APLIKASI PENGATURAN GIZI DAN DIET KHUSUS HARIAN UNTUK PENYAKIT DIABETES MELLITUS BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS PADA PUSKESMAS WONOSOBO I) NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Dimas Rizki Nugroho Adi 10.11.3554 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014 DAILY NUTRITION CONTROL AND TYPICAL DIETICS FOR DIABETES MELLITUS DISEASES BASED ON ANDROID (CASE STUDY ON PUSKESMAS WONOSOBO I) APLIKASI PENGATURAN GIZI DAN DIET KHUSUS HARIAN UNTUK PENYAKIT DIABETES MELLITUS BERBASIS ANDROID (STUDI KASUS PADA PUSKESMAS WONOSOBO I) Dimas Rizki Nugroho Adi Krisnawati Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT The development of information technology currently moving forward really fast especially on the cellular phone service.The Cellular phone development which begins from telecommunication device that has basic ability same as convensional phone fixed channel, but have mobility ability until the phone cell that has high ability and functions like or nearly close with computer, and recently called as smartphone. Only a little of smartphone application especially android application which developed for health especially for diabetes disease, both for handling or controlling the diabetes. Diabetes Mellitus cannot be cured but it can be controlled. And diet is the most important aspect to control glucose level on the blood. In other hands this diet can lower the glucose level on the blood to normal, so that it can be the preventing action before the diabetes complication happens. Based on those problems,the writer had an idea to create an application that can help diabetes patients to control the nutritions and daily typical diet. This application can help patients to control the nutritions intake and amount of calories in each food which patients eat daily. So that, the glucose level on the blood can be pressed to the normal range. Keywords : Computer Science, Android, Diabetes Mellitus 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komputer pada saat ini bergerak dengan pesat dan maju terutama pada layanan telepon seluler. Perkembangan telepon seluler yang bermula dari perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvesional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (mobile) sampai dengan telepon seluler yang memiliki kemampuan yang tinggi dan memiliki fungsi-fungsi hampir sama dengan komputer yang saat ini lebih dikenal sebagai telepon cerdas (smartphone). Smartphone merupakan telepon seluler yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang dapat menyajikan fitur-fitur canggih seperti surel (surat elektronik), kemampuan untuk terhubung dengan jaringan atau internet, menyertakan miniatur papan ketik QWERTY, layar sentuh serta VGA. Sistem operasi yang dapat ditemukan di telepon cerdas (smartphone) antara lain Symbian, iPhone, RIM BlackBerry, Windows Mobile, Linux, Palm WebOS dan Android. Namun pada saat ini sistem operasi Android yang lebih banyak digunakan pada telepon cerdas (smartphone). Faktor-faktor yang mendorong sistem operasi Android lebih banyak digunakan pada smartphone karena sistem operasi ini dibangun menggunakan kernel linux dengan sumber terbuka (open source) dan lisensi perizinan pada Android yang memungkinkan perangkat lunak ini untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para pengembang aplikasi (developer). Oleh karena itu banyak aplikasi-aplikasi yang dikembangkan oleh para developer seperti aplikasi penghitungan, navigasi perangkat lunak maupun perangkat keras, aplikasi bisnis, serta aplikasi sosial media yang sedang marak saat ini. Namun, aplikasi Android yang dikembangkan untuk dunia kesehatan masih sangat sedikit, terlebih lagi aplikasi yang berkaitan dengan penyakit diabetes melitus, baik aplikasi untuk penanganan maupun kontrol terhadap penyakit tersebut. Diabetes Melitus yang juga dikenal di Indonesia sebagai penyakit kencing manis adalah penyakit yang disebabkan karena ketidakmampuan organ pankreas untuk meproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup, atau organ pankreas mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup tetapi tubuh tidak dapat menggunakannya dengan efektif, dalam kasus tertentu mungkin dapat disebabkan oleh gabungan dua hal tersebut. Jika insulin dalam tubuh tidak cukup atau insulin tidak dapat bekerja secara efektif (resisten terhadap insulin), maka akan terjadi penumpukan gula dalam darah, inilah yang terjadi pada pasien Diabetes Melitus. Terkadang pasien tidak sadar dengan kadar glukosa darah di tubuhnya, Kadar glukosa darah seorang pasien akan lebih tinggi dari nilai normal, namun belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes mellitus keadaan ini disebut dengan keadaan Prediabetes. Namun keadaan Prediabetes ini akan lebih meningkatkan risiko seseorang untuk menderita Diabetes Melitus tipe 2, penyakit jantung atau stroke. Keadaan yang sama juga berlaku pada pasien yang sudah didiagnosis terkena Diabetes Melitus baik tipe satu, dua, ataupun tiga yang tidak mendapat penanganan yang tepat atau dibiarkan dalam waktu yang lama. Diabetes Melitus tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol. Pada pasien DM, diet merupakan aspek yang penting untuk mengontrol peningkatan kadar glukosa darah. Dengan diet pasien DM dapat menurunkan kadar glukosa darah menjadi normal atau mendekati normal, sehingga mencegah terjadinya komplikasi pada pasien tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis memiliki gagasan untuk membuat aplikasi yang dapat membantu pasien Diabetes Melitus untuk mengatur asupan gizi dan diet secara harian sehingga pasien diabetes dapat terbantu dengan panduan asupan gizi dan jumlah kalori dalam setiap makanan yang pasien makan setiap harinya sehingga peningkatan kadar glukosa dalam darah dapat diturunkan mendekati batas normal. 2. Landasan Teori 2.1 Diabetes Mellitus Penyakit Diabetes Mellitus (Kencing Manis) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah secara terus-menerus (kronis) akibat kekurangan insulin baik kuantitatif maupun kualitatif . Pada dasarnya, diabetes mellitus disebabkan oleh hormon insulin penderita yang tidak mencukupi atau tidak efektif sehingga tidak dapat bekerja secara normal. Padahal, insulin mempunyai peran utama untuk mengatur kadar glukosa dlama darah, yaitu (pada orang normal) sekitar 60-120 mg/dl pada waktu puasa , dan dibawah 140 mg/dl pada dua jam sesudah makan. Karena kadar glukosa darah pada waktu puasa meningkat, maka kelebihan glukosa tersebut akan dikeluarkan melalui urine, sehingga terjadilah glukosuria (adanya glukosa di dalam urine). Pada orang normal glukosuria tidak terjadi. Adanya glukosuria ini dapat diketahui dengan beberapa cara, antara lain: 1. Urine penderita tersebut segera dikerumuni semut karena mengandung glukosa. 2. Adanya rasa manis di urine (Dr. Thomas Wilis dari Inggris yang pertama kali mencoba menjilat urinenya) 3. Timbul rasa gatal di daerah kemaluan pada bekas kencing. 4. Yang paling tepat adalah pemeriksaan terhadap adanya glukosa di dalam urine dengan cara: a. Reaksi Fehling (reaksi rebus urine) b. Kertas strip yang disebut BM test, Glukotest, Diastrix c. 2.2 Reaksi dengan tablet, yaitu dengan Clinitest Diet Definisi istilah diet yang benar menurut Andry Hartono adalah pengaturan jumlah dan jenis makanan yang dimakan setiap hari agar seseorang tetap sehat. Dari definisi diet tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa diet diabetes adalah pengaturan jumlah dan jenis makanan setiap hari guna mengontrol kadar glukosa darah guna mencegah dan meperlambat terjadinya komplikasi. Tujuan Diet Diabetes Mellitus adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik, dengan cara : 1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin (endogenous atau exogenous), dengan obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik. 2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal. 3. Memberi cukup energy untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal. 4. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin seperti hipoglikemia, komplikasi jangka pendek dan jangka lama serta masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani. 5. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Askandar Tjokroprawiro, penelitian ini merupakan disertasi Beliau bekerja sama dengan Afdeling Endocrinologi Academisch Ziekenhuis, Leiden (Belanda) untuk memperoleh gelar doctor. Di dalam penelitian tersebut disebutkan, Diet-B mempunyai komposisi 68% kalori karbohidrat, 20% kalori lemak dan 12% kalori protein berbeda dengan Diet-Diabetes di Negara Barat (Diet A) yang biasanya mengandung sekitar 40-50% karbohidrat dan 30-35% lemak. Diet tinggi karbohidrat bentuk kompleks (bukan monosakarida), yang diberikan dalam dosisterbagi, dapat meningkatkan atau memperbaiki glucose uptake (pembakaran glukosa) di jaringan perifer, dan regimen ini memperbaiki kepekaan sel beta pancreas untuk sekresi insulin. Dalam Diet-B tersebut banyak terkandung serat, yang sumber serat nya berasal dari Sayuran Golongan-A dan Sayuran Golongan-B. Tingginya serat ini dapat menekan kenaikan kadar kolesterol darah, karena serat tersebut akan meningkatkan jumlah kolesterol yang diekskresi ke dalam usus dari empedu yang seterusnya dikeluarkan bersama tinja. 2.3 Android Android adalah sebuah sistem operasi yang berbasis Linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan apikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang sehingga dapat menciptakan aplikasi dengan leluasa untuk digunakan oleh para pengguna smartphone android. Pada awalnya android dikembangkan oleh Android Inc, kemudian dibeli oleh Google Inc. 2.4 Android Software Development Kit (SDK) Android Software Development Kit (SDK) berisi debugger, library, emulator, dokumentasi, contoh kode program dan tutorial. SDK Android adalah mesin utama untuk mengembangkan aplikasi Android 2.5 Android Development Tool (ADT) Plugins Android Development Tool (ADT) berguna sebagai pengenal Android di dalam IDE Eclipse. Dengan ADT plugins kita bisa membuat project aplikasi Android baru, mengakses tools emulator, dan perangkat Android, melakukan kompilasi dan men-debug aplikasi, mengekspor aplikasi ke Android Packages (APK), membuat sertifikasi digital terhadap kode program APK. 3. Analisis dan Perancangan 3.1 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek. Analisis SWOT memiliki peranan guna menganalisis berbagai permasalahan yang bersinggungan dengan aplikasi yang dibuat. 3.2 Analisis Kebutuhan 3.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional Pertimbangan utama dalam membangun aplikasi ini adalah ditujukan agar aplikasi, dapat dioperasikan dengan mudah oleh pengguna. Oleh karena itu berikut ini penulis sertakan kebutuhan-kebutuhan sistem dilihat dari kacamata pengguna : 1. Kebutuhan Input a. Daftar konsumsi makanan Pengguna menginputkan daftar-daftar makanan apa saja yang biasa dikonsumsi oleh user setiap harinya. b. Kadar gula (glukosa) darah Kadar gula (glukosa) darah pasien setelah melakukan diagnostik. Diagnostik pertama ditegakkan dengan pemeriksaan kadar glukosa darah pengguna dari pembuluh darah vena yang selanjutnya dilakukan pemeriksaan kadar gula darah kapiler dengan glukometer untuk mengontrol hasil Diet Diabetes Mellitus. Pada prakteknya jenis kadar glukosa darah yang diperiksa adalah GDP (Gula Darah Puasa) dan TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral). c. Berat Badan (BB) Berat Badan pengguna saat melakukan penginputan. d. Tinggi Badan (TB) Tinggi Badan Pengguna saat melakukan penginputan. 2. Kebutuhan Proses a. Indek Massa Tubuh (IMT) Penentuan gizi penderita dilaksanakan dengan menghitung persentasi IMT (Indek Massa Tubuh) dengan rumus: πΌππ = BB TB x 2 BB = Berat Badan (kg) TB = Tinggi Badan (cm) b. Klasifikasi Status Gizi Hasil yang diperoleh dari perhitungan IMT akan menentukan klasifikasi status gizi seseorang, berikut daftar klasifikasinya : - Kurus (Underweight), Bila IMT < 18,5 - Normal (Ideal), Bila IMT 18,5 - 22,9 - Gemuk (Overweight), Bila IMT 23 - 27 - Obesitas, Bila IMT > 27 c. Jenis Diet Setelah memperoleh Klasifikasi Status Gizi dari perhitungan diatas, maka untuk memperoleh jenis diet diabetes yang harus pengguna lakukan, dilakukan penghitungan pedoman jumlah kalori yang diperlukan sehari, yaitu: - Kurus: Berat Badan x 40-60 kalori - Normal: Berat Badan x 30 kalori sehari - Gemuk: Berat Badan x 20 kalori sehari - Obesitas: Berat Badan x 10-15 kalori sehari Setelah pedoman jumlah kalori diperoleh maka, jenis diet dapat ditentukan. Penentuan Jenis Diet Diabetes dapat dilakukan. 3.2.2 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional a. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) 1. Spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi Pencarian Lokasi Terdekat Pelayanan Kesahatan adalah : a. Laptop Lenovo Y470 Series b. Processor : Intel Core i7-2670QM 2,2GHz c. RAM : 4 Gigabyte d. HDD : 750 Gigabyte 2. Perangkat keras smartphone yang digunakan untuk mengoperasikan aplikasi Pencarian Lokasi Terdekat Pelayanan Kesahatan minimal sebagai berikut : a. CPU 1 GHz b. Memory 512 Mb c. Android OS versi minimal 2.3 d. b. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) 1. Perangkat Lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi sebagai berikut : a. Sistem operasi windows 7 ultimate b. Eclipse Indigo c. Android Software Development Kit (Android SDK) d. Java Development Kit (JDK) e. Android Development Tools (ADT) f. SQLite 2. Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi adalah Smartphone dengan sistem operasi minimal android 2.3 (gingerbread) dan versi sistem operasi diatasnya. 3.3 Perancangan Sistem Perancangan sistem secara umum dimaksudkan agar memberikan gambaran umum mengenai sistem yang akan dibangun. Perancangan ini mengidentifikasi komponen sistem informasi yang akan dibangun secara detail. 3.3.1 Unified Modeling Language (UML) Pada dasarnya UML sebagai bahasa visual untuk menjelaskan, memberikan spesifikasi, merancang, membuat model, dan mendokumentasikan aspek-aspek dari sebuah sistem. Karena penggunaan diagram tergolong bahasa visual, untuk menggambarkan aspek UML lebih mengedepankan dari sistem yang sedang dimodelkan. Bahasa visual dimaksudkan agar mudah dipahami secara langsung, karena jika disajikan menggunakan bahasa pemrograman. Pemodelan yang digunakan dalam menggambarkan kebutuhan fungsional pada aplikasi Pengaturan Gizi dan Diet Khusus Harian untuk Penyakit Diabetes Melitus Berbasis Android yaitu dengan pemodelan Use Case Diagram. Use Case Diagram dalam aplikasi sebagai berikut. Gambar 3.1 UseCase Diagram Class diagram umumnya digunakan untuk menjelaskan tipe dari sebuah sistem serta hubungan (relationships) yang terdiri dari 3 bagian yaitu class, attribute, serta method yang akan dijalankan. Pada Class Diagram menjelaskan tiga perspektif yang berbeda saat melakukan perancangan sistem yaitu konsep, spesifikasi, implementasi. Gambar 3.2 Class Diagram 3.4 Struktur Basis Data Struktur basis data untuk menyimpan data ke aplikasi adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Struktur Tabel Makanan Kolom id_makanan Tipe Data Integer Panjang - Key Primary Key,auto Deskripsi - dan increment nama_makanan jml_kalori jml_protein jml_lemak jml_karbohidrat jml_kolesterol varchar Double Double Double Double Double - 30 - jenis_data permanen, custom - - Jenis data yang akan disimpan di database aplikasi Tabel 3.2 Struktur Tabel Tips Diet Kolom id_tips tgl_perhitungan tinggi_badan berat_badan info_tips Tipe Data Panjang Integer Date time Double Double Text - Key Primary Key,auto increment Deskripsi - - - Hasil perhitungan tips diet Tabel 3.3 Struktur Tabel Gula Darah Kolom Tipe Data - tgl_input gdp Integer Date time Double Key Primary Key, auto increment - - ttgo tgl_pengingat_ lanjut Double Date time - - - - stat_gula Text - - id_gula Panjang Deskripsi Angka kadar gula darah puasa Angka kadar gula darah dua jam setelah makan Tanggal pengingat pengecekan gula darah selanjutnya Hasil statistika keadaan gula darah setelah beberapa kali ambil 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi Basis Data Struktur Database Struktur basis data untuk penyimpanan data ke aplikasi adalah sebagai berikut: Gambar 4.1 Tampilan Struktur Database Database Daftar Makanan Memasukan data makanan pada table dengan memilih browse data. Gambar 4.2 Tampilan Database Pelayanan Kesehatan 4.2 Pembahasan Halaman Pengguna adalah tampilan yang dilihat dari sisi pengguna aplikasi. Pada bagian ini merupakan implementasi dari perancangan pada bab sebelumnya. Berikut merupakan implementasi halaman pengguna : 1. Splash Screen Splash screen adalah tampilan pertama program sebelum masuk ke menu utama atau tampilan utama dari sebuah aplikasi. Gambar 4.3 Tampilan Splash Screen 2. Halaman Menu Utama Halaman menu utama adalah halaman yang tampil ketika aplikasi telah dijalankan. Pada halaman terdapat beberapa pilihan menu. Gambar 4.4 Halaman Menu Utama 3. Halaman Menu Daftar Makanan Menu Daftar Makanan ini merupakan halaman yang berisikan list-list daftar makanan yang telah disediakan pada database aplikasi, selain itu pengguna dapat menginputkan list daftar makanannya sendiri pada menu ini untuk ditampilkan pada List Daftar Makanan. Gambar 4.5 Halaman Menu Daftar Makanan Gambar 4.6 Halaman Tampilan List Daftar Makanan 4. Halaman Menu Tips Diet. Di dalam menu ini user akan mendapatkan informasi tips diet yang akan dijalani oleh user. Sebelum memperoleh informasi tips dietnya pengguna harus menginputkan berat badan dan tinggi badan terlebih dahulu untuk dilakukan penghitungan. Gambar 4.7 Halaman Tampilan Menu Tips Diet Gambar 4.7 Halaman Tampilan Info Tips Diet 5. Halaman Kadar Gula Darah Menu Kadar Gula Darah memiliki fungsi untuk melakukan pengontrolan kadar gula darah setelah melakukan diet. Dimana User harus menginputkan GDP (Gula Darah Puasa) yaitu user tidak makan kurang lebih 8 jam sebelum dilakukan pengetesan kadar gula darah dan TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral) atau kadar glukosa darah dua jam setelah makan. Setelah menginputkan kedua hal tersebut maka data gula darah akan disimpan dan akan ditampilkan statistikanya secara berkala berdasarkan periode tertentu yang diinputkan oleh user. Gambar 4.8 Tampilan Menu Kadar Gula Darah. Gambar 4.9 Tampilan Statistik Kadar Gula Darah 6. Halaman Bantuan Halaman bantuan memberikan informasi mengenai petunjuk penggunaan aplikasi. Gambar 4.10 Halaman Tampilan Bantuan 7. Halaman About Halaman Tentang berisi informasi umum mengenai aplikasi. Gambar 4.11 Halaman Tampilan About 5. Penutup 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya hingga akhir dari aplikasi “Pengaturan Gizi dan Diet Khusus Harian untuk Penyakit Diabetes Melitus Berbasis Android” maka dapat disimpulkan : 1. Aplikasi ini menyediakan layanan yang dapat melakukan pengaturan diet harian bagi pasien Diabetes Mellitus berdasarkan jumlah kalori dan komposisi kalori karbohidrat, kalori lemak serta kalori protein yang cocok untuk orang Indonesia. 2. Aplikasi ini dapat menampilkan statistika keadaan gula darah yang diinputkan oleh user setelah menjalankan diet sehingga aplikasi ini dapat membantu pasien Diabetes Mellitus untuk melakukan pengontrolan terhadap keadaan gula darahnya. 3. Aplikasi ini berbasis android dibuat melalui tahap analisis yaitu dengan menggunakan analisis kebutuhan dan analisis kelayakan, setelah itu tahap perancangan mulai dari rancangan database, dan rancangan interface. 4. 5.2 Saran Demikian beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan untuk pengembangan aplikasi pada penelitian selanjutnya. 1. Dalam pembuatan aplikasi kedepan membutuhkan admin dengan pakarpakar Diabetes Mellitus secara langsung, sehingga update data diinputkan secara langsung oleh pakar tersebut. 2. Kedepannya aplikasi diharapkan dapat melakukan diagnosis jenis-jenis Diabetes. 3. Aplikasi dapat menampilkan tips makanan beserta nominal gramnya berdasarkan makanan yang diinputkan oleh user. 4. Aplikasi dapat menampilkan jenis-jenis diet yang lebih beragam lagi untuk bermacam-macam jenis Diabetes Mellitus. 5. Aplikasi dapat menampilkan jenis bahan makanan yang ingin ditampilkan sesuai dengan pilihan user. 6. Hasil statistika keadaan gula darah user, kedepannya memiliki bentuk grafik. 7. Statistika keadaan gula darah user kedepannya memiliki keputusan tentang hasil statistikanya (Sistem Pengambil Keputusan berdasarkan summary hasil statistika setelah melakukan diet). 8. Aplikasi belum memiliki situs dari admin yang langsung tehubung browser di handphone Android untuk melakukan update. 9. Diharapkan dalam pengembangan selanjutnya, aplikasi ini dapat otomatis melakukan update apabila terkoneksi secara online dengan internet. Demikian beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan untuk pengembangan aplikasi pada penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. 2006. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia. Fatta, Hanif Al. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset. Hartono, Andry. 2004. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. H, Nazruddin Safaat. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Informatika. Kadir, Abdul. 2007. Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Andi. Lanywati, Endang. 2011. Diabetes Mellitus Penyakit Kencing Manis. Yogyakarta: Kanisius McCarty, Zimmet P. 1994. Diabetes 1994 to 2010: global Estimates and Projections. Melbourne: International Diabetes Nugroho, Adi. 2008. Pemograman Java Menggunakan IDE Eclipse. Yogyakarta: Andi. S. Rosa A, dan Shalahuddin M. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Yogyakarta: Modula. Suprianto, Dodit dan Rini Agustina. 2012. Pemograman Aplikasi Android. Yogyakarta: MediaKom. Tjokroprawiro, Askandar. 2011. Panduan Lengkap Pola Makan untuk Penderita Diabetes. Jakarta: Gramedia. Tjokroprawiro, Askandar. 1978. The Dietic Regimen for Indonesian Patients with Diabetes Mellitus (Thesis). Belanda Tapan, Eric. 2005. Penyakit Degeneratif. Jakarta : Elex Media Komputindo.