1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perusahaan adalah kumpulan kontrak kerja sama antar berbagai pihak yaitu
antara pemilik perusahaan (principal), manajemen (agent), dan karyawan.
Berbagai pihak tersebut mempunyai tanggung jawab yang berbeda -beda di dalam
perusahaan, yang nantinya akan menimbulkan konflik kepentingan ( conflict of
interest) karena masing-masing individu memiliki tujuan dan kepentingan pribadi
yang berbeda dengan kepentingan pemilik perusahaan. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya asimetri informasi. A simetri informasi terjadi antara
pihak manajemen dan pemilik perusahaan akan memberikan keleluasaan dan
kesempatan kepada pihak manajemen atau manajer untuk melakukan re kayasa
yang disebut dengan manajemen laba atau earnings managemen t (Oktorina dan
Hutagaol, 2008).
Roychow dhury (2003) menyatakan bahwa manajemen laba dapat dilakukan
dengan cara manipulasi akrual m urni (accrual earnings m anagement) melalui
discretionary accrual atau dengan cara manipulasi aktivitas riil (real earnings
management). M anajemen akrual dilakukan pada akhir periode ketika manajer
mengetahui laba sebelum direkayasa sehingga dapat mengetahui berapa besar
manipulasi yang diperlukan agar target laba tercapai. Namun, manipulasi akrual
dibatasi oleh GA AP dan manipulasi akrual di tahun-tahun sebelumnya. Selain itu,
manipulasi ini dapat terdeteksi oleh auditor, investor ataupun badan pemerintah
1
sehingga dapat berdampak pada harga saham bahkan menyebabkan kebangkrutan
atau kasus hukum.
Oleh karena itu, terdapat cara lain yang sering dilakukan oleh manajer untuk
mengatur
laba
yaitu
dengan memanipulasi aktivitas riil
( real activities
manipulation). M anipulasi ini terjadi sepanjang periode akuntansi dengan tujuan
spesifik yaitu memenuhi target laba tertentu, menghindari kerugia n, dan mencapai
target analyst forecast. Graham et al. (2005) menemukan bukti bahwa manajer
lebih memilih aktivitas manajemen laba riil dibandingkan dengan manajemen laba
akrual. Cohen dan Zarow in (2008) menyim pulkan bahwa dalam periode post SOX yang diikuti sangat banyak skandal akuntansi yang dipublikasikan,
kebutuhan untuk menghindari pendeteksian manipulasi akrual menjadi lebih besar
dari periode-periode sebelumnya. Berbeda dengan manajemen laba riil yang lebih
sulit dideteksi daripada manajemen laba akrual karena manajemen laba riil terjadi
sepanjang periode akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi
target laba tertentu, menghindari kerugian dan mencapai target di masa depan
yang sudah dianalisis pada awal periode.
Penelitian ini menggunakan manajemen laba akrual dan manajemen laba riil
yang perlu diperhatikan oleh investor adalah bentuk kecurangan yang biasanya
dilakukan oleh pihak manajemen dalam melaporkan labanya. Investor perlu
memperhatikan hal tersebut karena investor yang menyalurka n dananya melalui
pasar modal, sehingga investor harus memiliki rasa aman dan memperoleh tingkat
return yang tinggi dari investasi yang dilakukannya. Return memungkinkan
investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang
2
diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian
yang diinginkan. Hal ini didukung oleh penelitian Subramanyam (1996) yang
membagi laba menjadi tiga komponen, yaitu aliran kas operasi, akrual
nondiskresioner dan akrual diskresioner dan menunju kkan bahwa
ketiga
komponen tersebut direspon oleh pasar saham. Penelitian Subramanyam (1996)
memfokuskan pada akrual diskresioner karena akrual diskresioner memungkinkan
manajer mencerminkan informasi privat mereka untuk meningkatkan kemampuan
laba sehingga mencerminkan nilai ekonomis perusahaan.
Penelitian yang dilakukan Widiastuty (2004) meneliti pengaruh manajemen
laba yang diukur dengan akrual diskresioner terhadap return saham perusahaan
pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ pada saat pengum uman
laporan keuangan 31 Desember. Penelitian tersebut menggunakan data sampel
sebanyak 72 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode
1998-2001 dengan menggunakan alat analisis regresi. M odel regresi dalam
penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa akrual diskresioner berpengaruh positif
terhadap return saham.
Penelitian tentang manajemen laba riil dilakukan oleh G unny (2005) yang
menguji konsekuensi ekonomi dari manajemen laba riil dan menemukan bukti
bahwa manajemen laba riil akan mempunyai dampak negatif pada kinerja operasi
masa depan, sebagai tambahan muncul partisipan-partisipan pasar m odal yang
kebanyakan mengakui dampak laba masa depan dari perilaku -perilaku miopik
manajer. Roychowdhury (2006) yang menemukan bukti bahwa perus ahaan
menggunakan tindakan manajemen laba riil untuk mencapai tujuan pelaporan
3
keuangan tertentu selain untuk menghindari melaporkan kerugian. Hasil penelitian
Roychow dhury
(2006)
menunjukkan
aktivitas
manajemen
laba
melalui
manajemen laba riil berpengaruh negatif terhadap arus kas kegiatan operasi.
Penelitian Oktorina dan H utagaol (2008) menunjukkan perusahaan melakukan
manajemen laba riil melalui arus kas kegiatan operasi karena terdapat perbedaan
rerata yang signifikan pada arus kas kegiatan operasi abno rmal, sehingga
dihasilkan kesimpulan bahwa arus kas yang mempunyai muatan manajemen laba
riil berdampak terhadap kinerja pasar.
Investment Opportunity Set (IOS) diperkenalkan oleh M yers (1977) yang
merupakan keputusan investasi dalam bentuk kom binasi aset yang dim iliki dan
pilihan investasi di masa yang akan datang. Gaver dan Gaver (1993) menyatakan
bahwa investasi di masa mendatang tidak semata -mata hanya ditunjukkan dengan
adanya proyek-proyek yang didukung oleh kegiatan riset dan pengembangan
(R&D) tetapi didukung oleh set kesempatan investasi perusahaan dalam mencari
profit dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki level industri yang setara.
IOS
dijadikan
sebagai dasar
untuk menentukan klasifikasi
pertum buhan
perusahaan di masa depan, apakah suatu pe rusahaan termasuk dalam klasifikasi
berkembang atau tidak berkembang.
M enurut Kole dan Lehn (1991), nilai IOS bergantung pada pengeluaran pengeluaran yang ditetapkan manajemen di masa mendatang yang pada saat ini
merupakan pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang
lebih besar dari biaya modal dan dapat menghasilkan keuntungan. Penelitian Gul,
Leung
dan
Srinindhi
(2000)
menemukan
hasil
bahwa
variabel
akrual
4
nondiskresioner dan akrual diskresioner berpengaruh positif terhadap return
saham, dan hasil lainnya adalah adanya pengaruh positif antara IOS terhadap
return saham.
Selain menggunakan IOS sebagai variabel moderasi, penelitian ini juga
menggunakan variabel kontrol. Variabel kontrol digunakan sebagai bahan
pertimbangan investor dalam berinvestasi, sehingga variabel kontrol dalam
penelitian ini adalah firm size (ukuran perusahaan) dan leverage (rasio hutang)
seperti dalam penelitian Gul, Leung dan Srinindhi (2000). U kuran perusahaan
(firm size) menggambarkan besar kecilnya suatu perusaha an yang ditunjukkan
oleh total aset, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total
aset. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan total aset. Perusahaan
yang besar memiliki pertumbuhan yang relatif lebih besar dibandingkan
perusahaan kecil, sehingga tingkat return saham perusahaan besar lebih besar
daripada return saham perusahaan kecil. Rasio hutang (leverage) adalah rasio
untuk
menghitung
seberapa
besar
dana
yang
disediakan
oleh
investor.
Penggunaan leverage yang tinggi akan meningkatkan m odal perusahaan dengan
cepat, tetapi sebaliknya apabila penjualan menurun maka modal perusahaan akan
menurun dengan cepat pula (Hanafi dan Halim, 2000).
Penelitian ini merasionalisasi berbagai penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya terkait manajemen laba, khususnya mengenai pengaruh manajemen
laba terhadap
return
saham. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah penelitian ini diperjelas dengan mempertimbangkan adanya
set kesempatan investasi perusahaan atau Investment Opportunity Set (IOS), yang
5
diperlakukan sebagai variabel moderasi. Hal ini dilakukan agar dapat melihat
apakah set kesempatan investasi perusahaan atau Investment O pportunity Set
(IOS) tersebut dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh manajemen laba
akrual dan riil terhadap return saham.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka permasalahan
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah manajemen laba akrual berpengaruh terhadap return saham?
2. Apakah manajemen laba riil berpengaruh terhadap return saham ?
3. Apakah investment opportunity set (IOS) memoderasi pengaruh manajemen
laba akrual terhadap return saham?
4. Apakah investment opportunity set (IOS) memoderasi pengaruh manajemen
laba riil terhadap return saham?
1.3. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian yang diharapkan adalah untuk menguji secara empirik pengaruh
manajemen laba akrual dan manajemen laba riil terhadap return saham yang
dimoderasi dengan Investment Opportunity Set (IOS) pada perusahaan publik di
Indonesia.
6
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. M anfaat Teoritis
Bagi akademisi dan atau peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
bahan acuan bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan manajemen
laba terhadap return saham pada perusahaan publik dengan Investment
Opportunity Set (IOS) sebagai variabel moderasi yang terdapat di B ursa Efek
Indonesia.
2. M anfaat Praktis
a. Bagi investor dan atau kreditor, hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai salah satu masukan pada saat pengambilan keputusan investasi
atau pemberian kredit pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dalam menilai laba suatu perusahaan serta pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
b. Bagi manajemen perusahaan,
hasil penelitian ini
dapat dijadikan
pertimbangan atau referensi untuk menilai laba perusahaan untuk masa
yang akan datang dengan melihat laba di masa lalu serta menila i
pertumbuhan dan perkembangan perusahaan untuk masa yang akan datang
dengan melihat pertumbuhan dan perkembangan perusahaan di masa lalu.
c. Bagi regulator, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan
pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan kon sentrasi kepemilikan
ekuitas saham perusahaan.
7
1.5. Sistematika Penulisan
BAB I
PENDAHU LUA N
Bab ini mengungkapkan latar belakang masalah yang merupakan landasan
pemikiran secara garis besar, pernyataan tentang keadaan yang memerlukan
jawaban melalui penelitian yang dirumuskan dalam perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II
TINJAU AN LITERA TUR DAN PENG EM BANGA N HIPOTESIS
Bab ini berisi tentang telaah pustaka yang mendukung penelitian, dimulai dengan
landasan teori yang men dukung perumusan hipotesis, kemudian penelitian
terdahulu, dan dilanjutkan dengan kerangka pemikiran serta hipotesis.
BAB III M ETODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian yang mencakup variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan
sampel, jenis dan sumber data yang digunakan, metode pengumpulan data, serta
metode analisis data.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini memaparkan hasil penelitian beserta pembahasannya yang diawali dengan
penjelasan atau diskripsi oleh peneliti, kemudian dilanjutkan dengan analisis data
dan pembahasan atas analisis data.
8
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan mengenai hasil penelitian dan diuraikan pula
keterbatasan penelitian serta saran-saran untuk penelitian selanjutnya.
9
Download