintahan
Akselerasi repormasi
desa dan kerangka otonomi desa
birokrasi dan penguatan
kemandirian desa
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 119
RPJMD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010 - 2015 terdiri 6 misi,
yang kemudian dituangkan kedalam 9 agenda program prioritas.
Tujuan dan sasaran Misi Pertama, Meningkatkan Kualitas Sumber Daya
Manusia
(SDM)
terkait
dengan
isu
strategis
penanganan
penanganan
pendidikan, kesehatan, kemiskinan, pengangguran dan ketenagakerjaan.
Tujuan dan sasaran Misi Kedua, Meningkatkan Infrastruktur Dasar
Masyarakat
terkait
dengan
isu
strategis
ketersediaan
dan
kualitas
infrastruktur dasar masyarakat.
Tujuan dan sasaran Misi Ketiga, Memberdayakan Ekonomi Kerakyatan
terkait dengan isu strategis pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang dinamis
serta penguatan struktur perekonomian daerah.
Tujuan
dan
sasaran
Misi
Keempat,
Mengoptimalkan
Pengelolaan
Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidupterkait dengan isu
strategis
pengendalian
sumber
daya
alam
dan
peningkatan
kualitas
lingkungan hidup.
Tujuan
dan
sasaran
Misi
Kelima,
Meningkatkan
Tata
Kelola
Pemerintahan dan Supremasi Hukum terkait dengan isu strategis reformasi
birokrasi dan tatanan pemerintahan.
Tujuan
dan
sasaran
Misi
Keenam,
Mengembangkan
pembinaan
kehidupan beragama terkait dengan isu strategis pembangunan kehidupan
sosial, budaya dan politik yang religius serta apresiasi dan pengembangan
budaya daerah.
Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi diuraikan
dalam matriks tabel berikut :
Tabel 4.2 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan
Visi : Selayar sebagai Kabupaten Kepulauan Yang Maju, Sejahtera dan Religius
Misi
Tujuan
Sasaran
Misi Pertama:
Meningkatkan akses
Meningkatnya pemerataan
pendidikan bagi seluruh lapisan
mutu dan relevansi
Meningkatkan
masyarakat
layanan pendidikan
Kualitas Sumber Daya
Meningkatnya kompetensi peserta
dan perpustakaan
Manusia (SDM)
didik dan lulusan pada semua
jenjang pendidikan
Meningkatnya manajemen
kependidikan
Meningkatnya Profesionalisme
pendidik dan tenaga kependidikan
Meningkatkan kualitas sarana dan
prasarana pendidikan
Meningkatkanpartisipasi
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 120
Visi : Selayar sebagai Kabupaten Kepulauan Yang Maju, Sejahtera dan Religius
Misi
Tujuan
Sasaran
masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan
Meningkatnya minat baca
masyarakat
Meningkatkan
kesadaran,kemauan
dan kemampuan
hidup sehat
masyarakat
Meningkatnya cakupan, mutu dan
akses pelayanan kesehatan
Meningkatnya partisipasi dan
keberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan
Meningkatnya sumber daya
kesehatan dan manajemen
kesehatan
Misi Kedua:
Meningkatkan
Infrastruktur Dasar
Masyarakat
Meningkatkan
Keluarga Kecil
Berkualitas,
Meningkatnya kualitas pelayanan
KB
Meningkatkan
keberdayaan
perempuan dan
perlindungan anak
Meningkatnya kualitas kehidupan
dan peran perempuan
Meningkatkan
kualitas pemuda dan
prestasi olah raga
Meningkatnya kualitas pemuda
Meningkatkan
kuantitas dan kualitas
infrastruktur
Meningkatnya prasarana wilayah
Meningkatnya peran serta
masyarakat dalam peningkatan
Keluarga kecil berkualitas
Meningkatnya kesejahteraan dan
perlindungan anak
Meningkatnya prestasi olah raga
Meningkatnya infrastruktur
pendidikan dan kesehatan
Meningkatnya infrastruktur
perumahan dan pemukiman
Meningkatnya infrastruktur energi
dan ketenagalistrikan
Misi Ketiga:
Memberdayakan
Ekonomi Kerakyatan
Meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi dan
kesejahteraan
masyarakat
Meningkatnya pertumbuhan
ekonomi yang disertai pemerataan
Meningkatnya pendapatan dan
tarap hidup masyarakat
Meningkatnya keberdayaan
ekonomi penyandang masalah
kesejahteraan sosial
Meningkatkan daya
saing daerah sehingga
dapat berkontribusi
bagi pembangunan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Meningkatnya pemasaran produksi
barang dan jasa
Page 121
Visi : Selayar sebagai Kabupaten Kepulauan Yang Maju, Sejahtera dan Religius
Misi
Tujuan
Sasaran
lokal, regional
Meningkatnya nilai investasi
maupun nasional
pembangunan
Meningkatkan
aktivitas ekonomi
masyarakat yang
ditopang
berkembangnya
Usaha Kecil
Menengah, Koperasi,
Industri dan
Perdagangan
Meningkatnya jumlah dan volume
Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
Masyarakat
Terwujudnya kemandirian UMKM
dan koperasi yang berkualitas
Meningkatnya peran perdagangan
dan perindustrian
Meningkatkan
perluasan kesempatan
kerja dan kualitas
angkatan kerja
Misi Keempat:
Mengoptimalkan
Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan
Pelestarian
Lingkungan Hidup
Meningkatkan
pengelolaan potensi
perikanan dan
kelautan,
Meningkatnya lapangan kerja
Tersedianya angkatan kerja yang
berkualitas dan terlindungi
Meningkatnya produksi perikanan
dan kelautan
Meningkatnya kesejahteraan
nelayan
Menigkatnya kontribusi perikanan
dan kelautan terhadap
perekonomian daerah
Meningkatkan
pengelolaan pariwisata
dankebudayaan,
Meningkatnya pengembangan
potensi pariwisata dan kebudayaan
daerah
Meningkatnya kontribusi
pariwisata dalam perekonomian
daerah
Meningkatnya partisipasi aktif
masyarakat dalam upaya
pelestarian kebudayaan dan
potensi pariwisata
Meningkatkan
pengelolaan
pertambangan dan
energi
Meningkatnya kontribusi
pertambangan dalam
perekonomian daerah
Meningkatnya efektifitas
penambangan non logam dan batu
Meningkatkan
produksi pertanian,
perkebunan dan
peternakan dalam
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas produksi pertanian dan
perkebunan
Meningkatnya kuantitas dan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 122
Visi : Selayar sebagai Kabupaten Kepulauan Yang Maju, Sejahtera dan Religius
Misi
Tujuan
Sasaran
kualitas produksi peternakan
menopang ketahanan
pangan
Meningkatnya ketahanan pangan
dan gizi
Meningkatkan
produksi dan
pelestarian sumber
daya hutan
Meningkatnya produksi sumber
daya hutan
Meningkatkan
pelestarian
lingkunganhidup
Meningkatnya kinerja pengelolaan
lingkungan hidup
Terjaganya potensi sumber daya
hutan
Meningkatnya kualitas lingkungan
hidup
Meningkatnya kualitas pertamanan
Meningkatnya kualitas pelayanan
sampah
Meningkatnya kualitas
pengendalian tata ruang
Meningkatnya pencegahan dini dan
penanggulangan bencana
Misi Kelima:
Meningkatkan Tata
Kelola Pemerintahan
dan Supremasi
Hukum
Meningkatkan
kapasitas
kelembagaan, SDM
aparatur, manajemen
dan keuangan
Pemerintah Daerah
Meningkatnya kualitas
perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan
Meningkatnya penelitian yang
berkualitas dan aplikatif
Meningkatnya kualitas pelayanan
administrasi kependudukan
Meningkatnya akuntabilitas
pelaksanaan pemerintahan
Meningkatnya kapasitas
pemerintahan desa
Meningkatnya kualitas data dan
informasi
Meningkatnya kualitas pelayanan
publik
Meningkatnya kemandirian
keuangan
Meningkatnya kualitas pengelolaan
keuangan dan aset daerah
Terpenuhinya kebutuhan dan
tingkat kompetensi SDM dalam
menyelenggarakan tugas
pemerintahan
Meningkatkan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Meningkatnya pembinaan ormas
Page 123
Visi : Selayar sebagai Kabupaten Kepulauan Yang Maju, Sejahtera dan Religius
Misi
Tujuan
Sasaran
dan partai politik
kapasitas
kelembagaan
masyarakat dan partai Meningkatnya peran serta
masyarakat dan organisasi
politik
pemberdayaan masyarakat dalam
pembangunan
Meningkatkan
kualitas produk
hukum dan
penyelesaian kasus
hukum
Meningkatnya kualitas dan
penyelesaian produk hukum
Meningkatnya kualitas
penyelesaian kasus hukum
Meningkatnya pemahaman dan
kesadaran masyarakat terhadap
Peraturan Perundang-undangan
Misi Keenam:
Mengembangkan
pembinaan kehidupan
beragama
Meningkatkan
kualitas pengamalan
nilai-nilai keagamaan
secara nyata
Meningkatnya kualitas pelayanan
keagamaan bagi seluruh lapisan
masyarakat
Meningkatnya pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai agama
dalam kehidupan bermasyarakat
Meningkatnya kapasitas dan
kesejahteraan SDM Keagamaan
Meningkatkan
keharmonisan
hubungan antar umat
beragama
Meningkatnya kerukunan hidup
antar ummat beragama
Meningkatnya kerjasama antar
ummat beragama dalam kegiatankegiatan sosial
4.2.
Prioritas Pembangunan Daerah
Program Prioritas Pembangunan
Daerah
dikelompokkan
menjadi
Program Unggulan dan Program Prioritas ditingkat SKPD. Program unggulan
merupakan program Bupati sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD dan
disinkronkan dengan amanat/kebijakan nasional yang wajib dilaksanakan
oleh daerah. Program unggulan harus berhubungan langsung dengan
kepentingan publik, bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki
kepentingan
yang
tinggi, memberikan
dampak
luas
pada
masyarakat
dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian visi dan misi kepala daerah
dan wakil kepala daerah. Sedangkan program prioritas ditingkat SKPD
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 124
berhubungan dengan
tema/program/kegiatan unggulan SKPD yang paling
berdampak luas pada masing-masing segmentasi masyarakat yang dilayani.
Program prioritas yang direncanakan dibiayai Tahun 2016 disusun
berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Prubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Prioritas pembangunan Kabupaten Kepulauan Selayar untuk Tahun
2015 merupakan tindak lanjut atau dalam rangka mendukung program
pembangunan yang tertuang dalam Rencana pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Tahun 2010–2015 dan RPJPD Tahun 2005 - 2025.
Mengacu pada RPJMN Tahun 2015-2019, RPJMD Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013 – 2018 dan RPJPD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun
2005-2025 serta berdasarkan permasalahan pembangunan dan isu strategis
yang ada, maka Program Pembangunan Kabupaten Kepulauan Selayar dibagi
menjadi 9 (sembilan) bidang prioritas pembangunan daerah yaitu :
1. Bidang Ekonomi;
2. Bidang Infrastruktur;
3. Bidang Pendidikan;
4. Bidang Kesehatan;
5. Bidang Pariwisata dan Budaya;
6. Bidang Pelayanan Umum, Ketertiban dan ketentraman ;
7. Bidang Lingkungan Hidup;
8. Bidang Perlindungan Sosial;
9. Bidang Keagamaaan.
Dari bidang prioritas diatas didapatkan sasaran pembangunan yang
akan dicapai yaitu sebagai berikut:
1. meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang disertai pemerataan;
2. meningkatnya ketersediaan infrastruktur masyarakat;
3. meningkatnya
pemerataan,
kompetensi
peserta
didik
dan
tenaga
pendidikan, serta kualitas sarana dan prasarana pendidikan;
4. meningkatnya
cakupan,
mutu
dan
akses
pelayanan
kesehatan
masyarakat;
5. meningkatnya pengembangan pariwisata dan kebudayaan daerah;
6. meningkatnya kualitas pelayanan umum, ketertiban dan ketentraman;
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 125
7. meningkatnya kinerja pengelolaan lingkungan hidup;
8. meningkatnya kualitas kehidupan sosial; dan
9. meningkatnya kualitas kehidupan keagamaan.
Dalam menjalankan otonomi daerah, Pemerintah Daerah melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenanagan daerah. Urutan prioritas
urusan wajib / pilihan pemerintahan daerah diatur dalam Peraturan Daerah
Nomor
2
Tahun
2008
tentang
Urusan
Pemerintahan
yang
menjadi
kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar.
Urusan
pemerintahan yang dimaksud meliputi:
1. Pendidikan;
2. Kesehatan;
3. Pekerjaan Umum;
4. Perumahan;
5. Penataan Ruang;
6. Perencanaan pembangunan;
7. Perhubungan;
8. Lingkungan Hidup;
9. Pertanahan;
10. Kependudukan dan Catatan Sipil;
11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
13. Sosial;
14. Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian;
15. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;
16. Penanaman Modal;
17. Kebudayaan dan Pariwisata;
18. Kepemudaan dan Olahraga;
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri;
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian;
21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
22. Statistik;
23. Kearsipan;
24. Perpustakaan;
25. Komunikasi dan Informatika;
26. Pertanian dan Ketahanan Pangan;
27. Kehutanan;
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 126
28. Energi dan Sumber Daya Mineral;
29. Kelautan dan Perikanan;
30. Perdagangan; dan
31. Perindustrian.
Adapun
dikelompokkan
Program
Unggulan
berdasarkan
isu-isu
Kabupaten
strategis
Kepulauan
Selayar
sebagaimana tertuang di
dalam RPJMD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010-2015 pada 4.2.
berikut:
4.2.1. Matriks Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar
dalam RPJMD Tahun 2010-2015
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 127
Tabel 4.3.
Matriks Prioritas Pembangunan Daerah
Kabupaten Kepulauan Selayar dalam RPJMD Tahun 2010-2015
Isu Prioritas Daerah
Prioritas
Pembangunan
Sasaran Pembangunan
Urutan Prioritas
Urusan Wajib / Pilihan
1. Meningkatnya pemerataan
pendidikan bagi seluruh lapisan
masyarakat
1.
2.
3.
4.
2. Meningkatnya kompetensi peserta
didik dan lulusan pada semua
jenjang pendidikan
Meningkatkan
Kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM)
1. Meningkatkan
akses mutu dan
relevansi layanan
pendidikan dan
perpustakaan
3. Meningkatnya manajemen
kependidikan
4. Meningkatnya Profesionalisme
pendidik dan tenaga kependidikan
1. PENDIDIKAN
5. Meningkatkan kualitas sarana dan
prasarana pendidikan
6. Meningkatkanpartisipasi
masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan
7. Meningkatnya minat baca
masyarakat
2. Meningkatkan
kesadaran,kemau
an dan
kemampuan
hidup sehat
masyarakat
RKPD Kepulauan Selayar 2016
1. Meningkatnya cakupan, mutu dan
akses pelayanan kesehatan
2. Meningkatnya partisipasi dan
keberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan
3. Meningkatnya sumber daya
kesehatan dan manajemen
kesehatan
Urutan Program Prioritas
2. KESEHATAN
Penuntasan Wajib Belajar 12 Tahun
Pendidikan Gratis
Pengembangan Anak Usia Dini
Peningkatan Pengembangan Sistem
pelaporan Pencapaian Kinerja Dan
Keuangan
5. Pengembangan Sistem Pendataan dan
Pemetaan Pendidikan
6. Peningkatan Kualitas dan Kompetensi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
7. Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
8. Peningkatan Peran Serta Masyarakat
9. Peningkatan Mutu Peserta Didik
10.Peningkatan Kualitas Peserta Didik
11.Peningkatan Kompotensi Satuan
Pendidikan
12.Pembinaan Akhlak dan Budi Pekerti
Luhur Peserta Didik
13.Peningkatan Layanan Pendidikan Non
Formal
14.Peningkatan Budaya Baca dan
Pembangunan Perpustakaan
1. Standarisasi Pelayanan Kesehatan
2. Pomosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
3. Pengembangan Lingkungan Sehat
4. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular
5. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
6. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bayi
dan Anak Balita
7. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
8. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan
dan Anak
Page 128
3. PEKERJAAN UMUM
1. Pembangunan Jalan dan Jembatan
2. Peningkatan Jalan dan Jembatan
3. Pembangunan Saluran Drainase / Gorong
– gorong
4. Pembangunan Turap / Talud / Bronjong
5. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan
6. Rehabilitasi / Pemeliharaan Talud /
Bronjong
7. Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kebinamargaan
8. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi , Rawa dan Jaringan Pengairan
Lainnya
9. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air
Minum dan Air Limbah
10.Pengendalian Banjir
11.Pembangunan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh
12.Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
Meningkatnya infrastruktur
perumahan dan pemukiman
4. PERUMAHAN
1. Pembangunan Perumahan
2. Program Lingkungan Sehat Perumahan
Meningkatnya kualitas pengendalian
tata ruang
5. PENATAAN RUANG
1. Meningkatnya prasarana wilayah
3. Meningkatkan
kuantitas dan
kualitas
infrastruktur
2. Meningkatnya infrastruktur
pendidikan dan kesehatan
3. Meningkatnya infrastruktur energi
dan ketenagalistrikan
Meningkatkan
Infrastruktur Dasar
Masyarakat
4. Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
perencanaan
pembangunan
daerah,
perumahan dan
permukiman serta
tata ruang wilayah
Meningkatnya kualitas perencanaan
pembangunan daerah
6. PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Perencanaan Tata Ruang
Pemanfatan Ruang
Pengendalian Pemanfatan Ruang
Program Kerja Sama Pembangunan
Perencanaan Pengembangan Kota-kota
Menengah dan Besar
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Perencanaan Sosial Budaya
Perencanaan Prasarana Wilayah dan
Sumber Daya Alam
Peningkatan Kualitas dan Kuantitas
Dokumentasi dan Informasi Hasil Litbang
Penguatan Kapasitas Pranata Litbang
Page 129
Meningkatnya sarana dan prasana
perhubungan daerah
7. PERHUBUNGAN
1. Meningkatnya kinerja pengelolaan
lingkungan hidup
Mengoptimalkan
Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan
Pelestarian
Lingkungan Hidup
5. Meningkatkan
pelestarian
lingkungan hidup
2. Meningkatnya kualitas lingkungan
hidup
8. LINGKUNGAN HIDUP
3. Meningkatnya kualitas
pertamanan
4. Meningkatnya kualitas pelayanan
sampah
9. PERTANAHAN
RKPD Kepulauan Selayar 2016
1. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
2. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana
dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan
(LLAJ), Darat dan Udara
3. Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas
4. Peningkatan dan Pengembangan Kawasan
Bandara H.Aroeppala Kab. Kepulauan
Selayar
5. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana
Bandara H.Aroeppala
1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Telekomunikasi
2. Pengawasan Sarana dan Prasarana
Berbasis Wilayah
3. Pengembangan Komunikasi dan
Imformasi
4. Pengendalian dan Pengamanan Lalu
Lintas
5. Program Peningkatan Angkutan
6. Peningkatan Pelayanan Angkutan
7. Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
8. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup
9. Perlindungan dan Konservasi Sumber
Daya Alam
10.Peningkatan Pengendalian Polusi
11.Pengembangan Ekowisata dan Jasa
Lingkungan di Kawasan-kawasan
Konservasi Laut dan Hutan
12.Pengendalian Kebakaran Hutan
13.Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
14.Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan
Sumber Daya Alam
15.Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup
1. Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah
2. Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan
3. Pengembangan Sistem Informasi
Pertanahan
Page 130
10. KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
6. Meningkatkan
keberdayaan
perempuan dan
perlindungan
anak
1. Meningkatnya kualitas kehidupan
dan peran perempuan
2. Meningkatnya kesejahteraan dan
perlindungan anak
1. Meningkatnya kualitas pelayanan
KB
7. Meningkatkan
Keluarga Kecil
Berkualitas,
RKPD Kepulauan Selayar 2016
2. Meningkatnya peran serta
masyarakat dalam peningkatan
Keluarga kecil berkualitas
11. PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
12. KELUARGA
BERENCANA DAN
KELUARGA
SEJAHTERA
1. Penataan Administrasi Kependudukan
2. Peningkatan Kesadaran Hukum
Masyarakat dalam Pendaftaran penduduk
3. Peningkatan Layanan Catatan Sipil
4. Peningkatan Kesadaran Hukum
Masyarakat dalam Pencatatan Sipil
5. Peningkatan Sarana dan Prasarana
Pengarsipan
6. Dokumen Pencatatan Sipil
7. Peningkatan Akurasi Database
Kependudukan
8. Peningkatan Sarana dan Prasarana SIAK
1. Pembinaan Peran serta Masyarakat dalam
Pelayanan KB/KR
2. Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak
Melalui Kelompok Kegiatan di Masyarakat
3. Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi
dan Konseling Kesehatan
Reproduksi/Remaja
4. Peningkaan Pelanggulangan Narkoba
Termasuk HIV AIDS
5. Pengembangan Bahan Informasi tentang
Pengasuhan dan Pembinaan Tumbu
Kembang Anak
6. Penyiapan Pendamping Kelompok Bina
Keluarga
7. Pengembangan Modal Operasional
Posyandu
1. Pemberdayaan Keluarga
2. Pendapatan dan Pemetaan Keluarga
3. Pengadaan Blangko (Formulir) Pencatatan
dan Pelaporan
4. Peningkatan Peran Serta Masyarakat
dalam KB/KR Mandiri
Page 131
8. Meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi dan
kesejahteraan
masyarakat
9. Meningkatkan
perluasan
kesempatan kerja
dan kualitas
angkatan kerja
Memberdayakan
Ekonomi Kerakyatan
10.Meningkatkan
aktivitas ekonomi
masyarakat yang
ditopang
berkembangnya
11.Usaha Kecil
Menengah,
Koperasi, Industri
dan Perdagangan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
1. Meningkatnya pertumbuhan
ekonomi yang disertai pemerataan
2. Meningkatnya pendapatan dan
tarap hidup masyarakat
3. Meningkatnya keberdayaan
ekonomi penyandang masalah
kesejahteraan sosial
4. Meningkatnya lapangan kerja
5. Tersedianya angkatan kerja yang
berkualitas dan terlindungi
13. SOSIAL
1. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas
Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya
2. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial
3. Pembinaan Anak Terlantar
4. Pembinaan Para Penyandang Cacat dan
Trauma
5. Pembinaan Eks Penyandang Penyakit
Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba
dan Penyakit Sosial Lainnya)
6. Pemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan SoSial
7. Pelayanan Pencegahan Dini dan
Penanggulangan Bencana Alam
8. Program Pemahaman Masyarakat
terhadap Upaya Penanggulangan Bencana
9. Program Pembelajaran Kebencanaan bagi
Masyarakat
14. KETENAGAKERJAAN
KETRANSMIGRASIAN
1. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas
Tenaga Kerja
2. Peningkatan Kesempatan Kerja
3. Perlindungan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
4. Pengembangan Wilayah Transmigrasi
5. Program Transmigrasi Lokal
15. KOPERASI DAN
USAHA KECIL
MENENGAH
1. Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah
yang Kondusif
2. Pengembangan Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil
Menengah
3. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha
bagi UKM
4. Peningkatan Kualitas Kelembagaan
Koperasi
1. Meningkatnya jumlah dan volume
Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
Masyarakat
2. Terwujudnya kemandirian UMKM
dan koperasi yang berkualitas
3. Meningkatnya peran perdagangan
dan perindustrian
Page 132
12.Meningkatkan
daya saing daerah
sehingga dapat
berkontribusi bagi
pembangunan
lokal, regional
maupun nasional.
1. Meningkatnya pemasaran produksi
barang dan jasa
16. PENANAMAN MODAL
1. Retribusi Pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan
2. Peningkatan Promosi dan Kerjasama
Investasi
17. KEBUDAYAAN DAN
PARIWISATA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
18. KEPEMUDAAN DAN
OLAH RAGA
1. Peningkatan Peran serta Kepemudaan
2. Program Upaya Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba
3. Pengembangan Kebijakan dan Manajemen
Olahraga
4. Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
2. Meningkatnya nilai investasi
pembangunan
1. Meningkatnya pengembangan
potensi pariwisata dan kebudayaan
daerah
13.Meningkatkan
pengelolaan
pariwisata
dankebudayaan,
2. Meningkatnya kontribusi
pariwisata dalam perekonomian
daerah
3. Meningkatnya partisipasi aktif
masyarakat dalam upaya
pelestarian kebudayaan dan
potensi pariwisata
14.Meningkatkan
kualitas pemuda
dan prestasi olah
raga
RKPD Kepulauan Selayar 2016
1. Meningkatnya kualitas pemuda
2. Meningkatnya prestasi olah raga
Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Pengembangan Nilai Budaya
Pengembangan Kemitraan
Pengembangan Destinasi Pariwisata
Pengelolaan Keragaman Budaya
Penguatan Kelembagaan Pariwisata
Peningkatan Produk Pariwisata
Pengelolaan Kekayaan Budaya
Page 133
1. Meningkatnya pembinaan ormas
dan partai politik
2. Meningkatnya peran serta
masyarakat dan organisasi
pemberdayaan masyarakat dalam
pembangunan
15.Meningkatkan
kapasitas
kelembagaan
masyarakat dan
partai politik
Mengembangkan
pembinaan
kehidupan
berbangsa dan
beragama
16.Meningkatkan
kualitas produk
hukum dan
penyelesaian
kasus hukum
17.Meningkatkan
kualitas
pengamalan nilainilai keagamaan
secara nyata
18.Meningkatkan
keharmonisan
hubungan antar
umat beragama
3. Meningkatnya kualitas dan
penyelesaian produk hukum
4. Meningkatnya pemahaman dan
kesadaran masyarakat terhadap
Peraturan
5. Perundang-undangan
6. Meningkatnya kualitas pelayanan
keagamaan bagi seluruh lapisan
masyarakat
7. Meningkatnya pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai agama
dalam kehidupan bermasyarakat
8. Meningkatnya kapasitas dan
kesejahteraan SDM Keagamaan
9. Meningkatnya kerukunan hidup
antar ummat beragama
19. KESATUAN BANGSA
DAN POLITIK DALAM
NEGERI
1. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan
2. Pemeliharaan Kantrantibmas dan
Pencegahan Tindak Kriminal
3. Kemitraan Pengembangan Wawasan
Kebangsaan
4. Pemberdayaan Masyarakat untuk
Menjaga Ketertiban dan Keamanan
5. Pengembangan Wawasan Kebangsaan
6. Pemeliharaan Pencegahan Tindakan
Kriiminal
7. Pemeliharaan Kantrantibmas dan
Pencegahan Tindak Kriminal
8. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan
9. Pengembangan Wawasan Kebangsaan
10.Kemitraan Pengembangan Wawasan
Kebangsaan
11.Pemberdayaan Masyarakat untuk
Menjaga Ketertiban dan Keamanan
12.Pendidikan Politik Masyarakat
13.Peningkatan Pemberantasan Penyakit
Masyarakat (PEKAT)
14.Peningkatan Kerukunan Antar Umat
Beragama
15.Program Dialog dan Kerjasama Lintas
Agama
10.Meningkatnya kerjasama antar
ummat beragama dalam kegiatankegiatan social
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 134
1. Meningkatnya penelitian yang
berkualitas dan aplikatif
2. Meningkatnya kualitas pelayanan
administrasi kependudukan
3. Meningkatnya akuntabilitas
pelaksanaan pemerintahan
4. Meningkatnya kapasitas
pemerintahan desa
Meningkatkan Tata
Kelola Pemerintahan
dan Supremasi
Hukum
5. Meningkatnya kualitas data dan
informasi
6. Meningkatnya kualitas pelayanan
publik
7. Meningkatnya kemandirian
keuangan
8. Meningkatnya kualitas pengelolaan
keuangan dan aset daerah
9. Terpenuhinya kebutuhan dan
tingkat kompetensi SDM dalam
menyelenggarakan tugas
pemerintahan
10.Meningkatnya kualitas
penyelesaian kasus hukum
RKPD Kepulauan Selayar 2016
20. OTONOMI DAERAH,
PEMERINTAHAN
UMUM, ADMINISTRASI
KEUANGAN DAERAH,
PERANGKAT DAERAH,
KEPEGAWAIAN DAN
PERSANDIAN
1. Peningkatan Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah
2. Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah
3. Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
4. Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah
Daerah
5. Penataan Peraturan Perundang-undangan
6. Penyusunan Rencana Pembinaan Karir
PNSD
7. Seleksi Penerimaan CPNSD
8. Mutasi PNSD dalam Jabatan
9. Penataan Sistem Administrasi Kenaikan
Pangkat PNSD
10.Pemberian Penghargaan Bagi PNSD yang
Berprestasi
11.Penegakan Disiplin PNSD/PTT dan Tes
Narkoba
12.Pemberian Bantuan Tugas Belajar dan
Ikatan Dinas bagi PNSD
13.Pemberian Bantuan Penyelenggaraan
Penerimaan Praja IPDN
14.Sosialisasi Peraturan Perundangundangan Kepegawaian (PP 53 tahun
2010 tentang Disiplin PNS)
15.Sosialisasi Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian
16.Pembangunan dan Pengembangan
SIMPEG
17.Peningkatan Propesionalisme Tenaga
Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
18.Penataan dan Penyermpurnaan Kebijakan
Sistem Prosedur dan Pengawasan
19.Peningkatan Kualitas Perencanaan
Pengawasan
20.Peningkatan Sistem Pengawasan Internal
dan Pengendalian
21.Pelaksanaan Kebijakan KDH
22.Percepatan Pemberantasan KKN
23.Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut
Temuan
24.Hasil Pengawasan
Page 135
21. PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN
DESA
22. STATISTIK
23. KEARSIPAN
24. PERPUSTAKAAN
Mengoptimalkan
Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan
Pelestarian
Lingkungan Hidup
19.Meningkatkan
produksi
pertanian,
perkebunan dan
peternakan dalam
menopang
ketahanan pangan
3. Meningkatnya ketahanan pangan
dan gizi
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Program Data Base di Daerah
Pembinaan dan Pengembangan
Perpustakaan
25. KOMUNIKASI DAN
IFORMATIKA
1. Pengembangan Komunikasi, Informasi
dan Media Massa
2. KerjaSama Informasi dan Media Massa
26. PERTANIAN DAN
KETAHANAN PANGAN
1. Peningkatan Ketahanan Pangan
2. Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
3. Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Ternak
4. Peningkatan Produksi Hasil
Pertanian/Peternakan
5. Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian
Lapang
6. Peningkatan Ketahanan Pangan
1. Meningkatnya kuantitas dan
kualitas produksi pertanian dan
perkebunan
2. Meningkatnya kuantitas dan
kualitas produksi peternakan
25.Inplementasi SPIP di Lingkungan SKPD
26.Intensifikasi Penanganan Pengaduan
masyarakat
27.Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
28.Peningkatan Propesionalisme Tenaga
Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
29.Penataan dan Penyermpurnaan Kebijakan
Sistem Prosedur dan Pengwasan
30.Peningkatan Sarana Dan Prasarana
Aparatur
1. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Pedesaan
2. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam
Membangun Desa
Pengembangan Data/Informasi/Statistik
Daerah
Page 136
20.Meningkatkan
produksi dan
pelestarian
sumber daya
hutan
1.
Meningkatnya produksi sumber
daya hutan
27. KEHUTANAN
2.
Terjaganya potensi sumber daya
hutan
1. Meningkatnya produksi perikanan
dan kelautan
21.Meningkatkan
pengelolaan
potensi perikanan
dan kelautan,
2. Meningkatnya kesejahteraan
nelayan
28. KELAUTAN DAN
PERIKANAN
3. Meingkatnya kontribusi perikanan
dan kelautan terhadap
perekonomian daerah
29. PERDAGANGAN
30. PERINDUSTRIAN
RKPD Kepulauan Selayar 2016
1. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
2. Rehabilitasi Hutan dan Lahan
3. Perlindungan Konservasi Sumber Daya
Hutan
4. Perencanaan dan Pengembangan Hutan
5. Pengembangan Pengelolaan TPA
6. Pengelolaan Pertamanan
7. Pengelolaan Areal Pemakaman
8. Peningkatan Sumber Daya Manusia
1. Pengembangan Kawasan Budidaya
Laut/Air Payau dan Air Tawar
2. Pengembangan Budidaya Perikanan
3. Pengembangan Perikanan Tangkap
4. Pengembangan Kawasan Perikanan
Terpadu
5. Pengembangan Wilayah Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil
6. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Pesisir
7. Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem
Laut dan Pesisir
8. Pengembangan Data / Informasi
9. Peningkatan Kesadaran dan Penegakan
Hukum dalam Pendayagunaan Sumber
Daya Laut
10. Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pengawasan dan Pengendalian Sumber
Daya Kelautan
11. Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Perikanan
1. Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan
2. Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
3. Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam
Negeri
4. Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan
Asongan
1. Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem
Produksi
2. Pengembangan Industri Kecil dan
Menengah
3. Peningkatan Kemampuan Teknologi
Industri
Page 137
22.Meningkatkan
pengelolaan
pertambangan
dan energy
RKPD Kepulauan Selayar 2016
1. Meningkatnya kontribusi
pertambangan dalam
perekonomian daerah
2. Meningkatnya efektifitas
penambangan non logam dan batu
31. ENERGI DAN SUMBER
DAYA MINERAL
4.
Pengembangan Sentra - sentra Industri
Potensial
1.
Pembinaan dan Pengembangan Bidang
Ketenagalistrikan
Pembinaan dan Pengawasan Bidang
Pertambangan
Pengawasan dan Penertiban Kegiatan
Pertambangan Rakyat yang Berpotensi
Merusak Lingkungan
2.
3.
Page 138
4.2.2. Rumusan Usulan Program/Kegiatan Hasil Penelaahan Pokok – Pokok Pikiran DPRD Dan Validasi Kabupaten Kepulauan
Selayar
1
(1)
A.
1.
Tabel 4.4 Rumusan usulna program/kegiatan hasil penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD Kabupaten Kepualaun Selayar
Indikator
SKPD Terkait
Validasi/
Program/Kegiatan
Volume
Lokasi
Kinerja
Keterangan
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Program Pembangunan Daerah Bidang Ekonomi
 Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarat
Nelayan dari Hulu sampai Hilir;
 Program Budidaya Perikanan dari Hulu sampai
Hilir;
 Program Penangkapan Ikan dari Hulu sampai
Hilir;
 Program Pengelohan Hasil Perikanan dari Hulu
sampai Hilir;
 Pengadaan Sampan Fiber;
 Pengadaan Mesin Katinting;
 Pengadaan Alat Tangkap;
 Pengadaan Perahu Joloro;
 Pengadaan peralatan untuk peningkatan mutu
hasil tangkap;
 Pelatihan pengelolaan hasil perikanan.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Dinas Kelautan Perikanan
Page 139
1
Program/Kegiatan
(1)
2.
(2)
 Program peningkatan kesejahteraan petani;
 Program peningkatan hasil peternakan;
 Program peningkatan perkebunan;
 Program peningkatan penerapan teknologi
peternakan, pertanian, dan perkebunan;
 Program
peningkatan
hasil
pemasaran
pertanian, peternakan, dan perkebunan;
 Ketersedian bibit, pupuk bagi petani;
 Aksebilitas penjualan hasil prodik pertanian;
 Pengadaan pupuk pestisida;
 Pengdaan Hand Tractor;
 Pengadaan bibt pala, cengkeh, sukun, mangga,
jeruk;
 Pembangunan saluran air;
 Perintisan jalan tani;
 Pemagaran areal peternakan dan HMT;
 Pemberantasan hama;
 Pengadaan kawat duri, tangki air (Handsprayer);
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Indikator
Kinerja
(3)
Volume
(4)
Lokasi
(5)
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
SKPD Terkait
(6)
Pertanian dan Ketahan
Pangan
Validasi/
Keterangan
(7)
Page 140
1
(1)
3.
Program/Kegiatan
(2)
 Pengadaan bibit unggas;
 Pengadaan bibit ternak kambing;
 Pengadaan mesin pemoton rumput;
 Pengadaan mesin steel kecil;
 Pengadaan sancing;
 Pengadaan alat pengolah jambu mente;
 Pengdaan kebun desa;
 Pengadaan perpipaan untuk pertanian;
 Pengadaan pipa karet.
 Pengembangan
sentra
–
sentra
industri
potensial, seperti industri galangan kapal skala
menengah di wilayah pulau;
 Peningkatan akses permodalan;
 Peningkatan kapasitas usaha dan manajemen;
 Pengembangan industri kreatif;
 Stabilitas harga komoditi;
 Pengembangan usaha rumah tangga (usaha
Rumahan);
 Pembangunan Plaza Marina di Ibu Kota
Kecamatan Kepulauan;
 Bantuan permodalan bagi masyarakat pra
sejahtera;
 Bantuan alat keterampilan, seperti mesin jahit,
gandir dan perbengkelan;
 Pelatihan / kursus keterampilan;
 Pengadaan mesin parut;
 Pelatihan kewirausahaan;
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Indikator
Kinerja
(3)
Volume
(4)
Lokasi
(5)
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
SKPD Terkait
(6)
Validasi/
Keterangan
(7)
Dinas Koperasi, Ukm,
Perindustrian Dan
Perdagangan
Page 141
1
(1)
B
1.
Program/Kegiatan
(2)
 Pengadaan alat pengasapan kopra
Program Kegiatan Pengembangan Wilayah atau
Bidang Infrastruktur.
 Program pembangunan wilayah strategis dan
cepat tumbuh;
 Program pembanguan infrstruktur perdesaan;
 Program pengembangan pengelolaan jaringan
irigasi, dan jaringan irigasi lainnya;
 Program
pengembangan
draenase,
turap/talud/bronjong;
 Rehabilitasi jalan hotmix, jalan setapak,
drainase,
tanggul
pantai/penahan
tanah,
dermaga/ tambatan perahu, irigasi dan saluran
tertier;
 Pembangan perkerasan dan pengaspalan jalan;
 Pengadaan greet (Pemecah Ombak);
 Pembangnan gedung pertemuan;
 Pengadaan paving blok untuk halaman sekolah;
 Pembangunan dan perluasan jaringan listrik PLN
pada daerah belum terjangkau aliran listrik PLN;
 Pembuatan Sumur tanah dangkal dan sumur
bor;
 Pengadaan tong sampah;
 Pengadaan
saran
dan
prasarana
pasar
tradisional;
 Pengadaan perpipaan air bersih.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Indikator
Kinerja
(3)
Volume
Lokasi
(4)
(5)
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
SKPD Terkait
(6)
Validasi/
Keterangan
(7)
Dinas Pekerjaan Umum,
Dinas Tata Ruang,
Perumahan, Kebersihan
dan Pertamanan, BPLHD,
Page 142
1
Program/Kegiatan
(1)
2
(2)
Program ini diarahkan pada program lingkungan
sehat perumahan dan program perbaikan
perumahan akibat bencana.
3
Progran
ini
diarahkan
pada
peningkatan
pelayanan angkutan baik darat, udara dan laut.
C
1.
Pembangunan Daerah Bidang Pendidikan
 Program pembinaan ahlak mulia;
 Program peningkatan mutu peserta didik;
 Program peningkatan mutu dan penyebaran
tenaga pendidik;
 Pembangunan pemagaran sekolah;
 Pembangunan pintu pagar sekolah;
 Pengadaan buku sekolah;
 Pembangunan ruang kelas guru;
 Rehabilitasi gedung sekolah;
 Pembangunan gedung perpustakaan sekolah;
 Pembangunan SLTP dan SLTA pada daerahdaerah terpencil;
 Pembangunan dan perbaikan sarana olah raga,
seperti lapangan sepak bola;
 Pengadaan mobiler sekolah;
 Pembangunan gedung TK;
 Pengadaan alat permainan anak usia dini (APE)
luar dan dalam;
 Pembangunan gedung TPA;
2.
Program penyalahgunaan narkoba dan program
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Indikator
Kinerja
(3)
Volume
(4)
Lokasi
(5)
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
SKPD Terkait
(6)
Dinas
Tata
Ruang,
Perumahan,
Kebersihan
dan Pertamanan, Dinas
Kesehatan, Dinas PU
Dinas Perhubungan dan
Kominfo
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Dinas Pendidikan Nasional
Kabupaten
Dinas Pendidikan Nasional,
Validasi/
Keterangan
(7)
Page 143
1
(1)
Program/Kegiatan
(2)
peningkatan saran dan prasarana olahraga
D
1.
Pembangunan Daerah Bidang Kesehatan
 Promosi
kesehatan
dan
pemberdayaan
masyarakat;
 Program perbaikan gizi masyarakat;
 Program pencegahan dan penanggulanagan
penyakit menular;
 Program keselamatan ibu melahirkan;
 Program kesehatan pelayanan masyarakat
miskin;
 Peningkatan angka harapan hidup;
 Peningkatan status Puskesmas;
2.
 Program peningkatan penanggulangan narkoba,
PMS termasuk HIV/ AIDS;
 Program
pengembangan
pusat
pelayanan
informasi dan konseling reproduksi remaja;
 Program keluarga berencana
Program di Bidang Pariwisata dan Budaya
 Program destinasi pariwisata;
 Program pengembangan kemitraan pariwisata.
E
1.
2.
F
Hendaknya program yang dilaksanakan dalam
kebudayaan ini adalah program yang dapat
menjaga nilai-nilai budaya dan kekayaan budaya
lokal serta keragaman budaya.
Program Pembangunan Daerah di Bidang
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Indikator
Kinerja
(3)
Volume
(4)
Lokasi
SKPD Terkait
(5)
Kepulauan
Selayar
(6)
Dinas Kesehatan, Bagian
Olahraga
dan
Pemuda
Setda
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Dinas Kesehatan, RSUD KH
Hayyung
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Badan
Pemberdayaan
perempuan dan KB
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Dinas
Kebudayaan
Pariwisata
Validasi/
Keterangan
(7)
dan
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata,
Dinas
Pendidikan Nasional
Page 144
1
Program/Kegiatan
(1)
(2)
Pelayanan Umum, Ketertiban dan Ketentraman
Umum
Perencanaan pembangunan hendaknya diarahkan
pada program percepatan pembangunan ekonomi.
1
2
Program
ini
diarahkan
pada
peningkatan
Pemahaman, pengetahuan dan keterampilan
aparat dan pelaksana pemerintah daerah.
3
Program yang dilaksanakan dapat memberikan
kemandirian ekonomi desa dan peningkatan
kapasitas
penduduk.Program
yang
dapat
dilaksanakan dan terus ditingkatkan adalah:
4
G
1.
1. Program peningkatan kebudayaan masyarakat
pedesaan;
2. Program peningkatan lembaga ekonomi desa.
Akhir-akhir ini marak kasus-kasus pencurian
diperkampungan warga, sehingga pemerintah
diharapkan
agar
menggalakkan
program
pencegahan
terjadinya
pencurian,
sehingga
program yang perlu dilaksanakan
Program Pembangunan Bidang Lingkungan
Hidup dan Penanggulangan Bencana
Perlunya
peningkatan
program
dalam
hal
pengelolaan persampahan, pengendalian dan
pencemaran lingkungan serta perlindungan dan
konsevasi sumber daya alam
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Indikator
Kinerja
(3)
Volume
Lokasi
(4)
(5)
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
SKPD Terkait
(6)
Validasi/
Keterangan
(7)
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah dan
SKPD
terkait
Permbangunan Ekonomi
Pemerintahan Umum
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Pemerintahan
Desa/Keluarana
Badan Kesatuan Bangsa,
Pilotik dan Perlindungan
Masyarakat
Badan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah,
Dinas
Pertanian
dan
Page 145
1
Program/Kegiatan
(1)
(2)
Indikator
Kinerja
(3)
Volume
Lokasi
(4)
(5)
SKPD Terkait
(6)
Validasi/
Keterangan
(7)
Kehutanan
2.
3.
H
I
J
Perlu
dilakukan
peningkatan
pelaksanaan
program pemanfaatan sumber daya hutan dan
program rehabilitas hutan dan lahan.
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Program hendaknya diarahkan pada peningkatan
kesadaran warga salah satu diantaranya adala
program peningkatan peran serta masyarakat
dalam upaya penanggulangan bencana saat pra
bencana.
Program Pembangunan Bidang Perlindungan
Sosial dan Ketenaga Kerjaan
Program
ini
diarahkan
pada
program
pemberdayaan
fakir
miskin
dan
program
pembinaan kelembagaan kesejahteraan social
Program Pembangunan Bidang Keagamaan
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Mondorong
terpeliharanya
kerukunan
umat
beragama dan saling toleransi antar umat
beragama.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Umum,
Pemerintahan,
Pendidikan,
Kesehatan,
Pertanian, dan Peternakan, Perhubungan, dan
Keagamaan, Kepariwisataan dan Keamanan.
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Dinas
Pertanuan
dan
Kehutanan,
Badan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup Daerah
Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
Badan Kesbangpol, Bagian
Kesra Setda
Page 146
1
Program/Kegiatan
(1)
(2)
Selanjutnya terkait dengan pelaksanaan RPJMD
tahun 2011-2015 pemerintah diharapkan untuk
menyelesaikan program-program yang belum
terlaksana dan menghindari pelaksanaan program
baru yang menggunakan dana besar. Selanjutnya
perlu
juga
dipikirkan
penganggaran
pagu
kewilayaan,sehingga
kecamatan
juga
dapat
membuat pagu tersendiri sehingga kecamatan juga
dapat disamakan SKPD.
Demikian pokok-pokok pikiran DPRD terhadap
penyusunan, pengendalian dan evaluasi rencana
pembangunan daerah yang diperoleh melalui rapat
dengar pendapat dan atau melalui hasil
penyerapan
aspirasi
melalui
reses
dan
pelaksanaan musrenbang kecamatan termasuk
RPJMD 2011-2015, semoga bermanfaat buat
kemajuan daerah. Sekian dan terima kasih.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Indikator
Kinerja
(3)
Volume
(4)
Lokasi
(5)
Kabupaten
Kepulauan
Selayar
SKPD Terkait
(6)
Validasi/
Keterangan
(7)
Page 147
4.2.3. Penjelasan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar dan Sasaran Kinerja Daerah
Tabel 4.5 Penjelasan program pembangunan daerah Kabupaten Kepulauan Selayar dan saran kinerja daerah
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
1
2
Perluasan akses melalui
peningkatan kualitas
pendidikan gratis dan
bantuan pendidikan /
beasiswa bagi keluarga
kurang mampu dan atau
berprestasi
Pengembang an kurikulum
berbasis kompetensi, bahan
ajar, metode pembelajaran
dan sistem penilaian yang
berstandar nasional dan
internasional.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
1. Program Penuntasan Wajib Belajar 12
Tahun
2. Program peningkatan jumlah, mutu dan
penyebara tenaga pendidik dan
kependidikan
3. Program Intensifikasi dan perluasan akses
keaksaraan fungsional
4. Program Pendidikan Gratis
5. Program Pendidikan Menengah Umum dan
Kejuruan
6. Program Pengembangan Anak Usia Dini
(PAUD)
7. Program Pendidikan Luar Biasa
8. Program Pendidikan Luar Sekolah (PLS)
1. Program peningkatan mutu peserta didik
2. Program peningkatan jumlah, mutu dan
penyebara tenaga pendidik dan
kependidikan
3. Program Pembinaan akhlak dan budi
pekerti luhur peserta didik
SKPD
Target
Angka Partisipasi kasar PAUD
Angka Partisipasi Kasar SD/MI
Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs
95
235
97,15
Angka Partisipasi Kasar
SMA/MA/SMK
95,25
Angka Partisipasi Murni SD/MI
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs
Angka Partisipasi Murni
SMA/MA/SMK
Angka Putus Sekolah SD/MI
Angka Putus Sekolah SMP/MTs
Angka Putus Sekolah
SMA/MA/SMK
Angka Anak Usia Dini yang masuk
TK & Kelompok Bermain
Angka Lulusan SD/MI
Angka Lulusan SMP/MTs
Angka Lulusan SMA/MA/SMK
Angka Melanjutakan ke SMP/MTs
Angka Melanjutakan ke
SMA/MA/SMK
99,5
75,25
60,24
Angka Melanjutakan ke Perguruan
Tinggi
55
Dinas
Pendidikan
Nasional
0,09
0,13
0,03
65
100
100
100
100
100
Dinas
Pendidikan
Nasional
Page 148
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
3
Peningkatan manajemen
pengelolaan pendidikan
melalui pelatihan dan
pendidikan Formal serta
peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
1. Program peningkatan kompetensi satuan
pendidikan
2. Program Jaringan Teknologi dan Informasi
Sekolah
25
SMP berstandar Nasional
30
SMA berstandar Nasional
30
TK terakreditasi A
5
Peningkatan kualifikasi dan 1. Program Peningkatan kompotensi Pendidik
kompetensi pendidik dan
dan Tenaga Kependidikan
tenaga kependidikan melalui 2. Program peningkatan kesejahteraan
Pelatihan dan sertifikasi
pendidik dan tenaga kependidikan
3. Program peningkatan disiplin aparatur
Peningkatan sarana dan
sarana pendidikan yang
layak sesuai Standar
Nasional Pendidikan (SNP)
RKPD Kepulauan Selayar 2016
1. Program peningkatan sarana dan prasarana
pendidikan
2. Program peningkatan layanan pendidikan
non formal
Target
SD berstandar Nasional
SD terakreditasi A
4
SKPD
Dinas
Pendidikan
Nasional
5,45
10
SMP terakreditasi A
28
SMA terakreditasi A
25
SMK terakreditasi A
25
Tenaga Pendidik yang mengikuti
pelatihan
90
Guru TK lulus sertifikasi
15
Guru SD/MI lulus sertifikasi
42
Guru SMP/MTs lulus sertifikasi
47
Guru SMA/MA lulus sertifikasi
70
Guru SMK lulus sertifikasi
49
Guru kualifikasi S1/D4
57
Ruang kelas baik pada TK dan
PAUD (%)
Ruang kelas baik pada SD/MI (%)
Ruang kelas baik pada SMP/MTs
(%)
70
90,21
83
Dinas
Pendidikan
Nasional
Dinas
Pendidikan
Nasional
Page 149
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
6
7
8
Pengembangan Dewan
Pendidikan dan Komite
Sekolah serta Pelibatan
masyarakat dalam
perencanaan,pelak sanaan
dan pengawasan
pendidikan.
Meningkatkan akses
masyarakat terhadap bahan
bacaan
Program peningkatan peran serta masyarakat
1. Program Peningkatan Budaya Baca
2. Program Pembinaan dan pengembangan
Perpustakaan
Meningkatkan pelayanan
1. Program peningkatan pelayanan kesehatan
ibu hamil, bayi dan anak
kesehatan yang merata,
terjangkau, bermutu melalui 2. Program Peningkatan pelayanan kesehtan
lansia
penerapan Sistem Kesehatan
Daerah (SKD) secara baik
dengan penekanan pada
RKPD Kepulauan Selayar 2016
SKPD
Target
Ruang kelas baik pada SMA/MA
(%)
Ruang kelas baik pada SMK (%)
Sarana olah raga
Sarana Penunjang Sekolah
Sarana lembaga pendidikan non
formal dan PKBM
Komite Sekolah yang berfungsi
dengan baik
80
Komite Sekolah dan Dewan
Pendidikan yang mengikuti
Workshop (%)
Jumlah pengunjung perpustakaan
daerah
Jumlah Anggota Perpustakaan
Daerah
Jumlah kunjungan mobil
perpustakaan ke Desa
Jumlah kunjungan kapal
perpustakaan ke pulau2
Jumlah Koleksi Buku
Jumlah Pustakawan
Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Balita
Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenkes berkompetensi
kebidanan
40
93
75
80
85
100
136.641
994
Dinas
Pendidikan
Nasional
Kantor
Perpustakaan
dan Arsip
60
6
7.670
5
102
8,50
0
90
Dinas
Kesehatan
Page 150
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
upaya promotif dan preventif
1. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk
Miskin
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan
Perorangan
1. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
2. Program pengawasan dan pengendalian
kesehatan makanan
1. Program Penceghan dn pemberantasan
penyakit
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan
Perorangan
Program pengembangan kinerja pengelolaan
air minum dan air limbah
1. Program standarisasi pelayanan kesehatan
2. Program pengadaan, peningkatan dan
pengembangan sarana prasarana RS
3. Program pemeliharaan sarana prasarana RS
4. Program promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
9
Meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Program Promosi dan Pemberdayaan
SKPD
Target
Cakupan kunjungan bayi
Angka Usia Harapan Hidup
Persentase Gakin yang mendapat
pelayanan
Cakupan Yankes Dasar Maskin
Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat miskin
Persentase Balita Gizi Buruk
Prevalensi Balita Gizi Kurang
90
72
50
0,0
0
Dinas
Kesehatan
Angka kesembuhan penderita TB
Paru dan BTA
Penanganan Kasus Malaria
Penanganan kasus HIV/AIDS
Persentase Desa UCI
Penanganan KLB
Persentase Keluarga yang memiliki
Jamban
Persentase keluarga yang memiliki
akses terhadap air bersih
Av Los (hari)
BOR (%)
BTO (kali)
TOI (hari)
NDR
GDR
Indeks kepuasan pelanggan RS (%)
Rumah Rangga ber PHBS (%)
Desa Siaga Aktif(%)
100
Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
60
8
100
100
100
100
70
Dinas
Kesehatan
90
7
70
42
5
20
27
95
55
27
Rumah Sakit
Umum
Daerah
Dinas
Kesehatan
Page 151
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
10
Target
masyarakat dalam
memelihara kesehatan
secara mandiri
Masyarakat
Posyandu Purnama (%)
Posyandu Mandiri (%)
40
25
Peningkatan kuantitas dan
kualitas tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan,
sarana dan prasarana
kesehatan dan manajemen
kesehatan termasuk
termasuk akreditasi RSUD
Program peningkatan kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Rasio dokter umum per 100rb
penduduk
Rasio SKM per 100rb penduduk
Persentase obat generik berlogo
30
Kepuasan pasien Puskesmas dan
jaringannya
Persentase Anggaran Kesehatan
dalam APBD
Anggaran kesehatan pemerintah
perkapita per tahun
80
Cakupan peserta KB Baru
Cakupan akseptor aktif
Rata-rata anak per keluarga
Cakupan penyediaan alkon
Ratio petugas PPKBD
100
75
1,8
100
85
BPP KB
PIK Remaja/ Mahasiswa
20
BPP KB
Kelompok UPPKS online UPPKS
Kesadaran Masyarakat dalam ber
KB (%)
Persentase partisipasi perempuan
di lembaga pemerintahan
Partisipasi angkatan kerja
70
90
Program penyediaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
11
Memperluas akses
masyarakat terhadap
layanan keluarga berencana
(KB) serta meningkatkan
koordinasi dan manajemen
layanan KB
12
Meningkatkan jumlah
1. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
kelompok masyarakat peduli 2. Program Pembinaan Peran Serta Masyrakat
dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
KB yang berperan aktif
13
SKPD
Peningkatan kuantitas dan
kualitas pendidikan dan
pelatihan bagi kaum
RKPD Kepulauan Selayar 2016
1. Program Keluarga Berencana
2. Program Ketahanan dan Pemberdayaan
keluarga
3. Program Pelayanan Kontrasepsi
4. Program promosi kesehatan Ibu, Bayi dan
Anak
1. Program peningkatan peran perempuan
2. Program penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender
28
100
Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
15
400 rb
30
BPP KB
100
Page 152
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
perempuan, di segala bidang
pembangunan
14
15
16
17
Meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap
pemenuhan hak-hak anak
Meningkatkan pembinaan,
pelatihan dan bantuan
modal usaha pemuda
3. Program Peningkatan Peran Perempuan di
Perdesaan
1. Program perlindungan anak
2. Program penguatan kelembagaan
pengarusutamaan hak-hak anak
1. Program pembinaan dan peningkatan
partisipasi pemuda
2. Program bantuan kepemudaan
perempuan
Penyelesaian pengaduan
perempuan dan anak dr tindak
kekerasan
Rasio KDRT
Jumlah Kelompok Anak yang
dibina
Proporsi tindak kekerasan terhadap
anak
Pelibatan kelompok anak dalam
perencanaan dan pelaksanan
pembangunan (%)
Persentase tenaga kerja di bawah
umur
SKPD
Target
100
0
55
0
40
0
Persentase Karang Taruna/
Kelompok Pemuda Terbina
Persentase Karang Taruna /
Kelompok Pemuda yang terlatih
Persentase kelompok Pemuda yang
mendapatkan bantuan modal
usaha
50
50
Setda, Bagian
Pemuda Olah
Raga, dan
Diknas
50
Meningkatkan sarana
prasana olah raga dan
apresiasi kepada atlit
berprestasi
1. Program pembinaan dan pemasyarakatan
olah raga
2. Program peningkatan sarana dan prasarana
olah raga
Terbangunnya Stadion Tingkat
Kabupaten (%)
Terbangunnya Stadion Mini di
setiap Kecamatan (%)
100
Peningkatan pembangunan
1. Program pembangunan jalan dan jembatan
Jumlah tambatan perahu baru
35
RKPD Kepulauan Selayar 2016
BPP KB
50
Setda, Bagian
Pemuda Olah
Raga dan
Disdiknas
Dinas PU &
Page 153
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
dan rehabilitasi jalan,
jembatan, dermaga baru dan
tambatan perahu,
peningkatan Bandara
Aroeppala serta
meningkatkan
saranaprasarana komunikasi
dan informasi
18
19
Memfasilitasi penyediaan
prasarana air bersih dan
sanitasi secara merata dan
berkualitas
Meningkatkan akses
masyarakat terhadap
RKPD Kepulauan Selayar 2016
2. Program pembangunan prasarana dan
fasilitas perhubungan
3. Program rehabilitasi dan pemeliharaan
prasarana dan fasilitas LLAJ
4. Program peningkatan pelayanan angkutan
5. Program pembangunan sistem
informasi/data base jalan dan jembatan
6. Program pembangunan sarana komunikasi
dan informasi
1. Program Pengembangan Perumahan
2. Program Lingkungan Sehat Perumahan
3. Program Pemberdayaan Komunitas
Perumahan
4. Program Perbaikan Perumahan Akibat
Bencana Alam
5. Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
6. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air
Baku
7. Program Pembangunan Infrastruktur
Pedesaan
8. Program Pembangunan Saluran Drainase /
Gorong-Gorong
9. Program pembangunan
turap/talud/bronjong
Program pembinaan dan pengembangan
bidang ketenagalistrikan
SKPD
Target
Adanya kapal perintis local
Adanya kapal cepat dengan
kecepatan 25 sampai 30 Knot
Pelabuhan fery di Kec. Kepulauan
Proporsi Jalan Negara (AppatanaPammatata) dalam kondisi baik
Proporsi jalan lintas timur dalam
kondisi baik
Kualitas sarana prasarana
Bandara Aroeppala (%)
Kualitas infrastruktur komunikasi
& Informasi
Persentase rumah layak huni
1
1
Persentase rumah tinggal
bersanitasi
70
Jumlah Rumah Tangga memiliki
sarana air bersih
> 90.000
Jumlah Permukiman kumuh
0
Daya PLN (kW)
PLTS (unit)
PLTB (1unit=100 kW))
Dishubkom
info
5
95
85
100
100
100
11.292
500
4
Dinas PU
Dinas ESDM
Page 154
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
layanan listrik
PLTMH (unit)
PLT Hibrid (surya+angin), 1 paket =
10kW)
PLTU
Program pembinaan dan pengembangan BBM
Mengembangkan industri,
perdagangan dan investasi
yang berbasis potensi
sumber daya daerah
sehingga dapat menjadi
pengungkit pertumbuhan
perekonomian daerah
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Program peningkatan iklim investasi dan
realisasi investasi
Program pengembangan ke wirausahaan dan
keunggulan kompetitif UKM & IKM
3
4
AMPS (unit)
LPG 3 kg (tabung)
52.000
Persentase permohonan
pengurusan perizinan perdagangan
dan perindustrian yang dapat
diselesaikan dalam waktu yang
telah ditentukan
Jumlah Investasi (Rp)
100
Bensin (liter)
Solar (liter)
Minyak tanah
Depo BBM
SPBU
20
Target
Bahan
bakar
gas
metan
Pemba
Ngunan
500.000 Dinas ESDM
426.000
200.850
Berfungs
i + 1 unit
di pulau
Terbang
un 2
unit
8
PLTM 1 MW di Jampea
Meningkatkan pasokan /
ketersediaan BBM dan Non
BBM
SKPD
Diskopurinda
g dan KA.
PTPM
32.000.0
00
Page 155
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
SKPD
Target
21
Meningkatkan akses
masyarakat terhadap modal
usaha, teknologi, informasi
dan pasar serta memperkecil
beban pengeluaran
masyarakat miskin
1. Program peningkatan akses kepada sumber
daya produksi
2. Program penciptaan iklim usaha yang
kondusif
3. Program pengembangan kewirausahaan
4. Program pemberdayaan masyarakat miskin
Jumlah Unit Usaha terbina dan
mendapat bantuan usaha
9.000
Diskopurinda
g
22
Meningkatkan pembinaan
dan fasilitasi kepada
kelompok penyandang
masalah kesejahteraan social
Program pemberdayaan fakir miskin,
Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) lainnya;
Fakir Miskin tertangani (KK)
> 3.500
Dissosnaker
Trans
Keluarga berumah tak layak huni
tertangani (KK)
200
Wanita rawan sosek tertangani
120
Keluarga rentan tertangani (KK)
100
Persentase
terlayani
Persentase
terlayani
Persentase
tertangani
Persenatse
tertangani
Persentase
tertangani
Lanjut Usia yang
100
korban bencana yang
100
anak terlantar yang
100
penyandang cacat
100
eks narapidana yang
100
Persentase Karang Taruna
terfasilitasi
Persentase keluarga pahlawan /
veteran terbantu
100
Program pelayanan dan rehabilitasi
kesejahteraan sosial
Program pembinaan anak terlantar;
Program pembinaan para penyandang cacat
dan trauma;
Program pembinaan eks penyandang penyakit
sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan
penyakit sosial lainnya)
Program pemberdayaan kelembagaan
kesejahteraan social
RKPD Kepulauan Selayar 2016
100
Page 156
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
23
24
25
26
27
Meningkatkan kemudahan
akses masuk dan atau
keluar Selayar serta
meningkatkan kerjasama
perdagangan regional dan
nasional
1. Program pengembangan komoditas potensi
unggulan
2. Program pengembangan perusahaan daerah
Memberikan kemudahan
bagi pihak luar untuk
berinvestasi di Kabupaten
Kepulauan Selayar serta
membangun kesiapan
masyarakat agar dapat
berperan dalam berbagai
kegiatan investasi
Peningkatan bimbingan dan
bantuan modal usaha bagi
UEP masyarakat
Memberdayakan UMKM dan
Koperasi melalui
peningkatan kapasitas dan
permodalan
Target
Workshop / misi dagang (kegiatan)
10
Kerjasama antara instansi/lembaga
dan Perusda (kegiatan)
10
1. Program peningkatan promosi dan
kerjasama investasi
2. Program peningkatan iklim investasi dan
realisasi investasi
3. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya
Sarana dan Prasarana Daerah
Nilai PMA
2,4 M
Nilai PMDN
1,2 M
1. Program Pengembangan Usaha Ekonomi
Produktif
2. Program Peningkatan akses kepada sumber
daya produksi
Bantuan modal UEP/UKM sebesar
Rp. 1.690.500.000
969 org
dan 36
klp
usaha
500
Diskopurinda
g
Lokasi layak jual bagi PKL
5
Diskopurinda
g
Pembangunan pasar desa dan
pasar tradisional (unit)
Pengawasan peredaran barang dan
jasa (Kec)
11
1. Program Pengembangan Sistim Pendukung
Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah.
2. Program Pengembangan Kewirausahaan
dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil
Menengah
Pengembangan sektor
Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan
Asongan
perdagangan berdasarkan
potensi daerah yang mampu Program Peningkatan efisiensi perdagangan
dalam negeri
bersaing di pasar lokal,
Program Perlindungan Konsumen dan
regional, nasional dan
Pengamanan Perdagangan
internasional
RKPD Kepulauan Selayar 2016
SKPD
Tempat usaha PKL yang memiliki
legalitas (unit)
Diskopurinda
g
KA PTPM
Diskopurinda
g
11
Page 157
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
28
29
30
Mengembangkan programprogram perluasan
kesempatan kerja dan
berusaha secara luas bagi
masyarakat
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Meningkatkan program
pelatihan dalam rangka
peningkatan skil tenaga
kerja serta meningkatkan
perlindungan keselamatan
dan kesehatan kerja.
1. Program Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja
2. Program peningkatan produktivitas tenaga
kerja
3. Program Perlindungan dan Pengembangan
Lembaga Ketenagakerjaan
Optimalisasi dan
rasionalisasi pemanfaatn
sumber daya kelautan dan
perikanan, air payau dan air
tawar dengan peningkatan
sarana prasarana
1. Program pengembangan perikanan budi
daya
2. Program pengembangan perikanan tangkap
Peningkatan kapasitas
nelayan dalam
pembudidayaan, pengolahan
dan pemasaran hasil
perikanan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
1. Program Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir
2. Program Pengembangan perikanan tangkap
3. Program pemberdayaan masyarakat dalam
pengawasan dan dan pengendalian sumber
daya lingkungan
Target
Pasar kerja dan bursa kerja on line
(%)
85
Angka pengangguran terbuka (%)
2,5
Persentase sarana prasarana BLK
Pelatihan berbasis masyarakat
(kali)
Sosialisasi pelaksanaan jamsostek
dan K3
Persentase Keselamatan dan
kesehatan para tenaga kerja
Jumlah produksi ikan (ton)
Persentase penerapan teknologi
bdidaya perikanan laut/air payau
Persentase jumlah armada dan alat
tangkap
Luas Lahan budidaya rumput laut
100
7
Persentase produksi hasil budidaya
perikanan
31
SKPD
Persentase nelayan yang
mempunyai armada dan alat
tangkap
Terlaksananya pelatihan
pengoperasian kapal hand line tuna
dan purse seine
Terlaksananya magang budidaya
ikan karang
DISSOS
NAKERTRAN
S
DISSOS
NAKERTRAN
S
6
90
>19.000
90
Dinas
Kelautan dan
Perikanan
20
>1.500
m2
50
20
Dinas
Kelautan dan
Perikanan
5x
3x
Page 158
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
32
33
34
35
Persentase nelayan yang
berpenghasilan di atas UMR
Persentase nelayan dan
pembudidaya yang memiliki rumah
layak huni
Persentase sarana prasarana di
kawasan PPI Bonehalang
Kontribusi sektor perikanan dan
kelautan terhadap PDRB
Kontribusi sektor perikanan dan
kelautan terhadap PAD
SKPD
Target
25
25
Mengembangkan industri
perikanan terpadu dan pusat
budidaya ikan karang
nasional dengan
memberdayakan masyarakat
lokal dan meningkatkan
sinergi di kawasan regional
1. Program optimalisasi pengelolaan dan
pemasaran produksi perikanan
2. Program pembangunan sarana prasarana
industri perikanan
Meningkatkan pengelolaan
ODTW dan Memberdayakan
masyarakat melalui
pengembangan homestay,
desa wisata dan paket wisata
lainnya
1. Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata
2. Program peningkatan sarana prasarana
pariwisata bahari
3. Program pengembangan kemitraan
ODTW yang terkelola (obyek)
Persentase pengembangan sistem
Informasi kebudayaan dan
pariwisata
Jumlah Pokdarwis dan Desa Wisata
Jumlah kerjasama lembaga
Menjadikan Kabupaten
Kepulauab Selayar sebagai
pusat destinasi pariwisata
bahari andalan nasional
berbasis konservasi
1. Program pengembangan pemasaran
pariwisata
2. Program pengembangan distinasi pariwisata
Kunjungan Wisman
>500
Kunjungan Wisnu
>10.000
0,9
Peningkatan kesadaran dan
peran serta masyarakat
dalam pelestarian budaya
1. Program Pengembangan Nilai Budaya
2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
3. Program Pengembangan Kerjasama
Pengelolaan Kekayaan Budaya
Konstribusi sektor pariwisata
terhadap PAD
Benda, situs, kawasan cagar
budaya yang terpelihara (situs)
Jumlah Kelompok Seni Budaya /
Sanggar yang terbina
RKPD Kepulauan Selayar 2016
90
80
Dinas
Kelautan dan
Perikanan
3
10
100
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
5
6
13
15
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Page 159
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
dan potensi pariwisata
SKPD
Target
Aktifitas event kebudayaan
Usaha Pariwisata
10
25
36
Menjadikan Pulau Selayar
sebagai pusat distribusi
logistik dan sebagai
kawasan industri
perminyakan KTI
1. Tersusunnya DED (Detail Engineering
Design) Pelabuhan Pulau Selayar sebagai
Bandar Niaga Timur
2. Pengadaan/penyewaan Floating Bunker
BBM non- subsidi
Tersusunnya DED (Detail
Enginering Desain) Pelabuhan
Pulaua Selayar sebagai bandar
Niaga Timur
Tersu
Sun
Dishub &
Kominfo
37
Peningkatan kesadaran
masyarakat penambang
bahan mineral bukan logam
dan batuan
Program Pembinaan dan Pengawasan
Pertambangan
Jumlah izin pertambangan rakyat
Belum
dipredik
si
Dinas ESDM
KP Explorasi seluas 16.054 HA
Pembinaan kelembagaan dan
pengembangan sumber daya
manusia pertanian secara
intensif dan
berkesinambungan dalam
penerapan teknologi
pertanian tepat guna dan
ramah lingkungan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan
Belum
dipredik
si
6
4,02
38
39
Pembinaan kelembagaan dan 1. Program Peningkatan Produksi Hasil
Peternakan
pengembangan SDM
2.
Program bantuan sarana prasarana
peternakan secara intensif
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Produksi Tanaman
Produksi Tanaman
(Ton/Ha)
Produksi Tanaman
(Ton/Ha)
Produksi Tanaman
(Kg/Ha)
Produksi Tanaman
(Kg/Ha)
Produksi Tanaman
Padi (Ton/Ha)
Jagung
Jeruk Keprok
11,35
Kelapa Dalam
1.750
Cengkeh
325
Pala (Kg/Ha)
445
Produksi Daging Sapi (Kg)
Produksi Daging Kerbau (Kg)
Produksi Daging Kambing (Kg)
101.279
6.039
61.835
Dinas
Pertanian dan
Kehutanan
Dinas
Pertanian dan
Kehutanan
Page 160
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
dan berkesinambungan
dalam penerapan teknologi
peternakan tepat guna dan
ramah lingkungan
40
Meningkatkan keragaman
bahan baku pangan
(diversifikasi) dengan
mengoptimalkan
pemanfaatan keragaman
hayati pangan yang ada
peternakan
3. Program Peningkatan Penerapan Tehnologi
Peternakan
1. Program Pemerdayaan Penyuluhan
Pertanian Lapang
2. Program Peningkatan Kemandirian dan
ketahanan pangan.
3. Program Peningkatan Jaringan Kemitraan
usaha di bidang ketahanan pangan
41
Peningkatan konservasi dan
rehabilitasi kawasan hutan
1. Program pengendalian hutan dan
konservasi sumber daya alam
2. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya
Hutan
3. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
4. Program Perlindungan dan Konservasi
Sumberdaya Hutan
42
Mengembangkan dan
memanfaatkan teknologi
pengelolaan lingkungan
hidup serta meningkatkan
kualitas SDM Aparatur
pengelolaan lingkungan
hidup
1. Program Peningkatan kualitas dan akses
dan informasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup
2. Program pengembangan ekowisata dan jasa
lingkungan di kawasan konservasi laut dan
hutan
3. Program pengelolaan ruang terbuka hijau
4. Program pengelolaan dan rehabilitasi
RKPD Kepulauan Selayar 2016
SKPD
Target
Produksi Daging Ayam Buras (Kg)
143.928
Produksi Daging Ayam Ras (Kg)
7.067
Produksi Telur
116.892
- Cakupan dan kualitas penyuluhan
lapang
Persentase pemanfaatan lahan
pekarangan RT
75
Persentase keaktifan Dewan
Ketahanan Pangan
Persentase ketersediaan Bahan
Pangan (Ton)
Hutan Tanaman Kayu (Ha)
Hutan Non Kayu (Ha)
Kebun Bibit Rakyat - KBR (Unit)
Pengembangan Mangrove (Ha)
Kerusakan kawasan hutan
Cakupan rehabilitasi hutan dan
lahan kritis
Cakupan edukasi dan komunikasi
masyarakat di bidang lingkungan
hidup
Cakupan pengembangan
konservasi laut dan hutan wisata
70
Cakupan penataan RTH
50
Badan
Ketahanan
Pangan dan
Pelaksana
Penyuluhan
83.921
50
25
30
25
0,275
0,0088
60
Dinas
Pertanian dan
Kehutanan
BPLHD
75
80
Page 161
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
ekosistem pesisir dan laut
43
44
45
Meningkatkan perlindungan
dan konservasi sumberdaya
alam dengan memantapkan
kerjasama kawasan regional
serta penigkatan peran serta
masyarakat dan dunia usaha
dalam pengelolaan
lingkungan hidup
1. Program pengembangan, pengelolaan dan
konservasi sungai dan suber air lainnya
2. Program Perlindungan dan konservasi
sumberdaya alam
3. Program rehabilitasi dan pemulihan
cadangan sumber daya alam
4. Program Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup
5. Program Peningkatan Pengendalian Polusi
Cakupan pengelolaan dan
rehabilitasi ekosisten pesisir dan
laut
Cakupan konservasi SDA melalui
sumur resapan PAH dan
penanaman pohon
Target
75
80
Cakupan pengembangan Pantai
Laut Lestari
75
Cakupan pengembangan dan
pemantapan kawasan konservasi
laut,suaka perikanan dan
keanekaragaman hayati laut
80
Cakupan rehabilitasi terumbu
karang, mangrove,padang
lamun,estuaria, dan teluk
75
85
90
Pengembangan kualitas
taman sebagai area terbuka
hijau sekaligus area bermain
atau wisata
1. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
2. Program Pengelolaan Taman
3. Program Pengelolaan Areal Pemakaman
Cakupan Pemantauan kualitas
lingkungan
Taman Kota tiap Kecamatan
(Jumlah)
Jumlah Taman Rekreasi
Cakupan Pengelolaan Areal
Pemakaman
Peningkatan frekuensi dan
kualitas pengelolaan sampah
Program Pengembangan
Kinerja Pengelola
Persentase Rumah Tangga yang
memiliki Tempat Sampah
RKPD Kepulauan Selayar 2016
SKPD
11
BPLHD
Distarhan &
KP
11
100
Distarhan &
KP
Page 162
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
mulai dari rumah tangga
sampai ke TPA
46
47
48
persampahan
Optimalisasi pemanfaatan
dan pengendalian tata ruang
di daerah melalui
Peningkatan koordinasi
perencana dan pengendalian
tata ruang wilayah
Meningkatkan kualitas
pelayanan dan kesadaran
masyarakat terhadap upaya
pencegahan dini dan
penanggulangan bencana
1. Program Perencanaan Pengembangan Kota
2. Program Perencanaan prasarana Wilayah
dan sumber daya alam
3. Program pengutan kapasitas pranata
litbang
Peningkatan kualitas
aparatur dan sistem
perencanaan pembangunan
1. Program Pengembangan Data dan Informasi
2. Program Pengembangan Kapasitas
Kelembagaan Perencanaan Pembangunan
Daerah
3. Program Perencanaan Pembangunan
Daerah
4. Program Pembinaan dan Pengendalian
Pelaksanaan Pembangunan Daerah
5. Program Peningkatan Sistem Pengawasan
Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan Kepala Daerah
6. Program Peningkatan Profesionalisme
Tenaga Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan
7. Program Penataan dan Penyempurnaan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
1. Program pencegahan dini dan
penanggulangan bencana
2. Program Peningkatan mitigasi bencana
SKPD
Target
Meningkatnya sarana Prasarana
TPA
Meningkatnya sarana prasarana
pengangkutan sampah
Perda RTRW
Ketaatan terhadap RTRW
90
Ada
90
BAPPEDA
Penanganan kawasan permukiman
rawan bencana
Penyuluhan, sosialisasi, gladi
lapang penanggulangan bencana
Kualitas penanganan warga korban
bencana (%)
90
Badan
Penanggula
ngan
Bencana
Daerah
RKPD tepat waktu
Kualitas verifikasi, validasi Desa
Tertinggal
Kualitas monitoring dan pelaporan
Musrenbang Kecamatan
Kualitas monitoring dan pelaporan
pelaksanaan pembangunan daerah
dana APBN, APBD I dan APBD II
KUA tepat waktu (%)
100
100
PPAS tepat waktu (%)
95
Kualitas KUA perubahan (%)
95
Kualitas PPAS Perubahan (%)
95
95
90
100
Bappeda
100
95
95
Page 163
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
49
50
Meningkatkan
profesionelisme pengawas,
perbaikan manajemen dan
sistem pengawasan
Peningkatan jumlah
RKPD Kepulauan Selayar 2016
1. Program penataan dan pentempurnaan
kebijakan, sisitem dan prosedur
pengawasan
2. Program peningkatan kualitas pengawasan
3. Program peningkatan sistem pengawasan
internal dan pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH
4. Program percepatan pemberantasan KKN
5. Program percepatan pengawasan tindak
lanjut temuan hasil pengawasan
6. Program Implemnetasi SPIP di Lingkungan
SKPD
7. Program Intensifikasi Penanganan
Pengaduan Masyarakat
Program Pengkajian dan Peneltian
SKPD
Target
Kualitas Musrenbang Tahunan (%)
95
Kualiats Pengendalian perencanaan
pembangunan (%)
Musrenbang Provinsi, Regional dan
Nasional (%)
Kualitas koordinasi TKPK (%)
95
Kualitas Pendampingan P2KP (%)
95
Kualitas sistem alokasi anggaran
(%)
Kualitas koordinasi rencana tata
ruang (%)
Kualitas Publikasi perencanaan
pembangunan daerah (%)
Sosialisasi Perda Dokumen
Perencanaan (%)
Persentase pelaksanaan PKPT,
Insidential, Wasbangda, Pelayanan
Publik dan Audit Akhir Tahun
95
95
95
100
100
100
100
Inspektorat
Kabupaten
Persentase realisasi tindak lanjut
80
hasil pemeriksaan Aparat Pengawas
Fungsional Pemerintah (APFP)
Persentase penanganan pengaduan 52
masyarakat
Jumlah Peneliti lokal terlati
10
Bappeda
Page 164
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
51
52
53
kapasitas dan
profesionalisme sumber daya
manusia peneliti serta
pembiayaan penelitian
Peningkatan jumah dan
kualitas aparatur serta
pembiayaan pelayanan
kependudukan
Meningkatkan upaya
pencegahan penindakan atas
penyimpanganpenyelengaraa
n pemerintahan daerah
Peningkatan fasilitasi,
pembinaan masyarakat
pedesaan serta pembiayaan
Pemerintahan Desa
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Jumlah Kegiatan Penelitian
Inplementasi dan tindak lanjut
hasil penelitian (%)
Program Penataan Administrasi
Kependudukan
1. Peningkatan sistem pengawasan internal
dan pengendalian pelaksanaan kebijakan
KDH
2. Program penataan Peraturan PerUndangUndangan
1. Program peningkatan pemberdayaan
masyarakat pedesaan
2. Program pemberdayaan masyarakat miskin
pedesaan
3. Program Pembinaan dan Fasilitasi
Pengelolaan Keuangan Desa
SKPD
Target
15
90
Cakupan penerbitan KTP
Cakupan penerbitan KK
Cakupan penerbitan Akta Kelahiran
Cakupan penerbitan Akta
Perkawinan penduduk beragama
non Muslim
Terlaksananya gelarwasda (kali)
100
100
90
95
DISDUK dan
Pencatatan
Sipil
4
Terlaksananya pemeriksaan regular
PKPT
57
Inspektorat,
Setda Bag
Hukum
Pemerintah Desa yang
menyampaikan LPPD,LKPD) tepat
waktu (%)
Pemerintah Desa yang
melaksanakan Administrasi
Pemerintahan Desa (%)dengan baik
LPM Desa yang menjalankan
fungsinya dengan baik (%)
PKK yang menjalankan fungsinya
dengan baik (%)
Swadaya masyarakat terhadap
program pemberdayaan masyarakat
(%)
100
BPMPDK
100
100
100
15
Page 165
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
54
55
56
57
Peningkatan akses dan
frekuensi informasi
penyelenggaraan
pemerintahan,
pembangunan dan
kemasyarakatan
1. Program Pengembangan Komunikasi
Informasi dan Media Massa
2. Program Kerjasama Informasi dan Media
Massa
3. Program Fasilitasi Peningkatan Sumber
Daya Manusia di Bidang Komunikasi
Infomasi
4. Program Pembinaan dan Pengembangan
Sumber Daya Komunikasi dan Informasi
SKPD
Target
Terwujudnya sistem komunikasi
terpadu (%)
100
BTS seluler (Titik)
25
Pameran Pembangunan (kali)
Persentase penerapan SPM
2
90
Persentase penanganan keluhan
pelayanan
85
Pengaturan pengelolaan
analisis jabatan, beban
kerja, prosedur kerja, tata
kerja, standar sarana dan
prasarana kerja serta tata
naskah dinas
Program Mengintesifkan Penanganan
Pengaduan Masyarakat
Optimalisasi sumber –
sumber pendapatan daerah
serta optimalisasi
penggunaan keuangan
daerah
1. Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
2. Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Peningkatan PAD
21.485.
909.000
Peningkatan Dana Transfer
494.913.4
82.000
42.046.
586.825
Peningkatan sistem
pengelolaan keuangan
daerah serta pengembangan
sistem informasi dan
manajemen aset
1. Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
2. Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Penetapan Perda APBD
3. Program pembinaan dan fasilitasi
pengelolaan keuangan Desa
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Penyertaan Modal
Penetapan Perda Pertanggung
Jawaban Pelaksanaan APBD
Penetapan Perda Perubahan
31 Des
(Tepat
Waktu)
31 Juli
(Tepat
waktu)
30 Sept
(tepat
DISHUB
KOMINFO
Setda, Bagian
Organisasi
DPPK-ASDA
dan SKPD
pengelola
PAD
DPPK-ASDA
dan SKPD
pengelola
PAD
Page 166
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
Laporan realisasi keuangan
Triwulan I
Laporan realisasi keuangan
semester I
LKPD Tahunan
Hasil audit / opini BPK
APB Desa
58
59
SKPD
Target
waktu)
10 April
(tepat
waktu)
10 Juli
(tepat
waktu)
31 maret
(tepat
waktu)
WTP
Tepat
Waktu
Perubahan APB Desa
Tepat
Waktu
SPJ pelaksanaan APB Des
Tepat
Waktu
Peningkatan nilai asset daerah
1.940.23
3.229.70
3
Peningkatan kapasitas
sumber daya manusia sesuai
dengan bidang tugas
keahlian serta
pengembangan analisis
kebutuhan kepegawaian
1. Program Pendidikan Kedinasan
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
3. Program Pembinaan dan Pengembangan
Aparatur
Jumlah PNS S3
5
Persentase PNS S2
6
Persentase pemenuhan jabatan
struktural
100
Memberdayakan dan
memperkuat kelembagaan
Program pembinaan Ormas
Persentase pembinaan,
pemantauan dan fasilitasi Ormas
RKPD Kepulauan Selayar 2016
100
Badan
Kepegawai an
Daerah
Kesbangpol
dan Linmas
Page 167
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
Ormas serta
mengembangkan sistem
politik nasional di daerah
yang demokratis dan
ditopang dengan
kemandirian infrastruktur
politik
Program Peningkatan Ormas/Orsospol dalam
pembangunan
Program Pendidikan Politik Masyarakat
Program Kemitraan pengembangan wawasan
kebangsaan
60
61
Pembinaan dan pemantapan
kehidupan sosial budaya
masyarakat perdesaan serta
pengembangan dan
pembinaan kelembagaan
organisasi pemberdayaan
masyarakat Desa secara
berkelanjutan
Peningkatan harmonisasi
produk - produk hukum
daerah dengan peraturan
perundang-undangan yang
lebih tinggi dan antar
peraturan perundangundangan daerah
RKPD Kepulauan Selayar 2016
1. Program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan
2. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi
Pedesaan
3. Program Peningkatan Partisipasi
Masyarakat Dalam Membangun Desa
4. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur
Pemerintah Desa
Program Penataan Peraturan Perundang –
Undangan
dan LSM
Persentase pembinaan,
pemantauan dan fasilitasi Orsospol
Persentase pengetahuan
masyarakat terhadap UU Politik
Perentase pemahaman Masyarakat
terhadap wawasan kebangsaan
Persentase Faslitasi Forum
Pembauran Kebangsaan
SKPD
Target
100
90
95
95
Persentase PKK aktif
100
Posyandu aktif
100
LPM aktif dan berprestasi
Swadaya Masyarakat terhadap
Program pemberdayaan
masyarakat
90
25
Pemeliharaan Pasca Program
pemberdayaan masyarakat
60
Rata-rata jumlah keluarga binaan
PKK Desa
Persentase LSM yang dibina
Persentase penyelesaian Ranperda
secara tepat waktu
100
75
90
BPMPDK
Sekretariat
Daerah, Bag
Hukum
Page 168
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
62
63
64
Peningkatan kualitas
pelayanan pengaduan
masyarakat dalam ruang
lingkup hukum serta
peningkatan kualitas
pembinaan Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS)
Peningkatan pemantauan
dan pengendalian terhadap
penerapan Perda serta
pemberdayaan masyarakat
taat Hukum
Meningkatkan pembinaan
dan fasilitasi bagi semua
lembaga keagamaan
RKPD Kepulauan Selayar 2016
SKPD
Target
1. Program Peningkatan Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan
2. Program Peningkatan Pemberantasan
Penyakit Masyarakat (Pekat
Persentase pelaksanaan Peradilan
Pelanggaran Perda
100
Sekretariat
Daerah
1. Program Peningkatan Pemberantasan
Penyakit Masyarakat (Pekat)
2. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk
menjaga ketertiban dan keamanan
3. Program peningkatan keamanan dan
kenyamanan lingkungan
4. Program Pemeliharaan Keamanan
Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
dan Pencegahan Tindak Kriminal
Pemahaman masyarakat tentang
bahaya Miras dan Narkoba
90
Sekretariat
Daerah dan
Polisi PP
Fasilitasi Forum Kewaspadaan Dini
Masyarakat
100
Persentase pelaksanaan Patroli
Wilayah
Persentase penertban Miras, Judi,
WTS dan Pedagang Kaki Lima
100
Persentase pelanggaran terhadap
Perda
Persentase pembinaan Kelompok
Majelis Taklim
1
Persentase keberadaan TPA di
tingkat Dusun
100
Persentase keaktifan majelis Taklim
pada setiap masjid
Persentase pelaksanaan Hari Besar
Keagamaan Tingkat Kabupaten,
Kecamatan dan Desa
95
1. Program pendidikan keagamaan
2. Program pemberdayaan lembaga
keagamaan
3. Program Gerakan Cinta Al-Qur’an
100
100
Setda, Bagian
Kesra
100
Page 169
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
65
66
67
68
Bekerjasama dengan
Lembaga Keagamaan dan
Ormas dalam pengembangan
kehidupan yang berorientasi
pada nilai-nilai keutamaan
(Al Khaer)
1. Program Pengamalan nilai-nilai keagamaan
2. Program Gerakan Cinta Al-Qur’an
Mendorong swadaya
masyarakat dan swasta
dalam pembangunan dan
perbaikan sarana prasarana
ibadah
Program peningkatan sarana prasarana
keagamaan
Mendorong transformasi
dakwah keagamaan dari
dakwah seruan keagamaan
semata menuju sarana
pencapaian kesejahteraan
masyarakat
Membangun dan
mengembangkan
harmonisasi antar dan inter
RKPD Kepulauan Selayar 2016
1. Program peningkatan pelayanan
Keagamaan
2. Program Pengamalan nilai-nilai keagamaan
Program peningkatan kerukunan antar umat
beragama
SKPD
Target
Persentase kualitas Pengetahuan
Keagamaan Masyarakat
90
Persentase kualitas Pelaksanaan
syariat
Persentase keberadaan judi dan
miras di masyarakat
95
Persentase sarana Ibadah
bersanitasi baik
100
Persentase ketersediaan
Perpustakaan Masjid
75
Persentase sarana Ibadah
berkualitas baik
100
Persentase ketersedian Da’i Lokal
(Desa/Dusun) Terlatih
90
Persentase kelancaran honorer
pelaku kegamaan di tingkat dusun
90
Persentase fasilitasi Forum
Kerukunan Ummat beragama
100
0
Kesbang
Polinmas, Pol
PP,
Setda (Bagian
Kesra)
Setda, Bagian
Kesra
Setda, Bagian
Kesra
Kesbangpol
dan Linmas,
Setda (Bag.
Page 170
No
Prioritas Pembanguan
Kinerja
Program/Pembangunan
Indikator
umat beragama
69
Meningkatkan forum
kerjasama antar umat
beragama
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Program dialog dan kerjasama lintas agama
SKPD
Target
Persentase Pelaksanaan festival
rakyat dalam meningkatkan
kehidupan keagamaan ummat
beragama yang harmonis
100
Persentase toleransi antar ummat
beragama
100
Persentase Tokoh Agama yang
mengikuti workshop dan temu
wicara
100
Kesra)
Kesbangpol
dan Linmas
Setda (Bag.
Kesra)
Page 171
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
Berdasarkan hasil evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun
rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD maka
berikut ini disajikan rincian rencana program dan kegiatan prioritas
pemerintah. Penyusunan rencana program dan kegiatan prioritas daerah
Tahun 2016 berpedoman pada RPJMD Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018
terutama Program Prioritas pada RKPD Tahun 2016, Arahan Kebijakan pada
RPJM ketiga dari RPJPD Kabupaten Kepulauan Selayar tahun 2005 – 2025,
serta tetap memperhatikan isu strategis dan program-program prioritas serta
indikator kinerja yang ada pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar (RPJMD Tahun 2010-2015).
Adapun
program
dan
kegiatan
prioritas
serta
pagu
indikatif
berdasarkan program di atas disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Lampiran Rencana Kerja SKPD Kabupaten Kepulauan Selayar dan Hasil
Musrenbang Kecamatan, Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016 :
RKPD KepulauanSelayar 2016
Page 172
BAB VI. P E N U T U P
Fokus RKPD Tahun 2016 adalah pemantapan sektor perikanan dan
pariwisata untuk penciptaan daya saing daerah dalam rangka peningkatan
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Berdasarkan hal tersebut, RKPD
Tahun 2016 bersifat strategis karena telah memasuki periode transisi antara
tahun pelaksanaan RPJMD kedua Tahun 2010-2015 yang dicanangkan dari
pelaksanaan Visi dan Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan
Selayar selama 5 tahun terakhir dengan pelaksanaan RPJMD ketiga Tahun
2015 - 2020.
Untuk mewujudkan keterpaduan, sinkronisasi pelaksanaan kegiatan
dan penjaringan aspirasi masyarakat maka dilaksanakan proses musyawarah
antar
pelaku
pembangunan
melalui
forum
musyawarah
perencanaan
pembangunan atau Musrenbang, seperti PraMusrenbang Desa/Kelurahan,
Musrenbang
Desa/Kelurahan,
Musrenbang
Kecamatan,
Musrenbang
Kabupaten.
Dengan terlaksananya penyusunan
RKPD Tahun 2016,
maka
pelaksanaan
program dan kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran
pembangunan
yang
tertuang dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Tahun 2016 wajib menerapkan prinsip-prinsip efisiensi,
efektivitas,
transparansi,
akuntabilitas dan partisipasi.
Oleh karena itu
penyelenggaraan Pemerintahan yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan
masyarakat,
pemberdayaan
masyarakat
dan
peningkatan
sarana
dan
prasarana dapat terus ditingkatkan. Dengan demikian diharapkan hasilnya
dapat dirasakan secara lebih adil dan merata bagi seluruh masyarakat
termasuk dunia usaha
Dalam
pelaksanaannya,
RKPD
Tahun
2016
memerlukan
kaidah
pelaksanaan yang menjadi komitmen bagi seluruh stake holder yang berperan
dalam pembangunan, yaitu:
1. Partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan rencana pembangunan
melalui forum Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) ditujukan untuk mengakomodasi aspirasi dan kepentingan
masyarakat.
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 173
2. Masyarakat dan dunia usaha wajib berperan serta dalam pembangunan,
baik sebagai pelaksana maupun sebagai pengawas dalam pelaksanaan
kebijakan dan program/kegiatan.
3. Satuan
Kerja
Kabupaten
Perangkat
Kepulauan
Daerah
Selayar
(SKPD)
serta
di
seluruh
lingkungan
pelaku
Pemerintah
pembangunan
berkewajiban untuk melaksanakan program/kegiatan dengan sebaikbaiknya.
4. RKPD digunakan sebagai pedoman penyusunan APBD. Oleh karena itu
RKPD perlu dijabarkan ke dalam Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
(PPAS) Kabupaten Kepulauan Selayar.
5. Dalam upaya sinkronisasi/sinergitas pelaksanaan setiap
kegiatan yang
program dan
pendanaannya bersumber dari APBD, APBD Provinsi dan
APBN dan sumber lainnya, setiap SKPD harus membuat Rencana Kerja
(Renja) yang dapat menggambarkan sinergitas program/kegiatan sesuai
dengan sumber anggaran.
6. Untuk menjaga efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program, setiap
Kepala
SKPD
wajib
melakukan
pengendalian
pelaksanaan
rencana
pembangunan/kegiatan melalui upaya koreksi dan melaporkannya secara
berkala 3 bulan kepada Bupati melalui Kepala Bappeda.
7. Kepala
Bappeda
menghimpun
dan
menganalisa
hasil
pemantauan
pelaksanaan rencana pembangunan/kegiatan yang dilakukan oleh masingmasing Kepala SKPD.
8. Pada akhir Tahun Anggaran 2016, setiap Kepala SKPD wajib melakukan
evaluasi Kinerja Pelaksanaan Rencana Pembangunan/Kegiatan Tahun
2016.
9. Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan
hasil evaluasi dari para Kepala
SKPD,
dan hasil evaluasi ini menjadi
bahan bagi penyusunan Rencana Pembangunan Daerah untuk periode
berikutnya.
BUPATI KEPULAUAN SELAYAR,
SYAHRIR WAHAB
RKPD Kepulauan Selayar 2016
Page 174
LAMPIRAN II
PERATURAN BUPATI KEPULAUAN
SELAYAR NOMOR
TAHUN 2015
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
TAHUN 2016
Download