BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan kumpulan orang yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Orang atau manusia merupakan titik pusat permasalahan organisasi. Ada yang berpendapat bahwa manajemen adalah seni atau ilmu yang mengusahakan orang lain untuk bekerja guna mencapai suatu tujuan. Manajemen yang berhasil akan selalu dapat mengusahakan agar orang-orang yang menjadi anggota organisasi bersedia bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu dan memberi keyakinan bahwa dalam berkarya di dalam organisasi, masing-masing individu tersebut juga akan dapat mencapai tujuan pribadinya (Widjayanto, 2004 : 433). Suatu sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen jaminan yang wajar bahwa perusahaan mencapai tujuan dan sasarannya.Kebijakan dan prosedur ini sering disebut pengendalian, dan secara kolektif membentuk pengendalian internal entitas tersebut.Reliabilitas pelaporan keuangan, efisiensi dan efektivitas operasi, dan ketaatan pada hukum dan peraturan menjadi tiga tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian internal yang efektif (Arens et al., 2008 : 370). Disadari sepenuhnya bahwa efektivitas sebagai dasar dari keberhasilan dan sebagai syarat minimal untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam melaksanakan misinya, selain itu juga akan dipengaruhi oleh faktor internal dan 1 2 eksternal yang pada umumnya diluar jangkauan manajemen. Kondisi semacam ini menuntut pemimpin perusahaan untuk melimpahkan sebagian wewenang, tugas, dan tanggung jawabnya kepada bawahan secara sistematis (Tugiman, 2004:59). Dengan semakin besarnya suatu perusahaan, maka semakin besar pula kesempatan untuk melakukan penyelewengan sehingga mengakibatkan terjadinya inefisiensi, kebocoran, dan ketidaktaatan terhadap prosedur yang telah ditetapkan perusahaan. Oleh karena itu, untuk menghindarinya diperlukan suatu audit internal yang merupakan salah satu unsur dari pengelolaan yang memadai maka manajemen diharapkan mampu menyediakan data dan laporan yang dapat dipercaya, dapat diuji, serta diyakini kebenarannya, selain itu juga dengan pengendalian yang memadai dapat meningkatkan efisiensi operasi perusahaan, serta mentaati dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan (Komaruddin, 2004:89). Pengelolaan yang memadai adalah yang menerapkan unsur-unsur pengelolaan, salah satu unsur dari pengelolaan adalah adanya unit organisasi yang bertugas melakukan audit atau pemeriksaan dan kedudukannya dalam perusahaan adalah independen, unit ini disebut juga Audit Internal.Unit audit internal harus bebas dari pengaruh bagian-bagian yang ada di perusahaan dimana audit internal ini akan melakukan penilaian (Tugiman, 2006:18). Dengan adanya audit internal diharapkan tantangan-tantangan yang timbul dari manusia yang menjalankan pengendalian intern akan dibatasi, karena pada umumnya manusia akan bertindak lebih hati-hati dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya jika mereka mengetahui akan diadakan audit terhadap hasil 3 pekerjaan mereka. Hal ini akan menyebabkan mereka berusaha untuk mencapai hasil karya yang maksimal sehingga menguntungkan bagi perusahaan yang bersangkutan (Hery, 2010:3). Kegiatan audit internal yang menjadi sasaran penelitian dikarenakan tidak semua perusahaan memiliki unit audit internal yang merupakan bagian yang berdiri sendiri walaupun sudah menjalankan fungsi audit internal, unit audit internal wajib dilaksanakan terutama bagi perusahaan yang volume kegiatannya besar, pengaruh audit internal terhadap efektivitas pengelolaan gajiakan menjadi suatu hal yang penting dikarenakan bahwa masalah penggajian tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung sangat menentukan lajuperkembangan suatu perusahaan, dan sebaliknya kesalahan dalam memeperlakukannya akan mengakibatkan kehancuran bagi perusahaan (Winarni.F dkk, 2008:16). Pengaruh audit internal terhadap efektivitas pengelolaan gaji menduduki posisi yang sangat penting dalam laju perkembangan perusahaan karena dengan adanya pengendalian intern yang memadai dan adanya sistem yang baik atas gaji dapat membantu dalam meningkatkan operasi perusahaan secara efektif juga mencegah dan mengurangi kemungkinan adanya kesalahan dan ketidakberesan dalam pemberian gaji(Mulyadi, 2002:9). Gaji merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi perusahaan, karena didalam suatu perusahaan yang mempunyai jumlah pegawai yang cukup banyak, gaji artinya bahwa biaya gaji merupakan bagian komponen biaya yang lebih tinggi dibandingkan komponen biaya lainnya, yang besar dari seluruh operasi perusahaan. Karena pembayaran gaji yang besar jumlahnya sangat banyak 4 maka risiko kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan sangat besar, rumit dan kompleksnya perhitungan biaya gaji, hal ini karena antara lain oleh adanya potongan-potongan, tunjangan, pajak penghasilan, status pegawai, masa kerja, serta peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan perusahaan lainnya(Mulyadi, 2002:9). Menurut Sidharta dan Tasiana (2007) bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap ketelitian dan keandalan catatan akuntansi dari penggajian dan kepegawaian. Variabel yang mempengaruhi keandalan penggajian dan kepegawaian tersebut yaitu adanya sistem pengendalian internal yang baik serta sistem dan wewenang yang dilaksanakan dengan baik yang terdapat pada prosedur dalam setiap transaksi yang terdiri atas dasar otorisasi dari manajer. Menurut Rivai (2001) bahwa kepuasan gaji berpengaruh positif langsung terhadap kepuasan kerja.Kepuasan gaji berpengaruh terhadap komiten organisasional yang merupakan pengaruh tidak langsung dan pengaruh tidak langsung tersebut dimediasi oleh kepuasan kerja.Variable yang memediasi pengaruh tidak langsung kepuasan gaji yaitu kepuasan kerja dan komitmen organisasional. Menurut Bachrun (2011:3) bahwa pada praktiknya di lapangan, biasanya imbalan yang diterima oleh karyawan tak hanya mencakup gaji.Ada banyak unsur yang tercakup di dalamnya. Tujuannya, sebagai bentuk pemberian kesejahteraan pada karyawan serta memberikan motivasi bagi mereka agar lebih giat dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bernaung.Seperti disebutkan dalam UU No. 13 tahun 2003, bahwa memang kesejahteraan menjadi hak para karyawan.Definisi 5 kesejahteraan yang dimaksud adalah pemenuhan dan atau kebutuhan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah baik didalam atau diluar hubungan kerja yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi produktifitas dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat. Mengingat bahwa PT. CERES merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan (coklat) yang memperkerjakan karyawan yang sangat banyak dengan berbagai tingkat pendidikan, maka biaya gaji dan upah merupakan pengeluaran yang sangat besar dan penting sehingga perlu mendapatkan perhatian yang memadai dari pihak manajemen perusahaan. Salah satu kendalanya adalah kesalahan dalam pembayaran gaji untuk para karyawan. Beberapa karyawan tidak menerima gaji sesuai dengan slip gaji yang ada. Menurut hasil wawancara setiap awal bulan karyawan memperoleh gaji, terdapat sejumlah uang dan slip gaji. Dimana nominal uang sama dengan total gaji pada slip gaji yang telah dimasukkan dalam sebuah amplop. Namun ada beberapa karyawan yang menerima gaji tidak sesuai dengan slip gaji atau total gaji di karenakan sering terjadinya manipulasi laporan keungan. Dilihat dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pengendalian gaji yang dilakukan pada bagian pengelolaan gaji masih belum berjalan dengan efektif dan efisien, adanya kesempatan dapat membuat karyawan melakukan hal negatif, dan ini dapat menimbulkan adanya kecurangan dan penyelewangan yang akan merugikan perusahaan dan mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan. Untuk mampu berperan sebagai badan usaha yang tangguh dan mandiri, perusahaan harus mampu meningkatkan efektivitas pengelolaan gaji dan berusaha 6 sebaik mungkin mengurangi manipulasi dan penyelewengan gaji. Jika diteliti lebih dalam, manipulasi dan penyelewengan dalam pengelolaan gaji disebabkan oleh lemahnya pengendalian internal. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menuangkannya ke dalam suatu judul penelitian yaitu: “Peranan Audit Internal Terhadap Efektivitas Pengelolaan Gaji” (Studi Kasus pada PT CERES Bandung) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, penulis mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut : 1) Apakah pelaksanaan audit internal atas pengelolaan gaji pada PT. CERES Bandung sudah memadai. 2) Apakah pengelolaan gaji pada PT. CERES Bandung sudah efektif. 3) Bagaimana pengaruh audit internal terhadap efektivitas pengelolaan gaji. 1.3 Tujuan Penelitian Di dalam melaksanakan penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh audit internal atas penggajian yang dilaksanakan pada PT. CERES Bandung. 2) Mengetahui keefektifan pelaksanaan pengelolaan gaji pada PT. CERES Bandung. 7 3) Mengetahui pengaruh audit internal pada PT. CERES Bandung terhadap efektivitas pengelolaan gaji. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun penelitian yang dilaksanakan dalam penyusunan skripsi ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut : 1) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat membantu memecahkan masalah khususnya kepada PT. CERES Bandung guna mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi masalah pengelolaan gaji dengan mengkaji bagaimana pengaruh audit internal dalam menunjang efektivitas pengelolaan gaji. 2) Kegunaan Pengembangan Ilmu Penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam pengembangan ilmu akuntansi, khususnya audit internal dengan mengkaji bagaimana pengaruh audit internal dalam menunjang efektivitas pengelolaan gaji di PT. CERES Bandung. 1.5 Lokasi dan waktu penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian pada PT. Ceres Bandung, yang berlokasi diJl. Dayeuhkolot Raya No. 92 - 94. RT 002/05, Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni. 8