BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Telaga Kabupaten Gorontalo. Obyek dari penelitian ini adalah guru kelas IV, peneliti mengambil guru kelas IV sebagai obyek peneliti, karena diketahui terdapat permasalahn pada hasil belajar siswa mengenai penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa di kelas tersebut. Lokasi SDN 4 Telaga, terletak di jalan Raya Limboto Desa Hulawa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo 3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Yaitu penelitian/penyelidikan yang dilakukan untuk menemukan informasi ilmiah melalui data kualitatif, yang selanjutnya dipaparkan secara deskriptif. Suharsimi Arikunto (2007:234) mengemukakan, penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan. 3.3 Kehadiran Peneliti Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrument yang efektif untuk mengumpulkan data. Hal ini karena dalam penelitian kualitatif data dikumpulkan umumnya secara partisipatif (pengamatan berperan serta). Kehadiran peneliti dalam penelitian ini sebagai observer dengan metode observasi 13 14 partisipasi. Observasi partisipasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar berada dalam keseharian pelaku yang diteliti atau informan, keberadaan peneliti dapat terlibat secara aktif maupun tidak aktif. 3.4 Data dan Sumber Data Adapun jenis data dan sumber data dalam penelitian kualitatif seperti yang dikemukakan oleh Tohirin (2012:61) adalah sebagai berikut. 1) Tindakan dikumpulkan dengan cara wawancara terhadap guru dan siswa. 2) Sumber tertulis berupa buku-buku, majalah ilmiah, arsip-arsip, dan lain-lain dikumpulkan dengan wawancara dan foto. 3) Foto dikumpulkan dengan cara pengamatan dari hasil wawancara guru dan siswa Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan berupa hasil wawancara dengan guru kelas IV, hasil wawancara pelaksanaan proses pembelajaran dengan materi penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa, serta dokumen berupa fotofoto dari hasil wawancara. 3.5 Prosedur Pengumpulan Data Arikunto (2006:100-101), menyatakan bahwa teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang dapat digunakan adalah: 1. Wawancara (interview) 2. Dokumentasi 15 Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan teknik berupa pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. 1. Wawancara Selain melalui observasi partisipatif, peneliti dapat mengumpulkan data melalui wawancara mendalam, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan antara pewawancara dengan yang diwawancarai. 2. Dokumentasi Dokumen diartikan sebagai suatu catatan tertulis/gambar yang tersimpan tentang sesuatu yang sudah terjadi. Dokumen merupakan fakta dan data tersimpan dalam berbagai bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, laporan, peraturan, catatan harian, biografi, simbol, artefak, foto, sketsa dan data lainya yang tersimpan. 3.6 Teknik Analisis Data Sugiono,(2009:345) menjekaskan langkah-langkah analisis data model Miles dan Huberman, sebagai berikut: (1) Reduksi Data; (2) Display Penyajian Data; (3) Mengambil kesimpulan lalu diverivikasi. 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, seorang peneliti dapat menemukan kapan saja waktu untuk mendapatkan data yang banyak, apabila peneliti mampu menerapkan metode wawancara atau dari berbagai dokumen yang berhubungan dengan subjek yang diteliti. 16 2. Display Data atau Penyajian Data Setelah data direduksi, selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif data disajikan dalam bentuk cerita naratif, bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori. Dengan mendisplaykan data, maka selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut. Untuk itu, dalam penyajian data peneliti dapat dianalisis oleh peneliti disusun secara sistematis sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang diteliti. 3. Verivikasi Data Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data. 3.7 Keabsahan Data Tohirin (2012: 71-72) menyatakan bahwa untuk menetapkan keabsahan data diperlukan Credibility/derajat teknik pemeriksaan kepercayaan; (2) atas empat kriteria yaitu; Transferability/keteralihan; Dependability/ kebergantungan dan; (4) Confirmability/kepastian. (1) (3) 17 1. Credibility atau derajat kepercayaan Ada beberapa kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan derajat kepercayaan yaitu; (a) memperpanjang waktu penelitian; (b), observasi detail yang terus menerus; (c) triangulasi atau pengecekan data dengan berbagai sumber sebagai pembanding terhadap data tersebut; (d) mengekspos hasil sementara atau akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitis dengan rekan sejawat; 2. Transferability atau keteralihan Transferability atau keteralihan yaitu dapat tidaknya hasil penelitian ini ditransfer atau dialihkan atau tepatnya diterapkan pada situasi yang lain. 3. Dependability atau kebergantungan Dependability atau kebergantungan yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. 4. Konfirmability Konfirmability atau kepastian yaitu dapat tidaknya hasil penelitian dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif. 18 3.8 Tahap-Tahap Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Penelitian Pendahuluan Dalam penelitian ini ada beberapa tahap yang digunakan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian tindak lanjut, diantaranya, observasi dan wawancara. Dalam hal ini peneliti mempersiapkan tahap awal dari pelaksanaan penelitian selain itu juga peneliti dapat mempersiapkan diri, artinya dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lapangan, menjaga etika dan memperhatikan waktu penelitian. Adapun hal yang harus dilakukan oleh peneliti dalam rangka persiapan antara lain mengecek nama dan kelengkapan identitas peneliti, pengecekan kelengkapan data dan menyiapkan instrumen pengumpulan data. 2. Pengembangan Desain Dalam tahap ini peneliti melakukan penelitian tindak lanjut yang menjadi objek penelitian. Dimana peneliti dapat mendisain langkah-langkah yang akan dilakukan selanjutnya untuk pengembangan penelitian. 3. Penelitian Sebenarnya Peneliti melakukan pengamatan secara langsung, artinya peneliti memperhatikan dan mengamati proses pembelajaran. Dalam hal ini peneliti mendeskripsikan pembelajaran matematika di kelas IV SDN 4 Telaga Kabupaten Gorontalo. 19 4. Penulisan Laporan Setelah pengumpulan data selesai dilaksanakan maka peneliti dapat menyusun menjadi sebuah laporan yang disertai dengan lampiran-lampiran ataupun dokumentasi yang dapat dipertanggung jawabkan.