ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, FINANCIAL LEVERAGE, PROFITABILITAS, ARUS KAS BEBAS, STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP MANAJEMEN LABA Mierna Febriarti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan 12920 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik perusahaan terhadap manajemen laba. Karakteristik perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dalam enam variabel, yaitu ukuran perusahaan, financial leverage, profitabilitas, arus kas bebas, struktur kepemilikan institusional, dan struktur kepemilikan manajerial. Sampel yang digunakan adalah perusahan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2010. Sampel terkumpul sebanyak 147 selama periode pengamatan dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel profitabilitas dan financial leverage memiliki pengaruh positif terhadap manajemen laba, sedangkan variabel arus kas bebas memiliki pengaruh negatif terhadap manajemen laba. Tiga variabel lainnya yaitu ukuran perusahaan, struktur kepemilikan institusional, dan struktur kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Selain itu, karakteristik perusahaan dalam penelitian ini berpengaruh secara simultan terhadap manajemen laba. Kata Kunci: Manajemen Laba, Karakteristik Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, Profitabilitas, Arus Kas Bebas, Struktur Kepemilikan Institusional, Struktur Kepemilikan Manajerial. Abstract This study aims to examine the effect of firm characteristics on earnings management. Characteristics of firms in this study proxied in six variables, namely firm size, financial leverage, profitability, free cash flow, institutional ownership, and managerial ownership structure. The sample used is a manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange during the years 2008-2010. Total of 147 samples collected during the observation period using purposive sampling method. This study uses multiple regression analysis to test the hypothesis. The results of this study indicate that the profitability and financial leverage have a positive effect on earnings management, while free cash flow has a negative effect on earnings management. The rest of variables, namely firm size, institutional ownership structure, and managerial ownership structure, have no effect on 23 earnings management. In addition, the firm characteristics in this study have simultaneous effect on earnings management. Keywords: Earnings management, firm characteristics, firm size, financial leverage, profitability, free cash flow, institutional ownership structure, managerial ownership structure. manajemen PENDAHULUAN laba terjadi ketika terhadap manajemen menggunakan keputusan pencatatan laba akuntasi juga terjadi tertentu dalam pelaporan keuangan dan pada perusahaan di Indonesia. Salah penyusunan satu perusahaan yang terlibat kasus mengubah laporan keuangan untuk serupa yaitu PT Kimia Farma Tbk. yang menyesatkan para stakeholders tentang melakukan mark up terhadap laba tahun performa ekonomi perusahaan atau 2001. Perusahaan mencatat laba sebesar untuk Rp132 miliar yang sebenarnya hanya kontraktual bernilai Rp99,594 miliar. Selain PT angka Kimia Farma Tbk., PT Lippo Tbk. juga Tindakan manajemen laba tentu berbeda terlibat kasus penyelewengan dengan pada melakukan pembukuan ganda. Badan banyak faktor yang membedakan satu Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) perusahaan dengan perusahaan lainnya. menemukan tiga versi laporan keuangan Faktor yang membedakan itu disebut yang berbeda pada PT Lippo Tbk. tahun sebagai 2002 Karakteristik tertentu dari perusahaan Kasus manipulasi (Luhgiatno, rekayasa yang 2008). Tindakan dilakukan oleh transaksi-transaksi mempengaruhi yang akuntansi tiap akan penghasilan bergantung yang perusahaan, karakteristik mempengaruhi yang pada dilaporkan. mengingat perusahaan. tindakan tersebut manajemen dalam mengatur laba untuk bertujuan untuk meningkatkan citra mencapai tujuan tertentu (Widyastuti, perusahaan 2007). perusahaan-perusahaan sehingga meningkatkan Salah satu karakteristik harga saham perusahaan di pasar. perusahaan, yaitu ukuran perusahaan Tindakan tersebut memberikan peluang dianggap bagi manajemen untuk mengatur laba terjadinya perusahaan atau biasa disebut sebagai (Watts & Zimmerman, 1986). Semakin manajemen laba. besar perusahaan akan cenderung untuk berpengaruh praktik terhadap manajemen laba Healy and Wahlen (1999) dalam menurunkan laba (melakukan praktik Beneish (2001) menyatakan bahwa manajemen laba), karena perusahaan 24 besar secara politis lebih mendapat arus kas bebas dalam perusahaan tidak perhatian dari institusi pemerintahan digunakan atau diinvestasikan untuk dibandingkan dengan perusahaan kecil. memaksimalkan atau menyeimbangkan Selain karakteristik ukuran pendapatan pemegang saham, maka hal perusahaan, financial leverage juga ini banyak keagenan. digunakan dalam beberapa akan memunculkan masalah Sedangkan struktur yang kepemilikan manajerial juga merupakan mendorong manajemen laba. Rasio karakteristik yang dijadikan sebagai financial faktor penelitian sebagai leverage faktor mengindikasikan pendorong manajemen laba risiko perusahaan dalam memenuhi dalam beberapa penelitian. Kepemilikan kewajiban pembayaran hutang. Dalam saham manajerial dapat menyejajarkan keadaan tersebut, manajemen cenderung kepentingan pemegang saham dengan melakukan manajemen laba agar tidak manajemen melanggar perjanjian hutang. agency cost, karena manajemen ikut Profitabilitas merupakan salah perusahaan mempengaruhi laba. lain perusahaan satu karakteristik yang perilaku Profitabilitas dapat dapat manajemen dikaitkan sehingga merasakan langsung mengurangi manfaat dari keputusan yang diambil dan manajemen yang menanggung risiko apabila terdapat kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari dengan bonus plan hypothesis yang keputusan yang dikembangkan Watts and Zimmerman Meckling, 1976). Berdasarkan (1986). Manajemen akan memperoleh pengambilan salah (Jensen uraian & masalah bonus jika berhasil mencapai target yang diangkat, tujuan dari penelitian ini profitabilitas yang sehingga yaitu memberikan bukti secara empiris manajemen cenderung melakukan mengenai pengaruh ukuran perusahaan, manajemen laba untuk memaksimalkan financial leverage, profitabilitas, arus bonus yang diterima. kas tinggi bebas, struktur kepemilikan Karakteristik lain yang dapat institusional, dan struktur kepemilikan mempengaruhi manajemen laba adalah manajerial secara parsial dan simultan free cash flow atau arus kas bebas. terhadap manajemen laba. Jensen (1986) menyatakan bahwa jika 25 TINJAUAN PUSTAKA DAN H1: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap manajemen laba. HIPOTESIS Pengaruh Ukuran Perusahaan Pengaruh terhadap Manajemen Laba Ukuran perusahaan merupakan perusahaan. Watts and Leverage terhadap Manajemen Laba Financial nilai yang menunjukkan besar atau kecilnya Financial merupakan nama leverage yang lain rasio dari Zimmerman (1986) menyatakan bahwa solvabilitas adalah sumber dana yang semakin digunakan besar perusahaan akan oleh perusahaan untuk cenderung untuk menurunkan labanya membiayai asetnya diluar sumber dana (melakukan praktik manajemen laba), modal atau ekuitas. Widyaningdyah karena perusahaan besar secara politis (2001), Halim (2005), Li dan Tan lebih mendapat perhatian dari institusi (2007) pemerintahan menemukan bahwa financial leverage dibandingkan dengan serta Widyastuti perusahaan kecil. Hal ini sejalan dengan berpengaruh Halim dkk. (2005) dan Widyastuti manajemen laba. Hasil ini sejalan (2009) membuktikan dengan penelitian Achmad dkk. (2007) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh yang menunjukkan bahwa motivasi positif laba. perjanjian hutang dengan menggunakan Penelitian Siregar dan Utama (2006) proksi financial leverage berpengaruh dan Sun and Rath (2009) menunjukkan positif terhadap manajemen laba. yang mampu terhadap manajemen positif (2009) terhadap Penelitian Sugiri dan Abdullah hasil yang tidak sejalan bahwa variabel ukuran perusahaan secara konsisten (2003) mempunyai pengaruh negatif terhadap bertentangan bahwa financial leverage besaran yang justru berpengaruh negatif terhadap dilakukan perusahaan, artinya semakin manajemen laba. Hal tersebut dapat besar ukuran perusahaan semakin kecil dijelaskan bahwa kemungkinan pihak besaran manajemen laba. Berdasarkan pemberi pinjaman (kreditor) berupaya penjelasan mengurangi risiko dengan melakukan pengelolaan di atas, laba maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: menunjukkan hal yang monitoring yang lebih baik terhadap kinerja manajemen sehingga dapat 26 mengurangi aktivitas manajemen laba. Dengan demikian, hipotesis yang dapat dirumuskan yaitu: hipotesis yang dapat dirumuskan yakni: H3: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap manajemen laba. H2: Financial leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap Manajemen Laba Pengaruh Profitabilitas Jensen terhadap (1986) menyatakan bahwa free cash flow (arus kas bebas) Manajemen Laba Laba merupakan suatu indikator merupakan arus kas yang merupakan untuk mengukur kinerja manajemen sisa dari pendanaan seluruh proyek dalam mengelola kekayaan perusahaan. yang menghasilkan net present value Laba jaminan (NPV) positif yang didiskontokan pada pasokan modal di masa depan untuk tingkat biaya modal yang relevan. inovasi dan perluasan usaha (Pearce et Penelitian yang dilakukan oleh Sugiri al., 2010 dalam Purwandari, 2011). dan Abdullah (2003) membuktikan Penelitian bahwa akan memberikan Widyastuti Purnamawati (2011) (2009) dan arus kas bebas memiliki membuktikan hubungan positif terhadap manajemen bahwa profitabilitas berpengaruh positif laba, yang berarti semakin tinggi arus terhadap manajemen laba. Berbeda kas bebas yang dimiliki perusahaan dengan hasil penelitian Li and Tan maka (2007) dan Sun and Rath (2009) yang manajemen laba akan semakin besar membuktikan pula. Hal ini sejalan dengan penemuan bahwa profitabilitas kecenderungan praktik justru berpengaruh negatif terhadap Bukit manajemen laba. Sun and Rath (2009) membuktikan bahwa manajemen laba menyatakan bahwa laba akuntansi yang yang tinggi ditemukan pada perusahaan rendah motivasi dengan arus kas bebas yang tinggi. perusahaan untuk memanipulasi laba, Sedangkan penelitian Jones and Sharma karena perusahan tersebut kemungkinan (2001) pada penelitian cross-sectional menghadapi tahun 1994 dan 1996 membuktikan akan mendorong hambatan finansial. Mengacu pada penjelasan tersebut, bahwa dan arus Iskandar kas (2009) bebas yang memiliki 27 pengaruh negatif terhadap manajemen menunjukkan laba. Hipotesis yang dapat dirumuskan institusional justru berpengaruh positif berdasarkan paparan tersebut yaitu: terhadap H4: Arus kas bebas berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Pengaruh Struktur Kepemilikan Laba Struktur kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham yang dikuasai oleh pihak institusi perusahaan perusahaan asuransi, investasi, dan bank, institusi lainnya. Rajgopal et al. (1999) dan Widyastuti (2009) membuktikan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh institusional negatif terhadap manajemen laba, yang berarti adanya peningkatan struktur institusional kepemilikan cenderung akan menurunkan praktik manajemen laba. Hal ini sejalan dengan penelitian Midiastuty dan Machfoedz (2003) yang menemukan manajemen penelitiannya, bahwa kehadiran nilai (dalam manajemen laba perusahaan). kepemilikan tidak karena para investor institusional pada perusahaan-perusahaan di Jordania dianggap kurang memiliki keahlian ataupun memiliki masalah “free-rider”. Hal yang sama juga ditemukan pada penelitian Siregar dan Utama (2006) dan Ujiyantho dan Pramuka (2007) bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan penjelasan tersebut, hipotesis yang dapat dirumuskan yaitu: H5: Struktur kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. melakukan pengelolaan laba. Laba (2006) institusional berpengaruh terhadap manajemen laba, Manajerial Nasser Al- di Jordania menemukan bahwa strruktur mampu membatasi manajemen dalam Sementara itu, penelitian yang Penelitian Fayoumi et al. (2010) pada perusahaan Pengaruh oleh laba bertindak sebagai variabel intervening kepemilikan institusional yang tinggi dilakukan kepemilikan antara struktur kepemilikan terhadap Institusional terhadap Manajemen seperti bahwa Struktur terhadap Kepemilikan Manajemen Struktur kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham yang 28 dimiliki oleh pihak Penelitian yang Widyastuti (2009), Machfoedz (2003), manajemen. dilakukan H6: Struktur kepemilikan manajerial oleh berpengaruh negatif Midiastuty dan manajemen laba. Ujiyantho dan terhadap Pramuka (2007), serta Palestin (2009) Pengaruh Karakteristik Perusahaan menujukkan hasil bahwa kepemilikan terhadap Manajemen Laba secara manajerial berpengaruh secara negatif Simultan terhadap manajemen laba. Perusahaan memiliki Hasil berbagai tersebut berbanding terbalik dengan motivasi untuk melakukan manajemen penelitian yang dilakukan Al-Fayoumi laba (Scott, 2009). Karakteristik tertentu et dari al. (2010) bahwa kepemilikan perusahaan akan memotivasi manajerial berhubungan positif dengan manajemen dalam mengatur laba untuk manajemen mencapai tujuan tertentu (Widyastuti, laba. Hasil tersebut mendukung teori Morck et al. (1988) 2007). dalam Al-Fayoumi et al. (2010) bahwa dijelaskan sebelumnya bahwa berbagai kepemilikan yang tinggi akan membuat karakteristik perusahaan yaitu ukuran manajemen memiliki pertahanan yang perusahaan, semakin mendorong profitabilitas, arus kas bebas diduga lingkup yang lebih besar untuk perilaku merupakan faktor yang memotivasi oportunistik. manajemen kuat sehingga Nasser (2008) juga Sebagaimana yang financial telah leverage, dalam melakukan memperoleh hasil bahwa kepemilikan manajemen laba, sedangkan struktur manajerial berpengaruh positif terhadap kepemilikan institusional dan struktur manajemen kepemilikan manajerial diduga merupakan mekanisme untuk merupakan laba (manajemen variabel laba intervening terhadap nilai perusahaan), tetapi hasil membatasi praktik manajemen laba. tersebut bertentangan dengan hipotesis Untuk yang diajukannya. Dengan demikian, karakteristik perusahaan akan memiliki perumusan pengaruh terhadap manajemen laba hipotesis penjelasan tersebut yaitu: berdasarkan itu, secara bersama-sama sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 29 H7: Ukuran perusahaan, financial (1) Perusahaan menerbitkan laporan leverage, profitabilitas, arus kas keuangan yang berakhir tanggal 31 bebas, Desember dari periode 2008 hingga struktur institusional, kepemilikan dan struktur kepemilikan berpengaruh manajerial secara simultan terhadap manajemen laba. 2010 secara Laporan berturut-berturut. keuangan diaudit dan perusahan dicatat (2) telah dengan menggunakan mata uang rupiah. (3) Perusahaan menerbitkan informasi total METODE PENELITIAN aset, pendapatan, dan piutang dari Populasi, Sampel, dan Sumber Data periode 2007 hingga 2010 secara Populasi dalam penelitian ini berturut-turut. (4) Perusahaan memiliki adalah seluruh perusahaan manufaktur data lengkap yang dibutuhkan dalam yang listing di Bursa Efek Indonesia penelitian ini selama 3 tahun. periode 2008-2010. Pengambilan Berdasarkan metode purposive sampel dilakukan dengan menggunakan sampling dengan kriteria yang telah metode dijelaskan purposive sampling, yaitu pemilihan anggota sampel yang telah observasi ditentukan Rincian maksud sebelumnya dan tujuan berdasarkan penelitian menghasilkan sebanyak pemilihan 147 jumlah observasi. sampel dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 1. berdasarkan beberapa kriteria berikut: Tabel 1. Rincian Pemilihan Sampel Penelitian Keterangan Jumlah Perusahaan Populasi perusahaan manufaktur tahun 2008-2010 142 Perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan lengkap (2) yang berakhir 31 Desember Laporan keuangan perusaahaan tidak diaudit atau tidak (6) menggunakan rupiah Tidak tersedia informasi total aset, pendapatan, dan piutang tahun 2007-2010 Perusahaan tidak memiliki data lengkap yang dibutuhkan (85) Jumlah perusahaan yang terpilih menjadi sampel 49 Jumlah Observasi 147 Sumber : Data yang diolah 30 Data yang digunakan dalam Definisi dan penelitian ini adalah data sekunder Variabel berupa laporan keuangan perusahaan Ukuran Perusahan yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Operasionalisasi Carlson and Bathala (1997) Indonesian dalam Widyastuti (2009) menggunakan Capital Market Directory (ICMD), dan rumusan ukuran perusahaan dengan situs resmi perusahaan. Data-data pada skala rasio dari logaritma total aset penelitian ini perusahaan. dikumpulkan dengan dengan teknik studi pustaka dan teknik studi dokumentasi. dalam penelitian ini diukur dengan debt Financial Leverage to total assets ratio, yakni rasio antara Sebagaimana Trueman Titman (1998) dalam (2009), variabel financial and Widyastuti leverage Pada penelitian ini, proksi yang digunakan mengacu pada Carlson and (1998) Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dengan rumus: (2009) yaitu Return on Asset (ROA) Profitabilitas Bathala liabilitas dengan total aset perusahaan. dalam yang menunjukkan tingkat pengembalian atas aset. Widyastuti Arus Kas Bebas Arus kas bebas diukur dengan skala rasio sebagaimana yang digunakan pada penelitian Jones and Sharma (2001), yaitu menyelisihkan arus kas dari aktivitas operasi dengan investasi pada aset tetap. 31 Struktur Kepemilikan Institusional Struktur kepemilikan jumlah saham perusahaan yang beredar institusional diukur menggunakan skala (Rajgopal et al., 1999) dan (Widyastuti, rasio 2009). dari dimiliki persentase investor saham institusi yang terhadap Struktur Kepemilikan Manajerial Widyastuti (2009) yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh mengacu pada Warfield et al. (1995), saham perusahaan yang beredar dan pengukuran diukur kepemilikan manajerial adalah persentase jumlah saham yang dengan menggunakan skala rasio. Manajemen Laba Manajemen laba diukur melalui mendeteksi manajemen laba lebih baik proksi discretionary accruals (DA). dibandingkan dengan model lainnya Dalam menghitung DA, digunakan serta memberikan hasil yang paling kuat model (Dechow et al., 2011). Tahapan awal Modified sebagaimana (1995) Al- untuk mengukur DA adalah dengan Fayoumi et al. (2010). Model Modified mengukur total akrual, yakni selisih Jones merupakan pengembangan dari antara laba bersih dengan arus kas model operasi. Jones yang Jones dilakukan (1991) yang dapat Nilai total accrual (TA) diestimasi dengan persaman regresi sebagai berikut: 32 accrual (NDA) dapat dihitung dengan Dengan menggunakan koefisien rumus: regresi di atas nilai non discretionary Selanjutnya discretionary accrual (DA) dapat dihitung sebagai berikut: : Total aset perusahaan i pada Keterangan: periode ke t-1 : Discretionary Accrual : Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke t perusahaan i pada periode ke t : Non Discretionary Accrual perusahaan i pada periode ke t : Aset tetap perusahaan i pada periode ke t : Total Accrual perusahaan i pada periode ke t : Perubahan piutang usaha perusahaan i pada periode ke t : Laba bersih setelah pajak : Error perusahaan i pada periode ke-t : Arus kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke t perusahaan terhadap manajemen laba Metode Analisis Data Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis Metode yang menganalisis Keterangan: regresi berganda. digunakan pengaruh untuk karakteristik adalah metode statistik dengan tingkat taraf signifikansi α = 0,05 artinya derajat kesalahan sebesar 5%. Dengan persamaan: DA : Manajemen Laba 33 α0 : Konstanta yaitu β1,2,3,4,5,6 : Koefisien Variabel multikolinearitas, SIZE : Ukuran Perusahaan heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. LEV : Financial Leverage ROA : Profitabilitas HASIL DAN PEMBAHASAN FCF : Arus Kas Bebas Analisis Statistik Deskriptif INST : Struktur Kepemilikan Institusional MGR Statistik untuk : Struktur Kepemilikan Manajerial ε uji normalitas, uji uji deskriptif memberikan bertujuan gambaran atau deskripsi dari suatu data yang dilihat dari jumlah sampel, nilai minimum, : Error nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik, Ghozali (2006) membagi empat tahapan dalam pengujian asumsi klasik dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Statistik deskriptif variabel dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Statistik Deskriptif N DA SIZE LEV ROA FCF INST MGR Valid N (listwise) 147 147 147 147 147 147 147 147 Minimum -0,369 4,729 0,094 -0,439 -2.461.000 0,123 0,000 Maximum 1,308 8,053 2,520 1,478 7.019.000 0,964 0,700 Mean 0,019 5,960 0,557 0,050 175.222,97 0,670 0,055 Std. Deviation 0,164 0,715 0,403 0,142 912.673,41 0,197 0,114 parametrik yang sesuai. Terdapat empat Hasil Uji Asumsi Klasik Data pada penelitian ini terlebih tahapan dalam pengujian asumsi klasik dahulu harus memenuhi uji asumsi yaitu klasik agar model regresi yang dipakai multikolinearitas, secara heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. teoritis menghasilkan nilai uji normalitas, uji uji 35 Uji normalitas data dengan pengujian bahwa model regresi bebas dari masalah Kolmogorof-Smirnov heteroskedastisitas. menunjukkan hasil Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,183. Hasil menunjukkan uji autokorelasi dengan menggunakan probabilitas lebih besar dari 0,05 (0,183 nilai Durbin-Watson yang diperoleh > dapat dari pengujian statistik yaitu sebesar regresi 1,955 (dU = 1,816 ; 4 – dU = 2,184). 0,05). tersebut Uji asumsi klasik terakhir yaitu Oleh disimpulkan karena bahwa itu, model dalam penelitian ini memenuhi syarat Hasil normalitas. model regresi bebas dari autokorelasi Uji tersebut menandakan bahwa multikolinearitas yang ditunjukkan dengan angka Durbin- menunjukkan hasil nilai tolerance dari Watson berada di antara 1,8160 (dU setiap variabel independen lebih dari tabel) dan 2,184 (4-dU tabel). Oleh 0,10 dan nilai VIF dari setiap variabel karena itu, model regresi ini dinyatakan independen tidak lebih dari 10. Oleh layak untuk dipakai. karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoloniaritas antar variabel independen dalam model regresi. Lalu, pada uji heteroskedastisitas dengan Hasil Uji Hipotesis Ringkasan hasil pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda diterangkan pada 3. menggunakan uji Glejser menunjukkan nilai signifikansi seluruh variabel independen tersebut lebih besar dari α=0,05 sehingga dapat disimpulkan 35 Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model Coefficients 1 (Constant) -0,239 SIZE 0,019 LEV 0,076 ROA 0,868 FCF -2,766-8 INST 0,092 MGR 0,055 N R Adj. R Square Std. Error of the Estimate Sig. F-stat Dependent Variable t : : : : : : Sig. -2,189 1,254 2,983 12,413 -2,413 1,576 0,527 147 0,731 0,515 0,114 0,000 DA 0,030 0,212 0,003* 0,000* 0,017* 0,117 0,599 *) Signifikan secara statistik pada α=0,05 Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai koefisien sehingga dapat diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut: Selain itu, terdapat dugaan lain Pengaruh Ukuran Perusahaan bahwa terhadap Manajemen Laba Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran berpengaruh manajemen perusahaan positif terhadap Hal regulasi mengenai mekanisme good corporate governance yang diterapkan pada perusahaan dapat menghambat motivasi perusahaan ini dalam melakukan manajemen laba, ukuran terutama untuk perusahaan besar. Hasil perusahaan yang merupakan proksi dari penelitian ini tidak mendukung teori biaya politik berkaitan dengan regulasi political cost/size hypothesis (Watts & dan intervensi pemerintah, misalnya Zimmerman, peraturan pengenaan antitrust dan pajak perusahaan merupakan proksi dari biaya bukan merupakan alasan perusahaan politik yang sangat sensitif terhadap dalam melakukan manajemen laba. perilaku pelaporan laba. mengindikasikan laba. tidak adanya bahwa 1986) bahwa ukuran 36 Pengaruh Financial Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba terhadap Manajemen Laba dengan arah koefisien positif. Dalam penelitian ini, variabel financial leverage terbukti berpengaruh Pengaruh Profitabilitas terhadap positif terhadap manajemen laba. Hal Manajemen Laba tersebut mengindikasikan Berdasarkan bahwa hasil penelitian, semakin tinggi rasio financial leverage profitabilitas memiliki pengaruh positif perusahaan maka semakin tinggi pula terhadap manajemen hasil adanya kenaikan pada profitabilitas penelitian ini, manajemen berupaya akan meningkatkan manajemen laba. untuk laba Perusahaan yang memiliki profitabilitas untuk menghindari default agar laporan tinggi memiliki lingkup yang lebih keuangan besar laba. melakukan Melalui manajemen perusahaan terlihat baik manajemen untuk sehingga dapat memperoleh suntikan dibandingkan dana dengan baru memperoleh dari kreditor penjadwalan atau kembali teori mengatur dengan profitabilitas berarti laba perusahaan rendah. Jika profitabilitas perusahaan tinggi melebihi target, pembayaran hutang. laba, maka manajemen Hasil penelitian ini mendukung menurunkan debt dialokasikan ke periode berikutnya covenant (Watts & kelebihan laba akan Zimmerman, 1986) yang menyatakan sehingga bahwa semakin tinggi debt to equity memaksimalkan bonus yang diterima. ratio (financial leverage) yang dimiliki Hal perusahaan, manajemen hypothesis oleh Watts and Zimmerman cenderung memilih metode akuntansi (1986) bahwa manajemen cenderung yang meningkatkan pendapatan untuk melakukan penggeseran laba untuk menghindari memaksimalkan maka pelanggaran perjanjian ini manajemen untuk mendukung bonus utilitasnya, dapat plan yaitu hutang. Selain itu, hasil penelitian ini memperoleh bonus yang tinggi. Hasil konsisten penelitian ini sejalan dengan Widyastuti dengan penelitian Widyaningdyah (2001), Halim (2005), (2007) yang membuktikan bahwa Li and Tan (2007), Achmad dkk. manajemen laba berpengaruh positif (2007), dan Widyastuti (2009) yang terhadap manajemen laba. membuktikan bahwa financial leverage 37 Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap Pengaruh Manajemen Laba Institusional terhadap Manajemen Hasil penelitian ini menyatakan Struktur Kepemilikan Laba Struktur bahwa arus kas bebas berpengaruh kepemilikan negatif terhadap manajemen laba. Hal institusional tidak terbukti memiliki tersebut bahwa pengaruh negatif terhadap manajemen semakin rendah arus kas bebas yang laba. Investor institusional dianggap dimiliki perusahaan tidak tinggi manajemen mengindikasikan dijelaskan bahwa maka semakin laba. Dapat perusahaan yang memiliki mengawasi keahlian perilaku untuk manajemen sehingga manajemen memiliki peluang memiliki arus kas bebas rendah atau untuk melakukan bahkan negatif cenderung melakukan Hasil penelitian manajemen laba, karena arus kas bebas membuktikan bahwa kepemilikan oleh rendah menandakan bahwa perusahaan institusional yang dianggap sebagai tidak memiliki kas yang memadai untuk investor yang canggih (sophisticated investasi investor) akan mengurangi tindakan pertumbuhan, pembayaran manajemen ini tidak laba. mampu manajemen laba dengan memberikan hutang, dan pembagian dividen. Hasil penelitian ini tidak sejalan pengawasan lebih baik terhadap dengan teori Jensen (1986) bahwa arus perilaku manajemen (Bushee, 1998) dan kas bebas tinggi dianggap memiliki dianggap konflik keagenan yang besar antara sahamnya manajemen saham penurunan laba sekarang (Rajgopal, laba 1999). Sebaliknya, hasil penelitian ini semakin besar. Namun, hasil penelitian mendukung temuan Al-Fayoumi et al. ini sejalan dengan Jones and Sharma (2010), Siregar dan Utama (2006), dan (2001) pada penelitian cross-sectional Ujiyantho dan Pramuka (2007) bahwa tahun 1994 dan 1996 dengan bukti kepemilikan pengaruh negatif antara arus kas bebas berpengaruh terhadap manajemen laba. dengan manajemen laba. Dengan sehingga dan peluang pemegang manajemen tidak mudah hanya melikuidasi karena adanya institusional demikian, temuan tidak ini mendukung pandangan bahwa investor institusional bukan merupakan investor 38 yang canggih (Porter, 1992 dalam kepemilikan yang tinggi justru akan Ujiyantho & Pramuka, 2007). membuat manajemen memiliki pertahanan yang semakin kuat sehingga Pengaruh Struktur Manajerial Kepemilikan terhadap Manajemen mendorong lingkup yang lebih besar untuk perilaku oportunistik. Laba Penelitian ini membuktikan bahwa kepemilikan negatif tidak manajerial mampu Pengaruh Karakteristik Perusahaan struktur terhadap Manajemen Laba secara berpengaruh terhadap manajemen laba. pada penelitian ini Temuan mengindikasikan bahwa adanya Simultan Variabel ukuran perusahaan, financial leverage, profitabilitas, arus kas bebas, struktur kepemilikan kepemilikan manajerial tidak mampu institusional, dan struktur kepemilikan dijadikan sebagai mekanisme untuk manajerial secara simultan terbukti mengurangi konflik memiliki pengaruh terhadap manajemen manajemen dan agensi antara pemegang saham. laba. Variabel tersebut merupakan Adanya kepemilikan saham oleh pihak proksi dari karakteristik perusahaan manajemen justru dapat meningkatkan sehingga dapat disimpulkan bahwa peluang karakteristik manajemen manajemen kebijakan laba, karena perusahaan memiliki cenderung memilih pengaruh terhadap manajemen laba. Hal akuntansi yang ini membuktikan bahwa karakteristik mencerminkan motif pribadi daripada tertentu ekonomi perusahaan. menjelaskan Hasil ini tidak mendukung teori dari perusahaan alasan manajemen laba Jensen and Meckling (1976) bahwa tertentu kepemilikan manajerial dapat Widyastuti (2007). menyejajarkan kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham SIMPULAN, sehingga biaya keagenan menjadi kecil DAN SARAN Berdasarkan teori Morck et al. (1988) dan dalam dikemukakan et al. (2010), perusahaan mendukung KETERBATASAN, Berdasarkan hasil analisis data dan kinerja perusahaan lebih baik. Al-Fayoumi terjadinya pada sehingga mampu pembahasan ukuran yang telah perusahaan, 39 struktur kepemilikan institusional dan yang struktur kepemilikan manajerial tidak manajerial turut dimasukkan dalam berpengaruh terhadap manajemen laba. sampel. Kedua, penggunaan model Sedangkan, pengukuran manajemen laba untuk financial profitabilitas leverage berpengaruh dan positif tidak penelitian memiliki kepemilikan selanjutnya terhadap manajemen laba. Namun, arus menggunakan kas bebas berpengaruh negatif terhadap Modified Jones Model. Selain itu, saran manajemen laba yang berarti semakin yang rendah arus kas bebas perusahaan maka penambahan variabel lain karakteristik akan meningkatkan manajemen laba. perusahaan. dapat model sebaiknya lain diberikan selain adalah Selai itu, ukuran perusahaan, financial leverage, profitabilitas, arus kas bebas, DAFTAR PUSTAKA struktur kepemilikan institusional, dan Sumber Buku: struktur kepemilikan manajerial berpengaruh secara simultan terhadap manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel independen dalam penelitian ini memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Penelitian keterbatasan bahan yang revisi ini memiliki dapat dijadikan untuk penelitian Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS (Cetakan IV). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Scott, W. R. (2009). Financial Accounting Theory (Ed.5). Canada: Prentice Hall. Watts, R. L., & Zimmerman, J. L. (1986). Positive Accounting Theory. New Jersey: Prentice Hall. selanjutnya yaitu keterbatasan jumlah sampel yang digunakan sehingga hasil penelitian yang dilakukan kurang dapat digeneralisasi untuk melihat kecenderungan praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Serta saran yang dapat diberikan untuk dikembangkan bagi penelitian selanjutnya yaitu perusahaan Sumber Jurnal: Achmad, K., Subekti, I., & Atmini, S. (2007). Investigasi Motivasi dan Strategi Manajemen Laba pada Perusahaan Publik di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar. Al-Fayoumi, N., Abuzayed, B., & Alexander, D. (2010). Ownership Structure and Earnings Management in Emerging 40 Markets: The Case of Jordan. International Research Journal of Finance and Economics Issue 38. EuroJournals Publishing, Inc. Earnings Management in Australia’s ‘Old’ and ‘New’ Economies. Managerial Finance, Vol.27 No.12. Beneish, M. D. (2001). Earnings Management: A Perspective. Li, Q., & Tan, L. (2007). An Empirical Analysis of the Relation Between Board Independence and Earnings Management. Bukit, R. B. R., & Iskandar, T. M. (2009). Surplus Cash Flow, Earnings Management and Audit Committee. International Journal of Economic and Management 3(1). Bushee, B. (1998). Institutional Investors, Long-term Investment, and Earnings Management. Dechow, P. M., Hutton, A. P., Kim, J. H., & Sloan, R. G. (2011). Detecting Earnings Management: A New Approach. Halim, J., Meiden, C., & Tobing, R. L. (2005). Pengaruh Manajemen Laba pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Termasuk dalam Indeks LQ-45. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo. Jensen, M. C. (1986). Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance, and Takeovers. American Economic Review, Vol.76 No.2. Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics Vol.3 No.4, October 1976. SSRN. Jones, S., & Sharma, R. (2001). The Impact of Free Cash Flow, Financial Leverage and Accounting Regulation on Luhgiatno. (2008). Analisis Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba Studi pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Indonesia. Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Midiastuty, P. P., & Machfoedz, M. (2003). Analisis Hubungan Mekanisme Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba. Nasser, E. M. (2008). Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Dewan Komisaris Independen terhadap Nilai Perusahaan dengan Manajemen Laba dan Kebijakan Hutang sebagai Variabel Intervening. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol.8 No.1, April 2006. Palestin, H. S. (2009). Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Praktik Corporate Governance dan Kompensasi Bonus terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada di P.T. Bursa Efek Indonesia). Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Purnamawati, C. A. (2011). Pengaruh Beban Pajak Tangguhan dan Profitabilitas terhadap Manajemen Laba. Skripsi Program Sarjana 41 Universitas Indonesia, Bandung. Pendidikan Purwandari, I. W. (2011). Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Profitabilitas dan Leverage terhadap Praktek Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009). Skripsi Program Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Rajgopal, S., Venkatachalam, M., & Jiambalvo, J. (1999). Is Institutional Ownership Associated with Earnings Management and the Extent to which Stock Prices Reflect Future Earnings?. Siregar, S. V. N. P., & Utama, S. (2006). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.9, No.3, September 2006. Sugiri, S., & Abdullah, S. (2003). Pengaruh Free Cash Flow, Set Kesempatan Investasi, dan Leverage Finansial terhadap Manajemen Laba. Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha Yogyakarta No.8 Januari-April 2003. Sun, L., & Rath, S. (2009). An Empirical Analysis of Earnings Management in Australia. International Journal of Human and Social Sciences 4:14 2009. Ujiyantho, M. A., & Pramuka, B. A. (2007). Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar. Widyaningdyah, A. U. (2001). Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Earnings Management pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol.3, No.2, November 2001. Widyastuti, T. (2007). Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Manajemen Laba dan Dampaknya pada Return Saham. Akuntabilitas Vol.7, September 2007. Widyastuti, T. (2009). Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kinerja Keuangan terhadap Manajemen Laba: Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Maksi Vol.9 No.1 Januari 2009. 42