Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mahasiswa 1. Apakah anda mengalokasikan uang anda kedalam akun-akun kebutuhan setiap periodenya ? 2. Bagaimana anda menempatkan uang yang sudah dialokasikan sesuai akunnya, ataukah benar-benar dipisahkan pada tempat yang berbeda, atau pada satu tempat yang sama? 3. Dalam pembelajaran akuntansi, diajarkan tentang organizir dalam keuangan perusahaan, apakah anda mengorganisasikan keuangan anda berangkat dari pengetahuan anda selama belajar akuntansi? 4. Akun-akun apa saja yang anda tentukan setiap periodenya? 5. Bagaimana anda menentukan akun-akun yang harus dianggarkan pada periode tersebut ? 6. Dengan akun-akun yang anda tentukan, berapa masing-masing nominalnya? 7. Apa pertimbangan anda dalam menentukan besar nominal untuk setiap akun? 8. Ketika anda mendapatkan uang bonus / uang tambahan / give money, anda akan menggunakannya untuk konsumsi, saving, atau investasi guna menghasilkan pendapatan yang lebih ? 9. Apakah anda sering memiliki hutang? 10. Lebih sering untuk memenuhi kebutuhan apa / dalam kondisi seperti apa anda memutuskan untuk memiliki hutang ? 11. Jika anda mendapatkan uang dari orang tua, apakah anda meminta uang tambahan sebelum periode keuangan anda habis ? 12. Dalam kondisi seperti apa anda melakukan silang anggaran ? 13. Apakah anda mengambil keputusan-keputusan dalam keuangan anda merupakan hasil dari pengetahuan pembelajaran akuntansi ? 14. Apakah anda mengevaluasi keuangan anda ? Bagaimanakah jangka waktu anda mengevaluasi keuangan anda ? 15. Bagaimana cara anda mengevaluasi keuangan anda ? Apakah pencatatan transaksi dan pengumpulan nota dilakukan oleh anda ? 16. Bagaimana anda memanfaatkan setiap hasil evaluasi keuangan anda sebagai titik tolak pengelolaan keuangan anda ? 17. Apakah evaluasi yang anda lakukan dalam pengelolaan keuangan anda merupakan hasil dari pengetahuan pembelajaran akuntansi ? Lampiran 2 DATA COLLECTION Wawancara ke-1 NAMA RESPONDEN : USIA RESPONDEN : TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : KONSENTRASI RESPONDEN : STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : ASAL SMA / SMK RESPONDEN : PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : SUMBER UANG : JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE : WAKTU WAWANCARA : TEMPAT WAWANCARA : AA 21 tahun 2010 Pemasaran Non Kos SMA IPS Penjual Harian Uang saku dari Orang Tua Rp 15.000,3 April 2014 Kampus UKSW Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per hari itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? dari saya SD saya sudah terbiasa untuk merencanakan uang yang saya miliki untuk membeli apa saja. Semenjak saya SMA hingga kuliah, saya merencanakan pembelanjaan saya agar saya dapat terus mengisi simpanan saya yang nantinya dapat digunakan untuk berjaga-jaga. Berapakah uang saku anda setiap harinya ? Dan darimana saja sumbernya ? Uang saku saya diberikan harian sebesar Rp 15.000,- , hanya itu yang saya gunakan untuk memenuhi kebutuha sehari-hari saya. Apakah anda memiliki pekerjaan sampingan atau usaha sampingan ? Saya kuliah saja, tidak memiliki pendapatan diluar uang saku saya. Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? 1. Tabungan Setiap saya mendapatkan uang Saku Rp 15.000,- selalu saya ambil Rp 5.000,- untuk saya masukkan dalam sisi dompet yang berbeda, yang kiranya tidak mudah terlihat oleh saya ketika berbelanja. Tabungan ini sifatnya sementara, jadi saya tumpuk terus setiap harinya, kemudian dalam satu minggu nanti saya ambil Rp 15.000,- s/d Rp 20.000,- tergantung kebutuhannya untuk membeli bensin sepeda motor saya sendiri. 2. Jajan / makan Rp 5.000,- yang kedua setiap harinya saya gunakan untuk membeli jajan / makanan ringan. Biasanya kalau membeli makanan besar saya tambahkan dengan uang sisa Rp 5.000 yang terakhir, dan itu pun cukup karena saya masih tinggal bersama orang tua saya, jadi makan besar tidak menjadi tanggungan utama saya. 3. Kebutuhan lain-lain Kalau kebutuhan kuliah seperti fc, print, pembelian peralatan kuliah, parkir sepeda motor, atau kebutuhan tak terduga lainnya saya menganggarkan Rp 5.000,- terakhir dari uang saku saya. Bagaimana anda memenuhi kebutuhan pulsa HP anda? Pulsa saya tergantung kebutuhan, biasanya kalau hari itu saya harus membeli pulsa saya tidak menganggarkan uang untuk jajan dan kebutuhan lain-lain, biasanya saya menunggu ketika saya tidak pergi ke Kampus. Kebutuhan yang saya tentukan itu flexibel, hari ini butuhnya apa ya saya tentukan dari awal ketika saya mendapatkan uang saku saya. Uang tabungan anda Rp 5.000,- per hari itu, apakah tidak pernah digunakan ? Tidak pernah, saya tidak boleh menggunakan uang tabungan saya itu. Karena dari tabungan itu saya memenuhi kbeutuhan bensin saya,kalau digunakan nanti bensinnya bisa-bisa tidak terbeli. Karena uang saku saya diberikan jumlah sekian dengan peraturan dari ibu saya kalau bensin saya harus memenuhi sendiri. Apakah anda sering meminta uang tambahan diluar uang saku Rp 15.000,- itu ? Lumayan sering, saya meminta uang tambahan ketika uang saku saya habis sebelum 1 hari itu selesai, dan kebutuhan saya masih ada yang harus dipenuhi. Seperti misalnya kalau malam hari saya pengen beli sate, ya saya minta uang lagi kepada ibu saya. Yang penting saya tidak mengambil uang tabungan saya yang Rp 5.000,- tadi. Kalau untuk memenuhi kebutuhan perempuan seperti baju, sepatu, minyak wangi, bedak, dll bagaimana ? Kalau make up saya minta make up ibu saya, jadi saya idak begitu memikirkannya, kalau masalah accesoris perempuan saya biasanya minta dibelikan ibu sendiri, jadi saya jarang untuk memenuhinya, kecuali jika nominal harganya sedikit dan saya mampu untuk memenuhinya ya saya penuhi sendiri. Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Kalau uang tabungan kan tadi saya benar-benar simpan sendiri, tapi kalau Rp 10.000,- dari uang saku saya tetap jadikan satu tempat, tidak benar-benar saya sendirikan. Apakah anda menabungkan uang anda dalam rekening tabungan ? Saya punya rekening tabungan, tapi bukan saya yang mengisi, yang mengisi ibu saya, tapi saya juga tidak pernah mengambil uang tabungan itu untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri tanpa seijin ibu saya. Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Orang tua saya justru yang sudah mengajari saya dari kecil, dari saya SD untuk merencanakan dan mengatur uang saku saya. Jadi karakter saya untuk seperti ini terbentuk jauh sebelum saya mengenal akuntansi. Kebiasaan ini masih 62 berlaku sampai sekarang, padahal saya sudah tidak mengambil mata kuliah akuntansi, jadi menurut saya tidak ada pengaruhnya. Apa peritmbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap harinya ? Berdasarkan hari sebelumnya. Seperti misalnya pulsa hari ini sudah terpenuhi jadi saya tidak memenuhi nya lagi besok, uangnya saya gunakan untuk jajan atau kebutuhan lainnya. Anda itu kan punya tiga nomor,sepertinya dengan uang saku anda yang dikonsumsikan RP 10.000,- tidak cukup untuk memenuhi pulsa untuk tiga nomor anda ? Jadi saya gini beli pulsanya saya beri jarak yang berbeda, hari ini saya membeli pulsa untuk nomor yang XL, 4 hari 5 hari kemudian saya mengisi pulsa yang Tri, selang yang sama saya membeli pulsa yang M3, jadi ketika yang satu habis saya masih memiliki nomor yang lain untuk berkomunikasi. Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Kalau jumlah RP 5.000,- untuk saya simpan itu karena tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak, jika terkumpul jangka nya juga pas untuk membeli bensin. Sisanya pun lumayan untuk saya konsumsikan. Untuk kebutuhan yang lain saya menentukan jumlahnya kira-kira saya, biasanya juga jajan tidak paten Rp 5.000,-, kalau itu makan besar ya saya jadinya kira-kira Rp 10.000,- itu untuk anggaran makan, baru sisanya untuk memenuhi kebutuhan tidak terduga lainnya. Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Uang tambahan kan tidak tentu ya, berapapun jumlahnya selalu saya jadikan satu dengan uang simpanan saya, agar nanti kalau saya ada kebutuhan mendadak dapat memenuhi sendiri tanpa harus meminta ibu saya. Pernah punya hutang diluar uang saku harian ? Hutang pulsa seringnya kalau saya, saya biasanya lebih memilih sms teman saya yang berjualan pulsa untuk mengirimkan pulsa dulu, nanti kalau sudah ketemu bara saya bayar. Selain itu ada hutang untuk memenuhi kebutuhan pribadi anda ? Kalau untuk memenuhi kebutuhan pribadi saya, saya memilih untuk tidak berhutang, karena tidak dibolehin selalu sama ibu untuk punya hutang dari kecil. Kalau kekurangan uang dalam sehari itu, saya lebih milih untuk meminta uang tambahan lagi dari pada berhutang. Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Paling kalau uang untuk jajan tadi Rp 5.000,- dan kebutuhan lain-lain Rp 5.000,- , ternyata fotocopy habisnya Rp 7.000,- ya saya mengambil uang jajan Rp 2.000,-, meskipun hanya sedikit berkurangnya biasanya saya memilih untuk tidak jajan meskipun masih ada Rp 3.000,- Paling hanya sekitar itu saja kalau masalah silang anggaran. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Evaluasi seringnya kalau saya merasa sudah terlalu banyak pengeluaran hari tersebut, sampai mengambil uang tabungan, sampai minta tambahan ibu itu baru saya evaluasi. Bagaimana cara evaluasi keuangan anda ? Mengingat-ingat lagi apa yang sudah saya belanjakan hari itu kok sampai pengeluarannya begitu banyak. Kalau terlalu banyak pengeluaran saya catat ulang dari awalnya uang saya berapa hingga pengeluaran saya apa saja besera harganya. Apa yang anda dapat dengan mencatat kembali pengeluaran anda ? Saya jadi tahu kalau uang saya benar-benar habis untuk belanja tidak ada uang yang mungkin hilang, saya membayar terlalu besar dan tidak diberi kembalian, dll. Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? saya gunakan untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi periode berikutnya, saya gunakan untuk lebih mengontrol saya biar gak boros lagi. Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? berhasil, karena saya jadi benar-benar menahan diri untuk membelanjakan uang lebih dari apa yang saya miliki. Biasanya saya jadi berpikir saya kemarin sudah belanja banyak, sekarang jangan, dan itu berhasil. Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Pernah dengar si evaluasi di akuntansi itu caranya bagaimana, ya saya sedikit mengikuti, jadi coba-coba mencatat dengan rapi meski tidak saya simpan dan tidak rutin sifatnya. Wawancara ke-2 NAMA RESPONDEN : USIA RESPONDEN : TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : KONSENTRASI RESPONDEN : STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : ASAL SMA / SMK RESPONDEN : PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : SUMBER UANG : JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE : WAKTU WAWANCARA : TEMPAT WAWANCARA : RD 21 tahun 2010 Pemasaran Kontrak ( Bersama adik dan Budhe ) SMA IPS Guru Bulanan Uang saku dari orang tua Rp 800.000,- s/d Rp 900.000,3 April 2014 Rumah responden Bagaimana pemberian uang saku anda? Dan jumlah nominalnya berapa ? Uang saku saya kalau ada acara kampus Rp 900.000,- kalau tidak ada Rp 800.000,-, itu diberikan setiap bulan. Ada pendapatan sampingan diluar uang saku ? Tidak ada, saya tidak bekerja sampingan selain berkuliah. Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Saya merencanakan kebutuhan rutin saja, maksutnya merencanakan kebutuhan yang bisa diramalkan dan pasti harus dipenuhi setiap bulannya. Karena saya hidup jauh dari orang tua, jadi saya harus bisa memenuhi kebutuhan bulanan saya sendiri dengan mandiri. Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Kebutuhan yang dapat direncanakan setiap bulannya : 63 1. Service motor Setiap bulan saya alokasikan untuk service motor sebesar Rp 70.000,- . Karena saya rutin setiap bulan, jadi tingkat kerusakan motor juga tidak terlalu parah. Rata-rata setiap bulan untuk service motor menghabiskan Rp 70.0002. Pulsa langganan internet Untuk modem saya mengisi pulsa langganan i nternet setiap bulan seharga Rp 52.000,- . Kedua kebutuhan ini sifatnya rutin saya anggarkan setiap bulannya. Untuk kebutuhan yang tidak rutin setiap bulan adalah ; 3. Pembayaran acara kampus Jadi jika saya ada kegiatan kampus seperti workshop, seminar, kujungan study, dll saya meminta uang saku bulanan Rp 900.000,- tapi jika dalam bulan tersebut tidak ada kegiatan yang harus dibayar uang saku yang saya terima per bulannya Rp 800.000,Ketiga kebutuhan tadi itu dapat diperhitungkan setiap bulannya, sisa dari memenuhi ketiga kebutuhan tadi saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya, dan tidak direncanakan ; 4. Kebutuhan perkuliahan Kebutuhan perkuliahan biasanya fotocopy, membeli buku, membeli peralatan-peralatan kecil, print, dll karena sifatnya tidak terduga dan tidak dapat direncanakan jadi saya tidak merencanakan jumlah tertentu pada awal bulan untuk kebutuhan perkuliahan. 5. Jajan Sebenarnya makan besar itu saya makan dikontrakan, karena dikontrakan saya tinggal dengan budhe dan adik kandung saya, jadi untuk kebutuhan makan sehari-hari orang tua mempercayakannya kepada budhe saya. Saya tidak memikirkan keperluan itu, namun ketika saya pergi dengan teman, sedang dikampus dalam waktu yang lama, atau dalam acara tertentu saya makan diluar dengan uang saku tersebut. Tidak saya batasi pula jumlahnya, karena sifatnya tidak bisa diramalkan. 6. Kebutuhan cowok Membeli baju, minyak wangi, gell rambut, dll saya belanja sendiri, tapi jika kebutuhan sabun mandi, shampo itu tidak saya penuhi karena sudah dibelikan budhe. Jadi uang saku satu bulan itu untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri. Membeli baju juga sifatnya tidak rutin, hanya jika ada keinginan saja, sama dengan kebutuhan lainnya. 7. Pulsa Handphone Membeli pulsa handphone tidak saya batasi setiap bulannya berapa, saya biarkan mengalir apa adanya, butuh beli pulsa ya saya beli, kalau tidak ya tidak. Jadi habisnya setiap bulan untuk pulsa juga tidak pasti, dari situ saya memutuskan untuk tidak merencanakan pengeluaran pembelian pulsa HP. 8. Footsal Saya suka olah raga futsal , sebenarnya rutin setiap minggu satu kali, tapi saya tidak menganggarkan uang untuk itu karena uang yang dibutuhkan untuk membayar berbeda-beda jumlahnya. 9. Kebutuhan mendadak Banyak kebutuhan mendadak diluar yang saya sebutkan tadi, seringnya kebutuhan sosial, menjenguk, menyumbang, jika berpergian luar kota, dll. Tidak bisa diramalkan kapan saja itu dibutuhkan, malas untuk saya rencanakan. 10. Bensin Karena saya tidak tentu pulang ke Temanggung jangka waktunya, berpergian hampir setiap hari juga, jadi untuk bensin habisnya setiap minggu tidak pasti, jadi untuk membatasi pengeluaran bensin pada awal bulan juga tidak bisa saya lakukan. Apakah anda tidak memiliki simpanan / tabungan ? Ada tabungan Rp 200.000,- setiap bulan, jadi saya ditransfer untuk uang saku saya, semisal dalam bulan ini karena tidak ada kegiatan kampus saya dikirim Rp 800.000,- saya ambil cash Rp 600.000,- untuk memenuhi semua kebutuhan saya. Sisanya saya tinggal di ATM untuk simpanan saya. Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Untuk kebutuhan yang rutin saya anggarkan saya langsung bayarkan, pulsa internet, service motor, pembayaran kegiatan kampus jika ada. Dan untuk sisanya saya tidak merencanakan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi, semuanya saya biarkan mengalir begitu saja, tanpa ada pemisahan uang sesuai kebutuhannya, uangnya juga saya jadikan satu. Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Saya mengatur keuangan saya pun hanya untuk kebutuhan rutin, lainnya tidak saya atur atau rencanakan pada awal bulan. Dan itupun saya tidak berdasarkan pembelajaran akuntansi, karena mayoritas menurut saya saya tidak melakukan pengaturan, dan memang saya diajarkan orang tua untuk mengutamakan kebutuhan yang paling penting. Jadi saya juga mengatur uang untuk kebutuhan yang penting dan rutin saja. Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Untuk tiga akun tadi yang saya rencanakan setiap bulannya, nominal nya berdasarkan gambaran umum. Service motor saya ambil rata-rata selama bulan-bulan sebelumnya saja, pulsa internet karena sudah kebiasaan dan paketan bulanan yang paling murah 50ribu jadi itu yang saya pilih, dan kebutuhan kegiatan kampus dari gambaran sebelum saya meminta uang saku untuk membayar acara kampus saya pasti sudah tahu berapa biayanya dan jumlah kegiatan yang akan saya hadiri. Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Tergantung nominalnya ya, kalau nominal nya diatas Rp 100.000,- saya pilih memasukkannya dalam tabungan saya, jadi jumlahnya tidak malu-maluin untuk ditabung. Kalau kurang dari Rp 100.000,- saya campur dengan uang saku saya untuk tambahan memenuhi kebutuhan dalam bulan tersebut. Apakah menurut anda, anda sudah merealiasasikan uang anda sesuai rencana ? Karena kebutuhan rutin yang saya rencanakan hanya tiga akun tadi, jadi saya selalu bisa memenuhinya. Yang membuat saya tidak bisa tepat menggunakan uang saku saya adalah kebutuhan diluar tiga akun tadi. 64 Jika anda kehabisan uang sebelum satu bulan apa yang anda lakukan ? Saya masih bisa menggunakan uang tabungan yang masih saya sisakan di ATM tadi. Jika uang tabungan, uang bulanan benar-benar sudah habis saya memilih untuk meminjam uang adik saya untuk pegangan saya sampai tiba saatnya uang bulanan dikirim. Pernah punya hutang diluar uang bulanan anda ? saya tidak pernah punya hutang kecuali dengan adik saya untuk pegangan ketika itu tadi saya kehabisan uang saku dan tabungan saya. Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Kembali lagi, anggaran yang saya rencanakan hany tiga kebutuhan, dan itupun langsung saya bayarkan, jadi saya bisa dikatakan tidak pernah silang anggaran. Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari pembelajaran akuntansi selama ini ? tergantung kebutuhan saya, dan udah sikap saya seperti itu , tidak didasarkan dari saya pernah belajar akuntansi. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Kalau boros saja baru saya ingat-ingat lagi mbak, belli apa saja ya,yang kurang dibeli apa saja. Apa saja yang bisa dipenuhi dengan sisa uang sekian, kurang lebih evaluasi keuangan saya seperti itu. Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Ndak pernah saya mencatat penerimaan dan pengeluaran saya, males lah, sepertingnya tidak penting, toh tidak ada yang mau lihat juga. Dulu pernah, tapi sekarang banyak kegiatan footsal, main, skripsi jadi malas mencatat lagi. Ketika anda mencatat penerimaan dan pengeluaran, apakah anda berangkat dari pembelajaran akuntansi ? iya, saya memang melakukan itu ketika saya kuliah disini semester dua, ketika itu memang kita diberi pengantar akuntansi naman mata kuliahnya, jadi saya merasa ingin mencoba mengapilkasikan akuntansi di uang saya, hitung-hitung latihan, tapi semakin kesini saya semakin malas. Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Apa lagi ngumpulin nota, bukan orang yang teliti untuk menyimpan hal-hal demikian, lagi pula transaksi-transaksi pembelanjaan yang memberikan nota hanya sedikit, jadi kalau sedikit notanya perasaan semangat mengumpulkan nota tidak ada. Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Jadi menghindari kesalahan yang dilakukan bulan sebelumnya, tapi ya nanti kalau sudah terima uang lagi hilang sudah niat untuk menghemat uang bulanan. Saya mikirnya, ah belum banyak tanggungan yang saya miliki, jadi saya lebih hura-hura dalam menggunkaan uang bulanan saya. Pembelajaran akuntansi hanya membuat saya sekedar tahu saja, oh ada proses demikian, caranya demikian, dan sebagainya. Wawancara ke-3 NAMA RESPONDEN : USIA RESPONDEN : TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : KONSENTRASI RESPONDEN : STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : ASAL SMA / SMK RESPONDEN : PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : SUMBER UANG : JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE : WAKTU WAWANCARA : TEMPAT WAWANCARA : DT 23 tahun 2010 Accounting Non Kos SMA IPS Pegawai Negeri Mingguan Uang saku dari Orang Tua Rp 100.000,8 April 2014 Rumah responden Bagaimana pemberian uang saku anda, dan jumlah nominal per pemberian berapa ? Saya diberi uang saku Rp 100.000,- setiap minggunya. Mengapa anda memilih periode uang saku anda diberikan secara mingguan ? Karena saya masih tinggal dengan orang tua saya, jadi kalau mingguan sepertinya pas, tadinya mau dibeirkan bulanan, tapi saya meminta untuk diberikan secara mingguan agar saya juga bisa berlatih mengatur keuangan saya juga. Punya pekerjaan sampingan tidak ? Tidak, uang saya ya hanya uang saku per minggu, tidak punya pendapatan sendiri. Siapa yang menentukan nominal Rp 100.000,- setiap minggunya ? Kalo jumlah itu yang menentukan orang tua saya. Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per minggu itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Saya selalu merencanakan untuk apa saja uang yang saya terima setiap minggunya. Saya melakukan ini agar saya merasa ayem, bisa sebelum terpenuhi saya sudah tahu bahwa kebutuhan ini pasti bisa tercapai. Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Saya setiap minggunya menganggarkan tiga macam kebutuhan yang harus terpenuhi ; 1. Bensin Saya diberikan uang saku orang tua saya Rp 100.000,- dengan tanggung jawab membeli bensin untuk kendaraan saya sendiri. 2. Uang cadangan Biaya lain-lain atau cadangan ini fungsinya untuk saya bisa memenuhi kebutuhan yang sifantya tidak terencana, baik kebutuhan sosial dan kebutuhan kuliah. Misalkan saja fotocopy, membeli masker, jajan , makan diluar rumah, pulsa, dll. 3. Simpanan Sisa dari uang untuk memenuhi dua kebutuhan diatas, saya simpan uang namun tidak ditabung, untuk saya akumulasikan setiap minggunya,kemudian bisa saya gunakan untuk membeli sesuatu. 65 Kalau saya lihat anda sering sekali perawatan wajah, dengan uang apa anda memenuhinya ? kalau perawatan, kacamata saya minta sendiri kepada orang tua, itu diluar uang saku saya. Tapi biasanya kalau saya mau membeli softlens atau baju , tas, dll saya menunggu dari kumpulan akumulasi uang simpanan saya. Bagaimana penempatan uang saku anda untuk memenuhi ketiga jenis kebutuhan tersebut ? untuk uang bensin, biasanya saya langsung membelanjakannya ketika mendapatkan uang saku, agar dalam keadaan apapun bensin sudah terpenuhi. Kalau biaya lain-lain saya tidak menentukan jumlah nominalnya, sisa dari membeli bensin ya itu yang saya gunakan untuk memenuhi biaya lain-lain, baru sisanya setelah memenuhi biaya lain-lain dalam satu minggu saya simpan dalam tempat penyimpanan yang berbeda dengan uang saku saya. Memangnya siapa yang menentukan untuk uang saku anda secara mingguan tidak bulanan atau harian mungkin ?Menurut saya jangka waktu satu minggu itu pas, tidak terlalu jauh tidak juga terlalu pendek, jadi saya bisa mencoba mengontrol keuangan saya sendiri. Kalau harian itu malah saya cenderung malas untuk melakukan serangkaian tahap seperti yang sudah saya lakukan ini. Kalai bulanan saya sendiri yang merasa saya pasti akan lebih susah mengontrol pengeluaran saya. Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Bisa dibilang seperti itu, ada pengaruh dari pembelajaran akuntansi selama ini, selain itu saya memang suka dengan hal yang terencana. Ini diajarkan oleh bapak saya, saya melihat sendiri kalau bapak saya mencatat dengan rinci setiap pengeluarannya. Jadi saya seperti secara tidak langsung juga diajarkan oleh bapak saya. Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap minggunya ? Bensin itu kebutuhan pokok saya yang harus saya penuhi sendiri, sedangkan biaya lain-lain / cadangan dan tabungan itu sifatnya kebiasaan saja. Tabungan pun melihat kondisi sisa uang untuk memenuhi kebutuhan biaya lain-lain. Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada minggu tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Menurut perkiraan saja, kan yang paling utama dipenuhi itu bensin, ya bensin tinggal lihat saja ketika mendapatkan utama itu sisa berapa kalau cukup dengan diisi Rp 20.000,- ya diisi segitu, lihat kondisi saja. Sisanya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terduga tadi, kalau masih sisa dalam satu minggu saya masukkan dalam simpanan saya, kalo tidak ya saya tidak menabung berarti minggu itu. Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Uang bonus itu jatuhnya lebih sering saya konsumsikan, Karena refleks gitu, jadi kepikiran aja, mumpung dapat uang yang tidak perlu menunggu lama-lama, tidak perlu mengumpulkan dalam jangka waktu tertentu, dibelanjakan saja. Barang yang saya beli juga tidak terus sembarangan, kira-kira memang benar-benar belum terpenuhi dan kalau saya mengumpulkan uang dulu untuk memenuhinya terlalu lama. Pernah punya hutang diluar uang saku anda ? Saya kalau untuk memenuhi kebutuhan saya sampai memiliki hutang, saya tidak pernah, karena menurut saya itu hal yang memalukan, orang tua saya masih mampu untuk memenuhi kebutuhan saya kenapa saya harus berhutang. Jika saya memiliki hutang pun itu adalah hutang pulsa yang dilunasi tidak pernah lebih dari 1 minggu. Hutang lainnya kaya talangan uang ,jadi kalau saya sedang keluar rumah dikampus misalnya atau makan, uang nya kurang, kalau saya pulang dulu kan tidak memungkinkan, saya pinjam teman saya barus keesokan harinya saya langsung lunasi. Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Seringnya uang untuk tabungan yang harus saya akumulasikan setiap minggunya saya gunakan untuk membeli suatu barang. Tapi ketika saya melakukan silang anggaran seperti ini saya selalu mengevaluasi dan memutuskan untuk mengyisihkan nominal tertentu untuk menambah jumlah tabungan saya pada minggu berikutnya. Apakah anda sering meminta uang tambahan sebelu periode satu minggu habis ? Kalau minta uang tambahan tanpa ada keperluan yang masih harus dipenuhi dalam minggu itu, saya tidak pernah. Saya lebih baik tidak berpergian sampai hari diberinya uang saku minggu depan datang lagi. Kalaupun harus meminta uang tambahan biasanya saya meminta untuk keperluan yang nominalnya besar, kaca mata, perawatan, service, buku, service laptop, printer, dll. Jadi dengan sikap saya yang seperti ini, sampai saat ini saya merasa realisasi belanja keuangan saya sesuai dengan perencanaan awal. Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Kalau menentukan jenis kebutuhannya, saya rasa naluri, palin hanya meniru gambaran umum di akuntansi namanya akun ini, ini,ini disini apa ya, seperti itu saja. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya mengevaluasi hanya kalau boros saja, ya diingat-ingat,dilihat kembali kenapa saya kok boros, saya belanja apa saja. Dan jangka waktunya pun tidak rutin, tidak setiap hari,minggu, hanya ketika saya merasa saya bertindak boros. Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Dulu saya pernah mencatatnya dari penerimaan sampai pengeluarannya, saya catat semuanya , tapi sekarang sudah tidak, hanya menyimpan nota dari transaksi yang memiliki bukti pembayaran saja. Kenapa tidak diteruskan pencatatannya ? Karena semakin kesini saya semakin malas dan tidak tertarik untuk memberlakukan uang saku saya dengan sangat formal. Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan minggu berikutnya ? Jadi kalau minggu ini saya membeli barang yang tidak begitu dibutuhkan, saya menghilangkan kebutuhan yang tidak terlalu harus dipenuhi dalam bulan depan. Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Berhasil, saya jadi lebih mudah untuk mengontrol hasrat boros saya. Karena berangkat dari evaluasi tadi saya menyusun strategi pengelolaan keuangan yang menghindari kesalahan minggu sebelumnya. Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Iya, karena sampai dengan tahap evaluasi ini saya merasa karakter saya sudah terbentuk sebagai anak akuntansi, hingga saya memiliki prinsip kalau saya ini haru membedakan diri saya anak akuntansi dengan anak non akuntansi melalui pengelolaan keuangan pribadi. 66 Wawancara ke-4 NAMA RESPONDEN : USIA RESPONDEN : TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : KONSENTRASI RESPONDEN : STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : ASAL SMA / SMK RESPONDEN : PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : SUMBER UANG : PEKERJAAN : JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE : WAKTU WAWANCARA : TEMPAT WAWANCARA : IG 21 tahun 2010 Accounting Non Kos SMA IPS Wiraswasta Bulanan Uang Saku dan Hasil Usaha Pemasok Papan Setengah Jadi Rp 500.000 + 3.000.000,8 April 2014 Kampus UKSW Bagaimana pemberian uang saku anda, dan nominalnya berapa ? Uang saku diberikan bulanan, jumlahnya Rp 500.000,Anda mempunyai usaha pemasok papan setengah jadi, itu pendapatan bersih anda berapa , dan kalau dirata-rata setiap bulannya berapa ? Jadi uang pendapatan laba usaha saya itu sebenarnya penghasilan per kubik sekali kirim itu sekitar Rp 400.000,- jika saya rata-rata setiap bulannya dapat Rp 3.000.000,Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? tidak, saya tidak pernah melakukan pengaturan rencana pengeluaran, semua uang yang saya dapatkan ya itu yang saya gunakan untuk apa saja yang saat itu juga dibutuhkan. Anda memiliki pekerjaan sampingan, bagaimana dengan penggunaan uang laba usaha anda ? Sama, saya juga tidak pernah menyendirikan antara uang saku bulanan dengan uang laba usaha saya, tapi kalau uang saku bulanan saya pegang cash semua, saya ambil ketika saya memerlukannya saja, sisanya saya simpan di bawah bantal dirumah. Kalau semisal hari ini saya punya kepentingan yang mengharuskan saya berangkat ke Salatiga untuk bimbingan, ya saya ambil Rp 50.000,- , sisanya saya tinggal dirumah temanggung. Uang laba usaha anda terhitung jumlahnya lumayan banyak untuk kita yang masih berkuliah, anda gunakan untuk apa biasanya uang laba itu ? Selama ini ada bebrapa keperluan menggunakan uang usaha saya: 1. Sebagian besar, selama ini saya berikan uang laba usaha kepada ibu saya. Karena memang saya memiliki usaha sampingan untuk membantu orang tua saya. 2. Kalau dalam bulan tertentu saya memiliki rencana untuk berpergian keluar kota,liburan, saya mengambil uang dari uang laba usaha secukupnya, baru sisanya saya berikan semua kepada ibu saya. 3. Saat jatuh tempo pembayaran kuliah, orang tua saya masih belum punya uang saya membayar uang kuliah saya dengan laba usaha saya sendiri, sisanya kembali lagi saya berikan kepada ibu saya. 4. Karena memang saya berniat mebuat usaha saya ini untuk membantu orang tua saya, saya pernah sekali membiayai SPP sekolah adik saya. Apakah pembayaran uang SPP adik dan uang semestaran anda diganti orang tua ? Tidak, karena jumlah yang saya dapatkan saja sudah besar, saya memang bantu orang tua. Saya memilih untuk tidak meminta ganti dari orang tua saya. Apakah anda masih meminta uang tambahan kepada orang tua ? masih, uang bulanan masih rutin saya dapatkan dari orang tua meskipun saya sudah bisa memiliki pendapatan sendiri. Terkadang juga kalau uang bulanan habis, dan saya memilih untuk berhutang dengan teman atau memilih untuk berusaha tidak membeli apapun. Jadi masih belum bisa teratur untuk memenuhi kebutuhan saya. Kenapa anda tidak mencoba untuk mengatur keuangan anda ? Seperti anda alokasikan uang anda untuk setiap kebutuhan yang berbeda ? Takutnya gini, kalau saya sudah rencanakan sedemikian rupa dengan nominal maksimal masing-masing kebutuhan, ketika saya bersama teman-teman saya berpergian, atau makan bersama, saya membatasi pengeluaran saya malah saya dicap pelit, jadi saya memilih untuk semuanya berjalan tidak dengan rencana saja. Rekening tabungan anda apa selalu anda isi dengan rutin, khusus memang benar-benar anda tabungkan ? Tidak, rekenening tabungan dengan ATM nya hanya fasilitas transfer uang saja, dari orang tua, dari rekening usaha untuk mentransfer laba ke rekening pribadi saya, kemudian saya ambil lagi uangnya untuk saya berikan kepada orang tua saya. Kenapa anda tidak menyisihkan uang anda untuk anda tabungkan, sedangkan nominal pendapatan anda jumlahnya kan lumayan ? Saya tidak menabung, karena uang yang saya berikan kepada orang tua sudah merupakan tabungan saya, karena saya tidak mau terlalu merepotkan orang tua saya berusaha memberikan uang sebisa mungkin kepada orang tua saya untuk membantu memperingan dalam memenuhi kebutuhan saya dan adik saya. Kalaupun sisa kan bisa digunakan orang tua saya, kalau saya tabung, ada sisanya dari pemenuhan kebutuhan saya sisanya malah menarik saya untuk menggunakannya untuk hal-hal yang mungkin tidak dibutuhkan. Kenapa anda tidak mengaplikasikan pengetahuan akuntansi anda selama ini dalam kehidupan sehari-hari anda ? Ada keinginan untuk saya sebenarnya mengaplikasikan akuntansi dalam keuangan pribadi saya, tapi karena saya tau itu terlalu panjang prosesnya untuk dilakukan, dan uang untuk saya pribadi bukan nominal yang besar, dan nominal yang besar saya berikan kepada ibu saya sebagai pertanggung jawaban saya. Saya merasa masih sedikit tantangan untuk membuat pengorganisasian, pencatatan, pengumpulan nota setiap pembelanjaan jadi cenderung tidak melakukannya. Apakah anda sering memiliki hutang untuk memenuhi kebutuhan anda ? Kalau hutang banyak, tapi untuk utang usaha. Kalau hutang untuk memenuhi kebutuhan pribadi saya lumayan jarang, tapi saya pasti tidak lupa untuk melunasinya. 67 Biasanya hutang pribadi anda buat memenuhi kebutuhan apa ? Biasanya saya untuk utang pulsa kepada teman,biasanya juga kalau saya dan teman saya sedang jalan-jalan, dijalan lihat barang yang menarik untuk dibeli seperti baju atau sepatu saya tidak membawa uang yang cukup, saya pinjam dulu , kemudian saya ganti. Paling lama membayar utang anda dalam jangka waktu ? Paling lama itu lebih dari 2 bulan pernah, karena saya lupa kalau punya hutang dengan X ,dan X pun juga lupa kalau saya punya hutang dengan dia. Tapi sampai sekarang selama-lamanya saya punya hutang, tetap saya bayar. Untuk memenuhi hutang anda, anda menggunakan uang saku anda , laba usaha , atau meminta uang tambahan sendiri? Pakai uang saku saya, kalau jumlahnya terlalu besar saya ambil dulu dari laba usaha sebelum saya berikan kepada ibu saya. Memangnya uang saku anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan apa saja ? Semua kebutuhan pribadi saya, pulsa, bensin, service motor, jajan, print, fotocopy, beli buku, saya berusaha memenuhi semua itu dengan uang saku saya. Kalau anda mendapatkan uang tambahan atau uang bonus, cenderung anda apakan uang itu ? Saya selama kuliah ini tidak pernah mendapatkan uang bonus diluar pendapatan rutin saya, karena jika diberipun saya menolak, wong saya kerja buat nambahi keluarga kok palah saya menerima uang tambahan. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? saya tidak pernah melakukan evaluasi, karena saya sudah melakukan pengelolaan keuangan secara rinci pada keuangan usaha saya, jadi saya malas untuk kerja dua kali dalam mengelol uang. Jika sebatas itu, apakah anda bisa menghindari kesalahan-kesalahan yang membuat anda boros ? Ya tidak bisa, hanya saat itu saja saya tersadar saya boros, tapi setelah itu ya saya cuek saja, yang kemaren boros ya biar boros, sekarang liat aja lah, kalau boros ya biar kalao bisa ngirit ya syukur gitu. Tapi kalau untuk usaha anda , apakah anda melakukan evaluasi serinci mungkin ? ya itu pasti, karena itu nanti bisa membantu saya kalau kehilangan atau kelebihan dana itu bisa dilihat uang siapa, kalau itu ternyata uang pribadi saya, itu bisa ketawan. Mengapa anda tidak mengaplikasikan evaluasi dalam akuntansi untuk keuangan pribadi anda ? Karena sama seperti tadi, saya tau itu hal yang cukup ribet, dan waktu saya sudah cukup habis untuk mengelola keuangan usaha saya dengan rinci, bekerja, mengerjakan skripsi, sudah menyita waktu saya, jadi saya lebih tidak begitu tertarik untuk mengerjakannya. Lagi pula saya lebih tertarik hal ini dilakukan dalam suatu organisasi yang menuntut transparansi keuanagn. Wawancara ke-5 NAMA RESPONDEN USIA RESPONDEN TAHUN ANGKATAN RESPONDEN KONSENTRASI RESPONDEN STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN ASAL SMA / SMK RESPONDEN PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN SUMBER UANG : : : : : : : : : JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE : WAKTU WAWANCARA : TEMPAT WAWANCARA : SV 22 tahun 2010 Accounting Kos SMA IPS Bpak Buruh & Ibu Karyawan KUD Mingguan & Bulanan ( gaji guru les ) Uang saku dari Orang Tua mingguan, Gaji guru les Diterima bulanan, Laba jual pulsa harian. Rp 100.000 + 100.000 + 50.000 11 April 2014 Kampus UKSW Berapakah uang saku anda dalam satu periode ? Dalam satu minggu saya mendapatkan Rp 100.000,- dari orang tua saya. Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per minggu itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Saya tidak memisah-misahkan uang yang saya dapatkan. Karena begitu saya mendapatkan uang saku Rp 100.000,- setiap minggunya saya langsung menggunakannya sebagai uang saldo atau modal menjual pulsa. Nanti hasil penjualan setiap harinya yang saya gunakan sebagai uang saku saya. Kalau uang pendapatan sebagai guru les , bagaimana perlakuannya ? Sama, saya tidak mengatur uang pendapatan sebagai guru les saya secara rinci, biasanya saya simpan atau gunakan untuk membeli kebutuhan perempuan seperti baju, tas, make up, dll. Lagi pula dapatnya kan per bulan juga, jadi jangka waktu jauh berbeda dengan uang saku saya. Kenapa anda tidak mengatur keuangan anda, seperti mengalokasikan uang anda untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu ? Dulu waktu awal-awal kuliah saya pernah seperti itu, bahkan sampai mencatat setiap pendapatan sampai pengeluaran saya dalam satu buku dengan rapi, akan tetapi semakin kesini, jam ngajar saya, jam kuliah, bahkan dulu sempat ada PPL, sekarang skripsi saya jadi lebih malas, karena saya tahu ketika saya melakukan hal itu prosesnya panjang, harus teliti, dan ribet. Semakin banyak kesibukan saya, semakin saya malas untuk melakukan keribetan dalam keuangan saya. Mungkin selain waktu anda yang kurang, dan perasaan malas anda, kenapa anda tidak mengaplikasikan pembelajaran akuntansi yang sudah pernah anda lakukan, dilakukan lagi ? Karena saya dulu Rp 100.000,- itu sampai untuk membeli perlengkapan mandi, persediaan beras, dll, sekarang saya baru sadar saya pulang setiap minggu kenapa saya tidak ambil persedian barang tersebut dari rumah, itu akan membuat saya lebih hemat. Jadi sekarang Rp 100.000 itu murni hanya untuk saya makan sehari-hari dan ketika harus memenuhi kebutuhan mendadak, fotocopy mungkina atau membeli perlengkapan kuliah lainnya. Kalau membeli buku seperti sekrang karena sedang skripsi itu frekuensinya jarang, tapi sekali membeli saya meminta anggaran kepada orang tua langsung untuk beberapa buku. 68 Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Kalau jumlahnya hanya sedikit, saya gunakan untuk konsumsi sehari-hari saja, kalau jumlahnya lumayan besar, saya gunakan sebagai investasi saldo pulsa. Dari situ juga saya mendapat kembalian uang tambahan yang jumlahnya lebih besar. Jual pulsa itu inisiatif anda atau disuruh orang tua ? Inisiatif sendiri, karena banyak cerita dulu waktu awal kuliah teman saya banyak yang jual pulsa, coba kalau saya jual pulsa, seperti itu. Pernah punya hutang dengan teman anda untuk memenuhi kebutuhan anda ? Saya biasanya kalau punya hutang itu kalau dalam memenuhi kebutuhan sehari itu pun kalau misal penjualan pulsa sedang sepi atau belum terbayar. Tapi keesokan harinya langsung saya bayar dengan hasil penjualan pulsa saya. Pernah juga beberapa kali saya itu meminjam uang untuk membeli baju, ketika itu seringnya tidak direncanakan. Saya membayar hutang saya ketika saya mendapatkan uang gaji hasil menjadi guru les, atau uang mingguan berikutnya. Apakah anda pernah meminta uang tambahan diluar Rp 100.000,- anda ? Tidak, kalau kekurangan saya memilih untuk mengatasi dengan uang hasil penjualan pulsa, kalau itu belum cukup saya memilih berhutang. Karena kalau saya meminta orang tua saya lagi, kasian orang tua saya pengeluarannya jadi lebih besar. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya evaluasi keuangan itu hanya kalau ketika saya berbelanja boros, dan itu pun hanya mengingat-ingat saja. Saya tidak pernah lagi mencatat dan mengumpulkan nota lagi. Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya, saya jadi memanfaatkan hasil evaluasi saya sebelumnya untuk pengelolaan keuang berikutnya, saya berniat untuk lebih menekan pengeluaran, dan lebih menghindari untuk meminjam uang kepada teman saya. Tapi kembali lagi itu hanya niat , ketika uang mingguan diterima kembali, niat itu langsung hilang, dan kembali lagi saya melakukan kesalahan yang sama, tindakan boros lagi, peminjaman uang lagi. Apa pengaruh pembelajaran akuntansi dalam diri anda saat ini ? Saya jadi tahu , bagaimana pengelolaan keuangan, pencatatan, dsb yang akan diterapkan jika saya telah bekerja nanti. Karena jika saya bekerja, uang yang saya kelola uang hasil jeripayah saya sendiri dan saya sudah tidak bisa lagi menggantungkan diri kepada orang tua, sehingga saya harus lebih bisa megnendalikan diri saya. Wawancara ke-6 NAMA RESPONDEN : USIA RESPONDEN : TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : KONSENTRASI RESPONDEN : STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : ASAL SMA / SMK RESPONDEN : PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : SUMBER UANG : JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE : WAKTU WAWANCARA : TEMPAT WAWANCARA : YA 21 tahun 2010 Pemasaran Kos SMK Otomotif Swasta & Ibu Rumah Tangga Bulanan / 2Mingguan Uang saku dari Orang Tua Rp 600.000 / Rp 300.000,14 April 2014 Kampus UKSW Bagaimana uang saku anda diberikan ? Kadang bulanan kadang juga dua mingguan, kalau bulanan itu saya Rp 600.000,- kalau dua mingguan ya Rp 300.000,Mengapa anda memilih keuangan anda bulanan dan terkadang 2 mingguan ? Karena saya mencoba mengontrol diri dengan cara demikian, ketika kebutuhan yang saya perlukan hanya sedikit, mungkin tidak ada kegiatan kampus atau acara keluar kota saya memutuskan untuk meminta uang saku dua minggu sekali. Ketika saya merasa selanjutnya membutuhkan pengeluaran yang lumayan banyak, saya memutuskan untuk meminta uang saku secara bulanan. Ini sebenarnya usaha saya untuk menghindari meminta uang tambahan untuk membayar kegiatan kampus dan keperluan luar kota dengan saya meminta uang saku bulanan yang uangnya saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Apakah anda memiliki pendapatan sendiri ? Tidak punya, saya hanya mendapatkan uang saku saja. Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendiri-sendirikan ? Sedapatnya uang saku saya, entah itu bulanan maupun dua mingguan, saya merencanakan pengeluaran saya dan membatasinya, biasanya saya mencatatnya dalam buku memo saya. Kebutuhan-kebutuhan yang saya rencanakan adalah ; 1. Saving Setelah saya membuat perencanaan pengeluaran dalam setiap periode, dengan jumlah yang saya perkirakan, sisanya saya masukkan dalam rekening tabungan saya. Jadi jumlahnya tidak selalu sama setiap menabung, karena tergantung kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi. Sebisa mungkin juga tabungan ini saya gunakan hanya ketika benar-benar sudah terdesak. Tapi saya selama 4 tahun kuliah baru mengambil uang tabungan baru dua kali saja. 2. Bensin Setiap minggu saya menganggarkan bensin Rp 20.000,- , jadi kalau uang sakunya per dua minggu bensin saya anggarkan Rp 40.000,- kalau bulanan ya Rp 80.000,- . Tapi kalau terkadang ada keperluan luar kota mendadak, bila melebihi anggaran per minggunya saya menggunkan uang jaga-jaga saya. 3. Servis motor Kalau servis motor saya lakukan setiap bulan, ketika saya pulang kerumah orang tua saya, dan pembayarannya patungan, saya memiliki uang sekian nanti ditambahi orang tua saya. Jumlah uang yang saya anggarkan untuk 69 servis motor tidak pasti, terkadang kalau sekiranya masih punya sisa uang lumayan berdasarkan perencanaan awal saya patungannya lebih besar, kalau tinggal sedikit biar orang tua saya yang lebih banyak. 4. Makan Makan setiap minggunya saya anggarkan Rp 75.000,- saya makannya juga tidak teratur, tidak pasti satu hari 3 X. Pokoknya bagaimana caranya uang makan itu RP 75.000,5. Pegangan cash Dari seluruh perencanaan kebutuhan pokok dan untuk tabungan, sisanya saya gunakan untuk pegangan secara tunai. Pegangan ini sifatnya untuk memenuhi kebutuhan yang mendadak dan tidak dapat dipastikan. Seperti kebutuhan kuliah fotocopy, beli buku, pulsa HP, Print, kebutuhan sosial seperti sumbangan mendadak, pergi bersama teman-teman, dll. Selain itu uang pegangan cash ini saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sudah direncanakan ketika direalisasikan ternyata uangnya kurang. Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Masih dalam dompet yang sama, kecuali uang tabungan itu langsung saya tabungkan. Kalau uang makan saya sendirikan di sisi dompet yang berbeda, biar lebih terkontrol kalau makan. Istilahnya uang lainnya boleh boros atau habis tidak berguna yang penting saya masih ada sisa untuk makan. Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Saya mengatur keuangan demikian rupa karena saya merasa punya tanggung jawab secara tidak langsung dari orang tua saya, selain itu saya atur demikian agar saya itu tidak meminta uang tambahan lebih kepada orang tua. Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan anda? Kebiasaan saja sebenarnya, kebutuhannya dari dulu sampai sekarang hanya itu-itu saja, jadi makin lama makin mudah menentukan kebutuhannya apa saja. Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Saya hanya sekedar membatasi maksimalnya saja, karena saya melihat dengan jumlah sekian dari masing-masing kebutuhan sudah bisa dipenuhi,kenapa harus lebih banyak atau lebih jauh dari itu. Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Saya malah sering menolak untuk menerima uang tambahan dari orang tua, seperti kalau saya pulang kampung, ketika mau berangkat Salatiga lagi saya diberi uang tambahan saya selalu menolaknya, karena saya secara pribadi ingin belajar mendidik diri saya untuk mencukupi kebutuhan dengan uang yang ada. Kalau uang tambahan diluar orang tua itu ada , tapi jarang sekali, dan itu saya tambahkan dalam uang pegangan cash saja. Karena barang kali nanti bisa benar-benar menolong disaat-saat genting. Menurut anda apakah anda sudah menggunakan uang sesuai rencana awal anda ? Sebagian besar dan seringnya sesuai dengan perencanaan, karena setiap saya membelanjakan uang saya selalu mengingat kebutuhan apa saja yang masih harus dibelanjakan, hal itu yang membuat saya sesuai dengan perencanaan. Pernah punya hutang diluar uang saku ? Ketika saya harus membeli suatu barang saat itu juga, saya meminjam dengan pacar saya, sifatnya talangan. Ketika saya meminjam uang, saat yang sama saya meminta orang tua saya, jadi begitu dikirim orang tua saya uang tambahannya saya langsung kembalikan uang yang saya pinjam dari pacar saya. Jadi anda meminta uang tambahan ketika anda harus memenuhi kebutuhan mendadak ? Bukan meminta diluar uang saku sebenarnya, saya itu statusnya pengurangan dari uang saku saya periode berikutnya. Jadi saya sama sekali tidak meminta uang tambahan diluar uang saku kepada orang tua. Kenapa harus demikian? Anda tadi bercerita juga kalau orang tua sebenarnya mau memberi uang tambahan, tapi anda menolak, kenapa ? Karena saya tidak ingin semakin memberatkan beban orang tua saya, selain itu saya berprinsip untuk tidak menerima uang tambahan diluar uang saku. Ingin belajar berhemat agar nanti waktu bekerja bisa lebih hemat menggunakan uang hasil kerja sendiri. Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Karena saya hanya membuat awang-awang saja untuk apa saja pengeluaran saya, dan yang saya pisahkan hanya uang makan saja, jadi saya tidak pernah menggunakan uang untuk makan untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Tapi biasanya saya membawa uang seperlunya untuk makan dan untuk kebutuhan lain, sisanya saya simpan di kos, agar bisa lebih hemat. Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Saya belajar akuntansi hanya 3 SKS saja, itupun awal perkuliahan, ketika SMK tidak ada pembelajarannya, jadi saya merasa waktu yang singkat belum cukup banyak untuk menjadi referensi saya dalam mengelola keuangan, saya memutuskan semuanya hanya berdasarkan inisiatif saya saja, dengan kunci agar saya tidak meminta uang tambahan lagi. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Setiap minggu saya mengevaluasi, dan mengatur kembali uang saya. Saya mengingat-ingat pengeluaran saya , dan menghitung kembali sisanya, dari situ saya mengatur kembali kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi dengan melihat sisa uang yang saya miliki. Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Saya tidak mencatat hanya menghitung ulang dan mengingatingat saja, karena mencatat itu ribet sekali dan saya gak bisa rutin untuk melakukan pencatan keuangan. Lagi pula jika saya catat, siapa yang mau melihat, orang tua saya sebagai investor utama saya tidak pernah menanyakan, jadi tidak perlu untuk mencatatnya. Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Bukan tipe saya setiti dalam mengumpulkan nota, hanya kertas kok dikumpulkan, saya evaluasi pun tidak mencatat jadi ya tidak perlu nota untuk dasar pencatatan keuangan saya. Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Saya jadi lebih mengontrol pengeluaran saya, dengan lebih memperlangsing anggaran maksimal masing-masing kebutuhan dan memperbesar tabungan saya. Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Berjalan, karena saya menjadi lebih berhati-hati dalam memutuskan untuk berbelanja. 70 Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Sama seperti tadi, hanya naluri saja, karena saya ini hidup sendiri jauh dari orang tua, jadi saya harus lebih bisa mempertanggungjawabkan uang saya sendiri. Wawancara ke-7 NAMA RESPONDEN : USIA RESPONDEN : TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : KONSENTRASI RESPONDEN : STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : ASAL SMA / SMK RESPONDEN : PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : SUMBER UANG : JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE : WAKTU WAWANCARA : TEMPAT WAWANCARA : TC 21 tahun 2010 Perkantoran Non Kos SMA IPA Tentara & Ibu Rumah Tangga Mingguan Uang saku dari Orang Tua Rp 100.000,14 April 2014 Kampus UKSW Uang saku anda dapatkan setiap berapa hari sekali, dan jumlahnya berapa ? Setiap satu minggu sekali dengan jumlah Rp 100.000,Punya pekerjaan sampingan tidak untuk uang tambahan anda ? Saya tidak punya pekerjaan sampingan,uang saya hanya berasal dari uang saku saja. Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per minggu itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Selalu saya sendirikan mana uang yang sudah pasti untuk memenuhi kebutuhan, dan mana uang yang belum pasti digunakan untuk apa. Saya berlakukan berbeda supaya kebutuhan pokok yang menjadi tanggung jawab saya seperti bensin dan pulsa HP itu terpenuhi. Bagaimana hal ini membantu anda berhemat ? karena saya sudah tahu untuk kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi, jadi saya mengira-ira sisa uang yang bebas digunakan , dan mungkin jumlahnya sedikit karena kebutuhan lainnya sudah saya rencanakan harus dipenuhi. Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? 1. Bensin Setiap minggu ketika saya mendapatkan uang saku selalu langsung saya belikan bensin Rp 20.000,- kalau masih ada sisa dan memungkinkan saya hanya mengisi Rp 15.000,- .Ibu memberi uang saku saya Rp 100.000,- setiap minggunya dengan persyaratan kebutuhan transportasi saya penuhi sendiri. Jadi ini yang membuat kebutuhan bensin menjadi kebutuhan utama setiap minggu saya. 2. Pulsa HP Pulsa HP reguler saya mengisi Rp 5.000,- untuk satu minggu, untuk paketan BB saya satu bulan sekali tergantung habisnya kapan, saya langsung isi.Kalau minggu ini butuh mengisi paket BB saya, ya uang pulsa saya anggarkan jadi Rp 52.000,- , tergantung kebutuhan nya kapan. 3. Uang pegangan Uang pegangan ini sisa setelah semua kebutuhan saya penuhi. Biasanya saya gunakan untuk dua jenis kebutuhan ; Keperluan kuliah ; foto copy, kalau printer dirumah rusak ya print diluar, membeli buku tulis, pulpen , pokoknya kalau uang yang diperlukan sedikit saya bayar sendiri. Tapi kalau seperti membayar workshop, seminar, pelatihan, service printer, membeli tinta, kertas, buku karangan, saya meminta uang sendiri kepada orang tua saya diluar uang saku. Keperluan perempuan ; Kalau jumlahnya memungkinkan, saya beli make up, baju, yang sekiranya cukup uangnya, tapi juga tidak rutin setiap minggu saya beli, tergantung habisnya kapan kalau make up, kalau baju ya tergantung uangnya cukup untuk membeli kapan. Kebutuhan maen ; Kalau keluar dengan teman-teman biasanya makan bareng, sumbangan teman yang menikah atau lelayu, itu kan tidak bisa diduga kapan dan butuh uang berapa. Anda kan memakai modem sendiri, pengisiannya bagaimana ? itu saya minta uang sendiri untuk mengisi modem , isi pulsanya bulanan saldo 50 ribu yang paling murah. Yang penting transportasi, jajan, dan pulsa HP saya penuhi sendiri. Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Untuk pulsa dan bensin yang pasti tadi langsung saya belikan ketika mendapatkan uang tadi. Biar saya tidak pikiran kalau uangnya tinggal sedikit tapi belum beli bensin, belum beli pulsa, jadi biar ayem kebutuhan pokok saya sudah terpenuhi di awal, sisanya mau dihemat, atau di pakai boros terserah, ayem gitu lah. Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Saya mendapatkan akuntansi hanya dasar saja , waktu awal kuliah itu. Jadi saya tidak juga begitu memahami tentang akuntansi, dan tidak juga membuat pengaturan demikian berdasarkan kuliah akuntansi, saya begini selama saya dari SMA hingga sekarang hanya karena naluri saja, saya kan sudah besar harus bisa memilih mana yang harus diutamakan dan mana yang tidak. Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap minggu ? Kalau dua kebutuhan pokok saya tadi berdasarkan kesepakatan saya dengan orang tua, diberi uang saku lebih tapi semua saya atasi sendiri, dan itu pasti harus dipenuhi berulang setiap minggunya. Kalau kebutuhan yang lainnya kan saya biarkan begitu saja, dengan 71 menggunakan uang pegangan saya. Karena susah untuk diprediksi minggu ini butuh apa saja, kapan saja saya mau keluar dengan teman saya, dll. Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada minggu tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Jumlahnya sudah pasti segitu-segitu saja ,ya sudah kebiasaan saja seperti itu setiap minggu. Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Uang bonus langsung saya konsumsi, biasanya si buat beli baju, celana, sepatu atau tas. Yang kira-kira kalau saya ngumpulin dari sisa uang saku itu bakalan lama terpenuhinya, saya langsung beli ketika mendapat uang tambahan, mumpung juga dapat, belum tentu ngumpulin satu minggu nemu uang segitu. Apakah anda tidak mencoba untuk mempunyai tabungan atau simpanan ? ya kalau tabungan saya gak punya, sepertinya belum bisa untuk menyisakan uang setiap bulan dengan nominal yang tidak malu-maluin buat ditabung, kalau simpanan dirumah ya ada. Seperti misal dalam seminggu uang saku masih sisa, ya saya simpan untuk berjagajaga menambahi uang saku minggu berikutnya kalau kekurangan. Apakah anda merasa sudah menggunakan uang anda sesuai rencana ? ya sudah ,kalau rencana saya kan Cuma dua tadi, sudah sesuai. Tapi nanti kadang-kadang juga satu minggu uangnya kurang, tapi pas untuk membayar kebutuhan yang tidak terduga tadi, apa lagi kalau ada yang nikah, nyumbang, gitu gitu lah. Kalau kurang uang dalam satu minggu bagaimana anda menyikapinya ? Kan masih ada uang simpanan, ya saya gunakan dulu. Tapi kalau sudah benar-benar tidak punya uang pegangan sama sekali , saya bilang sama ibu saya, uangnya sudah habis, saya jelaskan habis untuk apa saja, baru nanti diberi uang saku sekalian untuk satu minggu berikutnya. Kadang juga nakal, ngomongnya untuk bayar apa dikampus, atau fotocopy apa, padahal buat jajan. Pernah punya hutang diluar uang saku anda ? paling kalau uang saya ketinggalan dirumah, padahal saya butuh makan, atau bayar apa, saya pinjam teman dulu untuk nalangi, itu pun juga jarang banget, karena saya ketinggalan uang nya juga jarang. Kalau utang yang diluar itu saya tidak pernah punya. Bagaimana pembayaran utang anda ? ya dibayar keesokan harinya kalau ketemu, tapi gak pernah saya punya hutang lebih dari satu minggu. Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Kalau untuk dua kebutuhan pasti tadi tidak pernah, karena langsung saya bayar masing-masig. Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Sama ya seperti tadi, hanya penilaian saya terhadap keadaan saya aja untuk mutusin apa saja yang harus dipenuhi dan jumlahnya berapa saja. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? ya mungkin kalau saya sedang boros, atau tiba-tiba ada kebutuha yang membutuhkan uang lumayan banyak, saya hitung-hitung lagi pengeluaran saya. Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Kalau mencatat tidak pernah saya, karena kayanya tidak dibutuhkan ya, orang tua juga tidak pernah menanyakan catatan keuangan saya, ya saya tidak bikin itu. Mungkin kalau orang tua saya menyuruh saya atau sering meminta catatan keuangan saya , saya akan melakukan pencatatan keuangan saya. Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Ya namanya perempuan, kadang kertas tidak penting masuk didompet, trus nanti dilihat-lihat lagi, palah jadi ingat oyaa kemaren beli ini, ini, apa lagi gitu. Itu membantu kita mengingat pengeluaran apa saja yang sudah dilakukan. Tapi ya habis itu dibuang. Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Saya jadi bisa menghindari hal-hal yang tidak perlu dibeli, seperti kemarin sudah beli baju, sekarang jangan ah, buat lainnya. Seperti bisa mengendalikan diri untuk berbelanja. Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Ya berhasil, saya jadi lebih merasa sayang dengan uang saya. Tapi kalau dijalan ada kebutuhan yang mendadak,tidak saya duga itu yang membuat saya keluar dari perencanaan awal untuk berhemat di minggu itu. Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Kebiasaan kalau tiap ada nota makan, beli baju, saya masukkan dompet barengan dengan uang kembalian, nanti kalau sudah saatnya pengen evaluasi rapi-rapi dompet sekalian menghitung ulang lagi. Itu saja menurut saya sudah cukup, tidak perlu mencatat karena uang juga sedikit, waktunya juga Cuma satu minggu, orang tua tidak pernah meminta catatan ataupun melihat nota belanja saya, seperti saya tanggung jawab dengan saya sendiri, saya jadi merasa cuek, malas untuk mengevaluasi seperti yang ada pada akuntansi. Dan saya bersikap demikian karena kebiasaan aja, semenjak saya belum menerima mata kuliah pengantar akuntansi malah. Jadi sepertinya ada atau tidak adanya mata kuliah akuntansi saya tetap seperti ini dengan uang saya. Wawancara ke-8 NAMA RESPONDEN : USIA RESPONDEN : TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : KONSENTRASI RESPONDEN : STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : ASAL SMA / SMK RESPONDEN : PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : SUMBER UANG : JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE : WAKTU WAWANCARA : NV 20 tahun 2011 IPS Kos SMA IPS Guru dan Ibu rumah tangga Bulanan Uang saku dari Orang Tua Rp 800.000,14 April 2014 72 TEMPAT WAWANCARA : Kampus UKSW Bagaimana orang tua anda memberikan uang saku kepada anda ? Karena saya kos, jadi orang tua saya mengirim uang saku untuk satu bulan Rp 800.000,Apakah anda memiliki penghasilan sendiri ? Penghasilan sendiri saya tidak punya, uang saya ya uang saku yang diberi orang tua saya. Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Setiap bulannya saya selalu mengatur uang bulanan saya, karena dengan begitu akan membantu saya untuk memenuhi semua kebutuhan saya setiap bulannya. Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Yang pasti itu kebutuhan : 1. Saving Saya diberi uang saku bulanan itu setiap bulan dengan ditransfer orang tua saya. Ketika sudah ditransfer saya hanya mengambil Rp 700.000,-, yang Rp100.000 saya sisakan sebagai saldo tabungan saya di rekening saya. Setiap bulan selalu saya sisakan Rp 100.000,- dalam ATM saya mbak. 2. Membayar sewa kos Sisa dari Rp 700.000,- itu untuk memenuhi semua kebutuhan saya termasuk membayar sewa kos Rp 250.000,setiap bulannya. Baru sisanya saya gunakan untuk keperluan pribadi lainnya. 3. Service motor Saya selalu menyediakan uang untuk service motor setiap bulannya Rp 75.000,- karena saya rutin setiap bulan, jadi kerusakan yang ada pada motor juga hanya sedikit-sedikit setiap bulannya, saya rasa Rp 75.000,- cukup, dan pada kenyataannya memang selalu berkisar dalam nominal tersebut. 4. Bensin Untuk bensin karena hampir setiap minggu saya pulang kerumah orang tua saya, setiap mau kembali ke Salatiga saya sudah dibelikan bensin full oleh orang tua saya. Biasanya saya menambahkan Rp 10.000,- setiap minggunya, jadi Rp 40.000,- setiap bulannya. 5. Pulsa HP Saya biasanya paketan BBM setiap bulan itu Rp 25.000,- ya itu yang saya alokasikan setiap bulannya mbak. 6. Uang jajan Uang makan / jajan sehari-hari saya batasi setiap minggunya Rp 100.000,-, jadi setiap bulannya Rp 400.000,Bagaimana untuk memenuhi kebutuhan kuliah anda ? saya ambil dari uang jajan kalau hanya sebatas fotocopy, print, atau ayng kecil-kecil. Tapi kalau sudah membutuhkan biaya yang lumayan saya ambil dari tabungan. Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? O sampai benar-benar saya pisahkan tempatnya mbak, jadi uang untuk bensin itu saya simpan dibawah taplak meja, uang jajan itu saya simpan dibawah baju dalam lemari saya, pokoknya saya simpen dalam tempat yang beda-beda. Kalau uang bayar sewa kos begitu dapat uang bulanan langsung saya belanjakan, kalau lainnya saya sendirikan benar-benar. Kenapa anda sampai menyimpan uang anda dalam tempat yang berbeda ? Biar tidak tercampur mbak, biar kebutuhan saya itu terpenuhi sesuai rencana. Biar uang untuk bensin ya untuk bensin saja, tidak untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya. Hal seperti itu sudah anda lakukan sejak dulu atau baru saja ? Awal saya kuliah saya tidak seperti itu mbak, saya jadikan satu uang saya, tidak saya sendiri-sendirikan, hasilnya malah saya kekurangan uang saku seelum satu bulan itu selesai. Pada akhirnya anda memutuskan untuk memberlakukan uang anda demikian atas inisiatif anda , atau saran orang tua, atau anda mencoba mengaplikasikan pembelajaran akuntansi anda ? Awalnya diberi nasehat orang tua saya mbak, agar saya lebih disiplin dalam menggunakan uang, pada akhirnya saya sedikit teringat dengan pembelajaran akuntansi kalau uang itu memang harus disendiri-sendirikan. Apa yang menjadi pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap bulannya ? Ya karena saya anak kos, dan uang saku setiap bulannya itu semua untuk memenuhi kebutuhan saya dari yang kos sampai uang jajan saya sendiri, jadi itu seperti kebutuhan rutin, jadi untuk menentukan setiap bulannya saya itu sudah pasti seperti itu setiap bulannya. Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Kalau uang sewa kos, bensin, service motor itu sudah pasti harganya saya segitu setiap bulannya. Yang lainnya saya ambil batasan segitu karena menurut saya naik turun kurang lebihnya saya dalam memenuhi kebutuhan itu tidak jauh-jauh dari segitu. Tadi anda mengatakan memisahkan uang sampai tempat penyimpanannya agar anda bisa menggunakan masingmasing uang sesuai dengan kebutuhannya, pada akhirnya apakah anda melakukan silang anggaran ? Tidak pernah mbak, kalau sudah habis periode nya, uang dari beberapa kebutuhan masih sisa, saya baru berani untuk menggunakan uang itu untuk kebutuhan lainnya. Kenapa anda memilih demikian ? Karena kalau saya menggunakan uang X untuk membelanjakan Y saya jadi bingung untuk memenuhi kekurangan kebutuhan X, karena uangnya berkurang untuk kebutuhan lainnya. Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Kalau saya seringnya langsung saya konsumsikan, biasanya belanja jilbab, baju, atau pernik-pernik cewek gitu mbak, yang kalau saya penuhi dengan uang bulanan saya , saya kadang merasa eman gitu, mumpung dapat uang tambahan saya milih konsumsikan aja. Pernah punya hutang diluar uang bulanan anda ? Kalau saya tidak pernah mbak, paling hutang itu ya hutang ang sifatnya talangan saat itu juga, kalau uang saya ketinggalan atau seperti apa, saya baru hutang. Tapi kalau disengaja untuk memiliki hutang untuk memenuhi kebutuhan saya, saya tidak pernah. Kan saya masih punya uang tabungan, 73 dan tabungan saya tidak hanya sisa uang saku saat bulan tersebut saja, kan masih ada sisa akumulasi dari tabungan yang bulan-bulan sebelumnya. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? saya evaluasinya kalau hari minggu aja mbak, kan libur itu, saya total-toal lagi, saya catat ulang lagi apa saja yang sudah saya beli. Kalau saya belanja yang ada notanya selalu saya masukkan dalam dompet, nanti waktu saya mencatat ulang saya lihat dari nota itu mbak. Kenapa anda memilih mengevaluasi keuangan anda mingguan ? Karena kalau saya harian, saya belum tentu sempat gitu mbak, saya bisa hari itu capek atau gimana nanti malah jadi tidak teratur mbak. Kalau mingguan juga tidak terlalu lama untuk mengingat-ingat kembali apa saja yang sudah saya belanjakan. Hal ini rutin anda lakukan sampai sekarang ? Iya rutin mbak, sampai sekarang pun masih. Karena saya harus bertanggung jawab dengan uang saya sendiri, jadi saya harus ketat dalam mengelola uang saya. Apa yang membuat anda berpikiran seperti itu, anda harus ketat, anda harus melakukan hal itu ? Karena saya ini jauh dari orang tua jadi saya harus memberikan orang tua saya kepercayaan dalam hal uang, lagipula saya tidak mau boros-boros tidak jelas, kasihan orang tua saya mbak. Uang kuliah aja sudah tinggi sekali. Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? ya saya jadi melihat-lihat kalau mau menentukan kebutuhan yang mau saya beli, kalau sudah saya penuhi bulan sebelumnya saya tidak menganggarkan uang itu lagi bulan ini. Istilahnya lebih berhati-hati mbak untuk menggunakan uang saya. Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Berhasil mbak, nyatanya sampai sekarang saya masih bisa berperilaku seperti ini, jadi saya nyaman dan justru terbantu dengan cara mengatur uang saya sedemikian rupa. Anda ini jurusannya IPS, sks pembelajaran akuntansinya kan lebih sedikit ya, kenapa anda bisa sampai memberlakukan keuangan anda seperti ini ? Karena saya dituntut tanggungjawabnya secara tidak langsung oleh orang tua saya. Saya ingin orang tua saya percaya kaalu saya disini jauh dari mereka tidak hambur-hambur uang untuk hal yang negatif. Wawancara ke-9 NAMA RESPONDEN USIA RESPONDEN TAHUN ANGKATAN RESPONDEN KONSENTRASI RESPONDEN STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN ASAL SMA / SMK RESPONDEN PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN SUMBER UANG JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE WAKTU WAWANCARA TEMPAT WAWANCARA : : : : : : : : : AB 22 tahun 2010 Perkantoran Kos SMA IPS Karyawan Perkebunan Mingguan Uang Saku dari Orang Tua : : : Rp 500.000,14 April 2014 Kampus UKSW Uang saku anda diberikannya satu minggu sekali, atau per bulan ? Satu minggu sekali,biasanya Rp 500.000,Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per minggu itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Selalu saya rencanakan untuk apa saja uang yang saya dapatkan, agar saya dapat memenuhi kebutuhan pokok saya. Apakah anda memiliki pekerjaan sampingan ? Dulu sekali punya, tapi hany sebentar dan sudah 3 tahun ini saya hanya mengandalkan uang saku saja. Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Kalau masalah kebutuhan sehari-hari, ada yang pasti rutin sifatnya setiap minggu harus dipenuhi, ada juga yang tidak rutin, itu tidak pernah saya rencanakan kira-kira apa saja pengeluarannya, tidak pernah seperti itu. PASTI : 1. Bensin Karena saya memakai kendaraan sepeda motor sendiri, saya mengisi bensin setiap minggunya Rp 20.000,- itu rutin saya lakukan. Karena namanya anak kos, motor dipinjam teman itu kan susah mau nolak, jadi gak enak kan kalau bilang gak, saya pakai atau sering nya temen saya yang pakai, tiap minggu saya isi Rp 20.000,2. Laundry Saya tidak pernah mencuci baju saya sendiri, selalu saya masukkan laundry untuk baju kotor saya setiap minggu. Karena harga laundrynya kiloan, jadi lebih murah, paling tidak itu rata-rata saya mengeluarkan Rp 20.000,- untuk laundry. 3. Makan Kalau saya hitung-hitung uang makan saya itu bisa sampai Rp 200.000,- setiap minggunya. Itu saya sendirikan biar tidak tercampur dengan uang main atau lainnya. TIDAK PASTI : 4. Keperluan Kuliah Keperluan kuliah seperti foto copy, print, beli buku, perlengkapan kuliah, itu tida pasti ada setiap minggunya, kadang juga tidak terduga kan, kadang tiba-tiba hari ini fotocopy, tiba-tiba print, dll jadi saya memilih untuk tidak merencanakan kebutuhan ini dengan nominalnya. 5. Pegangan 74 Sisanya saya pakai untuk pegangan, biasanya si untuk beli pulsa, rokok, keperluan cowok, untuk kalau keluar dengan teman, pacar, biasanya makan diluar atau nongkrong tidak mungkin tidak membeli makanan atau minuman, sumbangan, main keluar kota, dll. Anda tidak memisahkan sedikit uang anda untuk ditabung atau disimpan ? Uang mingguan Rp 500.000,- menurut saya itu sudah mepet, apa lagi saya punya pacar. Saya itu cowok, kalau berpergian kan tidak mungkin cewek yang bayarin makan terus, pasti kan tanggung jawabnya besar cowok. Selain itu setiao minggu selama tiga bulan belakangan ini saya selalu jalan-jalan luar kota, baik jauh atau dekat, jadi uangnya mending saya pakai untuk memenuhi kebutuhan itu, dari pada ditabung ujung-ujungnya juga diambil. Kenapa anda memilih mingguan, tidak bulanan ? Yang memilih uang saku mingguan orang tua saya, karena menurut mereka kalau mingguan orang tua yakin saya akan lebih bisa mengontrol uang saya, dan uang yang diberi dapat digunakan dengan tepat, kalau bulanan takutnya mereka kalau palah percumah, uangnya nanti jadi boros jauh sebelum satu bulan itu habis. Itu semua pendapat orang tua saya. Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Kalau bensin dan laundry, saya langsung belikan ketika mendapat kiriman uang. Kalau uang makan saya sendirikan dompet yang kantongnya berbeda dengan uang sisa. Kenapa anda perlu untuk membedakan tempat uang makan dengan uang sisa ? Biar uang makan aman, kalau uang sisa habis buat main, gak masalah, yang penting saya masih bisa makan. Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Kalau dari pembelajaran dari akuntansi selam ini, saya merasa berpengaruh ketika saya berada di organisasi, ketika saya megolah uang saya sendiri , saya melakukan perencanaan seperti tadi sifatnya hanya spontan saja, dapet uang ya langsung saya rencanakan, karena saya menyadari saya tinggal jauh dari orang tua. Apa peritmbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap minggunya ? kalau yang pasti tadi kan sudah paten setiap minggu memang harus dipenuhi, jadi sudah rutin itu-itu kebutuhan yang harus utama dipenuhi. Kalau kebutuhan lainnya, tergantung pengalaman dari minggu sebelumnya, masih harus dipenuhi lagi ndak, kalau masih ya dibeli, kalau tidak ya tidak. Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada minggu tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Nominalnya kalau bensin , memang full tanki motor saya Rp 20.000,ditambah sisa terakhir bensinnya, laundry itu berubah-ubah tergantung berat baju yang mau saya cuci, kalau makan saya ambil aman sajaRP 200.000,- setiap minggu. Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Uang tambahan biasanya saya simpan di bawah kasur kos. Untuk jaga-jaga kalau uang saya habis sebelum waktunya, atau untuk tambahan pergi keluar kota. Tapi jarang banget saya dapat uang tambahan, karena saya jarang pulang ke Pekalongan, saya juga jarang mendapat uang tambahan dari orang tua via transfer karena menurut orang tua jumlah uang saku saya sudah lumayan besar. Pernah punya hutang diluar uang saku anda ? Tidak pernah punya hutang, karena malu ya, saya merasa saya sudah kecukupan, masak saya hutang, mending saya ngomong dengan orang tua jujur, uangnya habis. Nanti juga dikirimin uang tambahan kok. Uang tambahan itu nanti untuk satu minggu berikutnya, atau gimana ? Misal saya minta dikirim hari Jum’at, padahal jatah uang saku saya setiap senin, ya nanti uang tambahannya untuk menutupi kebutuhan dari jum’at sampai senin. Apakah menurut anda, anda sudah menggunakan uang anda sesuai rencana ? Kalau kebutuhan yang saya rencanakan dengan rinci dan rutin tadi sudah pasti sesuai, karena saya juga langsung bayarkan. Yang membuat saya berantakan tidak sesuai dengan uang yang ada itu untuk kebutuhan yang tidak saya rinci pada awal perencanaan. Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Tidak pernah, karena langsung saya belanjakan itu tadi, yang lain memang saya jadikan satu, jadi menurut saya bukan silang anggaran ya. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya tidak pernah mengevaluasi uang saya, kalau minus sebelum satu minggu ya biar aja minus, tinggal minta aja dengan orang tua. Saya tidak pernah mengingat-ingat beli apa saja ya, untuk apa saja, karena buat apa diingat-ingat, kan tetap saja uang saya minus, yang penting yang dipikirkan itu kan bagaimana mengatasi minusnya uang saku saya. Kenapa anda tidak mencoba mencatat dan mengumpulkan nota ? Malas, tidak ada waktu, kalau belanja saja kalau ada nota nya ya tidak saya kumpulkan, palah saya tinggal ditempat belanja. Lagian menurut saya, kalau cowok seperti itu kesannya pelit aja gitu, cowok kok ngumpul-ngumpulin nota. Wawancara ke-10 NAMA RESPONDEN USIA RESPONDEN TAHUN ANGKATAN RESPONDEN KONSENTRASI RESPONDEN STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN ASAL SMA / SMK RESPONDEN PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN SUMBER UANG JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE WAKTU WAWANCARA TEMPAT WAWANCARA : : : : : : : : : NM 22 tahun 2010 Perkantoran Kos SMA IPS Wirausaha & Guru SD Bulanan : : : Rp 1.200.000,15 April 2014 Kampus UKSW 75 Uang saku kiriman anda biasanya diberikan kapan , dan berapa? Dikirimnya satu bulan sekali, dan itu RP 1.200.000,untuk memenuhi semua kebutuhan saya. Punya pekerjaan sampingan tidak ? Tidak, jadi uang saku saya hanya dari orang tua saja, tidak punya uang penghasilan sendiri. Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Saya selalu merencanakan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi pada setiap bulannya. Karena dengan saya merencanakan pengeluaran berdasarkan pendapatan saya agar dapat memenuhi kebutuhan utama, dan agar saya bisa lebih berhemat. Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? 1. Sewa Kos Saya dikirim uang Rp 1.200.000,- itu termasuk untuk membayar sewa kos per bulannya Rp 250.00,2. Bensin Setiap bulan untuk bensin saya anggarkan Rp 50.000,- karena saya juga jarang menggunakan motor saya, jarak kos dengan kampus juga dekat, seringnya saya berjalan kaki. 3. Uang makan Saya membatasi diri untuk mengeluarkan uang makan setiap harinya Rp 20.000,- sehingga dalam satu bulan saya menyisihkan uang makan Rp 600.000,4. Pulsa Pulsa HP Setiap bulannya saya anggarkan sebesar Rp50.000,- untuk mengisi pulsa HP pribadi saya. Pulsa Internet Langganan internet setiap bulan yang paling murah 50 ribu. 5. Belanja bulanan Untuk belanja bulanan meliputi kebutuhan mandi, dan keperluan perempuan . Saya menganggarkan Rp 100.000,- setiap bulannya. 6. Kebutuhan tidak terduga Jika mendadak harus fotocopy, membeli buku, print, atau kebutuhan kuliah lainnya, sumbangan mendadak ( pernikahan, lelayu ) , kebutuhan main saya menggunakan sisa dari seluruh pemenuhan kebutuhan tadi. Jika dalam satu kebutuhan dirasa tidak sampai batas maksimal saya masukkan sisanya sebagai uang pegangan pemenuhan kebutuhan tidak terduga saya. Jadi nominalnya anda tidak selalu menentukan dengan jumlah yang sama ? Itu tadi hanya gambaran umum saya, yang sering berubah-ubah adalah kebutuhan belanja bulanan, jumlah nominal bergantung dengan apa yang diperlukan pada bulan tersebut, biasanya tidak rutin setiap bulan membeli kebutuhan yang sama selalu. Hal itu akan mempengaruhi jumlah nominal uang untuk kebutuhan tidak terduga. Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Ketika saya mendapatkan transferan uang saku bulanan saya, saya mengambil uang yang sekiranya jumlahnya cukup untuk membayar yang harus dibayar, misalnya saya langsung membayar sewa kos, pulsa HP dan internet, belanja bulanan, sisanya uang untuk kebutuhan tidak terduga dan uang makan saya simpan tetap dalam ATM, dan saya ambil jika saya membutuhkan saja. Jadi uang cash saya terbatas, agar tidak boros. Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Ya ada sedikit, yang membuat saya sedikit berpikir untuk menunjukkan meskipun saya bukan anak akuntansi dan meskipun saya hanya sedikit menerima perkuliahan tentang akuntansi, saya ingin menunjukkan bahwa saya juga bisa mengatur keuangan saya, yang mungkin kebanyakan dilakukan oleh anak akuntansi. Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap bulannya ? yang saya pertimbangkan adalah penting tidaknya kebutuhan tersebut, jadi saya mendata keinginan dan keperluan saya apa saja, baru saya pilih yang paling penting dan utama untuk dipenuhi. Jika ada sisa uang dari bulan kemarin saya baru gunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa saya penuhi dengan uang saku bulanan saya. Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Selalu saya simpan terlebih dahulu jika uang tambahan itu dalam bentuk cash, jika uang tambahan dalam bentuk transfer saya simpan dulu tidak saya ambil uang itu. Biasanya saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan tidak terduga, atau jika ada rencana pergi keluar kota dengan teman saya baru menggunakan uang tersebut. Apakah menurut anda, anda sudah membelanjakan uang anda sesuai dengan perencanaan awal anda ? sebenarnya bisa, hanya saja yang sering membuat keluar rencana adalah uang untuk makan, jika saya makan dikampus atau makan diluar , atau acara dengan teman-teman itu pasti sekali makan Rp 20.000,- bahkan lebih, hal-hal seperti itulah yang membuat perkiraan kebutuhan makan meleset dari rencana. Bagaimana anda mengatasi kalau uang makan anda habis sebelum periode ? Saya menggunakan uang sisa belanja bulanan, atau uang untuk kebutuhantidak terduga, atau biasanya saya minta uang tambahan dari kakak saya. Jadi anda meminta uang tambahannya kepada kakak ? kakak saya sudah bekerja, jadi orang tua biar memberi uang pokok bulanan saya, jika ada kebutuhan yang tidak bisa saya penuhi sendiri saya meminta kakak saya. Tapi kalau sedang tidak ada, ya terpaksa saya minta orang tua saya, dan kiriman tambahan itu sifatnya uang saku untuk satu bulan berikutnya. Memangnya uang tambahan yang anda minta biasanya untuk keperluan apa ? Service motor, membeli baju, buku, dan kebutuhan yang nominalnya besar dan tidak bisa saya penuhi sendiri. Pernah punya hutang diluar uang yang anda miliki ? Jika saya tidak punya uang pegangan sama sekali, kakak tidak bisa mengirim uang tambahan, dan orang tua belum bisa mengirim uang bulanan berikutnya, saya meminjam uang teman saya untuk memenuhi kebutuhan selama uang kiriman belum dikirim. Dan itu langsung saya bayar ketika saya mendapatkan uang bulanan berikutnya. 76 Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Ada sedikit saya menjadikan pemmbelajaran akuntansi sebagai tolok ukur saya dalam menentukan apa saja yang harus saya penuhi, jumlahnya berapa untuk setiap kebutuhan. Saya menyadari akan hal itu, karena itu saya anggap sebagai proses saya membentuk karakter saya agar saya bisa melakukan hal serinci itu meskipun saya bukan anak konsentrasi akuntansi. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Ketika saya sedang ingin untuk mengevaluasi, saya evaluasi, jangka waktunya juga tidak pasti. Kenapa anda tidak mencoba mengevaluasi keuangan anda dengan jangka yang rutin, satu minggu sekali, setiap hari mungkin ? Karena malas, sekarang ini saya kuliah dan mengerjakan skripsi, jadi untuk berpikir hitung-hitung uang akan membuat saya semakin down karena melihat uang yang semakin menipis. Bagaimana cara evaluasi keuangan anda ? Saya mengingat-ingat saja apa yang sudah dipenuhi,catat dalam coretcoretan tidak rapi dan mencari apa yang harus dipenuhi lagi. Jika uang sisa yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan saya yang belum terpenuhi, saya harus memilih lagi kebutuhan apa yang harus saya buang , artinya tidak saya penuhi bulan ini. Pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Palin kalau fotocopy, beli buku, atau transaksi yang ada nota ya saya simpan, nanti dibuka-buka lagi kalau mau evaluasi, kan jadi bahan pengingat pengeluaran saya. Tapi tidak semua transaksi ada nota, jadi kurang lengkap nota sebagai sumber pencatatan pengeluaran saya. Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya, saya jadi bisa lebih awal memperkirakan kapan uang saya akan habis, dan mulai bersiap-siap untuk meminta uang lagi kepada orang tua untuk bulan berikutnya. Selain itu saya jadi dapat menghindari kebutuhan apa saja yang tidak perlu dibeli. Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Bisa berhasil, dan sangat membantu saya untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi bulan berikutnya. Disamping itu secara tidak langsung saya jadi lebih sayanng dengan uang saya. Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akuntansi ? Sedikit ada pengaruhnya bagi saya, saya jadi belajar mengorganisasikan kembali uang saya untuk memenuhi kebutuhan saya, jadi tahu tahap-tahap apa saja yang dilakukan dalam evaluasi keuangan. Wawancara ke-11 NAMA RESPONDEN : USIA RESPONDEN : TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : KONSENTRASI RESPONDEN : STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : ASAL SMA / SMK RESPONDEN : PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : SUMBER UANG : JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE : WAKTU WAWANCARA : TEMPAT WAWANCARA : IK 21 tahun 2011 IPS Non Kos SMA IPS Wirausaha & Ibu Rumah Tangga Mingguan Uang saku dari Orang Tua Rp 100.000,13 Mei 2014 Kampus UKSW Uang saku anda diberikannya gimana ? Uang skau saya itu diberikan setiap awal minggu, sebesar Rp 100.000,Apakah anda memiliki pendapatan sendiri ? Tidak, saya hanya punya uang saku saja, dan saya juga tidak bekerja jadi tidak punya penghasilan sendiri. Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per hari itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Saya selalu merencanakan pembelanjaan keuangan saya, saya rencanakan untuk beli apa saja selalu saya pikirkan. Bagaimana anda merencanakan keuangan anda ? Ada kebutuhan yang sudah saya rencanakan saya alokasikan sekian jumlahnya, tapi ada juga yang tidak. Saya hanya memikirkannya saja, seperti awang-awang, tanpa ada pencatatan saya tulis dengan rinci gitu tidak mbak. Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Kalau yang rutin dan sudah pasti itu ada dua : 1. Pulsa HP Setiap minggu itu saya batasi pulsa HP pribadi saya itu habisnya Rp 30.000,- mbak, jarang juga kalau misalnya lebih dari itu. Karena saya paketan BB dan sisanya untuk berjaga-jaga mbak. Untuk pulsa juga saya langsung mengisikan saldo ketika saya mendapatkan uang saku mingguan saya. 2. Bensin / Transportasi Saya bawa kendaraan sepeda motor sendiri untuk transportasi saya, jatah uang bensin setiap minggunya saya anggarkan Rp 20.000,- Tapi kalau saya mau pergi keluar kota, saya menambahkan bensin sendiri diluar anggaran setiap minggunya. Untuk jumlahnya tergantung perginya kemana dulu gitu mbak. Kebutuhan yang tidak rutin, tidak saya anggarkan setiap minggunya : 1. Kebutuhan kuliah Karena kebutuhannya yang bermacam-macam dan tidak bisa diperkirakan jadi saya tidak menetapkan jumlah untuk perencanaan saya. Sisa dari membeli pulsa dan bensin itu Rp 50.000,- jadi untuk memenuhi kebutuhan kuliah seperti fotocopy, print, membayar acara kampus, membeli perlengkapan kuliah saya menggunakan uang sisa dari kedua kebuuhan rutin tadi. 77 2. Jajan Karena saya masih tinggal satu rumah dengan orang tua saya jadi untuk makan seringnya saya makan dirumah, kalau makan diluar kalau jadwal kuliahnya padat dan janjian keluar dengan teman. Kembali lagi , itu sifatnya tidak bisa dipastikan dan tidak rutin jadi saya tidak mengalokasikan untuk hal ini. Saya memenuhi kebutuhan jajan sama seperti keutuhan kuliah dengan menggunakan uang sisa pemenuhan kebutuhan rutin yang tadi saya sebutkan mbak. Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Semuanya saya jadikan satu tempat. Uangnya juga Cuma sedikit kenapa pakai disendiri-sendirikan tempat penyimpanannya, sepertinya dengan uang saku segitu ditambah lagi hanya uang saku saya sendiri kayanya gak perlu mbak, terlalu sedikit nominal. Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, wujud pembelajaran dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Ada sedikit yang saya ambil dari pembelajaran akuntansi untuk saya terapkan, yang paling saya contoh adalah pengaturan keuangan sesuai kebutuhan. Meskipun SKS perkuliahan akuntansi hanya sedikit, saya mencoba mengaplikasikannya untuk kehidupan saya. Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap minggunya ? Karena yang saya tentukan setiap minggunya hanya bensin dan pulsa itu memang sudah rutin setiap minggu, dan kebutuhan pribadi saya yang harus dipenuhi sendiri. Kalau kebutuhan-kebutuhan kecil yang tidak saya tentukan tadi tergantung dengan sejalannya hari-hari dalam satu minggu itu butuhnya apa, tidak bisa direncanakan secara rinci. Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? untuk kebutuhan rutin saya tentukan dari perkiraan atas pengalaman sebelumnya, bensin dan pulsa HP. Tinggal sisanya semua saya gunakan untuk memenuhi kebtuuhan tidak rutin yang juga saya tidak prediksi. Apakah anda memiliki tabungan atau simpanan ? Jika uang dalam satu minggu masih sisa, saya simpan dalam dompet saya kemudian nanti saya gabungkan dengan uang saku minggu berikutnya. Jadi jumlah dan jangka waktu saya menyimpan uang saya berbeda-beda. Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Saya itu jarang uang saku habis sebelum satu minggu, karena kebutuhan yang harus dipenuhi juga sedikit. Jadi saya hampir tidak pernah juga meminta uang tambahan, tapi begitu saya mendapatkan uang tambahan /bonus saya memilih untuk langsung mengonsumsikannya, karena jarang-jarang juga dapat uang tambahan diluar uang saku mingguan saya. Pernah punya hutang diluar uang saku anda ? Kalau utang paling utang talangan, kalau saya ingin berbelanja suatu barang uangnya kurang, saya pinjam teman dulu, besoknya atau menunggu uang saku minggu berikutnya baru saya bayarkan, jadi gak pernah lebih dari satu minggu, biar gak terlalu lama jadi beban. Apakah anda sering meminta uang tambahan sebelum satu minggu habis ? Pernah tapi tidak sering, jarang, paling kalau uang saya habis saya gunakan untuk baju atau barang yang nominal nya lumayan besar, saya minta uang tambahan soalnya uang saku udah dipakai dulu. Biasanya uang yang saya minta untuk menutupi sampai hari jatahnya saya diberi uang saku tiba. Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Nggak ya, nominal itu tergantung dengan kebutuhan saya, liat sikon saja. Tapi macam-macam kebutuhan itu saya sedikit belajar dari akuntansi, karena dalam menentukan kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi harus melihat kondisi dan kemampuan uang kita. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Evaluasi paling hanya ketika saya merasa boros dan ketika saya mengalami kehabisan uang sebelum satu minggu itu habis. Bagaimana cara anda melakukan evaluasi ? Paling saya hanya mencatat secara kasar, seperti hanya coret-coretan saja, apa saja yang sudah dibeli, dijumlah kembali, dihitung benar tidak sekian habisnya, sisa sekian, mengingat kembali uang pergi kemana. Mengapa anda merasa perlu evaluasi keuangan ? Karena ketika sudah saya ingat kembali saya bisa sedikit lega meskipun ternyata pengeluaran saya banyak, saya bisa tahu owalah untuk ini ya wajar kalau habis banyak. Sedikit ikhlas istilahnya mbak. Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan minggu berikutnya ? Ya, pada saat saya melakukan evaluasi saya menggunakan hasil evaluasi saya untuk menentukan sikap saya atas keuangan saya minggu berikutnya, termasuk menghindari kesalahan atau kebutuhan-kebutuhan yang membuat saya boros. Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? memanfaatkan evaluasi tadi bisanya dan seringnya hanya menjadi niat awal saja mbak, begitu saya mendapatkan uang periode baru saya lupa kesalahankesalahan saya di minggu kemarin. Jadi kesalahan-kesalahan keuangan tidak jarang terulang lagi. Seperti saya sebenarnya sudah sadar kalau saya beli barang yang tidak terlalu diperlukan itu salah, tapi saya tetap membelinya, seperti itu mbak seringnya. Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Tahu si mbak kalau di akuntansi mengajarkan untuk evaluasi, tapi saya mencatat ulang ketika saya berindak boros itu karena menuruti keinginan saya yang ingin menghitung lagi pengeluaran saya. Wawancara ke-12 NAMA RESPONDEN USIA RESPONDEN TAHUN ANGKATAN RESPONDEN KONSENTRASI RESPONDEN : : : : BW 22 tahun 2011 IPS 78 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN ASAL SMA / SMK RESPONDEN PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN SUMBER UANG JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE WAKTU WAWANCARA TEMPAT WAWANCARA : : : : : Non Kos SMA IPS Petani Bulanan Gaji dari bekerja sendiri : : : Rp 1.200.000,13 Mei 2014 Kampus UKSW Anda ini kan bekerja , pendapatan perbulan berapa? Saya bekerja di bidang event organizer di Salatiga dengan pendapatan Rp 1.200.000,Apakah anda masih juga diberi uang saku dengan orang tua anda ? Tidak, saya sudah bekerja sendiri ya saya penuhi kebutuhan saya tanpa meminta uang orang tua saya. Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Saya selalu mengatur keuangan saya dari gaji bulanan saya, sebagian besar pun kebutuhan perbulan jatuhnya sama hanya itu-itu saja. Saya melakukan ini karena saya harus menghemat uang saya, dengan saya mengatur keuangan saya itu membuuat saya bisa mengontrol pengeluaran saya. Terlebih saya sudah merasakan susahnya cari uang, jadi saya lebih sayang untuk menghambur-hamburkan uang gaji saya. Anda tidak pernah meminta atau mendapatkan uang saku dari orang tua ? Tidak, mereka menawari tapi saya sudah tidak mau, saya sudah bekerja jadi saya memilih untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri. Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Biasanya saya mempunyai gambaran umum untuk pengeluaran : 1. Saving Saya mengambil Rp 700.000,- perbulan untuk saya tabungkan dalam rekening tabungan dan tidak saya ambil sedikipun untuk kebutuhan yang tidak penting. Saya biasanya menggunakan uang tabungan saya jika saya harus membayar angsuran kredit laptop, dulu kredit motor juga, service motor. Biar saya dibatasi jumlah Rp 500.000,maksimal untuk konsumsi pribadi saya. 2. Pulsa HP Saya membatasi untuk pembelian pulsa HP maximal Rp 45.000,- setiap bulannya, dengan rincian Rp saldo Rp 10.000,- setiap minggunya. 3. Belanja kebutuhan cowok Paling kebutuhan rutin setiap bulannya bergantian antara gell dengan parfum, kalo bulan ini membeli parfum bulan depan membeli gell, jadi saya hanya menganggarkan Rp 25.000,4. Jajan / Makan Saya bekerja sambil kuliah, jadi setiap hari saya ada diluar rumah, saya menganggarkan untuk makan besar setiap siangnya maksimal Rp 10.000,- untuk saya sendiri. Tapi biasanya kalau ada acara tertentu, kumpul dengan teman atau lainnya realisasinya jadi lebih dari Rp 10.000,-. 5. Uang jaga-jaga Semua sisa uang untuk memenuhi kebutuhan diatas, saya gunakan untuk berjaga-jaga. Biasanya untuk memenuhi kebutuhan iuran, sumbangan, kebutuhan perkuliahan, dll. Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? tidak juga si, saya masih menyimpan uang Rp 500.000,- tetap dalam uang cash dan dalam satu dompet tidak benar-benar saya sendiri-sendirikan. Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Ya sedikit saya mencontoh dalam akuntansi, kalau uang harus ditentukan untuk memenuhi kebutuhan apa saja. Sedikit pulsa yang saya terapkan, karena saya memilih yang pas untuk diterapkan yang seperti apa, yang tidak saya tidak terapkan, mungkin melihat uangnya hanya sedikit, dan pertanggung jawabannya. Apa peritmbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap bulannya ? Saya memisahkan kebutuhan saya antara kebutuhan rutin dan tidak rutin. Ini saya lihat dari kebutuhan penunjang kuliah dan tidak. Karena saya tidak kos, dan belum menikah atau mempunyai tanggungan yang besar, jadi kebutuhan pasti saya ya itu sudah kebiasaan untuk dipenuhi setiap bulannya. Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada bulan tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Jumlahnya awalnya saya mengira-ira saja batasan maksimalnya berapa, yang sekiranya kalau melewati sewajarnya masih bisa tercukupi. Dan saya kebanyakan selalu menepati batasan maximal anggaran saya. Melewati batasan jarang saya lakukan, paling hanya ketika makan dan itu hanya momen – momen tertentu saja. Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Saya memilih untuk memasukkan uang tambahan kedalam uang untuk berjaga-jaga, tidak langsung saya konsumsikan, kalau nanti pada akhir bulan ternyata tidak terpakai barulan saya masukkan dalam tabungan saya. Karena saya memang bukan tipe orang yang konsumtif, jadi untuk langsung membelanjakan uang bonus sepertinya bukan tipe saya, belanja kebutuhan cowok pun hanya gell dan parfum, jadi lebih baik saya masukkan untuk uang berjaga-jaga. Pernah punya hutang untuk memenuhi kebutuhan ? Kredit laptop, motor juga mbak, itu saya angsur sendiri karena saya tidak mau memberatkan orang tua saya, dan saya ingin memanfaatkan pendapatan saya. Kalau hutang yang sifatnya konsumtif ? Saya masih punya tabungan mbak, jadi kalau kurang ya saya bisa ambil uang dari tabungan saya. 79 Apakah anda sudah merealisasikan uang anda sesuai rencana ? Saya mau tidka mau uang saya segitu mbak, untuk mengambil uang tabungan sebelum satu bulan itu habis belum pernah sama sekali mbak. Seringnya malah Rp 500.000,- itu sisa mbak. Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Tidak punya gambaran silang anggaran sebenarnya mbak, karena uang saya pun ada dalam satu dompet. Dan ketika pada hari tertentu saya memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan X ya saya pasti benar-benar laksanakan untuk memenuhi kebutuhan X. Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Tidak, saya bahkan tidak tertarik dengan akuntansi, saya belajar mengambil keputusan karena melihat kondisi saya saja. Ketika keadaan yang seperti apa, keputusan yang bagaimana yang harus diambil. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya tidak melakukan evaluasi keuangan , kalau saya sedang pengen melihat kembali keuangan saya, saya merasa penggunaan uang saya sudah sesuai pengaturan saya, jadi untuk apa dievaluasi. Apakah anda tidak ingin mencoba mempraktekan teori evaluasi keuangan dalam akuntansi kedalam hidup anda ? Ya kalau keinginan pasti maunya iya, biar lebih terkontrol lagi, tapi saya pada pelaksanaannya saja sudah merasa sesuai dengan rencana, jadi tidak perlu evaluasi seperti pencatatan itu terlalu ribet. Saya tahu bagaimana cara mencatat keuangan yang baik, tapi malah membuat saya tidak tertarik karena terlalu repot untuk keuangan pribadi sendiri. Wawancara ke-13 NAMA RESPONDEN : USIA RESPONDEN : TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : KONSENTRASI RESPONDEN : STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : ASAL SMA / SMK RESPONDEN : PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : SUMBER UANG : JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE : WAKTU WAWANCARA : TEMPAT WAWANCARA : SA 21 tahun 2011 Accounting Non Kos SMK Accounting Pedagang Harian Uang saku dari Orang Tua Rp 15.000,14 Mei 2014 Kampus UKSW Karena anda masih tinggal bersama orang tua anda, bagaiaman pemberian uang saku anda ? Diberikan harian, satu hari itu Rp 15.00,Punya pekerjaan atau usaha sendiri tidak ? Saya tidak punya usaha atau pekerjaan diluar jam kuliah. Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per hari itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Ya, biasanya hanya target hari ini membeli apa saja seperti itu. Karena uang saku yang saya dapatkam itu untuk memenuhi kebutuhan pribadi saja, yakni pulsa sama jajan mbak, jadi ya Cuma dua itu aja yang saya alokasikan setiap hari. Tapi gak selalu setiap hari rutin beli pulsa dan jajan, mungkin bisa pulsanya dua hari sekali atau berapa hari sekali mbak. Kalau gak saya atur, nanti bisa-bisa hutang pulsa gak terbayar, atau uang pulsa palah untuk jajan. Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Kebutuhan yang saya rencanakan beda-beda setiap harinya, tergantung kebutuhan hari itu apa, dan jumlah nominalnya juga. 1. Pulsa Kalau pulsa saya kan gak setiap hari isi, tergantung habisnya. Tapi biasanya saya sekali isis pulsa saldo 5.000 bisa untuk dua sampai tiga hari. 2. Jajan Setiap hari si jajan mbak, tapi jumlah nya tidak sama, kalau misal nya hari Jum’at harus membeli pulsa, ya berarti sisanya untuk jajan. Baru dua hari kedepan uang RP 15.000,- itu untuk jajan. Kalau uang saku anda dalam satu hari masih ada sisanya , anda berlakukan seperti apa ? Sisa uang saya simpan untuk uang tambahan memenuhi kebutuhan besok nya. Untuk jaga-jaga mbak, jadi kalau ada kebutuhan mendadak, atau kalau keluar makan dengan teman yang habis lebih dari Rp 15.000 kan bisa digunakan. Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Hanya ada dua kebutuhan yang saya punya, jadi kalau dalam satu hari tersebut saya harus membeli pulsa, uang untuk bayar pulsa saya taruh di kantong dompet sisi yang berbeda dengan uang untuk saya jajan. Ini mudah karena kebutuhannya hanya itu. Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Ketika saya memisahkan uang sesuai kebutuhan itu inisiatif saya sendiri, malah kadang saya tidak kepikiran kalau hal yang saya lakukan ini sama seperti dalam akuntansi suatu perusahaan atau organisasi. Apa peritmbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap harinya ? Perimbangannya karena jumlah uang hanya sedikit, dan kebutuhan penting pendukung kuliah lainnya akan mendapat uang sendiri dari orang tua, jadi saya memutuskan pulsa dan jajan adalah kebutuhan yang harus saya penuhi sendiri. Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Jumlah nominal itu saya tergantung kebutuhan, semuanya berarti saya berasal dari kebutuhan pulsa, habis berapa nanti tinggal sisanya itu yang saya khususkan untuk jajan hari tersebut. Kalau dalam satu hari masih ada kebutuhan mendadak lainnya, tapi uang yang anda miliki termasuk uang simpanan sudah habis, bagaimana ? Kalau memungkinkan untuk saya pulang dan meminta tambahan kepada orang tua, saya 80 pulang. Tapi kalau semisal kebutuhan itu harus dipenuhi saat itu juga, saya meminjam uang kepada teman untuk membayarkan saya terlebih dahulu. Lalu kalau pinjam uang, bagaimana pembayaran utangnya ? Keesokan harinya saya bilang kepada orang tua saya, saya punya hutang sekian untuk keperluan ini, nanti diberi orang tua saya diluar uang saku Rp 15.000,- yang saya dapatkan. Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Biasanya langsung saya simpan, karena uang saya setiap harinya hanya Rp 15.000,-, dan kebutuhanrutin saya juga masih sedikit setiap harinya. Dari pada saya memutuskan untuk langsung mengonsumsikan untuk apa, dan akhirnya barang tidak terpakai, mending saya simpan dulu siapa tahu nanti ada kebutuhan mendadak lainnya. Lagi pulsa di akutansi sering dikatakan harus ada uang jaga-jaga kalau utang gak terbayar, siapa tahu saya ada kebutuhan tidak terduganya banyak juga. Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Hampir tidak pernah, karena dari uang saku saya untuk mememnuhi dua kebutuhan yang berbeda, saya sendirikan benar sampai tempat penyimpanan uangnya, untuk pembelian kebutuhan lainnya seperti buku, bayar seminar, fotocopy, saya meminta sendiri kepada orang tua, jadi sudah sendiri-sendiri anggarannya. Tapi kalau uang tambahan yang saya minta untuk keperluan tertentu tersisa, baru saya jadikan satu untuk saya simpan. Apakah menurut anda, anda sudah merealisasikan keuangan anda sesuai dengan perencanaan awal ? seringnya sesuai, kalau saya sampai memiliki hutang untuk memenuhi kebutuhan saya itu jarang sekali. Karena jika saya kekurangan saya masih punya uang simpanan dari akumulasi sisa uang hari sebelumnya. Dalam setiap mengambil keputusan, apakah anda mengaplikasikan pengetahuan akuntansi anda ? Mungkin ada, karena ketika kuliah akuntansi selama ini, saya itu belajar bagaimana memutuskan perkiraan keuangan dalam satu periode, ya itu saya realiassikan meki tidak secara rinci karena itu tadi uang nya sedikit, dan kebutuhan juga sedikit. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya evaluasi setiap hari mbak, karena saya suka lupa nominal berapa yang saya keluarkan untuk belanja, jadi saya evaluasi setiap pengeluaran saya. Agar saya juga lega dan lebih ikhlas karena uang yang saya keluarkan memang untuk saya belanja. Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Saya mencatatnya itu untuk menghitung kembali, nge cek ulang apa saja dan berapa pengeluaran saya, sesuai nota yang saya kumpulkan. Itupun kalau pengeluarannya ada nota nya. Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya, saya manfaatkan untuk saya mengontrol diri saya agar tidak boros lagi hari berikutnya. Dan biasanya kalau saya boros dalam hari tertentu, saya memutuskan untuk berpuasa, jadi uangnya bisa untuk memenuhi kembali akun simpanan saya. Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Berhasil, karena ketika saya memutuskan untuk berpuasa, saya mengajak teman-teman saya, jadi godaan untuk membatalkan puasa sangat kecil. Kenapa anda sampai mengajak teman-teman anda untuk berpuasa berasamaan ? Karena seringnya saya itu boros ketika bersama teman-teman, jadi saya dan mereka pengeluarannya boros itu bareng, jadi memutuskan untuk mengendalikan agar tidak boros juga bareng. Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Ya, Kalau evaluasi mulai dari pengumpulan nota dan pencatatan kembali saya memang mengaplikasikan pembelajaran akuntansi dalam diri saya. Awalnya saya coba-coba ternyata rasanya jauh lebih tenang, o iya saya belanja ini tadi. Seperti mereview ulang , kalau saya Cuma inget-inget jatuhnya nominalnya ,malah tidak tepat dan salah perhitungan. Wawancara ke-14 NAMA RESPONDEN : USIA RESPONDEN : TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : KONSENTRASI RESPONDEN : STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : ASAL SMA / SMK RESPONDEN : PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : SUMBER UANG : JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE : WAKTU WAWANCARA : TEMPAT WAWANCARA : HP 21 tahun 2010 Accounting Non Kos SMA IPS Buruh ( Ayah ) & Ibu Rumah Tangga Bulanan & Harian tidak rutin dari Jual Beli HP Uang saku orang tua & usaha jual beli HP Rp 400.000,- + Rp 375.000,15 Mei 2014 Kampus UKSW Berapa uang saku anda setiap kali diberikan ? Rp 400.000,- setiap bulannya. Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Saya tidak pernah merencanakan bulan ini uang saya untuk membeli barang apa saja, apa lagi memisahmisahkan uang saya. Karena menurut saya kebutuhan saya setiap bulannya itu idak menentu, tidak pasti jadi malas saya buat memisah-misahkan. Kalau pun nanti saya pisah-pisahkan pasti kalau sudah realisasi pasti tetap semrawut. Lagi pula jumlah uangnya masih sedikit, belum terlalu besar jadi ya belum butuh perencanaan yang wah . Anda mmepunyai pekerjaan sampingan jual beli HP , bagaimana dengan keuangannya ? Saya jadikan satu antara uang usaha dan uang pribadi saya, bahkan terkadang pun uang pribadi saya saya pakai untuk usaha saya, uang usaha saya pakai untuk keperluan pribadi saya. Karena ini saya usaha mandiri, tidak ikut orang lain jadi seenaknya saya saja. 81 Tidak ada pembukuan juga kalau untuk uang usaha sampingan anda ? Ndak ada, ya itu tadi masih usaha kecil-kecilan , punya saya sendiri jadi belum saatnya. Emangnya berapa penghasilan setiap kali menjual satu unit HP? Setiap unitnya saya minimal mengambil untung Rp 25.000 paling besar Rp 75.000,-. Tapi kalau dirata-rata setiap bulan itu sampai sekarang Rp 375.000,Kalau tidak anda pisahkan uang anda menurut kebutuhannya, lalu anda menyimpan uang anda bagaimana ? Semua uang saya saya masukkan dalam rekening, baru ketika saya membutuhkannya saya mengambil seperlunya, kalau habis ya nanti ambil lagi. Untuk menabung, apakah anda mempunyai tabungan meskipun anda tidak mengorganisir uang anda ? Tidak ada uang tabungan, rekening saya hanya untuk transaksi transfer uang saku bulanan orang tua saya, dan dompet elektronik saya. Bukankah anda ini konsentrasinya akuntansi, tapi kenapa anda justru tidak memilih mengaplikasikan teori pengelolaan keuangan sesuai karakteristik akuntansi dalam kehidupan anda ? Saya tahu itu, prosesnya seperti apa, dan jika itu dilakukan memang membantu kita untuk mempertanggungjawabkan keuangan yang kita olah. Dan saya juga tau itu ribet, prosesnya lama, sangat rinci dan ini hanya keuangan pribadi saya, jumlahnya pun Cuma sedikit, orang tua juga tidak menuntut pertanggung jawaban keuangan saya, jadi saya tidak tertarik dan malas untuk mengaplikasikan proses akuntansi dalam pengelolaan keuangan pribadi saya. Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Saya gunakan untuk investasi, dalam artian tambahan modal saya untuk membeli HP yang kemudian saya jual kembali nanti. Karena jika langsung saya konsumsikan pun, saya bukan orang yang histeris dalam belanja, jadi mending saya gunakan sebagai modal jual beli toh nanti kembaliannya lebih dari itu meskipun tidak terlalu jauh. Apakah anda memiliki hutang untuk memenuhi kebutuhan anda ? Tidak pernah, karena diluar uang saku bulanan saya kan saya masih memiliki uang hasil jual beli HP jadi selama ini masih bisa untuk menutup kekurangan saya. Tapi kalau utang untuk usaha saya, ya itu pernah beberapa kali, jadi kasusnya ada HP yang menurut saya sedang banyak dicari orang, dan penjual itu saya kenal, saya membeli HP itu dengan DP saja, baru ketika HP tersebut atau HP dagangan yang lain terjual langsung saya bayarkan. Sampai saat ini dalam membayar hutang usaha tidak terlalu kesulitan untuk membayarnya. Memang dari kapan anda memulai usaha ini ? Dari bulan November 2013 sampai sekarang. Apakah anda meminta uang tambahan diluar uang bulanan anda ? Tidak pernah, sama seperti hutang, kalau uang saku bulanan habis, atau ada kebutuhan mendadak saya usahakan dengan uang saya sendiri dulu. Dulu sebelum saya bekerja saya meminta uang tambahan palin kalau saya uangnya habis sebelum satu bulan aja, Tapi kebutuhan mendadak lainnya saya penuhi sendiri tidak meminta anggaran sendiri. Anda mengambil keputusan untuk menentukan keputusan-keputusan dalam keuangan anda, apakah hasil dari anda belajar akuntansi selama ini ? Keputusan seperti sebisa mungkin kebutuhan anda ya pakai uang yang ada, jangan punya hutang atau minta tambahan, bagaimana ? Mungkin ada mbak, ketika saya memutuskan jangan sampai punya hutang diluar, karena kita kelola uang harus efektif yang ada digunakan sebisa mungkin, kalau jangan sampai minta uang tambahan itu karena saya kasihan dengan ayah saya, dia hanya sendiri ibu sudah tidak ada, kalau saya santai dengan masih adanya ayah saya, hanya akan tidak membuat saya mandiri. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya mengevaluasi keungan saya hanya mengingat-ingat setiap harinya, saya tadi kemana saja, beli apa saja, seperti itu mbak. Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Tidak, ya itu saya Cuma ingat-ingat saja apa saja yang saya belanjakan tidak kalau sampai mencatatnya secara rinci, bahkan dari pendapatan seperti di akuntansi, tidak. Ribet, jadi males buat melakukan itu. Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Apalagi kumpulkan nota, tidak pernah saya, paling ya kalau bayar kuliah atau pengeluaran yang itu uang orang lain atau uang orang tua saya saya kumpulkan nota. Tapi kalau nota untuk transaksi kebutuhan saya,saya tidak pernah. Palin ya nanti dibuang lagi, jadi ga usah saja. Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya saya pakai untuk mengingat-ingat kebutuhan-kebutuhan yang sudah saya beli apa saja yang paling membuat boros, itu nanti saya hindari sampai mungkin dibeli lagi bulan berikutnya, tapi untuk jangka pendek saya harus bisa menghindari itu. Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Sedikit mungkin mbak, di akuntansi diajarkan berhati-hati dan memperhitungkan segala keputusan yang akan diambil, ya saya jadi hati-hati juga. Dibilang sedikit karena untuk perencanaan, pengalokasian uang, evaluasi, saya tidak melakukannya dengan tepat sesuai apa yang sudah diajarkan dalam akuntansi. Wawancara ke-15 NAMA RESPONDEN : USIA RESPONDEN : TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : KONSENTRASI RESPONDEN : STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : ASAL SMA / SMK RESPONDEN : PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : SUMBER UANG : JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE : WAKTU WAWANCARA : TEMPAT WAWANCARA : BB 20 tahun 2011 Accounting Kos SMK Accounting Petani Bulanan Uang saku dari Orang Tua Rp 1.300.000,15 Mei 2014 Kampus UKSW 82 Bagaimana uang saku anda dikirimkan orang tua anda ? Setiap bulan saya dikirim via ATM Rp 1.300.000,Apakah anda memiliki pekerjaan sampingan ? Tidak, saya tidak punya pekerjaan sampingan, jadi uang saya hanya uang saku saja. Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Selalu setiap bulannya, karena saya kos jadi kalo nggak saya atur nanti bisa boros. Terutama untuk kebutuhan yang sifatnya rutin mbak, wajib saya rencanakan agar bisa terpenuhi. Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Kebutuhan-kebutuhan yang saya anggarkan setiap bulannya itu ; 1. Sewa Kos Uang Rp 1.300.000,- itu sudah termasuk uang sewa kos sebesar Rp 275.000,-. 2. Bensin Saya pakai kendaraan roda dua, tapi jarang saya gunakan mbak, karena kos saya sama kampus itu dekat sekali. Jadi lebih sering jalan kaki. 3. Makan Saya menganggarkan setiap harinya untuk makan itu maximal Rp 25.000,4. Service motor Kalau service motor saya lakukan 3 bulan sekali , dan nominalnya pun tidak bisa dipastikan, tergantung kerusakan setelah diperiksa oleh bengkel nanti. 5. Pulsa HP Untuk pulsa HP saya tidak pernah membatasi mbak, karena pulsa HP itu wajib harus terpenuhi, jadi kalau saya batasi nanti takutnya kalau nominal yang seharusnya sudah habis, tapi jangka waktunya belum satu bulan, akan mengganggu kebutuhan sosialisasi saya. 6. Belanja bulanan Belanja bulanan nominalnya juga sama tidak bisa saya pastikan pada awal perencanaan, jangka pembelanjaanny pun tidak rutin satu bulan sekali, ketika ada keperluan yang habis ya dibeli. 7. Kebutuhan tidak Rutin Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Saya setiap bulannya menerima uang langsung saya belikan untuk berbagai macam kebutuhan. Agar uangnya tidak keburu terpakai kebutuhan yang bukan kebutuhan utama lainnya. Untuk sisanya, saya menyimpan uang tersebut pada satu tempat / dompet, tidak saya pisahkan satusatu. Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? ketika saya membuat perkiraan awal periode itu merupakan pengaruh dari pembelajaran akuntansi, dna ketika kebutuhan yang saya buat perkiraannya itu kebutuhan rutin. Ketika saya membuat perkiraan kebutuhan tidak rutin ( nominalnya tidak bisa ditetapkan ) saya tidak bisa mengaplikasikan pembelajaran akuntansi didalamnya. Apa peritmbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap bulannya ? Kebutuhan mahasiswa kos mungkin tidak akan jauh beda dengan saya, dan ini sudah seperti akun wajib yang harus dipenuhi setiap bulannya, karena memang sudah kewajiban saya, bukan dipenuhi dengan sumber uang yang berbeda diluar uang Rp 1.300.000,Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Untuk nominal kan tadi saya bisa tetapkan ketika kebutuhannya bersifat rutin dan pasti, seperti uang kos karena memang biayanya sebasar Rp 275.000,- dan uang makan, saya merasa cukup 3x sehari makan dengan Rp 25.000,- kalau tidak saya batasi, saya bisa boros nanti. Baru nanti sisanya dimasukkan akun yang tidak rutin ? Iya, dan itu mengalir begitu saja dalam memenuhi kebutuhan yang tidak rutin, perlunya apa, habis berapa ya dibayar aja . Selama saya masih merasa memang itu penting dan harus dibeli saya beli. Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Saya konsumsikan seringnya mbak, karena uang bulanan yang dikirim itu menurut perhitungan saya sudah pas bahkan mepet untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama satu bulan. Jadi saya memanfaatkan uang tambahan untuk membeli barang keinginan saya yang mungkin susah saya beli ketika hanya mengandalkan uang bulanan saya. Pernah punya hutang gak ? biasanya hutang apa ? Kalau saya punya hutang itu dalam dua kondisi mbak, yang satu ketika uang bulanan saya tidak cukup untuk bayar kos, uang bulanan belum dikirim, tapi jatuh tempo pembayaran kos sudah tiba, saya meminjam kepada teman. Karena saya berprinsip untuk memilih mebayar kos tepat waktu dari pada terlambat. Kondisi yang kedua itu ketika saya benar-benar kehabisan uang bulanan dan kiriman belum datang, mau tidak mau saya meminjam. Karena saya tidak mau irang tua saya tahu kalau saya menghabiskan uang bulanan sebelum waktunya. Seringnya apakah anda menggunakan uang sesuai rencana awal anda ? Meskipun uang bulanan jarang sisa, tapi seringnya sesuai rencana mbak. Hanya saja yang membuat saya sedikit melenceng dari perkiraan itu pembayaran kos, dan itu bukan karena kesalahan saya, itu dari kendala orang tua terlambat mengirim uang bulanan, jadi saya harus meminjam uang dulu. Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Hampir tidak pernah, karena kebutuhan wajib saya sudah terpenuhi begitu saya menerima uang. Dan untuk memenuhi kebutuhan lainnya memang pada awalnya sudah saya perhitungkan untuk ada pada satu tempat / satu akun, jadi kalau dibilang silang anggaran jarang mbak,malah tidak pernah. Apakah anda meminta uang tambahan diluar uang bulanan anda ? Tidak, seperti tadi mbak, saya milih punya hutang dari pada meminta uang tambahan kepada orang tua saya, saya gak mau menambah beban orang tua saya mbak. Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Saya si lebih ke kebiasaan mbak dan karena tuntutan kehidupan anak kos, memang sudah harus bisa mengatur keuangan sendiri. 83 Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya biasanya mengevaluasi keuangan saya per mingguan mbak, karena kalau tidak saya evaluasi, tidak dihitung ulang, dan diatur ulang keuangannya bisa kacau nanti. Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Kalau mencatat nggak pernah mbak, ribet saya rasa. Saya lebih milih mengumpulkan nota untuk melakukan evaluasi keuangan saya. Nota yang saya kumpulkan saya gunakan untuk alat review ulang pengeluaran saya, mengingat kembali kebutuhan apa saja yang sudah saya beli dan apa yang belum saya beli. Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Saya menggunakan hasil evaluasi itu untuk merencanakan kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi bulan berikutnya. Hasil evaluasi saya lebih saya gunakan untuk mengontrol pengeluaran saya bulan depan. Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Kesalahan yang paling sering saya hindari dan terjadi itu bertindak boros, tapi ketika saya boros pasti bisa mengingatkan saya agar kita bisa mengontrol perilaku belanja saya. Tapi tetap ada beberapa bulan berikutnya, tergantung dengan kebutuhan mendadaknya saya membuat saya pengeluaran lebih banyak dan boros lagi. Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Dalam evaluasi itu menurut saya karena naluri saja mbak, bukan pengaruh dari pembelajaran akuntansi. Wawancara ke-16 NAMA RESPONDEN : USIA RESPONDEN : TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : KONSENTRASI RESPONDEN : STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : ASAL SMA / SMK RESPONDEN : PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : SUMBER UANG : JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE : WAKTU WAWANCARA : TEMPAT WAWANCARA : PS 22 tahun 2010 Accounting Non Kos SMA IPS Petani Mingguan Uang saku dari Orang Tua Rp 50.000,16 Mei 2014 Kampus UKSW Bagaimana anda menerima uang saku anda ? Setiap minggu saya diberikan uang saku Rp 50.000,Apakah anda memiliki uang penghasilan sendiri ? Saya tidak punya uang penghasilan sendiri. Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per minggu itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Kenapa ? Saya menyendiri-sendirikan uang saya sesuai kebutuhan mbak. Karena rumah saya jauh dari kampus, dan saya laju, uang saku saya menurut saya pun sedikit, jadi saya butuh pengorganisasian yang matang agar saya tidak mengalami kekuarangan. Kenapa anda takut mengalami kekurangan ? Karena sumber uang saya Cuma satu mbak, uang saku RP 50.000,- per minggunya, saya juga tidak bekerja, jadi mau tidak mau kan itu nyawa saya mbak . Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Akun-akun kebutuhan yang saya rencanakan beda-beda setiap minggu, tergantung kebutuhan minggu itu apa, dan jumlah nominalnya juga. 1. Bensin Bensin itu biasanya satu minggu saya anggarkan Rp 30.000,- mbak. Karena saya laju jadi kebutuhan bensin lebih banyak. 2. Biaya Pulsa Saya menganggarkan uang pulsa itu Rp 7.000,- , cukup untuk saldo pulsa Rp 5.000,- karena saya selalu paketkan pulsa saya jadi lebih hemat, bisa untuk satu minggu mbak. 3. Biaya tidak terduga Untuk biaya lain-lain ini saya gunakan setiap hari dalam satu minggu. Kebutuhan-kebutuhan yang biasanya saya tidak anggarkan sendiri saya masukkan dalam akun biaya lain-lain ini, misalnya kebutuhan Print, Foto copy, Jajan, Pulsa, dll. Saya lakukan demikian karena kebutuhan-kebutuhan ini tidak rutin timbulnya, jumlah nominal yang diperlukan juga tidak tetap, jadi susah untuk dianggarkan. Akun biaya lain-lain ini nominalnya, sisa dari pemenuhan kebutuhan bensin dan pulsa, karena bensin dan pulsa kebutuhan yang wajib dipenuhi, jadi kedua akun tersebut saya prioritaskan. Anda kan pakai kendaraan untuk transportasi utama anda, bagaimana untuk biaya service motor ? Kalau service motor saya tidak pernah minta, biasanya bapak saya yang membaawa motor saya kebengkel untuk perawatan. Selama ini apakah anda merasa cukup dengan nominal Rp 50.000,- sedangkan uang diluar kebutuhan wajib sepertinya nominalnya sedikit ? Ya sebenarnya sering gak cukupnya, apa lagi kalau sering ke kampus, makan di kampus, pasti uang sisanya cepet habis. Untuk hari berikutnya biasanya suka minta tambahan mbak, tapi gak nominal besar dan cuma untuk hari itu saja. Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Kalau saya itu begitu dapet uang, saya langsung belikan bensin dan pulsa nya mbak. Cuma kalau bensin kan fullnya Rp 20.000,- , jadi Rp 10.000,-nya saya simpan di dompet tapi tidak jadi satu dengan uang sisa saya mbak. Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Sebenarnya ada pengaruhnya mbak, secara saya tidak sadari ya mbak. Tapi secara lengkapnya proses pengorganisasian keuangan saya ini tidak selengkap dengan yang seharusnya, mungkin dicatat, karena menurut saya ini uangnya masih sedikit dan diingat-ingat saja sudah cukup, sudah sama seperti mencatatnya. 84 Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap minggunya ? Karena kebutuhan saya Cuma ada tiga kelas tadi saja, dan yang sudah bisa dipastikan ada itu bensin dan pulsa, itu saya tentukan harus dianggarkan setiap minggunya, karena pulsa itu bukan kebutuhan kuliah, jadi saya pilih untuk penuhi sendiri, bensin pun sudah kesepakatan saya dengan orang tua, bahwa Rp 50.000,- itu sudah termasuk uang bensin. Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus dipenuhi pada minggu tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Kalau bensin, karena rumah saya sangat jauh dari kampus bahkan Salatiga, jadi memang perlu bensin yang lebih banyak dari yang rumahnya dekat dengan Salatiga. Sedangkan uang pulsa, saya tentukan untuk saldo pulsa Rp 5.000,- karena saya harus menghemat pengeluaran pulsa saya agar saya punya uang untuk biaya lain-lain lebih banyak. Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Kepana ?Saya simpan dulu uang tambahan itu. Untuk uang jaga-jaga jika uang saku saya sudah habis. Karena menurut saya uang saku saya itu sudah cukup untuk memenuhi dua kebutuhan wajib saya. Disimpan dalam tabungan atau seperti apa ? Saya simpan dirumah. Saya tidak punya rekening tabungan maupun celengan mbak. Karena uang saya itu pas buat memenuhi kebutuhan saya dalam satu minggu, bahkan terkadang kuran. Pernah punya hutang tidak ? Kalau saya itu mending meminta uang tambahan kepada orang tua saya dari pada saya pinjam uang kepada orang lain. Dengan uang saku mingguan yang saya miliki ini, saya taku kalau punya hutang itu susah untuk membayarnya. Apakah anda merasa sering menggunakan uang anda sesuai rencana ? Seringnya tidak mbak, uang itu boros di akun biaya lain-lain dan kebutuhan yang tak terduga mbak. Apakah anda meminta uang tambahan diluar uang saku yang diberikan ? Ya itu jelas mbak, kalau uang saya habis , dan dari pada saya punya hutang itu tadi mbak, saya mending minta orang tua. Atau untuk memenuhi kebutuhan kuliah lainnya mbak, misal membeli buku, saya minta uang sendiri pada orang tua saya. Apakah anda sering melakukan silang anggaran ? Jarang mbak, dan itu pun anggaran untuk kebutuhan diluar tiga akun tadi. Misal saya meminta uang untuk membeli buku, saya juga sedang ingin membeli frame kaca mata, saya gunakan uang buku untuk kacamata dulu mbak. Bagaimana dengan pemenuhan kebutuhan yang seharusnya? Jadi terealisasi atau tidak ? Nggak mbak, biasanya saya minta uang lagi tapi untuk membeli buku yang berbeda, padahal sebenarnya untuk membeli buku yang pada awalnya diminta. Bagaimana pengaruh pembelajaran akuntansi dalam diri anda ketika mengambil keputusan keuangan anda ? Ada mbak, harus lebih hemat itu yang saya aplikasikan dalam diri mbak, meskipun terkadang hemat itu susah dilakukan. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya evaluasinya tidak rutin mbak, Cuma kalau saya boros hari itu, atau ketika uang yang harusnya membeli barang X justru tidak untuk membeli barang X, itu saya baru ingat-ingat saya membeli barang apa saja, kok bisa seperti ini. Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Tidak mbak, sifatnya sama seperti pengelompokkan uang berdasarkan kebutuhan tadi, saya ingat-ingat itu mungkin sudah cukup, karena nominalnya sedikit dan saya tidak akan susah untuk mengingatnya. Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Tidak , saya tidak simpan nota pembelian apa saja. Karena ribet ya mbak , saya bukan tipe orang yang telaten mengumpulkan nota sedemikian rupa atau menyimpannya. Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya, saya gunakan sebagai dasar perencanaan pada awal periode mbak, tapi begitu sudah 3 atau 4 hari, itu sudah tidak berlaku lagi. Karena itu tadi mbak kebutuhan yang tidak terduga pada akhirnya membengkak, terlebih ketika saya berada di kampus dan berkumpul dengan teman-teman. Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? Berhasil tapi dalam jangka waktu pendek mbak, dan biasanya hanya sekedar niat. Semisal iya saya memutuskan besok jangan makan dikampus, tapi pada akhirnya di lapangannya ya saya melanggar keputusan itu mbak. Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Naluri ya mbak menurut saya, kalau yang ada di perkuliahan itu sepertinya akan mempengaruhi perilaku saya mengatur keuangan ketika saya ada dalam suatu organisasi. Wawancara ke-17 NAMA RESPONDEN : USIA RESPONDEN : TAHUN ANGKATAN RESPONDEN : KONSENTRASI RESPONDEN : STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : ASAL SMA / SMK RESPONDEN : PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : SUMBER UANG : JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE : WAKTU WAWANCARA : TEMPAT WAWANCARA : AL 20 tahun 2011 Accounting Non Kos SMK Accounting Pegawai & Juru masak Bulanan & Harian tidak tentu dari usaha jual pulsa Uang saku dari Orang Tua & Jual pulsa Rp 350.000,- + Rp 200.000,16 Mei 2014 Kampus UKSW Bagaimana kepemilikan uang anda ? Jadi uang saku orang tua saya diberikan bulanan Rp 350.000,- tapi saya kan juga punya usaha pulsa yang setiap bulannya sekitar Rp 200.000,- untuk laba saya. 85 Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per bulan itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Tidak mbak, saya tidak pernah mengalokasikan uang saya ke akun-akun yang berbeda, atau merencanakan pengeluaran-pengeluaran saya setiap bulannya. Kebutuhan saya sebagai mahasiswa sampai saat ini masih tidak tentu mbak, dan saya juga masih tinggal dengan orang tua saya jadi untuk kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi sendiri, saya bisa minta langsung dengan orang tua saya. Jadi pola belanja saya tidak teratur mbak, kalo butuh ya beli, dijalan lihat apa ya dibeli gitu mbak. Selain itu, kalau misalnya saya atur, sepertinya tidak akan berjalan sesuai rencana. Apakah dengan tidak diatur sedemikian rupa, anda merasa lebih bisa mengendalikan keuangan anda ? Ya tidak juga si, karena dengan pola keuangan yang tidak saya atur seperti ini uang saku bulanan selalu kurang, akan tetapi sebisa mungkin saya memenuhi kekurangan saya dengan memakai uang laba jualan pulsa. Apakah anda tidak diajarkan oleh orang tua anda untuk membuat perencanaan atau pengorganisasian keuangan anda? Orang tua hanya memberi nasihat untuk tidak terlalu boros, akan tetapi itu pun jarang, karena saya juga jarang untuk meminta uang diluar uang saku karena setiap ada kekurangan saya penuhi dengan uang laba pulsa. Anda kan konsentrasi akuntansi, berarti kuliah akuntansi itu SKS nya lebih banyak dari pada mahasiswa konsentrasi non akuntansi, sedangkan dalam akuntansi sebenarnya menganjurkan untuk merinci pendapatan dan pengeluaran, serta mengorganisir keuangan dalam perusahaan atau organisasi, kenapa anda tidak mencoba untuk mengaplikasikannya dalam keuangan anda sendiri terlebih anda memiliki usaha sampingan ? Karena ya itu tadi, saya masih merasa uang saya ini masih sedikit nominalnya, jadi saya merasa masih belum perlu untuk melakukan hal itu. Dan saya pun belum tertarik untuk mengaplikasikannya dalam keuangan pribadi saya, tapi jika saya berada dalam organisasi pastinya saya akan melakukan hal tersebut. Meskipun anda tidak mengalokasikan uang anda kedalam pos-pos kebutuhan anda, apakah anda selalu menyisihkan beberapa nominal untuk dimasukkan dalam akun tabungan atau simpanan ? Tidak, saya tidak pernah menabungkan uang saya, karena dulu pernah saya mencoba menabung tapi belum sempat bertambah sudah habis saldo tabungan saya. Jadi saya memutuskan untuk tidak punya uang tabungan, nanti saja kalau sudah kerja. Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Saya gunakan untuk konsumsi, tergantung nominalnya, kalau lumayan besar uang tambahan itu simpan dulu, kalau hanya sedikit seringnya untuk makan. Karena saya itu biasanya tidak bisa diam kalau pegang uang tambahan, rasanya mumpung ada uang lebih jadi saya hasratnya pengen beli makan, kalau biasanya mau makan diluar rumah sayang dengan uang, ini mumpung ada uang bonus. Tapi kalau lumayan besar saya simpan dulu dirumah. Apakah anda sering meminta uang tambahan diluar uang bulanan dan uang laba usaha anda ? Tidak, saya juga membiasakan diri saya sendiri untuk tidak meminta uang tambahan , bisa gak bisa untuk memenuhi kebutuhan pribadi saya selama masih bisa saya penuhi sendiri saya tidak meminta orang tua saya. Jika uang yang saya miliki pasa periode tertentu itu tinggal sedikit, saya berusaha sebisa mungkin untuk menghemat pengeluaran dan menghindari belanja yang masih bisa ditunda untuk periode berikutnya. Apakah anda memiliki hutang diluar pendapatan anda ? Tidak, saya tidak pernah punya hutang, karena saya dari kecil sudah dibilangi orang tua bahwa punya hutang atau pinjam uang orang lain itu tidak baik. Mengapa anda memtuskan untuk membiasakan diri seperti itu ? Meskipun sebenarnya saya masih tinggal dengan orang tua,dan mudah untuk meminta uang tambahan, itu saya lakukan hanya ketika diharuskan untuk membeli buku dalam jumlah banyak, service motor, service printer, dan kebutuhan diluar uang saku kuliah saya sehari-hari. Dan ini saya gunakan sebagai alat kontrol diri saya dalam mengelola keuangan. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Saya mengevaluasi keuangan saya hanya mengingat-ingat saja, apa yang sudah saya beli ,seringnya hanya barang apa saja bukan nominalnya. Dan melihat kembali serta mengolah lagi bagaimana menyiasati sisa uang yang saya miliki untuk memenuhi kebutuhan saya. Dan hal itu pun tidak rutin saya lakukan, hanya ketika saya merasa boros dan uang saya tinggal sedikit sedangkan jangka waktu periode masih lama. Apakah dalam melakukan pencatatan dan pengumpulan nota ? Saya tidak pernah mencatat secara rinci pengeluaran apa saja yang saya lakukan. Menurut saya jika saya mencatatnya dan mengumpulkan nota hanya akan membuat saya menyesal. Jadi saya memilih untuk tidak mencatat maupun mengumpulkan berbagai bukti pembayaran. Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Tidak selalu hasil evaluasi saya gunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ya. Karena saya orangnya kalo sama uang, yang penting saya gak punya hutang itu sudah baik mbak, kalaupun saya mengalami minus atau dalam satu bulan saya ini boros, ya untuk periode berikutnya yang penting saya dapat uang lagi. Bisa dibilang cuek terhadap uang saya mbak. Brarti kalau anda membuat kesalahan pada periode sebelumnya, tidak anda hindari dalam periode berikutnya ? Tidak mbak, males mbak ngatur-ngatur gitu. Belum saatnya aja mbak, kayanya masih mahasiswa, kebutuhan belum banyak juga. Apakah anda tidak ingin mengaplikasikan teori evaluasi keuangan dari pembelajaran akuntansi dalam kehidupan pribadi anda ? Gak mbak, ya kalau dari pembelajaran akuntansi ya cukup jadi tau aja, mungkin pelacakan keuangan, audit, dan sebagainya. Tapi kayanya menurut saya tidak perlu lah buat keuangan pribadi seperti itu mbak, mungkin lebih berguna kalau sudah kerja sendiri dan berumah tangga mbak. Wawancara ke-18 NAMA RESPONDEN USIA RESPONDEN TAHUN ANGKATAN RESPONDEN KONSENTRASI RESPONDEN : : : : IP 21 tahun 2010 Accounting 86 STATUS TEMPAT TINGGAL RESPONDEN : ASAL SMA / SMK RESPONDEN : PEKERJAAN ORANG TUA RESPONDEN : TIPE PERIODE KEUANGAN RESPONDEN : SUMBER UANG : JUMLAH UANG PRIBADI RESPONDEN PER PERIODE : WAKTU WAWANCARA : TEMPAT WAWANCARA : Non Kos SMK Accounting Penjual Bunga Harian Laba jualan jajanan Rp 25.000,- s/d Rp 30.000,18 Mei 2014 Kampus UKSW Bagaimana anda mendapatkan uang saku anda ? Saya dapat uang saku dari hasil berjualan jajanan yang saya titipkan pada koperasi kampus, jadi saya tidak minta sedikitpun untuk uang saku saya kepada orang tua saya. Setiap hari laba saya Rp 25.000,- sampai Rp 30.000,Apakah anda selalu mengalokasikan uang yang anda dapat per hari itu untuk akun-akun kebutuhan yang disendirisendirikan ? Karena saya mendapatkan uang saku dari hasil saya jualan jajan di koperasi praktek PE setiap hari, kan otomatis uang laba yang saya dapat per hari juga, dan itu murni menjadi uang saku saya. Saya selalu mengalokasikan uang saya untuk beberapa akun tergantung kebutuhan saya. Karena cari uang itu susah, jadi saya harus mengalokasikan uang saya dan saya batasi selalu pengeluaran saya, biar saya tidak berkonsumsi melebihi batas laba yang saya miliki. Akun-akun kebutuhan apa saja yang biasa anda alokasikan ? Akun-akun kebutuhan yang saya rencanakan beda-beda setiap harinya, tergantung kebutuhan hari itu apa, dan jumlah nominalnya juga. Karena keuangan saya harian, jadi cepat seklai perubahan akunnya. 1. Saving Dari setiap jumlah laba penjualan saya, saya selalu ambil Rp 10.000,- untuk saya simpan dalam celengan saya. Setelah satu bulan, uang dalam celengan saya , saya setorkan untuk ditabung ke dalam rekening bank. Saya berperinsip untuk tidak mengurangi jumlah nominal untuk dicelengi setiap harinya, meskipun laba yang dimiliki hanya sedikit. Selama ini laba saya paling sedikit Rp 10.000,- saya memutuskan untuk menyimpan uang laba seluruhnya hari itu, untuk hari kedepannya, dan saya memilih untuk tidak mengkonsumsi kebutuhan lainnya dulu. 2. Bensin Untuk memenuhi kebutuhan bensin, saya selalu mengisi bensin saya 3 hari sekali. Jadi setiap harinya saya menyisihkan Rp 5.000,- untuk saya kumpulkan selama 3 hari kedepan guna membeli bensin pada hari ketiga. Hal ini saya lakukan agar, saat hari untuk membeli bensin tiba saya tidak mengambil uang dari laba hari tersebut terlalu banyak untuk membeli bensin, hingga kebutuhan lainnya tidak terpenuhi. 3. Kebutuhan tidak rutin Untuk biaya lain-lain ini saya gunakan setiap hari, akan tetapi saya gak bisa untuk menentukan jumlah nominalnya dengan tetap, karena melihat laba yang saya dapatkan dulu setiap harinya. Kebutuhan-kebutuhan yang biasanya saya tidak anggarkan sendiri saya masukkan dalam akun biaya lain-lain ini, misalnya kebutuhan Print, Foto copy, Jajan, Pulsa, dll. 4. Kebutuhan Perempuan Untuk belanja kebutuhan perempuan, saya tidak mengalokasikkannya secara khusus, karena saya sangat jarang untuk belanja kebutuhan seperti make up, baju, celana, dll. Bisa dibilang saya ini sangat pelit dengan diri saya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan ini, saya meminjam uang tabungan saya, baik yang masih berada dalam celengan maupun yang berada pada rekening bank, tapi saya selalu mengganti uang tersebut, Jadi meskipun tabungan saya mengalami pengurangan, saya selalu harus menambahkan saldo tabungan saya. 5. Service motor Untuk kebutuhan service motor saya tidak pernah meminta kepada orang tua saya, sistemnya sama dengan kebutuhan perempuan tadi, saya meminjam uang tabungan saya, dan saya pun juga berprinsip untuk mengganti uang tabungan yang saya ambil tadi. Dari alokasi kebutuhan-kebutuhan yang anda sendirikan tadi, apakah anda sampai benar-benar menyendirikan uang untuk kebutuhan masing-masing dalam tempat yang berbeda ? Ya, jadi gini, kalau pada sore harinya saya mengambil uang penjualan, saya langsung menyendirikan mana yang dijadikan modal lagi, dan mana yang jadi laba saya. Saat itu saya langsung memasukkan uang Rp 10.000,- untuk dimasukkan dalam celengan, dan Rp 5.000,- ; langsung saya simpan dalam tempat yang berbeda. Sisanya saya jadikan dalam satu tempat yang sama, dan itu saya gunakan untuk akun kebutuhan biaya lain-lain sebagai motif berjaga-jaga. Mengapa tidak anda coba untuk benar-benar detail menyendirikan uang sesuai kebutuhan anda ? Karena nanti saya malah gak bisa kontrol uang saya, uang sudah terjadwal masing-masing, ternyata kebutuhan saya relatif berbeda dengan perkiraan saya, saya malah jadi berantakan nanti, jauh dari perencanaan. Sebelum anda menentukan untuk apa saja uang yang anda miliki, apakah anda merencanakan dari mana saja sumber uang untuk memenuhi kebutuhan anda ? Tergantung , kalau kebutuhannya sudah pasti, tidak ada kebutuhan yang nominalnya lebih dari kemampuan uang laba saya, bagaimana caranya dari uang itu saja saya hidup hari berikutnya. Tapi kalau ada kebutuhan yang sekiranya membutuhkan uang yang lebih besar dari laba untuk uang saku saya, saya biasanya memikirkan uang apa yang saya ambil, antara uang yang ada pada ATM atau uang yang ada pada tabungan di rumah saya. Anda melakukan organize atas keuangan anda ini, apakah anda belajar dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Ya, karena saya konsentrasi akuntansi, secara tidak langgung saya belajar akuntansi terus, dan sebenarnya hal itu telah membentuk karakter saya untuk bertindak seperti ini, mungkin menurut saya, kalau saya bukan konsentrasi akuntansi belum tentu saya bisa berkarakter pelit dengan diri saya sendiri seperti saat ini. 87 Apa pertimbangan anda dalam menentukan akun-akun kebutuhan setiap harinya ? Karena saya berprinsip jangan sampai saya minta uang saku untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri selain biaya kuliah pada orang tua. Jadi untuk bisa memenuhi kebutuhan yang tak terduga dan wajib dipenuhi, saya selalu mengalokasikan uang untuk ditabung, dan bensin, baru setelah itu sisanya baru berani untuk saya gunakan. Dari anda menentukan akun-akun apa saja yang harus diepnuhi pada hari tersebut, bagaimana anda menentukan jumlah nominal masing-masing akun ? Ya Untuk akun saving, saya sudah kebiasaan ya, jumlahnya harus dan selalu RP 10.000,- , kalo untuk bensin, setiap hari saya memutuskan untuk menyimpan Rp 5.000,- setipa harinya, agar ketika setelah 3 hari bensin saya dapat terpenuhi, dan menghindarkan saya dari kehabisan bensin, dan akhirnya keuangan saya belanjakan tidak sesuai alokasi dan perencanaannya. Baru nanti sisanya semua nominal dimasukkan akun biaya lain-lain ya ? terus, kalau laba hari tersebut pas hanya Rp 15.000,- dan tapi masih ada yang harus dan wajib dipenuhi hari itu, gimana caranya anda mengahadapinya ? Kan saya masih punya tabungan dirumah dalam celengan mbak, jadi masih bisa saya ambil dulu, dan seperti yang saya katakan tadi, itu utang saya terhadap tabungan saya. Kalau anda mendapatkan uang tambahan / uang bonus,anda akan menggunakan uang itu untuk konsumsi atau disimpan ? Saya simpan dulu sampai nantinya saya gunakan untuk uang membeli bensin, kalau bensin pas jadwal untuk diisi, saya langsung belikan , jadi uang untuk akun biaya lain-lain saya selama 3 atau 4 hari bisa bertambah 5rb. Tapi kalau masih ada bensinya pas saya dapat uang tambahan itu, ya saya simpan dulu di celengan, dan itu statusnya celengan yang berhutang sama saya. Pokoknya saya itu pelit dan perhitungan banget sama diri sendiri. Pernah punya hutang diluar utang sama tabungan gak ? Biasanya si utang pulsa ya, tapi saya gak pernah bayar lewat dari 2 hari untuk utang pulsa itu, itu pun karena saya gak ketemu dengan teman yang jual pulsa itu. Bagaimana anda mengatasi keuangan anda ketika uang anda dipinjam oleh teman anda ? Tergantung dia pinjamnya berapa jumlahnya, kalau masih bisa saya pinjami dengan uang cash saya, dan mendadak, saya langsung pinjami, nanti jatuhnya saya tidak jajan atau saya tidak menyendirikan uang untuk membeli bensin. Kalau dia sudah meminta tolong jauh-jauh hari, dan jumlahnya agak besar, saya ambilkan dari ATM saya dulu, baru saya berikan. Kalau uang yang dipinjam sedikit, ketika dikembalikan hari berikutnya, bagaimana anda memberlakukan uang tersebut ? Saya berlakukan sama, jadi dalam satu hari tersebut, saya menabung biasanya Rp 10.000,- itu jadi Rp 20.000,- alokasi bensin jadi Rp 10.000,- seperti itu. Apakah anda sering untuk silang anggaran ? Hampir tidak pernah, karena saya benar-benar ngerem pengeluaran saya harus sesuai alokasi rencana awal saya. Anda mengambil keputusan untuk menentukan wadah dan jumlah yang tepat akan uang anda, apakah penerapan dari pembelajaran akuntansi selama ini ? Ya, sama seperti yang tadi mbak, pokoknya karakter saya sudah terbentuk dengan sendirinya, jadi semua perlakuan saya terhadap uang saya sendiri adalah hasil pembelajaran akuntansi. Apakah anda melakukan evaluasi keuangan anda ? Ya saya evaluasi, setiap sore hari. Ketika saya mengambil uang hasil penjualan, saya evaluasi dulu untuk uang usaha saya, ruginya berapa untungnya berapa, saya harus menyiapkan modal berapa untuk jualan besoknya. Setelah itu baru saya mengevaluasi untuk keuangan pribadi saya hari tersebut, apakah ada uang tabungan yang saya pinjam hari itu, jika ada saya langsung ambil dari uang laba yang saya terima, langusng saya masukkan ke celengan saya untuk melunasi utang tabungan saya. Apakah dalam melakukan evaluasi anda mencatatnya ? Kalau untuk uang usaha yang saya evaluasi, saya selalu mencatat karena agar mudah untuk memperhitungkannya. Kalau untuk uang pribadi saya, saya tidak mencatat penerimaan atau pengeluaran, saya hanya mengingat-ingat saja pengeluaran apa saja yang sudah saya lakukan. Kalau pengumpulan nota dilakukan atau tidak ? Tidak , saya tidak simpan nota pembelian apa saja. Karena Pembelian yang saya lakukan paling makan, jajan, pulsa, bensin, dan itu jarang sekali ada nota yang dikasihkan, lagi pula karena saya evaluasinya hanya ingat-ingat saja jadi tidak perlu untuk mengumpulkan notanya. Apakah hasil evaluasi keuangan anda, anda manfaatkan untuk dasar pengelolaan keuangan hari berikutnya ? Ya, pasti, jadi saya evaluasi jika hari itu saya boros, membeli barang yang ternyata setelah dibeli saya pikir tidak berguna dan sedikit menyesal, saya akan mengurangi konsumsi saya hari berikutnya agar saya bisa menukar uang saku yang sudah saya pakai untuk membeli barang tersebut, agar bisa dimasukkan dalam celengan rumah. Usaha anda untuk menghindari kesalahan tersebut selalu berhasil atau tidak ? mayoritas berhasil, tapi kadang tidak. Tidak berhasilsaya menindak lanjuti evaluasi saya seperti ini, sebenarnya sudah sadar kalau saya harusnya tidak membeli barang tertentu, tapi karena manusia jadi tidak luput untuk bersifat boros, jadi ya kadang masih mengulangi kesalahan tersebut. Ada juga yang membuat saya tidak bisa menghindari kesalahan berperilaku boros, yakni ketika kumpul dengan teman, yang mengajak untuk makan atau keluar, tidak mungkin saya tidak makan, ketika temanteman saya makan. Nha itu kadang jatuhnya diluar anggaran untuk akun biaya lain-lain. Apakah anda mengevaluasi sedemikian rupa keuangan anda merupakan pengaruh pembelajaran akunansi ? Pasti, karena awalnya saya bukan tipe orang yang seperti ini, kembali lagi pada awal tadi, pembelajaran akuntansi selama ini yang dialami saya sudah membentuk karakter saya secara tidak langsung untuk menerapkan teori akuntansi beberapa dalam kehidupan saya. Salah satunya evaluasi keuangan ini, karena sesuai dengan apa yang diajarkan akuntansi bahwa ketika kita melakukan evaluasi uang yang terpakai bisa terlacak, benar-benar untuk membeli barang atau justru hilang. 88 Lampiran 3. DATA REDUCTION Hasil Wawancara Sub Tema Sumber Uang Mahasiswa Uang saku saya diberikan harian sebesar Rp 15.000,- , hanya itu yang saya Nominal uang saku gunakan untuk memenuhi kebutuha sehari-hari saya. ( AA-PMS ) Saya kuliah saja, tidak memiliki pendapatan diluar uang saku saya. ( AA-PMS ) T idak memiliki pekerjaan sampingan Uang saku saya kalau ada acara kampus Rp 900.000,- kalau tidak ada Rp 800.000,Nominal uang saku , itu diberikan setiap bulan. ( RD-PMS ) T idak ada, saya tidak bekerja sampingan selain berkuliah.( RD-PMS ) T idak memiliki pekerjaan sampingan Kadang bulanan kadang juga dua mingguan, kalau bulanan itu saya Rp 600.000,Nominal uang saku kalau dua mingguan ya Rp 300.000,- ( YA-PMS ) T idak punya, saya hanya mendapatkan uang saku saja.( YA-PMS ) T idak memiliki pekerjaan sampingan Setiap satu minggu sekali dengan jumlah Rp 100.000,- ( T C-PKT ) Nominal uang saku T idak memiliki Saya tidak punya pekerjaan sampingan,uang saya hanya berasal dari uang saku saja pekerjaan sampingan . ( T C-PKT ) Satu minggu sekali,biasanya Rp 500.000,- ( AB-PKT ) Nominal uang saku T idak memiliki Dulu sekali punya, tapi hanya sebentar dan sudah 3 tahun ini saya hanya pekerjaan sampingan mengandalkan uang saku saja. ( AB-PKT ) Dikirimnya satu bulan sekali, dan itu Rp 1.200.000,- untuk memenuhi semua Nominal uang saku kebutuhan saya. ( NM-PKT ) T idak memiliki T idak, jadi uang saku saya hanya dari orang tua saja, tidak punya uang penghasilan pekerjaan sampingan sendiri. ( NM-PKT ) Karena saya kos, jadi orang tua saya mengirim uang saku untuk satu bulan Rp Nominal uang saku 800.000,- ( NV-IPS ) T idak memiliki Penghasilan sendiri saya tidak punya, uang saya ya uang saku yang diberi orang tua pekerjaan sampingan saya. ( NV-IPS ) Uang saku saya itu diberikan setiap awal minggu, sebesar Rp 100.000,- ( IK-IPS ) Nominal uang saku T idak memiliki T idak, saya hanya punya uang saku saja, dan saya juga tidak bekerja jadi tidak pekerjaan sampingan punya penghasilan sendiri. ( IK-IPS ) T idak memiliki uang T idak, saya sudah bekerja sendiri ya saya penuhi kebutuhan saya tanpa meminta saku uang orang tua saya. ( BW-IPS ) Saya bekerja di bidang event organizer di Salatiga dengan pendapatan Rp Nominal penghasilan 1.200.000,- ( BW-IPS ) sendiri Saya diberi uang saku Rp 100.000,- setiap minggunya. ( DT -AKT ) Nominal uang saku T idak, uang saya ya hanya uang saku per minggu, tidak punya pendapatan sendiri. T idak memiliki ( DT -AKT ) pekerjaan sampingan Uang saku diberikan bulanan, jumlahnya Rp 500.000,- ( IG-AKT ) Nominal uang saku Jadi uang pendapatan laba usaha saya itu sebenarnya penghasilan per kubik sekali Nominal penghasilan kirim itu sekitar Rp 400.000,- jika saya rata-rata setiap bulannya dapat Rp sendiri 3.000.000,- ( IG-AKT ) 89 Dalam satu minggu saya mendapatkan Rp 100.000,- dari orang tua saya. ( SV- Nominal uang saku AKT ) Sama, saya tidak mengatur uang pendapatan sebagai guru les saya Rp 100.000,per bulan secara rinci, biasanya saya simpan atau gunakan untuk membeli Nominal penghasilan kebutuhan perempuan seperti baju, tas, make up, dll. Lagi pula dapatnya kan per sendiri bulan juga, jadi jangka waktu jauh berbeda dengan uang saku saya. (SV-AKT ) Diberikan harian, satu hari itu Rp 15.00,- ( SA-AKT ) Saya tidak punya usaha atau pekerjaan diluar jam kuliah.( SA-AKT ) Rp 400.000,- setiap bulannya. ( HP-AKT ) Nominal uang saku T idak memiliki pekerjaan sampingan Nominal uang saku Setiap unitnya saya minimal mengambil untung Rp 25.000 paling besar Rp Nominal penghasilan 75.000,-. T api kalau dirata-rata setiap bulan itu sampai sekarang Rp 375.000,- ( sendiri HP-AKT ) Setiap bulan saya dikirim via AT M Rp 1.300.000,- ( BB-AKT ) Nominal uang saku T idak, saya tidak punya pekerjaan sampingan, jadi uang saya hanya uang saku T idak memiliki pekerjaan sampingan saja. ( BB-AKT ) Setiap minggu saya diberikan uang saku Rp 50.000,- ( PS-AKT ) Nominal uang saku Saya tidak punya uang penghasilan sendiri. ( PS-AKT ) Jadi uang saku orang tua saya diberikan bulanan Rp 350.000,- tapi saya kan juga punya usaha pulsa yang setiap bulannya sekitar Rp 200.000,- untuk laba saya. ( AL-AKT ) Saya dapat uang saku dari hasil berjualan jajanan yang saya titipkan pada koperasi kampus, jadi saya tidak minta sedikitpun untuk uang saku saya kepada orang tua saya. ( IP-AKT ) Setiap hari laba saya Rp 25.000,- sampai Rp 30.000,- ( IP-AKT ) T idak memiliki pekerjaan sampingan Nominal uang saku dan uang penghasilan T idak memilki uang saku Nominal penghasilan sendiri Pengalokasian keuangan mahasiswa Orang tua saya justru yang sudah mengajari saya dari kecil, dari saya SD untuk merencanakan dan mengatur uang saku saya. Jadi karakter saya untuk seperti ini Latar belakang terbentuk jauh sebelum saya mengenal akuntansi. Kebiasaan ini masih berlaku pengalokasian sampai sekarang, padahal saya sudah tidak mengambil mata kuliah akuntansi, jadi keuangan menurut saya tidak ada pengaruhnya. ( AA-PMS ) Alokasi kebutuhan dalam sehari itu biasanya untuk jajan / makan Rp 5.000,- atau Alokasi kebutuhan Rp 10.000,- untuk mengisi pulsa HP tapi tidak setiap hari. ( AA-PMS ) pribadi Kalau kebutuhan kuliah seperti fc, print, pembelian peralatan kuliah, parkir sepeda Alokasi kebutuhan motor, atau kebutuhan tak terduga lainnya saya menganggarkan Rp 5.000,kuliah terakhir dari uang saku saya. ( AA-PMS ) Setiap saya mendapatkan uang Saku Rp 15.000,- selalu saya ambil Rp 5.000,untuk saya masukkan dalam sisi dompet yang berbeda, yang kiranya tidak mudah terlihat oleh saya ketika berbelanja. T abungan ini sifatnya sementara, jadi saya Alokasi simpanan tumpuk terus setiap harinya, kemudian dalam satu minggu nanti saya ambil Rp 15.000,- s/d Rp 20.000,- tergantung kebutuhannya untuk membeli bensin sepeda motor saya sendiri. ( AA-PMS ) Kalau uang tabungan kan tadi saya benar-benar simpan sendiri, tapi kalau Rp Penempatan uang 10.000,- dari uang saku saya tetap jadikan satu tempat, tidak benar-benar saya teralokasi sendirikan. ( AA-PMS ) Saya mengatur keuangan saya pun hanya untuk kebutuhan rutin, lainnya tidak saya atur atau rencanakan pada awal bulan. Dan itupun saya tidak berdasarkan Latar belakang pembelajaran akuntansi, karena mayoritas menurut saya saya tidak melakukan pengalokasian pengaturan, dan memang saya diajarkan orang tua untuk mengutamakan keuangan kebutuhan yang paling penting. Jadi saya juga mengatur uang untuk kebutuhan yang penting dan rutin saja. (RD-PMS) 90 Sebenarnya makan besar itu saya makan dikontrakan, karena dikontrakan saya tinggal dengan budhe dan adik kandung saya, jadi untuk kebutuhan makan seharihari orang tua mempercayakannya kepada budhe saya. Saya tidak memikirkan keperluan itu, namun ketika saya pergi dengan teman, sedang dikampus dalam waktu yang lama, atau dalam acara tertentu saya makan diluar dengan uang saku tersebut. Tidak saya batasi pula jumlahnya, karena sifatnya tidak bisa diramalkan. ( RD-PMS ) Membeli baju, minyak wangi, gell rambut, dll saya belanja sendiri, tapi jika kebutuhan sabun mandi, shampo itu tidak saya penuhi karena sudah dibelikan Alokasi kebutuhan budhe. Jadi uang saku satu bulan itu untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri. pribadi Membeli baju juga sifatnya tidak rutin, hanya jika ada keinginan saja, sama dengan kebutuhan lainnya. ( RD-PMS ) Membeli pulsa handphone tidak saya batasi setiap bulannya berapa, saya biarkan mengalir apa adanya, butuh beli pulsa ya saya beli, kalau tidak ya tidak. Jadi habisnya setiap bulan untuk pulsa juga tidak pasti, dari situ saya memutuskan untuk tidak merencanakan pengeluaran pulsa HP.jangka ( RD-PMS ) Karena saya tidak tentu pulangpembelian ke Temanggung waktunya, berpergian hampir setiap hari juga, jadi untuk bensin habisnya setiap minggu tidak pasti, jadi untuk membatasi pengeluaran bensin pada awal bulan juga tidak bisa saya lakukan. (RD-PMS) Alokasi kebutuhan Untuk modem saya mengisi pulsa langganan internet setiap bulan seharga Rp kuliah 52.000,- . (RD-PMS) Jadi jika saya ada kegiatan kampus seperti workshop, seminar, kujungan study, dll saya meminta uang saku bulanan Rp 900.000,- tapi jika dalam bulan tersebut tidak ada kegiatan yang harus dibayar uang saku yang saya terima per bulannya Rp 800.000,- (RD-PMS ) Kebutuhan perkuliahan biasanya fotocopy, membeli buku, membeli peralatanperalatan kecil, print, dll karena sifatnya tidak terduga dan tidak dapat direncanakan jadi saya tidak merencanakan jumlah tertentu pada awal bulan untuk kebutuhan perkuliahan. ( RD-PMS ) Saya suka olah raga futsal , sebenarnya rutin setiap minggu satu kali, tapi saya tidak menganggarkan uang untuk itu karena uang yang dibutuhkan untuk membayar berbeda-beda jumlahnya. ( RD-PMS ) Alokasi kebutuhan sosial Banyak kebutuhan mendadak diluar yang saya sebutkan tadi, seringnya kebutuhan sosial, menjenguk, menyumbang, jika berpergian luar kota, dll. Tidak bisa diramalkan kapan saja itu dibutuhkan, malas untuk saya rencanakan. ( RD-PMS ) Ada tabungan Rp 200.000,- setiap bulan, jadi saya ditransfer untuk uang saku saya, semisal dalam bulan ini karena tidak ada kegiatan kampus saya dikirim Rp Alokasi simpanan 800.000,- saya ambil cash Rp 600.000,- untuk memenuhi semua kebutuhan saya. Sisanya saya tinggal di ATM untuk simpanan saya. (RD-PMS) Untuk kebutuhan yang rutin saya anggarkan saya langsung bayarkan, pulsa internet, service motor, pembayaran kegiatan kampus jika ada. Dan untuk sisanya Penempatan uang saya tidak merencanakan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi, semuanya saya teralokasi biarkan mengalir begitu saja, tanpa ada pemisahan uang sesuai kebutuhannya, uangnya juga saya jadikan satu. ( RD-PMS ) Saya mengatur keuangan demikian rupa karena saya merasa punya tanggung jawab Latar belakang secara tidak langsung dari orang tua saya, selain itu saya atur demikian agar saya pengalokasian itu tidak meminta uang tambahan lebih kepada orang tua. (YA-PMS) keuangan 91 Setiap minggu saya menganggarkan bensin Rp 20.000,- , jadi kalau uang sakunya per dua minggu bensin saya anggarkan Rp 40.000,- kalau bulanan ya Rp 80.000,- . T api kalau terkadang ada keperluan luar kota mendadak, bila melebihi anggaran per minggunya saya menggunkan uang jaga-jaga saya. ( YA-PMS ) Kalau servis motor saya lakukan setiap bulan, ketika saya pulang kerumah orang tua saya, dan pembayarannya patungan, saya memiliki uang sekian nanti Alokasi kebutuhan ditambahi orang tua saya. Jumlah uang yang saya anggarkan untuk servis motor pribadi tidak pasti, terkadang kalau sekiranya masih punya sisa uang lumayan berdasarkan perencanaan awal saya patungannya lebih besar, kalau tinggal sedikit biar orang tua saya yang lebih banyak. ( YA-PMS ) Makan setiap minggunya saya anggarkan Rp 75.000,- saya makannya juga tidak teratur, tidak pasti satu hari 3 X. Pokoknya bagaimana caranya uang makan itu RP 75.000,- ( YA-PMS ) Setelah saya membuat perencanaan pengeluaran dalam setiap periode, dengan jumlah yang saya perkirakan, sisanya saya masukkan dalam rekening tabungan saya. Jadi jumlahnya tidak selalu sama setiap menabung, karena tergantung Alokasi simpanan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi. Sebisa mungkin juga tabungan ini saya gunakan hanya ketika benar-benar sudah terdesak. T api saya selama 4 tahun kuliah baru mengambil uang tabungan baru dua kali saja. ( YA-PMS ) Masih dalam dompet yang sama, kecuali uang tabungan itu langsung saya tabungkan , atau kalau diberi uangnya secara transfer ya saya tinggal di AT M Penempatan uang secukupnya. Kalau uang makan saya sendirikan di sisi dompet yang berbeda, biar teralokasi lebih terkontrol kalau makan. Istilahnya uang lainnya boleh boros atau habis tidak berguna yang penting saya masih ada sisa untuk makan. ( YA-PMS ) Saya mendapatkan akuntansi hanya dasar saja , waktu awal kuliah itu. Jadi saya Latar belakang tidak juga begitu memahami tentang akuntansi, dan tidak juga membuat pengalokasian pengaturan demikian berdasarkan kuliah akuntansi, saya begini selama saya dari keuangan SMA hingga sekarang hanya karena naluri saja, saya kan sudah besar harus bisa memilih mana yang harus diutamakan dan mana yang tidak. ( T C-PKT ) Pulsa HP reguler saya mengisi Rp 5.000,- untuk satu minggu, untuk paketan BB saya satu bulan sekali tergantung habisnya kapan, saya langsung isi.Kalau minggu Alokasi kebutuhan ini butuh mengisi paket BB saya, ya uang pulsa saya anggarkan jadi Rp 52.000,- , pribadi tergantung kebutuhan nya kapan.( T C-PKT ) Keperluan perempuan ; Kalau jumlahnya memungkinkan, saya beli make up, baju, yang sekiranya cukup uangnya, tapi juga tidak rutin setiap minggu saya beli, tergantung habisnya kapan kalau make up, kalau baju ya tergantung uangnya cukup untuk membeli kapan. ( T C-PKT ) Setiap minggu ketika saya mendapatkan uang saku selalu langsung saya belikan bensin Rp 20.000,- kalau masih ada sisa dan memungkinkan saya hanya mengisi Rp 15.000,- .Ibu memberi uang saku saya Rp 100.000,- setiap minggunya dengan persyaratan kebutuhan transportasi saya penuhi sendiri. Jadi ini yang membuat kebutuhan bensin menjadi kebutuhan utama setiap minggu saya. ( T C-PKT ) Kebutuhan maen ; Kalau keluar dengan teman-teman biasanya makan bareng, sumbangan teman yang menikah atau lelayu, itu kan tidak bisa diduga kapan dan butuh uang berapa. ( T C-PKT ) Keperluan kuliah ; foto copy, kalau printer dirumah rusak ya print diluar, membeli buku tulis, pulpen , pokoknya kalau uang yang diperlukan sedikit saya bayar sendiri. T api kalau seperti membayar workshop, seminar, pelatihan, service printer, membeli tinta, kertas, buku karangan, saya meminta uang sendiri kepada orang saya uang saku. ( Ttadi C-PKT ) Untuk tua pulsa dandiluar bensin yang pasti langsung saya belikan ketika mendapatkan Alokasi kebutuhan sosial Alokasi kebutuhan kuliah uang tadi. Biar saya tidak pikiran kalau uangnya tinggal sedikit tapi belum beli bensin, belum beli pulsa, jadi biar ayem kebutuhan pokok saya sudah terpenuhi di awal, sisanya mau dihemat, atau di pakai boros terserah, ayem gitu lah. ( T C-PKT ) Penempatan uang teralokasi Kalau dari pembelajaran dari akuntansi selam ini, saya merasa berpengaruh ketika saya berada di organisasi, ketika saya megolah uang saya sendiri , saya melakukan perencanaan seperti tadi sifatnya hanya spontan saja, dapet uang ya langsung saya rencanakan, karena saya menyadari saya tinggal jauh dari orang tua. ( AB-PKT ) Latar belakang pengalokasian keuangan 92 Karena saya memakai kendaraan sepeda motor sendiri, saya mengisi bensin setiap minggunya Rp 20.000,- itu rutin saya lakukan. Karena namanya anak kos, motor dipinjam teman itu kan susah mau nolak, jadi gak enak kan kalau bilang gak, saya pakai atau sering nya temen saya yang pakai, tiap minggu saya isi Rp 20.000,- ( AB-PKT ) Saya tidak pernah mencuci baju saya sendiri, selalu saya masukkan laundry untuk Alokasi kebutuhan pribadi baju kotor saya setiap minggu. Karena harga laundrynya kiloan, jadi lebih murah, paling tidak itu rata-rata saya mengeluarkan Rp 20.000,- untuk laundry. ( ABPKT ) Kalau saya hitung-hitung uang makan saya itu bisa sampai Rp 200.000,- setiap minggunya. Itu saya sendirikan biar tidak tercampur dengan uang main atau lainnya. ( AB-PKT ) Keperluan kuliah seperti foto copy, print, beli buku, perlengkapan kuliah, itu tida pasti ada setiap minggunya, kadang juga tidak terduga kan, kadang tiba-tiba hari ini Alokasi kebutuhan fotocopy, tiba-tiba print, dll jadi saya memilih untuk tidak merencanakan kuliah kebutuhan ini dengan nominalnya. ( AB-PKT ) Sisanya saya pakai untuk pegangan, biasanya si untuk beli pulsa, rokok, keperluan cowok, untuk kalau keluar dengan teman, pacar, biasanya makan diluar atau Alokasi kebutuhan nongkrong tidak mungkin tidak membeli makanan atau minuman, sumbangan, lain-lain main keluar kota, dll. ( AB-PKT ) Uang mingguan Rp 500.000,- menurut saya itu sudah mepet, apa lagi saya punya pacar. Saya itu cowok, kalau berpergian kan tidak mungkin cewek yang bayarin makan terus, pasti kan tanggung jawabnya besar cowok. Selain itu setiao minggu selama tiga bulan belakangan ini saya selalu jalan-jalan luar kota, baik jauh atau dekat, jadi uangnya mending saya pakai untuk memenuhi kebutuhan itu, dari pada ditabung ujung-ujungnya juga diambil. ( AB-PKT ) Kalau bensin dan laundry, saya langsung belikan ketika mendapat kiriman uang. Kalau uang makan saya sendirikan dompet yang kantongnya berbeda dengan uang sisa.ada ( AB-PKT ) Ya sedikit, yang membuat saya sedikit berpikir untuk menunjukkan meskipun T idak alokasi simpanan Penempatan uang teralokasi saya bukan anak akuntansi dan meskipun saya hanya sedikit menerima Latar belakang perkuliahan tentang akuntansi, saya ingin menunjukkan bahwa saya juga bisa pengalokasian mengatur keuangan saya, yang mungkin kebanyakan dilakukan oleh anak keuangan akuntansi. ( NM-PKT ) Saya dikirim uang Rp 1.200.000,- itu termasuk untuk membayar sewa kos per bulannya Rp 250.00,- ( NM-PKT ) Alokasi kebutuhan Setiap bulan untuk bensin saya anggarkan Rp 50.000,- karena saya juga jarang pribadi menggunakan motor saya, jarak kos dengan kampus juga dekat, seringnya saya berjalan kaki. ( NM-PKT ) Saya membatasi diri untuk mengeluarkan uang makan setiap harinya Rp 20.000,sehingga dalam satu bulan saya menyisihkan uang makan Rp 600.000,- ( NMPKT ) Setiap bulannya saya anggarkan sebesar Rp50.000,- untuk mengisi pulsa HP pribadi saya. ( NM-PKT ) Untuk belanja bulanan meliputi kebutuhan mandi, dan keperluan perempuan . Saya menganggarkan Rp 100.000,- setiap bulannya. ( NM-PKT ) Alokasi kebutuhan Langganan internet setiap bulan yang paling murah 50 ribu. ( NM-PKT ) kuliah Jika mendadak harus fotocopy, membeli buku, print, atau kebutuhan kuliah lainnya, sumbangan mendadak ( pernikahan, lelayu ) , kebutuhan main saya Alokasi kebutuhan menggunakan sisa dari seluruh pemenuhan kebutuhan tadi. Jika dalam satu lain-lain kebutuhan dirasa tidak sampai batas maksimal saya masukkan sisanya sebagai uang pegangan pemenuhan kebutuhan tidak terduga saya. ( NM-PKT ) Ketika saya mendapatkan transferan uang saku bulanan saya, saya mengambil uang yang sekiranya jumlahnya cukup untuk membayar yang harus dibayar, misalnya saya langsung membayar sewa kos, pulsa HP dan internet, belanja Penempatan uang bulanan, sisanya uang untuk kebutuhan tidak terduga dan uang makan saya simpan teralokasi tetap dalam AT M, dan saya ambil jika saya membutuhkan saja. Jadi uang cash saya terbatas, agar tidak boros. ( NM-PKT ) 93 Awalnya diberi nasehat orang tua saya mbak, agar saya lebih disiplin dalam menggunakan uang, pada akhirnya saya sedikit teringat dengan pembelajaran akuntansi kalau uang itu memang harus disendiri-sendirikan. ( NV-IPS ) Sisa dari Rp 700.000,- itu untuk memenuhi semua kebutuhan saya termasuk membayar sewa kos Rp 250.000,- setiap bulannya. Baru sisanya saya gunakan untuk keperluan pribadi lainnya. ( NV-IPS ) Saya selalu menyediakan uang untuk service motor setiap bulannya Rp 75.000,karena saya rutin setiap bulan, jadi kerusakan yang ada pada motor juga hanya sedikit-sedikit setiap bulannya, saya rasa Rp 75.000,- cukup, dan pada kenyataannya memang selalu berkisar dalam nominal tersebut. ( NV-IPS ) Untuk bensin karena hampir setiap minggu saya pulang kerumah orang tua saya, setiap mau kembali ke Salatiga saya sudah dibelikan bensin full oleh orang tua saya. Biasanya saya menambahkan Rp 10.000,- setiap minggunya, jadi Rp 40.000,setiap bulannya. (NV-IPS ) Saya biasanya paketan BBM setiap bulan itu Rp 25.000,- ya itu yang saya alokasikan setiap bulannya mbak. ( NV-IPS ) Uang makan / jajan sehari-hari saya batasi setiap minggunya Rp 100.000,-, jadi setiap bulannya Rp 400.000,- ( NV-IPS ) saya ambil dari uang jajan kalau hanya sebatas fotocopy, print, atau ayng kecilkecil. T api kalau sudah membutuhkan biaya yang lumayan saya ambil dari tabungan. ( NV-IPS ) Saya diberi uang saku bulanan itu setiap bulan dengan ditransfer orang tua saya. Ketika sudah ditransfer saya hanya mengambil Rp 700.000,-, yang Rp100.000 saya sisakan sebagai saldo tabungan saya di rekening saya. Setiap bulan selalu saya sisakan Rp 100.000,- dalam AT M saya mbak. ( NV-IPS ) O sampai benar-benar saya pisahkan tempatnya mbak, jadi uang untuk bensin itu saya simpan dibawah taplak meja, uang jajan itu saya simpan dibawah baju dalam lemari saya, pokoknya saya simpen dalam tempat yang beda-beda. Kalau uang bayar sewa kos begitu dapat uang bulanan langsung saya belanjakan, kalau lainnya saya sendirikan benar-benar. ( NV-IPS ) Ada sedikit yang saya ambil dari pembelajaran akuntansi untuk saya terapkan, yang paling saya contoh adalah pengaturan keuangan sesuai kebutuhan. Meskipun SKS perkuliahan akuntansi hanya sedikit, saya mencoba mengaplikasikannya untuk kehidupan saya. ( IK-IPS ) Setiap minggu itu saya batasi pulsa HP pribadi saya itu habisnya Rp 30.000,mbak, jarang juga kalau misalnya lebih dari itu. Karena saya paketan BB dan sisanya untuk berjaga-jaga mbak. Untuk pulsa juga saya langsung mengisikan saldo ketika saya mendapatkan uang saku mingguan saya. ( IK-IPS ) Saya bawa kendaraan sepeda motor sendiri untuk transportasi saya, jatah uang bensin setiap minggunya saya anggarkan Rp 20.000,- T api kalau saya mau pergi keluar kota, saya menambahkan bensin sendiri diluar anggaran setiap minggunya. Untuk jumlahnya tergantung perginya kemana dulu gitu mbak. ( IK-IPS ) Karena saya masih tinggal satu rumah dengan orang tua saya jadi untuk makan seringnya saya makan dirumah, kalau makan diluar kalau jadwal kuliahnya padat dan janjian keluar dengan teman. Kembali lagi , itu sifatnya tidak bisa dipastikan dan tidak rutin jadi saya tidak mengalokasikan untuk hal ini. Saya memenuhi kebutuhan jajan sama seperti keutuhan kuliah dengan menggunakan uang sisa pemenuhan kebutuhan rutin yang tadi saya sebutkan mbak. (IK-IPS) Karena kebutuhannya yang bermacam-macam dan tidak bisa diperkirakan jadi saya tidak menetapkan jumlah untuk perencanaan saya. Sisa dari membeli pulsa dan bensin itu Rp 50.000,- jadi untuk memenuhi kebutuhan kuliah seperti fotocopy, print, membayar acara kampus, membeli perlengkapan kuliah saya menggunakan uang sisa dari kedua kebuuhan rutin tadi. ( IK-IPS ) Semuanya saya jadikan satu tempat. Uangnya juga Cuma sedikit kenapa pakai disendiri-sendirikan tempat penyimpanannya, sepertinya dengan uang saku segitu ditambah lagi hanya uang saku saya sendiri kayanya gak perlu mbak, terlalu sedikit nominal. Ya sedikit (IK-IPS) saya mencontoh dalam akuntansi, kalau uang harus ditentukan untuk memenuhi kebutuhan apa saja. Sedikit pula yang saya terapkan, karena saya memilih yang pas untuk diterapkan yang seperti apa, yang tidak saya tidak terapkan, mungkin melihat uangnya hanya sedikit, dan pertanggung jawabannya. (BW-IPS) Latar belakang pengalokasian keuangan Alokasi kebutuhan pribadi Alokasi kebutuhan kuliah Alokasi simpanan Penempatan uang teralokasi Latar belakang pengalokasian keuangan Alokasi kebutuhan pribadi Alokasi kebutuhan kuliah Penempatan uang teralokasi Latar belakang pengalokasian keuangan 94 Saya membatasi untuk pembelian pulsa HP maximal Rp 45.000,- setiap bulannya, dengan rincian Rp saldo Rp 10.000,- setiap minggunya. ( BW-IPS ) Paling kebutuhan rutin setiap bulannya bergantian antara gell dengan parfum, kalo bulan ini membeli parfum bulan depan membeli gell, jadi saya hanya Alokasi kebutuhan menganggarkan Rp 25.000,- ( BW-IPS ) pribadi Saya bekerja sambil kuliah, jadi setiap hari saya ada diluar rumah, saya menganggarkan untuk makan besar setiap siangnya maksimal Rp 10.000,- untuk saya sendiri. T api biasanya kalau ada acara tertentu, kumpul dengan teman atau lainnya realisasinya jadi lebih dari Rp 10.000,-. ( BW-IPS ) Semua sisa uang untuk memenuhi kebutuhan diatas, saya gunakan untuk berjagaAlokasi kebutuhan jaga. Biasanya untuk memenuhi kebutuhan iuran, sumbangan, kebutuhan lain-lain perkuliahan, dll. ( BW-IPS ) Saya mengambil Rp 700.000,- perbulan untuk saya tabungkan dalam rekening tabungan dan tidak saya ambil sedikipun untuk kebutuhan yang tidak penting. Saya biasanya menggunakan uang tabungan saya jika saya harus membayar angsuran Alokasi simpanan kredit laptop, dulu kredit motor juga, service motor. Biar saya dibatasi jumlah Rp 500.000,- maksimal untuk konsumsi pribadi saya. (BW-IPS ) T idak juga si, saya masih menyimpan uang Rp 500.000,- tetap dalam uang cash Penempatan uang teralokasi dan dalam satu dompet tidak benar-benar saya sendiri-sendirikan. ( BW-IPS) Bisa dibilang seperti itu, ada pengaruh dari pembelajaran akuntansi selama ini, selain itu saya memang suka dengan hal yang terencana. Ini diajarkan oleh bapak Latar belakang saya, saya melihat sendiri kalau bapak saya mencatat dengan rinci setiap pengalokasian pengeluarannya. Jadi saya seperti secara tidak langsung juga diajarkan oleh bapak keuangan saya. (DT -AKT ) Saya diberikan uang saku orang tua saya Rp 100.000,- dengan tanggung jawab Alokasi kebutuhan membeli bensin untuk kendaraan saya sendiri. ( DT -AKT ) pribadi Biaya lain-lain atau cadangan ini fungsinya untuk saya bisa memenuhi kebutuhan yang sifantya tidak terencana, baik kebutuhan sosial dan kebutuhan kuliah. Alokasi kebutuhan Misalkan saja fotocopy, membeli masker, jajan , makan diluar rumah, pulsa, dll. ( kuliah dan Pribadi DT -AKT ) Sisa dari uang untuk memenuhi dua kebutuhan diatas, saya simpan uang namun tidak ditabung, untuk saya akumulasikan setiap minggunya,kemudian bisa saya Alokasi simpanan gunakan untuk membeli sesuatu ( DT -AKT ) untuk uang bensin, biasanya saya langsung membelanjakannya ketika mendapatkan uang saku, agar dalam keadaan apapun bensin sudah terpenuhi. Kalau biaya lain-lain saya tidak menentukan jumlah nominalnya, sisa dari membeli Penempatan uang bensin ya itu yang saya gunakan untuk memenuhi biaya lain-lain, baru sisanya teralokasi setelah memenuhi biaya lain-lain dalam satu minggu saya simpan dalam tempat penyimpanan yang berbeda dengan uang saku saya. ( DT -AKT ) Kalau saya sudah rencanakan sedemikian rupa dengan nominal maksimal masingLatar belakang masing kebutuhan, ketika saya bersama teman-teman saya berpergian, atau makan pengalokasian bersama, saya membatasi pengeluaran saya malah saya dicap pelit, jadi saya keuangan memilih untuk semuanya berjalan tidak dengan rencana saja. ( IG-AKT ) Kalau dalam bulan tertentu saya memiliki rencana untuk berpergian keluar Alokasi kebutuhan kota,liburan, saya mengambil uang dari uang laba usaha secukupnya, baru sisanya sosial saya berikan semua kepada ibu saya. ( IG-AKT ) Saat jatuh tempo pembayaran kuliah, orang tua saya masih belum punya uang saya Alokasi kebutuha membayar uang kuliah saya dengan laba usaha saya sendiri, sisanya kembali lagi pribadi saya berikan kepada ibu saya. ( IG-AKT ) Saya juga tidak pernah menyendirikan antara uang saku bulanan dengan uang laba usaha saya, tapi kalau uang saku bulanan saya pegang cash semua, saya ambil T idak ada ketika saya memerlukannya saja, sisanya saya simpan di bawah bantal dirumah. pengalokasian uang Kalau semisal hari ini saya punya kepentingan yang mengharuskan saya berangkat saku ke Salatiga untuk bimbingan, ya saya ambil Rp 50.000,- , sisanya saya tinggal dirumah temanggung. (IG-AKT ) 95 Saya tidak menabung, karena uang yang saya berikan kepada orang tua sudah merupakan tabungan saya, karena saya tidak mau terlalu merepotkan orang tua saya berusaha memberikan uang sebisa mungkin kepada orang tua saya untuk membantu memperingan dalam memenuhi kebutuhan saya dan adik saya. Kalaupun sisa kan bisa digunakan orang tua saya, kalau saya tabung, ada sisanya dari pemenuhan kebutuhan saya sisanya malah menarik saya untuk menggunakannya untuk hal-hal yang mungkin tidak dibutuhkan. ( IG-AKT ) T idak ada pengalokasian simpanan Dulu waktu awal-awal kuliah saya pernah seperti itu, bahkan sampai mencatat setiap pendapatan sampai pengeluaran saya dalam satu buku dengan rapi, akan Latar belakang tetapi semakin kesini, jam ngajar saya, jam kuliah, bahkan dulu sempat ada PPL, pengalokasian sekarang skripsi saya jadi lebih malas, karena saya tahu ketika saya melakukan hal keuangan itu prosesnya panjang, harus teliti, dan ribet. Semakin banyak kesibukan saya, semakin saya malas untuk melakukan keribetan dalam keuangan saya. ( SV-AKT ) Sama, saya tidak mengatur uang pendapatan sebagai guru les saya secara rinci, biasanya saya simpan atau gunakan untuk membeli kebutuhan perempuan seperti Alokasi kebutuhan baju, tas, make up, dll. Lagi pula dapatnya kan per bulan juga, jadi jangka waktu pribadi jauh berbeda dengan uang saku saya. ( SV-AKT ) Saya tidak memisah-misahkan uang yang saya dapatkan. Karena begitu saya mendapatkan uang saku Rp 100.000,- setiap minggunya saya langsung Alokasi kebutuhan menggunakannya sebagai uang saldo atau modal menjual pulsa. Nanti hasil investasi penjualan setiap harinya yang saya gunakan sebagai uang saku saya.( SV-AKT ) Dari seluruh perencanaan kebutuhan pokok dan untuk tabungan, sisanya saya gunakan untuk pegangan secara tunai. Pegangan ini sifatnya untuk memenuhi kebutuhan yang mendadak dan tidak dapat dipastikan. Seperti kebutuhan kuliah fotocopy, beli buku, pulsa HP, Print, kebutuhan sosial seperti sumbangan Alokasi kebutuhan mendadak, pergi bersama teman-teman, dll. Selain itu uang pegangan cash ini saya kuliah dan Pribadi gunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sudah direncanakan ketika direalisasikan ternyata uangnya kurang. ( SV-AKT ) Masih dalam dompet yang sama, kecuali uang tabungan itu langsung saya tabungkan. Kalau uang makan saya sendirikan di sisi dompet yang berbeda, biar lebih terkontrol kalau makan. Istilahnya uang lainnya boleh boros atau habis tidak berguna yang penting saya masih ada sisa untuk makan. (SV-AKT ) Ketika saya memisahkan uang sesuai kebutuhan itu inisiatif saya sendiri, malah kadang saya tidak kepikiran kalau hal yang saya lakukan ini sama seperti dalam akuntansi suatu perusahaan atau organisasi. ( SA-AKT ) Penempatan uang teralokasi Latar belakang pengalokasian keuangan Kalau pulsa saya kan gak setiap hari isi, tergantung habisnya. T api biasanya saya sekali isis pulsa saldo 5.000 bisa untuk dua sampai tiga hari. ( SA-AKT ) Alokasi kebutuhan pribadi Setiap hari si jajan mbak, tapi jumlah nya tidak sama, kalau misal nya hari Jum’at harus membeli pulsa, ya berarti sisanya untuk jajan. Baru dua hari kedepan uang RP 15.000,- itu untuk jajan. ( SA-AKT ) Sisa uang saya simpan untuk uang tambahan memenuhi kebutuhan besok nya. Untuk jaga-jaga mbak, jadi kalau ada kebutuhan mendadak, atau kalau keluar makan dengan teman yang habis lebih dari Rp 15.000 kan bisa digunakan. ( SAAKT ) Hanya ada dua kebutuhan yang saya punya, jadi kalau dalam satu hari tersebut saya harus membeli pulsa, uang untuk bayar pulsa saya taruh di kantong dompet sisi yang berbeda dengan uang untuk saya jajan. Ini mudah karena kebutuhannya hanya itu. (SA-AKT ) Ketika saya membuat perkiraan awal periode itu merupakan pengaruh dari pembelajaran akuntansi, dna ketika kebutuhan yang saya buat perkiraannya itu kebutuhan rutin. Ketika saya membuat perkiraan kebutuhan tidak rutin ( nominalnya tidak bisa ditetapkan ) saya tidak bisa mengaplikasikan pembelajaran akuntansi didalamnya. ( BB-AKT ) Alokasi simpanan Penempatan uang teralokasi Latar belakang pengalokasian keuangan 96 Uang Rp 1.300.000,- itu sudah termasuk uang sewa kos sebesar Rp 275.000,-. ( BB-AKT ) Saya pakai kendaraan roda dua, tapi jarang saya gunakan mbak, karena kos saya sama kampus itu dekat sekali. Jadi lebih sering jalan kaki. ( BB-AKT ) Saya menganggarkan setiap harinya untuk makan itu maximal Rp 25.000,- ( BBAKT ) Kalau service motor saya lakukan 3 bulan sekali , dan nominalnya pun tidak bisa dipastikan, tergantung kerusakan setelah diperiksa oleh bengkel nanti. ( BB-AKT Alokasi kebutuhan pribadi ) Untuk pulsa HP saya tidak pernah membatasi mbak, karena pulsa HP itu wajib harus terpenuhi, jadi kalau saya batasi nanti takutnya kalau nominal yang seharusnya sudah habis, tapi jangka waktunya belum satu bulan, akan mengganggu kebutuhan sosialisasi saya. ( BB-AKT ) Belanja bulanan nominalnya juga sama tidak bisa saya pastikan pada awal perencanaan, jangka pembelanjaanny pun tidak rutin satu bulan sekali, ketika ada keperluan yang habis ya dibeli. ( BB-AKT ) Alokasi kebutuhan Kebutuhan tidak rutin (BB-AKT ) lain-lain Saya setiap bulannya menerima uang langsung saya belikan untuk berbagai macam kebutuhan. Agar uangnya tidak keburu terpakai kebutuhan yang bukan kebutuhan Penempatan uang utama lainnya. Untuk sisanya, saya menyimpan uang tersebut pada satu tempat / teralokasi dompet, tidak saya pisahkan satu-satu. ( BB-AKT ) Jika itu dilakukan memang membantu kita untuk mempertanggungjawabkan keuangan yang kita olah. Dan saya juga tau itu ribet, prosesnya lama, sangat rinci Latar belakang dan ini hanya keuangan pribadi saya, jumlahnya pun Cuma sedikit, orang tua juga pengalokasian tidak menuntut pertanggung jawaban keuangan saya, jadi saya tidak tertarik dan keuangan malas untuk mengaplikasikan proses akuntansi dalam pengelolaan keuangan pribadi saya. ( HP-AKT ) Saya tidak pernah merencanakan bulan ini uang saya untuk membeli barang apa saja, apa lagi memisah-misahkan uang saya. Karena menurut saya kebutuhan saya T idak ada setiap bulannya itu idak menentu, tidak pasti jadi malas saya buat memisahpengalokasian uang misahkan. Kalau pun nanti saya pisah-pisahkan pasti kalau sudah realisasi pasti saku & uang tetap semrawut. Lagi pula jumlah uangnya masih sedikit, belum terlalu besar jadi pendapatan ya belum butuh perencanaan yang wah . ( HP-AKT ) Semua uang saya saya masukkan dalam rekening, baru ketika saya Penempatan uang membutuhkannya saya mengambil seperlunya, kalau habis ya nanti ambil lagi. ( teralokasi HP-AKT ) T idak T idak ada uang tabungan, rekening saya hanya untuk transaksi transfer uang saku mengalokasikan bulanan orang tua saya, dan dompet elektronik saya. ( HP-AKT ) simpanan Sebenarnya ada pengaruhnya mbak, secara saya tidak sadari ya mbak. T api secara Latar belakang lengkapnya proses pengorganisasian keuangan saya ini tidak selengkap dengan pengalokasian yang seharusnya, mungkin dicatat, karena menurut saya ini uangnya masih sedikit keuangan dan diingat-ingat saja sudah cukup, sudah sama seperti mencatatnya. ( PS-AKT ) Bensin itu biasanya satu minggu saya anggarkan Rp 30.000,- mbak. Karena saya laju jadi kebutuhan bensin lebih banyak. ( PS-AKT ) Alokasi kebutuhan Saya menganggarkan uang pulsa itu Rp 7.000,- , cukup untuk saldo pulsa Rp pribadi 5.000,- karena saya selalu paketkan pulsa saya jadi lebih hemat, bisa untuk satu minggu mbak. ( PS-AKT ) Untuk biaya lain-lain ini saya gunakan setiap hari dalam satu minggu. Kebutuhankebutuhan yang biasanya saya tidak anggarkan sendiri saya masukkan dalam akun biaya lain-lain ini, misalnya kebutuhan Print, Foto copy, Jajan, Pulsa, dll. Saya lakukan demikian karena kebutuhan-kebutuhan ini tidak rutin timbulnya, jumlah Alokasi kebutuhan nominal yang diperlukan juga tidak tetap, jadi susah untuk dianggarkan. Akun lain-lain biaya lain-lain ini nominalnya, sisa dari pemenuhan kebutuhan bensin dan pulsa, karena bensin dan pulsa kebutuhan yang wajib dipenuhi, jadi kedua akun tersebut saya prioritaskan. ( PS-AKT ) 97 Kalau saya itu begitu dapet uang, saya langsung belikan bensin dan pulsa nya mbak. Penempatan uang Cuma kalau bensin kan fullnya Rp 20.000,- , jadi Rp 10.000,-nya saya simpan di teralokasi dompet tapi tidak jadi satu dengan uang sisa saya mbak. ( PS-AKT ) Saya tidak pernah mengalokasikan uang saya ke akun-akun yang berbeda, atau merencanakan pengeluaran-pengeluaran saya setiap bulannya. Kebutuhan saya sebagai mahasiswa sampai saat ini masih tidak tentu mbak, dan saya juga masih T idak ada tinggal dengan orang tua saya jadi untuk kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi pengalokasian uang sendiri, saya bisa minta langsung dengan orang tua saya. Jadi pola belanja saya saku tidak teratur mbak, kalo butuh ya beli, dijalan lihat apa ya dibeli gitu mbak. Selain itu, kalau misalnya saya atur, sepertinya tidak akan berjalan sesuai rencana. (ALAKT ) Saya masih merasa uang saya ini masih sedikit nominalnya, jadi saya merasa masih belum perlu untuk melakukan hal itu. Dan saya pun belum tertarik untuk mengaplikasikannya dalam keuangan pribadi saya, tapi jika saya berada dalam organisasi pastinya saya akan melakukan hal tersebut. ( AL-AKT ) Orang tua hanya memberi nasihat untuk tidak terlalu boros, akan tetapi itu pun jarang, karena saya juga jarang untuk meminta uang diluar uang saku karena setiap ada kekurangan saya penuhi dengan uang laba pulsa. ( AL-AKT ) T idak alokasi Saya tidak pernah menabungkan uang saya, karena dulu pernah saya mencoba simpanan menabung tapi belum sempat bertambah sudah habis saldo tabungan saya. Jadi saya memutuskan untuk tidak punya uang tabungan, nanti saja kalau sudah kerja. ( ALAKT ) Secara tidak langgung saya belajar akuntansi terus, dan sebenarnya hal itu telah membentuk karakter saya untuk bertindak seperti ini, mungkin menurut saya, kalau saya bukan konsentrasi akuntansi belum tentu saya bisa berkarakter pelit dengan diri saya sendiri seperti saat ini. ( IP-AKT ) Latar belakang Saya mendapatkan uang saku dari hasil saya jualan jajan di koperasi praktek PE pengalokasian setiap hari, kan otomatis uang laba yang saya dapat per hari juga, dan itu murni keuangan menjadi uang saku saya. Saya selalu mengalokasikan uang saya untuk beberapa akun tergantung kebutuhan saya. Karena cari uang itu susah, jadi saya harus mengalokasikan uang saya dan saya batasi selalu pengeluaran saya, biar saya tidak berkonsumsi melebihi batas laba yang saya miliki. ( IP-AKT ) Untuk memenuhi kebutuhan bensin, saya selalu mengisi bensin saya 3 hari sekali. Jadi setiap harinya saya menyisihkan Rp 5.000,- untuk saya kumpulkan selama 3 hari kedepan guna membeli bensin pada hari ketiga. Hal ini saya lakukan agar, saat hari untuk membeli bensin tiba saya tidak mengambil uang dari laba hari tersebut terlalu banyak untuk membeli bensin, hingga kebutuhan lainnya tidak terpenuhi. (IP-AKT ) Untuk belanja kebutuhan perempuan, saya tidak mengalokasikkannya secara khusus, karena saya sangat jarang untuk belanja kebutuhan seperti make up, baju, Alokasi kebutuhan celana, dll. Bisa dibilang saya ini sangat pelit dengan diri saya sendiri. Untuk pribadi memenuhi kebutuhan ini, saya meminjam uang tabungan saya, baik yang masih berada dalam celengan maupun yang berada pada rekening bank, tapi saya selalu mengganti uang tersebut, Jadi meskipun tabungan saya mengalami pengurangan, saya selalu harus menambahkan saldo tabungan saya. ( IP-AKT ) Untuk kebutuhan service motor saya tidak pernah meminta kepada orang tua saya, sistemnya sama dengan kebutuhan perempuan tadi, saya meminjam uang tabungan saya, dan saya pun juga berprinsip untuk mengganti uang tabungan yang saya ambil tadi. ( IP-AKT ) Untuk biaya lain-lain ini saya gunakan setiap hari, akan tetapi saya gak bisa untuk menentukan jumlah nominalnya dengan tetap, karena melihat laba yang saya Alokasi kebutuhan dapatkan dulu setiap harinya. Kebutuhan-kebutuhan yang biasanya saya tidak lain-lain anggarkan sendiri saya masukkan dalam akun biaya lain-lain ini, misalnya kebutuhan Print, Foto copy, Jajan, Pulsa, dll. (IP-AKT ) 98 Dari setiap jumlah laba penjualan saya, saya selalu ambil Rp 10.000,- untuk saya simpan dalam celengan saya. Setelah satu bulan, uang dalam celengan saya , saya setorkan untuk ditabung ke dalam rekening bank. Saya berperinsip untuk tidak mengurangi jumlah nominal untuk dicelengi setiap harinya, meskipun laba yang Alokasi simpanan dimiliki hanya sedikit. Selama ini laba saya paling sedikit Rp 10.000,- saya memutuskan untuk menyimpan uang laba seluruhnya hari itu, untuk hari kedepannya, dan saya memilih untuk tidak mengkonsumsi kebutuhan lainnya dulu. ( IP-AKT) Kalau pada sore harinya saya mengambil uang penjualan, saya langsung menyendirikan mana yang dijadikan modal lagi, dan mana yang jadi laba saya. Saat Penempatan uang itu saya langsung memasukkan uang Rp 10.000,- untuk dimasukkan dalam teralokasi celengan, dan Rp 5.000,- ; langsung saya simpan dalam tempat yang berbeda. Sisanya saya jadikan dalam satu tempat yang sama, dan itu saya gunakan untuk akun kebutuhan biaya lain-lain sebagai motif berjaga-jaga. ( IP-AKT ) Kepemilikan Hutang Hutang pulsa seringnya kalau saya, saya biasanya lebih memilih sms teman saya Kepemilikan hutang yang berjualan pulsa untuk mengirimkan pulsa dulu, nanti kalau sudah ketemu bara pulsa saya bayar. ( AA-PMS ) Kalau untuk memenuhi kebutuhan pribadi saya, saya memilih untuk tidak Latar belakang tidak berhutang, karena tidak dibolehin selalu sama ibu untuk punya hutang dari kecil. memiliki hutang Kalau kekurangan uang dalam sehari itu, saya lebih milih untuk meminta uang pemenuhan tambahan lagi dari pada berhutang. ( AA-PMS ) kebutuhan Latar belakang saya tidak pernah punya hutang kecuali dengan adik saya untuk pegangan ketika kepemilikan hutang itu tadi saya kehabisan uang saku dan tabungan saya. ( RD-PMS ) & jenis hutang Ketika saya harus membeli suatu barang saat itu juga, saya meminjam dengan Latar belakang pacar saya, sifatnya talangan. Ketika saya meminjam uang, saat yang sama saya kepemilikan hutang meminta orang tua saya, jadi begitu dikirim orang tua saya uang tambahannya saya & jenis hutang langsung kembalikan uang yang saya pinjam dari pacar saya. ( YA-PMS ) Paling kalau uang saya ketinggalan dirumah, padahal saya butuh makan, atau bayar Latar belakang apa, saya pinjam teman dulu untuk nalangi, itu pun juga jarang banget, karena saya kepemilikan hutang ketinggalan uang nya juga jarang. Kalau utang yang diluar itu saya tidak pernah & jenis hutang punya. ( TC-PKT ) Tidak pernah punya hutang, karena malu ya, saya merasa saya sudah kecukupan, masak saya hutang, mending saya ngomong dengan orang tua jujur, uangnya habis. Nanti juga dikirimin uang tambahan kok. ( AB-PKT ) Latar belakang tidak memiliki hutang pemenuhan kebutuhan 99 Jika saya tidak punya uang pegangan sama sekali, kakak tidak bisa mengirim uang tambahan, dan orang tua belum bisa mengirim uang bulanan berikutnya, saya meminjam uang teman saya untuk memenuhi kebutuhan selama uang kiriman belum dikirim. Dan itu langsung saya bayar ketika saya mendapatkan uang bulanan berikutnya. ( NM-PKT ) Kalau saya tidak pernah mbak, paling hutang itu ya hutang ang sifatnya talangan saat itu juga, kalau uang saya ketinggalan atau seperti apa, saya baru hutang. T api kalau disengaja untuk memiliki hutang untuk memenuhi kebutuhan saya, saya tidak pernah. Kan saya masih punya uang tabungan, dan tabungan saya tidak hanya sisa uang saku saat bulan tersebut saja, kan masih ada sisa akumulasi dari tabungan yang bulan-bulan sebelumnya. ( NV-IPS ) Kalau utang paling utang talangan, kalau saya ingin berbelanja suatu barang uangnya kurang, saya pinjam teman dulu, besoknya atau menunggu uang saku minggu berikutnya baru saya bayarkan, jadi gak pernah lebih dari satu minggu, biar gak terlalu lama jadi beban. ( IK-IPS ) Kredit laptop, motor juga mbak, itu saya angsur sendiri karena saya tidak mau memberatkan orang tua saya, dan saya ingin memanfaatkan pendapatan saya. ( BW-IPS ) Saya kalau untuk memenuhi kebutuhan saya sampai memiliki hutang, saya tidak pernah, karena menurut saya itu hal yang memalukan, orang tua saya masih mampu untuk memenuhi kebutuhan saya kenapa saya harus berhutang. Jika saya memiliki hutang pun itu adalah hutang pulsa yang dilunasi tidak pernah lebih dari 1 minggu. Hutang lainnya kaya talangan uang ,jadi kalau saya sedang keluar rumah dikampus misalnya atau makan, uang nya kurang, kalau saya pulang dulu kan tidak memungkinkan, saya pinjam teman saya barus keesokan harinya saya langsung Latar belakang lunasi. ( DT -AKT ) kepemilikan hutang Kalau hutang banyak, tapi untuk utang usaha. Kalau hutang untuk memenuhi & jenis hutang kebutuhan pribadi saya lumayan jarang, tapi saya pasti tidak lupa untuk melunasinya. ( IG-AKT ) Saya biasanya kalau punya hutang itu kalau dalam memenuhi kebutuhan sehari itu pun kalau misal penjualan pulsa sedang sepi atau belum terbayar. T api keesokan harinya langsung saya bayar dengan hasil penjualan pulsa saya. Pernah juga beberapa kali saya itu meminjam uang untuk membeli baju, ketika itu seringnya tidak direncanakan. Saya membayar hutang saya ketika saya mendapatkan uang gaji hasil menjadi guru les, atau uang mingguan berikutnya. ( SV-AKT ) T api kalau semisal kebutuhan itu harus dipenuhi saat itu juga, saya meminjam uang kepada teman untuk membayarkan saya terlebih dahulu. ( SA-AKT ) Kalau saya punya hutang itu dalam dua kondisi mbak, yang satu ketika uang bulanan saya tidak cukup untuk bayar kos, uang bulanan belum dikirim, tapi jatuh tempo pembayaran kos sudah tiba, saya meminjam kepada teman. Karena saya berprinsip untuk memilih mebayar kos tepat waktu dari pada terlambat. Kondisi yang kedua itu ketika saya benar-benar kehabisan uang bulanan dan kiriman belum datang, mau tidak mau saya meminjam. Karena saya tidak mau irang tua saya tahu kalau saya menghabiskan uang bulanan sebelum waktunya. ( BB-AKT ) T idak pernah, karena diluar uang saku bulanan saya kan saya masih memiliki uang hasil jual beli HP jadi selama ini masih bisa untuk menutup kekurangan saya. T api kalau utang untuk usaha saya, ya itu pernah beberapa kali, jadi kasusnya ada HP yang menurut saya sedang banyak dicari orang, dan penjual itu saya kenal, saya membeli HP itu dengan DP saja, baru ketika HP tersebut atau HP dagangan yang lain terjual langsung saya bayarkan. Sampai saat ini dalam membayar hutang usaha tidak terlalu kesulitan untuk membayarnya. ( HP-AKT ) Kalau saya itu mending meminta uang tambahan kepada orang tua saya dari pada Latar belakang tidak saya pinjam uang kepada orang lain. Dengan uang saku mingguan yang saya miliki memiliki hutang ini, saya taku kalau punya hutang itu susah untuk membayarnya. ( PS-AKT ) pemenuhan T idak, saya tidak pernah punya hutang, karena saya dari kecil sudah dibilangi kebutuhan orang tua bahwa punya hutang atau pinjam uang orang lain itu tidak baik. ( ALAKT ) 100 Latar belakang Biasanya si utang pulsa ya, tapi saya gak pernah bayar lewat dari 2 hari untuk utang pulsa itu, itu pun karena saya gak ketemu dengan teman yang jual pulsa itu. ( kepemilikan hutang & jenis hutang IP-AKT ) Keputusan penggunaan uang bonus & uang tambahan Uang tambahan kan tidak tentu ya, berapapun jumlahnya selalu saya jadikan satu Kepemilikan uang dengan uang simpanan saya, agar nanti kalau saya ada kebutuhan mendadak dapat bonus memenuhi sendiri tanpa harus meminta ibu saya. ( AA-PMS ) Lumayan sering, saya meminta uang tambahan ketika uang saku saya habis sebelum 1 hari itu selesai, dan kebutuhan saya masih ada yang harus dipenuhi. Seperti misalnya kalau malam hari saya pengen beli sate, ya saya minta uang lagi Kepemilikan uang tambahan kepada ibu saya. Yang penting saya tidak mengambil uang tabungan saya yang Rp 5.000,- tadi. ( AA-PMS ) T ergantung nominalnya ya, kalau nominal nya diatas Rp 100.000,- saya pilih memasukkannya dalam tabungan saya, jadi jumlahnya tidak malu-maluin untuk ditabung. Kalau kurang dari Rp 100.000,- saya campur dengan uang saku saya untuk tambahan memenuhi kebutuhan dalam bulan tersebut. ( RD-PMS ) Kepemilikan uang bonus Saya malah sering menolak untuk menerima uang tambahan dari orang tua, seperti kalau saya pulang kampung, ketika mau berangkat Salatiga lagi saya diberi uang tambahan saya selalu menolaknya, karena saya secara pribadi ingin belajar mendidik diri saya untuk mencukupi kebutuhan dengan uang yang ada. Kalau uang T idak memiliki uang bonus tambahan diluar orang tua itu ada , tapi jarang sekali, dan itu saya tambahkan dalam uang pegangan cash saja. Karena barang kali nanti bisa benar-benar menolong disaat-saat genting. ( YA-PMS ) Bukan meminta diluar uang saku sebenarnya, saya itu statusnya pengurangan dari uang saku saya periode berikutnya. Jadi saya sama sekali tidak meminta uang tambahan diluar uang saku kepada orang tua. ( YA-PMS ) T idak memiliki uang Karena saya tidak ingin semakin memberatkan beban orang tua saya, selain itu tambahan saya berprinsip untuk tidak menerima uang tambahan diluar uang saku. Ingin belajar berhemat agar nanti waktu bekerja bisa lebih hemat menggunakan uang hasil kerja sendiri. ( YA-PMS ) Uang bonus langsung saya konsumsi, biasanya si buat beli baju, celana, sepatu atau tas. Yang kira-kira kalau saya ngumpulin dari sisa uang saku itu bakalan lama Kepemilikan uang terpenuhinya, saya langsung beli ketika mendapat uang tambahan, mumpung juga bonus dapat, belum tentu ngumpulin satu minggu nemu uang segitu. ( T C-PKT ) T api kalau sudah benar-benar tidak punya uang pegangan sama sekali , saya bilang sama ibu saya, uangnya sudah habis, saya jelaskan habis untuk apa saja, baru nanti diberi uang saku sekalian untuk satu minggu berikutnya. Kadang juga nakal, ngomongnya untuk bayar apa dikampus, atau fotocopy apa, padahal buat jajan. ( T C-PKT ) Uang tambahan biasanya saya simpan di bawah kasur kos. Untuk jaga-jaga kalau uang saya habis sebelum waktunya, atau untuk tambahan pergi keluar kota. T api jarang banget saya dapat uang tambahan, karena saya jarang pulang ke Pekalongan, saya juga jarang mendapat uang tambahan dari orang tua via transfer karena menurut orang tua jumlah uang saku saya sudah lumayan besar. ( AB-PKT ) saya ngomong dengan orang tua jujur, uangnya habis. Nanti juga dikirimin uang tambahan kok. ( AB-PKT ) Selalu saya simpan terlebih dahulu jika uang tambahan itu dalam bentuk cash, jika uang tambahan dalam bentuk transfer saya simpan dulu tidak saya ambil uang itu. Biasanya saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan tidak terduga, atau jika ada rencana pergi keluar kota dengan teman saya baru menggunakan uang tersebut. ( NM-PKT ) Kepemilikan uang tambahan Kepemilikan uang bonus Kepemilikan uang tambahan Kepemilikan uang bonus 101 Pernah tapi tidak sering, jarang, paling kalau uang saya habis saya gunakan untuk baju atau barang yang nominal nya lumayan besar, saya minta uang tambahan Kepemilikan uang soalnya uang saku udah dipakai dulu. Biasanya uang yang saya minta untuk bonus menutupi sampai hari jatahnya saya diberi uang saku tiba.( IK-IPS ) Saya itu jarang uang saku habis sebelum satu minggu, karena kebutuhan yang harus dipenuhi juga sedikit. Jadi saya hampir tidak pernah juga meminta uang tambahan, Kepemilikan uang tapi begitu saya mendapatkan uang tambahan /bonus saya memilih untuk langsung tambahan mengonsumsikannya, karena jarang-jarang juga dapat uang tambahan diluar uang saku mingguan saya. ( IK-IPS ) Saya memilih untuk memasukkan uang tambahan kedalam uang untuk berjagajaga, tidak langsung saya konsumsikan, kalau nanti pada akhir bulan ternyata tidak terpakai barulan saya masukkan dalam tabungan saya. Karena saya memang bukan Kepemilikan uang tipe orang yang konsumtif, jadi untuk langsung membelanjakan uang bonus bonus sepertinya bukan tipe saya, belanja kebutuhan cowok pun hanya gell dan parfum, jadi lebih baik saya masukkan untuk uang berjaga-jaga. ( BW-IPS ) Kalau minta uang tambahan tanpa ada keperluan yang masih harus dipenuhi dalam minggu itu, saya tidak pernah. Saya lebih baik tidak berpergian sampai hari diberinya uang saku minggu depan datang lagi. Kalaupun harus meminta uang Kepemilikan uang tambahan biasanya saya meminta untuk keperluan yang nominalnya besar, kaca tambahan mata, perawatan, service, buku, service laptop, printer, dll. Jadi dengan sikap saya yang seperti ini, sampai saat ini saya merasa realisasi belanja keuangan saya sesuai dengan perencanaan awal. ( DT -AKT ) Uang bonus itu jatuhnya lebih sering saya konsumsikan, Karena refleks gitu, jadi kepikiran aja, mumpung dapat uang yang tidak perlu menunggu lama-lama, tidak perlu mengumpulkan dalam jangka waktu tertentu, dibelanjakan saja. Barang yang Kepemilikan uang saya beli juga tidak terus sembarangan, kira-kira memang benar-benar belum bonus terpenuhi dan kalau saya mengumpulkan uang dulu untuk memenuhinya terlalu lama. ( DT -AKT ) Masih, uang bulanan masih rutin saya dapatkan dari orang tua meskipun saya sudah bisa memiliki pendapatan sendiri. T erkadang juga kalau uang bulanan habis, T idak memiliki uang dan saya sudah tidak punya uang simpanan, saya memilih untuk berhutang dengan tambahan teman atau memilih untuk berusaha tidak membeli apapun. ( IG-AKT ) Saya selama kuliah ini tidak pernah mendapatkan uang bonus diluar pendapatan T idak memiliki uang rutin saya, karena jika diberipun saya menolak, wong saya kerja buat nambahi bonus keluarga kok palah saya menerima uang tambahan. ( IG-AKT ) Kalau jumlahnya hanya sedikit, saya gunakan untuk konsumsi sehari-hari saja, kalau jumlahnya lumayan besar, saya gunakan sebagai investasi saldo pulsa. Dari Kepemilikan uang situ juga saya mendapat kembalian uang tambahan yang jumlahnya lebih besar. ( bonus SV-AKT ) T idak, kalau kekurangan saya memilih untuk mengatasi dengan uang hasil penjualan pulsa, kalau itu belum cukup saya memilih berhutang. Karena kalau saya Kepemilikan uang meminta orang tua saya lagi, kasian orang tua saya pengeluarannya jadi lebih tambahan besar. ( SV-AKT ) Kalau memungkinkan untuk saya pulang dan meminta tambahan kepada orang tua, saya pulang. T api kalau semisal kebutuhan itu harus dipenuhi saat itu juga, Kepemilikan uang saya meminjam uang kepada teman untuk membayarkan saya terlebih dahulu. ( SAtambahan AKT ) Biasanya langsung saya simpan, karena uang saya setiap harinya hanya Rp 15.000,-, dan kebutuhanrutin saya juga masih sedikit setiap harinya. Dari pada saya memutuskan untuk langsung mengonsumsikan untuk apa, dan akhirnya Kepemilikan uang barang tidak terpakai, mending saya simpan dulu siapa tahu nanti ada kebutuhan bonus mendadak lainnya. Lagi pulsa di akutansi sering dikatakan harus ada uang jaga-jaga kalau utang gak terbayar, siapa tahu saya ada kebutuhan tidak terduganya banyak juga. ( SA-AKT ) 102 Saya gunakan untuk investasi, dalam artian tambahan modal saya untuk membeli HP yang kemudian saya jual kembali nanti. Karena jika langsung saya konsumsikan pun, saya bukan orang yang histeris dalam belanja, jadi mending saya gunakan sebagai modal jual beli toh nanti kembaliannya lebih dari itu meskipun tidak terlalu jauh ( HP-AKT ) Tidak pernah, sama seperti hutang, kalau uang saku bulanan habis, atau ada kebutuhan mendadak saya usahakan dengan uang saya sendiri dulu. Dulu sebelum saya bekerja saya meminta uang tambahan palin kalau saya uangnya habis sebelum satu bulan aja, Tapi kebutuhan mendadak lainnya saya penuhi sendiri tidak meminta anggaran sendiri. ( HP-AKT) Saya konsumsikan seringnya mbak, karena uang bulanan yang dikirim itu menurut perhitungan saya sudah pas bahkan mepet untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama satu bulan. Jadi saya memanfaatkan uang tambahan untuk membeli barang keinginan saya yang mungkin susah saya beli ketika hanya mengandalkan uang bulanan saya. ( BB-AKT ) Tidak, seperti tadi mbak, saya milih punya hutang dari pada meminta uang tambahan kepada orang tua saya, saya gak mau menambah beban orang tua saya mbak. ( BB-AKT) Saya simpan dulu uang tambahan itu. Untuk uang jaga-jaga jika uang saku saya sudah habis. Karena menurut saya uang saku saya itu sudah cukup untuk memenuhi dua kebutuhan wajib saya. ( PS-AKT ) Ya itu jelas mbak, kalau uang saya habis , dan dari pada saya punya hutang itu tadi mbak, saya mending minta orang tua. Atau untuk memenuhi kebutuhan kuliah lainnya mbak, misal membeli buku, saya minta uang sendiri pada orang tua saya. ( PS-AKT) Saya gunakan untuk konsumsi, tergantung nominalnya, kalau lumayan besar uang tambahan itu simpan dulu, kalau hanya sedikit seringnya untuk makan. Karena saya itu biasanya tidak bisa diam kalau pegang uang tambahan, rasanya mumpung ada uang lebih jadi saya hasratnya pengen beli makan, kalau biasanya mau makan diluar rumah sayang dengan uang, ini mumpung ada uang bonus. Tapi kalau lumayan besar saya simpan dulu dirumah. ( AL-AKT ) Kepemilikan uang bonus Tidak memiliki uang tambahan Kepemilikan uang bonus Tidak memiliki uang tambahan Kepemilikan uang bonus Kepemilikan uang tambahan Kepemilikan uang bonus Tidak, saya juga membiasakan diri saya sendiri untuk tidak meminta uang tambahan , bisa gak bisa untuk memenuhi kebutuhan pribadi saya selama masih bisa saya penuhi sendiri saya tidak meminta orang tua saya. Jika uang yang saya Tidak memiliki uang miliki pasa periode tertentu itu tinggal sedikit, saya berusaha sebisa mungkin untuk tambahan menghemat pengeluaran dan menghindari belanja yang masih bisa ditunda untuk periode berikutnya.( AL-AKT) Saya simpan dulu sampai nantinya saya gunakan untuk uang membeli bensin, kalau bensin pas jadwal untuk diisi, saya langsung belikan , jadi uang untuk akun biaya lain-lain saya selama 3 atau 4 hari bisa bertambah 5rb. Tapi kalau masih ada Kepemilikan uang bensinya pas saya dapat uang tambahan itu, ya saya simpan dulu di celengan, dan bonus itu statusnya celengan yang berhutang sama saya. Pokoknya saya itu pelit dan perhitungan banget sama diri sendiri. ( IP-AKT ) 103 Evaulasi Keuangan Evaluasi seringnya kalau saya merasa sudah terlalu banyak pengeluaran hari tersebut, sampai mengambil uang tabungan, sampai minta tambahan ibu itu baru saya evaluasi. ( AA-PMS ) Mengingat-ingat lagi apa yang sudah saya belanjakan hari itu kok sampai pengeluarannya begitu banyak. Kalau terlalu banyak pengeluaran saya catat ulang dari awalnya uang saya berapa hingga pengeluaran saya apa saja besera harganya. ( AA-PMS ) Saya gunakan untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi periode berikutnya, saya gunakan untuk lebih mengontrol saya biar gak boros lagi. ( AA-PMS ) Saya jadi tahu kalau uang saya benar-benar habis untuk belanja tidak ada uang yang mungkin hilang, saya membayar terlalu besar dan tidak diberi kembalian, dll. (AAPMS ) Pernah dengar si evaluasi di akuntansi itu caranya bagaimana, ya saya sedikit mengikuti, jadi coba-coba mencatat dengan rapi meski tidak saya simpan dan tidak rutin sifatnya. ( AA-PMS ) Kalau boros saja baru saya ingat-ingat lagi mbak, belli apa saja ya,yang kurang dibeli apa saja. Apa saja yang bisa dipenuhi dengan sisa uang sekian, kurang lebih evaluasi keuangan saya seperti itu. ( RD-PMS ) Ndak pernah saya mencatat penerimaan dan pengeluaran saya, males lah, sepertingnya tidak penting, toh tidak ada yang mau lihat juga. Dulu pernah, tapi sekarang banyak kegiatan footsal, main, skripsi jadi malas mencatat lagi. ( RDPMS ) Apa lagi ngumpulin nota, bukan orang yang teliti untuk menyimpan hal-hal demikian, lagi pula transaksi-transaksi pembelanjaan yang memberikan nota hanya sedikit, jadi kalau sedikit notanya perasaan semangat mengumpulkan nota tidak ada. ( RD-PMS ) Jadi menghindari kesalahan yang dilakukan bulan sebelumnya, tapi ya nanti kalau sudah terima uang lagi hilang sudah niat untuk menghemat uang bulanan. Saya mikirnya, ah belum banyak tanggungan yang saya miliki, jadi saya lebih hura-hura dalam menggunkaan uang bulanan saya. Pembelajaran akuntansi hanya membuat saya sekedar tahu saja, oh ada proses demikian, caranya demikian, dan sebagainya. ( RD-PMS ) iya, saya memang melakukan itu ketika saya kuliah disini semester dua, ketika itu memang kita diberi pengantar akuntansi naman mata kuliahnya, jadi saya merasa ingin mencoba mengapilkasikan akuntansi di uang saya, hitung-hitung latihan, tapi semakin kesini saya semakin malas. ( RD-PMS ) Setiap minggu saya mengevaluasi, dan mengatur kembali uang saya. Saya mengingat-ingat pengeluaran saya , dan menghitung kembali sisanya, dari situ saya mengatur kembali kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi dengan melihat sisa uang yang saya miliki. ( YA-PMS ) Saya tidak mencatat hanya menghitung ulang dan mengingat-ingat saja, karena mencatat itu ribet sekali dan saya gak bisa rutin untuk melakukan pencatan keuangan. Lagi pula jika saya catat, siapa yang mau melihat, orang tua saya sebagai investor utama saya tidak pernah menanyakan, jadi tidak perlu untuk mencatatnya. ( YA-PMS ) Bukan tipe saya setiti dalam mengumpulkan nota, hanya kertas kok dikumpulkan, saya evaluasi pun tidak mencatat jadi ya tidak perlu nota untuk dasar pencatatan keuangan saya. ( YA-PMS ) Evaluasi keuangan Cara evaluasi keuangan Pemanfaatan hasil evaluasi Latar belakang melakukan evaluasi Evaluasi keuangan Cara evaluasi keuangan Pemanfaatan hasil evaluasi Latar belakang melakukan evaluasi Evaluasi keuangan Cara evaluasi keuangan 104 Saya jadi lebih mengontrol pengeluaran saya, dengan lebih memperlangsing anggaran maksimal masing-masing kebutuhan dan memperbesar tabungan saya. ( Pemanfaatan hasil YA-PMS ) evaluasi Saya menjadi lebih berhati-hati dalam memutuskan untuk berbelanja. ( YA-PMS ) Hanya naluri saja, karena saya ini hidup sendiri jauh dari orang tua, jadi saya harus Latar belakang lebih bisa mempertanggungjawabkan uang saya sendiri. ( YA-PMS ) melakukan evaluasi Kalau saya sedang boros, atau tiba-tiba ada kebutuha yang membutuhkan uang Evaluasi keuangan lumayan banyak, saya hitung-hitung lagi pengeluaran saya. ( TC-PKT ) Kalau mencatat tidak pernah saya, karena kayanya tidak dibutuhkan ya, orang tua juga tidak pernah menanyakan catatan keuangan saya, ya saya tidak bikin itu. Mungkin kalau orang tua saya menyuruh saya atau sering meminta catatan Cara evaluasi keuangan saya , saya akan melakukan pencatatan keuangan saya. ( TC-PKT ) keuangan Kadang kertas tidak penting masuk didompet, trus nanti dilihat-lihat lagi, palah jadi ingat oyaa kemaren beli ini, ini, apa lagi gitu. Itu membantu kita mengingat pengeluaran apa saja yang sudah dilakukan. Tapi ya habis itu dibuang. ( TC-PKT ) Saya jadi bisa menghindari hal-hal yang tidak perlu dibeli, seperti kemarin sudah beli baju, sekarang jangan ah, buat lainnya. Seperti bisa mengendalikan diri untuk Pemanfaatan hasil berbelanja. ( TC-PKT ) evaluasi Saya jadi lebih merasa sayang dengan uang saya. Tapi kalau dijalan ada kebutuhan yang mendadak,tidak saya duga itu yang membuat saya keluar dari perencanaan awal untuk berhemat di minggu itu. ( TC-PKT ) Kebiasaan kalau tiap ada nota makan, beli baju, saya masukkan dompet barengan dengan uang kembalian, nanti kalau sudah saatnya pengen evaluasi rapi-rapi dompet sekalian menghitung ulang lagi. Itu saja menurut saya sudah cukup, tidak perlu mencatat karena uang juga sedikit, waktunya juga Cuma satu minggu, orang tua tidak pernah meminta catatan ataupun melihat nota belanja saya, seperti saya tanggung jawab dengan saya sendiri, saya jadi merasa cuek, malas untuk mengevaluasi seperti yang ada pada akuntansi. Dan saya bersikap demikian karena kebiasaan aja, semenjak saya belum menerima mata kuliah pengantar akuntansi malah. Jadi sepertinya ada atau tidak adanya mata kuliah akuntansi saya tetap seperti ini dengan uang saya. ( TC-PKT ) Saya tidak pernah mengevaluasi uang saya, kalau minus sebelum satu minggu ya biar aja minus, tinggal minta aja dengan orang tua. Saya tidak pernah mengingatingat beli apa saja ya, untuk apa saja, karena buat apa diingat-ingat, kan tetap saja uang saya minus, yang penting yang dipikirkan itu kan bagaimana mengatasi minusnya uang saku saya. ( AB-PKT ) Malas, tidak ada waktu, kalau belanja saja kalau ada nota nya ya tidak saya kumpulkan, palah saya tinggal ditempat belanja. Lagian menurut saya, kalau cowok seperti itu kesannya pelit aja gitu, cowok kok ngumpul-ngumpulin nota. ( AB-PKT ) Ketika saya sedang ingin untuk mengevaluasi, saya evaluasi, jangka waktunya juga tidak pasti. ( NM-PKT ) Saya mengingat-ingat saja apa yang sudah dipenuhi,catat dalam coret-coretan tidak rapi dan mencari apa yang harus dipenuhi lagi. Jika uang sisa yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan saya yang belum terpenuhi, saya harus memilih lagi kebutuhan apa yang harus saya buang , artinya tidak saya penuhi bulan ini. ( NM-PKT ) Palin kalau fotocopy, beli buku, atau transaksi yang ada nota ya saya simpan, nanti dibuka-buka lagi kalau mau evaluasi, kan jadi bahan pengingat pengeluaran saya. Tapi tidak semua transaksi ada nota, jadi kurang lengkap nota sebagai sumber pencatatan pengeluaran saya ( NM-PKT ) Latar belakang melakukan evaluasi Tidak melakukan evaluasi Latar belakang tidak melakukan evaluasi Evaluasi keuangan Cara evaluasi keuangan 105 Saya jadi bisa lebih awal memperkirakan kapan uang saya akan habis, dan mulai bersiap-siap untuk meminta uang lagi kepada orang tua untuk bulan berikutnya. Selain itu saya jadi dapat menghindari kebutuhan apa saja yang tidak perlu dibeli. ( NM-PKT ) Sangat membantu saya untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi bulan berikutnya. Disamping itu secara tidak langsung saya jadi lebih sayanng dengan uang saya. ( NM-PKT ) Sedikit ada pengaruhnya bagi saya, saya jadi belajar mengorganisasikan kembali uang saya untuk memenuhi kebutuhan saya, jadi tahu tahap-tahap apa saja yang dilakukan dalam evaluasi keuangan. ( NM-PKT ) saya evaluasinya kalau hari minggu aja mbak, kan libur itu, saya total-toal lagi, saya catat ulang lagi apa saja yang sudah saya beli. Kalau saya belanja yang ada notanya selalu saya masukkan dalam dompet, nanti waktu saya mencatat ulang saya lihat dari nota itu mbak. ( NV-IPS ) Saya jadi melihat-lihat kalau mau menentukan kebutuhan yang mau saya beli, kalau sudah saya penuhi bulan sebelumnya saya tidak menganggarkan uang itu lagi bulan ini. Istilahnya lebih berhati-hati mbak untuk menggunakan uang saya. ( NVIPS ) Saya harus bertanggung jawab dengan uang saya sendiri, jadi saya harus ketat dalam mengelola uang saya. Saya harus memberikan orang tua saya kepercayaan dalam hal uang, lagipula saya tidak mau boros-boros tidak jelas, kasihan orang tua saya mbak. Uang kuliah aja sudah tinggi sekali. ( NV-IPS) Karena saya dituntut tanggungjawabnya secara tidak langsung oleh orang tua saya. Saya ingin orang tua saya percaya kaalu saya disini jauh dari mereka tidak hamburhambur uang untuk hal yang negatif. ( NV-IPS ) Evaluasi paling hanya ketika saya merasa boros dan ketika saya mengalami kehabisan uang sebelum satu minggu itu habis. ( IK-IPS ) hanya mencatat secara kasar, seperti hanya coret-coretan saja, apa saja yang sudah dibeli, dijumlah kembali, dihitung benar tidak sekian habisnya, sisa sekian, mengingat kembali uang pergi kemana. ( IK-IPS ) Pada saat saya melakukan evaluasi saya menggunakan hasil evaluasi saya untuk menentukan sikap saya atas keuangan saya minggu berikutnya, termasuk menghindari kesalahan atau kebutuhan-kebutuhan yang membuat saya boros. ( IKIPS ) Memanfaatkan evaluasi tadi bisanya dan seringnya hanya menjadi niat awal saja mbak, begitu saya mendapatkan uang periode baru saya lupa kesalahan-kesalahan saya di minggu kemarin. Jadi kesalahan-kesalahan keuangan tidak jarang terulang lagi. Seperti saya sebenarnya sudah sadar kalau saya beli barang yang tidak terlalu diperlukan itu salah, tapi saya tetap membelinya, seperti itu mbak seringnya. ( IKIPS ) Karena ketika sudah saya ingat kembali saya bisa sedikit lega meskipun ternyata pengeluaran saya banyak, saya bisa tahu owalah untuk ini ya wajar kalau habis banyak. Sedikit ikhlas istilahnya ( IK-IPS ) Akuntansi mengajarkan untuk evaluasi, tapi saya mencatat ulang ketika saya berindak boros itu karena menuruti keinginan saya yang ingin menghitung lagi pengeluaran saya. ( IK-IPS ) Saya tidak melakukan evaluasi keuangan , kalau saya sedang pengen melihat kembali keuangan saya, saya merasa penggunaan uang saya sudah sesuai pengaturan saya, jadi untuk apa dievaluasi. ( BW-IPS ) Pemanfaatan hasil evaluasi Latar belakang melakukan evaluasi Evaluasi keuangan & cara evaluasi Pemanfaatan hasil evaluasi Latar belakang melakukan evaluasi Evaluasi keuangan Cara evaluasi keuangan Pemanfaatan hasil evaluasi Latar belakang melakukan evaluasi Tidak melakukan evaluasi 106 Ya kalau keinginan pasti maunya iya, biar lebih terkontrol lagi, tapi saya pada pelaksanaannya saja sudah merasa sesuai dengan rencana, jadi tidak perlu evaluasi seperti pencatatan itu terlalu ribet. Saya tahu bagaimana cara mencatat keuangan yang baik, tapi malah membuat saya tidak tertarik karena terlalu repot untuk keuangan pribadi sendiri. ( BW-IPS ) Saya mengevaluasi hanya kalau boros saja, ya diingat-ingat,dilihat kembali kenapa saya kok boros, saya belanja apa saja. Dan jangka waktunya pun tidak rutin, tidak setiap hari,minggu, hanya ketika saya merasa saya bertindak boros. ( DT -AKT ) Dulu saya pernah mencatatnya dari penerimaan sampai pengeluarannya, saya catat semuanya , tapi sekarang sudah tidak, hanya menyimpan nota dari transaksi yang memiliki bukti pembayaran saja. Karena semakin kesini saya semakin malas dan tidak tertarik untuk memberlakukan uang saku saya dengan sangat formal.( DT -AKT ) Jadi kalau minggu ini saya membeli barang yang tidak begitu dibutuhkan, saya menghilangkan kebutuhan yang tidak terlalu harus dipenuhi dalam bulan depan. ( DT -AKT ) Saya jadi lebih mudah untuk mengontrol hasrat boros saya. Karena berangkat dari evaluasi tadi saya menyusun strategi pengelolaan keuangan yang menghindari kesalahan minggu sebelumnya. ( DT -AKT ) karena sampai dengan tahap evaluasi ini saya merasa karakter saya sudah terbentuk sebagai anak akuntansi, hingga saya memiliki prinsip kalau saya ini haru membedakan diri saya anak akuntansi dengan anak non akuntansi melalui pengelolaan keuangan pribadi. ( DT -AKT ) saya tidak pernah melakukan evaluasi, karena saya sudah melakukan pengelolaan keuangan secara rinci pada keuangan usaha saya, jadi saya malas untuk kerja dua kali dalam mengelol uang. ( IG-AKT ) saya tau itu hal yang cukup ribet, dan waktu saya sudah cukup habis untuk mengelola keuangan usaha saya dengan rinci, bekerja, mengerjakan skripsi, sudah menyita waktu saya, jadi saya lebih tidak begitu tertarik untuk mengerjakannya. Lagi pula saya lebih tertarik hal ini dilakukan dalam suatu organisasi yang menuntut transparansi keuanagn.( IG-AKT ) Saya evaluasi keuangan itu hanya kalau ketika saya berbelanja boros, dan itu pun hanya mengingat-ingat saja. Saya tidak pernah lagi mencatat dan mengumpulkan nota lagi. ( SV-AKT ) saya jadi memanfaatkan hasil evaluasi saya sebelumnya untuk pengelolaan keuang berikutnya, saya berniat untuk lebih menekan pengeluaran, dan lebih menghindari untuk meminjam uang kepada teman saya. T api kembali lagi itu hanya niat , ketika uang mingguan diterima kembali, niat itu langsung hilang, dan kembali lagi saya melakukan kesalahan yang sama, tindakan boros lagi, peminjaman uang lagi. ( SV-AKT ) Saya jadi tahu , bagaimana pengelolaan keuangan, pencatatan, dsb yang akan diterapkan jika saya telah bekerja nanti. Karena jika saya bekerja, uang yang saya kelola uang hasil jeripayah saya sendiri dan saya sudah tidak bisa lagi menggantungkan diri kepada orang tua, sehingga saya harus lebih bisa megnendalikan diri saya. ( SV-AKT ) Saya evaluasi setiap hari mbak, karena saya suka lupa nominal berapa yang saya keluarkan untuk belanja, jadi saya evaluasi setiap pengeluaran saya. Agar saya juga lega dan lebih ikhlas karena uang yang saya keluarkan memang untuk saya belanja. ( SA-AKT ) Mencatatnya itu untuk menghitung kembali, nge cek ulang apa saja dan berapa pengeluaran saya, sesuai nota yang saya kumpulkan. Itupun kalau pengeluarannya ada nota nya. ( SA-AKT ) Saya manfaatkan untuk saya mengontrol diri saya agar tidak boros lagi hari berikutnya. Dan biasanya kalau saya boros dalam hari tertentu, saya memutuskan untuk berpuasa, jadi uangnya bisa untuk memenuhi kembali akun simpanan saya. ( SA-AKT ) Kalau evaluasi mulai dari pengumpulan nota dan pencatatan kembali saya memang mengaplikasikan pembelajaran akuntansi dalam diri saya. Awalnya saya coba-coba ternyata rasanya jauh lebih tenang, o iya saya belanja ini tadi. Seperti mereview ulang , kalau saya Cuma inget-inget jatuhnya nominalnya ,malah tidak tepat dan salah perhitungan. ( SA-AKT ) Latar belakang tidak melakukan evaluasi Evaluasi keuangan Cara evaluasi keuangan Pemanfaatan hasil evaluasi Latar belakang melakukan evaluasi T idak melakukan evaluasi keuangan Latar belakang tidak melakukan evaluasi secara rinci Evaluasi keuangan Pemanfaatan hasil evaluasi Latar belakang melakukan evaluasi Evaluasi keuangan Cara evaluasi keuangan Pemanfaatan hasil evaluasi Latar belakang melakukan evaluasi 107 Mengevaluasi keuangan saya per mingguan mbak, karena kalau tidak saya evaluasi, tidak dihitung ulang, dan diatur ulang keuangannya bisa kacau nanti. ( BB-AKT ) Kalau mencatat nggak pernah mbak, ribet saya rasa. Saya lebih milih mengumpulkan nota untuk melakukan evaluasi keuangan saya. Nota yang saya kumpulkan saya gunakan untuk alat review ulang pengeluaran saya, mengingat kembali kebutuhan apa saja yang sudah saya beli dan apa yang belum saya beli. ( BB-AKT ) Saya menggunakan hasil evaluasi itu untuk merencanakan kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi bulan berikutnya. Hasil evaluasi saya lebih saya gunakan untuk mengontrol pengeluaran saya bulan depan. ( BB-AKT ) Dalam evaluasi itu menurut saya karena naluri saja mbak, bukan pengaruh dari pembelajaran akuntansi. ( BB-AKT ) Saya mengevaluasi keungan saya hanya mengingat-ingat setiap harinya, saya tadi kemana saja, beli apa saja, seperti itu mbak. ( HP-AKT ) Tidak, ya itu saya Cuma ingat-ingat saja apa saja yang saya belanjakan tidak kalau sampai mencatatnya secara rinci, bahkan dari pendapatan seperti di akuntansi, tidak. Ribet, jadi males buat melakukan itu. ( HP-AKT ) Apalagi kumpulkan nota, tidak pernah saya, paling ya kalau bayar kuliah atau pengeluaran yang itu uang orang lain atau uang orang tua saya saya kumpulkan nota. Tapi kalau nota untuk transaksi kebutuhan saya,saya tidak pernah. Palin ya nanti dibuang lagi, jadi ga usah saja. ( HP-AKT ) Saya pakai untuk mengingat-ingat kebutuhan-kebutuhan yang sudah saya beli apa saja yang paling membuat boros, itu nanti saya hindari sampai mungkin dibeli lagi bulan berikutnya, tapi untuk jangka pendek saya harus bisa menghindari itu. ( HPAKT ) Sedikit mungkin mbak, di akuntansi diajarkan berhati-hati dan memperhitungkan segala keputusan yang akan diambil, ya saya jadi hati-hati juga. Dibilang sedikit karena untuk perencanaan, pengalokasian uang, evaluasi, saya tidak melakukannya dengan tepat sesuai apa yang sudah diajarkan dalam akuntansi. ( HP-AKT ) Saya evaluasinya tidak rutin mbak, Cuma kalau saya boros hari itu, atau ketika uang yang harusnya membeli barang X justru tidak untuk membeli barang X, itu saya baru ingat-ingat saya membeli barang apa saja, kok bisa seperti ini. ( PSAKT ) Saya ingat-ingat itu mungkin sudah cukup, karena nominalnya sedikit dan saya tidak akan susah untuk mengingatnya.saya tidak simpan nota pembelian apa saja. Karena ribet ya mbak , saya bukan tipe orang yang telaten mengumpulkan nota sedemikian rupa atau menyimpannya. ( PS-AKT ) Saya gunakan sebagai dasar perencanaan pada awal periode mbak, tapi begitu sudah 3 atau 4 hari, itu sudah tidak berlaku lagi. Karena itu tadi mbak kebutuhan yang tidak terduga pada akhirnya membengkak, terlebih ketika saya berada di kampus dan berkumpul dengan teman-teman. ( PS-AKT ) Naluri ya mbak menurut saya, kalau yang ada di perkuliahan itu sepertinya akan mempengaruhi perilaku saya mengatur keuangan ketika saya ada dalam suatu organisasi. ( PS-AKT ) Evaluasi keuangan Cara evaluasi keuangan Pemanfaatan hasil evaluasi Latar belakang melakukan evaluasi Evaluasi keuangan Cara evaluasi keuangan Pemanfaatan hasil evaluasi Latar belakang melakukan evaluasi Evaluasi keuangan Cara evaluasi keuangan Pemanfaatan hasil evaluasi Latar belakang melakukan evaluasi 108 Saya mengevaluasi keuangan saya hanya mengingat-ingat saja, apa yang sudah saya beli ,seringnya hanya barang apa saja bukan nominalnya. Dan melihat kembali serta mengolah lagi bagaimana menyiasati sisa uang yang saya miliki untuk memenuhi kebutuhan saya. Dan hal itu pun tidak rutin saya lakukan, hanya ketika saya merasa boros dan uang saya tinggal sedikit sedangkan jangka waktu periode masih lama. ( AL-AKT ) Saya tidak pernah mencatat secara rinci pengeluaran apa saja yang saya lakukan. Menurut saya jika saya mencatatnya dan mengumpulkan nota hanya akan membuat saya menyesal. Jadi saya memilih untuk tidak mencatat maupun mengumpulkan berbagai bukti pembayaran ( AL-AKT ) T idak selalu hasil evaluasi saya gunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ya. Karena saya orangnya kalo sama uang, yang penting saya gak punya hutang itu sudah baik mbak, kalaupun saya mengalami minus atau dalam satu bulan saya ini boros, ya untuk periode berikutnya yang penting saya dapat uang lagi. Bisa dibilang cuek terhadap uang saya mbak. ( AL-AKT ) Kalau dari pembelajaran akuntansi ya cukup jadi tau aja, mungkin pelacakan keuangan, audit, dan sebagainya. T api kayanya menurut saya tidak perlu lah buat keuangan pribadi seperti itu mbak, mungkin lebih berguna kalau sudah kerja sendiri dan berumah tangga mbak. ( AL-AKT ) Saya evaluasi, setiap sore hari. Ketika saya mengambil uang hasil penjualan, saya evaluasi dulu untuk uang usaha saya, ruginya berapa untungnya berapa, saya harus menyiapkan modal berapa untuk jualan besoknya. Setelah itu baru saya mengevaluasi untuk keuangan pribadi saya hari tersebut, apakah ada uang tabungan yang saya pinjam hari itu, jika ada saya langsung ambil dari uang laba yang saya terima, langusng saya masukkan ke celengan saya untuk melunasi utang tabungan saya. ( IP-AKT ) Kalau untuk uang pribadi saya, saya tidak mencatat penerimaan atau pengeluaran, saya hanya mengingat-ingat saja pengeluaran apa saja yang sudah saya lakukan. saya tidak simpan nota pembelian apa saja. Karena Pembelian yang saya lakukan paling makan, jajan, pulsa, bensin, dan itu jarang sekali ada nota yang dikasihkan, lagi pula karena saya evaluasinya hanya ingat-ingat saja jadi tidak perlu untuk mengumpulkan notanya. ( IP-AKT ) Jadi saya evaluasi jika hari itu saya boros, membeli barang yang ternyata setelah dibeli saya pikir tidak berguna dan sedikit menyesal, saya akan mengurangi konsumsi saya hari berikutnya agar saya bisa menukar uang saku yang sudah saya pakai untuk membeli barang tersebut, agar bisa dimasukkan dalam celengan rumah. ( IP-AKT ) T idak berhasilsaya menindak lanjuti evaluasi saya seperti ini, sebenarnya sudah sadar kalau saya harusnya tidak membeli barang tertentu, tapi karena manusia jadi tidak luput untuk bersifat boros, jadi ya kadang masih mengulangi kesalahan tersebut. Ada juga yang membuat saya tidak bisa menghindari kesalahan berperilaku boros, yakni ketika kumpul dengan teman, yang mengajak untuk makan atau keluar, tidak mungkin saya tidak makan, ketika teman-teman saya makan. Nha itu kadang jatuhnya diluar anggaran untuk akun biaya lain-lain ( IPAKT ) Karena awalnya saya bukan tipe orang yang seperti ini, kembali lagi pada awal tadi, pembelajaran akuntansi selama ini yang dialami saya sudah membentuk karakter saya secara tidak langsung untuk menerapkan teori akuntansi beberapa dalam kehidupan saya. Salah satunya evaluasi keuangan ini, karena sesuai dengan apa yang diajarkan akuntansi bahwa ketika kita melakukan evaluasi uang yang terpakai bisa terlacak, benar-benar untuk membeli barang atau justru hilang. ( IPAKT ) Evaluasi keuangan Cara evaluasi keuangan Pemanfaatan hasil evaluasi Latar belakang melakukan evaluasi Evaluasi keuangan Cara evaluasi keuangan Pemanfaatan hasil evaluasi Latar belakang melakukan evaluasi 109 Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Keputusan penggunaan uang bonus Pemanfaatan hasil evaluasi keuangan Cara evaluasi keuangan berdasarkan pengelolaan keuangan Re-organize Keputusan memiliki uang tambahan Keuangan harus dialokasikan untuk setiap akun-akun kebutuhan Uang harus dipisah-pisahkan Keputusan memiliki hutang Perencanaan sumber uang Evaluate Make Decision Organize Lampiran 4. DATA DISPLAY Mental Accounting 110 KETERANGAN DATA DISPLAY ORGANIZE PADA MENTAL ACCOUNTING Sumber Uang Mahasiswa Tipe keuangan : 1. Harian 2. Mingguan 3. Bulanan Sumber uang : 1. Dari orang tua 2. Dari penghasilan sendiri 3. Dari orang tua dan penghasilan sendiri Makna : 1. Periode kepemilikan uang oleh mahasiswa bermacam-macam, bergantung dengan status tempat tinggal mahasiswa. 2. Periode keuangan harian dan mingguan biasa dimiliki oleh mahasiswa bertempat tinggal masih bersama dengan orang tua, akan tetapi ada pula mahasiswa yang memiliki periode keuangan dua mingguan dengan status tempat tinggal kos dan beda kota dengan keluarga. Periode keuangan bulanan seringnya dimiliki oleh mahasiswa bertempat tinggal jauh dari orang tua, biasanya sewa kamar kos, atau mengontrak. 3. Seorang mahasiswa bisa memiliki uang saku dari orang tua dan bisa juga dengan memiliki pekerjaan sampingan atau usaha sampingan. 4. Mahasiswa di program studi Pendidikan Ekonomi memiliki uang saku mayoritas dari pemberian orang tua. Pengalokasian keuangan Hal-hal yang melatar belakangi mahasiswa melakukan pengalokasian uang : 1. Pendidikan orang tua tentang pengaturan keuangan 2. Tuntutan kepemilikan rasa tanggung jawab terhadap uang 3. Kesadaran untuk lebih dewasa dalam bertindak 4. Tekat untuk membuktikan perilaku pengaturan keuangan 5. Lingkungan mahasiswa 6. Jumlah uang saku yang dimiliki 7. Karakter yang terbentuk melalui pembelajaran akuntansi 8. Kepercayaan diri terhadap kemampuan diri sendiri Tujuan Pengalokasian keuangan : 1. Memiliki perasaan tenang dalam mengatasi berbagai kebutuhan 2. Terpenuhi semua kebutuhan, terlebih kebutuhan pokok 3. Akun simpanan selalu terisi 4. Mengontrol pengeluaran. Mahasiswa mengatur keuangan bergantung dengan sumber uang yang dimiliki. Makna : 1. Pendidikan orang tua semenjak dini mengajarkan mahasiswa dari mengatur keuangan hingga benar-benar memiliki rasa bertanggung jawab atas uang yang dimiliki. 2. Mahasiswa lebih berfikir dewasa dan bijak dalam mengatur keuangannya. 3. Mahasiswa mempunyai sikap untuk mengatur keuangan dengan baik tidak terpancang dengan konsentrasi yang dijalaninya, mahasiswa non akuntansi mengatur keuangannya. 4. Rasa takut memiliki predikat “pelit” dari lingkungan ketika mengatur keuangan. 5. Mahasiswa mengatur keuangannya tergantung dengan jumlah uang saku yang diterima. 6. Pembelajaran yang dialami dalam jangka waktu panjang, membentuk karakter yang kuat pada mahasiswa. 7. Ketidak percayaan diri mahasiswa bahwa mahasiswa dapat menggunakan uang sesuai rencana berpengaruh pada sikap mahasiswa. 111 8. Mahasiswa yang membiayai kebutuhannya murni dengan uang sendiri atau penghasilan sendiri akan sangat ketat dalam merencanakan dan membelanjakan keuangannya dari pada mahasiswa yang membiayai kebutuhannya memiliki dua sumber yakni uang saku dan uang penghasilan dan mahasiswa dengan sumber uang pemberian orang tua saja. Akun-akun kebutuhan mahasiswa : 1. Kebutuhan Pribadi 2. Kebutuhan Kuliah 3. Kebutuhan Sosial 4. Kebutuhan Investasi 5. Kebutuhan Saving 6. Kebutuhan Lain-lain Sifat masing-masing kebutuhan : 1. Rutin : - Terencana - Tidak terencana 2. Tidak rutin : - Terencana - Tidak terencana Makna : a. Mahasiswa tidak berpenghasilan sendiri : 1. Kebutuhan-kebutuhan pribadi yang perlu dipenuhi mahasiswa : - Rutin terencana : Bensin ( transportasi ), Servis kendaraan, Jajan / makan besar ( bagi mahasiswa kos individu ). - Tidak rutin terencana : Jajan / makan besar ( bagi mahasiswa tidak kos ) , Pulsa HP, Kebutuhan badan. 2. Kebutuhan-kebutuhan kuliah yang perlu dipenuhi mahasiswa : - Rutin terencana : Pulsa modem ( Langganan internet bulanan ) - Tidak rutin-tidak terencana : Print / cetak file, fotocopy, membeli buku. Membayar kegiatan kampus. 3. Kebutuhan-kebutuhan sosial yang perlu dipenuhi mahasiswa : - Rutin tidak terencana : Olah raga berbayar ( footsal ). - Tidak rutin-tidak terencana : Menjenguk orang sakit, melayat, menyumbang orang berhajat, pergi hang-out dengan teman. b. Mahasiswa berpenghasilan sendiri : 4. Kebutuhan-kebuthuan investasi yang perlu dipenuhi mahasiswa : - Rutin terencana :Investasi untuk berjualan pulsa. c. Mahasiswa tidak berpenghasilan dan berpenghasilan sendiri : 5. Kebutuhan-kebutuhan lain-lain yang perlu dipenuhi mahasiswa : - Rutin terencana : Laundry. - Rutin tidak terencana : Membeli rokok, dan kebutuhan mendadak lainnya. 6. Kebutuhan-kebutuhan menabung yang perlu dipenuhi mahasiswa : - Rutin terencana : Untuk menabung ada mahasiswa ng rutin dan pasti mengalokasikan uang yang dimiliki untuk tidak digunakan sekaligus atau menabung. - Tidak rutin tidak terencana : Untuk menabung menunggu siswa jumlah uang setelah memenuhi semua kebutuhannya. Penyimpanan uang : 1. Pada satu tempat yang sama 2. Membedakan antara uang untuk kebutuhan pokok dan tidak 3. Membedakan uang simpanan 4. Membedakan uang makan 112 5. Membedakan semua uang sesuai kebutuhan Makna : 1. Mahasiswa langsung memenuhi kebutuhan pokok ketika mendapatkan uang, sisanya disimpan dalam tempat yang sama ( hand cash ) 2. Akun kebutuhan yang dirasa harus terpenuhi benar-benar dibedakan penempatannya terutama uang simpanan dan uang makan 3. Mahasiswa yang merasa benar-benar dituntut tanggung jawabnya benar-benar menyimpan uang sesuai kebutuhan dalam tempat berbeda. MAKE DECISION PADA MENTAL ACCOUNTING Kepemilikan Hutang Jenis-jenis hutang : 1. Hutang pulsa 2. Hutang talangan 3. Hutang latar belakang motif berjaga-jaga 4. Hutang kredit barang Makna : 1. Seringnya pada mahasiswa memiliki hutang pulsa, meminta kiriman pulsa terlebih dahulu dari teman yang berjualan pulsa, baru dibayar beberapa hari kemudian 2. Hutang talangan dimaksudkan ketika mahasiswa berbelanja sesuatu uang yang dimiliki kurang atau ketinggalam, meminjam teman untuk mememnuhi kebutuhan saat itu 3. Hutang berjaga-jaga ketika mahasiswa menunggu uang kiriman dari orang tua, namun uang sakunya sudah habis 4. Mahasiswa dengan penghasilan uang sendiri sudah berani untuk kredit barang sendiri, dan pembayarannya dilakukan sendiri pula. Keputusan Penggunaan Uang Bonus Berbagai keputusan menggunakan uang bonus : 1. Current income ( konsumsi ) : - Membeli kebutuhan perempuan, misal: baju, hijab, celana, make-up, accesoris perempuan, dll - Makan - Bensin - Pulsa 2. Current assets ( Simpanan ) 3. Future income ( Investasi ) Makna : 1. Beberapa hal yang melatarbelakangi mahasiswa mengkonsumsikan uang bonus : - Aji mumpung mendapatkan uang bonus yang jarang didapatkan - Nominal uang bonus yang didapatkan lebih besar dari pada menabung uang sendiri 2. Mahasiswa lebih memilih menyimpan uang bonus dengan maksud motif berjaga-jaga untuk memenuhi kebutuhan tak terduga jika nominal yang diterima sedikit, akan tetapi jika nominal lumayan besar mahasiswa yang memilihuntuk menyimpan uang bonus akan memasukkannya dalam rekening tabungan. 3. Lebih banyak mahasiswa memilih untuk langsung mengonsumsikan uang bonus dari pada menyimpan terlebih dahulu meskipun pada akhirnya sama-sama untuk dikonsumsikan 4. Beberapa hal yang melatarbelakangi mahasiswa menyimpan uang bonus : - Merasa kebutuhan sudah cukup dipenuhi dengan uang saku - Belum ada kebutuhan yang harus segera dipenuhi ketika mendapatkan uang tambahan 113 5. Mahasiswa berlatar belakang memiliki usaha sampingan akan memilih untuk menginvestasikan uang bonusnya sebagai modal usaha jika nominalnya dapat diperhitungkan 6. Beberapa hal yang melatarbelakangi mahasiswa menginvestasikan uang bonus : - Nominal uang bonus yang memungkinkan untk dijadikan penambahan modal - Kepemilikan usaha yang tengah ditekuni mahasiswa Keputusan Memiliki Uang Tambahan Hal-hal yang menjadi dasar meminta uang tambahan : - Habisnya uang saku sebelum masa periode habis - Merasa uang saku yang dimiliki terlalu sedikit - Banyak timbul kebutuhan-kebutuhan yang tidak terduga Sumber uang tambahan : - Tambahan dari orang tua - Tambahan dari orang tua yang sebenarnya untuk kebutuhan lain - Tambahan bukan dari orang tua Hal-hal yang menahan mahasiswa untuk meminta uang tambahan : - Ketegasan orang tua untuk tidak memberi uang tambahan - Kepemilikan uang simpanan - Kepemilikan uang penghasilan sendiri - Rasa tanggung jawab untuk memberi kepercayaan kepada orang tua - Keinginan belajar menggunakan uang yang ada Makna : 1. Banyak mahasiswa yang masih membutuhkan uang tambahan dikarenakan sedikitnya uang saku yang didapatkan 2. Mahasiswa mempunyai keinginan untuk tidak meminta uang tambahan 3. Banyak faktor yang mendorong mahasiswa untuk memutuskan meminta uang tambahan dan berusaha untuk tidak meminta uang tambahan 4. Berbagai macam cara mahasiswa untuk meminta uang tambahan, kebanyakan mahasiswa menjelaskan untuk apa saja uang saku mereka, ada juga mahasiswa yang terpaksa berbohong meminta uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada kenyataannya uang tambahan untuk uang sakunya pada periode tersebut. 5. Mahasiswa menentukan uang tambahan yang diterima untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu tertentu. EVALUATE PADA MENTAL ACCOUNTING Evaluasi Keuangan Periode evaluasi keuangan : - Harian - Mingguan - Momen tertentu atau merasa boros Cara mengevaluasi keuangan : - Mengingat-inget - Mereview ulang - Mengumpulkan nota Pemanfaatan hasil evaluasi : - Melacak jejak uang - Mengontrol pengeluaran - Menentukan kebutuhan periode berikutnya Re-organize : - Menghitung kembali sumber uang - Menentukan kebutuhan sesuai uang yang ada 114 Makna : 1. Beberapa hal yang mendorong mahasiswa melakukan evaluasi : - Sikap belanja yang boros - Keuangan yang dimiliki - Kebutuhan yang belum terpenuhi - Hasrat untuk mempraktekan pengetahuan evaluasi dalam akuntansi 2. Periode keuangan yang sering dilkaukan mahasiswa adalah harian, mingguan, dan momen tertentu ketika mahasiswa merasa pengeluarannya boros 3. Mahasiswa merasa tidak perlu evaluasi ketika pengeluarannya tidak berlebih atau boros 4. Mahasiswa perempuan cenderung lebih teliti menyimpan bukti-bukti pembelian 5. Mahasiswa mereview ulang dari apa yang diingat ketika berbelanja dilanjutkan dengan re-organize 6. Menentukan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi dengan melihat hasil evaluasi mahasiswa. 115