Mental Accounting Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

advertisement
Lampiran 1.
Pedoman Wawancara Mahasiswa
1. Apakah anda mengalokasikan uang anda kedalam akun-akun kebutuhan setiap
periodenya ?
2. Bagaimana anda menempatkan uang yang sudah dialokasikan sesuai akunnya,
ataukah benar-benar dipisahkan pada tempat yang berbeda, atau pada satu
tempat yang sama?
3. Dalam pembelajaran akuntansi, diajarkan tentang organizir dalam keuangan
perusahaan, apakah anda mengorganisasikan keuangan anda berangkat dari
pengetahuan anda selama belajar akuntansi?
4. Akun-akun apa saja yang anda tentukan setiap periodenya?
5. Bagaimana anda menentukan akun-akun yang harus dianggarkan pada periode
tersebut ?
6. Dengan akun-akun yang anda tentukan, berapa masing-masing nominalnya?
7. Apa pertimbangan anda dalam menentukan besar nominal untuk setiap akun?
8. Ketika anda mendapatkan uang bonus / uang tambahan / give money, anda
akan menggunakannya untuk konsumsi, saving, atau investasi guna
menghasilkan pendapatan yang lebih ?
9. Apakah anda sering memiliki hutang?
10. Lebih sering untuk memenuhi kebutuhan apa / dalam kondisi seperti apa anda
memutuskan untuk memiliki hutang ?
11. Jika anda mendapatkan uang dari orang tua, apakah anda meminta uang
tambahan sebelum periode keuangan anda habis ?
12. Dalam kondisi seperti apa anda melakukan silang anggaran ?
13. Apakah anda mengambil keputusan-keputusan dalam keuangan anda
merupakan hasil dari pengetahuan pembelajaran akuntansi ?
14. Apakah anda mengevaluasi keuangan anda ? Bagaimanakah jangka waktu
anda mengevaluasi keuangan anda ?
15. Bagaimana cara anda mengevaluasi keuangan anda ? Apakah pencatatan
transaksi dan pengumpulan nota dilakukan oleh anda ?
16. Bagaimana anda memanfaatkan setiap hasil evaluasi keuangan anda sebagai
titik tolak pengelolaan keuangan anda ?
17. Apakah evaluasi yang anda lakukan dalam pengelolaan keuangan anda
merupakan hasil dari pengetahuan pembelajaran akuntansi ?
Lampiran 2
DATA COLLECTION
Wawancara ke-1
 NAMA RESPONDEN
:
 USIA RESPONDEN
:
 TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
:
 KONSENTRASI RESPONDEN
:
 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN :
 ASAL SMA / SMK RESPONDEN
:
 PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
:
 TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN :
 SUMBER UANG
:
 JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
:
 WAKTU WAWANCARA
:
 TEMPAT WAWANCARA
:











AA
21 tahun
2010
Pemasaran
Non Kos
SMA IPS
Penjual
Harian
Uang saku dari Orang Tua
Rp 15.000,3 April 2014
Kampus UKSW
Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per hari itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? dari saya SD saya sudah terbiasa untuk merencanakan uang yang saya miliki untuk membeli apa saja.
Semenjak saya SMA hingga kuliah, saya merencanakan pembelanjaan saya agar saya dapat terus mengisi simpanan
saya yang nantinya dapat digunakan untuk berjaga-jaga.
Berapakah uang saku anda setiap harinya ? Dan darimana saja sumbernya ? Uang saku saya diberikan harian sebesar
Rp 15.000,- , hanya itu yang saya gunakan untuk memenuhi kebutuha sehari-hari saya.
Apakah anda memiliki pekerjaan sampingan atau usaha sampingan ? Saya kuliah saja, tidak memiliki pendapatan
diluar uang saku saya.
Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ?
1. Tabungan
Setiap saya mendapatkan uang Saku Rp 15.000,- selalu saya ambil Rp 5.000,- untuk saya masukkan dalam sisi
dompet yang berbeda, yang kiranya tidak mudah terlihat oleh saya ketika berbelanja. Tabungan ini sifatnya
sementara, jadi saya tumpuk terus setiap harinya, kemudian dalam satu minggu nanti saya ambil Rp 15.000,- s/d
Rp 20.000,- tergantung kebutuhannya untuk membeli bensin sepeda motor saya sendiri.
2. Jajan / makan
Rp 5.000,- yang kedua setiap harinya saya gunakan untuk membeli jajan / makanan ringan. Biasanya kalau
membeli makanan besar saya tambahkan dengan uang sisa Rp 5.000 yang terakhir, dan itu pun cukup karena
saya masih tinggal bersama orang tua saya, jadi makan besar tidak menjadi tanggungan utama saya.
3. Kebutuhan lain-lain
Kalau kebutuhan kuliah seperti fc, print, pembelian peralatan kuliah, parkir sepeda motor, atau kebutuhan tak
terduga lainnya saya menganggarkan Rp 5.000,- terakhir dari uang saku saya.
Bagaimana anda memenuhi kebutuhan pulsa HP anda? Pulsa saya tergantung kebutuhan, biasanya kalau hari itu saya
harus membeli pulsa saya tidak menganggarkan uang untuk jajan dan kebutuhan lain-lain, biasanya saya menunggu
ketika saya tidak pergi ke Kampus. Kebutuhan yang saya tentukan itu flexibel, hari ini butuhnya apa ya saya tentukan
dari awal ketika saya mendapatkan uang saku saya.
Uang tabungan anda Rp 5.000,- per hari itu, apakah tidak pernah digunakan ? Tidak pernah, saya tidak boleh
menggunakan uang tabungan saya itu. Karena dari tabungan itu saya memenuhi kbeutuhan bensin saya,kalau
digunakan nanti bensinnya bisa-bisa tidak terbeli. Karena uang saku saya diberikan jumlah sekian dengan peraturan
dari ibu saya kalau bensin saya harus memenuhi sendiri.
Apakah anda sering meminta uang tambahan diluar uang saku Rp 15.000,- itu ? Lumayan sering, saya meminta uang
tambahan ketika uang saku saya habis sebelum 1 hari itu selesai, dan kebutuhan saya masih ada yang harus dipenuhi.
Seperti misalnya kalau malam hari saya pengen beli sate, ya saya minta uang lagi kepada ibu saya. Yang penting saya
tidak mengambil uang tabungan saya yang Rp 5.000,- tadi.
Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak wangi, bedak, dll bagaimana ? Kalau
make up saya minta make up ibu saya, jadi saya idak begitu memikirkannya, kalau masalah accesoris perempuan saya
biasanya minta dibelikan ibu sendiri, jadi saya jarang untuk memenuhinya, kecuali jika nominal harganya sedikit dan
saya mampu untuk memenuhinya ya saya penuhi sendiri.
Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang
untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Kalau uang tabungan kan tadi saya benar-benar
simpan sendiri, tapi kalau Rp 10.000,- dari uang saku saya tetap jadikan satu tempat, tidak benar-benar saya
sendirikan.
Apakah anda menabungkan uang anda dalam rekening tabungan ? Saya punya rekening tabungan, tapi bukan saya
yang mengisi, yang mengisi ibu saya, tapi saya juga tidak pernah mengambil uang tabungan itu untuk memenuhi
kebutuhan saya sendiri tanpa seijin ibu saya.
Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ?
Orang tua saya justru yang sudah mengajari saya dari kecil, dari saya SD untuk merencanakan dan mengatur uang
saku saya. Jadi karakter saya untuk seperti ini terbentuk jauh sebelum saya mengenal akuntansi. Kebiasaan ini masih
62













berlaku sampai sekarang, padahal saya sudah tidak mengambil mata kuliah akuntansi, jadi menurut saya tidak ada
pengaruhnya.
Apa peritmbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap harinya ? Berdasarkan hari sebelumnya.
Seperti misalnya pulsa hari ini sudah terpenuhi jadi saya tidak memenuhi nya lagi besok, uangnya saya gunakan
untuk jajan atau kebutuhan lainnya.
Anda itu kan punya tiga nomor,sepertinya dengan uang saku anda yang dikonsumsikan RP 10.000,- tidak cukup
untuk memenuhi pulsa untuk tiga nomor anda ? Jadi saya gini beli pulsanya saya beri jarak yang berbeda, hari ini
saya membeli pulsa untuk nomor yang XL, 4 hari 5 hari kemudian saya mengisi pulsa yang Tri, selang yang sama
saya membeli pulsa yang M3, jadi ketika yang satu habis saya masih memiliki nomor yang lain untuk berkomunikasi.
Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan
jumlah nominal masing-masing akun ? Kalau jumlah RP 5.000,- untuk saya simpan itu karena tidak terlalu sedikit dan
tidak terlalu banyak, jika terkumpul jangka nya juga pas untuk membeli bensin. Sisanya pun lumayan untuk saya
konsumsikan. Untuk kebutuhan yang lain saya menentukan jumlahnya kira-kira saya, biasanya juga jajan tidak paten
Rp 5.000,-, kalau itu makan besar ya saya jadinya kira-kira Rp 10.000,- itu untuk anggaran makan, baru sisanya
untuk memenuhi kebutuhan tidak terduga lainnya.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Uang tambahan kan tidak tentu ya, berapapun jumlahnya selalu saya jadikan satu dengan uang simpanan
saya, agar nanti kalau saya ada kebutuhan mendadak dapat memenuhi sendiri tanpa harus meminta ibu saya.
Pernah punya hutang diluar uang saku harian ? Hutang pulsa seringnya kalau saya, saya biasanya lebih memilih sms
teman saya yang berjualan pulsa untuk mengirimkan pulsa dulu, nanti kalau sudah ketemu bara saya bayar.
Selain itu ada hutang untuk memenuhi kebutuhan pribadi anda ? Kalau untuk memenuhi kebutuhan pribadi saya, saya
memilih untuk tidak berhutang, karena tidak dibolehin selalu sama ibu untuk punya hutang dari kecil. Kalau
kekurangan uang dalam sehari itu, saya lebih milih untuk meminta uang tambahan lagi dari pada berhutang.
Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Paling kalau uang untuk jajan tadi Rp 5.000,- dan kebutuhan lain-lain Rp
5.000,- , ternyata fotocopy habisnya Rp 7.000,- ya saya mengambil uang jajan Rp 2.000,-, meskipun hanya sedikit
berkurangnya biasanya saya memilih untuk tidak jajan meskipun masih ada Rp 3.000,- Paling hanya sekitar itu saja
kalau masalah silang anggaran.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Evaluasi seringnya kalau saya merasa sudah terlalu banyak
pengeluaran hari tersebut, sampai mengambil uang tabungan, sampai minta tambahan ibu itu baru saya evaluasi.
Bagaimana cara evaluasi keuangan anda ? Mengingat-ingat lagi apa yang sudah saya belanjakan hari itu kok sampai
pengeluarannya begitu banyak. Kalau terlalu banyak pengeluaran saya catat ulang dari awalnya uang saya berapa
hingga pengeluaran saya apa saja besera harganya.
Apa yang anda dapat dengan mencatat kembali pengeluaran anda ? Saya jadi tahu kalau uang saya benar-benar habis
untuk belanja tidak ada uang yang mungkin hilang, saya membayar terlalu besar dan tidak diberi kembalian, dll.
Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? saya
gunakan untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi periode berikutnya, saya gunakan
untuk lebih mengontrol saya biar gak boros lagi.
Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? berhasil, karena saya jadi benar-benar
menahan diri untuk membelanjakan uang lebih dari apa yang saya miliki. Biasanya saya jadi berpikir saya kemarin
sudah belanja banyak, sekarang jangan, dan itu berhasil.
Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Pernah
dengar si evaluasi di akuntansi itu caranya bagaimana, ya saya sedikit mengikuti, jadi coba-coba mencatat dengan
rapi meski tidak saya simpan dan tidak rutin sifatnya.
Wawancara ke-2
 NAMA RESPONDEN
:
 USIA RESPONDEN
:
 TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
:
 KONSENTRASI RESPONDEN
:
 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN :
 ASAL SMA / SMK RESPONDEN
:
 PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
:
 TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN :
 SUMBER UANG
:
 JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
:
 WAKTU WAWANCARA
:
 TEMPAT WAWANCARA
:




RD
21 tahun
2010
Pemasaran
Kontrak ( Bersama adik dan Budhe )
SMA IPS
Guru
Bulanan
Uang saku dari orang tua
Rp 800.000,- s/d Rp 900.000,3 April 2014
Rumah responden
Bagaimana pemberian uang saku anda? Dan jumlah nominalnya berapa ? Uang saku saya kalau ada acara kampus Rp
900.000,- kalau tidak ada Rp 800.000,-, itu diberikan setiap bulan.
Ada pendapatan sampingan diluar uang saku ? Tidak ada, saya tidak bekerja sampingan selain berkuliah.
Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Saya merencanakan kebutuhan rutin saja, maksutnya merencanakan kebutuhan yang bisa diramalkan dan
pasti harus dipenuhi setiap bulannya. Karena saya hidup jauh dari orang tua, jadi saya harus bisa memenuhi
kebutuhan bulanan saya sendiri dengan mandiri.
Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ?
Kebutuhan yang dapat direncanakan setiap bulannya :
63
1.






Service motor
Setiap bulan saya alokasikan untuk service motor sebesar Rp 70.000,- . Karena saya rutin setiap bulan, jadi
tingkat kerusakan motor juga tidak terlalu parah. Rata-rata setiap bulan untuk service motor menghabiskan Rp
70.0002. Pulsa langganan internet
Untuk modem saya mengisi pulsa langganan i nternet setiap bulan seharga Rp 52.000,- .
Kedua kebutuhan ini sifatnya rutin saya anggarkan setiap bulannya. Untuk kebutuhan yang tidak rutin setiap bulan
adalah ;
3. Pembayaran acara kampus
Jadi jika saya ada kegiatan kampus seperti workshop, seminar, kujungan study, dll saya meminta uang saku
bulanan Rp 900.000,- tapi jika dalam bulan tersebut tidak ada kegiatan yang harus dibayar uang saku yang saya
terima per bulannya Rp 800.000,Ketiga kebutuhan tadi itu dapat diperhitungkan setiap bulannya, sisa dari memenuhi ketiga kebutuhan tadi saya
gunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya, dan tidak direncanakan ;
4. Kebutuhan perkuliahan
Kebutuhan perkuliahan biasanya fotocopy, membeli buku, membeli peralatan-peralatan kecil, print, dll karena
sifatnya tidak terduga dan tidak dapat direncanakan jadi saya tidak merencanakan jumlah tertentu pada awal
bulan untuk kebutuhan perkuliahan.
5. Jajan
Sebenarnya makan besar itu saya makan dikontrakan, karena dikontrakan saya tinggal dengan budhe dan adik
kandung saya, jadi untuk kebutuhan makan sehari-hari orang tua mempercayakannya kepada budhe saya. Saya
tidak memikirkan keperluan itu, namun ketika saya pergi dengan teman, sedang dikampus dalam waktu yang
lama, atau dalam acara tertentu saya makan diluar dengan uang saku tersebut. Tidak saya batasi pula jumlahnya,
karena sifatnya tidak bisa diramalkan.
6. Kebutuhan cowok
Membeli baju, minyak wangi, gell rambut, dll saya belanja sendiri, tapi jika kebutuhan sabun mandi, shampo itu
tidak saya penuhi karena sudah dibelikan budhe. Jadi uang saku satu bulan itu untuk memenuhi kebutuhan saya
sendiri. Membeli baju juga sifatnya tidak rutin, hanya jika ada keinginan saja, sama dengan kebutuhan lainnya.
7. Pulsa Handphone
Membeli pulsa handphone tidak saya batasi setiap bulannya berapa, saya biarkan mengalir apa adanya, butuh
beli pulsa ya saya beli, kalau tidak ya tidak. Jadi habisnya setiap bulan untuk pulsa juga tidak pasti, dari situ
saya memutuskan untuk tidak merencanakan pengeluaran pembelian pulsa HP.
8. Footsal
Saya suka olah raga futsal , sebenarnya rutin setiap minggu satu kali, tapi saya tidak menganggarkan uang untuk
itu karena uang yang dibutuhkan untuk membayar berbeda-beda jumlahnya.
9. Kebutuhan mendadak
Banyak kebutuhan mendadak diluar yang saya sebutkan tadi, seringnya kebutuhan sosial, menjenguk,
menyumbang, jika berpergian luar kota, dll. Tidak bisa diramalkan kapan saja itu dibutuhkan, malas untuk saya
rencanakan.
10. Bensin
Karena saya tidak tentu pulang ke Temanggung jangka waktunya, berpergian hampir setiap hari juga, jadi untuk
bensin habisnya setiap minggu tidak pasti, jadi untuk membatasi pengeluaran bensin pada awal bulan juga tidak
bisa saya lakukan.
Apakah anda tidak memiliki simpanan / tabungan ? Ada tabungan Rp 200.000,- setiap bulan, jadi saya ditransfer
untuk uang saku saya, semisal dalam bulan ini karena tidak ada kegiatan kampus saya dikirim Rp 800.000,- saya
ambil cash Rp 600.000,- untuk memenuhi semua kebutuhan saya. Sisanya saya tinggal di ATM untuk simpanan saya.
Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang
untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Untuk kebutuhan yang rutin saya anggarkan saya
langsung bayarkan, pulsa internet, service motor, pembayaran kegiatan kampus jika ada. Dan untuk sisanya saya tidak
merencanakan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi, semuanya saya biarkan mengalir begitu saja, tanpa ada
pemisahan uang sesuai kebutuhannya, uangnya juga saya jadikan satu.
Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Saya
mengatur keuangan saya pun hanya untuk kebutuhan rutin, lainnya tidak saya atur atau rencanakan pada awal bulan.
Dan itupun saya tidak berdasarkan pembelajaran akuntansi, karena mayoritas menurut saya saya tidak melakukan
pengaturan, dan memang saya diajarkan orang tua untuk mengutamakan kebutuhan yang paling penting. Jadi saya
juga mengatur uang untuk kebutuhan yang penting dan rutin saja.
Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan
jumlah nominal masing-masing akun ? Untuk tiga akun tadi yang saya rencanakan setiap bulannya, nominal nya
berdasarkan gambaran umum. Service motor saya ambil rata-rata selama bulan-bulan sebelumnya saja, pulsa internet
karena sudah kebiasaan dan paketan bulanan yang paling murah 50ribu jadi itu yang saya pilih, dan kebutuhan
kegiatan kampus dari gambaran sebelum saya meminta uang saku untuk membayar acara kampus saya pasti sudah
tahu berapa biayanya dan jumlah kegiatan yang akan saya hadiri.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Tergantung nominalnya ya, kalau nominal nya diatas Rp 100.000,- saya pilih memasukkannya dalam
tabungan saya, jadi jumlahnya tidak malu-maluin untuk ditabung. Kalau kurang dari Rp 100.000,- saya campur
dengan uang saku saya untuk tambahan memenuhi kebutuhan dalam bulan tersebut.
Apakah menurut anda, anda sudah merealiasasikan uang anda sesuai rencana ? Karena kebutuhan rutin yang saya
rencanakan hanya tiga akun tadi, jadi saya selalu bisa memenuhinya. Yang membuat saya tidak bisa tepat
menggunakan uang saku saya adalah kebutuhan diluar tiga akun tadi.
64









Jika anda kehabisan uang sebelum satu bulan apa yang anda lakukan ? Saya masih bisa menggunakan uang tabungan
yang masih saya sisakan di ATM tadi. Jika uang tabungan, uang bulanan benar-benar sudah habis saya memilih untuk
meminjam uang adik saya untuk pegangan saya sampai tiba saatnya uang bulanan dikirim.
Pernah punya hutang diluar uang bulanan anda ? saya tidak pernah punya hutang kecuali dengan adik saya untuk
pegangan ketika itu tadi saya kehabisan uang saku dan tabungan saya.
Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Kembali lagi, anggaran yang saya rencanakan hany tiga kebutuhan, dan
itupun langsung saya bayarkan, jadi saya bisa dikatakan tidak pernah silang anggaran.
Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari
pembelajaran akuntansi selama ini ? tergantung kebutuhan saya, dan udah sikap saya seperti itu , tidak didasarkan dari
saya pernah belajar akuntansi.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Kalau boros saja baru saya ingat-ingat lagi mbak, belli apa saja
ya,yang kurang dibeli apa saja. Apa saja yang bisa dipenuhi dengan sisa uang sekian, kurang lebih evaluasi keuangan
saya seperti itu.
Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Ndak pernah saya mencatat penerimaan dan pengeluaran
saya, males lah, sepertingnya tidak penting, toh tidak ada yang mau lihat juga. Dulu pernah, tapi sekarang banyak
kegiatan footsal, main, skripsi jadi malas mencatat lagi.
Ketika anda mencatat penerimaan dan pengeluaran, apakah anda berangkat dari pembelajaran akuntansi ? iya, saya
memang melakukan itu ketika saya kuliah disini semester dua, ketika itu memang kita diberi pengantar akuntansi
naman mata kuliahnya, jadi saya merasa ingin mencoba mengapilkasikan akuntansi di uang saya, hitung-hitung
latihan, tapi semakin kesini saya semakin malas.
Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Apa lagi ngumpulin nota, bukan orang yang teliti untuk menyimpan
hal-hal demikian, lagi pula transaksi-transaksi pembelanjaan yang memberikan nota hanya sedikit, jadi kalau sedikit
notanya perasaan semangat mengumpulkan nota tidak ada.
Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Jadi
menghindari kesalahan yang dilakukan bulan sebelumnya, tapi ya nanti kalau sudah terima uang lagi hilang sudah
niat untuk menghemat uang bulanan. Saya mikirnya, ah belum banyak tanggungan yang saya miliki, jadi saya lebih
hura-hura dalam menggunkaan uang bulanan saya. Pembelajaran akuntansi hanya membuat saya sekedar tahu saja,
oh ada proses demikian, caranya demikian, dan sebagainya.
Wawancara ke-3
 NAMA RESPONDEN
:
 USIA RESPONDEN
:
 TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
:
 KONSENTRASI RESPONDEN
:
 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN :
 ASAL SMA / SMK RESPONDEN
:
 PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
:
 TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN :
 SUMBER UANG
:
 JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
:
 WAKTU WAWANCARA
:
 TEMPAT WAWANCARA
:






DT
23 tahun
2010
Accounting
Non Kos
SMA IPS
Pegawai Negeri
Mingguan
Uang saku dari Orang Tua
Rp 100.000,8 April 2014
Rumah responden
Bagaimana pemberian uang saku anda, dan jumlah nominal per pemberian berapa ? Saya diberi uang saku Rp
100.000,- setiap minggunya.
Mengapa anda memilih periode uang saku anda diberikan secara mingguan ? Karena saya masih tinggal dengan orang
tua saya, jadi kalau mingguan sepertinya pas, tadinya mau dibeirkan bulanan, tapi saya meminta untuk diberikan
secara mingguan agar saya juga bisa berlatih mengatur keuangan saya juga.
Punya pekerjaan sampingan tidak ? Tidak, uang saya ya hanya uang saku per minggu, tidak punya pendapatan
sendiri.
Siapa yang menentukan nominal Rp 100.000,- setiap minggunya ? Kalo jumlah itu yang menentukan orang tua saya.
Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per minggu itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Saya selalu merencanakan untuk apa saja uang yang saya terima setiap minggunya. Saya melakukan ini
agar saya merasa ayem, bisa sebelum terpenuhi saya sudah tahu bahwa kebutuhan ini pasti bisa tercapai.
Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Saya setiap minggunya menganggarkan tiga macam
kebutuhan yang harus terpenuhi ;
1. Bensin
Saya diberikan uang saku orang tua saya Rp 100.000,- dengan tanggung jawab membeli bensin untuk kendaraan
saya sendiri.
2. Uang cadangan
Biaya lain-lain atau cadangan ini fungsinya untuk saya bisa memenuhi kebutuhan yang sifantya tidak terencana,
baik kebutuhan sosial dan kebutuhan kuliah. Misalkan saja fotocopy, membeli masker, jajan , makan diluar
rumah, pulsa, dll.
3. Simpanan
Sisa dari uang untuk memenuhi dua kebutuhan diatas, saya simpan uang namun tidak ditabung, untuk saya
akumulasikan setiap minggunya,kemudian bisa saya gunakan untuk membeli sesuatu.
65

















Kalau saya lihat anda sering sekali perawatan wajah, dengan uang apa anda memenuhinya ? kalau perawatan,
kacamata saya minta sendiri kepada orang tua, itu diluar uang saku saya. Tapi biasanya kalau saya mau membeli
softlens atau baju , tas, dll saya menunggu dari kumpulan akumulasi uang simpanan saya.
Bagaimana penempatan uang saku anda untuk memenuhi ketiga jenis kebutuhan tersebut ? untuk uang bensin,
biasanya saya langsung membelanjakannya ketika mendapatkan uang saku, agar dalam keadaan apapun bensin sudah
terpenuhi. Kalau biaya lain-lain saya tidak menentukan jumlah nominalnya, sisa dari membeli bensin ya itu yang saya
gunakan untuk memenuhi biaya lain-lain, baru sisanya setelah memenuhi biaya lain-lain dalam satu minggu saya
simpan dalam tempat penyimpanan yang berbeda dengan uang saku saya.
Memangnya siapa yang menentukan untuk uang saku anda secara mingguan tidak bulanan atau harian mungkin
?Menurut saya jangka waktu satu minggu itu pas, tidak terlalu jauh tidak juga terlalu pendek, jadi saya bisa mencoba
mengontrol keuangan saya sendiri. Kalau harian itu malah saya cenderung malas untuk melakukan serangkaian tahap
seperti yang sudah saya lakukan ini. Kalai bulanan saya sendiri yang merasa saya pasti akan lebih susah mengontrol
pengeluaran saya.
Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Bisa
dibilang seperti itu, ada pengaruh dari pembelajaran akuntansi selama ini, selain itu saya memang suka dengan hal
yang terencana. Ini diajarkan oleh bapak saya, saya melihat sendiri kalau bapak saya mencatat dengan rinci setiap
pengeluarannya. Jadi saya seperti secara tidak langsung juga diajarkan oleh bapak saya.
Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap minggunya ? Bensin itu kebutuhan pokok
saya yang harus saya penuhi sendiri, sedangkan biaya lain-lain / cadangan dan tabungan itu sifatnya kebiasaan saja.
Tabungan pun melihat kondisi sisa uang untuk memenuhi kebutuhan biaya lain-lain.
Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada minggu tersebut, bagaimana anda menentukan
jumlah nominal masing-masing akun ? Menurut perkiraan saja, kan yang paling utama dipenuhi itu bensin, ya bensin
tinggal lihat saja ketika mendapatkan utama itu sisa berapa kalau cukup dengan diisi Rp 20.000,- ya diisi segitu, lihat
kondisi saja. Sisanya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terduga tadi, kalau masih sisa dalam satu minggu saya
masukkan dalam simpanan saya, kalo tidak ya saya tidak menabung berarti minggu itu.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Uang bonus itu jatuhnya lebih sering saya konsumsikan, Karena refleks gitu, jadi kepikiran aja, mumpung
dapat uang yang tidak perlu menunggu lama-lama, tidak perlu mengumpulkan dalam jangka waktu tertentu,
dibelanjakan saja. Barang yang saya beli juga tidak terus sembarangan, kira-kira memang benar-benar belum
terpenuhi dan kalau saya mengumpulkan uang dulu untuk memenuhinya terlalu lama.
Pernah punya hutang diluar uang saku anda ? Saya kalau untuk memenuhi kebutuhan saya sampai memiliki hutang,
saya tidak pernah, karena menurut saya itu hal yang memalukan, orang tua saya masih mampu untuk memenuhi
kebutuhan saya kenapa saya harus berhutang. Jika saya memiliki hutang pun itu adalah hutang pulsa yang dilunasi
tidak pernah lebih dari 1 minggu. Hutang lainnya kaya talangan uang ,jadi kalau saya sedang keluar rumah dikampus
misalnya atau makan, uang nya kurang, kalau saya pulang dulu kan tidak memungkinkan, saya pinjam teman saya
barus keesokan harinya saya langsung lunasi.
Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Seringnya uang untuk tabungan yang harus saya akumulasikan setiap
minggunya saya gunakan untuk membeli suatu barang. Tapi ketika saya melakukan silang anggaran seperti ini saya
selalu mengevaluasi dan memutuskan untuk mengyisihkan nominal tertentu untuk menambah jumlah tabungan saya
pada minggu berikutnya.
Apakah anda sering meminta uang tambahan sebelu periode satu minggu habis ? Kalau minta uang tambahan tanpa
ada keperluan yang masih harus dipenuhi dalam minggu itu, saya tidak pernah. Saya lebih baik tidak berpergian
sampai hari diberinya uang saku minggu depan datang lagi. Kalaupun harus meminta uang tambahan biasanya saya
meminta untuk keperluan yang nominalnya besar, kaca mata, perawatan, service, buku, service laptop, printer, dll.
Jadi dengan sikap saya yang seperti ini, sampai saat ini saya merasa realisasi belanja keuangan saya sesuai dengan
perencanaan awal.
Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari
pembelajaran akuntansi selama ini ? Kalau menentukan jenis kebutuhannya, saya rasa naluri, palin hanya meniru
gambaran umum di akuntansi namanya akun ini, ini,ini disini apa ya, seperti itu saja.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya mengevaluasi hanya kalau boros saja, ya diingat-ingat,dilihat
kembali kenapa saya kok boros, saya belanja apa saja. Dan jangka waktunya pun tidak rutin, tidak setiap hari,minggu,
hanya ketika saya merasa saya bertindak boros.
Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Dulu saya pernah mencatatnya dari penerimaan sampai
pengeluarannya, saya catat semuanya , tapi sekarang sudah tidak, hanya menyimpan nota dari transaksi yang
memiliki bukti pembayaran saja.
Kenapa tidak diteruskan pencatatannya ? Karena semakin kesini saya semakin malas dan tidak tertarik untuk
memberlakukan uang saku saya dengan sangat formal.
Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan minggu berikutnya ? Jadi
kalau minggu ini saya membeli barang yang tidak begitu dibutuhkan, saya menghilangkan kebutuhan yang tidak
terlalu harus dipenuhi dalam bulan depan.
Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Berhasil, saya jadi lebih mudah untuk
mengontrol hasrat boros saya. Karena berangkat dari evaluasi tadi saya menyusun strategi pengelolaan keuangan yang
menghindari kesalahan minggu sebelumnya.
Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Iya,
karena sampai dengan tahap evaluasi ini saya merasa karakter saya sudah terbentuk sebagai anak akuntansi, hingga
saya memiliki prinsip kalau saya ini haru membedakan diri saya anak akuntansi dengan anak non akuntansi melalui
pengelolaan keuangan pribadi.
66
Wawancara ke-4
 NAMA RESPONDEN
:
 USIA RESPONDEN
:
 TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
:
 KONSENTRASI RESPONDEN
:
 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN :
 ASAL SMA / SMK RESPONDEN
:
 PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
:
 TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN :
 SUMBER UANG
:
 PEKERJAAN
:
 JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
:
 WAKTU WAWANCARA
:
 TEMPAT WAWANCARA
:












IG
21 tahun
2010
Accounting
Non Kos
SMA IPS
Wiraswasta
Bulanan
Uang Saku dan Hasil Usaha
Pemasok Papan Setengah Jadi
Rp 500.000 + 3.000.000,8 April 2014
Kampus UKSW
Bagaimana pemberian uang saku anda, dan nominalnya berapa ? Uang saku diberikan bulanan, jumlahnya Rp
500.000,Anda mempunyai usaha pemasok papan setengah jadi, itu pendapatan bersih anda berapa , dan kalau dirata-rata setiap
bulannya berapa ? Jadi uang pendapatan laba usaha saya itu sebenarnya penghasilan per kubik sekali kirim itu sekitar
Rp 400.000,- jika saya rata-rata setiap bulannya dapat Rp 3.000.000,Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? tidak, saya tidak pernah melakukan pengaturan rencana pengeluaran, semua uang yang saya dapatkan ya
itu yang saya gunakan untuk apa saja yang saat itu juga dibutuhkan.
Anda memiliki pekerjaan sampingan, bagaimana dengan penggunaan uang laba usaha anda ? Sama, saya juga tidak
pernah menyendirikan antara uang saku bulanan dengan uang laba usaha saya, tapi kalau uang saku bulanan saya
pegang cash semua, saya ambil ketika saya memerlukannya saja, sisanya saya simpan di bawah bantal dirumah.
Kalau semisal hari ini saya punya kepentingan yang mengharuskan saya berangkat ke Salatiga untuk bimbingan, ya
saya ambil Rp 50.000,- , sisanya saya tinggal dirumah temanggung.
Uang laba usaha anda terhitung jumlahnya lumayan banyak untuk kita yang masih berkuliah, anda gunakan untuk apa
biasanya uang laba itu ? Selama ini ada bebrapa keperluan menggunakan uang usaha saya:
1. Sebagian besar, selama ini saya berikan uang laba usaha kepada ibu saya. Karena memang saya memiliki usaha
sampingan untuk membantu orang tua saya.
2. Kalau dalam bulan tertentu saya memiliki rencana untuk berpergian keluar kota,liburan, saya mengambil uang
dari uang laba usaha secukupnya, baru sisanya saya berikan semua kepada ibu saya.
3. Saat jatuh tempo pembayaran kuliah, orang tua saya masih belum punya uang saya membayar uang kuliah saya
dengan laba usaha saya sendiri, sisanya kembali lagi saya berikan kepada ibu saya.
4. Karena memang saya berniat mebuat usaha saya ini untuk membantu orang tua saya, saya pernah sekali
membiayai SPP sekolah adik saya.
Apakah pembayaran uang SPP adik dan uang semestaran anda diganti orang tua ? Tidak, karena jumlah yang saya
dapatkan saja sudah besar, saya memang bantu orang tua. Saya memilih untuk tidak meminta ganti dari orang tua
saya.
Apakah anda masih meminta uang tambahan kepada orang tua ? masih, uang bulanan masih rutin saya dapatkan dari
orang tua meskipun saya sudah bisa memiliki pendapatan sendiri. Terkadang juga kalau uang bulanan habis, dan saya
memilih untuk berhutang dengan teman atau memilih untuk berusaha tidak membeli apapun. Jadi masih belum bisa
teratur untuk memenuhi kebutuhan saya.
Kenapa anda tidak mencoba untuk mengatur keuangan anda ? Seperti anda alokasikan uang anda untuk setiap
kebutuhan yang berbeda ? Takutnya gini, kalau saya sudah rencanakan sedemikian rupa dengan nominal maksimal
masing-masing kebutuhan, ketika saya bersama teman-teman saya berpergian, atau makan bersama, saya membatasi
pengeluaran saya malah saya dicap pelit, jadi saya memilih untuk semuanya berjalan tidak dengan rencana saja.
Rekening tabungan anda apa selalu anda isi dengan rutin, khusus memang benar-benar anda tabungkan ? Tidak,
rekenening tabungan dengan ATM nya hanya fasilitas transfer uang saja, dari orang tua, dari rekening usaha untuk
mentransfer laba ke rekening pribadi saya, kemudian saya ambil lagi uangnya untuk saya berikan kepada orang tua
saya.
Kenapa anda tidak menyisihkan uang anda untuk anda tabungkan, sedangkan nominal pendapatan anda jumlahnya
kan lumayan ? Saya tidak menabung, karena uang yang saya berikan kepada orang tua sudah merupakan tabungan
saya, karena saya tidak mau terlalu merepotkan orang tua saya berusaha memberikan uang sebisa mungkin kepada
orang tua saya untuk membantu memperingan dalam memenuhi kebutuhan saya dan adik saya. Kalaupun sisa kan
bisa digunakan orang tua saya, kalau saya tabung, ada sisanya dari pemenuhan kebutuhan saya sisanya malah
menarik saya untuk menggunakannya untuk hal-hal yang mungkin tidak dibutuhkan.
Kenapa anda tidak mengaplikasikan pengetahuan akuntansi anda selama ini dalam kehidupan sehari-hari anda ? Ada
keinginan untuk saya sebenarnya mengaplikasikan akuntansi dalam keuangan pribadi saya, tapi karena saya tau itu
terlalu panjang prosesnya untuk dilakukan, dan uang untuk saya pribadi bukan nominal yang besar, dan nominal yang
besar saya berikan kepada ibu saya sebagai pertanggung jawaban saya. Saya merasa masih sedikit tantangan untuk
membuat pengorganisasian, pencatatan, pengumpulan nota setiap pembelanjaan jadi cenderung tidak melakukannya.
Apakah anda sering memiliki hutang untuk memenuhi kebutuhan anda ? Kalau hutang banyak, tapi untuk utang
usaha. Kalau hutang untuk memenuhi kebutuhan pribadi saya lumayan jarang, tapi saya pasti tidak lupa untuk
melunasinya.
67









Biasanya hutang pribadi anda buat memenuhi kebutuhan apa ? Biasanya saya untuk utang pulsa kepada
teman,biasanya juga kalau saya dan teman saya sedang jalan-jalan, dijalan lihat barang yang menarik untuk dibeli
seperti baju atau sepatu saya tidak membawa uang yang cukup, saya pinjam dulu , kemudian saya ganti.
Paling lama membayar utang anda dalam jangka waktu ? Paling lama itu lebih dari 2 bulan pernah, karena saya lupa
kalau punya hutang dengan X ,dan X pun juga lupa kalau saya punya hutang dengan dia. Tapi sampai sekarang
selama-lamanya saya punya hutang, tetap saya bayar.
Untuk memenuhi hutang anda, anda menggunakan uang saku anda , laba usaha , atau meminta uang tambahan
sendiri? Pakai uang saku saya, kalau jumlahnya terlalu besar saya ambil dulu dari laba usaha sebelum saya berikan
kepada ibu saya.
Memangnya uang saku anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan apa saja ? Semua kebutuhan pribadi saya, pulsa,
bensin, service motor, jajan, print, fotocopy, beli buku, saya berusaha memenuhi semua itu dengan uang saku saya.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan atau uang bonus, cenderung anda apakan uang itu ? Saya selama kuliah ini
tidak pernah mendapatkan uang bonus diluar pendapatan rutin saya, karena jika diberipun saya menolak, wong saya
kerja buat nambahi keluarga kok palah saya menerima uang tambahan.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? saya tidak pernah melakukan evaluasi, karena saya sudah
melakukan pengelolaan keuangan secara rinci pada keuangan usaha saya, jadi saya malas untuk kerja dua kali dalam
mengelol uang.
Jika sebatas itu, apakah anda bisa menghindari kesalahan-kesalahan yang membuat anda boros ? Ya tidak bisa, hanya
saat itu saja saya tersadar saya boros, tapi setelah itu ya saya cuek saja, yang kemaren boros ya biar boros, sekarang
liat aja lah, kalau boros ya biar kalao bisa ngirit ya syukur gitu.
Tapi kalau untuk usaha anda , apakah anda melakukan evaluasi serinci mungkin ? ya itu pasti, karena itu nanti bisa
membantu saya kalau kehilangan atau kelebihan dana itu bisa dilihat uang siapa, kalau itu ternyata uang pribadi saya,
itu bisa ketawan.
Mengapa anda tidak mengaplikasikan evaluasi dalam akuntansi untuk keuangan pribadi anda ? Karena sama seperti
tadi, saya tau itu hal yang cukup ribet, dan waktu saya sudah cukup habis untuk mengelola keuangan usaha saya
dengan rinci, bekerja, mengerjakan skripsi, sudah menyita waktu saya, jadi saya lebih tidak begitu tertarik untuk
mengerjakannya. Lagi pula saya lebih tertarik hal ini dilakukan dalam suatu organisasi yang menuntut transparansi
keuanagn.
Wawancara ke-5
 NAMA RESPONDEN
 USIA RESPONDEN
 TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
 KONSENTRASI RESPONDEN
 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN
 ASAL SMA / SMK RESPONDEN
 PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
 TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN
 SUMBER UANG








:
:
:
:
:
:
:
:
:
JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
:
WAKTU WAWANCARA
:
TEMPAT WAWANCARA
:
SV
22 tahun
2010
Accounting
Kos
SMA IPS
Bpak Buruh & Ibu Karyawan KUD
Mingguan & Bulanan ( gaji guru les )
Uang saku dari Orang Tua mingguan, Gaji guru les
Diterima bulanan, Laba jual pulsa harian.
Rp 100.000 + 100.000 + 50.000
11 April 2014
Kampus UKSW
Berapakah uang saku anda dalam satu periode ? Dalam satu minggu saya mendapatkan Rp 100.000,- dari orang tua
saya.
Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per minggu itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Saya tidak memisah-misahkan uang yang saya dapatkan. Karena begitu saya mendapatkan uang saku Rp
100.000,- setiap minggunya saya langsung menggunakannya sebagai uang saldo atau modal menjual pulsa. Nanti
hasil penjualan setiap harinya yang saya gunakan sebagai uang saku saya.
Kalau uang pendapatan sebagai guru les , bagaimana perlakuannya ? Sama, saya tidak mengatur uang pendapatan
sebagai guru les saya secara rinci, biasanya saya simpan atau gunakan untuk membeli kebutuhan perempuan seperti
baju, tas, make up, dll. Lagi pula dapatnya kan per bulan juga, jadi jangka waktu jauh berbeda dengan uang saku saya.
Kenapa anda tidak mengatur keuangan anda, seperti mengalokasikan uang anda untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu
? Dulu waktu awal-awal kuliah saya pernah seperti itu, bahkan sampai mencatat setiap pendapatan sampai
pengeluaran saya dalam satu buku dengan rapi, akan tetapi semakin kesini, jam ngajar saya, jam kuliah, bahkan dulu
sempat ada PPL, sekarang skripsi saya jadi lebih malas, karena saya tahu ketika saya melakukan hal itu prosesnya
panjang, harus teliti, dan ribet. Semakin banyak kesibukan saya, semakin saya malas untuk melakukan keribetan
dalam keuangan saya.
Mungkin selain waktu anda yang kurang, dan perasaan malas anda, kenapa anda tidak mengaplikasikan pembelajaran
akuntansi yang sudah pernah anda lakukan, dilakukan lagi ? Karena saya dulu Rp 100.000,- itu sampai untuk
membeli perlengkapan mandi, persediaan beras, dll, sekarang saya baru sadar saya pulang setiap minggu kenapa saya
tidak ambil persedian barang tersebut dari rumah, itu akan membuat saya lebih hemat. Jadi sekarang Rp 100.000 itu
murni hanya untuk saya makan sehari-hari dan ketika harus memenuhi kebutuhan mendadak, fotocopy mungkina atau
membeli perlengkapan kuliah lainnya. Kalau membeli buku seperti sekrang karena sedang skripsi itu frekuensinya
jarang, tapi sekali membeli saya meminta anggaran kepada orang tua langsung untuk beberapa buku.
68







Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Kalau jumlahnya hanya sedikit, saya gunakan untuk konsumsi sehari-hari saja, kalau jumlahnya lumayan
besar, saya gunakan sebagai investasi saldo pulsa. Dari situ juga saya mendapat kembalian uang tambahan yang
jumlahnya lebih besar.
Jual pulsa itu inisiatif anda atau disuruh orang tua ? Inisiatif sendiri, karena banyak cerita dulu waktu awal kuliah
teman saya banyak yang jual pulsa, coba kalau saya jual pulsa, seperti itu.
Pernah punya hutang dengan teman anda untuk memenuhi kebutuhan anda ? Saya biasanya kalau punya hutang itu
kalau dalam memenuhi kebutuhan sehari itu pun kalau misal penjualan pulsa sedang sepi atau belum terbayar. Tapi
keesokan harinya langsung saya bayar dengan hasil penjualan pulsa saya. Pernah juga beberapa kali saya itu
meminjam uang untuk membeli baju, ketika itu seringnya tidak direncanakan. Saya membayar hutang saya ketika
saya mendapatkan uang gaji hasil menjadi guru les, atau uang mingguan berikutnya.
Apakah anda pernah meminta uang tambahan diluar Rp 100.000,- anda ? Tidak, kalau kekurangan saya memilih
untuk mengatasi dengan uang hasil penjualan pulsa, kalau itu belum cukup saya memilih berhutang. Karena kalau
saya meminta orang tua saya lagi, kasian orang tua saya pengeluarannya jadi lebih besar.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya evaluasi keuangan itu hanya kalau ketika saya berbelanja
boros, dan itu pun hanya mengingat-ingat saja. Saya tidak pernah lagi mencatat dan mengumpulkan nota lagi.
Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya, saya
jadi memanfaatkan hasil evaluasi saya sebelumnya untuk pengelolaan keuang berikutnya, saya berniat untuk lebih
menekan pengeluaran, dan lebih menghindari untuk meminjam uang kepada teman saya. Tapi kembali lagi itu hanya
niat , ketika uang mingguan diterima kembali, niat itu langsung hilang, dan kembali lagi saya melakukan kesalahan
yang sama, tindakan boros lagi, peminjaman uang lagi.
Apa pengaruh pembelajaran akuntansi dalam diri anda saat ini ? Saya jadi tahu , bagaimana pengelolaan keuangan,
pencatatan, dsb yang akan diterapkan jika saya telah bekerja nanti. Karena jika saya bekerja, uang yang saya kelola
uang hasil jeripayah saya sendiri dan saya sudah tidak bisa lagi menggantungkan diri kepada orang tua, sehingga saya
harus lebih bisa megnendalikan diri saya.
Wawancara ke-6
 NAMA RESPONDEN
:
 USIA RESPONDEN
:
 TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
:
 KONSENTRASI RESPONDEN
:
 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN :
 ASAL SMA / SMK RESPONDEN
:
 PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
:
 TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN :
 SUMBER UANG
:
 JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
:
 WAKTU WAWANCARA
:
 TEMPAT WAWANCARA
:




YA
21 tahun
2010
Pemasaran
Kos
SMK Otomotif
Swasta & Ibu Rumah Tangga
Bulanan / 2Mingguan
Uang saku dari Orang Tua
Rp 600.000 / Rp 300.000,14 April 2014
Kampus UKSW
Bagaimana uang saku anda diberikan ? Kadang bulanan kadang juga dua mingguan, kalau bulanan itu saya Rp
600.000,- kalau dua mingguan ya Rp 300.000,Mengapa anda memilih keuangan anda bulanan dan terkadang 2 mingguan ? Karena saya mencoba mengontrol diri
dengan cara demikian, ketika kebutuhan yang saya perlukan hanya sedikit, mungkin tidak ada kegiatan kampus atau
acara keluar kota saya memutuskan untuk meminta uang saku dua minggu sekali. Ketika saya merasa selanjutnya
membutuhkan pengeluaran yang lumayan banyak, saya memutuskan untuk meminta uang saku secara bulanan. Ini
sebenarnya usaha saya untuk menghindari meminta uang tambahan untuk membayar kegiatan kampus dan keperluan
luar kota dengan saya meminta uang saku bulanan yang uangnya saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Apakah anda memiliki pendapatan sendiri ? Tidak punya, saya hanya mendapatkan uang saku saja.
Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-sendirikan
? Sedapatnya uang saku saya, entah itu bulanan maupun dua mingguan, saya merencanakan pengeluaran saya dan
membatasinya, biasanya saya mencatatnya dalam buku memo saya. Kebutuhan-kebutuhan yang saya rencanakan
adalah ;
1. Saving
Setelah saya membuat perencanaan pengeluaran dalam setiap periode, dengan jumlah yang saya perkirakan,
sisanya saya masukkan dalam rekening tabungan saya. Jadi jumlahnya tidak selalu sama setiap menabung,
karena tergantung kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi. Sebisa mungkin juga tabungan ini saya gunakan
hanya ketika benar-benar sudah terdesak. Tapi saya selama 4 tahun kuliah baru mengambil uang tabungan baru
dua kali saja.
2. Bensin
Setiap minggu saya menganggarkan bensin Rp 20.000,- , jadi kalau uang sakunya per dua minggu bensin saya
anggarkan Rp 40.000,- kalau bulanan ya Rp 80.000,- . Tapi kalau terkadang ada keperluan luar kota mendadak,
bila melebihi anggaran per minggunya saya menggunkan uang jaga-jaga saya.
3. Servis motor
Kalau servis motor saya lakukan setiap bulan, ketika saya pulang kerumah orang tua saya, dan pembayarannya
patungan, saya memiliki uang sekian nanti ditambahi orang tua saya. Jumlah uang yang saya anggarkan untuk
69
















servis motor tidak pasti, terkadang kalau sekiranya masih punya sisa uang lumayan berdasarkan perencanaan
awal saya patungannya lebih besar, kalau tinggal sedikit biar orang tua saya yang lebih banyak.
4. Makan
Makan setiap minggunya saya anggarkan Rp 75.000,- saya makannya juga tidak teratur, tidak pasti satu hari 3
X. Pokoknya bagaimana caranya uang makan itu RP 75.000,5. Pegangan cash
Dari seluruh perencanaan kebutuhan pokok dan untuk tabungan, sisanya saya gunakan untuk pegangan secara
tunai. Pegangan ini sifatnya untuk memenuhi kebutuhan yang mendadak dan tidak dapat dipastikan. Seperti
kebutuhan kuliah fotocopy, beli buku, pulsa HP, Print, kebutuhan sosial seperti sumbangan mendadak, pergi
bersama teman-teman, dll. Selain itu uang pegangan cash ini saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan yang
sudah direncanakan ketika direalisasikan ternyata uangnya kurang.
Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang
untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Masih dalam dompet yang sama, kecuali uang
tabungan itu langsung saya tabungkan. Kalau uang makan saya sendirikan di sisi dompet yang berbeda, biar lebih
terkontrol kalau makan. Istilahnya uang lainnya boleh boros atau habis tidak berguna yang penting saya masih ada
sisa untuk makan.
Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Saya
mengatur keuangan demikian rupa karena saya merasa punya tanggung jawab secara tidak langsung dari orang tua
saya, selain itu saya atur demikian agar saya itu tidak meminta uang tambahan lebih kepada orang tua.
Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan anda? Kebiasaan saja sebenarnya, kebutuhannya
dari dulu sampai sekarang hanya itu-itu saja, jadi makin lama makin mudah menentukan kebutuhannya apa saja.
Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan
jumlah nominal masing-masing akun ? Saya hanya sekedar membatasi maksimalnya saja, karena saya melihat dengan
jumlah sekian dari masing-masing kebutuhan sudah bisa dipenuhi,kenapa harus lebih banyak atau lebih jauh dari itu.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Saya malah sering menolak untuk menerima uang tambahan dari orang tua, seperti kalau saya pulang
kampung, ketika mau berangkat Salatiga lagi saya diberi uang tambahan saya selalu menolaknya, karena saya secara
pribadi ingin belajar mendidik diri saya untuk mencukupi kebutuhan dengan uang yang ada. Kalau uang tambahan
diluar orang tua itu ada , tapi jarang sekali, dan itu saya tambahkan dalam uang pegangan cash saja. Karena barang
kali nanti bisa benar-benar menolong disaat-saat genting.
Menurut anda apakah anda sudah menggunakan uang sesuai rencana awal anda ? Sebagian besar dan seringnya sesuai
dengan perencanaan, karena setiap saya membelanjakan uang saya selalu mengingat kebutuhan apa saja yang masih
harus dibelanjakan, hal itu yang membuat saya sesuai dengan perencanaan.
Pernah punya hutang diluar uang saku ? Ketika saya harus membeli suatu barang saat itu juga, saya meminjam
dengan pacar saya, sifatnya talangan. Ketika saya meminjam uang, saat yang sama saya meminta orang tua saya, jadi
begitu dikirim orang tua saya uang tambahannya saya langsung kembalikan uang yang saya pinjam dari pacar saya.
Jadi anda meminta uang tambahan ketika anda harus memenuhi kebutuhan mendadak ? Bukan meminta diluar uang
saku sebenarnya, saya itu statusnya pengurangan dari uang saku saya periode berikutnya. Jadi saya sama sekali tidak
meminta uang tambahan diluar uang saku kepada orang tua.
Kenapa harus demikian? Anda tadi bercerita juga kalau orang tua sebenarnya mau memberi uang tambahan, tapi anda
menolak, kenapa ? Karena saya tidak ingin semakin memberatkan beban orang tua saya, selain itu saya berprinsip
untuk tidak menerima uang tambahan diluar uang saku. Ingin belajar berhemat agar nanti waktu bekerja bisa lebih
hemat menggunakan uang hasil kerja sendiri.
Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Karena saya hanya membuat awang-awang saja untuk apa saja
pengeluaran saya, dan yang saya pisahkan hanya uang makan saja, jadi saya tidak pernah menggunakan uang untuk
makan untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Tapi biasanya saya membawa uang seperlunya untuk makan dan untuk
kebutuhan lain, sisanya saya simpan di kos, agar bisa lebih hemat.
Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari
pembelajaran akuntansi selama ini ? Saya belajar akuntansi hanya 3 SKS saja, itupun awal perkuliahan, ketika SMK
tidak ada pembelajarannya, jadi saya merasa waktu yang singkat belum cukup banyak untuk menjadi referensi saya
dalam mengelola keuangan, saya memutuskan semuanya hanya berdasarkan inisiatif saya saja, dengan kunci agar
saya tidak meminta uang tambahan lagi.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Setiap minggu saya mengevaluasi, dan mengatur kembali uang
saya. Saya mengingat-ingat pengeluaran saya , dan menghitung kembali sisanya, dari situ saya mengatur kembali
kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi dengan melihat sisa uang yang saya miliki.
Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Saya tidak mencatat hanya menghitung ulang dan mengingatingat saja, karena mencatat itu ribet sekali dan saya gak bisa rutin untuk melakukan pencatan keuangan. Lagi pula jika
saya catat, siapa yang mau melihat, orang tua saya sebagai investor utama saya tidak pernah menanyakan, jadi tidak
perlu untuk mencatatnya.
Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Bukan tipe saya setiti dalam mengumpulkan nota, hanya kertas kok
dikumpulkan, saya evaluasi pun tidak mencatat jadi ya tidak perlu nota untuk dasar pencatatan keuangan saya.
Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Saya jadi
lebih mengontrol pengeluaran saya, dengan lebih memperlangsing anggaran maksimal masing-masing kebutuhan dan
memperbesar tabungan saya.
Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Berjalan, karena saya menjadi lebih
berhati-hati dalam memutuskan untuk berbelanja.
70

Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Sama
seperti tadi, hanya naluri saja, karena saya ini hidup sendiri jauh dari orang tua, jadi saya harus lebih bisa
mempertanggungjawabkan uang saya sendiri.
Wawancara ke-7
 NAMA RESPONDEN
:
 USIA RESPONDEN
:
 TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
:
 KONSENTRASI RESPONDEN
:
 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN :
 ASAL SMA / SMK RESPONDEN
:
 PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
:
 TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN :
 SUMBER UANG
:
 JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
:
 WAKTU WAWANCARA
:
 TEMPAT WAWANCARA
:









TC
21 tahun
2010
Perkantoran
Non Kos
SMA IPA
Tentara & Ibu Rumah Tangga
Mingguan
Uang saku dari Orang Tua
Rp 100.000,14 April 2014
Kampus UKSW
Uang saku anda dapatkan setiap berapa hari sekali, dan jumlahnya berapa ? Setiap satu minggu sekali dengan jumlah
Rp 100.000,Punya pekerjaan sampingan tidak untuk uang tambahan anda ? Saya tidak punya pekerjaan sampingan,uang saya
hanya berasal dari uang saku saja.
Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per minggu itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Selalu saya sendirikan mana uang yang sudah pasti untuk memenuhi kebutuhan, dan mana uang yang
belum pasti digunakan untuk apa. Saya berlakukan berbeda supaya kebutuhan pokok yang menjadi tanggung jawab
saya seperti bensin dan pulsa HP itu terpenuhi.
Bagaimana hal ini membantu anda berhemat ? karena saya sudah tahu untuk kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi,
jadi saya mengira-ira sisa uang yang bebas digunakan , dan mungkin jumlahnya sedikit karena kebutuhan lainnya
sudah saya rencanakan harus dipenuhi.
Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ?
1. Bensin
Setiap minggu ketika saya mendapatkan uang saku selalu langsung saya belikan bensin Rp 20.000,- kalau masih
ada sisa dan memungkinkan saya hanya mengisi Rp 15.000,- .Ibu memberi uang saku saya Rp 100.000,- setiap
minggunya dengan persyaratan kebutuhan transportasi saya penuhi sendiri. Jadi ini yang membuat kebutuhan
bensin menjadi kebutuhan utama setiap minggu saya.
2. Pulsa HP
Pulsa HP reguler saya mengisi Rp 5.000,- untuk satu minggu, untuk paketan BB saya satu bulan sekali
tergantung habisnya kapan, saya langsung isi.Kalau minggu ini butuh mengisi paket BB saya, ya uang pulsa
saya anggarkan jadi Rp 52.000,- , tergantung kebutuhan nya kapan.
3. Uang pegangan
Uang pegangan ini sisa setelah semua kebutuhan saya penuhi. Biasanya saya gunakan untuk dua jenis kebutuhan
;
Keperluan kuliah ; foto copy, kalau printer dirumah rusak ya print diluar, membeli buku tulis, pulpen ,
pokoknya kalau uang yang diperlukan sedikit saya bayar sendiri. Tapi kalau seperti membayar workshop,
seminar, pelatihan, service printer, membeli tinta, kertas, buku karangan, saya meminta uang sendiri
kepada orang tua saya diluar uang saku.
Keperluan perempuan ; Kalau jumlahnya memungkinkan, saya beli make up, baju, yang sekiranya cukup
uangnya, tapi juga tidak rutin setiap minggu saya beli, tergantung habisnya kapan kalau make up, kalau
baju ya tergantung uangnya cukup untuk membeli kapan.
Kebutuhan maen ; Kalau keluar dengan teman-teman biasanya makan bareng, sumbangan teman yang
menikah atau lelayu, itu kan tidak bisa diduga kapan dan butuh uang berapa.
Anda kan memakai modem sendiri, pengisiannya bagaimana ? itu saya minta uang sendiri untuk mengisi modem , isi
pulsanya bulanan saldo 50 ribu yang paling murah. Yang penting transportasi, jajan, dan pulsa HP saya penuhi
sendiri.
Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang
untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Untuk pulsa dan bensin yang pasti tadi langsung saya
belikan ketika mendapatkan uang tadi. Biar saya tidak pikiran kalau uangnya tinggal sedikit tapi belum beli bensin,
belum beli pulsa, jadi biar ayem kebutuhan pokok saya sudah terpenuhi di awal, sisanya mau dihemat, atau di pakai
boros terserah, ayem gitu lah.
Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Saya
mendapatkan akuntansi hanya dasar saja , waktu awal kuliah itu. Jadi saya tidak juga begitu memahami tentang
akuntansi, dan tidak juga membuat pengaturan demikian berdasarkan kuliah akuntansi, saya begini selama saya dari
SMA hingga sekarang hanya karena naluri saja, saya kan sudah besar harus bisa memilih mana yang harus
diutamakan dan mana yang tidak.
Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap minggu ? Kalau dua kebutuhan pokok saya
tadi berdasarkan kesepakatan saya dengan orang tua, diberi uang saku lebih tapi semua saya atasi sendiri, dan itu pasti
harus dipenuhi berulang setiap minggunya. Kalau kebutuhan yang lainnya kan saya biarkan begitu saja, dengan
71















menggunakan uang pegangan saya. Karena susah untuk diprediksi minggu ini butuh apa saja, kapan saja saya mau
keluar dengan teman saya, dll.
Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada minggu tersebut, bagaimana anda menentukan
jumlah nominal masing-masing akun ? Jumlahnya sudah pasti segitu-segitu saja ,ya sudah kebiasaan saja seperti itu
setiap minggu.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Uang bonus langsung saya konsumsi, biasanya si buat beli baju, celana, sepatu atau tas. Yang kira-kira
kalau saya ngumpulin dari sisa uang saku itu bakalan lama terpenuhinya, saya langsung beli ketika mendapat uang
tambahan, mumpung juga dapat, belum tentu ngumpulin satu minggu nemu uang segitu.
Apakah anda tidak mencoba untuk mempunyai tabungan atau simpanan ? ya kalau tabungan saya gak punya,
sepertinya belum bisa untuk menyisakan uang setiap bulan dengan nominal yang tidak malu-maluin buat ditabung,
kalau simpanan dirumah ya ada. Seperti misal dalam seminggu uang saku masih sisa, ya saya simpan untuk berjagajaga menambahi uang saku minggu berikutnya kalau kekurangan.
Apakah anda merasa sudah menggunakan uang anda sesuai rencana ? ya sudah ,kalau rencana saya kan Cuma dua
tadi, sudah sesuai. Tapi nanti kadang-kadang juga satu minggu uangnya kurang, tapi pas untuk membayar kebutuhan
yang tidak terduga tadi, apa lagi kalau ada yang nikah, nyumbang, gitu gitu lah.
Kalau kurang uang dalam satu minggu bagaimana anda menyikapinya ? Kan masih ada uang simpanan, ya saya
gunakan dulu. Tapi kalau sudah benar-benar tidak punya uang pegangan sama sekali , saya bilang sama ibu saya,
uangnya sudah habis, saya jelaskan habis untuk apa saja, baru nanti diberi uang saku sekalian untuk satu minggu
berikutnya. Kadang juga nakal, ngomongnya untuk bayar apa dikampus, atau fotocopy apa, padahal buat jajan.
Pernah punya hutang diluar uang saku anda ? paling kalau uang saya ketinggalan dirumah, padahal saya butuh makan,
atau bayar apa, saya pinjam teman dulu untuk nalangi, itu pun juga jarang banget, karena saya ketinggalan uang nya
juga jarang. Kalau utang yang diluar itu saya tidak pernah punya.
Bagaimana pembayaran utang anda ? ya dibayar keesokan harinya kalau ketemu, tapi gak pernah saya punya hutang
lebih dari satu minggu.
Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Kalau untuk dua kebutuhan pasti tadi tidak pernah, karena langsung saya
bayar masing-masig.
Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari
pembelajaran akuntansi selama ini ? Sama ya seperti tadi, hanya penilaian saya terhadap keadaan saya aja untuk
mutusin apa saja yang harus dipenuhi dan jumlahnya berapa saja.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? ya mungkin kalau saya sedang boros, atau tiba-tiba ada kebutuha
yang membutuhkan uang lumayan banyak, saya hitung-hitung lagi pengeluaran saya.
Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Kalau mencatat tidak pernah saya, karena kayanya tidak
dibutuhkan ya, orang tua juga tidak pernah menanyakan catatan keuangan saya, ya saya tidak bikin itu. Mungkin
kalau orang tua saya menyuruh saya atau sering meminta catatan keuangan saya , saya akan melakukan pencatatan
keuangan saya.
Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Ya namanya perempuan, kadang kertas tidak penting masuk
didompet, trus nanti dilihat-lihat lagi, palah jadi ingat oyaa kemaren beli ini, ini, apa lagi gitu. Itu membantu kita
mengingat pengeluaran apa saja yang sudah dilakukan. Tapi ya habis itu dibuang.
Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Saya jadi
bisa menghindari hal-hal yang tidak perlu dibeli, seperti kemarin sudah beli baju, sekarang jangan ah, buat lainnya.
Seperti bisa mengendalikan diri untuk berbelanja.
Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Ya berhasil, saya jadi lebih merasa
sayang dengan uang saya. Tapi kalau dijalan ada kebutuhan yang mendadak,tidak saya duga itu yang membuat saya
keluar dari perencanaan awal untuk berhemat di minggu itu.
Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Kebiasaan
kalau tiap ada nota makan, beli baju, saya masukkan dompet barengan dengan uang kembalian, nanti kalau sudah
saatnya pengen evaluasi rapi-rapi dompet sekalian menghitung ulang lagi. Itu saja menurut saya sudah cukup, tidak
perlu mencatat karena uang juga sedikit, waktunya juga Cuma satu minggu, orang tua tidak pernah meminta catatan
ataupun melihat nota belanja saya, seperti saya tanggung jawab dengan saya sendiri, saya jadi merasa cuek, malas
untuk mengevaluasi seperti yang ada pada akuntansi. Dan saya bersikap demikian karena kebiasaan aja, semenjak
saya belum menerima mata kuliah pengantar akuntansi malah. Jadi sepertinya ada atau tidak adanya mata kuliah
akuntansi saya tetap seperti ini dengan uang saya.
Wawancara ke-8
 NAMA RESPONDEN
:
 USIA RESPONDEN
:
 TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
:
 KONSENTRASI RESPONDEN
:
 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN :
 ASAL SMA / SMK RESPONDEN
:
 PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
:
 TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN :
 SUMBER UANG
:
 JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
:
 WAKTU WAWANCARA
:
NV
20 tahun
2011
IPS
Kos
SMA IPS
Guru dan Ibu rumah tangga
Bulanan
Uang saku dari Orang Tua
Rp 800.000,14 April 2014
72
















TEMPAT WAWANCARA
:
Kampus UKSW
Bagaimana orang tua anda memberikan uang saku kepada anda ? Karena saya kos, jadi orang tua saya mengirim uang
saku untuk satu bulan Rp 800.000,Apakah anda memiliki penghasilan sendiri ? Penghasilan sendiri saya tidak punya, uang saya ya uang saku yang
diberi orang tua saya.
Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Setiap bulannya saya selalu mengatur uang bulanan saya, karena dengan begitu akan membantu saya
untuk memenuhi semua kebutuhan saya setiap bulannya.
Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Yang pasti itu kebutuhan :
1. Saving
Saya diberi uang saku bulanan itu setiap bulan dengan ditransfer orang tua saya. Ketika sudah ditransfer saya
hanya mengambil Rp 700.000,-, yang Rp100.000 saya sisakan sebagai saldo tabungan saya di rekening saya.
Setiap bulan selalu saya sisakan Rp 100.000,- dalam ATM saya mbak.
2. Membayar sewa kos
Sisa dari Rp 700.000,- itu untuk memenuhi semua kebutuhan saya termasuk membayar sewa kos Rp 250.000,setiap bulannya. Baru sisanya saya gunakan untuk keperluan pribadi lainnya.
3. Service motor
Saya selalu menyediakan uang untuk service motor setiap bulannya Rp 75.000,- karena saya rutin setiap bulan,
jadi kerusakan yang ada pada motor juga hanya sedikit-sedikit setiap bulannya, saya rasa Rp 75.000,- cukup,
dan pada kenyataannya memang selalu berkisar dalam nominal tersebut.
4. Bensin
Untuk bensin karena hampir setiap minggu saya pulang kerumah orang tua saya, setiap mau kembali ke Salatiga
saya sudah dibelikan bensin full oleh orang tua saya. Biasanya saya menambahkan Rp 10.000,- setiap
minggunya, jadi Rp 40.000,- setiap bulannya.
5. Pulsa HP
Saya biasanya paketan BBM setiap bulan itu Rp 25.000,- ya itu yang saya alokasikan setiap bulannya mbak.
6. Uang jajan
Uang makan / jajan sehari-hari saya batasi setiap minggunya Rp 100.000,-, jadi setiap bulannya Rp 400.000,Bagaimana untuk memenuhi kebutuhan kuliah anda ? saya ambil dari uang jajan kalau hanya sebatas fotocopy, print,
atau ayng kecil-kecil. Tapi kalau sudah membutuhkan biaya yang lumayan saya ambil dari tabungan.
Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang
untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? O sampai benar-benar saya pisahkan tempatnya mbak,
jadi uang untuk bensin itu saya simpan dibawah taplak meja, uang jajan itu saya simpan dibawah baju dalam lemari
saya, pokoknya saya simpen dalam tempat yang beda-beda. Kalau uang bayar sewa kos begitu dapat uang bulanan
langsung saya belanjakan, kalau lainnya saya sendirikan benar-benar.
Kenapa anda sampai menyimpan uang anda dalam tempat yang berbeda ? Biar tidak tercampur mbak, biar kebutuhan
saya itu terpenuhi sesuai rencana. Biar uang untuk bensin ya untuk bensin saja, tidak untuk memenuhi kebutuhan
yang lainnya.
Hal seperti itu sudah anda lakukan sejak dulu atau baru saja ? Awal saya kuliah saya tidak seperti itu mbak, saya
jadikan satu uang saya, tidak saya sendiri-sendirikan, hasilnya malah saya kekurangan uang saku seelum satu bulan
itu selesai.
Pada akhirnya anda memutuskan untuk memberlakukan uang anda demikian atas inisiatif anda , atau saran orang tua,
atau anda mencoba mengaplikasikan pembelajaran akuntansi anda ? Awalnya diberi nasehat orang tua saya mbak,
agar saya lebih disiplin dalam menggunakan uang, pada akhirnya saya sedikit teringat dengan pembelajaran akuntansi
kalau uang itu memang harus disendiri-sendirikan.
Apa yang menjadi pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap bulannya ? Ya karena saya
anak kos, dan uang saku setiap bulannya itu semua untuk memenuhi kebutuhan saya dari yang kos sampai uang jajan
saya sendiri, jadi itu seperti kebutuhan rutin, jadi untuk menentukan setiap bulannya saya itu sudah pasti seperti itu
setiap bulannya.
Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan
jumlah nominal masing-masing akun ? Kalau uang sewa kos, bensin, service motor itu sudah pasti harganya saya
segitu setiap bulannya. Yang lainnya saya ambil batasan segitu karena menurut saya naik turun kurang lebihnya saya
dalam memenuhi kebutuhan itu tidak jauh-jauh dari segitu.
Tadi anda mengatakan memisahkan uang sampai tempat penyimpanannya agar anda bisa menggunakan masingmasing uang sesuai dengan kebutuhannya, pada akhirnya apakah anda melakukan silang anggaran ? Tidak pernah
mbak, kalau sudah habis periode nya, uang dari beberapa kebutuhan masih sisa, saya baru berani untuk menggunakan
uang itu untuk kebutuhan lainnya.
Kenapa anda memilih demikian ? Karena kalau saya menggunakan uang X untuk membelanjakan Y saya jadi
bingung untuk memenuhi kekurangan kebutuhan X, karena uangnya berkurang untuk kebutuhan lainnya.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Kalau saya seringnya langsung saya konsumsikan, biasanya belanja jilbab, baju, atau pernik-pernik cewek
gitu mbak, yang kalau saya penuhi dengan uang bulanan saya , saya kadang merasa eman gitu, mumpung dapat uang
tambahan saya milih konsumsikan aja.
Pernah punya hutang diluar uang bulanan anda ? Kalau saya tidak pernah mbak, paling hutang itu ya hutang ang
sifatnya talangan saat itu juga, kalau uang saya ketinggalan atau seperti apa, saya baru hutang. Tapi kalau disengaja
untuk memiliki hutang untuk memenuhi kebutuhan saya, saya tidak pernah. Kan saya masih punya uang tabungan,
73







dan tabungan saya tidak hanya sisa uang saku saat bulan tersebut saja, kan masih ada sisa akumulasi dari tabungan
yang bulan-bulan sebelumnya.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? saya evaluasinya kalau hari minggu aja mbak, kan libur itu, saya
total-toal lagi, saya catat ulang lagi apa saja yang sudah saya beli. Kalau saya belanja yang ada notanya selalu saya
masukkan dalam dompet, nanti waktu saya mencatat ulang saya lihat dari nota itu mbak.
Kenapa anda memilih mengevaluasi keuangan anda mingguan ? Karena kalau saya harian, saya belum tentu sempat
gitu mbak, saya bisa hari itu capek atau gimana nanti malah jadi tidak teratur mbak. Kalau mingguan juga tidak
terlalu lama untuk mengingat-ingat kembali apa saja yang sudah saya belanjakan.
Hal ini rutin anda lakukan sampai sekarang ? Iya rutin mbak, sampai sekarang pun masih. Karena saya harus
bertanggung jawab dengan uang saya sendiri, jadi saya harus ketat dalam mengelola uang saya.
Apa yang membuat anda berpikiran seperti itu, anda harus ketat, anda harus melakukan hal itu ? Karena saya ini jauh
dari orang tua jadi saya harus memberikan orang tua saya kepercayaan dalam hal uang, lagipula saya tidak mau
boros-boros tidak jelas, kasihan orang tua saya mbak. Uang kuliah aja sudah tinggi sekali.
Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? ya saya
jadi melihat-lihat kalau mau menentukan kebutuhan yang mau saya beli, kalau sudah saya penuhi bulan sebelumnya
saya tidak menganggarkan uang itu lagi bulan ini. Istilahnya lebih berhati-hati mbak untuk menggunakan uang saya.
Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Berhasil mbak, nyatanya sampai
sekarang saya masih bisa berperilaku seperti ini, jadi saya nyaman dan justru terbantu dengan cara mengatur uang
saya sedemikian rupa.
Anda ini jurusannya IPS, sks pembelajaran akuntansinya kan lebih sedikit ya, kenapa anda bisa sampai
memberlakukan keuangan anda seperti ini ? Karena saya dituntut tanggungjawabnya secara tidak langsung oleh orang
tua saya. Saya ingin orang tua saya percaya kaalu saya disini jauh dari mereka tidak hambur-hambur uang untuk hal
yang negatif.
Wawancara ke-9
 NAMA RESPONDEN
 USIA RESPONDEN
 TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
 KONSENTRASI RESPONDEN
 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN
 ASAL SMA / SMK RESPONDEN
 PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
 TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN
 SUMBER UANG
 JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
 WAKTU WAWANCARA
 TEMPAT WAWANCARA




:
:
:
:
:
:
:
:
:
AB
22 tahun
2010
Perkantoran
Kos
SMA IPS
Karyawan Perkebunan
Mingguan
Uang Saku dari Orang Tua
:
:
:
Rp 500.000,14 April 2014
Kampus UKSW
Uang saku anda diberikannya satu minggu sekali, atau per bulan ? Satu minggu sekali,biasanya Rp 500.000,Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per minggu itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Selalu saya rencanakan untuk apa saja uang yang saya dapatkan, agar saya dapat memenuhi kebutuhan
pokok saya.
Apakah anda memiliki pekerjaan sampingan ? Dulu sekali punya, tapi hany sebentar dan sudah 3 tahun ini saya hanya
mengandalkan uang saku saja.
Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Kalau masalah kebutuhan sehari-hari, ada yang pasti
rutin sifatnya setiap minggu harus dipenuhi, ada juga yang tidak rutin, itu tidak pernah saya rencanakan kira-kira apa
saja pengeluarannya, tidak pernah seperti itu.
PASTI :
1. Bensin
Karena saya memakai kendaraan sepeda motor sendiri, saya mengisi bensin setiap minggunya Rp 20.000,- itu
rutin saya lakukan. Karena namanya anak kos, motor dipinjam teman itu kan susah mau nolak, jadi gak enak
kan kalau bilang gak, saya pakai atau sering nya temen saya yang pakai, tiap minggu saya isi Rp 20.000,2. Laundry
Saya tidak pernah mencuci baju saya sendiri, selalu saya masukkan laundry untuk baju kotor saya setiap
minggu. Karena harga laundrynya kiloan, jadi lebih murah, paling tidak itu rata-rata saya mengeluarkan Rp
20.000,- untuk laundry.
3. Makan
Kalau saya hitung-hitung uang makan saya itu bisa sampai Rp 200.000,- setiap minggunya. Itu saya sendirikan
biar tidak tercampur dengan uang main atau lainnya.
TIDAK PASTI :
4. Keperluan Kuliah
Keperluan kuliah seperti foto copy, print, beli buku, perlengkapan kuliah, itu tida pasti ada setiap minggunya,
kadang juga tidak terduga kan, kadang tiba-tiba hari ini fotocopy, tiba-tiba print, dll jadi saya memilih untuk
tidak merencanakan kebutuhan ini dengan nominalnya.
5. Pegangan
74














Sisanya saya pakai untuk pegangan, biasanya si untuk beli pulsa, rokok, keperluan cowok, untuk kalau keluar
dengan teman, pacar, biasanya makan diluar atau nongkrong tidak mungkin tidak membeli makanan atau
minuman, sumbangan, main keluar kota, dll.
Anda tidak memisahkan sedikit uang anda untuk ditabung atau disimpan ? Uang mingguan Rp 500.000,- menurut
saya itu sudah mepet, apa lagi saya punya pacar. Saya itu cowok, kalau berpergian kan tidak mungkin cewek yang
bayarin makan terus, pasti kan tanggung jawabnya besar cowok. Selain itu setiao minggu selama tiga bulan
belakangan ini saya selalu jalan-jalan luar kota, baik jauh atau dekat, jadi uangnya mending saya pakai untuk
memenuhi kebutuhan itu, dari pada ditabung ujung-ujungnya juga diambil.
Kenapa anda memilih mingguan, tidak bulanan ? Yang memilih uang saku mingguan orang tua saya, karena menurut
mereka kalau mingguan orang tua yakin saya akan lebih bisa mengontrol uang saya, dan uang yang diberi dapat
digunakan dengan tepat, kalau bulanan takutnya mereka kalau palah percumah, uangnya nanti jadi boros jauh
sebelum satu bulan itu habis. Itu semua pendapat orang tua saya.
Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang
untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Kalau bensin dan laundry, saya langsung belikan
ketika mendapat kiriman uang. Kalau uang makan saya sendirikan dompet yang kantongnya berbeda dengan uang
sisa.
Kenapa anda perlu untuk membedakan tempat uang makan dengan uang sisa ? Biar uang makan aman, kalau uang
sisa habis buat main, gak masalah, yang penting saya masih bisa makan.
Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ?
Kalau dari pembelajaran dari akuntansi selam ini, saya merasa berpengaruh ketika saya berada di organisasi, ketika
saya megolah uang saya sendiri , saya melakukan perencanaan seperti tadi sifatnya hanya spontan saja, dapet uang ya
langsung saya rencanakan, karena saya menyadari saya tinggal jauh dari orang tua.
Apa peritmbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap minggunya ? kalau yang pasti tadi kan sudah
paten setiap minggu memang harus dipenuhi, jadi sudah rutin itu-itu kebutuhan yang harus utama dipenuhi. Kalau
kebutuhan lainnya, tergantung pengalaman dari minggu sebelumnya, masih harus dipenuhi lagi ndak, kalau masih ya
dibeli, kalau tidak ya tidak.
Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada minggu tersebut, bagaimana anda menentukan
jumlah nominal masing-masing akun ? Nominalnya kalau bensin , memang full tanki motor saya Rp 20.000,ditambah sisa terakhir bensinnya, laundry itu berubah-ubah tergantung berat baju yang mau saya cuci, kalau makan
saya ambil aman sajaRP 200.000,- setiap minggu.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Uang tambahan biasanya saya simpan di bawah kasur kos. Untuk jaga-jaga kalau uang saya habis sebelum
waktunya, atau untuk tambahan pergi keluar kota. Tapi jarang banget saya dapat uang tambahan, karena saya jarang
pulang ke Pekalongan, saya juga jarang mendapat uang tambahan dari orang tua via transfer karena menurut orang
tua jumlah uang saku saya sudah lumayan besar.
Pernah punya hutang diluar uang saku anda ? Tidak pernah punya hutang, karena malu ya, saya merasa saya sudah
kecukupan, masak saya hutang, mending saya ngomong dengan orang tua jujur, uangnya habis. Nanti juga dikirimin
uang tambahan kok.
Uang tambahan itu nanti untuk satu minggu berikutnya, atau gimana ? Misal saya minta dikirim hari Jum’at, padahal
jatah uang saku saya setiap senin, ya nanti uang tambahannya untuk menutupi kebutuhan dari jum’at sampai senin.
Apakah menurut anda, anda sudah menggunakan uang anda sesuai rencana ? Kalau kebutuhan yang saya rencanakan
dengan rinci dan rutin tadi sudah pasti sesuai, karena saya juga langsung bayarkan. Yang membuat saya berantakan
tidak sesuai dengan uang yang ada itu untuk kebutuhan yang tidak saya rinci pada awal perencanaan.
Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Tidak pernah, karena langsung saya belanjakan itu tadi, yang lain
memang saya jadikan satu, jadi menurut saya bukan silang anggaran ya.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya tidak pernah mengevaluasi uang saya, kalau minus sebelum
satu minggu ya biar aja minus, tinggal minta aja dengan orang tua. Saya tidak pernah mengingat-ingat beli apa saja
ya, untuk apa saja, karena buat apa diingat-ingat, kan tetap saja uang saya minus, yang penting yang dipikirkan itu
kan bagaimana mengatasi minusnya uang saku saya.
Kenapa anda tidak mencoba mencatat dan mengumpulkan nota ? Malas, tidak ada waktu, kalau belanja saja kalau ada
nota nya ya tidak saya kumpulkan, palah saya tinggal ditempat belanja. Lagian menurut saya, kalau cowok seperti itu
kesannya pelit aja gitu, cowok kok ngumpul-ngumpulin nota.
Wawancara ke-10
 NAMA RESPONDEN
 USIA RESPONDEN
 TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
 KONSENTRASI RESPONDEN
 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN
 ASAL SMA / SMK RESPONDEN
 PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
 TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN
 SUMBER UANG
 JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
 WAKTU WAWANCARA
 TEMPAT WAWANCARA
:
:
:
:
:
:
:
:
:
NM
22 tahun
2010
Perkantoran
Kos
SMA IPS
Wirausaha & Guru SD
Bulanan
:
:
:
Rp 1.200.000,15 April 2014
Kampus UKSW
75














Uang saku kiriman anda biasanya diberikan kapan , dan berapa? Dikirimnya satu bulan sekali, dan itu RP 1.200.000,untuk memenuhi semua kebutuhan saya.
Punya pekerjaan sampingan tidak ? Tidak, jadi uang saku saya hanya dari orang tua saja, tidak punya uang
penghasilan sendiri.
Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Saya selalu merencanakan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi pada setiap bulannya. Karena dengan
saya merencanakan pengeluaran berdasarkan pendapatan saya agar dapat memenuhi kebutuhan utama, dan agar saya
bisa lebih berhemat.
Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ?
1. Sewa Kos
Saya dikirim uang Rp 1.200.000,- itu termasuk untuk membayar sewa kos per bulannya Rp 250.00,2. Bensin
Setiap bulan untuk bensin saya anggarkan Rp 50.000,- karena saya juga jarang menggunakan motor saya, jarak
kos dengan kampus juga dekat, seringnya saya berjalan kaki.
3. Uang makan
Saya membatasi diri untuk mengeluarkan uang makan setiap harinya Rp 20.000,- sehingga dalam satu bulan
saya menyisihkan uang makan Rp 600.000,4. Pulsa
Pulsa HP
Setiap bulannya saya anggarkan sebesar Rp50.000,- untuk mengisi pulsa HP pribadi saya.
Pulsa Internet
Langganan internet setiap bulan yang paling murah 50 ribu.
5. Belanja bulanan
Untuk belanja bulanan meliputi kebutuhan mandi, dan keperluan perempuan . Saya menganggarkan Rp
100.000,- setiap bulannya.
6. Kebutuhan tidak terduga
Jika mendadak harus fotocopy, membeli buku, print, atau kebutuhan kuliah lainnya, sumbangan mendadak (
pernikahan, lelayu ) , kebutuhan main saya menggunakan sisa dari seluruh pemenuhan kebutuhan tadi. Jika
dalam satu kebutuhan dirasa tidak sampai batas maksimal saya masukkan sisanya sebagai uang pegangan
pemenuhan kebutuhan tidak terduga saya.
Jadi nominalnya anda tidak selalu menentukan dengan jumlah yang sama ? Itu tadi hanya gambaran umum saya, yang
sering berubah-ubah adalah kebutuhan belanja bulanan, jumlah nominal bergantung dengan apa yang diperlukan pada
bulan tersebut, biasanya tidak rutin setiap bulan membeli kebutuhan yang sama selalu. Hal itu akan mempengaruhi
jumlah nominal uang untuk kebutuhan tidak terduga.
Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang
untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Ketika saya mendapatkan transferan uang saku
bulanan saya, saya mengambil uang yang sekiranya jumlahnya cukup untuk membayar yang harus dibayar, misalnya
saya langsung membayar sewa kos, pulsa HP dan internet, belanja bulanan, sisanya uang untuk kebutuhan tidak
terduga dan uang makan saya simpan tetap dalam ATM, dan saya ambil jika saya membutuhkan saja. Jadi uang cash
saya terbatas, agar tidak boros.
Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Ya
ada sedikit, yang membuat saya sedikit berpikir untuk menunjukkan meskipun saya bukan anak akuntansi dan
meskipun saya hanya sedikit menerima perkuliahan tentang akuntansi, saya ingin menunjukkan bahwa saya juga bisa
mengatur keuangan saya, yang mungkin kebanyakan dilakukan oleh anak akuntansi.
Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap bulannya ? yang saya pertimbangkan adalah
penting tidaknya kebutuhan tersebut, jadi saya mendata keinginan dan keperluan saya apa saja, baru saya pilih yang
paling penting dan utama untuk dipenuhi. Jika ada sisa uang dari bulan kemarin saya baru gunakan untuk memenuhi
kebutuhan yang tidak bisa saya penuhi dengan uang saku bulanan saya.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Selalu saya simpan terlebih dahulu jika uang tambahan itu dalam bentuk cash, jika uang tambahan dalam
bentuk transfer saya simpan dulu tidak saya ambil uang itu. Biasanya saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan tidak
terduga, atau jika ada rencana pergi keluar kota dengan teman saya baru menggunakan uang tersebut.
Apakah menurut anda, anda sudah membelanjakan uang anda sesuai dengan perencanaan awal anda ? sebenarnya
bisa, hanya saja yang sering membuat keluar rencana adalah uang untuk makan, jika saya makan dikampus atau
makan diluar , atau acara dengan teman-teman itu pasti sekali makan Rp 20.000,- bahkan lebih, hal-hal seperti itulah
yang membuat perkiraan kebutuhan makan meleset dari rencana.
Bagaimana anda mengatasi kalau uang makan anda habis sebelum periode ? Saya menggunakan uang sisa belanja
bulanan, atau uang untuk kebutuhantidak terduga, atau biasanya saya minta uang tambahan dari kakak saya.
Jadi anda meminta uang tambahannya kepada kakak ? kakak saya sudah bekerja, jadi orang tua biar memberi uang
pokok bulanan saya, jika ada kebutuhan yang tidak bisa saya penuhi sendiri saya meminta kakak saya. Tapi kalau
sedang tidak ada, ya terpaksa saya minta orang tua saya, dan kiriman tambahan itu sifatnya uang saku untuk satu
bulan berikutnya.
Memangnya uang tambahan yang anda minta biasanya untuk keperluan apa ? Service motor, membeli baju, buku, dan
kebutuhan yang nominalnya besar dan tidak bisa saya penuhi sendiri.
Pernah punya hutang diluar uang yang anda miliki ? Jika saya tidak punya uang pegangan sama sekali, kakak tidak
bisa mengirim uang tambahan, dan orang tua belum bisa mengirim uang bulanan berikutnya, saya meminjam uang
teman saya untuk memenuhi kebutuhan selama uang kiriman belum dikirim. Dan itu langsung saya bayar ketika saya
mendapatkan uang bulanan berikutnya.
76








Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari
pembelajaran akuntansi selama ini ? Ada sedikit saya menjadikan pemmbelajaran akuntansi sebagai tolok ukur saya
dalam menentukan apa saja yang harus saya penuhi, jumlahnya berapa untuk setiap kebutuhan. Saya menyadari akan
hal itu, karena itu saya anggap sebagai proses saya membentuk karakter saya agar saya bisa melakukan hal serinci itu
meskipun saya bukan anak konsentrasi akuntansi.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Ketika saya sedang ingin untuk mengevaluasi, saya evaluasi,
jangka waktunya juga tidak pasti.
Kenapa anda tidak mencoba mengevaluasi keuangan anda dengan jangka yang rutin, satu minggu sekali, setiap hari
mungkin ? Karena malas, sekarang ini saya kuliah dan mengerjakan skripsi, jadi untuk berpikir hitung-hitung uang
akan membuat saya semakin down karena melihat uang yang semakin menipis.
Bagaimana cara evaluasi keuangan anda ? Saya mengingat-ingat saja apa yang sudah dipenuhi,catat dalam coretcoretan tidak rapi dan mencari apa yang harus dipenuhi lagi. Jika uang sisa yang ada tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan saya yang belum terpenuhi, saya harus memilih lagi kebutuhan apa yang harus saya buang , artinya tidak
saya penuhi bulan ini.
Pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Palin kalau fotocopy, beli buku, atau transaksi yang ada nota ya saya
simpan, nanti dibuka-buka lagi kalau mau evaluasi, kan jadi bahan pengingat pengeluaran saya. Tapi tidak semua
transaksi ada nota, jadi kurang lengkap nota sebagai sumber pencatatan pengeluaran saya.
Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya, saya
jadi bisa lebih awal memperkirakan kapan uang saya akan habis, dan mulai bersiap-siap untuk meminta uang lagi
kepada orang tua untuk bulan berikutnya. Selain itu saya jadi dapat menghindari kebutuhan apa saja yang tidak perlu
dibeli.
Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Bisa berhasil, dan sangat membantu
saya untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi bulan berikutnya. Disamping itu secara
tidak langsung saya jadi lebih sayanng dengan uang saya.
Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akuntansi ? Sedikit
ada pengaruhnya bagi saya, saya jadi belajar mengorganisasikan kembali uang saya untuk memenuhi kebutuhan saya,
jadi tahu tahap-tahap apa saja yang dilakukan dalam evaluasi keuangan.
Wawancara ke-11
 NAMA RESPONDEN
:
 USIA RESPONDEN
:
 TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
:
 KONSENTRASI RESPONDEN
:
 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN :
 ASAL SMA / SMK RESPONDEN
:
 PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
:
 TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN :
 SUMBER UANG
:
 JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
:
 WAKTU WAWANCARA
:
 TEMPAT WAWANCARA
:





IK
21 tahun
2011
IPS
Non Kos
SMA IPS
Wirausaha & Ibu Rumah Tangga
Mingguan
Uang saku dari Orang Tua
Rp 100.000,13 Mei 2014
Kampus UKSW
Uang saku anda diberikannya gimana ? Uang skau saya itu diberikan setiap awal minggu, sebesar Rp 100.000,Apakah anda memiliki pendapatan sendiri ? Tidak, saya hanya punya uang saku saja, dan saya juga tidak bekerja jadi
tidak punya penghasilan sendiri.
Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per hari itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Saya selalu merencanakan pembelanjaan keuangan saya, saya rencanakan untuk beli apa saja selalu saya
pikirkan.
Bagaimana anda merencanakan keuangan anda ? Ada kebutuhan yang sudah saya rencanakan saya alokasikan sekian
jumlahnya, tapi ada juga yang tidak. Saya hanya memikirkannya saja, seperti awang-awang, tanpa ada pencatatan
saya tulis dengan rinci gitu tidak mbak.
Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ?
Kalau yang rutin dan sudah pasti itu ada dua :
1. Pulsa HP
Setiap minggu itu saya batasi pulsa HP pribadi saya itu habisnya Rp 30.000,- mbak, jarang juga kalau misalnya
lebih dari itu. Karena saya paketan BB dan sisanya untuk berjaga-jaga mbak. Untuk pulsa juga saya langsung
mengisikan saldo ketika saya mendapatkan uang saku mingguan saya.
2. Bensin / Transportasi
Saya bawa kendaraan sepeda motor sendiri untuk transportasi saya, jatah uang bensin setiap minggunya saya
anggarkan Rp 20.000,- Tapi kalau saya mau pergi keluar kota, saya menambahkan bensin sendiri diluar
anggaran setiap minggunya. Untuk jumlahnya tergantung perginya kemana dulu gitu mbak.
Kebutuhan yang tidak rutin, tidak saya anggarkan setiap minggunya :
1. Kebutuhan kuliah
Karena kebutuhannya yang bermacam-macam dan tidak bisa diperkirakan jadi saya tidak menetapkan jumlah
untuk perencanaan saya. Sisa dari membeli pulsa dan bensin itu Rp 50.000,- jadi untuk memenuhi kebutuhan
kuliah seperti fotocopy, print, membayar acara kampus, membeli perlengkapan kuliah saya menggunakan uang
sisa dari kedua kebuuhan rutin tadi.
77
2.















Jajan
Karena saya masih tinggal satu rumah dengan orang tua saya jadi untuk makan seringnya saya makan dirumah,
kalau makan diluar kalau jadwal kuliahnya padat dan janjian keluar dengan teman. Kembali lagi , itu sifatnya
tidak bisa dipastikan dan tidak rutin jadi saya tidak mengalokasikan untuk hal ini. Saya memenuhi kebutuhan
jajan sama seperti keutuhan kuliah dengan menggunakan uang sisa pemenuhan kebutuhan rutin yang tadi saya
sebutkan mbak.
Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang
untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Semuanya saya jadikan satu tempat. Uangnya juga
Cuma sedikit kenapa pakai disendiri-sendirikan tempat penyimpanannya, sepertinya dengan uang saku segitu
ditambah lagi hanya uang saku saya sendiri kayanya gak perlu mbak, terlalu sedikit nominal.
Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, wujud pembelajaran dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Ada
sedikit yang saya ambil dari pembelajaran akuntansi untuk saya terapkan, yang paling saya contoh adalah pengaturan
keuangan sesuai kebutuhan. Meskipun SKS perkuliahan akuntansi hanya sedikit, saya mencoba mengaplikasikannya
untuk kehidupan saya.
Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap minggunya ? Karena yang saya tentukan
setiap minggunya hanya bensin dan pulsa itu memang sudah rutin setiap minggu, dan kebutuhan pribadi saya yang
harus dipenuhi sendiri. Kalau kebutuhan-kebutuhan kecil yang tidak saya tentukan tadi tergantung dengan sejalannya
hari-hari dalam satu minggu itu butuhnya apa, tidak bisa direncanakan secara rinci.
Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan
jumlah nominal masing-masing akun ? untuk kebutuhan rutin saya tentukan dari perkiraan atas pengalaman
sebelumnya, bensin dan pulsa HP. Tinggal sisanya semua saya gunakan untuk memenuhi kebtuuhan tidak rutin yang
juga saya tidak prediksi.
Apakah anda memiliki tabungan atau simpanan ? Jika uang dalam satu minggu masih sisa, saya simpan dalam
dompet saya kemudian nanti saya gabungkan dengan uang saku minggu berikutnya. Jadi jumlah dan jangka waktu
saya menyimpan uang saya berbeda-beda.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Saya itu jarang uang saku habis sebelum satu minggu, karena kebutuhan yang harus dipenuhi juga sedikit.
Jadi saya hampir tidak pernah juga meminta uang tambahan, tapi begitu saya mendapatkan uang tambahan /bonus
saya memilih untuk langsung mengonsumsikannya, karena jarang-jarang juga dapat uang tambahan diluar uang saku
mingguan saya.
Pernah punya hutang diluar uang saku anda ? Kalau utang paling utang talangan, kalau saya ingin berbelanja suatu
barang uangnya kurang, saya pinjam teman dulu, besoknya atau menunggu uang saku minggu berikutnya baru saya
bayarkan, jadi gak pernah lebih dari satu minggu, biar gak terlalu lama jadi beban.
Apakah anda sering meminta uang tambahan sebelum satu minggu habis ? Pernah tapi tidak sering, jarang, paling
kalau uang saya habis saya gunakan untuk baju atau barang yang nominal nya lumayan besar, saya minta uang
tambahan soalnya uang saku udah dipakai dulu. Biasanya uang yang saya minta untuk menutupi sampai hari jatahnya
saya diberi uang saku tiba.
Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari
pembelajaran akuntansi selama ini ? Nggak ya, nominal itu tergantung dengan kebutuhan saya, liat sikon saja. Tapi
macam-macam kebutuhan itu saya sedikit belajar dari akuntansi, karena dalam menentukan kebutuhan-kebutuhan
yang harus dipenuhi harus melihat kondisi dan kemampuan uang kita.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Evaluasi paling hanya ketika saya merasa boros dan ketika saya
mengalami kehabisan uang sebelum satu minggu itu habis.
Bagaimana cara anda melakukan evaluasi ? Paling saya hanya mencatat secara kasar, seperti hanya coret-coretan saja,
apa saja yang sudah dibeli, dijumlah kembali, dihitung benar tidak sekian habisnya, sisa sekian, mengingat kembali
uang pergi kemana.
Mengapa anda merasa perlu evaluasi keuangan ? Karena ketika sudah saya ingat kembali saya bisa sedikit lega
meskipun ternyata pengeluaran saya banyak, saya bisa tahu owalah untuk ini ya wajar kalau habis banyak. Sedikit
ikhlas istilahnya mbak.
Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan minggu berikutnya ? Ya,
pada saat saya melakukan evaluasi saya menggunakan hasil evaluasi saya untuk menentukan sikap saya atas
keuangan saya minggu berikutnya, termasuk menghindari kesalahan atau kebutuhan-kebutuhan yang membuat saya
boros.
Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? memanfaatkan evaluasi tadi bisanya dan
seringnya hanya menjadi niat awal saja mbak, begitu saya mendapatkan uang periode baru saya lupa kesalahankesalahan saya di minggu kemarin. Jadi kesalahan-kesalahan keuangan tidak jarang terulang lagi. Seperti saya
sebenarnya sudah sadar kalau saya beli barang yang tidak terlalu diperlukan itu salah, tapi saya tetap membelinya,
seperti itu mbak seringnya.
Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Tahu si
mbak kalau di akuntansi mengajarkan untuk evaluasi, tapi saya mencatat ulang ketika saya berindak boros itu karena
menuruti keinginan saya yang ingin menghitung lagi pengeluaran saya.
Wawancara ke-12




NAMA RESPONDEN
USIA RESPONDEN
TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
KONSENTRASI RESPONDEN
:
:
:
:
BW
22 tahun
2011
IPS
78




















STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN
ASAL SMA / SMK RESPONDEN
PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN
SUMBER UANG
JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
WAKTU WAWANCARA
TEMPAT WAWANCARA
:
:
:
:
:
Non Kos
SMA IPS
Petani
Bulanan
Gaji dari bekerja sendiri
:
:
:
Rp 1.200.000,13 Mei 2014
Kampus UKSW
Anda ini kan bekerja , pendapatan perbulan berapa? Saya bekerja di bidang event organizer di Salatiga dengan
pendapatan Rp 1.200.000,Apakah anda masih juga diberi uang saku dengan orang tua anda ? Tidak, saya sudah bekerja sendiri ya saya penuhi
kebutuhan saya tanpa meminta uang orang tua saya.
Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Saya selalu mengatur keuangan saya dari gaji bulanan saya, sebagian besar pun kebutuhan perbulan
jatuhnya sama hanya itu-itu saja. Saya melakukan ini karena saya harus menghemat uang saya, dengan saya mengatur
keuangan saya itu membuuat saya bisa mengontrol pengeluaran saya. Terlebih saya sudah merasakan susahnya cari
uang, jadi saya lebih sayang untuk menghambur-hamburkan uang gaji saya.
Anda tidak pernah meminta atau mendapatkan uang saku dari orang tua ? Tidak, mereka menawari tapi saya sudah
tidak mau, saya sudah bekerja jadi saya memilih untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri.
Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Biasanya saya mempunyai gambaran umum untuk
pengeluaran :
1. Saving
Saya mengambil Rp 700.000,- perbulan untuk saya tabungkan dalam rekening tabungan dan tidak saya ambil
sedikipun untuk kebutuhan yang tidak penting. Saya biasanya menggunakan uang tabungan saya jika saya harus
membayar angsuran kredit laptop, dulu kredit motor juga, service motor. Biar saya dibatasi jumlah Rp 500.000,maksimal untuk konsumsi pribadi saya.
2. Pulsa HP
Saya membatasi untuk pembelian pulsa HP maximal Rp 45.000,- setiap bulannya, dengan rincian Rp saldo Rp
10.000,- setiap minggunya.
3. Belanja kebutuhan cowok
Paling kebutuhan rutin setiap bulannya bergantian antara gell dengan parfum, kalo bulan ini membeli parfum
bulan depan membeli gell, jadi saya hanya menganggarkan Rp 25.000,4. Jajan / Makan
Saya bekerja sambil kuliah, jadi setiap hari saya ada diluar rumah, saya menganggarkan untuk makan besar
setiap siangnya maksimal Rp 10.000,- untuk saya sendiri. Tapi biasanya kalau ada acara tertentu, kumpul
dengan teman atau lainnya realisasinya jadi lebih dari Rp 10.000,-.
5. Uang jaga-jaga
Semua sisa uang untuk memenuhi kebutuhan diatas, saya gunakan untuk berjaga-jaga. Biasanya untuk
memenuhi kebutuhan iuran, sumbangan, kebutuhan perkuliahan, dll.
Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang
untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? tidak juga si, saya masih menyimpan uang Rp
500.000,- tetap dalam uang cash dan dalam satu dompet tidak benar-benar saya sendiri-sendirikan.
Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Ya
sedikit saya mencontoh dalam akuntansi, kalau uang harus ditentukan untuk memenuhi kebutuhan apa saja. Sedikit
pulsa yang saya terapkan, karena saya memilih yang pas untuk diterapkan yang seperti apa, yang tidak saya tidak
terapkan, mungkin melihat uangnya hanya sedikit, dan pertanggung jawabannya.
Apa peritmbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap bulannya ? Saya memisahkan kebutuhan
saya antara kebutuhan rutin dan tidak rutin. Ini saya lihat dari kebutuhan penunjang kuliah dan tidak. Karena saya
tidak kos, dan belum menikah atau mempunyai tanggungan yang besar, jadi kebutuhan pasti saya ya itu sudah
kebiasaan untuk dipenuhi setiap bulannya.
Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada bulan tersebut, bagaimana anda menentukan
jumlah nominal masing-masing akun ? Jumlahnya awalnya saya mengira-ira saja batasan maksimalnya berapa, yang
sekiranya kalau melewati sewajarnya masih bisa tercukupi. Dan saya kebanyakan selalu menepati batasan maximal
anggaran saya. Melewati batasan jarang saya lakukan, paling hanya ketika makan dan itu hanya momen – momen
tertentu saja.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Saya memilih untuk memasukkan uang tambahan kedalam uang untuk berjaga-jaga, tidak langsung saya
konsumsikan, kalau nanti pada akhir bulan ternyata tidak terpakai barulan saya masukkan dalam tabungan saya.
Karena saya memang bukan tipe orang yang konsumtif, jadi untuk langsung membelanjakan uang bonus sepertinya
bukan tipe saya, belanja kebutuhan cowok pun hanya gell dan parfum, jadi lebih baik saya masukkan untuk uang
berjaga-jaga.
Pernah punya hutang untuk memenuhi kebutuhan ? Kredit laptop, motor juga mbak, itu saya angsur sendiri karena
saya tidak mau memberatkan orang tua saya, dan saya ingin memanfaatkan pendapatan saya.
Kalau hutang yang sifatnya konsumtif ? Saya masih punya tabungan mbak, jadi kalau kurang ya saya bisa ambil uang
dari tabungan saya.
79





Apakah anda sudah merealisasikan uang anda sesuai rencana ? Saya mau tidka mau uang saya segitu mbak, untuk
mengambil uang tabungan sebelum satu bulan itu habis belum pernah sama sekali mbak. Seringnya malah Rp
500.000,- itu sisa mbak.
Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Tidak punya gambaran silang anggaran sebenarnya mbak, karena uang
saya pun ada dalam satu dompet. Dan ketika pada hari tertentu saya memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan X ya
saya pasti benar-benar laksanakan untuk memenuhi kebutuhan X.
Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari
pembelajaran akuntansi selama ini ? Tidak, saya bahkan tidak tertarik dengan akuntansi, saya belajar mengambil
keputusan karena melihat kondisi saya saja. Ketika keadaan yang seperti apa, keputusan yang bagaimana yang harus
diambil.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya tidak melakukan evaluasi keuangan , kalau saya sedang
pengen melihat kembali keuangan saya, saya merasa penggunaan uang saya sudah sesuai pengaturan saya, jadi untuk
apa dievaluasi.
Apakah anda tidak ingin mencoba mempraktekan teori evaluasi keuangan dalam akuntansi kedalam hidup anda ? Ya
kalau keinginan pasti maunya iya, biar lebih terkontrol lagi, tapi saya pada pelaksanaannya saja sudah merasa sesuai
dengan rencana, jadi tidak perlu evaluasi seperti pencatatan itu terlalu ribet. Saya tahu bagaimana cara mencatat
keuangan yang baik, tapi malah membuat saya tidak tertarik karena terlalu repot untuk keuangan pribadi sendiri.
Wawancara ke-13
 NAMA RESPONDEN
:
 USIA RESPONDEN
:
 TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
:
 KONSENTRASI RESPONDEN
:
 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN :
 ASAL SMA / SMK RESPONDEN
:
 PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
:
 TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN :
 SUMBER UANG
:
 JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
:
 WAKTU WAWANCARA
:
 TEMPAT WAWANCARA
:










SA
21 tahun
2011
Accounting
Non Kos
SMK Accounting
Pedagang
Harian
Uang saku dari Orang Tua
Rp 15.000,14 Mei 2014
Kampus UKSW
Karena anda masih tinggal bersama orang tua anda, bagaiaman pemberian uang saku anda ? Diberikan harian, satu
hari itu Rp 15.00,Punya pekerjaan atau usaha sendiri tidak ? Saya tidak punya usaha atau pekerjaan diluar jam kuliah.
Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per hari itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Ya, biasanya hanya target hari ini membeli apa saja seperti itu. Karena uang saku yang saya dapatkam itu
untuk memenuhi kebutuhan pribadi saja, yakni pulsa sama jajan mbak, jadi ya Cuma dua itu aja yang saya alokasikan
setiap hari. Tapi gak selalu setiap hari rutin beli pulsa dan jajan, mungkin bisa pulsanya dua hari sekali atau berapa
hari sekali mbak. Kalau gak saya atur, nanti bisa-bisa hutang pulsa gak terbayar, atau uang pulsa palah untuk jajan.
Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Kebutuhan yang saya rencanakan beda-beda setiap
harinya, tergantung kebutuhan hari itu apa, dan jumlah nominalnya juga.
1. Pulsa
Kalau pulsa saya kan gak setiap hari isi, tergantung habisnya. Tapi biasanya saya sekali isis pulsa saldo 5.000
bisa untuk dua sampai tiga hari.
2. Jajan
Setiap hari si jajan mbak, tapi jumlah nya tidak sama, kalau misal nya hari Jum’at harus membeli pulsa, ya
berarti sisanya untuk jajan. Baru dua hari kedepan uang RP 15.000,- itu untuk jajan.
Kalau uang saku anda dalam satu hari masih ada sisanya , anda berlakukan seperti apa ? Sisa uang saya simpan untuk
uang tambahan memenuhi kebutuhan besok nya. Untuk jaga-jaga mbak, jadi kalau ada kebutuhan mendadak, atau
kalau keluar makan dengan teman yang habis lebih dari Rp 15.000 kan bisa digunakan.
Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang
untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Hanya ada dua kebutuhan yang saya punya, jadi kalau
dalam satu hari tersebut saya harus membeli pulsa, uang untuk bayar pulsa saya taruh di kantong dompet sisi yang
berbeda dengan uang untuk saya jajan. Ini mudah karena kebutuhannya hanya itu.
Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ?
Ketika saya memisahkan uang sesuai kebutuhan itu inisiatif saya sendiri, malah kadang saya tidak kepikiran kalau hal
yang saya lakukan ini sama seperti dalam akuntansi suatu perusahaan atau organisasi.
Apa peritmbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap harinya ? Perimbangannya karena jumlah
uang hanya sedikit, dan kebutuhan penting pendukung kuliah lainnya akan mendapat uang sendiri dari orang tua, jadi
saya memutuskan pulsa dan jajan adalah kebutuhan yang harus saya penuhi sendiri.
Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan
jumlah nominal masing-masing akun ? Jumlah nominal itu saya tergantung kebutuhan, semuanya berarti saya berasal
dari kebutuhan pulsa, habis berapa nanti tinggal sisanya itu yang saya khususkan untuk jajan hari tersebut.
Kalau dalam satu hari masih ada kebutuhan mendadak lainnya, tapi uang yang anda miliki termasuk uang simpanan
sudah habis, bagaimana ? Kalau memungkinkan untuk saya pulang dan meminta tambahan kepada orang tua, saya
80











pulang. Tapi kalau semisal kebutuhan itu harus dipenuhi saat itu juga, saya meminjam uang kepada teman untuk
membayarkan saya terlebih dahulu.
Lalu kalau pinjam uang, bagaimana pembayaran utangnya ? Keesokan harinya saya bilang kepada orang tua saya,
saya punya hutang sekian untuk keperluan ini, nanti diberi orang tua saya diluar uang saku Rp 15.000,- yang saya
dapatkan.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Biasanya langsung saya simpan, karena uang saya setiap harinya hanya Rp 15.000,-, dan kebutuhanrutin
saya juga masih sedikit setiap harinya. Dari pada saya memutuskan untuk langsung mengonsumsikan untuk apa, dan
akhirnya barang tidak terpakai, mending saya simpan dulu siapa tahu nanti ada kebutuhan mendadak lainnya. Lagi
pulsa di akutansi sering dikatakan harus ada uang jaga-jaga kalau utang gak terbayar, siapa tahu saya ada kebutuhan
tidak terduganya banyak juga.
Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Hampir tidak pernah, karena dari uang saku saya untuk mememnuhi dua
kebutuhan yang berbeda, saya sendirikan benar sampai tempat penyimpanan uangnya, untuk pembelian kebutuhan
lainnya seperti buku, bayar seminar, fotocopy, saya meminta sendiri kepada orang tua, jadi sudah sendiri-sendiri
anggarannya. Tapi kalau uang tambahan yang saya minta untuk keperluan tertentu tersisa, baru saya jadikan satu
untuk saya simpan.
Apakah menurut anda, anda sudah merealisasikan keuangan anda sesuai dengan perencanaan awal ? seringnya sesuai,
kalau saya sampai memiliki hutang untuk memenuhi kebutuhan saya itu jarang sekali. Karena jika saya kekurangan
saya masih punya uang simpanan dari akumulasi sisa uang hari sebelumnya.
Dalam setiap mengambil keputusan, apakah anda mengaplikasikan pengetahuan akuntansi anda ? Mungkin ada,
karena ketika kuliah akuntansi selama ini, saya itu belajar bagaimana memutuskan perkiraan keuangan dalam satu
periode, ya itu saya realiassikan meki tidak secara rinci karena itu tadi uang nya sedikit, dan kebutuhan juga sedikit.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya evaluasi setiap hari mbak, karena saya suka lupa nominal
berapa yang saya keluarkan untuk belanja, jadi saya evaluasi setiap pengeluaran saya. Agar saya juga lega dan lebih
ikhlas karena uang yang saya keluarkan memang untuk saya belanja.
Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Saya mencatatnya itu untuk menghitung kembali, nge cek
ulang apa saja dan berapa pengeluaran saya, sesuai nota yang saya kumpulkan. Itupun kalau pengeluarannya ada nota
nya.
Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya, saya
manfaatkan untuk saya mengontrol diri saya agar tidak boros lagi hari berikutnya. Dan biasanya kalau saya boros
dalam hari tertentu, saya memutuskan untuk berpuasa, jadi uangnya bisa untuk memenuhi kembali akun simpanan
saya.
Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Berhasil, karena ketika saya
memutuskan untuk berpuasa, saya mengajak teman-teman saya, jadi godaan untuk membatalkan puasa sangat kecil.
Kenapa anda sampai mengajak teman-teman anda untuk berpuasa berasamaan ? Karena seringnya saya itu boros
ketika bersama teman-teman, jadi saya dan mereka pengeluarannya boros itu bareng, jadi memutuskan untuk
mengendalikan agar tidak boros juga bareng.
Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Ya, Kalau
evaluasi mulai dari pengumpulan nota dan pencatatan kembali saya memang mengaplikasikan pembelajaran
akuntansi dalam diri saya. Awalnya saya coba-coba ternyata rasanya jauh lebih tenang, o iya saya belanja ini tadi.
Seperti mereview ulang , kalau saya Cuma inget-inget jatuhnya nominalnya ,malah tidak tepat dan salah perhitungan.
Wawancara ke-14
 NAMA RESPONDEN
:
 USIA RESPONDEN
:
 TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
:
 KONSENTRASI RESPONDEN
:
 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN :
 ASAL SMA / SMK RESPONDEN
:
 PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
:
 TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN :
 SUMBER UANG
:
 JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
:
 WAKTU WAWANCARA
:
 TEMPAT WAWANCARA
:



HP
21 tahun
2010
Accounting
Non Kos
SMA IPS
Buruh ( Ayah ) & Ibu Rumah Tangga
Bulanan & Harian tidak rutin dari Jual Beli HP
Uang saku orang tua & usaha jual beli HP
Rp 400.000,- + Rp 375.000,15 Mei 2014
Kampus UKSW
Berapa uang saku anda setiap kali diberikan ? Rp 400.000,- setiap bulannya.
Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Saya tidak pernah merencanakan bulan ini uang saya untuk membeli barang apa saja, apa lagi memisahmisahkan uang saya. Karena menurut saya kebutuhan saya setiap bulannya itu idak menentu, tidak pasti jadi malas
saya buat memisah-misahkan. Kalau pun nanti saya pisah-pisahkan pasti kalau sudah realisasi pasti tetap semrawut.
Lagi pula jumlah uangnya masih sedikit, belum terlalu besar jadi ya belum butuh perencanaan yang wah .
Anda mmepunyai pekerjaan sampingan jual beli HP , bagaimana dengan keuangannya ? Saya jadikan satu antara
uang usaha dan uang pribadi saya, bahkan terkadang pun uang pribadi saya saya pakai untuk usaha saya, uang usaha
saya pakai untuk keperluan pribadi saya. Karena ini saya usaha mandiri, tidak ikut orang lain jadi seenaknya saya
saja.
81















Tidak ada pembukuan juga kalau untuk uang usaha sampingan anda ? Ndak ada, ya itu tadi masih usaha kecil-kecilan
, punya saya sendiri jadi belum saatnya.
Emangnya berapa penghasilan setiap kali menjual satu unit HP? Setiap unitnya saya minimal mengambil untung Rp
25.000 paling besar Rp 75.000,-. Tapi kalau dirata-rata setiap bulan itu sampai sekarang Rp 375.000,Kalau tidak anda pisahkan uang anda menurut kebutuhannya, lalu anda menyimpan uang anda bagaimana ? Semua
uang saya saya masukkan dalam rekening, baru ketika saya membutuhkannya saya mengambil seperlunya, kalau
habis ya nanti ambil lagi.
Untuk menabung, apakah anda mempunyai tabungan meskipun anda tidak mengorganisir uang anda ? Tidak ada uang
tabungan, rekening saya hanya untuk transaksi transfer uang saku bulanan orang tua saya, dan dompet elektronik
saya.
Bukankah anda ini konsentrasinya akuntansi, tapi kenapa anda justru tidak memilih mengaplikasikan teori
pengelolaan keuangan sesuai karakteristik akuntansi dalam kehidupan anda ? Saya tahu itu, prosesnya seperti apa, dan
jika itu dilakukan memang membantu kita untuk mempertanggungjawabkan keuangan yang kita olah. Dan saya juga
tau itu ribet, prosesnya lama, sangat rinci dan ini hanya keuangan pribadi saya, jumlahnya pun Cuma sedikit, orang
tua juga tidak menuntut pertanggung jawaban keuangan saya, jadi saya tidak tertarik dan malas untuk
mengaplikasikan proses akuntansi dalam pengelolaan keuangan pribadi saya.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Saya gunakan untuk investasi, dalam artian tambahan modal saya untuk membeli HP yang kemudian saya
jual kembali nanti. Karena jika langsung saya konsumsikan pun, saya bukan orang yang histeris dalam belanja, jadi
mending saya gunakan sebagai modal jual beli toh nanti kembaliannya lebih dari itu meskipun tidak terlalu jauh.
Apakah anda memiliki hutang untuk memenuhi kebutuhan anda ? Tidak pernah, karena diluar uang saku bulanan saya
kan saya masih memiliki uang hasil jual beli HP jadi selama ini masih bisa untuk menutup kekurangan saya. Tapi
kalau utang untuk usaha saya, ya itu pernah beberapa kali, jadi kasusnya ada HP yang menurut saya sedang banyak
dicari orang, dan penjual itu saya kenal, saya membeli HP itu dengan DP saja, baru ketika HP tersebut atau HP
dagangan yang lain terjual langsung saya bayarkan. Sampai saat ini dalam membayar hutang usaha tidak terlalu
kesulitan untuk membayarnya.
Memang dari kapan anda memulai usaha ini ? Dari bulan November 2013 sampai sekarang.
Apakah anda meminta uang tambahan diluar uang bulanan anda ? Tidak pernah, sama seperti hutang, kalau uang saku
bulanan habis, atau ada kebutuhan mendadak saya usahakan dengan uang saya sendiri dulu. Dulu sebelum saya
bekerja saya meminta uang tambahan palin kalau saya uangnya habis sebelum satu bulan aja, Tapi kebutuhan
mendadak lainnya saya penuhi sendiri tidak meminta anggaran sendiri.
Anda mengambil keputusan untuk menentukan keputusan-keputusan dalam keuangan anda, apakah hasil dari anda
belajar akuntansi selama ini ? Keputusan seperti sebisa mungkin kebutuhan anda ya pakai uang yang ada, jangan
punya hutang atau minta tambahan, bagaimana ? Mungkin ada mbak, ketika saya memutuskan jangan sampai punya
hutang diluar, karena kita kelola uang harus efektif yang ada digunakan sebisa mungkin, kalau jangan sampai minta
uang tambahan itu karena saya kasihan dengan ayah saya, dia hanya sendiri ibu sudah tidak ada, kalau saya santai
dengan masih adanya ayah saya, hanya akan tidak membuat saya mandiri.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya mengevaluasi keungan saya hanya mengingat-ingat setiap
harinya, saya tadi kemana saja, beli apa saja, seperti itu mbak.
Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Tidak, ya itu saya Cuma ingat-ingat saja apa saja yang saya
belanjakan tidak kalau sampai mencatatnya secara rinci, bahkan dari pendapatan seperti di akuntansi, tidak. Ribet,
jadi males buat melakukan itu.
Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Apalagi kumpulkan nota, tidak pernah saya, paling ya kalau bayar
kuliah atau pengeluaran yang itu uang orang lain atau uang orang tua saya saya kumpulkan nota. Tapi kalau nota
untuk transaksi kebutuhan saya,saya tidak pernah. Palin ya nanti dibuang lagi, jadi ga usah saja.
Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya saya
pakai untuk mengingat-ingat kebutuhan-kebutuhan yang sudah saya beli apa saja yang paling membuat boros, itu
nanti saya hindari sampai mungkin dibeli lagi bulan berikutnya, tapi untuk jangka pendek saya harus bisa
menghindari itu.
Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Sedikit
mungkin mbak, di akuntansi diajarkan berhati-hati dan memperhitungkan segala keputusan yang akan diambil, ya
saya jadi hati-hati juga. Dibilang sedikit karena untuk perencanaan, pengalokasian uang, evaluasi, saya tidak
melakukannya dengan tepat sesuai apa yang sudah diajarkan dalam akuntansi.
Wawancara ke-15
 NAMA RESPONDEN
:
 USIA RESPONDEN
:
 TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
:
 KONSENTRASI RESPONDEN
:
 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN :
 ASAL SMA / SMK RESPONDEN
:
 PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
:
 TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN :
 SUMBER UANG
:
 JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
:
 WAKTU WAWANCARA
:
 TEMPAT WAWANCARA
:
BB
20 tahun
2011
Accounting
Kos
SMK Accounting
Petani
Bulanan
Uang saku dari Orang Tua
Rp 1.300.000,15 Mei 2014
Kampus UKSW
82















Bagaimana uang saku anda dikirimkan orang tua anda ? Setiap bulan saya dikirim via ATM Rp 1.300.000,Apakah anda memiliki pekerjaan sampingan ? Tidak, saya tidak punya pekerjaan sampingan, jadi uang saya hanya
uang saku saja.
Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Selalu setiap bulannya, karena saya kos jadi kalo nggak saya atur nanti bisa boros. Terutama untuk
kebutuhan yang sifatnya rutin mbak, wajib saya rencanakan agar bisa terpenuhi.
Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Kebutuhan-kebutuhan yang saya anggarkan setiap
bulannya itu ;
1. Sewa Kos
Uang Rp 1.300.000,- itu sudah termasuk uang sewa kos sebesar Rp 275.000,-.
2. Bensin
Saya pakai kendaraan roda dua, tapi jarang saya gunakan mbak, karena kos saya sama kampus itu dekat sekali.
Jadi lebih sering jalan kaki.
3. Makan
Saya menganggarkan setiap harinya untuk makan itu maximal Rp 25.000,4. Service motor
Kalau service motor saya lakukan 3 bulan sekali , dan nominalnya pun tidak bisa dipastikan, tergantung
kerusakan setelah diperiksa oleh bengkel nanti.
5. Pulsa HP
Untuk pulsa HP saya tidak pernah membatasi mbak, karena pulsa HP itu wajib harus terpenuhi, jadi kalau saya
batasi nanti takutnya kalau nominal yang seharusnya sudah habis, tapi jangka waktunya belum satu bulan, akan
mengganggu kebutuhan sosialisasi saya.
6. Belanja bulanan
Belanja bulanan nominalnya juga sama tidak bisa saya pastikan pada awal perencanaan, jangka pembelanjaanny
pun tidak rutin satu bulan sekali, ketika ada keperluan yang habis ya dibeli.
7. Kebutuhan tidak Rutin
Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang
untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Saya setiap bulannya menerima uang langsung saya
belikan untuk berbagai macam kebutuhan. Agar uangnya tidak keburu terpakai kebutuhan yang bukan kebutuhan
utama lainnya. Untuk sisanya, saya menyimpan uang tersebut pada satu tempat / dompet, tidak saya pisahkan satusatu.
Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ?
ketika saya membuat perkiraan awal periode itu merupakan pengaruh dari pembelajaran akuntansi, dna ketika
kebutuhan yang saya buat perkiraannya itu kebutuhan rutin. Ketika saya membuat perkiraan kebutuhan tidak rutin (
nominalnya tidak bisa ditetapkan ) saya tidak bisa mengaplikasikan pembelajaran akuntansi didalamnya.
Apa peritmbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap bulannya ? Kebutuhan mahasiswa kos
mungkin tidak akan jauh beda dengan saya, dan ini sudah seperti akun wajib yang harus dipenuhi setiap bulannya,
karena memang sudah kewajiban saya, bukan dipenuhi dengan sumber uang yang berbeda diluar uang Rp 1.300.000,Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan
jumlah nominal masing-masing akun ? Untuk nominal kan tadi saya bisa tetapkan ketika kebutuhannya bersifat rutin
dan pasti, seperti uang kos karena memang biayanya sebasar Rp 275.000,- dan uang makan, saya merasa cukup 3x
sehari makan dengan Rp 25.000,- kalau tidak saya batasi, saya bisa boros nanti.
Baru nanti sisanya dimasukkan akun yang tidak rutin ? Iya, dan itu mengalir begitu saja dalam memenuhi kebutuhan
yang tidak rutin, perlunya apa, habis berapa ya dibayar aja . Selama saya masih merasa memang itu penting dan harus
dibeli saya beli.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Saya konsumsikan seringnya mbak, karena uang bulanan yang dikirim itu menurut perhitungan saya
sudah pas bahkan mepet untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama satu bulan. Jadi saya memanfaatkan uang
tambahan untuk membeli barang keinginan saya yang mungkin susah saya beli ketika hanya mengandalkan uang
bulanan saya.
Pernah punya hutang gak ? biasanya hutang apa ? Kalau saya punya hutang itu dalam dua kondisi mbak, yang satu
ketika uang bulanan saya tidak cukup untuk bayar kos, uang bulanan belum dikirim, tapi jatuh tempo pembayaran kos
sudah tiba, saya meminjam kepada teman. Karena saya berprinsip untuk memilih mebayar kos tepat waktu dari pada
terlambat. Kondisi yang kedua itu ketika saya benar-benar kehabisan uang bulanan dan kiriman belum datang, mau
tidak mau saya meminjam. Karena saya tidak mau irang tua saya tahu kalau saya menghabiskan uang bulanan
sebelum waktunya.
Seringnya apakah anda menggunakan uang sesuai rencana awal anda ? Meskipun uang bulanan jarang sisa, tapi
seringnya sesuai rencana mbak. Hanya saja yang membuat saya sedikit melenceng dari perkiraan itu pembayaran kos,
dan itu bukan karena kesalahan saya, itu dari kendala orang tua terlambat mengirim uang bulanan, jadi saya harus
meminjam uang dulu.
Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Hampir tidak pernah, karena kebutuhan wajib saya sudah terpenuhi
begitu saya menerima uang. Dan untuk memenuhi kebutuhan lainnya memang pada awalnya sudah saya perhitungkan
untuk ada pada satu tempat / satu akun, jadi kalau dibilang silang anggaran jarang mbak,malah tidak pernah.
Apakah anda meminta uang tambahan diluar uang bulanan anda ? Tidak, seperti tadi mbak, saya milih punya hutang
dari pada meminta uang tambahan kepada orang tua saya, saya gak mau menambah beban orang tua saya mbak.
Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari
pembelajaran akuntansi selama ini ? Saya si lebih ke kebiasaan mbak dan karena tuntutan kehidupan anak kos,
memang sudah harus bisa mengatur keuangan sendiri.
83





Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya biasanya mengevaluasi keuangan saya per mingguan mbak,
karena kalau tidak saya evaluasi, tidak dihitung ulang, dan diatur ulang keuangannya bisa kacau nanti.
Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Kalau mencatat nggak pernah mbak, ribet saya rasa. Saya
lebih milih mengumpulkan nota untuk melakukan evaluasi keuangan saya. Nota yang saya kumpulkan saya gunakan
untuk alat review ulang pengeluaran saya, mengingat kembali kebutuhan apa saja yang sudah saya beli dan apa yang
belum saya beli.
Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Saya
menggunakan hasil evaluasi itu untuk merencanakan kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi bulan berikutnya.
Hasil evaluasi saya lebih saya gunakan untuk mengontrol pengeluaran saya bulan depan.
Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Kesalahan yang paling sering saya
hindari dan terjadi itu bertindak boros, tapi ketika saya boros pasti bisa mengingatkan saya agar kita bisa mengontrol
perilaku belanja saya. Tapi tetap ada beberapa bulan berikutnya, tergantung dengan kebutuhan mendadaknya saya
membuat saya pengeluaran lebih banyak dan boros lagi.
Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Dalam
evaluasi itu menurut saya karena naluri saja mbak, bukan pengaruh dari pembelajaran akuntansi.
Wawancara ke-16
 NAMA RESPONDEN
:
 USIA RESPONDEN
:
 TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
:
 KONSENTRASI RESPONDEN
:
 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN :
 ASAL SMA / SMK RESPONDEN
:
 PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
:
 TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN :
 SUMBER UANG
:
 JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
:
 WAKTU WAWANCARA
:
 TEMPAT WAWANCARA
:









PS
22 tahun
2010
Accounting
Non Kos
SMA IPS
Petani
Mingguan
Uang saku dari Orang Tua
Rp 50.000,16 Mei 2014
Kampus UKSW
Bagaimana anda menerima uang saku anda ? Setiap minggu saya diberikan uang saku Rp 50.000,Apakah anda memiliki uang penghasilan sendiri ? Saya tidak punya uang penghasilan sendiri.
Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per minggu itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Kenapa ? Saya menyendiri-sendirikan uang saya sesuai kebutuhan mbak. Karena rumah saya jauh dari
kampus, dan saya laju, uang saku saya menurut saya pun sedikit, jadi saya butuh pengorganisasian yang matang agar
saya tidak mengalami kekuarangan.
Kenapa anda takut mengalami kekurangan ? Karena sumber uang saya Cuma satu mbak, uang saku RP 50.000,- per
minggunya, saya juga tidak bekerja, jadi mau tidak mau kan itu nyawa saya mbak .
Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Akun-akun kebutuhan yang saya rencanakan beda-beda
setiap minggu, tergantung kebutuhan minggu itu apa, dan jumlah nominalnya juga.
1. Bensin
Bensin itu biasanya satu minggu saya anggarkan Rp 30.000,- mbak. Karena saya laju jadi kebutuhan bensin
lebih banyak.
2. Biaya Pulsa
Saya menganggarkan uang pulsa itu Rp 7.000,- , cukup untuk saldo pulsa Rp 5.000,- karena saya selalu
paketkan pulsa saya jadi lebih hemat, bisa untuk satu minggu mbak.
3. Biaya tidak terduga
Untuk biaya lain-lain ini saya gunakan setiap hari dalam satu minggu. Kebutuhan-kebutuhan yang biasanya
saya tidak anggarkan sendiri saya masukkan dalam akun biaya lain-lain ini, misalnya kebutuhan Print, Foto
copy, Jajan, Pulsa, dll. Saya lakukan demikian karena kebutuhan-kebutuhan ini tidak rutin timbulnya, jumlah
nominal yang diperlukan juga tidak tetap, jadi susah untuk dianggarkan. Akun biaya lain-lain ini nominalnya,
sisa dari pemenuhan kebutuhan bensin dan pulsa, karena bensin dan pulsa kebutuhan yang wajib dipenuhi, jadi
kedua akun tersebut saya prioritaskan.
Anda kan pakai kendaraan untuk transportasi utama anda, bagaimana untuk biaya service motor ? Kalau service
motor saya tidak pernah minta, biasanya bapak saya yang membaawa motor saya kebengkel untuk perawatan.
Selama ini apakah anda merasa cukup dengan nominal Rp 50.000,- sedangkan uang diluar kebutuhan wajib
sepertinya nominalnya sedikit ? Ya sebenarnya sering gak cukupnya, apa lagi kalau sering ke kampus, makan di
kampus, pasti uang sisanya cepet habis. Untuk hari berikutnya biasanya suka minta tambahan mbak, tapi gak nominal
besar dan cuma untuk hari itu saja.
Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang
untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Kalau saya itu begitu dapet uang, saya langsung
belikan bensin dan pulsa nya mbak. Cuma kalau bensin kan fullnya Rp 20.000,- , jadi Rp 10.000,-nya saya simpan di
dompet tapi tidak jadi satu dengan uang sisa saya mbak.
Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ?
Sebenarnya ada pengaruhnya mbak, secara saya tidak sadari ya mbak. Tapi secara lengkapnya proses
pengorganisasian keuangan saya ini tidak selengkap dengan yang seharusnya, mungkin dicatat, karena menurut saya
ini uangnya masih sedikit dan diingat-ingat saja sudah cukup, sudah sama seperti mencatatnya.
84
















Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap minggunya ? Karena kebutuhan saya Cuma
ada tiga kelas tadi saja, dan yang sudah bisa dipastikan ada itu bensin dan pulsa, itu saya tentukan harus dianggarkan
setiap minggunya, karena pulsa itu bukan kebutuhan kuliah, jadi saya pilih untuk penuhi sendiri, bensin pun sudah
kesepakatan saya dengan orang tua, bahwa Rp 50.000,- itu sudah termasuk uang bensin.
Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada minggu tersebut, bagaimana anda menentukan
jumlah nominal masing-masing akun ? Kalau bensin, karena rumah saya sangat jauh dari kampus bahkan Salatiga,
jadi memang perlu bensin yang lebih banyak dari yang rumahnya dekat dengan Salatiga. Sedangkan uang pulsa, saya
tentukan untuk saldo pulsa Rp 5.000,- karena saya harus menghemat pengeluaran pulsa saya agar saya punya uang
untuk biaya lain-lain lebih banyak.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Kepana ?Saya simpan dulu uang tambahan itu. Untuk uang jaga-jaga jika uang saku saya sudah habis.
Karena menurut saya uang saku saya itu sudah cukup untuk memenuhi dua kebutuhan wajib saya.
Disimpan dalam tabungan atau seperti apa ? Saya simpan dirumah. Saya tidak punya rekening tabungan maupun
celengan mbak. Karena uang saya itu pas buat memenuhi kebutuhan saya dalam satu minggu, bahkan terkadang
kuran.
Pernah punya hutang tidak ? Kalau saya itu mending meminta uang tambahan kepada orang tua saya dari pada saya
pinjam uang kepada orang lain. Dengan uang saku mingguan yang saya miliki ini, saya taku kalau punya hutang itu
susah untuk membayarnya.
Apakah anda merasa sering menggunakan uang anda sesuai rencana ? Seringnya tidak mbak, uang itu boros di akun
biaya lain-lain dan kebutuhan yang tak terduga mbak.
Apakah anda meminta uang tambahan diluar uang saku yang diberikan ? Ya itu jelas mbak, kalau uang saya habis ,
dan dari pada saya punya hutang itu tadi mbak, saya mending minta orang tua. Atau untuk memenuhi kebutuhan
kuliah lainnya mbak, misal membeli buku, saya minta uang sendiri pada orang tua saya.
Apakah anda sering melakukan silang anggaran ? Jarang mbak, dan itu pun anggaran untuk kebutuhan diluar tiga
akun tadi. Misal saya meminta uang untuk membeli buku, saya juga sedang ingin membeli frame kaca mata, saya
gunakan uang buku untuk kacamata dulu mbak.
Bagaimana dengan pemenuhan kebutuhan yang seharusnya? Jadi terealisasi atau tidak ? Nggak mbak, biasanya saya
minta uang lagi tapi untuk membeli buku yang berbeda, padahal sebenarnya untuk membeli buku yang pada awalnya
diminta.
Bagaimana pengaruh pembelajaran akuntansi dalam diri anda ketika mengambil keputusan keuangan anda ?
Ada mbak, harus lebih hemat itu yang saya aplikasikan dalam diri mbak, meskipun terkadang hemat itu susah
dilakukan.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya evaluasinya tidak rutin mbak, Cuma kalau saya boros hari
itu, atau ketika uang yang harusnya membeli barang X justru tidak untuk membeli barang X, itu saya baru ingat-ingat
saya membeli barang apa saja, kok bisa seperti ini.
Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Tidak mbak, sifatnya sama seperti pengelompokkan uang
berdasarkan kebutuhan tadi, saya ingat-ingat itu mungkin sudah cukup, karena nominalnya sedikit dan saya tidak
akan susah untuk mengingatnya.
Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Tidak , saya tidak simpan nota pembelian apa saja. Karena ribet ya
mbak , saya bukan tipe orang yang telaten mengumpulkan nota sedemikian rupa atau menyimpannya.
Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya, saya
gunakan sebagai dasar perencanaan pada awal periode mbak, tapi begitu sudah 3 atau 4 hari, itu sudah tidak berlaku
lagi. Karena itu tadi mbak kebutuhan yang tidak terduga pada akhirnya membengkak, terlebih ketika saya berada di
kampus dan berkumpul dengan teman-teman.
Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Berhasil tapi dalam jangka waktu
pendek mbak, dan biasanya hanya sekedar niat. Semisal iya saya memutuskan besok jangan makan dikampus, tapi
pada akhirnya di lapangannya ya saya melanggar keputusan itu mbak.
Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Naluri ya
mbak menurut saya, kalau yang ada di perkuliahan itu sepertinya akan mempengaruhi perilaku saya mengatur
keuangan ketika saya ada dalam suatu organisasi.
Wawancara ke-17
 NAMA RESPONDEN
:
 USIA RESPONDEN
:
 TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
:
 KONSENTRASI RESPONDEN
:
 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN :
 ASAL SMA / SMK RESPONDEN
:
 PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
:
 TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN :
 SUMBER UANG
:
 JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
:
 WAKTU WAWANCARA
:
 TEMPAT WAWANCARA
:

AL
20 tahun
2011
Accounting
Non Kos
SMK Accounting
Pegawai & Juru masak
Bulanan & Harian tidak tentu dari usaha jual pulsa
Uang saku dari Orang Tua & Jual pulsa
Rp 350.000,- + Rp 200.000,16 Mei 2014
Kampus UKSW
Bagaimana kepemilikan uang anda ? Jadi uang saku orang tua saya diberikan bulanan Rp 350.000,- tapi saya kan juga
punya usaha pulsa yang setiap bulannya sekitar Rp 200.000,- untuk laba saya.
85














Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Tidak mbak, saya tidak pernah mengalokasikan uang saya ke akun-akun yang berbeda, atau
merencanakan pengeluaran-pengeluaran saya setiap bulannya. Kebutuhan saya sebagai mahasiswa sampai saat ini
masih tidak tentu mbak, dan saya juga masih tinggal dengan orang tua saya jadi untuk kebutuhan yang tidak bisa
dipenuhi sendiri, saya bisa minta langsung dengan orang tua saya. Jadi pola belanja saya tidak teratur mbak, kalo
butuh ya beli, dijalan lihat apa ya dibeli gitu mbak. Selain itu, kalau misalnya saya atur, sepertinya tidak akan berjalan
sesuai rencana.
Apakah dengan tidak diatur sedemikian rupa, anda merasa lebih bisa mengendalikan keuangan anda ?
Ya tidak juga si, karena dengan pola keuangan yang tidak saya atur seperti ini uang saku bulanan selalu kurang, akan
tetapi sebisa mungkin saya memenuhi kekurangan saya dengan memakai uang laba jualan pulsa.
Apakah anda tidak diajarkan oleh orang tua anda untuk membuat perencanaan atau pengorganisasian keuangan anda?
Orang tua hanya memberi nasihat untuk tidak terlalu boros, akan tetapi itu pun jarang, karena saya juga jarang untuk
meminta uang diluar uang saku karena setiap ada kekurangan saya penuhi dengan uang laba pulsa.
Anda kan konsentrasi akuntansi, berarti kuliah akuntansi itu SKS nya lebih banyak dari pada mahasiswa konsentrasi
non akuntansi, sedangkan dalam akuntansi sebenarnya menganjurkan untuk merinci pendapatan dan pengeluaran,
serta mengorganisir keuangan dalam perusahaan atau organisasi, kenapa anda tidak mencoba untuk
mengaplikasikannya dalam keuangan anda sendiri terlebih anda memiliki usaha sampingan ? Karena ya itu tadi, saya
masih merasa uang saya ini masih sedikit nominalnya, jadi saya merasa masih belum perlu untuk melakukan hal itu.
Dan saya pun belum tertarik untuk mengaplikasikannya dalam keuangan pribadi saya, tapi jika saya berada dalam
organisasi pastinya saya akan melakukan hal tersebut.
Meskipun anda tidak mengalokasikan uang anda kedalam pos-pos kebutuhan anda, apakah anda selalu menyisihkan
beberapa nominal untuk dimasukkan dalam akun tabungan atau simpanan ? Tidak, saya tidak pernah menabungkan
uang saya, karena dulu pernah saya mencoba menabung tapi belum sempat bertambah sudah habis saldo tabungan
saya. Jadi saya memutuskan untuk tidak punya uang tabungan, nanti saja kalau sudah kerja.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Saya gunakan untuk konsumsi, tergantung nominalnya, kalau lumayan besar uang tambahan itu simpan
dulu, kalau hanya sedikit seringnya untuk makan. Karena saya itu biasanya tidak bisa diam kalau pegang uang
tambahan, rasanya mumpung ada uang lebih jadi saya hasratnya pengen beli makan, kalau biasanya mau makan
diluar rumah sayang dengan uang, ini mumpung ada uang bonus. Tapi kalau lumayan besar saya simpan dulu
dirumah.
Apakah anda sering meminta uang tambahan diluar uang bulanan dan uang laba usaha anda ? Tidak, saya juga
membiasakan diri saya sendiri untuk tidak meminta uang tambahan , bisa gak bisa untuk memenuhi kebutuhan
pribadi saya selama masih bisa saya penuhi sendiri saya tidak meminta orang tua saya. Jika uang yang saya miliki
pasa periode tertentu itu tinggal sedikit, saya berusaha sebisa mungkin untuk menghemat pengeluaran dan
menghindari belanja yang masih bisa ditunda untuk periode berikutnya.
Apakah anda memiliki hutang diluar pendapatan anda ? Tidak, saya tidak pernah punya hutang, karena saya dari kecil
sudah dibilangi orang tua bahwa punya hutang atau pinjam uang orang lain itu tidak baik.
Mengapa anda memtuskan untuk membiasakan diri seperti itu ? Meskipun sebenarnya saya masih tinggal dengan
orang tua,dan mudah untuk meminta uang tambahan, itu saya lakukan hanya ketika diharuskan untuk membeli buku
dalam jumlah banyak, service motor, service printer, dan kebutuhan diluar uang saku kuliah saya sehari-hari. Dan ini
saya gunakan sebagai alat kontrol diri saya dalam mengelola keuangan.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya mengevaluasi keuangan saya hanya mengingat-ingat saja,
apa yang sudah saya beli ,seringnya hanya barang apa saja bukan nominalnya. Dan melihat kembali serta mengolah
lagi bagaimana menyiasati sisa uang yang saya miliki untuk memenuhi kebutuhan saya. Dan hal itu pun tidak rutin
saya lakukan, hanya ketika saya merasa boros dan uang saya tinggal sedikit sedangkan jangka waktu periode masih
lama.
Apakah dalam melakukan pencatatan dan pengumpulan nota ? Saya tidak pernah mencatat secara rinci pengeluaran
apa saja yang saya lakukan. Menurut saya jika saya mencatatnya dan mengumpulkan nota hanya akan membuat saya
menyesal. Jadi saya memilih untuk tidak mencatat maupun mengumpulkan berbagai bukti pembayaran.
Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Tidak
selalu hasil evaluasi saya gunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ya. Karena saya orangnya kalo sama uang,
yang penting saya gak punya hutang itu sudah baik mbak, kalaupun saya mengalami minus atau dalam satu bulan
saya ini boros, ya untuk periode berikutnya yang penting saya dapat uang lagi. Bisa dibilang cuek terhadap uang saya
mbak.
Brarti kalau anda membuat kesalahan pada periode sebelumnya, tidak anda hindari dalam periode berikutnya ? Tidak
mbak, males mbak ngatur-ngatur gitu. Belum saatnya aja mbak, kayanya masih mahasiswa, kebutuhan belum banyak
juga.
Apakah anda tidak ingin mengaplikasikan teori evaluasi keuangan dari pembelajaran akuntansi dalam kehidupan
pribadi anda ? Gak mbak, ya kalau dari pembelajaran akuntansi ya cukup jadi tau aja, mungkin pelacakan keuangan,
audit, dan sebagainya. Tapi kayanya menurut saya tidak perlu lah buat keuangan pribadi seperti itu mbak, mungkin
lebih berguna kalau sudah kerja sendiri dan berumah tangga mbak.
Wawancara ke-18




NAMA RESPONDEN
USIA RESPONDEN
TAHUN ANGKATAN RESPONDEN
KONSENTRASI RESPONDEN
:
:
:
:
IP
21 tahun
2010
Accounting
86















STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN :
ASAL SMA / SMK RESPONDEN
:
PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN
:
TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN :
SUMBER UANG
:
JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER
PERIODE
:
WAKTU WAWANCARA
:
TEMPAT WAWANCARA
:
Non Kos
SMK Accounting
Penjual Bunga
Harian
Laba jualan jajanan
Rp 25.000,- s/d Rp 30.000,18 Mei 2014
Kampus UKSW
Bagaimana anda mendapatkan uang saku anda ? Saya dapat uang saku dari hasil berjualan jajanan yang saya titipkan
pada koperasi kampus, jadi saya tidak minta sedikitpun untuk uang saku saya kepada orang tua saya. Setiap hari laba
saya Rp 25.000,- sampai Rp 30.000,Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per hari itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Karena saya mendapatkan uang saku dari hasil saya jualan jajan di koperasi praktek PE setiap hari, kan
otomatis uang laba yang saya dapat per hari juga, dan itu murni menjadi uang saku saya. Saya selalu mengalokasikan
uang saya untuk beberapa akun tergantung kebutuhan saya. Karena cari uang itu susah, jadi saya harus
mengalokasikan uang saya dan saya batasi selalu pengeluaran saya, biar saya tidak berkonsumsi melebihi batas laba
yang saya miliki.
Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Akun-akun kebutuhan yang saya rencanakan beda-beda
setiap harinya, tergantung kebutuhan hari itu apa, dan jumlah nominalnya juga. Karena keuangan saya harian, jadi
cepat seklai perubahan akunnya.
1. Saving
Dari setiap jumlah laba penjualan saya, saya selalu ambil Rp 10.000,- untuk saya simpan dalam celengan saya.
Setelah satu bulan, uang dalam celengan saya , saya setorkan untuk ditabung ke dalam rekening bank. Saya
berperinsip untuk tidak mengurangi jumlah nominal untuk dicelengi setiap harinya, meskipun laba yang dimiliki
hanya sedikit. Selama ini laba saya paling sedikit Rp 10.000,- saya memutuskan untuk menyimpan uang laba
seluruhnya hari itu, untuk hari kedepannya, dan saya memilih untuk tidak mengkonsumsi kebutuhan lainnya
dulu.
2. Bensin
Untuk memenuhi kebutuhan bensin, saya selalu mengisi bensin saya 3 hari sekali. Jadi setiap harinya saya
menyisihkan Rp 5.000,- untuk saya kumpulkan selama 3 hari kedepan guna membeli bensin pada hari ketiga.
Hal ini saya lakukan agar, saat hari untuk membeli bensin tiba saya tidak mengambil uang dari laba hari tersebut
terlalu banyak untuk membeli bensin, hingga kebutuhan lainnya tidak terpenuhi.
3. Kebutuhan tidak rutin
Untuk biaya lain-lain ini saya gunakan setiap hari, akan tetapi saya gak bisa untuk menentukan jumlah
nominalnya dengan tetap, karena melihat laba yang saya dapatkan dulu setiap harinya. Kebutuhan-kebutuhan
yang biasanya saya tidak anggarkan sendiri saya masukkan dalam akun biaya lain-lain ini, misalnya kebutuhan
Print, Foto copy, Jajan, Pulsa, dll.
4. Kebutuhan Perempuan
Untuk belanja kebutuhan perempuan, saya tidak mengalokasikkannya secara khusus, karena saya sangat jarang
untuk belanja kebutuhan seperti make up, baju, celana, dll. Bisa dibilang saya ini sangat pelit dengan diri saya
sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan ini, saya meminjam uang tabungan saya, baik yang masih berada dalam
celengan maupun yang berada pada rekening bank, tapi saya selalu mengganti uang tersebut, Jadi meskipun
tabungan saya mengalami pengurangan, saya selalu harus menambahkan saldo tabungan saya.
5. Service motor
Untuk kebutuhan service motor saya tidak pernah meminta kepada orang tua saya, sistemnya sama dengan
kebutuhan perempuan tadi, saya meminjam uang tabungan saya, dan saya pun juga berprinsip untuk mengganti
uang tabungan yang saya ambil tadi.
Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang
untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Ya, jadi gini, kalau pada sore harinya saya mengambil
uang penjualan, saya langsung menyendirikan mana yang dijadikan modal lagi, dan mana yang jadi laba saya. Saat itu
saya langsung memasukkan uang Rp 10.000,- untuk dimasukkan dalam celengan, dan Rp 5.000,- ; langsung saya
simpan dalam tempat yang berbeda. Sisanya saya jadikan dalam satu tempat yang sama, dan itu saya gunakan untuk
akun kebutuhan biaya lain-lain sebagai motif berjaga-jaga.
Mengapa tidak anda coba untuk benar-benar detail menyendirikan uang sesuai kebutuhan anda ? Karena nanti saya
malah gak bisa kontrol uang saya, uang sudah terjadwal masing-masing, ternyata kebutuhan saya relatif berbeda
dengan perkiraan saya, saya malah jadi berantakan nanti, jauh dari perencanaan.
Sebelum anda menentukan untuk apa saja uang yang anda miliki, apakah anda merencanakan dari mana saja sumber
uang untuk memenuhi kebutuhan anda ? Tergantung , kalau kebutuhannya sudah pasti, tidak ada kebutuhan yang
nominalnya lebih dari kemampuan uang laba saya, bagaimana caranya dari uang itu saja saya hidup hari berikutnya.
Tapi kalau ada kebutuhan yang sekiranya membutuhkan uang yang lebih besar dari laba untuk uang saku saya, saya
biasanya memikirkan uang apa yang saya ambil, antara uang yang ada pada ATM atau uang yang ada pada tabungan
di rumah saya.
Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Ya,
karena saya konsentrasi akuntansi, secara tidak langgung saya belajar akuntansi terus, dan sebenarnya hal itu telah
membentuk karakter saya untuk bertindak seperti ini, mungkin menurut saya, kalau saya bukan konsentrasi akuntansi
belum tentu saya bisa berkarakter pelit dengan diri saya sendiri seperti saat ini.
87















Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap harinya ? Karena saya berprinsip jangan
sampai saya minta uang saku untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri selain biaya kuliah pada orang tua. Jadi untuk
bisa memenuhi kebutuhan yang tak terduga dan wajib dipenuhi, saya selalu mengalokasikan uang untuk ditabung, dan
bensin, baru setelah itu sisanya baru berani untuk saya gunakan.
Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan
jumlah nominal masing-masing akun ? Ya Untuk akun saving, saya sudah kebiasaan ya, jumlahnya harus dan selalu
RP 10.000,- , kalo untuk bensin, setiap hari saya memutuskan untuk menyimpan Rp 5.000,- setipa harinya, agar
ketika setelah 3 hari bensin saya dapat terpenuhi, dan menghindarkan saya dari kehabisan bensin, dan akhirnya
keuangan saya belanjakan tidak sesuai alokasi dan perencanaannya.
Baru nanti sisanya semua nominal dimasukkan akun biaya lain-lain ya ? terus, kalau laba hari tersebut pas hanya Rp
15.000,- dan tapi masih ada yang harus dan wajib dipenuhi hari itu, gimana caranya anda mengahadapinya ? Kan saya
masih punya tabungan dirumah dalam celengan mbak, jadi masih bisa saya ambil dulu, dan seperti yang saya katakan
tadi, itu utang saya terhadap tabungan saya.
Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau
disimpan ? Saya simpan dulu sampai nantinya saya gunakan untuk uang membeli bensin, kalau bensin pas jadwal
untuk diisi, saya langsung belikan , jadi uang untuk akun biaya lain-lain saya selama 3 atau 4 hari bisa bertambah 5rb.
Tapi kalau masih ada bensinya pas saya dapat uang tambahan itu, ya saya simpan dulu di celengan, dan itu statusnya
celengan yang berhutang sama saya. Pokoknya saya itu pelit dan perhitungan banget sama diri sendiri.
Pernah punya hutang diluar utang sama tabungan gak ? Biasanya si utang pulsa ya, tapi saya gak pernah bayar lewat
dari 2 hari untuk utang pulsa itu, itu pun karena saya gak ketemu dengan teman yang jual pulsa itu.
Bagaimana anda mengatasi keuangan anda ketika uang anda dipinjam oleh teman anda ? Tergantung dia pinjamnya
berapa jumlahnya, kalau masih bisa saya pinjami dengan uang cash saya, dan mendadak, saya langsung pinjami, nanti
jatuhnya saya tidak jajan atau saya tidak menyendirikan uang untuk membeli bensin. Kalau dia sudah meminta tolong
jauh-jauh hari, dan jumlahnya agak besar, saya ambilkan dari ATM saya dulu, baru saya berikan.
Kalau uang yang dipinjam sedikit, ketika dikembalikan hari berikutnya, bagaimana anda memberlakukan uang
tersebut ? Saya berlakukan sama, jadi dalam satu hari tersebut, saya menabung biasanya Rp 10.000,- itu jadi Rp
20.000,- alokasi bensin jadi Rp 10.000,- seperti itu.
Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Hampir tidak pernah, karena saya benar-benar ngerem pengeluaran saya
harus sesuai alokasi rencana awal saya.
Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari
pembelajaran akuntansi selama ini ? Ya, sama seperti yang tadi mbak, pokoknya karakter saya sudah terbentuk
dengan sendirinya, jadi semua perlakuan saya terhadap uang saya sendiri adalah hasil pembelajaran akuntansi.
Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Ya saya evaluasi, setiap sore hari. Ketika saya mengambil uang
hasil penjualan, saya evaluasi dulu untuk uang usaha saya, ruginya berapa untungnya berapa, saya harus menyiapkan
modal berapa untuk jualan besoknya. Setelah itu baru saya mengevaluasi untuk keuangan pribadi saya hari tersebut,
apakah ada uang tabungan yang saya pinjam hari itu, jika ada saya langsung ambil dari uang laba yang saya terima,
langusng saya masukkan ke celengan saya untuk melunasi utang tabungan saya.
Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Kalau untuk uang usaha yang saya evaluasi, saya selalu
mencatat karena agar mudah untuk memperhitungkannya. Kalau untuk uang pribadi saya, saya tidak mencatat
penerimaan atau pengeluaran, saya hanya mengingat-ingat saja pengeluaran apa saja yang sudah saya lakukan.
Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Tidak , saya tidak simpan nota pembelian apa saja. Karena Pembelian
yang saya lakukan paling makan, jajan, pulsa, bensin, dan itu jarang sekali ada nota yang dikasihkan, lagi pula karena
saya evaluasinya hanya ingat-ingat saja jadi tidak perlu untuk mengumpulkan notanya.
Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya,
pasti, jadi saya evaluasi jika hari itu saya boros, membeli barang yang ternyata setelah dibeli saya pikir tidak berguna
dan sedikit menyesal, saya akan mengurangi konsumsi saya hari berikutnya agar saya bisa menukar uang saku yang
sudah saya pakai untuk membeli barang tersebut, agar bisa dimasukkan dalam celengan rumah.
Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? mayoritas berhasil, tapi kadang tidak.
Tidak berhasilsaya menindak lanjuti evaluasi saya seperti ini, sebenarnya sudah sadar kalau saya harusnya tidak
membeli barang tertentu, tapi karena manusia jadi tidak luput untuk bersifat boros, jadi ya kadang masih mengulangi
kesalahan tersebut. Ada juga yang membuat saya tidak bisa menghindari kesalahan berperilaku boros, yakni ketika
kumpul dengan teman, yang mengajak untuk makan atau keluar, tidak mungkin saya tidak makan, ketika temanteman saya makan. Nha itu kadang jatuhnya diluar anggaran untuk akun biaya lain-lain.
Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Pasti,
karena awalnya saya bukan tipe orang yang seperti ini, kembali lagi pada awal tadi, pembelajaran akuntansi selama
ini yang dialami saya sudah membentuk karakter saya secara tidak langsung untuk menerapkan teori akuntansi
beberapa dalam kehidupan saya. Salah satunya evaluasi keuangan ini, karena sesuai dengan apa yang diajarkan
akuntansi bahwa ketika kita melakukan evaluasi uang yang terpakai bisa terlacak, benar-benar untuk membeli barang
atau justru hilang.
88
Lampiran 3.
DATA REDUCTION
Hasil Wawancara
Sub Tema
Sumber Uang Mahasiswa
Uang saku saya diberikan harian sebesar Rp 15.000,- , hanya itu yang saya
Nominal uang saku
gunakan untuk memenuhi kebutuha sehari-hari saya. ( AA-PMS )
Saya kuliah saja, tidak memiliki pendapatan diluar uang saku saya. ( AA-PMS )
T idak memiliki
pekerjaan sampingan
Uang saku saya kalau ada acara kampus Rp 900.000,- kalau tidak ada Rp 800.000,Nominal uang saku
, itu diberikan setiap bulan. ( RD-PMS )
T idak ada, saya tidak bekerja sampingan selain berkuliah.( RD-PMS )
T idak memiliki
pekerjaan sampingan
Kadang bulanan kadang juga dua mingguan, kalau bulanan itu saya Rp 600.000,Nominal uang saku
kalau dua mingguan ya Rp 300.000,- ( YA-PMS )
T idak punya, saya hanya mendapatkan uang saku saja.( YA-PMS )
T idak memiliki
pekerjaan sampingan
Setiap satu minggu sekali dengan jumlah Rp 100.000,- ( T C-PKT )
Nominal uang saku
T idak memiliki
Saya tidak punya pekerjaan sampingan,uang saya hanya berasal dari uang saku saja
pekerjaan sampingan
. ( T C-PKT )
Satu minggu sekali,biasanya Rp 500.000,- ( AB-PKT )
Nominal uang saku
T idak memiliki
Dulu sekali punya, tapi hanya sebentar dan sudah 3 tahun ini saya hanya
pekerjaan sampingan
mengandalkan uang saku saja. ( AB-PKT )
Dikirimnya satu bulan sekali, dan itu Rp 1.200.000,- untuk memenuhi semua
Nominal uang saku
kebutuhan saya. ( NM-PKT )
T idak memiliki
T idak, jadi uang saku saya hanya dari orang tua saja, tidak punya uang penghasilan
pekerjaan sampingan
sendiri. ( NM-PKT )
Karena saya kos, jadi orang tua saya mengirim uang saku untuk satu bulan Rp
Nominal uang saku
800.000,- ( NV-IPS )
T idak memiliki
Penghasilan sendiri saya tidak punya, uang saya ya uang saku yang diberi orang tua
pekerjaan sampingan
saya. ( NV-IPS )
Uang saku saya itu diberikan setiap awal minggu, sebesar Rp 100.000,- ( IK-IPS )
Nominal uang saku
T idak memiliki
T idak, saya hanya punya uang saku saja, dan saya juga tidak bekerja jadi tidak
pekerjaan sampingan
punya penghasilan sendiri. ( IK-IPS )
T idak memiliki uang
T idak, saya sudah bekerja sendiri ya saya penuhi kebutuhan saya tanpa meminta
saku
uang orang tua saya. ( BW-IPS )
Saya bekerja di bidang event organizer di Salatiga dengan pendapatan Rp Nominal penghasilan
1.200.000,- ( BW-IPS )
sendiri
Saya diberi uang saku Rp 100.000,- setiap minggunya. ( DT -AKT )
Nominal uang saku
T idak, uang saya ya hanya uang saku per minggu, tidak punya pendapatan sendiri.
T idak memiliki
( DT -AKT )
pekerjaan sampingan
Uang saku diberikan bulanan, jumlahnya Rp 500.000,- ( IG-AKT )
Nominal uang saku
Jadi uang pendapatan laba usaha saya itu sebenarnya penghasilan per kubik sekali
Nominal penghasilan
kirim itu sekitar Rp 400.000,- jika saya rata-rata setiap bulannya dapat Rp
sendiri
3.000.000,- ( IG-AKT )
89
Dalam satu minggu saya mendapatkan Rp 100.000,- dari orang tua saya. ( SV- Nominal uang saku
AKT )
Sama, saya tidak mengatur uang pendapatan sebagai guru les saya Rp 100.000,per bulan secara rinci, biasanya saya simpan atau gunakan untuk membeli Nominal penghasilan
kebutuhan perempuan seperti baju, tas, make up, dll. Lagi pula dapatnya kan per
sendiri
bulan juga, jadi jangka waktu jauh berbeda dengan uang saku saya. (SV-AKT )
Diberikan harian, satu hari itu Rp 15.00,- ( SA-AKT )
Saya tidak punya usaha atau pekerjaan diluar jam kuliah.( SA-AKT )
Rp 400.000,- setiap bulannya. ( HP-AKT )
Nominal uang saku
T idak memiliki
pekerjaan sampingan
Nominal uang saku
Setiap unitnya saya minimal mengambil untung Rp 25.000 paling besar Rp
Nominal penghasilan
75.000,-. T api kalau dirata-rata setiap bulan itu sampai sekarang Rp 375.000,- (
sendiri
HP-AKT )
Setiap bulan saya dikirim via AT M Rp 1.300.000,- ( BB-AKT )
Nominal uang saku
T idak, saya tidak punya pekerjaan sampingan, jadi uang saya hanya uang saku T idak memiliki
pekerjaan sampingan
saja. ( BB-AKT )
Setiap minggu saya diberikan uang saku Rp 50.000,- ( PS-AKT )
Nominal uang saku
Saya tidak punya uang penghasilan sendiri. ( PS-AKT )
Jadi uang saku orang tua saya diberikan bulanan Rp 350.000,- tapi saya kan juga
punya usaha pulsa yang setiap bulannya sekitar Rp 200.000,- untuk laba saya. (
AL-AKT )
Saya dapat uang saku dari hasil berjualan jajanan yang saya titipkan pada koperasi
kampus, jadi saya tidak minta sedikitpun untuk uang saku saya kepada orang tua
saya. ( IP-AKT )
Setiap hari laba saya Rp 25.000,- sampai Rp 30.000,- ( IP-AKT )
T idak memiliki
pekerjaan sampingan
Nominal uang saku
dan uang penghasilan
T idak memilki uang
saku
Nominal penghasilan
sendiri
Pengalokasian keuangan mahasiswa
Orang tua saya justru yang sudah mengajari saya dari kecil, dari saya SD untuk
merencanakan dan mengatur uang saku saya. Jadi karakter saya untuk seperti ini
Latar belakang
terbentuk jauh sebelum saya mengenal akuntansi. Kebiasaan ini masih berlaku
pengalokasian
sampai sekarang, padahal saya sudah tidak mengambil mata kuliah akuntansi, jadi
keuangan
menurut saya tidak ada pengaruhnya. ( AA-PMS )
Alokasi kebutuhan dalam sehari itu biasanya untuk jajan / makan Rp 5.000,- atau
Alokasi kebutuhan
Rp 10.000,- untuk mengisi pulsa HP tapi tidak setiap hari. ( AA-PMS )
pribadi
Kalau kebutuhan kuliah seperti fc, print, pembelian peralatan kuliah, parkir sepeda
Alokasi kebutuhan
motor, atau kebutuhan tak terduga lainnya saya menganggarkan Rp 5.000,kuliah
terakhir dari uang saku saya. ( AA-PMS )
Setiap saya mendapatkan uang Saku Rp 15.000,- selalu saya ambil Rp 5.000,untuk saya masukkan dalam sisi dompet yang berbeda, yang kiranya tidak mudah
terlihat oleh saya ketika berbelanja. T abungan ini sifatnya sementara, jadi saya
Alokasi simpanan
tumpuk terus setiap harinya, kemudian dalam satu minggu nanti saya ambil Rp
15.000,- s/d Rp 20.000,- tergantung kebutuhannya untuk membeli bensin sepeda
motor saya sendiri. ( AA-PMS )
Kalau uang tabungan kan tadi saya benar-benar simpan sendiri, tapi kalau Rp
Penempatan uang
10.000,- dari uang saku saya tetap jadikan satu tempat, tidak benar-benar saya
teralokasi
sendirikan. ( AA-PMS )
Saya mengatur keuangan saya pun hanya untuk kebutuhan rutin, lainnya tidak
saya atur atau rencanakan pada awal bulan. Dan itupun saya tidak berdasarkan
Latar belakang
pembelajaran akuntansi, karena mayoritas menurut saya saya tidak melakukan
pengalokasian
pengaturan, dan memang saya diajarkan orang tua untuk mengutamakan
keuangan
kebutuhan yang paling penting. Jadi saya juga mengatur uang untuk kebutuhan
yang penting dan rutin saja. (RD-PMS)
90
Sebenarnya makan besar itu saya makan dikontrakan, karena dikontrakan saya
tinggal dengan budhe dan adik kandung saya, jadi untuk kebutuhan makan seharihari orang tua mempercayakannya kepada budhe saya. Saya tidak memikirkan
keperluan itu, namun ketika saya pergi dengan teman, sedang dikampus dalam
waktu yang lama, atau dalam acara tertentu saya makan diluar dengan uang saku
tersebut. Tidak saya batasi pula jumlahnya, karena sifatnya tidak bisa diramalkan.
( RD-PMS )
Membeli baju, minyak wangi, gell rambut, dll saya belanja sendiri, tapi jika
kebutuhan sabun mandi, shampo itu tidak saya penuhi karena sudah dibelikan
Alokasi kebutuhan
budhe. Jadi uang saku satu bulan itu untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri.
pribadi
Membeli baju juga sifatnya tidak rutin, hanya jika ada keinginan saja, sama dengan
kebutuhan lainnya. ( RD-PMS )
Membeli pulsa handphone tidak saya batasi setiap bulannya berapa, saya biarkan
mengalir apa adanya, butuh beli pulsa ya saya beli, kalau tidak ya tidak. Jadi
habisnya setiap bulan untuk pulsa juga tidak pasti, dari situ saya memutuskan untuk
tidak
merencanakan
pengeluaran
pulsa HP.jangka
( RD-PMS
)
Karena
saya tidak tentu
pulangpembelian
ke Temanggung
waktunya,
berpergian
hampir setiap hari juga, jadi untuk bensin habisnya setiap minggu tidak pasti, jadi
untuk membatasi pengeluaran bensin pada awal bulan juga tidak bisa saya lakukan.
(RD-PMS)
Alokasi kebutuhan
Untuk modem saya mengisi pulsa langganan internet setiap bulan seharga Rp
kuliah
52.000,- . (RD-PMS)
Jadi jika saya ada kegiatan kampus seperti workshop, seminar, kujungan study, dll
saya meminta uang saku bulanan Rp 900.000,- tapi jika dalam bulan tersebut tidak
ada kegiatan yang harus dibayar uang saku yang saya terima per bulannya Rp
800.000,- (RD-PMS )
Kebutuhan perkuliahan biasanya fotocopy, membeli buku, membeli peralatanperalatan kecil, print, dll karena sifatnya tidak terduga dan tidak dapat
direncanakan jadi saya tidak merencanakan jumlah tertentu pada awal bulan untuk
kebutuhan perkuliahan. ( RD-PMS )
Saya suka olah raga futsal , sebenarnya rutin setiap minggu satu kali, tapi saya
tidak menganggarkan uang untuk itu karena uang yang dibutuhkan untuk
membayar berbeda-beda jumlahnya. ( RD-PMS )
Alokasi kebutuhan
sosial
Banyak kebutuhan mendadak diluar yang saya sebutkan tadi, seringnya kebutuhan
sosial, menjenguk, menyumbang, jika berpergian luar kota, dll. Tidak bisa
diramalkan kapan saja itu dibutuhkan, malas untuk saya rencanakan. ( RD-PMS )
Ada tabungan Rp 200.000,- setiap bulan, jadi saya ditransfer untuk uang saku saya,
semisal dalam bulan ini karena tidak ada kegiatan kampus saya dikirim Rp
Alokasi simpanan
800.000,- saya ambil cash Rp 600.000,- untuk memenuhi semua kebutuhan saya.
Sisanya saya tinggal di ATM untuk simpanan saya. (RD-PMS)
Untuk kebutuhan yang rutin saya anggarkan saya langsung bayarkan, pulsa
internet, service motor, pembayaran kegiatan kampus jika ada. Dan untuk sisanya
Penempatan uang
saya tidak merencanakan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi, semuanya saya
teralokasi
biarkan mengalir begitu saja, tanpa ada pemisahan uang sesuai kebutuhannya,
uangnya juga saya jadikan satu. ( RD-PMS )
Saya mengatur keuangan demikian rupa karena saya merasa punya tanggung jawab
Latar belakang
secara tidak langsung dari orang tua saya, selain itu saya atur demikian agar saya
pengalokasian
itu tidak meminta uang tambahan lebih kepada orang tua. (YA-PMS)
keuangan
91
Setiap minggu saya menganggarkan bensin Rp 20.000,- , jadi kalau uang sakunya
per dua minggu bensin saya anggarkan Rp 40.000,- kalau bulanan ya Rp 80.000,- .
T api kalau terkadang ada keperluan luar kota mendadak, bila melebihi anggaran
per minggunya saya menggunkan uang jaga-jaga saya. ( YA-PMS )
Kalau servis motor saya lakukan setiap bulan, ketika saya pulang kerumah orang
tua saya, dan pembayarannya patungan, saya memiliki uang sekian nanti Alokasi kebutuhan
ditambahi orang tua saya. Jumlah uang yang saya anggarkan untuk servis motor
pribadi
tidak pasti, terkadang kalau sekiranya masih punya sisa uang lumayan berdasarkan
perencanaan awal saya patungannya lebih besar, kalau tinggal sedikit biar orang
tua saya yang lebih banyak. ( YA-PMS )
Makan setiap minggunya saya anggarkan Rp 75.000,- saya makannya juga tidak
teratur, tidak pasti satu hari 3 X. Pokoknya bagaimana caranya uang makan itu
RP 75.000,- ( YA-PMS )
Setelah saya membuat perencanaan pengeluaran dalam setiap periode, dengan
jumlah yang saya perkirakan, sisanya saya masukkan dalam rekening tabungan
saya. Jadi jumlahnya tidak selalu sama setiap menabung, karena tergantung
Alokasi simpanan
kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi. Sebisa mungkin juga tabungan ini saya
gunakan hanya ketika benar-benar sudah terdesak. T api saya selama 4 tahun
kuliah baru mengambil uang tabungan baru dua kali saja. ( YA-PMS )
Masih dalam dompet yang sama, kecuali uang tabungan itu langsung saya
tabungkan , atau kalau diberi uangnya secara transfer ya saya tinggal di AT M
Penempatan uang
secukupnya. Kalau uang makan saya sendirikan di sisi dompet yang berbeda, biar
teralokasi
lebih terkontrol kalau makan. Istilahnya uang lainnya boleh boros atau habis tidak
berguna yang penting saya masih ada sisa untuk makan. ( YA-PMS )
Saya mendapatkan akuntansi hanya dasar saja , waktu awal kuliah itu. Jadi saya
Latar belakang
tidak juga begitu memahami tentang akuntansi, dan tidak juga membuat
pengalokasian
pengaturan demikian berdasarkan kuliah akuntansi, saya begini selama saya dari
keuangan
SMA hingga sekarang hanya karena naluri saja, saya kan sudah besar harus bisa
memilih mana yang harus diutamakan dan mana yang tidak. ( T C-PKT )
Pulsa HP reguler saya mengisi Rp 5.000,- untuk satu minggu, untuk paketan BB
saya satu bulan sekali tergantung habisnya kapan, saya langsung isi.Kalau minggu Alokasi kebutuhan
ini butuh mengisi paket BB saya, ya uang pulsa saya anggarkan jadi Rp 52.000,- ,
pribadi
tergantung kebutuhan nya kapan.( T C-PKT )
Keperluan perempuan ; Kalau jumlahnya memungkinkan, saya beli make up, baju,
yang sekiranya cukup uangnya, tapi juga tidak rutin setiap minggu saya beli,
tergantung habisnya kapan kalau make up, kalau baju ya tergantung uangnya
cukup untuk membeli kapan. ( T C-PKT )
Setiap minggu ketika saya mendapatkan uang saku selalu langsung saya belikan
bensin Rp 20.000,- kalau masih ada sisa dan memungkinkan saya hanya mengisi
Rp 15.000,- .Ibu memberi uang saku saya Rp 100.000,- setiap minggunya dengan
persyaratan kebutuhan transportasi saya penuhi sendiri. Jadi ini yang membuat
kebutuhan bensin menjadi kebutuhan utama setiap minggu saya. ( T C-PKT )
Kebutuhan maen ; Kalau keluar dengan teman-teman biasanya makan bareng,
sumbangan teman yang menikah atau lelayu, itu kan tidak bisa diduga kapan dan
butuh uang berapa. ( T C-PKT )
Keperluan kuliah ; foto copy, kalau printer dirumah rusak ya print diluar, membeli
buku tulis, pulpen , pokoknya kalau uang yang diperlukan sedikit saya bayar
sendiri. T api kalau seperti membayar workshop, seminar, pelatihan, service
printer, membeli tinta, kertas, buku karangan, saya meminta uang sendiri kepada
orang
saya
uang
saku.
( Ttadi
C-PKT
)
Untuk tua
pulsa
dandiluar
bensin
yang
pasti
langsung
saya belikan ketika mendapatkan
Alokasi kebutuhan
sosial
Alokasi kebutuhan
kuliah
uang tadi. Biar saya tidak pikiran kalau uangnya tinggal sedikit tapi belum beli
bensin, belum beli pulsa, jadi biar ayem kebutuhan pokok saya sudah terpenuhi di
awal, sisanya mau dihemat, atau di pakai boros terserah, ayem gitu lah. ( T C-PKT
)
Penempatan uang
teralokasi
Kalau dari pembelajaran dari akuntansi selam ini, saya merasa berpengaruh ketika
saya berada di organisasi, ketika saya megolah uang saya sendiri , saya melakukan
perencanaan seperti tadi sifatnya hanya spontan saja, dapet uang ya langsung saya
rencanakan, karena saya menyadari saya tinggal jauh dari orang tua. ( AB-PKT )
Latar belakang
pengalokasian
keuangan
92
Karena saya memakai kendaraan sepeda motor sendiri, saya mengisi bensin setiap
minggunya Rp 20.000,- itu rutin saya lakukan. Karena namanya anak kos, motor
dipinjam teman itu kan susah mau nolak, jadi gak enak kan kalau bilang gak, saya
pakai atau sering nya temen saya yang pakai, tiap minggu saya isi Rp 20.000,- (
AB-PKT )
Saya tidak pernah mencuci baju saya sendiri, selalu saya masukkan laundry untuk Alokasi kebutuhan
pribadi
baju kotor saya setiap minggu. Karena harga laundrynya kiloan, jadi lebih murah,
paling tidak itu rata-rata saya mengeluarkan Rp 20.000,- untuk laundry. ( ABPKT )
Kalau saya hitung-hitung uang makan saya itu bisa sampai Rp 200.000,- setiap
minggunya. Itu saya sendirikan biar tidak tercampur dengan uang main atau
lainnya. ( AB-PKT )
Keperluan kuliah seperti foto copy, print, beli buku, perlengkapan kuliah, itu tida
pasti ada setiap minggunya, kadang juga tidak terduga kan, kadang tiba-tiba hari ini Alokasi kebutuhan
fotocopy, tiba-tiba print, dll jadi saya memilih untuk tidak merencanakan
kuliah
kebutuhan ini dengan nominalnya. ( AB-PKT )
Sisanya saya pakai untuk pegangan, biasanya si untuk beli pulsa, rokok, keperluan
cowok, untuk kalau keluar dengan teman, pacar, biasanya makan diluar atau Alokasi kebutuhan
nongkrong tidak mungkin tidak membeli makanan atau minuman, sumbangan,
lain-lain
main keluar kota, dll. ( AB-PKT )
Uang mingguan Rp 500.000,- menurut saya itu sudah mepet, apa lagi saya punya
pacar. Saya itu cowok, kalau berpergian kan tidak mungkin cewek yang bayarin
makan terus, pasti kan tanggung jawabnya besar cowok. Selain itu setiao minggu
selama tiga bulan belakangan ini saya selalu jalan-jalan luar kota, baik jauh atau
dekat, jadi uangnya mending saya pakai untuk memenuhi kebutuhan itu, dari pada
ditabung ujung-ujungnya juga diambil. ( AB-PKT )
Kalau bensin dan laundry, saya langsung belikan ketika mendapat kiriman uang.
Kalau uang makan saya sendirikan dompet yang kantongnya berbeda dengan uang
sisa.ada
( AB-PKT
)
Ya
sedikit, yang
membuat saya sedikit berpikir untuk menunjukkan meskipun
T idak alokasi
simpanan
Penempatan uang
teralokasi
saya bukan anak akuntansi dan meskipun saya hanya sedikit menerima
Latar belakang
perkuliahan tentang akuntansi, saya ingin menunjukkan bahwa saya juga bisa
pengalokasian
mengatur keuangan saya, yang mungkin kebanyakan dilakukan oleh anak
keuangan
akuntansi. ( NM-PKT )
Saya dikirim uang Rp 1.200.000,- itu termasuk untuk membayar sewa kos per
bulannya Rp 250.00,- ( NM-PKT )
Alokasi kebutuhan
Setiap bulan untuk bensin saya anggarkan Rp 50.000,- karena saya juga jarang
pribadi
menggunakan motor saya, jarak kos dengan kampus juga dekat, seringnya saya
berjalan kaki. ( NM-PKT )
Saya membatasi diri untuk mengeluarkan uang makan setiap harinya Rp 20.000,sehingga dalam satu bulan saya menyisihkan uang makan Rp 600.000,- ( NMPKT )
Setiap bulannya saya anggarkan sebesar Rp50.000,- untuk mengisi pulsa HP
pribadi saya. ( NM-PKT )
Untuk belanja bulanan meliputi kebutuhan mandi, dan keperluan perempuan . Saya
menganggarkan Rp 100.000,- setiap bulannya. ( NM-PKT )
Alokasi kebutuhan
Langganan internet setiap bulan yang paling murah 50 ribu. ( NM-PKT )
kuliah
Jika mendadak harus fotocopy, membeli buku, print, atau kebutuhan kuliah
lainnya, sumbangan mendadak ( pernikahan, lelayu ) , kebutuhan main saya
Alokasi kebutuhan
menggunakan sisa dari seluruh pemenuhan kebutuhan tadi. Jika dalam satu
lain-lain
kebutuhan dirasa tidak sampai batas maksimal saya masukkan sisanya sebagai uang
pegangan pemenuhan kebutuhan tidak terduga saya. ( NM-PKT )
Ketika saya mendapatkan transferan uang saku bulanan saya, saya mengambil
uang yang sekiranya jumlahnya cukup untuk membayar yang harus dibayar,
misalnya saya langsung membayar sewa kos, pulsa HP dan internet, belanja Penempatan uang
bulanan, sisanya uang untuk kebutuhan tidak terduga dan uang makan saya simpan
teralokasi
tetap dalam AT M, dan saya ambil jika saya membutuhkan saja. Jadi uang cash
saya terbatas, agar tidak boros. ( NM-PKT )
93
Awalnya diberi nasehat orang tua saya mbak, agar saya lebih disiplin dalam
menggunakan uang, pada akhirnya saya sedikit teringat dengan pembelajaran
akuntansi kalau uang itu memang harus disendiri-sendirikan. ( NV-IPS )
Sisa dari Rp 700.000,- itu untuk memenuhi semua kebutuhan saya termasuk
membayar sewa kos Rp 250.000,- setiap bulannya. Baru sisanya saya gunakan
untuk keperluan pribadi lainnya. ( NV-IPS )
Saya selalu menyediakan uang untuk service motor setiap bulannya Rp 75.000,karena saya rutin setiap bulan, jadi kerusakan yang ada pada motor juga hanya
sedikit-sedikit setiap bulannya, saya rasa Rp 75.000,- cukup, dan pada
kenyataannya memang selalu berkisar dalam nominal tersebut. ( NV-IPS )
Untuk bensin karena hampir setiap minggu saya pulang kerumah orang tua saya,
setiap mau kembali ke Salatiga saya sudah dibelikan bensin full oleh orang tua
saya. Biasanya saya menambahkan Rp 10.000,- setiap minggunya, jadi Rp 40.000,setiap bulannya. (NV-IPS )
Saya biasanya paketan BBM setiap bulan itu Rp 25.000,- ya itu yang saya
alokasikan setiap bulannya mbak. ( NV-IPS )
Uang makan / jajan sehari-hari saya batasi setiap minggunya Rp 100.000,-, jadi
setiap bulannya Rp 400.000,- ( NV-IPS )
saya ambil dari uang jajan kalau hanya sebatas fotocopy, print, atau ayng kecilkecil. T api kalau sudah membutuhkan biaya yang lumayan saya ambil dari
tabungan. ( NV-IPS )
Saya diberi uang saku bulanan itu setiap bulan dengan ditransfer orang tua saya.
Ketika sudah ditransfer saya hanya mengambil Rp 700.000,-, yang Rp100.000
saya sisakan sebagai saldo tabungan saya di rekening saya. Setiap bulan selalu saya
sisakan Rp 100.000,- dalam AT M saya mbak. ( NV-IPS )
O sampai benar-benar saya pisahkan tempatnya mbak, jadi uang untuk bensin itu
saya simpan dibawah taplak meja, uang jajan itu saya simpan dibawah baju dalam
lemari saya, pokoknya saya simpen dalam tempat yang beda-beda. Kalau uang
bayar sewa kos begitu dapat uang bulanan langsung saya belanjakan, kalau lainnya
saya sendirikan benar-benar. ( NV-IPS )
Ada sedikit yang saya ambil dari pembelajaran akuntansi untuk saya terapkan,
yang paling saya contoh adalah pengaturan keuangan sesuai kebutuhan. Meskipun
SKS perkuliahan akuntansi hanya sedikit, saya mencoba mengaplikasikannya
untuk kehidupan saya. ( IK-IPS )
Setiap minggu itu saya batasi pulsa HP pribadi saya itu habisnya Rp 30.000,mbak, jarang juga kalau misalnya lebih dari itu. Karena saya paketan BB dan
sisanya untuk berjaga-jaga mbak. Untuk pulsa juga saya langsung mengisikan saldo
ketika saya mendapatkan uang saku mingguan saya. ( IK-IPS )
Saya bawa kendaraan sepeda motor sendiri untuk transportasi saya, jatah uang
bensin setiap minggunya saya anggarkan Rp 20.000,- T api kalau saya mau pergi
keluar kota, saya menambahkan bensin sendiri diluar anggaran setiap minggunya.
Untuk jumlahnya tergantung perginya kemana dulu gitu mbak. ( IK-IPS )
Karena saya masih tinggal satu rumah dengan orang tua saya jadi untuk makan
seringnya saya makan dirumah, kalau makan diluar kalau jadwal kuliahnya padat
dan janjian keluar dengan teman. Kembali lagi , itu sifatnya tidak bisa dipastikan
dan tidak rutin jadi saya tidak mengalokasikan untuk hal ini. Saya memenuhi
kebutuhan jajan sama seperti keutuhan kuliah dengan menggunakan uang sisa
pemenuhan kebutuhan rutin yang tadi saya sebutkan mbak. (IK-IPS)
Karena kebutuhannya yang bermacam-macam dan tidak bisa diperkirakan jadi
saya tidak menetapkan jumlah untuk perencanaan saya. Sisa dari membeli pulsa
dan bensin itu Rp 50.000,- jadi untuk memenuhi kebutuhan kuliah seperti
fotocopy, print, membayar acara kampus, membeli perlengkapan kuliah saya
menggunakan uang sisa dari kedua kebuuhan rutin tadi. ( IK-IPS )
Semuanya saya jadikan satu tempat. Uangnya juga Cuma sedikit kenapa pakai
disendiri-sendirikan tempat penyimpanannya, sepertinya dengan uang saku segitu
ditambah lagi hanya uang saku saya sendiri kayanya gak perlu mbak, terlalu sedikit
nominal.
Ya sedikit (IK-IPS)
saya mencontoh dalam akuntansi, kalau uang harus ditentukan untuk
memenuhi kebutuhan apa saja. Sedikit pula yang saya terapkan, karena saya
memilih yang pas untuk diterapkan yang seperti apa, yang tidak saya tidak
terapkan, mungkin melihat uangnya hanya sedikit, dan pertanggung jawabannya.
(BW-IPS)
Latar belakang
pengalokasian
keuangan
Alokasi kebutuhan
pribadi
Alokasi kebutuhan
kuliah
Alokasi simpanan
Penempatan uang
teralokasi
Latar belakang
pengalokasian
keuangan
Alokasi kebutuhan
pribadi
Alokasi kebutuhan
kuliah
Penempatan uang
teralokasi
Latar belakang
pengalokasian
keuangan
94
Saya membatasi untuk pembelian pulsa HP maximal Rp 45.000,- setiap bulannya,
dengan rincian Rp saldo Rp 10.000,- setiap minggunya. ( BW-IPS )
Paling kebutuhan rutin setiap bulannya bergantian antara gell dengan parfum, kalo
bulan ini membeli parfum bulan depan membeli gell, jadi saya hanya Alokasi kebutuhan
menganggarkan Rp 25.000,- ( BW-IPS )
pribadi
Saya bekerja sambil kuliah, jadi setiap hari saya ada diluar rumah, saya
menganggarkan untuk makan besar setiap siangnya maksimal Rp 10.000,- untuk
saya sendiri. T api biasanya kalau ada acara tertentu, kumpul dengan teman atau
lainnya realisasinya jadi lebih dari Rp 10.000,-. ( BW-IPS )
Semua sisa uang untuk memenuhi kebutuhan diatas, saya gunakan untuk berjagaAlokasi kebutuhan
jaga. Biasanya untuk memenuhi kebutuhan iuran, sumbangan, kebutuhan
lain-lain
perkuliahan, dll. ( BW-IPS )
Saya mengambil Rp 700.000,- perbulan untuk saya tabungkan dalam rekening
tabungan dan tidak saya ambil sedikipun untuk kebutuhan yang tidak penting. Saya
biasanya menggunakan uang tabungan saya jika saya harus membayar angsuran Alokasi simpanan
kredit laptop, dulu kredit motor juga, service motor. Biar saya dibatasi jumlah Rp
500.000,- maksimal untuk konsumsi pribadi saya. (BW-IPS )
T idak juga si, saya masih menyimpan uang Rp 500.000,- tetap dalam uang cash Penempatan uang
teralokasi
dan dalam satu dompet tidak benar-benar saya sendiri-sendirikan. ( BW-IPS)
Bisa dibilang seperti itu, ada pengaruh dari pembelajaran akuntansi selama ini,
selain itu saya memang suka dengan hal yang terencana. Ini diajarkan oleh bapak
Latar belakang
saya, saya melihat sendiri kalau bapak saya mencatat dengan rinci setiap
pengalokasian
pengeluarannya. Jadi saya seperti secara tidak langsung juga diajarkan oleh bapak
keuangan
saya. (DT -AKT )
Saya diberikan uang saku orang tua saya Rp 100.000,- dengan tanggung jawab Alokasi kebutuhan
membeli bensin untuk kendaraan saya sendiri. ( DT -AKT )
pribadi
Biaya lain-lain atau cadangan ini fungsinya untuk saya bisa memenuhi kebutuhan
yang sifantya tidak terencana, baik kebutuhan sosial dan kebutuhan kuliah. Alokasi kebutuhan
Misalkan saja fotocopy, membeli masker, jajan , makan diluar rumah, pulsa, dll. ( kuliah dan Pribadi
DT -AKT )
Sisa dari uang untuk memenuhi dua kebutuhan diatas, saya simpan uang namun
tidak ditabung, untuk saya akumulasikan setiap minggunya,kemudian bisa saya
Alokasi simpanan
gunakan untuk membeli sesuatu ( DT -AKT )
untuk uang bensin, biasanya saya langsung membelanjakannya ketika
mendapatkan uang saku, agar dalam keadaan apapun bensin sudah terpenuhi. Kalau
biaya lain-lain saya tidak menentukan jumlah nominalnya, sisa dari membeli
Penempatan uang
bensin ya itu yang saya gunakan untuk memenuhi biaya lain-lain, baru sisanya
teralokasi
setelah memenuhi biaya lain-lain dalam satu minggu saya simpan dalam tempat
penyimpanan yang berbeda dengan uang saku saya. ( DT -AKT )
Kalau saya sudah rencanakan sedemikian rupa dengan nominal maksimal masingLatar belakang
masing kebutuhan, ketika saya bersama teman-teman saya berpergian, atau makan
pengalokasian
bersama, saya membatasi pengeluaran saya malah saya dicap pelit, jadi saya
keuangan
memilih untuk semuanya berjalan tidak dengan rencana saja. ( IG-AKT )
Kalau dalam bulan tertentu saya memiliki rencana untuk berpergian keluar
Alokasi kebutuhan
kota,liburan, saya mengambil uang dari uang laba usaha secukupnya, baru sisanya
sosial
saya berikan semua kepada ibu saya. ( IG-AKT )
Saat jatuh tempo pembayaran kuliah, orang tua saya masih belum punya uang saya
Alokasi kebutuha
membayar uang kuliah saya dengan laba usaha saya sendiri, sisanya kembali lagi
pribadi
saya berikan kepada ibu saya. ( IG-AKT )
Saya juga tidak pernah menyendirikan antara uang saku bulanan dengan uang laba
usaha saya, tapi kalau uang saku bulanan saya pegang cash semua, saya ambil
T idak ada
ketika saya memerlukannya saja, sisanya saya simpan di bawah bantal dirumah.
pengalokasian uang
Kalau semisal hari ini saya punya kepentingan yang mengharuskan saya berangkat
saku
ke Salatiga untuk bimbingan, ya saya ambil Rp 50.000,- , sisanya saya tinggal
dirumah temanggung. (IG-AKT )
95
Saya tidak menabung, karena uang yang saya berikan kepada orang tua sudah
merupakan tabungan saya, karena saya tidak mau terlalu merepotkan orang tua
saya berusaha memberikan uang sebisa mungkin kepada orang tua saya untuk
membantu memperingan dalam memenuhi kebutuhan saya dan adik saya.
Kalaupun sisa kan bisa digunakan orang tua saya, kalau saya tabung, ada sisanya
dari pemenuhan kebutuhan saya sisanya malah menarik saya untuk
menggunakannya untuk hal-hal yang mungkin tidak dibutuhkan. ( IG-AKT )
T idak ada
pengalokasian
simpanan
Dulu waktu awal-awal kuliah saya pernah seperti itu, bahkan sampai mencatat
setiap pendapatan sampai pengeluaran saya dalam satu buku dengan rapi, akan
Latar belakang
tetapi semakin kesini, jam ngajar saya, jam kuliah, bahkan dulu sempat ada PPL,
pengalokasian
sekarang skripsi saya jadi lebih malas, karena saya tahu ketika saya melakukan hal
keuangan
itu prosesnya panjang, harus teliti, dan ribet. Semakin banyak kesibukan saya,
semakin saya malas untuk melakukan keribetan dalam keuangan saya. ( SV-AKT )
Sama, saya tidak mengatur uang pendapatan sebagai guru les saya secara rinci,
biasanya saya simpan atau gunakan untuk membeli kebutuhan perempuan seperti Alokasi kebutuhan
baju, tas, make up, dll. Lagi pula dapatnya kan per bulan juga, jadi jangka waktu
pribadi
jauh berbeda dengan uang saku saya. ( SV-AKT )
Saya tidak memisah-misahkan uang yang saya dapatkan. Karena begitu saya
mendapatkan uang saku Rp 100.000,- setiap minggunya saya langsung Alokasi kebutuhan
menggunakannya sebagai uang saldo atau modal menjual pulsa. Nanti hasil
investasi
penjualan
setiap
harinya
yang
saya
gunakan
sebagai
uang
saku
saya.(
SV-AKT
)
Dari seluruh perencanaan kebutuhan pokok dan untuk tabungan, sisanya saya
gunakan untuk pegangan secara tunai. Pegangan ini sifatnya untuk memenuhi
kebutuhan yang mendadak dan tidak dapat dipastikan. Seperti kebutuhan kuliah
fotocopy, beli buku, pulsa HP, Print, kebutuhan sosial seperti sumbangan Alokasi kebutuhan
mendadak, pergi bersama teman-teman, dll. Selain itu uang pegangan cash ini saya kuliah dan Pribadi
gunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sudah direncanakan ketika
direalisasikan ternyata uangnya kurang. ( SV-AKT )
Masih dalam dompet yang sama, kecuali uang tabungan itu langsung saya
tabungkan. Kalau uang makan saya sendirikan di sisi dompet yang berbeda, biar
lebih terkontrol kalau makan. Istilahnya uang lainnya boleh boros atau habis tidak
berguna yang penting saya masih ada sisa untuk makan. (SV-AKT )
Ketika saya memisahkan uang sesuai kebutuhan itu inisiatif saya sendiri, malah
kadang saya tidak kepikiran kalau hal yang saya lakukan ini sama seperti dalam
akuntansi suatu perusahaan atau organisasi. ( SA-AKT )
Penempatan uang
teralokasi
Latar belakang
pengalokasian
keuangan
Kalau pulsa saya kan gak setiap hari isi, tergantung habisnya. T api biasanya saya
sekali isis pulsa saldo 5.000 bisa untuk dua sampai tiga hari. ( SA-AKT )
Alokasi kebutuhan
pribadi
Setiap hari si jajan mbak, tapi jumlah nya tidak sama, kalau misal nya hari Jum’at
harus membeli pulsa, ya berarti sisanya untuk jajan. Baru dua hari kedepan uang
RP 15.000,- itu untuk jajan. ( SA-AKT )
Sisa uang saya simpan untuk uang tambahan memenuhi kebutuhan besok nya.
Untuk jaga-jaga mbak, jadi kalau ada kebutuhan mendadak, atau kalau keluar
makan dengan teman yang habis lebih dari Rp 15.000 kan bisa digunakan. ( SAAKT )
Hanya ada dua kebutuhan yang saya punya, jadi kalau dalam satu hari tersebut saya
harus membeli pulsa, uang untuk bayar pulsa saya taruh di kantong dompet sisi
yang berbeda dengan uang untuk saya jajan. Ini mudah karena kebutuhannya hanya
itu. (SA-AKT )
Ketika saya membuat perkiraan awal periode itu merupakan pengaruh dari
pembelajaran akuntansi, dna ketika kebutuhan yang saya buat perkiraannya itu
kebutuhan rutin. Ketika saya membuat perkiraan kebutuhan tidak rutin (
nominalnya tidak bisa ditetapkan ) saya tidak bisa mengaplikasikan pembelajaran
akuntansi didalamnya. ( BB-AKT )
Alokasi simpanan
Penempatan uang
teralokasi
Latar belakang
pengalokasian
keuangan
96
Uang Rp 1.300.000,- itu sudah termasuk uang sewa kos sebesar Rp 275.000,-. (
BB-AKT )
Saya pakai kendaraan roda dua, tapi jarang saya gunakan mbak, karena kos saya
sama kampus itu dekat sekali. Jadi lebih sering jalan kaki. ( BB-AKT )
Saya menganggarkan setiap harinya untuk makan itu maximal Rp 25.000,- ( BBAKT )
Kalau service motor saya lakukan 3 bulan sekali , dan nominalnya pun tidak bisa
dipastikan, tergantung kerusakan setelah diperiksa oleh bengkel nanti. ( BB-AKT Alokasi kebutuhan
pribadi
)
Untuk pulsa HP saya tidak pernah membatasi mbak, karena pulsa HP itu wajib
harus terpenuhi, jadi kalau saya batasi nanti takutnya kalau nominal yang
seharusnya sudah habis, tapi jangka waktunya belum satu bulan, akan mengganggu
kebutuhan sosialisasi saya. ( BB-AKT )
Belanja bulanan nominalnya juga sama tidak bisa saya pastikan pada awal
perencanaan, jangka pembelanjaanny pun tidak rutin satu bulan sekali, ketika ada
keperluan yang habis ya dibeli. ( BB-AKT )
Alokasi kebutuhan
Kebutuhan tidak rutin (BB-AKT )
lain-lain
Saya setiap bulannya menerima uang langsung saya belikan untuk berbagai macam
kebutuhan. Agar uangnya tidak keburu terpakai kebutuhan yang bukan kebutuhan Penempatan uang
utama lainnya. Untuk sisanya, saya menyimpan uang tersebut pada satu tempat /
teralokasi
dompet, tidak saya pisahkan satu-satu. ( BB-AKT )
Jika itu dilakukan memang membantu kita untuk mempertanggungjawabkan
keuangan yang kita olah. Dan saya juga tau itu ribet, prosesnya lama, sangat rinci
Latar belakang
dan ini hanya keuangan pribadi saya, jumlahnya pun Cuma sedikit, orang tua juga
pengalokasian
tidak menuntut pertanggung jawaban keuangan saya, jadi saya tidak tertarik dan
keuangan
malas untuk mengaplikasikan proses akuntansi dalam pengelolaan keuangan
pribadi saya. ( HP-AKT )
Saya tidak pernah merencanakan bulan ini uang saya untuk membeli barang apa
saja, apa lagi memisah-misahkan uang saya. Karena menurut saya kebutuhan saya
T idak ada
setiap bulannya itu idak menentu, tidak pasti jadi malas saya buat memisahpengalokasian uang
misahkan. Kalau pun nanti saya pisah-pisahkan pasti kalau sudah realisasi pasti
saku & uang
tetap semrawut. Lagi pula jumlah uangnya masih sedikit, belum terlalu besar jadi
pendapatan
ya belum butuh perencanaan yang wah . ( HP-AKT )
Semua uang saya saya masukkan dalam rekening, baru ketika saya
Penempatan uang
membutuhkannya saya mengambil seperlunya, kalau habis ya nanti ambil lagi. (
teralokasi
HP-AKT )
T idak
T idak ada uang tabungan, rekening saya hanya untuk transaksi transfer uang saku
mengalokasikan
bulanan orang tua saya, dan dompet elektronik saya. ( HP-AKT )
simpanan
Sebenarnya ada pengaruhnya mbak, secara saya tidak sadari ya mbak. T api secara
Latar belakang
lengkapnya proses pengorganisasian keuangan saya ini tidak selengkap dengan
pengalokasian
yang seharusnya, mungkin dicatat, karena menurut saya ini uangnya masih sedikit
keuangan
dan diingat-ingat saja sudah cukup, sudah sama seperti mencatatnya. ( PS-AKT )
Bensin itu biasanya satu minggu saya anggarkan Rp 30.000,- mbak. Karena saya
laju jadi kebutuhan bensin lebih banyak. ( PS-AKT )
Alokasi kebutuhan
Saya menganggarkan uang pulsa itu Rp 7.000,- , cukup untuk saldo pulsa Rp
pribadi
5.000,- karena saya selalu paketkan pulsa saya jadi lebih hemat, bisa untuk satu
minggu mbak. ( PS-AKT )
Untuk biaya lain-lain ini saya gunakan setiap hari dalam satu minggu. Kebutuhankebutuhan yang biasanya saya tidak anggarkan sendiri saya masukkan dalam akun
biaya lain-lain ini, misalnya kebutuhan Print, Foto copy, Jajan, Pulsa, dll. Saya
lakukan demikian karena kebutuhan-kebutuhan ini tidak rutin timbulnya, jumlah Alokasi kebutuhan
nominal yang diperlukan juga tidak tetap, jadi susah untuk dianggarkan. Akun
lain-lain
biaya lain-lain ini nominalnya, sisa dari pemenuhan kebutuhan bensin dan pulsa,
karena bensin dan pulsa kebutuhan yang wajib dipenuhi, jadi kedua akun tersebut
saya prioritaskan. ( PS-AKT )
97
Kalau saya itu begitu dapet uang, saya langsung belikan bensin dan pulsa nya mbak.
Penempatan uang
Cuma kalau bensin kan fullnya Rp 20.000,- , jadi Rp 10.000,-nya saya simpan di
teralokasi
dompet tapi tidak jadi satu dengan uang sisa saya mbak. ( PS-AKT )
Saya tidak pernah mengalokasikan uang saya ke akun-akun yang berbeda, atau
merencanakan pengeluaran-pengeluaran saya setiap bulannya. Kebutuhan saya
sebagai mahasiswa sampai saat ini masih tidak tentu mbak, dan saya juga masih
T idak ada
tinggal dengan orang tua saya jadi untuk kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi
pengalokasian uang
sendiri, saya bisa minta langsung dengan orang tua saya. Jadi pola belanja saya
saku
tidak teratur mbak, kalo butuh ya beli, dijalan lihat apa ya dibeli gitu mbak. Selain
itu, kalau misalnya saya atur, sepertinya tidak akan berjalan sesuai rencana. (ALAKT )
Saya masih merasa uang saya ini masih sedikit nominalnya, jadi saya merasa masih
belum perlu untuk melakukan hal itu. Dan saya pun belum tertarik untuk
mengaplikasikannya dalam keuangan pribadi saya, tapi jika saya berada dalam
organisasi pastinya saya akan melakukan hal tersebut. ( AL-AKT )
Orang tua hanya memberi nasihat untuk tidak terlalu boros, akan tetapi itu pun
jarang, karena saya juga jarang untuk meminta uang diluar uang saku karena setiap
ada kekurangan saya penuhi dengan uang laba pulsa. ( AL-AKT )
T idak alokasi
Saya tidak pernah menabungkan uang saya, karena dulu pernah saya mencoba
simpanan
menabung tapi belum sempat bertambah sudah habis saldo tabungan saya. Jadi saya
memutuskan untuk tidak punya uang tabungan, nanti saja kalau sudah kerja. ( ALAKT )
Secara tidak langgung saya belajar akuntansi terus, dan sebenarnya hal itu telah
membentuk karakter saya untuk bertindak seperti ini, mungkin menurut saya,
kalau saya bukan konsentrasi akuntansi belum tentu saya bisa berkarakter pelit
dengan diri saya sendiri seperti saat ini. ( IP-AKT )
Latar belakang
Saya mendapatkan uang saku dari hasil saya jualan jajan di koperasi praktek PE
pengalokasian
setiap hari, kan otomatis uang laba yang saya dapat per hari juga, dan itu murni
keuangan
menjadi uang saku saya. Saya selalu mengalokasikan uang saya untuk beberapa
akun tergantung kebutuhan saya. Karena cari uang itu susah, jadi saya harus
mengalokasikan uang saya dan saya batasi selalu pengeluaran saya, biar saya tidak
berkonsumsi melebihi batas laba yang saya miliki. ( IP-AKT )
Untuk memenuhi kebutuhan bensin, saya selalu mengisi bensin saya 3 hari sekali.
Jadi setiap harinya saya menyisihkan Rp 5.000,- untuk saya kumpulkan selama 3
hari kedepan guna membeli bensin pada hari ketiga. Hal ini saya lakukan agar, saat
hari untuk membeli bensin tiba saya tidak mengambil uang dari laba hari tersebut
terlalu banyak untuk membeli bensin, hingga kebutuhan lainnya tidak terpenuhi.
(IP-AKT )
Untuk belanja kebutuhan perempuan, saya tidak mengalokasikkannya secara
khusus, karena saya sangat jarang untuk belanja kebutuhan seperti make up, baju, Alokasi kebutuhan
celana, dll. Bisa dibilang saya ini sangat pelit dengan diri saya sendiri. Untuk
pribadi
memenuhi kebutuhan ini, saya meminjam uang tabungan saya, baik yang masih
berada dalam celengan maupun yang berada pada rekening bank, tapi saya selalu
mengganti uang tersebut, Jadi meskipun tabungan saya mengalami pengurangan,
saya selalu harus menambahkan saldo tabungan saya. ( IP-AKT )
Untuk kebutuhan service motor saya tidak pernah meminta kepada orang tua
saya, sistemnya sama dengan kebutuhan perempuan tadi, saya meminjam uang
tabungan saya, dan saya pun juga berprinsip untuk mengganti uang tabungan yang
saya ambil tadi. ( IP-AKT )
Untuk biaya lain-lain ini saya gunakan setiap hari, akan tetapi saya gak bisa untuk
menentukan jumlah nominalnya dengan tetap, karena melihat laba yang saya
Alokasi kebutuhan
dapatkan dulu setiap harinya. Kebutuhan-kebutuhan yang biasanya saya tidak
lain-lain
anggarkan sendiri saya masukkan dalam akun biaya lain-lain ini, misalnya
kebutuhan Print, Foto copy, Jajan, Pulsa, dll. (IP-AKT )
98
Dari setiap jumlah laba penjualan saya, saya selalu ambil Rp 10.000,- untuk saya
simpan dalam celengan saya. Setelah satu bulan, uang dalam celengan saya , saya
setorkan untuk ditabung ke dalam rekening bank. Saya berperinsip untuk tidak
mengurangi jumlah nominal untuk dicelengi setiap harinya, meskipun laba yang
Alokasi simpanan
dimiliki hanya sedikit. Selama ini laba saya paling sedikit Rp 10.000,- saya
memutuskan untuk menyimpan uang laba seluruhnya hari itu, untuk hari
kedepannya, dan saya memilih untuk tidak mengkonsumsi kebutuhan lainnya dulu.
( IP-AKT)
Kalau pada sore harinya saya mengambil uang penjualan, saya langsung
menyendirikan mana yang dijadikan modal lagi, dan mana yang jadi laba saya. Saat
Penempatan uang
itu saya langsung memasukkan uang Rp 10.000,- untuk dimasukkan dalam
teralokasi
celengan, dan Rp 5.000,- ; langsung saya simpan dalam tempat yang berbeda.
Sisanya saya jadikan dalam satu tempat yang sama, dan itu saya gunakan untuk
akun kebutuhan biaya lain-lain sebagai motif berjaga-jaga. ( IP-AKT )
Kepemilikan Hutang
Hutang pulsa seringnya kalau saya, saya biasanya lebih memilih sms teman saya
Kepemilikan hutang
yang berjualan pulsa untuk mengirimkan pulsa dulu, nanti kalau sudah ketemu bara
pulsa
saya bayar. ( AA-PMS )
Kalau untuk memenuhi kebutuhan pribadi saya, saya memilih untuk tidak
Latar belakang tidak
berhutang, karena tidak dibolehin selalu sama ibu untuk punya hutang dari kecil.
memiliki hutang
Kalau kekurangan uang dalam sehari itu, saya lebih milih untuk meminta uang
pemenuhan
tambahan lagi dari pada berhutang. ( AA-PMS )
kebutuhan
Latar belakang
saya tidak pernah punya hutang kecuali dengan adik saya untuk pegangan ketika kepemilikan hutang
itu tadi saya kehabisan uang saku dan tabungan saya. ( RD-PMS )
& jenis hutang
Ketika saya harus membeli suatu barang saat itu juga, saya meminjam dengan Latar belakang
pacar saya, sifatnya talangan. Ketika saya meminjam uang, saat yang sama saya kepemilikan hutang
meminta orang tua saya, jadi begitu dikirim orang tua saya uang tambahannya saya & jenis hutang
langsung kembalikan uang yang saya pinjam dari pacar saya. ( YA-PMS )
Paling kalau uang saya ketinggalan dirumah, padahal saya butuh makan, atau bayar
Latar belakang
apa, saya pinjam teman dulu untuk nalangi, itu pun juga jarang banget, karena saya
kepemilikan hutang
ketinggalan uang nya juga jarang. Kalau utang yang diluar itu saya tidak pernah
& jenis hutang
punya. ( TC-PKT )
Tidak pernah punya hutang, karena malu ya, saya merasa saya sudah kecukupan,
masak saya hutang, mending saya ngomong dengan orang tua jujur, uangnya habis.
Nanti juga dikirimin uang tambahan kok. ( AB-PKT )
Latar belakang tidak
memiliki hutang
pemenuhan
kebutuhan
99
Jika saya tidak punya uang pegangan sama sekali, kakak tidak bisa mengirim uang
tambahan, dan orang tua belum bisa mengirim uang bulanan berikutnya, saya
meminjam uang teman saya untuk memenuhi kebutuhan selama uang kiriman
belum dikirim. Dan itu langsung saya bayar ketika saya mendapatkan uang bulanan
berikutnya. ( NM-PKT )
Kalau saya tidak pernah mbak, paling hutang itu ya hutang ang sifatnya talangan
saat itu juga, kalau uang saya ketinggalan atau seperti apa, saya baru hutang. T api
kalau disengaja untuk memiliki hutang untuk memenuhi kebutuhan saya, saya
tidak pernah. Kan saya masih punya uang tabungan, dan tabungan saya tidak
hanya sisa uang saku saat bulan tersebut saja, kan masih ada sisa akumulasi dari
tabungan yang bulan-bulan sebelumnya. ( NV-IPS )
Kalau utang paling utang talangan, kalau saya ingin berbelanja suatu barang
uangnya kurang, saya pinjam teman dulu, besoknya atau menunggu uang saku
minggu berikutnya baru saya bayarkan, jadi gak pernah lebih dari satu minggu, biar
gak terlalu lama jadi beban. ( IK-IPS )
Kredit laptop, motor juga mbak, itu saya angsur sendiri karena saya tidak mau
memberatkan orang tua saya, dan saya ingin memanfaatkan pendapatan saya. (
BW-IPS )
Saya kalau untuk memenuhi kebutuhan saya sampai memiliki hutang, saya tidak
pernah, karena menurut saya itu hal yang memalukan, orang tua saya masih
mampu untuk memenuhi kebutuhan saya kenapa saya harus berhutang. Jika saya
memiliki hutang pun itu adalah hutang pulsa yang dilunasi tidak pernah lebih dari 1
minggu. Hutang lainnya kaya talangan uang ,jadi kalau saya sedang keluar rumah
dikampus misalnya atau makan, uang nya kurang, kalau saya pulang dulu kan tidak
memungkinkan, saya pinjam teman saya barus keesokan harinya saya langsung
Latar belakang
lunasi. ( DT -AKT )
kepemilikan hutang
Kalau hutang banyak, tapi untuk utang usaha. Kalau hutang untuk memenuhi
& jenis hutang
kebutuhan pribadi saya lumayan jarang, tapi saya pasti tidak lupa untuk
melunasinya. ( IG-AKT )
Saya biasanya kalau punya hutang itu kalau dalam memenuhi kebutuhan sehari itu
pun kalau misal penjualan pulsa sedang sepi atau belum terbayar. T api keesokan
harinya langsung saya bayar dengan hasil penjualan pulsa saya. Pernah juga
beberapa kali saya itu meminjam uang untuk membeli baju, ketika itu seringnya
tidak direncanakan. Saya membayar hutang saya ketika saya mendapatkan uang
gaji hasil menjadi guru les, atau uang mingguan berikutnya. ( SV-AKT )
T api kalau semisal kebutuhan itu harus dipenuhi saat itu juga, saya meminjam uang
kepada teman untuk membayarkan saya terlebih dahulu. ( SA-AKT )
Kalau saya punya hutang itu dalam dua kondisi mbak, yang satu ketika uang
bulanan saya tidak cukup untuk bayar kos, uang bulanan belum dikirim, tapi jatuh
tempo pembayaran kos sudah tiba, saya meminjam kepada teman. Karena saya
berprinsip untuk memilih mebayar kos tepat waktu dari pada terlambat. Kondisi
yang kedua itu ketika saya benar-benar kehabisan uang bulanan dan kiriman belum
datang, mau tidak mau saya meminjam. Karena saya tidak mau irang tua saya tahu
kalau saya menghabiskan uang bulanan sebelum waktunya. ( BB-AKT )
T idak pernah, karena diluar uang saku bulanan saya kan saya masih memiliki uang
hasil jual beli HP jadi selama ini masih bisa untuk menutup kekurangan saya. T api
kalau utang untuk usaha saya, ya itu pernah beberapa kali, jadi kasusnya ada HP
yang menurut saya sedang banyak dicari orang, dan penjual itu saya kenal, saya
membeli HP itu dengan DP saja, baru ketika HP tersebut atau HP dagangan yang
lain terjual langsung saya bayarkan. Sampai saat ini dalam membayar hutang usaha
tidak terlalu kesulitan untuk membayarnya. ( HP-AKT )
Kalau saya itu mending meminta uang tambahan kepada orang tua saya dari pada
Latar belakang tidak
saya pinjam uang kepada orang lain. Dengan uang saku mingguan yang saya miliki
memiliki hutang
ini, saya taku kalau punya hutang itu susah untuk membayarnya. ( PS-AKT )
pemenuhan
T idak, saya tidak pernah punya hutang, karena saya dari kecil sudah dibilangi
kebutuhan
orang tua bahwa punya hutang atau pinjam uang orang lain itu tidak baik. ( ALAKT )
100
Latar belakang
Biasanya si utang pulsa ya, tapi saya gak pernah bayar lewat dari 2 hari untuk
utang pulsa itu, itu pun karena saya gak ketemu dengan teman yang jual pulsa itu. ( kepemilikan hutang
& jenis hutang
IP-AKT )
Keputusan penggunaan uang bonus & uang tambahan
Uang tambahan kan tidak tentu ya, berapapun jumlahnya selalu saya jadikan satu
Kepemilikan uang
dengan uang simpanan saya, agar nanti kalau saya ada kebutuhan mendadak dapat
bonus
memenuhi sendiri tanpa harus meminta ibu saya. ( AA-PMS )
Lumayan sering, saya meminta uang tambahan ketika uang saku saya habis
sebelum 1 hari itu selesai, dan kebutuhan saya masih ada yang harus dipenuhi.
Seperti misalnya kalau malam hari saya pengen beli sate, ya saya minta uang lagi Kepemilikan uang
tambahan
kepada ibu saya. Yang penting saya tidak mengambil uang tabungan saya yang Rp
5.000,- tadi. ( AA-PMS )
T ergantung nominalnya ya, kalau nominal nya diatas Rp 100.000,- saya pilih
memasukkannya dalam tabungan saya, jadi jumlahnya tidak malu-maluin untuk
ditabung. Kalau kurang dari Rp 100.000,- saya campur dengan uang saku saya
untuk tambahan memenuhi kebutuhan dalam bulan tersebut. ( RD-PMS )
Kepemilikan uang
bonus
Saya malah sering menolak untuk menerima uang tambahan dari orang tua, seperti
kalau saya pulang kampung, ketika mau berangkat Salatiga lagi saya diberi uang
tambahan saya selalu menolaknya, karena saya secara pribadi ingin belajar
mendidik diri saya untuk mencukupi kebutuhan dengan uang yang ada. Kalau uang T idak memiliki uang
bonus
tambahan diluar orang tua itu ada , tapi jarang sekali, dan itu saya tambahkan
dalam uang pegangan cash saja. Karena barang kali nanti bisa benar-benar
menolong disaat-saat genting. ( YA-PMS )
Bukan meminta diluar uang saku sebenarnya, saya itu statusnya pengurangan dari
uang saku saya periode berikutnya. Jadi saya sama sekali tidak meminta uang
tambahan diluar uang saku kepada orang tua. ( YA-PMS )
T idak memiliki uang
Karena saya tidak ingin semakin memberatkan beban orang tua saya, selain itu
tambahan
saya berprinsip untuk tidak menerima uang tambahan diluar uang saku. Ingin
belajar berhemat agar nanti waktu bekerja bisa lebih hemat menggunakan uang
hasil kerja sendiri. ( YA-PMS )
Uang bonus langsung saya konsumsi, biasanya si buat beli baju, celana, sepatu atau
tas. Yang kira-kira kalau saya ngumpulin dari sisa uang saku itu bakalan lama
Kepemilikan uang
terpenuhinya, saya langsung beli ketika mendapat uang tambahan, mumpung juga
bonus
dapat, belum tentu ngumpulin satu minggu nemu uang segitu. ( T C-PKT )
T api kalau sudah benar-benar tidak punya uang pegangan sama sekali , saya bilang
sama ibu saya, uangnya sudah habis, saya jelaskan habis untuk apa saja, baru nanti
diberi uang saku sekalian untuk satu minggu berikutnya. Kadang juga nakal,
ngomongnya untuk bayar apa dikampus, atau fotocopy apa, padahal buat jajan. (
T C-PKT )
Uang tambahan biasanya saya simpan di bawah kasur kos. Untuk jaga-jaga kalau
uang saya habis sebelum waktunya, atau untuk tambahan pergi keluar kota. T api
jarang banget saya dapat uang tambahan, karena saya jarang pulang ke
Pekalongan, saya juga jarang mendapat uang tambahan dari orang tua via transfer
karena menurut orang tua jumlah uang saku saya sudah lumayan besar. ( AB-PKT
)
saya ngomong dengan orang tua jujur, uangnya habis. Nanti juga dikirimin uang
tambahan kok. ( AB-PKT )
Selalu saya simpan terlebih dahulu jika uang tambahan itu dalam bentuk cash, jika
uang tambahan dalam bentuk transfer saya simpan dulu tidak saya ambil uang itu.
Biasanya saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan tidak terduga, atau jika ada
rencana pergi keluar kota dengan teman saya baru menggunakan uang tersebut. (
NM-PKT )
Kepemilikan uang
tambahan
Kepemilikan uang
bonus
Kepemilikan uang
tambahan
Kepemilikan uang
bonus
101
Pernah tapi tidak sering, jarang, paling kalau uang saya habis saya gunakan untuk
baju atau barang yang nominal nya lumayan besar, saya minta uang tambahan Kepemilikan uang
soalnya uang saku udah dipakai dulu. Biasanya uang yang saya minta untuk
bonus
menutupi sampai hari jatahnya saya diberi uang saku tiba.( IK-IPS )
Saya itu jarang uang saku habis sebelum satu minggu, karena kebutuhan yang harus
dipenuhi juga sedikit. Jadi saya hampir tidak pernah juga meminta uang tambahan,
Kepemilikan uang
tapi begitu saya mendapatkan uang tambahan /bonus saya memilih untuk langsung
tambahan
mengonsumsikannya, karena jarang-jarang juga dapat uang tambahan diluar uang
saku mingguan saya. ( IK-IPS )
Saya memilih untuk memasukkan uang tambahan kedalam uang untuk berjagajaga, tidak langsung saya konsumsikan, kalau nanti pada akhir bulan ternyata tidak
terpakai barulan saya masukkan dalam tabungan saya. Karena saya memang bukan Kepemilikan uang
tipe orang yang konsumtif, jadi untuk langsung membelanjakan uang bonus
bonus
sepertinya bukan tipe saya, belanja kebutuhan cowok pun hanya gell dan parfum,
jadi lebih baik saya masukkan untuk uang berjaga-jaga. ( BW-IPS )
Kalau minta uang tambahan tanpa ada keperluan yang masih harus dipenuhi dalam
minggu itu, saya tidak pernah. Saya lebih baik tidak berpergian sampai hari
diberinya uang saku minggu depan datang lagi. Kalaupun harus meminta uang
Kepemilikan uang
tambahan biasanya saya meminta untuk keperluan yang nominalnya besar, kaca
tambahan
mata, perawatan, service, buku, service laptop, printer, dll. Jadi dengan sikap saya
yang seperti ini, sampai saat ini saya merasa realisasi belanja keuangan saya sesuai
dengan perencanaan awal. ( DT -AKT )
Uang bonus itu jatuhnya lebih sering saya konsumsikan, Karena refleks gitu, jadi
kepikiran aja, mumpung dapat uang yang tidak perlu menunggu lama-lama, tidak
perlu mengumpulkan dalam jangka waktu tertentu, dibelanjakan saja. Barang yang Kepemilikan uang
saya beli juga tidak terus sembarangan, kira-kira memang benar-benar belum
bonus
terpenuhi dan kalau saya mengumpulkan uang dulu untuk memenuhinya terlalu
lama. ( DT -AKT )
Masih, uang bulanan masih rutin saya dapatkan dari orang tua meskipun saya
sudah bisa memiliki pendapatan sendiri. T erkadang juga kalau uang bulanan habis, T idak memiliki uang
dan saya sudah tidak punya uang simpanan, saya memilih untuk berhutang dengan
tambahan
teman atau memilih untuk berusaha tidak membeli apapun. ( IG-AKT )
Saya selama kuliah ini tidak pernah mendapatkan uang bonus diluar pendapatan
T idak memiliki uang
rutin saya, karena jika diberipun saya menolak, wong saya kerja buat nambahi
bonus
keluarga kok palah saya menerima uang tambahan. ( IG-AKT )
Kalau jumlahnya hanya sedikit, saya gunakan untuk konsumsi sehari-hari saja,
kalau jumlahnya lumayan besar, saya gunakan sebagai investasi saldo pulsa. Dari Kepemilikan uang
situ juga saya mendapat kembalian uang tambahan yang jumlahnya lebih besar. (
bonus
SV-AKT )
T idak, kalau kekurangan saya memilih untuk mengatasi dengan uang hasil
penjualan pulsa, kalau itu belum cukup saya memilih berhutang. Karena kalau saya Kepemilikan uang
meminta orang tua saya lagi, kasian orang tua saya pengeluarannya jadi lebih
tambahan
besar. ( SV-AKT )
Kalau memungkinkan untuk saya pulang dan meminta tambahan kepada orang
tua, saya pulang. T api kalau semisal kebutuhan itu harus dipenuhi saat itu juga, Kepemilikan uang
saya meminjam uang kepada teman untuk membayarkan saya terlebih dahulu. ( SAtambahan
AKT )
Biasanya langsung saya simpan, karena uang saya setiap harinya hanya Rp
15.000,-, dan kebutuhanrutin saya juga masih sedikit setiap harinya. Dari pada
saya memutuskan untuk langsung mengonsumsikan untuk apa, dan akhirnya
Kepemilikan uang
barang tidak terpakai, mending saya simpan dulu siapa tahu nanti ada kebutuhan
bonus
mendadak lainnya. Lagi pulsa di akutansi sering dikatakan harus ada uang jaga-jaga
kalau utang gak terbayar, siapa tahu saya ada kebutuhan tidak terduganya banyak
juga. ( SA-AKT )
102
Saya gunakan untuk investasi, dalam artian tambahan modal saya untuk membeli
HP yang kemudian saya jual kembali nanti. Karena jika langsung saya
konsumsikan pun, saya bukan orang yang histeris dalam belanja, jadi mending saya
gunakan sebagai modal jual beli toh nanti kembaliannya lebih dari itu meskipun
tidak terlalu jauh ( HP-AKT )
Tidak pernah, sama seperti hutang, kalau uang saku bulanan habis, atau ada
kebutuhan mendadak saya usahakan dengan uang saya sendiri dulu. Dulu sebelum
saya bekerja saya meminta uang tambahan palin kalau saya uangnya habis sebelum
satu bulan aja, Tapi kebutuhan mendadak lainnya saya penuhi sendiri tidak
meminta anggaran sendiri. ( HP-AKT)
Saya konsumsikan seringnya mbak, karena uang bulanan yang dikirim itu menurut
perhitungan saya sudah pas bahkan mepet untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
selama satu bulan. Jadi saya memanfaatkan uang tambahan untuk membeli barang
keinginan saya yang mungkin susah saya beli ketika hanya mengandalkan uang
bulanan saya. ( BB-AKT )
Tidak, seperti tadi mbak, saya milih punya hutang dari pada meminta uang
tambahan kepada orang tua saya, saya gak mau menambah beban orang tua saya
mbak. ( BB-AKT)
Saya simpan dulu uang tambahan itu. Untuk uang jaga-jaga jika uang saku saya
sudah habis. Karena menurut saya uang saku saya itu sudah cukup untuk memenuhi
dua kebutuhan wajib saya. ( PS-AKT )
Ya itu jelas mbak, kalau uang saya habis , dan dari pada saya punya hutang itu tadi
mbak, saya mending minta orang tua. Atau untuk memenuhi kebutuhan kuliah
lainnya mbak, misal membeli buku, saya minta uang sendiri pada orang tua saya. (
PS-AKT)
Saya gunakan untuk konsumsi, tergantung nominalnya, kalau lumayan besar uang
tambahan itu simpan dulu, kalau hanya sedikit seringnya untuk makan. Karena
saya itu biasanya tidak bisa diam kalau pegang uang tambahan, rasanya mumpung
ada uang lebih jadi saya hasratnya pengen beli makan, kalau biasanya mau makan
diluar rumah sayang dengan uang, ini mumpung ada uang bonus. Tapi kalau
lumayan besar saya simpan dulu dirumah. ( AL-AKT )
Kepemilikan uang
bonus
Tidak memiliki uang
tambahan
Kepemilikan uang
bonus
Tidak memiliki uang
tambahan
Kepemilikan uang
bonus
Kepemilikan uang
tambahan
Kepemilikan uang
bonus
Tidak, saya juga membiasakan diri saya sendiri untuk tidak meminta uang
tambahan , bisa gak bisa untuk memenuhi kebutuhan pribadi saya selama masih
bisa saya penuhi sendiri saya tidak meminta orang tua saya. Jika uang yang saya Tidak memiliki uang
miliki pasa periode tertentu itu tinggal sedikit, saya berusaha sebisa mungkin untuk
tambahan
menghemat pengeluaran dan menghindari belanja yang masih bisa ditunda untuk
periode berikutnya.( AL-AKT)
Saya simpan dulu sampai nantinya saya gunakan untuk uang membeli bensin, kalau
bensin pas jadwal untuk diisi, saya langsung belikan , jadi uang untuk akun biaya
lain-lain saya selama 3 atau 4 hari bisa bertambah 5rb. Tapi kalau masih ada Kepemilikan uang
bensinya pas saya dapat uang tambahan itu, ya saya simpan dulu di celengan, dan
bonus
itu statusnya celengan yang berhutang sama saya. Pokoknya saya itu pelit dan
perhitungan banget sama diri sendiri. ( IP-AKT )
103
Evaulasi Keuangan
Evaluasi seringnya kalau saya merasa sudah terlalu banyak pengeluaran hari
tersebut, sampai mengambil uang tabungan, sampai minta tambahan ibu itu baru
saya evaluasi. ( AA-PMS )
Mengingat-ingat lagi apa yang sudah saya belanjakan hari itu kok sampai
pengeluarannya begitu banyak. Kalau terlalu banyak pengeluaran saya catat ulang
dari awalnya uang saya berapa hingga pengeluaran saya apa saja besera harganya. (
AA-PMS )
Saya gunakan untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang harus
dipenuhi periode berikutnya, saya gunakan untuk lebih mengontrol saya biar gak
boros lagi. ( AA-PMS )
Saya jadi tahu kalau uang saya benar-benar habis untuk belanja tidak ada uang yang
mungkin hilang, saya membayar terlalu besar dan tidak diberi kembalian, dll. (AAPMS )
Pernah dengar si evaluasi di akuntansi itu caranya bagaimana, ya saya sedikit
mengikuti, jadi coba-coba mencatat dengan rapi meski tidak saya simpan dan tidak
rutin sifatnya. ( AA-PMS )
Kalau boros saja baru saya ingat-ingat lagi mbak, belli apa saja ya,yang kurang
dibeli apa saja. Apa saja yang bisa dipenuhi dengan sisa uang sekian, kurang lebih
evaluasi keuangan saya seperti itu. ( RD-PMS )
Ndak pernah saya mencatat penerimaan dan pengeluaran saya, males lah,
sepertingnya tidak penting, toh tidak ada yang mau lihat juga. Dulu pernah, tapi
sekarang banyak kegiatan footsal, main, skripsi jadi malas mencatat lagi. ( RDPMS )
Apa lagi ngumpulin nota, bukan orang yang teliti untuk menyimpan hal-hal
demikian, lagi pula transaksi-transaksi pembelanjaan yang memberikan nota
hanya sedikit, jadi kalau sedikit notanya perasaan semangat mengumpulkan nota
tidak ada. ( RD-PMS )
Jadi menghindari kesalahan yang dilakukan bulan sebelumnya, tapi ya nanti kalau
sudah terima uang lagi hilang sudah niat untuk menghemat uang bulanan. Saya
mikirnya, ah belum banyak tanggungan yang saya miliki, jadi saya lebih hura-hura
dalam menggunkaan uang bulanan saya. Pembelajaran akuntansi hanya membuat
saya sekedar tahu saja, oh ada proses demikian, caranya demikian, dan
sebagainya. ( RD-PMS )
iya, saya memang melakukan itu ketika saya kuliah disini semester dua, ketika itu
memang kita diberi pengantar akuntansi naman mata kuliahnya, jadi saya merasa
ingin mencoba mengapilkasikan akuntansi di uang saya, hitung-hitung latihan, tapi
semakin kesini saya semakin malas. ( RD-PMS )
Setiap minggu saya mengevaluasi, dan mengatur kembali uang saya. Saya
mengingat-ingat pengeluaran saya , dan menghitung kembali sisanya, dari situ saya
mengatur kembali kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi dengan melihat sisa
uang yang saya miliki. ( YA-PMS )
Saya tidak mencatat hanya menghitung ulang dan mengingat-ingat saja, karena
mencatat itu ribet sekali dan saya gak bisa rutin untuk melakukan pencatan
keuangan. Lagi pula jika saya catat, siapa yang mau melihat, orang tua saya
sebagai investor utama saya tidak pernah menanyakan, jadi tidak perlu untuk
mencatatnya. ( YA-PMS )
Bukan tipe saya setiti dalam mengumpulkan nota, hanya kertas kok dikumpulkan,
saya evaluasi pun tidak mencatat jadi ya tidak perlu nota untuk dasar pencatatan
keuangan saya. ( YA-PMS )
Evaluasi keuangan
Cara evaluasi
keuangan
Pemanfaatan hasil
evaluasi
Latar belakang
melakukan evaluasi
Evaluasi keuangan
Cara evaluasi
keuangan
Pemanfaatan hasil
evaluasi
Latar belakang
melakukan evaluasi
Evaluasi keuangan
Cara evaluasi
keuangan
104
Saya jadi lebih mengontrol pengeluaran saya, dengan lebih memperlangsing
anggaran maksimal masing-masing kebutuhan dan memperbesar tabungan saya. ( Pemanfaatan hasil
YA-PMS )
evaluasi
Saya menjadi lebih berhati-hati dalam memutuskan untuk berbelanja. ( YA-PMS )
Hanya naluri saja, karena saya ini hidup sendiri jauh dari orang tua, jadi saya harus
Latar belakang
lebih bisa mempertanggungjawabkan uang saya sendiri. ( YA-PMS )
melakukan evaluasi
Kalau saya sedang boros, atau tiba-tiba ada kebutuha yang membutuhkan uang
Evaluasi keuangan
lumayan banyak, saya hitung-hitung lagi pengeluaran saya. ( TC-PKT )
Kalau mencatat tidak pernah saya, karena kayanya tidak dibutuhkan ya, orang tua
juga tidak pernah menanyakan catatan keuangan saya, ya saya tidak bikin itu.
Mungkin kalau orang tua saya menyuruh saya atau sering meminta catatan
Cara evaluasi
keuangan saya , saya akan melakukan pencatatan keuangan saya. ( TC-PKT )
keuangan
Kadang kertas tidak penting masuk didompet, trus nanti dilihat-lihat lagi, palah
jadi ingat oyaa kemaren beli ini, ini, apa lagi gitu. Itu membantu kita mengingat
pengeluaran apa saja yang sudah dilakukan. Tapi ya habis itu dibuang. ( TC-PKT )
Saya jadi bisa menghindari hal-hal yang tidak perlu dibeli, seperti kemarin sudah
beli baju, sekarang jangan ah, buat lainnya. Seperti bisa mengendalikan diri untuk
Pemanfaatan hasil
berbelanja. ( TC-PKT )
evaluasi
Saya jadi lebih merasa sayang dengan uang saya. Tapi kalau dijalan ada kebutuhan
yang mendadak,tidak saya duga itu yang membuat saya keluar dari perencanaan
awal untuk berhemat di minggu itu. ( TC-PKT )
Kebiasaan kalau tiap ada nota makan, beli baju, saya masukkan dompet barengan
dengan uang kembalian, nanti kalau sudah saatnya pengen evaluasi rapi-rapi
dompet sekalian menghitung ulang lagi. Itu saja menurut saya sudah cukup, tidak
perlu mencatat karena uang juga sedikit, waktunya juga Cuma satu minggu, orang
tua tidak pernah meminta catatan ataupun melihat nota belanja saya, seperti saya
tanggung jawab dengan saya sendiri, saya jadi merasa cuek, malas untuk
mengevaluasi seperti yang ada pada akuntansi. Dan saya bersikap demikian karena
kebiasaan aja, semenjak saya belum menerima mata kuliah pengantar akuntansi
malah. Jadi sepertinya ada atau tidak adanya mata kuliah akuntansi saya tetap
seperti ini dengan uang saya. ( TC-PKT )
Saya tidak pernah mengevaluasi uang saya, kalau minus sebelum satu minggu ya
biar aja minus, tinggal minta aja dengan orang tua. Saya tidak pernah mengingatingat beli apa saja ya, untuk apa saja, karena buat apa diingat-ingat, kan tetap saja
uang saya minus, yang penting yang dipikirkan itu kan bagaimana mengatasi
minusnya uang saku saya. ( AB-PKT )
Malas, tidak ada waktu, kalau belanja saja kalau ada nota nya ya tidak saya
kumpulkan, palah saya tinggal ditempat belanja. Lagian menurut saya, kalau
cowok seperti itu kesannya pelit aja gitu, cowok kok ngumpul-ngumpulin nota. (
AB-PKT )
Ketika saya sedang ingin untuk mengevaluasi, saya evaluasi, jangka waktunya juga
tidak pasti. ( NM-PKT )
Saya mengingat-ingat saja apa yang sudah dipenuhi,catat dalam coret-coretan
tidak rapi dan mencari apa yang harus dipenuhi lagi. Jika uang sisa yang ada tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan saya yang belum terpenuhi, saya harus memilih
lagi kebutuhan apa yang harus saya buang , artinya tidak saya penuhi bulan ini. (
NM-PKT )
Palin kalau fotocopy, beli buku, atau transaksi yang ada nota ya saya simpan,
nanti dibuka-buka lagi kalau mau evaluasi, kan jadi bahan pengingat pengeluaran
saya. Tapi tidak semua transaksi ada nota, jadi kurang lengkap nota sebagai
sumber pencatatan pengeluaran saya ( NM-PKT )
Latar belakang
melakukan evaluasi
Tidak melakukan
evaluasi
Latar belakang tidak
melakukan evaluasi
Evaluasi keuangan
Cara evaluasi
keuangan
105
Saya jadi bisa lebih awal memperkirakan kapan uang saya akan habis, dan mulai
bersiap-siap untuk meminta uang lagi kepada orang tua untuk bulan berikutnya.
Selain itu saya jadi dapat menghindari kebutuhan apa saja yang tidak perlu dibeli. (
NM-PKT )
Sangat membantu saya untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang
harus dipenuhi bulan berikutnya. Disamping itu secara tidak langsung saya jadi
lebih sayanng dengan uang saya. ( NM-PKT )
Sedikit ada pengaruhnya bagi saya, saya jadi belajar mengorganisasikan kembali
uang saya untuk memenuhi kebutuhan saya, jadi tahu tahap-tahap apa saja yang
dilakukan dalam evaluasi keuangan. ( NM-PKT )
saya evaluasinya kalau hari minggu aja mbak, kan libur itu, saya total-toal lagi,
saya catat ulang lagi apa saja yang sudah saya beli. Kalau saya belanja yang ada
notanya selalu saya masukkan dalam dompet, nanti waktu saya mencatat ulang
saya lihat dari nota itu mbak. ( NV-IPS )
Saya jadi melihat-lihat kalau mau menentukan kebutuhan yang mau saya beli,
kalau sudah saya penuhi bulan sebelumnya saya tidak menganggarkan uang itu lagi
bulan ini. Istilahnya lebih berhati-hati mbak untuk menggunakan uang saya. ( NVIPS )
Saya harus bertanggung jawab dengan uang saya sendiri, jadi saya harus ketat dalam
mengelola uang saya. Saya harus memberikan orang tua saya kepercayaan dalam
hal uang, lagipula saya tidak mau boros-boros tidak jelas, kasihan orang tua saya
mbak. Uang kuliah aja sudah tinggi sekali. ( NV-IPS)
Karena saya dituntut tanggungjawabnya secara tidak langsung oleh orang tua saya.
Saya ingin orang tua saya percaya kaalu saya disini jauh dari mereka tidak hamburhambur uang untuk hal yang negatif. ( NV-IPS )
Evaluasi paling hanya ketika saya merasa boros dan ketika saya mengalami
kehabisan uang sebelum satu minggu itu habis. ( IK-IPS )
hanya mencatat secara kasar, seperti hanya coret-coretan saja, apa saja yang
sudah dibeli, dijumlah kembali, dihitung benar tidak sekian habisnya, sisa sekian,
mengingat kembali uang pergi kemana. ( IK-IPS )
Pada saat saya melakukan evaluasi saya menggunakan hasil evaluasi saya untuk
menentukan sikap saya atas keuangan saya minggu berikutnya, termasuk
menghindari kesalahan atau kebutuhan-kebutuhan yang membuat saya boros. ( IKIPS )
Memanfaatkan evaluasi tadi bisanya dan seringnya hanya menjadi niat awal saja
mbak, begitu saya mendapatkan uang periode baru saya lupa kesalahan-kesalahan
saya di minggu kemarin. Jadi kesalahan-kesalahan keuangan tidak jarang terulang
lagi. Seperti saya sebenarnya sudah sadar kalau saya beli barang yang tidak terlalu
diperlukan itu salah, tapi saya tetap membelinya, seperti itu mbak seringnya. ( IKIPS )
Karena ketika sudah saya ingat kembali saya bisa sedikit lega meskipun ternyata
pengeluaran saya banyak, saya bisa tahu owalah untuk ini ya wajar kalau habis
banyak. Sedikit ikhlas istilahnya ( IK-IPS )
Akuntansi mengajarkan untuk evaluasi, tapi saya mencatat ulang ketika saya
berindak boros itu karena menuruti keinginan saya yang ingin menghitung lagi
pengeluaran saya. ( IK-IPS )
Saya tidak melakukan evaluasi keuangan , kalau saya sedang pengen melihat
kembali keuangan saya, saya merasa penggunaan uang saya sudah sesuai
pengaturan saya, jadi untuk apa dievaluasi. ( BW-IPS )
Pemanfaatan hasil
evaluasi
Latar belakang
melakukan evaluasi
Evaluasi keuangan &
cara evaluasi
Pemanfaatan hasil
evaluasi
Latar belakang
melakukan evaluasi
Evaluasi keuangan
Cara evaluasi
keuangan
Pemanfaatan hasil
evaluasi
Latar belakang
melakukan evaluasi
Tidak melakukan
evaluasi
106
Ya kalau keinginan pasti maunya iya, biar lebih terkontrol lagi, tapi saya pada
pelaksanaannya saja sudah merasa sesuai dengan rencana, jadi tidak perlu evaluasi
seperti pencatatan itu terlalu ribet. Saya tahu bagaimana cara mencatat keuangan
yang baik, tapi malah membuat saya tidak tertarik karena terlalu repot untuk
keuangan pribadi sendiri. ( BW-IPS )
Saya mengevaluasi hanya kalau boros saja, ya diingat-ingat,dilihat kembali kenapa
saya kok boros, saya belanja apa saja. Dan jangka waktunya pun tidak rutin, tidak
setiap hari,minggu, hanya ketika saya merasa saya bertindak boros. ( DT -AKT )
Dulu saya pernah mencatatnya dari penerimaan sampai pengeluarannya, saya
catat semuanya , tapi sekarang sudah tidak, hanya menyimpan nota dari transaksi
yang memiliki bukti pembayaran saja. Karena semakin kesini saya semakin malas
dan tidak tertarik untuk memberlakukan uang saku saya dengan sangat formal.(
DT -AKT )
Jadi kalau minggu ini saya membeli barang yang tidak begitu dibutuhkan, saya
menghilangkan kebutuhan yang tidak terlalu harus dipenuhi dalam bulan depan. (
DT -AKT )
Saya jadi lebih mudah untuk mengontrol hasrat boros saya. Karena berangkat dari
evaluasi tadi saya menyusun strategi pengelolaan keuangan yang menghindari
kesalahan minggu sebelumnya. ( DT -AKT )
karena sampai dengan tahap evaluasi ini saya merasa karakter saya sudah
terbentuk sebagai anak akuntansi, hingga saya memiliki prinsip kalau saya ini haru
membedakan diri saya anak akuntansi dengan anak non akuntansi melalui
pengelolaan keuangan pribadi. ( DT -AKT )
saya tidak pernah melakukan evaluasi, karena saya sudah melakukan pengelolaan
keuangan secara rinci pada keuangan usaha saya, jadi saya malas untuk kerja dua
kali dalam mengelol uang. ( IG-AKT )
saya tau itu hal yang cukup ribet, dan waktu saya sudah cukup habis untuk
mengelola keuangan usaha saya dengan rinci, bekerja, mengerjakan skripsi, sudah
menyita waktu saya, jadi saya lebih tidak begitu tertarik untuk mengerjakannya.
Lagi pula saya lebih tertarik hal ini dilakukan dalam suatu organisasi yang
menuntut transparansi keuanagn.( IG-AKT )
Saya evaluasi keuangan itu hanya kalau ketika saya berbelanja boros, dan itu pun
hanya mengingat-ingat saja. Saya tidak pernah lagi mencatat dan mengumpulkan
nota lagi. ( SV-AKT )
saya jadi memanfaatkan hasil evaluasi saya sebelumnya untuk pengelolaan keuang
berikutnya, saya berniat untuk lebih menekan pengeluaran, dan lebih menghindari
untuk meminjam uang kepada teman saya. T api kembali lagi itu hanya niat ,
ketika uang mingguan diterima kembali, niat itu langsung hilang, dan kembali lagi
saya melakukan kesalahan yang sama, tindakan boros lagi, peminjaman uang lagi.
( SV-AKT )
Saya jadi tahu , bagaimana pengelolaan keuangan, pencatatan, dsb yang akan
diterapkan jika saya telah bekerja nanti. Karena jika saya bekerja, uang yang saya
kelola uang hasil jeripayah saya sendiri dan saya sudah tidak bisa lagi
menggantungkan diri kepada orang tua, sehingga saya harus lebih bisa
megnendalikan diri saya. ( SV-AKT )
Saya evaluasi setiap hari mbak, karena saya suka lupa nominal berapa yang saya
keluarkan untuk belanja, jadi saya evaluasi setiap pengeluaran saya. Agar saya juga
lega dan lebih ikhlas karena uang yang saya keluarkan memang untuk saya belanja.
( SA-AKT )
Mencatatnya itu untuk menghitung kembali, nge cek ulang apa saja dan berapa
pengeluaran saya, sesuai nota yang saya kumpulkan. Itupun kalau pengeluarannya
ada nota nya. ( SA-AKT )
Saya manfaatkan untuk saya mengontrol diri saya agar tidak boros lagi hari
berikutnya. Dan biasanya kalau saya boros dalam hari tertentu, saya memutuskan
untuk berpuasa, jadi uangnya bisa untuk memenuhi kembali akun simpanan saya. (
SA-AKT )
Kalau evaluasi mulai dari pengumpulan nota dan pencatatan kembali saya memang
mengaplikasikan pembelajaran akuntansi dalam diri saya. Awalnya saya coba-coba
ternyata rasanya jauh lebih tenang, o iya saya belanja ini tadi. Seperti mereview
ulang , kalau saya Cuma inget-inget jatuhnya nominalnya ,malah tidak tepat dan
salah perhitungan. ( SA-AKT )
Latar belakang tidak
melakukan evaluasi
Evaluasi keuangan
Cara evaluasi
keuangan
Pemanfaatan hasil
evaluasi
Latar belakang
melakukan evaluasi
T idak melakukan
evaluasi keuangan
Latar belakang tidak
melakukan evaluasi
secara rinci
Evaluasi keuangan
Pemanfaatan hasil
evaluasi
Latar belakang
melakukan evaluasi
Evaluasi keuangan
Cara evaluasi
keuangan
Pemanfaatan hasil
evaluasi
Latar belakang
melakukan evaluasi
107
Mengevaluasi keuangan saya per mingguan mbak, karena kalau tidak saya evaluasi,
tidak dihitung ulang, dan diatur ulang keuangannya bisa kacau nanti. ( BB-AKT )
Kalau mencatat nggak pernah mbak, ribet saya rasa. Saya lebih milih
mengumpulkan nota untuk melakukan evaluasi keuangan saya. Nota yang saya
kumpulkan saya gunakan untuk alat review ulang pengeluaran saya, mengingat
kembali kebutuhan apa saja yang sudah saya beli dan apa yang belum saya beli. (
BB-AKT )
Saya menggunakan hasil evaluasi itu untuk merencanakan kebutuhan-kebutuhan
yang harus dipenuhi bulan berikutnya. Hasil evaluasi saya lebih saya gunakan untuk
mengontrol pengeluaran saya bulan depan. ( BB-AKT )
Dalam evaluasi itu menurut saya karena naluri saja mbak, bukan pengaruh dari
pembelajaran akuntansi. ( BB-AKT )
Saya mengevaluasi keungan saya hanya mengingat-ingat setiap harinya, saya tadi
kemana saja, beli apa saja, seperti itu mbak. ( HP-AKT )
Tidak, ya itu saya Cuma ingat-ingat saja apa saja yang saya belanjakan tidak kalau
sampai mencatatnya secara rinci, bahkan dari pendapatan seperti di akuntansi,
tidak. Ribet, jadi males buat melakukan itu. ( HP-AKT )
Apalagi kumpulkan nota, tidak pernah saya, paling ya kalau bayar kuliah atau
pengeluaran yang itu uang orang lain atau uang orang tua saya saya kumpulkan
nota. Tapi kalau nota untuk transaksi kebutuhan saya,saya tidak pernah. Palin ya
nanti dibuang lagi, jadi ga usah saja. ( HP-AKT )
Saya pakai untuk mengingat-ingat kebutuhan-kebutuhan yang sudah saya beli apa
saja yang paling membuat boros, itu nanti saya hindari sampai mungkin dibeli lagi
bulan berikutnya, tapi untuk jangka pendek saya harus bisa menghindari itu. ( HPAKT )
Sedikit mungkin mbak, di akuntansi diajarkan berhati-hati dan memperhitungkan
segala keputusan yang akan diambil, ya saya jadi hati-hati juga. Dibilang sedikit
karena untuk perencanaan, pengalokasian uang, evaluasi, saya tidak
melakukannya dengan tepat sesuai apa yang sudah diajarkan dalam akuntansi. (
HP-AKT )
Saya evaluasinya tidak rutin mbak, Cuma kalau saya boros hari itu, atau ketika
uang yang harusnya membeli barang X justru tidak untuk membeli barang X, itu
saya baru ingat-ingat saya membeli barang apa saja, kok bisa seperti ini. ( PSAKT )
Saya ingat-ingat itu mungkin sudah cukup, karena nominalnya sedikit dan saya
tidak akan susah untuk mengingatnya.saya tidak simpan nota pembelian apa saja.
Karena ribet ya mbak , saya bukan tipe orang yang telaten mengumpulkan nota
sedemikian rupa atau menyimpannya. ( PS-AKT )
Saya gunakan sebagai dasar perencanaan pada awal periode mbak, tapi begitu sudah
3 atau 4 hari, itu sudah tidak berlaku lagi. Karena itu tadi mbak kebutuhan yang
tidak terduga pada akhirnya membengkak, terlebih ketika saya berada di kampus
dan berkumpul dengan teman-teman. ( PS-AKT )
Naluri ya mbak menurut saya, kalau yang ada di perkuliahan itu sepertinya akan
mempengaruhi perilaku saya mengatur keuangan ketika saya ada dalam suatu
organisasi. ( PS-AKT )
Evaluasi keuangan
Cara evaluasi
keuangan
Pemanfaatan hasil
evaluasi
Latar belakang
melakukan evaluasi
Evaluasi keuangan
Cara evaluasi
keuangan
Pemanfaatan hasil
evaluasi
Latar belakang
melakukan evaluasi
Evaluasi keuangan
Cara evaluasi
keuangan
Pemanfaatan hasil
evaluasi
Latar belakang
melakukan evaluasi
108
Saya mengevaluasi keuangan saya hanya mengingat-ingat saja, apa yang sudah
saya beli ,seringnya hanya barang apa saja bukan nominalnya. Dan melihat
kembali serta mengolah lagi bagaimana menyiasati sisa uang yang saya miliki
untuk memenuhi kebutuhan saya. Dan hal itu pun tidak rutin saya lakukan, hanya
ketika saya merasa boros dan uang saya tinggal sedikit sedangkan jangka waktu
periode masih lama. ( AL-AKT )
Saya tidak pernah mencatat secara rinci pengeluaran apa saja yang saya lakukan.
Menurut saya jika saya mencatatnya dan mengumpulkan nota hanya akan
membuat saya menyesal. Jadi saya memilih untuk tidak mencatat maupun
mengumpulkan berbagai bukti pembayaran ( AL-AKT )
T idak selalu hasil evaluasi saya gunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ya.
Karena saya orangnya kalo sama uang, yang penting saya gak punya hutang itu
sudah baik mbak, kalaupun saya mengalami minus atau dalam satu bulan saya ini
boros, ya untuk periode berikutnya yang penting saya dapat uang lagi. Bisa
dibilang cuek terhadap uang saya mbak. ( AL-AKT )
Kalau dari pembelajaran akuntansi ya cukup jadi tau aja, mungkin pelacakan
keuangan, audit, dan sebagainya. T api kayanya menurut saya tidak perlu lah buat
keuangan pribadi seperti itu mbak, mungkin lebih berguna kalau sudah kerja sendiri
dan berumah tangga mbak. ( AL-AKT )
Saya evaluasi, setiap sore hari. Ketika saya mengambil uang hasil penjualan, saya
evaluasi dulu untuk uang usaha saya, ruginya berapa untungnya berapa, saya harus
menyiapkan modal berapa untuk jualan besoknya. Setelah itu baru saya
mengevaluasi untuk keuangan pribadi saya hari tersebut, apakah ada uang tabungan
yang saya pinjam hari itu, jika ada saya langsung ambil dari uang laba yang saya
terima, langusng saya masukkan ke celengan saya untuk melunasi utang tabungan
saya. ( IP-AKT )
Kalau untuk uang pribadi saya, saya tidak mencatat penerimaan atau pengeluaran,
saya hanya mengingat-ingat saja pengeluaran apa saja yang sudah saya lakukan.
saya tidak simpan nota pembelian apa saja. Karena Pembelian yang saya lakukan
paling makan, jajan, pulsa, bensin, dan itu jarang sekali ada nota yang dikasihkan,
lagi pula karena saya evaluasinya hanya ingat-ingat saja jadi tidak perlu untuk
mengumpulkan notanya. ( IP-AKT )
Jadi saya evaluasi jika hari itu saya boros, membeli barang yang ternyata setelah
dibeli saya pikir tidak berguna dan sedikit menyesal, saya akan mengurangi
konsumsi saya hari berikutnya agar saya bisa menukar uang saku yang sudah saya
pakai untuk membeli barang tersebut, agar bisa dimasukkan dalam celengan rumah.
( IP-AKT )
T idak berhasilsaya menindak lanjuti evaluasi saya seperti ini, sebenarnya sudah
sadar kalau saya harusnya tidak membeli barang tertentu, tapi karena manusia jadi
tidak luput untuk bersifat boros, jadi ya kadang masih mengulangi kesalahan
tersebut. Ada juga yang membuat saya tidak bisa menghindari kesalahan
berperilaku boros, yakni ketika kumpul dengan teman, yang mengajak untuk
makan atau keluar, tidak mungkin saya tidak makan, ketika teman-teman saya
makan. Nha itu kadang jatuhnya diluar anggaran untuk akun biaya lain-lain ( IPAKT )
Karena awalnya saya bukan tipe orang yang seperti ini, kembali lagi pada awal
tadi, pembelajaran akuntansi selama ini yang dialami saya sudah membentuk
karakter saya secara tidak langsung untuk menerapkan teori akuntansi beberapa
dalam kehidupan saya. Salah satunya evaluasi keuangan ini, karena sesuai dengan
apa yang diajarkan akuntansi bahwa ketika kita melakukan evaluasi uang yang
terpakai bisa terlacak, benar-benar untuk membeli barang atau justru hilang. ( IPAKT )
Evaluasi keuangan
Cara evaluasi
keuangan
Pemanfaatan hasil
evaluasi
Latar belakang
melakukan evaluasi
Evaluasi keuangan
Cara evaluasi
keuangan
Pemanfaatan hasil
evaluasi
Latar belakang
melakukan evaluasi
109
Mahasiswa
Pendidikan
Ekonomi
Keputusan penggunaan
uang bonus
Pemanfaatan hasil evaluasi
keuangan
Cara evaluasi keuangan berdasarkan
pengelolaan keuangan
Re-organize
Keputusan memiliki
uang tambahan
Keuangan harus dialokasikan untuk setiap
akun-akun kebutuhan
Uang harus dipisah-pisahkan
Keputusan memiliki
hutang
Perencanaan sumber
uang
Evaluate
Make Decision
Organize
Lampiran 4.
DATA DISPLAY
Mental Accounting
110
KETERANGAN DATA DISPLAY
ORGANIZE PADA MENTAL ACCOUNTING
 Sumber Uang Mahasiswa
 Tipe keuangan :
1. Harian
2. Mingguan
3. Bulanan
 Sumber uang :
1. Dari orang tua
2. Dari penghasilan sendiri
3. Dari orang tua dan penghasilan sendiri
Makna :
1. Periode kepemilikan uang oleh mahasiswa bermacam-macam, bergantung dengan
status tempat tinggal mahasiswa.
2. Periode keuangan harian dan mingguan biasa dimiliki oleh mahasiswa bertempat
tinggal masih bersama dengan orang tua, akan tetapi ada pula mahasiswa yang
memiliki periode keuangan dua mingguan dengan status tempat tinggal kos dan beda
kota dengan keluarga. Periode keuangan bulanan seringnya dimiliki oleh mahasiswa
bertempat tinggal jauh dari orang tua, biasanya sewa kamar kos, atau mengontrak.
3. Seorang mahasiswa bisa memiliki uang saku dari orang tua dan bisa juga dengan
memiliki pekerjaan sampingan atau usaha sampingan.
4. Mahasiswa di program studi Pendidikan Ekonomi memiliki uang saku mayoritas dari
pemberian orang tua.
 Pengalokasian keuangan
 Hal-hal yang melatar belakangi mahasiswa melakukan pengalokasian uang :
1. Pendidikan orang tua tentang pengaturan keuangan
2. Tuntutan kepemilikan rasa tanggung jawab terhadap uang
3. Kesadaran untuk lebih dewasa dalam bertindak
4. Tekat untuk membuktikan perilaku pengaturan keuangan
5. Lingkungan mahasiswa
6. Jumlah uang saku yang dimiliki
7. Karakter yang terbentuk melalui pembelajaran akuntansi
8. Kepercayaan diri terhadap kemampuan diri sendiri
 Tujuan Pengalokasian keuangan :
1. Memiliki perasaan tenang dalam mengatasi berbagai kebutuhan
2. Terpenuhi semua kebutuhan, terlebih kebutuhan pokok
3. Akun simpanan selalu terisi
4. Mengontrol pengeluaran.
 Mahasiswa mengatur keuangan bergantung dengan sumber uang yang dimiliki.
Makna :
1. Pendidikan orang tua semenjak dini mengajarkan mahasiswa dari mengatur keuangan
hingga benar-benar memiliki rasa bertanggung jawab atas uang yang dimiliki.
2. Mahasiswa lebih berfikir dewasa dan bijak dalam mengatur keuangannya.
3. Mahasiswa mempunyai sikap untuk mengatur keuangan dengan baik tidak
terpancang dengan konsentrasi yang dijalaninya, mahasiswa non akuntansi mengatur
keuangannya.
4. Rasa takut memiliki predikat “pelit” dari lingkungan ketika mengatur keuangan.
5. Mahasiswa mengatur keuangannya tergantung dengan jumlah uang saku yang
diterima.
6. Pembelajaran yang dialami dalam jangka waktu panjang, membentuk karakter yang
kuat pada mahasiswa.
7. Ketidak percayaan diri mahasiswa bahwa mahasiswa dapat menggunakan uang
sesuai rencana berpengaruh pada sikap mahasiswa.
111
8.


Mahasiswa yang membiayai kebutuhannya murni dengan uang sendiri atau
penghasilan sendiri akan sangat ketat dalam merencanakan dan membelanjakan
keuangannya dari pada mahasiswa yang membiayai kebutuhannya memiliki dua
sumber yakni uang saku dan uang penghasilan dan mahasiswa dengan sumber uang
pemberian orang tua saja.
Akun-akun kebutuhan mahasiswa :
1. Kebutuhan Pribadi
2. Kebutuhan Kuliah
3. Kebutuhan Sosial
4. Kebutuhan Investasi
5. Kebutuhan Saving
6. Kebutuhan Lain-lain
Sifat masing-masing kebutuhan :
1. Rutin :
- Terencana
- Tidak terencana
2. Tidak rutin :
- Terencana
- Tidak terencana
Makna :
a. Mahasiswa tidak berpenghasilan sendiri :
1. Kebutuhan-kebutuhan pribadi yang perlu dipenuhi mahasiswa :
- Rutin terencana
: Bensin ( transportasi ), Servis kendaraan, Jajan /
makan besar ( bagi mahasiswa kos individu ).
- Tidak rutin terencana : Jajan / makan besar ( bagi mahasiswa tidak kos ) ,
Pulsa HP, Kebutuhan badan.
2. Kebutuhan-kebutuhan kuliah yang perlu dipenuhi mahasiswa :
- Rutin terencana
: Pulsa modem ( Langganan internet bulanan
)
- Tidak rutin-tidak terencana
: Print / cetak file, fotocopy, membeli buku.
Membayar kegiatan kampus.
3. Kebutuhan-kebutuhan sosial yang perlu dipenuhi mahasiswa :
- Rutin tidak terencana
: Olah raga berbayar ( footsal ).
- Tidak rutin-tidak terencana
: Menjenguk orang sakit, melayat,
menyumbang orang berhajat, pergi hang-out dengan teman.
b. Mahasiswa berpenghasilan sendiri :
4. Kebutuhan-kebuthuan investasi yang perlu dipenuhi mahasiswa :
- Rutin terencana
:Investasi untuk berjualan pulsa.
c. Mahasiswa tidak berpenghasilan dan berpenghasilan sendiri :
5. Kebutuhan-kebutuhan lain-lain yang perlu dipenuhi mahasiswa :
- Rutin terencana
: Laundry.
- Rutin tidak terencana
: Membeli rokok, dan kebutuhan mendadak
lainnya.
6. Kebutuhan-kebutuhan menabung yang perlu dipenuhi mahasiswa :
- Rutin terencana
: Untuk menabung ada mahasiswa ng rutin
dan pasti mengalokasikan uang yang dimiliki untuk tidak digunakan
sekaligus atau menabung.
- Tidak rutin tidak terencana
: Untuk menabung menunggu siswa jumlah
uang setelah memenuhi semua kebutuhannya.
 Penyimpanan uang :
1. Pada satu tempat yang sama
2. Membedakan antara uang untuk kebutuhan pokok dan tidak
3. Membedakan uang simpanan
4. Membedakan uang makan
112
5.
Membedakan semua uang sesuai kebutuhan
Makna :
1. Mahasiswa langsung memenuhi kebutuhan pokok ketika mendapatkan uang,
sisanya disimpan dalam tempat yang sama ( hand cash )
2. Akun kebutuhan yang dirasa harus terpenuhi benar-benar dibedakan
penempatannya terutama uang simpanan dan uang makan
3. Mahasiswa yang merasa benar-benar dituntut tanggung jawabnya benar-benar
menyimpan uang sesuai kebutuhan dalam tempat berbeda.
MAKE DECISION PADA MENTAL ACCOUNTING
 Kepemilikan Hutang
 Jenis-jenis hutang :
1. Hutang pulsa
2. Hutang talangan
3. Hutang latar belakang motif berjaga-jaga
4. Hutang kredit barang

Makna :
1. Seringnya pada mahasiswa memiliki hutang pulsa, meminta kiriman pulsa
terlebih dahulu dari teman yang berjualan pulsa, baru dibayar beberapa hari
kemudian
2. Hutang talangan dimaksudkan ketika mahasiswa berbelanja sesuatu uang yang
dimiliki kurang atau ketinggalam, meminjam teman untuk mememnuhi
kebutuhan saat itu
3. Hutang berjaga-jaga ketika mahasiswa menunggu uang kiriman dari orang tua,
namun uang sakunya sudah habis
4. Mahasiswa dengan penghasilan uang sendiri sudah berani untuk kredit barang
sendiri, dan pembayarannya dilakukan sendiri pula.
Keputusan Penggunaan Uang Bonus
 Berbagai keputusan menggunakan uang bonus :
1. Current income ( konsumsi ) :
- Membeli kebutuhan perempuan, misal: baju, hijab, celana, make-up,
accesoris perempuan, dll
- Makan
- Bensin
- Pulsa
2. Current assets ( Simpanan )
3. Future income ( Investasi )
Makna :
1. Beberapa hal yang melatarbelakangi mahasiswa mengkonsumsikan uang bonus :
- Aji mumpung mendapatkan uang bonus yang jarang didapatkan
- Nominal uang bonus yang didapatkan lebih besar dari pada menabung uang
sendiri
2. Mahasiswa lebih memilih menyimpan uang bonus dengan maksud motif
berjaga-jaga untuk memenuhi kebutuhan tak terduga jika nominal yang diterima
sedikit, akan tetapi jika nominal lumayan besar mahasiswa yang memilihuntuk
menyimpan uang bonus akan memasukkannya dalam rekening tabungan.
3. Lebih banyak mahasiswa memilih untuk langsung mengonsumsikan uang bonus
dari pada menyimpan terlebih dahulu meskipun pada akhirnya sama-sama untuk
dikonsumsikan
4. Beberapa hal yang melatarbelakangi mahasiswa menyimpan uang bonus :
- Merasa kebutuhan sudah cukup dipenuhi dengan uang saku
- Belum ada kebutuhan yang harus segera dipenuhi ketika mendapatkan uang
tambahan
113
5.

Mahasiswa berlatar belakang memiliki usaha sampingan akan memilih untuk
menginvestasikan uang bonusnya sebagai modal usaha jika nominalnya dapat
diperhitungkan
6. Beberapa hal yang melatarbelakangi mahasiswa menginvestasikan uang bonus :
- Nominal uang bonus yang memungkinkan untk dijadikan penambahan
modal
- Kepemilikan usaha yang tengah ditekuni mahasiswa
Keputusan Memiliki Uang Tambahan
 Hal-hal yang menjadi dasar meminta uang tambahan :
- Habisnya uang saku sebelum masa periode habis
- Merasa uang saku yang dimiliki terlalu sedikit
- Banyak timbul kebutuhan-kebutuhan yang tidak terduga

Sumber uang tambahan :
- Tambahan dari orang tua
- Tambahan dari orang tua yang sebenarnya untuk kebutuhan lain
- Tambahan bukan dari orang tua
 Hal-hal yang menahan mahasiswa untuk meminta uang tambahan :
- Ketegasan orang tua untuk tidak memberi uang tambahan
- Kepemilikan uang simpanan
- Kepemilikan uang penghasilan sendiri
- Rasa tanggung jawab untuk memberi kepercayaan kepada orang tua
- Keinginan belajar menggunakan uang yang ada
Makna :
1. Banyak mahasiswa yang masih membutuhkan uang tambahan dikarenakan
sedikitnya uang saku yang didapatkan
2. Mahasiswa mempunyai keinginan untuk tidak meminta uang tambahan
3. Banyak faktor yang mendorong mahasiswa untuk memutuskan meminta uang
tambahan dan berusaha untuk tidak meminta uang tambahan
4. Berbagai macam cara mahasiswa untuk meminta uang tambahan, kebanyakan
mahasiswa menjelaskan untuk apa saja uang saku mereka, ada juga mahasiswa
yang terpaksa berbohong meminta uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan
tertentu pada kenyataannya uang tambahan untuk uang sakunya pada periode
tersebut.
5. Mahasiswa menentukan uang tambahan yang diterima untuk memenuhi
kebutuhan dalam jangka waktu tertentu.
EVALUATE PADA MENTAL ACCOUNTING
 Evaluasi Keuangan
 Periode evaluasi keuangan :
- Harian
- Mingguan
- Momen tertentu atau merasa boros
 Cara mengevaluasi keuangan :
- Mengingat-inget
- Mereview ulang
- Mengumpulkan nota
 Pemanfaatan hasil evaluasi :
- Melacak jejak uang
- Mengontrol pengeluaran
- Menentukan kebutuhan periode berikutnya
 Re-organize :
- Menghitung kembali sumber uang
- Menentukan kebutuhan sesuai uang yang ada
114
Makna :
1. Beberapa hal yang mendorong mahasiswa melakukan evaluasi :
- Sikap belanja yang boros
- Keuangan yang dimiliki
- Kebutuhan yang belum terpenuhi
- Hasrat untuk mempraktekan pengetahuan evaluasi dalam akuntansi
2. Periode keuangan yang sering dilkaukan mahasiswa adalah harian, mingguan,
dan momen tertentu ketika mahasiswa merasa pengeluarannya boros
3. Mahasiswa merasa tidak perlu evaluasi ketika pengeluarannya tidak berlebih
atau boros
4. Mahasiswa perempuan cenderung lebih teliti menyimpan bukti-bukti pembelian
5. Mahasiswa mereview ulang dari apa yang diingat ketika berbelanja dilanjutkan
dengan re-organize
6. Menentukan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi dengan melihat hasil
evaluasi mahasiswa.
115
Download