17040501_PPP - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL 13
SHORT-TERM SCHEDULING (1/2)
1. KEPENTINGAN STRATEGIS SHORT-TERM SCHEDULING
Yang dimaksud dengan scheduling adalah alokasi sumberdaya (tenaga kerja,
material, dan mesin) secara efisien bagi job–job dalam sistem prioritas.
Fungsi scheduling dalam praktek
1. Alat pengambil keputusan operasional
2. Membentuk table waktu (time table) dari aktivitas–aktivitas job dengan
mematuhi :
a. hubungan antar job
b. urutan–urutan job
c. keterbatasan sumberdaya
Aplikasi scheduling:

Operasi manufaktur

Kegiatan projek

Dan lain-lain
Perusahaan manufaktur membuat schedule yang menyesuaikan produksi
dengan permintaan pelanggan.
Contoh - Pabrik Lockheed-Martin di Dallas
menjadwalkan mesin, perkakas, dan karyawan untuk membuat komponen
pesawat terbang. Komputer mainframe Lockheed men-download schedule
produksi komponen pada flexible machining system, FMS (sistem permesinan
fleksibel) untuk selanjutnya keputusan scheduling terakhir dibuat oleh manajer.
FMS dapat mengerjakan beragam ukuran dan bentuk komponen yang akan
dibuat,
dengan
beragam
urutan,
tanpa
perlu
menghentikan
produksi.
Kecanggihan scheduling ini menghasilkan komponen berdasarkan just-in-time,
dengan waktu setup rendah, sedikit work-in-process, dan utilisasi mesin yang
tinggi. Scheduling yang efisien terjadi pada perusahaan seperti Lockheed-Martin
yang dapat memenuhi batas waktu yang dijanjikan kepada pelanggan dan
menghadapi persaingan berbasis waktu.
Kepentingan strategis scheduling sangat jelas:
1. Dengan
membuat
scheduling
Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(Manufacturing Planning and Control [MPC])
Indra Almahdy Ir MSc http://www.mercubuana.ac.id
secara
efektif,
berarti
perusahaan
MODUL 13 – 1/ 20
SHORT-TERM SCHEDULING (1/2)
sebuah schedule yang dapat dipenuhi sekalipun hal ini berarti batas waktunya
tidak dapat dipenuhi. Dalam banyak kejadian, forward scheduling menjadi
penyebab tertumpuknya work-in-process.
Backward scheduling dimulai dari batas waktu, dan menjadwalkan produksi
yang terakhir terlebih dahulu. Kemudian urutan job dijadwalkan satu demi satu,
dengan susunan terbalik. Dengan mengurangi lead time untuk setiap item, maka
diperoleh waktu mulai. Bagaimanapun, sumberdaya yang diperlukan untuk
memenuhi schedule mungkin tidak ada. Backward scheduling digunakan dalam
banyak lingkungan manufaktur. Dalam praktek, sebuah kombinasi dari forward
scheduling dan backward scheduling sering digunakan untuk menemukan titik
temu di antara apa yang dapat dipenuhi dan batas waktu pelanggan.
Gambar --- Forward scheduling dan backward scheduling
Forward Scheduling
B
Backward Scheduling
E
Today
B
Due Date
E
Due Date
Today
Gangguan mesin, ketidakhadiran, permasalahan kualitas, kekurangan, dan faktor
lain lebih membuat scheduling semakin rumit. Sebagai konsekuensinya,
penugasan sebuah job pada suatu tanggal tertentu tidak memastikan bahwa job
tersebut akan dilakukan sesuai schedule yang ditugaskan tersebut. Banyak
teknik khusus yang telah dikembangkan untuk membantu membuat schedule
yang dapat diandalkan.
Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(Manufacturing Planning and Control [MPC])
Indra Almahdy Ir MSc http://www.mercubuana.ac.id
MODUL 13 – 3/ 20
SHORT-TERM SCHEDULING (1/2)
Diperkirakan 20 juta orang AS bekerja dalam industri yang menggunakan
schedule di sembarang waktu. Dalam wawancara dengan para peneliti,
karyawan dari shift malam melaporkan cerita bahwa mereka melihat para pekerja
yang tertidur di lini perakitan menjatuhkan perkakas mereka, sekian banyak
batch komponen yang cacat melewati pengawas yang mengantuk, dan operator
forklift yang kelelahan menabrak dinding. "Cerita ini sangat buruk. Bagaimana
mungkin anda mengakui bahwa para pekerja di stasiun pembangkit tenaga nuklir
sering tertidur dalam pekerjaannya?" kata seorang peneliti dari Harvard.
Scheduling merupakan sebuah masalah utama dalam perusahaan dengan shift
malam. Beberapa perusahaan, meski tidak semua, mengambil langkah-langkah
untuk mengatasi permasalahan tidur dalam tugas di antara para pekerja. Dow
Chemical, Detroit Edison, Pennzoil, dan Exxon memberikan cuti beberapa hari
sebelum terjadi perubahan shift.
Semakin banyak perubahan schedule yang konstan yang dipelajari dari segi
ekonomis, perusahaan akan mendapati bahwa mereka tidak bisa mengabaikan
masalah tersebut. Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang peneliti, "Hal ini
melibatkan banyak uang, dan, terkadang, nyawa."
Sumber: OH&S Canada (January-February 2002): 46-47; Nursing Management
(2001): 54; dan Wall Street Journal (August 9,1999): A4.
3. SCHEDULING WORK CENTER YANG PROCESS-FOCUSED
Fasilitas yang process-focused (juga dikenal sebagai fasilitas job-shop atau
intermitten) merupakan fasilitas dengan variasi tinggi dan volume rendah, yang
biasanya didapati pada organisasi manufaktur dan jasa. Pada sistem produksi
tersebut produk dibuat sesuai dengan pesanan. Item yang dibuat dalam sistem
seperti ini pada umumnya sangat berbeda dalam material yang digunakan,
pengolahan pesanan, persyaratan pemrosesan, waktu pengolahan, dan
kebutuhan setup. Karena perbedaan ini, scheduling bisa menjadi sangat
kompleks. Sistem ini seharusnya
1. Menjadwalkan pesanan yang datang tanpa melampaui kendala kapasitas
work center.
2. Memeriksa ketersediaan bahan dan perkakas sebelum pelepasan sebuah
Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(Manufacturing Planning and Control [MPC])
Indra Almahdy Ir MSc http://www.mercubuana.ac.id
MODUL 13 – 5/ 20
SHORT-TERM SCHEDULING (1/2)
Download