process modelling - Bina Darma e

advertisement
1
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
BAB 9
PROCESS MODELLING
9.1 Process model
Proses modelling adalah cara formal untuk menggambarkan
bagaimana bisnis beroperasi. Mengilustrasikan aktivitasaktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah
diantara aktifitas-aktifitas itu.
Ada banyak cara untuk
merepresentasikan proses model, cara yang populer adalah
dengan menggunakan data flow diagram (DFD). Ada 2 jenis
DFD,
Logical DFD yang menggambarkan proses tanpa
menyarankan bagaimana mereka akan dilakukan. Kedua adalah
Fisikal DFD yang menggambarkan proses model berikut
implementasi pemrosesan informasinya.
9.2 DATA FLOW DIAGRAMS
Berikut ini contoh sebuah DFD yang menggambarkan proses
pendaftaran pasien pada rumah sakit:
2
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.1 DFD pendaftaran pasien pada rumah sakit
Untuk membaca suatu DFD kita harus memahami dulu ,
elemen-elemen yang menyusun suatu DFD. Ada 4 elemen yang
menyususn suatu DFD yaitu:
Proses
Aktifitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang
spesifik, biasa berupa man ual maupun terkomputerisasi.
3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Data flow
Satu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu
diawali atau berakhir pada suatu proses.
Data Store
Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang
mengalir disimpan dalam data store. Aliran data diupdate atau
ditambahkan ke data store.
External entity
Orang, organisasi, atau sistem yang berada di luar sistem tetapi
berinteraksi dengan sistem.
Masing-masing elemen akan diberi lambang tertentu untuk
membedakan satu dengan yang lain. Ada beberapa metode
untuk menggambarkan elemen-elemen tersebut.Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini :
4
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.2 Elemen-elemen dari DFD dan lambangnya
9.3 Menggambarkan proses bisnis dengan menggunakan DFD
Proses bisnis biasanya terlalu kompleks untuk ditunjukkan
dalam 1 DFD. Dekomposisi adalah proses untuk
5
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
menggambarkan sistem dalam hirarkie dari diagram DFD.
Diagram anak menggambarkan proses yang lebih detail
dibandingkan dengan diagram induk. Harus ada proses
Balancing untuk menjamin informasi yang disajikan dalam satu
level dari suatu DFD secara akurat direpresentasikan pada DFD
level berikutnya. Adapun hirarki dari suatu DFD dapat dilihat
pada diagram berikut ini:
6
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Gambar 9.3 Hirarki penyusunan DFD
Keterangan :
7
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Context Diagram: DFD pertama dalam proses bisnis.
Menunjukkan konteks dimana proses bisnis berada.
Menunjukkan semua proses bisnis dalam 1 proses tunggal
(proses 0). Context Diagram juga menunjukkan semua entitas
luar yang menerima informasi dari atau memberikan informasi
ke sistem.
Level 0 Diagram: Menunjukkan semua proses utama yang
menyusun keseluruhan sistem. Level ini juga menunjukkan
komponen internal dari proses 0 dan menunjukkan bagaimana
proses-proses utama direlasikan menggunakan data flow. Pada
level ini juga ditunjukkan bagaimana proses-proses utama
terhubung dengan entitas eksternal. Pada level ini juga
dilakukan penambahan data store.
Level 1 Diagrams: Umumnya diagram level 1 diciptakan dari
setiap proses utama dari level 0. Level ini menunjukkan prosesproses internal yang menyusun setiap proses-proses utama
dalam level 0, sekaligus menunjukkan bagaimana informasi
berpindah dari satu proses ke proses yang lainnya. Jika
misalnya proses induk di pecah, katakanlah menjadi 3 proses
anak, maka 3 proses anak ini secara utuh menyusun proses
induk.
Level 2 Diagrams: Menunjukkan semua proses yang menyusun
sebuah proses pada level 1. Bisa saja penyusunan DFD tidak
mencapai level 2 ini. Atau mungkin harus dilanjutkan ke level
berikutnya (level 3, level 4...dst)
8
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Berikut ini contoh penyusunan DFD untuk sistem presensi
karyawan yang menggunakan webcam untuk meng-capture
wajah karyawan yang melakukan presensi. Sistem ini bekerja
dengan prinsip pengenalan wajah.Perhatikan bahwa diagram
yang dipakai adalah diagram yang mengacu pada metode De
marco-Jordan.
Context Diagram
Pada context diagram, sistem digambarkan dengan
sebuah proses saja, kemudian diidentifikasi entitas luar yang
berinteraksi dengan proses tunggal tadi. Didapatkan 2 entitas
luar yaitu karyawan dan bagian PSDM (Personalia dan Sumber
Daya Manusia).
karyawan
Data
karyawan
Data
presensi
Sistem
Presensi
Karyawan
Laporan presensi
Laporan presensi
PSDM
Gambar 9.4. context diagram untuk sistem presensi
9
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Keterangan Gambar :
Karyawan : entitas luar karyawan STMIK AMIKOM Yogyakarta
yang
diwajibkan melakukan presensi
PSDM : entitas luar Personalia dan Sumber Daya Manusia
Data Karyawan: Meliputi No induk, Nama, Bagian, Jabatan,
Gaji
Data Presensi: Meliputi wajah karyawan yang melakukan
presensi
Laporan presensi: Laporan presensi karyawan perbulan berisi
no induk, nama, bulan, tahun dan total potongan.
DFD Level 1
Pada level ini, proses tunggal dari context diagram
dipecah menjadi 3 proses yang lebih terperinci yaitu proses
input data karyawan, presensi dan pembuatan laporan presensi.
10
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
karyawa
Data
Presensi
2
Presensi
Laporan
Presensi
PSDM
Data
Presensi2
Data
karyawan
1
Input
data
Karyaw
Tb Presensi
Laporan
Presensi
Data
Presensi2
Data karyawan2
Tb Karyawan
Data karyawan2
3
Pembuat
an
Laporan
Gambar 9.5 DFD level 1 untuk sistem presensi
Keterangan Gambar:
Karyawan : entitas luar karyawan STMIK AMIKOM Yogyakarta
yang
diwajibkan melakukan presensi
PSDM : entitas luar Personalia dan Sumber Daya Manusia
Data Karyawan: Meliputi No induk, Nama, Bagian, Jabatan,
Gaji
Data Karyawan2: Meliputi Id karyawan, No induk, Nama,
Bagian, Jabatan, Gaji
11
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Data Presensi: Meliputi wajah karyawan yang melakukan
presensi
Data Presensi2: Meliputi id presensi, citra wajah karyawan,
tanggal dan waktu presensi dilakukan.
Tb Karyawan : Tabel Karyawan, untuk menyimpan data
karyawan
Tb Presensi : Tabel Presensi untuk menyimpan data presensi
Laporan presensi: Laporan presensi karyawan perbulan berisi
no induk, nama, bulan, tahun dan total potongan.
DFD Level 2
Pada DFD Level 2, proses Input data Karyawan diperinci
menjadi 2 proses yaitu proses input data, digunakan untuk
menginputkan data karyawan dan proses input citra, proses
meng-capture wajah karyawan sehingga didapatkan citra wajah.
Pada Level ini didapatkan juga beberapa penyimpanan data
yaitu Tb Data Karyawan untuk menyimpan data-data karyawan
dan File Citra Wajah Karyawan untuk menyimpan citra wajah
karyawan.
12
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
karyawa
Data
karyawan
1.1
Input
data
wajah
1..2
Input
Citra
Data
karyawan2
Tb data
Karyawan
citra wajah
File Citra
wajah
Gambar 9.6 DFD Level 2 untuk proses Input data Karyawan
Untuk proses Presensi, dapat diperinci menjadi proses
input citra yang menerima input wajah dari karyawan yang
dicapture dengan webcam, Image matching yang bertugas
mencari citra wajah yang sesuai pada database dan Transaksi
presensi yang memproses data-data saat transaksi karyawan
dilakukan.
13
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
wajah
karyawa
2.1
Input
Citra
Citra Wajah
2..2
Image
Matchin
g
Citra Wajah
File Citra
wajah
Tb Karyawan
Citra Wajah
Hasil
Identifikasi
2..3
Transaksi
Presensi
Data
Karyawan
Data
Presensi
Tb Presensi
Gambar 9.7 DFD Level 2 untuk proses Presensi
DFD Level 3
Untuk proses input citra baik pada proses input data
karyawan (proses 1.2) maupun proses presensi (proses 2.1)
mempunyai rincian proses yang sama, sehingga untuk
penyusunan DFD level 3 akan diambil proses 2.1 saja sebagai
berikut:
14
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Ciri wajah
karyawa
2.1.1
Image
capturin
g
Citra wajah
RGB format
.bmp
2.1.2
Image
Conversio
n
Citra wajah
grayscale format
2.1.3
Image
conversio
n
Gambar 9.8 DFD Level 3 untuk proses input citra
Citra wajah
grayscale format
jpg ukuran 80x80
15
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI
Download