Unduh file PDF ini

advertisement
Prosiding Pendidikan Dokter
ISSN: 2460-657X
Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus
di RSUD Al-Ihsan Periode Januari – Desember 2014
1
Arbi Rahmatullah, 2Ieva B. Akbar, 3Agung F. Sumantri
1,2,3
Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung,
Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, Bagian Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.
email : [email protected]
Abstrak. Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan
kadar gula darah atau hiperglikemia yang tidak wajar yang disebabkan oleh defek dari sekresi insulin,
resistensi insulin atau bisa keduanya. Pada orang normal ditemukan glukosa di urine apabila telah
mencapai treshold ginjal terhadap glukosa Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan antara kadar glukosa darah dengan glukosuria pada pasien DM. Penelitian ini
menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross-sectional. Data penelitian menggunakan
rekam medis pasien diabetes di RSUD Al-Ihsan dengan jumlah 34 orang yang terdiri dari 15 laki-laki
(44,2%) dan 29 perempuan (55,9%), 14 pasien diabetes terkontrol (41,2%) dan 20 orang tidak terkontrol
(58,8%). Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square Test didapatkan hasil analisis hubungan kadar
glukosa darah dengan glukosuria dengan nilai p adalah 0,001. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan
bahwa terdapat hubungan antara kadar glukosa darah dengan glukosuria pada pasien DM.
Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa Darah, Glukosuria.
A.
Pendahuluan
Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan
peningkatan kadar gula darah atau hiperglikemia yang tidak wajar yang disebabkan oleh
defek dari sekresi insulin, resistensi insulin atau bisa keduanya.1 Diagnosis DM
ditegakkan apabila kadar glukosa puasa ≥ 7,0 mmol/l (126 mg/dl) atau kadar gula 2 jam
setelah makan ≥ 11,1 mmol/l (200 mg/dl).2 Diabetes Mellitus dapat dibagi ke dalam
beberapa tipe yaitu DM tipe 1, tipe 2 dan DM gestatasional. Menurut World Health
Organization (WHO), pada tahun 2013 Indonesia memiliki sekitar 8,5 juta penderita
diabetes. Jumlah ini merupakan peringkat ke-4 terbanyak di Asia dan peringkat ke-7 di
dunia. WHO memperkirakan jumlah penderita DM di Indonesia akan melonjak pada
tahun 2020 menjadi 12 juta penderita karena yang mulai terkena diabetes semakin
muda.3
Menurut survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi DM
tertinggi pada usia 55-64 tahun dan cenderung menurun pada usia 65 tahun ke atas.
Kejadian DM berdasarkan jenis kelamin yaitu wanita sedikit lebih tinggi dibandingkan
laki-laki dengan perbandingan 1,7 : 1,4. Adanya peningkatan prevalensi penderita DM
yang diperoleh melalui wawancara yaitu 1,1 % pada tahun 2007 menjadi 1,5% pada
tahun 2013 sedangkan prevalensi DM berdasarkan diagnosis dokter atau gejala pada
tahun 2013 sebesar 2,1% dengan prevalensi terdiagnosis pasien tertinggi pada Provinsi
Sulawesi Tengah (3,7%) dan terendah pada Provinsi Jawa Barat (0,5%). Prevalensi DM
cenderung lebih tinggi pada masyarakat yang tinggal di perkotaan dibandingkan di
pedesaan. Berdasarkan tingkat pendidikan, DM cenderung tinggi pada masyarakat
dengan tingkat pendidikan tinggi serta sosial ekonomi menengah ke atas.4
720
Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan … | 721
Hiperglikemia adalah istilah medis untuk keadaan kadar glukosa yang
berlebihan dalam plasma darah yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin oleh
pankreas atau berkurangnya sensitifitas jaringan terhadap insulin. Normalnya kadar
glukosa di dalam darah berkisar antara 70-120 mg/dL pada saat puasa, < 140 mg/dL 2
jam setelah makan dan < 200 mg/ dL pada pengukuran sewaktu . Kadar glukosa akan
sedikit meningkat dari nilai normal sesaat sesudah makan, tetapi keadaan ini tidak
dianggap sebagai hiperglikemia.5
Peningkatan kadar glukosa di dalam darah memiliki efek langsung terhadap
organ ginjal. Normalnya glukosa tidak ditemukan di dalam urin dikarenakan proses
filtrasi ginjal yang memungkinkan glukosa direabsorbsi kembali kedalam pembuluh
darah. Ambang batas toleransi ginjal terhadap glukosa yatu 160 mg/dl - 180 mg/dl. Jika
ambang batas terlampaui maka glukosa akan diekskresikan ke dalam urin karena ginjal
tidak mampu menampung kadar glukosa yang berlebih tersebut sehingga timbul suatu
keadaan yang dinamakan glukosuria.
Diabetes Mellitus (DM) berpengaruh terhadap penurunan fungsi ginjal.
Berdasarkan data United States Renal Data System (USRDS) tahun 2005-2010, DM
menduduki peringkat kedua penyebab gagal ginjal kronis dengan persentase 19,3%
setelah penyakit kardiovaskular sebanyak 27,9% diikuti dengan hipertensi 12,9%.6
Kerusakan ginjal yang disebabkan oleh diabetes disebut dengan diabetik
nefropati. Perubahan histologi yang terjadi pada orang pada diabetik nefropati ada tiga
yaitu ekspansi mesenial yang secara langsung dicetus oleh hiperglikemi karena
peningkatan produksi matriks atau glikasi protein matriks, penebalan dari glomerular
basement membrane (GBM) dan glomerular sclerosis yang disebabkan oleh hipertensi
intraglomerular.
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian
mengenai hubungan kadar gula darah dengan glukosuria pada pasien diabetes mellitus
di Rumah Sakit Al Ihsan periode Bulan Januari – Desember 2014.
B.
Metode
Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan menggunakan desain cross
sectional. Data yang digunakan adalah data rekam medis pasien DM yang meliputi
karakteristik usia, jenis kelamin, glukosa darah dan glukosa urine pasien yang diambil
dari Poli Penyakit Dalam RSUD Al-Ihsan selama periode Januari – Desember 2014.
Teknik pemilihan sampel yang digunakan yaitu total sampling dan terdapat sampel
sebanyak 41 orang yang memenuhi kriteria inklusi.
Kriteria inklusinya yaitu data rekam medis yang berobat di RSUD Al-Ihsan, data
rekam medis pasien yang terdapat hasil pengukuran glukosa darah dan yang terdapat
lampiran hasil pemeriksaan laboratorium glukosa urine.
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah data rekam medis pasien DM yang
tidak lengkap. Variabel bebas pada penelitian ini adalah kadar glukosa darah dan
karakteristik pasien. Variabel terikat adalah glukosuria.
C.
Hasil
Penelitian ini telah dilaksanakan di RSUD Al Ihsan Kabupaten Bandung pada
bulan Juni 2015 dengan subjek penelitian adalah data rekam medis pasien DM yang
berobat maupun yang dirawat di bagian Penyakit Dalam RSUD Al Ihsan Kabupaten
Bandung yang telah memenuhi kriteria inklusi.
Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015
722 |
Arbi Rahmatullah, et al.
Tabel 1 Karakteristik Jenis Kelamin pada Pasien DM Pada Subjek Penelitian
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total
n
15
19
34
%
44,1
55,9
100,0
Tabel 1 menunjukkan jenis kelamin subjek penelitian lebih banyak pada
perempuan dengan jumlah sebanyak 19 orang (55,9%) dan sisanya laki-laki sebanyak
15 orang (44,1%).
Tabel 2 Karakteristik Usia Pasien DM pada Subjek Penelitian
Usia
≤ 40 tahun
41 – 50 tahun
51 – 60 tahun
60 – 70 tahun
> 70 tahun
Total
n
3
5
13
6
7
34
%
8,8
14,7
38,2
17,6
20,6
100,00
Tabel 2 menunjukkan kelompok usia subjek penelitian, dengan rincian
kelompok usia yang paling banyak menderita DM yaitu usia 51-60 tahun dengan jumlah
13 kasus (38,2%), kemudian diikuti secara berturut-turut usia > 70 tahun dengan jumlah
7 kasus (20,6%), usia 60-70 tahun dengan jumlah 6 kasus (17,6%), usia 41-50 tahun
dengan jumlah 5 kasus (14,7%) dan usia ≤ 40 tahun dengan jumlah 3 kasus (8,8%).
Tabel 3 Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Glukosuria Pada Subjek
Penelitian
Gula Darah
Glukosa urin
+
-
tidak terkontrol
terkontrol
Nilai p
14
6
2
12
0,001
Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa hasil penelitian Chi Square pada derajat
kepercayaan 95% menunjukkan bahwa secara statistik, terdapat hubungan yang
bermakna antara kadar glukosa darah dengan glukosuria pada pasien DM di RSUD AlIhsan Periode bulan Januari-Desember 2014 dengan nilai p = 0,001 (nilai p ≤ 0,005).
D.
Pembahasan
Penelitian ini telah dilakukan pada 34 subjek penelitian yang telah memenuhi
kriteria inklusi, hasil dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa jumlah pasien DM
berdasarkan jenis kelamin lebih banyak berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 19
orang (55,9%) dibandingkan jenis kelamin laki-laki yang berjumlah 15 orang (44,1%).
Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)
Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan … | 723
Hal ini tidak sesuai dengan epidemiologi DM yang menyatakan bahwa angka
kejadian DM sama pada laki-laki dan perempuan pada kebanyakan rentang usia (10,5%
dan 8,8% pada pasien >20 tahun) tapi sedikit lebih tinggi pada pria dengan rentang usia
>60 tahun.5
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa kejadian DM lebih banyak pada usia
51-60 tahun dengan hasil 13 orang (38,2%) dan yang lebih sedikit pada usia < 40 tahun
dengan hasil 3 orang (8,8%). Umur mempengaruhi DM disebabkan karena resistensi
insulin yang disebabkan oleh kelainan dan berkurangnya molekul insulin oleh usia. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Merlyn Sinaga yang menyatakan
bahwa kasus DM terbanyak pada usia 51-60 dan tersedikit pada usia < 40 tahun.7
Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa terdapat hubungan antara kadar glukosa
darah dengan glukosuria. Dari hasil analisis secara statistik dengan menggunakan Chi
Square Test ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara kadar glukosa darah
dengan glukosuria dengan nilai p = 0,001 (nilai p ≤ 0,05).
Sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Klause Rave dkk, yang
meneliti tentang ekskresi glukosa di ginjal sebagai fungsi dari konsentrasi glukosa
darah, bahwa semakin tinggi kadar glukosa darah maka akan meningkatkan pengeluaran
glukosa melalui ginjal atau yang disebut juga dengan glukosuria.8
E.
Kesimpulan
Terdapat hubungan antara kadar gula darah dengan glukosuria pada pasien DM di
RSUD Al-Ihsan.
Daftar Pustaka
Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Aster JC. Robbins & Cotran Pathologic Basis of
Disease, 8e. 8th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2010.
WHO. Definition and Diagnosis of Diabetes Mellitus and Intermediate Hyperglycemia.
World
Heal
Organ
[Internet].
2006;50.
Available
from:
http://www.who.int/diabetes/publications/diagnosis_diabetes2006/en/index.html
WHO. Fact Sheets Diabetes [Internet]. [cited 2015 Jan 31]. Available from:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/
Badan Riset Dan Kesehatan Dasar. Riset Kesehatan Dasar 2013. Riskesdas 2013. 2013;
Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL, et al.
Horrison’s Principle of Internal Medicine. 17th ed. The McGraw-Hill’s
Companies, Inc; 2008.
United States Renal Data System. USRDS: CKD in the general population. 2013;41–50.
Sinaga M, Hiswani, Jemadi. Karakteristik penderita diabetes mellitus dengan
komplikasi yang dirawat inap di rumah sakit vita insani pematangsiantar tahun
2011. 2011;1–16.
Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015
724 |
Arbi Rahmatullah, et al.
Rave K, Nosek L, Posner J, Heise T, Roggen K, van Hoogdalem EJ. Renal glucose
excretion as a function of blood glucose concentration in subjects with type 2
diabetes - Results of a hyperglycaemic glucose clamp study. Nephrol Dial
Transplant. 2006;21(8):2166–71.
Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)
Download