Initial Public Offering (IPO)

advertisement
[TUGAS HUKUM PASAR MODAL]
Initial Public Offering (IPO)
Dosen:
Bapak Arman Nefi S.H., M.M.
Ibu Rosewitha Irawaty S.H., MLI
Bapak Indra Surya S.H., LL.M
Disusun oleh :
Christine Natalia Budiharja 1206332090
Niken Nidyarna
1206332613
Ryanto Wongso
1206332802
1
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara berkembang membuat masyarakat saling berlomba untuk
mengembangkan setiap sektor khususnya di sektor bisnis , dimana semakin banyak perusahaanperusahaan yang di dirikan. Dalam menjalankan perusahaan-perusahaan tersebut banyak
hambatan yang muncul dan persaingan bisinis yang semakin ketat antara pelaku-pelaku bisnis
tersebut, berbagai konsep dan ragam cara yang telah dilakukan oleh pelaku bisnis untuk
mengatasi persaingan dan hambatan-hambatan tersebut.
Salah satu permasalahan yang sering dimuncul yaitu di bidang permodalan. Pemenuhan
kebutuhan dana merupakan suatu hal yang tidak dapat terpisahkan dari perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasinya. Kebutuhan dana untuk pembiayaan ini dapat dipenuhi dari
berbagai sumber, antara lain dengan menggunakan modal sendiri, mengeluarkan surat hutang
(obligasi), hutang pada pihak ketiga, atau melalui emisi saham.
Salah satu media yang mudah dan dapat digunakan oleh perusahaan dalam memperoleh
dana dan melakukan investasi adalah melalui pasar modal. Usaha untuk mendapatkan dana
tersebut dapat dilakukan dengan cara perusahaan mengeluarkan surat berharga dan kemudian
surat berharga atau saham yang baru dikeluarkan oleh perusahaan tersebut dijual pada pasar
primer yang berupa Penawaran Umum Perdana atau dikenal dengan istilah Initial Public
Offerings atau IPO1.
Penawaran Umum Perdana atau go publik merupakan salah satu alternatif sumber
pendanaan melalui peningkatan ekuitas perusahaan dengan cara menawarkan saham kepada
masyarakat. Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal (disingkat UU Pasar Modal)
mendefinisikan penawaran umum sebagai kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten
untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang
dan peraturan pelaksanaannya2. Penetapan harga Penawaran Umum Perdana sangat sulit, oleh
karena itu diperlukan penjamin emisi (underwriter) yang berperan dalam penetapan harga saham
di pasar perdana.
1
Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1, Volume 15, April 2010
http://id.shvoong.com/business-management/investing/2184154-definisi-initial-public-offering-ipo/#ixzz2epnLCCjy,
tanggal 20 September 2013.
2
2
RUMUSAN MASALAH :
Bagaimana peran IPO dalam rangka ekspansi di suatu perusahaaan?
BAB II
EMITEN DAN PENAWARAN UMUM
3
A. Pengertian
Initial Public Offering (IPO) berasal dari bahasa inggris yang berarti “Penawaran Saham
Perdana”. Istilah IPO menunjuk pada proses awal penjualan saham sebuah perusahaan yang
hendak go publik kepada masyarakat. Istilah IPO merupakan titik balik perusahaan dari status
privat menjadi perusahaan terbuka. Pada saat inilah, untuk pertama kalinya masyarakat
berkesempatan ikut memiliki saham sebuah perusahaan publik3. Jadi dapat dikatakan IPO
merupakan
kegiatan penawaran
saham
atau
Efek
lainnya
yang
dilakukan
oleh
Emiten (perusahaan yang akan go publik) untuk menjual saham atau efek kepada masyarakat
berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.
Penawaran Umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut4:
1. Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh Penjamin Emisi
melalui para Agen Penjual yang dihmjuk;
2. Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai dengan jumlah
Efek yang tersedia;
3. Pencatatan Efek di bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di bursa.
UU Pasar Modal juga mendefinisikan penawaran umum sebagai kegiatan penawaran efek
yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang
diatur dalam undang-undang dan peraturan pelaksanaannya. Adapun yang dimaksud sebagai
efek adalah surat berharga yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham,
obligasi,tanda bukti hutang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas
efek dan setiap derivatif dari efek. Sementara itu, perusahaan publik didefinisikan sebagai
perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang
saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp.3.000.000.000 (tiga milyar rupiah)
atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan oleh pemerintah.
3
http://clubdeangelandalas.com/apa-itu-ipo, tanggal 20 September 2013.
4
Tjiiptono Darmadji & Hendy M.Fakhrudin, PASAR MODAL DI INDONESIA, ed.1, ( Jakarta : salemba empat,
2001), hal 40.
4
Persyaratan utama untuk melakukan go publik adalah mendapatkan pernyataan efektif dari
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)5.
Pada saat IPO perusahaan harus menggunakan jasa perusahaan pialang yang disebut
underwritter atau penjamin emisi. Jadi, masyarakat yang ingin membeli saham perushaan
tersebut harus berurusan dengan penjamin emisi ini. Harga saham yang dijual di pasar perdana
ditentukan berdasarkan kesepakatan antara perusahaan emiten dan penjamin emisi (underwriter),
sedangkan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan
penawaran). Apabila penentuan harga saham saat IPO secara signifikan lebih rendah
dibandingkan dengan harga yang terjadi di pasar sekunder di hari pertama, maka
terjadi underpricing. Sebaliknya apabila penentuan harga saham saat IPO secara signifikan lebih
tinggi dibandingkan dengan harga yang terjadi di pasar sekunder di hari pertama, maka terjadi
overpricing. Underpricing dan overpricing merupakan dua hal atau perilaku saham yang selalu
terjadi pada penawaran perdana. Namun sejalan dari penelitian terdahulu dan banyak dari
literatur yang menyatakan bahwa rata-rata harga saham pada saat masuk pasar sekunder dihari
pertama selalu cenderung terjadi underpricing, maka dalam penelitian ini hanya memfokuskan
pada fenomena underpricing saja.
Biasanya alasan perusahaan go publik adalah karena perusahaan tersebut membutuhkan
tambahan modal segar, sementara pemilik perusahaan tak mampu atau tidak mau menambah
modal. Oleh karena itu perusahaan harus menawarkan sebagian sahamnya kepada masyarakat,
dana yang diperoleh dari IPO ini seharusnya masuk ke kantong perusahaan dan dengan dana ini
akan memiliki modal untuk melakukan ekspansi atau membayar utang yang telah jatuh tempo.
5
http://id.shvoong.com/business-management/investing/2184154-definisi-initial-public-offering-ipo/#ixzz2epnLCCjy, tanggal 20
September 2013.
5
B. Tujuan IPO
Tujuan diadakannya IPO bisa kita lihat dalam 2 aspek, yaitu6:
1. Aspek Finansial :
a. Untuk refinancing atau restrukturasi permodalan, yaitu meningkatkan permodalan
memperbaiki struktur keuangan perusahaan (Debt Equity Ratio)
b. Mengurangi Cost Of Fund
c. Merupakan sumber pendanaan Jangka Panjang.
2. Aspek Non Finansial :
a.
Lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat
b.
Meningkatkan profesionalisme
c.
Pemasaran perusahaan melalui ekspansi bisnis atau perluasan usaha
d.
Investasi baru dan
e.
Mengambil alih usaha lain
C. Keuntungan dan Kelemahan IPO
Terdapat beberapa keuntungan menjadi perusahaan public ataupun mengajukan IPO , yaitu7:
1. Kemudahan dalam meningkatkan modal di masa yang akan datang,
2. Meningkatkan likuiditas bagi pemegang saham
3. Nilai pasar perusahaan diketahui.
4. Dapat melakukan penawaran efek di pasar sekunder.
5. Meningkatkan prestise dan publisitas perusahaan.
6. Kemampuan' untuk mengadopsi karyawan kunci dengan menawarkan opsi (option)
Selain terdapat keuntungan, dalam menjadi perusahaan publik juga terdapat beberapa
kerugian yang timbul, yaitu:
1. Biaya laporan yang meningkat karena perusahaan memiliki kewajiban untuk menyerahkan
laporan kuartalan dan tahunan kepada regulator (misalnya di Indonesia adalah BAPEPAM)
6
http://djohanwidagdo.wordpress.com/2011/02/02/ipo-initial-public-offering-dan-aspek-perpajakannya/, tanggal 20
September 2013.
7 M.Irsan Nasarudin, S.H et al , ASPEK HUKUM PASAR MODAL INDONESIA, ed.1, cet.7 (Jakarta : Kencana, 2011), hal 215.
6
2. Ketakutan untuk diambil alih.
3. Adanya tambahan biaya untuk mendaftarkan efek pada penawaran umum.
4. Hilangnya kontrol terhadap persoalan manajemen, karena terjadi dilusi kepemilikan saham.
5. Keharusan untuk mengumumkan besarnya pendapatan perusahaan dan pembagian dividen.
D. Pihak-Pihak dalam IPO
Menurut UU Pasar Modal untuk melakukan penawaran ke publik, maka perusahaan
tersebut harus bekerjasama dengan pihak –pihak yang diatur menurut Undang- Undang tersebut.
Di Indonesia belum ada peraturan yang mengatur seperti di Amerika Serikat mengenai
perusahaan yang dapat melakukan penawaran sendiri. Adapun pihak yang berpartisipasi dalam
rangka proses IPO dapat di kelompokkan menjadi lembaga penunjang pasar modal dan profesi
penunjang pasar modal. Partisipan atau pihak-pihak yang ikut mendukung IPO harus tersebut
harus terdaftar di Bapepam. Partisipan tersebut harus melakukan pendaftaran untuk bisa menjadi
terdaftar di Bapepam, dimana partisipan tersebut mendapat rekomendasi dan assosiasi partisipan
tersebut. Contoh : seorang penasihat hukum yang ingin terdaftar di Bapepam harus mendapat
rekomendasi dan assosiasi dari penasihat hukum yang diperlukan sehingga memiliki izin STTD
dari bapepam. Lembaga Penunjang dan Profesi Penunjang IPO terbagi lagi menjadi beberapa
pihak, antara lain:8
1. Lembaga Penunjang IPO:
a. Perusahaan Sekuritas
b. Biro Administrasi Efek
2. Profesi Penunjang IPO:
a. Akuntan Publik
b. Penasihat Hukum
c. Penilai
d. Notaris
8
Prof.DR.Adler.H.Manurung, R.F.C, Initial Public Offering,cet 1 (Jakarta :PT.Adler Manurung Press, 2013), hal. 45.
7
a. Perusahaan Sekuritas (Underwritter)
Perusahaan yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perusahaan. Izin awal diperoleh dari Kantor Kementrian Perdagangan yang dikenal SIUP dan
Bapepam sebelum perusahaan tersebut beroperasi. Menurut Bapepam sejak 2013 ini, Perusahaan
Sekuritas untuk mendapatkan izin sebagai manajer investasi harus memiliki perusahaan terpisah
dari perusahaan yang mempunyai izin sebagai penjamin emisi dan broker transaksi efek. Sebagai
penjamin emisi sangat diperlukan dalam rangka membantu perusahaan lain untuk melakukan
IPO serta mendapatkan untuk mengembangkan perusahaan. Adapun tugas Perusahaan Sekuritas
dalam membantu perusahaan lain untuk IPO :
a) Menurut UU Pasar Modal menyatakan bahwa penjamin
emisi efek dalah pihak yang
membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan
emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.
b) Melakukan proses pendaftaran ke Bapepam
c) Sebagai adviser emiten untuk IPO
d) Membeli atau menjamin efek yang dijual
e) Bersama emiten melakukan road show untuk memperkenalkan emiten ke publik.
Perusahaan sekuritas mempunyai tanggung jawab dalam rangka membantu perusahaan
lain dalam melakukan IPO,dengan 2 cara antara lain :
a) Full Commitment
Full Commitment atau menggaransikan saham sepenuhnya yang akan dijual, bila perushaan
membutuhkan dana sebanyak Rp. 500 milyar, maka perusahaan sekuritas menjamin
sepenuhnya dana tersebut bisa diberikan perusahaan sekuritas atau saham yang diterbitkan
pasti dapat dijual. Jika terjadi saham tidak dapat dijual maka resiko ketidakberhasilan
menjual saham tersebut bukan pada perusahaan melainkan pada perusahaan sekuritas.
b) Best Effort
Tindakan penjaminan penjualan saham sesuai dengan jumlah saham yang laku di jual. Misal
jika dari Rp.500 milyar, yang laku terjual hanya Rp. 300 milyar maka tanggung jawab
perusahaan sekuritas hanya sebesar Rp. 300 milyar, sisanya di tanggung perusahaan atau
perusahaan sekuritas tersebut dapat mengembalikan saham yang tidak laku tersebut.
8
Pada saat ini perusahaan sekuritas mempunyai kewajiban harus melakukan dengan full
commitment.
Di Indonesia dikenal dengan satu pendekatan lagi dan tidak banyak yang tahu yang
dikenal dengan IPO STRATEGIC, yaitu perusahaan sekuritas hanya sebagai pembawa
perusahaan untuk melakukan registrasi ke bapepam dan semuanya tanggung jawab perusahaan.
Tindakan ini persis sama dengan pendekatan full commitment tetapi ada perjanjian khusus antara
perusahaan sekuritas dengan perusahaan yang ingin melakukan penawaran saham ke publik.
Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menawarkan
saham ke publik, sebagai berikut :
a)
Nilai penawaran yang pernah di kerjakan (size of offering)
b)
Industri keahlian (industry specialization)
c)
Riset yang di analisis (research coverage)
d)
Reputasi perusahaan (Reputation)
e)
Kualitas kelompok penjamin (Qualityof underwriting group)
f)
Kekuatasn distribusinya (distribution strengh)
g)
Hubungan personal (personal chemistry between
company management and the
underwriter’s personnel)
h)
Pelanggan yang dimiliki antara eceran dan lembaga (mix of retail and institutional
customers)
i)
Dukungan setelah IPO (After market supports)
j)
Kualitas para analisisnya (Quality of analysts)
k)
Persoalan staff (Staffing problems)
l)
Referensi dari beberapa penjamin (Underwriter’s references).
b. Akuntan Publik (Pemeriksa Laporan Keuangan)
Tugas Akuntan publik:
a) Melakukan audit atas pembukuan perusahaan
b) Memberikan advise perhitungan pajak
c) Memberikan advise akutansi perhitungan persediaan perusahaan
d) Memberikan opini atas pembukuan perusahaan.
9
Bagi perusahaan yang ingin mendaftarkan atau memperdagangkan sahamnya di bursa,
maka pendapat akuntan publik atas laporan keuangan perusahaan harus wajar tanpa
pengecualian. Perusahaan yang ingin go publik harus mencari akuntan publik yang bisa
dipercaya. Adapun karakteristik akuntan publik, yaitu sebagai berikut :
a) Reputasi akuntan publik
b) Jaringan akuntan publik
c) Kerjasama akuntan publik dengan pihak luar
d) Pengalaman akuntan publik untuk emiten
e) Kecepatan AP memenuhi dead-line
f) Size yang pernah diaudit akuntan publik
g) Kualitas kualitatif akuntan publik.
c. Penilai
Merupakan sebuah lembaga yang diatur melalui peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri
Keuangan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 57/KMK.017/1996 tentang jasa
penilai publik dimana keputusan tersebut di rubah dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No.16/KMK.01/2006 dan disempurnakan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No.125.KMK.01/2008 tentang jasa penilai publik.
Tugas dari Penilai :
a) Melakukan penilaian terhadap asset emiten
b) Memberikan rekomendasi yang berkenaan dengan asset
c) Memberikan advice mengenai property
Pemilihan Penilai berdasarkan karakteristik, sebagai berikut :
a) Pengalaman penilai dalam bidang industry emiten
b) Size yang pernah di nilai
c) Reputasi penilai (perusahaan dan orangnya)
d) Kualitas kualitatif manajemen penilai
e) Jaringan penilai.
10
d. Konsultan Hukum
Tugas Konsultan Hukum :
a) Melakukan pemeriksaan atas (legal audit)kondisi perusahaan secara hukum
b) Memberikan opini atas IPO Perusahaan.
Oleh karenanya konsultan hukum harus mengeluarkan dua surat dalam penawaran saham
ke publik yaitu opininya atas IPO yang dilakukan perusahaan apakah sudah memenuhi
persyaratan dikenal dengan Legal Opinion dan surat mengenai legalitas hukum perusahaan
dimana konsultan hukum melakukan pemeriksaan hukum dikenal dengan Legal Audit.
Pemilihan konsultan hukum berdasarkan karakteristik sebagai berikut :
a) Reputasi konsultan hukum
b) Jaringan konsultan hukum
c) Kerjasama konsultan hukum dengan lawyer pihak luar
d) Pengalaman konsultan hukum untuk emiten
e) Kecepatan konsultan hukum memenuhi dead-line
f) Size yang pernah diaudit konsultan hukum
g) Kualitas kualitatif konsultan hukum.
e. Konsultan Keuangan
Tugas Konsultan Keuangan, sebagai berikut:
a) Melakukan proyeksi ke depan tentang perusahaan
b) Memberikan advise kepada emiten mengenai keuangan perusahaan terutama untuk IPO
c) Membuat perhitungan keuangan perusahaan sesuai pasar
d) Membantu emiten dalam rangka menghitung nilai saham yang akan dijual.
Konsultan Keuangan merupakan lembaga yang menjadi partner perusahaan secara detail untuk
terjadinya IPO.
Pemilihan Konsultan Keuangan berdasarkan karakteristik, sebagai berikut :
a) Reputasi konsultan keuangan
b) Jaringan konsultan keuangan
11
c) Kerjasama konsultan keuangan dengan pihak luar
d) Pengalaman konsultan keuangan untuk emiten
e) Kecepatan konsultan keuangan untuk memenuhi dead-line
f) Size yang pernah diaudit konsultan keuangan
g) Kualitas kualitatif konsultan keuangan
f. Notaris
Akta yang dibuat oleh Notaris merupakan catatan yang dapat dibuat sebagai bukti baik
untuk perselisihan hukum maupun untuk kepentingan musyawarah.
Tugas dari Notaris :
a) Membuat Akta IPO
b) Memberikan advise secara hukum berkenaan dengan kenotariatan.
Biasanya Notaris hanya bertugas ketika mengaktekan proses ipo dan juga mengundang semua
yang ikut serta membuat ipo perusahaan dalam hal ini penjamin emisi untuk menyatakan
komitmennya.
Pemilihan Notaris berdasarkan karakteristik sebagai berikut :
a) Reputasi Notaris
b) Pengalaman Notaris untuk emiten
c) Kecepatan Notaris untuk memenuhi dead-line
d) Size yang pernah diaudit konsultan keuangan
e) Kualitas kualitatif Notaris.
g. Biro Adiministrasi Efek (BAE)
BAE merupakan perusahaan yang bergerak dalam pencatatan saham dan izin usahanya
diperoleh dari bapepam bila ada perubahan kepemilikan saham.
Tugas BAE :
a) Melakukan pencatatan administrasi pemilik emiten
b) Membuat laporan mutasi pemegang saham ke bapepamdan emiten
c) Memberikan informasi pemilik saham kepada manajemen emiten
12
Pemilihan BAE berdasarkan karakteristik, sebagai berikut :
a) Reputasi BAE
b) Pengalaman BAE
c) Kecepatan BAE memenuhi dead-line
d) Size yang pernah ditangani
e) Kualitas kualitatif BAE
h. Event Communication (EC)
EC merupakan lembaga untuk menyampaikan informasi yang tepat kepada publik agar
harga dan saham perusahaan dapat diterima investor. Perusahaan komunikasi mempunyai tugas
dalam bidang IPO, sebagai berikut :
a) Menyusun komunikasi untuk IPO
b) Memberikan advise untuk menghadapi Publik
c) Memberikan advise untuk menghadapi wartawan
d) Membuat atau merancang iklan
e) Mengkomunikasikan informasi perusahaan kepada publik agar diiterima dengan baik.
Pemilihan EC berdasarkan karakteristik, sebagai berikut :
a) Reputasi EC
b) Perusahaan yang pernah ditangani
c) Jaringan EC
d) Staff komunikasi
e) Background EC-pemilik
f) Pemahaman EC atas Pasar Modal
g) Size IPO yang pernah ditangani
h) Kualitas komunikasi yang ditangani
13
Tugas EC sangat mempunyai peranan dalam memberikan informasi perusahan yang
melakukan IPO. Misal : Pada saat kasus IPO PT Krakatau Steel, perusahaan EC ikut membuat
persoalan dengen keributan penjatahan dan penawaran saham tersebut.
E. Proses Initial Public Offering
Dalam rangka suatu perusahaan menuju IPO, terdapat tahapan-tahapan yang harus ditempuh
untuk merealisasikannya. Proses tersebut dapat kita kelempokan ke dalam 3 tahapan yaitu 9:
1. Masa Persiapan
Pada tahapan masa persiapan ini, beberapa langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:
a. Kesepakatan rapat direksi mengenai rencana IPO yang kemudian dari rapat tersebut
menghasilkan notulen rapat untuk selanjutnya Direksi melaporkan hasil rapat tersebut
pada rapat direksi dengan komisaris ;
b. Mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang
merupakan organ tertinggi perusahaaan. Agenda RUPS ini adalah persetujuan rencana
IPO dan perubahan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga perusahaan ;
c. Perusahaan membentuk tim untuk mempersiapkan IPO paling sedikit 5 orang yang
terdiri dari bidang akuntansi, hukum, corporate finance, dan bidang lain yang
dianggap perlu seperti pemasaran, produksi, dan logistik. Pembentukan tim ini
dimaksudkan untuk mempersiapkan proyeksi dari masing-masing bidang untuk lima
tahun ke depan. Untuk bidang keuangan, proyeksi lima tahun ke depan dibuat dengan
telah mempertimbangkan aliran dana yang masuk pada saat penawaran saham ke
publik telah berjalan. Selain pembentukan tim untuk mempersiapkan proyeksi,
perusahaan juga sebaiknya melakukan sosialisasi rencana IPO kepada seluruh staf agar
semua staf memahami proses IPO dan dapat mendukung proses IPO secara transparan
dan sesuai dnegan aturan yang ada ;
d. Mengubah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan ;
e. Mempersiapkan kelengkapan dokumen-dokumen sebagai berikut :
- Surat pengantar pernyataan pendaftaran
9
Sawidji widoatmojo. PASAR MODAL INDONESIA :PENGANTAR DAN STUDI KASUS.cet.1 (Bogor : Ghalia
Indonesia, 2009) , hal 54.
14
- Prospektur lengkap, iklan, brosur, edaran, dan dokumen lain yang diwajibkan yang
berhubungan dengan proses IPO
- Rencana jadwal emisi
- Laporan keuangan
- Rencana penggunaan dana
- Proyeksi, jika dicantumkan dalam prospektus
- Legal audit
- Legal opinion
- Riwayat hidup komisaris dan direksi
- Perjanjian penjamin emisi
- Perjanjian agen penjualan
- Perjanjian perwaliamanatan
- Perjanjian dengan bursa efek
- Kontrak pengelolaan saham
- Kesanggupan calon emiten untuk menyerahkan semua laporan yang diwajibkan oleh
UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal
- Bappepam-LK dapat meminta keterangan lain yang bukan merupakan bagian dari
pernyataan pendaftaran, seperti NPWP dan KTP komisaris dan direksi
- Penandatangan perjanjian-perjanjian emisi
- Khusus penawaran obligasi atau efek lain yang bersifat utang, harus mendapat
peringkat dari lembaga pemeringkat terlebih dahulu (pemeringkatan ini bisa
dimintakan ke PT Pefindo – Pemeringkat Efek Indonesia)
- Mengajukan pernyataan go public kepada Bappepam-LK
- Kontrak pendahuluan dengan bursa efek
Adapun langkah-langkah pengajuan pernyataan pendaftaran ke Bappepam-LK adalah
sebagai berikut :
- Mengajukan pernyataan pendaftaran yang disampaikan oleh calon emiten bersama
penjamin emisi
- Emiten melakukan ekspos terbatas di Bappepam-LK
- Bappepam-LK melakukan inventarisasi atas kelengkapan dokumen emisi
15
- Setelah semua dokumen lengkap, selanjutnya Bappepam-LK akan melakukan evaluasi
mengenai kelengkapan dokumen, kecukupan serta kejelasan informasi, keterbukaan,
dan aspek hukum, akuntansi, keuangan, manajemen
- Tiga puluh hari sejak pengajuan pernyataan pendaftaran, Bappepam-LK akan
memberikan tanggapan
- Apabila semua dokumen lengkap, jelas, dan benar maka pernyataan pendaftaran
dinyatakan efektif
Setelah dinyatakan efektif, perusahaan dapat membuat prospektus yaitu dokumen resmi
yang dikeluarkan emiten dalam rangka menjual efek kepada masyarakat.
2. Masa Penawaran
Melanjutkan pernyataan efektif yang dikeluarkan oleh Bappepam-LK, maka perusahaan
dapat melakukan penawaran dengan empat tahap penawaran yang dapat ditempuh :
- Mempublikasikan prospektus
Setelah perusahaan membuat prospektus maka perusahaan harus
mempublikasikannya dengan cara mengiklankan di surat kabar nasional dan dan public
expose
- Melakukan penawaran perdana
Setelah membuat prospektus dan publikasi, emiten dapat melakukan
penawaran perdana dan investor bisa membeli saham
- Penjatahan efek
Apabila permintaan investor melebihi persediaan maka akan dilakukan
penjatahan untuk menghindari efek jatuh kepada sedikit investor
- Refund
Dalam hal investor yang sudah terlanjur menyetor uang untuk membeli saham ternyata
tidak mendapatkan jatah, maka terjadilah pengembalian uang investor ini
3. Masa Pencatatan
Beberapa minggu setelah terjadinya penawaran perdana, bursa efek akan melakukan
pencatatan guna evaluasi. Pencatatan ini juga terdapat tahap-tahap yang harus dipenuhi,
yaitu :
- Emiten mengajukan permohonan pencatatan ke bursa
16
- Bursa melakukan evaluasi
-
Permohonan yang memenuhi persyaratan pencatatan akan diberikan surat persetujuan
pencatatan
- Emiten membayar biaya pencatatan
- Bursa mengumumkan pencatatan efek di papan perdagangan elektronik bursa
- Efek mulai tercatat dan dapat diperdagangkan di BEI, dimulailah perdagangan di pasar
sekunder
-
F. Kendala IPO
Dalam melakukan IPO terdapat kendala-kendala yang dihadapi oleh suatu perusahaan,
Kendala-kendala yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO, yaitu pada saat
penetapan harga saham perdana pada IPO atau saat go publik karena tidak ada harga pasar
sebelumnya yang dapat diobservasi untuk dipakai sebagai penetapan penawaran. Selain itu
kebanyakan dari perusahaan yang akan go publik mempunyai sedikit atau sama sekali tidak
mempunyai pengalaman terhadap penetapan harga ini. Sebenarnya sebuah perusahaan yang ingin go
publik harus berhubungan dengan underwriter atau penjamin emisi. Di sini terjadi penentuan harga
saham yang ditetapkan bersama antara perusahaan (emiten) bersama pihak penjamin (underwriter).
Oleh karena itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ketua Bapepam No. Kep 01/PM/1988 pasal 11
bahwa penjamin emisi (underwriter) berperan dalam penetapan harga saham di pasar perdana.
Kendala lain yang terjadi dalam IPO adalah harga saham perdana cenderung
underpricing. Telah diuraikan diatas bahwa Underpricing adalah suatu keadaan dimana harga
saham pada saat penawaran perdana lebih rendah dibandingkan dengan ketika diperdagangkan di
pasar sekunder. Bagi perusahaan yang mengeluarkan saham, apabila terjadi underpricing berarti
kehilangan kesempatan untuk mendapatkan dana maksimal. Sebaliknya bila terjadi overpricing
perusahaan akan berhasil menghimpun dana lebih murah, sehingga akan mendapatkan dana yang
maksimal. Kondisi Underpricing ini menyebabkan terjadinya positive Initial Return (IR), dimana
keuntungan yang diperoleh pemegang saham karena perbedaan harga saham yang dibeli di pasar
perdana saat IPO dengan harga jual yang bersangkutan di hari pertama dipasar sekunder. Para
pemilik perusahaan menginginkan agar dapat meminimalisir underpricing, karena terjadinya
underpricing akan menyebabkan transfer kemakmuran (wealth) dari pemilik kepada para
investor.
17
BAB III
KESIMPULAN
Istilah Initial Public Offering (IPO) menunjuk pada proses awal penjualan saham sebuah
perusahaan yang hendak go publik kepada masyarakat. IPO merupakan titik balik perusahaan
dari status privat menjadi perusahaan terbuka yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual saham
atau efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan
Peraturan Pelaksanaannya. Salah satu tujuan dari IPO adalah untuk menarik minat investor agar
mau menanamkan modal mereka pada suatu perusahan yang membutuhkan tambahan modal
untuk go publik. Adapun tahapan-tahapan dari IPO yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan
yang hendak go publik terdapat 3 tahapann , yaitu sebagai berikut :
1. Masa Persiapan
a. Kesepakatan rapat direksi mengena rencana IPO,
b. Mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
c. Perusahaan membentuk tim untuk mempersiapkan IPO,
d. Mengubah Anggaran Dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan,
e. Mempersiapkan kelengkapan-kelengkapan dokumen-dokumen
f. Mengajukan pernyataan go publik kepada Bapepam-LK
Setelah dinyatakan efektif, perusahaan dapat membuat prospectus.
2. Masa Penawaran
a. Mempublikasikan prospectus
b. Melakukan penawaran perdana
c. Penjahatan efek
d. Refund
3. Masa Pencatatan, beberapa minggu setelah penawaran perdana.
Jadi peran IPO muncul pada saat saham perdana tersebut ditawarkan kepada publik,
dimana terjadi penentuan harga saham IPO yang kenal dengan underpricing dan overpricing.
Underpricing adalah suatu keadaan dimana harga saham pada saat penawaran perdana lebih
rendah dibandingkan dengan ketika diperdagangkan di pasar sekunder dan perusahaan akan
kehilangan kesempatan untuk mendapatkan dana maksimal, sedangkan jika terjadi overpricing,
18
maka perusahaan akan berhasil menghimpun dana lebih murah, sehingga akan mendapatkan
dana yang maksimal. Kondisi Underpricing menyebabkan terjadinya positive Initial Return (IR),
dimana keuntungan yang diperoleh pemegang saham karena perbedaan harga saham yang dibeli
di pasar perdana saat IPO dengan harga jual yang bersangkutan di hari pertama dipasar sekunder.
Oleh karena itu dalam pelaksanaan IPO, perusahaan meminimalisir underpricing, karena dengan
terjadinya underpricing akan menyebabkan kemakmuran (wealth) dari pemilik kepada para
investor.
19
DAFTAR PUSTAKA
Buku
1.
Darmadji,Tjiptono & Hendy M.Fakhrudin.2001. PASAR MODAL DI INDONESIA
PENDEKATAN TANYA JAWAB.Jakarta : penerbit Salemba Empat.
2.
Manurung, Prof.Dr.Adler Hayman.2013..INITIAL PUBLIC OFFERING(IPO) KONSEP,
TEORI, DAN PROSES . Jakarta:Penerbit PT Adler Manurung Press.
3.
Nasarudin, M.Irsan ,S.H & Dkk. 2004. ASPEK HUKUM PASAR MODAL INDONESIA.
Jakarta : Kencana Prenada media Group.
4.
Widoatmodjo, Sawidji . 2009. PASAR MODAL INDONESIA: PENGANTAR DAN STUDI
KASUS. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Jurnal
1. Isfaatun,Eliya. April 2010 . “Jurnal Ekonomi Bisnis “. Volume 15. No. 1.
2. Oktober 2003. “Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (Journal of Indonesial Economy &
Business)”.Vol. 18 No. 4.
Website
1. http://belajarinvestasi.com/sekolah-saham/ipo-dan-prosesnya.html,
September 2013.
pada
tanggal
20
2. http://clubdeangelandalas.com/apa-itu-ipo, pada tanggal 20 September 2013.
3. http://djohanwidagdo.wordpress.com/2011/02/02/ipo-initial-public-offering-dan-aspekperpajakannya/, pada tanggal 20 September 2013.
4. http://id.shvoong.com/business-management/investing/2184154-definisi-initial-publicoffering-ipo/#ixzz2epnLCCjy, pada tanggal 20 September 2013.
5. http://ipoinvestment.wordpress.com/2010/12/12/saham-ipo/ , pada tanggal 20 September
2013.
20
Download