BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan 4.2.6 URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN 4.2.6.1 KONDISI UMUM Kota Semarang berkembang menjadi kota yang memfokuskan pada perdagangan dan jasa. Posisi Kota Semarang yang berada di tengah pulau Jawa, menjadikan Kota Semarang sebagai Central Point Regional Marketing dengan Kota Besar lainnya seperti Jakarta, Bandung, Surabaya. Dalam skala lokal Kota Semarang bergabung kedalam "KedungSepur" dan Kota Segitiga Ekonomi "JogloSemar" : Jogyakarta, Solo, dan Semarang. Dengan posisi Geografis tersebut, Kota Semarang mengembangkan kawasan-kawasan perdagangan yang dapat meningkatkan kemajuan Kota Semarang sesuai dengan Visi Pemerintah Kota Semarang yaitu terwujudnya Semarang sebagai Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera Secara garis besar kinerja makro urusan perdagangan dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB dan ekspor bersih perdagangan. Sebagai kota yang perekonomiannya bertumpu pada sektor perdagangan, kontribusi sektor perdagangan pada PDRB Kota Semarang memiliki peranan yang penting terhadap kemajuan perekonomian Kota Semarang. Jika pada tahun 2012, kontribusinya mencapai 28,42% maka pada tahun 2013 kontribusi sektor perdagangan Kota Semarang mengalami kenaikan sebesar 28,72%. Sedangkan persentase nilai Perdagangan Ekspor Kota Semarang pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 13,68% dengan nilai ekspor selama tahun 2012 sebesar US$ 1.068.178.816 sedangkan pada tahun 2013, menjadi US$ 922.000.521,58 sehingga selisih nilai penurunan perdagangan sebesar US$ 146.178.294,42. ditahun 2013 dibandingkan di tahun 2012. Adapun kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB Kota Semarang dapat dilihat pada tabel berikut : KONTRIBUSI SEKTOR PERDAGANGAN TERHADAP PDRB (STRUKTUR EKONOMI DI KOTA SEMARANG TAHUN 2007 - 2013) NO. INDIKATOR 1 Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap PDRB atas dasar Harga Berlaku 2007 28,30% 2008 28,87% 2009 28,30% TAHUN 2010 27,92% 2011 28,01% 2012 28,42% L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 2013 28,72% Hal - 515 BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan 2 Kontribusi sektor 30,28% 30,83% 30,81% 30,83% perdagangan, hotel dan restoran terhadap PDRB atas dasar Harga Konstan Sumber Data : Olahan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2013. 30,90% 31,08% 31,30% 4.2.6.2 KEBIJAKAN PROGRAM Arah Kebijakan Urusan Pilihan Perdagangan dititik beratkan pada terwujudnya ketesediaan kebutuhan bahan pokok masyarakat dan peningkatan ekspor melalui Program : 1. Program-program penunjang urusan pilihan perdagangan meliputi : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran serta kelancaran dalam Operasional Kegiatan c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, Program ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja Perangkat Daerah 2. Program-Program Pelaksanaan Urusan Pilihan Perdagangan, yang meliputi : a. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan, Program ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan konsumen dan pengawasan peredaran produk konsumsi masyarakat melalui pengawasan peredaran barang jasa dan pengembangan kemetrologian daerah. b. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, Program ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor Kota Semarang melalui promosi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. c. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, Program ini bertujuan untuk mengembangkan pemasaran produk-produk usaha kecil dan menengah serta mengendalikan harga kebutuhan pokok masyarakat. d. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan, Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketertiban PKL. L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 Hal - 516 BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan 4.2.6.3 REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN 4.2.7.3.1 PENDANAAN Anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan Urusan Pilihan Perdagangan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 65.938.233.450,-, dengan perincian sebagai berikut: 1. Anggaran Dana Program Penunjang sebesar Rp. 6.152.958.000,-. 2. Anggaran Dana Program Teknis sebesar Rp. 59.785.375.450,- . Program Penunjang ini berkaitan dengan tugas teknis pada urusan pilihan perdagangan. Adapun Realisasi Anggaran pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan pilihan perdagangan adalah sebagai berikut : Anggaran program penunjang urusan pilihan perdagangan 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut: NO 1 2 3 4 5 6 7 KEGIATAN SKPD : Dinas Pasar Penyediaan jasa surat menyurat Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan jasa kebersihan kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah JUMLAH PROGRAM ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%) 217.188.000 3.291.390.000 217.048.000 3.226110.999 99.9. 98.0. 177.002.000 176.263.300 99.58. 204.900.000 565.340.000 80.000.000 155.650.000 200.366.000 551.080.200 69.941.000 143.721.778 97.79 97.48 87.43 92.34 4.691.470.000 4.584.531.277 97,72 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO 1 2 3 4 5 6 KEGIATAN SKPD : Dinas Pasar Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Pengadaan perlengkapan gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala meubelair JUMLAH PROGRAM ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%) 269.500.000 365.000.000 75.000.000 311.648.000 258.753.000 360.330.000 71.982.000 291.128.401 96.01 98.72 95,98. 93.42 213.750.000 213.472.702 99.87 30.000.000 1.264.898.000 29.600.000 1.225.266.103 98,7 96,86 L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 Hal - 517 BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO 1 KEGIATAN SKPD : Dinas Pasar Bintek Keuangan JUMLAH PROGRAM ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) 40.000.000 40.000.000 PERSENTASE REALISASI (%) 40.000.000 40.000.000 100,00 100,00 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO 1 2 3 4 KEGIATAN SKPD : Dinas Pasar Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran Penunjang kinerja PA, PPK, Bendahara, dan Pembantu Bendahara Kegiatan Penunjang Kebendaharaan Monitoring Inventaris Barang JUMLAH PROGRAM ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%) 64.590.000 64.590.000 100.0. 51.900.000 49.150.000 94,70. 15.000.000 25.000.000 156.490.000 15.000.000 25.000.000 153.740.000 100.0. 100.0. 98,19 Anggaran program pelaksanaan urusan pilihan perdagangan 1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO 1 2 3 4 5 6 KEGIATAN SKPD : Dinas Perindustrian & Perdagangan Fasilitasi penyelesaian permasalahanpermasalahan pengaduan konsumen Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa Pemantapan koordinasi penyaluran dan pengendalian bahan bakar Pengembangan Kemetrologian di Daerah Pengadaan Mobil Operasional Kemetrologian dan Perlengkapannya JUMLAH SKPD SKPD : SETDA (Bag. Perekonomian) Koordinasi peningkatan hubungan kerja dengan lembaga perlindungan konsumen JUMLAH SKPD JUMLAH PROGRAM ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%) 137.000.000 121.300.400 88,54 60.220.000 56.153.870 93,25 73.350.000 62.271.300 84,90 167.000.000 297.097.000 158.436.200 294.562.000 94,87 99,15 734.667.000 692.723.770 94,29085 75.000.000 62.442.000 83,26 75.000.000 809.667.000 62.442.000 755.165.770 83,26 93,26 2. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 Hal - 518 BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan NO 1 ANGGARAN (Rp.) KEGIATAN SKPD : Dinas Perindustrian & Perdagangan Pengembangan kluster produk ekspor JUMLAH PROGRAM 3. Program Peningkatan 169.762.950 169.762.950 Efisiensi REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%) 139.789.850 139.789.850 Perdagangan 82,34 82,34 Dalam Negeri Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagaI berikut : NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 d. KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) SKPD : Dinas Pasar Penyempurnaan perangkat peraturan, 30.000.000 kebijakan dan pelaksanaan operasional Pemeliharaan dan perbaikan pasar-pasar 4.131.100.000 Pembangunan Pasar-pasar Tradisional 45.609.844.000 Operasional keamanan dan ketertiban 351.950.000 pasar Penataan pasar-pasar 475.000.000 Optimalisasi peningkatan PAD 100.000.000 Perbaikan listrik di pasar-pasar 347.301.000 Pembinaan pedagang 200.000.000 Penyusunan perencanaan dan kajian 483.747.000 pasar-pasar Penerbitan SKRD 60.000.000 Fasilitasi Sarpras Pasar Purwoyoso 300.000.000 Penyempurnaan Pembangunan Pasar 3.500.000.000 Jrakah Penertiban Administrasi Pendapatan 150.000.000 Penomoran Register Pasar Johar 50.000.000 JUMLAH SKPD 55.788.942.000 SKPD : Dinas Perindustrian & Perdagangan Pengembangan pasar dan distribusi 591.500.000 barang/produk Pengembangan kelembagaan kerjasama 1.074.500.000 kemitraan Pengembangan sistem dan jaringan 96.650.000 informasi perdagangan Desiminasi Kebijakan Standarisasi 49.353.500 Bidang Perdagangan JUMLAH SKPD 1.812.003.500 SKPD : SETDA (Bag. Perekonomian) Rapat Koordinasi Ekonomi Keuangan 300.000.000 dan Industri Daerah JUMLAH SKPD 300.000.000 JUMLAH PROGRAM 57.265.945.500 REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%) 30.000.000 100.0. 3.743.149.400 39.481.489.218 342.114.000 90.61 86.56 97.21. 417.520.000 100.000.000 339.077.000 200.000.000 462.307.000 87.90 100.0. 97.63 100.0. 95.6. 60.000.000 243.862.000 2.802.600.000 100.0. 81.29. 80.07 150.000.000 50.000.000 48.422.118.618 100.0. 100.0. 86,80 553.694.400 93,61 1.013.099.550 94,29 88.590.000 91,66 24.235.300 49,11 1.679.619.250 92,69 120.904.174 40.30 120.904.174 49.645.122.042 40.30 86,69 Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO 1 KEGIATAN SKPD : SETDA (Bag. Perekonomian) Kegiatan fasilitasi modal usaha bagi pedagang kaki lima dan asongan JUMLAH SKPD ANGGARAN (Rp.) REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%) 75.000.000 69.140.000 92.19 75.000.000 69.140.000 92.19 L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 Hal - 519 BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan NO 2 3 4 5 6 7 ANGGARAN (Rp.) KEGIATAN SKPD : Dinas Pasar Penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima dan asongan/peningkatan pendapatan Monitoring PKL Penataan PKL Dugderan Pembinaan organisasi pedagang kaki lima dan asongan Sosialisasi Kerjasama Penarikan Retribusi PKL Kegiatan Operasional Penertiban PKL Semarang Tengah JUMLAH SKPD JUMLAH PROGRAM REALISASI ANGGARAN (Rp.) PERSENTASE REALISASI (%) 165.705.000 161.303.500 97.34 125.000.000 160.000.000 84.295.000 125.000.000 160.000.000 84.295.000 100 100 100 70.000.000 67.600.000.00 96.57 225.000.000 218.910.000 97,29 830.000.000 905.000.000 749.508.500 818.648.500 90,30 90,46 4.2.6.3.2 HASIL YANG DICAPAI Capaian kinerja penyelenggaraan urusan pilihan perdagangan pada tahun 2012 dapat dilihat antara lain sebagai berikut : 1. PROGRAM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGAMANAN PERDAGANGAN Komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam penyelenggaraan Urusan Pilihan Perdagangan adalah untuk memajukan Perekonomian bagi masyarakat. Selain itu Pemerintah Kota Semarang juga berkomitmen dalam memberikan perlindungan dan keamanan bagi warganya dalam mengkonsumsi Produk baik berupa barang maupun jasa dengan melakukan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan. Capaian Kinerja penyelenggaraan dalam program ini dapat dilihat dari indikator terlaksananya kegiatan perlindungan konsumen, yang di dalamnya mencakup pengawasan peredaran barang, dan penyelesaian sengketa. Secara lebih rinci hasil-hasil yang dicapai dapat dicermati dari pelaksanaan kegiatan sebagai berikut : a. Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan pengaduan konsumen; Dari kegiatan ini terjadi penurunan kasus permasalahan sengketa konsumen dari 24 kasus pada awal 2012 menjadi 14 kasus pada akhir tahun 2013, dimana kebanyakan kasus yang paling banyak terjadi yaitu kasus konsumen dengan lembaga pembiayaan. L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 Hal - 520 BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan b. Fasilitasi pembentukan Badan Penanganan Sengketa Konsumen BPSK tahun 2013 - 2014. Pembentukan Badan ini bertujuan untuk melakukan mediasi, arbitrasi dan konsultasi untuk melindungi konsumen dari pelaku usaha yang melakukan pelanggaran dan merugikan konsumen. c. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa; Kegiatan pengawasan terhadap peredaran barang dan jasa bertujuan untuk lebih melindungi konsumen terhadap terjadinya penipuan barang dan jasa yang sedang marak pada akhir-akhir tahun ini sehingga dapat merugikan konsumen. Kegiatan pengawasan ini dilaksanakan sebanyak 235 kali pengawasan, dimana terdapat kenaikan aktivitas yang cukup signifikan dibandingkan pada tahun 2012 sebanyak 24 kali Pengawasan, menandakan keseriusan Pemerintah Kota Semarang dalam melakukan perlindungan bagi warga kotanya d. Operasionalisasi dan pengembangan Kemetrologian Daerah Untuk pelaksanakan kegiatan pengembangan Kemetrologian Daerah yaitu : - Melakukan Tera Ulang di SPBU dalam 1 tahun selama 2 Bulan sebanyak 10 kegiatan - Penyusunan Draft Raperda Tentang Restribusi Tera-tera Ulang dengan membuat Naskah Akademik mengenai kebijakan bimbingan teknis, melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan dibidang Pengawasan dan Penyuluhan, Massa, Timbangan, Ukuran Arus Panjang dan Volume, dan Sarana Kemetrologian; - Melakukan Pengawasan Barang Dalam Keadaan Tertutup (BDKT) berupa seluruh barang dalam bentuk kemasan. 2. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN EKSPOR Tujuan dari Program Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor Kota Semarang melalui Promosi dan Peningkatan Kualitas SDM IKM. Capaian Kinerja pada Program Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor Perdagangan Luar Negeri Kota Semarang dapat dilihat data realisasi nilai ekspor komoditi non migas. Dimana pada periode Januari sampai dengan Desember 2013 mencapai US$ 922.000.521,58 sedangkan realisasi tahun L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 Hal - 521 BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan 2012 pada periode yang sama nilainya sebesar US$ 1.068.178.816. Dengan demikian bila dibanding pada tahun 2012 nilai perdagangan ekspor Kota Semarang mengalami penurunan realisasi ekspor senilai US$ 146.178.294,42 atau 13,68%. Meski nilai perdagangan luar negeri Kota Semarang mengalami penurunan tetapi dunia usaha di Kota Semarang mengalami kenaikan. Kenaikan ini dapat dilihat semakin banyaknya jumlah pasar Modern yang ada sebesar 444 buah pada tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2012 sebesar meningkat 438 buah. Selain itu jumlah sentra perdagangan untuk ruko dan rukan juga mengalami kenaikan dari 627 buah pada tahun 2012 menjadi 823 buah. Dengan semakin berkembangnya dunia usaha yang ada di Kota Semarang maka akan dapat memperbaiki kehidupan warga Kota Semarang dalam hal ini penyerapan tenaga kerja. 3. PROGRAM PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI Pasar merupakan ruang untuk mewadahi kegiatan jual beli barang antara penjual dan pembeli dimana jumlah penjual dan pembeli di pasar lebih dari satu, selain itu serta pasar juga sebagai salah satu wadah dalam pemenuhan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Pada Umumnya istilah pasar dikategorikan kedalam pasar tradisional dan pasar modern. Pada pasar tradisional yang pada umumnya dimiliki oleh pemerintah, terjadi interaksi langsung antara penjual dan pembeli, dengan proses tawar menawar. Untuk mengimbangi keberadaan pasar modern dan melindungi pasar tradisional, dikembangkan konsep Pasar Tradisional Modern. Pasar Tradisional Modern yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Semarang yaitu Pasar Rasamala dan Pasar Tradisional Terpadu Modern Rejomulyo Tahap I. Selain itu Pemerintah Kota Semarang dalam Anggaran tahun 2013 menganggarkan perbaikan dan renovasi sarana prasarana pasar serta penyempurnaan pembangunan pasar lainnya. Dari hal tersebut Pemerintah Kota Semarang tidak melakukan penambahan jumlah pasar lagi dikarenakan jumlah pasar yang ada sekarang ini sejumlah 46 Pasar Tradisional dengan jumlah pedagang sebanyak ± 20.000 pedagang dirasakan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 Hal - 522 BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan warga Kota Semarang, sehingga Pemerintah Kota Semarang hanya melakukan Peremajaan atas pasar yang ada sekarang ini. Tujuan dari Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri yaitu dengan mengembangkan pemasaran produk-produk IKM/UKM dan mengendalikan harga Kebutuhan Pokok Masyarakat (KEPOKMAS) yang ada dipasaran. Untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok yang ada dipasaran, Pemerintah Kota Semarang rutin melakukan rapat Koordinasi EKUINDA. Dari hasil tersebut Pemerintah Kota Semarang melakukan kegiatan Operasi Pasar untuk memantau dan mengendalikan perubahan harga kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat. Selain itu untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan bahan pokoknya akibat kenaikan harga, Pemerintah Kota Semarang melakukan Bazar Pasar Murah dan Pemberian Raskin sehingga masyarakat kurang mampu dapat tercukupi kebutuhan bahan pokoknya. 4. PROGRAM PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN Tujuan dari Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima Dan Asongan peningkatan efisiensi perdagangan Dalam Negeri dan program pembinaan PKL dan asongan. Adapun Indikator Kinerja untuk Program tersebut adalah sebagai berikut : NO 1 2 INDIKATOR KINERJA Kebijakan penataan sentrasentra PKL Jumlah titik lokasi PKL Jumlah PKL Jumlah pemberdayaan PKL Jumlah Retribusi PKL Pembinaan organisasi PKl Fasilitasi modal usaha bagi pedagang kaki lima dan asongan Target Tahun 2013 1 Kegiatan Kondisi Awal 31 Desember 2012 4 Kegiatan Kondisi Akhir 31 Desember 2013 1 Kegiatan 522 Titik 13.444 Orang 3 Kelompok 522 Titik 13.444 Orang 3 Kelompok 522 Titik 13.444 Orang 3 Kelompok Rp. 3.186.780.336 16 Kelompok Rp. 1.864.824.100.00 16 Kelompok Rp. 1.970.741.545.00 16 Kelompok 225 Stand 210 Stand 225 Stand Sumber : Dinas Pasar dan Bagian Perekonomian (2013) Pada Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima menitik beratkan pada sektor PKL dan pedagang asongan. Dalam sektor formal dan informal, pasar tradisional dan pedagang kaki lima serta pedagang asongan harus mendapat L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 Hal - 523 BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan perhatian khusus dengan melakukan pembinaan PKL dan asongan sebanyak 3 Kelompok. Fungsi dan peran pasar tradisional dan pedagang kaki lima sangat strategis dalam peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja untuk pembangunan pada sektor perdagangan dan jasa. Dari Hasil identifikasi Pedagang Kaki Lima Dan Asongan, jumlah pedagang Kaki Lima yang ada di Kota Semarang sebanyak ± 13.444 orang dengan Jumlah titik sebanyak 522 titik pedagang kaki lima di 149 Kelurahan. Jumlah tersebut tidak mengalami peningkatan dikarenakan Pemerintah Kota Semarang melakukan pengendalian dan Penertiban terhadap PKL yang ilegal yang dapat menggangu kenyamanan dan ketertiban umum. 4.2.6.4 PERMASALAHAN Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan perdagangan adalah sebagai berikut : a. Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Banyaknya sengketa konsumen dari luar Kota Semarang yang mengakibatkan lamanya penyelesaian sengketa konsumen. Sulitnya mempertemukan pihak-pihak yang terlibat dalam sengketa meski telah melibatkan pihak berwajib b. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa Masih adanya pelaku usaha baik produsen maupun penjual yang tidak mematuhi perda peraturan-peraturan yang berlaku, dan kurang memperhatikan petunjuk dan binaan dari petugas pengawas untuk tidak mengenal barang yang tidak sesuai standart yang ditentukan sehingga konsumen yang kurang teliti akan dirugikan. c. Peningkatan dan pengembangan ekspor Masih banyak IKM yang belum memahami produk yang diminta oleh pasar ekspor. d. Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 1. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk Produk Batik Semarang dan Kerajinan yang dihasilkan IKM belum begitu dikenal luas di Kota lain dikarenakan masih kurangnya promosi produk Batik khas Kota Semarang di luar Kota Semarang L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 Hal - 524 BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan Masih belum mampunya IKM/UKM untuk melaksanakan promosi secara mandiri. 2. Pengembangan Kelembagaan Kerjasama Kemitraan Penentuan lokasi pameran dan pelaksana/event organizer dapat mempengaruhi prospek pasar atau peluang pasar bagi IKM peserta pameran terutama kuantitas/volume produk terhadap motivasi konsumen atau daya beli. 3. Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan Hasil pengawasan TDP, SIUP MB, Waralaba dan pergudangan ternyata masih ada yang belum berijin dan ada yang ijin sudah habis masa berlakunya. 4. Dalam pelaksanaan pembangunan Pasar Klitikan Penggaron terdapat permasalahan dalam proses pengumuman penetapan lelang sehingga pembangunan pasar mengalami kemunduran jadwal dari yang telah direncanakan. dengan adanya kemunduran jadwal tersebut maka berdampak pula terhadap waktu proses pengerjaan pembangunan yang sangat sempit, sehingga setelah habis masa waktu pengerjaan pembangunan pasar tidak selesai 100%. 4.2.6.5 RENCANA TINDAK LANJUT Rencana tindak lanjut terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan perdagangan adalah sebagai berikut : a. Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan-Permasalahan Pengaduan Konsumen - Dibutuhkan kerja sama yang riil agar bisa mendatangkan pelaku usaha baik secara suka rela maupun secara paksa. - Adanya koordinasi dengan BPSK Kabupaten/Kota lain agar konsumen bisa melaporkan / mengadukan ke BPSK terdekat. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa - Dibuatnya berita acara pengawasan yang ditandatangani oleh pelaku usaha dan petugas pengawas. L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 Hal - 525 BAB IV – Urusan Pilihan Perdagangan - Menghimbau kepada pelaku usaha untuk menjual barangbarang yang sesuai standart dan menyortir barang-barang yang dijual, sehingga tidak merugikan konsumen. - Menghimbau kepada konsumen agar kritis dan meneliti barang yang akan dibeli (Konsumen Cerdas) Pemantapan Koordinasi Penyaluran dan Pengendalian Bahan Bakar - Perlu adanya pemantauan/pengawasan secara berkala mengenai distribusi dan harga LPG 3 kg terutama ditingkat pengecer. b. Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Pengembangan Kluster Produk Ekspor - Mengadakan Desiminasi. c. Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk - Diperlukan peran serta Pemerintah Kota Semarang untuk membantu mempromosikan produk IKM / UKM di Kota Semarang sendiri maupun diluar kota. Pengembangan Kelembagaan Kerjasama Kemitraan - Perlu dan pentingnya pengamatan ataupun sounding pelaksana dan lokasi kegiatan expo guna keberhasilan akses pasar terhadap produk IKM Kota Semarang. Kegiatan Pengembangan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan - Kegiatan Pengawasan sangat perlu rutin dilaksanakan bahwa perlu juga anggaran bertambah untuk memperluas cakupan pengawasan. d. Penyelesaian Pembangunan Pasar Klitikan diusulkan pada tahun anggaran berikutnya. L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 Hal - 526