Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan di Provinsi NTB, NTT dan Sulawesi Tenggara MODUL PENGUATAN KELEMBAGAAN Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan MODUL PENGUATAN KELEMBAGAAN Publikasi pertama April 2017 Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan di Indonesia Jl. Taman Margasatwa No.26c, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550 T: +62-21-22780580 F: +62-21-7812325 http://www.kemitraan.or.id Program dan publikasi ini didukung oleh Millennium Challenge Account Indonesia Copyright April 2017 Kemitraan, The Partnership for Governance Reform ISBN 000-000-0000-00-0 All rights reserved. Unless otherwise indicated, all materials on these pages are copyrighted by the Partnership for Governance Reform in Indonesia. All rights reserved. No part of these pages, either text or image may be used for any purpose other than personal use. Therefore, reproduction, modification, storage in a retrieval system or retransmission, in any form or by any means, electronic, mechanical or otherwise, for reasons other than personal use, is strictly prohibited without prior written permission. Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Tenggara MODUL PENGUATAN KELEMBAGAAN Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Sekapur Sirih S alah satu problem utama yang dihadapi dalam pengelolaan sumberdaya alam oleh masyarakat adalah produktifitas yang rendah, serta cenderung tidak berkelanjutan. Konsorsium Kemitraan mengimplementasikan proyek “Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan di NTB, NTT dan Sulawesi Selatan”, yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pengelolaan sumberdaya alam berbasis masyarakat, meningkatkan pendapatan rumah tangga, sekaligus berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca. Kemitraan bersama Yayasan Samanta, Pelita Sumba, Koppesda Sumba dan Lapak-Sultra menjalankan proyek tersebut dengan dukungan dari Millenium Challenge Account Indonesia (MCA-I) melalui Proyek Kemakmuran Hijau (Green Prosperity Project). ii Proyek ini berupaya memperluas ruang kelola masyarakat melalui skema perhutanan sosial, meningkatkan pemanfaatan lahan melalui usaha pertanian berkelanjutan, meningkatkan jumlah kelembagaan usaha ekonomi masyarakat yang mampu mengolah dan memasarkan produk-produk pertanian berkelanjutan, meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola usaha pertanian berkelanjutan, terbangunnya sumber-sumber energi terbarukan yang mampu dikelola oleh masyarakat secara berkelanjutan, serta terkelolanya informasi, pengetahuan dan pembelajaran proyek. Modul Penguatan Kelembagaan Untuk mendukung tercapainya keluaran yang diharapkan dari proyek ini, serangkaian kegiatan pengembangan kapasitas dilakukan bagi para penerima manfaat di Lombok Tengah, Sumba Timur, dan Kolaka. Selain pelatihan dan lokakarya, beberapa modul terkait pengembangan kapasitas juga disusun, mengemas pengetahuan mengenai Wanatani, Pembibitan, Penguatan Kelembagaan, Wirausaha, Penguatan Kader Desa, dan topik terkait lainnya. Kami ucapkan terima kasih kepada para tenaga ahli yang telah melakukan pelatihan-pelatihan serta menyusun modul-modul pembelajaran yang komprehensif. Kami ucapkan terima kasih kepada jajaran Pemerintah Daerah di Lombok Tengah, Sumba Timur, dan Kolaka yang telah mendukung proyek ini. Terakhir, kepada para mitra Konsorsium Kemitraan, kami sampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerjasama yang baik dan kerja kerasnya. Semoga kerjasama ini dapat dilanjutkan dalam bentuk-bentuk lain di masa depan, demi mendukung kelangsungan serta tujuan perluasan Perhutanan Sosial, yakni peningkatan penghidupan masyarakat dari hasil sumber daya hutan serta pengelolaan hutan yang lestari di Indonesia. Semoga modul-modul ini berguna dalam meningkatkan pengetahuan serta kapasitas masyarakat pengelola Perhutanan Sosial di berbagai lokasi lainnya di Indonesia. Jakarta, Agustus 2017 Monica Tanuhandaru Direktur Eksekutif Kemitraan iii Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Daftar Isi Kata Pengantar ii Bagian 1 1 Pembentukan Suasana 1 Perkenalan2 Tujuan Pelatihan Dasar Manajemen dan Dinamika Kelompok 4 Menggali Harapan dan Kekuatiran Peserta terhadap Capaian Pelatihan 6 Kontrak Belajar & Tata Tertib 8 Bagian 2 11 Bidang Kelembagaan 11 Mengapa Berkelompok 12 Pengertian Kelompok Swadaya Masyarakat 18 Tujuan Berkelompok iv Pedoman Dasar Kelompok Swadaya 20 Modul Penguatan Kelembagaan Masyarakat26 Manfaat Berkelompok/ Berorganisasi 28 Struktur Organisasi KSM 30 Bagian 3 35 Kepengurusan dan Dinamika Kelompok 35 Bidang Kepengurusan 36 Tugas-tugas Pengurus 40 Konsep Dasar Komunikasi 44 Bagian 4 49 Penyelenggaraan KSM 49 Rapat Anggota Bulanan 50 AD/ART Kelompok 56 Pemupukan dan Pendayagunaan Modal oleh Kelompok60 Administrasi Organisasi dan Keuangan 66 Monitoring dan Evaluasi 70 Pendayagunaan Kelompok 76 v Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Pendidikan dalam Kelompok 78 Peran dan Fungsi Pendamping 82 Peran Kelompok di Masyarakat 86 Membangun Jaringan 92 Rencana Kerja Tindak Lanjut 94 Evaluasi Akhir 98 Lampiran 101 Lampiran 1 103 Ice Breaking Lampiran 2 Bahan Bacaan 103 113 113 Apa Arti Kelompok 114 Komunikasi132 Lampiran 3 Rancangan Peraturan Dasar vi 139 139 Modul Penguatan Kelembagaan Pokok Bahasan 1 Pembentukan Suasana 1 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Perkenalan 1. Terjadi hubungan yang akrab dan santai antara peserta dan fasilitator. 2. Tercipta suasana kondusif selama acara pelatihan. 1. Curah pendapat Spidol, filpchart, 2. Tanya jawab lakban, metaplan. 3. Penjelasan Media langsung. 45 menit Waktu 2 orang Fasilitator Proses Perkenalan 1. Fasilitator menjelaskan alur Pelatihan Dasar Manajemen dan Dinamika Kelompok. 2. Uraikankan bahwa pendidikan yang akan dilakukan menggunakan metode pendidikan orang dewasa (andragogi) di mana setiap peserta dituntut berpartisipasi aktif selama proses pelatihan berjalan. 3. Jelaskan bahwa di dalam pelatihan ini akan terjadi solidaritas yang tinggi dan kesetaraan antara fasilitator dan peserta. Peserta harus menjadi narasumber yang aktif demi kelancara proses pelatihan. 4. Atur duduk peserta agar membentuk lingkaran. 2 Modul Penguatan Kelembagaan 5. Semua peserta diminta untuk memperkenalkan diri dengan menyebut nama lengkap, umur, jabatan dalam kelompok, pekerjaan, dan jumlah anak. Catat semuanya di kertas plano. Atau, minta peserta menuliskan nama lengkap pada metaplan warna biru, pekerjaan pada metaplan warna putih dan status serta jumlah anak pada metaplan warna merah. Tempel metaplan di kertas plano. Hasil yang Diharapkan 1. Peserta dan fasilitator dapat saling mengenal. 2. Terjadi hubungan yang akrab dan harmonis. 3. Tumbuhnya solidaritas yang tinggi dan kondusif antara peserta dan fasilitator. Catatan hasil perkenalan No. 1 Ibu Ina 2 Nama Status Kawin Jumlah Anak 3 orang 3 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Pelatihan Dasar Manajemen dan Dinamika Kelompok Tujuan Umum Pengetahuan dan ketrampilan peserta meningkat, terjadi perubahan sikap dalam mengatasi masalah (sosial, ekonomi, ekologi, budaya, politik), agar kelompok makin dinamis, dan berkeadilan gender. Tujuan Tujuan Khusus 1. Peserta mampu mengelola organisasi kelompok dengan baik dan benar. 2. Peserta/pengurus mampu mengelolah administrasi organisasi maupun organisasi keuangan yang transparan. 3. Peserta mengetahui dan mampu melakukan penggalian modal usaha dan pendayagunaannya. 4. Peserta dapat mengidentifikasi usaha-usaha produktif melalui pengelolaan HKm yang dapat dikembangkan baik oleh anggota maupun oleh kelompok. 5. Peserta memahami cara membangun jaringan kerja (Pengembangan Usaha Produktif) dan peran kelompok di tengah masyarakat. Penjelasan langsung. Metoda Spidol, filpchart, lakban. Media 30 menit Waktu 4 1 orang Fasilitator Modul Penguatan Kelembagaan Proses 1. Fasilitator menjelaskan tujuan Pelatihan Manajemen dan Dinamika Kelompok. 2. Sampaikan, untuk mencapai tujuan itu diperlukan 18 jam efektif atau selama tiga hari. 3. Selama masa itu, peserta tidak boleh meninggalkan tempat, dan harus aktif. 4. Jelaskan bahwa pelatihan akan berhasil apabila seluruh peserta dan fasilitator berpartisipsi aktif. Hasil yang Diharapkan 1. Peserta memahami tujuan materi yang akan dipelajari selama proses pelatihan berlangsung. 2. Peserta dan fasilitator dapat memantau perkembangan pemahaman peserta. 5 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Menggali Harapan dan Kekuatiran Peserta terhadap Capaian Pelatihan 1. Peserta dapat menyebutkan harapanharapannya terhadap pelatihan, baik harapan sesama peserta, harapan dengan fasilitator, maupun harapan terhadap peoses pelatihan. 2. Peserta juga dapat menyebutkan tentang kekhawatirannya selama proses berlangsung. 1. Curah pendapat 2. Tanya jawab 3. Penugasan Spidol, filpchart, lakban. Media 45 menit Waktu 1 orang Fasilitator Proses 6 1. Uraikan tujuan yang ingin dicapai dalam Pelatihan Dasar Manajemen dan Dinamika Kelompok ini. 2. Minta peserta menyampaikan harapan mereka dari pelatihan ini, mengenai materi, fasilitator, dan sesama peserta. Fasilitator mencatatnya di kertas plano. 3. Ulangi proses, dengan menanyakan apa kekuatiran mereka terhadap capaian pelatihan. Catat di kertas plano. Modul Penguatan Kelembagaan Catatan Di antara proses 2 dan 3, fasilitator dapat mengajak peserta untuk melakukan penyegaran (energizer) dengan mengajak peserta untuk menyanyikan lagu dengan gerakan. Hasil yang Diharapkan 1. Peserta dapat menyampaikan semua harapannya terhadap proses pelatihan. 2. Peserta dapat menyampaikan semua kekuatiran apa yang akan tercapai dalam mencapai tujuan. Contoh hasil sumbang saran peserta Harapan Peserta Kekuatiran Peserta ~~Peserta aktif dan kondusif ~~Kelompok maju dan aktif ~~Kelompok dapat sejahtera ~~Pertemuan mendapat barokah ~~Pertemuan lancar ~~Kelompok lebih maju ~~Dapat berkomunikasi dengan baik ~~Bisa kerjasama dengan baik ~~Memahami materi ~~Peserta dan fasilitator kompak ~~Dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam berkelompok ~~Tepat waktu ~~Peserta tidak serius / malas ~~Berjalan tidak lancer ~~Tidak kompak ~~Tidak bisa berhasil ~~Tidak hadir ~~Terhambat hujan ~~Peserta tidak aktif, malu mengemukakan pendapat ~~Peserta sakit ~~Peserta kurang gairah ~~Peserta tidak betah ~~Peserta bosan 7 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Kontrak Belajar & Tata Tertib 1. Tercapai kesepakatan kontrak belajar agar pelatihan berjalan lebih efektif. 2. Tercipta tata tertib yang harus ditaati selama pelatihan. 1. Curah pendapat 2. Diskusi pleno Spidol, filpchart, lakban. Media 30 menit Waktu 1 orang Fasilitator Proses 1. Fasilitator membuat kesepakatan kerja dengan peserta tentang waktu pelatihan. Sampaikan bahwa harapan yang telah disampaikan pada sesi sebelumnya dapat dicapai dan kekuatiran dapat dicegah dengan membuat beberapa kesepakatan. 2. Ajak peserta merumuskan apa yang harus dilakukan oleh semua agar harapan tercapai dan kekuatiran tidak terjadi. Jadikan itu sebagai kontrak belajar yang disepakati oleh peserta. 3. Menyusun tata tertib. 8 Modul Penguatan Kelembagaan Hasil yang Diharapkan 1. Adanya kesepakan jadwal pelatihan secara partisipatif. 2. Adanya kesepakatan tata tertib untuk mengurangi kehawatiran peserta selama proses belajar. Contoh hasil sumbang saran peserta Kontrak Belajar dan Tata Tertib ~~Peserta dan fasilitator harus tepat waktu dan disiplin. ~~Menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan sederhana. ~~Peserta dan fasilitator menjadi pendengar yang aktif. ~~Suasana sersan (serius tapi santai). ~~Di dalam memfasilitasi, fasilitator menggunakan rancangan/jadwal pelatihan tentatif yang dibuat Tim Fasilitator. ~~...... 9 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan 10 Modul Penguatan Kelembagaan Pokok Bahasan 2 Bidang Kelembagaan 11 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Mengapa Berkelompok 1. Peserta memahami pentingnya berkelompok 2. Peserta mengetahui faktor penghambat dalam berkelompok 3. Peserta mengetahui faktor pendukung dalam berkelompok 4. Peserta mengetahui prinsip dasar dan syaratsyarat dalam bekerjasama 5. Peserta sadar akan pentingnya bekerjasama antar anggota Spidol, filpchart, 1. Curah lakban. pendapat Sapu lidi. 2. Diskusi pleno Pecahan 3. Permainan bujur sangkar Media 4. Diskusi pleno berantakan. 120 menit Waktu 2 orang Fasilitator Kegiatan 1 Permainan Mengapa Harus Berkelompok 1. Buka pertemuan dengan salam singkat. Sampaikan bahwa penting memahami apa itu KSM, mengapa harus 12 Modul Penguatan Kelembagaan memfungsikan KSM, serta bagaimana cara membinanya. KSM adalah kelompok masyaraka. Ilmu mengenai berkelompok pun harus dipahami oleh peserta. 2. Sampaikan kepada peserta bahwa kita akan memasuki kegiatan pertama yaitu pentingnya membangun KSM. 3. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok, masing-masing enam orang. Tiap kelompok diberi 40 batang lidi. 4. Taburkan potongan kecil kertas ke lantai di depan ruang belajar. Ajak tiap kelompok: a. Kelompok A membersihkan serakan kertas dengan satu orang satu batang lidi. b. Kelompok B membersihkan dengan 10 lidi yang diikat menjadi satu. c. Kelompok C membersihakn dengan lidi yang diikat per 20. d. Kelompok D membersihkan dengan sapu yang terdiri dari 40 batang lidi. 5. Setelah selesai membersihkan, minta masing-masing peserta mengambil pelajaran yang didapat dari permainan tadi. Beritahu peserta agar tidak berbagi pemikiran kepada yang lain, cukup di dalam hati. 6. Minta 18 relawan dari peserta. Bentuk menjadi tiga kelompok, masing-masing terdiri dari tiga, lima dan 10 oranng. Tiap kelompok diberi satu sendok beras di dalam amplop. 7. Sediakan tiga mangkok plastik di meja. Tandai dengan nomor 1, 2, 3. Minta tiap kelompok menaruh berasnya ke dalam mangkok masing-masing, secara bergantian. 8. Setelah itu, minta peserta berdiskusi kelompok: 13 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan a. Pelajaran apa yang dapat diambil dari permainan batang lidi. b. Pelajaran apa yang dapat diambil dari permainan mangkok beras. c. Bagaimana hal tersebut apabila diterapkan pada pentingnya berkelompok. 9. Beri kesempatan kepada wakil tiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya. 10.Simpulkan bersama hasil diskusi kelompok, berikan penguatan berdasarkan bahan bacaan Apa arti Kelompok. Kegiatan 2 Proses Minta sumbang saran peserta mengapa mereka berkelompok. Catat di kertas plano. Contoh hasil sumbang saran peserta ~~Supaya masyarakat maju untuk melestarikan hutan. ~~Supaya masyarakat lebih berkembang. ~~Kegotongroyongan dan kerjasama antar masyarakat. ~~Memupuk dan meningkatkan hubungan kekluargaan sesama anggota. 14 Modul Penguatan Kelembagaan Petunjuk Untuk meningkatkan pemahaman tentang berkelompok, bagi peserta menjadi kelompok kecil, beranggotakan 5 orang, dengan satu orang pengamat. Minta masing-masing kelompok membangun bujursangkar berantakan yang terdapat dalam amlop menjadi lima bujur sangkar. Sebelum dimulai, sampaikan peraturan permainan: tidak boleh berbicara, tidak boleh meminta tapi boleh memberi. Waktu 15 menit. Amati jalannya permainan, untuk melihat kasus-kasus yang mungkin muncul. Setelah selesai: • Minta pengamat melaporkan apa saja yang mereka lihat. • Minta pemain menyampaikan kesan mereka selama bermain, kenapa ada yang berhasil mengerjakan tugas. Tulis semua kesan peserta dan pengamat di plano. Contoh hasil sumbang saran peserta Yang berhasil karena: Yang gagal karena: ~~Serius dan disiplin ~~Mengetahui aturan / rumus ~~Kekompakan antar anggota ~~Mengikuti aturan yang disepakati ~~Memberikan sesuatu sesuai dengan kebutuhan ~~Bingung ~~Tidak konsentrasi ~~Tidak memahami aturan ~~Tidak ada dukungan dari orang lain ~~Tidak ada kerjasama anggota. 15 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Selanjutnya, bagi peserta menjadi tiga kelompok. Minta masing-masing kelompok mendiskusikan tentang: • Kelompok A: faktor-faktor pendukung dalam berkelompok. • Kelompok B: faktor-faktor penghambat dalam berkelompok • Kelompok C: Prinsip dan syarat dalam bekerjasama. Kemudian minta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diksusi internal mereka. Contoh hasil diskusi Kelompok Satu Faktor pendukung dalam berkelompok ~~Adanya keinginan untuk berkelompok ~~Adanya tujuan utama yang ingin dicapai bersama ~~Adanya potensi sumberdaya alam ~~Dukungan dari pemerintahan desa ~~Kerjasama dan bergotong royong ~~Adanya persyarakatan proyek/bantuan yang dijanjikan ~~Adanya modal usaha masyarakat untuk dikembangkan ~~Aturan yang disepakati bersama 16 Modul Penguatan Kelembagaan Contoh hasil diskusi Kelompok Dua Faktor penghambat dalam berkelompok ~~Tidak ada modal kelompok ~~Saling mencurigai satu sama lain ~~Tidak ada pertemuan kelompok ~~Tidak ada pendampingan dan pembinaan ~~Kurang kerjasama antar anggota kelompok ~~Tidak ada dukungan dari pemerintah setempat ~~Kurang dukungan dari anggota ~~Kurang pengetahuan anggota tentang hak dan kewajibannya Contoh hasil diskusi Kelompok Tiga Prinsip dalam bekerjasama ~~Harus kompak ~~Memiliki tujuan yang sama ~~Keterbukaan ~~Aturan dan adanya pembagian tugas yang jelas (anggota, pengurus) ~~Adanya Rencana yang disetujui dan dikerjakan oleh semua anggota ~~Perlu pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan 17 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Pengertian Kelompok Swadaya Masyarakat Peserta dapat membuat definisi KSM menurut versi mereka sendiri. 1. Curah pendapat 2. Penjelasan langsung Spidol, filpchart, lakban Media 15 menit Waktu 1 orang Fasilitator Proses Fasilitator meminta sumbang saran dari peserta apa yang dimaksud dengan kelompok, kemudian fasilitator mencatat semua pendapat peserta. 18 Modul Penguatan Kelembagaan Contoh hasil sumbang saran peserta Tujuan membentuk kelompok swadaya masyarakat (KSM): ~~Perkumpulan orang-orang ~~Ada aturan main ~~Anggota terbatas ~~Ada tujuan ~~Sarana memecahkan masalah ~~Yang berazas kesamaan dan kekeluargaan ~~Untuk mencapai mufakat ~~Organisasi Setelah selesai mendiskusikan hasil curah pendapat, fasilitator bersama peserta merangkumnya menjadi arti/definisi menurut mereka sendiri. 19 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Tujuan Berkelompok Peserta dapat merumuskan tujuan mereka berkelompok. 1. Curah pendapat 2. Penjelasan langsung Spidol, filpchart, lakban Media 45 menit Waktu 1 orang Fasilitator Proses 1. Peserta diminta membuat definisi kelompok masingmasing. 2. Fasilitator mengajak peserta membahas tujuan-tujuan kelompok, dikaitkan dengan alasan mereka berkelompok. 3. Fasilitator mengajak peserta untuk kembali membahas alasan mereka berekelompok satu persatu. 4. Bersama peserta membuat tujuan kelompok secara spesifik, dilihat dari segi sosial, ekonomi, ekologi, budaya, dan politik yang berkeadilan gender. 20 Modul Penguatan Kelembagaan Hasil yang Diharapkan Peserta dapat merangkum tujuan membentuk kelompok swadaya masyarakat baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek agar supaya kelompok berkelanjutan dan mandiri (contoh visi Kehutanan untuk Sumba Timur “Hutan Lestasi, Masyarakat Sejatera”). Contoh hasil sumbang saran peserta Tujuan membentuk kelompok swadaya masyarakat (KSM): ~~Menjalin, memperkuat kerjsama untuk menjaga dan melestarikan kembali hutan sebagai sumber air dan keaneragaman hayati, mencegah erosi, longsor dan banjir, mengembalikan kesuburan tanah; ~~Ingin meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan sosial ekonomi anggota dan Kelompok dan masyarakat. ~~Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam membangun organisasi dan usaha kelompok. ~~Meningkatkan jaringan kerjasama / kemitraan antar anggota dan pihak luar. 21 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Review Tujuan Pembentukan KSM 1. Sampaikan kepada peserta bahwa kita akan meninjau ulang (review) pemahaman peserta mengenai tujuan pembentukan kelompok swadaya masyarakat (KSM). 2. Tanyakan kepada peserta apa yang mereka ketahui mengenai KSM. Apa saja tujuan dibangunnya KSM? 3. Tulis semua jawaban peserta di kertas plano. 4. Lakukan kembali curah pendapat mengenai apa peran dan fungsi KSM. 5. Simpulkan bersama hasil dari curah pendapat. Beri penguatan sebagai berikut: Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang digunakan adalah mendorong terbangunnya KSM sebagai komponen dari keseluruhan proses penanggulangan kemiskinan, baik meningkatkan keberdayaan kelompok yang sudah ada atau membangun kelompok baru. Peningkatan pendapatan masyarakat dapat menjadi entry point pengembangan KSM. Namun KSM tidak sematamata berorientasi ekonomi. KSM merupakan kelompok pemberdayaan. Bisa dikatakan KSM menjadi wadah bagi tumbuhnya rasa percaya diri, semangat kemandirian, saling kepercayaan sosial, rasa kebersamaan dan lain-lain. KSM merupakan kumpulan orang yang menghimpun diri secara sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya ikatan pemersatu yaitu kepentingan dan kebutuhan yang sama, sehingga dalam semua anggota kelompok memiliki kesamaan tujuan. 22 Modul Penguatan Kelembagaan Tujuan pembentukan Kelompok KSM • Tumbuh dan berkembangnya kapital sosial di masyarakat. • Masyarakat yang makin dinamis dalam mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan serta kemasyarakatan. • Terjadinya proses pembelajaran, tumbuh rasa saling asih, asah dan asuh antar sesama anggota • Anggota melakukan konsolidasi untuk menggalang kekuatan bersama • Berfungsinya pelembagaan tanggung renteng, gerakan keswadayaan modal, kepercayaan bersama. Prinsip/Nilai yang dianut Kelompok Tani HKm • • • • • • Kesetaraan Saling mempercayai, mendukung, memperhatikan Bebas dalam membuat keputusan Bebas dalam menetapkan kebutuhan Mempunyai kewenangan / kebijakan sendiri Berpartisipasi secara nyata Peran dan fungsi Kelompok Tani HKm • • • • Sarana mendorong proses perubahan sosial Wadah pembahasan dan penyelesaian masalah Wadah untuk menyalurkan aspirasi Wadah menggalang tumbuhnya saling percaya 23 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Dalam program apapun, termasuk program penanggulangan kemiskinan, posisi KSM independen. Artinya, segala aktivitas KSM berdasarkan keputusan rapat anggota melalui musyawarah bersama. Hubungan dengan lembaga lain adalah hubungan kemitraan. Karena itu, pengembangan KSM tentu bukan hanya penanaman pohon. KSM harus mengembangkan kegiatan mandiri, mengembangkan sendiri akses kepada sumber daya. Dengan demikian KSM dapat menjadi kelompok pemberdayaan baik bagi anggota kelompok maupun masyarakat umum. Pemberdayaan ini dilakukan melalui proses berbagi pengalaman, bertukar informasi, mendiskusikan berbagai persoalan kemasyarakatan. Dalam program penanggulangan kemiskinan, KSM berperan memantau dan mengevaluasi (monev) kinerja. Siapa yang dapat menjadi anggota Kelompok KSM? Siapa saja. Kaya atau miskin, tokoh masyarakat, aparat pemerintahan, perempuan, laki-laki, anak-anak, tunanetra, dsb. Siapa yang bisa mengorganisir pembentukan dan pengelolaan KSM? Siapa sajadapat berperan. Suatu KSM yang beranggotakan orang miskin, misalnya, dapat difasilitasi pengembangannya oleh seorang profesor yang peduli terhadap orang miskin. Siapa yang menjadi penerima manfaat program/kegiatan KSM? Orang miskin. Jadi, anggota KSM boleh siapa saja, boleh diorganisir oleh siapa saja, tetapi harus dijamin penerima manfaat program harus benar-benar orang miskin. 24 Modul Penguatan Kelembagaan 25 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Pedoman Dasar Kelompok Swadaya Masyarakat Peserta mengetahui dan memahami pedoman pokok kelompok swadaya masyarakat. 1. Curah pendapat 2. Penjelasan langsung Spidol, filpchart, lakban Media 60 menit Waktu 1 orang Fasilitator Proses 1. Fasilitator menjelaskan tujuan materi yang akan dibahas. 2. Fasilitator meminta sumbang saran dari peserta tentang aspek dasar yang harus ada dalam kelompok agar kelompoknya maju. 3. Fasilitator mencatat semua pendapat peserta. 4. Fasilitator menjelaskan sembilan pedoman pokok/dasar Kelompok Swadaya Masyarakat 26 5. Fasilitator membahasnya bersama-sama Tentang 9 Pedoman Pokok / Dasar Kelompok Swadaya Masyarakat. Modul Penguatan Kelembagaan Hasil yang Diharapkan Peserta paham betul sembilan Pedoman Pokok/Dasar Kelompok Swadaya Masyarakat yang terangkum dalam pohon pengembangan. Apabila salah satu hilang, maka pohon tersebut mulai oleng dan tidak dapat bertahan lama, dan akhirnya kelompok bubar. Contoh hasil sumbang saran peserta Pedoman prinsip dasar KSM: ~~Kelompok swadaya adalah perkumpulan orang – orang yang bekerjasama ~~Keangggotaan berdasarkan kesadaran, bersifat sukarela dan terbuka untuk umum ~~Bekerja atas dasar prinsip dari, oleh dan untuk angota ~~Bertujuan meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggota ~~Mengadaan pertemuan anggota dan pertemuan pengurus secara teratur ~~Angota wajib menabung secara teratur ~~Mengadakan upaya pendidikan secara teratur dan terus menerus ~~Usaha-usaha dan tata laksana kelopk bersifat terbuka ~~Membanguan jaringan kerja. 27 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Manfaat Berkelompok/ Berorganisasi 1. Peserta mengetahui tentang pentingnya berkelompok atau manfaat berkelompok/ berorganisasi. 2. Peserta mengetahui manfaat-manfaat berkelompok. 1. Curah pendapat Spidol, filpchart, 2. Tanya jawab lakban 3. Penjelasan Media langsung 30 menit Waktu 1 orang Fasilitator Proses 1. Jelaskan tujuan materi yang akan dibahas 2. Minta sumbang saran dari peserta apa pentingnya berkelompok. 3. Catat hasil dari sumbang saran peserta di kertas plano. 4. Minta sumbang saran dari peserta, manfaat apa saja yang sudah dirasakan setelah berkelompok. 5. Catat semua pendapat peserta. Bahas satu persatu. 28 Modul Penguatan Kelembagaan 6. Jelaskan, di dalam manajemen ada empat unsur yang akan diikuti bersama, yaitu perencanaan program, pengorganisasian atau pembagian tugas, pelaksanaan kegiatan, serta monitoring dan evaluasi.. Hasil yang Diharapkan 1. Peserta paham betul akan pentingnya berkelompok atau berorganisasi. Tanpa kelompok, kita sulit untuk mencari mitra kerja yang dapat mendukung program kita. 2. Peserta sadar dengan berkelompok banyak manfaat yang dapat dirasakan bersama. Contoh hasil sumbang saran peserta Manfaat berkelompok: ~~Kerja lebih ringan ~~Lebih mudah membangun kerjasama dengan pihak luar ~~Dapat menambah pengetahuan danketerampilan ~~Dapat menghimpun modal dari anggota untuk modal kelompok ~~Kelompok menjadi legal / resmi ~~Meningkatkan hubungan silaturahmi/ kekerabatan antar anggota ~~Dapat saling bantu membantu antar sesama anggota 29 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Struktur Organisasi KSM Peserta dapat membuat struktur organisasi / kelompok swadaya masyarakat 1. Curah pendapat 2. Penugasan 3. Diskusi kelompok 4. Pleno Bagan struktur Media 60 menit Waktu Spidol, filpchart, lakban 2 orang Fasilitator Proses 1. Jelaskan tujuan materi yang akan dibahas. 2. Sampaikan bahwa di desa sudah banyak organisasi, misalnya Karang Taruna, PKK, LPM, BPD, dan lain-lain. 3. Tanyakan kepada peserta, apa yang mereka ketahui tentang struktur organisasi. 4. Catat jawaban peserta. Bersama peserta memahami tentang apa itu struktur organisasi. 5. Minta peserta membuat struktur kelompok menurut yang mereka pahami. 6. Jelaskan arti garis-garis penghubung dalam struktur 30 Modul Penguatan Kelembagaan kepengurusan. 7. Beri tugas kelompok mendiskusikan fungsi dari masingmasing yang ada di dalam bagan dan menghubungkan dengan garis-garis sesuai fungsi masing-masing. 8. Kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka. 9. Fasilitator merangkum struktur yang sesuai dengan KSM. Hasil yang Diharapkan 1. Peserta dapat membuat struktur organisasi kelompok mereka. 2. Peserta memahami tugas dan tanggung jawab orang atau bagan yang terdapat di dalam struktur organisasi/ kelompok. 31 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Contoh hasil sumbang saran peserta Tujuan membentuk kelompok swadaya masyarakat (KSM): ~~Adalah bagan yang menjelaskan tugas dan fungsi dari orang-orang yang terlibat didalamnnya ~~Kesatuan ~~Peraturan ~~Cara kerja ~~Perkumpulan ~~Sket ~~Tingkatan Struktur Organisasi KSM Bersama peserta memahami tentang apa itu struktur organisasi, Fasilitator membagi peserta menjadi 2 kelompok, masingmaing kelompok diberi bagan struktur KSM, Sebelum diskusi selesai Fasilitator menjelaskan arti garis-garis yang akan dihubungkan ke bagai struktur. Tugas kelompok mendiskusikan fungsi dari masing-masing yang ada di dalam bagan dan menghubungkan dengan garis –garis yang sesuai dengan fungsi masing-maing pihak. Setelah selesai, maka kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka. Fasliiator mengambil /merangkum struktur yang sesuai dengan KSM 32 Modul Penguatan Kelembagaan Rapat Anggota Pengurus Pemeriksa Pengurus Harian Mitra Kerja Unit Usaha misalnya Simpan Pinjam Unit Usaha misalnya Pengembangan dan Pemasaran HHBK Unit Usaha lainnya ... Anggota KSM Sebagai penghargaan dan pemberi semangat kepada peserta fasilitator mengajak peserta untuk melakukan permainan “Tepuk Nyamuk” sebagai ganti dari tepuk tangan bersama. 33 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan 34 Modul Penguatan Kelembagaan Pokok Bahasan 3 Kepengurusan dan Dinamika Kelompok 35 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Bidang Kepengurusan 1. Peserta mengetahui peran dan fungsi pengurus di dalam kelompok 2. Peserta dapat mengidentifikasi hak dan kewajiban pengurus kelompok 1. Curah pendapat 2. Penjelasan Spidol, filpchart, langsung. lakban. 3. Diskusi Media kelompok 4. Diskusi pleno 30 menit Waktu 36 2 orang Fasilitator Modul Penguatan Kelembagaan Proses 1. Fasilitator menjelaskan tujuan materi yang akan dibahas. 2. Fasilitator menjelaskan bahwa pengurus merupakan motor penggerak didalam kelompok, maka mereka mempunyai peran penting memajukan soliditas keanggotaan dan keberlangsungan kelompok. 3. Fasilitator meminta sumbang saran kepada peserta tentang hak dan kewajiban baik pengurus maupun anggota 4. Fasilitator menjelaskan hasil rangkuman dari peran dan fungsi pengurus, 5. Fasilitator menjelaskan tentang hak dan kewajiban pengurus serta hak dan kewajiban anggota. 37 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Contoh beberapa hasil proses pelatihan Hak dan Kewajiban Pengurus Hak Pengurus 1.Mewakili kelompok untuk bertindak baik kedalam maupun keluar kelompok 2.Mengambil kebijaksanaan dalam pelaksanaan rencana kerja secara bertangungjawab 3.mendapat balas jasa kepengurusan sesuia dengan hasil usaha yang besarnya diatur dalam rapat anggota. Kewajiban Pengurus 1.Melaksanakan kebijaksanaan umum rapat anggota 2.Menyusun rencana kerja dan anggaran biaya dan pendapatan tahunan kelompok 3.Melaksanakan rencana kerja yang telah disyahkan oleh rapat anggota 4.Mengadakan pertemuan anggota dan pengurus 5.Memberikan laporan pertangungjawaban tentang perkembangan usaha 6.Menanggung kerugian yang disebabkan oleh kelalaianya 38 Modul Penguatan Kelembagaan Contoh beberapa hasil proses pelatihan Hak dan Kewajiban Anggota Hak Anggota 1.Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota atas dasar satu anggota satu suara 2.Memilih atau dipilih menjadi pengurus 3.Mengemukakan pendapat atau saran-saran kepada pengurus baik diminta maupun tidak 4.Mendapat pelayanan dan pembinaan yang sama 5.Melakukan pengawasan /kontrol atas jalannya organisasi dan usaha – usaha kelompok 6.Menikmati hasil-hasil usaha Kewajiban Anggota 1.Menghadiri rapat anggota dan mentaati keputusan-keputusan Rapat Anggota 2.Mengamalkan dan mengembangkan kelompok sesuai dengan pedoman pokok KSM 3.Membela kepentingan dan nama baik kelompok 4.Menabung secara teratur 5.Ikut menanggung resiko dari usaha –usaha kelompok. 39 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Tugas-tugas Pengurus Peserta mengetahui dan paham tugas-tugas: 1. Ketua kelompok. 2. Sekretaris kelompok. 3. Bendahara kelompok. Spidol, kertas 1. Curah plano, lakban. pendapat Potongan tugas2. Penjelasan tugas dari langsung. masing-masing Media 3. Penugasan pengurus 45 menit Waktu 2 orang Fasilitator Proses 1. Jelaskan tujuan materi yang akan dibahas 2. Jelaskan bahwa organisasi paling sedikit mempunyai tiga orang pengurus, yaitu ketua, sekretaris dan bendahara, serta umumnya ditambah dengan seksi usaha. 3. Bagikan kertas berisi tugas-tugas pengurus, masing-masing peserta satu lembar. Kertas sudah ditulisi ketua, sekretaris, bendahara, atau seksi usaha. 4. Minta peserta mengelompokkan diri menjadi emoat kelompok, sesuai tugas pengurus yang tertera pada kertas yang diterimanya: 40 Modul Penguatan Kelembagaan • Kelompok Ketua (peserta yang memegang tugas ketua). • Kelompok Sekretaris (yang memegang tugas sekretaris). • Kelompok Bendahara (yang memegang tugas bendahara). • Kelompok Seksi Usaha (memegang tugas seksi usaha) 5. Minta peserta mendiskusikan tugas-tugas dari pengurus tersebut dalam kelompoknya. 6. Minta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Peserta lain mencermati, apakah tugas tersebut sudah cocok atau belum. 7. Tutup presentasi dengan menjelaskan tugas masing-masing pengurus. Hasil yang Diharapkan 1. Peserta paham betul tentang tugas dan fungsi dari masingmasing pengurus. 2. Peserta dapat memilih pengurus yang mau dan bertanggung jawab terhadap tugasnya. 41 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Contoh hasil diskusi Kelompok Satu Tugas Ketua Kelompok ~~Memimpin rapat-rapat di kelompok ~~Mengkoordinir kegiatan ~~Merumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah ~~Mengadakan pembagian tugas dan tanggung jawab ~~Mewakili kelompok ~~Menciptakan suasana kesatuan didalam kelompok ~~Menyampaikan laporan kegiatan ~~Menandatangani surat-menyurat di kelompok Contoh hasil diskusi Kelompok Dua Tugas Sekretaris Kelompok ~~Menangani kegiatan yang ada hubungannya dengan surat menyurat ~~Mengarsip surat-menyurat dan dokumen kelompok ~~Menyiapkan bahan-bahan rapat ~~Membuat notulen rapat ~~Merangkum dan menyimpulkan pembicaraan didalam rapat ~~Mewakili Ketua untuk berhubungan dengan pihak luar, jika Ketua berhalangan ~~Mencatat data-data kegiatan. 42 Modul Penguatan Kelembagaan Contoh hasil diskusi Kelompok Tiga Tugas Bendahara ~~Mencatat keluar-masuknya keuangan di kelompok ~~Membuat bukti-bukti keluar-masuknya uang dikelompok ~~Menyimpan dan mengeluarkan uang ~~Membuat laporan pertanggunjawaban keuangan ~~Mencatat kekayaan kelompok Contoh hasil diskusi Kelompok Empat Tugas Seksi Usaha ~~Mengkoordinir usaha produktif kelompok ~~Memperhatikan dan meyanai kebutuhan usaha anggota ~~Mengikuti pendidikan keterampilan teknis, cara mengelolah usaha dan pemasarannya ~~Pengadaan sarana produksi dan alat-alat ~~Mengadakan koordinasi dalam pengaturan produksi dan penjualan hasil usaha. 43 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Konsep Dasar Komunikasi Peserta memahami konsep dasar komunikasi Sub Pokok Bahasan 1. Pengertian dan tujuan komunikasi 2. Unsur-unsur komunikasi 3. Tahapan komunikasi 4. Sikap komunikator yang baik Tujuan Metoda Tujuan Khusus 1. Membangun pemahaman peserta tentang konsep dan tujuan komunikasi. 2. Meningkatkan pemahaman peserta tentang unsur-unsur penting dalam komunikasi. 3. Membangun pemahaman bersama tentang tahapan komunikasi. 4. Mengidentifikasi sikap-sikap komunikator yang baik. 1. Curah pendapat 2. Disko Spidol, filpchart, lakban, metaplan, 3. Bermain whiteboard peran Media 4. Studi kasus 5. Penegasan 45 menit Waktu 44 2 orang Fasilitator Modul Penguatan Kelembagaan Proses 1. Jelaskan tujuan pembahasan dan proses yang akan dilakukan dalam pembahasan Pokok Bahasan ini. 2. Identifikasi pemahaman peserta: • Minta pendapat peserta tentang pengertian komunikasi. • Catat jawaban di metaplan dan tempel di dinding atau kertas plano. Klarifikasi dan kelompokkan jawaban peserta berdasarkan jawaban yang sama • Minta seorang peserta merangkum arti komunikasi berdasarkan catatan tadi. • Tegaskan pengertian komunikasi berdasarkan rangkuman peserta tersebut. Tambahkan/lengkapi jika perlu. 3. Lakukan permainan tentang tujuan komunikasi. 4. Catat di papan dan tegaskan unsur-unsur penting dalam komunikasi, yaitu: a. Sumber (source) b. Pesan (message) c. Saluran (channel) d. Penerima (receiver) e. Pengaruh (effect) • Minta seorang peserta merangkum inti pembahasan konsep dasar komunikasi. Minta peserta lain melengkapi jawaban. • Rangkum proses diskusi secara keseluruhan dan tutup pembahasan sesi konsep dasar komunikasi. 45 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Permainan tentang Tujuan Komunikasi ~~Minta enam relawan untuk bermain peran. Satu orang berperan sebagai komunikator, lima orang sebagai komunikan. ~~Jelaskan permainan pesan lisan berantai. Komunikator (relawan pertama), membisikkan pesan yang sudah ditulis fasilitator di metaplan (contoh “kakek sakit kuku kaki kiri kanan”) kepada komunikan pertama (relawan kedua ) dan menyuruhnya menghafalkan. Komunikan tidak boleh mengeluarkan suara atau menuliskan pesan yang diterimanya. ~~Komunikan pertama membisikkan pesan kepada komunikan kedua, dan seterusnya sampai kepada komunikan terakhir. Minta semua peserta lain mengamati proses yang berlangsung. ~~Tanyakan kepada komunikan terakhir apa pesan yang diterimanya, minta menuliskannya di kertas plano atau papan tulis. ~~Minta juga komunikan pertama, yang menerima pesan langsung dari fasilitator, menuliskan pesan yang diterimanya di awal permainan tadi. ~~Tanyakan kepada peserta apakah tujuan komunikasi tercapai dalam permainan ini? Mengapa? ~~Ajak peserta untuk menyebutkan dan mendiskusikan unsur-unsur komunikasi. ~~Buat penegasan bahwa di masyarakat terdapat banyak sekali informasi yang diterima. Terhadap semua informasi ini, masyarakat tak dapat membedakan mana yang lebih penting atau menarik. Saluran yang digunakan juga seringkali kurang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk meminta penjelasan. Selain itu, komunikator seringkali kurang mendengarkan secara baik sehingga pesan yang tersampaikan tidak utuh atau berubah. 46 Modul Penguatan Kelembagaan 47 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan 48 Modul Penguatan Kelembagaan Pokok Bahasan 4 Penyelenggaraan KSM 49 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Rapat Anggota Bulanan 1. Peserta dapat mempraktekan rapat anggota bulanan. 2. Peserta paham akan pentingnya rapat anggota bulanan. 3. Peserta paham tata cara rapat anggota bulanan. 1. Curah pendapat Agenda rapat 2. Penjelasan Laporan keuangan langsung. Masalah-masalah 3. Simulasi/ dalam kelompok Media praktek rapat anggota 45 menit Waktu 2 orang Fasilitator Proses 1. Jelaskan tujuan dari materi yang akan dibahas. Tugas pengurus pada rapat anggota adalah membahas masalahmasalah yang ada dan bagaimana jalan keluarnya. 2. Bahas apa yang dimaksud dengan rapat anggota. 3. Minta sumbang saran tentang pengertian rapat anggota. 4. Simpulkan bersama peserta pengertian rapat anggota. 5. Sampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rapat anggota. 6. Sampaikan arti penting rapat anggota. 50 Modul Penguatan Kelembagaan Hasil yang Diharapkan 1. Peserta paham bahwa rapat anggota bulanan harus dilakukan rutin setiap bulan. 2. Peserta paham bahwa rapat anggota bulanan adalah salah satu bentuk monitoring kegiatan, perkembangan, keuangan dan lain-lain. 3. Peserta paham bahwa rapat anggota membahas masalahmasalah kelompok dan mencari jalan keluarnya. 4. Peserta paham bahwa rapat anggota adalah alat kontrol bersama sesama anggota dan pengurus. Contoh pendapat peserta tentang manfaat rapat anggota ~~Menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh kelompok. ~~Meneliti kebenaran uang masuk dan uang keluar. ~~Mendapat kesempatan damai. ~~Ada dukungan dari pihak luar (kepala desa, badan pemeriksa, motivator, LSM). ~~Anggota kelompok mengetahui kebijakan yang diambil oleh pengurus. ~~Tukar pendapat dalam menyelesaikan masalah. ~~Pengurus dengan kepala dingin menerima usul, saran dari anggota. 51 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Rapat Anggota Rapat Anggota Bulanan Dilakukan sekali sebulan dengan agenda: a.Pembukaan b.Sambutan-sambutan c.Laporan-laporan : ~~Perkembangan kelompok oleh ketua ~~Keuangan oleh bendahara ~~Pembacaan notulen Rapar bulan lalu d.Tanya jawab e.Membahas masalah-masalah yang ada f.Penutup Rapat Anggota Tahunan Dilakukan sekali setahun, dengan agenda: a.Pembukaan b.Sambut-sambutan c.Laporan-laporan d.Tanya jawab e.Membahas persoalan f.Penutup 52 Modul Penguatan Kelembagaan Rapat Khusus/Istimewa Dilakukan jika dipandang perlu. Agenda rapat: a.Pembukaan b.Sambutan-sambuatan c.Laporan-laporan d.Sidang /Pembahasan e.Penutup Agenda Rapat Tahunan Kegiatan Pelaku ~~Pembawa acara ~~Pembukaan ~~Kepala Desa ~~Sambutan dari pemerintah desa ~~Laporan pertanggungjawaban ketua ~~Ketua KSM ~~Bendahara ~~Laporan pertanggungjawaban keuangan ~~Seluruh peserta rapat ~~Tanggapan dari peserta rapat ~~Seluruh peserta rapat ~~Pengesahan pelaporan ~~Bendahara ~~Pembagian SHU ~~Ketua KSM ~~Membuat rencana kerja ~~Penutup 53 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Rapat Anggota ~~Diadakan teratur dan dihadiri seluruh anggota. ~~Ada kesepakatan atau pemecahan masalah. ~~Semua peserta pertemuan berkesempatan bicara. ~~Tidak ada tekanan, tidak ada monopoli pembicaraan. ~~Hasil pertemuan dicatat dalam buku pertemuan. ~~Waktunya tidak terlalu lama. Arti penting rapat anggota ~~Bisa membuat kesepakatan di kelompok ~~Tahu dengan jadwal kegiatan ~~Menambah ilmu dan pengetahuan ~~Rencana kerja kelompok dimusyawrahkan bersama ~~Timbul disiplin ~~Ada semangat gotong royong ~~Bisa mengeluarkan pendpat ~~Meningkatkan silaturrahmi ~~Melatih menyampaikan pendapat/saran Selanjutnya minta peserta menyampaikan apa manfaat rapat anggota. 54 Modul Penguatan Kelembagaan 55 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda AD/ART Kelompok 1. Peserta menyadari akan pentingnya Kelompok memiliki AD/ART 2. Peserta memahami isi dan cara menyusun AD/ART 3. Peserta memahami unsur – unsur pokok yang harus ada dalam AD/ART 4. Terumusnya AD/ART yang jelas yang dapat menjadi aturan di KSM 1. Curah pendapat Rancangan AD/ 2. Penjelasan ART langsung. Lakban, flipchart 3. Pengkajian Media bersama 60 menit Waktu 2 orang Fasilitator Proses 1. Jelaskan tujuan materi yang akan dibahas. 2. Jelaskan pengertian anggaran dasar kelompok. 3. Jelaskan pengertian anggaran rumah tangga kelompok. 4. Minta sumbang saran peserta mengapa di dalam kelompok perlu ada AD/ART, Catat pendapat peserta satu persatu di kertas plano. 56 Modul Penguatan Kelembagaan 5. Bahasnya maukan dari peserta. 6. Bagikan rancangan AD/ART kepada peserta. Jelaskan bahwa rancangan AD/ART ini hanya contoh. Yang cocok dengan situasi dan kondisi kelompok boleh dipakai. Yang tidak cocok dapat kita disesuaikan atau diubah kata-katanya. Jelaskan AD/ART harus disusun dalam musyawarah kelompok, dan disahkan oleh rapat anggota. Hasil yang Diharapkan Peserta paham bagaimana membuat AD/ART kelompok. Contoh beberapa sumbang saran peserta Apa pentingnya AD/ART: 1.Supaya tertib dalam usaha kelompok 2.Suapaya cepat menyelesaikan masalah 3.Supaya tidak berselisih paham 4.Supaya pengurus dan anggota disiplin Pengertian AD/ART: 1.Aturan Dasar Adalah Aturan-aturan yang mengatur tentang pokok-pokok dasar dalam suatu organisasi. 2.Aturan rumahtangga adalah aturan-aturan yang menjabarkan hal-hal yang belum jelas dan belum diatur dalam peraturan dasar. 57 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Yang harus ada dalam AD/ART Kelompok Keanggotaan ~~Siapa saja yang berhak menjadi anggota kelompok. ~~Jumlah maksimal anggota. ~~Tata cara masuk atau keluar anggota. ~~Bagaimana jika ada anggota tertimpa musibah. Pertemuan ~~Jadal pertemuan rutin (2 minggu atau sebulan sekali). ~~Di mana tempatnya, setiap tanggal berapa. ~~Tata tertib anggota terlambat atau tidak hadir. Tabungan ~~Berapa besar tabungan pokok, wajib dan sukarela. ~~Siapa yang boleh meminjam, apa syaratnya, kapan harus dibayar, berapa besar, bagaimana kalau terlambat membayar. Sanksi Peraturan mana yang perlu ada sanksi bila dilanggar, apa bentuk sanksinya. 58 Modul Penguatan Kelembagaan Untuk memberikan pemahaman kepada peserta fasilitator membagikan draft AD/ART pada peserta, dan peserta membentuk kelompok masing-masing 3 orang dan bersama peserta fasilitator membahas AD, pasal demi pasal. Setelah itu kesepakatn tentang anggaran dasar kelompok. Fasilitator mengajak peserta untuk memperjelas AD, ke dalam ART (bahasan ART, penjelasan AD lebih rinci ) langsung akan diterapkan dan untuk pengesahan Perauran Dasar tersebut dapat dilakukan dalam rapat anggota. Rancangan Aturan Dasar terlampir. 59 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Pemupukan dan Pendayagunaan Modal oleh Kelompok 1. Peserta mengetahui sumber modal untuk kelompok. 2. Termotivasi untuk menabung di kelompok. 3. Peserta dapat mendayagunakan modal kelompok. 1. Pembagian uang palsu Uang palsu 2. Simulasi Spidol, lakban, 3. Diskusi kertas plano kelompok Media 4. Diskusi pleno 60 menit Waktu 2 orang Fasilitator Proses 60 1. Jelaskan tujuan dari materi yang akan dibahas. Uraikan tentang 5 BHP untuk menuju kemandirian kelompok. 2. Minta pendapat peserta bagaimana caranya supaya kelompok punya modal. Catat di kertas plano. 3. Bahas masukan peserta bersama-sama. 4. Uraikan sumber-sumber modal yang dapat digali untuk pemupukan modal kelompok. Sampaikan bahwa modal dapat Modul Penguatan Kelembagaan diperoleh dari swadaya kelompok, atau digali dari pihak luar. 5. Diskusikan setelah kelompok punya modal apa yang harus dilakukan. 6. Bagikan uang palsu sebesar Rp.65.000,- yang dipisah dengan pecahan Rp.50.000, Rp.10.000,- dan Rp.5.000,7. Minta masing-masing peserta memikirkan akan digunakan untuk apa uang tersebut. 8. Bagi peserta menjadi dua kelompok. Minta masing-masing kelompok membukukan uang palsu tadi ke dalam buku kas bantu, lalu buku kas harian, dan terakhir buku kas bulanan. 9. Ajak peserta mendiskusikan bagaimana cara menggali modal untuk kelompok. 10.Minta peserta mendiskusikan akan diapakan uang tadi. 11. Minta kelompok-kelompok mempersentasikan hasil diskusinya. 12.Minta pendapat peserta bagaimana cara mendayagunakan modal tersebut di dalam kelompok. Catat di kertas plano. Hasil yang Diharapkan 1. Peserta termotivasi untuk menggali modal swadaya dengan menabung di kelompok. 2. Peserta dapat menggali modal dari luar baik dari pinjaman, modal bergulir, maupun hibah untuk mendukung program kelompok. 3. Peserta termotivasi untuk memanfaatkan modal kelompok untuk usaha produktif oleh anggota maupun kelompok. 61 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Pentingnya pencatatan uang di kelompok ~~Supaya dapat mengetahui perkembangan keuangan di kelompok. ~~Supaya tidak terjadi penyelewengan. ~~Supaya dapat mengetahui saldo kas kelompok. Pencatatan keuangan harus segera dilakukan begitu ada transaksi, jangan ditunda-tunda. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola modal kelompok Modal bisa berupa uang, barang, tenaga. ~~Uang sebaiknya tidak disimpan di bank karena mandeg. Bunga bank kecil dibandingkan jika uang tersebut dipinjamkan kepada anggota. ~~Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain harus memperhatikan kemampuan anggota kelompok membayarnya kembali. ~~Dana bersama jangan digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna/ penting. ~~Kelebihan usaha atau keuntungan digunakan untuk hal-hal yang menguntungkan. ~~Semua kegiatan keuangan dilaporkan pada pertemuan kelompok, agar melibatkan seluruh anggota dalam mengelola dana bersama. 62 Modul Penguatan Kelembagaan Contoh hasil diskusi berdasarkan pendapat peserta tentang pemupukan dan pendayagunaan modal Modal kelompok dapat dikumpulkan melalui penambahan modal, pengembangan modal, dan penggalian modal. Penggalian modal dapat dilakukan dari: a.Tabungan pokok. Dibayar satu kali, waktu anggota masuk kelompok. Lebih besar dari tabungan wajib. b.Tabungan wajib. Dibayar setiap bulan. Besarnya disepakati bersama. c.Tabungan sukarela. Jumlahnya tak ditentukan dan berdasarkan kesadaran anggota yang mau menabung. d.Sisa hasil usaha (SHU) anggota dan pengurus. e.Tabungan musiman. f.Jasa pinjaman. g.Denda. h.Bantuan dari pihak luar yang tidak mengikat yaitu: ~~Pinjaman bank atau hibah. ~~Bantuan proyek. ~~Bantuan BUMN/PT. ~~Kerjasama dengan badan keuangan lain baik berupa bantuan hibah maupun dana bergulir. 63 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Pembukuan Keuangan Kelompok Buku Kas Harian Buku Kas Bantu Buku Tabungan Anggota Buku Kas Bulanan Buku Rekapitulasi Kas Buku Neraca Percobaan 64 Sisa Rugi/laba Akhir Modul Penguatan Kelembagaan Lima Bidang Hasil Pokok (5 BHP) 1.Bidang organisasi/kelembagaan 2.Bidang administrasi: Organisasi dan keuangan 3.Bidang permodalan 4.Bidang usaha produktif 5.Bidang jaringan kerja 65 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Administrasi Organisasi dan Keuangan Peserta mengetahui: 1. Pentingnya administrasi organisasi 2. Buku-buku yang diperlukan dalam organisasi KSM 3. Pentingnya administrasi keuangan di kelompok 4. Sistem pembukuan administrasi keuangan yang sitematis dan mudah dipahami •Blanko bukubuku untuk 1. Curah kepentingan pendapat organisasi. 2. Penjelasan •Blanko kas langsung. (bantu, harian 3. Praktek bulanan, Media pengisian rakpitulasi kas). buku kas •Spidol, lakban, kertas plano. 120 menit Waktu 2 orang Fasilitator Proses 1. Fasilitator menjelaskan tujuan materi yang akan dibahas 2. Fasilitator meminta sumbang saran peserta mengapa 66 Modul Penguatan Kelembagaan pentingnya adminsitrasi organisasi 3. Fasilitator menjelaskan buku-buku apa saja yang dibutuhkan dalam organisasi/kelompok 4. Fasilitator menulisnya di kertas plano dan membahasnya satu persatu kegunaanya 5. Fasilitator kembali membahas administrasi keuangan 6. Fasilitator meminta sumbang saran peserta mengapa pembukuan keuangan dalam kelompok itu penting 7. Fasilitator mencatat dikertas plano 8. Fasilitator menjelaskan sistem pembukuan keuangan di kelompok (buku bantu, kas harian, kas bulanan, dan rekapitulasi kas bulanan) 9. Fasilitator membagi tabel buku –buku bantu kepada seluruh peserta dan cara mengisinya 10.Setelah mengisi buku bantu, maka fasilitator meminta peserta untuk memindahkan transaksi ke buku kas harian 11. Fasilitator menjelaskan jenis-jenis transaksi yang ada dalam kelompok 12.Fasilitator menjelaskan cara membuat kas bulanan, dan rekpitulasi kas. Hasil yang Diharapkan 1. Untuk tertib administrasi organisasi, maka di dalam kelompok perlu perlengkapan adiministrasi organisasi berupa buku tamu, buku daftar anggota dan pengurus, buku notulen rapat, dan lain-lain. 2. Untuk tertib administrasi keuangan, maka perlu juga 67 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan pembukuan keuangan yang antara lain buku tabungan, buku kas harian, buku kas bulanan, buku rekapitulasi kas, dan lain-lain 3. Kelengkapan administrasi salah satu nilai tambah untuk kelompok dapat bermitra dengan pihak luar. Contoh hasil sumbang saran peserta 4.Supaya keuangan di kelompok, tercatat dengan baik 5.Menjadi dokumen penting yang bisa dipertangungjawaban 6.Semua anggota bisa melihat /mengawasi situasi kelompok 7.Administrasi organisasi dan keuangan menjadi syarat yang harus ada di dalam kelompok. Kemudian fasilitator menjelaskan buku-buku apa saja yang dibutuhkan dalam organisasi/kelompok dan fasilitator menulisnya di kertas plano dan membahasnya satu persatu kegunaannya. Organisasi 68 ~~Buku daftar anggota & Pengurus ~~Buku daftar hadir ~~Buku anggota ~~Buku notulen rapat ~~Buku inventaris ~~Buku tamu ~~Peraturan Dasar dan PRT ~~Buku agenda Keuangan ~~Buku bantu ~~Buku kas harian ~~Buku kas bulanan ~~Buku rekapitulasi kas ~~Neraca (lajur, sisa, rugi/laba, akhir) Modul Penguatan Kelembagaan Selanjutnya ajak peserta membahas administrasi keuangan dengan cara meminta sumbang saran peserta mengapa pembukuan keuangan dalam kelompok itu penting dan hasil brainstorming peserta dicatat di kertas plano. Contoh hasil sumbang saran peserta tentang pentingnya pembukuan kelompok ~~Untuk megetahui keluar masuknya uang ~~Untuk mengetahui jumlah uang yang ada dikelompok Selanjutnya fasilitator menjelaskan sistem pembukuan keuangan di kelompok (buku bantu, kas harian, kas bulanan, dan rekapitulasi kas bulanan). Sebagai pegangan peserta fasilitator membagi tabel buku-buku bantu kepada seluruh peserta dan cara mengisinya. Setelah mengisi buku bantu, maka fasilitator meminta peserta untuk memindahkan transaksi ke buku kas harian satu per satu fasilitator menjelaskan jenisjenis transaksi yang ada dalam kelompok dan juga fasilitator menjelaskan cara membuat kas bulanan, dan rekapitulasi kas. 69 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Monitoring dan Evaluasi Peserta memahami 1. Arti dari pemeriksaan / monitoring dan evaluasi 2. Tujuan dari monitoring dan evaluasi 3. Faktor pendukung dalam monitoring dan evaluasi 4. Faktor penghambat dalam monitoring dan evaluasi 1. Curah pendapat 2. Permainan Spidol, lakban, kertas plano. 3. Diskusi kelompok Media 4. Diskusi pleno 60 menit Waktu 2 orang Fasilitator Proses 1. Fasilitator meminta sumbang saran kepada peserta tentang pengrtian monitoring evaluasi dan siapa saja yag berhak melakukan monitoring 2. Fasilitator meminta 2 orang sukarelawan untuk maju kedepan, dan peserta di bagi menjadi 2 kelompok. 3. Dua orang sukarelawan, diminta untuk mengnyampaikan pesan berantai yang dimulai dari teman di sebelahnya, dan 70 Modul Penguatan Kelembagaan peserta yang terakhir mencatat pesan yang diterimanya dipapan tulis 4. Fasilitator membagi peserta dalam 3 kelompok diskusi dengan bahan diskusi : a. Faktor apa saja yang menhambat proses monev b. Faktor apa saja yang dapat mempermudah proses monev c. Siapa saja saja yang boleh melakukan monev d. Hal apa saja ang harus dilakukan agar monev lebih mudah dilakukan Hasil yang Diharapkan 1. Monitoring kegiatan didalam kelompok menjadi penting, untuk mengetahui sampai sejauh mana kegiatan kita sudah dilaksanakan, apa kendalanya, dan bagaimana solusi yang dapat kita buat untu berikutnya. 2. Peserta memahami bahwa monitoring dan evaluasi dapat dilakukan oleh semua anggota, pengurus, pihak lain yang ada hubungannya dengan kegiatan kelompok. 71 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Monitoring dalam Kelompok Pengertian Pemeriksaan Melihat dan mengawasi secara langsung di lapangan Tujuan dari pemeriksaan a.Untuk mengetahui ada atau tidak suatu usaha yang dilakukan b.Untuk pembuktian kebenaran c.Untuk mengetahui benar atau tidak suatu kegiatan yangtelah dilakukan d.Untuk usaha perbaikan Fasilitator meminta sumbang saran peserta tentang oengertian monitoring kepada peserta dan menjelaskan tujuan dari monitoring itu dilakukan 72 Modul Penguatan Kelembagaan Pengertian Monitoring Melihat secara langsung di lapangan Tujuan monitoring a.Supaya tertib dalam melaksankan segala bentuk kegiatan b.Supaya tidak ada tindakan KKN c.Suapaya pengurus menjalankan tugasnya dengan baik d.Untuk menyadarkan anggota yangn bandel e.Untuk mengawasi usaha-usaha kelompok (usaha simpan pinjam dan usaha produktif lainnya) Selanjutnya fasilitator menanyakan kepada peserta tentang pengertian dari evaluasi, siapa saja yang berhak melakukan monitoring dan evaluasi. Siapa yang melakukan monitoring • Anggota dan pengurus • LSM • Dinas-dinas terkait • Pihak-pihak lain, sebutkan 73 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Pengertian Evaluasi Penilaian secara langsung a.Menyaksikan secara dekat tentang usaha b.Memberi penilaian berhasilatau tidaknya program /usaha yang dilakukan c.Mengambil keputusan, bahwa proyek/program dilanjutkan atau tidak. Siapa yang boleh melakukan pengawasan terhadap kegiatan kelompok ? Orang / badan pengawas yang yang dipilih oleh kelompok Siapa yang melakukan evaluasi • Dinas terkait • LSM • Anggota dan pengurus kelompok 74 Modul Penguatan Kelembagaan 75 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Pendayagunaan Kelompok 1. Peserta mengetahui fungsi Rapat Tahunan anggota 2. Peserta mengetahui hal-hal yang harus di perhatikan dalam RAT 3. Peserta mempraktekan RAT 1. Curah pendapat Spidol, lakban, 2. Diskusi kertas plano. kelompok Media 3. Diskusi pleno 60 menit Waktu 2 orang Fasilitator Proses 1. Fasilitator menjelaskan tujuan materi yang akan dibahas 2. Fasilitator menanyakan pada peserta mengapa RAT penting dilakukan ? 3. Fasilitator mencatat dan membahasnya bersama tentang kepentingan dalam penyelenggaran RAT 4. Fasilitator menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam RAT 5. Peserta mempraktekan RAT 76 Modul Penguatan Kelembagaan Hasil yang Diharapkan 1. Rapat Tahunan anggota dilakukan setiap tahun buku, untuk mengetahui perkembangan kelompok dari segi ekonomi, sosial, budaya, politik, dilihat dari laporan pertanggungan jawab pengurus. 2. Untuk pembagian Sisa Hasil usaha yang dilakukan oleh kelompok. 3. Melaksanakan rencana kerja untuk tahun berikutnya. 77 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Pendidikan dalam Kelompok 1. Peserta mengetahui pentingnya pendidikan dalam kelompok 2. Peserta mengetahui metode-metode atau cara pendidikan orang dewasa/non-formal 1. Curah pendapat Spidol, lakban, kertas plano, 2. Diskusi metaplan. kelompok Media 3. Diskusi pleno 60 menit Waktu 2 orang Fasilitator Proses 78 1. Fasilitator menjelaskan tujuan materi yang akan dibahas 2. Fasilitator menjelaskan pada peserta jenis-jenis pendidikan (ada pengetahuan yang didapat melalui pendidikan formal ada juga pengetahuan dan keterampilan yang didapat melalui pendidikan non formal) 3. Fasilitator meminta sumbang saran peserta apa manfaat pendidikan dalam kelompok 4. Fasilitator menuliskannya di kertas plano 5. Fasilitator meminta pada peserta, metode-metode atau cara pendidikan di kelompok, dan fasilitator mencatatnya di kertas plano. 6. Fasilitator dan peserta membahasnya bersama-sama. Modul Penguatan Kelembagaan Hasil yang Diharapkan 1. Peserta memahami bahwa pendidikan dan keterampilan didalam kelompok itu sangat penting untuk kemajuan anggota, maupun kelompok. 2. Peserta memahami bahwa proses pendidikan didalam kelompok bisa dengan mengikuti berbagai pelatihan, diskusi, tukar pengalaman, studi banding, ngobrol yang bermanfaat untuk kemajuan usaha anggota maupun usaha kelompok. Pendidikan dalam Kelompok Tujuan materi a.Peserta mengetahui pentingnya pendidikan dalam kelompok b.Peserta mengetahui metode-metode atau cara pendidikan orang dewasa/nonformal 79 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Contoh hasil sumbang saran peserta tentang apa yang dimaksudkan dengan pendidikan ~~Pelatihan ~~Belajar ~~Pelajaran ~~Kegiatan ~~Pengetahuan ~~Proses-proses/tahapan-tahapan ~~Keterampilan ~~Perubahan sikap Jenis-jenis pendidikan Pendidikan formal ( SD,SMP, SMA dan PT) Ciri-cirinya: a.Di sekolah, PT, Lembaga pendidikan resmi b.SD, SMP, SMA dan PT c.Tempatnya mantap d.Ada guru dan murid e.Dosen dan mahasiswa f.Ada tes tertulis g.Praktek dan diskusi h.Menggunkan beberapa hal yang sudah baku 80 Modul Penguatan Kelembagaan Contoh hasil sumbang saran peserta tentang manfaat pendidikan a.Untuk meningkatkan pengetahuan b.Membagi pengalaman c.Menambah kegiatan kelompok d.Wadah silaturahmi e.Salah satu pedoman pokok KSM Cara melakukan /mendapatkan pendidikan: Melalui pelatihan, diskusi, seminar, lokakarya, tanya jawab, penyuluah, kunjungan, lapangan, studi banding. Pendidikan non formal (pelatihan, kursus, seminar, lokakarya dll) Ciri-cirinya: Menggunakan Metode Pendidikan Orang Dewasa 81 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Peran dan Fungsi Pendamping Peserta mengetahui peran dan fungsi: 1. LSM 2. Dinas terkait 3. Donor 1. Curah pendapat 2. Penjelasan Spidol, lakban, langsung kertas plano, metaplan. 3. Diskusi Media kelompok 4. Diskusi pleno 60 menit Waktu 82 1 orang Fasilitator Modul Penguatan Kelembagaan Proses 1. Jelaskan tujuan materi yang akan dibahas. 2. Berikan catatan tentang fungsi dan peran stakeholder. 3. Jelaskan peran dan fungsi dari masing-masing stakeholder. 4. Minta sumbang saran dari peserta tentang ranggapannya terhadap apa yang sudah di jelaskan fasilitator. Hasil yang Diharapkan 1. Peserta memahami betul akan fungsi dari masing-masing stakeholder. 2. Peserta menyadari bahwa, orang luar hanya dapat bekerjasama sementara dan ada batas waktunya, sedangkan mereka adalah orang dalam yang harus memupuk 3. kerjasama yang baik demi keberlanjutan kelompok. 83 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Peran dan Fungsi LSM 1. Memfasilitasi dan asistensi dalam pengembangan organisasi, administrasi, permodalan, usaha dan jaringan. 2. Memberikan dorongan dan semangat demi keberhasilan dan kemandirian kelompok. 3. Memberikan konsultasi terhadap maslah-masalah yang dihadapi dan memberikan alternative pemecahan masalah yang ada. 4. Menjadi penghubung antara kelompok/masyarakat baik kedinas-dinas terkait, maupun lembaga donor 5. Menjadi penengah yang netral. 6. Menjadi pembela terhadap kepentingan dan hak-hak kelompok/masyarakat. Peran dan Fungsi Dinas Terkait (BPTP, Dishut, Perkebunan dan Kades) 1. Menjadi mitra sejajar yang saling menghargai secara adil dan bertanggung jawab. 2. Memberikan pendampingan tekhnis dalam usaha-usaha kelompok baik teknis produksi maupun pemasaran. 3. Memberikan konsultasi terhadap masalah-masalah yang dihadapi, juga kebutuhan yang diperlukan. 84 Modul Penguatan Kelembagaan 4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kemajuan proyek. 5. Menjadi penghubung antara kelompok dan pihak proyek. Peran dan Fungsi Donor 1. Menjadi mitra kerja yang sejajar yang saling menghargai dan bertanggung jawab terhadap proyek 2. Melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan yang sudah direncanakan bersama 3. Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan-kebutuhan kelompok 4. Memberikan konsultasi terhadap masalah-masalah yang dihadapi dan alternative pemecahannya 5. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proyek yang dilaksanakan bersama 85 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Peran Kelompok di Masyarakat Peserta mengetahui tentang peran KSM ditengahtengah masyarakat 1. Curah pendapat 2. Mengamati gambar 3. Diskusi kelompok 4. Diskusi pleno Media 60 menit Waktu •Spidol, lakban, kertas plano •Gambar desa miskin •Gambar desa teratur 2 orang Fasilitator Proses 1. Fasilitator menjelaskan tujuan materi yang akan dibahas 2. Fasilitator menjelaskan pada peserta sangat pentingnya mengetahui peran anggota dan kelompok, supaya dapat melakukan kerja-kerja sesuai dengan peran dan fungsinya 3. Fasilitator membagikan gambar desa miskin kepada seluruh peserta, dan peserta diminta untuk mengamatinya secara seksama 86 4. Fasilitator membagikan gambar desa teratur kepada Modul Penguatan Kelembagaan seluruh peserta, dan peserta diminta untuk mengamatinya secara seksama 5. Fasilitator meminta Peserta untuk berdikusi dalam kelompok diksusi tentang peran apa yang bisa dilakukan kelompok di tengah masyarakatnya di desa. Hasil yang Diharapkan 1. Peserta dapat memahami bahwa Peran Kelompok adalah bagaimana dapat membuat perubahan yang lebih baik ditengah-tengah masyarakat. 2. Kelompok dapat menjadi contoh dan tauladan dimasyarakat, yang dilihat baik dari segi usaha, kekompakan dan solidaritas, maupun dari segi kemandirian dan lain-lain. 87 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Minta sumbang saran peserta apa yang mereka ketahui tentang kondisi kelompok dan desa mereka. Catat pendapat peserta di kertas plano. Contoh pengamatan peserta terhadap Gambar 1 ~~Desa Tertinggal ~~Lingkungan kumuh ~~Kubangan kerbau ~~Pagar rumah rusak ~~Masih ada hutan ~~Halaman rumah sembarawut 88 ~~Susunan rumah tidak teratur ~~Sanitasi kurang terjaga ~~Tingkat perekonomian lemah ~~Tingkat penganguran tinggi ~~Mata pencaharaian merambah hasil hutan Modul Penguatan Kelembagaan Contoh pengamatan peserta terhadap Gambar 2 ~~Desa sudah maju ~~Sudah ada WC ~~Rumahnya teratur ~~Pagarnya terawat ~~Lingkungan bersih ~~Sumurnya bagus ~~Sudah ada jalan / saluran air ~~Perekonomian sudah baik 89 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Contoh hasil diskusi peserta tentang dusun mereka sekarang ~~Dusun masih belum maju ~~Belum ada fasilitas SD ~~Anak-anak belum sekolah ~~Belum ada fasilitas kesehatan ~~Belum ada sarana transportasi darat (jalan) ~~Ongkos mahal ~~Sebagian besar masyarakat menjadi buruh harian lepas ~~Penerangan listrik menggunakan diesel pribadi 90 ~~Tanah masih banyak yang belum dimanfaatkan untuk usaha pertanian ~~Sulit mendapatkan air bersih ~~Ekonomi lemah ~~Belum ada pangajian untuk anak-anak ~~Tidak ada yang membimbing untuk melakukan usaha pertanian ~~Desa terpencil Modul Penguatan Kelembagaan Contoh hasil diskusi peserta apa yang mereka citacitakan tentang dusun mereka ~~Ingin ada fasiliats sekolah dasar (SD) ~~Ada sarana dan prasarana didesa yang lebih baik ~~Adanya psukesmas ~~Tersedianya Bidan Desa ~~Memanfaatkan lahan untuk usaha pertanian ~~Ada penyuluh pertanian lapangan (PPL) ~~Ada sarana untuk transportasi darat ~~Masyarakat sadar ingin membangun desa ~~Ingin ada fasilitas listri (PLN) ~~Ingin maju seperti desa yang lain dan sejahtera 91 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Membangun Jaringan 1. Peserta mengetahui bahwa jaringan kerja didalam kelompok sangat penting. 2. Peserta paham apabila jaringan di kelompok, tidak kuat dan tidak solid maka kelompok akan rapuh. 1. Curah pendapat 2. Simulasi/ permainan •Spidol, lakban, kertas plano •Tali rafia Media 60 menit Waktu 2 orang Fasilitator Proses 1. Fasilitator menjelaskan tujuan materi yang akan dibahas 2. Fasilitator meminta 10 orang sukarelawan untuk berdiri membuat lingkaran 3. Masing-maing peserta diminta untuk menuliskan apa yang harus ia lakukan agar kelompok kuat, dikertas metaplan. 4. Setelah selesai, maka fasilitator meminta peserta untuk memegang tali rapiah dan menempel apa yang telah ditulis mereka di metaplan 92 5. Setelah semuanya selesai, maka akan terbentuk jaring labalaba yang kuat. Modul Penguatan Kelembagaan 6. Fasilitator meminta salah seorang peserta untuk melepaskan dirinya dari jaring-jaring 7. Fasilitator meminta pendapat peserta apa yang terjadi apa bila ada satu jaringnya yang lepas ? dan fasilitator mencatatnya di kertas plano 8. Fasilitator meminta pada peserta apa yang harus dilakukan oleh kelompok, atau anggota agar kelompok tetap kuat dan solid dan fasilitator mencatat dikertas plano 9. Fasilitator dan peserta menyimpulkan bahwa jaringan kerja didalam kelompok, harus dijaga dan dipelihara, agar kelompok semakin kuat dan solid. Hasil yang Diharapkan 1. Jaringan kerja antar anggota dan pengurus harus kuat dan solid, agar tidak mudah tergoda dari hal-hal yang tidak bermanfaat untuk kelompok. 2. Supaya kelompok dapat meningkatkan ekonomi, pengetahuan dan kererampilan, kita harus membangun jaringan kersama dengan pihak luar (Lembaga Donor, Pemerintah. 3. BUMN, Dunia Usaha maupun LSM yang dapat mendukung program kelompok. 93 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Rencana Kerja Tindak Lanjut Peserta mampu membuat Rencana Kerja Tindak Lanjut 1. Curah pendapat 2. Penjelasan langsung 3. Mengamati gambar Media 60 menit Waktu •Spidol, lakban, kertas plano •Lembar rencana kerja •Cerita bergambar 2 orang Fasilitator Proses 1. Jelaskan apa yang akan di lakukan oleh kelompok satu tahun kedepan 2. Jelaskan rencana yang dibuat harus spesifik, dapat diukur, dan dapat dicapai/realisitis serta ada jangka waktu supaya jelas 3. Dalam pembuatan rencana kerja tindak lanjut diharapkan dapat memenuhi azaz CERDaS yang berarti ; Cocok, Efektive dan Efisien, Relaistis, Dapat diukur dan Sesuai kebutuhan 4. Bagi peserta menjadi 2 kelompok. 94 Modul Penguatan Kelembagaan 5. Jelaskan bahwa Kelompok 1 akan membahas tentang rencana kerja di bidang organisasi kelompok secara spesifik, sedangkan Kelompok 2 membahas tentang usahausaha yang akan dilakukan oleh kelompok. 6. Setelah selesai diskusi, minta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Hasil yang Diharapkan 1. Peserta dapat membuat dan melaksanakan betul dari rencana yang mereka buat. 2. Rencana kerja yang sudah dibuat bersama sebagai alat untuk monitoring program kelompok. 3. Peserta dapat memenitor langsung sejauh mana mereka telah melaksanakan. 95 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Contoh hasil diskusi Kelompok 1: Rencana Kerja di Bidang Organisasi No Kegiatan 1 Membentuk kepengurusan, terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara. 2 Membahas rencana pertemuan rutin di KMPH 3 Pertemuan rutin kelompok dan melakukan simpan pinjam di KMPH 4 Pembangunan KBD, persiapan lubang dan penanaman 5 Penanaman mahoni dan gamelina pada lahan kelompok 96 Lokasi Balai dusun/ balai desa Rumah ketua KSM Rumah bendahara Waktu Penanggung jawab Modul Penguatan Kelembagaan Contoh hasil diskusi Kelompok 2: Rencana Kerja di Bidang Usaha Kelompok No Kegiatan 1 Pertemuan rencana pembangunan balai dusun 2 Kerjabakti dalam rangka 17 Agustus 3 Rehabilitasi Hutan Desa dengan tanaman jati, gamelina dan sengon Lokasi Waktu Penanggung jawab Balai dusun Minggu Ketua KSM/ 1-2 Mei kelompok Balai desa Minggu Pengurus 3 Juli kelompok Hutan Desa Minggu Kades di dusun A 1 Oktober 97 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Topik Tujuan Metoda Evaluasi Akhir 1. Melihat perkembangan pelaksanaan pelatihan. 2. Menilai hasil akhir dari pelatihan dan manfaat yang dirasakan. 1. Curah •Spidol, lakban, pendapat kertas plano 2. Penjelasan •Lembar rencana langsung kerja 3. Mengamati •Cerita Media gambar bergambar 60 menit 2 orang Fasilitator Waktu Bidang Kelembagaan 98 No Materi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Alasan berkelompok Tujuan berkelompok Prinsip-prinsip dasar berkelompok Pengertian kelompok swadaya Manfaat berkelompok Struktur organisasi Peran dan tugas pengurus AD/ART Pemupukan dan pendayagunaan modal Administrasi organisasi dan keuangan 1 Pemahaman Peserta 2 3 4 5 Modul Penguatan Kelembagaan 11 12 13 14 Pendidikan dalam kelompok Peran dan fungsi stakeholder Peran kelompok di masyarakat Rencana tindak lanjut Evaluasi Akhir 1. Secara umum, apakah materi pelatihan ini sesuai dengan kebutuhan Anda? 2. Materi apa yang paling tidak sesuai dan paling tidak menarik? Mengapa? 3. Materi apa yang paling sesuai dan menarik? Mengapa? 4. Pengalaman belajar apa yang paling bermanfaat dan berharga? 5. Adakah materi yang tidak tidak tertalu penting? Materi apa? Mengapa tidak terlalu penting? 6. Bagaimana pendapat Anda tentang fasilitator dalam hal • Penguasaan materi • Penguasaan metodologi • Gaya/penampilan • Bahasan dan kemudahan dipahami • Penggunaan media 7. Bagaimana penilaian Anda terhadap teknis penyelengaraan? • Teknis acara • Pengaturan dan ketepatan waktu • Kelengkapan sarana • Pelayanan administrasi • Pelayanan akomodasi dan konsumsi 8. Saran dan kesan 99 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan 100 Modul Penguatan Kelembagaan Lampiran 101 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan 102 Modul Penguatan Kelembagaan Lampiran 1 Ice Breaking 103 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Permainan Bujur Sangkar Berantakan J elaskan bahwa kepada tiap kelompok akan dibagikan lima amplop yang berisi kepingan-kepingan bujur sangkar. Tiap amplop berisi kepingan yang tidak lengkap. Instruksi bagi Pemain 1.Masing-masing anggota kelompok mempunyai tugas membuat satu buah bujur sangkar (segi empat dengan empat sisi yang sama panjang). 2.Baru dianggap selesai kalau lima bujur sangkar terbentuk di hadapan tiap peserta satu buah. 3.Semua bujur sangkar sama besarnya. 4.Selama permainan berlangsung tidak boleh berbicara. 5.Tidak boleh minta kepingan kepada teman. 6.Tidak boleh mengambil kepingan teman. 7.Tidak boleh membantu menyusunkan bujur sangkar teman. 8.Boleh memberi kepada teman. 9.Mulai bekerja kalau sudah diberi tanda. 104 Modul Penguatan Kelembagaan Pembahasan 1. Sebelum mulai pembahasan, jelaskan bahwa hasil pengamatan bukan suatu serangan terhadap pribadi, tetapi suatu kesempatan untuk belajar. 2. Dengarkan laporan-laporan pengamat. 3. Renungkan perasaan-perasaan pemain. 4. Para pemain diajak mengeluarkan pendapat-pendapat mereka. Bila perlu pelatih, berdasarkan hasil pengamatan sendiri, dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai Instruksi bagi Pengamat Amati, catat dan laporkan apa yang terjadi dalam kelompok selama permainan berlangsung. 1.Adakah anggota kelompok yang melanggar peraturan? Menurut Anda mengapa peraturan itu dilanggar. 2.Adakah yang suka memberikan kepingannya kepada orang lain ? 3.Adakah yang telah selesai membentuk bujur sangkar, lalu tidak memperdulikan kesibukan dan kesulitan orang lain? 4.Adakah yang sulit membentuk bujur sangkarnya? 5.Adakah anggota yang menumpuk kepingannya, dan tidak memberikan kepada orang lain? 6.Adakah anggota yang tidak mempunyai kepingan sama sekali? 105 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan berikut: a. Bagaimana perasaan Anda pada waktu harus menampung semua potongan kertas ? b. Bagaimana perasaan Anda, waktu melihat teman yang tidak bisa menyelesaikan tugas? c. Bagaimana perasaan Anda bila tidak bisa menyelesaikan membuat bujur sangkar ? d. Bagaimana prasaan Anda bila telah berhasil membuat bujur sangkar ? Kasus-kasus yang muncul baik dari pengamat maupun yang lain, dapat dibahas dan ditarik kesimpulannya: Kasus Kesimpulan Peserta memberikan semua Orang seperti ini tidak mau potongannya kepada teman. bertanggung jawab. Peserta menumpuk semua Orang seperti ini tidak senang bekerja potongannya, tidak mau membagi. sama. Peserta puas diri, dan tidak mau Orang seperti ini tidak mau bekerja membantu teman setelah selesai. sama. Peserta frustrasi karena potongannya Peserta yang kurang peka terhadap kebutuhan orang lain dapat yang cocok dengan dia ada pada orang lain, dan tidak diberikan. menghambat jalannya kerja sama. 106 Modul Penguatan Kelembagaan Kesimpulan Permainan Setelah ini pembicaraan dilangsungkan dengan mengumpulkan bersamasama prinsip-prinsip kerja sama, termasuk: ~~Memberi sesuai dengan kebutuhan, berarti : peka terhadap apa yang dibutuhkan. ~~Mempunyai sikap terbuka terhadap orang lain. ~~Perlu mengenal dan mengakui kesulitan-kesulitan orang lain yaitu mau membantu. ~~apai, sehingga harapan - harapan, motivasi, sikap dan lain-lainnya yang ada pada diri kita dapat diketahui oleh orang lain. Dengan adanya hubungan timbal balik inilah dikatakan kerja sama itu dapat berlangsung. ~~Dalam suatu kelompok adanya hubungan timbal balik yang bermakna itu akan menghasil suatu tata nilai tertentu atau peraturan-peraturan tertentu yang sering disebut norma sosial atau norma kelompok. ~~Norma sosial atau norma kelompok ini merupakan patokan untuk mengenai tingkah laku dan sikap indivindu anggota kelompok yang berkaitan dengaan kehidupan kelompok. Sehingga rasa permusuhan, benci, rasa curiga mulai hilang. ~~Dengan demikian pengertian kerjasama adalah inti keragaan kelompok yang mensemangati, menimbulkan energi dan menjiwai eksitensinya. Karena itu kerjasama kelompok memiliki persyaratan. 107 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Syarat-syarat Kerjasama dalam Kelompok Kepentingan yang sama Kerjasama kelompok akan terbentuk apabila ada kepentingan yang sama yang ingin di capai oleh semua anggota kelompok; kepentingan yang sama tidak hanya menyangkut aspek material tetapi mungkin juga aspek moril, rohani dan batiniah. Keadilan Kerja sama dalam kelompok harus didasari pada prinsip keadilan artinya, setiap orang yang ikut bekerja sama memperoleh imbalan yang sesuai dengan kontribusinya dalam pelaksanaan kegiatan kerja sama. Saling Pengertian Kerja sama kelompok harus dilandasi keinginan untuk mengerti dan memahami kepentingan dari orang-orang yang terlibat dalam kegiatan bersama itu. Pengertian ini akan menstimuli timbulnya kerja sama atas dasar Saling Pengertian. Tujuan yang Sama Kerja sama kelompok akan terbentuk apabila semua orang 108 Modul Penguatan Kelembagaan memiliki tujuan serupa tentang hal yang ingin dicapai. Menetapkan tujuan yang sama untuk semua orang yang terikat dalam suatu kelompok didasari oleh kepentingan sendiri yang ingin dicapai lewat keberhasilan kelompok. Karena itu, yang paling penting adalah bagaimana tujuan kelompok juga dapat mengantisipasi kepentingan individual yang tergabung dalam kelompok. Saling membantu Kerjasama kelompok merupakan basis keberhasilan pencapaian tujuan kelompok. Hal ini akan lebih muda terjadi, jika tiap orang dalam kelompok bersedia untuk saling membantu teman sesama kelompok jika diperlukan. Saling melayani Kesediaan untuk saling melayani merupakan unsur yang mempercepat terjadinya suatu kerja sama. Jika ada anggota yang hanya ingin dilayani dan tidak bersedia melayani kepentingan orang lain, maka akibatnya akan terjadi kepincangan distribusi kegiatan. Tanggung jawab Kerjasam kelompok adalah merupakan perwujutan tanggung jawab dari tiap orang yang terlibat dalam kelompok. Jika ada 109 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan satu anggota yang tidak bertanggung jawab maka biasanya akan mempengaruhi pencapaian tujuan atau kegiatan kelompok. Penghargaan Seorang akan merasa bahagia jika mendapatkan penghargaan atas kegiatan yang dilakukan. Penghargaan ini dapat berupa penghargaan dalam wujud “Rasa hormat” atau mungkin juga dalam bentuk yang nyata, misalnya materi, penghargaan tertulis dan sebgainya. Namun yang paling penting dalam kasus kerjasama kelompok adalah keinginan untuk saling menghargai sesama anggota kelompok. Kompromi Kerja sama kelompok adalah gabungan kerja dari tiap orang yang terlibat dalam kelompok. Cara kerja tiap orang tidak sama, ada yang cepat, ada yang lambat. Ada yang serius, ada yang ogah-ogahan, disini unsur kompromi menjadi penting untuk melandasi suatu kegiatan untuk mendasari kapan suatu kegiatan akan diselesaikan. 110 Modul Penguatan Kelembagaan 111 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan 112 Modul Penguatan Kelembagaan Lampiran 2 Bahan Bacaan 113 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Apa Arti Kelompok K elompok merupakan medium strategis yang dapat dipilih Fasiltator sebagai tempat untuk menggerakkan usaha masyarakat. Pilihan ini jauh lebih strategis daripada membangun komunitas secara umum atau menangani individu satu demi satu secara langsung. Kelompok memiliki karakteristik dan dinamika yang khusus. Penampilan kelompok akan jauh lebih besar daripada sekedar penjumlahan dari individu-individu anggotanya. Sebagaimana pepatah dari Afrika mengatakan: “Menyeberanglah sungai secara beramai-ramai dan buayanya tidak akan memangsamu”. Apa itu Kelompok? Pelbagai pengembangan tentang kelompok, pada umumnya mengandung paling tidak satu dari 4 ciri berikut: • • • • Persepsi Tujuan Motivasi dan Pemuasan kebutuhan Interaksi dan interdependensi antar anggota kelompok Secara sederhana dapat diajukan pengertian suatu kelompok adalah suatu kumpulan dua orang atau lebih yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam rangka mencapai suatu tujuan bersama. 114 Modul Penguatan Kelembagaan Kelompok memainkan fungsi yang penting paling tidak; karena tiga alasan: 1. Kelompok sebagai agen kebudayaan. Dalam kelompok, seorang individu mendapat arahan tingkah laku berdasar pada nilai dan norma komunitas yang berlaku; dipihak lain, perubahan nilai dan norma komunitas selalu dimulai dari suatu kelompok. 2. Kelompok menghubungkan kelompok individu dengan komunitasnya. Individu mampu memenuhi kebutuhankebuituhan sosialnya melalui keanggotaanya dalam suatu komunitas tertentu. 3. Kelompok lebih mudah dipelajari sehingga perubahan tingkah laku para anggotanya lebih mudah untuk diarahkan, lebih mudah dibanding dengan mempelajari dan merubah tingkah laku komunitas secara makro. Dalam kaitannya dengan komunitas kelompok merupakan pintu masuk menuju komunitas. Melalui pintu ini upaya pengembangan komunitas dimungkinkan. Lima hal berikut: menjelaskan kedudukan penting dari kelompok. 1. Kelompok tidak bisa dan tidak akan berhadapan dengan masalah praktis yang sehari-hari ditemui anggotanya. Permasalahan-permasalahan anggota kelompok adakalanya mendorong timbulnya perubahan, namun kelompok senantiasa memberikan pengaruh sosio-psikologis terhadap anggotanya. 2. Kehadiran kelompok adalah tidak terelakkan. Kodrat biologis manusia, kapasitasnya menggunakan bahasa dan 115 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan kodrat lingkungannya terolah sedemikian rupa sehingga telah terbukti sejak ribuan tahun yang lalu, manusia hidup dalam kelompok. Walaupun perlu pula diberikan catatan bahwa mungkin saja manusia secara bersama hadir dalam kedekatan secara fisik tapi tidak berada dalam kelompok. 3. Kelompok memiliki suatu daya rekat tertentu terhadap anggotanya. Berbagai penelitian mengenai kekompakkan kelompok (group cohessiveness) menunjukkan pengaruh tersebut. Penelitian klasik dan Seashore menunjukkan bahwa semakin kompok suatu kelompok semakin rendah kadar kecemasan anggotanya. Secara umum, dapat disimpulkan, proses-proses dan kejadian-kejadian pada tingkat kelompok memberi pewarnaan pada kepribadian para anggotanya. 4. Kelompok dapat mengahasilkan konsekuensi yang baik dan juga yang buruk. Dengan mempertimbangkan kedua sisi itu, akan didapat pemahaman yang lebih jelas mengenai kelompok dan upaya mengendalikan kelompok akan lebih terarah. 5. Pemahaman yang tepat terhadap dinamika kelompok memberikan manfaat yang berarti dalam menangani dan mendorong kelompok ke arah yang dirugikan.Tidak boleh membantu menyusunkan bujur sangkar. 116 Modul Penguatan Kelembagaan Mengapa Bergabung dengan Kelompok? Tidak ada orang yang hidup tanpa pernah berkelompok. Keanggotaan seseorang dalam suatu kelompok tampaknya terjadi begitu saja secara ‘alamiah’. Meskipun begitu, secara umum ada tiga alasan pokok yang menarik seseorang untuk bergabung dalam kelompok: 1. Tertarik pada kegiatan kelompok. Semakin besar minat seseorang pada kegiatan kelompok, maka semakin besar pula potensinya untuk berpartisipasi. 2. Menyukai orang-orang di dalam kelompok tersebut Faktor ini selain merupakan faktor utama, juga membuat kelompok menjadi tempat seseorang menemukan pengalaman positif terhadap kelompok, yang pada gilirannya akan membuat orang tersebut memberikan andil bagi keberhasilan kelompok. 3. Sebagai alat dan sarana untuk memenuhi kebutuhan. Meskipun kelompok tidak memenuhi kebutuhan secara langsung, namun seseorang dapat saja menganggap kelompok sebagai alat atau sarana untuk mencapai pemenuhan kebutuhannya. Daya tarik kelompok yang baru dikemukakan di atas tentu dapat ditemui pada kelompok yang berupaya menanggulangi kemiskinannya. Namun rupanya banyak kelompok mengabaikan dua aspek pertama dan hanya menekankan alasan ketiga saja, yakni kelompok sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan (“Marilah kita membentuk kelompok, supaya mudah mendapatkan kredit atau dana pemerintah”). 117 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Lalu hal apa saja yang mengikat anggota adalah untuk tetap berada di kelompoknya? Kelompok yang mampu mengikat anggotanya adalah kelompok yang dapat memenuhi kebutuhan sosiopsikologis anggotanya. Kelompok yang demikian memiliki sifat-sifat tertentu: Daya tarik kelompok bagi anggota Ikatan seseorang pada kelompok semakin kuat, semakin ia menyukai anggota lainnya. Hal ini terutama berlaku pada kelompok dengan tingkat interaksi yang meninggi. Kesamaan antar anggota Dua orang atau lebih akan tertarik satu sama lain apabila penilaian mereka tentang lingkungannya kurang lebih serupa. Dengan demikian daya tarik kelompok meningkat sejalan meningkatnya kesamaan antar anggota. Tujuan kelompok Seseorang bergabung dengan suatu kelompok setelah mempertimbangkan tujuan kelompok (baik dalam hal isi, perumusan maupun cara untuk mencapai tujuan). Orang tertarik pada kelompok yang memiliki tujuan yang jelas dan sesuai dengan sikapnya. 118 Modul Penguatan Kelembagaan Saling ketergantungan antar anggota kelompok Ada pendapat mengatakan bahwa orang akan saling tertarik satu sama lain apabila mereka bekerja sama. Aktivitas kelompok Penilaian tentang aktivitas kelompok mempengaruhi minat anggotanya. Apabila aktivitasnya tidak menarik daya tarik kelompok akan melemah. Pola kepemimpinan kelompok Daya tarik kelompok dipengaruhi oleh pola kepemimpinan kelompok. Kepemimpinan yang membuka lebar partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan akan lebih menarik bagi anggotanya. Struktur kelompok Struktur kelompok terlihat dari pola hubungan yang berlaku tetap antar anggota kelompok. Pola hubungan yang terbangun akan menciptakan tempat (posisi) bagi anggota kelompok. Jika seseorang merasa puas dengan posisi yang ia tempati, ia akan tetap tinggal dalam kelompoknya. 119 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Iklim kelompok Iklim yang sesuai dengan ciri kepribadian anggotanya akan memberikan pengalaman yang positif dan menyenangkan. Demikian pula sebaliknya. Ukuran kelompok Ketika ukuran kelompok makin membesar, semakin besar pula kemungkinan munculnya masalah, seperti tingkat dropout yang tinggi dan konflik antar anggota. Berbagai masalah bermunculan manakala komunikasi tidak lagi lancar. Semakin besar kelompok semakin sulit pula membangun komunikasi antar pribadi yang lancar. Gejala drop-out pada kelompok akan ditentukan dalam pengalaman praktis kerja fasilitator nanti. Beberapa penyebab drop-out tentu dapat ditemukan pada sembilan ciri kelompok yang dikemukakan di atas. Memelihara keutuhan kelompok merupakan pekerjaan tersendiri bagi Fasilitator kelurahan. Berikut ini adalah tinjauan mengenai satu aspek penting dalam pemeliharaan kelompok : kekompakan kelompok (group cohesiveness). 120 Modul Penguatan Kelembagaan Kekompakan Kelompok Kekompakan kelompok merupakan aspek menarik yang menempati tempat penting dalam teori tentang kelompok. Aspek ini banyak dibicarakan karena menentukan keutuhan suatu kelompok. Rumusan umum tentang kekompakan kelompok adalah perpaduan atau tarik menarik perlbagai kekuatan yang membuat seseorang tetap bertahan di dalam kelompok. Kekuatan-kekuatan yang dimaksud ditentukan bersama oleh sifat-sifat tertentu dari kelompok tersebut dan karakteristikkarakteristik tertentu para anggotanya. Secara sederhana terdapat dua kekuatan utama. Kekuatan pertama menahan seseorang untuk berada di kelompoknya dan yang kedua adalah membuat seseorang tertarik untuk bergabung dengan kelompok lain. Kekompakan kelompok berpengaruh kuat terhadap anggotaanggotanya untuk bertindak sesuai dengan harapan-harapan kelompok. Bila derajat kekompakan tinggi, anggota kelompok cenderung memberikan respon positif terhadap anggota lain dalam kelompoknya dan akan berusaha keras mencapai tujuan kelompok. Demikian pula sebaliknya. Jadi, kekompakan kelompok niscaya berkait erat secara positif dengan produktivitas kelompok dan kepuasan anggota. Kekompakan kelompok ditentukan oleh : 1. Berbagai perangkat kelompok, seperti tujuan, program, karakteristik anggota, cara menjalankan program, prestise, dan perangkat-perangkat lain yang mengikat dan memenuhi kebutuhan/motif anggota kelompok. 121 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan 2. Kemampuan kelompok untuk memenuhi motif anggota kelompok, yang berupa kebutuhan berteman : rasa ingin tahu, rasa aman, uang, dan nilai-nilai lain yang bisa diperoleh dari kelompok. 3. Harapan anggota akan hasil-hasil yang akan diperoleh, yakni perkiraan subyektif anggota terhadap keuntungan atau kerugian berkelompok. 4. Daya tarik suatu kelompok dibandingkan dengan kelompok lain, baik dalam hal proses yang dialami maupun hasil yang diperoleh anggota. Kelompok yang kompak mudah dibedakan dari yang tidak. Karena kekompakan kelompok akan memberikan dampak berikut terhadap kelompok: 1. Kemampuan kelompok untuk mempertahankan anggotanya Aspek terpenting dari kekompakkan kelompok adalah kekuatan kelompok untuk mempertahankan anggotanya. Selama kekompakkan terpelihara selama itu pula anggota akan setia pada kelompok. 2. Pengaruh kelompok terhadap anggotanya Pada kelompok yang derajat kekompakannya tinggi anggotanya akan lebih mudah menerima keputusan, tujuan, dan tugastugas yang dibebankan kelompok. Semakin tringgi derajat kekompakan kelompok, semakin besar pula kecenderungan saling mempengaruhi di antara anggotanya, mengingat setiap anggota bersedia membuka driri untuk dipengaruhi yang lain. 3. Derajat partisipasi dan kesetiaan anggota kelompok 122 Modul Penguatan Kelembagaan Semakin tingi kekompakan, semakin besar kecenderungan anggota untuk berpartisipasi dalam setiap aktivitas kelompok. Seseorang yang merasa diterima di kelompok, lebih mungkin untuk berpartisipasi lebih banyak. 4. Hasil pada tingkat pribadi anggotanya Pada kelompok dengan kekompakan yang tinggi, terbangun pula hubungan inter-personal di antara anggotanya dan akan menumbuhkan pula rasa saling percaya, saling menerima, memberikan rasa aman, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan rasa percaya diri. Pengalaman lapangan memperlihatkan bahwa kekompakan Kaitan antar kelompok, penentu dan akibat-akibatnya Kekompakan Kelompok Perpaduan dari berbagai kekuatan yang membuat seseorang tetap bertahan di dalam kelompok. Komponennya adalah: 1.Ketertarikan terhadap kelompok di mana ia menjadi anggota. 2.Ketertarikan untuk menjadi anggota kelompok lain. Penentu Kekompakan Kelompok 3.Perangkat kelompok 4.Motif untuk menjadi anggota 5.Harapan akan perolehan hasil 6.Perbandingan dengan kelompok lain Hasil Kekompakan Kelompok 7.Keanggotaan terpelihara 8.Pengaruh kelompok terhadap anggota 9.Kesetiaan dan partisipasi 10.Rasa aman dan penghargaan diri 123 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan kelompok ada pasang surutnya. Mengendurnya kekompakan kelompok ditujukan oleh berbagai gejala, seperti keengganan anggota kelompok menghadiri pertemuan, kelompok sulit mencapai kesepakatan kelompok, yakni: • Ketidaksetujuan mengenai tujuan dan orientasi kegiatan. Perbedaan ini dapat menimbulkan konflik antar anggota. • Menurunnya interaksi antar anggota. Menurunnya interaksi antar anggota dapat disebabkan besarnya ukuran kelompok. Dengan interaksimennurun, menrun pula kedekatan anggota satu sama lain. • Pengalaman berkelompok yang tidak menyenangkan. Dalam aktivitas berkelompok tentu ada pengalaman bersama. Pegalaman yang tidak menyenangkan akan melemahkan kekompakan kelompok. • Persaingan antar kelompok kecil. Persaingan yang berlangsung terus-menerus antar kelompokkelompok kecil akan menimbulkan frustasi. Keadaan yang demikian potensial memicu konflik sesama anggota kelompok. • Dominasi satu atau sebagaian anggota. Ada dominasi satu atau beberapa anggota kelompok biasanya pimpinan yang otoriter menghambat partisipasi anggota kelompok. Pada gilirannya hambatan untuk berpartisipasi akan menurunkan kekompakan kelompok. 124 Modul Penguatan Kelembagaan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat akan menghadapi berbagai persoalan dimana persoalan tersebut bisa diselesaikan secara individu namun juga perlu diselesaikan secara bersamasama. Ketika persoalan diselesaikan dengan banyak orang akan memunculkan banyak gagasan sehingga akan banyak alternatif pemecahan. Sebab pada dasarnya warga masyarakat mempunyai niat baik untuk membantu sesama, sehingga masalah yang dihadapi oleh orang-perorang akan dirasakan sebagai persoalan bersama jika dalam kelompok. Selain itu setiap orang mempunyai motivasi, pengalaman, serta potensipotensi yang lain yang pada umumnya belum dimanfaatkan secara maksimal. Jika dihimpun dalam kelompok maka potensi tersebut akan menjadi kekuatan besar yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Ibarat seikat sapu lidi maka jika satu lidi potensi dan manfaatnya sangat kecil serta gampang dipatahkan. Namun ketika diikat menjadi sapu lidi maka menjadi lebih kuat serta lebih bermanfaat. Oleh karena itu ketika dalam bermasyarakat orang-perorang perlu menghimpun diri dalam kelompok ketika menghadapi masalah ataupun dalam mengembangkan potensi. Kelompok-kelompok yang tumbuh di masyarakat dikarenakan kebutuhan tersebut, sering disebut dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yaitu kumpulan orang yang menghimpun diri secara sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya ikatan pemersatu yaitu adanya Visi, kepentingan dan kebutuhan yang sama sehingga dalam kelompok tersebut memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai bersama. 125 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Dalam penanggulangan kemiskinan, visi yang menjadi ikatan pemersatu. Kelompok swadaya masyarakat (KSM) berorientasi pada penanggulangan kemiskinan sehingga harus dipastikan warga miskin terdaftar dan terlibat dalam kegiatan kelompok dan merupakan penerima manfaat primer sebagai kelompok sasaran dari program-program yang sudah dikembangkan. Manfaat yang dirasakan dapat berupa peningkatan pengetahuan dan kemampuan serta peningkatan kualitas hidup seperti kualitas pendidikan, kesehatan, peningkatan ekonomi, pemukiman dan lainnya. Posisi KSM adalah independen, artinya KSM bukan bawahan Pemdes atau Lembaga Donor lainnya. Hubungan KSM dan Pemerintah dan Lembaga Donor merupakan hubungan kemitraan, karena itu pengembangan KSM tidak boleh berorientasi semata-mata mengakses dana yang ada, KSM harus mengembangkan kegiatan mandiri atau mengembangkan akses sumber daya sendiri. Semua ini dilakukan agar KSM dapat menjadi kelompok pemberdaya, baik bagi anggota KSM maupun masyarakat umum. Pemberdayaan ini dilakukan melalui proses berbagi pengalaman, bertukar informasi dan mendiskusikan berbagai persoalan kemasyarakatan. Keberadaan KSM 126 Di masyarakat pada umumnya telah ada banyak Kelompok Masyarakat, baik yang didirikan dan dikelola oleh masyarakat sendiri, maupun oleh pihak-pihak tertentu yang punya kepedulian. Ketika program/proyek tertentu menggunakan pendekatan kelompok, maka akan banyak membentuk KSM, Modul Penguatan Kelembagaan meskipun tidak menutup kemungkinan memaksimalkan kelompok-kelompok yang sudah ada. Bahkan sangat memungkinkan kelompok yang telah lama eksis dan mempunyai banyak pengalaman bisa memberikan banyak masukan, bimbingan dan dorongan kepada kelompok baru. Sebaliknya, kelompok yang sudah eksis juga bisa belajar dari kelompok lama. Dengan demikian masing-masing kelompok bisa enggalang persatuan dan kekuatan untuk menanggulangi masalah kemiskinan. Prinsip-prinsip KSM Agar KSM benar-benar menjadi wadah bagi pemberdayaan anggota maka ada beberapa prinsip yang perlu disepakati, yang bisa dijadikan pedoman di internal KSM, antara lain : Saling mempercayai dan saling mendukung. Sikap tersebut bisa membuat anggota mampu mengekspresikan gagasan, perasaan dan kekuatirannya dengan nyaman. Setiap anggota KSM bebas mengungkapkan pemikiran dan pendapat serta mengajukan usul dan saran yang perlu dijadikan pembahasan dalam rapat kelompok tanpa adanya rasa segan atau adanya hambatan psikologis lainnya. Bebas dalam membuat keputusan Kelompok bebas menentukan dan memutuskan menurut kesepakatan yang diambil oleh kelompok sendiri. Keputusan kelompok harus merupakan hasil dari permusyawaratan bersama dan tidak diperkenankan adanya dominasi dari 127 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan perorangan atau beberapa orang yang bersifat pemaksaan kehendak atau intervensi dari pihak manapun dan dalam bentuk apapun. Kelompok juga berwenang untuk mengatur rumah tangga sendiri sesuai dengan keputusan bersama. Bebas dalam menetapkan kebutuhan Dalam rangka peningkatan dan penguatan kapasitasnya, KSM meningkatkan dan menguatkan tingkat kemampuan para anggotanya seperti: peningkatan kesejahteraan, peningkatan wawasan dan pengetahuan serta ketrampilan baik bersifat individu maupun kelompok Berpartisipasi nyata Tiap anggota wajib berkontribusi kepada kelompok sebagai wujud komitmen dalam rangka keswadayaan serta ikatan kelompok. Peran dan fungsi KSM Dengan berkelompok, masyarakat bisa mengambil banyak manfaat darinya, karena KSM bisa memenuhi kebutuhan materil maupun psikologis. Oleh karena itu, KSM bisa berperan dan berfungsi dalam banyak hal antara lain: Sebagai sarana proses perubahan sosial 128 Proses pembelajaran yang terjadi dalam KSM adalah menjadi pendorong terjadinya perubahan paradigma, pembiasaan praktek nilai-nilai baru, cara pandang dan cara kerja baru, serta melembagakannya dalam praktek kehidupan sehari-hari Modul Penguatan Kelembagaan Sebagai wadah pembahasan dan penyelesaian masalah Setiap kegiatan yang dilaksanakan KSM haruslah mengambarkan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok, dan penyelesaiannya disepakati bersama Sebagai wadah aspirasi Jika ada masalah, kepentingan, atau harapan yang berkembang di masyarakat; maka kelompok bisa berfungsi untuk menerima, membahas dan menyalurkan, kepada pihak-pihak yang relevan, dengan berpijak pada hak-hak warga Sebagai wadah menggalang tumbuhnya saling kepercayaan Anggota dalam kelompok bisa terlibat dalam pelaksanaan kegiatan dan membagi tanggung jawab. Saling kepercayaan sosial ini dibangun melalui cara penjaminan dan rekomendasi kelompok. Ketika kelompok membangun hubungan dengan pihak lain, kepercayaan tersebut sebagai modalnya. Sebagai sumber ekonomi. Jika masyarakat membutuhkan dana, maka KSM bisa berfungsi sebagai sumber keuangan. Keuangan di KSM bisa saja bersumber dari pihak luar, maupun juga dari internal anggota sendiri. dengan cara iuran bersama. Iuran tersebut bisa menjadi modal usaha dan sekaligus menjadi salah satu bentuk ikatan/ pemersatu dan membangun kekuatan sendiri. 129 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan KSM Mandiri Dalam perjalanannya, tidak sedikit KSM mengalami kegagalan dalam membangun kelompok, sehingga tidak mampu bertahan lama. Adapun faktor-faktor yang menjadikan KSM mandiri, diantaranya sebagai berikut: Keorganisasian • KSM memiliki tujuan dan program kerja yang jelas • Semua pengurus KSM mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional • KSM memiliki AD/ART (tertulis) • Semua anggota melaksanakan kewajiban dan haknya dengan baik • Solidaritas antar anggota semakin kuat • KSM mampu mengambil keputusan secara mandiri dan demokratis Administrasi 130 • KSM memiliki perangkat pembukuan (organisasi dan keuangan) yang lengkap • Pengurus KSM memiliki kemampuan dan trampil mengelola pembukuan • KSM memiliki laporan keuangan yang lengkap dan dilaporkan secara rutin ke anggota • KSM memiliki sistem informasi manajemen Modul Penguatan Kelembagaan Permodalan • Tabungan KSM beragam dan terus meningkat • KSM mampu mengelola dana dari luar • Dana kelompok mampu memenuhi kebutuhan pinjaman anggotanya • Pengembalian pinjaman anggota lancar (95%) Usaha • Usaha produktif anggota terus berkembang dan menguntungkan • Sarana kerja dan pelayanan semakin lengkap • KSM mampu membiayai operasional secara layak Penerimaan • Keanggotaan KSM terus meningkat baik jumlah maupun mutunya • Pengetahuan dan keterampilan anggota semakin berkembang • Kehadiran KSM semakin dikenal dan diterima masyarakat • KSM ikut menentukan dalam pengambilan keputusan tingkat desa/kelurahan 131 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Komunikasi Tata kehidupan masyarakat primitif hingga masyarakat modern yang sekarang ini, selalu memungkinkan dan mengharuskan adanya komunikasi antar manusia dan antar warga didalam lingkungan masyarakat itu. Bentuk komunikasinya saja yang mengalami perubahan dan perbaikan. Simbol dan kodekode yang digunakan dalam proses komunikasi atau proses penyampaian pesan itu berkembang menurut perkembangan teknologi dalam masyarakat yang menggunakannya. Komunikasi yang baik akan memungkinkan terpecahkannya persoalan yang dihadapi manusia. Biarpun nyata pula bahwa: ”Komunikasi itu sendiri bukanlah berarti dapat selalu menyelesaikan seluruh permasalahan dan konflik ataupun rendahnya motivasi seseorang”. Pengertian Komunikasi dari arti harafiahnya merupakan usaha untuk membagi kebersamaan. Artinya sesuatu yang belum menjadi milik bersama, dibagi untuk diketahui bersama. Atau pengertian lain menurut para ahli, Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau ide diantara dua orang atau lebih menurut cara tertentu dengan harapan timbul suatu pengertian bersama tentang arti, maksud dan kegunaan pesan sehingga menghasilkan respons yang diharapkan. 132 Modul Penguatan Kelembagaan Unsur-unsur Komunikasi Unsur-unsur pokok yang terkandung dalam komunikasi adalah: 1. Komunikator, adalah penyampai pesan atau orang yang menyampaikan ide/gagasan dan lain-lain, merupakan unsur pokok dalam komunikasi. 2. Pesan atau Berita, Sesuatu, ide, gagasan yang akan dikomunikasikan/ disampaikan. 3. Komunikan, orang yang menerima pesan, merupakan unsur pokok dalam komunikasi. 4. Saluran, merupakan perantara atau media yang digunakan dalam proses komunikasi. 5. Tujuan tertentu, merupakan unsur pokok yang harus ada dalam komunikasi. Tujuan Komunikasi Komunikasi bertujuan agar komunikator dan komunikan itu merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya. Suatu keutuhan dan kesatuan yang terjadi dan terjalin sehingga merupakan dan mewujudkan kesamaan pendapat, kesamaan harapan serta kesamaan kehendak. Atau terjadilah satu cipta rasa dan karsa. 133 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Syarat dan Hambatan dalam Komunikasi Syarat dalam Komunikasi 1. Setiap orang dalam melaksanakan komunikasi harus tidak ada prasangka/praduga terlebih dahulu. 2. Harus mencoba secara bersungguh-sungguh dapat menjadi pendengar yang baik. Tidak menilai terlebih dahulu, tidak memutuskan terlebih dahulu. 3. Menjadi pengamat yang baik artinya secara teliti dan tidak interpretasi. 4. Mempunyai pendapat dan sikap awal bahwa dia berkomunikasi untuk dapat, tahu, mengerti atau mendalami persoalannya, atau bahkan bermaksud memecahkan persoalan tersebut. 5. Apapun kedudukannya, harus dapat menempatkan diri sesuai dengan kedudukannya bukan sebagai penguasa atau orang yang serba tahu. 134 Modul Penguatan Kelembagaan Hambatan dalam Komunikasi Ditinjau dari Komunikator 1. Keterampilan komunikasi, yaitu mampu menulis, dan berbicara, mampu mendengar dan membaca sera mampu menggunakan daya pikir. 2. Sikap mental, yaitu keterampilan berkomunikasi tidak cukup untuk menghasilkan komunikasi yang tepat kalau sikap mental yang berkomunikasi tidak baik. Seperti percaya pada diri sendiri, yakin pada ide/pesan yang dikomunikasikan. 3. Pengetahuan, misalnya pengetahuan tentang pesan, proses komunikasi, penerima pesan/komunikan. 4. Sistim sosial, siapa teman-temannya, apa peranannya dan latar belakangnya. 5. Kebudayaan. Setiap kebudayaan akan mempunyai tata nilai tertentu dan tata nilai akan mempengaruhi tindakan dan sikap seseorang. Ditinjau dari Pesan 1. Kode/sandi yang dipergunakan. Pengertiannya bahwa simbol-simbol yang disusun secara sistematis serta mempunyai arti tertentu. 2. Isi pesan, apakah isi pesan itu sesuai dengan kebutuhan komunikan. 3. Perlakuan terhadap pesan, bagaimana kita menyampaikan pesan itu melalui saluran tertentu. 135 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Ditinjau dari Saluran/Media 1. Media atau saluran yang dipergunakan harus tepat dipilih sesuai dengan pesan yang akan disampaikan serta sasaran yang akan dituju. 2. Media atau saluran yang dipergunakan harus bersifat umum (bahasa, isyarat, dll.) Ditinjau dari Komunikan 1. Keterampilan berkomunikasi 2. Sikap mental, bagaimana komunikan menerima pesan apakah terbuka, sisnis dan lain sebagainya. 3. Sistim sosial 4. Pengetahuan 5. Kebudayaan, dll. Penyebab Kegagalan dalam Komunikasi 1. Adanya pemberian arti yang berbeda-beda menurut persepsi kita masing-masing 2. Tidak memahami atau tidak mengerti tentang maksud dan tujuan yang sebenarnya. 3. Adanya pertentangan-pertentangan yang disebabkan karena status dan ego seseorang terancam, akibatnya terjadi penyimpangan pesan yang dikomunikasikan 136 4. Banyaknya mata rantai/mediator dalam komunikasi, Modul Penguatan Kelembagaan sehingga makin besar pula penyimpangan pesan yang dikomunikasikan. 5. Waktu berkomunikasi yang kurang tepat, sehingga terjadi miskomunikasi. 6. Jumlah pesan yang dikomunikasikan terlalu rumit dan sukar diingat. Komunikasi dalam KSM Proses terjadinya komunikasi dua arah atau timbal balik dalam kelompok akan dapat tercapai dengan baik apabila memenuhi beberapa syarat sebagai berikut : 1. Kelompok mempunyai struktur yang jelas. 2. Pembagian tugas dan wewenang yang jelas. 3. Adanya pihak ketiga yang berasal dari luar kelompok yang secara aktif melibatkan diri dalam kelompok tersebut serta diterima keterlibatannya dalam kelompok tersebut. Pihak ketiga tersebut berperan sebagai fasilitator atau sebagai pelancar proses, bukan sebagai pengambil keputusan. Bentuk-bentuk komunikasi yang terjadi dalam kelompok swadaya: a.Rapat Anggota b.Rapat Pengurus c.Rapat Tahunan Anggota d.Pertemuan informal dalam kehidupan sehari-hari. 137 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan 138 Modul Penguatan Kelembagaan Lampiran 3 Rancangan Peraturan Dasar 139 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Rancangan Peraturan Dasar Kelompok Katala Hamu lingu Desa Umalulu, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Nama Tempat, Kedudukan dan Ruang Lingkup Usaha 1. Perkumpulan / Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ini bernama Kelompok Tani ……………….. 2. Dan selanjutnya dalam Peraturan Dasar ini disebut Anggaran Dasar Kelompok Tani …………. 3. Kelompok ini berkedudukan di Desa …………, Kecamatan ………….. , Kabupaten …………………., Propinsi ……………………. 140 Modul Penguatan Kelembagaan 4. Ruang lingkup kerja Kelompok ini meliputi lingkup: Nama Usaha : (disesuailan di masing-masing klp) a. Simpan Pinjam Kelompok b. Pertanian c. Kerajinan d. Alamat : Desa ...........RT/RW..................., Kecamatan ............................... , Kabupaten .................., Propinsi ……………………..Hp…….. email:………. 5. Kelompok Tani..................... di bentuk pada hari ............ , tanggal ....................tahun…… Bab II Azas, Tujuan dan Kewajiban Pasal 2 1. Kelompok ini bekerja atas dasar dari, oleh dan untuk para anggota. 2. Kelompok ini bertujuan: a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemanfaatan sumber daya hutan dan Sumber Daya Alam (SDA) lainnya secara optimal, adil dan berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian fungsi 141 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan hutan dan lingkunganhidup. b. Mengelola dan memanfaatkan IUP HKm sesuai Kearifan lokal antara lain sistem usahatani terpadu. c. Mengembangkan ekonomi produktif berbasis kehutanan dan SDA lainnya d. Menjaga dan mengembangkan serta meningkatkan kegiatan konservasi Sumber Daya Alam (SDA) dan pelestarian lingklungan hidup. e. Mempelajari bersama tata laksana ekonomi yang sehat, baik ekonomi keluarga maupun ekonomi bersama (diantara para anggota kelompok). f. Mengembangkan sikap ekonomi yang sehat diantara para anggota agar lebih sadar diri dan bertangungjawab terhadap kelompoknya. g. Memberikan pelayanan kepada para anggota kelompok, baik untuk kebutuhan – kebutahan rumah tangga, maupun untuk pengembangan usaha. h. Membina dan mengembangkan usaha dalam bidang produksi, pengolahan dan pemasaran untuk meningkatkan taraf hidup para anggotanya. 3. Kewajiban: a. Mentaati dan menjalankan semua peraturan kelompok termasuk penerapan sangksi-sanksi, b. Menjaga Hutan dan areal Pertanian lainnya dari bahaya Kebakaran dan Gangguan ternak. 142 Modul Penguatan Kelembagaan c. Menjaga areal HKm dan areal Pertanian lainnya dari kerusakan dan pencemaran lingkungan, d. Menjalankan administrasi kelompok (Adm. Organisasi dan Keuangan) secara baik dan benar e. Menjaga keutuhan semua aset-asset kelompok f. Memberikan tanda batas areal kerja HKm g. Menyusun Rencana Pengelolaan HKm dan Rencana Kerja Tahunan serta menyampaikan laporan pelaksanaannya kepada pemberi hak atau ijin h. Melakukan penanaman dan pemeliharaan hutan di areal HKm i. Mempertahankan fungsi hutan j. Melaksanakan perlindungan hutan Bab III Langkah- langkah dan Usaha-usaha Pasal 3 1. Mengusahakan pendidikan bagi anggota dan pengurus sesuai dengan kabutuhan. 2. Menyelenggarakan Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) kelompok secara teratur, 3. Mengembangkan usaha – usaha produktif, pengolahan dan 143 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan pemasaran. 4. Membangun jaringan Kerja dan Pemasaran serta penambahan Modal usaha dengan pihak ke tiga (BUMN, BUMDES, Bank, Dinas/Instansi terkait), 5. Mengembangkan organisasi, administrasi dan pembukuan yang terbuka. 6. Bekerjasama dengan masyarakat berdasarkan kesetiakawanan yang menunjang pertumbuhan dan pengembangan kelompok. Bab IV Keanggotaan Pasal 4 Yang menjadi anggota Kelompok ini adalah penduduk pedesaan yang: a.Telah dewasa atau sudah menikah b.Mempunyai usaha produktif c.Menyetujui isi Peraturan Dasar ini dan sanggup mematuhi dan melaksanakan sebaik-baiknya, d.Tidak merangkap keanggotaan di Kelompok lain yang sejenis, e.Telah mengikuti pendidikan persiapan anggota, 144 Modul Penguatan Kelembagaan f.Keanggotaan kelompok berdasarkan hamparan areal HKm Pasal 5 1. Yang berhak mempertimbangkan dan menerima sesorang menjadi anggota kelompok adalah rapat anggota, dalam hal-hal tertentu rapat anggota dapat menguasakan hal itu kepada pengurus. 2. Dalam waktu selambat-lambatnya satu bulan setelah masuknya permohonan menjadi anggota, pengurus memberikan jawaban apakah seseorang dapat diterima menjadi anggota atau ditolak. 3. Keanggotaan kelompok mulai berlaku setelah dibuktikan dengan terdaftarnya di dalam buku daftar anggota. Pasal 6 Keanggotaan berakhir apabila: a.Meninggal dunia b.Minta berhenti atas kehendaknya sendiri c.Diberhentikan oleh rapat anggota karena tidak lagi memenuhi syarat keanggotaan sebagai mana dimaksuk pada pasal 4 Peraturan Dasar ini. d.Dipecat oleh Rapat Anggota karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai anggota, terutama dalam hal keuangan karena berbuat sesuatu yang merugikan kelompok. 145 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Bab V Hak dan Kewajiban Anggota Pasal 7 1. Keanggotaan Kelompok tidak dapat dipindahkan ataupun diwakili kepada orang lain. 2. Kewajiban anggota : a. Mengamalkan dan mengembangkan kelompok sesuai dengan pedoman Kelompok. b. Mentaati dan melaksanakan peraturan dasar. c. Minimal 2/3 (dua pertiga) dari anggota yang hadir dapat meminta dilaksanakannya rapat anggota. d. Membela kepentingan dan nama baik kelompok. e. Ikut hadir dan secara aktif mengambil bagian dalam rapat-rapat anggota serta mentaati keputusan – keputusannya. f. Menabung secara teratur g. Ikut menanggung resiko usaha-usaha kelompok 3. Hak –hak anggota a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota atas dasar satu anggota satu suara. 146 Modul Penguatan Kelembagaan b. Memilih dan atau dipilih menjadi pengurus dan badan pemeriksa c. Sedikit-dikitnya atauminimal 2/3 orang anggota bisa meminta diadakan suatu rapat anggota. d. Mengemukakan pendapat atau saran-saran kepada pengurus baik diminta maupun tidak diminta. e. Mendapat pelayanan dan pembinaan yang sama. f. Melakukan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha - usaha kelompok. g. Menikmati hasil-hasil usaha. Bab VI Pengurus Pasal 8 1. Pengurus kelompok dipilih oleh anggota dalam Rapat Anggota untuk masa jabatan 2 (dua) tahun atau disesuaikan dengan kondisi klp masing2 desa????. 2. Yang dapat dipilih menjadi pengurus ialah mereka yang : a. Jujur, tekun, penuh tanggungjawab, mampu dan bisa menyediakan waktu b. Tidak menjadi pengurus kelompok lain c. Bersedia menerima koreksi dan pengawasan anggota 147 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan serta Badan Pemeriksa. d. Bersedia memenuhi kewajiban yang ditentukan dalam peraturan dasar ini. e. Bisa membaca dan menulis. 3. Rapat Anggota dapat memberhentikan pengurus setiap waktu, bila terbukti bahwa: a. Pengurus melakukan kecurangan dan merugikan kelompok. b. Pengurus tidak mentaati peraturan dasar dan keputusan rapat anggota lainnya 4. Anggota pengurus yang masa jabatannya berakhir dapat dipilih kembali 5. Jumlah pengurus harus sekurang – kurangnya 3 orang 6. Kewajiban pengurus : a. Melaksanakan kebijaksanaan kelompok, Rencana Kerja dan Rencana anggaran belanja tahunan kelompok. b. Melaksanakan rencana kerja yang telah disyahkan oleh rapat anggota. c. Mengadakan rapat anggota dan rapat pengurus d. Memberikan pertangungjawaban mengenai keadaan serta perkembangan kelompok. 148 e. Menanggung kerugian yang disebabkan karena kelalaiannya Modul Penguatan Kelembagaan f. Membuat administrasi kelompok secara baik dan benar 7. Untuk membantu kelancaran kegiatan kelompok, pengurus dapat membentuk kelompok kerja (pokja)/unit-unit usaha/ seksi-seksi. Bab VII Pemeriksaan dan Pengawasan Pasal 9 1. Pengawasan dilakukan oleh semua anggota dan disampaikan dalam rapat anggota. 2. Dilakukan oleh Badan Pemeriksa yang diangkat oleh Rapat Anggota. 3. Pemeriksaaan dilakukan sekurang – kurangnya setiap semester sekali yang meliputi segala catatan tentang seluruh harta kekayaan kelompok dan kebenaran pembukuan 4. Dalam hal pembukuan, pemeriksaan dapat dimintakan kepada ahli (pihak ketiga) 149 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Bab VIII Pembukuan Pasal 10 1. Kelompok wajib menyelenggarakan pembukuan tentang usahanya. 2. Kelompok setiap tutup tahun buku mengadakan perhitungan keuangan, neraca dan perhitungan rugi laba. 3. Laporan pertanggungjawaban keuangan kelompok Tahunan dibuat paling lambat 1 bulan setelah tahun buku, untuk disampaikan pada Rapat Anggota Tahunan. Bab IX Rapat-rapat Kelompok Jenis-jenis Rapat Pasal 11 1. Rapat Bulanan 2. Rapat Anggota Tahunan (RAT) 3. Rapat Luar Biasa/Istimewa 150 Rapat-rapat Anggota Modul Penguatan Kelembagaan Pasal 12 1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan kekuasaan tertinggi dalam kelompok. 2. Rapat Anggota diadakan secara teratur 1 (satu) bulan sekali 3. Setiap anggota mempunyai satu suara dan tidak dapat diwakilkan 4. Rapat anggota sah jika dihadiri sekurang – kurangnya separuh (1/2 + 1 anggota) dari jumlah anggota. 5. Keputusan Rapat diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat, dalam hal tidak tercapai kata sepakat, maka keputusan rapat diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota yang hadir. 6. Rapat anggota tahunan diadakan paling lambat 2 bulan setelah tutup tahun buku. 7. Wewenang rapat anggota : a. Mengesahkan pendirian dan pembubaran kelompok b. Mengesahkan peraturan dasar c. Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus, Badan pemeriksa dan Badan lainnya yang dianggap perlu. d. Menetapkan kebijaksanaan kelompok e. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan. f. Menentukan penggunaan Sisa Hasil Usah (SHU) 151 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Bab X Modal Usaha Pasal 13 Modal usaha kelompok diperoleh dari simpanan wajib, simpanan pokok dan simpanan sukarela anggota, pinjaman dan penerimaan lain yang sah. Bab XI Simpanan Anggota Pasal 14 1. Setiap anggota harus menabung teratur atas namanya pada kelompok 2. Tabungan tidak dapat diminta kembali selama angota belum berhenti sebagai anggota kelompok. 3. Apabila anggota mengundurkan diri, uang tabungannya dikembalikan hanya ……% dari jumlah keseluruhan tabungan. 152 Modul Penguatan Kelembagaan Bab XII Sisa Hasil Usaha Pasal 15 1. Sisa Hasil Usaha (SHU) yaitu pendapatan usaha kelompok yang diperoleh dalam satu tahun buku. 2. Sisa hasil Usaha dipergunakan sebagai berikut : a. 25% untuk pemupukan modal b. 40% untuk anggota c. 15% untuk pengurus d. 5% untuk iuran pembinaan e. 5% untuk dana pendidikan f. 10% untuk dana cadangan 3. Pembagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota ditentukan berdasarkan jasa. Bab XIII Tanggungan Anggota Kelompok Pasal 16 1. Anggota yang berhenti dari keanggotaan wajib melunasi 153 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan segala kewajiban pada kelompok. 2. Bilamana kelompok bubar, maka segala tunggakan atau hutang-hutang kelompok dengan pihak ke tiga dan pada penyelesaiannya ternyata modal/ kekayaan kelompok tidak mencukupi untuk melunasi, maka segala perjanjian dan kewajibannya menjadi tanggungan semua anggota kelompok untuk melunasi. 3. Anggota kelompok yang telah berhenti dari kelompok sebelum kelompok bubar tidak menanggung kerugian sesuai pasal 16.2. Bab XIV Perubahan Peraturan Dasar Pasal 17 Perubahan Peraturan Dasar ini hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan 2/3 anggota yang hadir dalam Rapat Anggota Tahunan atau Rapat Anggota yang khusus diadakan untuk itu. 154 Modul Penguatan Kelembagaan Bab XV Perubahan dan Penyelesaian Pasal 18 1. Dengan memperhatikan pasal 16 dengan pertimbangan – pertimbangan bahwa: a. Kegiatan kelompok menyimpang dari Peraturan Dasar dan ketentuan khusus kelompok, b. Kegiatan kelompok bertentangan dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan, c. Kelompok dalam keadaan sedemikian rupa sehingga tidak dapat lagi diharapkan kelangsungan kegiatan, Maka rapat anggota khusus, dapat diadakan untuk mengambil keputusan membubarkan kelompok. 2. Keputusan Rapat khusus untuk membubarkan kelompok adalah syah bila diputuskan oleh sekurang -kurangnya 2/3 dari anggota yang hadir. 3. Untuk mengurus dan mengalihkan kekayaan kelompok dapat dibentuk panitia khusus. 4. Sisa-sisa kekayaan kelompok setelah melunasi semua tunggakan atau kewajiban kelompok kepada pihak ke tiga, dibagi kepada anggota sesuai dengan jumlah tabungan masing-masing. 155 Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan Bab XVI Peraturan Khusus Hal – hal yang tidak tercantum dalam Peraturan Dasar ini akan diatur dalam Peraturan Rumah Tangga. Ditetapkan di : …………………… Pada hari :………… Pimpinan Sidang, 156 Ketua, Notulen, (.................................) (.................................) Modul Kader Pembangunan Desa Kemitraan bagi Pembaruan Tata Kepemerintahan di Indonesia Jl. Taman Margasatwa No.26c, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550 T: +62-21-22780580 F: +62-21-7812325 http://www.kemitraan.or.id