PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMEMERINTAH DAERAH TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2015 BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2016 BUPATI KEPULAUAN SELAYAR Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Ketentuan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Pasal 1 angka 13 dan Pasal 2 huruf e, Peraturan Selayar Nomor Pembangunan Kabupaten Kabupaten Kepulauan 13 Tahun 2011 tentang Rencana Jangka Selayar menetapkan Daerah Menengah Tahun Rencana Kerja 2010 (RPJM) – Daerah 2015, Pemerintah perlu Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016; b. bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan landasan kebijakan pelaksanaan operasional Pembangunan dalam Daerah rangka Kabupaten Kepulauan Selayar; c. bahwa dimaksud berdasarkan dalam pertimbangan huruf a dan sebagaimana huruf b, perlu 1 menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Indonesia Daerah Tahun (Lembaran 2004 Nomor Negara 126, Republik Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 7. Undang-Undang Nomor 12 Pembentukan Peraturan Tahun 2011 tentang Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang 2 Pemerintahan Indonesia Daerah Tahun (Lembaran 2014 Nomor Negara 244, Republik Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan Indonesia Tahun (Lembaran 2005 Nomor Negara 137, Republik Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 3 15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4464); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2008 tentang Perubahan Nama Kabupaten Selayar Menjadi Kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4889); 4 22. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 30); 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian, Pembangunan dan Evaluasi Daerah Pelaksanaan (Berita Negara Rencana Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 25. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 20082028 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 10); 26. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 Nomor 1); 27. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Selayar (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2008 Nomor 3) sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Selayar Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja 5 Perangkat Daerah Kabupaten Selayar (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010 Nomor 36); 28. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2009 Nomor 10); 29. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 3 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penyusunan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010 Nomor 3); 30. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Selayar Tahun 2010 – 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2011 Nomor 13); 31. Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 17 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 3 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penyusunan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Pembangunan Musyawarah Daerah (Berita Daerah Perencanaan Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2012 Nomor ....); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH BUPATI TENTANG DAERAH RENCANA KABUPATEN KERJA KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2016. Pasal 1 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016 merupakan merupakan Pedoman dalam Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta landasan kebijakan operasional bagi seluruh Perangkat Daerah. 6 Pasal 2 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016 memuat : a. tema dan prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2016; b. rancangan kebijakan ekonomi daerah; c. prioritas pembangunan; dan d. rencana kerja dan pendanaannya. Pasal 3 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016 terdiri dari : a. Naskah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini; dan b. Program Kegiatan Pembangunan Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016 sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 4 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar. Ditetapkan di Benteng pada tanggal 2015 BUPATI KEPULAUAN SELAYAR, SYAHRIR WAHAB 7 Diundangkan di Benteng pada tanggal 2015 SEKRETARIS KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR, ZAINUDDIN BERITA DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2015 NOMOR ……. 8 LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2016 NASKAH RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2016 RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page i KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016, merupakan penjabaran pelaksanaan RPJPD 2005 – 2025 dan RPJMD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010-2015 yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, kebijakan keuangan daerah, prioritas pembangunan daerah, serta rencana kerja dan pendanaan. Penyusunan RKPD juga mengacu pada RPJMD Provinsi dan RKP Nasional, terutama dalam sinkronisasi dan sinergitas isu-isu strategis, yang dituangkan dalam arah kebijakan kemudian dijabarkan ke dalam program dan kegiatan strategis. ........ RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum Penyusunan 1.3 Hubungan Antar Dokumen 1.4 Sistematika Dokumen RKPD 1.5 Maksud dan Tujuan Ii Iii v vii viii 1 1 4 8 9 10 BAB II 12 BAB III EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD 2.2.1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.2.2 Aspek Pelayanan Umum 2.2.3 Aspek Daya Saing Daerah 2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah 2.3.1 Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah 2.3.2 Isu Strategis Daerah RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1. Arahan Nasional di Bidang Ekonomi pada Nasional 3.1.2. Arahan Kebijakan Ekonomi dalam RKPD Provinsi Sulsel 3.1.3. Arah Kebijakan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 3.1.4. Arah Kebijakan di Bidang Ekonomi dalam Dokumen RPJMD Tahun 2010-2015 dan RPJPD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2005-2025 3.1.5. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2014 & Perkiraan Tahun 2015 3.1.6. Tantangan dan Prospek Perekonomia Daerah Tahun 2016 dan Tahun 2017 3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan 3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah RKPD Kepulauan Selayar 2016 12 12 38 38 47 65 65 71 75 75 75 81 83 85 87 91 95 96 98 Page iii BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah 4.1.1. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Prioritas RKPD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 4.2. Prioritas Pembangunan Daerah Matriks Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten 4.2.1. 106 106 107 124 127 Kepulauan Selayar dalam RPJMD Tahun 20102015 BAB V BAB VI 4.2.2. Rumusan Usulan Program/Kegiatan Hasil Penelaahan Pokok – Pokok Pikiran DPRD Dan Validasi Kabupaten Kepulauan Selayar 139 4.2.3 Penjelasan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar dan Sasaran Kinerja Daerah 148 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH 172 PENUTUP 173 RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page iv DAFTAR TABEL TABEL URAIAN HAL. 1 2 3 2.1 Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar 13 2.2 Curah Hujan Rata-rata pada stasiun Meteorologi Benteng 18 2.3 Curah Hujan Rata-rata pada stasiun Meteorologi Bontomatene 19 2.4 2.5 Penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2009 – 2013 Rata-Rata Penduduk Per Desa, Kepadatan dan Rata-rata Anggota Rumah Tangga 35 36 2.6 Jumlah Penduduk Menurut Kelomok Umur dan Jenis Kelamin 37 2.7 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan 38 2.8 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku 39 2.9 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 40 2.10 2.11 2.12 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Kepulauan Selayar dengan Provinsi Sulawesi Selatan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 PDRB Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Selayar 2000 ADHAB dan ADHK 41 41 43 2.13 Analisis Kinerja atas fokus Kesejahteraan Sosial 46 2.14 Analisis Kinerja atas fokus Seni Budaya dan Olah Raga 47 2.15 Analisis Kinerja atas fokus Layanan Urusan Wajib 48 2.16 Hasil Analisis Kinerja Penyelenggaraan Layanan Urusan Pilihan 63 2.17 Hasil Analisis Kemampuan Ekonomi Daerah 65 2.18 Keterkaitan Isu Strategis dan Prioritas Program Tingkat Nasional, Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Kepulauan Selayar 72 3.1 Norma Pembangunan Kabinet Kerja dan Dimensi Pembangunan 77 3.2 Sasaran Makro RPJMN Tahun 2015 – 2019 78 3.3 Sasaran dan Asumsi Makro 78 3.4 Rincian Pertumbuhan PDB (%) 79 3.5 Kebutuhan Investasi Tahun 2016 79 3.6 Indikator Kinerja Daerah 81 3.7 Keterkaitan Antara Nawa Cita RPJMN 2015-2019 dan 11 Prioritas dalm RPJMD Provinsi Sulsel 84 3.8 3.9 Isu Strategis dalam RPJPD Tahun 2005 – 2025 86 PDRB Menurut Lapangan Usaha ADHB Tahun 2011-2015 RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page v 96 3.10 PDRB Menurut Lapangan Usaha ADHK Tahun 2009-2013 88 3.11 Perkembangan Konstribusi Sektor dalam PDRB Tahun 20112015 Atas Dasar Harga Berlaku (HB) dan Harga Konstan (HK) 89 3.12 PDRB Berkapita dan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011-2013 90 3.13 Analisa Kondisi Lingkungan internal dan Eksternal 93 3.14 Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Tahun 2013-2017 96 3.15 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah 101 3.16 Realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan Dearah 105 4.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Prioritas RKPD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 108 4.2 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan 120 4.3 4.4 4.5 Matriks Prioritas Pembangunan Daerah dalam RPJMD Tahun 2010-2015 Rumusan Usulan Program/Kegiatan Hasil Penelaahan PokokPokok Pikiran DPRD Penjelasan Program Pembangunan Daerah Dan Sasaran Kinerja Daerah 128 139 148 DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK URAIAN 1 HAL. 13 2.1 2 Daftar Gambar Gambar Peta administrasi Daftar Grafik Grafik Piramida Penduduk Tahun 2013 2.2 Grafik Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2009-2013 42 2.3 Grafik Laju Inflasi Tahun 2010-2014 43 2.4 Grafik Angka Kemiskinan Tahun 2007-2011 44 2.5 Grafik Angka Pengangguran Tahun 2005-2010 45 2.6 Grafik Angka Kriminalisasi Tahun 2005-2009 45 3.1 Grafik Laju Inflasi Tahun 2008-2012 91 2.1 RKPD Kepulauan Selayar 2016 3 37 Page vi DAFTAR SINGKATAN RKPD RPJMD RPJPD RAPBD SKPD APBD RKA KUA PPAS LPPD LKPJ ALKI PDRB IPM SMA PTT SD APM MDGs PLTS PLTB PLTG PLTMH MBR LKM LKND BUMN BUMD CSR CD BSP2S RTRW TPAK PTSP ULP SDM SPIP LPSE LHKPN : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : Rencana Kerja Pemerintah Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Satuan Kerja Perangkat Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Rencana Kerja Anggaran Kebijakan Umum APBD Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Laporan Pelaksanaan Pemerintahan Daerah Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Alur Laut Kepulauan Indonesia Produk Domestik Regional Bruto Indeks Pembangunan Manusia Sekolah Menengah Atas Pegawai Tidak Tetap Sekolah Dasar Angka Partisipasi Murni Millenium Development Goals Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Pembangkit Listrik Tenaga Gas Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Masyarakat Berpenghasilan Rendah Lembaga Keuangan Mikro Lembaga Keuangan Non Bank Badan Usaha Milik Negara Badan Usaha Milik Daerah Corporate Social Responsibility Community Development Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya Rencana Tata Ruang Wilayah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu Unit Layanan Pengadaan Sumber Daya Manusia Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Layanan Pengadaan Secara Elektronik Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Negara RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page vii BAB I. PENDAHULUAN Berikut ini disajikan penjelasan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan RKPD untuk membantu pemahaman pada bab-bab berikutnya. 1.1. Latar Belakang Pembangunan pembangunan daerah nasional sebagai merupakan bagian upaya integral dari sistematis dan berkelanjutan yang melibatkan seluruh komponen daerah yaitu Pemerintah Daerah, dunia usaha (swasta), maupun masyarakat (komunitas). Semua komponen tersebut memerlukan sinergitas dan integrasi dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan daerah secara bertahap. Melalui Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJD) Tahun 2005 – 2025 Kabupaten Kepulauan Selayar, ditetapkan bahwa Visi Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2025 KABUPATEN “MEWUJUDKAN adalah MARITIM, TERDEPAN, SELAYAR MAPAN SEBAGAI MANDIRI DAN BERKELANJUTAN”. Visi ini kemudian dibagi ke dalam 4 tahap pembangunan jangka menengah yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang kemudian dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang berjangka tahunan. Tahun 2016 seharusnya telah masuk pada tahapan RPJMD ketiga yaitu Tahun 2015 – 2020. Pada kenyataannya, RPJMD ketiga belum tersusun sampai dengan disusunnya RKPD Tahun 2016 ini. Namun demikian, hal ini telah diantisipasi dalam RPJMD Tahun 2010 – 2015 yang mencantumkan pedoman transisi pada penyusunan RKPD dan RAPBD tahun pertama kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih periode berikutnya untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan sebagai pengisi kekosongan setelah RPJMD kedua berakhir. Pedoman transisi RPJMD Tahun 2010 – 2015 adalah dengan tetap mengacu kepada penyelesaian permasalahan pembangunan yang belum tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD dan masalah dalam pelaksanaan pembangunan tahun pertama masa pemerintahan baru. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 1 Saat ini, pelaksanaan pembangunan daerah masih mengikuti arah yang digariskan dalam RPJMD Tahun 2010-2015 yang merupakan penjabaran Visi Pembangunan Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu SELAYAR SEBAGAI KABUPATEN KEPULAUAN YANG MAJU, SEJAHTERA DAN RELIGIUS. Ini juga sejalan dengan ketentuan dalam Pasal 287 Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Oleh karena itu, kebijakan pembangunan daerah yang dituangkan dalam RKPD Tahun 2016 disusun berdasarkan arahan visioner RPJPD Tahun 2005 - 2025, dengan tetap memperhatikan RPJMD Tahun 2010 – 2015, perubahan lingkungan strategis, arahan Pimpinan Daerah Kepulauan Selayar di berbagai kesempatan, masukan dari legislatif dan masyarakat secara langsung serta hasil evaluasi pemerintah daerah. Sehingga, RKPD Tahun 2016 memuat prioritas pembangunan daerah yang digariskan dalam RPJMD Tahun 2010-2015 dan tetap mengacu ke RPJPD Tahun 2005 – 2025. RKPD Tahun 2016 tidak hanya memuat prakarsa dalam menjawab isu strategis pembangunan daerah, tetapi juga mempertimbangkan dinamika perubahan di lingkungan strategis baik eksternal maupun internal. Adapun tema RKPD Tahun 2016 adalah “Memantapkan Sektor Perikanan dan Pariwisata bagi Peningkatan Daya Saing Daerah”. Seiring dengan peningkatan semangat pelaksanaan agenda reformasi pada tingkat nasional dan semakin banyaknya berbagai bentuk penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah kepada daerah-daerah yang dinilai berhasil dalam penyelenggaraan pemerintahan terutama pada sektor-sektor strategis, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar juga telah melakukan langkahlangkah strategis dalam rangka pelaksanaan agenda reformasi birokrasi dalam mendukung pencapaian tujuan Nasional. Stabilitas ekonomi daerah yang terjaga dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi menciptakan lapangan kerja dan mengurangi tingkat kemiskinan. Korelasi tersebut menunjukan kinerja Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar yang tidak hanya bekerja sendiri tetapi juga mampu merangkul semua kalangan melalui kebijakan produktif yang diejawantahkan dengan program dan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 2 kegiatan peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Mencermati kemajuan yang dicapai hingga Tahun 2014, optimisme untuk terjadinya peningkatan kesejahteraan dalam kecepatan dan besaran yang lebih tinggi. Namun demikian, banyak tantangan yang masih harus dihadapi. Sebagai contoh, meski dikatakan menurun, jumlah pengangguran dan jumlah penduduk miskin relatif masih banyak sehingga harus terus dikurangi. Sektorsektor perekonomian yang dipandang masih tertinggal harus didorong lebih cepat agar mampu memberikan kontribusi terhadap kemajuan Pembangunan Daerah. Berbagai ganjalan yang menghambat perekonomian daerah untuk tumbuh lebih tinggi harus dibenahi dengan cepat, diantaranya yaitu: Ketersediaan dan kualitas infrastruktur yang masih harus ditingkatkan termasuk dengan mendorong partisipasi masyarakat dan swasta dalam pembangunan; dan Kinerja Birokrasi yang dianggap masih kurang efektif akan ditangani agar pelayanan kepada masyarakat dapat lebih meningkat. Momentum pertumbuhan ekonomi daerah yang telah diraih harus tetap dijaga agar peningkatan kesejahteraan rakyat terutama pengentasan kemiskinan dan penurunan angka pengangguran dapat dipercepat. Namun, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat harus terus dilakukan tanpa melalaikan persoalan kelestarian lingkungan hidup. Sebagai dokumen perencanaan Pembangunan Daerah, RKPD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016 memuat Rencana Kerja SKPD yang akan Pembangunan dilaksanakan Daerah, Indikator pikiran DPRD, penanggung jawab pada Hasil Tahun 2016, Program, Prioritas Pokok-pokok Program, dan Rincian Pagu Indikatif Pembiayaan untuk mencapai sasaran program, dengan demikian RKPD mempunyai fungsi pokok sebagai berikut: 1. menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015 ke dalam rencana operasional; 2. memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategi jangka panjang dan menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran tahunan Pembangunan Daerah; 3. mengarahkan proses penyusunan RENJA dan RKA SKPD; 4. menjadi dasar pedoman dalam penyusunan KUA, PPAS, RAPBD, dan APBD; RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 3 5. instrumen bagi Pemerintah Daerah untuk mengukur Kinerja Penyelenggaraan Fungsi dan Urusan Wajib Daerah; 6. instrumen bagi Pemerintah Daerah sebagai acuan penyusunan LPPD kepada Pemerintah, LKPJ kepada DPRD; dan 7. menyediakan informasi bagi pemenuhan Laporan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang perlu disampaikan kepada Pemerintah Tingkat Atas. 1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun2005 – 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 4 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 9. Peraturan Pemerintah Penyusunan Rencana Nomor Kerja 21 dan Tahun Anggaran 2004 tentang Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 5 Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4464); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsidan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 19. Peraturan Pemerintah Dekonsentrasi dan Nomor Tugas 7 Tahun Pembantuan 2008 (Lembaran tentang Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2008 tentang Perubahan Nama Kabupaten Selayar Menjadi Kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4889); 22. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 30); RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 6 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 25. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 – 2028 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 10); 26. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 Nomor 1); 27. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Kabupaten Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Selayar Tahun (Lembaran 2008 Daerah Nomor 3) sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Selayar Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Selayar (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010 Nomor 36); 28. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2009 Nomor 10); 29. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 3 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penyusunan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010 Nomor 3); 30. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Selayar Tahun 2010 – 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2011 Nomor 13); RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 7 31. Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 17 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 3 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penyusunan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Berita Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2012 Nomor ....); 1.3. Hubungan Antar Dokumen Sinergi antar dokumen merupakan penentu utama kelancaran pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan. Sinergi pusatdaerah dan antar daerah dilakukan dalam seluruh proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi yang mencakup kerangka kebijakan, regulasi, anggaran, kelembagaan, dan pengembangan wilayah. Pola perencanaan pembangunan daerah sama dengan pola perencanaan pembangungan nasional, dimana RPJP Nasional menjadi acuan dalam penyusunan RPJP Daerah. Selain itu, RPJM Nasional menjadi pedoman penyusunan RPJM Daerah dan RKP Nasional menjadi acuan pula dalam penyusunan RKP Daerah melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). Rencana Kerja Pembangunan Daerah ini menjadi pedoman dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sebagaimana digambarkan dalam bagan alir dibawah ini : Bagan Alir Keterkaitan antar dokumen perencanaan pembangunan daerah Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 8 1.4. Sistematika Dokumen RKPD Sistematika dokumen RKPD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016 terdiri atas: BAB I : PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang penyusunan RKPD, dasar hukum penyusunan, hubungan antardokumen RKPD dengan dokumen perencanaan pembangunan lainnya, maksud dan tujuan penyusunan RKPD Tahun 2016 dan sistematika penyusunan RKPD. BAB II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU Menguraikan penjelasan tentang gambaran umum kondisi daerah dan hasil evaluasi RKPD tahun 2014 dan permasalahan pembangunan daerah dengan sub bab sebagai berikut: a. Gambaran umum kondisi daerah menjelaskan tentang kondisi daerah mencakup aspek geografi dan demografi, kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. b. Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD sampai dengan tahun berjalan dan realisasi RPJMD mencakup capaian pemerintahan daerah kinerja penyelenggaraan menurut urusan/bidang urusan pemerintahan daerah, program, kegiatan, realisasi target kinerja, lokasi dan SKPD penanggung jawab. Hasil evaluasi dimaksud merupakan kompilasi dari hasil penilaian realisasi pencapaian target, penyerapan dana, dan kendala yang dihadapi atas pelaksanaan Renja SKPD berdasarkan laporan sampai dengan Triwulan IV Tahun 2014 dan target program/kegiatan RKPD tahun 2015. c. Permasalahan pembangunan daerah, berisi uraian rumusan umum permasalahan pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis gambaran umum kondisi daerah dan evaluasi pelaksanan program dan kegiatan RKPD Tahun 2014 yang menjadi isu permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas pembangunan daerah, dan permasalahan lainnya yang berhubungan dengan layanan dasar RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 9 dan pengelolaan potensi unggulan daerah. BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN Menguraikan kondisi ekonomi daerah tahun lalu dan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah dalam mendanai pembangunan daerah Tahun 2015, meliputi pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah dengan uraian sampai dengan kelompok, jenis, dan objek pendapatan, belanja dan pembiayaan. BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Menguraikan prioritas dan sasaran pembangunan daerah Tahun 2016 berdasarkan analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan target yang direncanakan dalam RPJMD Tahun 2016, sehingga dapat digambarkan daerah dan isu permasalahan strategis mempertimbangkan yang kerangka pembangunan mendesak ekonomi dengan daerah dan kemampuan pendanan Tahun 2016. BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Berisi rincian program/kegiatan pokok RKPD Tahun 2016, SKPD pelaksana, indikator capaian masingmasing program dan kegiatan serta pagu indikatifnya. BAB VI : PENUTUP Penutup yang berisi harapan-harapan dalam mengimplementasikan RKPD Tahun 2016. 1.5. Maksud dan Tujuan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016 disusun dengan maksud: RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 10 1. menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan penyusunan Kebijakan Umum APBD, yang didahului dan penentuan Prioritas dan Pagu Anggaran Sementara; dan 2. sebagai pedoman Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2016. Adapun tujuannya adalah: 1. sebagai acuan bagi seluruh SKPD/Camat/Desa/Lurah dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dalam menyusun program dan kegiatan yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Pendapatan dan Belanja dan Belanja Daerah Daerah, Provinsi, dan Anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada Tahun Anggaran 2016; dan 2. untuk menciptakan sinergi dalam pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta menciptakan efisien alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah serta integrasi peran dunia usaha, Perguruan Tinggi dan Komunitas dalam mewujudkan pembangunan sektoral dan perkuatan Pembangunan Kewilayahan untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 11 BAB II. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Secara geografis wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar terletak antara 5042’~70 35’ Lintang Selatan dan 1200 15’~122’ 30’ Bujur Timur. Kabupate Kepulauan Selayar merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, dan satu-satunya Kabupaten yang terpisah dari Pulau Sulawesi, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba; - Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Flores; - Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar; dan - Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores dan Nusa Tenggara Timur. Kabupaten Kepulauan Selayar terletak di tengah bentangan barat- timur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berada di antara Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), yakni ALKI II dan III. Keunggulan tersebut dilengkapi lagi dengan bentangan garis pantai yang mayoritas berbatasan dengan laut dalam, yang selama ini digunakan sebagai jalur lalu lintas transportasi domestik, nasional dan internasional. Jalur transportasi tersebut melalui Selat Selayar, sehingga Selayar sangat potensil dikembangkan sebagai Pusat Distribusi Logistik 9 bahan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak ke Kawasan Timur Indonesia (KTI). Lebih jauh lagi pengembangan Selayar dan pulau-pulau kecil di sekitarnya didukung pula oleh potensi sumberdaya alam, terutama di sektor perminyakan di kawasan utara Pulau Selayar, sektor perikanan dan pariwisata di kawasan tengah dan selatan Pulau Selayar dan Taman Nasional Laut Takabonerate. Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri atas 130 Pulau baik pulau besar maupun pulau kecil. Gugusan Kepulauan tersebut sebagian dihuni penduduk, sebagian lagi adalah pulau yang tidak berpenghuni. Pulau-pulau berpenghuni tersebut antara lain Pulau Pasi Tanete, Pulau Pasi Gusung, Bahuluang, Tambolongang, Polassi, Jampea, Lambego, Bonerate, Pasi Tallu, Kakabia, Jinato, Kayuadi, Rajuni, Rajuni Bakka, Rajuni Ki’di, Kalaotoa, Latondu, Pulo Madu dan lain-lain. Jumlah keseluruhan pulau berpenghuni 26 buah. Gambaran wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar secara administratif, dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini: RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 12 Gambar 2.1 Peta Administratif Kabupaten Kepulauan Selayar Luas keseluruhan wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar adalah 10.503,69 km2 dimana luas daratan 1.357,03 km2, sedangkan luas laut 9.146,66 km2, dengan panjang garis pantai yaitu 670 km. Secara administratif pada tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar terbagi menjadi 11 Kecamatan, 81 desa dan 7 kelurahan. Sebanyak 5 (lima) kecamatan berada di Kepulauan, masing-masing Kecamatan Pasimarannu dengan ibukotanya Bonerate, Kecamatan Pasimasunggu dengan ibukotanya Benteng Jampea, Kecamatan Pasimasunggu Timur ibukotanya Ujung Jampea, Kecamatan Taka Bonerate ibukotanya Kayuadi, dan Kecamatan Pasilambena ibukotanya Kalaotoa. Adapun 6 kecamatan lainnya berada di daratan Pulau Selayar, masing-masing Kecamatan Benteng ibukotanya Benteng, Kecamatan Bontoharu ibukotanya Matalalang, Kecamatan Bontosikuyu ibukotanya Pariangan, Kecamatan Bontomanai ibukotanya Polebunging, Kecamatan Buki ibukotanya Buki dan Kecamatan Bontomatene ibukotanya Batangmata. Berikut adalah rincian luas wilayah per Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar. Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar No Kecamatan Luas (km2) 1 Pasimarannu 176,35 2 Pasilambena 102,99 3 Pasimasunggu 114,5 4 Taka Bonerate 221,07 5 Pasimasunggu Timur 47,93 6 Bontosikuyu 199,11 7 Bontoharu 129,75 8 Benteng 7,12 9 Bontomanai 115,56 10 Bontomatene 159,92 11 Buki 82,73 Sumber: Kepulauan Selayar Dalam Angka (BPS, 2014) RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 13 A. Topografi dan Kondisi Tanah Kondisi topografi Kabupaten Kepulauan Selayar bervariasi, sebagian tanah datar dan ada yang agak miring. Fisiografi Pulau Selayar terbagi dalam beberapa morfologi bentuk lahan. Satuan-satuan morfologi bentuk lahan Pulau Selayar dapat dikelompokkan menjadi tiga satuan morfologi, yaitu: Satuan morfologi tersebut di atas dikontrol oleh batuan dan struktur dan formasi geologi yang ada di Pulau Selayar. Satuan morfologi daratan alluvial pantai menempati daratan sempit di pantai barat Pulau Selayar dan terbentuk oleh endapan pasir, pantai lempungan, kerikil yang bersifat lepas dan lapisan tipis batu gamping koral. Sedangkan batuan morfologi perbukitan gelombang dan satuan morfologi perbukitan dengan lereng terjal umumnya menempati bagian barat dengan ketinggian 356-657 meter di atas permukaan laut. Bentang alam yang tinggi di sini di antaranya puncak Gunung Bontoharu (435 m), Gunung Bontokali (353 m), serta Gunung Bontosikuyu (607 m). Satuan morfologi ini ditempati oleh endapan hasil gunung api berupa breksi, lafa, konglomerat, tufa dengan batuan dengan selingan batuan sedimen laut. Persentase kelas kelerengan Pulau Selayar umumnya didominasi oleh lereng landai (2-15%), dan semakin ke Selatan kelerengan tersebut semakin besar. Kecamatan Bontosikuyu mempunyai kelas sangat terjal (>40%) mencapai 43,97% terhadap luas wilayah kecamatan, sedangkan di Kecamatan Bontoharu lereng sangat terjal mencapai 33,12%, akan tetapi kebalikannya di Kecamatan Bontomatene dimana lereng sangat terjal hanya mencapai 4,21% dari luas wilayah kecamatan. Adapun jenis tanah yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar sangat bervariasi berdasarkan hasil analisis iklim, geologi (bahan induk), topografi (kemiringan lereng) serta analisis vegetasi yang ada. Demikian pula penyebarannya sangat bervariasi. Berdasarkan penamaan jenis tanah sistem FAO dikenal jenis tanah Alluvial Matime yang terdapat pada pesisir pantai sampai jenis tanah latosol yang berada di daerah bergunung. Sedangkan berdasarkan penamaan tanah berdasarkan sistem USDA maka dikenal jenis tanah Emtisol sampai Ultisol. Jenis tanah adalah turunan atau rincian dari jenis tanah berdasarkan sifat-sifat lapisan perinci atau horizon tanah. Macam tanah yang terdapat di Pulau Selayar adalah sebagai berikut: RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 14 Tanah Litosol. Tanah ini terbentuk pada batuan kapur pada ketinggian lebih dari 100 meter, bentuk wilayahnya berbukit sampai bergunung dengan lereng-lereng sangat terjal sampai vertikal. Penampang tanah sangat tipis dan terdapat di sela-sela batu gamping berwarna coklat tua, lempung berdebu, gumpal sempai pejal, agak keras. Tanah Regosol Kelabu. Tanah jenis ini terdapat di sepanjang pantai barat Pulau Selayar, dari utara sampai ke Kota Benteng, pada ketinggian hingga 2 meter di atas permukaan laut. Bahan induknya endapan pasir dari tufa dan batuan alkali. Penampang tanah dalam, lapisan atas berwarna coklat tua sampai coklat, pasir granuler berbutir tunggal lepas lapisan bawah kelabu muda, pasir, berbutir tunggal lepas. Kompleks Rensine dan Regosol. Tanah ini terdapat pada batuan tua dan batu gamping koral. Bentuk wilayah berbukit dengan lereng landai sampai curam dan tidak teratur. Rensine mempunyai lapisan tanah tipis, berwarna coklat tua kekelabuan sampai coklat tua lempung berliat remah dan gembur. Lapisan tanah sedalam lebih kurang 25 cm, terletak di atas kapur lunak. Regosol berwarna coklat sangat kekelabuan, berkerikil, gumpal, gembur. Lapisan bawah coklat tua kekelabuan sampai coklat pucat liat berdebu, pejal gembur terdapat banyak batu besar dan kerikil di permukaan dan di dalam penampang tanah. Mediteran Coklat Tua. Kelompok tanah ini terdapat memanjang dari utara-selatan, dari Bontomatene sampai Barang-barang, dengan ketinggian antara 15-50 meter di permukaan. Bentuk wilayahnya berombak sampai bergelombang. Bahan induk serpih bercampur tufa. Penampang tanah cukup dalam dengan lapisan atas berwarna coklat, lempung berdebu sampai liat, gumpal sampai kubus, keras sampai sangat keras. Lapisan tanah bawah coklat tua kekuningan sampai coklat kekuningan, lempung berdebu, gumpal sampai pejal, sangat keras. Kompleks Mediteran Merah dan Litosol. Jenis tanah ini terdapat di bagian utara Pulau Selayar, bentuk wilayahnya bergelombang dan miring ke arah pantai. Bentuk induknya batu gamping setempat terdapat batu koral. Tanah mediteran berpenampang sedang, lapisan atas debu, remah sampai agak gembur. Tanah litosol mempunyai lapisan tanah sangat tipis dengan singkapan-singkapan batu kapur. B. Geologi Kondisi geologi Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu geologi Pulau Selayar dan geologi pulau-pulau RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 15 kecil yang termasuk wilayah administratif Kabupaten Kepulauan Selayar. Geologi Pulau Selayar masih berhubungan dengan geologi Sulawesi Selatan bagian Selatan. Sedang geologi pulau-pulau kecil di kabupaten ini, yang terletak di Laut Flores, kemungkinan berhubungan dengan geologi Pulau Buton. Batuan tertua yang menyusun Pulau Selayar adalah batuan gunung api Formasi Camba yang berumur Miosen Tengah hingga Miosen Akhir. Bagian bawah dari Formasi Camba tersusun oleh breksi, lava, konglomerat dan tufa. Di atasnya dijumpai batuan sedimen laut yang berselingan dengan batuan gunungapi. Batuan-batuan Formasi Camba dijumpai di bagian tengah pulau dengan arah penyebaran utara-selatan. Di atas Formasi Camba dijumpai Formasi Walanae yang menjemari dengan Batu gamping Selayar. Formasi Walanae terdiri dari batupasir yang berselingan dengan batu lanau, tufa, napal, batu lempung, konglomerat, dan batu gamping. Formasi ini berumur dari Miosen Tengah hingga Pliosen. Penyebaran batuan Formasi Walanae memanjang di bagian barat Pulau Selayar dari utara ke selatan. Batu gamping Selayar penyebarannya terutama di bagian utara dan barat, dan terdiri dari batu gamping pejal, batu gamping koral, dan kalkarenit dengan sisipan napal dan batu pasir gampingan. Umur dari batu gamping Selayar adalah Miosen Akhir sampai Pliosen Awal. Batuan termuda yang tersingkap di Pulau Selayar adalah endapan aluvial dan terumbu karang. Endapan aluvial yang merupakan sedimen pantai dan terdiri dari hasil rombakan batuan yang tersingkap di daratan, dijumpai di sepanjang pantai barat bagian tengah dan utara pulau. Endapan aluvial terdiri dari kerikil, pasir, lempung, lumpur dan rombakan terumbu karang. Pada umumnya pulau-pulau kecil di Kabupaten Kepulauan Selayar disusun oleh terumbu karang. Beberapa pulau menunjukkan kondisi geologi yang sangat berbeda dengan daratan Pulau Selayar. Beberapa pulau disusun oleh batuan beku yang berasal dari kerak kontinen seperti halnya Pulau Buton. Pulau-pulau ini adalah Pulau Jampea yang disusun oleh batuan beku granit, Pulau Kayuadi bagian utara disusun oleh batuan beku yang bersifat menengah. Keberadaan pulau-pulau ini sampai sekarang masih menjadi obyek penelitian yang menarik bagi pakar geologi. Batuanbatuan yang menyusun Pulau Selayar pada umumnya terlihat lemah sampai sedang dengan kemiringan batuan ke arah barat dan jurus perlapisannya relatif utara-selatan. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 16 C. Hidrologi Kondisi hidrologi Pulau Selayar sangat berkaitan dengan tipe iklim dan kondisi geologi pulau ini. Kondisi hidrologi permukaan ditentukan oleh sungai-sungai yang ada di Pulau Selayar, yang pada umumnya debit air sungai-sungai tersebut relatif kecil akibat sempitnya daerah aliran sungai dan sistem sungainya. Akibat sistem pengaliran langsung ke laut dan kondisi batuan yang berkelurusan (straight) rendah, serta curah hujan yang tidak mendukung sungai-sungai yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar, sehingga besaran debit air sungai-sungai di Selayar sulit diukur. Berdasarkan susunan stratigrafi dan struktur geologi, maka pada wilayah bagian tengah (yang merupakan sebaran endapan formasi Walanae) merupakan suatu formasi lapisan batuan pembawa air yang bersifat tertekan (aresian aquifes) dengan debit air kecil sampai sedang (kurang dari 1-3 liter/detik). Air tanah bebas (watertable groundwater) dijumpai pada endapan alluvial dan endapan pantai, endapan formasi Walanae serta pada lembahlembah yang ditempati oleh endapan batuan formasi Camba. Tingkat kedalaman air tanah sangat bervariasi tergantung pada keadaan alam dan jenis lapisan batuan. Pada endapan alluvial dan endapan pantai, tingkat kedalaman muka air tanahnya berkisar antara 5 – 6 meter, dan sangat dipengaruhi oleh intrusi air laut. Air tanah bebas ini dapat dijumpai pada daerah yang ditutupi oleh endapan batu gamping Selayar dari formasi Walanae berupa aliran tanah terbatas rekahan ataupun ruang akibat pelarutan yang membentuk sungai bawah tanah. Sumber air yang ada sangat terbatas, sehingga hampir keseluruhannya telah termanfaatkan untuk memenuhi keperluan penduduk. Indikasi keberadaan mata air tersebut terdapat di beberapa wilayah antara lain: Batangmata Sapo, Lembang Lembang, Bonto dan sebelah timur Tiletile, dengan besaran debit air relatif kecil sampai sedang (1 – 4 liter/detik). Sistem aliran hidrogeologi di Pulau Selayar menunjukkan adanya pergerakan air, baik air permukaan maupun air tanah menuju ke kawasan perairan laut. Pada daerah yang ditempati satuan batu gamping, aliran air tanah terbatas pada rekahan ataupun ruang akibat pelarutan membentuk sungai-sungai bawah tanah. Ini dapat dijumpai di sekitar wilayah Tajuiya, Tamasongia dengan debit air yang bervariasi. Keterbatasan sumber air akibat cakupan luas DAS yang relatif sempit, struktur batuan permukaan dan catchment area sangat sempit menjadi tolak ukur untuk menggali potensi air. Oleh karena itu arahan penggunaan lahan pada kawasan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 17 potensial resapan air dibatasi untuk kawasan budidaya dan penggalian sumber air tanah khususnya kawasan Utara. D. Klimatologi Curah hujan di suatu tempat antara lain di pengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan geografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Berdasarkan pencatatan stasiun meteorologi Benteng secara rata-rata jumlah hari hujan sekitar 11 hari dengan jumlah curah hujan 216 mm pada tahun 2013. Sementara itu, berdasarkan stasiun meteorologi Bontomatene secara rata-rata jumlah hari hujan sekitar 5 hari dengan jumlah curah hujan 18,16 mm pada tahun 2013. Berikut disajikan jumlah hari hujan/curah hujan di stasiun meteorologi pada Tabel di bawah ini: Tabel 2.2 Curah Hujan Rata-rata pada Stasiun Meteorologi Benteng Kab. Kepulauan Selayar Tahun 2011-2013 2011 2012 2013 Hari Hari Curah Hari Curah Bulan Hujan Curah Hujan Hujan Hujan Hujan (hari) Hujan (hari) (mm) (hari) (mm) (mm) Januari 12 128 11 173 22 477 Februari 9 102 12 193 12 136 Maret 11 78 16 177 4 43 April 12 238 15 158 15 313 Mei 10 201 16 342 15 211 Juni 5 108 7 172 11 480 Juli 7 58 11 60 14 312 Agustus 2 13 1 15 September 1 2 1 11 Oktober 6 59 3 19 4 22 November 16 172 12 293 11 171 Desember 9 321 16 305 20 420 Rata-rata per 9 133,3 16 168 11 216 bulan 6 Sumber: Kepulauan Selayar Dalam Angka (BPS 2014) Berdasarkan data pada Stasiun Meteorologi Benteng (Tabel 2.1), hujan turun tersebar dengan bulan-bulan relatif basah (≥100 mm) antara Bulan Januari- Juni dan Bulan November-Desember dan bulan-bulan relatif kering (≤ 60 mm) antara Bulan Juli-Oktober. Berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar termasuk tipe curah hujan C dimana termasuk kategori sedang, dengan nilai Q = 50% dimana Q adalah perbandingan rata-rata jumlah bulan kering (≤ 60 mm) dibagi dengan rata-rata jumlah bulan basah (≥100 mm) dikalikan 100 %. Sedangkan rata-rata jumlah curah hujan tahunan 146,25 mm/tahun dengan rata-rata jumlah hari hujan 10 hari/tahun. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 18 Tabel 2.3 Curah Hujan Rata-rata pada Stasiun Meteorologi Bontomatene Kab. Kepulauan Selayar Tahun 2011-2013 2011 2012 2013 Bulan Hari Hujan (hari) Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari) Curah Hujan (mm) Januari 4 5 3 17 Februari 1 2 6 9 Maret 2 3 7 16 April 4 9 7 14 Mei 6 18 7 15 Juni 2 6 1 34 Juli Agustus September 1 5 Oktober 3 13 November 5 12 4 17 Desember 4 7 4 11 Rata-rata per bulan 3,2 8 3,25 11,08 Sumber: Kepulauan Selayar Dalam Angka (BPS 2014) Hari Huja Curah n Hujan (hari (mm) ) 7 25 2 4 4 43 5 11 9 60 8 25 7 17 1 1 1 1 5 6 11 25 5 18,16 Sedangkan berdasarkan data pada Stasiun Meteorologi Bontomatene (tabel 2.2), hujan turun tersebar dengan bulan-bulan relatif basah (≥100 mm) antara Bulan April-Juli dan Bulan November-Desember dan bulanbulan relatif kering (≤ 60 mm) antara Bulan Februari-Maret dan Bulan JuliOktober. Menurut tipe hujan dari Schmidt dan Ferguson (1951), berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar termasuk tipe curah hujan A dimana termasuk kategori agak kering, dengan nilai Q = 0% dimana Q adalah perbandingan rata-rata jumlah bulan kering (≤ 60 mm) dibagi dengan rata-rata jumlah bulan basah (≥100 mm) dikalikan 100 %. Sedangkan rata-rata jumlah curah hujan tahunan 155,6 mm/tahun dengan rata-rata jumlah hari hujan 7 hari/tahun. E. Tata Ruang Wilayah Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 20122032, khususnya pada lampiran 15 telah diatur tentang Peraturan Umum Zonasi Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar mencakup tiga zona utama sebagai berikut: RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 19 I. Kawasan Lindung Kawasan lindung dibagi kedalam beberapa kriteria yaitu Kawasan yang memberikan perlindungan bawahannya, Kawasan Perlindungan Setempat, Kawasan Suaka Alam , Pelestarian Alam dan Cagar Budaya, Kawasan Rawan Bencana Alam, serta Kawasan Lindung Geologi. 1.1. Kawasan yang Memberikan Perlindungan Bawahannya 1.1.1. Kawasan Hutan Lindung Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah, dengan ketentuan umum adalah:  Pemanfaatan kawasan pada hutan lindung dilakukan dengan ketentuan : - Tidak mengurangi, mengubah atau menghilangkan fungsi utamanya; - Pengolahan tanah terbatas; - Tidak menimbulkan dampak negatif terhadap biofisik dan sosial ekonomi; - Tidak menggunakan peralatan mekanis dan alat berat; dan/atau - Tidak membangun sarana dan prasarana yang mengubah bentang alam  Dalam kawasan hutan lindung masih diperkenankan dilakukan kegiatan lain yang bersifat komplementer terhadap fungsi hutan lindung sebagaimana ditetapkan dalam KepmenHut Nomor 50 Tahun 2006;  Kegiatan pertambangan di kawasan hutan lindung masih diperkenankan sepanjang tidak dilakukan secara terbuka, dengan syarat harus dilakukan reklamasi areal bekas penambangan sehingga kembali berfungsi sebagai kawasan lindung;  Kawasan hutan lindung dapat dialihfungsikan sepanjang mengikuti prosedur dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;  Pembangunan prasarana wilayah yang harus melintasi hutan lindung dapat diperkenankan dengan ketentuan : - Tidak menyebabkan terjadinya perkembangan pemanfaatan ruang budidaya di sepanjang jaringan prasarana tersebut; dan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 20 - Mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan. 1.1.2. Kawasan Resapan Air Kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisian air bumi (akifer) yang berguna sebagai sumber air, dengan ketentuan umum sebagai berikut:  Dalam kawasan resapan air tidak diperkenankan adanya kegiatan budidaya;  Permukiman yang sudah terbangun di dalam kawasan resapan air sebelum ditetapkan sebagai kawasan lindung masih diperkenankan namun harus memenuhi syarat : - Tingkat kerapatan bangunan rendah (KDB maksimum 20%, dan KLB maksimum 40%); - Perkerasan permukaan menggunakan bahan yang memiliki daya serap air tinggi; dan - Dalam kawasan resapan air wajib dibangun sumur-sumur resapan sesuai ketentuan yang berlaku 1.2. Kawasan Perlindungan Setempat 1.2.1. Sempadan Pantai Kawasan perlindungan setempat sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian dan kesucian pantai, keselamatan bangunan, dan tersedianya ruang untuk lain lintas umum, dengan ketentuan umum kegiatan sebagi berikut:  Dalam kawasan sempadan pantai yang termasuk dalam zona inti wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya kecuali kegiatan penelitian, bangunan pengendali air, dan sistem peringatan dini (early warning system);  Dalam kawasan sempadan pantai yang termasuk zona pemanfaatan terbatas dalam wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya pesisir, ekowisata, dan perikanan tradisional;  Dalam kawasan sempadan pantai yang termasuk zona lain dalam wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya sesuai peruntukan kawasan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 21  Lebar sempadan pantai paling sedikit 100 (seratus) meter dari titik pasang air laut tetinggi ke arah darat. 1.2.2. Sempadan Sungai Kawasan sepanjang buatan/kanal/saluran kiri-kanan irigasi primer sungai, yang termasuk sungai mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Kawasan sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri-kanan sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai dengan lebar sempadan sebagai berikut : - Bertanggul dan berada dalam kawasan permukiman dengan lebar paling sedikit 5 (lima) meter dari kaki tanggul sebelah luar; - Tidak bertanggul dan berada diluar kawasan permukiman dengan lebar minimal paling sedikit 100 (seratus) meter dari tepi sungai; dan - Tidak bertanggul pada sungai kecil diluar kawasan permukiman dengan lebar paling sedikit 50 (lima puluh) meter dari tepi sungai.  Pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau;  Dilarang mendirikan bangunan kecuali bangunan yang dimaksudkan untuk pengelolaan badan air dan/atau pemanfaatan air;  Pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menunjang fungsi taman rekreasi;  Dalam kawasan sempadan sungai tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya yang mengakibatkan terganggunya fungsi sungai; dan  Dalam kawasan sempadan sungai masih diperkenankan dibangun prasarana wilayah dan utilitas lainnya dengan ketentuan tidak menyebabkan terjadinya perkembangan pemanfaatan ruang budidaya di sepanjang jaringan prasarana tersebut. 1.2.3. Sempadan Mata Air Kawasan sekeliling mata air yang mempunyai manfaat penting untuk kelestarian fungsi mata air, dengan ketentuan umum kegiatan sebagi berikut: RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 22  Dalam kawasan sempadan mata air tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya yang dapat merusak mata air;  Dalam kawasan sempadan mata air masih diperkenankan dilakukan kegiatan penunjang pariwisata alam sesuai ketentuan yang berlaku; dan  Dilarang mendirikan bangunan tanpa kecuali 1.3. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya 1.3.1. Taman Nasional Laut (TNL) Takabonerate Kawasan suaka alam laut karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Di dalam cagar alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan dan kegiatan lainnya yang menunjang budidaya  Ketentuan pelarangan kegiatan dan pendirian bangunan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan.  Tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya yang mengakibatkan rusak dan menurunnya fungsi kawasan;  Tidak diperkenankan dilakukan kegiatan budidaya perikanan skala besar atau skala usaha dan eksploitasi sumberaya kelautan yang mengakibatkan menurunnya potensi alam laut dan perairan lainnya;  Dilarang dilakukan penambangan terumbu karang sehingga  tutupan karang hidupnya kurang dari 50 % (lima puluh persen); dan  Masih diperkenankan dilakukan kegiatan pariwisata alam secara terbatas dan kegiatan penelitian. 1.4. Kawasan Rawan Bencana Alam, terdiri atas: 1.4.1. Kawasan Rawan Bencana Gelombang Pasang Kawasan yang potensial dilanda gelombang laut dengan periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan impulsive tersebut bisa berupa gempabumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut: RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 23  Dapat dilakukan pembangunan bangunan umum dan infrastrutkur yang dibutuhkan dengan ketentuan teknis yang ramah gelombang pasang; dan  Kawasan pesisir bangunan/tanaman rawan gelombang pasang penahan gelombang tsunami, dilengkapi jalan dan bangunan penyelamat (escape road & escape building) 1.5. Kawasan Lindung Geologi 1.5.1. Kawasan Rawan Abrasi Kawasan yang potensial terjadi bencana gempa atau longsor/abrasi yang disebabkan oleh gerakan tanah, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Pada kawasan cagar alam geologi tidak diperkenankan adanya kegiatan budidaya permukiman;  Kegiatan permukiman yang sudah terlanjur terbangun pada kawasan rawan bencana geologi harus mengikuti peraturan bangunan (building code) yang sesuai dengan potensi bencana geologi yang mungkin timbul dan dibangun jalur evakuasi;  Pada kawasan bencana alam geologi budidaya permukiman dibatasi dan bangunan yang ada hatus mengikuti ketentuan bangunan pada kawasan rawan bencana alam geologi;  Pada kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah tidak diperkenankan adanya bangunan terkecuali bangunan yang terkait dengan sistem jaringan prasarana wilayah dan pengendali air;  Dalam kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah masih diperkenankan budidaya pertanian, perkebunan dan kehutanan secara terbatas; dan  Pada kawasan lindung geologi masih diperkenankan dilakukan budidaya pertanian, perkebunan dan kehutanan. II. Kawasan Budi Daya 2.1. Kawasan Hutan Produksi Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Dalam kawasan hutan produksi tidak diperkenankan adanya kegiatan budidaya kecuali kegiatan kehutanan dan pembangunan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 24 sistem jaringan prasarana wilayah dan bangunan terkait dengan pengelolaan budidaya hutan produksi;  Kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi dapat dalihfungsikan untuk kegiatan lain di luar kehutanan setelah potensi hutan tersebut dimanfaatkan dan sesuai peraturan perundangan yang berlaku;  Kegiatan kehutanan dalam kawasan hutan produksi tidak diperkenankan menimbulkan gangguan lingkungan seperti bencana alam;  Kawasan hutan produksi tidak dapat dialihfungsikan untuk kegiatan lain di luar kehutanan; dan Sebelum kegiatan pengelolaan hutan produksi dilakukan wajib dilakukan studi kelayakan dan studi AMDAL yang hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga yang berwenang. 2.2. Kawasan Pertanian Kawasan dimana dilakukan seluruh kegiatan yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Pada kawasan pertanian dapat dibangun bangunan hunian, fasilitas sosial dan ekonomi secara terbatas dan sesuai kebutuhan  Sawah beririgasi teknis tidak boleh dialihfungsikan  Peruntukan budidaya pertanian pangan lahan basah dan lahan kering diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali lahan pertanian tanaman pangan yang telah mempunyai ketetapan hukum;  Kegiatan budidaya pertanian tanaman pangan lahan basah dan lahan kering tidak diperkenankan menggunakan lahan yang dikelola dengan mengabaikan kelestarian lingkungan, misalnya penggunaan pupuk yang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, dan pengolahan tanah yang tidak memperhatikan aspek konservasi; RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 25  Peruntukan budidaya pertanian pangan lahan basah dan lahan kering diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan yang telah ditetapkan dengan undang-undang;  Pada kawasan bangunan budidaya prasarana pertanian wilayah dan diperkenankan bangunan yang adanya bersifat mendukung kegiatan pertanian; dan  Dalam kawasan pertanian masih diperkenankan dilakukan kegiatan wisata alam secara terbatas, penelitian dan pendidikan. Kegiatan pertanian tidak diperkenankan dilakukan di dalam kawasan lindung. 2.3. Kawasan Perkebunan Kawasaan dimana dilakukan segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Dalam kawasan diperkenankan perkebunan penanaman dan jenis perkebunan tanaman rakyat tidak perkebunan yang bersifat menyerap air dalam jumlah banyak, terutama kawasan perkebunan yang berlokasi di daerah hulu/kawasan resapan air;  Bagi kawasan perkebunan besar tidak diperkenankan merubah jenis tanaman perkebunan yang tidak sesuai dengan perizinan yang diberikan;  Dalam kawasan diperkenankan perkebunan adanya besar bangunan dan yang perkebunan bersifat rakyat mendukung kegiatan perkebunan dan jaringan prasarana wilayah;  Alih fungsi kawasan perkebunan menjadi fungsi lainnya dapat dilakukan sepanjang sesuai dan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;  Sebelum kegiatan perkebunan besar dilakukan diwajibkan untuk dilakukan studi kelayakan dan studi AMDAL yang hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga yang berwenang; RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 26  Kegiatan perkebunan tidak diperkenankan dilakukan di dalam kawasan lindung; dan  Dilarang memindahkan hak atas tanah usaha perkebunan yang mengakibatkan terjadinya satuan usaha yang kurang dari luas minimum (sesuai Peraturan Menteri). 2.4. Kawasan Peternakan Kawasan dimana dilakukan segala urusan yang berkaitan dengan sumber daya fisik, benih, bibit dan/atau bakalan, pakan, alat dan mesin peternakan, budi daya ternak, panen, pascapanen, pengolahan, pemasaran, dan pengusahaannya, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Dapat dibangun bangunan hunian, fasilitas sosial dan ekonomi secara terbatas dan sesuai kebutuhan  Perlu dibangun infrastruktur penunjang peternakan secara memadai; dan  Kawasan peternakan dikembangkan pada kawasan yang tidak menimbulkan gangguan terhadap permukiman. 2.5. Kawasan Perikanan Kawasan dimana dilakukan kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan, mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Dapat dibangun bangunan hunian, fasilitas sosial dan ekonomi secara terbatas dan sesuai kebutuhan  Kawasan budidaya perikanan tidak diperkenankan berdekatan dengan kawasan yang bersifat polutif;  Dalam kawasan perikanan masih diperkenankan adanya kegiatan lain yang bersifat mendukung kegiatan perikanan dan pembangunan sistem jaringan prasarana sesuai ketentuan yang berlaku;  Kawasan perikanan diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;  Dalam kawasan perikanan masih diperkenankan dilakukan kegiatan wisata alam secara terbatas, penelitian dan pendidikan; RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 27  Kegiatan perikanan tidak diperkenankan dilakukan di dalam kawasan lindung. 2.6. Kawasan Pertambangan Kawasan dimana dilakukan sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan tambang galian C yang meliputin penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Kawasan pertambangan tidak dapat dikembangkan pada kawasan taman nasional, hutan lindung, kawasan dengan kemiringan diatas 40% dan cagar alam/budaya;  Kegiatan usaha pertambangan tidak dapat dilaksanakan pada tempat yang dilarang pertambangan sesuai untuk melakukan dengan kegiatan ketentuan usaha peraturan perundangundangan;  Pada kawawsan pertambangan dapat dibangun bangunan hunian, fasilitas sosial dan ekonomi secara terbatas dan sesuai kebutuhan;  Kawasan pascatambang wajib dilakukan rehabilitasi (reklamasi dan/atau revitalisasi) sehingga dapat digunakan kembali untuk kegiatan lain, seperti pertanian, kehutanan, dan pariwisata;  Kegiatan permukiman diperkenankan secara terbatas untuk menunjang kegiatan pertambangan dengan tetap memperhatikan aspek-aspek keselamatan; dan  Sebelum kegiatan pertambangan dilakukan wajib dilakukan studi kelayakan dan studi AMDAL yang hasilnya disetujui oleh tim evaluasi dari lembaga yang berwenang.  Pelarangan pembuangan zat pencemaran lingkungan dari hasil aktivitas pertambangan.  Pengelolaan Limbah B3 yang mengacu kepada peraturan perundang – undangan yang berlaku.  Pengenaan Insentif dan disinsentif bagi industri – industri yang mengelola lingkungan dengan baik atau sebaliknya. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 28 2.7. Kawasan Industri Kawasan dimana dilakukan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Untuk meningkatkan produktifitas dan kelestarian lingkungan pengembangan kawasan industri harus memperhatikan aspek ekologis;  Lokasi kawasan industri tidak diperkenankan berbatasan langsung dengan kawasan permukiman;  Pada kawasan industri diperkenankan adanya permukiman penunjang kegiatan industri yang dibangun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku;  Pada kawasan industri masih diperkenankan adanya sarana dan prasarana wilayah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;  Pengembangan kawasan industri harus dilengkapi dengan jalur hijau (greenbelt) sebagai penyangga antar fungsi kawasan, dan sarana pengolahan limbah;  Pengembangan zona industri yang terletak pada sepanjang jalan arteri atau kolektor harus dilengkapi dengan frontage road untuk kelancaran aksesibilitas; dan  Setiap kegiatan industri harus dilengkapi dengan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan serta dilakukan studi AMDAL. 2.8. Kawasan Pariwisata Kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau didirikan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Pada kawasan pariwisata alam tidak diperkenankan dilakukan kegiatan yang dapat menyebabkan rusaknya kondisi alam terutama yang menjadi obyek wisata alam;  Dalam kawasan pariwisata dilarang dibangun permukiman dan industri yang tidak terkait dengan kegiatan pariwisata;  Dalam kawasan pariwisata diperkenankan adanya sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pariwisata dan system RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 29 prasarana wilayah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;  Pada kawasan pariwisata diperkenankan dilakukan penelitian dan pendidikan.  Pada kawasan pariwisata alam tidak diperkenankan adanya bangunan lain kecuali bangunan pendukung kegiatan wisata alam;  Pengembangan pariwisata harus dilengkapi dengan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan serta studi AMDAL. 2.9. Kawasan Permukiman Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang menudukung prikehidupan dan penghidupan, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Peruntukan kawasan dialihfungsikan permukiman sesuai dengan diperkenankan ketentuan untuk peraturan perundangundangan yang berlaku;  Pada kawasan permukiman diperkenankan adanya sarana dan prasarana pendukung fasilitas permukiman sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku;  Dalam kawasan permukiman masih diperkenankan dibangun prasarana wilayah sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku;  Kawasan permukiman harus dilengkapi dengan fasilitas sosial termasuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan;  Dalam kawasan permukiman masih diperkenankan adanya kegiatan industri skala rumah tangga dan fasilitas sosial ekonomi lainnya dengan skala pelayanan lingkungan;  Kawasan permukiman tidak diperkenankan dibangun di dalam kawasan lindung/konservasi dan lahan pertanian dengan irigasi teknis;  Dalam kawasan permukiman tidak diperkenankan dikembangkan kegiatan yang mengganggu fungsi permukiman dan kelangsungan kehidupan sosial masyarakat; RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 30  Pengembangan kawasan permukiman harus dilakukan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku di bidang perumahan dan permukiman;  Pembangunan hunian dan kegiatan lainnya di kawasan permukiman harus sesuai dengan peraturan teknis dan peraturan lainnya yang berlaku ( KDB, KLB, sempadan bangunan, dan lain sebagainya); dan Pada kawasan permukiman perkotaan harus disediakan prasarana dan sarana dasar pendukung permukiman yang tersambung dengan sistem prasarana perkotaan yang sudah ada. 2.10. Kawasan Peruntukan Lainnya Kawasan khusus yang bertumbuh sesuai kebutuhan dan karakteristik wiilayah, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Peruntukan kawasan diperkenankan untuk dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;  Diperkenankan adanya sarana dan prasarana pendukung fasilitas peruntukan tersebut sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku;  Alokasi peruntukan yang diperkenankan adalah lahan terbuka (darat dan perairan laut) yang belum secara khusus ditetapkan fungsi pemanfaatannya dan belum banyak dimanfaatkan oleh manusia serta memiliki akses yang memadai untuk pembangunan infrastruktur;  Dilarang melakukan kegiatan yang merusak fungsi ekosistem daerah peruntukan;  Pembangunan kawasan peruntukan lainnya harus sesuai dengan peraturan teknis dan peraturan lainnya yang berlaku (KDB, KLB, sempadan bangunan, dan lain sebagainya);  Kegiatan pembangunan tidak diperkenankan dilakukan di dalam kawasan lindung;  Pada kawasan pertahanan dan keamanan pengembangan kegiatan budidaya dilakukan secara selektif untuk menjaga fungsi utamanya; dan  Peruntukan kawasan pertahanan dan keamanan diantaranya adalah sebagai basis militer. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 31 III. Zona Sistem Prasarana Kabupaten Zona pada sistem jaringan perkotaan yang terdiri dari areal pada jaringan transportasi dan prasana penunjangnya, dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Sesuai dengan fungsi dan peranan perkotaan yang bersangkutan;  Sesuai dengan karakteristik fisik perkotaan dan sosial budaya masyarakatnya;  Mengacu pada standar teknik perencanaan yang berlaku; dan Pemerintah Kabupaten tidak diperkenankan merubah sistem perkotaan yang telah ditetapkan pada sistem nasional dan provinsi, kecuali atas usulan pemerintah kabupaten dan disepakati bersama. 3.1. Zona Sistem Jaringan Transportasi Darat Areal sekitar sistem jaringan transportasi darat (jalan, jembatan, terminal, halte), dengan ketentuan umum kegiatan sebagi berikut:  Di sepanjang sistem jaringan jalan nasional dan provinsi tidak diperkenankan adanya kegiatan yang dapat menimbulkan hambatan lalu lintas regional;  Di sepanjang sistem jaringan jalan nasional dan provinsi tidak diperkenankan adanya akses langsung dari bangunan ke jalan;  Bangunan di sepanjang sistem jaringan jalan nasional dan provinsi harus memilki sempadan bangunan yang sesuai dengan ketentuan setengah ruas milik jalan ditambah 1; - Lebar ruang pengawasan jalan ditentukan dari tepi jalan aling sedikit dengan ukuran sebagai berikut : - Jalan kolektor primer 10 (sepuluh) meter; - Jalan lokal primer 7 (tujuh) meter; - Jalan lingkungan primer 5 (lima) meter; - Jembatan 100 (seratus) meter ke arah hilir dan hulu - Lokasi terminal tipe B dan C diarahkan lokasi yang strategis dan memiliki akses ke jalan kolektor primer sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 3.2. Zona Sistem Jaringan Transportasi Laut Areal sekitar sistem jaringan transportasi laut (pelabuhan), dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Pelabuhan laut harus memiliki kelengkapan fasilitas pendukung sesuai dengan fungsi dari pelabuhan tersebut; dan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 32  Pelabuhan laut harus memiliki akses ke jalan kolektor primer 3.3. Zona Sistem Jaringan Transportasi Udara Areal sekitar sistem jaringan transportasi udara (Bandar Udara), dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Bandar Udara harus memiliki kelengkapan fasilitas pendukung sesuai dengan fungsi dari bandar udara.  Bandar udara harus memiliki akses ke jalan kolektor primer.  Harus memenuhi standar operasi penerbangan diantaranya yaitu : - Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) - Tas Kawasan Kebisingan (BKK) - Daerah Lingkungan Kerja (DLK) - Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKP) 3.4. Zona Sistem jaringan Energi Areal sekitar sistem jaringan energi (kabel listrik) dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Ditetapkan bahwa pada ruang yang berada di bawah SUTUT dan SUTET tidak diperkenankan adanya bangunan permukiman, kecuali berada di kiri-kanan SUTUT dan SUTET sesuai ketentuan yang berlaku. 3.5. Zona Sistem Jaringan Telekomunikasi Areal sekitar sistem jaringan telekomunikasi (BTS) dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Ruang Bebas di sekitar menara berjari-jari minimum sama dengan tinggi menara; dan  Diarahkan untuk bersama-sama menggunakan diantara para menara penyedia telekomunikasi layanan secara telekomunikasi (provider). 3.6. Zona Sistem JaringanSumber Daya Air Areal sekitar sistem jaringan Sumber Daya Air (sungai,bendung dan irigasi), dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut:  Diatur pada ketentuan umum peraturan zonasi kawasan perlindungan setempat 3.7. Sistem Prasarana Lingkungan Areal sekitar sistem prasarana lingkungan (Tempat Pengolahan Sampah terpadu), dengan ketentuan umum kegiatan sebagai berikut: RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 33  TPST tidak diperkenankan terletak berdekatan dengan kawasan permukiman;  Lokasi TPST harus didukung oleh studi AMDAL yang telah disepakati oleh instansi yang berwenang;  Pengelolaan sampah dalam TPST dilakukan dengan system sanitary landfill sesuai ketentuan peraturan yang berlaku;  Dalam lingkungan TPST disediakan prasarana penunjang pengelolaan sampah. F. Potensi Pengembangan Wilayah Dalam rangka implementasi Inpres No. 5/2008 tentang Fokus Program Ekonomi 2008 – 2009, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 19/2008 tentang Pengembangan Daerah Tertinggal Strategis, Deputi Menko Perekonomian bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah melakukan kajian bertajuk ”Kajian Percepatan Pembangunan dan Peningkatan InvestasFsi Daerah Tertinggal: Kasus Kabupaten Kepulauan Selayar”, Pada tahun 2009. Kajian ini didasari pertimbangan sebagai berikut: (i) Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki posisi yang strategis, tepat di tengah bentang barat-timur NKRI. (ii) Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki sumberdaya alam yang dapat dijadikan lokomotif pembangunan daerah, yakni perminyakan, perikanan dan pariwisata. Keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Kabupaten Kepulauan Selayar akan ditransformasikan menjadi keunggulan kompetitif melalui serangkaian rencana-rencana pembangunan yang visioner. Melalui kajian ini telah disusun Cetak Biru Pembangunan Kabupaten Kepulauan Selayar 2010 – 2025. Dalam Cetak Biru ini, Pulau Selayar diarahkan menjadi Bandar Niaga Timur yang didukung oleh pasokan produksi bahan-bahan dari pulau-pulau lain di sekitarnya. Bandar Niaga Timur ini akan melayani pasokan barang ke dan dari KTI, yang lalu-lintas transportasinya melalui Selat Selayar. Selain itu, Bandar Niaga Timur ini akan melayani pemenuhan kebutuhan basecamp supply industri perminyakan di KTI. Terkait dengan pengembangan tersebut, sumberdaya perikanan yang berlimpah juga akan dikembangkan menjadi suatu industri perikanan terpadu. Demikian pula dengan sektor pariwisata, yang memiliki ikon Taman Nasional Laut Takabonerate, yang akan diangkat menjadi pusat destinasi wisata bahari berbasis konservasi alam. Khusus untuk RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 34 kawasan utara Pulau Selayar, berasarkan kondisi topografinya, maka alokasi lahan pengembangan Kabupaten Kepulauan Selayar ditetapkan sebagai berikut: (1) Industri perminyakan dan logistik, perkantoran, dan zona industri UMKM seluas 2.800 hektar, (2) Ruang terbuka hijau sekitar 500 hektar, dan (3) kawasan permukiman dan fasilitas pendukung seluas 700 hektar. 2.1.1.2. Kondisi Demografi A. Jumlah Penduduk Berdasarkan data BPS Tahun 2014 dapat diketahui bahwa perkembangan penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar selama beberapa tahun terakhir senantiasa bertambah dari tahun ke tahun dengan tingkat pertumbuhan relatif rendah dan berfluktuasi. Jumlah penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar pada tahun 2010 adalah sebesar 122.055 jiwa, kemudian berkembang menjadi 123.283 jiwa pada tahun 2011, kemudian pada tahun 2012 sebesar 124.553 jiwa dan data terakhir than 2013 menjadi 127.220 jiwa tersebar di 11 kecamatan, atau tumbuh rata-rata sebesar 1,43% pertahun dengan jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Benteng yaitu sebesar 23.206 jiwa, sedang yang paling rendah adalah di Kecamatan Buki. Gambaran lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2009 - 2013 KECAMATAN 2010 2011 2012 2013 PASIMARANNU 8 959 9 000 9 011 9 141 PASILAMBENA 6 786 6 889 6 985 7 164 PASIMASUNGGU 7 625 7 711 7 805 TAKA BONERATE 12 296 12 474 12 618 7 318 7 333 7 987 12 922 7 429 PASIMASUNGGU TIMUR 7 307 BONTOSIKUYU 14 332 14 407 14 506 BONTOHARU 12 484 12 586 12 704 BENTENG 21 344 21 870 22 412 BONTOMANAI 12 226 12 270 12 326 BONTOMATENE 12 571 12 622 16 673 BUKI 6 125 6 147 6 180 KEPULAUAN SELAYAR 122 055 123 283 124 553 Sumber: Kepulauan Selayar Dalam Angka (BPS 2014) RKPD Kepulauan Selayar 2016 14 754 12 959 23 206 12 514 12 867 6 277 127 220 Page 35 B. Kepadatan dan Distribusi Penduduk Kepadatan penduduk di Kabupaten Kepulauan Selayar pada tahun 2013 adalah 94 jiwa/km2. Angka kepadatan penduduk tersebut bervariasi pada setiap kecamatan. Kepadatan penduduk di Kabupaten Kepulauan Selayar masih belum merata. Kecamatan Benteng yang memiliki luas wilayah sebesar 24,63 km2 dihuni oleh 23.206 jiwa penduduk. Hal tersebut mengakibatkan kepadatan penduduk di Kecamatan Benteng berada jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kepadatan penduduk di Kabupaten Kepulauan Selayar. Kepadatan penduduk di Kecamatan Benteng pada tahun 2013 mencapai 942 jiwa/km2. Adapun daerah yang memiliki kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Pasimarannu yaitu 47 jiwa/km2. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut ini: Tabel 2.5 Rata-Rata Penduduk Per Desa, Kepadatan dan Rata-Rata Anggota Rumah Tangga Di Kabupaten Kepulauan Selayar 5 Tahun Terakhir BANYAKNYA RATA-RATA Luas Kecamatan Rumah Penddk Kepadatan Anggota Area Desa Pendud IC Tangga Per Pddk per Rumah (Km2) uk Desa Km2 Tangga PASIMARANNU 195,33 8 2 529 9 141 1 142 47 4 PASILAMBENA 114,88 6 1 859 7 164 1 194 62 4 PASIMASUNGGU 131,80 7 2 133 7 987 1 127 61 4 TAKA BONERATE 49,30 9 3 036 12 922 1 436 262 4 PSMSG TIMUR 67,14 6 1 912 7 429 1 238 111 4 BONTOSIKUYU 248,22 12 3 825 14 754 1 229 59 4 BONTOHARU 128,12 8 3 169 12 959 1 620 101 4 BENTENG 24,63 3 5 542 23 206 7 734 942 4 BONTOMANAI 136,42 10 3 200 12 514 1 251 92 4 BONTOMATENE 193,42 12 3 451 12 867 1 072 67 4 BUKI 68,14 7 1 651 6 277 8 96 92 4 1 357,03 88 32 307 127 220 1 445 94 4 2013 KEPULAUAN 1 357,03 88 31 183 124 553 1 415 92 4 81 31 144 123 283 1 522 91 4 2010 1 357,03 75 30 740 122 055 1 627 90 4 2009 1 357,03 75 33 916 121 749 1 623 90 4 2012 1 SELAYAR 2011 357,03 Sumber: Kepulauan Selayar Dalam Angka (BPS 2014) C. Komposisi Penduduk Uraian mengenai komposisi penduduk terdiri dari komposisi penduduk menurut umur dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin. Dilihat dari komposisi penduduk menurut kelompok umur, secara umum dapat dikatakan bahwa pada tahun 2013 Kabupaten Kepulauan Selayar masih mempunyai struktur penduduk sedang, sebab proporsi penduduk RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 36 berusia di bawah 15 tahun tidak melampaui angka 40%. Pada tahun 2013 jumlah penduduk kelompok usia 0-14 tahun mencapai 31,55% (40.143 jiwa, terdiri dari 20.620 laki-laki dan 19.523 perempuan) dari total penduduk. Sedangkan penduduk yang termasuk kelompok usia produktif (15-64 tahun) berjumlah 78.434 jiwa (61,65%) dan penduduk berusia 65 tahun ke atas hanya sekitar 6,79% atau 8.643 jiwa (terdiri dari 3.595 lakilaki dan 5.048 perempuan). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.6 dan grafik 2.1 dibawah ini: Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2013 NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 2 0–4 3 5–9 4 10 – 14 5 15 – 19 6 20 – 24 7 25 – 29 8 30 – 34 9 35 – 39 10 40 – 44 11 45 – 49 12 50 – 54 13 55 – 59 14 60 – 64 15 65 + JUMLAH (KAB/KOTA) JUMLAH PENDUDUK Laki-Laki Perempuan 7 7 6 4 3 4 4 4 3 3 3 2 1 3 070 539 011 471 986 851 522 413 885 465 043 397 843 595 6 7 5 4 4 5 4 4 4 3 3 2 2 5 61 091 769 049 705 476 645 626 956 796 527 876 582 608 466 048 66 129 839 588 716 947 631 477 478 209 412 341 625 005 309 643 Sex Rasio 104,45 106,95 105,36 99,89 85,81 86,22 91,24 92,01 85,82 89,40 84,95 91,91 74,74 71,22 127 220 92,38 Total 13 14 11 8 8 10 9 9 8 7 6 5 4 8 Sumber: Kepulauan Selayar Dalam Angka (BPS 2014) Grafik 2.1. Piramida Penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2013 65++ 60-64 LAKI-LAKI 55-59 50-54 45-49 PEREMPUAN 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 POPULASI (orang) RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 37 D. Ketenagakerjaan / Angkatan Kerja Angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan penduduk yang sedang mencari pekerjaan. Menurut hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2013, jumlah angkatan kerja di Kabupaten Kepulauan Selayar pada tahun 2013 sebesar 52.947 orang. Jumlah yang bekerja sebanyak 50.501 orang dan pengangguran 2.446 orang. Jumlah bukan angkatan kerja sebanyak 33.702 orang dengan rincian 6.789 orang sekolah, 22.832 orang mengurus rumahtangga dan lainnya sebanyak 4.081 orang Tabel 2.7 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan No. Jenis Kegiatan Jumlah 1. Angkatan Kerja 52 947 - Bekerja 50 501 - Pengangguran 2 446 2 Bukan Angkatan Kerja 33 702 - Sekolah 6 789 - Mengurus RT 22 832 - Lainnya 4 081 Jumlah 86 649 2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD 2.2.1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.2.1.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi dilakukan terhadap pertumbuhan PDRB, laju inflasi, PDRB per kapita, indeks gini, pemerataan pendapatan versi Bank Dunia, Indeks Ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan Regional), persentase penduduk di atas garis kemiskinan, dan angka kriminalitas yang tertangani. A. Pertumbuhan PDRB Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu pencerminan kemajuan ekonomi suatu daerah. Sementara itu, potensi ekonomi pada suatu wilayah dapat diukur dari kontribusi masing-masing sektor terhadap nilai PDRB. Variabel yang digunakan dalam PDRB terdiri dari 9 (sembilan) sektor lapangan usaha, yaitu sektor pertanian, pertambangan dan galian, industri, listrik dan air minum, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, angkutan dan komunikasi, bank, lembaga keuangan lainnya, jasa-jasa. Besar kecilnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu daerah sangat bergantung pada potensi sumber daya ekonomi yang dimiliki dan efektivitas pemanfaatannya. Berdasarkan hasil perhitungan PDRB tahun RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 38 2013, nilai PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Kepulauan Selayar telah mencapai 2.015.889,45 juta rupiah. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000, nilainya sebesar 600.583,85 juta rupiah. Tabel 2.8 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2009 - 2013 (Juta Rupiah) NO LAPANGAN USAHA 1 Pertanian 2 Pertambangan dan galian 3 Industri 4 Listrik dan air minum 5 Bangunan 6 7 8 9 2009 Perdagangan, hotel & restoran Angkutan & Komunikasi Bank & Lembaga keunagan lainnya Jasa-jasa 2010 2011 2012* 2013** 387 560, 75 457 664,36 543 535,10 639 024,27 749 381,27 4 614,88 5 426,12 6 414,97 7 847,00 9 758,56 31 581,33 34 100,64 36 858,63 39 842,34 43 087,44 3 396,65 3 816,87 4 329,66 5 074,91 6 055,22 86 680,05 111 213,70 143 096,58 184 119,69 236 903,34 111 527,48 126 553,33 145 000,76 167 801,49 194 190,83 92 549,32 103 390,94 116 273,95 132 519,10 151 703,87 21 103,27 25 288,10 30 389,70 36 738,50 44 590,70 178 266,36 264 203,10 360 161,50 496 111,28 580 281,24 1 709 076,56 2 015 889,45 917 280,09 PDRB / GRDP 1 131 1 386 657,10 060,85 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar (BPS 2014) *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara Berdasarkan tabel 2.6 di atas diketahui bahwa struktur ekonomi di kabupaten Kepulauan Selayar masih didominasi oleh sektor pertanian. Pada tahun 2013 sektor ini memberikan sumbangan terbesar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu sebesar 37,17 persen. Struktur ekonomi bisa memberikan gambaran masing-masing sektor dalam pembentukan total PDRB suatu daerah. Semakin besar persentase suatu sektor semakin besar pula pengaruh sektor tersebut dalam perekonomian daerah tersebut. Pertumbuhan PDRB merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat diartikan sebagai kemampuan daerah dalam menyediakan berbagai sumberdaya ekonomi dalam jangka panjang yang terus meningkat dalam memenuhi kebutuhan penduduknya. pertambahan Tingkat nilai yang pertumbuhan diperoleh ekonomi dari ini produksi ditentukan barang dan oleh jasa. Berdasarkan tingkat pertumbuhan yang dicapai dari tahun ke tahun maka secara kasar dapat dinilai prestasi dan kesuksesan suatu daerah jika mempunyai kemampuan untuk meningkatkan nilai tambah terhadap produksi barang dan jasa yang sifatnya jangka panjang. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 39 PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun, yang dinilai dengan harga tahun yang bersangkutan. Sedangkan penghitungan atas dasar harga konstan (disebut juga PDRB Riil) pengertiannya sama dengan atas dasar harga berlaku, tetapi penilaiannya dilakukan dengan harga suatu tahun dasar tertentu. Nilai barang dan jasa atas dasar harga konstan menggambarkan perubahan volume/ kuantum produksi saja. Pengaruh perubahan harga telah dihilangkan dengan cara menilai dengan harga suatu tahun dasar tertentu (misalnya harga pada tahun 2000). Penghitungan atas dasar konstan berguna untuk melihat pertumbuhan ekonomi secara kesuluruhan atau sektoral, juga untuk melihat perubahan struktur perekonomian suatu daerah dari tahun ke tahun. Berikut disajikan PDRB menurut Lapangan Usaha atas dasar Harga Konstan 2000: Tabel 2.9. PDRB menurut Lapangan Usaha atas dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2009 - 2013 (Juta Rupiah) NO. LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011 2012 2013** 1 2 5 6 7 8 9 167.785,11 181.871,73 197.943,73 215.507,90 233.858,37 2.714,88 3.115,18 3.597,74 42.701,00 5.095,50 23.575,71 24.360,39 25.164,68 26.011,01 26.892,41 1.758,83 1.930,18 2.162,23 2.466,65 2.839,81 41.381,78 46.481,78 52.831,37 61.249,30 71.925,05 61.445,59 65.246,69 69.753,26 75.317,96 81.553,77 1 Pertanian 2 Pertambangan dan Galian 3 Industri 4 Listrik dan Air Minum 5 Bangunan 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 7 Angkutan & Komunikasi 51.342,62 55.248,32 59.836,39 65.460,48 71.820,56 8 Bank dan Lemb. Keuangan 14.547,81 16.427,32 18.641,55 21.290,95 24.550,80 64.116,42 68.332,68 72.545,74 77.041,35 82.047,57 428.668,75 463.014,27 502.476,68 548.615,35 600.583,85 lainnya 9 Jasa-jasa PDRB /GRDP (Sumber: BPS Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2014) Jika dibandingkan dengan angka PDRB Provinsi Sulawesi Selatan yang mencapai 184.783.059,05 Juta Rupiah pada Tahun 2013, maka kontribusi PDRB Kabupaten Kepulauan Selayar terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Selatan terus mengalami peningkatan. Ini dapat dikatakan bahwa perkembangan ekonomi Kabupaten Kepulauan Selayar sampai saat ini masih seiring dengan perekembangan ekonomi Sulawesi Selatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 40 Tabel 2.10. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Kepulauan Selayar dengan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009-2013 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) Kep. Selayar (Rp.) Sulawesi Selatan (Rp.) 1 2 3 Persentase PDRB Kabupaten Kepulauan Selayar Terhadap Sulawesi Selatan (%) 4 2009 2010 2011 2012*) 2013**) 917.280,09 1.131.657,28 1.386.060,85 1.709.076,56 2.015 889,45 99.707.775,80 117.862.210,18 137.389.879,40 159.427.096,97 184 783 059,05 0,96 1,00 1,04 1,07 1,09 Tahun (Sumber: BPS Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2014) Kinerja kegiatan ekonomi tersebut di atas, secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pencapaian kinerja bidang sosial terutama pada peningkatan taraf kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Bila pendapatan per kapita kita semakin meningkat, maka dapat mempengaruhi berbaikan daya beli masyarakat, peluasan kesempatan kerja, menurunya jumlah penduduk miskin serta masa depan perekonomian dapat semakin membaik Perkembangan ekonomi adalah persentase perubahan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku sedangkan pertumbuhan ekonomi adalah persentase perubahan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.11. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 serta Perkembangan Dan Pertumbuhan Tahun 2009-2013 Tahun PDRB ADH Berlaku (Juta Rp) Perkembangan (%) Pertumbuhan (%) 3 PDRB ADH Konstan 2000 (Juta Rp) 4 1 2 2009 917.280,09 18,93 428.668,75 7,89 2010 1.131.657,78 23,37 463.014,27 8,01 2011 1.386.060,85 22,47 502.476,68 8,52 2012*) 1.709.076,56 23,30 548.615,68 9,18 2013**) 2.015.889,45 17,95 600.583,85 9,47 Rata-rata - 21,72 - 8,17 5 (Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2014) RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 41 Perkembangan nilai PDRB dalam periodesasi 2009-2013 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 perkembangan ekonomi di Kabupaten Kepulauan Selayar mengalami fluktuasi hal ini ditunjukkan dengan nilai yang positif dengan perkembangan 22,30 persen pada tahun 2011, meningkat menjadi 23,30 persen pada tahun 2012, kemudian turun menjadi 17,95 persen pada tahun 2013. bementara itu Berdasarkan data Selayar Dalam Angka Tahun 2014, diketahui bahwa Angka Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kepulauan Selayar menempati rangking Kedua tertinggi pada 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan setelah Luwu Timur (9,62), Palopo (8,99) dan Makassar (8,91). Gambaran detail pertumbuhan ekonomi dan PDRB di Kabupaten Kepulauan Selayar pada tahun 2013 dapat dilihat pada Grafik 2.2 persentase Grafik 2.2 Pertumbuhan Ekonomi Kab. Kepulauan Selayar Tahun 2009-2013 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 7.89 8.01 2009 2010 8.52 2011 9.18 9.47 2012 2013 Sumber: Kepulauan Selayar Dalam Angka 2014 B. Laju Inflasi Inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam pengendalian ekonomi makro yang berdampak luas terhadap berbagai sektor ekonomi. Tingkat inflasi yang relatif tinggi merupakan hal yang dapat merugikan perekonomian, yaitu dapat berdampak pada lemahnya daya beli masyarakat dan melambatnya perkembangan produksi. Dilain pihak inflasi juga dibutuhkan oleh produsen yaitu untuk dapat merangsang perkembangan penawaran terhadap barang dan jasa. Adapun gambaran laju inflasi Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dilihat pada grafik dibawah ini: RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 42 Grafik 2.3 Laju Inflasi Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010-2014 12 11,12 Pesentase 10 9,21 8 6 6,8 6,4 4 2 0 2006 2007 Tahun 2008 2009 Sumber: Selayar Dalam Angka (BPS 2014) C. PDRB Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi Nilai PDRB Perkapita (total nilai PDRB dibagi jumlah penduduk) sebagai angka yang menunjukkan Pendapatan Perkapita adalah salah satu angka yang dipakai untuk melihat keberhasilan pembangunan dari aspek perekonomian suatu wilayah. PDRB perkapita Kabupaten Kepulauan Selayar menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. PDRB Perkapita Kabupaten Kepulauan Selayar setiap tahun mengalami peningkatan, sementara laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Selayar pada tahun 2013 sebesar 9,47%, sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2.12. PDRB Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Selayar 2000 ADHAB dan ADHK Periode Tahun 2009 – 2013 No. TAHUN Harga Berlaku Harga Konstan 2000 PDRB PERKAPITA (Rp) 1 2009 7.600.677 3.551.993 2 2010 9. 271.699 3.793.489 3 2011 11.242.919 4.075.799 4 2012* 13.721.681 4.404.677 5 2013** 15.848.188 4.721.571 PERTUMBUHAN EKONOMI (%) 1 2009 18,93 7,89 2 2010 23,37 8,01 3 2011 22,47 8,52 4 2012* 23,30 9,18 9,47 5 2013** 17,95 Sumber : Kabupaten Kepulauan Selayar Dalam Angka 2014 (BPS 2014) *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 43 D. Pemerataan Pendapatan Tingkat pertumbuhan PDRB per kapita dapat dipakai sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat pendapatan masyarakat. Dimana PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menggambarkan besarnya nilai tambah bruto per penduduk. Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga konstan dapat digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan nyata pendapatan perkapita. Angka Perkapita Bruto (atas dasar harga konstan tahun 2000) penduduk Kepulauan Selayar pada tahun 2012 sebesar 4.404.677 rupiah meningkat menjadi 4.721.571 rupiah pada tahun 2013. E. Angka Kemiskinan Angka kemiskinan atau jumlah penduduk miskin dapat memberikan gambaran umum kondisi pendapatan penduduk. Sehingga adanya perubahan terhadap angka kemiskinan dapat dijadikan sebagai indikator kesejahteraan penduduk. Kabupaten Kepulauan Seiring dengan membaiknya perekonomian Selayar, maka angka kemiskinan juga memperlihatkan kecenderungan penurunan yang cukup signifikan dalam lima tahun terakhir. Pada Tahun 2005 Angka Kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Selayar tercatat sebesar 22,71%. Pada Tahun 2009 Angka ini diprediksikan menurun sampai pada angka 17,15%. Prediksi ini didasarkan pada trend penurunan pertahunnya serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi serta meningkatnya kuantitas dan kualitas program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Selayar dalam lima tahun terakhir. Secara detail trend Angka Kemiskinan Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dilihat pada grafik 5 di bawah ini: Grafik 2.4 Angka Kemiskinan Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2007-2011 117,860 119,811 121,749 122,055 122,055 Penduduk 150,000 100,000 23,800 50,000 22,100 Penduduk Miskin 19,830 18,286 17,318 Jumlah Penduduk 0 2007 2008 2009 2010 2011 Tahun Sumber : Kepulauan Selayar Dalam Angka In Figure 2014 RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 44 F. Angka Pengangguran Selain Angka Kemiskinan, Angka Pengangguran juga adalah sala satu indikator penting tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat, sehingga menjadi ukuran kinerja pemerintah. Angka pengangguran di Kabupaten Kepulauan Selayar mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam 5 (lima) Tahun terakhir, bahkan pada tahun 2010 lebih rendah dari Provinsi Sulawesi Selatan, sebagaimana digambarkan dalam grafik 2.5 di bawah ini: Grafik 2.5 Angka Pengangguran Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2005-2010 Sumber : BPS 2011 G. Angka Kriminalitas Angka kriminalitas keamanan suatu kesejahteraan merupakan Daerah, secara sosial bahkan dan salah satu dapat memberikan gambaran masyarakat Kabupaten ekonomi indikator penting tersebut. Semakin rendah tingkat krimaniltas menunjukkan semakin kondusifnya kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Gambaran Angka Kriminalitas Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dilihat pada grafik 2.6 berikut: Grafik 2.6 Angka Kriminalitas di Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2005-2009 24,500 24,000 23,500 23,000 22,500 22,000 21,500 21,000 Jumlah 2006 24,200 2007 23,800 2008 22,100 Tahun Sumber : Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2009 RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 45 2.2.1.2. Fokus Kesejahteraan Sosial Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan terhadap indikator angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi murni, angka kelangsungan hidup bayi, angka usia harapan hidup, persentase penduduk yang memiliki lahan, dan rasio penduduk yang bekerja. Selama lima tahun terakhir, Angka-angka ini menunjukkan trend meningkat, walaupun jika dibandingkan dengan standar yang ada, belum mencapai target dan standar yang ditetapkan. Tabel 2.13 Analisis Kinerja atas fokus Kesejahteraan Sosial Kabupaten Kepulauan Selayar, Tahun 2010 – 2014 Capaian Kinerja NO Bidang dan Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Pendidikan 1. 1.1. Indeks Pendidikan 87,10 87,2 89,2 89,8 1.2. Angka Melek Huruf 3 3 6 Angka rata-rata lama sekolah 6,58 6,75 7,05 7,2 1.3. ~ Laki-Laki 6,22 6,35 6,85 7,09 ~ Perempuan 90,10 92,5 102, 107, 1.4. Angka Partisipasi Kasar 9 92 84 Angka pendidikan yang 71,28 71,9 71,6 72,9 1.5. ditamatkan 2 4 3 1.6. Angka PartisipasiMurni 1.6. Angka Partisipasi Murni 85,5 87,8 94,8 97,34 1 (APM) SD/MI/Paket A 1.6. Angka Partisipasi Murni 52,7 54,3 60,2 66,28 2 (APM) SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni 35 37 43 48 1.6. (APM)) 3 SMA/SMK/MA/Paket C Kesehatan 2. 2.1. Indeks Kesehatan 2.2. Angka kelangsungan hidup bayi 81,96 2.3. Angka usia harapan hidup 67,74 2.4. Persentase balita gizi buruk 0,86 89,3 0 67,8 8 89,6 0 68,0 2 86,9 6 69,1 8 0,82 0,76 0,05 86,96 Ketenagakerjaan Tingkat Partisipasi Angkatan 3.1 6,84 6,52 6,94 7,04 7,14 Kerja (%) Sumber : Diknas, Diskes, Dissosnakertrans Kab. Kepulauan Selayar Tahun 3. 2010 RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 46 2.2.1.3. Fokus Seni Budaya dan Olah Raga Analisis kinerja atas seni budaya dan olah raga dilakukan terhadap indikator-indikator: jumlah grup kesenian, jumlah klub olah raga dan jumlah gedung olah raga. Data di bawah ini menunjukkan bahwa kinerja terhadap seni budaya dan olah raga di Kabupaten Kepulauan Selayar masih perlu terus ditingkatkan. Tabel 2.14 Analisis Kinerja Atas Fokus Seni Budaya dan Olah Raga Di Kabupaten Kepulauan Selayar, Tahun 2010 – 2014 NO Bidang dan Indikator 2010 Kebudayaan Persentase group kesenian / 1.1. kebudayaan per 10.000 penduduk 1.2. Capaian Kinerja 201 2012 201 1 3 201 4 0.9 1.0 8 1.25 1.2 5 - - - - 26 26 26 26 26 5 5 5 6 6 1.33 - Jumlah gedung seni budaya/10.000 Penduduk Pemuda dan Olahraga 2.1. a. Jumlah klub olahraga 2.2. b. Jumlah gelanggang/balai remaja 2.2.2. ASPEK PELAYANAN UMUM Pelayanan umum atau pelayanan publik merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab Pemerintah dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Indikator aspek pelayanan umum terdiri dari fokus layanan urusan wajib, dan fokus layanan urusan pilihan. 2.2.2.1. Fokus Layanan Urusan Wajib Analisis kinerja atas layanan urusan wajib dilakukan terhadap indikator-indikator kinerja penyelenggaraan urusan wjib pemerintahan Daerah, yaitu bidang urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, ketenaga kerjaan, koperasi dan usaha kecil menengah, penanaman modal, kebudayaan, kepemudaan dan olah raga, RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 47 kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat dan desa, statstik, kearsipan, komunikasi dan informatika dan perpustakaan. Tabel 2.15 Analisis Kinerja Atas Fokus Layanan Urusan Wajib Di Kabupaten Kepulauan Selayar, Tahun 2010 – 2014 NO Capaian Kinerja Bidang dan Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 15,791 16,449 16,990 17,765 17,875 0,97 0,93 0,9 0,86 0,86 94,77 94,77 94,77 94,77 96,73 69,93 71,24 69,93 71,24 84,97 Pendidikan 1 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 2 Pendidikan dasar: Angka partisipasi sekolah Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usia sekolah Rasio guru / murid Rasio guru / murid per kelas rata-rata Pendidikan menengah: 2.1. Angka partisipasi sekolah 80,29 80,39 80,49 73,41 84,97 2.2. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah 95,16 95,16 95,16 100 98,41 2.3 Rasio guru terhadap murid 69,35 69,35 69,35 70,97 80,95 72,58 72,58 72,58 74,19 79,37 108.910 112.015 113.198 114.341 115.495 51 56 61 65 73 65 76 63 57 57 4017 4284 4261 4527 4714 0,78 0,72 0,68 0,38 0,86 0,13 0,11 0,38 0,76 1,38 0,98 0,96 0,86 0,76 0,32 2.4 2.5 3 3.1 3.2 4 4.1 5 5.1 5.2 5.3 Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) Fasilitas Pendidikan: Persenyase Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik Persentase Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik PendidikanAnakUsiaDini (PAUD) PendidikanAnakUsiaDini (PAUD) AngkaPutusSekolah: Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 48 NO 6 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 7 7.1 7.2 7.3 8 8.1 8.2 8.3 8.4 8.5 9 9.1 9.2 9.3 9.5 Bidang dan Indikator Capaian Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 100 98,35 99 100 100 100 99,94 100 100 100 100 99,36 100 100 100 91,63 92,61 93,61 92,85 87,83 90 93,3 94,86 94,91 102,79 13 12 53 30 7 0 0 0 43 5 0 0 0 33 59 91 95 94 92 95 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 83 88 70 86 77 AngkaKelulusan: Angka Kelulusan (AL) SD/MI Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Tingkat penyelesaian sekolah Tingkat penyelesaian sekolah SMP/MTs Tingkat penyelesaian sekolah SMA/MA Tingkat penyelesaian sekolah SMK Guru berkeahlian Persentase guru berkeahlian / bekompoten SD/MI Persentase guru berkeahlian / bekompoten SMP/MTs Persentase guru berkeahlian / bekompoten SMA/MA Persentase guru berkeahlian / bekompoten SMK Persentase guru berkeahlian / bekompoten Paket A,B & C Guru Lulus Sertifikasi Persentase guru lulus sertifikasi SD/MI Persentase guru lulus sertifikasi SMP/MTs Persentase guru lulus sertifikasi SMA/MA Persentase guru lulus sertifikasi SMK 23,2 5 13 16 24 29 11 25 36 40 45 15 21 31 37 39 14 26 34 37 39 Kesehatan 1 Rasio posyandu per satuan balita RKPD Kepulauan Selayar 2016 2,06 2,10 2,06 2,61 4,65 Page 49 NO 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Bidang dan Indikator Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk Rasio dokter per satuan penduduk Rasio tenaga medis per satuan penduduk Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan kunjungan bayi Capaian Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 64,75 64,08 63,43 65,25 62,12 0,82 0,81 0,80 0,79 0,75 24,58 22,71 25,14 18,87 13,47 172,06 168,00 150,00 135,30 140,70 40,82 28,26 74,93 69,12 58,9 80,98 85,54 88,89 92,03 86,66 57,38 72,84 74,42 76,14 78,87 100 100 100 100 100 100 65,41 29,9 69,33 82,02 100 100 100 100 100 72,9 92,58 94,10 42,58 73,05 36,88 57,38 83,71 92,34 89,81 180,680 277,602 293,446 297,780 129,446 148,04 225,17 235,60 234,10 96,87 8,1 7,4 4,8 4,5 16 Pemanfatan Puskesmas (%) Pemanfaatan pembantu puskesmas (%) Av LOS (3-12 hari) 17 BOR (75-85%) 68,9 61,5 60,5 63,8 18 BTO (> 30 Kali) 31,07 30,42 19 22,7 19 TOI (1-3 hr) 1,03 4,6 7,6 5,8 20 NDR (25) 32,2 21,1 35,4 24,1 21 GDR (45) 43,5 53,9 35,4 35,7 2.684 2.969 2.969 3.139 62,09 m3 3.4065 ha 62,01 m3 3.4065 ha 59,44 m3 62,37 m3 15 Kebersihan dan Pertamanan A 1 2 3 Kebersihan Kota Jumlah RT yang memiliki Tempat Sampah Volume sampah yang terangkut (m3) Luasan Lokasi TPA yang dikelola (ha) RKPD Kepulauan Selayar 2016 1.956 62,1 m3 3.4065 ha 4.110 ha 4.110 ha Page 50 NO Bidang dan Indikator Capaian Kinerja 2010 2011 B Pertamanan, Pemakaman & Pemadam Kebakaran 4 5 Jumlah Taman Kota Jumlah Taman Rekreasi 6 Luasan pemakaman yang dikelola 2012 2013 2014 6 - 4 - 5 - 5 - 6 - 7.142 7.149 7.149 7.149 7.149 Pekerjaan Umum 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Proporsi jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Panjang (m) jalan Kabupaten dalam kondisi baik (>40 km/jam) Rasio Jaringan Irigasi Jumlah tempat ibadah per satuan penduduk Persentase rumah tinggal bersanitasi Rumah Tangga yang memiliki sarana air bersih Panjang jalan dilalui Roda 4 (M) Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat Persentase tanggul pengaman pemukiman,pantai & sungai di semua wilayah rawan bencana dalam kondisi baik Persentase Luas irigasi Kabupaten dalam kondisibaik 49,83 53,52 55,37 58,13 59,06 343,55 369,57 381,77 400,81 407,18 23,04 23,04 72,88 5,61 7,42 - - - - - 41,20 43,80 49,64 54,65 57,20 43,7 62,7 68,9 72,3 80,00 517,64 532,69 540,49 550,01 553,49 57,40 59,80 61,43 65,40 68,60 55,49 55,56 55,76 57,39 61,09 76,15 76,15 67,61 74,63 72,16 - - - - - 1:29 1:24 1:21 1:20 - - - - - 1:200 1:150 1:100 1:47 1:40 1:70 1:65 1:60 1:59 1:59 Penataan Ruang 1 2 3 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan Ruang publik yang berubah peruntukannya 4 Rasio rumah layak huni 5 Rasio permukiman kumuh Perencanaan Pembangunan 1 Tersedianya dokumen Ada perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA RKPD Kepulauan Selayar 2016 Ada Ada Ada Ada Page 51 NO 2 3 4 Bidang dan Indikator Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Capaian Kinerja 2010 Ada 2011 Ada 2012 Ada 2013 Ada 2014 Ada Ada Ada Ada Ada Ada 70% 75% 75% 80% 80% Perhubungan dan Komunikasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Jumlah pelabuhan laut Jumlah Pelabuhan Ferry Jumlah Tambatan Perahu Jumlah Rambu Suar Jumlah Pelabuhan Udara Jumlah Kepemilikan Kir Angkutan Umum Jumlah Rambu-Rambu lalu Lintas yang Terpasang Panjang Guadrail yang Terpasang Jumlah Deliniator yang Terpasang Panjang Marka Jalan Jumlah Taffic Light Jumlah Jaringan Telekomunikasi Jumlah Tower (BTS) yang Terpasang Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal Jumlah Penyiaran Radio/TV Kabel Jumlah Warnet Website Milik Pemda Jumlah KIM yang Terbentuk 2 2 2 1 2 12 2 1 2 17 2 24 2 12 1 1 2 242 279 180 216 225 117 30 65 123 200 156 58 2.941 4 4 4 4 4 4 28 31 34 38 42 12 17 17 19 21 2 3 3 3 3 1 1 1 1 2 5 4 9 5 11 70 75 80,3 85 95 30 35 77,5 80 85 100 100 100 100 100 98 100 100 100 100 114 116 116 123 126 27 30 33 34 36 Kependudukan dan Pencatatan Sipil 1 2 3 4 5 6 Cakupan Penerbitan KTP Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran Cakupan Penerbitan Akta Perkawinan Bagi Penduduk Beragama Non Islam Cakupan Penerbitan KK Pasangan Berakte Nikah (Non Islam) Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 52 NO 7 8 9 Bidang dan Indikator Ketersediaan Database Kependudukan Skala Kabupaten Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK Tingkat Kesadaran Masyarakat Terhadap Aturan Pencatatan Sipil Capaian Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 Ada Ada Ada Ada Ada Belum Sudah Sudah Sudah Sudah 52 55 70 72 75 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1 2 3 4 5 6 Cakupan kegiatan pemberdayaan perempuan Rasio KDRT Partisipasi angkatan kerja perempuan Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan Jumlah kelompok anak yang dibina Proporsi tindak kekerasan terhadap anak 5 7 10 14 14 100 243 140 140 183 53,18 45,66 45,65 47,7 47,35 9 27 8 8 12 19 5 26 26 26 8 10 3 12 28 Keluarga Berencana 1 2 3 4 Rata-rata jumlah anak per keluarga (standar 2 anak) Cakupan peserta KB baru (target 100%) Cakupan akseptor aktif (Target 60%) Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 1,8 1,1 1,1 1,1 1,1 101,24 102,63 109,03 91,88 77,91 74,77 86,96 80,27 83,48 76,12 42.808 35.001 31.931 30.831 32.827 Sosial, KetenagaKerjaan dan Transmigrasi Lokal 1 2 3 4 5 6 7 9 Angka partisipasi angkatan kerja (%) Rasio penduduk yang bekerja (%) Pencari kerja yang ditempatkan (%) Cakupan pencari kerja yang mengikuti pendidikan dan pelatihan keterampilan Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Keselamatan dan perlindungan (%) Transmigrasi swakarsa (%) Jumlah lulusan: S1 S2 S3 RKPD Kepulauan Selayar 2016 6,84 6,52 6,94 7,04 7,14 79,70 82,30 96,70 94,90 94,90 6,33 - 0,45 - 3,18 2,33 4,97 3,52 2,16 7,83 20,20 17,60 0,32 6,61 5,88 83 80 80,5 79 87 - - - - - 600 5 - 617 - 649 - 855 - 903 - Page 53 NO Bidang dan Indikator Capaian Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 Koperasi dan UMKM 1 2 3 4 Persentase koperasi aktif Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Jumlah BPR / LKM Gapoktan Usaha Mikro dan Kecil 72,83 3859 72,47 1609 73,37 1895 68,89 1940 71,96 2186 - - - - - 9870 9962 10801 10801 1138 110 206 Penanaman Modal 1 2 3 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) (Rp) Tenaga yang ikut Diklat PTSP (%) 91 139 21.039.3 36.036.5 47.114.2 25.000 90.000 60.189 106 53.538.7 27.336.1 35. 47. 600 039 - - 0,3 % 0,4 % - 4 5 5 5 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 30 30 30 30 - - - - 1 34 26 2 34 26 2 34 26 2 34 26 2 35 26 2 2 5 2 5 6 5 5 6 5 6 29 29 29 29 29 Kebudayaan 1 2 3 4 5 Jumlah grup kesenian dan kebudayaah (target 1 grup / 10.000 pdk) Penyelenggaraan festival / pergelaran seni dan budaya Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan (standar 20%) Organisasi pemerhati kebudayaan Kepemudaan dan Olah Raga 1 2 3 4 5 Jumlah organisasi pemuda Jumlah organisasi olahraga Jumlah kegiatan kepemudaan Jumlah kegiatan olahraga Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) Lapangan olahraga 6 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 1 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP A Fasilitasi penguatan Ormas (%) RKPD Kepulauan Selayar 2016 65 68 70 70 Page 54 64 NO B C 2 A B C 3 A Capaian Kinerja Bidang dan Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 10 10 10 10 10 Penguatan kelembagaan Parpol Parpol Parpol Parpol Parpol Demokrasi (100%) (100%) (100%) (100%) (100%) 40 100 Sosialisasi Bela Negara 40 Siswa 40 Siswa 60 Siswa Siswa Siswa Kegiatan Pembinaan Politik Daerah 69,49 Desk Pemilu Legislatif (%) 82,28 78,12 Desk Pilgub / Pilkada (PILBUP) (PILGUB ) 60,37 Desk Pilpres Pembinaan dan fasilitasi Partai Politik Pembentukan Tim 100 Penelitian dan Peeriksan Administrasi Bantuan Parpol 100 100 100 100 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) Rata-rata jumlah keluarga binaan PKK Jumlah LSM yang dibina (%) LPM aktif dan berprestasi (%) PKK aktif (%) Posyandu aktif (%) Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat (%) Sarana prasarana pemerintahan Desa dalam kondisi baik (%) Desa yang melaksanakan administrasi pemerintahan secara baik (%) Desa yang menyampaikan laporan pemerintaahan (LPPD,LKPD) tepat waktu (%) Jumlah kegiatan yang terkait otonomi Desa yang dikoordinasikan RKPD Kepulauan Selayar 2016 7 7 7 7 7 3 5 6 6 7 35 40 40 68 75 50 75 75 80 85 85 80 95 89 90 89 95 93 98 98 25 35 35 50 75 75 78 80 85 90 70 75 78 80 85 65 75 80 85 90 - - - 85 - Page 55 NO 12 Bidang dan Indikator Penggerak otonomi Desa (LPM,PKK dll) yang dibina (%) Capaian Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 70 75 80 85 90 Inspektorat 1 2 Pengwasan represif (PKPT) terhadap objek pemeriksaan (standar 114/th) Pegawasan Represif (kasus/khusus) terhadao objek pemeriksaan (standar 114/th) 3 Pengawasan Preventif terhadap objek pengawasan (Standar 116 th) 4 Kerugian Negara/Daerah (Standar <0,1%) 5 Persentase Realisasi Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan APFP 121,95 121,27% 89,47 % % 60,81 % (Target (Target (Target (Target RPJMD RPJMD RPJMD RPJMD 47 57 41 74 Obrik, Obrik, Obrik, Obrik, Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi 57 51 50 45 Obrik Obrik) Obrik) Obrik) 137,5 % 118,7 % 162,5 % 33,3 % (Target (Target (Target (Target RPJMD RPJMD RPJMD RPJMD 16 16 8 Obrik, 24 Obrik, Obrik, Realisasi Obrik, Realisasi Realisasi 13 Realisasi 22 19 Obrik) 8 Obrik) Obrik) Obrik) 95,23 % 114,2 % 114,2 % 133,3 % (Target (Target (Target (Target RPJMD RPJMD RPJMD RPJMD 21 21 21 3 Obrik, Obrik, Obrik, Obrik, Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi 4 Obrik 20 Obrik 24 Obrik 24 Obrik 0,43 % 0,30 % 0,19 % 0,23 % (Target (Target (Target (Target RPJMD RPJMD RPJMD RPJMD 0,5 %) 0,4 %) 0,3 %) 0,2 %) 75,56 % (Target RPJMD 50 %, Realisasi 37,78 %) 136,6 % Target RPJMD 90 Obrik, Realisasi 123 Obrik 25 % (Target RPJMD 32 Obrik, Realisasi 8 Obrik) 114,2 % (Target RPJMD 21 Obrik, Realisasi 24 Obrik 0,12 % (Target RPJMD 0,1 %) 64,07 % (Target RPJMD 65 %, Realisasi 41,65 %) Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah 1 Persentase SKPD yang menyampaikan SPJ tepat waktu 2 3 92 81 94 83 95 Temuan audit BPK - Disclaim er WDP Disclaim er Belum di Audit Persentase sertifikat tanah aset pemerintah daerah - - 54,1 56 54 RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 56 NO 4 5 6 Bidang dan Indikator Persentase peningkatan pajak daerah Persentase peningkatan retribusi daerah Persentase kontribusi PAD terhadap belanja daerah Capaian Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 14,4 63,7 6,2 -5,3 14,8 5,46 -11,99 87,4 -30,07 -22,9 2,89 5,48 3,64 2,99 2,64 5 5 5 5 5 - - 1 2 3 80 80 85 85 85 80 80 85 90 90 85 90 90 90 90 85 85 90 90 95 75 307 208 - 17 603 629 618 599 645 90 90 100 100 100 90 90 95 95 95 2 2 3 1 1 275 96 303 190 134 Kepegawaian Daerah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Rata-rata Tingkat Pelanggaran Disiplin Pegawai (%) Tingkat Cakupan KAsus Pelanggaran Disiplin Pegawai yang Ditindaklanjuti/Diselesaika n (org) Persentase Pemenuhan Kebutuhan Pegawai SKPD dengan Kompetensi Pegawai (%) Persentase Pejabat yang Telah Mengikuti Diklat Aparatur sesuai Jenjang Jabatan (%) Persentase Ketersediaan Formasi dan Bezetting (%) Persentase Kesesuaian Latar Belakang Pendidikan/Pengalaman Kerja/Diklat yang Pernah Diikuti dengan Jabatan Struktural yang Diikuti (%) Persentase CPNSD yang Bersyarat Diangkat Menjadi PNSD (org) Persentase Jabatan Struktural yang Terisi Persentase Ketepatan Waktu Pelayanan Administrasi Kepegawaian (%) Tersedianya SDM Aparatur yang Berkualitas (%) Persentase Jumlah Peserta yang Diterima dalam Seleksi Praja IPDN (org) Meningkatnya Jumlah Aparat yang Mendapat Penghargaan (org) RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 57 NO 13 Bidang dan Indikator Menurunnya Tingkat Pelanggaran Disiplin Pegawai: ~ Kehadiran (%) ~ Pelanggaran Lainnya (org) Capaian Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 85 - 85 2 85 1 85 2 85 2 350.729 460.471 472.052 137.152 194.304 208.960 1 - 1 2 Ketahanan Pangan 1 2 3 4 Pengeluaran konsumsi rumah tangga (Rp) Pengeluaran konsumsi non pangan per kapita (Rp) Jumlah kebijakan ketahanan pangan dalam bentuk Perda dan Perbup Persentase Ketersediaan pangan (Ton) 436.974 * 178.297 * 1 3,383 2,377 2,811 2,768 - Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Statistik 1 2 Buku ”Kepulauan Selayar Dalam Angka” Buku ”PDRB kabupaten” Perpustakaan dan Kearsipan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10 11 Jumlah Pengunjung Perpustakaan Daerah (Org) Jumlah Anggota Perpustakaan Daerah (Org) Jumlah Layanan Sirkulasi/Peminjaman (Org) Jumlah Pegunjung layanan internet Layanan Mobil Keliling (Desa) Layanan Kapal Keliling (Pulau) Koleksi Buku Yang Tersedia di Perpustakaan Daerah (exp) Koleksi Koran (exp) Koleksi Koran (exp) Jumlah Desa/Kelurahan yang Mendapatkan Bantuan Buku Pengelolaan arsip secara baku (%) Peningkatan SDM pengelola kearsipan RKPD Kepulauan Selayar 2016 53.736 42.219 37.634 42.439 40.647 399 263 262 931 1.177 9.151 4.457 925 2.670 4.186 2.768 187 193 56 43 24 24 30 32 35 3 3 3 4 5 3.785 7.127 2.107 14.241 5.284 3 Judul 789 exp 6 Judul 114 exp 3 Judul 849 exp 5 Judul 92 exp 3 Judul 857 exp 8 Judul 136 exp 3 Judul 860 exp 7 Judul 124 exp 4 Judul 706 exp 7 Judul 82 exp 19 15 2 88 8 100 100 100 100 100 Belum Ada Belum Ada Belum Ada Belum Ada Belum Ada Page 58 Secara umum data-data di atas menujukkan adanya kecenderungan peningkatan kinerja di Bidang Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Selayar dalam lima Tahun terakhir. Namun demikian masih banyak capaiancapaian yang masih sangat perlu mendapat perhatian, antara lain mengenai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), masih tingginya Angka Putus Sekolah serta masih rendahnya persentase Guru yang memenuhi kualifikasi S1/DIV. Demikian halnya dengan kinerja di Bidang Kesehatan, terjadi peningkatan kinerja dari tahun ke tahun selama tahun 2010-2014, walupun jika dibandingkan dengan standar yang ada (Nasional maupun Provinsi), masih ada beberapa capaian yang rendah, antara lain cakupan Desa UCI, cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA, cakupan kunjungan bayi, dan lain-lain. Selanjutnya tentang kondisi jalan di Kabupaten Kepulauan Selayar, sampai Tahun 2010 terdapat panjang jalan 796,19 km yang terdiri dari 106,70 km berdasarkan Jalan Provinsi Keputusan yang sejak Menteri tanggal Pekerjaan 31 Desember Umum RI 2009 Nomor 631/KPTS/M/2009 telah berubah status menjadi Jalan Nasional dengan kondisi baik 3,00 km, sedang 31,64 km, rusak ringan 60,00 km dan rusak berat 12,06 km, dan 689,49 km Jalan Kabupaten dengan kondisi baik 400,94 km, sedang 80,30 km, rusak ringan 107,30 km dan rusak berat 100,95 km. Sedangkan jembatan kabupaten jumlah 141 buah (panjang 1.181 m), dengan kondisi baik 95 buah (911,0 m), sedang 19 buah ((88,50 m), rusak ringan 16 buah (80,50 m) dan rusak berat 11 buah (101,0 m) serta rencana jembatan/sungai 4 buah. Mengenai kondisi prasarana dan sarana sumber daya air dan irigasi sampai akhir tahun 2010 di Kabupaten Kepulauan Selayar yang terdata sebanyak 27 daerah irigasi (DI) dan sebagai irigasi desa kategori irigasi semi teknis dengan luas daerah potensial sebanyak 4.280 Ha dan luas daerah funsional sebanyak 2.415 Ha. Pengembangan pengelolaan sumber daya air (SDA) untuk irigasi dan air bersih kedepan sangat perlu untuk dikembangkan, disebabkan semakin menurunnya kualitas dan kuantitas sumber daya air akibat penebangan liar, penambangan galian golongan C dan juga pola pertanian yang berpindah-pindah oleh masyarakat yang mengakibatkan gundulnya hulu sungai dan tergerusnya daerah aliran sungai (DAS). Aktifitas pertanian masyarakat di pulau Jampea sering mengalami gagal panen hingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat setempat, walaupun pada pulau tersebut telah ada beberapa daerah irigasi dengan kategori irigasi desa (semi teknis) yang kondisi RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 59 fisiknya belum memadai untuk mengairi areal persawahan yang ada. Demikian pula kondisi geografis Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri dari gugusan kepulauan yang sebagian penduduknya berprofesi sebagai petaninelayan yang masih memakai pola pertanian berpindah-pindah yang menyebabkan tingginya kerawanan akan bencana terutama longsornya pinggir sungai akibat banjir, abrasi pantai dan pendangkalan sedimen pada muara intrusi air laut ke darat yang dapat mengancam permukiman penduduk pesisir pantai, berkurangnya sumber air tanah/tawar maupun kerusakan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan. Upaya pemerintah untuk mendapatkan bantuan pembangunan di bidang energi listrik selama lima tahun terakhir, telah memberikan dampak yang cukup sugnifikan. Hal ini terlihat dari realisasi pembangunan jaringan listrik interkoneksitas dan pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu yang sudah dapat dirasakan oleh hampir sebahagian besar penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar. Penambahan kapasitas pembangkit PLTD milik PLN, meningkat dari 3.288 kW pada 2005 menjadi 5.836 kW pada 2009. Pada saat yang sama, pemerintah daerah juga memberikan bantuan mesin pembangkit untuk wilayah-wilayah yang belum atau sulit terjangkau jaringan listrik, termasuk pemberian PLT Surya yang tersebar di 42 desa di wilayah kepulauan sebanyak 2.304 unit. Khususnya pada wilayah kepulauan yang sebahagian besar desa - desa yang ada diwilayah kepulauan belum menikmati listrik, masyarakat mengandalkan penerangan dengan lampu petromaks atau lampu teplok dan sebahagian dengan pembangkit listrik tenaga diesel yang tentu saja membutuhkan biaya yang cukup besar. Mengingat jumlah terbesar penduduk miskin terdapat di wilayah kepulauan, maka salah satu alternative penanggulangan peyediaan penerangan listrik adalah dengan penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang secara ekonomis dapat meringankan beban biaya hidup masyarakat miskin. Berdasarkan tabel di atas juga diketahui bahwa kinerja pelayanan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta Keluarga Berencana, masih perlu terus ditingkatkan. Khusus dalam hal perlindungan anak, perlu kelompok peningkatan anak dalam pembinaan proses kelompok perencanaan anak dan dan pelibatan penyelenggaraan pembangunan. Dalam bidang KB, masalahnya adalah masih tingginya persentase kelurga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I. Dalam bidang pelayanan sosial, secara umum kinerja pemerintah dapat dikatakan masih kurang, antara lain ditunjukkan dengan masih RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 60 rendahnya cakupan penanganan keluarga berumah tidak layak huni, wanita rawan sosial ekonomi serta masih rendahnya penanganan anakanak terlantar. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten telah menerbitkan beberapa regulasi dalam bentuk Peraturan Bupati sebagai bentuk kebijakan ketahanan pangan daerah antara lain: 1. Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 23 Tahun 2919 tentang Dewan Ketahanan pangan; 2. Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 1 Tahun 2012 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal; 3. Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 3 Tahun 2013 tentang Dewan Ketahanan Pangan; 4. Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 45.a Tahun 2013 tanggal 26 Desember 2013 tentang Pelayanan SPM Bidang Ketahanan Pangan; 5. Peraturan Bupati Kepulauan Selayar Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah; Selanjutnya capaian kinerja dalam ketenagakerjaan selama Tahun 2006 – 2010 diuraikan sebagai berikut: 1. Tersedianya data base tenaga kerja daerah pada Tahun 2008. 2. Tersedianya instruktur dan pengelola Balai Latihan Kerja (BLK) yang professional 3. Telah dilaksanakan pendidikan dan pelathan bagi pencari kerja sebanyak 50 orang pada tahun 2008 dan sebanyak 60 orang pada tahun 2010. 4. Tersediannya sarana dan prasarana BLK yang memadai sejak Tahun 2008. 5. Tersedianya bahan dan materi pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja, melalui kegiatan pengadaan bahan materi pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja pada Tahun 2010. 6. Terlaksananya pelatihan-pelatihan di BLK. 7. Telah dilaksanakan pelatihan kerja pemagangan yang diikuti 4 orang pada Tahun 2008 dan 5 orang pada tahun 2009. 8. Telah dilaksanakan kegiatan padat karya dan perluasan kesempatan kerja. 9. Telah dilaksanakan pemberian bantuan alat perbengkelan pada 5 (lima) kelompok (15 orang) tenaga kerja pada tahun 2009, pendampingan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 61 usaha baru 1 paket, pengadaan bibit cangkeh 1 paket dan perintisan jalan tani 1 paket pada tahun 2008. 10. Meningkatnya kualitas pelayanan informasi pasar kerja, melalui penyebaran informasi pasar kerja dan bursa kerja online paa tahun 2009. 11. Terjaganya keselamatan dan kesehatan para tenaga kerja, melalui kegiatan pemantauan, pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum serta keselamatan dan kesehatan kerj pada tahun 2010 Adapun dalam bidang ketransmigrasian, beberapa indikator kinerja yang telah dicapai antara lain tersedianya lokasi sebagai areal lokal transmigrasi, melalui kegiatan Survey Identifikasi Calon Areal (SICA), serta meningkatnya kesejahtraan transmigran lokal, melalui pemberian bantuan kepada keluarga transmigran lokal. Disamping itu juga telah tersedia peta pengukuran yang berstatus tanah negara areal penggunaan lain (APL). Layanan perpustakaan merupakan saah satu jenis layanan publik yang sangat penting mengingat berhubungan langsung dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia masyarakat da sumber daya manusia aparatur. Oleh karena itu perhatian Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar terhadap kinerja layanan ini cukup besar, antara lain dengan penyediaan fasilitas dan sarana perpustakaan penunjang seperti mobil perpustakaan keliling dan kapal perpustakaan keliling. Adapun kinerja layanan Perpustakaan Daerah Kabuaten Kepulauan Selayar dalam 5 (lima) tahun terakhir boleh dikatakan cukup baik, antara lain ditunjukkan dengan tingginya jumlah pengunjung setiap tahunnya serta senantiasa bertambahnya jumlah anggota. Namun demikian dalam rangka lebih meningkatkan kinerja layanan ini maka penambahan koleksi buku perlu terus mendapat perhatian utama, mengingat jumlah buku yang masih kurang. 2.2.2.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan Adapun analisis kinerja atas layanan urusan pilihan dilakukan terhadap indikator-indikator pemerintahan daerah kinerja Kabupaten, penyelenggaraan yaitu bidang urusan urusan pilihan pertanian, kehutanan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata, kelautan dan perikanan, perdagangan, industri dan ketransmigrasian. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 62 Tabel 2.16 Hasil Analisis Kinerja Penyelenggaraan Layanan Urusan Pilihan Di Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010-2014 Capaian Kinerja NO Bidang dan Indikator 2010 Pertanian Produksi padi sebagai 1 bahan pangan utama 21.737 (Ton/tahun) Kontribusi sektor 2 pertanian/perkebunan 39,28 terhadap PDRB (%) Kontribusi sub sektor tanaman bahan 3 8,86 makanan terhadap PDRB (%) Kontribusi sub sektor tanaman perkebunan 4 12,85 terhadap PDRB (%) Kontribusi sub sektor peternakan terhadap 5 0,51 PDRB (%) Rehabilitasi hutan dan 6 200 lahan kritis (ha) *) Kerusakan Kawasan 7 9.803,07 Hutan (ha) **) Kontribusi sektor 8 kehutanan terhadap 0,05 PDRB (%) Energi dan Sumber Daya Mineral Pertambangan tanpa 40,02 1 ijin (%) Pertambangan yang 59,98 2 memiliki izin (%) Kontribusi sektor 3 pertambangan terhadap PDRB Pariwisata Kunjungan Wisman 1 (org) 2 Kunjungan wisnu (org) Kontribusi sektor 3 pariwisata terhadap PDRB (target 5%) Persentase kontribusi sektor pariwisata 4 terhadap PAD (target 5%) Persentase restoran 5 (target 100 buah) Persentase penginapan/hotel 6 (target 25 buah) RKPD Kepulauan Selayar 2016 2011 2012 2013 2014 23.273 26.276 28.154 28.365 39,39 39,28 38,94 - 8,75 8,61 8,51 - 12,39 11,84 11,26 - 0,51 0,50 0,49 - 200 1.072,64 1.293,84 1.267,25 9.803,07 9.803,07 9.803,07 370,83 0,05 0,05 0,05 - 45,17 39,75 39,75 76,92 54,83 60,25 60,25 23,08 - - - - 218 142 98 124 174 5.470 4.377 4.645 4.005 4.379 6,19 6,91 7,98 8,28 9,11* 117 2 6 35 98,2 25 25 30 40 40 64 64 64 68 72 Page 63 Capaian Kinerja NO Bidang dan Indikator Persentase obyek & daya tarik wisata (odtw) 7 yang dikelola (Target 37 odtw) Perikanan dan Kelautan 1 Produksi Ikan Konsumsi ikan 2 (kg/org/th) Luas budi daya ikan 3 karang (M2) Persentase luas lahan budidaya rumput laut 4 (%) Jumlah nelayan yang 5 mempunyai armada dan alat tangkap Persentase kontribusi sektor perikanan dan 6 kelautan terhadap PDRB Perdagangan Kontribusi sektor 1 Perdagangan terhadap PDRB Cakupan bina kelompok 2 pedagang/usaha informal Perindustrian Kontribusi sektor 1 Industri terhadap PDRB* Kontribusi industri 2 rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri 3 Pertumbuhan Industri. Cakupan bina 4 kelompok pengrajin 2010 2011 2012 2013 2014 27 27 27 27 27 15.696,3 19.906,1 29.875,9 43,70 44,30 44,80 45,67 46,12 5914,0 5914,0 5914,0 3456,0 3456,0 2,53 2,84 3,12 3,43 3,78 5.976 6.505 7.031 7.039 7.165 4,36 4,61 4,62 9,81 10,2* - 55,02 58,102 61,445 65,246 - 34 34 34 38 5,26 5,01 4,47 4,48 - - - - - - - - - - - - - - - 28.573,0 28.959,2 Data di atas menunjukkan bahwa kinerja bidang perikanan dan kelautan cukup baik antara lain dibuktikan dengan terjadinya peningkatan produksi perikanan dari tahun ke tahun serta telah mencapai target pemerintah Daerah. Namun demikian adalah masih perlu terus ditingkatkan upaya peningkatan kontribusi sektor perikanan dan keluatan terhadap PDRB yang baru mencapai 9,81% sampai pada Tahun 2009. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 64 2.2.3. Aspek Daya Saing Daerah Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan Kabupaten lainnya yang berdekatan. Aspek daya saing daerah teridir dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinfestasi dan sumber daya manusia. Namun karena keterbatasan data, hanya dapat ditayangkan data aspek daya saing daerah fokus kemampuan ekonomi daerah sebagai berikut: Tabel 2.17 Hasil Analisis Kemampuan Ekonomi Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010-2014 Capaian Kinerja Indikator Kinerja 2010 2011 2012 2013 Pengeluaran konsumsi 211.250 rumah tangga per kapita No 1 2 Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita 2.3. - - - 2014 - 138.276 - Permasalahan Pembangunan Daerah 2.3.1. Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar telah melaksanakan pembangunan pada seluruh aspek kehidupan masyarakat dengan hasil yang cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari semakin membaiknya berbagai indikator pembangunan. Namun demikian, sebagai Kabupaten yang secara geografis wilayahnya terdiri dari pulau-pulau dan satu-satunya kabupaten yang terpisah dari daratan pulau sulawesi, sampai saat ini Kabupaten Kepulauan Selayar tetap menyandang banyak permasalahan, baik dari eksternal maupun internal. Permasalahan dan tantangan yang dihadapi Kabupaten Kepulauan Selayar meliputi permasalahan dan tantangan yang terkait dengan infrastruktur wilayah, daya dukung lingkungan dan sumber daya alam, ketahanan sosial dan budaya, kapasitas dan kualitas pemerintahan, kerjasama regional dan daya saing ekonomi daerah. A. Pembangunan Pendidikan Pendidikan merupakan kebutuhan dasar masyarakat dan merupakan prasyarat utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing Kabupaten Kepulauan Selayar di tingkat global. Penyelenggaraan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 65 pendidikan menjadi perhatian pemerintah daerah, dunia semua usaha pemangku dan kepentingan masyarakat. baik Permasalahan pendidikan ditandai dengan masih banyaknya prasarana dan sarana pendidikan dasar yang perlu diperbaiki dan peningkatan proses belajar mengajar agar lulusan dapat lebih berkualitas. Dalam hal ini perlu juga ditingkatkan kualitas sumber daya manusia pendidikan agar metode dan proses dapat diterima oleh peserta didik, sehingga proses pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Permasalahan lainnya adalah masih terbatasnya tenag pendidik dan kependidikan, masih rendahnya aksesibilitas dari dan ke wilayah kepulauan sehingga menyebabkan tenaga pendidik yang bertugas di wilayah kepulauan mengalami kesulitan dalam menjangkau sekolah-sekolah yang ada di wilayah tersebut. Penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Kepulauan Selayar dikembangkan untuk mendorong peningkatan daya saing dearah, melalui penyediaan sistem penyelenggaraan pendidikan yang penyediaan prasarana dan sarana pendidikan yang berkualitas, berkualitas dan berstandar internasional, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengajaran yang handal, kualitas sumber daya manusia pendidikan yang mumpuni, sistem pendidikan yang komprehensif, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan dan penerapan sistem rayonisasi dalam penerimaan peserta didik baru. B. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan secara umum telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. permasalahan Namum demikian masih ditemukan beberapa yang perlu penyelesaian dan mendapat perhatian semua pemangku kepentingan antara lain: belum optimalnya pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan, masih adanya angka kematian ibu dan anak, keterbatasan jumlah dan mutu tenaga kesehatan, serta penyebarannya yang kurang merata, pelayanan pada rumah sakit dan puskesmas juga masih perlu ditingkatkan kualitasnya, masih tingginya angka kesakitan penyakit menular dan tidak menular, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan, masih terbatasnya tenaga medis, antara lain dokter ahli dan tenaga medis lainnya. Penyelenggaraan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Selayar dikembangkan dengan mendorong promosi kesehatan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap kesehatan lingkungan dan perorangan, optimalisasi sistem jaminan pelayanan kesehatan bagi warga Kabupaten RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 66 Kepulauan Selayar khususnya keluarga miskin, peningkatan sarana/fasilitas kesehatan, penyempurnaan sistem rujukan, optimalisasi kegawat daruratan, pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan, serta peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana kesehatan. C. Kebutuhan Infrastruktur Dasar Masyarakat Penyelenggaraan pembangunan infrastruktur Kepulauan Selayar di Kabupaten dikembangkan untuk mendorong peningkatan daya saing daerah, melalui penyediaan sistem jaringan jalan, alat transportasi darat, laut dan udara, ketersediaan energi listrik beserta jangkauang listrik ke desa-desa, cakupan air bersih dan air minum masih sangat membutuhkan perhatian khusus dari segenap pemangku kepentingan khususnya Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar. Secara umum, permasalahn yang dihadapi selama ini adal peningkatan infrastruktur jalan. Dimana masih adanya panjang jalan nasional yang belum mantap, terutama di bagian selatan daratan Selayar. Hal ini terjadi mengingat alokasi anggaran dari pemerintah untuk membiayai pemeliharaan dan atau peningkatan kualitas jalan nasional dimaksud belum dapat memenuhi kebutuhan yang seharusnya. Jaringan listrik PLN serta rasio elektrifikasi kabupaten belum mampu menjangkau seluruh desa yang ada di daratan dan kepulauan selayar. Hal ini terjadi disebabkan antara lain masih adanya warga masayarakat yang enggan menghibahkan pohon miliknya untuk ditebang dan dilalui jaringan listrik PLN, juga disebabkan karena keterbatasan anggaran yang dialami oleh PLN sendiri. Sumber air tawar yang memang tidak ada khususnya di wilayah kepulauan, sehingga membutuhkan teknologi tersendiri dalam memenuhi ketersediaan air tawar. Panjang jaringan irigasi belum mampu menjangkau seluruh areal persawahan yang ada, sehingga panen sawah yang seharusnya dapat dilaksanakan empat kali setahun, tidak dapat dilaksanakan, serta masih adanya kecamatan atau desa yang belum dijangkau oleh jaringan telekomunikasi seluler. Serta sarana dan prasarana untuk aksesibilitas dari dan menuju kawasan atau tujuan wisata. D. Perumahan dan Permukiman Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penyediaannya menjadi tanggung jawab pemerintah. Pemenuhan kebutuhan rumah masih dihadapkan pada masalah penyediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 67 Kabupaten Kepulauan Selayar. Sementara kebutuhan rumah terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan keluarga baru. Permasalahan lainnya terkait kondisi dan kualitas lingkungan adalah permukiman yang kurang sehat dan tertata. Meskipun luas permukiman kumuh cenderung menurun, namun peningkatan kualitas lingkungan permukiman perlu terus dilakukan untuk mencegah terjadinya permukiman kumuh baru. Selain itu masih banyak kawasan permukiman kumuh liar yang menempati lahan publik misalnya sepanjang bantaran sungai dan lahan bertebing atau landai. E. Reformasi Birokrasi Reformasi birokrasi merupakan konsep dengan ruang lingkup yang luas, mencakup pembenahan struktural, prosedural, kultural, dan etika birokrasi. Birokrasi diharapkan menjadi pelayan masyarakat, abdi negara dan teladan bagi masyarakat. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar sudah melakukan berbagai program dalam rangka reformasi birokrasi, antara lain: penataan struktur birokrasi, penataan distribusi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sistem seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan promosi PNS secara terbuka, pengembangan Sistem Elektronik Pemerintah (e-Government). Permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi antara lain pelaksanaan konsep reformasi birokrasi secara efisien dan efektif, pembenahan birokrasi menyangkut perubahan sikap dan tingkah laku (mind set) seluruh aparat pemerintahan secara terpadu dan Berkesinambungan. Selain itu upaya penataan kelembagaan atau institusi yang efisien dengan tata laksana yang jelas (transparan), kapasitas SDM yang profesional dan Akuntabilitas tinggi serta pelayanan publik yang prima. Kemudian, permasalahan lainnya dalam konteks ini adalah mensinergikan antar lembaga pemerintah dan belum optimalnya sinergitas pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mewujudkan birokrasi yang profesional. F. Penataan Ruang RTRW merupakan dokumen yang pemanfaatan ruang memberikan arah kebijakan dalam waktu 20 tahun mendatang yang telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kepulauan Selayar 2012-2032. Dalam praktiknya, pembangunan seringkali dihadapkan pada masalah keterbatasan lahan, sementara kebutuhan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 68 pembangunan terus meningkat. Pemanfaatan ruang kota seringkali melebihi kapasitas daya dukungnya dan tidak sesuai dengan rencana tata ruang yang ada. Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan penataan ruang adalah peningkatan efektivitas RTRW sebagai instrumen pembangunan yang secara konsisten digunakan untuk mewujudkan ruang kota yang aman, nyaman dan berkualitas. Pengendalian pemanfaatan ruang belum dilakukan secara konsisten dikarenakan belum lengkapnya perangkat dan piranti peraturan untuk menunjang pelaksanaan RTRW. Penyelesaian permasalahan terkait penataan ruang tersebut menjadi tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu dengan memperkuat pengendalian pemanfaatan ruang (sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang) melalui penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi yang tegas. G. Pembangunan Bidang Ekonomi Dalam pembangunan bidang ekonomi masih terdapat berbagai permasalahan yang menjadi isu strategis. Antara lain, sebagian penduduk yang bermata pencaharian nelayan masih menggunakan alat tangkap tradisional, sehingga potensi ikan yang bisa ditangkap relatif belum optimal. Usaha perikanan tangkap yang dilakukan oleh nelayan umumnya masih bersifat subsisten, sehingga susah untuk melakukan transaksi komoditas ikan di pasar regional maupun nasional yang umumnya menargetkan quota ikan dalam skala yang relatif besar. Di sektor pertanian, masih adanya sawah yang belum teraliri jaringan irigasi yang ada, sehingga panen hanya bisa dua atau tiga kali setahun, dengan hasil yang juga belum optimal. Di sektor perkebunan, banyaknya tanaman perkebunan seperti cengkeh yang tumbang akibat terjangan angin yang terjadi pada musim timur, sehingga hasil panen produksi cengkeh menurun. Dengan demikian, maka perlu adanya peremajaan kembali tanaman cengkeh yang sudah hampir lapuk ditelan usia. Selanjutnya, kendala yang dihadapi para peternak adalah rendahnya tingkat ketersediaan hijauan makanan ternak dan munculnya jenis penyakit ternak, sehingga petani mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak yang kemudian akan berimplikasi pada besaran produksi ternak setiap tahun. Permasalahan iklim investasi yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Selayar diantaranya adalah belum maksimalnya kebijakan pelayanan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 69 terpadu satu pintu, penanaman modal yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, kewenangan pelayanan terpadu satu pintu pada saat ini hanya sebatas menerima berkas dokumen izin dan non izin selanjutnya akan diproses oleh SKPD terkait. Melihat tujuan dibentuknya pelayanan terpadu satu pintu adalah untuk mengurangi prosedur dan mempercepat waktu proses perizinan, maka kondisi yang terjadi saat ini belum menunjukan proses yang ideal. Selanjutnya, selain permasalahan perizinan dan kepastian investasi dalam perbaikan iklim investasi, juga dipengaruhi oleh kondisi dan ketersediaan infrastruktur, kondisi ketentraman dan ketenagakerjaan. Infrastruktur yang perlu mendapat perhatian sistem adalah jalan, pelabuhan, bandar udara dan sistem transportasi yang masih belum mendukung secara maksimal bagi dunia usaha. Permasalahan lainnya adalah mensinergikan antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mewujudkan perbaikan iklim investasi. H. Kedaulatan Pangan Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling hakiki bagi manusia. Pemenuhan kebutuhan pangan merupakan hal yang mutlak harus dipenuhi agar kelangsungan hidup masyarakat terjaga dengan baik. Permasalahan kedaulatan pangan yang perlu mendapat perhatian antara lain: ketersediaan bibit pangan, ketersediaan lahan dan pupuk serta jaringan irigasi yang baik, kemampuan budidaya petani, kontinuitas pemenuhan gizi masyarakat, aksesibilitas masyarakat atas pangan, pola konsumsi pangan, peningkatan mutu dan keamanan pangan, penguatan jalur distribusi pangan, dan kehandalan kelembagaan pangan dan gizi. Dalam rangka meningkatkan kedaulatan pangan di Kabupaten Kepulauan Selayar perlu upaya untuk meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan terutama kelembagaan yang menangani masalah pangan dan gizi. Peningkatan aksesibilitas Pangan menjadi prioritas utama yang perlu diperhatikan mengingat Kabupaten Kepulauan Selayar bukan merupakan daerah lumbung pangan, sehingga sangat bergantung pada pasokan pangan daerah sekitarnya. Upaya peningkatan ketersediaan pangan perlu dilakukan terutama dalam kaitannya dengan distribusi komoditas kebutuhan pokok. Selain itu, ketatnya persaingan pasar antara produk domestik dengan produk impor diduga menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat di pasar. Permasalahan lainnya adalah mensinergikan antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 70 mewujudkan kedaulatan pangan di Kabupaten Kepulauan Selayar yang berkelanjutan. I. Keuangan Daerah Pembangunan Kabupaten ketersediaan anggaran yang Kepulauan memadai. Selayar Mobilisasi perlu didukung sumber-sumber pendanaan pembangunan tidak saja bergantung pada sumber pembiayaan konvensional, akan tetapi perlu melihat sumber-sumber pembiayaan nonkonvensional. Permasalahan umum dalam pembiayaan pembangunan daerah adalah meningkatkan dan memobilisasi sumber-sumber pembiayaan pembangunan daerah baik yang konvensional maupun non-konvensional. Tata kelola keuangan daerah perlu terus ditingkatkan terutama untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia pengelola keuangan daerah di semua tingkat pemerintah, kecamatan, kota/kabupaten. Selain itu, mulai dari desa/kelurahan, peningkatan profesionalisme seluruh pegawai Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar juga masih perlu mendapat perhatian khusus guna mewujudkan manajemen keuangan Kabupaten Kepulauan Selayar menjadi lebih akuntabel, efektif, efisien dan transparan serta sesuai standar yang ditentukan. 2.3.2. Isu Strategis Daerah Dari berbagai permasalahan dalam pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Kepulauan Selayar, maka secara eksplisit dirumuskan isu-isu strategis berdasarkan permasalahanpermasalahan pembangunan daerah, tantangan dan potensi unggulan pembangunan daerah kedepan, yang meliputi sosial-budaya, ekonomi-keuangan dan aspek fisik-lingkungan, legal-kelembagaan, dan memperhatikan isu strategis propinsi dan nasional, sebagai berikut: 1. Pembangunan dan pelayanan jaringan infrastruktur wilayah (jalan, jembatan, pelabuhan, listrik dan air bersih); 2. Peningkatan akses, mutu dan relevansi layanan pendidikan dan pembangunan kesehatan; 3. Peningkatan daya saing daerah melalui peningkatan promosi dan destinasi pariwisata, pemberdayaan usaha ekonomi produktif, pembangunan koperasi, UKM, perdagangan dan industri; 4. Peningkatan produksi dan kualitas hasil pertanian, perkebunan , peternakan dan perikanan; RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 71 5. Pengelolaan sumber daya air dan peningkatan kapasitas infrastruktur irigasi; dan 6. Reformasi birokrasi dan penguatan kapasitas kelembagaan politik, demokrasi, kualitas SDM dan manajemen keuangan daerah. Tabel. 2.18 Keterkaitan Isu Strategis dan Prioritas Program Tingkat Nasional, Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016 Isu Stretegis dan Program Prioritas NO Provinsi Kabupaten Nasional Sulawesi Selatan Kepulauan Selayar (1) (2) (3) (4) 1 NAWA CITA yaitu: 1. Meningkatkan 1 Pembangunan dan pelayanan 1. Menghadirkan kembali Produksi dan jaringan infrastruktur wilayah negara untuk Kualitas Hasil melindungi segenap Produksi (jalan, jembatan, pelabuhan, bangsa dan memberi Pertanian; listrik dan air bersih); rasa aman pada seluruh Warga Negara; 2. Peningkatan Akses 2 Peningkatan akses, mutu dan 2. Membangun tata kelola dan Kualitas relevansi layanan pendidikan Pemerintahan yg Sumber Daya dan pembangunan kesehatan; bersih, efektif, Manusia; demokratis dan 3 Peningkatan daya saing daerah terpercaya; 3. Peningkatan melalui peningkatan promosi 3. Membangun Indonesia kapasitas dari pinggiran dg pengelolaan dan destinasi pariwisata, memperkuat daerahLingkungan Hidup; daerah dan desa dlm pemberdayaan usaha ekonomi kerangka Negara 4. Pembangunan produktif, pembangunan Kesatuan; Industri koperasi, UKM, perdagangan 4. Memperkuat kehadiran Pengolahan dan Negara dalam Peningkatan dan industri; melakukan reformasi Pelayanan Publik; 4 Peningkatan produksi dan sistem dan penegakan hukum yang bebas 5. Pembangunan kualitas hasil pertanian, korupsi, bermartabat Infrastruktur dan terpercaya; Wilayah & perkebunan , peternakan dan 5. Meningkatkan kualitas Permukiman perikanan; hidup manusia dan untuk Perkuatan masyarakat Indonesia; Konektifitas 5 Pengelolaan sumber daya air 6. Meningkatkan Regional dan dan peningkatan kapasitas produktivitas rakyat Nasional. dan daya saing di pasar infrastruktur irigasi; dan internasional; 6 Reformasi birokrasi dan 7. Mewujudkan 11 Prioritas RPJMD kemandirian ekonomi Provinsi 2013-2018 : penguatan kapasitas dengan menggerakkan 1. Gratis SPP bagi kelembagaan politik, demokrasi, sektor-sektor strategis mahasiswa baru, ekonomi domestik; baik PTN maupun kualitas SDM dan manajemen 8. Melakukan revolusi PTS; keuangan daerah. karakter bangsa; 2. Bantuan Lima Juta 9. Memperteguh Paket Bibit kebhinekaan dan Pertanian, RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 72 2 memperkuat restorasi sosial; VISI, MISI, DAN AGENDA NAWA CITA 1. Mengejar peningkatan daya saing 2. Meningkatkan kualitas manusia, termasuk melalui pembangunan mental 3. Memanfaatkan dan mengembalikan potensi yang hilang di sektor maritim dan kelautan 4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan basis yang kuat dan berkualitas 5. Mengurangi ketimpangan antarwilayah 6. Memulihkan kerusakan lingkungan 7. Memajukan kehidupan bermasyarakat 3. 4. 5. 6. 7. NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA 3 8. 1. Membangun untuk manusia dan masyarakat; 2. Upaya peningkatan 9. kesejahteraann, kemakmuran, 10. produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah kebawah, tampa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku11. pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan; 3. Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem RKPD Kepulauan Selayar 2016 Peternakan, Perkebunan, Perikanan dan 100 juta Bibit Tanaman Hutan; Bantuan Modal Pengembangan Usaha Mikro Kecil; Bantuan paket modal pengembangan 100 wirausaha pedesaan pada setiap desa; Dukungan Fasilitasi dan Regulasi Pembangunan Industri minimal 24 unit sesuai Potensi Kab/Kota; Membuka 500 ribu lapangan kerja baru; Bantuan Paket peningkatan kualitas Rumah Rakyat Miskin Melanjutkan Pendidikan Gratis sampai tingkat SMA; Melanjutkan kesehatan gratis; Gratis biaya pendidikan bagi mahasiswa terpilih untuk sekolah Kejuruan Khusus seperti sekolah penerbangan, pramugari, SMK pertanian, perkebunan, perikanan dan melanjutkan beasiswa bagi mahasiswa S2 dan S3 secara terbatas; Gratis peningkatan kualitas pengajar melalui Boarding School untuk ; Guru SD, SMP, SMA, Guru Mengaji, Mubalig, Khatib dan Alim Ulama. 9 Prioritas RPJMD Kabupaten Kepulauan Selayar 2010-2015: 1. Peningkatan akses, mutu, dan relevansi layanan pendidikan dan perpustakaan; 2. Peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat masyarakat; 3. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur dan pelestarian lingkungan hidup; 4. Pengembangan UMKM dan Koperasi; 5. Perluasan kesempatan kerja dan kualitas angkatan kerja; 6. Peningkatan pengelolaan potensi dan produksi perikanan pertanian danPengembangan industri pengolahan dan perdagangan hasil pertanian dan perikanan; 7. Peningkatan pengelolaan pariwisata dan kebudayaan; 8. Peningkatan pelayanan pemerintahan umum dan sosial; dan 9. Peningkatan pelayanan keagamaan. Prioritas RPJM Ketiga, RPJPD 2005 – 2025 : 1. 2. 3. 4. Upaya peningkatan pendapatan daerah. Perbaikan income perkapita masyarakat. Perbaikan system pemasaran khususnya untuk komoditas perikanan. Pemanfaatan jasa kelautan melalui pengembangan pariwisata bahari. Page 73 3 DIMENSI PEMBANGUNAN 1. DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA a. Pendidikan b. Kesehatan c. Perumahan d. Mental / Karakter 2. DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN a. Kedaulatan pangan b. Kedaulatan Energi & Ketenagalistrikan c. Kemaritiman dan Kelautan d. Pariwisatan dan Industri 3. DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHAN a. Antar kelompok Pendapatan b. Antar wilayah: (1) Desa, (2) Pinggiran, (3) Luar Jawa, (4) Kawasan Timur KONDISI PERLU 1. Kepastian dan Penegakan Hukum 2. Keamanan dan Ketertiban 3. Politik & Demokrasi 4. Tata Kelola & RB Sumber : RKP Nasional Tahun 2015, RKPD Provinsi Sulsel Tahun 2016 ~ RPJMD Provinsi Sulsel Tahun 2013-2018 dan RPJMD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010 – 2015 serta RPJM ketiga RPJPD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2005 – 2025. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 74 BAB III. RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Bab ini memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Bagian ini mengemukakan tentang arah nasional di bidang ekonomi yang bersumber dari dokumen RKP Nasional, RKPD Provinsi dan juga kebijakan di bidang ekonomi dalam dokumen RPJMD/RPJPD Kabupaten. Arah kebijakan ekonomi daerah ditujukan untuk mengimplementasikan program dan mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah, serta isu strategis daerah, sebagai payung untuk perumusan prioritas program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakaan pada tahun rencana. 3.1.1. Arahan Nasional di Bidang Ekonomi pada RKP Nasional RPJMN 2015 – 2019 memuat visi pembangunan nasional untuk Tahun 2015 – 2019 yaitu "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong". Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) Misi Pembangunan yaitu: 1. mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan; 2. mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum; 3. mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim; 4. mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera; 5. mewujudkan bangsa yang berdaya saing; 6. mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional; dan 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan; Visi dan Misi tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam 9 agenda prioritas pembangunan yang biasa disebut dengan NAWA CITA yaitu: 1. menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh Warga Negara; 2. membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 75 3. membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan; 4. memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya; 5. meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia; 6. meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; 7. mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik; 8. melakukan revolusi karakter bangsa; dan 9. memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial; Untuk mendukung visi, misi, dan agenda Nawa Cita, maka beberapa kebijakan yang diprogramkan menuju indonesia yang jauh lebih baik adalah: 1. mengejar peningkatan daya saing; 2. meningkatkan kualitas manusia, termasuk melalui pembangunan mental; 3. memanfaatkan dan mengembalikan potensi yang hilang di sektor maritim dan kelautan; 4. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan basis yang kuat dan berkualitas; 5. mengurangi ketimpangan antar wilayah; 6. memulihkan kerusakan lingkungan; dan 7. memajukan kehidupan bermasyarakat; Adapun strategi pembangunan nasional yang diajukan yaitu: RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 76 Tabel 3.1. Norma Pembangunan Kabinet Kerja dan Dimensi Pembangunan NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA 1) 2) 3) Membangun untuk manusia dan masyarakat; Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelakupelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan; Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem 3 DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA Pendidikan Kesehatan DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHAN Kedaulatan Pangan Antarkelompok Pendapatan Kedaulatan Energi & Ketenagalistrikan Perumahan KemaritimandanKela Mental / Karakter Pariwisata dan Antarwilayah: (1) Desa, (2) Pinggiran, (3) LuarJawa, (4) KawasanTimur KONDISI PERLU Kepastian dan Penegakan Hukum Keamanan dan Ketertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA Beberapa tabel berikut ini menampilkan informasi yang memuat Sasaran Makro RPJMN 2015-2019, Sasaran dan Asumsi Makro, Rincian Pertumbuhan dari sisi pengeluaran dan dari sisi produksi, serta kebutuhan investasi demi mencapai sasaran makro yang ditetapkan. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 77 Tabel 3.2. Sasaran makro RPJMN Tahun 2015 - 2019 2014* (Baseline) 2015 2019  Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,83 (metode lama) 69,4 (metode baru) 76,3 (metode lama)  Indeks Pembangunan Masyarakat1 0,55 - Meningkat  Indeks Gini 0,41 0,40 0,36  Pertumbuhan ekonomi 5,1% 5,7% 8,0%  PDB per Kapita (Rp ribu) tahun dasar 2010 43.403  PDB per Kapita (Rp ribu) tahun 40.785 dasar 2000 - 72.217  Tingkat Kemiskinan 10,96 % *) 10,3 7,0-8,0%  Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5,94% 5,6% 4,0-5,0% Indikator Pembangunan Manusia dan Masyarakat Sumber : Paparan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas pada acara Rakorbangpus 2015 Tabel 3.3. Sasaran dan Asumsi Makro 2015 2016 Indikator RPJMN APBN-P RPJMN RKP 5,8 5,7 6,6 6,6 Inflasi (%, yoy) 5,0 5,0 4,0 4,0 Tingkat bunga SPN 3 bulan (%) 6,2 6,2 6,0 5,0 Nilai tukar (Rp/US$) 12.200 12.500 12.150 12.600 70,0 60 85,0 65 Lifting Minyak (ribu barel per hari) 849,0 825 880,0 830 Lifting Gas (MBOEPD) 1.177 1.221 1.150,0 1.150 Pertumbuhan yoy) ekonomi Harga Minyak (US$/barel) (%, Mentah Sumber : Paparan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas pada acara Rakorbangpus 2015 RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 78 SISI PENGELUARAN Tabel 3.4.Rincian Pertumbuhan PDB (%) 2015 2016 2011 2012 2013 2014 Perkiraan Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 6,2 6,0 5,6 5,0 5,7 6,6 Konsumsi Rumah Tangga 5,1 5,5 5,4 5,1 5,1 5,3 Konsumsi LNPRT 5,5 6,7 8,2 12,4 3,5 5,0 Konsumsi Pemerintah 5,5 4,5 6,9 2,0 4,5 1,4 PMTB 8,9 9,1 5,3 4,1 8,5 10,3 Ekspor Barang dan Jasa 14,8 1,6 4,2 1,0 2,2 5,0 Impor Barang dan jasa 15,0 8,0 1,9 2,2 1,6 4,5 4,0 4,6 4,2 4,2 4,2 4,3 4,3 3,0 1,7 0,6 0,6 0,8 Industri Pengolahan 6,3 5,6 4,5 4,6 6,1 6,9 Lainnya 7,1 7,1 7,1 6,2 6,7 7,9 Pertumbuhan Ekonomi 6,2 6,0 5,6 5,0 5,7 6,6 SISI PRODUKSI Pertanian Pertambangan Penggalian dan Sumber : Paparan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas pada acara Rakorbangpus 2015 Tabel 3.5 Kebutuhan Investasi Tahun 2016 (Triliun Rupiah) Sasaran 4.460 Perkiraan Realisasi 3.060 2013 3.895 3.434 2014 2015 2016 Pertumbuhan ekonomi 6,6% di Tahun 2016 membutuhkan investasi Rp 4.460 Triliun (85,5% swasta), dengan sumber pendanaan swasta berasal dari kredit perbankan, saham, dan obligasi yang makin membesar perannya. (Sumber : Paparan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas pada acara Rakorbangpus 2015) RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 79 Rancangan Tema RKP 2016 adalah “MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MELETAKKAN FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS”. Tema RKP Tahun 2016 berangkat dari analisis kondisi internal dan eksternal serta permasalahan yang dihadapi Indonesia. Beberapa permasalahan dan analisis tersebut antara lain : 1. Salah satu permasalahan utama yang menghambat percepatan realisasi investasi saat ini adalah adanya keterbatasan infrastruktur, termasuk pasokan listrik; 2. Pemenuhan ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu prasyarat utama yang harus dilakukan dalam pembangunan yang berkualitas; 3. Pembangunan berkualitas adalah: a. membangun untuk manusia dan masyarakat, yang inklusif dan berbasis luas, dan tidak boleh memperlebar ketimpangan antar golongan dan antar wilayah; b. aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem; dan c. 4. menghasilkan pertumbuhan, dan kesejahteraan yang berkelanjutan. Infrastruktur diperlukan, utamanya untuk mendukung agenda prioritas kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata dan industri dengan sasaran kelompok sosial yang luas dan sasaran wilayah yang memperhatikan pemerataan. Adapun Agenda Prioritas Nasional (NAWACITA) meliputi: 1. kedaulatan pangan; 2. kedaulatan energi; 3. kemaritiman; 4. industri/kawasan industri; 5. pariwisata; 6. revolusi mental; 7. kawasan perbatasan. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 80 3.1.2. NO Arahan Kebijakan Ekonomi Dalam RKPD Provinsi Sulsel Tabel 3.6. Indikator Kinerja Daerah FOKUS / BIDANG URUSAN INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH SAT KONDISI KINERJA PADA AWAL PRIODE RPJMD 2012/201 3 TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN 2016 KONDISI KINERJA PADA AKHIR PRIODE RPJMD 2018 ASPEK KESEJAHTERAAN Layanan Urusan Wajib A Kemampuan Ekonomi Daerah 1 Pertumbuhan PDRB 2 8.37 7,5-8,2 8,2-8,4 Laju Inflasi 4.41 3.80 3.20 3 PDRB per kapita 19.472.249 27.098.345 30.601.038 4 Gini Ratio Prov. Sul – Sel 0.41 0.40 0.39 5 Persentase Penduduk Misikin 9.82 7,5-8,0 5,0-6,5 6 Angka Kriminalitas yang tertangani 7.355 10.091 12.176 7 Indeks Pembangunan Manusia 72.70 74,50-75,50 75,50-76,50 8 Pantas Daya Beli ( PDB ) 643.590.00 656.38 662.78 9 PDRB ( HB ) 159.472.100 233.817.280 271.102.370 B Pendidikan 1 Angka melek hurup 88.73% 92.57 95.00 2 Angka rata-rata lama sekolah 7.95th 8.10 8.12 C Kesehatan 3 Angka usia harapan hidup 70.45 72.10 73.10 D Ketenagakerjaaan 1 Rasio Penduduk yang bekerja 94.13 96.59 98.26 E Penataan Ruang 1 Rasio Ruangan Terbuka Hijau Per Satuan Luas Wilayah Ber HPL / HGB % 17.73% 22% 26% F Koperasi Usaha Kecil dan Menegah 1 Jumlah Wirausaha yang baru Jiwa 12.045 orang 193.125. orang 315.845 orang RKPD Kepulauan Selayar 2016 Rp Page 81 G Ketahanan pangan 1 Skor Pola Pangan Harapan Peningkatan diversifikasi pangan H Pemberdayaan Masyarakat Desa 1 Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) yang diberdayakan dan difasilitsi hak dasarnya 81.60 90.80 93.10 Jml 2.120 4.670 6.370 Layanan Urusan Pilihan 1 Pertanian Produktifitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainya per hektar 2 3 - Padi % 50.98 52.01 52.53 - Jagung % 46.58 47.52 48.00 - Kedele % 15.00 15.16 15.23 Produksi Peternakan a. Jumlah produksi Daging ( kg ) kg 41.742.962.0 0 52.860.387.00 59.964.362.00 b. Jumlah produksi Telur ( kg ) kg 82.654.476.0 0 130.510.754.00 154.250.005.00 c. Jumlah produksi Susu ( kg ) kg 2.987.820.00 4.361.130.00 5.673.240.00 Ton 2.634.084.50 3.107.879.20 3.425.909.40 Ton 262.480.3 270.433.7 275.889.4 a. Jumlah produksi Udang ( Ton ) Ton 33.200.0 34.200.0 35.000.0 b. Jumlah produksi Bandeng ( Ton ) Ton 91.502.3 97.102.0 100.000.0 c. Jumlah produksi Rumput Laut ( Ton 2.233.259.7 2.691.686.6 3.000.000.0 Nilai ekspor perdagangan thn 2012 sebesar USD 1.448.195.84 3.78 USD 1.821.790.258. 76 USD 2.124.936.157. 82 Kelautan dan Perikanan Produksi Perikanan a. Jumlah produksi perikanan tangkap ( ton ) b. Jumlah produksi perikanan budidaya ( ton ) 4 Produksi Komoditi Unggulan Ton ) 5 1 Perdagangan Nilai ekspor Perdagangan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 82 3.1.3. Arah Kebijakan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Mendasari sasaran-sasaran yang ada pada Tabel Indikator Kinerja Daerah tersebut di atas maka ditetapkan Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2016. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2016 RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan yaitu seluruh kebijakan pembangunan yang telah dijalankan pada tiga tahun sebelumnya diakselerasi pencapaian kinerjanya. Selain itu, juga dilakukan penyesuaian sebagai respons terhadap perubahan lingkungan strategis regional, nasional maupun global. Pada tahun ini juga dilakukan review RPJMD guna melakukan penyesuaianpenyesuaian dalam merespons perubahan lingkungan strategis yang dianggap signifikan pengaruhnya. Prioritas kebijakan pembangunan pada tahun 2016 diarahkan pada : 1. pengembangan ekonomi kerakyatan; 2. pengembangan pendidikan, kepemudaan, keolahragaan, dan kebudayaan, pembangunan kesehatan; 3. peningkatan kapasitas infrastruktur wilayah; 4. pengembangan kawasan strategis; dan 5. peningkatan kapasistas birokrasi dan kelembagaan. Berikut ini ditampilkan tabel keterkaitan antara Nawa Cita RPJMN 2015 – 2019 dan 11 Prioritas dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013 – 2018. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 83 Tabel 3.7. Keterkaitan antara Nawa Cita RPJMN 2015 – 2019 dan 11 Prioritas dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013 – 2018 NAWACITA 1 Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara. NAWACITA 2 Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. NAWACITA 3 Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. NAWACITA 4 Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. NAWACITA 5 Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia KETERKAITAN DENGAN RPJMD SULSEL (11 PRIORITAS) è Gratis SPP bagi mahasiswa baru, baik PTN maupun PTS. è Dukungan Fasilitasi dan Regulasi Pembangunan Industri minimal 24 unit sesuai è Membuka 500 ribu lapangan kerja baru. è Bantuan Paket peningkatan kualitas Rumah Rakyat Miskin. è Melanjutkan Pendidikan Gratis sampai tingkat SMA. è Melanjutkan kesehatan gratis. NAWACITA 6 NAWACITA 7 Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. KETERKAITAN DENGAN RPJMD SULSEL (11 PRIORITAS) è Bantuan Modal Pengembangan Usaha Mikro Kecil. è Bantuan paket modal pengembangan 100 wirausaha pedesaan pada setiap desa. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor- sektor strategis ekonomi domestik. KETERKAITAN DENGAN RPJMD SULSEL (11 PRIORITAS) è Bantuan Lima Juta Paket Bibit Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan NAWACITA 8 Melakukan revolusi karakter bangsa KETERKAITAN DENGAN RPJMD SULSEL (11 PRIORITAS) è Gratis biaya pendidikan bagi mahasiswa terpilih untuk sekolah Kejuruan Khusus seperti sekolah penerbangan, pramugari, SMK pertanian, perkebunan, perikanan dan melanjutkan beasiswa mahasiswa S2Boarding dan S3 secara è Gratis peningkatan kualitasbagi pengajar melalui Schoolterbatas. untuk ; Guru SD, SMP, SMA, Guru Mengaji, Mubalig, Khatib dan Alim Ulama NAWACITA 9 Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Arah kebijakan ekonomi daerah ditujukan untuk mengimplementasikan program dan mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah, serta isu strategis daerah, sebagai payung untuk perumusan prioritas program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun rencana. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 84 Kebijakan Penganggaran dalam RKPD Provinsi Sulawesi Selatan Penganggaran dalam RKPD Provinsi Sulawesi Selatan didasarkan pada beberapa kriteria prioritas diantaranya yaitu: KRITERIA PRIORITAS I (KP I) Merupakan program pembangunan daerah dengan tema atau program unggulan (dedicated) Kepala Daerah sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN dan amanat/kebijakan nasional yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas bidang pendidikan 20% dan kesehatan 10% sesuai ketentuan teknis yang berlaku. Jumlah Anggaran KP I untuk Tahun 2016 : Rp. 2.023.138.293.411,00 KRITERIA PRIORITAS II (KP II) Program KP II merupakan program prioritas di tingkat SKPD yang tidak terkait langsung dengan pelayanan masyarakat dan merupakan penjabaran dari analisis per urusan. Jumlah anggaran KP II untuk Tahun 2016: Rp. 452.935.010.308,00 KRITERIA PRIORITAS III (KP III) KP III merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanjabelanja tidak langsung seperti : tambahan penghasilan PNS, belanja hibah, belanja bantuan sosial kemasyarakatan, serta belanja tidak terduga. Jumlah Anggaran KP III untuk Tahun 2016 : Rp. 4.150.342.855.407,00 3.1.4. Arah Kebijakan Di Bidang Ekonomi Dalam Dokumen RPJMD Tahun 2010 – 2015 dan RPJPD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2005 - 2025 Pelaksanaan tahap ketiga dari RPJP Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2005 – 2025 akan difokuskan pada upaya peningkatan pendapatan daerah melalui perbaikan income perkapita masyarakat dan perbaikan sistem pemasaran khususnya untuk komoditas perikanan. Neraca perdagangan untuk komoditas perikanan semakin menunjukkan kontribusinya bagi percepatan perputaran ekonomi Selayar serta memberi dampak terhadap peningkatan pendapatan perkapita masyarakat. Daya beli masyarakat semakin membaik yang ditandai dengan semakin tingginya kualitas hidup masyarakat serta membaiknya derajat kesehatan dan tingkat pendidikan masyarakat. Pemanfaatan jasa kelautan melalui pengembangan pariwisata bahari diupayakan dibangun dan ditetapkan “Selayar sebagai Pusat Destinasi RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 85 Pariwisata Bahari Andalan Nasional” dengan jumlah kunjungan wisata setiap tahunnya menunjukkan peningkatan secara signifikan. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Tahun 2016 Secara garis besar arah pembangunan daerah Tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1. memperkuat sektor Perikanan dan Kelautan sebagai tulang punggung ekonomi daerah untuk menciptakan struktur perekonomian yang kokoh melalui; a. peningkatan kapasitas dan keterampilan tenaga kerja; b. percepatan pembangunan infrastruktur perikanan dan kelautan; dan c. peningkatan investasi; dan d. perbaikan iklim usaha. 2. meningkatkan daya saing daerah dan memperluas lapangan pekerjaan untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, serta persaingan dengan daerah lain dalam konstalasi regional dan nasional. 3. RPJMD tahap ketiga (Tahun 2015 – 2020) dari RPJPD diarahkan untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pada peningkatan pendapatan daerah melalui perbaikan income perkapita masyarakat dan perbaikan sistem pemasaran khususnya untuk komoditas perikanan. Selain itu, pemanfaatan jasa kelautan melalui pengembangan pariwisata bahari diupayakan dibangun dan ditetapkan “Selayar sebagai Pusat Destinasi Pariwisata Bahari Andalan Nasional” dengan jumlah kunjungan wisata setiap tahunnya menunjukkan peningkatan secara signifikan. Berdasarkan arah kebijakan RKPD Tahun 2016 di atas, diidentifikasi isuisu strategis untuk masing-masing bidang pembangunan yang digariskan RPJPD Tahun 2005 – 2025, yaitu bidang pembangunan : Tabel 3.8 Isu-isu strategis dalam RPJPD Tahun 2005 - 2025 No Bidang Pembangunan 1. Bidang Ekonomi; 2. Bidang Infrastruktur; RKPD Kepulauan Selayar 2016 Isu Strategis a. transformasi struktur industri b. peningkatan daya saing tenaga kerja a. perkuatan sistem logistik b. peningkatan rasio elektrifikasi Page 86 c. peningkatan akses air minum dan sanitasi 3. 4. Bidang Pendidikan; Bidang Kesehatan; d. penataan perumahan/permukiman e. pembangunan transportasi a. peningkatan rata-rata lama sekolah b. peningkatan angka partisipasi sekolah a. peningkatan usia harapan hidup b. penurunan angka kematian akibat penyakit 5. Bidang Pariwisata dan a. peningkatan jumlah kunjungan wisata Budaya; b. 6. pemeliharaan situs-situ purbakala Bidang Pelayanan a. peningkatan kualitas, disiplin dan etos Umum, Ketertiban kerja dan Ketenteraman; b. peningkatan ketenteraman dan ketertiban c. 7. Bidang Lingkungan a. perkuatan kapasitas IPTEK perkuatan ketahanan pangan Hidup; b. 8. Bidang Perlindungan a. Sosial peningkatan ketahanan energi penanganan PMKS dan Ketenagakerjaan; b. antisipasi kejadian dan dampak bencana c. 9. Bidang Keagamaan. peningkatan kualitas tenaga kerja internalisasi nilai-nilai keagamaan 3.1.5. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2014 & Perkiraan Tahun 2015 Struktur ekonomi Kabupaten Kepulauan Selayar sampai dengan Tahun 2013 masih didominasi oleh sektor pertanian. Sektor Perekonomian yang memiliki peranan terbesar kedua adalah sektor jasa; ketiga, adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sementara itu, sektor industri berada di urutan keenam berdasarkan kontribusinya terhadap pembentukan PDRB. Besarnya peranan sektor pertanian disebabkan oleh karena banyak penduduk memiliki lapangan usaha di sektor pertanian. Hal ini menjadi ciri khas banyak daerah di Indonesia. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 87 Padahal, untuk dapat mencapai pertumbuhan yang lebih berkualitas, maka kontribusi sektor harus terus diupayakan bergeser dari pertanian ke sektor industri. Bukan berarti bahwa daerah harus menurunkan kontribusi sektor pertanian, tetapi dengan menggenjot lebih tinggi sektor industri. Sebab, hal ini menjadi salah satu indikator terhadap peningkatan nilai tambah yang diperoleh masyarakat yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat yaitu dengan mengolah hasil pertaniannya terlebih dahulu sebelum kemudian dijual ke pasar. Beberapa tabel berikut ini menampilkan data PDRB menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan selama beberapa tahun terakhir ini. Tabel 3.9 PDRB Menurut Lapangan Usaha ADHB Tahun 2011 - 2015 (Juta Rupiah) No 1 2 3 4 5 Lapangan Usaha 2012 (Rp) % 639.024 37,4 7.847 0,5 39.842 2,3 5.075 0,3 184.120 10,8 2013 (Rp) % 749.318 37,2 9.758 0,5 43.087 2,1 6.055 0,3 236.903 11,8 2014* (Rp) % 883.594 35,6 11.770 0,5 46.567 1,9 6.998 0,3 304.603 12,3 Pertanian Pertambangan dan Galian Indsutri Listrik dan Air Minum Bangunan Perdagangan, Hotel &Restoran 167.801 9,8 194.191 9,6 223.078 Angkutan dan Komunikasi 132.519 7,8 151.704 7,5 171.662 Bank, Lembaga Keuangan lainnya 36.739 2,1 44.591 2,2 53.763 Jasa-jasa 496.111 29 580.281 28,8 782.277 PDRB 1.709.079 100 2.015.889 100 2.484.311 Sumber: Kabupaten Kepulauan Dalam Angka 2014 dan Hasil Proyeksi Keterangan : *= Angka sementara hasil proyeksi **= Angka sangat sementara hasil proyeksi 6 7 8 9 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2015** (Rp) % 1.041.560 34,1 14.286 0,5 50.339 1,6 8.145 0,3 391.858 12,8 9,0 6,9 257.043 194.864 8,4 6,4 2,2 31,5 100 64.958 1.028.386 3.051.439 2,1 33,7 100 Tabel 3.10 PDRB Menurut Lapangan Usaha ADHK Tahun 2009 - 2013 (Juta Rupiah) Lapangan Usaha 2012 2013 2014* 2015** (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % Pertanian 215.508 39,3 233.858 38,9 254.099 38,8 276.256 38,6 Pertambangan dan Galian 4.270 0,8 5.096 0,8 5.966 0,9 7.018 1,0 Indsutri 26.011 4,7 26.892 4,5 27.791 4,2 28.722 4,0 Listrik dan Air Minum 2.467 0,4 2.840 0,5 3.202 0,5 3.634 0,5 Bangunan 61.249 11,2 71.925 12 82.596 12,6 95.370 13,3 Perdagangan, Hotel dan Restoran 75.318 13,7 81.554 13,6 87.538 13,4 94.213 13,2 Angkutan dan Komunikasi 65.460 11,9 71.821 12 78.110 11,9 85.175 11,9 Bank, Lembaga Keuangan lainnya 21.291 3,9 24.551 4,1 27.983 4,3 31.970 4,5 Jasa-jasa 77.041 14 82.048 13,7 87.266 13,3 92.768 13,0 PDRB 548.616 100 600.584 100 654.551 100 715.127 100 Sumber: Kabupaten Kepulauan Dalam Angka 2014 dan Hasil Proyeksi Keterangan : *= Angka sementara hasil proyeksi **= Angka sangat sementara hasil proyeksi Perekonomian Kabupaten Kepulauan Selayar yang direpresentasikan melalui indikator makro ekonomi selama Tahun 2011 RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 88 sampai dengan Tahun 2015 menunjukkan pertumbuhan ke arah positif. Sebagai gambaran, kondisi perekonomian Kabupaten Kepulauan Selayar tersebut ditampilkan dalam tabel berikut: Tabel 3.11 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 s.d 2015 Atas Dasar Harga Berlaku (HB) dan Harga Konstan (HK) Kabupaten Kepulauan Selayar No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lapangan Usaha 2011 HB HK 39,2 39,4 0,5 0,7 2,7 5 0,3 0,4 10,3 10,5 2012 HB HK 37,4 39,3 0,5 0,8 2,3 4,7 0,3 0,4 10,8 11,2 2013 HB HK 37,2 38,9 0,5 0,8 2,1 4,5 0,3 0,5 11,8 12 Pertanian Pertambangan dan Galian Industri Listrik dan Air Minum Bangunan Perdagangan, Hotel &Restoran 10,5 13,9 9,8 13,7 9,6 13,6 Angkutan dan Komunikasi 8,4 11,9 7,8 11,9 7,5 12 Bank, Lembaga Keuangan lainnya 2,2 3,7 2,1 3,9 2,2 4,1 Jasa-jasa 26 14,4 29 14 28,8 13,7 PDRB 100 100 100 100 100 100 Sumber: Kabupaten Kepulauan Dalam Angka 2014 dan Hasil Proyeksi Keterangan : *= Angka sementara hasil proyeksi **= Angka sangat sementara hasil proyeksi 2014* HB HK 35,6 38,8 0,5 0,9 1,9 4,2 0,3 0,5 12,3 12,6 2015** HB HK 34,1 38,6 0,5 1,0 1,6 4,0 0,3 0,5 12,8 13,3 9,0 6,9 13,4 11,9 8,4 6,4 13,2 11,9 2,2 31,5 100 4,3 13,3 100 2,1 33,7 100 4,5 13,0 100 Berdasarkan Tabel Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015 Atas Dasar Harga Berlaku (HB) dan Harga Konstan (HK) di atas diperoleh gambaran bahwa secara umum struktur ekonomi pembentuk PDRB Kabupaten Kepulauan Selayar didominasi berturut-turut oleh sektor pertanian, sektor jasa-jasa, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi, sektor bangunan, industri, sektor Bank, Lembaga Keuangan Lainnya dan yang terkahir sektor pertmbangan dan galian. Jika melihat struktur perkembangan PDRB di atas dapat dilihat kecenderungan transformasi struktur ekonomi dari struktur perekonomian berbasis pertanian (agraris) ke sektor bangunan dalam rangka mendukung penyediaan pelayanan dasar dan tidak lain kontribusi terbesar dari sektor ini adalah APBD sebagai stimulan dan pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Kepulauan Selayar. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 89 Tabel 3.12 PDRB Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2009 – 2013 Periode Harga Berlaku Harga Konstan 2000 1 2 3 PDRB Perkapita 2011 11.242.919 4.075.799 2012 13.721.681 4.404.677 2013 15.848.188 4.721.571 2014** 17.910.066 5.013.966 2015** 20.487.413 5.379.459 Pertumbuhan Ekonomi 2011 22,47 8,52 2012 23,3 9,18 2013 17,95 9,47 2014** 19,72 10,96 2015** 21,84 12,45 Cat: *, **= Angka sementara hasil proyeksi Tabel di atas memberikan gambaran bahwa PDRB perkapita Kabupaten Kepulauan Selayar terus mengalami peningkatan baik dilihat dari PDRB berdasarkan atas harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Selayar cenderung mengalami peningkatan dikarenakan dukungan pemerintah terhadap tumbuh kembangnya sektor bangunan dan sektor lainnya tanpa mengabaikan sektor pertanian sebagai basis perekonomian yang berkontribusi besar dalam struktur perekonomian Kabupaten Kepulauan Selayar. Secara rata-rata, perekonomian Kabupaten Kepulauan Selayar selama 5 tahun terakhir tumbuh sebesar 9%. Tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Selayar diproyeksi akan bergerak positif, meskipun dengan sedikit perlambatan. Proyeksi tersebut diperkuat dengan kondisi perekonomian regional, selain itu juga tekanan biaya produksi sektor ekonomi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memicu kenaikan harga barang-barang lainnya, termasuk harga bahan baku dan penolong. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 90 A. Tingkat Inflasi Inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam pengendalian ekonomi makro yang berdampak luas terhadap berbagai sektor ekonomi. Di satu sisi, tingkat inflasi yang relatif tinggi merupakan hal yang dapat merugikan perekonomian, yaitu dapat berdampak pada lemahnya daya beli masyarakat dan melambatnya perkembangan produksi. Di sisi lain, inflasi juga dibutuhkan oleh produsen yaitu untuk dapat mempengaruhi perkembangan penawaran terhadap barang dan jasa. Adapun gambaran laju inflasi Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dilihat pada grafik berikut ini: Grafik 3.1. Laju inflasi Kabupaten Kepulauan Selayar 12 11.12 Pesentase 10 9.21 9.25 9.15 9.25 2009 2010 2011 2012 8 6 4 2 0 2008 Tahun 3.1.6. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016 dan Tahun 2017 Berbagai kebijakan Pemerintah Daerah diarahkan untuk memperbaiki prospek pambangunan ekonomi dan keuangan Kabupaten Kepulauan Selayar. Hal ini dapat dilihat melalui tinjauan terhadap perkembangan sasaran beberapa utama berkenaan dari dengan variabel ekonomi pembangunan aspek makro ekonomi. pendapatan yang Variabel dengan dijadikan tersebut distribusinya, pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan yang berkeadilan, aspek ketenagakerjaan yang ditunjukkan dengan jumlah tingkat pengangguran penduduk, aspek harga yang ditunjukkan dengan fluktuasi dari tingkat harga umum yang mempengaruhi tingkat inflasi, RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 91 aspek perdagangan terkait hubungan dengan negara lain yang ditunjukkan dengan kegiatan ekspor-impor. Ketiga hal tersebut dapat terealisasi jika didukung peran aktif dari seluruh lembaga ekonomi baik dari swasta, pemerintah maupun dari dunia perbankan serta lembaga ekonomi masyarakat di daerah yang menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing secara efisien dan efektif didukung dengan pemerintahan yang menerapkan prinsip good governance. Perkembangan kondisi perekonomian daerah ditinjau dari aspek pertumbuhan ekonomi menunjukkan kinerja yang baik dari tahun ke tahun. Dari sisi demand. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Selayar terutama didukung oleh kinerja pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan dan konsumsi yang semakin baik. Terkait dengan supply dimana pertumbuhan ekonomi didorong oleh sektor pertanian, perdagangan dan jasa serta sektor industri pengolahan. Disamping itu, kedepan diprediksi bahwa kinerja perekonomian akan menunjukkan fluktuasi. Hal ini akan banyak dipengaruhi oleh perubahan kondisi sosial ekonomi dan politik terutama terkait dengan proses pelaksanaan Pemilukada pada Tahun 2015 hingga pasca Pemilukada Tahun 2016. Hal lain yang akan berpengaruh adalah pengurangan subsidi dan bahan bakar secara tidak langsung akan mempengaruhi kenaikan harga barang dan jasa yang akan mendorong tingkat inflasi. Kondisi ini menjadi tantangan kedepan untuk memperbaiki kemampuan daya beli masyarakat sehingga ditribusi pendapatan akan semakin membaik. Hal lain dari aspek pendapatan yang belum mendapatkan perhatian selama ini adalah aspek pemerataannya. Ukuran terkait dengan distribusi pendapatan, yang semakin menunjukkan perbaikan namun masih memperlihatkan besarnya tingkat ketimpangan distribusi kesejahteraan ekonomi antar penduduk dan hal ini menjadi tantangan kedepan untuk mengurangi kesenjangan kesejahteraan masyarakat tersebut. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh komoditas unggulan daerah seperti cengkeh, pala, jambu mente, kakao, rumput laut dan ternak sapi juga belum dikelola secara optimal. Salah satu penyebabnya adalah ketidakstabilan harga pasar sehingga perlu mendapat perhatian yang lebih serius dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar. Kedepan akan dilakukan perbaikan kualitas terhadap komoditas unggulan tersebut terutama yang memiliki peluang ekspor sehingga memiliki daya saing dipasar global. Dengan demikian, RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 92 hal ini diharapkan akan berimplikasi positif dan memberi dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Berikut disajikan hal-hal yang menjadi peluang dan tantangan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Selayar. Tabel 3.13 Analisis Kondisi Lingkungan Internal dan Eksternal Kabupaten Kepulauan Selayar Kondisi Eksternal Daerah Kondisi Internal Daerah No (1) 1 Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman (2) (3) (4) (5) Faktor Fisik : 1. Sebaran batuan permukaan yang relatif besar menyebabkan potensi pengembangan sangat terbatas (khususnya bagian Utara); 2. Kondisi hidrologi sangat terbatas karena kurangnya catchment area, luasan DAS sangat sempit dan luasnya sebaran batuan permukaan yang kedap air; dan 3. Terbatasnya areal garapan untuk pengembangan pertanian dan perkebunan meskipun tingkat kesuburan tanahnya relatif baik khususnya di bagian Utara. Faktor Non Fisik 1. Masih rendahnya kualitas pengelola pembangunan dalam upaya percepatan pembangunan; 2. Potensi tenaga kerja terampil masih relatif kurang; 3. Tingginya biaya transportasi dalam pemasaran hasil produksi; dan 4. Layanan sarana transportasi masih Faktor Sumber Daya Alam : 1. Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki potensi pengembanga n Sumber Daya Alam, dengan ditetapkannya beberapa blok pengembanga n migas di Selayar ( blok karaeng, blok selayar dan blok kambuno) oleh pemerintah pusat; 2. Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki potensi Perkebunan, terbukti dengan ditetapkannya Kawasan Strategis pengembanga n sentra pertanian dan perkebunan dalam RTRW Provinsi Sulsel (Perda Nomor 9 Tahun 2009); dan 3. Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki Taman Nasional Faktor Pendukung Lainnya : 1. Minimnya dukungan pembangunan infrastruktur daerah di Kabupaten Kepulauan Selayar; 2. Minimnya minat investor terhadap pengembangan Sumber Daya Alam yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar; 3. Minimnya informasi pengembangan Kabupaten Kepulauan Selayar pada dunia investasi; 4. Belum kuatnya regulasi pendukung untuk pengembangan Kabupaten Kepulauan Selayar; dan 5. Minimnya minat Sumber Daya Manusia untuk memberikan dukungan terhadap potensi pengembangan Kabupaten Kepulauan Selayar. Faktor fisik Alami : 1. Komoditas andalan subsektor tanaman pangan adalah jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan padi; 2. Masih tersedia lahan (19.831 ha) untuk perluasan; 3. Komoditas tanaman pangan lainnya yang potensial untuk dikembangkan adalah kacang tanah, kedelai, kacang hijau, buahbuahan, dan sayuran; 4. Komoditas yang berpotensi besar untuk sub sektor perkebunan adalah kelapa dalam (coconut), kemiri, pala, dan jambu mete; 5. Lahan yang bisa dimanfaatkan untuk perkebunan masih luas; 6. Produk potensial dari sub sektor kehutanan baru berupa rotan; 7. Adanya hutan produksi (7.250 ha) dan hutan semak belukar (5.869 ha) memungkinkan untuk dimanfaatkan bagi komoditas lainnya; 8. Komoditas potensial untuk sub sektor peternakan adalah sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, ayam ras, ayam buras, dan itik; 9. Selayar dikelilingi laut dalam yang dapat dilayari berbagai ukuran kapal; 10. Adanya Kawasan pantaipantai yang strategis; 11. ikan laut, budidaya pantai (rumput laut) dan ikan tambak yang tersebar di 7 kecamatan; 12. Luasnya lahan budi daya tambak, sebagian besar di Bontoharu, Bontosikuyu RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 93 Kondisi Eksternal Daerah Kondisi Internal Daerah No (1) Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman (2) (3) (4) (5) dan Pasimasunggu; 13. Keberadaan taman laut dan terumbu karang di 7 kecamatan; 14. Taman laut di Takabonerate memiliki keunggulan kompetitif berskala international; 15. Adanya pantai laut dan pasir putih di Bontomatene, Bontoharu, Bontosikuyu, Pasimarannu dan Pasimasunggu; 16. Adanya hutan wisata di Bontomatene, Bontoharu, Bontosikuyu, Pasimarannu dan Pasimasunggu; 17. Adanya air terjun di pegunungan di Bontomatene, Bontoharu, Bontosikuyu, Pasimarannu dan Pasimasunggu; 18. Adanya taman buru di Bontomatene, Bontoharu, Bontosikuyu, dan Pasimasunggu; 19. Adanya sumber air panas di Desa Bontobulaeng dan Dusun Maminasa (kecamatan Pasimasunggu); dan 20. Ada rencana pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara. 2 Faktor Sarana dan Prasarana : 1. Adanya pelayaran wisata yang dikelola Spice Island Explorer; 2. Ada jalan provinsi (90 km) yg menghubungkan Benteng-Barang-barang (40 km) dan Benteng Patori (50 km); 3. Adanya penyeberangan fery dari dermaga Pamatata ke Tanjung Bira; 4. Adanya penyeberangan langsung dari Pelabuhan Benteng ke Pelabuhan Bulukumba; 5. Ada pelabuhan rakyat (untuk nelayan) di Jampea dan Bonerate, walau berskala kecil; 6. Adanya Bandara di Kab. Kepulauan Selayar yang menghubungkan antara Ibukota Provinsi dengan Kepulauan Selayar; 7. Jalan provinsi (90 km) RKPD Kepulauan Selayar 2016 terbatas terhadap wilayah-wilayah permukiman. Faktor Sarana dan Prasarana : 1. Pelayanan transportasi regional belum mencapai seluruh wilayah (wilayah selatan relatif belum terlayani optimal); 2. Perlu pembukaan aksesibilitas ke luar Kabupaten Kepulauan Selayar dan arah selatan; 3. Sarana transportasi untuk penangkapan ikan masih tradisional; 4. Perlu aksesibilitas ke arah selatan (ke luar Sulawesi) untuk pemasaran; dan 5. Perlu peningkatan kuantitas moda transportasi. Takabonerate yang berpotensi dalam pengembanga n sektor pariwisata, dukungan pemerintah pusat terkait pengembanga n pariwisata Takabonerate. Faktor Pendukung Lainnya ; 1. Perlu penyediaan fasilitas pendidikan dan keterampilan kepariwisataan, dan pusat pelayanan informasi kepariwisataan; dan 2. Potensi alami untuk irigasi terbatas, sehingga pengembangan pertanian lebih diarahkan pada jagung yang tak butuh air banyak. Faktor Sumber Daya Manusia: 1. Perlu upaya peningkatan mutu SDM (bahasa, pengetahuan, ketrampilan, dan manajemen pariwisata; 2. Perlu ditekankan dan diupayakan Page 94 Kondisi Eksternal Daerah Kondisi Internal Daerah No Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman (2) (3) (4) (5) dengan kondisi mantap, menghubungkan BentengBarang-barang (40 km) dan Benteng-Patori (50 km); dan 8. Ada penyeberangan langsung dari Pelabuhan Benteng ke Pelabuhan Bulukumba; penanaman dan penguatan nilai, norma agama, dan budaya timur; 3. Tingkat penguasaan IPTEK perikanan para nelayan masih kurang/tradisional; dan 4. Perlu upaya pembinaan, pelatihan bidang pertanian (karena umumnya pendidikan SDSLTP). (1) Faktor Pendukung Lainnya : 1. Adanya tempat pelelangan ikan; 2. Adanya tambak ikan yang tersebar di Seluruh Kecamatan; 3. Adanya industri rumah tangga untuk pengeringan hasil laut (ikan kering, teripang, cumi kering, rumput laut, sirip ekor hiu; dan 4. Adanya industri kecil dan rumah tangga pengolah hasil pertanian lokal (industri minyak goreng, pengupasan/ pembersihan biji-bijian, kopra, krupuk, dan gula merah. 3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah Uraian berikut ini terkait dengan kebijakan yang akan ditempuh Pemerintah Daerah berkaitan dengan pendapatan daerah, pembiayaan daerah dan belanja daerah. Arah kebijakan pembangunan daerah Kepulauan Selayar diarahkan pada: 1. peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan yang ditopang oleh sektor riil ekonomi kerakyatan terutama dari sektor perikanan dan pariwisata dengan dukungan jasa pemasaran dari berbagai lembaga terkaiut yaitu UMKM dan usaha ekonomi kreatif lainnya. Tambahan lagi, dukungan diharapkan dair sektor yang berbasis sumber daya alam di sektor pertanian, jasa, pertambangan dan angkutan serta peningkatan nilai tambah hasil produksi pertanian dan subsektornya ke sektor industri yang mampu meningkatkan pendapatan masyarakat; RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 95 2. pembangunan infrastruktur dan prasarana wilayah untuk mempercepat arus barang dan jasa; 3. stimulasi untuk meningkatkan investasi swasta dalam sektor perhubungan, energi serta sektor lainnya dalam kerangka hasil kajian Blue Print Pengembangan Kabupaten Kepulauan Selayar; 4. upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah yang rasional dan realistis melalui intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan; dan 5. peningkatan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat serta lembaga donor internasional untuk memperoleh dukungan pembiayaan, program dan kegiatan, serta asistensi sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah atas keterbatasan pembiayaan dan kapasitas keuangan daerah. 3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan Pendapatan Daerah merupakan hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan. Secara umum, Pendapatan Daerah diproyeksikan akan mengalami peningkatan, mengingat dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi kenaikan tingkat Pendapatan Daerah. Selain itu, Pemerintah Daerah terus mengupayakan peningkatan Pendapatan Daerah melalui berbagai upaya, baik yang diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD); Dana Perimbangan; dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Rencana Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2016, selain mengacu pada realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2014 juga mengacu pada rencana pendapatan pada APBD Tahun Anggaran 2015. Tabel berikut ini berisi gambaran mengenai realisasi dan proyeksi pendapatan Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2017. Tabel 3.14 Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2013 s.d Tahun 2017 JUMLAH No. 1 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3 Realisasi Realisasi Tahun Berjalan 2013 2014 2015 Proyeksi/ Proyeksi/ Target Target 2016 2017 6 7 URAIAN 2 3 4 5 Pendapatan Asli Daerah 22,391,989,538 33,697,866,489 39,316,368,000 41,214,437,000 42,244,158,850 Pajak Daerah 2,457,847,693 4,184,916,862 4,790,000,000 5,026,750,000 5,152,418,000 2,653,680,672 7,376,165,857 9,467,000,000 9,875,350,000 10,122,232,000 7,162,295,947 7,587,079,072 7,945,000,000 8,342,250,000 8,550,806,000 Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 96 1.1.4 1.2 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.3 Lain-lain PAD yang Sah Dana Perimbangan Dana Bagi hasil Pajak/Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Lain-lain Pendapatan Daerah yg Sah 1.3.1 Hibah 1.3.2 Dana Darurat 1.3.3 1.3.4 1.3.5 1.3.6. Bagi Hasil dari Propinsi dan dari Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian &Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Propinsi dan Dari Pemerintah Daerah Lainnya 14,549,704,698 17,114,368,000 17,970,087,000 18,419,338,000 519,597,570,386 547,019,012,578 584,523,168,000 633,507,381,000 658,687,222,000 23,182,117,386 19,190,969,578 23,337,468,000 23,352,001,000 23,363,677,000 421,256,593,000 458,019,013,000 479,393,610,000 503,363,290,000 528,531,455,000 75,158,860,000 69,809,030,000 81,792,090,000 106,792,090,000 106,792,090,000 66,043,880,987 87,597,988,180 98,689,154,000 134,899,512,000 158,490,810,000 11,593,088,027 17,713,203,980 17,722,169,000 18,608,278,000 19,538,692,000 44,530,513,000 63,375,993,000 65,548,374,000 64,460,674,000 64,460,674,000 9,920,279,960 6,508,791,200 6,508,792,000 6,508,792,000 6,508,792,000 8,909,819,000 45,321,768,000 67,982,652,000 722,528,690,000 809,621,330,000 859,422,826,000 Dana Desa JUMLAH PENDAPATAN DAERAH (1.1 + 1.2 + 1.3) Pada Rp. 10,118,165,226 608,033,440,911 Tahun 2013, 608,033,440,911,00, 668,314,867,247 realisasi sementara pendapatan Tahun daerah 2014, sebesar sebesar Rp. 668,314,867,247,00. Tahun 2015 pendapatan dianggarkan sebesar Rp. 722.528.690.000,00, sementara Tahun 2016 dan Tahun 2017 diproyeksikan berturut-turut sebesar Rp 809.621.330.000,00 dan Rp. 859,422,826,000,00. Apabila dilihat ke dalam komponen Pendapatan daerah maka akan didapati bahwa dalam komponen itu antara lain, Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Secara umum, realisasi, anggaran tahun berjalan maupun proyeksi mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Sebagai contoh, realisasi Pendapatan Asli Daerah pada Tahun 2013 adalah sebesar Rp. 22,391,989,538,00 dan pada Tahun 2014 sebesar Rp. 33,697,866,489,00 pada Tahun 2015 Pendapatan Asli daerah ditargetkan senilai Rp. 39,316,368,000,00 sementara untuk Tahun 2016 dan Tahun 2017 diproyeksikan masing-masing senilai Rp. 41,214,437,000,00 dan Rp. 42,244,794,000,00 RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 97 3.2.2.Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Arah kebijakan pendapatan daerah pada Tahun Anggaran 2016 adalah pada optimalisasi pengelolaan pendapatan dan keuangan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan sesuai kewenangan dan potensi yang ada dengan memperhatikan aspek keadilan, kepentingan umum, kemampuan masyarakat, efisiensi dan efektifitas pengelolaan keuangan daerah, serta memperhatikan kinerja tahun -tahun sebelumnya. Kebijakan pokok Pendapatan Daerah Tahun 2016 diarahkan pada beberapa kebijakan pendapatan daerah, yaitu sebagai berikut : 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) a. sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai ketentuan pajak daerah dan retribusi daerah untuk meningkatkan kepatuhan para wajib pajak; b. peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah; c. perbaikan basis data pajak serta optimalisasi pemanfaatan data perpajakan; d. peningkatan koordinasi dan kerjasama antar SKPD; e. peningkatan kualitas aparat pemungut pajak daerah dan retribusi daerah; f. pemanfaatan aset daerah, khususnya yang tidak termanfaatkan secara optimal; g. pengembangan sistem insentif untuk merangsang peningkatan penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah; h. penyesuaian dasar pengenaan pajak daerah; i. optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah berdasarkan kewenangan dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; j. peningkatan kinerja dan kontribusi BUMD melalui peningkatan profesionalisme BUMD, pengelolaan BUMD secara lebih efisien dan efektif serta memperkuat permodalan BUMD; k. pemberlakuan hasil evaluasi terhadap perjanjian-perjanjian pemanfaatan aset daerah dengan Pihak Ketiga; dan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 98 l. optimalisasi pemanfaatan aset daerah yang berada di lahan-lahan yang strategis dan ekonomis melalui kerjasama dengan Pihak Ketiga. 2. Kebijakan Dana Perimbangan Kebijakan umum yang berkaitan dengan Dana Perimbangan difokuskan pada peningkatan transfer Dana Perimbangan. Dalam hal ini, Pemerintah Daerah akan melakukan koordinasi, konsultasi dengan Pemerintah Pusat untuk Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak. Untuk Dana Alokasi Umum (DAU), dilakukan upaya melalui penyempurnaan data-data fiskal daerah dan peningkatan kinerja perekonomian daerah. Selain itu dengan memanfaatkan e-Proposal untuk meningkatkan alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK). Hal lainnya yang akan diupayakan adalah peningkatan daya serap anggran SKPD serta peningkatan disiplin penggunaan anggaran. 3. Kebijakan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Kebijakan umum lain-lain pendapatan daerah yang sah difokuskan untuk melakukan koordinasi untuk meningkatkan bagi hasil pajak dari provinsi, Tunjangan Guru Sertifikasi dan Tambahan Penghasilan Guru Non Sertifikasi serta penyesuaian bantuan keuangan dari provinsi seperti pendidikan gratis dan kesehatan gratis serta pembiayaan kegiatankegiatan prioritas. Sehubungan dengan arah kebijakan tersebut, akan dilakukan upaya oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar untuk mencapai target pendapatan yang ada, diantaranya: 1. dalam penetapan target pendapatan daerah dilakukan rasionalisasi dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian yang terjadi pada tahun sebelumnya, memperhatikan perkiraan pertumbuhan ekonomi dan mengevaluasi realisasi penerimaan pendapatan tahun sebelumnya, serta ketentuan perundang-undangan yang terkait; 2. melakukan perbaikan aplikasi Mapatda dan PBB-P2; 3. mengimplementasikan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah; 4. intensifikasi dan ekstensifikasi Pajak Daerah; 5. melakukan optimalisasi pelaksanaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB); RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 99 6. melaksanakan optimalisasi pelaksanaan pemungutan PBB Perdesaan dan Perkotaan yang menjadi kewenangan daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ; dan 7. melakukan koordinasi yang lebih intensif dengan pemerintah tingkat atas baik provinsi maupun pusat. 3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah Belanja Daerah merupakan kewajiban Pemerintah Daerah pengurangan nilai kekayaan bersih dan merupakan sebagai batas tertinggi untuk setiap jenis belanja yang bersangkutan. Belanja Daerah disusun dengan pendekatan kinerja yang ingin dicapai (performance-based budgeting). Kebijakan belanja daerah memberi prioritas kepada pos belanja yang wajib dikeluarkan, antara lain belanja pegawai, belanja bunga dan pembayaran pokok pinjaman, belanja subsidi, belanja bagi hasil, serta belanja barang dan jasa yang wajib dikeluarkan pada tahun yang bersangkutan. Selisih antara perkiraan dana yang tersedia dengan jumlah belanja yang wajib dikeluarkan merupakan potensi dana yang dapat dialokasikan untuk pagu indikatif bagi belanja langsung setiap SKPD. Belanja tidak langsung untuk belanja hibah, belanja sosial, dan belanja bantuan kepada provinsi dan kabupaten/kota/pemerintah desa, serta belanja tidak terduga disesuaikan dan diperhitungkan berdasarkan ketersediaan dana dan kebutuhan belanja langsung. Berdasarkan hasil analisis dan perkiraan sumber-sumber pendapatan daerah dan realisasi serta proyeksi pendapatan daerah dalam beberapa tahun terakhir, arah kebijakan yang terkait dengan belanja daerah, selanjutnya ditampilkan realisasi dan proyeksi belanja daerah dalam format tabel berikut ini: RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 100 Tabel 3.15 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2013 s.d Tahun 2017 JUMLAH No. 1 2.1 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 2.1.7 2.1.8 2 Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil kepada Propinsi /Kabupaten / Kota / Pemerintah Desa Belanja Bantuan Keuangan kepada Prop. / Kab / Kota / Pemerintah Desa Belanja Tidak Terduga JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG B 2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3 Realisasi Realisasi Tahun Berjalan 2013 2014 2015 Proyeksi/ Proyeksi/ Target Target 2016 2017 URAIAN Belanja Langsung Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal 3 4 5 6 7 291,307,787,684 303,180,585,180 382,053,946,000 457,037,914,000 434,403,420,150 241,078,708,261 260,394,469,278 316,408,140,000 353,044,616,000 367,011,346,800 760,000,000 13,500,000,000 1,000,000,000 525,000,000 17,500,000 1,000,000,000 525,000,000 182,606,900 1,300,000,000 2,000,000,000 2,100,000,000 47,028,447,680 41,445,687,602 49,789,306,000 98,993,298,000 63,192,073,350 300,000,000 397,821,400 1,000,000,000 1,000,000,000 1,050,000,000 291,307,787,684 303,180,585,180 382,053,946,000 457,037,914,000 512,705,952,000 302,803,963,368 349,499,165,786 349,974,744,000 347,583,416,000 341,716,874,000 54,197,005,134 57,828,096,679 60,905,842,850 0 92,838,801,249 122,905,606,991 127,653,485,150 0 155,768,156,985 168,765,462,116 161,415,416,000 0 547,846,743 1,115,750,000 1,237,035,000 C JUMLAH BELANJA LANGSUNG 302,803,963,368 349,499,165,786 349,974,744,000 347,583,416,000 341,716,874,000 D TOTAL JUMLAH BELANJA 594,111,751,052 652,679,750,966 732,028,690,000 804,621,330,000 854,422,826,000 RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 101 Belanja Daerah digunakan untuk membiayai : 1. belanja pegawai yang meliputi gaji, tunjangan, dan lain-lain; 2. belanja telepon, air, listrik, dan internet; 3. belanja wajib yang sifatnya mengikat; dan 4. belanja prioritas SKPD yaitu untuk membiayai kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dan urusan pemerintahan. Arah Kebijakan Belanja Daerah Tahun 2016 diupayakan untuk peningkatan kualitas pelayanan masyarakat, yaitu dengan mengupayakan agar pelayanan menjadi lebih dekat kepada masyarakat. Arah kebijakan Belanja Daerah tahun 2016 adalah sebagai berikut: A. Kebijakan Terkait Pemenuhan Belanja Yang Bersifat Mengikat 1. Memenuhi Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai, yaitu : a. menyesuaikan kenaikan gaji pokok berdasarkan kebijakan nasional terhadap gaji dan tunjangan 2016 serta acress sebesar 2,5 persen; b. mengalokasikan gaji ketiga belas bagi PNSD; c. mengalokasikan gaji dan tunjangan bagi CPNS yang baru diterima melalui jalur penerimaan Umum dan K2; dan 2. Memenuhi Belanja Bunga dan mengalokasikan untuk : a. pembayaran rekening Penerangan Jalan Umum (PJU); dan b. Pembayaran belanja telepon, air, listrik dan internet (TALI). B. Kebijakan Terkait Pemenuhan Belanja Prioritas dalam Pencapaian Visi dan Misi RPJMD Tahun 2010 – 2015 dan Arahan RPJPD Tahun 2005 2025 1. melaksanakan Program Unggulan dan Program Prioritas dalam rangka pencapaian Visi dan Misi RPJMD dan arahan RPJPD; 2. mengakomodir semaksimal mungkin program pembangunan yang dijaring melalui Aspirasi Masyarakat dalam Musrenbang, serta hasil Reses Anggota DPRD; 3. mengedepankan program-program yang menunjang pertumbuhan ekonomi, peningkatan penyediaan lapangan kerja dan upaya pengentasan kemiskinan; 4. melaksanakan program-program yang bersifat mengikat seperti halnya dukungan pencapaian target pembangunan nasional (Pro Poor, Pro Job, Pro Growth, Pro RKPD Kepulauan Selayar 2016 Environtment, MDG’s), pemenuhan ketentuan Page 102 perundang-undangan (anggaran pendidikan 20 persen), anggaran Kesehatan sekurang-kurangnya 10 Persen dari Belanja Daerah. 5. melaksanakan pendampingan terhadap program-program pemerintah pusat serta program-program yang didanai oleh Lembaga Keuangan Internasional; 6. meningkatkan Kerjasama Antar Daerah dan Antar Kawasan yang meliputi: a. kerjasama antar daerah terkait pengembangan komoditas unggulan daerah; b. pengelolaan terpadu sektor kelautan dan perikanan; c. pengelolaan sampah, melalui Penyediaan fasilitas persampahan terpadu; dan d. pengamanan ketersediaan pangan, melalui pengendalian akses, harga, promosi, serta distribusi / pemasaran stok komoditas dan kebutuhan pokok. 7. meningkatkan peran Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai Kabupaten Sehat yang meliputi : a. perumahan rakyat melalui penataan pembangunan rumah layak huni yang dibangun pemerintah pusat untuk diperbaiki PemkabKabupaten Kepulauan Selayar; b. penataan air bersih dan air limbah melalui peningkatan kualitas dan kuantitas air bersih dan air baku Kabupaten Kepulauan Selayar serta pembangunan perpipaan dan IPAL sistem terpusat; dan c. peningkatan kerjasama meningkatkan kesadaran menjaga ketertiban dengan dan TNI dan partisipasi Polri masyarakat untuk dalam dan ketentraman kota serta penanganan bencana. C. Kebijakan Terkait Pengalokasian Belanja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah 1. melaksanakan program yang bersifat pemenuhan standar pelayanan minimal urusan pemerintahan dan operasional berdasarkan tugas pokok dan fungsi SKPD / OPD (Organisasi Perangkat Daerah); 2. meningkatkan pelayanan Kecamatan, hingga masyarakat Kabupaten, dari termasuk tingkat Kelurahan, penguatan Kecamatan dan Kelurahan yang pelaksanaannya harus transparan sampai pada tingkat RW; RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 103 3. mengakomodir pokok-pokok pikiran dan aspirasi DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar; dan 4. melaksanakan efisiensi belanja non fisik, utamanya honorarium PNS yaitu bahwa penganggaran honorarium bagi PNSD dan Non PNSD memperhatikan asas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas dalam pencapaian sasaran program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan waktu pelaksanaan kegiatan dalam rangka mencapai target kinerja kegiatan dimaksud. D. Kebijakan Terkait Belanja Hibah dan Bantuan Sosial Kebijakan ini untuk memenuhi pengalokasian hibah dan bantuan sosial dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, dan kelompok masyarakat/perorangan yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya. Pemberian Hibah dan bantuan sosial harus memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku. E. Kebijakan Terkait Bantuan Keuangan Bantuan Keuangan dianggarkan bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada kabupaten/kota, pemerintah desa, dan kepada pemerintah daeral lainnya atau dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah desa dan pemerintah daerah lainnya dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan. F. Kebijakan terkait Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Terduga dianggarkan untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup. 3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Dalam struktur APBD, selain komponen Pendapatan dan Belanja Daerah, terdapat juga penerimaan/pengeluaran baik pada anggaran tahun yang anggaran berikutnya. Pembiayaan perlu dibayar yang Kebijakan Daerah, yaitu kembali/diterima kembali, bersangkutan maupun umum setiap tahun-tahun Pembiayaan Daerah terdiri dari Kebijakan dan Rencana Penerimaan Pembiayaan Daerah serta Kebijakan dan Rencana Pengeluaran Pembiayaan Daerah. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 104 Tabel 3.16 Realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan Daerah Tahun 2013 s.d Tahun 2017 JUMLAH No. 1 2 3.1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6 Penerimaan Pembiayaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Penerimaan Piutang Daerah 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4 Realisasi Tahun Berjalan 2013 2014 2015 3 4 5 34,104,357,092 44,413,135,806 9,500,000,000 34,018,420,381 44,319,279,002 9,500,000,000 - - - Proyeksi/ Proyeksi/ Target Target 2016 2017 6 7 - - - - - - - - - - - - - - - - 85,936,711 93,856,804 - - - - - - - - 34,104,357,092 44,413,135,806 - - - 2,500,000,000 2,000,000,000 - - - - - - - - 2,500,000,000 2,000,000,000 - - - - - - - - - - - - - JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN 2,500,000,000 2,000,000,000 - - - JUMLAH PEMBIAYAAN NETTO 31,604,357,092 44,413,135,806 - - - JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN 3.2 Realisasi URAIAN Pengeluaran Pembiayaan Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi) Daerah Pembayaran Pokok Utang Pemberian Pinjaman Daerah A. Penerimaan Pembiayaan Daerah Sumber Penerimaan Pembiayaan diharapkan berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun 2015. B. Pengeluaran Pembiayaan Daerah Pada Tahun 2016, Pengeluaran Pembiayaan Daerah direncanakan diarahkan untuk Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (PMPD) pada Bank Sulselbar, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pesisir Tana Doang dan Perusahaan Daerah. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 105 BAB IV. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Prioritas mengacu pembangunan daerah Tahun 2016 disusun dengan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2005-2025 dengan tetap memperhatikan evaluasi Rencana Kabupaten Pembangunan Kepulauan Selayar Jangka Tahun Menengah 2010-2015 Daerah dan (RPJMD) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015. Prioritas pembangunan daerah merupakan arahan bagi SKPD dalam menjabarkan program dan kegiatan yang dibutuhkan pada Tahun Anggaran 2016, dan berkorelasi dengan pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan provinsi dan nasional yang termuat dalam RPJMN Tahun 2015-2019. RPJMN Tahun 2015 – 2019 ini berisikan agenda prioritas dan program Nawa Cita yang salah satu sasaran pokoknya yaitu pembangunan kelautan dengan fokus pemanfaatan sumberdaya kelautan untuk pembangunan ekonomi nasional melalui peningkatan produksi perikanan tangkap dan budidaya serta peningkatan pelayanan angkutan laut. Hal ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan pemanfaatan sumber daya alam laut dan meningkatkan konektivitas antar wilayah dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumberdaya hayati laut melalui peningkatan luas kawasan konservasi laut dan peningkatan cakupan pengawasan sumberdaya perikanan dan kelautan. Adapun tema RKPD Tahun 2016 adalah : “Memantapkan Sektor Perikanan dan Pariwisata bagi Peningkatan Daya Saing Daerah”. 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tujuan dan sasaran merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi, untuk mewujudkan visi pembangunan daerah dalam RPJPD Tahun 2005 – 2025 yaitu “Selayar sebagai Kabupaten Maritim, Terdepan, Mapan, Mandiri dan Berkelanjutan”, RPJMD Propinsi Sulawesi Selatan dan RPJMD Kabupaten Tahun 2010-2015, yaitu “Selayar Sebagai Kabupaten Kepulauan Yang Maju, Sejahtera dan Religius” Misi Pembangunan dalam RPJPD Tahun 2005 – 2025 antara lain: 1. mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya kemaritiman; 2. meningkatkan kualitas SDM; 3. mendorong terwujudnya daya saing dan kemandirian daerah; dan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 106 4. melestarikan fungsi lingkungan hidup. Arahan RPJM ketiga dari RPJPD Tahun 2005-2025 difokuskan pada upaya peningkatan pendapatan daerah melalui perbaikan income perkapita masyarakat dan perbaikan sistem pemasaran khususnya untuk komoditas perikanan. Sementara itu, prioritas pembangunan daerah dalam RKPD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 adalah : 4.1.1. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Prioritas RKPD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 107 Tabel 4.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Prioritas RKPD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 No. Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 2016 Misi 1 : Mendorong semakin berkembangnya masyarakat yang religius dan kerukunan intra dan antar ummat beragama 1. Meningkatkan kualitas ke-hidupan Terjaminnya keadaan yang kondusif Penguatan kerjasama Akselarasi pemantapan religius masyarakat dan kerukunan bagi penghayatan dan pengalaman pemerintah dan toko agama kehidupan beragama intra dan antar umat beragama agama (1) dalam pemeliharaan situasi kondusif bagi kehidupan beragama Terpeliharanya kerukunan intra dan antar ummat beragama (2) Misi 2 : Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian ekosistem 1. Meningkatkan kualitas ke-makmuran Meningkatnya produksi dan Penguatan dukungan Akselerasi pengembangan ekonomi produktivitas tanaman pangan dan keterampilan ekonomi kerakyatan holtikultura, peternkan, perkebunan saranaproduksi tanaman dan perikanan (3 ) pangan dan holtikultura, peternkan, perkebunan dan perikanan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 108 2. Meningkatkan kualitas kemakmuran Meningkatnya produksi dan Penguatan kapasitas Akselerasi pengembangan ekonomi produktivitas industri daerah (4) teknologi dan manajerial ekonomi kerakyatan industri yang sudah ada dan inisiasi industri baru Meningkatnya kualitas dan peran Penguatan dukungan Akselerasi pengembangan koperasi dan UMKM (5) permodalan dan manajemen ekonomi kerakyatan koperasi dan UKM disertai dan daya saing pasar Berkembangnya daya saing Peningkatan kualitas daya Akselerasi pengembangan pariwisata daerah (6) tarik wisata dan ekonomi kerakyatan pengembangan destinasi wisata unggulan baru. Tekendalinya luasan lahan pangan Pengendalian komprensi Akselerasi pengembangan berkelanjutan guna mendukung lahan pertanian ekonomi kerakyatan sulawesi selatan sebagai lumbung pangansecara kompementer pangan nasional (7) dengan optimalisasi lahan pangan pangan dan pencetakan lahan pangan baru Meningkatnya kapasitas penyulihan pertanian, perikanan dan kehutanan (8) RKPD Kepulauan Selayar 2016 Penguatan akses informasi pelaku utama dan pelaku usaha bidan pertanian, perikanan dan kehutanan berbasisi koordinasi kelembagaan penyuluhan level propinsi dan kab.kota Akselerasi pengembangan ekonomi kerakyatan Page 109 Meningkatnya ketahanan pangan Meningkatkan kualitas ke-sejahteraan Berkurangnya penduduk miskin di Peningkatan koordinasi sinergis lintas sektor dalam pengelolaan komsumsi pangan dan keamana pangan Pemenuhan hak dasar dan sosial desa dan kota (10) pemberdayaan orang miskin masyarakat (9) 3. Akselerasi pengembangan pengentasan masyarakat ekonomi kerakyatan Akselerasi pembinaan dan tidak mampu 4. Meningkatnya pemenuhan Peningkatan pembinaan dan kebutuhan hidup penyandang pemenuhan kebutuhan masalah kesejahteraan sosial PMKS Meningkatkan kelestarian lingkungan Meningkatnya perlindungan fungsi Peningkatan kelestarian Akselerasi peningkatan hidup dan sumber daya alam lingkungan hidup dan penanganan lingkungan hidup dan daya kelestarian dan penanganan dampak lingkungan hidup (12) dukung lingkungan hidup dampak lingkungan secara beriringdengan Meningkatnya konservasi penanganam dampak rehabilitasi hutan dan lahan kritis lingkungan hihup. serta pemeliharaan keanekargaman hayati (13) Peningkatan keterlibatan milti pihak dalam gerakan penganan lahan kritis dan pelestarian sumber daya hayati. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 110 Misi 3 : Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur 5. Meningkatkan akses kualitas Meningkatkan kemanpuan literansi Penuntasan buta huruf secara Akselerasi pembangunan pelayanan pendidikan dan minat baca masyarakat (14) terpadu berbasis desa seiring dengan bidang pendidikan, pengembangan minat baca kepemudaan, keolahragaan, dan kebudayaan Meningkatkan akses dan mutu Peningkatan efektifitas dukungan Akselerasi pembangunan penyelenggaraan wajib belajar 12 pembiyaan pendidikan melalui bidang pendidikan, tahun (15) pendidikan gratis kepemudaan, keolahragaan Berkembangnya pendidikan tinggi (16) Dukungan pembiyaan mahasisiwa Akselerasi pembangunan tahun pertama bidang pendidikan, kepemudaan, keolahragaan, dan kebudayaan Meningkatnya ketahanan budaya Revitalisasi dan pengembangan Akselerasi pembangunan secara serasi dengan spirit zaman (17) kekayaan budaya secara adaptif- bidang pendidikan, kreatif terhadap perubahan global kepemudaan, keolahragaan, dan kebudayaan Meningkatnya peran dan prestasi Pengembangan prestasi pemuda dan Akselerasi pembangunan pemuda dan keolahragaan (18) keolahragaan termasuk penyediaan bidang pendidikan, sarana dan prasrana pendukung kepemudaan, keolahragaan, dan kebudayaan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 111 6. Meningkatkan akses dan Berkembangnya layanan rumah sakit Kerja sama pihak swasta dan Akselerasi pembangunan kualitas pelayanan kesehatan bertaraf internasional (19) fasilitas kabupaten dalam bidang kesehatan mendorong peningkatan kualifikasi rumah sakit Meningkatnya kualitas penanganan Mendorong keikut sertaan Akselerasi pembangunan penyakit dan jaminan kesehatan masyarakat dalam sistem bidang kesehatan masyarakat (20) penjaminan kesehatan nasional Meningkatnya kualitas pelayanan Penanganan komprehensif usia Akselerasi pembangunan kesehatan ibu, anak dan gizi (21) 1.000 hari pertama kelahiran bidang kesehatan Meningkatnya pola hidup sehat, Penananman nilai dan norma pola Akselerasi pembangunan Keberdayaan masyarakat dalam hidup sehat serta pemberdayaan bidang kesehatan masalah kesehatan, dan kesehatan masyarakat dalam kesehatan lingkungan. (22) 7. Terkendalinya pertumbuhan penduduk Peningkatan wawasan pembangunan Akselerasi pembangunan (23) berbasis kependudukan bidang kesehatan Meningkatkan akses dan Meningkatnya kapasitas jalan guna Pemeliharaan dan peningkatan Akselerasi peningkatan kualitas layanan mendukung sulawesi selatan sebagai Kapasitas Jalan berbasis simpul kapasitas infrastruktur infrastruktur simpul transportasi luar jawa (24) jaringan intra dan estra sulawesi wilayah selatan termasuk pengembangan kawasan strategis RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 112 Tersedianya jaringan prasarana dan Pengembangan prasaran transportasi Akselerasi peningkatan sarana trasportasi yang mampu massal, perkereta apian lintas kapasitas infrastruktur menunjang sulawesi selatan sebagai sulawesi dan trasportasi darat, wilayah simpul transportasi luar jawa (25) trasportasi udara dan trasportasi lau dalam kerangka sulawesi selatan hub perhubungan sulawesi dan kawasan timur indonesia. Tersedianya akses dan layanan Mendorong kota makssar sebagai Akselerasi peningkatan informasi dan komunikasi yang sentera peyediaan dan jaringan kapasitas infrastruktur mampu menunjang sulawesi selatan kominikasi bagi perusahaan wilayah sebagai simpul komunikasi dan komunikasi informasi luar jawa ( 26) Meningkatnya keterpenuhan Dukungan pemenuhan rumah layak Akselerasi peningkatan kebutuhan akan rumah layak huni huni bagi rumah tangga miskin dan kapasitas infrastruktur (khususnya rumah tangga miskin) dan infastruktur pulau kecil. wilayah Meningkatnya kualitas dan cakupan Keterpaduan hulu dan hilir dalam Akselerasi peningkatan layanan daerah irigasi dan rawa pengelolaan sumber daya air serta kapasitas infrastruktur pemanfaatan air tanah (28) peningkatan kapasitas infrastruktur wilayah infrastruktur pemukiman yang berkualitas (27) irigasi RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 113 Meningkatnya ketersediaan Pengembangan sumber-sumber Akselerasi peningkatan infrastrukutur energi dan sumner daya energi alternatif terbarukan dan kapasitas infrastruktur mineral untuk mendukung optimalisasi pengelolaan sumber dya wilayah peningkatan perekonomian wilayah mineral (29) Tercukupinya infastruktur dasar dan Kordinasi lintas sektor dan daerah Akselerasi peningkatan layanan dasar warga/masyarakat dalam pemenuhan infrastruktur kapasitas infrastruktur pulau- pulau kecil (30) dasar dan layanan dasar pulau- wilayah pulau kecil terluar Tersedianya infrastruktur dan kesiapan Pengembangan daya resilensi Akselerasi peningkatan penanganan bencana (31) masyarakat atas bencana secra kapasitas infrastruktur beriring dengan peningkatan wilayah koordinasi pemerintah dan lembaga lain dalam penanganan bencana Misi 4 : Meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global 8. Meningkatkan daya saing Terjaganya iklim i nfestasi Ber-kualitas Pengembangan kerja sama Akselerasi pengembangan daerah yang mendukung sulawesi selatan Pembangunan dan penguatan daya kerja sama dan daya saing sebagai simpul jaringan ekonomi dan saing daerah daerah jasa luar jawa (32) RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 114 9. Terwujudnya daya saing tenaga kerja pada bidang yang mendukung sulawesi selatan sebagai simpul jaringan ekonomi dan jasa luar jawa (33) Peningkatan kompetensi tenaga kerja Akselerasi pengembangan pada level yang dapat bersaing pada kerja sama dan daya saing tingkat internasional daerah Berkembangnya sistem Inovasi daerah Membangun sinergitas penelitian Akselerasi pengembangan (SIDA) yang mendukung sulawesi dan pengembangan antar kerja sama dan daya saing selatan sebagai simpul jaringan lembagapenelitian, perguruan tinggi , daerah ekonomi dan jasa luar jawa (34) pemerintah daerah dan dunia usaha Meningkatkan kerja sama Efektifnya peran sulawesi selatan Pengembangan simpil sinergi antar Akselerasi pengembangan antar kabupaten/kota serta dalam mendorong kerja sama antar pihak dan antar wilayah secra multi- kerja sama dan daya saing sinergitas nasional dan global kabupaten/ kota, klaster MP3E1, kerja level provinsi, nasional dan global daerah Meningkatnya percepatan Peningkatan kualitas Interkoneksitas Akselerasi pengembangan Pembangunan kawasan andalan (36) fungsional antar kawasan baik kerja sama dan daya saing secara forwad lingkage maupun daerah sama regional sulawesi dan kawasan timur Indonesia, dan kerja sama Internasional (35) backward lingkage RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 115 Misi 5 : Meningkatkan kualitas demokrasi dan kapasitas hukum 10. Meningkatnya kualitas pe- Meningkatnya kepatuhan masyarakat Memperkuat koordinasi dengan Akselerasi pemeliharaan lenggaraan demokrasi dan terhadap hukum dan norma sosial (37) instansi terkait secara vertikal dan ketertiban dan horizontal seiring dengan peningkatan pencapaian demokrasi penegakan hukum kesadran masyarakat atas hukum dan norma sosial Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi dan politik (38) Meningkatkan pembinaan partai politik Akselerasi pemeliharaan serta penguatan civil socety bagi ketertiban dan pencapai- perkembangan keadaan kondusif atas an demokrasi kehidupan demokrasi yang lebih subjektif 11. Meningkatkan kesetaraan Meningkatnya pemberdayaan Memperkuat keberdayaan perempuan di Akselerasi pemeliharaan gender dan perlindungan perempuan dan perlindungan anak sektor publik dan privatsecara ketertiban dan pencapai- anak (39) terkordinasikan dengan pelayanan an demokrasi perlindungan perempuan dan anak dari korban kekerasan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 116 Misi 6 : Meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan dan kesatuan bangsa 12. 13. Memelihara ketertiban dan Terpeliharanya ketertiban, Memperkuat sistem terpadu Akselerasi pemeliharaan ketentraman dalam masya- ketentraman dan kenyamanan dalam pengembangan ketertiban, ketertiban dan pencapai-an rakat masyarakat (40) ketentraman dan kenyamanan. demokrasi Memelihara harmoni sosial Berkembangnya wawasan, kesadaran dan perilaku masyarakat yang mendukung ke-satuan bangsa harmoni sosial dalam wadah NKRI (41) Meningkatkan kualitas modal sosial Akselerasi pemeliharaan sebagai basis harmoni sosial dan ketertiban dan pencapai-an kesatuan bangsa demokrasi dan kesatuan bangsa Misi 7 : Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih 14. Mewujudkan Terwujudnya kelembagaan dan tata Penataan dan penguatan organisasi Akselerasi reformasi kepemerintahan yang baik laksana pemerintahan daerah yang dan manajemen SDM aparatur serta birokrasi dan penguatan kuat, dan trasparan dalam mendukung penyempurnaan sistem pelayanan governan-ce repormasi birokrasi (42) RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 117 14. Mewujudkan kepemerintahan yang baik Terwujudnya peningkatan kapasitas dan pendayagunaan aparatur pemerintah daerah yang berkelanjutan (43) Meningkatkan pendidikan dan Akselerasi repormasi pelatihan aparatur dengan birokrasi dan penguatan pembelajaran organisasi (learning governance organizasion) kearah peningkatan kompetensi individual dan peningkatan kapasitas organisasional Terwujudnya Pengelolaan keuangan (pembiyaan, pendapatan dan belanja) dan aset daerah yang trasparan, akuntabel dan inovatif dan tertib (44) Mengefektifkan pengelolaan sumber- Akselerasi repormasi sumber pendapatan daerah secra birokrasi dan penguatan seiring dengan pembelajaran yang governan-ce efektif dan efisien berbasisi pada inovasi administratif dan teknis Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan yang berkualitas, responsil gender dan memperlihatkan kearifan lokal (45) 15. Mewujudkan keberdayaan masyarakat dan kualitas pemerintahan desa RKPD Kepulauan Selayar 2016 Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemanpuan masyarakat Meningkatkan kualitas proses politik, teknokratis, partisipatif, top dawn- botton up dalam pengarusutaman gender yang makin signifikan dan memperlihatkan penuh kearifan lokal Peningkatan keswadayaan Akselerasi repormasi masyarakat berbasis kearifan lokal birokrasi dan penguatan birokrasi dan penguatan governance Akselerasi repormasi kemandirian desa Page 118 Meningkatnya kekuatan kelembagaan dan kemanpuan masyarakat desa Penguatan kapasitas pemerintahan Akselerasi repormasi desa dan kerangka otonomi desa birokrasi dan penguatan kemandirian desa RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 119 RPJMD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010 - 2015 terdiri 6 misi, yang kemudian dituangkan kedalam 9 agenda program prioritas. Tujuan dan sasaran Misi Pertama, Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terkait dengan isu strategis penanganan penanganan pendidikan, kesehatan, kemiskinan, pengangguran dan ketenagakerjaan. Tujuan dan sasaran Misi Kedua, Meningkatkan Infrastruktur Dasar Masyarakat terkait dengan isu strategis ketersediaan dan kualitas infrastruktur dasar masyarakat. Tujuan dan sasaran Misi Ketiga, Memberdayakan Ekonomi Kerakyatan terkait dengan isu strategis pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang dinamis serta penguatan struktur perekonomian daerah. Tujuan dan sasaran Misi Keempat, Mengoptimalkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidupterkait dengan isu strategis pengendalian sumber daya alam dan peningkatan kualitas lingkungan hidup. Tujuan dan sasaran Misi Kelima, Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan dan Supremasi Hukum terkait dengan isu strategis reformasi birokrasi dan tatanan pemerintahan. Tujuan dan sasaran Misi Keenam, Mengembangkan pembinaan kehidupan beragama terkait dengan isu strategis pembangunan kehidupan sosial, budaya dan politik yang religius serta apresiasi dan pengembangan budaya daerah. Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi diuraikan dalam matriks tabel berikut : Tabel 4.2 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan Visi : Selayar sebagai Kabupaten Kepulauan Yang Maju, Sejahtera dan Religius Misi Tujuan Sasaran Misi Pertama: Meningkatkan akses Meningkatnya pemerataan pendidikan bagi seluruh lapisan mutu dan relevansi Meningkatkan masyarakat layanan pendidikan Kualitas Sumber Daya Meningkatnya kompetensi peserta dan perpustakaan Manusia (SDM) didik dan lulusan pada semua jenjang pendidikan Meningkatnya manajemen kependidikan Meningkatnya Profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan Meningkatkanpartisipasi RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 120 Visi : Selayar sebagai Kabupaten Kepulauan Yang Maju, Sejahtera dan Religius Misi Tujuan Sasaran masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan Meningkatnya minat baca masyarakat Meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat masyarakat Meningkatnya cakupan, mutu dan akses pelayanan kesehatan Meningkatnya partisipasi dan keberdayaan masyarakat di bidang kesehatan Meningkatnya sumber daya kesehatan dan manajemen kesehatan Misi Kedua: Meningkatkan Infrastruktur Dasar Masyarakat Meningkatkan Keluarga Kecil Berkualitas, Meningkatnya kualitas pelayanan KB Meningkatkan keberdayaan perempuan dan perlindungan anak Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran perempuan Meningkatkan kualitas pemuda dan prestasi olah raga Meningkatnya kualitas pemuda Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur Meningkatnya prasarana wilayah Meningkatnya peran serta masyarakat dalam peningkatan Keluarga kecil berkualitas Meningkatnya kesejahteraan dan perlindungan anak Meningkatnya prestasi olah raga Meningkatnya infrastruktur pendidikan dan kesehatan Meningkatnya infrastruktur perumahan dan pemukiman Meningkatnya infrastruktur energi dan ketenagalistrikan Misi Ketiga: Memberdayakan Ekonomi Kerakyatan Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang disertai pemerataan Meningkatnya pendapatan dan tarap hidup masyarakat Meningkatnya keberdayaan ekonomi penyandang masalah kesejahteraan sosial Meningkatkan daya saing daerah sehingga dapat berkontribusi bagi pembangunan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Meningkatnya pemasaran produksi barang dan jasa Page 121 Visi : Selayar sebagai Kabupaten Kepulauan Yang Maju, Sejahtera dan Religius Misi Tujuan Sasaran lokal, regional Meningkatnya nilai investasi maupun nasional pembangunan Meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat yang ditopang berkembangnya Usaha Kecil Menengah, Koperasi, Industri dan Perdagangan Meningkatnya jumlah dan volume Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Masyarakat Terwujudnya kemandirian UMKM dan koperasi yang berkualitas Meningkatnya peran perdagangan dan perindustrian Meningkatkan perluasan kesempatan kerja dan kualitas angkatan kerja Misi Keempat: Mengoptimalkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup Meningkatkan pengelolaan potensi perikanan dan kelautan, Meningkatnya lapangan kerja Tersedianya angkatan kerja yang berkualitas dan terlindungi Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan Meningkatnya kesejahteraan nelayan Menigkatnya kontribusi perikanan dan kelautan terhadap perekonomian daerah Meningkatkan pengelolaan pariwisata dankebudayaan, Meningkatnya pengembangan potensi pariwisata dan kebudayaan daerah Meningkatnya kontribusi pariwisata dalam perekonomian daerah Meningkatnya partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pelestarian kebudayaan dan potensi pariwisata Meningkatkan pengelolaan pertambangan dan energi Meningkatnya kontribusi pertambangan dalam perekonomian daerah Meningkatnya efektifitas penambangan non logam dan batu Meningkatkan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan dalam Meningkatnya kuantitas dan kualitas produksi pertanian dan perkebunan Meningkatnya kuantitas dan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 122 Visi : Selayar sebagai Kabupaten Kepulauan Yang Maju, Sejahtera dan Religius Misi Tujuan Sasaran kualitas produksi peternakan menopang ketahanan pangan Meningkatnya ketahanan pangan dan gizi Meningkatkan produksi dan pelestarian sumber daya hutan Meningkatnya produksi sumber daya hutan Meningkatkan pelestarian lingkunganhidup Meningkatnya kinerja pengelolaan lingkungan hidup Terjaganya potensi sumber daya hutan Meningkatnya kualitas lingkungan hidup Meningkatnya kualitas pertamanan Meningkatnya kualitas pelayanan sampah Meningkatnya kualitas pengendalian tata ruang Meningkatnya pencegahan dini dan penanggulangan bencana Misi Kelima: Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan dan Supremasi Hukum Meningkatkan kapasitas kelembagaan, SDM aparatur, manajemen dan keuangan Pemerintah Daerah Meningkatnya kualitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan Meningkatnya penelitian yang berkualitas dan aplikatif Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan Meningkatnya akuntabilitas pelaksanaan pemerintahan Meningkatnya kapasitas pemerintahan desa Meningkatnya kualitas data dan informasi Meningkatnya kualitas pelayanan publik Meningkatnya kemandirian keuangan Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah Terpenuhinya kebutuhan dan tingkat kompetensi SDM dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan Meningkatkan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Meningkatnya pembinaan ormas Page 123 Visi : Selayar sebagai Kabupaten Kepulauan Yang Maju, Sejahtera dan Religius Misi Tujuan Sasaran dan partai politik kapasitas kelembagaan masyarakat dan partai Meningkatnya peran serta masyarakat dan organisasi politik pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan Meningkatkan kualitas produk hukum dan penyelesaian kasus hukum Meningkatnya kualitas dan penyelesaian produk hukum Meningkatnya kualitas penyelesaian kasus hukum Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap Peraturan Perundang-undangan Misi Keenam: Mengembangkan pembinaan kehidupan beragama Meningkatkan kualitas pengamalan nilai-nilai keagamaan secara nyata Meningkatnya kualitas pelayanan keagamaan bagi seluruh lapisan masyarakat Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat Meningkatnya kapasitas dan kesejahteraan SDM Keagamaan Meningkatkan keharmonisan hubungan antar umat beragama Meningkatnya kerukunan hidup antar ummat beragama Meningkatnya kerjasama antar ummat beragama dalam kegiatankegiatan sosial 4.2. Prioritas Pembangunan Daerah Program Prioritas Pembangunan Daerah dikelompokkan menjadi Program Unggulan dan Program Prioritas ditingkat SKPD. Program unggulan merupakan program Bupati sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD dan disinkronkan dengan amanat/kebijakan nasional yang wajib dilaksanakan oleh daerah. Program unggulan harus berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan yang tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah. Sedangkan program prioritas ditingkat SKPD RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 124 berhubungan dengan tema/program/kegiatan unggulan SKPD yang paling berdampak luas pada masing-masing segmentasi masyarakat yang dilayani. Program prioritas yang direncanakan dibiayai Tahun 2016 disusun berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Prubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Prioritas pembangunan Kabupaten Kepulauan Selayar untuk Tahun 2015 merupakan tindak lanjut atau dalam rangka mendukung program pembangunan yang tertuang dalam Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010–2015 dan RPJPD Tahun 2005 - 2025. Mengacu pada RPJMN Tahun 2015-2019, RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018 dan RPJPD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2005-2025 serta berdasarkan permasalahan pembangunan dan isu strategis yang ada, maka Program Pembangunan Kabupaten Kepulauan Selayar dibagi menjadi 9 (sembilan) bidang prioritas pembangunan daerah yaitu : 1. Bidang Ekonomi; 2. Bidang Infrastruktur; 3. Bidang Pendidikan; 4. Bidang Kesehatan; 5. Bidang Pariwisata dan Budaya; 6. Bidang Pelayanan Umum, Ketertiban dan ketentraman ; 7. Bidang Lingkungan Hidup; 8. Bidang Perlindungan Sosial; 9. Bidang Keagamaaan. Dari bidang prioritas diatas didapatkan sasaran pembangunan yang akan dicapai yaitu sebagai berikut: 1. meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang disertai pemerataan; 2. meningkatnya ketersediaan infrastruktur masyarakat; 3. meningkatnya pemerataan, kompetensi peserta didik dan tenaga pendidikan, serta kualitas sarana dan prasarana pendidikan; 4. meningkatnya cakupan, mutu dan akses pelayanan kesehatan masyarakat; 5. meningkatnya pengembangan pariwisata dan kebudayaan daerah; 6. meningkatnya kualitas pelayanan umum, ketertiban dan ketentraman; RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 125 7. meningkatnya kinerja pengelolaan lingkungan hidup; 8. meningkatnya kualitas kehidupan sosial; dan 9. meningkatnya kualitas kehidupan keagamaan. Dalam menjalankan otonomi daerah, Pemerintah Daerah melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenanagan daerah. Urutan prioritas urusan wajib / pilihan pemerintahan daerah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar. Urusan pemerintahan yang dimaksud meliputi: 1. Pendidikan; 2. Kesehatan; 3. Pekerjaan Umum; 4. Perumahan; 5. Penataan Ruang; 6. Perencanaan pembangunan; 7. Perhubungan; 8. Lingkungan Hidup; 9. Pertanahan; 10. Kependudukan dan Catatan Sipil; 11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; 13. Sosial; 14. Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian; 15. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah; 16. Penanaman Modal; 17. Kebudayaan dan Pariwisata; 18. Kepemudaan dan Olahraga; 19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri; 20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian; 21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; 22. Statistik; 23. Kearsipan; 24. Perpustakaan; 25. Komunikasi dan Informatika; 26. Pertanian dan Ketahanan Pangan; 27. Kehutanan; RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 126 28. Energi dan Sumber Daya Mineral; 29. Kelautan dan Perikanan; 30. Perdagangan; dan 31. Perindustrian. Adapun dikelompokkan Program Unggulan berdasarkan isu-isu Kabupaten strategis Kepulauan Selayar sebagaimana tertuang di dalam RPJMD Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2010-2015 pada 4.2. berikut: 4.2.1. Matriks Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar dalam RPJMD Tahun 2010-2015 RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 127 Tabel 4.3. Matriks Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar dalam RPJMD Tahun 2010-2015 Isu Prioritas Daerah Prioritas Pembangunan Sasaran Pembangunan Urutan Prioritas Urusan Wajib / Pilihan 1. Meningkatnya pemerataan pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat 1. 2. 3. 4. 2. Meningkatnya kompetensi peserta didik dan lulusan pada semua jenjang pendidikan Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) 1. Meningkatkan akses mutu dan relevansi layanan pendidikan dan perpustakaan 3. Meningkatnya manajemen kependidikan 4. Meningkatnya Profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan 1. PENDIDIKAN 5. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan 6. Meningkatkanpartisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan 7. Meningkatnya minat baca masyarakat 2. Meningkatkan kesadaran,kemau an dan kemampuan hidup sehat masyarakat RKPD Kepulauan Selayar 2016 1. Meningkatnya cakupan, mutu dan akses pelayanan kesehatan 2. Meningkatnya partisipasi dan keberdayaan masyarakat di bidang kesehatan 3. Meningkatnya sumber daya kesehatan dan manajemen kesehatan Urutan Program Prioritas 2. KESEHATAN Penuntasan Wajib Belajar 12 Tahun Pendidikan Gratis Pengembangan Anak Usia Dini Peningkatan Pengembangan Sistem pelaporan Pencapaian Kinerja Dan Keuangan 5. Pengembangan Sistem Pendataan dan Pemetaan Pendidikan 6. Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan 7. Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 8. Peningkatan Peran Serta Masyarakat 9. Peningkatan Mutu Peserta Didik 10.Peningkatan Kualitas Peserta Didik 11.Peningkatan Kompotensi Satuan Pendidikan 12.Pembinaan Akhlak dan Budi Pekerti Luhur Peserta Didik 13.Peningkatan Layanan Pendidikan Non Formal 14.Peningkatan Budaya Baca dan Pembangunan Perpustakaan 1. Standarisasi Pelayanan Kesehatan 2. Pomosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 3. Pengembangan Lingkungan Sehat 4. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 5. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 6. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Anak Balita 7. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 8. Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Page 128 3. PEKERJAAN UMUM 1. Pembangunan Jalan dan Jembatan 2. Peningkatan Jalan dan Jembatan 3. Pembangunan Saluran Drainase / Gorong – gorong 4. Pembangunan Turap / Talud / Bronjong 5. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 6. Rehabilitasi / Pemeliharaan Talud / Bronjong 7. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan 8. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi , Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya 9. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 10.Pengendalian Banjir 11.Pembangunan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 12.Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Meningkatnya infrastruktur perumahan dan pemukiman 4. PERUMAHAN 1. Pembangunan Perumahan 2. Program Lingkungan Sehat Perumahan Meningkatnya kualitas pengendalian tata ruang 5. PENATAAN RUANG 1. Meningkatnya prasarana wilayah 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur 2. Meningkatnya infrastruktur pendidikan dan kesehatan 3. Meningkatnya infrastruktur energi dan ketenagalistrikan Meningkatkan Infrastruktur Dasar Masyarakat 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas perencanaan pembangunan daerah, perumahan dan permukiman serta tata ruang wilayah Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah 6. PERENCANAAN PEMBANGUNAN 1. 2. 3. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Perencanaan Tata Ruang Pemanfatan Ruang Pengendalian Pemanfatan Ruang Program Kerja Sama Pembangunan Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Ekonomi Perencanaan Sosial Budaya Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Dokumentasi dan Informasi Hasil Litbang Penguatan Kapasitas Pranata Litbang Page 129 Meningkatnya sarana dan prasana perhubungan daerah 7. PERHUBUNGAN 1. Meningkatnya kinerja pengelolaan lingkungan hidup Mengoptimalkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup 5. Meningkatkan pelestarian lingkungan hidup 2. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup 8. LINGKUNGAN HIDUP 3. Meningkatnya kualitas pertamanan 4. Meningkatnya kualitas pelayanan sampah 9. PERTANAHAN RKPD Kepulauan Selayar 2016 1. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 2. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), Darat dan Udara 3. Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas 4. Peningkatan dan Pengembangan Kawasan Bandara H.Aroeppala Kab. Kepulauan Selayar 5. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandara H.Aroeppala 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Telekomunikasi 2. Pengawasan Sarana dan Prasarana Berbasis Wilayah 3. Pengembangan Komunikasi dan Imformasi 4. Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas 5. Program Peningkatan Angkutan 6. Peningkatan Pelayanan Angkutan 7. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 8. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 9. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 10.Peningkatan Pengendalian Polusi 11.Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan di Kawasan-kawasan Konservasi Laut dan Hutan 12.Pengendalian Kebakaran Hutan 13.Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau 14.Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam 15.Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 1. Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah 2. Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan 3. Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan Page 130 10. KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL 6. Meningkatkan keberdayaan perempuan dan perlindungan anak 1. Meningkatnya kualitas kehidupan dan peran perempuan 2. Meningkatnya kesejahteraan dan perlindungan anak 1. Meningkatnya kualitas pelayanan KB 7. Meningkatkan Keluarga Kecil Berkualitas, RKPD Kepulauan Selayar 2016 2. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam peningkatan Keluarga kecil berkualitas 11. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 12. KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Penataan Administrasi Kependudukan 2. Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat dalam Pendaftaran penduduk 3. Peningkatan Layanan Catatan Sipil 4. Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat dalam Pencatatan Sipil 5. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pengarsipan 6. Dokumen Pencatatan Sipil 7. Peningkatan Akurasi Database Kependudukan 8. Peningkatan Sarana dan Prasarana SIAK 1. Pembinaan Peran serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR 2. Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak Melalui Kelompok Kegiatan di Masyarakat 3. Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi/Remaja 4. Peningkaan Pelanggulangan Narkoba Termasuk HIV AIDS 5. Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbu Kembang Anak 6. Penyiapan Pendamping Kelompok Bina Keluarga 7. Pengembangan Modal Operasional Posyandu 1. Pemberdayaan Keluarga 2. Pendapatan dan Pemetaan Keluarga 3. Pengadaan Blangko (Formulir) Pencatatan dan Pelaporan 4. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam KB/KR Mandiri Page 131 8. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat 9. Meningkatkan perluasan kesempatan kerja dan kualitas angkatan kerja Memberdayakan Ekonomi Kerakyatan 10.Meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat yang ditopang berkembangnya 11.Usaha Kecil Menengah, Koperasi, Industri dan Perdagangan RKPD Kepulauan Selayar 2016 1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang disertai pemerataan 2. Meningkatnya pendapatan dan tarap hidup masyarakat 3. Meningkatnya keberdayaan ekonomi penyandang masalah kesejahteraan sosial 4. Meningkatnya lapangan kerja 5. Tersedianya angkatan kerja yang berkualitas dan terlindungi 13. SOSIAL 1. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya 2. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 3. Pembinaan Anak Terlantar 4. Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma 5. Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) 6. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan SoSial 7. Pelayanan Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana Alam 8. Program Pemahaman Masyarakat terhadap Upaya Penanggulangan Bencana 9. Program Pembelajaran Kebencanaan bagi Masyarakat 14. KETENAGAKERJAAN KETRANSMIGRASIAN 1. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 2. Peningkatan Kesempatan Kerja 3. Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 4. Pengembangan Wilayah Transmigrasi 5. Program Transmigrasi Lokal 15. KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH 1. Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif 2. Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 3. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UKM 4. Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 1. Meningkatnya jumlah dan volume Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Masyarakat 2. Terwujudnya kemandirian UMKM dan koperasi yang berkualitas 3. Meningkatnya peran perdagangan dan perindustrian Page 132 12.Meningkatkan daya saing daerah sehingga dapat berkontribusi bagi pembangunan lokal, regional maupun nasional. 1. Meningkatnya pemasaran produksi barang dan jasa 16. PENANAMAN MODAL 1. Retribusi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan 2. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 17. KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 18. KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA 1. Peningkatan Peran serta Kepemudaan 2. Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba 3. Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga 4. Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga 2. Meningkatnya nilai investasi pembangunan 1. Meningkatnya pengembangan potensi pariwisata dan kebudayaan daerah 13.Meningkatkan pengelolaan pariwisata dankebudayaan, 2. Meningkatnya kontribusi pariwisata dalam perekonomian daerah 3. Meningkatnya partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pelestarian kebudayaan dan potensi pariwisata 14.Meningkatkan kualitas pemuda dan prestasi olah raga RKPD Kepulauan Selayar 2016 1. Meningkatnya kualitas pemuda 2. Meningkatnya prestasi olah raga Pengembangan Pemasaran Pariwisata Pengembangan Nilai Budaya Pengembangan Kemitraan Pengembangan Destinasi Pariwisata Pengelolaan Keragaman Budaya Penguatan Kelembagaan Pariwisata Peningkatan Produk Pariwisata Pengelolaan Kekayaan Budaya Page 133 1. Meningkatnya pembinaan ormas dan partai politik 2. Meningkatnya peran serta masyarakat dan organisasi pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan 15.Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dan partai politik Mengembangkan pembinaan kehidupan berbangsa dan beragama 16.Meningkatkan kualitas produk hukum dan penyelesaian kasus hukum 17.Meningkatkan kualitas pengamalan nilainilai keagamaan secara nyata 18.Meningkatkan keharmonisan hubungan antar umat beragama 3. Meningkatnya kualitas dan penyelesaian produk hukum 4. Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap Peraturan 5. Perundang-undangan 6. Meningkatnya kualitas pelayanan keagamaan bagi seluruh lapisan masyarakat 7. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat 8. Meningkatnya kapasitas dan kesejahteraan SDM Keagamaan 9. Meningkatnya kerukunan hidup antar ummat beragama 19. KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI 1. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 2. Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal 3. Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan 4. Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan 5. Pengembangan Wawasan Kebangsaan 6. Pemeliharaan Pencegahan Tindakan Kriiminal 7. Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal 8. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 9. Pengembangan Wawasan Kebangsaan 10.Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan 11.Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan 12.Pendidikan Politik Masyarakat 13.Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT) 14.Peningkatan Kerukunan Antar Umat Beragama 15.Program Dialog dan Kerjasama Lintas Agama 10.Meningkatnya kerjasama antar ummat beragama dalam kegiatankegiatan social RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 134 1. Meningkatnya penelitian yang berkualitas dan aplikatif 2. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan 3. Meningkatnya akuntabilitas pelaksanaan pemerintahan 4. Meningkatnya kapasitas pemerintahan desa Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan dan Supremasi Hukum 5. Meningkatnya kualitas data dan informasi 6. Meningkatnya kualitas pelayanan publik 7. Meningkatnya kemandirian keuangan 8. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah 9. Terpenuhinya kebutuhan dan tingkat kompetensi SDM dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan 10.Meningkatnya kualitas penyelesaian kasus hukum RKPD Kepulauan Selayar 2016 20. OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN 1. Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah 2. Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah 3. Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 4. Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah 5. Penataan Peraturan Perundang-undangan 6. Penyusunan Rencana Pembinaan Karir PNSD 7. Seleksi Penerimaan CPNSD 8. Mutasi PNSD dalam Jabatan 9. Penataan Sistem Administrasi Kenaikan Pangkat PNSD 10.Pemberian Penghargaan Bagi PNSD yang Berprestasi 11.Penegakan Disiplin PNSD/PTT dan Tes Narkoba 12.Pemberian Bantuan Tugas Belajar dan Ikatan Dinas bagi PNSD 13.Pemberian Bantuan Penyelenggaraan Penerimaan Praja IPDN 14.Sosialisasi Peraturan Perundangundangan Kepegawaian (PP 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS) 15.Sosialisasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian 16.Pembangunan dan Pengembangan SIMPEG 17.Peningkatan Propesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 18.Penataan dan Penyermpurnaan Kebijakan Sistem Prosedur dan Pengawasan 19.Peningkatan Kualitas Perencanaan Pengawasan 20.Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian 21.Pelaksanaan Kebijakan KDH 22.Percepatan Pemberantasan KKN 23.Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan 24.Hasil Pengawasan Page 135 21. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 22. STATISTIK 23. KEARSIPAN 24. PERPUSTAKAAN Mengoptimalkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup 19.Meningkatkan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan dalam menopang ketahanan pangan 3. Meningkatnya ketahanan pangan dan gizi RKPD Kepulauan Selayar 2016 Program Data Base di Daerah Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan 25. KOMUNIKASI DAN IFORMATIKA 1. Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 2. KerjaSama Informasi dan Media Massa 26. PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN 1. Peningkatan Ketahanan Pangan 2. Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan 3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 4. Peningkatan Produksi Hasil Pertanian/Peternakan 5. Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian Lapang 6. Peningkatan Ketahanan Pangan 1. Meningkatnya kuantitas dan kualitas produksi pertanian dan perkebunan 2. Meningkatnya kuantitas dan kualitas produksi peternakan 25.Inplementasi SPIP di Lingkungan SKPD 26.Intensifikasi Penanganan Pengaduan masyarakat 27.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 28.Peningkatan Propesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 29.Penataan dan Penyermpurnaan Kebijakan Sistem Prosedur dan Pengwasan 30.Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 1. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan 2. Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah Page 136 20.Meningkatkan produksi dan pelestarian sumber daya hutan 1. Meningkatnya produksi sumber daya hutan 27. KEHUTANAN 2. Terjaganya potensi sumber daya hutan 1. Meningkatnya produksi perikanan dan kelautan 21.Meningkatkan pengelolaan potensi perikanan dan kelautan, 2. Meningkatnya kesejahteraan nelayan 28. KELAUTAN DAN PERIKANAN 3. Meingkatnya kontribusi perikanan dan kelautan terhadap perekonomian daerah 29. PERDAGANGAN 30. PERINDUSTRIAN RKPD Kepulauan Selayar 2016 1. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 2. Rehabilitasi Hutan dan Lahan 3. Perlindungan Konservasi Sumber Daya Hutan 4. Perencanaan dan Pengembangan Hutan 5. Pengembangan Pengelolaan TPA 6. Pengelolaan Pertamanan 7. Pengelolaan Areal Pemakaman 8. Peningkatan Sumber Daya Manusia 1. Pengembangan Kawasan Budidaya Laut/Air Payau dan Air Tawar 2. Pengembangan Budidaya Perikanan 3. Pengembangan Perikanan Tangkap 4. Pengembangan Kawasan Perikanan Terpadu 5. Pengembangan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil 6. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir 7. Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Laut dan Pesisir 8. Pengembangan Data / Informasi 9. Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumber Daya Laut 10. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan 11. Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan 1. Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan 2. Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 3. Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeri 4. Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan 1. Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi 2. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 3. Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Page 137 22.Meningkatkan pengelolaan pertambangan dan energy RKPD Kepulauan Selayar 2016 1. Meningkatnya kontribusi pertambangan dalam perekonomian daerah 2. Meningkatnya efektifitas penambangan non logam dan batu 31. ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 4. Pengembangan Sentra - sentra Industri Potensial 1. Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Pertambangan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan 2. 3. Page 138 4.2.2. Rumusan Usulan Program/Kegiatan Hasil Penelaahan Pokok – Pokok Pikiran DPRD Dan Validasi Kabupaten Kepulauan Selayar 1 (1) A. 1. Tabel 4.4 Rumusan usulna program/kegiatan hasil penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD Kabupaten Kepualaun Selayar Indikator SKPD Terkait Validasi/ Program/Kegiatan Volume Lokasi Kinerja Keterangan (2) (3) (4) (5) (6) (7) Program Pembangunan Daerah Bidang Ekonomi  Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarat Nelayan dari Hulu sampai Hilir;  Program Budidaya Perikanan dari Hulu sampai Hilir;  Program Penangkapan Ikan dari Hulu sampai Hilir;  Program Pengelohan Hasil Perikanan dari Hulu sampai Hilir;  Pengadaan Sampan Fiber;  Pengadaan Mesin Katinting;  Pengadaan Alat Tangkap;  Pengadaan Perahu Joloro;  Pengadaan peralatan untuk peningkatan mutu hasil tangkap;  Pelatihan pengelolaan hasil perikanan. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Kabupaten Kepulauan Selayar Dinas Kelautan Perikanan Page 139 1 Program/Kegiatan (1) 2. (2)  Program peningkatan kesejahteraan petani;  Program peningkatan hasil peternakan;  Program peningkatan perkebunan;  Program peningkatan penerapan teknologi peternakan, pertanian, dan perkebunan;  Program peningkatan hasil pemasaran pertanian, peternakan, dan perkebunan;  Ketersedian bibit, pupuk bagi petani;  Aksebilitas penjualan hasil prodik pertanian;  Pengadaan pupuk pestisida;  Pengdaan Hand Tractor;  Pengadaan bibt pala, cengkeh, sukun, mangga, jeruk;  Pembangunan saluran air;  Perintisan jalan tani;  Pemagaran areal peternakan dan HMT;  Pemberantasan hama;  Pengadaan kawat duri, tangki air (Handsprayer); RKPD Kepulauan Selayar 2016 Indikator Kinerja (3) Volume (4) Lokasi (5) Kabupaten Kepulauan Selayar SKPD Terkait (6) Pertanian dan Ketahan Pangan Validasi/ Keterangan (7) Page 140 1 (1) 3. Program/Kegiatan (2)  Pengadaan bibit unggas;  Pengadaan bibit ternak kambing;  Pengadaan mesin pemoton rumput;  Pengadaan mesin steel kecil;  Pengadaan sancing;  Pengadaan alat pengolah jambu mente;  Pengdaan kebun desa;  Pengadaan perpipaan untuk pertanian;  Pengadaan pipa karet.  Pengembangan sentra – sentra industri potensial, seperti industri galangan kapal skala menengah di wilayah pulau;  Peningkatan akses permodalan;  Peningkatan kapasitas usaha dan manajemen;  Pengembangan industri kreatif;  Stabilitas harga komoditi;  Pengembangan usaha rumah tangga (usaha Rumahan);  Pembangunan Plaza Marina di Ibu Kota Kecamatan Kepulauan;  Bantuan permodalan bagi masyarakat pra sejahtera;  Bantuan alat keterampilan, seperti mesin jahit, gandir dan perbengkelan;  Pelatihan / kursus keterampilan;  Pengadaan mesin parut;  Pelatihan kewirausahaan; RKPD Kepulauan Selayar 2016 Indikator Kinerja (3) Volume (4) Lokasi (5) Kabupaten Kepulauan Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar SKPD Terkait (6) Validasi/ Keterangan (7) Dinas Koperasi, Ukm, Perindustrian Dan Perdagangan Page 141 1 (1) B 1. Program/Kegiatan (2)  Pengadaan alat pengasapan kopra Program Kegiatan Pengembangan Wilayah atau Bidang Infrastruktur.  Program pembangunan wilayah strategis dan cepat tumbuh;  Program pembanguan infrstruktur perdesaan;  Program pengembangan pengelolaan jaringan irigasi, dan jaringan irigasi lainnya;  Program pengembangan draenase, turap/talud/bronjong;  Rehabilitasi jalan hotmix, jalan setapak, drainase, tanggul pantai/penahan tanah, dermaga/ tambatan perahu, irigasi dan saluran tertier;  Pembangan perkerasan dan pengaspalan jalan;  Pengadaan greet (Pemecah Ombak);  Pembangnan gedung pertemuan;  Pengadaan paving blok untuk halaman sekolah;  Pembangunan dan perluasan jaringan listrik PLN pada daerah belum terjangkau aliran listrik PLN;  Pembuatan Sumur tanah dangkal dan sumur bor;  Pengadaan tong sampah;  Pengadaan saran dan prasarana pasar tradisional;  Pengadaan perpipaan air bersih. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Indikator Kinerja (3) Volume Lokasi (4) (5) Kabupaten Kepulauan Selayar SKPD Terkait (6) Validasi/ Keterangan (7) Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata Ruang, Perumahan, Kebersihan dan Pertamanan, BPLHD, Page 142 1 Program/Kegiatan (1) 2 (2) Program ini diarahkan pada program lingkungan sehat perumahan dan program perbaikan perumahan akibat bencana. 3 Progran ini diarahkan pada peningkatan pelayanan angkutan baik darat, udara dan laut. C 1. Pembangunan Daerah Bidang Pendidikan  Program pembinaan ahlak mulia;  Program peningkatan mutu peserta didik;  Program peningkatan mutu dan penyebaran tenaga pendidik;  Pembangunan pemagaran sekolah;  Pembangunan pintu pagar sekolah;  Pengadaan buku sekolah;  Pembangunan ruang kelas guru;  Rehabilitasi gedung sekolah;  Pembangunan gedung perpustakaan sekolah;  Pembangunan SLTP dan SLTA pada daerahdaerah terpencil;  Pembangunan dan perbaikan sarana olah raga, seperti lapangan sepak bola;  Pengadaan mobiler sekolah;  Pembangunan gedung TK;  Pengadaan alat permainan anak usia dini (APE) luar dan dalam;  Pembangunan gedung TPA; 2. Program penyalahgunaan narkoba dan program RKPD Kepulauan Selayar 2016 Indikator Kinerja (3) Volume (4) Lokasi (5) Kabupaten Kepulauan Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar SKPD Terkait (6) Dinas Tata Ruang, Perumahan, Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Kesehatan, Dinas PU Dinas Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Kepulauan Selayar Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Dinas Pendidikan Nasional, Validasi/ Keterangan (7) Page 143 1 (1) Program/Kegiatan (2) peningkatan saran dan prasarana olahraga D 1. Pembangunan Daerah Bidang Kesehatan  Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;  Program perbaikan gizi masyarakat;  Program pencegahan dan penanggulanagan penyakit menular;  Program keselamatan ibu melahirkan;  Program kesehatan pelayanan masyarakat miskin;  Peningkatan angka harapan hidup;  Peningkatan status Puskesmas; 2.  Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS;  Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling reproduksi remaja;  Program keluarga berencana Program di Bidang Pariwisata dan Budaya  Program destinasi pariwisata;  Program pengembangan kemitraan pariwisata. E 1. 2. F Hendaknya program yang dilaksanakan dalam kebudayaan ini adalah program yang dapat menjaga nilai-nilai budaya dan kekayaan budaya lokal serta keragaman budaya. Program Pembangunan Daerah di Bidang RKPD Kepulauan Selayar 2016 Indikator Kinerja (3) Volume (4) Lokasi SKPD Terkait (5) Kepulauan Selayar (6) Dinas Kesehatan, Bagian Olahraga dan Pemuda Setda Kabupaten Kepulauan Selayar Dinas Kesehatan, RSUD KH Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar Badan Pemberdayaan perempuan dan KB Kabupaten Kepulauan Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar Dinas Kebudayaan Pariwisata Validasi/ Keterangan (7) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pendidikan Nasional Page 144 1 Program/Kegiatan (1) (2) Pelayanan Umum, Ketertiban dan Ketentraman Umum Perencanaan pembangunan hendaknya diarahkan pada program percepatan pembangunan ekonomi. 1 2 Program ini diarahkan pada peningkatan Pemahaman, pengetahuan dan keterampilan aparat dan pelaksana pemerintah daerah. 3 Program yang dilaksanakan dapat memberikan kemandirian ekonomi desa dan peningkatan kapasitas penduduk.Program yang dapat dilaksanakan dan terus ditingkatkan adalah: 4 G 1. 1. Program peningkatan kebudayaan masyarakat pedesaan; 2. Program peningkatan lembaga ekonomi desa. Akhir-akhir ini marak kasus-kasus pencurian diperkampungan warga, sehingga pemerintah diharapkan agar menggalakkan program pencegahan terjadinya pencurian, sehingga program yang perlu dilaksanakan Program Pembangunan Bidang Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Perlunya peningkatan program dalam hal pengelolaan persampahan, pengendalian dan pencemaran lingkungan serta perlindungan dan konsevasi sumber daya alam RKPD Kepulauan Selayar 2016 Indikator Kinerja (3) Volume Lokasi (4) (5) Kabupaten Kepulauan Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar SKPD Terkait (6) Validasi/ Keterangan (7) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan SKPD terkait Permbangunan Ekonomi Pemerintahan Umum Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Keluarana Badan Kesatuan Bangsa, Pilotik dan Perlindungan Masyarakat Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah, Dinas Pertanian dan Page 145 1 Program/Kegiatan (1) (2) Indikator Kinerja (3) Volume Lokasi (4) (5) SKPD Terkait (6) Validasi/ Keterangan (7) Kehutanan 2. 3. H I J Perlu dilakukan peningkatan pelaksanaan program pemanfaatan sumber daya hutan dan program rehabilitas hutan dan lahan. Kabupaten Kepulauan Selayar Program hendaknya diarahkan pada peningkatan kesadaran warga salah satu diantaranya adala program peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana saat pra bencana. Program Pembangunan Bidang Perlindungan Sosial dan Ketenaga Kerjaan Program ini diarahkan pada program pemberdayaan fakir miskin dan program pembinaan kelembagaan kesejahteraan social Program Pembangunan Bidang Keagamaan Kabupaten Kepulauan Selayar Mondorong terpeliharanya kerukunan umat beragama dan saling toleransi antar umat beragama. Peningkatan Sarana dan Prasarana Umum, Pemerintahan, Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, dan Peternakan, Perhubungan, dan Keagamaan, Kepariwisataan dan Keamanan. Kabupaten Kepulauan Selayar RKPD Kepulauan Selayar 2016 Dinas Pertanuan dan Kehutanan, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Badan Kesbangpol, Bagian Kesra Setda Page 146 1 Program/Kegiatan (1) (2) Selanjutnya terkait dengan pelaksanaan RPJMD tahun 2011-2015 pemerintah diharapkan untuk menyelesaikan program-program yang belum terlaksana dan menghindari pelaksanaan program baru yang menggunakan dana besar. Selanjutnya perlu juga dipikirkan penganggaran pagu kewilayaan,sehingga kecamatan juga dapat membuat pagu tersendiri sehingga kecamatan juga dapat disamakan SKPD. Demikian pokok-pokok pikiran DPRD terhadap penyusunan, pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan daerah yang diperoleh melalui rapat dengar pendapat dan atau melalui hasil penyerapan aspirasi melalui reses dan pelaksanaan musrenbang kecamatan termasuk RPJMD 2011-2015, semoga bermanfaat buat kemajuan daerah. Sekian dan terima kasih. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Indikator Kinerja (3) Volume (4) Lokasi (5) Kabupaten Kepulauan Selayar SKPD Terkait (6) Validasi/ Keterangan (7) Page 147 4.2.3. Penjelasan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar dan Sasaran Kinerja Daerah Tabel 4.5 Penjelasan program pembangunan daerah Kabupaten Kepulauan Selayar dan saran kinerja daerah No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator 1 2 Perluasan akses melalui peningkatan kualitas pendidikan gratis dan bantuan pendidikan / beasiswa bagi keluarga kurang mampu dan atau berprestasi Pengembang an kurikulum berbasis kompetensi, bahan ajar, metode pembelajaran dan sistem penilaian yang berstandar nasional dan internasional. RKPD Kepulauan Selayar 2016 1. Program Penuntasan Wajib Belajar 12 Tahun 2. Program peningkatan jumlah, mutu dan penyebara tenaga pendidik dan kependidikan 3. Program Intensifikasi dan perluasan akses keaksaraan fungsional 4. Program Pendidikan Gratis 5. Program Pendidikan Menengah Umum dan Kejuruan 6. Program Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) 7. Program Pendidikan Luar Biasa 8. Program Pendidikan Luar Sekolah (PLS) 1. Program peningkatan mutu peserta didik 2. Program peningkatan jumlah, mutu dan penyebara tenaga pendidik dan kependidikan 3. Program Pembinaan akhlak dan budi pekerti luhur peserta didik SKPD Target Angka Partisipasi kasar PAUD Angka Partisipasi Kasar SD/MI Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs 95 235 97,15 Angka Partisipasi Kasar SMA/MA/SMK 95,25 Angka Partisipasi Murni SD/MI Angka Partisipasi Murni SMP/MTs Angka Partisipasi Murni SMA/MA/SMK Angka Putus Sekolah SD/MI Angka Putus Sekolah SMP/MTs Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK Angka Anak Usia Dini yang masuk TK & Kelompok Bermain Angka Lulusan SD/MI Angka Lulusan SMP/MTs Angka Lulusan SMA/MA/SMK Angka Melanjutakan ke SMP/MTs Angka Melanjutakan ke SMA/MA/SMK 99,5 75,25 60,24 Angka Melanjutakan ke Perguruan Tinggi 55 Dinas Pendidikan Nasional 0,09 0,13 0,03 65 100 100 100 100 100 Dinas Pendidikan Nasional Page 148 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator 3 Peningkatan manajemen pengelolaan pendidikan melalui pelatihan dan pendidikan Formal serta peningkatan sarana dan prasarana aparatur 1. Program peningkatan kompetensi satuan pendidikan 2. Program Jaringan Teknologi dan Informasi Sekolah 25 SMP berstandar Nasional 30 SMA berstandar Nasional 30 TK terakreditasi A 5 Peningkatan kualifikasi dan 1. Program Peningkatan kompotensi Pendidik kompetensi pendidik dan dan Tenaga Kependidikan tenaga kependidikan melalui 2. Program peningkatan kesejahteraan Pelatihan dan sertifikasi pendidik dan tenaga kependidikan 3. Program peningkatan disiplin aparatur Peningkatan sarana dan sarana pendidikan yang layak sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) RKPD Kepulauan Selayar 2016 1. Program peningkatan sarana dan prasarana pendidikan 2. Program peningkatan layanan pendidikan non formal Target SD berstandar Nasional SD terakreditasi A 4 SKPD Dinas Pendidikan Nasional 5,45 10 SMP terakreditasi A 28 SMA terakreditasi A 25 SMK terakreditasi A 25 Tenaga Pendidik yang mengikuti pelatihan 90 Guru TK lulus sertifikasi 15 Guru SD/MI lulus sertifikasi 42 Guru SMP/MTs lulus sertifikasi 47 Guru SMA/MA lulus sertifikasi 70 Guru SMK lulus sertifikasi 49 Guru kualifikasi S1/D4 57 Ruang kelas baik pada TK dan PAUD (%) Ruang kelas baik pada SD/MI (%) Ruang kelas baik pada SMP/MTs (%) 70 90,21 83 Dinas Pendidikan Nasional Dinas Pendidikan Nasional Page 149 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator 6 7 8 Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah serta Pelibatan masyarakat dalam perencanaan,pelak sanaan dan pengawasan pendidikan. Meningkatkan akses masyarakat terhadap bahan bacaan Program peningkatan peran serta masyarakat 1. Program Peningkatan Budaya Baca 2. Program Pembinaan dan pengembangan Perpustakaan Meningkatkan pelayanan 1. Program peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil, bayi dan anak kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu melalui 2. Program Peningkatan pelayanan kesehtan lansia penerapan Sistem Kesehatan Daerah (SKD) secara baik dengan penekanan pada RKPD Kepulauan Selayar 2016 SKPD Target Ruang kelas baik pada SMA/MA (%) Ruang kelas baik pada SMK (%) Sarana olah raga Sarana Penunjang Sekolah Sarana lembaga pendidikan non formal dan PKBM Komite Sekolah yang berfungsi dengan baik 80 Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan yang mengikuti Workshop (%) Jumlah pengunjung perpustakaan daerah Jumlah Anggota Perpustakaan Daerah Jumlah kunjungan mobil perpustakaan ke Desa Jumlah kunjungan kapal perpustakaan ke pulau2 Jumlah Koleksi Buku Jumlah Pustakawan Angka Kematian Ibu Angka Kematian Bayi Angka Kematian Balita Cakupan pertolongan persalinan oleh tenkes berkompetensi kebidanan 40 93 75 80 85 100 136.641 994 Dinas Pendidikan Nasional Kantor Perpustakaan dan Arsip 60 6 7.670 5 102 8,50 0 90 Dinas Kesehatan Page 150 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator upaya promotif dan preventif 1. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perorangan 1. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 2. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan 1. Program Penceghan dn pemberantasan penyakit 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perorangan Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah 1. Program standarisasi pelayanan kesehatan 2. Program pengadaan, peningkatan dan pengembangan sarana prasarana RS 3. Program pemeliharaan sarana prasarana RS 4. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 9 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan RKPD Kepulauan Selayar 2016 Program Promosi dan Pemberdayaan SKPD Target Cakupan kunjungan bayi Angka Usia Harapan Hidup Persentase Gakin yang mendapat pelayanan Cakupan Yankes Dasar Maskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Persentase Balita Gizi Buruk Prevalensi Balita Gizi Kurang 90 72 50 0,0 0 Dinas Kesehatan Angka kesembuhan penderita TB Paru dan BTA Penanganan Kasus Malaria Penanganan kasus HIV/AIDS Persentase Desa UCI Penanganan KLB Persentase Keluarga yang memiliki Jamban Persentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih Av Los (hari) BOR (%) BTO (kali) TOI (hari) NDR GDR Indeks kepuasan pelanggan RS (%) Rumah Rangga ber PHBS (%) Desa Siaga Aktif(%) 100 Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 60 8 100 100 100 100 70 Dinas Kesehatan 90 7 70 42 5 20 27 95 55 27 Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Kesehatan Page 151 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator 10 Target masyarakat dalam memelihara kesehatan secara mandiri Masyarakat Posyandu Purnama (%) Posyandu Mandiri (%) 40 25 Peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan dan manajemen kesehatan termasuk termasuk akreditasi RSUD Program peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur Rasio dokter umum per 100rb penduduk Rasio SKM per 100rb penduduk Persentase obat generik berlogo 30 Kepuasan pasien Puskesmas dan jaringannya Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD Anggaran kesehatan pemerintah perkapita per tahun 80 Cakupan peserta KB Baru Cakupan akseptor aktif Rata-rata anak per keluarga Cakupan penyediaan alkon Ratio petugas PPKBD 100 75 1,8 100 85 BPP KB PIK Remaja/ Mahasiswa 20 BPP KB Kelompok UPPKS online UPPKS Kesadaran Masyarakat dalam ber KB (%) Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan Partisipasi angkatan kerja 70 90 Program penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 11 Memperluas akses masyarakat terhadap layanan keluarga berencana (KB) serta meningkatkan koordinasi dan manajemen layanan KB 12 Meningkatkan jumlah 1. Program Kesehatan Reproduksi Remaja kelompok masyarakat peduli 2. Program Pembinaan Peran Serta Masyrakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri KB yang berperan aktif 13 SKPD Peningkatan kuantitas dan kualitas pendidikan dan pelatihan bagi kaum RKPD Kepulauan Selayar 2016 1. Program Keluarga Berencana 2. Program Ketahanan dan Pemberdayaan keluarga 3. Program Pelayanan Kontrasepsi 4. Program promosi kesehatan Ibu, Bayi dan Anak 1. Program peningkatan peran perempuan 2. Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender 28 100 Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 15 400 rb 30 BPP KB 100 Page 152 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator perempuan, di segala bidang pembangunan 14 15 16 17 Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pemenuhan hak-hak anak Meningkatkan pembinaan, pelatihan dan bantuan modal usaha pemuda 3. Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan 1. Program perlindungan anak 2. Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan hak-hak anak 1. Program pembinaan dan peningkatan partisipasi pemuda 2. Program bantuan kepemudaan perempuan Penyelesaian pengaduan perempuan dan anak dr tindak kekerasan Rasio KDRT Jumlah Kelompok Anak yang dibina Proporsi tindak kekerasan terhadap anak Pelibatan kelompok anak dalam perencanaan dan pelaksanan pembangunan (%) Persentase tenaga kerja di bawah umur SKPD Target 100 0 55 0 40 0 Persentase Karang Taruna/ Kelompok Pemuda Terbina Persentase Karang Taruna / Kelompok Pemuda yang terlatih Persentase kelompok Pemuda yang mendapatkan bantuan modal usaha 50 50 Setda, Bagian Pemuda Olah Raga, dan Diknas 50 Meningkatkan sarana prasana olah raga dan apresiasi kepada atlit berprestasi 1. Program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga 2. Program peningkatan sarana dan prasarana olah raga Terbangunnya Stadion Tingkat Kabupaten (%) Terbangunnya Stadion Mini di setiap Kecamatan (%) 100 Peningkatan pembangunan 1. Program pembangunan jalan dan jembatan Jumlah tambatan perahu baru 35 RKPD Kepulauan Selayar 2016 BPP KB 50 Setda, Bagian Pemuda Olah Raga dan Disdiknas Dinas PU & Page 153 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator dan rehabilitasi jalan, jembatan, dermaga baru dan tambatan perahu, peningkatan Bandara Aroeppala serta meningkatkan saranaprasarana komunikasi dan informasi 18 19 Memfasilitasi penyediaan prasarana air bersih dan sanitasi secara merata dan berkualitas Meningkatkan akses masyarakat terhadap RKPD Kepulauan Selayar 2016 2. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan 3. Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ 4. Program peningkatan pelayanan angkutan 5. Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan 6. Program pembangunan sarana komunikasi dan informasi 1. Program Pengembangan Perumahan 2. Program Lingkungan Sehat Perumahan 3. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 4. Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam 5. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 6. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 7. Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan 8. Program Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong 9. Program pembangunan turap/talud/bronjong Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan SKPD Target Adanya kapal perintis local Adanya kapal cepat dengan kecepatan 25 sampai 30 Knot Pelabuhan fery di Kec. Kepulauan Proporsi Jalan Negara (AppatanaPammatata) dalam kondisi baik Proporsi jalan lintas timur dalam kondisi baik Kualitas sarana prasarana Bandara Aroeppala (%) Kualitas infrastruktur komunikasi & Informasi Persentase rumah layak huni 1 1 Persentase rumah tinggal bersanitasi 70 Jumlah Rumah Tangga memiliki sarana air bersih > 90.000 Jumlah Permukiman kumuh 0 Daya PLN (kW) PLTS (unit) PLTB (1unit=100 kW)) Dishubkom info 5 95 85 100 100 100 11.292 500 4 Dinas PU Dinas ESDM Page 154 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator layanan listrik PLTMH (unit) PLT Hibrid (surya+angin), 1 paket = 10kW) PLTU Program pembinaan dan pengembangan BBM Mengembangkan industri, perdagangan dan investasi yang berbasis potensi sumber daya daerah sehingga dapat menjadi pengungkit pertumbuhan perekonomian daerah RKPD Kepulauan Selayar 2016 Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi Program pengembangan ke wirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM & IKM 3 4 AMPS (unit) LPG 3 kg (tabung) 52.000 Persentase permohonan pengurusan perizinan perdagangan dan perindustrian yang dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan Jumlah Investasi (Rp) 100 Bensin (liter) Solar (liter) Minyak tanah Depo BBM SPBU 20 Target Bahan bakar gas metan Pemba Ngunan 500.000 Dinas ESDM 426.000 200.850 Berfungs i + 1 unit di pulau Terbang un 2 unit 8 PLTM 1 MW di Jampea Meningkatkan pasokan / ketersediaan BBM dan Non BBM SKPD Diskopurinda g dan KA. PTPM 32.000.0 00 Page 155 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator SKPD Target 21 Meningkatkan akses masyarakat terhadap modal usaha, teknologi, informasi dan pasar serta memperkecil beban pengeluaran masyarakat miskin 1. Program peningkatan akses kepada sumber daya produksi 2. Program penciptaan iklim usaha yang kondusif 3. Program pengembangan kewirausahaan 4. Program pemberdayaan masyarakat miskin Jumlah Unit Usaha terbina dan mendapat bantuan usaha 9.000 Diskopurinda g 22 Meningkatkan pembinaan dan fasilitasi kepada kelompok penyandang masalah kesejahteraan social Program pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya; Fakir Miskin tertangani (KK) > 3.500 Dissosnaker Trans Keluarga berumah tak layak huni tertangani (KK) 200 Wanita rawan sosek tertangani 120 Keluarga rentan tertangani (KK) 100 Persentase terlayani Persentase terlayani Persentase tertangani Persenatse tertangani Persentase tertangani Lanjut Usia yang 100 korban bencana yang 100 anak terlantar yang 100 penyandang cacat 100 eks narapidana yang 100 Persentase Karang Taruna terfasilitasi Persentase keluarga pahlawan / veteran terbantu 100 Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial Program pembinaan anak terlantar; Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma; Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan social RKPD Kepulauan Selayar 2016 100 Page 156 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator 23 24 25 26 27 Meningkatkan kemudahan akses masuk dan atau keluar Selayar serta meningkatkan kerjasama perdagangan regional dan nasional 1. Program pengembangan komoditas potensi unggulan 2. Program pengembangan perusahaan daerah Memberikan kemudahan bagi pihak luar untuk berinvestasi di Kabupaten Kepulauan Selayar serta membangun kesiapan masyarakat agar dapat berperan dalam berbagai kegiatan investasi Peningkatan bimbingan dan bantuan modal usaha bagi UEP masyarakat Memberdayakan UMKM dan Koperasi melalui peningkatan kapasitas dan permodalan Target Workshop / misi dagang (kegiatan) 10 Kerjasama antara instansi/lembaga dan Perusda (kegiatan) 10 1. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi 2. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi 3. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya Sarana dan Prasarana Daerah Nilai PMA 2,4 M Nilai PMDN 1,2 M 1. Program Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif 2. Program Peningkatan akses kepada sumber daya produksi Bantuan modal UEP/UKM sebesar Rp. 1.690.500.000 969 org dan 36 klp usaha 500 Diskopurinda g Lokasi layak jual bagi PKL 5 Diskopurinda g Pembangunan pasar desa dan pasar tradisional (unit) Pengawasan peredaran barang dan jasa (Kec) 11 1. Program Pengembangan Sistim Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah. 2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Pengembangan sektor Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan perdagangan berdasarkan potensi daerah yang mampu Program Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri bersaing di pasar lokal, Program Perlindungan Konsumen dan regional, nasional dan Pengamanan Perdagangan internasional RKPD Kepulauan Selayar 2016 SKPD Tempat usaha PKL yang memiliki legalitas (unit) Diskopurinda g KA PTPM Diskopurinda g 11 Page 157 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator 28 29 30 Mengembangkan programprogram perluasan kesempatan kerja dan berusaha secara luas bagi masyarakat Program Peningkatan Kesempatan Kerja Meningkatkan program pelatihan dalam rangka peningkatan skil tenaga kerja serta meningkatkan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. 1. Program Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja 2. Program peningkatan produktivitas tenaga kerja 3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Optimalisasi dan rasionalisasi pemanfaatn sumber daya kelautan dan perikanan, air payau dan air tawar dengan peningkatan sarana prasarana 1. Program pengembangan perikanan budi daya 2. Program pengembangan perikanan tangkap Peningkatan kapasitas nelayan dalam pembudidayaan, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan RKPD Kepulauan Selayar 2016 1. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir 2. Program Pengembangan perikanan tangkap 3. Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan dan pengendalian sumber daya lingkungan Target Pasar kerja dan bursa kerja on line (%) 85 Angka pengangguran terbuka (%) 2,5 Persentase sarana prasarana BLK Pelatihan berbasis masyarakat (kali) Sosialisasi pelaksanaan jamsostek dan K3 Persentase Keselamatan dan kesehatan para tenaga kerja Jumlah produksi ikan (ton) Persentase penerapan teknologi bdidaya perikanan laut/air payau Persentase jumlah armada dan alat tangkap Luas Lahan budidaya rumput laut 100 7 Persentase produksi hasil budidaya perikanan 31 SKPD Persentase nelayan yang mempunyai armada dan alat tangkap Terlaksananya pelatihan pengoperasian kapal hand line tuna dan purse seine Terlaksananya magang budidaya ikan karang DISSOS NAKERTRAN S DISSOS NAKERTRAN S 6 90 >19.000 90 Dinas Kelautan dan Perikanan 20 >1.500 m2 50 20 Dinas Kelautan dan Perikanan 5x 3x Page 158 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator 32 33 34 35 Persentase nelayan yang berpenghasilan di atas UMR Persentase nelayan dan pembudidaya yang memiliki rumah layak huni Persentase sarana prasarana di kawasan PPI Bonehalang Kontribusi sektor perikanan dan kelautan terhadap PDRB Kontribusi sektor perikanan dan kelautan terhadap PAD SKPD Target 25 25 Mengembangkan industri perikanan terpadu dan pusat budidaya ikan karang nasional dengan memberdayakan masyarakat lokal dan meningkatkan sinergi di kawasan regional 1. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 2. Program pembangunan sarana prasarana industri perikanan Meningkatkan pengelolaan ODTW dan Memberdayakan masyarakat melalui pengembangan homestay, desa wisata dan paket wisata lainnya 1. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 2. Program peningkatan sarana prasarana pariwisata bahari 3. Program pengembangan kemitraan ODTW yang terkelola (obyek) Persentase pengembangan sistem Informasi kebudayaan dan pariwisata Jumlah Pokdarwis dan Desa Wisata Jumlah kerjasama lembaga Menjadikan Kabupaten Kepulauab Selayar sebagai pusat destinasi pariwisata bahari andalan nasional berbasis konservasi 1. Program pengembangan pemasaran pariwisata 2. Program pengembangan distinasi pariwisata Kunjungan Wisman >500 Kunjungan Wisnu >10.000 0,9 Peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam pelestarian budaya 1. Program Pengembangan Nilai Budaya 2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 3. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya Konstribusi sektor pariwisata terhadap PAD Benda, situs, kawasan cagar budaya yang terpelihara (situs) Jumlah Kelompok Seni Budaya / Sanggar yang terbina RKPD Kepulauan Selayar 2016 90 80 Dinas Kelautan dan Perikanan 3 10 100 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 5 6 13 15 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Page 159 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator dan potensi pariwisata SKPD Target Aktifitas event kebudayaan Usaha Pariwisata 10 25 36 Menjadikan Pulau Selayar sebagai pusat distribusi logistik dan sebagai kawasan industri perminyakan KTI 1. Tersusunnya DED (Detail Engineering Design) Pelabuhan Pulau Selayar sebagai Bandar Niaga Timur 2. Pengadaan/penyewaan Floating Bunker BBM non- subsidi Tersusunnya DED (Detail Enginering Desain) Pelabuhan Pulaua Selayar sebagai bandar Niaga Timur Tersu Sun Dishub & Kominfo 37 Peningkatan kesadaran masyarakat penambang bahan mineral bukan logam dan batuan Program Pembinaan dan Pengawasan Pertambangan Jumlah izin pertambangan rakyat Belum dipredik si Dinas ESDM KP Explorasi seluas 16.054 HA Pembinaan kelembagaan dan pengembangan sumber daya manusia pertanian secara intensif dan berkesinambungan dalam penerapan teknologi pertanian tepat guna dan ramah lingkungan Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Belum dipredik si 6 4,02 38 39 Pembinaan kelembagaan dan 1. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan pengembangan SDM 2. Program bantuan sarana prasarana peternakan secara intensif RKPD Kepulauan Selayar 2016 Produksi Tanaman Produksi Tanaman (Ton/Ha) Produksi Tanaman (Ton/Ha) Produksi Tanaman (Kg/Ha) Produksi Tanaman (Kg/Ha) Produksi Tanaman Padi (Ton/Ha) Jagung Jeruk Keprok 11,35 Kelapa Dalam 1.750 Cengkeh 325 Pala (Kg/Ha) 445 Produksi Daging Sapi (Kg) Produksi Daging Kerbau (Kg) Produksi Daging Kambing (Kg) 101.279 6.039 61.835 Dinas Pertanian dan Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Page 160 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator dan berkesinambungan dalam penerapan teknologi peternakan tepat guna dan ramah lingkungan 40 Meningkatkan keragaman bahan baku pangan (diversifikasi) dengan mengoptimalkan pemanfaatan keragaman hayati pangan yang ada peternakan 3. Program Peningkatan Penerapan Tehnologi Peternakan 1. Program Pemerdayaan Penyuluhan Pertanian Lapang 2. Program Peningkatan Kemandirian dan ketahanan pangan. 3. Program Peningkatan Jaringan Kemitraan usaha di bidang ketahanan pangan 41 Peningkatan konservasi dan rehabilitasi kawasan hutan 1. Program pengendalian hutan dan konservasi sumber daya alam 2. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 3. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 4. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan 42 Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi pengelolaan lingkungan hidup serta meningkatkan kualitas SDM Aparatur pengelolaan lingkungan hidup 1. Program Peningkatan kualitas dan akses dan informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup 2. Program pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan di kawasan konservasi laut dan hutan 3. Program pengelolaan ruang terbuka hijau 4. Program pengelolaan dan rehabilitasi RKPD Kepulauan Selayar 2016 SKPD Target Produksi Daging Ayam Buras (Kg) 143.928 Produksi Daging Ayam Ras (Kg) 7.067 Produksi Telur 116.892 - Cakupan dan kualitas penyuluhan lapang Persentase pemanfaatan lahan pekarangan RT 75 Persentase keaktifan Dewan Ketahanan Pangan Persentase ketersediaan Bahan Pangan (Ton) Hutan Tanaman Kayu (Ha) Hutan Non Kayu (Ha) Kebun Bibit Rakyat - KBR (Unit) Pengembangan Mangrove (Ha) Kerusakan kawasan hutan Cakupan rehabilitasi hutan dan lahan kritis Cakupan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan hidup Cakupan pengembangan konservasi laut dan hutan wisata 70 Cakupan penataan RTH 50 Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 83.921 50 25 30 25 0,275 0,0088 60 Dinas Pertanian dan Kehutanan BPLHD 75 80 Page 161 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator ekosistem pesisir dan laut 43 44 45 Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam dengan memantapkan kerjasama kawasan regional serta penigkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan lingkungan hidup 1. Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai dan suber air lainnya 2. Program Perlindungan dan konservasi sumberdaya alam 3. Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam 4. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup 5. Program Peningkatan Pengendalian Polusi Cakupan pengelolaan dan rehabilitasi ekosisten pesisir dan laut Cakupan konservasi SDA melalui sumur resapan PAH dan penanaman pohon Target 75 80 Cakupan pengembangan Pantai Laut Lestari 75 Cakupan pengembangan dan pemantapan kawasan konservasi laut,suaka perikanan dan keanekaragaman hayati laut 80 Cakupan rehabilitasi terumbu karang, mangrove,padang lamun,estuaria, dan teluk 75 85 90 Pengembangan kualitas taman sebagai area terbuka hijau sekaligus area bermain atau wisata 1. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau 2. Program Pengelolaan Taman 3. Program Pengelolaan Areal Pemakaman Cakupan Pemantauan kualitas lingkungan Taman Kota tiap Kecamatan (Jumlah) Jumlah Taman Rekreasi Cakupan Pengelolaan Areal Pemakaman Peningkatan frekuensi dan kualitas pengelolaan sampah Program Pengembangan Kinerja Pengelola Persentase Rumah Tangga yang memiliki Tempat Sampah RKPD Kepulauan Selayar 2016 SKPD 11 BPLHD Distarhan & KP 11 100 Distarhan & KP Page 162 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator mulai dari rumah tangga sampai ke TPA 46 47 48 persampahan Optimalisasi pemanfaatan dan pengendalian tata ruang di daerah melalui Peningkatan koordinasi perencana dan pengendalian tata ruang wilayah Meningkatkan kualitas pelayanan dan kesadaran masyarakat terhadap upaya pencegahan dini dan penanggulangan bencana 1. Program Perencanaan Pengembangan Kota 2. Program Perencanaan prasarana Wilayah dan sumber daya alam 3. Program pengutan kapasitas pranata litbang Peningkatan kualitas aparatur dan sistem perencanaan pembangunan 1. Program Pengembangan Data dan Informasi 2. Program Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah 3. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 4. Program Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan Daerah 5. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah 6. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 7. Program Penataan dan Penyempurnaan RKPD Kepulauan Selayar 2016 1. Program pencegahan dini dan penanggulangan bencana 2. Program Peningkatan mitigasi bencana SKPD Target Meningkatnya sarana Prasarana TPA Meningkatnya sarana prasarana pengangkutan sampah Perda RTRW Ketaatan terhadap RTRW 90 Ada 90 BAPPEDA Penanganan kawasan permukiman rawan bencana Penyuluhan, sosialisasi, gladi lapang penanggulangan bencana Kualitas penanganan warga korban bencana (%) 90 Badan Penanggula ngan Bencana Daerah RKPD tepat waktu Kualitas verifikasi, validasi Desa Tertinggal Kualitas monitoring dan pelaporan Musrenbang Kecamatan Kualitas monitoring dan pelaporan pelaksanaan pembangunan daerah dana APBN, APBD I dan APBD II KUA tepat waktu (%) 100 100 PPAS tepat waktu (%) 95 Kualitas KUA perubahan (%) 95 Kualitas PPAS Perubahan (%) 95 95 90 100 Bappeda 100 95 95 Page 163 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan 49 50 Meningkatkan profesionelisme pengawas, perbaikan manajemen dan sistem pengawasan Peningkatan jumlah RKPD Kepulauan Selayar 2016 1. Program penataan dan pentempurnaan kebijakan, sisitem dan prosedur pengawasan 2. Program peningkatan kualitas pengawasan 3. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 4. Program percepatan pemberantasan KKN 5. Program percepatan pengawasan tindak lanjut temuan hasil pengawasan 6. Program Implemnetasi SPIP di Lingkungan SKPD 7. Program Intensifikasi Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Pengkajian dan Peneltian SKPD Target Kualitas Musrenbang Tahunan (%) 95 Kualiats Pengendalian perencanaan pembangunan (%) Musrenbang Provinsi, Regional dan Nasional (%) Kualitas koordinasi TKPK (%) 95 Kualitas Pendampingan P2KP (%) 95 Kualitas sistem alokasi anggaran (%) Kualitas koordinasi rencana tata ruang (%) Kualitas Publikasi perencanaan pembangunan daerah (%) Sosialisasi Perda Dokumen Perencanaan (%) Persentase pelaksanaan PKPT, Insidential, Wasbangda, Pelayanan Publik dan Audit Akhir Tahun 95 95 95 100 100 100 100 Inspektorat Kabupaten Persentase realisasi tindak lanjut 80 hasil pemeriksaan Aparat Pengawas Fungsional Pemerintah (APFP) Persentase penanganan pengaduan 52 masyarakat Jumlah Peneliti lokal terlati 10 Bappeda Page 164 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator 51 52 53 kapasitas dan profesionalisme sumber daya manusia peneliti serta pembiayaan penelitian Peningkatan jumah dan kualitas aparatur serta pembiayaan pelayanan kependudukan Meningkatkan upaya pencegahan penindakan atas penyimpanganpenyelengaraa n pemerintahan daerah Peningkatan fasilitasi, pembinaan masyarakat pedesaan serta pembiayaan Pemerintahan Desa RKPD Kepulauan Selayar 2016 Jumlah Kegiatan Penelitian Inplementasi dan tindak lanjut hasil penelitian (%) Program Penataan Administrasi Kependudukan 1. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 2. Program penataan Peraturan PerUndangUndangan 1. Program peningkatan pemberdayaan masyarakat pedesaan 2. Program pemberdayaan masyarakat miskin pedesaan 3. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa SKPD Target 15 90 Cakupan penerbitan KTP Cakupan penerbitan KK Cakupan penerbitan Akta Kelahiran Cakupan penerbitan Akta Perkawinan penduduk beragama non Muslim Terlaksananya gelarwasda (kali) 100 100 90 95 DISDUK dan Pencatatan Sipil 4 Terlaksananya pemeriksaan regular PKPT 57 Inspektorat, Setda Bag Hukum Pemerintah Desa yang menyampaikan LPPD,LKPD) tepat waktu (%) Pemerintah Desa yang melaksanakan Administrasi Pemerintahan Desa (%)dengan baik LPM Desa yang menjalankan fungsinya dengan baik (%) PKK yang menjalankan fungsinya dengan baik (%) Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat (%) 100 BPMPDK 100 100 100 15 Page 165 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator 54 55 56 57 Peningkatan akses dan frekuensi informasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan 1. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa 2. Program Kerjasama Informasi dan Media Massa 3. Program Fasilitasi Peningkatan Sumber Daya Manusia di Bidang Komunikasi Infomasi 4. Program Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Komunikasi dan Informasi SKPD Target Terwujudnya sistem komunikasi terpadu (%) 100 BTS seluler (Titik) 25 Pameran Pembangunan (kali) Persentase penerapan SPM 2 90 Persentase penanganan keluhan pelayanan 85 Pengaturan pengelolaan analisis jabatan, beban kerja, prosedur kerja, tata kerja, standar sarana dan prasarana kerja serta tata naskah dinas Program Mengintesifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Optimalisasi sumber – sumber pendapatan daerah serta optimalisasi penggunaan keuangan daerah 1. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Peningkatan PAD 21.485. 909.000 Peningkatan Dana Transfer 494.913.4 82.000 42.046. 586.825 Peningkatan sistem pengelolaan keuangan daerah serta pengembangan sistem informasi dan manajemen aset 1. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Penetapan Perda APBD 3. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan Desa RKPD Kepulauan Selayar 2016 Penyertaan Modal Penetapan Perda Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD Penetapan Perda Perubahan 31 Des (Tepat Waktu) 31 Juli (Tepat waktu) 30 Sept (tepat DISHUB KOMINFO Setda, Bagian Organisasi DPPK-ASDA dan SKPD pengelola PAD DPPK-ASDA dan SKPD pengelola PAD Page 166 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator Laporan realisasi keuangan Triwulan I Laporan realisasi keuangan semester I LKPD Tahunan Hasil audit / opini BPK APB Desa 58 59 SKPD Target waktu) 10 April (tepat waktu) 10 Juli (tepat waktu) 31 maret (tepat waktu) WTP Tepat Waktu Perubahan APB Desa Tepat Waktu SPJ pelaksanaan APB Des Tepat Waktu Peningkatan nilai asset daerah 1.940.23 3.229.70 3 Peningkatan kapasitas sumber daya manusia sesuai dengan bidang tugas keahlian serta pengembangan analisis kebutuhan kepegawaian 1. Program Pendidikan Kedinasan 2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 3. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Jumlah PNS S3 5 Persentase PNS S2 6 Persentase pemenuhan jabatan struktural 100 Memberdayakan dan memperkuat kelembagaan Program pembinaan Ormas Persentase pembinaan, pemantauan dan fasilitasi Ormas RKPD Kepulauan Selayar 2016 100 Badan Kepegawai an Daerah Kesbangpol dan Linmas Page 167 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator Ormas serta mengembangkan sistem politik nasional di daerah yang demokratis dan ditopang dengan kemandirian infrastruktur politik Program Peningkatan Ormas/Orsospol dalam pembangunan Program Pendidikan Politik Masyarakat Program Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan 60 61 Pembinaan dan pemantapan kehidupan sosial budaya masyarakat perdesaan serta pengembangan dan pembinaan kelembagaan organisasi pemberdayaan masyarakat Desa secara berkelanjutan Peningkatan harmonisasi produk - produk hukum daerah dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan antar peraturan perundangundangan daerah RKPD Kepulauan Selayar 2016 1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan 2. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan 3. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa 4. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Program Penataan Peraturan Perundang – Undangan dan LSM Persentase pembinaan, pemantauan dan fasilitasi Orsospol Persentase pengetahuan masyarakat terhadap UU Politik Perentase pemahaman Masyarakat terhadap wawasan kebangsaan Persentase Faslitasi Forum Pembauran Kebangsaan SKPD Target 100 90 95 95 Persentase PKK aktif 100 Posyandu aktif 100 LPM aktif dan berprestasi Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat 90 25 Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat 60 Rata-rata jumlah keluarga binaan PKK Desa Persentase LSM yang dibina Persentase penyelesaian Ranperda secara tepat waktu 100 75 90 BPMPDK Sekretariat Daerah, Bag Hukum Page 168 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator 62 63 64 Peningkatan kualitas pelayanan pengaduan masyarakat dalam ruang lingkup hukum serta peningkatan kualitas pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Peningkatan pemantauan dan pengendalian terhadap penerapan Perda serta pemberdayaan masyarakat taat Hukum Meningkatkan pembinaan dan fasilitasi bagi semua lembaga keagamaan RKPD Kepulauan Selayar 2016 SKPD Target 1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 2. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat Persentase pelaksanaan Peradilan Pelanggaran Perda 100 Sekretariat Daerah 1. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) 2. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan 3. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan 4. Program Pemeliharaan Keamanan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat dan Pencegahan Tindak Kriminal Pemahaman masyarakat tentang bahaya Miras dan Narkoba 90 Sekretariat Daerah dan Polisi PP Fasilitasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat 100 Persentase pelaksanaan Patroli Wilayah Persentase penertban Miras, Judi, WTS dan Pedagang Kaki Lima 100 Persentase pelanggaran terhadap Perda Persentase pembinaan Kelompok Majelis Taklim 1 Persentase keberadaan TPA di tingkat Dusun 100 Persentase keaktifan majelis Taklim pada setiap masjid Persentase pelaksanaan Hari Besar Keagamaan Tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa 95 1. Program pendidikan keagamaan 2. Program pemberdayaan lembaga keagamaan 3. Program Gerakan Cinta Al-Qur’an 100 100 Setda, Bagian Kesra 100 Page 169 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator 65 66 67 68 Bekerjasama dengan Lembaga Keagamaan dan Ormas dalam pengembangan kehidupan yang berorientasi pada nilai-nilai keutamaan (Al Khaer) 1. Program Pengamalan nilai-nilai keagamaan 2. Program Gerakan Cinta Al-Qur’an Mendorong swadaya masyarakat dan swasta dalam pembangunan dan perbaikan sarana prasarana ibadah Program peningkatan sarana prasarana keagamaan Mendorong transformasi dakwah keagamaan dari dakwah seruan keagamaan semata menuju sarana pencapaian kesejahteraan masyarakat Membangun dan mengembangkan harmonisasi antar dan inter RKPD Kepulauan Selayar 2016 1. Program peningkatan pelayanan Keagamaan 2. Program Pengamalan nilai-nilai keagamaan Program peningkatan kerukunan antar umat beragama SKPD Target Persentase kualitas Pengetahuan Keagamaan Masyarakat 90 Persentase kualitas Pelaksanaan syariat Persentase keberadaan judi dan miras di masyarakat 95 Persentase sarana Ibadah bersanitasi baik 100 Persentase ketersediaan Perpustakaan Masjid 75 Persentase sarana Ibadah berkualitas baik 100 Persentase ketersedian Da’i Lokal (Desa/Dusun) Terlatih 90 Persentase kelancaran honorer pelaku kegamaan di tingkat dusun 90 Persentase fasilitasi Forum Kerukunan Ummat beragama 100 0 Kesbang Polinmas, Pol PP, Setda (Bagian Kesra) Setda, Bagian Kesra Setda, Bagian Kesra Kesbangpol dan Linmas, Setda (Bag. Page 170 No Prioritas Pembanguan Kinerja Program/Pembangunan Indikator umat beragama 69 Meningkatkan forum kerjasama antar umat beragama RKPD Kepulauan Selayar 2016 Program dialog dan kerjasama lintas agama SKPD Target Persentase Pelaksanaan festival rakyat dalam meningkatkan kehidupan keagamaan ummat beragama yang harmonis 100 Persentase toleransi antar ummat beragama 100 Persentase Tokoh Agama yang mengikuti workshop dan temu wicara 100 Kesra) Kesbangpol dan Linmas Setda (Bag. Kesra) Page 171 BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Berdasarkan hasil evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD maka berikut ini disajikan rincian rencana program dan kegiatan prioritas pemerintah. Penyusunan rencana program dan kegiatan prioritas daerah Tahun 2016 berpedoman pada RPJMD Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018 terutama Program Prioritas pada RKPD Tahun 2016, Arahan Kebijakan pada RPJM ketiga dari RPJPD Kabupaten Kepulauan Selayar tahun 2005 – 2025, serta tetap memperhatikan isu strategis dan program-program prioritas serta indikator kinerja yang ada pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar (RPJMD Tahun 2010-2015). Adapun program dan kegiatan prioritas serta pagu indikatif berdasarkan program di atas disajikan dalam tabel sebagai berikut: Lampiran Rencana Kerja SKPD Kabupaten Kepulauan Selayar dan Hasil Musrenbang Kecamatan, Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2016 : RKPD KepulauanSelayar 2016 Page 172 BAB VI. P E N U T U P Fokus RKPD Tahun 2016 adalah pemantapan sektor perikanan dan pariwisata untuk penciptaan daya saing daerah dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Berdasarkan hal tersebut, RKPD Tahun 2016 bersifat strategis karena telah memasuki periode transisi antara tahun pelaksanaan RPJMD kedua Tahun 2010-2015 yang dicanangkan dari pelaksanaan Visi dan Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar selama 5 tahun terakhir dengan pelaksanaan RPJMD ketiga Tahun 2015 - 2020. Untuk mewujudkan keterpaduan, sinkronisasi pelaksanaan kegiatan dan penjaringan aspirasi masyarakat maka dilaksanakan proses musyawarah antar pelaku pembangunan melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan atau Musrenbang, seperti PraMusrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Musrenbang Kabupaten. Dengan terlaksananya penyusunan RKPD Tahun 2016, maka pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan yang tertuang dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016 wajib menerapkan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi, akuntabilitas dan partisipasi. Oleh karena itu penyelenggaraan Pemerintahan yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan masyarakat, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan sarana dan prasarana dapat terus ditingkatkan. Dengan demikian diharapkan hasilnya dapat dirasakan secara lebih adil dan merata bagi seluruh masyarakat termasuk dunia usaha Dalam pelaksanaannya, RKPD Tahun 2016 memerlukan kaidah pelaksanaan yang menjadi komitmen bagi seluruh stake holder yang berperan dalam pembangunan, yaitu: 1. Partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan rencana pembangunan melalui forum Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) ditujukan untuk mengakomodasi aspirasi dan kepentingan masyarakat. RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 173 2. Masyarakat dan dunia usaha wajib berperan serta dalam pembangunan, baik sebagai pelaksana maupun sebagai pengawas dalam pelaksanaan kebijakan dan program/kegiatan. 3. Satuan Kerja Kabupaten Perangkat Kepulauan Daerah Selayar (SKPD) serta di seluruh lingkungan pelaku Pemerintah pembangunan berkewajiban untuk melaksanakan program/kegiatan dengan sebaikbaiknya. 4. RKPD digunakan sebagai pedoman penyusunan APBD. Oleh karena itu RKPD perlu dijabarkan ke dalam Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Kepulauan Selayar. 5. Dalam upaya sinkronisasi/sinergitas pelaksanaan setiap kegiatan yang program dan pendanaannya bersumber dari APBD, APBD Provinsi dan APBN dan sumber lainnya, setiap SKPD harus membuat Rencana Kerja (Renja) yang dapat menggambarkan sinergitas program/kegiatan sesuai dengan sumber anggaran. 6. Untuk menjaga efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program, setiap Kepala SKPD wajib melakukan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan/kegiatan melalui upaya koreksi dan melaporkannya secara berkala 3 bulan kepada Bupati melalui Kepala Bappeda. 7. Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisa hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan/kegiatan yang dilakukan oleh masingmasing Kepala SKPD. 8. Pada akhir Tahun Anggaran 2016, setiap Kepala SKPD wajib melakukan evaluasi Kinerja Pelaksanaan Rencana Pembangunan/Kegiatan Tahun 2016. 9. Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi dari para Kepala SKPD, dan hasil evaluasi ini menjadi bahan bagi penyusunan Rencana Pembangunan Daerah untuk periode berikutnya. BUPATI KEPULAUAN SELAYAR, SYAHRIR WAHAB RKPD Kepulauan Selayar 2016 Page 174 LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2016