Dana Pihak Petama Dalam Perbankan Besar kecilnya suatu bank sangat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya dana yang mereka miliki. Dana dalam sebuah perbankan merupakan hal yang terpenting karena bank adalah lembaga yang bergerak dibidang keuangan. Tanpa memiliki dana bank dapat dikatakan terancam kedudukannya untuk dibubarkan. Dana dalam perbankan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu dana pihak 1, dana pihak 2, dan dana pihak 3. Namun untuk saat ini saya hanya akan menjelaskan tentang Dana Pihak 1 menurut pemahaman yang saya dapatkan dari banyak sumber. Dana pihak pertama atau biasanya disebut dengan dana dari modal sendiri merupakan dana inti yang dimiliki oleh bank tersebut. Modal sendiri ini bisa didapatkan dari modal yang dikumpulkan melalui saham jika bank tersebut merupakan bank yang telah go public/Perusahaan Terbatas. Selain dari dana saham, dana pihak 1 juga didapatkan dari cadangan-cadangan dan laba ditahan yang didapatkan dari tahun lalu. Bank akan selalu berusaha meningkatkan modal sendiri untuk memenuhi kewajiban menyediakan modal minimum (CAR) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai salah satu tolak ukur kesehatan bank. Rincian yang termasuk Dana Pihak 1 dalam laporan keuangan perbankan meliputi : a. Modal Disetor, merupakan dana yang terkumpul ketika pendirian bank tersebut. Para pendiri bank/pemilik saham menyetorkan dana mereka sebagai modal awal melakukan sebuah usaha. Setiap tahun nilai modal disetor ini jumlahnya akan sama. b. Agio/disagio, merupakan kekayaan bersih perusahaan yang berasal dari penilaian atau penjualan saham di atas harga pari (par/paid in surplus). c. Modal sumbangan, adlah modal yang diperoleh kembali dari sumbangan saham bank tersebut termasuk selisih antara nilai yang tercatat dengan harga jual apabila saham tersebut dijual. d. Dana setoran modal e. Penyesuaian f. Selisih penilaian kembali aktiva tetap g. Laba(rugi) belum terealisasi dari surat berharga h. Saldo laba rugi