Media Rist Akuntansi - E-Journal Universitas Bakrie

advertisement
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,
FINANCIAL LEVERAGE, PROFITABILITAS, ARUS KAS
BEBAS, STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN
STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP
MANAJEMEN LABA
Mierna Febriarti
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan, Jakarta Selatan 12920
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik perusahaan terhadap
manajemen laba. Karakteristik perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dalam enam
variabel, yaitu ukuran perusahaan, financial leverage, profitabilitas, arus kas bebas,
struktur kepemilikan institusional, dan struktur kepemilikan manajerial. Sampel yang
digunakan adalah perusahan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama
tahun 2008-2010. Sampel terkumpul sebanyak 147 selama periode pengamatan dengan
menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode analisis
regresi berganda untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
variabel profitabilitas dan financial leverage memiliki pengaruh positif terhadap
manajemen laba, sedangkan variabel arus kas bebas memiliki pengaruh negatif terhadap
manajemen laba. Tiga variabel lainnya yaitu ukuran perusahaan, struktur kepemilikan
institusional, dan struktur kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap
manajemen laba. Selain itu, karakteristik perusahaan dalam penelitian ini berpengaruh
secara simultan terhadap manajemen laba.
Kata Kunci:
Manajemen Laba, Karakteristik Perusahaan, Ukuran Perusahaan,
Financial Leverage, Profitabilitas, Arus Kas Bebas, Struktur
Kepemilikan Institusional, Struktur Kepemilikan Manajerial.
Abstract
This study aims to examine the effect of firm characteristics on earnings management.
Characteristics of firms in this study proxied in six variables, namely firm size, financial
leverage, profitability, free cash flow, institutional ownership, and managerial ownership
structure. The sample used is a manufacturing company listed on the Indonesia Stock
Exchange during the years 2008-2010. Total of 147 samples collected during the
observation period using purposive sampling method. This study uses multiple regression
analysis to test the hypothesis. The results of this study indicate that the profitability and
financial leverage have a positive effect on earnings management, while free cash flow
has a negative effect on earnings management. The rest of variables, namely firm size,
institutional ownership structure, and managerial ownership structure, have no effect on
23
earnings management. In addition, the firm characteristics in this study have
simultaneous effect on earnings management.
Keywords:
Earnings management, firm characteristics, firm size, financial leverage,
profitability, free cash flow, institutional ownership structure, managerial
ownership structure.
manajemen
PENDAHULUAN
laba
terjadi
ketika
terhadap
manajemen menggunakan keputusan
pencatatan laba akuntasi juga terjadi
tertentu dalam pelaporan keuangan dan
pada perusahaan di Indonesia. Salah
penyusunan
satu perusahaan yang terlibat kasus
mengubah laporan keuangan untuk
serupa yaitu PT Kimia Farma Tbk. yang
menyesatkan para stakeholders tentang
melakukan mark up terhadap laba tahun
performa ekonomi perusahaan atau
2001. Perusahaan mencatat laba sebesar
untuk
Rp132 miliar yang sebenarnya hanya
kontraktual
bernilai Rp99,594 miliar. Selain PT
angka
Kimia Farma Tbk., PT Lippo Tbk. juga
Tindakan manajemen laba tentu berbeda
terlibat kasus penyelewengan dengan
pada
melakukan pembukuan ganda. Badan
banyak faktor yang membedakan satu
Pengawasan Pasar Modal (Bapepam)
perusahaan dengan perusahaan lainnya.
menemukan tiga versi laporan keuangan
Faktor yang membedakan itu disebut
yang berbeda pada PT Lippo Tbk. tahun
sebagai
2002
Karakteristik tertentu dari perusahaan
Kasus
manipulasi
(Luhgiatno,
rekayasa
yang
2008).
Tindakan
dilakukan
oleh
transaksi-transaksi
mempengaruhi
yang
akuntansi
tiap
akan
penghasilan
bergantung
yang
perusahaan,
karakteristik
mempengaruhi
yang
pada
dilaporkan.
mengingat
perusahaan.
tindakan
tersebut
manajemen dalam mengatur laba untuk
bertujuan untuk meningkatkan citra
mencapai tujuan tertentu (Widyastuti,
perusahaan
2007).
perusahaan-perusahaan
sehingga
meningkatkan
Salah
satu
karakteristik
harga saham perusahaan di pasar.
perusahaan, yaitu ukuran perusahaan
Tindakan tersebut memberikan peluang
dianggap
bagi manajemen untuk mengatur laba
terjadinya
perusahaan atau biasa disebut sebagai
(Watts & Zimmerman, 1986). Semakin
manajemen laba.
besar perusahaan akan cenderung untuk
berpengaruh
praktik
terhadap
manajemen
laba
Healy and Wahlen (1999) dalam
menurunkan laba (melakukan praktik
Beneish (2001) menyatakan bahwa
manajemen laba), karena perusahaan
24
besar secara politis lebih mendapat
arus kas bebas dalam perusahaan tidak
perhatian dari institusi pemerintahan
digunakan atau diinvestasikan untuk
dibandingkan dengan perusahaan kecil.
memaksimalkan atau menyeimbangkan
Selain
karakteristik
ukuran
pendapatan pemegang saham, maka hal
perusahaan, financial leverage juga
ini
banyak
keagenan.
digunakan
dalam
beberapa
akan
memunculkan
masalah
Sedangkan
struktur
yang
kepemilikan manajerial juga merupakan
mendorong manajemen laba. Rasio
karakteristik yang dijadikan sebagai
financial
faktor
penelitian
sebagai
leverage
faktor
mengindikasikan
pendorong
manajemen
laba
risiko perusahaan dalam memenuhi
dalam beberapa penelitian. Kepemilikan
kewajiban pembayaran hutang. Dalam
saham manajerial dapat menyejajarkan
keadaan tersebut, manajemen cenderung
kepentingan pemegang saham dengan
melakukan manajemen laba agar tidak
manajemen
melanggar perjanjian hutang.
agency cost, karena manajemen ikut
Profitabilitas
merupakan
salah
perusahaan
mempengaruhi
laba.
lain
perusahaan
satu
karakteristik
yang
perilaku
Profitabilitas
dapat
dapat
manajemen
dikaitkan
sehingga
merasakan
langsung
mengurangi
manfaat
dari
keputusan yang diambil dan manajemen
yang
menanggung
risiko
apabila
terdapat kerugian yang timbul sebagai
konsekuensi
dari
dengan bonus plan hypothesis yang
keputusan
yang
dikembangkan Watts and Zimmerman
Meckling, 1976).
Berdasarkan
(1986). Manajemen akan memperoleh
pengambilan
salah
(Jensen
uraian
&
masalah
bonus jika berhasil mencapai target
yang diangkat, tujuan dari penelitian ini
profitabilitas
yang
sehingga
yaitu memberikan bukti secara empiris
manajemen
cenderung
melakukan
mengenai pengaruh ukuran perusahaan,
manajemen laba untuk memaksimalkan
financial leverage, profitabilitas, arus
bonus yang diterima.
kas
tinggi
bebas,
struktur
kepemilikan
Karakteristik lain yang dapat
institusional, dan struktur kepemilikan
mempengaruhi manajemen laba adalah
manajerial secara parsial dan simultan
free cash flow atau arus kas bebas.
terhadap manajemen laba.
Jensen (1986) menyatakan bahwa jika
25
TINJAUAN
PUSTAKA
DAN
H1: Ukuran perusahaan berpengaruh
positif terhadap manajemen laba.
HIPOTESIS
Pengaruh
Ukuran
Perusahaan
Pengaruh
terhadap Manajemen Laba
Ukuran perusahaan merupakan
perusahaan.
Watts
and
Leverage
terhadap Manajemen Laba
Financial
nilai yang menunjukkan besar atau
kecilnya
Financial
merupakan
nama
leverage
yang
lain
rasio
dari
Zimmerman (1986) menyatakan bahwa
solvabilitas adalah sumber dana yang
semakin
digunakan
besar
perusahaan
akan
oleh
perusahaan
untuk
cenderung untuk menurunkan labanya
membiayai asetnya diluar sumber dana
(melakukan praktik manajemen laba),
modal atau ekuitas. Widyaningdyah
karena perusahaan besar secara politis
(2001), Halim (2005), Li dan Tan
lebih mendapat perhatian dari institusi
(2007)
pemerintahan
menemukan bahwa financial leverage
dibandingkan
dengan
serta
Widyastuti
perusahaan kecil. Hal ini sejalan dengan
berpengaruh
Halim dkk. (2005) dan Widyastuti
manajemen laba. Hasil ini sejalan
(2009)
membuktikan
dengan penelitian Achmad dkk. (2007)
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
yang menunjukkan bahwa motivasi
positif
laba.
perjanjian hutang dengan menggunakan
Penelitian Siregar dan Utama (2006)
proksi financial leverage berpengaruh
dan Sun and Rath (2009) menunjukkan
positif terhadap manajemen laba.
yang
mampu
terhadap
manajemen
positif
(2009)
terhadap
Penelitian Sugiri dan Abdullah
hasil yang tidak sejalan bahwa variabel
ukuran perusahaan secara konsisten
(2003)
mempunyai pengaruh negatif terhadap
bertentangan bahwa financial leverage
besaran
yang
justru berpengaruh negatif terhadap
dilakukan perusahaan, artinya semakin
manajemen laba. Hal tersebut dapat
besar ukuran perusahaan semakin kecil
dijelaskan bahwa kemungkinan pihak
besaran manajemen laba. Berdasarkan
pemberi pinjaman (kreditor) berupaya
penjelasan
mengurangi risiko dengan melakukan
pengelolaan
di
atas,
laba
maka
dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
menunjukkan
hal
yang
monitoring yang lebih baik terhadap
kinerja
manajemen
sehingga
dapat
26
mengurangi aktivitas manajemen laba.
Dengan demikian, hipotesis yang dapat
dirumuskan yaitu:
hipotesis yang dapat dirumuskan yakni:
H3: Profitabilitas berpengaruh positif
terhadap manajemen laba.
H2: Financial leverage berpengaruh
positif terhadap manajemen laba.
Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap
Manajemen Laba
Pengaruh
Profitabilitas
Jensen
terhadap
(1986)
menyatakan
bahwa free cash flow (arus kas bebas)
Manajemen Laba
Laba merupakan suatu indikator
merupakan arus kas yang merupakan
untuk mengukur kinerja manajemen
sisa dari pendanaan seluruh proyek
dalam mengelola kekayaan perusahaan.
yang menghasilkan net present value
Laba
jaminan
(NPV) positif yang didiskontokan pada
pasokan modal di masa depan untuk
tingkat biaya modal yang relevan.
inovasi dan perluasan usaha (Pearce et
Penelitian yang dilakukan oleh Sugiri
al., 2010 dalam Purwandari, 2011).
dan Abdullah (2003) membuktikan
Penelitian
bahwa
akan
memberikan
Widyastuti
Purnamawati
(2011)
(2009)
dan
arus
kas
bebas
memiliki
membuktikan
hubungan positif terhadap manajemen
bahwa profitabilitas berpengaruh positif
laba, yang berarti semakin tinggi arus
terhadap manajemen laba. Berbeda
kas bebas yang dimiliki perusahaan
dengan hasil penelitian Li and Tan
maka
(2007) dan Sun and Rath (2009) yang
manajemen laba akan semakin besar
membuktikan
pula. Hal ini sejalan dengan penemuan
bahwa
profitabilitas
kecenderungan
praktik
justru berpengaruh negatif terhadap
Bukit
manajemen laba. Sun and Rath (2009)
membuktikan bahwa manajemen laba
menyatakan bahwa laba akuntansi yang
yang tinggi ditemukan pada perusahaan
rendah
motivasi
dengan arus kas bebas yang tinggi.
perusahaan untuk memanipulasi laba,
Sedangkan penelitian Jones and Sharma
karena perusahan tersebut kemungkinan
(2001) pada penelitian cross-sectional
menghadapi
tahun 1994 dan 1996 membuktikan
akan
mendorong
hambatan
finansial.
Mengacu pada penjelasan tersebut,
bahwa
dan
arus
Iskandar
kas
(2009)
bebas
yang
memiliki
27
pengaruh negatif terhadap manajemen
menunjukkan
laba. Hipotesis yang dapat dirumuskan
institusional justru berpengaruh positif
berdasarkan paparan tersebut yaitu:
terhadap
H4: Arus kas bebas berpengaruh positif
terhadap manajemen laba.
Pengaruh
Struktur
Kepemilikan
Laba
Struktur
kepemilikan
institusional merupakan kepemilikan
saham yang dikuasai oleh pihak institusi
perusahaan
perusahaan
asuransi,
investasi,
dan
bank,
institusi
lainnya. Rajgopal et al. (1999) dan
Widyastuti (2009) membuktikan bahwa
struktur
kepemilikan
berpengaruh
institusional
negatif
terhadap
manajemen laba, yang berarti adanya
peningkatan
struktur
institusional
kepemilikan
cenderung
akan
menurunkan praktik manajemen laba.
Hal
ini
sejalan
dengan
penelitian
Midiastuty dan Machfoedz (2003) yang
menemukan
manajemen
penelitiannya,
bahwa
kehadiran
nilai
(dalam
manajemen
laba
perusahaan).
kepemilikan
tidak
karena para investor institusional pada
perusahaan-perusahaan
di
Jordania
dianggap kurang memiliki keahlian
ataupun memiliki masalah “free-rider”.
Hal yang sama juga ditemukan pada
penelitian Siregar dan Utama (2006)
dan Ujiyantho dan Pramuka (2007)
bahwa kepemilikan institusional tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba.
Berdasarkan
penjelasan
tersebut,
hipotesis yang dapat dirumuskan yaitu:
H5: Struktur kepemilikan institusional
berpengaruh
negatif
terhadap
manajemen laba.
melakukan pengelolaan laba.
Laba
(2006)
institusional
berpengaruh terhadap manajemen laba,
Manajerial
Nasser
Al-
di Jordania menemukan bahwa strruktur
mampu membatasi manajemen dalam
Sementara itu, penelitian yang
Penelitian
Fayoumi et al. (2010) pada perusahaan
Pengaruh
oleh
laba
bertindak sebagai variabel intervening
kepemilikan institusional yang tinggi
dilakukan
kepemilikan
antara struktur kepemilikan terhadap
Institusional terhadap Manajemen
seperti
bahwa
Struktur
terhadap
Kepemilikan
Manajemen
Struktur kepemilikan manajerial
merupakan kepemilikan saham yang
28
dimiliki
oleh
pihak
Penelitian
yang
Widyastuti
(2009),
Machfoedz
(2003),
manajemen.
dilakukan
H6: Struktur kepemilikan manajerial
oleh
berpengaruh
negatif
Midiastuty
dan
manajemen laba.
Ujiyantho
dan
terhadap
Pramuka (2007), serta Palestin (2009)
Pengaruh Karakteristik Perusahaan
menujukkan hasil bahwa kepemilikan
terhadap Manajemen Laba secara
manajerial berpengaruh secara negatif
Simultan
terhadap
manajemen
laba.
Perusahaan memiliki
Hasil
berbagai
tersebut berbanding terbalik dengan
motivasi untuk melakukan manajemen
penelitian yang dilakukan Al-Fayoumi
laba (Scott, 2009). Karakteristik tertentu
et
dari
al.
(2010)
bahwa
kepemilikan
perusahaan
akan
memotivasi
manajerial berhubungan positif dengan
manajemen dalam mengatur laba untuk
manajemen
mencapai tujuan tertentu (Widyastuti,
laba.
Hasil
tersebut
mendukung teori Morck et al. (1988)
2007).
dalam Al-Fayoumi et al. (2010) bahwa
dijelaskan sebelumnya bahwa berbagai
kepemilikan yang tinggi akan membuat
karakteristik perusahaan yaitu ukuran
manajemen memiliki pertahanan yang
perusahaan,
semakin
mendorong
profitabilitas, arus kas bebas diduga
lingkup yang lebih besar untuk perilaku
merupakan faktor yang memotivasi
oportunistik.
manajemen
kuat
sehingga
Nasser
(2008)
juga
Sebagaimana
yang
financial
telah
leverage,
dalam
melakukan
memperoleh hasil bahwa kepemilikan
manajemen laba, sedangkan struktur
manajerial berpengaruh positif terhadap
kepemilikan institusional dan struktur
manajemen
kepemilikan
manajerial
diduga
merupakan
mekanisme
untuk
merupakan
laba
(manajemen
variabel
laba
intervening
terhadap nilai perusahaan), tetapi hasil
membatasi praktik manajemen laba.
tersebut bertentangan dengan hipotesis
Untuk
yang diajukannya. Dengan demikian,
karakteristik perusahaan akan memiliki
perumusan
pengaruh terhadap manajemen laba
hipotesis
penjelasan tersebut yaitu:
berdasarkan
itu,
secara
bersama-sama
sehingga dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
29
H7:
Ukuran
perusahaan,
financial
(1) Perusahaan menerbitkan laporan
leverage, profitabilitas, arus kas
keuangan yang berakhir tanggal 31
bebas,
Desember dari periode 2008 hingga
struktur
institusional,
kepemilikan
dan
struktur
kepemilikan
berpengaruh
manajerial
secara
simultan
terhadap manajemen laba.
2010
secara
Laporan
berturut-berturut.
keuangan
diaudit
dan
perusahan
dicatat
(2)
telah
dengan
menggunakan mata uang rupiah. (3)
Perusahaan menerbitkan informasi total
METODE PENELITIAN
aset, pendapatan, dan piutang dari
Populasi, Sampel, dan Sumber Data
periode
2007
hingga
2010
secara
Populasi dalam penelitian ini
berturut-turut. (4) Perusahaan memiliki
adalah seluruh perusahaan manufaktur
data lengkap yang dibutuhkan dalam
yang listing di Bursa Efek Indonesia
penelitian ini selama 3 tahun.
periode
2008-2010.
Pengambilan
Berdasarkan metode purposive
sampel dilakukan dengan menggunakan
sampling dengan kriteria yang telah
metode
dijelaskan
purposive
sampling,
yaitu
pemilihan anggota sampel yang telah
observasi
ditentukan
Rincian
maksud
sebelumnya
dan
tujuan
berdasarkan
penelitian
menghasilkan
sebanyak
pemilihan
147
jumlah
observasi.
sampel
dalam
penelitian ini disajikan pada Tabel 1.
berdasarkan beberapa kriteria berikut:
Tabel 1. Rincian Pemilihan Sampel Penelitian
Keterangan
Jumlah Perusahaan
Populasi perusahaan manufaktur tahun 2008-2010
142
Perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan lengkap
(2)
yang berakhir 31 Desember
Laporan keuangan perusaahaan tidak diaudit atau tidak
(6)
menggunakan rupiah
Tidak tersedia informasi total aset, pendapatan, dan
piutang tahun 2007-2010
Perusahaan tidak memiliki data lengkap yang dibutuhkan
(85)
Jumlah perusahaan yang terpilih menjadi sampel
49
Jumlah Observasi
147
Sumber : Data yang diolah
30
Data yang digunakan dalam
Definisi
dan
penelitian ini adalah data sekunder
Variabel
berupa laporan keuangan perusahaan
Ukuran Perusahan
yang diperoleh dari situs resmi Bursa
Efek
Indonesia
(BEI),
Operasionalisasi
Carlson and Bathala (1997)
Indonesian
dalam Widyastuti (2009) menggunakan
Capital Market Directory (ICMD), dan
rumusan ukuran perusahaan dengan
situs resmi perusahaan. Data-data pada
skala rasio dari logaritma total aset
penelitian ini
perusahaan.
dikumpulkan
dengan
dengan teknik studi pustaka dan teknik
studi dokumentasi.
dalam penelitian ini diukur dengan debt
Financial Leverage
to total assets ratio, yakni rasio antara
Sebagaimana
Trueman
Titman
(1998)
dalam
(2009),
variabel
financial
and
Widyastuti
leverage
Pada penelitian ini, proksi yang
digunakan mengacu pada Carlson and
(1998)
Skala
pengukuran
yang
digunakan
adalah skala rasio dengan rumus:
(2009) yaitu Return on Asset (ROA)
Profitabilitas
Bathala
liabilitas dengan total aset perusahaan.
dalam
yang
menunjukkan
tingkat
pengembalian atas aset.
Widyastuti
Arus Kas Bebas
Arus kas bebas diukur dengan
skala
rasio
sebagaimana
yang
digunakan pada penelitian Jones and
Sharma (2001), yaitu menyelisihkan
arus kas dari aktivitas operasi dengan
investasi pada aset tetap.
31
Struktur Kepemilikan Institusional
Struktur
kepemilikan
jumlah saham perusahaan yang beredar
institusional diukur menggunakan skala
(Rajgopal et al., 1999) dan (Widyastuti,
rasio
2009).
dari
dimiliki
persentase
investor
saham
institusi
yang
terhadap
Struktur Kepemilikan Manajerial
Widyastuti
(2009)
yang
dimiliki pihak manajemen dari seluruh
mengacu pada Warfield et al. (1995),
saham perusahaan yang beredar dan
pengukuran
diukur
kepemilikan
manajerial
adalah persentase jumlah saham yang
dengan
menggunakan
skala
rasio.
Manajemen Laba
Manajemen laba diukur melalui
mendeteksi manajemen laba lebih baik
proksi discretionary accruals (DA).
dibandingkan dengan model lainnya
Dalam menghitung DA, digunakan
serta memberikan hasil yang paling kuat
model
(Dechow et al., 2011). Tahapan awal
Modified
sebagaimana
(1995)
Al-
untuk mengukur DA adalah dengan
Fayoumi et al. (2010). Model Modified
mengukur total akrual, yakni selisih
Jones merupakan pengembangan dari
antara laba bersih dengan arus kas
model
operasi.
Jones
yang
Jones
dilakukan
(1991)
yang
dapat
Nilai total accrual (TA) diestimasi dengan persaman regresi sebagai berikut:
32
accrual (NDA) dapat dihitung dengan
Dengan menggunakan koefisien
rumus:
regresi di atas nilai non discretionary
Selanjutnya discretionary accrual (DA) dapat dihitung sebagai berikut:
: Total aset perusahaan i pada
Keterangan:
periode ke t-1
: Discretionary Accrual
: Perubahan pendapatan
perusahaan i pada periode ke t
perusahaan i pada periode ke t
: Non Discretionary Accrual
perusahaan i pada periode ke t
: Aset tetap perusahaan i pada
periode ke t
: Total Accrual perusahaan i
pada periode ke t
: Perubahan piutang usaha
perusahaan i pada periode ke t
: Laba bersih setelah pajak
: Error
perusahaan i pada periode ke-t
: Arus kas dari aktivitas operasi
perusahaan i pada periode ke t
perusahaan terhadap manajemen laba
Metode Analisis Data
Pengujian hipotesis dilakukan
dengan
analisis
Metode
yang
menganalisis
Keterangan:
regresi
berganda.
digunakan
pengaruh
untuk
karakteristik
adalah metode statistik dengan tingkat
taraf signifikansi α = 0,05 artinya
derajat kesalahan sebesar 5%. Dengan
persamaan:
DA
: Manajemen Laba
33
α0
: Konstanta
yaitu
β1,2,3,4,5,6
: Koefisien Variabel
multikolinearitas,
SIZE
: Ukuran Perusahaan
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
LEV
: Financial Leverage
ROA
: Profitabilitas
HASIL DAN PEMBAHASAN
FCF
: Arus Kas Bebas
Analisis Statistik Deskriptif
INST
: Struktur Kepemilikan
Institusional
MGR
Statistik
untuk
: Struktur Kepemilikan
Manajerial
ε
uji
normalitas,
uji
uji
deskriptif
memberikan
bertujuan
gambaran
atau
deskripsi dari suatu data yang dilihat
dari jumlah sampel, nilai minimum,
: Error
nilai maksimum, nilai rata-rata (mean),
Sebelum pengujian hipotesis,
terlebih dahulu dilakukan uji asumsi
klasik, Ghozali (2006) membagi empat
tahapan dalam pengujian asumsi klasik
dan standar deviasi dari masing-masing
variabel. Statistik deskriptif variabel
dalam penelitian ini disajikan pada
Tabel 2.
Tabel 2. Statistik Deskriptif
N
DA
SIZE
LEV
ROA
FCF
INST
MGR
Valid N
(listwise)
147
147
147
147
147
147
147
147
Minimum
-0,369
4,729
0,094
-0,439
-2.461.000
0,123
0,000
Maximum
1,308
8,053
2,520
1,478
7.019.000
0,964
0,700
Mean
0,019
5,960
0,557
0,050
175.222,97
0,670
0,055
Std.
Deviation
0,164
0,715
0,403
0,142
912.673,41
0,197
0,114
parametrik yang sesuai. Terdapat empat
Hasil Uji Asumsi Klasik
Data pada penelitian ini terlebih
tahapan dalam pengujian asumsi klasik
dahulu harus memenuhi uji asumsi
yaitu
klasik agar model regresi yang dipakai
multikolinearitas,
secara
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
teoritis
menghasilkan
nilai
uji
normalitas,
uji
uji
35
Uji normalitas data dengan pengujian
bahwa model regresi bebas dari masalah
Kolmogorof-Smirnov
heteroskedastisitas.
menunjukkan
hasil Asymp. Sig (2-tailed) sebesar
0,183.
Hasil
menunjukkan
uji autokorelasi dengan menggunakan
probabilitas lebih besar dari 0,05 (0,183
nilai Durbin-Watson yang diperoleh
>
dapat
dari pengujian statistik yaitu sebesar
regresi
1,955 (dU = 1,816 ; 4 – dU = 2,184).
0,05).
tersebut
Uji asumsi klasik terakhir yaitu
Oleh
disimpulkan
karena
bahwa
itu,
model
dalam penelitian ini memenuhi syarat
Hasil
normalitas.
model regresi bebas dari autokorelasi
Uji
tersebut
menandakan
bahwa
multikolinearitas
yang ditunjukkan dengan angka Durbin-
menunjukkan hasil nilai tolerance dari
Watson berada di antara 1,8160 (dU
setiap variabel independen lebih dari
tabel) dan 2,184 (4-dU tabel). Oleh
0,10 dan nilai VIF dari setiap variabel
karena itu, model regresi ini dinyatakan
independen tidak lebih dari 10. Oleh
layak untuk dipakai.
karena itu, dapat disimpulkan bahwa
tidak
ada
multikoloniaritas
antar
variabel
independen
dalam
model
regresi.
Lalu,
pada
uji
heteroskedastisitas
dengan
Hasil Uji Hipotesis
Ringkasan
hasil
pengujian
hipotesis menggunakan analisis regresi
linier berganda diterangkan pada 3.
menggunakan uji Glejser menunjukkan
nilai
signifikansi
seluruh
variabel
independen tersebut lebih besar dari
α=0,05 sehingga dapat disimpulkan
35
Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model
Coefficients
1 (Constant)
-0,239
SIZE
0,019
LEV
0,076
ROA
0,868
FCF
-2,766-8
INST
0,092
MGR
0,055
N
R
Adj. R Square
Std. Error of the Estimate
Sig. F-stat
Dependent Variable
t
:
:
:
:
:
:
Sig.
-2,189
1,254
2,983
12,413
-2,413
1,576
0,527
147
0,731
0,515
0,114
0,000
DA
0,030
0,212
0,003*
0,000*
0,017*
0,117
0,599
*) Signifikan secara statistik pada α=0,05
Berdasarkan
tabel
di
atas
diketahui nilai koefisien sehingga dapat
diperoleh model persamaan regresi
sebagai berikut:
Selain itu, terdapat dugaan lain
Pengaruh Ukuran Perusahaan
bahwa
terhadap Manajemen Laba
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa
ukuran
berpengaruh
manajemen
perusahaan
positif
terhadap
Hal
regulasi
mengenai
mekanisme good corporate governance
yang diterapkan pada perusahaan dapat
menghambat
motivasi
perusahaan
ini
dalam melakukan manajemen laba,
ukuran
terutama untuk perusahaan besar. Hasil
perusahaan yang merupakan proksi dari
penelitian ini tidak mendukung teori
biaya politik berkaitan dengan regulasi
political cost/size hypothesis (Watts &
dan intervensi pemerintah, misalnya
Zimmerman,
peraturan pengenaan antitrust dan pajak
perusahaan merupakan proksi dari biaya
bukan merupakan alasan perusahaan
politik yang sangat sensitif terhadap
dalam melakukan manajemen laba.
perilaku pelaporan laba.
mengindikasikan
laba.
tidak
adanya
bahwa
1986)
bahwa
ukuran
36
Pengaruh Financial Leverage
berpengaruh terhadap manajemen laba
terhadap Manajemen Laba
dengan arah koefisien positif.
Dalam penelitian ini, variabel
financial leverage terbukti berpengaruh
Pengaruh Profitabilitas terhadap
positif terhadap manajemen laba. Hal
Manajemen Laba
tersebut
mengindikasikan
Berdasarkan
bahwa
hasil
penelitian,
semakin tinggi rasio financial leverage
profitabilitas memiliki pengaruh positif
perusahaan maka semakin tinggi pula
terhadap
manajemen
hasil
adanya kenaikan pada profitabilitas
penelitian ini, manajemen berupaya
akan meningkatkan manajemen laba.
untuk
laba
Perusahaan yang memiliki profitabilitas
untuk menghindari default agar laporan
tinggi memiliki lingkup yang lebih
keuangan
besar
laba.
melakukan
Melalui
manajemen
perusahaan
terlihat
baik
manajemen
untuk
sehingga dapat memperoleh suntikan
dibandingkan
dana
dengan
baru
memperoleh
dari
kreditor
penjadwalan
atau
kembali
teori
mengatur
dengan
profitabilitas
berarti
laba
perusahaan
rendah.
Jika
profitabilitas perusahaan tinggi melebihi
target,
pembayaran hutang.
laba,
maka
manajemen
Hasil penelitian ini mendukung
menurunkan
debt
dialokasikan ke periode berikutnya
covenant
(Watts
&
kelebihan
laba
akan
Zimmerman, 1986) yang menyatakan
sehingga
bahwa semakin tinggi debt to equity
memaksimalkan bonus yang diterima.
ratio (financial leverage) yang dimiliki
Hal
perusahaan,
manajemen
hypothesis oleh Watts and Zimmerman
cenderung memilih metode akuntansi
(1986) bahwa manajemen cenderung
yang meningkatkan pendapatan untuk
melakukan penggeseran laba untuk
menghindari
memaksimalkan
maka
pelanggaran
perjanjian
ini
manajemen
untuk
mendukung
bonus
utilitasnya,
dapat
plan
yaitu
hutang. Selain itu, hasil penelitian ini
memperoleh bonus yang tinggi. Hasil
konsisten
penelitian ini sejalan dengan Widyastuti
dengan
penelitian
Widyaningdyah (2001), Halim (2005),
(2007)
yang
membuktikan
bahwa
Li and Tan (2007), Achmad dkk.
manajemen laba berpengaruh positif
(2007), dan Widyastuti (2009) yang
terhadap manajemen laba.
membuktikan bahwa financial leverage
37
Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap
Pengaruh
Manajemen Laba
Institusional terhadap Manajemen
Hasil penelitian ini menyatakan
Struktur
Kepemilikan
Laba
Struktur
bahwa arus kas bebas berpengaruh
kepemilikan
negatif terhadap manajemen laba. Hal
institusional tidak terbukti memiliki
tersebut
bahwa
pengaruh negatif terhadap manajemen
semakin rendah arus kas bebas yang
laba. Investor institusional dianggap
dimiliki
perusahaan
tidak
tinggi
manajemen
mengindikasikan
dijelaskan
bahwa
maka
semakin
laba.
Dapat
perusahaan
yang
memiliki
mengawasi
keahlian
perilaku
untuk
manajemen
sehingga manajemen memiliki peluang
memiliki arus kas bebas rendah atau
untuk
melakukan
bahkan negatif cenderung melakukan
Hasil
penelitian
manajemen laba, karena arus kas bebas
membuktikan bahwa kepemilikan oleh
rendah menandakan bahwa perusahaan
institusional yang dianggap sebagai
tidak memiliki kas yang memadai untuk
investor yang canggih (sophisticated
investasi
investor) akan mengurangi tindakan
pertumbuhan,
pembayaran
manajemen
ini
tidak
laba.
mampu
manajemen laba dengan memberikan
hutang, dan pembagian dividen.
Hasil penelitian ini tidak sejalan
pengawasan
lebih
baik
terhadap
dengan teori Jensen (1986) bahwa arus
perilaku manajemen (Bushee, 1998) dan
kas bebas tinggi dianggap memiliki
dianggap
konflik keagenan yang besar antara
sahamnya
manajemen
saham
penurunan laba sekarang (Rajgopal,
laba
1999). Sebaliknya, hasil penelitian ini
semakin besar. Namun, hasil penelitian
mendukung temuan Al-Fayoumi et al.
ini sejalan dengan Jones and Sharma
(2010), Siregar dan Utama (2006), dan
(2001) pada penelitian cross-sectional
Ujiyantho dan Pramuka (2007) bahwa
tahun 1994 dan 1996 dengan bukti
kepemilikan
pengaruh negatif antara arus kas bebas
berpengaruh terhadap manajemen laba.
dengan manajemen laba.
Dengan
sehingga
dan
peluang
pemegang
manajemen
tidak
mudah
hanya
melikuidasi
karena
adanya
institusional
demikian,
temuan
tidak
ini
mendukung pandangan bahwa investor
institusional bukan merupakan investor
38
yang canggih (Porter, 1992 dalam
kepemilikan yang tinggi justru akan
Ujiyantho & Pramuka, 2007).
membuat
manajemen
memiliki
pertahanan yang semakin kuat sehingga
Pengaruh
Struktur
Manajerial
Kepemilikan
terhadap
Manajemen
mendorong lingkup yang lebih besar
untuk perilaku oportunistik.
Laba
Penelitian
ini
membuktikan
bahwa
kepemilikan
negatif
tidak
manajerial
mampu
Pengaruh Karakteristik Perusahaan
struktur
terhadap Manajemen Laba secara
berpengaruh
terhadap
manajemen
laba.
pada
penelitian
ini
Temuan
mengindikasikan
bahwa
adanya
Simultan
Variabel
ukuran
perusahaan,
financial leverage, profitabilitas, arus
kas
bebas,
struktur
kepemilikan
kepemilikan manajerial tidak mampu
institusional, dan struktur kepemilikan
dijadikan sebagai mekanisme untuk
manajerial secara simultan terbukti
mengurangi
konflik
memiliki pengaruh terhadap manajemen
manajemen
dan
agensi
antara
pemegang
saham.
laba.
Variabel
tersebut
merupakan
Adanya kepemilikan saham oleh pihak
proksi dari karakteristik perusahaan
manajemen justru dapat meningkatkan
sehingga dapat disimpulkan bahwa
peluang
karakteristik
manajemen
manajemen
kebijakan
laba,
karena
perusahaan
memiliki
cenderung
memilih
pengaruh terhadap manajemen laba. Hal
akuntansi
yang
ini membuktikan bahwa karakteristik
mencerminkan motif pribadi daripada
tertentu
ekonomi perusahaan.
menjelaskan
Hasil ini tidak mendukung teori
dari
perusahaan
alasan
manajemen
laba
Jensen and Meckling (1976) bahwa
tertentu
kepemilikan
manajerial
dapat
Widyastuti (2007).
menyejajarkan
kepentingan
antara
manajemen dengan pemegang saham
SIMPULAN,
sehingga biaya keagenan menjadi kecil
DAN SARAN
Berdasarkan teori Morck et al. (1988)
dan
dalam
dikemukakan
et
al.
(2010),
perusahaan
mendukung
KETERBATASAN,
Berdasarkan hasil analisis data
dan kinerja perusahaan lebih baik.
Al-Fayoumi
terjadinya
pada
sehingga
mampu
pembahasan
ukuran
yang
telah
perusahaan,
39
struktur kepemilikan institusional dan
yang
struktur kepemilikan manajerial tidak
manajerial turut dimasukkan dalam
berpengaruh terhadap manajemen laba.
sampel. Kedua, penggunaan model
Sedangkan,
pengukuran manajemen laba untuk
financial
profitabilitas
leverage
berpengaruh
dan
positif
tidak
penelitian
memiliki
kepemilikan
selanjutnya
terhadap manajemen laba. Namun, arus
menggunakan
kas bebas berpengaruh negatif terhadap
Modified Jones Model. Selain itu, saran
manajemen laba yang berarti semakin
yang
rendah arus kas bebas perusahaan maka
penambahan variabel lain karakteristik
akan meningkatkan manajemen laba.
perusahaan.
dapat
model
sebaiknya
lain
diberikan
selain
adalah
Selai itu, ukuran perusahaan, financial
leverage, profitabilitas, arus kas bebas,
DAFTAR PUSTAKA
struktur kepemilikan institusional, dan
Sumber Buku:
struktur
kepemilikan
manajerial
berpengaruh secara simultan terhadap
manajemen laba. Hal ini menunjukkan
bahwa secara bersama-sama variabel
independen
dalam
penelitian
ini
memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen.
Penelitian
keterbatasan
bahan
yang
revisi
ini
memiliki
dapat
dijadikan
untuk
penelitian
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis
Multivariat dengan Program
SPSS (Cetakan IV). Semarang:
Badan
Penerbit
Universitas
Diponegoro.
Scott,
W. R. (2009). Financial
Accounting
Theory
(Ed.5).
Canada: Prentice Hall.
Watts, R. L., & Zimmerman, J. L.
(1986).
Positive
Accounting
Theory. New Jersey: Prentice
Hall.
selanjutnya yaitu keterbatasan jumlah
sampel yang digunakan sehingga hasil
penelitian yang dilakukan kurang dapat
digeneralisasi
untuk
melihat
kecenderungan praktik manajemen laba
pada
perusahaan
manufaktur
di
Indonesia. Serta saran yang dapat
diberikan untuk dikembangkan bagi
penelitian selanjutnya yaitu perusahaan
Sumber Jurnal:
Achmad, K., Subekti, I., & Atmini, S.
(2007). Investigasi Motivasi dan
Strategi Manajemen Laba pada
Perusahaan Publik di Indonesia.
Simposium Nasional Akuntansi X,
Makassar.
Al-Fayoumi, N., Abuzayed, B., &
Alexander, D. (2010). Ownership
Structure
and
Earnings
Management
in
Emerging
40
Markets: The Case of Jordan.
International Research Journal of
Finance and Economics Issue 38.
EuroJournals Publishing, Inc.
Earnings
Management
in
Australia’s ‘Old’ and ‘New’
Economies. Managerial Finance,
Vol.27 No.12.
Beneish, M. D. (2001). Earnings
Management: A Perspective.
Li, Q., & Tan, L. (2007). An Empirical
Analysis of the Relation Between
Board Independence and Earnings
Management.
Bukit, R. B. R., & Iskandar, T. M.
(2009). Surplus Cash Flow,
Earnings Management and Audit
Committee. International Journal
of Economic and Management
3(1).
Bushee, B. (1998). Institutional
Investors, Long-term Investment,
and Earnings Management.
Dechow, P. M., Hutton, A. P., Kim, J.
H., & Sloan, R. G. (2011).
Detecting Earnings Management:
A New Approach.
Halim, J., Meiden, C., & Tobing, R. L.
(2005). Pengaruh Manajemen
Laba pada Tingkat Pengungkapan
Laporan
Keuangan
pada
Perusahaan Manufaktur yang
Termasuk dalam Indeks LQ-45.
Simposium Nasional Akuntansi
VIII, Solo.
Jensen, M. C. (1986). Agency Costs of
Free Cash Flow, Corporate
Finance,
and
Takeovers.
American Economic Review,
Vol.76 No.2.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H.
(1976). Theory of the Firm:
Managerial Behavior, Agency
Costs and Ownership Structure.
Journal of Financial Economics
Vol.3 No.4, October 1976. SSRN.
Jones, S., & Sharma, R. (2001). The
Impact of Free Cash Flow,
Financial
Leverage
and
Accounting
Regulation
on
Luhgiatno. (2008). Analisis Pengaruh
Kualitas
Audit
terhadap
Manajemen Laba Studi pada
Perusahaan yang Melakukan IPO
di Indonesia. Tesis Program
Pascasarjana
Universitas
Diponegoro, Semarang.
Midiastuty, P. P., & Machfoedz, M.
(2003).
Analisis
Hubungan
Mekanisme
Corporate
Governance
dan
Indikasi
Manajemen Laba.
Nasser, E. M. (2008). Pengaruh Struktur
Kepemilikan
dan
Dewan
Komisaris Independen terhadap
Nilai
Perusahaan
dengan
Manajemen Laba dan Kebijakan
Hutang
sebagai
Variabel
Intervening.
Media
Riset
Akuntansi,
Auditing
dan
Informasi, Vol.8 No.1, April
2006.
Palestin, H. S. (2009). Analisis
Pengaruh Struktur Kepemilikan,
Praktik Corporate Governance
dan Kompensasi Bonus terhadap
Manajemen Laba (Studi Empiris
pada di P.T. Bursa Efek
Indonesia).
Tesis
Program
Pascasarjana
Universitas
Diponegoro, Semarang.
Purnamawati, C. A. (2011). Pengaruh
Beban Pajak Tangguhan dan
Profitabilitas terhadap Manajemen
Laba. Skripsi Program Sarjana
41
Universitas
Indonesia, Bandung.
Pendidikan
Purwandari, I. W. (2011). Analisis
Pengaruh
Mekanisme
Good
Corporate
Governance,
Profitabilitas
dan
Leverage
terhadap Praktek Manajemen
Laba (Studi pada Perusahaan
Manufaktur yang Tercatat pada
Bursa Efek Indonesia periode
2005-2009). Skripsi Program
Sarjana Universitas Diponegoro,
Semarang.
Rajgopal, S., Venkatachalam, M., &
Jiambalvo,
J.
(1999).
Is
Institutional
Ownership
Associated
with
Earnings
Management and the Extent to
which Stock Prices Reflect Future
Earnings?.
Siregar, S. V. N. P., & Utama, S.
(2006).
Pengaruh
Struktur
Kepemilikan, Ukuran Perusahaan,
dan
Praktek
Corporate
Governance terhadap Pengelolaan
Laba (Earnings Management).
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia
Vol.9, No.3, September 2006.
Sugiri, S., & Abdullah, S. (2003).
Pengaruh Free Cash Flow, Set
Kesempatan
Investasi,
dan
Leverage
Finansial
terhadap
Manajemen Laba. Kajian Bisnis
STIE Widya Wiwaha Yogyakarta
No.8 Januari-April 2003.
Sun, L., & Rath, S. (2009). An
Empirical Analysis of Earnings
Management
in
Australia.
International Journal of Human
and Social Sciences 4:14 2009.
Ujiyantho, M. A., & Pramuka, B. A.
(2007). Mekanisme Corporate
Governance, Manajemen Laba
dan
Kinerja
Keuangan.
Simposium Nasional Akuntansi X,
Makassar.
Widyaningdyah, A. U. (2001). Analisis
Faktor-faktor yang Berpengaruh
terhadap Earnings Management
pada Perusahaan Go Public di
Indonesia. Jurnal Akuntansi &
Keuangan Vol.3, No.2, November
2001.
Widyastuti, T. (2007). Pengaruh
Karakteristik Perusahaan terhadap
Manajemen Laba dan Dampaknya
pada Return Saham. Akuntabilitas
Vol.7, September 2007.
Widyastuti, T. (2009). Pengaruh
Struktur Kepemilikan dan Kinerja
Keuangan terhadap Manajemen
Laba: Studi pada Perusahaan
Manufaktur di BEI. Jurnal Maksi
Vol.9 No.1 Januari 2009.
42
Download