STRUKTUR SAYAP Pesawat Udara

advertisement
STRUKTUR SAYAP
Pesawat Udara
(Aircraft Wing Structure)
1
WING STRUCTURE (Struktur Sayap)
• Wing Design & Construction: types, construction, location,
Shapes
• Early Construction types : Braced Monoplane, Biplane
• Spars and their constructions:
–
–
–
–
•
wood spars
tubular metal spars
extruded aluminum alloy spars
fabricated metal spars
Stressed skin wings and their construction : spars
–
–
–
–
–
ribs
stringers skin
methods of attachment
leading and trailing edges
wingtips
2
Airplane Parts and Function
(Bagian-bagian Pesawat Terbang & Fungsi 2 -nya)
Aug-2010 / DMG
3
Sayap (Wing) & Fungsi-fungsinya
 WING disebut juga MAINPLANE.
• Wing - menumpu Berat pesawat terbang
diudara, maka harus mempunyai Cukup
Kekuatan (strength) dan Kekakuan (stiffness).
• Kekuatan dan Kekakuan – ditentukan oleh:
– Ketebalan wing (wing thickness) , dimana
– Ketebalan dan Tipe (jenis) konstruksi (type of wing
construction) yang digunakan, tergantung kepada
persyaratan kecepatan (speed) pesawat udara.
dmg/12/2009
4
Sayap (Wing) & Fungsi-fungsinya :
WING : berbentuk airfoil, merupakan bidang
aerodinamik (aerodynamic surface), yang
 Berfungsi: sebagai Penghasil Gaya Angkat Utama
(Primary Lift) – yang menopang pesawat dalam
penerbangan ketika bergerak cepat di udara.
 Berfungsi: untuk menopang pemasangan Mesin
(engine mounting ), fuel tank, dan kadang kala
landing gear.
 Wing dari pesawat sayap tetap dipasang/melekat
pada kedua sisi fuselage, dan ” disebut Kiri (Left) dan
Kanan (Right), sesuai dengan sisi kiri & kanan-nya
pilot ketika duduk di cockpit [Fig. 1-21].
dmg/Dec/2009
5
PENAMAAN Struktur Sayap
(Wing Structure Designation)
Figure 1-21. “Left” and “right” on an aircraft are oriented
to the perspective of a pilot sitting in the cockpit.
6
PENAMAAN Struktur Sayap
(Wing Structure Designation)
A British Airways Boeing 757-200
LEFT HAND ( PORT ) WING
[ SAYAP KIRI ]
A319 starboard wing, from aft
 RIGHT HAND ( STARBOARD ) WING
[ SAYAP KANAN ]
7
STRUKTUR SAYAP
( WING STRUCTURE )
8
STRUKTUR SAYAP
(Wing Structure)
• Ada berbagai macam Rancangan sayap, Ukuran
dan Bentuk yang digunakan oleh pabrik
pesawat.
• Setiap rancangan sayap memenuhi kebutuhan
dari kinerja (performance) yang diharapkan
untuk rancangan (design) pesawat tertentu.
• Bagaimana sayap dapat menghasilkan gaya
angkat (lift)– tercantum di pembahasan
tentang Aerodynamics of Flight.
9
Rancang-bangun Struktur Pesawat
Udara (Aircraft Structure Design)
 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
RANCANG-BANGUN (DESIGN) WING :
• Ukuran (Size) pesawat;
• Berat (Weight) pesawat;
• Penggunaannya (Use of the aircraft);
• Kecepatan yang di-inginkan sewaktu terbang dan
mendarat (desired Speed in flight and at
landing);
• Laju pendakian (Rate of Climb) yang di-inginkan.
10
Konfigurasi Sayap
(Wing Configurations) :
Meliputi:
 Cara Pemasangan (Arrangements) atau Sambungan
(Attach point) – Wing ke Fuselage;
 Bentuk tipikal dari Leading Edge (L.E) dan Trailing
Edge (T.E) dari Wing;
 Variasi jumlah wing;
 Wing Dihedral & Anhedral - Sudut wing dengan
bidang horizontal.
dmg/Dec/2009
11
Konfigurasi Sayap
(Wing Configurations)
CARA PEMASANGAN (ARRANGEMENTS)
– Wing ke Fuselage :
 Diatas (top) Fuselage – disebut High-Wing;
 Ditengah (middle) Fuselage – Mid-Wing;
 Dibawah (lower portion) Fuselage – Low-Wing.
dmg/Dec/2009
12
Struktur Sayap (Wing Structure)
CARA PEMASANGAN / LETAK Sayap (Wing
Arrangements) ke Fuselage, Dibagian :
a. Atas (top) Fuselage – disebut High-Wing
Monoplane;
b. Tengah (middle) Fuselage – Mid-Wing
Monoplane;
c. Bawah (lower portion) Fuselage – Low-Wing
Monoplane. Dan
d. Diatas Fuselage - Parasol Wing Monoplane.
13
Wing–Fuselage ARRANGEMENTS
(Konfigurasi Pemasangan Wing ke Fuselage)
High Wing
(Diatas Fuselage)
Mid Wing
(Ditengah-tengah
Fuselage)
Low Wing
(Dibawah Fuselage)
14
Struktur Sayap (Wing Structure)
VARIASI JUMLAH WING pesawat – ada
beberapa :
 Monoplane - Pesawat dgn satu (1) set sayap,
 Biplane – Pesawat dengan dua (2) set sayap.
 Triplane (Tri-wing airplane) – Pesawat dengan
tiga (3) set sayap
 Multiplane - Pesawat dengan banyak set sayap
dmg/Dec/2009
15
Variasi JUMLAH Wing
 Yang umum :
 Monoplane - Pesawat dengan satu set sayap,
 Biplane – Pesawat dengan dua set sayap.
Ada juga tipe (yang sudah tidak digunakan lagi):
 Triplane – Pesawat dengan tiga set sayap (contoh:
pesawat tempur PD-1 Fokker Dr1);
 Tandem Triplane – (y.i: CaproniCa.60, buatan Itali)
 Multiplane (y.i. Horatio Phillips,1904)
16
Variasi Jumlah Sayap/Wing :
Triplane
Quadruplane
Multiplane
17
Variasi Jumlah Wing pada Pesawat:
Variasi Design/ Tipe Konstruksi Wing :
 yang Ganda disebut Biplane,
 yang bersayap Tunggal disebut Monoplane.
18
Variasi Jumlah Wing pada Pesawat:
19
Variasi Jumlah Wing pada Pesawat:
Biplane:
Lambung perahu terbang
(flying boat hull ) pesawat
Curtiss HS-2L– adalah
suatu rancangan awal
konstruksi struktur semimonocoque.
20
Wing–Fuselage ARRANGEMENTS
(Konfigurasi Pemasangan Wing ke Fuselage)
(d) Parasol Wing Monoplane – adalah pesawat dimana
Sayap tidak langsung dipasang ke Fuselage; tapi ditopang
dibawahnya oleh sejumlah Struts (batang) yang disebut
cabane struts. Parasol wing designs menyerupai biplanes
– tanpa wing bagian bawah.
The Sikorsky S-42 flying boat used a
21
parasol wing.
VARIASI JUMLAH SAYAP
(Variation Number of Wing)
Multiplane :
1904 Flying Machine - Full-sized
multiplane machine, large
enough to carry a passenger,
built in 1904.
Similar to his 1893 experiment.
Total weight with a man on it
was about 600 lbs.
The machine lifted into the air
(50 ft) when it reached a speed
of 50 ft./sec. Mr. Phillips found it
to be unstable longitudinally
(front to back).
Horatio Phillips 1904
had 20 wings
22
VARIASI JUMLAH SAYAP
(Variation Number of Wing)
Horatio Phillips 1907
had four rows, each
with 50 wings, and an
8ft propeller.
The second man-carrier of 1907 – had four (4) rows, each with 50
wings, and an 8ft propeller. Phillips made an uncontrolled, powered
hop of 500ft- the first in England.
23
Bentuk Tipikal Sayap
 Konfigurasi Wing (Wing Configuration) :
• Sayap /Wing dibangun dalam berbagai Bentuk
dan Ukuran – untuk memperoleh karakteristik
terbang (flight characteristics) dan kinerja
(performance) yang diinginkan:
a) Gambar 1-9 & 1-19: menunjukkan sejumlah :
• Bentuk tipikal dari wing L.E dan T.E.
• Wing tip (ujung sayap) – bisa persegi (square),
bulat (rounded), atau malahan runcing
(pointed).
24
a) Bentuk Tipikal Wing, L.E dan T.E
(Shape of Wing / Wing Planfoms)
Figure 1-9. Typical Wing Leading and Trailing Edge 25
Figure 1-19. Various wing design shapes yield different performance.
26
Konfigurasi Sayap
 Konfigurasi Wing (Wing Configuration) :
b) Gambar 1-10 & 1-20: Bentuk rancangan
sayap yang lazim, untuk memperoleh
karakteristik terbang yang diinginkan, seperti :
– Gaya Angkat (Lift) lebih besar,
– Keseimbangan (balance), atau
– Stabilitas (stability).
• Sudut dihedral dari sayap – berpengaruh
terhadap stabilitas lateral pesawat
terbang
27
b) Wing-Fuselage Structural Arrangements
(Wing Configurations)
Gambar 1-10 : Common Wing Forms
28
Figure 1-20. Wing attach points and wing dihedrals.
29
Types of Wing Construction
 Macam (Type) Rancang Bangun & Konstruksi
(a)
Wing :
a) Bi–plane
b) Braced-Monoplane
c) Cantilever-Monoplane
(c)
(b)
30
Wing Structure Design & Construction
a) Bi–plane (Sayap Ganda)
• Jarang bi-pane terbang dengan kecepatan melebihi 200 knots pada
terbang mendatar (jelajah), sehingga air load (beban udara) juga rendah,
artinya bahwa tipe rancangan rangka batang (truss type design) yang
dibungkus kain/fabric adalah cukup memuaskan (satisfactory).
• Wing spars, inter-plane struts, dan bracing wires membentuk kisi-kisi
penyangga (lattice girder) yang teguh (rigid) dan yang sangat baik
menahan Bending dan Twisting.
31
Wing Structure Design & Construction
b) Semi-Cantilever Wing (Braced
Monoplane)
• Rancangan tipe ini juga
digunakan pada pesawat udara
berkecepatan rendah (low
speed aircraft)
• Dibangun menggunakan
external braces (wing struts,
wires), untuk membantu
Menopang Wing, dan Memikul
Beban Aerodinamik dan Beban
Pendaratan (Landing load).
Cessna 172 RG
32
Wing Structure Design & Construction
b) Wing dengan
External Bracing (struts,
wires, dsb) membantu:
• Menopang wing , dan
• Memikul Beban-beban
Aerodinamik, dan Landing
Loads.
 Material :
• Paduan Aluminium (Al
alloy) dan
• Magnesium Alloy, keduaduanya digunakan dalam
Konstruksi Struktur Wing.
33
Wing Structure Design & Construction
b) Semi-cantilever Wing (Braced Monoplane) – (samb)
• Karena wing-struts (batang/tiang penyangga
sayap) – biasanya dipasang ditengah wing, struktur
wing semacam ini disebut setengah-kantilever
(semi-cantilever).
c) Beberapa pesawat dengan sayap diatas (HighWing) dan sebagian besar Low-Wing, mempunyai
sayap cantilever penuh (full cantilever wing) –
yang dirancang untuk memikul beban tanpa tiang
/ batang penyangga di luarnya (external struts).
34
Wing Structure Design & Construction
c) Full Cantilever –
Monoplane Wing design:
• Dibangun sedemikian rupa
tanpa menggunakan
external bracing.
• Sambungan ke fuselage
dengan fitting (tension type,
atau shear type)
• Skin – adalah merupakan
bagian dari struktur sayap
(structural part) dan
memikul sebagian beban
tegangan pada sayap (wing
stresses).
35
Structure High Wing Design
High Wing –Dengan External Bracing
[ Semi-Cantilever Wing ]
Cantilever, High Wing – Tanpa
External Bracing
[ Full - Cantilever Wing ]
36
Wing Structure Design & Construction
c) Full Cantilever Monoplane
 Wing harus menyerap tegangan (stresses), akibat :
• Lift dan Drag sewaktu Penerbangan, dan
• Berat sendiri ketika di Darat.
 Dua atau lebih Wing Spar – sebagai pemikul beban utama,
dibangun untuk menyerap downward bending stresses ketika
didarat, dan upwards, rearwards, dan twisting stresses ketika
terbang.
37
Wing Structure Design & Construction
c) Full Cantilever Monoplane – (samb-1):
• Figure 1-22 shows samples of wings using
external bracing, also known as
semicantilever wings.
• Cantilever wings built with no external bracing
are also shown.
38
Wing Structure Design & Construction
Figure 1-22. Externally braced wings, also called semicantilever
wings, have wires or struts to support the wing.
Full cantilever wings have no external bracing and are supported
internally.
39
Wing Structure Design & Construction
c) Full Cantilever Monoplane – (samb-2):
BENDING STRESS RELIEF (Pengurangan Tegangan
Lentur), didapat dari :
 Pemasangan Mesin pesawat (engines) di wing ;
dan
 Pengaturan Letak/posisi Tanki Bahan Bakar
Utama (Major Fuel Tanks) didalam Wing.
40
Wing Structure Design & Construction
c) Full Cantilever Monoplane – (samb-3):
• Selama penerbangan, BBM (fuel) didalam tanki
sayap adalah – yang terakhir di-konsumsi. Hal ini
penting terutama pada berat keseluruhan yang
besar, ketika tanki BBM yang di outer wing penuh.
• Ketika fuel (BBM) dipakai, Berat (bobot)
pesawat udara berkurang, dimana Gaya Angkat
(Lift) yang dibutuhkan juga berkurang, dan oleh
sebab itu, Bending Moment juga berkurang.
41
Wing Structure Design & Construction
 Catatan:
• Momen Lentur terbesar (Maximum Bending
Moments) – terjadi di pangkal wing (wing root).
• Letak Mesin/Engine pesawat terbang juga
berfungsi sebagai Mass Balance (penyeimbang
massa) untuk mengurangi flutter.
• Flutter : adalah getaran (osilasi) tak terkendali
dari permukaan.
42
Methods of Wing Construction:
• Wing, seperti Fuselage, dapat dibangun
dalam beberapa bagian/sections:
– Tipe yang umum dipakai tediri dari: Center
wing section, Outer Wing sections, dan
Wing Tips.
– Susunan lain: wing stub yang merupakan
suatu bagian integral dari fuselage, sbg
pengganti wing center section.
43
Methods of Wing Construction:
Outer Wing
Center Wing
Outer Wing
Wing Tip
44
Methods of Wing Construction:
Wing
stubs
45
Wing Structure Design & Construction
• Maximum Zero Fuel Weight or Mass (MZFW
atau MZFM) – didefinisikan sebagai “massa atau
berat maximum dari pesawat terbang yang
diiznkan tanpa bahan bakar yang dapat
digunakan.”
• (“maximum permissible mass of an aeroplane
with no usable fuel”).
• Hal ini penting karena bahan-bakar tambahan
(yang hampir selalu dibawa di wing) tidak
menambah berat struktur (structural weight).
46
47
Komponen/Bagian Utama Sayap
(Principal Structural Parts ]
The Main Structural
Parts of a Wing are :
– The Spars,
– The Ribs or
Bulkheads; and
– The Stringers, or
Stiffeners.
– Skin
48
Internal Wing Construction
49
Figure 1-23. Wing structure
nomenclature
Leading edge Wing
Leading edge Wing
Figure: Internal wing construction
50
Komponen Utama Sayap
(Principal Structural Parts ]
 Bagian Dalam Struktur Sayap (Wing) terdiri dari :
• Kearah memanjang (spanwise) : Spars; dan Stringers,
• Melintang (chordwise, dari L.E ke T.E) : Ribs (rusuk) /
formers dan Bulkheads
Bagian Luar :
• Skin /cover.
51
Komponen Utama Sayap
(Principal Structural Parts ]
• SPARS – adalah komponen utama dari struktur
wing (principal structural members of the wing).
• Spars – memikul /support:
– Semua Beban Terdistribusi (distributed loads), dan juga
– Beban-beban Berat Terpusat (concentrated weights) –
seperti: fuselage, landing gear, dan, engine, dan pada
pesawat terbang bermesin ganda/ multi-engine aircraft
termasuk: berat nacelles atau pylons.
52
Komponen Utama Sayap
(Principal Structural Parts ]
• SKIN – dilekatkan pada bagian/komponen dalam
(internal members/components) struktur wing, y.i.
spar, stringer, rib.
• Skin – memikul /support:
– Sebagian dari wing stresses arah memanjang akibat
momen lentur (bending moment), dan stresses akibat
torsi (puntiran) .
– Sewaktu terbang, beban terpakai (applied loads) yang
diderita struktur wing mengenai terutama pada skin.
– Beban-beban akibat perbedaan dari tekanan udara, dan
massa & inersia dari fuel (jika ada tanki bbm di wing).
• Dari skin – beban diterus/salurkan ke rib-rib, lalu
dari rib ke spars.
53
Komponen Utama Sayap
(Principal Structural Parts ]
• STRINGERS – adalah
– Bagian/komponen dalam struktur wing arah
memanjang, yang memberikan ke-kokohan/tegaran
(rigidity) pada wing, dengan
– Memperkuat (stiffening) skin dalam kompresi.
• RIBS – adalah
– Bagian dalam struktur wing arah melintang fungsinya
untuk mempertahankan bentuk airfoil wing,
– Men-support spar, skin, stringer terhadap tekukan
(buckling) dan
– Menyalurkan beban-beban dari engine, landing gear
dan control surfaces ke skin dan spars.
54
Struktur Utama Sayap (Wing Structure) &
Fungsi-fungsinya
• Inspection Openings and Access Doors – are
provided, usually on the lower surface of the
wing (skin).
• Drain holes – are placed in the lower surface to
provide for drainage of accumulated moisture or
fluids.
• On some a/c Built-in Walkways –are provided on
the areas where it is safe to walk or step.
• On some a/c Jacking poins – are provided on the
underside of each wing.
55
Built-in Walkways
(overwing exit path)
Airbus A319
Inspection panels /
Access Doors – on
lower wing surface
Location Numbering Systems
 STATION NUMBERS :
• A method of locating components on a/c must
be established in order that maintenance &
repairs can be carried out.
• This is done by identifying reference lines and
station numbers for fuselage, wing,
empennage, etc.
57
Location Numbering Systems
 STATION NUMBERS – cont’d:
• Wing stations – are measured from the Center Line
(CL) of the a/c and are also given in inches (or mm) Left
or Right of the CL.
• Vertical position from a ground line or Horiztonal
datum - can be known as a Water Line (WL) or Buttock
Line, given as a dimension in inches from the horizontal
datum.
• Station numbers (Sta) and water-lines (WL) are a
means of locating airframe structures and components.
58
Location Designation
59
Location Numbering Systems
Typical Location Designations used by many a/c
manufacturers :
1. Fuselage Stations (Fus.Sta atau F.S)
2. Buttock Line atau Butt Line (B.L)
3. Water Line (W.L)
4. Aileron Station (A.S)
5. Flap Station (F.S)
6. Nacelle Station (N.C atau Nac.Sta)
(see definitions in AC 65-15A, Ch.1, pg: 6. For another’s a/c
numbering systems ref. to manufacturer’s SRMs)
60
Location Numbering Systems – Definitions
Typically used by many a/c manufacturers :
(see definitions in AC 65-15A, Ch.1, pg: 6. For another’s a/c numbering systems ref. to
manufacturer’s SRMs)
1. Fuselage Stations (Fus.Sta. atau F.S.) or Body
Station (B.S) - are:

Numbered in inches (or mm) from a ref. or zero point –
known as a ref. Datum;
2. Buttock atau Butt Line (B.L.) – is : a width
measurement Left or Right of, and parallel to, the
vertical center line,
3. Water Line (W.L.) – is : the measurement of height
in inches (or mm) perpendicular from a horizontal
plane located a fixed number of inches below the
bottom of a/c fuselage.
61
Location Numbering Systems – Definitions
Typically used by many a/c manufacturers :
(see definitions in AC 65-15A, Ch.1, pg: 6. For another’s a/c numbering
systems ref. to manufacturer’s SRMs)
4. Aileron Station (A.S.) – is measured outward from, &
parallel to, the inboard edge of the aileron,
perpendicular to the rear beam of the fuselage.
3. Flap Station (F.S) – is measured perpendicular to rear
beam of the wing, and parallel to, and outboard from
the inboard edge of the flap.
4. Nacelle Station (N.C atau Nac.Sta.) – is measured
either forward of, or behind the front spar of, the wing
and perpendicular to the designated water line.
62
Location Numbering Systems
• Various points on the Wing – are located by
station number.
• Wing station 0 (zero) – is located at the Center
Line (CL) of the fuselage, and
• All wing stations – are measured outboard from
that point, in inches or milli-meters.
• The applicable manufacturer’s numbering
system and abbreviated designations or symbols
– should always be reviewed before attempting
to locate a structural member.
63
Location Numbering Systems
Various Stations on a corporate Jet aircraft
64
Konstruksi Sayap (Wing Construction)
 Konstruksi Wing dapat terdiri dari salah satu
dari 3 (tiga) Rancangan Pokok (Fudamental
Design) :
(1) Mono (Single) Spar Construction. (Tetapi
strict monospar wing – tidaklah umum);
(2) Twin spar, atau Multi-spar Construction;
atau
(3) Box beam.
65
Konstruksi Sayap (Wing Construction)
• Three (3) Fundamental Designs (tiga Rancangan Pokok
Konstruksi Sayap):
1. The Monospar wing – incorporates only one main
longitudinal member (Spar) in its construction. Ribs or
Bulkheads supply the necessary contour or shape to the
airfoil.
2. The Multi-Spar – incorporates more than one main
longitudinal member (Spars) in its construction. To give
the wing contour, ribs or bulkheads are often included.
3. Box-Beam type of wing construction – uses two main
longitudinal members with connecting bulkheads to
furnish additional strength and to give contour to the
wing. (Wing Box = Wing Torsional Box).
66
Konstruksi Sayap (Wing Construction)
 Konstruksi Wing dapat terdiri dari salah satu
dari 3 (tiga) Rancangan Pokok (Fudamental
Design) :
• Struktur konvensional terdiri dari :
– Front Spar dan Rear Spar (Spar Depan dan
Belakang),
– Upper dan Lower skin (Kulit atas & bawah) dari
metal (aluminium), yang disambungkan ke spar
booms (caps/flanges) membentuk sebuah
Torsion Box.
67
Box-Beam type of wing construction.
• The box beam type of wing construction uses
two main longitudinal members with
connecting bulkheads to furnish additional
strength and to give contour to the wing.
• [Figure 1-24]
68
Figure 1-24. Box beam construction.
69
Wing Torsion
Box Structure
Wing Box :
Terdiri dari :
♦ Upper Skin dan Lower
Skin;
♦ Front Spar dan Rear Spar;
♦ Stringers (Stiffeners)
70
Konstruksi Sayap (Wing Construction)
Two-spar Wing Construction
71
Tipe Konstruksi Sayap
Types of Wing Construction
• Truss–Type (tipe rangka)
• Stressed-skin Wing Construction:
– Semi-monocoque
72
Tipe Konstruksi Sayap
Types of Wing Construction
• Wing Construction Truss-type
74
Tipe Konstruksi Sayap
Types of Wing Construction
• Stressed-skin Wing Construction
75
Komponen Sayap (Wing) :
76
Komponen Sayap (Wing) & Fungsi-fungsinya :
♦ Bagian Utama Struktur
Wing terdiri dari:
• Wing Box (Torque Box),
• Leading Edge, dan
• Trailing Edge.
Typical Wing Torque Box enclosed area
Asumsi Dalam Analisa
bahwa:
 Wing Box memikul
seluruh atau sebagian
besar dari Loads
(Beban).
Wing Box :
Terdiri dari :
♦ Upper Skin dan Lower Skin;
♦ Front Spar dan Rear Spar;
♦ Stringers (Stiffeners)
77
Konstruksi - Wing Torsion Box
(1) Skin /cover
(2) Front Spar, Spar cap (flange)
(3) Rear Spar, Spar Web
(4) Stringers
(5) Ribs
78
Principal Structural Parts & Their Functions
Wing Skin :
• Is attached to the internal members, and may carry part of
the wing stresses.
• During flight, applied loads which are imposed on the wing
structure are primarily on the skin.
• Transmits aerodynamic forces from skin to the transverse
supporting members (ribs), and then from ribs to the
longitudinal members (spars);
• Reacts the applied tension, torsion (twisting) and shear
forces;
79
Bagian Struktur Utama Sayap (Wing)
& Fungsi-fungsinya
Stiffener or Stringers:
1. Resist Bending and Axial loads along with the skin
2. Divide the skin into small panels and thereby
increase its buckling and failing stresses
3. Act with the skin in resisting Axial loads caused by
air-pressure, bending loads, (effective skin width).
4. Are spanwise members
give the wing rigidity by
stiffening the skin in
compression.
80
Bagian/komponen Struktur Utama Sayap
(Wing) & Fungsi-fungsinya
Spar:
•
•
Resist bending and axial loads
Form the wing box for stable torsion resistance.
81
Tipikal Konstruksi Wing Spar
Figure 1.15 – Typical Spar Sections –
(Spars - are the principal structural member of the wing).
82
Wing Spars :
• Struktur Sayap menahan tegangan (stresses)
akibat pembebanan aerodinamis (Lift & Drag)
sewaktu penerbangan, dan beban bobot sendiri
ketika didarat.
• Spars – adalah bagian/komponen struktur utama
(principal structural members) dari wing. Spars
berfungsi seperti longerons di fuselage.
• Spars - membentang sejajar dengan sumbu
lateral, atau menuju ujung (tip) dari wing.
• Spar – biasanya dipasang ke fuselage oleh wing
fittings, plains beams, atau truss-systems.
83
Wing Spars & Fungsi-nya:
• Spar dapat dibuat dari metal (Figure 1-13) atau kayu
(Figure 1-12) tergantung kriteria design pesawat
tertentu.
• Kebanyakan pesawat yang dibuat masa kini
menggunakan spar dari solid extruded aluminum atau
short aluminum extrusion yang di-rivet bersama-sama
membentuk sebuah spar.
• Spar di-design sebagai komponen utama wing,
fungsinya untuk menyerap dan menyalurkan
– Tegangan bending kebawah (downward bending stresses)
sewaktu pesawat didarat;
dan
– Up-ward, rearward, dan twisting stresses selama
penerbangan pesawat udara.
84
Wing Spars :
Spar kayu (wooden spars) umumnya dapat dibagi menjadi 4
(empat) tipe yang berbeda berdasarkan konfigurasi
penampangnya (Figure 1-12), yaitu berbentuk :
A. Empat persegi panjang (Rectangular in shape) – dapat
pejal (solid) atau dilapisi (laminated) ;
B. I-beam, externally routed on both sides : balok-I yg kedua
sisinya di-serut/pertipis utk mengurangi berat tapi tetap
mempertahankan kekuatannya ;
C. Kotak /box, dibangun/susun (built-up) dari kayu-lapis
(plywood) & solid spruce.
D. I-beam susun, dibangun/susun dari kayu, atau di buat
dipabrik (manufactured) dengan proses penekanan
aluminium (aluminum-extrusion),
E. Berlubang (hollow) atau internally routed spar.
85
Tipikal Konfigurasi Penampang Spar dari Kayu
Figure 1-12. Typical Spar Cross Sectional Configurations
Konsrtuksi I–beam spar : biasanya terdiri dari Web (dinding plat yang dalam) dan
Cap-strips, dari extrusi atau angle yang dibentuk/tekuk (formed angles).
• Web membentuk bagian kedalaman spar (spar depth).
• Cap strip, atau spar cap, – adalah extrusion, formed angles, atau milled sections,
dimana web menempel. bagian ini (cap) memikul beban akibat lenturan sayap
(wing bending), juga sebagai dasar untuk menempelkan skin.
86
Tipikal Penampang Spar dari Metal
Figure 1-13 : adalah bentuk /konfigurasi dasar spar yang terbuat
dari metal.
Most metal spars are built up from extruded aluminum alloy
sections, with riveted Al alloy web sections to provide extra strength.
87
Berbagai Konstruksi Spar
A truss spar is made up of an upper cap, a
lower cap and vertical and diagonal tubes.
The Plate web consists of solid plate with vertical stiffeners which increase the
strength of the web. Some spar webs constructed differently, some have no
88
stiffeners, some have loghtening holes tor reducing weoght.
Fail-safe Spar Construction
A Spar with “ Fail-safe ” construction (Fig.1-16) – is
made in two sections:
• The top section consists of a cap, riveted to the
upper web plate.
• The lower section is a single extrusion, consisting
of the lower cap and web plate.
• These two sections are spliced together to form
the spar.
 If either section of this type of spar breaks, the
other section can still carry the load, which is the
“fail-safe” feature.
89
Fail-safe Spar Construction
Failsafe spar: should one member of a complex structure fail, some
90
other member would assume the load of the failed member.
Bagian Struktur Utama Sayap (Wing)
& Fungsi-fungsinya
Ribs and Bulkheads:
•
•
•
•
Structural integration of the wing and fuselage;
Keep the wing in its aerodynamic profile (airfoil shape);
Supports the spars, stringers and skin against buckling;
Pass concentrated loads from engines, landing gear
and control surfaces into the skin and spars.
• Form the Fuel tank
91
Wing Ribs
• Wing ribs (rusuk sayap) – biasanya membentang dari
LE ke TE.
• Rib memberi bentuk lengkung pada wing (cambered
shape) dan menyalurkan beban dari skin & stringers
ke spars.
• Ribs – juga dipakai pada Aileron, Elevators, Rudders,
dan Stabilizers.
• Ribs – dibuat /manufaktur dari kayu (wood) atau
logam (metal). Baik rib-kayu atau rib-metal –
digunakan bersama-sama dg spar kayu (wooden
spars).
92
Wing Ribs
• Fig.1-17A: A truss-type with plywood gussets
on both sides of the rib and a continuous rib-cap
(often called rib-strip) around the entire rib.
• Fig. 1-17B: A lighten plywood web rib. Cap strip
may be laminated esp, in LE.
• Fig. 1-17C: Rib using continuous gusset, which
provide extra support throughout entire rib with
very little additional weight.
93
WING RIBS – KAYU (WOOD)
A) Truss-type with
plywood gussets
B) A lighten plywood
web rib
C) Rib using Continuous
Gusset
94
Konstruksi Wing – Tipe Truss
 Fig. 1-18 : Basic ribs and spar sturcture of a wooden
wing frame.
Various ribs: “Plain rib” or “main rib”, Nose rib (false rib),
Butt rib.
• Nose ribs – give the wing L.E area the necessary
curvature and support.
• Wing rib or Plain/main rib – extends from L.E to RS,
and some cases to T.E.
• Butt rib – is normally the heavily-stressed rib section
at the inboard end of the wing near the attachment
point of the fuselage. Depending on its location &
method of attachment – Butt Rib may be called a
Bulkhead rib or compression rib.
95
Konstruksi Wing – Tipe Truss
• Fig. 1-18 : Basic ribs and spar sturcture of a
wooden wing frame.
• Drag and anti drag wires - are criss-cross
between to spars to resist forces acting on the
wing in the direction of wing chord. These
tension wires are called tie-rods.
• Wing attachement fittings shown in figure,
provide a means of attaching the wing to the
aircraft fuselage.
96
Konstruksi Wing – Tipe Truss
97
WING - TIPS
• The wing-tip is often a removable unit, bolted to
the outboard end of the wing panel. One reason
for this (removable) – is the vulnerability of the
wing tips to damage, especially during ground
handling and taxiing.
• Fig. 1-19: shows a removable wing tip of a large
a/c wing.
• The wing-tip assy is of Al-alloy construction. The
wing tip cap is secured to the tip w/ countersunk
screws and is secured to interspar structure at
four points with ¼ inch bolts.
98
Removable Wing Tip
99
 Are used to Control and Reduce the Wing-tip Vortices
(and vortex strength) and Reduce Induced Drag
component on the airplane.
• Used principally on high-speed airplanes.
• Winglet – is Nonstructural, which means that it does
not contribute to the stength of structure.
• It is for Aerodynamic purposes only.
• On turboprop airplanes – use winglets to Improve Lift
and to Reduce Drag at low speeds.
* [induced drag: drag due to Lift]
** Vortex = pusaran
1/25/2011
100
Blended Winglet pertamakali
diperkenalkan (pakai) oleh
pesawat Mc Donnel Douglas
MD-11
dmg/12/2009
101
102
Wingtip Vortex
Vortex Generation
103
Gunanya Winglet
104
105
Material Wing :
• Komponen-komponen utama dari Wing –
biasanya dibuat (manufactured) dari paduan
aluminium (Al-alloys) dengan bahan komposit
seperti GRP (Glass Reinforced Plastic), CRP
(Carbon Reinforced Plastic), struktur
honeycomb untuk fairings, bidang kendali
(control surfaces), flaps, dsb.
106
Fig. 1-20: All-Metal Wing w/ Chemically
Milled Channels
The wings of this type are the stressed-skin design (the skin is the
part of the wing structure and carries part of the wing stresses).
107
Fig. 1-21: Box-beam milled wing.
Tipe konsrtuksi Wing yang
menggunakan rancangan
box-beam – bukan saja
kekuatannya meningkat
dan mengurangi berat,
tetapi bisa berfungsi
sebagai tanki BBM (fuel
tank) bila di segel
(“sealed”) dengan
semestinya.
108
Fig. 1-22: Honeycomb T.E Construction
Kedua bahan Aluminium
honeycomb dan fiber-glass
honeycomb sandwich – biasa
dipakai di konstruksi dari
permukaan Wing dan
Stabilizers; bulkheads; floors;
control surfaces; dan trim
tabs.
109
Honeycomb Wing Construction
110
Honeycomb Wing Construction
111
Leading Edge Sandwich material
112
Komponen Sayap (Wing) :
113
114
115
Empat (4) Gaya Utama yang Bekerja pada
Pesawat Udara :
Terbang Lurus Mendatar, Tanpa Percepatan
(straight-and-level, unaccelerated flight)
 Thrust (Gaya Dorong);
 Drag (Gaya Tahan atau hambatan);
 Weight (Berat);
 Lift (Gaya Angkat)
116
Four Forces on an Airplane
117
Apa itu Gaya Berat (Weight) ?
118
Gaya Berat (WEIGHT)
GAYA BERAT (Weight)
- Adalah Gaya yang
ditimbulkan oleh
tarikan Gravitasi dari
Bumi.
WEIGHT – is a FORCE
caused by the
Gravitational Attraction
of the Earth.
119
Gaya Berat (Weight) :
 BERAT (WEIGHT) - adalah Gaya yang
ditimbulkan oleh tarikan Gravitasi dari Bumi.
• Berat pesawat (gabungan beban: bobot pesawat,
crew, pax, mesin, beban lain) sama-dengan
massa-nya dikalikan percepatan gravitasi:
Hukum Newton -II  F = m.g
• Ini adalah Gaya yang alami, yang menarik
pesawat kebawah kearah pusat bumi (akibat
adanya gravitasi bumi).
• Berat (Weight) – melawan Gaya Angkat (Lift) dan
bekerja vertikal kearah bawah melalui titik berat
pesawat ( center of gravity, CG ).
120
Apa itu Gaya Dorong (Thrust) ?
121
Gaya Dorong (Thrust)
 Dorongan (THRUST) - Adalah GAYA mekanis
yang di-bangkitkan oleh mesin untuk
menggerakkan pesawat terbang melalui
udara.
 Untuk burung- dibangkitkan oleh sayap yang
di-kepakkan
122
Apa itu Gaya Angkat (Lift) ?
123
Gaya Angkat (LIFT)
Lift (Gaya Angkat) –
mendorong Keatas
benda/obyek (pesawat,
kapal, ski air, layangan)
melawan Berat-nya
(Weight).
GAYA ANGKAT (LIFT ) - Adalah GAYA mekanik
yang di-timbulkan oleh interaksi dan kontak
antara benda padat dan fluida (benda cair atau
gas).
124
Gaya Angkat ( Lift ) :
 Lift – adalah GAYA mekanik yang di-timbulkan oleh
benda padat bergerak di fluida (benda cair atau gas).
 Lift (Gaya Angkat) – mendorong Keatas benda/obyek
(pesawat, kapal, ski air, layangan) melawan Beratnya (Weight).
 Lift – pada Pesawat Udara atau Burung, terjadi
terutama akibat Pergerakan Udara melalui Sayap
pesawat udara atau burung.
 Lift – bekerja Tegak Lurus pada Lintasan Terbang
(flight-path) melalui Pusat Gaya Angkat dari wing
(wing’s Center of Lift atau Center of Pressure, CP).
125
Tanpa Fluida Tidak ada Gaya Angkat
< No Fluid, No Lift >
Lift (Gaya Angkat) – tidak ditimbulkan/ciptakan
oleh suatu medan gaya (force field), seperti
medan gravitasi (gravitational field), atau medan
magnit listrik (electromagnetic field), dimana
sebuah benda /obyek bisa mempengaruhi
benda/obyek lain tanpa adanya kontak fisik.
Untuk menghasilkan Gaya Angkat (Lift), Benda
Padat harus ada kontak (hubungan) dengan
fluida.
126
Apa itu Gaya Tahan (Drag) ?
127
Gaya Tahan (Drag)
DRAG (GAYA TAHAN) - adalah GAYA mekanik
yang di-timbulkan oleh interaksi dan kontak
antara benda padat dan fluida (benda cair atau
gas).
128
Apa itu Gaya Tahan ( Drag ) ?
 Adalah Gaya-gaya mekanik yang di-timbulkan oleh
interaksi dan kontak antara benda padat dan fluida
(benda cair atau gas).
 Drag (Gaya Tahan) – arah kebelakang, Gaya Tahan/
penghambat yang disebabkan oleh gangguan aliran
udara pada sayap (wing), fuselage, dan tonjolantonjolan benda lainnya
 Drag –berlawanan arah dengan Gaya Dorong (Thrust),
 Drag – bekerja kearah belakang paralel dengan angin
relatif (relative wind), Melalui Center of Pressure.
 Drag – dapat disebut sebagai aerodynamic resistance
terhadap benda bergerak melalui fluida (udara, gas).
129
4 Gaya Utama Bekerja pada Pesawat Udara
130
Faktor mempengaruhi Gaya Tahan (Drag)
• Benda
: Bentuk (shape), Ukuran (size)
• Gerakan : Kecepatan, Kemiringan terhadap aliran (flow)
• Udara
: Massa, Kekentalan (viscosity), Bisa dimampatkan
(compressibility)
• Ada empat macam Drag : Parasite (Friction drag,
Form drag), Induced drag, and Wave drag, dan
mereka adalah fungsi dari bentuk (shape dari of the
body), kehalusan permukaan, dan, kecepatan dari
pesawat.
131
Beberapa Macam Gaya Tahan ( Drag ) :
 Dua macam dasar (Basic Type) Drag pada
pesawat :
1. Parasite Drag, ada tiga(3) macam, y.i :
 Form Drag atau Pressure Drag
 Skin Friction Drag.
 Interference Drag.
2. Induced Drag,
 Wave Drag
132
Beberapa macam Gaya Tahan ( Drag ) :
1. Parasite Drag : terdiri dari semua gaya-gaya yang
bekerja untuk memperlambat gerakan pesawat;
“parasit” - artinya drag yang tidak terkait
dengan pembentukan Gaya Angkat (Lift).
 Form Drag (atau Pressure Drag) - adalah bagian
dari parasite drag yang ditimbulkan oleh
pesawat karena Bentuknya dan Aliran udara disekelilingnya.
Contoh termasuk: engine cowling, antenna, dan
bentuk aerodinamis dari komponen lainnya.
133
Beberapa macam Gaya Tahan ( Drag ) :
1. Parasite Drag : . . . (sambungan)
Skin (surface) Friction Drag – disebabkan oleh
viscosity atau kelekatan (“stickiness”) dari udara.
 Skin friction drag adalah tahanan/resistensi aerodynamic karena
adanya kontak dari udara bergerak dengan permukaan pesawat.
 Ini adalah parasit drag yang paling sulit dikurangi, karena
tidak ada permukaan yang
benar-benar halus (smooth
surface).
 Interference Drag – Berasal dari perpotogan arus
udara (airstreams) yang menimbulkan pusaran arus
(eddy currents), turbulensi, atau menghalangi aliran
udara yang teratur.
134
A wing root can cause interference drag :
Contoh:
 Perpotongan antara Wing dengan Fuselage pada pangkal sayap
(wing root) dapat menyebabkan Interference drag yang berarti .
 Fairings digunakan untuk mengurangi kecenderungan ini.
135
Form Drag : Efek /pengaruh Bentuk pada Drag
(Gaya Tahan)
136
Beberapa Gaya Tahan ( Drag ) Dasar :
2. Induced Drag: adalah Drag yang disebabkan
oleh faktor-faktor yang sama dengan yang
memproduksi Gaya Angkat (Lift).
• As airspeed decreases, the angle of attack
must increase, in turn increasing induced drag.
 Wave Drag: Biasanya hanya terjadi jika
pesawat terbang dengan kecepatan melebihi
kecepatan suara dalam penerbangan transonic
dan supersonic.
137
Beberapa Gaya Tahan ( Drag ) Dasar :
Besarnya Induced Drag tergantung dari :
– Besarnya Lift yang dihasilkan oleh sayap
(wing) dan geometri dari wing.
– Seiring dengan menurun-/ berkurang-nya
kecepatan udara, sudut serang (AOA) harus
naik, akibatnya induce drag meningkat.
138
PENAMPANG Sayap Pesawat Udara
• Pesawat Udara /terbang membutuhkan sayap
yang efisien untuk dapat memberikan Gaya
Angkat yang diperlukan dalam penerbangan.
• Airfoil – sayap yang penampangnya berbentuk
lengkung.
139
PENAMPANG SAYAP (WING)
Pesawat Udara
• Airfoil terbentuk dari dua permukaan, atas dan
bawah, masing-masing dengan lengkungan atau
Camber yang berbeda.
 Dua alasan untuk Camber :
1. Pemukaan lengkung memberikan gaya angkat
yang lebih baik;
2. Sayap pesawat udara harus mengangkat mesin
yang berat dari tanah, maka harus memiliki
ketebalan dengan kekuatan yang diperlukan.
140
Penampang Sayap Pesawat Udara :
Airfoil
Bentuk
Umum –
Airfoil
Design
Airfoil : Sayap yang berbentuk Lengkung,
The angle of incidence is measured by the angle at which
the wing is attached to the fuselage.
141
142
Airfoil Design :
• Airfoil : adalah suatu design Struktur yang di buat
untuk mendapatkan Reaksi pada Permukaan dari
Udara Tempat Pesawat itu Terbang atau dari
Udara yang Bergerak Melalui Struktur.
• Airfoil — An airfoil is any surface, such as a wing,
propeller, rudder, or even a trim tab, which
provides aerodynamic force when it interacts with
a moving stream of air.
• Contoh Airfoils: Wings, horizontal tail surfaces,
vertical tails surfaces, dan propellers.
143
Wing Geometry Definitions
144
Figure: Airfoil Designs.
145
Figure: Airfoil Types
Tapered
Elliptical
Straight
Sweptback
Delta
146
Bentuk Tipikal Leading & Trailing
Edges
147
Tipikal Penampang Sayap Pesawat Terbang
Typical Airfoil Section
( Bentuk Umum Airfoil Design )
148
Definisi Geometri Wing :
• Angle of incidence: sudut yang dibuat oleh
chord line (garis busur) dari wing dan garis
paralel (sejajar) dengan sumbu longitudinal
dari pesawat udara.
• Angle of incidence – diukur oleh sudut dimana
wing dipasang di fuselage.
149
Definisi Geometri Wing :
• Camber – different curvatures
• Camber Line – equidistant at all points from
upper and lower surfaces
• Chord-Line – straight line through the profile
connecting extremities of the LE and TE.
• Chord line – An imaginary straight line drawn
through an airfoil from the leading edge to the
trailing edge.
• Garis Chord – adalah garis lurus (khayal) yang
menghubungkan pusat lengkungan sisi depan
(L.E) dan sisi belakang (T.E).
150
Definisi Geometri Wing :
• Dihedral : The positive acute angle between
the lateral axis of an airplane and a line
through the center of a wing or horizontal
stabilizer.
• Dihedral contributes to the lateral stability of
an airplane.
• Mean aerodynamic chord (MAC). The average
distance from the leading edge to the trailing
edge of the wing.
151
152
Aliran Udara Melalui Sayap Pesawat
Terbang
• Sayap memberikan gaya angkat (Lift) yang
diperlukan dalam penerbangan; udara yang
melewati sayap harus mengalir dengan
teratur dan tidak boleh membuat turbulensi.
153
Asas /Hukum Bernoulli
 Hukum Bernoulli (Daniel Benoulli, Swiss, 1700-1782):
Udara diatas permukaan airfoil bergerak lebih cepat, tekanan
udara lebih rendah (kecil), udara dibawah airfoil lebih lambat,
jadi tekanan udara yang lebih tinggi dibawah permukaan wing,
mendorong keatas menimbulkan gaya angkat ( Lift ).
154
Faktor Mempengaruhi Gaya Angkat (Lift):
Besarnya gaya angkat yang dihasilkan sayap
tergantung kepada :
1.
2.
3.
4.
Bentuknya;
Luas permukaannya;
Kepadatan udara disekelilingnya;
Kecepatan aliran udara melewati
sayap;
5. Sudut serangan (angle of attack)
155
Faktor Mempengaruhi Gaya Angkat (Lift):
 Dua Faktor terakhir, y.i:
4. Kecepatan aliran udara melewati sayap;
5. Sudut serangan (angle of attack).
Dapat diatur oleh Pilot.
Pilot juga dapat mengatur faktor ke 3, y.i:
kepadatan udara disekelilingnya – dengan
memilih ketinggian terbang pesawatnya.
156
Faktor Mempengaruhi Gaya Angkat (Lift):
Benda :
Bentuk (shape), Ukuran (size)
Gerakan :
Kecepatan, Kemiringan terhadap aliran (flow)
Udara
Massa, Kekentalan (viscosity), Bisa dimampatkan
(compressibility)
:
157
Sudut Serangan (Angle Of Attack)
• Sudut Serangan (Angle of Attack), AOA: adalah
sudut runcing, yang dibuat oleh miringnya
penampang sayap (chord line dari airfoil) dan
aliran udara relatif.
158
Sudut Serangan (Angle of Attack)
159
Sudut Serangan pada Berbagai Kecepatan
α=3⁰
α=6⁰
α = 12 ⁰
Angle of Attack (AOA) at various Speeds
160
Sudut Serangan pada Berbagai Kecepatan
• Garis Chord adalah garis yang menghubungkan
pusat lengkungan sisi depan dan sisi belakang.
• Besarnya Gaya Angkat diatur oleh sudut
serangan (AOA). Makin besar sudut serangan,
makin besar pula Gaya Angkatnya.
• Ini hanya berlaku sampai mencapai sudut stall
(stall angle), dimana aliran udara tiba-tiba
menimbulkan Turbulensi dan Besarnya Gaya
Angkat tiba-tiba merosot (Stall).
161
Sudut Serangan pada Berbagai Kecepatan
• Usaha untuk menambah sudut serangan hanya
berakibat makin menurunnya gaya angkat.
162
Sudut Serangan pada Berbagai Kecepatan
• Usaha untuk menambah sudut serangan hanya
berakibat makin menurunnya gaya angkat.
AIRCRAFT STALLS
163
Sudut Serangan pada
Berbagai Kecepatan
• Usaha untuk menambah
sudut serangan hanya
berakibat makin
menurunnya gaya
angkat.
Figure 2-5 menggambarkan
efek dari penambahan sudut
serangan (AOA).
164
Sudut Serangan pada Berbagai Kecepatan
AIRCRAFT STALLS
165
Sudut Serangan pada Berbagai Kecepatan
• Pada pesawat terbang modern yang berkecepatan tinggi, sudut serangan sangat kecil,
biasanya tidak lebih dari dari 2 deajat dari
garis horizontal sewaktu terbang mendatar.
166
Stabilitas dan Gerakan
Pesawat Udara,
(Stability anda Motion of an Aircraft)
Sumbu Pesawat Udara
(Axes of an Aircraft)
167
Stabilitas & Gerakan Pesawat Udara
• Stabilitas (Stability) – adalah kemampuan
pesawat memperbaiki sendiri gerakan
penyimpangan yang disebabkan oleh
turbulensi udara tanpa pengendalian oleh Pilot.
• Ada Tiga (3) jenis Gerakan yang perlu
diperbaiki sendiri oleh ke-stabilan pesawat.
• Mengangguk (Pitch)
• Berguling (Roll)
• Berputar (Yaw)
168
Definisi Pilihan :
• Camber – different curvatures
• Camber Line – equidistant at all points from
upper and lower surfaces
• Chord-Line – straight line through the profile
connecting extremities of the LE and TE.
• Chord line – An imaginary straight line drawn
through an airfoil from the leading edge to the
trailing edge.
169
Definisi Pilihan :
• Angle of Incidence – The angle formed by the
chord line of the wing and a line parallel to the
longitudinal axis of the airplane.
• Center of Pressure – A point along the wing chord
line where lift is considered to be concentrated.
For this reason, the center of pressure is
commonly referred to as the Center of Lift.
• Kecepatan suara di udara (Mach 1) adalah 340 ms1, dan 1500 ms-1 di air
•
• Knot merupakan singkatan dari nautical mile per
jam.
170
171
172
173
Download