info bencana

advertisement
INFO BENCANA Informasi Kebencanaan Bulanan Teraktual Dalam Edisi ini: Gunung Sinabung, Gunung Raung dan Gunung Ga‐
malama Terus Ak f P.2 Gempa 6,3 SR Mengguncang Pesisir Selatan Jawa Timur P.2 P.3 Infografis Kejadian Bencana (Juli 2015) P.4 Secara kuan ta f, jumlah kejadian bencana pada bulan Juli 2015 adalah 33 kejadian. Bencana pu ng beliung ada‐
lah yang terbanyak, yaitu 45,5 persen. Bencana lain yang juga banyak terjadi adalah tanah longsor, yaitu sebanyak 24,2 persen. Di samping itu, kejadian banjir juga dilaporkan terjadi sebanyak 4 kali. STATISTIK BENCANA INDONESIA 2015 JANUARI‐JULI Jumlah Kejadian (kejadian) Jumlah korban akibat bencana selama bulan Juli 2015 ada‐
lah sebanyak 9 orang meninggal dan hilang, 12 orang luka‐
luka, dan 87.420 orang menderita dan mengungsi. Korban meninggal dan hilang semuanya disebabkan karena bencana tanah longsor, sedangkan korban menderita dan mengungsi paling banyak disebabkan karena banjir dan kekeringan. Sebanyak 656 unit rumah mengalami kerusa‐
kan, yaitu 200 unit rusak berat, 84 rusak sedang, dan 372 rusak ringan. 1.129 Korban Meninggal & Hilang (jiwa) 150 Korban Menderita & Mengungsi (jiwa) 747.211 Kerusakan Permukiman (unit) JULI 2015 dari banyaknya laporan masyarakat yang mengalami kesu‐
litan mendapatkan air bersih demi memenuhi kebutuhan sehari‐hari. Sepanjang tahun 2015, yakni hingga bulan Juli, dilaporkan bahwa kekeringan telah melanda 721 kecama‐
tan di Indonesia yang tersebar pada 102 kabupaten/kota dan 16 provinsi. Kemarau Mulai Melanda Sebagian Wilayah Indonesia P.1 Bencana di Timur Indonesia Edisi 10.215 Kemarau Mulai Melanda Sebagian Wilayah Indonesia Memasuki bulan Juli, sebagian besar wilayah Indonesia sudah mulai memasuki musim kemarau. Hal ini terlihat Tabel 1. Jumlah Kejadian Bencana, Korban, dan Dampaknya Bulan Juli 2015*) Jenis Bencana (1) Korban (jiwa) Jumlah Rumah Rumah Meninggal Luka‐ Menderita & Kejadian Rusak Rusak & Hilang luka Mengungsi Berat Sedang (2) (3) (4) (5) (6) (7) Kerusakan (unit) Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan Ringan (8) (9) (10) (11) (12) Pu ng Beliung 15 ‐ 3 105 154 82 326 Tanah Longsor 8 9 8 139 18 Banjir 4 ‐ ‐ 48.049 27 28 7.000 Gempa Bumi 3 ‐ 1 3 1 2 18 Kekeringan 2 ‐ ‐ 37.336 Letusan Gunungapi 1 ‐ ‐ 1.788 Total 33 9 87.420 200 84 372 7.000 12 1 ‐ ‐ 1 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 1 1 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 3 1 *) Data per tanggal 31 Juli 2015 P.1 Gunung Sinabung, Gunung Raung dan Gunung Ga‐
malama Terus Ak f Sejak awal bulan Juni hingga pertengahan bulan Juli 2015, sejumlah gunungapi di Indonesia mengalami peningkatan ak vitas vulkanik. Pada tanggal 2 Juni 2015 status Gunung Sinabung dinaikkan dari Siaga (Level 3) ke Awas (Level 4) terhitung pukul 23.00 WIB. Di tempat lain, Gunung Raung yang berlokasi di perbatasan Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang dan Jember Provinsi Jawa Timur juga terus menunjukkan ak vitas vulkanik hingga sta‐
tusnya juga di ngkatkan dari Waspada (Level 2) menjadi Siaga (Level 3) pada 29 Juni 2015. Pada wilayah yang lain, Gunung Gamalama meletus pada tanggal 18 Juli 2015 dan menyebabkan hujan abu di beberapa wilayah serta mengakibatkan sejumlah bandara terpaksa ditutup. jiwa (450 KK). Pengungsi tersebar di ga lokasi yaitu Kelurahan Taduma 826 jiwa (258 KK), Aula Lanal 301 jiwa (80 KK) dan SKB 378 jiwa (112 KK). Selain itu, akibat letusan ini Bandara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara ditutup untuk alasan keselamatan. Letusan Gunung Raung yang terjadi pada akhir bulan Ramadhan 1436 H atau sekitar pertengahan bulan Juli 2015 menyebabkan beberapa bandara ditutup. Bandara tersebut antara lain Bandara Ngurah Rai (Bali), Bandara Juanda (Surabaya), Bandara Internasional Lombok, Bandara Selaparang Lombok, Bandara Notohadinegoro Jember, dan Bandara Blimbingsari Banyuwangi. Dengan kondisi Gunung Raung yang terus menerus erupsi sejak 29 Juni 2015, tentu menimbulkan dampak kerugian ekonomi yang cukup besar, khususnya terkait penerbangan, pariwisata, dan bisnis. Tidak dapat dipas kan kapan erupsi akan berakhir. Tipikal magma Gunung Raung lebih encer dan miskin gas sehingga dak eksplosif dan dak ada awan panas. Sampai saat ini PVMBG terus melakukan pemantauan ke ga gunung ini dan mem‐
berikan rekomendasi kepada pihak‐pihak terkait mengenai ak fitas gunung. BNPB dan BPBD melakukan koordinasi dengan lintas sektor untuk upaya kesiapsiagaan dan rencana kon jensi apabila Gambar 1. Sejumlah Bandara Terpaksa DItutup Akibat Abu Vulkanik Gunung Raung (Sumber : www.surabaya.net ) Ak vitas vulkanik Gunung Sinabung telah menyebabkan warga di sekitarnya terpaksa hidup di pengunsian. Hingga tanggal 26 Juli 2015, total pengungsi akibat letusan Sinabung yag tersebar di 10 k pengungsian adalah 3.150 KK (11.110 jiwa). Kelompok rentan yang masih da‐
lam pengungsian berjumlah 808 jiwa lansia, 87 ibu hamil, 750 jiwa balita dan 178 bayi. Letusan Gunung Gamalama telah memuntahkan abu vul‐
kanik sehingga terjadi hujan abu di sekitar gunung dan sejumlah bandara di Maluku terpaksa ditutup. Akibat letusan ini masyarakat yang mengungsi berjumlah 1.505 sewaktu‐waktu gunung meletus dengan dasyat. Pening‐
katan kesiapsiagaan masyarakat dan infromasi peringatan dini memiliki andil yang cukup besar untuk meminimalkan dampak dari letusan ke ga gunung ini. Gempa 6,3 SR Mengguncang Pesisir Selatan Jawa Timur Hari Minggu tanggal 26 Juli 2015 pukul 14.05 WIB telah terjadi gempabumi di wilayah pesisir selatan Jawa Timur. Pusat gempa berada di Samudera Hindia dengan kedalaman 10 km di bawah permukaan laut. Lima menit setelah menerima informasi tersebut, Posko BNPB P.2 langsung mengkonfirmasi BPBD dan melakukan analisis dampak gempa. Guncangan gempa dirasakan sedang hingga kuat oleh masyarakat di sepanjang pesisir selatan Jawa Timur mulai dari Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Lumajang, Jember dan Banyuwangi. Bahkan gempa juga dirasakan di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Bali. Lokasi gempa berada pada zona subduksi atau pertemuan lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia. Lokasi ini masih satu zona dengan gempa 5,7 SR yang terjadi pada Sabtu sebelumnya (25 Juli 2015). Zona ini memang rawan gempa yang bergerak rata‐rata 5‐7 cm per tahun ke arah Timur Laut‐Utara. Potensi gempa maksimum di Jawa Megathrust di selatan Jawa sekitar 8,1 ‐ 8,2 SR. Dari Selat Sunda hingga Bali sepanjang jalur Jawa Megthrust Gambar 2. Shake Map Gempabumi di Jawa Timur, 26 Juli 2015 (Sumber : BMKG) tersebut baru di selatan Pangandaran (7,8 SR, tahun 2006) dan selatan Banyuwangi (7,8 SR, 1994) yang pernah terjadi gempa besar dan tsunami dalam kurun waktu 165 tahun terakhir. Bencana di Timur Indonesia Sementara itu, pada tanggal 28 Juli 2015, gempabumi berkekuatan 7,2 SR mengguncang papua pada pagi hari. Gempa ini berpusat di 75 km tenggara Mambera‐
mo Raya, Papua. Masyarakat merasakan gempa sangat kuat selama 4 de k. Berdasarkan gempa yang dirasa‐
kan tercatat di Jayapura II‐III MMI, Sarmi IV MMI, Wamena III MMI, Sentani II‐III, dan Biak II‐III. Ar nya gempa dirasakan lemah di daerah‐daerah di luar pusat gempa. Wilayah di utara daratan di Provinsi Papua seper di Kab. Yapen, Waropen, Jayapura, dan Mamberamo merupakan wilayah yang rawan gempa. Di wilayah ini terdapat sesar ak f yaitu Sesar Yapen bergerak ke ba‐
rat‐ mur rata‐rata 2‐5 cm per tahun, dan Sesar Mam‐
beramo. Berdasarkan sejarah gempa di daerah ini pernan terjadi gempa besar seper gempa 7,9 (1926), 8,1 (1971). Dua rumah rusak ringan, 1 rumah rusak be‐
rat, 1 gudang swasta rusak ringan, 1 rumah sakit berge‐
rak rusak ringan, terjadi pergeseran tanah sepanjang sekitar 50 meter, 1 orang hilang (hanyut di sungai). Awal bulan Juli sebagian wilayah Papua mengalami kekeringan dan cuaca ekstrem yang menyebabkan turunnya hujan salju di Kabupaten Nduga, Lani Jaya dan Puncak. Hujan salju ini menyebabkan pertanian dan perkebunan masyarakat mengalami puso dan gagal panen. Ada 6 distrik, 21 kampung dengan 20.160 KK yang terdampak kekeringan di ga kabupaten tersebut. Distrik yang terdampak parah adalah Distrik Kuyawage, Wano Barat, Kuwa Balim, Utpagga, Nenggejadin dan Agundugame. BNPB mengirimkan bantuan berkoordi‐
nasi dengan Kemensos, BPBD Papua dan Pemda setem‐
pat. Bantuan permakanan 13,4 ton yang ada di BPBD Papua dan 15 ton beras dikirim ke Kabupaten Nduga, Kabupaten Lani Jaya, dan Kabupaten Puncak pada 17‐
19 Juli 2015. Pada 17 Juli 2015 bantuan beras dan logis‐
k telah didistribusikan ke Distrik Agundugame Kabu‐
paten Puncak dan Distrik Kuyawage Kabupaten Lani Jaya. Bantuan ini diharapkan mampu untuk me‐
ringankan beban masyarakat dan meringankan dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Penyusun : Pusda nmas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Jl. Pramuka Kav. 38 Kode Pos 13120 Lt. 11‐12 www.bnpb.go.id pusda [email protected] P.3 Infografis Kejadian Bencana (Juli 2015)
BNPB
Selama Januari sampai dengan Juli tahun 2015, telah terjadi 1.129 kali bencana. Sebagian besar wilayah Indonesia telah
memasuki musim kemarau dan banyak daerah dilaporkan mengalami kekeringan. Namun demikian, dari segi frekuensi
bencana yang mendominasi adalah puting beliung, tanah longsor, dan banjir. Jumlah kejadian bencana di bulan Juli 2015
sebanyak 33 kejadian. Bencana puting beliung adalah yang terbanyak, yaitu 15 kali kejadian atau sebanyak 45,5%. Jumlah
total korban pada bulan Juli 2015 sebanyak 9 orang meninggal & hilang dan 87.420 menderita & mengungsi. Dilihat dari segi
kerusakan, jumlah rumah rusak berat 200 unit, rusak sedang 84 unit dan rusak ringan 372 unit.
Rekapitulasi Kejadian Bencana
Periode: 1 Januari - 31 Juli 2015
1.129 kejadian bencana
Menderita dan Mengungsi
747.211 jiwa
Peta Kejadian Bencana Bulan Juni 2015
Meninggal dan hilang
6
150 jiwa
5
10.215 Rumah rusak
7
3
1
5
2
1
1.919 unit
1
Rumah Rusak Berat
1
4
Jumlah kejadian
1.465 unit
Rumah Rusak Sedang
1
6.831 unit
Rumah Rusak Ringan
3
25
2
17
6
Perbandingan Jumlah Kejadian Bencana
Bulan Januari - Juli
Periode Tahun 2006 - 2015
4
<3
287
3-5
>5
240
Data Kejadian Bencana Bulan Juli 2015
Jumlah Korban Meninggal & Hilang
Jumlah Kejadian Bencana
33 kejadian
Puting Beliung
8
Banjir
4
Gempa Bumi
54,96%
Bencana Lain
2
15
Tanah Longsor
diakibatkan oleh
banjir
Letusan Gunungapi
Persentase Kerusakan Rumah
85,67%
2006
diakibatkan oleh puting beliung
562
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Perbandingan Kejadian Bencana Banjir, Tanah Longsor,
Puting Beliung dan Bencana Lainnya
Bulan Januari - Juli Tahun 2014 - 2015
120
100
80
60
Kekeringan
2
173
Banjir
Website: www.bnpb.go.id
58
33
Puting
Gempa Tanah
Beliung Banjir Bumi Longsor
Tanah Longsor
Sumber: www.dibi.bnpb.go.id per tanggal 1 Agustus 2015
40
20
16
1
Tanggal Pembuatan: 04/08/2015
110
93
88
33
140
5
3
Kekeringan
Letusan Gunungapi
9 jiwa
Persentase Korban yang
Menderita dan Mengungsi
156
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
FB: infoBNPB
Twitter: @BNPB_Indonesia
0
94 7
Jan
Feb
Banjir
Mar
Apr
Mei
2014
Puting Beliung
Jun
Jul
Jan
Feb
Tanah Longsor
Mar
Apr
Mei
Jun
2015
Bencana Lainnya
Jul
Download