Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan

advertisement
Membangun Wirausaha
Perhutanan Sosial
yang Produktif
dan Berkelanjutan
di Provinsi NTB, NTT
dan Sulawesi Tenggara
MODUL PENGUATAN
KELEMBAGAAN
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang
Produktif dan Berkelanjutan
MODUL PENGUATAN KELEMBAGAAN
Publikasi pertama
April 2017
Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan di Indonesia
Jl. Taman Margasatwa No.26c, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar
Minggu, Jakarta Selatan 12550
T: +62-21-22780580 F: +62-21-7812325
http://www.kemitraan.or.id
Program dan publikasi ini didukung oleh
Millennium Challenge Account Indonesia
Copyright April 2017 Kemitraan, The Partnership for Governance Reform
ISBN 000-000-0000-00-0
All rights reserved.
Unless otherwise indicated, all materials on these pages are copyrighted by the
Partnership for Governance Reform in Indonesia. All rights reserved. No part of these
pages, either text or image may be used for any purpose other than personal use.
Therefore, reproduction, modification, storage in a retrieval system or retransmission,
in any form or by any means, electronic, mechanical or otherwise, for reasons other
than personal use, is strictly prohibited without prior written permission.
Membangun Wirausaha
Perhutanan Sosial
yang Produktif
dan Berkelanjutan
di Provinsi Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara Timur
dan Sulawesi Tenggara
MODUL PENGUATAN
KELEMBAGAAN
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Sekapur Sirih
S
alah satu problem utama yang dihadapi dalam
pengelolaan sumberdaya alam oleh masyarakat adalah
produktifitas yang rendah, serta cenderung tidak
berkelanjutan. Konsorsium Kemitraan mengimplementasikan
proyek “Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang
Produktif dan Berkelanjutan di NTB, NTT dan Sulawesi
Selatan”, yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan
keberlanjutan pengelolaan sumberdaya alam berbasis
masyarakat, meningkatkan pendapatan rumah tangga, sekaligus
berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca.
Kemitraan bersama Yayasan Samanta, Pelita Sumba,
Koppesda Sumba dan Lapak-Sultra menjalankan proyek
tersebut dengan dukungan dari Millenium Challenge Account
Indonesia (MCA-I) melalui Proyek Kemakmuran Hijau (Green
Prosperity Project).
ii
Proyek ini berupaya memperluas ruang kelola masyarakat
melalui skema perhutanan sosial, meningkatkan pemanfaatan
lahan melalui usaha pertanian berkelanjutan, meningkatkan
jumlah kelembagaan usaha ekonomi masyarakat yang
mampu mengolah dan memasarkan produk-produk pertanian
berkelanjutan, meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
mengelola usaha pertanian berkelanjutan, terbangunnya
sumber-sumber energi terbarukan yang mampu dikelola oleh
masyarakat secara berkelanjutan, serta terkelolanya informasi,
pengetahuan dan pembelajaran proyek.
Modul Penguatan Kelembagaan
Untuk mendukung tercapainya keluaran yang diharapkan dari
proyek ini, serangkaian kegiatan pengembangan kapasitas
dilakukan bagi para penerima manfaat di Lombok Tengah,
Sumba Timur, dan Kolaka. Selain pelatihan dan lokakarya,
beberapa modul terkait pengembangan kapasitas juga disusun,
mengemas pengetahuan mengenai Wanatani, Pembibitan,
Penguatan Kelembagaan, Wirausaha, Penguatan Kader Desa,
dan topik terkait lainnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada para tenaga ahli yang telah
melakukan pelatihan-pelatihan serta menyusun modul-modul
pembelajaran yang komprehensif. Kami ucapkan terima kasih
kepada jajaran Pemerintah Daerah di Lombok Tengah, Sumba
Timur, dan Kolaka yang telah mendukung proyek ini.
Terakhir, kepada para mitra Konsorsium Kemitraan, kami
sampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerjasama yang baik
dan kerja kerasnya. Semoga kerjasama ini dapat dilanjutkan
dalam bentuk-bentuk lain di masa depan, demi mendukung
kelangsungan serta tujuan perluasan Perhutanan Sosial, yakni
peningkatan penghidupan masyarakat dari hasil sumber
daya hutan serta pengelolaan hutan yang lestari di Indonesia.
Semoga modul-modul ini berguna dalam meningkatkan
pengetahuan serta kapasitas masyarakat pengelola Perhutanan
Sosial di berbagai lokasi lainnya di Indonesia.
Jakarta, Agustus 2017
Monica Tanuhandaru
Direktur Eksekutif Kemitraan
iii
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Daftar Isi
Kata Pengantar
ii
Bagian 1
1
Pembentukan Suasana
1
Perkenalan2
Tujuan Pelatihan Dasar Manajemen dan
Dinamika Kelompok
4
Menggali Harapan dan Kekuatiran Peserta
terhadap Capaian Pelatihan
6
Kontrak Belajar & Tata Tertib
8
Bagian 2
11
Bidang Kelembagaan
11
Mengapa Berkelompok
12
Pengertian Kelompok Swadaya Masyarakat 18
Tujuan Berkelompok
iv
Pedoman Dasar Kelompok Swadaya
20
Modul Penguatan Kelembagaan
Masyarakat26
Manfaat Berkelompok/ Berorganisasi
28
Struktur Organisasi KSM
30
Bagian 3
35
Kepengurusan dan Dinamika Kelompok 35
Bidang Kepengurusan
36
Tugas-tugas Pengurus
40
Konsep Dasar Komunikasi
44
Bagian 4
49
Penyelenggaraan KSM
49
Rapat Anggota Bulanan
50
AD/ART Kelompok
56
Pemupukan dan Pendayagunaan Modal oleh
Kelompok60
Administrasi Organisasi dan Keuangan
66
Monitoring dan Evaluasi
70
Pendayagunaan Kelompok
76
v
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Pendidikan dalam Kelompok
78
Peran dan Fungsi Pendamping
82
Peran Kelompok di Masyarakat
86
Membangun Jaringan
92
Rencana Kerja Tindak Lanjut
94
Evaluasi Akhir
98
Lampiran 101
Lampiran 1
103
Ice Breaking
Lampiran 2
Bahan Bacaan
103
113
113
Apa Arti Kelompok
114
Komunikasi132
Lampiran 3
Rancangan Peraturan Dasar
vi
139
139
Modul Penguatan Kelembagaan
Pokok Bahasan 1
Pembentukan
Suasana
1
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Perkenalan
1. Terjadi hubungan yang akrab dan santai
antara peserta dan fasilitator.
2. Tercipta suasana kondusif selama acara
pelatihan.
1. Curah
pendapat
Spidol, filpchart,
2. Tanya jawab
lakban, metaplan.
3. Penjelasan
Media
langsung.
45 menit
Waktu
2 orang
Fasilitator
Proses Perkenalan
1. Fasilitator menjelaskan alur Pelatihan Dasar Manajemen
dan Dinamika Kelompok.
2. Uraikankan bahwa pendidikan yang akan dilakukan
menggunakan metode pendidikan orang dewasa
(andragogi) di mana setiap peserta dituntut berpartisipasi
aktif selama proses pelatihan berjalan.
3. Jelaskan bahwa di dalam pelatihan ini akan terjadi
solidaritas yang tinggi dan kesetaraan antara fasilitator dan
peserta. Peserta harus menjadi narasumber yang aktif demi
kelancara proses pelatihan.
4. Atur duduk peserta agar membentuk lingkaran.
2
Modul Penguatan Kelembagaan
5. Semua peserta diminta untuk memperkenalkan diri dengan
menyebut nama lengkap, umur, jabatan dalam kelompok,
pekerjaan, dan jumlah anak. Catat semuanya di kertas
plano. Atau, minta peserta menuliskan nama lengkap pada
metaplan warna biru, pekerjaan pada metaplan warna putih
dan status serta jumlah anak pada metaplan warna merah.
Tempel metaplan di kertas plano.
Hasil yang Diharapkan
1. Peserta dan fasilitator dapat saling mengenal.
2. Terjadi hubungan yang akrab dan harmonis.
3. Tumbuhnya solidaritas yang tinggi dan kondusif antara
peserta dan fasilitator.
Catatan hasil perkenalan
No.
1 Ibu Ina
2
Nama
Status
Kawin
Jumlah Anak
3 orang
3
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan Pelatihan Dasar
Manajemen dan Dinamika
Kelompok
Tujuan Umum
Pengetahuan dan ketrampilan peserta meningkat,
terjadi perubahan sikap dalam mengatasi masalah
(sosial, ekonomi, ekologi, budaya, politik), agar
kelompok makin dinamis, dan berkeadilan gender.
Tujuan
Tujuan Khusus
1. Peserta mampu mengelola organisasi
kelompok dengan baik dan benar.
2. Peserta/pengurus mampu mengelolah
administrasi organisasi maupun organisasi
keuangan yang transparan.
3. Peserta mengetahui dan mampu
melakukan penggalian modal usaha dan
pendayagunaannya.
4. Peserta dapat mengidentifikasi usaha-usaha
produktif melalui pengelolaan HKm yang
dapat dikembangkan baik oleh anggota
maupun oleh kelompok.
5. Peserta memahami cara membangun jaringan
kerja (Pengembangan Usaha Produktif) dan
peran kelompok di tengah masyarakat.
Penjelasan
langsung.
Metoda
Spidol, filpchart,
lakban.
Media
30 menit
Waktu
4
1 orang
Fasilitator
Modul Penguatan Kelembagaan
Proses
1. Fasilitator menjelaskan tujuan Pelatihan Manajemen dan
Dinamika Kelompok.
2. Sampaikan, untuk mencapai tujuan itu diperlukan 18 jam
efektif atau selama tiga hari.
3. Selama masa itu, peserta tidak boleh meninggalkan tempat,
dan harus aktif.
4. Jelaskan bahwa pelatihan akan berhasil apabila seluruh
peserta dan fasilitator berpartisipsi aktif.
Hasil yang Diharapkan
1. Peserta memahami tujuan materi yang akan dipelajari
selama proses pelatihan berlangsung.
2. Peserta dan fasilitator dapat memantau perkembangan
pemahaman peserta.
5
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Menggali Harapan dan
Kekuatiran Peserta terhadap
Capaian Pelatihan
1. Peserta dapat menyebutkan harapanharapannya terhadap pelatihan, baik harapan
sesama peserta, harapan dengan fasilitator,
maupun harapan terhadap peoses pelatihan.
2. Peserta juga dapat menyebutkan tentang
kekhawatirannya selama proses berlangsung.
1. Curah
pendapat
2. Tanya jawab
3. Penugasan
Spidol, filpchart,
lakban.
Media
45 menit
Waktu
1 orang
Fasilitator
Proses
6
1. Uraikan tujuan yang ingin dicapai dalam Pelatihan Dasar
Manajemen dan Dinamika Kelompok ini.
2. Minta peserta menyampaikan harapan mereka dari
pelatihan ini, mengenai materi, fasilitator, dan sesama
peserta. Fasilitator mencatatnya di kertas plano.
3. Ulangi proses, dengan menanyakan apa kekuatiran mereka
terhadap capaian pelatihan. Catat di kertas plano.
Modul Penguatan Kelembagaan
Catatan
Di antara proses 2 dan 3, fasilitator dapat mengajak peserta
untuk melakukan penyegaran (energizer) dengan mengajak
peserta untuk menyanyikan lagu dengan gerakan.
Hasil yang Diharapkan
1. Peserta dapat menyampaikan semua harapannya terhadap
proses pelatihan.
2. Peserta dapat menyampaikan semua kekuatiran apa yang
akan tercapai dalam mencapai tujuan.
Contoh hasil sumbang saran peserta
Harapan Peserta
Kekuatiran Peserta
~~Peserta aktif dan kondusif
~~Kelompok maju dan aktif
~~Kelompok dapat sejahtera
~~Pertemuan mendapat barokah
~~Pertemuan lancar
~~Kelompok lebih maju
~~Dapat berkomunikasi dengan baik
~~Bisa kerjasama dengan baik
~~Memahami materi
~~Peserta dan fasilitator kompak
~~Dapat menerapkan ilmu yang
didapat dalam berkelompok
~~Tepat waktu
~~Peserta tidak serius / malas
~~Berjalan tidak lancer
~~Tidak kompak
~~Tidak bisa berhasil
~~Tidak hadir
~~Terhambat hujan
~~Peserta tidak aktif, malu
mengemukakan pendapat
~~Peserta sakit
~~Peserta kurang gairah
~~Peserta tidak betah
~~Peserta bosan
7
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Kontrak Belajar & Tata Tertib
1. Tercapai kesepakatan kontrak belajar agar
pelatihan berjalan lebih efektif.
2. Tercipta tata tertib yang harus ditaati selama
pelatihan.
1. Curah
pendapat
2. Diskusi pleno
Spidol, filpchart,
lakban.
Media
30 menit
Waktu
1 orang
Fasilitator
Proses
1. Fasilitator membuat kesepakatan kerja dengan peserta
tentang waktu pelatihan. Sampaikan bahwa harapan yang
telah disampaikan pada sesi sebelumnya dapat dicapai
dan kekuatiran dapat dicegah dengan membuat beberapa
kesepakatan.
2. Ajak peserta merumuskan apa yang harus dilakukan oleh
semua agar harapan tercapai dan kekuatiran tidak terjadi.
Jadikan itu sebagai kontrak belajar yang disepakati oleh
peserta.
3. Menyusun tata tertib.
8
Modul Penguatan Kelembagaan
Hasil yang Diharapkan
1. Adanya kesepakan jadwal pelatihan secara partisipatif.
2. Adanya kesepakatan tata tertib untuk mengurangi
kehawatiran peserta selama proses belajar.
Contoh hasil sumbang saran peserta
Kontrak Belajar dan Tata Tertib
~~Peserta dan fasilitator harus tepat waktu dan disiplin.
~~Menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan sederhana.
~~Peserta dan fasilitator menjadi pendengar yang aktif.
~~Suasana sersan (serius tapi santai).
~~Di dalam memfasilitasi, fasilitator menggunakan rancangan/jadwal
pelatihan tentatif yang dibuat Tim Fasilitator.
~~......
9
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
10
Modul Penguatan Kelembagaan
Pokok Bahasan 2
Bidang
Kelembagaan
11
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Mengapa Berkelompok
1. Peserta memahami pentingnya berkelompok
2. Peserta mengetahui faktor penghambat dalam
berkelompok
3. Peserta mengetahui faktor pendukung dalam
berkelompok
4. Peserta mengetahui prinsip dasar dan syaratsyarat dalam bekerjasama
5. Peserta sadar akan pentingnya bekerjasama
antar anggota
Spidol, filpchart,
1. Curah
lakban.
pendapat
Sapu lidi.
2. Diskusi pleno
Pecahan
3. Permainan
bujur sangkar
Media
4. Diskusi pleno
berantakan.
120 menit
Waktu
2 orang
Fasilitator
Kegiatan 1
Permainan Mengapa Harus Berkelompok
1. Buka pertemuan dengan salam singkat. Sampaikan
bahwa penting memahami apa itu KSM, mengapa harus
12
Modul Penguatan Kelembagaan
memfungsikan KSM, serta bagaimana cara membinanya.
KSM adalah kelompok masyaraka. Ilmu mengenai
berkelompok pun harus dipahami oleh peserta.
2. Sampaikan kepada peserta bahwa kita akan memasuki
kegiatan pertama yaitu pentingnya membangun KSM.
3. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok, masing-masing
enam orang. Tiap kelompok diberi 40 batang lidi.
4. Taburkan potongan kecil kertas ke lantai di depan ruang
belajar. Ajak tiap kelompok:
a. Kelompok A membersihkan serakan kertas dengan satu
orang satu batang lidi.
b. Kelompok B membersihkan dengan 10 lidi yang diikat
menjadi satu.
c. Kelompok C membersihakn dengan lidi yang diikat per 20.
d. Kelompok D membersihkan dengan sapu yang terdiri
dari 40 batang lidi.
5. Setelah selesai membersihkan, minta masing-masing
peserta mengambil pelajaran yang didapat dari permainan
tadi. Beritahu peserta agar tidak berbagi pemikiran kepada
yang lain, cukup di dalam hati.
6. Minta 18 relawan dari peserta. Bentuk menjadi tiga
kelompok, masing-masing terdiri dari tiga, lima dan 10
oranng. Tiap kelompok diberi satu sendok beras di dalam
amplop.
7. Sediakan tiga mangkok plastik di meja. Tandai dengan
nomor 1, 2, 3. Minta tiap kelompok menaruh berasnya ke
dalam mangkok masing-masing, secara bergantian.
8. Setelah itu, minta peserta berdiskusi kelompok:
13
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
a. Pelajaran apa yang dapat diambil dari permainan
batang lidi.
b. Pelajaran apa yang dapat diambil dari permainan
mangkok beras.
c. Bagaimana hal tersebut apabila diterapkan pada
pentingnya berkelompok.
9. Beri kesempatan kepada wakil tiap kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusinya.
10.Simpulkan bersama hasil diskusi kelompok, berikan
penguatan berdasarkan bahan bacaan Apa arti Kelompok.
Kegiatan 2
Proses
Minta sumbang saran peserta mengapa mereka berkelompok.
Catat di kertas plano.
Contoh hasil sumbang saran peserta
~~Supaya masyarakat maju untuk melestarikan hutan.
~~Supaya masyarakat lebih berkembang.
~~Kegotongroyongan dan kerjasama antar masyarakat.
~~Memupuk dan meningkatkan hubungan kekluargaan sesama anggota.
14
Modul Penguatan Kelembagaan
Petunjuk
Untuk meningkatkan pemahaman tentang berkelompok,
bagi peserta menjadi kelompok kecil, beranggotakan 5
orang, dengan satu orang pengamat. Minta masing-masing
kelompok membangun bujursangkar berantakan yang terdapat
dalam amlop menjadi lima bujur sangkar. Sebelum dimulai,
sampaikan peraturan permainan: tidak boleh berbicara, tidak
boleh meminta tapi boleh memberi. Waktu 15 menit.
Amati jalannya permainan, untuk melihat kasus-kasus yang
mungkin muncul. Setelah selesai:
• Minta pengamat melaporkan apa saja yang mereka lihat.
• Minta pemain menyampaikan kesan mereka selama
bermain, kenapa ada yang berhasil mengerjakan tugas.
Tulis semua kesan peserta dan pengamat di plano.
Contoh hasil sumbang saran peserta
Yang berhasil karena:
Yang gagal karena:
~~Serius dan disiplin
~~Mengetahui aturan / rumus
~~Kekompakan antar anggota
~~Mengikuti aturan yang
disepakati
~~Memberikan sesuatu sesuai
dengan kebutuhan
~~Bingung
~~Tidak konsentrasi
~~Tidak memahami aturan
~~Tidak ada dukungan dari orang
lain
~~Tidak ada kerjasama anggota.
15
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Selanjutnya, bagi peserta menjadi tiga kelompok. Minta
masing-masing kelompok mendiskusikan tentang:
• Kelompok A: faktor-faktor pendukung dalam berkelompok.
• Kelompok B: faktor-faktor penghambat dalam berkelompok
• Kelompok C: Prinsip dan syarat dalam bekerjasama.
Kemudian minta masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil diksusi internal mereka.
Contoh hasil diskusi Kelompok Satu
Faktor pendukung dalam berkelompok
~~Adanya keinginan untuk berkelompok
~~Adanya tujuan utama yang ingin dicapai bersama
~~Adanya potensi sumberdaya alam
~~Dukungan dari pemerintahan desa
~~Kerjasama dan bergotong royong
~~Adanya persyarakatan proyek/bantuan yang dijanjikan
~~Adanya modal usaha masyarakat untuk dikembangkan
~~Aturan yang disepakati bersama
16
Modul Penguatan Kelembagaan
Contoh hasil diskusi Kelompok Dua
Faktor penghambat dalam berkelompok
~~Tidak ada modal kelompok
~~Saling mencurigai satu sama lain
~~Tidak ada pertemuan kelompok
~~Tidak ada pendampingan dan pembinaan
~~Kurang kerjasama antar anggota kelompok
~~Tidak ada dukungan dari pemerintah setempat
~~Kurang dukungan dari anggota
~~Kurang pengetahuan anggota tentang hak dan kewajibannya
Contoh hasil diskusi Kelompok Tiga
Prinsip dalam bekerjasama
~~Harus kompak
~~Memiliki tujuan yang sama
~~Keterbukaan
~~Aturan dan adanya pembagian tugas yang jelas (anggota, pengurus)
~~Adanya Rencana yang disetujui dan dikerjakan oleh semua anggota
~~Perlu pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan
17
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Pengertian Kelompok
Swadaya Masyarakat
Peserta dapat membuat definisi KSM menurut versi
mereka sendiri.
1. Curah
pendapat
2. Penjelasan
langsung
Spidol, filpchart,
lakban
Media
15 menit
Waktu
1 orang
Fasilitator
Proses
Fasilitator meminta sumbang saran dari peserta apa yang
dimaksud dengan kelompok, kemudian fasilitator mencatat
semua pendapat peserta.
18
Modul Penguatan Kelembagaan
Contoh hasil sumbang saran peserta
Tujuan membentuk kelompok swadaya masyarakat (KSM):
~~Perkumpulan orang-orang
~~Ada aturan main
~~Anggota terbatas
~~Ada tujuan
~~Sarana memecahkan masalah
~~Yang berazas kesamaan dan kekeluargaan
~~Untuk mencapai mufakat
~~Organisasi
Setelah selesai mendiskusikan hasil curah pendapat, fasilitator
bersama peserta merangkumnya menjadi arti/definisi menurut
mereka sendiri.
19
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Tujuan Berkelompok
Peserta dapat merumuskan tujuan mereka
berkelompok.
1. Curah
pendapat
2. Penjelasan
langsung
Spidol, filpchart,
lakban
Media
45 menit
Waktu
1 orang
Fasilitator
Proses
1. Peserta diminta membuat definisi kelompok masingmasing.
2. Fasilitator mengajak peserta membahas tujuan-tujuan
kelompok, dikaitkan dengan alasan mereka berkelompok.
3. Fasilitator mengajak peserta untuk kembali membahas
alasan mereka berekelompok satu persatu.
4. Bersama peserta membuat tujuan kelompok secara spesifik,
dilihat dari segi sosial, ekonomi, ekologi, budaya, dan
politik yang berkeadilan gender.
20
Modul Penguatan Kelembagaan
Hasil yang Diharapkan
Peserta dapat merangkum tujuan membentuk kelompok
swadaya masyarakat baik tujuan jangka panjang maupun
tujuan jangka pendek agar supaya kelompok berkelanjutan dan
mandiri (contoh visi Kehutanan untuk Sumba Timur “Hutan
Lestasi, Masyarakat Sejatera”).
Contoh hasil sumbang saran peserta
Tujuan membentuk kelompok swadaya masyarakat (KSM):
~~Menjalin, memperkuat kerjsama untuk menjaga dan melestarikan
kembali hutan sebagai sumber air dan keaneragaman hayati, mencegah
erosi, longsor dan banjir, mengembalikan kesuburan tanah;
~~Ingin meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan sosial ekonomi
anggota dan Kelompok dan masyarakat.
~~Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
dalam membangun organisasi dan usaha kelompok.
~~Meningkatkan jaringan kerjasama / kemitraan antar anggota dan pihak
luar.
21
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Review Tujuan Pembentukan KSM
1. Sampaikan kepada peserta bahwa kita akan meninjau
ulang (review) pemahaman peserta mengenai tujuan
pembentukan kelompok swadaya masyarakat (KSM).
2. Tanyakan kepada peserta apa yang mereka ketahui
mengenai KSM. Apa saja tujuan dibangunnya KSM?
3. Tulis semua jawaban peserta di kertas plano.
4. Lakukan kembali curah pendapat mengenai apa peran dan
fungsi KSM.
5. Simpulkan bersama hasil dari curah pendapat. Beri
penguatan sebagai berikut:
Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang digunakan
adalah mendorong terbangunnya KSM sebagai komponen
dari keseluruhan proses penanggulangan kemiskinan, baik
meningkatkan keberdayaan kelompok yang sudah ada atau
membangun kelompok baru.
Peningkatan pendapatan masyarakat dapat menjadi entry
point pengembangan KSM. Namun KSM tidak sematamata berorientasi ekonomi. KSM merupakan kelompok
pemberdayaan. Bisa dikatakan KSM menjadi wadah bagi
tumbuhnya rasa percaya diri, semangat kemandirian, saling
kepercayaan sosial, rasa kebersamaan dan lain-lain.
KSM merupakan kumpulan orang yang menghimpun
diri secara sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya
ikatan pemersatu yaitu kepentingan dan kebutuhan yang
sama, sehingga dalam semua anggota kelompok memiliki
kesamaan tujuan.
22
Modul Penguatan Kelembagaan
Tujuan pembentukan Kelompok KSM
• Tumbuh dan berkembangnya kapital sosial di masyarakat.
• Masyarakat yang makin dinamis dalam mengembangkan
nilai-nilai kemanusiaan serta kemasyarakatan.
• Terjadinya proses pembelajaran, tumbuh rasa saling asih,
asah dan asuh antar sesama anggota
• Anggota melakukan konsolidasi untuk menggalang
kekuatan bersama
• Berfungsinya pelembagaan tanggung renteng, gerakan
keswadayaan modal, kepercayaan bersama.
Prinsip/Nilai yang dianut Kelompok Tani HKm
•
•
•
•
•
•
Kesetaraan
Saling mempercayai, mendukung, memperhatikan
Bebas dalam membuat keputusan
Bebas dalam menetapkan kebutuhan
Mempunyai kewenangan / kebijakan sendiri
Berpartisipasi secara nyata
Peran dan fungsi Kelompok Tani HKm
•
•
•
•
Sarana mendorong proses perubahan sosial
Wadah pembahasan dan penyelesaian masalah
Wadah untuk menyalurkan aspirasi
Wadah menggalang tumbuhnya saling percaya
23
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Dalam program apapun, termasuk program penanggulangan
kemiskinan, posisi KSM independen. Artinya, segala
aktivitas KSM berdasarkan keputusan rapat anggota melalui
musyawarah bersama. Hubungan dengan lembaga lain adalah
hubungan kemitraan. Karena itu, pengembangan KSM tentu
bukan hanya penanaman pohon. KSM harus mengembangkan
kegiatan mandiri, mengembangkan sendiri akses kepada
sumber daya. Dengan demikian KSM dapat menjadi
kelompok pemberdayaan baik bagi anggota kelompok maupun
masyarakat umum.
Pemberdayaan ini dilakukan melalui proses berbagi
pengalaman, bertukar informasi, mendiskusikan berbagai
persoalan kemasyarakatan. Dalam program penanggulangan
kemiskinan, KSM berperan memantau dan mengevaluasi
(monev) kinerja.
Siapa yang dapat menjadi anggota Kelompok KSM?
Siapa saja. Kaya atau miskin, tokoh masyarakat, aparat
pemerintahan, perempuan, laki-laki, anak-anak, tunanetra, dsb.
Siapa yang bisa mengorganisir pembentukan dan pengelolaan
KSM? Siapa sajadapat berperan. Suatu KSM yang
beranggotakan orang miskin, misalnya, dapat difasilitasi
pengembangannya oleh seorang profesor yang peduli terhadap
orang miskin.
Siapa yang menjadi penerima manfaat program/kegiatan
KSM? Orang miskin.
Jadi, anggota KSM boleh siapa saja, boleh diorganisir oleh
siapa saja, tetapi harus dijamin penerima manfaat program
harus benar-benar orang miskin.
24
Modul Penguatan Kelembagaan
25
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Pedoman Dasar Kelompok
Swadaya Masyarakat
Peserta mengetahui dan memahami pedoman
pokok kelompok swadaya masyarakat.
1. Curah
pendapat
2. Penjelasan
langsung
Spidol, filpchart,
lakban
Media
60 menit
Waktu
1 orang
Fasilitator
Proses
1. Fasilitator menjelaskan tujuan materi yang akan dibahas.
2. Fasilitator meminta sumbang saran dari peserta tentang
aspek dasar yang harus ada dalam kelompok agar
kelompoknya maju.
3. Fasilitator mencatat semua pendapat peserta.
4. Fasilitator menjelaskan sembilan pedoman pokok/dasar
Kelompok Swadaya Masyarakat
26
5. Fasilitator membahasnya bersama-sama Tentang 9
Pedoman Pokok / Dasar Kelompok Swadaya Masyarakat.
Modul Penguatan Kelembagaan
Hasil yang Diharapkan
Peserta paham betul sembilan Pedoman Pokok/Dasar
Kelompok Swadaya Masyarakat yang terangkum dalam pohon
pengembangan. Apabila salah satu hilang, maka pohon tersebut
mulai oleng dan tidak dapat bertahan lama, dan akhirnya
kelompok bubar.
Contoh hasil sumbang saran peserta
Pedoman prinsip dasar KSM:
~~Kelompok swadaya adalah perkumpulan orang – orang yang
bekerjasama
~~Keangggotaan berdasarkan kesadaran, bersifat sukarela dan terbuka
untuk umum
~~Bekerja atas dasar prinsip dari, oleh dan untuk angota
~~Bertujuan meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggota
~~Mengadaan pertemuan anggota dan pertemuan pengurus secara teratur
~~Angota wajib menabung secara teratur
~~Mengadakan upaya pendidikan secara teratur dan terus menerus
~~Usaha-usaha dan tata laksana kelopk bersifat terbuka
~~Membanguan jaringan kerja.
27
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Manfaat Berkelompok/
Berorganisasi
1. Peserta mengetahui tentang pentingnya
berkelompok atau manfaat berkelompok/
berorganisasi.
2. Peserta mengetahui manfaat-manfaat
berkelompok.
1. Curah
pendapat
Spidol, filpchart,
2. Tanya jawab
lakban
3. Penjelasan
Media
langsung
30 menit
Waktu
1 orang
Fasilitator
Proses
1. Jelaskan tujuan materi yang akan dibahas
2. Minta sumbang saran dari peserta apa pentingnya
berkelompok.
3. Catat hasil dari sumbang saran peserta di kertas plano.
4. Minta sumbang saran dari peserta, manfaat apa saja yang
sudah dirasakan setelah berkelompok.
5. Catat semua pendapat peserta. Bahas satu persatu.
28
Modul Penguatan Kelembagaan
6. Jelaskan, di dalam manajemen ada empat unsur yang
akan diikuti bersama, yaitu perencanaan program,
pengorganisasian atau pembagian tugas, pelaksanaan
kegiatan, serta monitoring dan evaluasi..
Hasil yang Diharapkan
1. Peserta paham betul akan pentingnya berkelompok atau
berorganisasi. Tanpa kelompok, kita sulit untuk mencari
mitra kerja yang dapat mendukung program kita.
2. Peserta sadar dengan berkelompok banyak manfaat yang
dapat dirasakan bersama.
Contoh hasil sumbang saran peserta
Manfaat berkelompok:
~~Kerja lebih ringan
~~Lebih mudah membangun kerjasama dengan pihak luar
~~Dapat menambah pengetahuan danketerampilan
~~Dapat menghimpun modal dari anggota untuk modal kelompok
~~Kelompok menjadi legal / resmi
~~Meningkatkan hubungan silaturahmi/ kekerabatan antar anggota
~~Dapat saling bantu membantu antar sesama anggota
29
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Struktur Organisasi KSM
Peserta dapat membuat struktur organisasi /
kelompok swadaya masyarakat
1. Curah
pendapat
2. Penugasan
3. Diskusi
kelompok
4. Pleno
Bagan struktur
Media
60 menit
Waktu
Spidol, filpchart,
lakban
2 orang
Fasilitator
Proses
1. Jelaskan tujuan materi yang akan dibahas.
2. Sampaikan bahwa di desa sudah banyak organisasi,
misalnya Karang Taruna, PKK, LPM, BPD, dan lain-lain.
3. Tanyakan kepada peserta, apa yang mereka ketahui tentang
struktur organisasi.
4. Catat jawaban peserta. Bersama peserta memahami tentang
apa itu struktur organisasi.
5. Minta peserta membuat struktur kelompok menurut yang
mereka pahami.
6. Jelaskan arti garis-garis penghubung dalam struktur
30
Modul Penguatan Kelembagaan
kepengurusan.
7. Beri tugas kelompok mendiskusikan fungsi dari masingmasing yang ada di dalam bagan dan menghubungkan
dengan garis-garis sesuai fungsi masing-masing.
8. Kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka.
9. Fasilitator merangkum struktur yang sesuai dengan KSM.
Hasil yang Diharapkan
1. Peserta dapat membuat struktur organisasi kelompok
mereka.
2. Peserta memahami tugas dan tanggung jawab orang
atau bagan yang terdapat di dalam struktur organisasi/
kelompok.
31
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Contoh hasil sumbang saran peserta
Tujuan membentuk kelompok swadaya masyarakat (KSM):
~~Adalah bagan yang menjelaskan tugas dan fungsi dari orang-orang
yang terlibat didalamnnya
~~Kesatuan
~~Peraturan
~~Cara kerja
~~Perkumpulan
~~Sket
~~Tingkatan
Struktur Organisasi KSM
Bersama peserta memahami tentang apa itu struktur organisasi,
Fasilitator membagi peserta menjadi 2 kelompok, masingmaing kelompok diberi bagan struktur KSM, Sebelum
diskusi selesai Fasilitator menjelaskan arti garis-garis yang
akan dihubungkan ke bagai struktur. Tugas kelompok
mendiskusikan fungsi dari masing-masing yang ada di dalam
bagan dan menghubungkan dengan garis –garis yang sesuai
dengan fungsi masing-maing pihak. Setelah selesai, maka
kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka. Fasliiator
mengambil /merangkum struktur yang sesuai dengan KSM
32
Modul Penguatan Kelembagaan
Rapat Anggota
Pengurus
Pemeriksa
Pengurus
Harian
Mitra Kerja
Unit Usaha
misalnya
Simpan Pinjam
Unit Usaha
misalnya
Pengembangan
dan Pemasaran
HHBK
Unit Usaha
lainnya ...
Anggota KSM
Sebagai penghargaan dan pemberi semangat kepada peserta
fasilitator mengajak peserta untuk melakukan permainan
“Tepuk Nyamuk” sebagai ganti dari tepuk tangan bersama.
33
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
34
Modul Penguatan Kelembagaan
Pokok Bahasan 3
Kepengurusan
dan Dinamika
Kelompok
35
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Bidang Kepengurusan
1. Peserta mengetahui peran dan fungsi
pengurus di dalam kelompok
2. Peserta dapat mengidentifikasi hak dan
kewajiban pengurus kelompok
1. Curah
pendapat
2. Penjelasan
Spidol, filpchart,
langsung.
lakban.
3. Diskusi
Media
kelompok
4. Diskusi pleno
30 menit
Waktu
36
2 orang
Fasilitator
Modul Penguatan Kelembagaan
Proses
1. Fasilitator menjelaskan tujuan materi yang akan dibahas.
2. Fasilitator menjelaskan bahwa pengurus merupakan motor
penggerak didalam kelompok, maka mereka mempunyai
peran penting memajukan soliditas keanggotaan dan
keberlangsungan kelompok.
3. Fasilitator meminta sumbang saran kepada peserta tentang
hak dan kewajiban baik pengurus maupun anggota
4. Fasilitator menjelaskan hasil rangkuman dari peran dan
fungsi pengurus,
5. Fasilitator menjelaskan tentang hak dan kewajiban
pengurus serta hak dan kewajiban anggota.
37
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Contoh beberapa hasil proses pelatihan
Hak dan Kewajiban Pengurus
Hak Pengurus
1.Mewakili kelompok untuk bertindak baik kedalam maupun keluar
kelompok
2.Mengambil kebijaksanaan dalam pelaksanaan rencana kerja secara
bertangungjawab
3.mendapat balas jasa kepengurusan sesuia dengan hasil usaha yang
besarnya diatur dalam rapat anggota.
Kewajiban Pengurus
1.Melaksanakan kebijaksanaan umum rapat anggota
2.Menyusun rencana kerja dan anggaran biaya dan pendapatan tahunan
kelompok
3.Melaksanakan rencana kerja yang telah disyahkan oleh rapat anggota
4.Mengadakan pertemuan anggota dan pengurus
5.Memberikan laporan pertangungjawaban tentang perkembangan usaha
6.Menanggung kerugian yang disebabkan oleh kelalaianya
38
Modul Penguatan Kelembagaan
Contoh beberapa hasil proses pelatihan
Hak dan Kewajiban Anggota
Hak Anggota
1.Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat
anggota atas dasar satu anggota satu suara
2.Memilih atau dipilih menjadi pengurus
3.Mengemukakan pendapat atau saran-saran kepada pengurus baik
diminta maupun tidak
4.Mendapat pelayanan dan pembinaan yang sama
5.Melakukan pengawasan /kontrol atas jalannya organisasi dan usaha –
usaha kelompok
6.Menikmati hasil-hasil usaha
Kewajiban Anggota
1.Menghadiri rapat anggota dan mentaati keputusan-keputusan Rapat
Anggota
2.Mengamalkan dan mengembangkan kelompok sesuai dengan pedoman
pokok KSM
3.Membela kepentingan dan nama baik kelompok
4.Menabung secara teratur
5.Ikut menanggung resiko dari usaha –usaha kelompok.
39
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Tugas-tugas Pengurus
Peserta mengetahui dan paham tugas-tugas:
1. Ketua kelompok.
2. Sekretaris kelompok.
3. Bendahara kelompok.
Spidol, kertas
1. Curah
plano, lakban.
pendapat
Potongan tugas2. Penjelasan
tugas dari
langsung.
masing-masing
Media
3. Penugasan
pengurus
45 menit
Waktu
2 orang
Fasilitator
Proses
1. Jelaskan tujuan materi yang akan dibahas
2. Jelaskan bahwa organisasi paling sedikit mempunyai tiga
orang pengurus, yaitu ketua, sekretaris dan bendahara,
serta umumnya ditambah dengan seksi usaha.
3. Bagikan kertas berisi tugas-tugas pengurus, masing-masing
peserta satu lembar. Kertas sudah ditulisi ketua, sekretaris,
bendahara, atau seksi usaha.
4. Minta peserta mengelompokkan diri menjadi emoat
kelompok, sesuai tugas pengurus yang tertera pada kertas
yang diterimanya:
40
Modul Penguatan Kelembagaan
• Kelompok Ketua (peserta yang memegang tugas ketua).
• Kelompok Sekretaris (yang memegang tugas sekretaris).
• Kelompok Bendahara (yang memegang tugas bendahara).
• Kelompok Seksi Usaha (memegang tugas seksi usaha)
5. Minta peserta mendiskusikan tugas-tugas dari pengurus
tersebut dalam kelompoknya.
6. Minta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya. Peserta lain mencermati, apakah tugas tersebut
sudah cocok atau belum.
7. Tutup presentasi dengan menjelaskan tugas masing-masing
pengurus.
Hasil yang Diharapkan
1. Peserta paham betul tentang tugas dan fungsi dari masingmasing pengurus.
2. Peserta dapat memilih pengurus yang mau dan
bertanggung jawab terhadap tugasnya.
41
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Contoh hasil diskusi Kelompok Satu
Tugas Ketua Kelompok
~~Memimpin rapat-rapat di kelompok
~~Mengkoordinir kegiatan
~~Merumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah
~~Mengadakan pembagian tugas dan tanggung jawab
~~Mewakili kelompok
~~Menciptakan suasana kesatuan didalam kelompok
~~Menyampaikan laporan kegiatan
~~Menandatangani surat-menyurat di kelompok
Contoh hasil diskusi Kelompok Dua
Tugas Sekretaris Kelompok
~~Menangani kegiatan yang ada hubungannya dengan surat menyurat
~~Mengarsip surat-menyurat dan dokumen kelompok
~~Menyiapkan bahan-bahan rapat
~~Membuat notulen rapat
~~Merangkum dan menyimpulkan pembicaraan didalam rapat
~~Mewakili Ketua untuk berhubungan dengan pihak luar, jika Ketua
berhalangan
~~Mencatat data-data kegiatan.
42
Modul Penguatan Kelembagaan
Contoh hasil diskusi Kelompok Tiga
Tugas Bendahara
~~Mencatat keluar-masuknya keuangan di kelompok
~~Membuat bukti-bukti keluar-masuknya uang dikelompok
~~Menyimpan dan mengeluarkan uang
~~Membuat laporan pertanggunjawaban keuangan
~~Mencatat kekayaan kelompok
Contoh hasil diskusi Kelompok Empat
Tugas Seksi Usaha
~~Mengkoordinir usaha produktif kelompok
~~Memperhatikan dan meyanai kebutuhan usaha anggota
~~Mengikuti pendidikan keterampilan teknis, cara mengelolah usaha dan
pemasarannya
~~Pengadaan sarana produksi dan alat-alat
~~Mengadakan koordinasi dalam pengaturan produksi dan penjualan hasil
usaha.
43
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Konsep Dasar Komunikasi
Peserta memahami konsep dasar komunikasi
Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian dan tujuan komunikasi
2. Unsur-unsur komunikasi
3. Tahapan komunikasi
4. Sikap komunikator yang baik
Tujuan
Metoda
Tujuan Khusus
1. Membangun pemahaman peserta tentang
konsep dan tujuan komunikasi.
2. Meningkatkan pemahaman peserta tentang
unsur-unsur penting dalam komunikasi.
3. Membangun pemahaman bersama tentang
tahapan komunikasi.
4. Mengidentifikasi sikap-sikap komunikator
yang baik.
1. Curah
pendapat
2. Disko
Spidol, filpchart,
lakban, metaplan,
3. Bermain
whiteboard
peran
Media
4. Studi kasus
5. Penegasan
45 menit
Waktu
44
2 orang
Fasilitator
Modul Penguatan Kelembagaan
Proses
1. Jelaskan tujuan pembahasan dan proses yang akan
dilakukan dalam pembahasan Pokok Bahasan ini.
2. Identifikasi pemahaman peserta:
• Minta pendapat peserta tentang pengertian komunikasi.
• Catat jawaban di metaplan dan tempel di dinding atau
kertas plano. Klarifikasi dan kelompokkan jawaban
peserta berdasarkan jawaban yang sama
• Minta seorang peserta merangkum arti komunikasi
berdasarkan catatan tadi.
• Tegaskan pengertian komunikasi berdasarkan
rangkuman peserta tersebut. Tambahkan/lengkapi jika
perlu.
3. Lakukan permainan tentang tujuan komunikasi.
4. Catat di papan dan tegaskan unsur-unsur penting dalam
komunikasi, yaitu:
a. Sumber (source)
b. Pesan (message)
c. Saluran (channel)
d. Penerima (receiver)
e. Pengaruh (effect)
• Minta seorang peserta merangkum inti pembahasan konsep
dasar komunikasi. Minta peserta lain melengkapi jawaban.
• Rangkum proses diskusi secara keseluruhan dan tutup
pembahasan sesi konsep dasar komunikasi.
45
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Permainan tentang Tujuan Komunikasi
~~Minta enam relawan untuk bermain peran. Satu orang berperan sebagai
komunikator, lima orang sebagai komunikan.
~~Jelaskan permainan pesan lisan berantai. Komunikator (relawan
pertama), membisikkan pesan yang sudah ditulis fasilitator di metaplan
(contoh “kakek sakit kuku kaki kiri kanan”) kepada komunikan pertama
(relawan kedua ) dan menyuruhnya menghafalkan. Komunikan tidak
boleh mengeluarkan suara atau menuliskan pesan yang diterimanya.
~~Komunikan pertama membisikkan pesan kepada komunikan kedua, dan
seterusnya sampai kepada komunikan terakhir. Minta semua peserta
lain mengamati proses yang berlangsung.
~~Tanyakan kepada komunikan terakhir apa pesan yang diterimanya,
minta menuliskannya di kertas plano atau papan tulis.
~~Minta juga komunikan pertama, yang menerima pesan langsung dari
fasilitator, menuliskan pesan yang diterimanya di awal permainan tadi.
~~Tanyakan kepada peserta apakah tujuan komunikasi tercapai dalam
permainan ini? Mengapa?
~~Ajak peserta untuk menyebutkan dan mendiskusikan unsur-unsur
komunikasi.
~~Buat penegasan bahwa di masyarakat terdapat banyak sekali informasi
yang diterima. Terhadap semua informasi ini, masyarakat tak dapat
membedakan mana yang lebih penting atau menarik. Saluran yang
digunakan juga seringkali kurang memberi kesempatan kepada
masyarakat untuk meminta penjelasan. Selain itu, komunikator
seringkali kurang mendengarkan secara baik sehingga pesan yang
tersampaikan tidak utuh atau berubah.
46
Modul Penguatan Kelembagaan
47
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
48
Modul Penguatan Kelembagaan
Pokok Bahasan 4
Penyelenggaraan
KSM
49
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Rapat Anggota Bulanan
1. Peserta dapat mempraktekan rapat anggota
bulanan.
2. Peserta paham akan pentingnya rapat
anggota bulanan.
3. Peserta paham tata cara rapat anggota bulanan.
1. Curah
pendapat
Agenda rapat
2. Penjelasan
Laporan keuangan
langsung.
Masalah-masalah
3. Simulasi/
dalam kelompok
Media
praktek rapat
anggota
45 menit
Waktu
2 orang
Fasilitator
Proses
1. Jelaskan tujuan dari materi yang akan dibahas. Tugas
pengurus pada rapat anggota adalah membahas masalahmasalah yang ada dan bagaimana jalan keluarnya.
2. Bahas apa yang dimaksud dengan rapat anggota.
3. Minta sumbang saran tentang pengertian rapat anggota.
4. Simpulkan bersama peserta pengertian rapat anggota.
5. Sampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rapat
anggota.
6. Sampaikan arti penting rapat anggota.
50
Modul Penguatan Kelembagaan
Hasil yang Diharapkan
1. Peserta paham bahwa rapat anggota bulanan harus
dilakukan rutin setiap bulan.
2. Peserta paham bahwa rapat anggota bulanan adalah salah
satu bentuk monitoring kegiatan, perkembangan, keuangan
dan lain-lain.
3. Peserta paham bahwa rapat anggota membahas masalahmasalah kelompok dan mencari jalan keluarnya.
4. Peserta paham bahwa rapat anggota adalah alat kontrol
bersama sesama anggota dan pengurus.
Contoh pendapat peserta tentang manfaat rapat
anggota
~~Menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh kelompok.
~~Meneliti kebenaran uang masuk dan uang keluar.
~~Mendapat kesempatan damai.
~~Ada dukungan dari pihak luar (kepala desa, badan pemeriksa,
motivator, LSM).
~~Anggota kelompok mengetahui kebijakan yang diambil oleh pengurus.
~~Tukar pendapat dalam menyelesaikan masalah.
~~Pengurus dengan kepala dingin menerima usul, saran dari anggota.
51
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Rapat Anggota
Rapat Anggota Bulanan
Dilakukan sekali sebulan dengan agenda:
a.Pembukaan
b.Sambutan-sambutan
c.Laporan-laporan :
~~Perkembangan kelompok oleh ketua
~~Keuangan oleh bendahara
~~Pembacaan notulen Rapar bulan lalu
d.Tanya jawab
e.Membahas masalah-masalah yang ada
f.Penutup
Rapat Anggota Tahunan
Dilakukan sekali setahun, dengan agenda:
a.Pembukaan
b.Sambut-sambutan
c.Laporan-laporan
d.Tanya jawab
e.Membahas persoalan
f.Penutup
52
Modul Penguatan Kelembagaan
Rapat Khusus/Istimewa
Dilakukan jika dipandang perlu. Agenda rapat:
a.Pembukaan
b.Sambutan-sambuatan
c.Laporan-laporan
d.Sidang /Pembahasan
e.Penutup
Agenda Rapat Tahunan
Kegiatan
Pelaku
~~Pembawa acara
~~Pembukaan
~~Kepala Desa
~~Sambutan dari pemerintah desa
~~Laporan pertanggungjawaban ketua ~~Ketua KSM
~~Bendahara
~~Laporan pertanggungjawaban
keuangan
~~Seluruh peserta rapat
~~Tanggapan dari peserta rapat
~~Seluruh peserta rapat
~~Pengesahan pelaporan
~~Bendahara
~~Pembagian SHU
~~Ketua KSM
~~Membuat rencana kerja
~~Penutup
53
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
Rapat Anggota
~~Diadakan teratur dan dihadiri seluruh anggota.
~~Ada kesepakatan atau pemecahan masalah.
~~Semua peserta pertemuan berkesempatan bicara.
~~Tidak ada tekanan, tidak ada monopoli pembicaraan.
~~Hasil pertemuan dicatat dalam buku pertemuan.
~~Waktunya tidak terlalu lama.
Arti penting rapat anggota
~~Bisa membuat kesepakatan di kelompok
~~Tahu dengan jadwal kegiatan
~~Menambah ilmu dan pengetahuan
~~Rencana kerja kelompok dimusyawrahkan bersama
~~Timbul disiplin
~~Ada semangat gotong royong
~~Bisa mengeluarkan pendpat
~~Meningkatkan silaturrahmi
~~Melatih menyampaikan pendapat/saran
Selanjutnya minta peserta menyampaikan apa manfaat rapat anggota.
54
Modul Penguatan Kelembagaan
55
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
AD/ART Kelompok
1. Peserta menyadari akan pentingnya Kelompok
memiliki AD/ART
2. Peserta memahami isi dan cara menyusun
AD/ART
3. Peserta memahami unsur – unsur pokok yang
harus ada dalam AD/ART
4. Terumusnya AD/ART yang jelas yang dapat
menjadi aturan di KSM
1. Curah
pendapat
Rancangan AD/
2. Penjelasan
ART
langsung.
Lakban, flipchart
3. Pengkajian
Media
bersama
60 menit
Waktu
2 orang
Fasilitator
Proses
1. Jelaskan tujuan materi yang akan dibahas.
2. Jelaskan pengertian anggaran dasar kelompok.
3. Jelaskan pengertian anggaran rumah tangga kelompok.
4. Minta sumbang saran peserta mengapa di dalam kelompok
perlu ada AD/ART, Catat pendapat peserta satu persatu di
kertas plano.
56
Modul Penguatan Kelembagaan
5. Bahasnya maukan dari peserta.
6. Bagikan rancangan AD/ART kepada peserta. Jelaskan
bahwa rancangan AD/ART ini hanya contoh. Yang cocok
dengan situasi dan kondisi kelompok boleh dipakai.
Yang tidak cocok dapat kita disesuaikan atau diubah
kata-katanya. Jelaskan AD/ART harus disusun dalam
musyawarah kelompok, dan disahkan oleh rapat anggota.
Hasil yang Diharapkan
Peserta paham bagaimana membuat AD/ART kelompok.
Contoh beberapa sumbang saran peserta
Apa pentingnya AD/ART:
1.Supaya tertib dalam usaha kelompok
2.Suapaya cepat menyelesaikan masalah
3.Supaya tidak berselisih paham
4.Supaya pengurus dan anggota disiplin
Pengertian AD/ART:
1.Aturan Dasar Adalah Aturan-aturan yang mengatur tentang pokok-pokok
dasar dalam suatu organisasi.
2.Aturan rumahtangga adalah aturan-aturan yang menjabarkan hal-hal
yang belum jelas dan belum diatur dalam peraturan dasar.
57
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Yang harus ada dalam AD/ART Kelompok
Keanggotaan
~~Siapa saja yang berhak menjadi anggota kelompok.
~~Jumlah maksimal anggota.
~~Tata cara masuk atau keluar anggota.
~~Bagaimana jika ada anggota tertimpa musibah.
Pertemuan
~~Jadal pertemuan rutin (2 minggu atau sebulan sekali).
~~Di mana tempatnya, setiap tanggal berapa.
~~Tata tertib anggota terlambat atau tidak hadir.
Tabungan
~~Berapa besar tabungan pokok, wajib dan sukarela.
~~Siapa yang boleh meminjam, apa syaratnya, kapan harus dibayar,
berapa besar, bagaimana kalau terlambat membayar.
Sanksi
Peraturan mana yang perlu ada sanksi bila dilanggar, apa bentuk
sanksinya.
58
Modul Penguatan Kelembagaan
Untuk memberikan pemahaman kepada peserta
fasilitator membagikan draft AD/ART pada peserta,
dan peserta membentuk kelompok masing-masing
3 orang dan bersama peserta fasilitator membahas
AD, pasal demi pasal. Setelah itu kesepakatn tentang
anggaran dasar kelompok. Fasilitator mengajak peserta
untuk memperjelas AD, ke dalam ART (bahasan ART,
penjelasan AD lebih rinci ) langsung akan diterapkan
dan untuk pengesahan Perauran Dasar tersebut dapat
dilakukan dalam rapat anggota. Rancangan Aturan Dasar
terlampir.
59
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Pemupukan dan
Pendayagunaan Modal
oleh Kelompok
1. Peserta mengetahui sumber modal untuk
kelompok.
2. Termotivasi untuk menabung di kelompok.
3. Peserta dapat mendayagunakan modal
kelompok.
1. Pembagian
uang palsu
Uang palsu
2. Simulasi
Spidol, lakban,
3. Diskusi
kertas plano
kelompok
Media
4. Diskusi pleno
60 menit
Waktu
2 orang
Fasilitator
Proses
60
1. Jelaskan tujuan dari materi yang akan dibahas. Uraikan
tentang 5 BHP untuk menuju kemandirian kelompok.
2. Minta pendapat peserta bagaimana caranya supaya
kelompok punya modal. Catat di kertas plano.
3. Bahas masukan peserta bersama-sama.
4. Uraikan sumber-sumber modal yang dapat digali untuk
pemupukan modal kelompok. Sampaikan bahwa modal dapat
Modul Penguatan Kelembagaan
diperoleh dari swadaya kelompok, atau digali dari pihak luar.
5. Diskusikan setelah kelompok punya modal apa yang harus
dilakukan.
6. Bagikan uang palsu sebesar Rp.65.000,- yang dipisah
dengan pecahan Rp.50.000, Rp.10.000,- dan Rp.5.000,7. Minta masing-masing peserta memikirkan akan digunakan
untuk apa uang tersebut.
8. Bagi peserta menjadi dua kelompok. Minta masing-masing
kelompok membukukan uang palsu tadi ke dalam buku kas
bantu, lalu buku kas harian, dan terakhir buku kas bulanan.
9. Ajak peserta mendiskusikan bagaimana cara menggali
modal untuk kelompok.
10.Minta peserta mendiskusikan akan diapakan uang tadi.
11. Minta kelompok-kelompok mempersentasikan hasil diskusinya.
12.Minta pendapat peserta bagaimana cara mendayagunakan
modal tersebut di dalam kelompok. Catat di kertas plano.
Hasil yang Diharapkan
1. Peserta termotivasi untuk menggali modal swadaya dengan
menabung di kelompok.
2. Peserta dapat menggali modal dari luar baik dari pinjaman,
modal bergulir, maupun hibah untuk mendukung program
kelompok.
3. Peserta termotivasi untuk memanfaatkan modal kelompok
untuk usaha produktif oleh anggota maupun kelompok.
61
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Pentingnya pencatatan uang di kelompok
~~Supaya dapat mengetahui perkembangan keuangan di kelompok.
~~Supaya tidak terjadi penyelewengan.
~~Supaya dapat mengetahui saldo kas kelompok.
Pencatatan keuangan harus segera dilakukan begitu ada transaksi, jangan
ditunda-tunda.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mengelola modal kelompok
Modal bisa berupa uang, barang, tenaga.
~~Uang sebaiknya tidak disimpan di bank karena mandeg. Bunga bank
kecil dibandingkan jika uang tersebut dipinjamkan kepada anggota.
~~Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain harus memperhatikan
kemampuan anggota kelompok membayarnya kembali.
~~Dana bersama jangan digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna/
penting.
~~Kelebihan usaha atau keuntungan digunakan untuk hal-hal yang
menguntungkan.
~~Semua kegiatan keuangan dilaporkan pada pertemuan kelompok, agar
melibatkan seluruh anggota dalam mengelola dana bersama.
62
Modul Penguatan Kelembagaan
Contoh hasil diskusi berdasarkan pendapat peserta
tentang pemupukan dan pendayagunaan modal
Modal kelompok dapat dikumpulkan melalui penambahan modal,
pengembangan modal, dan penggalian modal. Penggalian modal dapat
dilakukan dari:
a.Tabungan pokok. Dibayar satu kali, waktu anggota masuk kelompok.
Lebih besar dari tabungan wajib.
b.Tabungan wajib. Dibayar setiap bulan. Besarnya disepakati bersama.
c.Tabungan sukarela. Jumlahnya tak ditentukan dan berdasarkan
kesadaran anggota yang mau menabung.
d.Sisa hasil usaha (SHU) anggota dan pengurus.
e.Tabungan musiman.
f.Jasa pinjaman.
g.Denda.
h.Bantuan dari pihak luar yang tidak mengikat yaitu:
~~Pinjaman bank atau hibah.
~~Bantuan proyek.
~~Bantuan BUMN/PT.
~~Kerjasama dengan badan keuangan lain baik berupa bantuan hibah
maupun dana bergulir.
63
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Pembukuan Keuangan Kelompok
Buku Kas Harian
Buku Kas Bantu
Buku Tabungan
Anggota
Buku Kas Bulanan
Buku Rekapitulasi Kas
Buku Neraca
Percobaan
64
Sisa
Rugi/laba
Akhir
Modul Penguatan Kelembagaan
Lima Bidang Hasil Pokok (5 BHP)
1.Bidang organisasi/kelembagaan
2.Bidang administrasi: Organisasi dan keuangan
3.Bidang permodalan
4.Bidang usaha produktif
5.Bidang jaringan kerja
65
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Administrasi Organisasi
dan Keuangan
Peserta mengetahui:
1. Pentingnya administrasi organisasi
2. Buku-buku yang diperlukan dalam organisasi
KSM
3. Pentingnya administrasi keuangan di
kelompok
4. Sistem pembukuan administrasi keuangan
yang sitematis dan mudah dipahami
•Blanko bukubuku untuk
1. Curah
kepentingan
pendapat
organisasi.
2. Penjelasan
•Blanko kas
langsung.
(bantu, harian
3. Praktek
bulanan,
Media
pengisian
rakpitulasi kas).
buku kas
•Spidol, lakban,
kertas plano.
120 menit
Waktu
2 orang
Fasilitator
Proses
1. Fasilitator menjelaskan tujuan materi yang akan dibahas
2. Fasilitator meminta sumbang saran peserta mengapa
66
Modul Penguatan Kelembagaan
pentingnya adminsitrasi organisasi
3. Fasilitator menjelaskan buku-buku apa saja yang
dibutuhkan dalam organisasi/kelompok
4. Fasilitator menulisnya di kertas plano dan membahasnya
satu persatu kegunaanya
5. Fasilitator kembali membahas administrasi keuangan
6. Fasilitator meminta sumbang saran peserta mengapa
pembukuan keuangan dalam kelompok itu penting
7. Fasilitator mencatat dikertas plano
8. Fasilitator menjelaskan sistem pembukuan keuangan
di kelompok (buku bantu, kas harian, kas bulanan, dan
rekapitulasi kas bulanan)
9. Fasilitator membagi tabel buku –buku bantu kepada
seluruh peserta dan cara mengisinya
10.Setelah mengisi buku bantu, maka fasilitator meminta
peserta untuk memindahkan transaksi ke buku kas harian
11. Fasilitator menjelaskan jenis-jenis transaksi yang ada
dalam kelompok
12.Fasilitator menjelaskan cara membuat kas bulanan, dan
rekpitulasi kas.
Hasil yang Diharapkan
1. Untuk tertib administrasi organisasi, maka di dalam
kelompok perlu perlengkapan adiministrasi organisasi
berupa buku tamu, buku daftar anggota dan pengurus, buku
notulen rapat, dan lain-lain.
2. Untuk tertib administrasi keuangan, maka perlu juga
67
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
pembukuan keuangan yang antara lain buku tabungan,
buku kas harian, buku kas bulanan, buku rekapitulasi kas,
dan lain-lain
3. Kelengkapan administrasi salah satu nilai tambah untuk
kelompok dapat bermitra dengan pihak luar.
Contoh hasil sumbang saran peserta
4.Supaya keuangan di kelompok, tercatat dengan baik
5.Menjadi dokumen penting yang bisa dipertangungjawaban
6.Semua anggota bisa melihat /mengawasi situasi kelompok
7.Administrasi organisasi dan keuangan menjadi syarat yang harus ada di
dalam kelompok.
Kemudian fasilitator menjelaskan buku-buku apa saja yang
dibutuhkan dalam organisasi/kelompok dan fasilitator
menulisnya di kertas plano dan membahasnya satu persatu
kegunaannya.
Organisasi
68
~~Buku daftar anggota & Pengurus
~~Buku daftar hadir
~~Buku anggota
~~Buku notulen rapat
~~Buku inventaris
~~Buku tamu
~~Peraturan Dasar dan PRT
~~Buku agenda
Keuangan
~~Buku bantu
~~Buku kas harian
~~Buku kas bulanan
~~Buku rekapitulasi kas
~~Neraca (lajur, sisa, rugi/laba,
akhir)
Modul Penguatan Kelembagaan
Selanjutnya ajak peserta membahas administrasi keuangan
dengan cara meminta sumbang saran peserta mengapa
pembukuan keuangan dalam kelompok itu penting dan hasil
brainstorming peserta dicatat di kertas plano.
Contoh hasil sumbang saran peserta tentang
pentingnya pembukuan kelompok
~~Untuk megetahui keluar masuknya uang
~~Untuk mengetahui jumlah uang yang ada dikelompok
Selanjutnya fasilitator menjelaskan sistem pembukuan
keuangan di kelompok (buku bantu, kas harian, kas bulanan,
dan rekapitulasi kas bulanan). Sebagai pegangan peserta
fasilitator membagi tabel buku-buku bantu kepada seluruh
peserta dan cara mengisinya. Setelah mengisi buku bantu,
maka fasilitator meminta peserta untuk memindahkan transaksi
ke buku kas harian satu per satu fasilitator menjelaskan jenisjenis transaksi yang ada dalam kelompok dan juga fasilitator
menjelaskan cara membuat kas bulanan, dan rekapitulasi kas.
69
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Monitoring dan Evaluasi
Peserta memahami
1. Arti dari pemeriksaan / monitoring dan
evaluasi
2. Tujuan dari monitoring dan evaluasi
3. Faktor pendukung dalam monitoring dan
evaluasi
4. Faktor penghambat dalam monitoring dan
evaluasi
1. Curah
pendapat
2. Permainan
Spidol, lakban,
kertas plano.
3. Diskusi
kelompok
Media
4. Diskusi pleno
60 menit
Waktu
2 orang
Fasilitator
Proses
1. Fasilitator meminta sumbang saran kepada peserta tentang
pengrtian monitoring evaluasi dan siapa saja yag berhak
melakukan monitoring
2. Fasilitator meminta 2 orang sukarelawan untuk maju
kedepan, dan peserta di bagi menjadi 2 kelompok.
3. Dua orang sukarelawan, diminta untuk mengnyampaikan
pesan berantai yang dimulai dari teman di sebelahnya, dan
70
Modul Penguatan Kelembagaan
peserta yang terakhir mencatat pesan yang diterimanya
dipapan tulis
4. Fasilitator membagi peserta dalam 3 kelompok diskusi
dengan bahan diskusi :
a. Faktor apa saja yang menhambat proses monev
b. Faktor apa saja yang dapat mempermudah proses
monev
c. Siapa saja saja yang boleh melakukan monev
d. Hal apa saja ang harus dilakukan agar monev lebih
mudah dilakukan
Hasil yang Diharapkan
1. Monitoring kegiatan didalam kelompok menjadi penting,
untuk mengetahui sampai sejauh mana kegiatan kita sudah
dilaksanakan, apa kendalanya, dan bagaimana solusi yang
dapat kita buat untu berikutnya.
2. Peserta memahami bahwa monitoring dan evaluasi dapat
dilakukan oleh semua anggota, pengurus, pihak lain yang
ada hubungannya dengan kegiatan kelompok.
71
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Monitoring dalam Kelompok
Pengertian Pemeriksaan
Melihat dan mengawasi secara langsung di
lapangan
Tujuan dari pemeriksaan
a.Untuk mengetahui ada atau tidak suatu usaha yang dilakukan
b.Untuk pembuktian kebenaran
c.Untuk mengetahui benar atau tidak suatu kegiatan yangtelah
dilakukan
d.Untuk usaha perbaikan
Fasilitator meminta sumbang saran peserta tentang oengertian
monitoring kepada peserta dan menjelaskan tujuan dari
monitoring itu dilakukan
72
Modul Penguatan Kelembagaan
Pengertian Monitoring
Melihat secara langsung di lapangan
Tujuan monitoring
a.Supaya tertib dalam melaksankan segala bentuk kegiatan
b.Supaya tidak ada tindakan KKN
c.Suapaya pengurus menjalankan tugasnya dengan baik
d.Untuk menyadarkan anggota yangn bandel
e.Untuk mengawasi usaha-usaha kelompok (usaha simpan
pinjam dan usaha produktif lainnya)
Selanjutnya fasilitator menanyakan kepada peserta tentang
pengertian dari evaluasi, siapa saja yang berhak melakukan
monitoring dan evaluasi.
Siapa yang melakukan monitoring
• Anggota dan pengurus
• LSM
• Dinas-dinas terkait
• Pihak-pihak lain, sebutkan
73
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Pengertian Evaluasi
Penilaian secara langsung
a.Menyaksikan secara dekat tentang usaha
b.Memberi penilaian berhasilatau tidaknya program /usaha
yang dilakukan
c.Mengambil keputusan, bahwa proyek/program dilanjutkan
atau tidak.
Siapa yang boleh melakukan pengawasan terhadap kegiatan
kelompok ?
Orang / badan pengawas yang yang dipilih oleh kelompok
Siapa yang melakukan evaluasi
• Dinas terkait
• LSM
• Anggota dan pengurus kelompok
74
Modul Penguatan Kelembagaan
75
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Pendayagunaan Kelompok
1. Peserta mengetahui fungsi Rapat Tahunan
anggota
2. Peserta mengetahui hal-hal yang harus di
perhatikan dalam RAT
3. Peserta mempraktekan RAT
1. Curah
pendapat
Spidol, lakban,
2. Diskusi
kertas plano.
kelompok
Media
3. Diskusi pleno
60 menit
Waktu
2 orang
Fasilitator
Proses
1. Fasilitator menjelaskan tujuan materi yang akan dibahas
2. Fasilitator menanyakan pada peserta mengapa RAT penting
dilakukan ?
3. Fasilitator mencatat dan membahasnya bersama tentang
kepentingan dalam penyelenggaran RAT
4. Fasilitator menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan
dalam RAT
5. Peserta mempraktekan RAT
76
Modul Penguatan Kelembagaan
Hasil yang Diharapkan
1. Rapat Tahunan anggota dilakukan setiap tahun buku, untuk
mengetahui perkembangan kelompok dari segi ekonomi,
sosial, budaya, politik, dilihat dari laporan pertanggungan
jawab pengurus.
2. Untuk pembagian Sisa Hasil usaha yang dilakukan oleh
kelompok.
3. Melaksanakan rencana kerja untuk tahun berikutnya.
77
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Pendidikan dalam Kelompok
1. Peserta mengetahui pentingnya pendidikan
dalam kelompok
2. Peserta mengetahui metode-metode atau cara
pendidikan orang dewasa/non-formal
1. Curah
pendapat
Spidol, lakban,
kertas plano,
2. Diskusi
metaplan.
kelompok
Media
3. Diskusi pleno
60 menit
Waktu
2 orang
Fasilitator
Proses
78
1. Fasilitator menjelaskan tujuan materi yang akan dibahas
2. Fasilitator menjelaskan pada peserta jenis-jenis pendidikan
(ada pengetahuan yang didapat melalui pendidikan formal
ada juga pengetahuan dan keterampilan yang didapat
melalui pendidikan non formal)
3. Fasilitator meminta sumbang saran peserta apa manfaat
pendidikan dalam kelompok
4. Fasilitator menuliskannya di kertas plano
5. Fasilitator meminta pada peserta, metode-metode atau cara
pendidikan di kelompok, dan fasilitator mencatatnya di
kertas plano.
6. Fasilitator dan peserta membahasnya bersama-sama.
Modul Penguatan Kelembagaan
Hasil yang Diharapkan
1. Peserta memahami bahwa pendidikan dan keterampilan
didalam kelompok itu sangat penting untuk kemajuan
anggota, maupun kelompok.
2. Peserta memahami bahwa proses pendidikan didalam
kelompok bisa dengan mengikuti berbagai pelatihan,
diskusi, tukar pengalaman, studi banding, ngobrol yang
bermanfaat untuk kemajuan usaha anggota maupun usaha
kelompok.
Pendidikan dalam Kelompok
Tujuan materi
a.Peserta mengetahui pentingnya pendidikan dalam kelompok
b.Peserta mengetahui metode-metode atau cara pendidikan
orang dewasa/nonformal
79
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Contoh hasil sumbang saran peserta tentang apa
yang dimaksudkan dengan pendidikan
~~Pelatihan
~~Belajar
~~Pelajaran
~~Kegiatan
~~Pengetahuan
~~Proses-proses/tahapan-tahapan
~~Keterampilan
~~Perubahan sikap
Jenis-jenis pendidikan
Pendidikan formal ( SD,SMP, SMA dan PT)
Ciri-cirinya:
a.Di sekolah, PT, Lembaga pendidikan resmi
b.SD, SMP, SMA dan PT
c.Tempatnya mantap
d.Ada guru dan murid
e.Dosen dan mahasiswa
f.Ada tes tertulis
g.Praktek dan diskusi
h.Menggunkan beberapa hal yang sudah baku
80
Modul Penguatan Kelembagaan
Contoh hasil sumbang saran peserta tentang
manfaat pendidikan
a.Untuk meningkatkan pengetahuan
b.Membagi pengalaman
c.Menambah kegiatan kelompok
d.Wadah silaturahmi
e.Salah satu pedoman pokok KSM
Cara melakukan /mendapatkan pendidikan: Melalui pelatihan, diskusi,
seminar, lokakarya, tanya jawab, penyuluah, kunjungan, lapangan, studi
banding.
Pendidikan non formal (pelatihan, kursus,
seminar, lokakarya dll)
Ciri-cirinya: Menggunakan Metode Pendidikan Orang Dewasa
81
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Peran dan Fungsi
Pendamping
Peserta mengetahui peran dan fungsi:
1. LSM
2. Dinas terkait
3. Donor
1. Curah
pendapat
2. Penjelasan
Spidol, lakban,
langsung
kertas plano,
metaplan.
3. Diskusi
Media
kelompok
4. Diskusi pleno
60 menit
Waktu
82
1 orang
Fasilitator
Modul Penguatan Kelembagaan
Proses
1. Jelaskan tujuan materi yang akan dibahas.
2. Berikan catatan tentang fungsi dan peran stakeholder.
3. Jelaskan peran dan fungsi dari masing-masing stakeholder.
4. Minta sumbang saran dari peserta tentang ranggapannya
terhadap apa yang sudah di jelaskan fasilitator.
Hasil yang Diharapkan
1. Peserta memahami betul akan fungsi dari masing-masing
stakeholder.
2. Peserta menyadari bahwa, orang luar hanya dapat
bekerjasama sementara dan ada batas waktunya, sedangkan
mereka adalah orang dalam yang harus memupuk
3. kerjasama yang baik demi keberlanjutan kelompok.
83
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Peran dan Fungsi LSM
1. Memfasilitasi dan asistensi dalam pengembangan
organisasi, administrasi, permodalan, usaha dan jaringan.
2. Memberikan dorongan dan semangat demi keberhasilan
dan kemandirian kelompok.
3. Memberikan konsultasi terhadap maslah-masalah yang
dihadapi dan memberikan alternative pemecahan masalah
yang ada.
4. Menjadi penghubung antara kelompok/masyarakat baik
kedinas-dinas terkait, maupun lembaga donor
5. Menjadi penengah yang netral.
6. Menjadi pembela terhadap kepentingan dan hak-hak
kelompok/masyarakat.
Peran dan Fungsi Dinas Terkait (BPTP, Dishut,
Perkebunan dan Kades)
1. Menjadi mitra sejajar yang saling menghargai secara adil
dan bertanggung jawab.
2. Memberikan pendampingan tekhnis dalam usaha-usaha
kelompok baik teknis produksi maupun pemasaran.
3. Memberikan konsultasi terhadap masalah-masalah yang
dihadapi, juga kebutuhan yang diperlukan.
84
Modul Penguatan Kelembagaan
4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kemajuan
proyek.
5. Menjadi penghubung antara kelompok dan pihak proyek.
Peran dan Fungsi Donor
1. Menjadi mitra kerja yang sejajar yang saling menghargai
dan bertanggung jawab terhadap proyek
2. Melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan yang sudah
direncanakan bersama
3. Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan-kebutuhan
kelompok
4. Memberikan konsultasi terhadap masalah-masalah yang
dihadapi dan alternative pemecahannya
5. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proyek yang
dilaksanakan bersama
85
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Peran Kelompok di
Masyarakat
Peserta mengetahui tentang peran KSM ditengahtengah masyarakat
1. Curah
pendapat
2. Mengamati
gambar
3. Diskusi
kelompok
4. Diskusi pleno
Media
60 menit
Waktu
•Spidol, lakban,
kertas plano
•Gambar desa
miskin
•Gambar desa
teratur
2 orang
Fasilitator
Proses
1. Fasilitator menjelaskan tujuan materi yang akan dibahas
2. Fasilitator menjelaskan pada peserta sangat pentingnya
mengetahui peran anggota dan kelompok, supaya dapat
melakukan kerja-kerja sesuai dengan peran dan fungsinya
3. Fasilitator membagikan gambar desa miskin kepada
seluruh peserta, dan peserta diminta untuk mengamatinya
secara seksama
86
4. Fasilitator membagikan gambar desa teratur kepada
Modul Penguatan Kelembagaan
seluruh peserta, dan peserta diminta untuk mengamatinya
secara seksama
5. Fasilitator meminta Peserta untuk berdikusi dalam
kelompok diksusi tentang peran apa yang bisa dilakukan
kelompok di tengah masyarakatnya di desa.
Hasil yang Diharapkan
1. Peserta dapat memahami bahwa Peran Kelompok adalah
bagaimana dapat membuat perubahan yang lebih baik
ditengah-tengah masyarakat.
2. Kelompok dapat menjadi contoh dan tauladan
dimasyarakat, yang dilihat baik dari segi usaha,
kekompakan dan solidaritas, maupun dari segi kemandirian
dan lain-lain.
87
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Minta sumbang saran peserta apa yang mereka ketahui tentang
kondisi kelompok dan desa mereka. Catat pendapat peserta di
kertas plano.
Contoh pengamatan peserta terhadap Gambar 1
~~Desa Tertinggal
~~Lingkungan kumuh
~~Kubangan kerbau
~~Pagar rumah rusak
~~Masih ada hutan
~~Halaman rumah sembarawut
88
~~Susunan rumah tidak teratur
~~Sanitasi kurang terjaga
~~Tingkat perekonomian lemah
~~Tingkat penganguran tinggi
~~Mata pencaharaian merambah
hasil hutan
Modul Penguatan Kelembagaan
Contoh pengamatan peserta terhadap Gambar 2
~~Desa sudah maju
~~Sudah ada WC
~~Rumahnya teratur
~~Pagarnya terawat
~~Lingkungan bersih
~~Sumurnya bagus
~~Sudah ada jalan / saluran air
~~Perekonomian sudah baik
89
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Contoh hasil diskusi peserta tentang dusun mereka
sekarang
~~Dusun masih belum maju
~~Belum ada fasilitas SD
~~Anak-anak belum sekolah
~~Belum ada fasilitas kesehatan
~~Belum ada sarana transportasi
darat (jalan)
~~Ongkos mahal
~~Sebagian besar masyarakat
menjadi buruh harian lepas
~~Penerangan listrik
menggunakan diesel pribadi
90
~~Tanah masih banyak yang
belum dimanfaatkan untuk
usaha pertanian
~~Sulit mendapatkan air bersih
~~Ekonomi lemah
~~Belum ada pangajian untuk
anak-anak
~~Tidak ada yang membimbing
untuk melakukan usaha
pertanian
~~Desa terpencil
Modul Penguatan Kelembagaan
Contoh hasil diskusi peserta apa yang mereka citacitakan tentang dusun mereka
~~Ingin ada fasiliats sekolah
dasar (SD)
~~Ada sarana dan prasarana
didesa yang lebih baik
~~Adanya psukesmas
~~Tersedianya Bidan Desa
~~Memanfaatkan lahan untuk
usaha pertanian
~~Ada penyuluh pertanian
lapangan (PPL)
~~Ada sarana untuk transportasi
darat
~~Masyarakat sadar ingin
membangun desa
~~Ingin ada fasilitas listri (PLN)
~~Ingin maju seperti desa yang
lain dan sejahtera
91
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Membangun Jaringan
1. Peserta mengetahui bahwa jaringan kerja
didalam kelompok sangat penting.
2. Peserta paham apabila jaringan di kelompok,
tidak kuat dan tidak solid maka kelompok
akan rapuh.
1. Curah
pendapat
2. Simulasi/
permainan
•Spidol, lakban,
kertas plano
•Tali rafia
Media
60 menit
Waktu
2 orang
Fasilitator
Proses
1. Fasilitator menjelaskan tujuan materi yang akan dibahas
2. Fasilitator meminta 10 orang sukarelawan untuk berdiri
membuat lingkaran
3. Masing-maing peserta diminta untuk menuliskan apa yang
harus ia lakukan agar kelompok kuat, dikertas metaplan.
4. Setelah selesai, maka fasilitator meminta peserta untuk
memegang tali rapiah dan menempel apa yang telah ditulis
mereka di metaplan
92
5. Setelah semuanya selesai, maka akan terbentuk jaring labalaba yang kuat.
Modul Penguatan Kelembagaan
6. Fasilitator meminta salah seorang peserta untuk
melepaskan dirinya dari jaring-jaring
7. Fasilitator meminta pendapat peserta apa yang terjadi
apa bila ada satu jaringnya yang lepas ? dan fasilitator
mencatatnya di kertas plano
8. Fasilitator meminta pada peserta apa yang harus dilakukan
oleh kelompok, atau anggota agar kelompok tetap kuat dan
solid dan fasilitator mencatat dikertas plano
9. Fasilitator dan peserta menyimpulkan bahwa jaringan
kerja didalam kelompok, harus dijaga dan dipelihara, agar
kelompok semakin kuat dan solid.
Hasil yang Diharapkan
1. Jaringan kerja antar anggota dan pengurus harus kuat dan
solid, agar tidak mudah tergoda dari hal-hal yang tidak
bermanfaat untuk kelompok.
2. Supaya kelompok dapat meningkatkan ekonomi,
pengetahuan dan kererampilan, kita harus membangun
jaringan kersama dengan pihak luar (Lembaga Donor,
Pemerintah.
3. BUMN, Dunia Usaha maupun LSM yang dapat
mendukung program kelompok.
93
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Rencana Kerja Tindak Lanjut
Peserta mampu membuat Rencana Kerja Tindak
Lanjut
1. Curah
pendapat
2. Penjelasan
langsung
3. Mengamati
gambar
Media
60 menit
Waktu
•Spidol, lakban,
kertas plano
•Lembar rencana
kerja
•Cerita
bergambar
2 orang
Fasilitator
Proses
1. Jelaskan apa yang akan di lakukan oleh kelompok satu
tahun kedepan
2. Jelaskan rencana yang dibuat harus spesifik, dapat diukur,
dan dapat dicapai/realisitis serta ada jangka waktu supaya
jelas
3. Dalam pembuatan rencana kerja tindak lanjut diharapkan
dapat memenuhi azaz CERDaS yang berarti ; Cocok,
Efektive dan Efisien, Relaistis, Dapat diukur dan Sesuai
kebutuhan
4. Bagi peserta menjadi 2 kelompok.
94
Modul Penguatan Kelembagaan
5. Jelaskan bahwa Kelompok 1 akan membahas tentang
rencana kerja di bidang organisasi kelompok secara
spesifik, sedangkan Kelompok 2 membahas tentang usahausaha yang akan dilakukan oleh kelompok.
6. Setelah selesai diskusi, minta masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya.
Hasil yang Diharapkan
1. Peserta dapat membuat dan melaksanakan betul dari
rencana yang mereka buat.
2. Rencana kerja yang sudah dibuat bersama sebagai alat
untuk monitoring program kelompok.
3. Peserta dapat memenitor langsung sejauh mana mereka
telah melaksanakan.
95
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Contoh hasil diskusi Kelompok 1: Rencana Kerja di
Bidang Organisasi
No
Kegiatan
1 Membentuk
kepengurusan, terdiri
dari ketua, sekretaris
dan bendahara.
2 Membahas rencana
pertemuan rutin di
KMPH
3 Pertemuan rutin
kelompok dan
melakukan simpan
pinjam di KMPH
4 Pembangunan KBD,
persiapan lubang dan
penanaman
5 Penanaman mahoni
dan gamelina pada
lahan kelompok
96
Lokasi
Balai dusun/
balai desa
Rumah
ketua KSM
Rumah
bendahara
Waktu
Penanggung
jawab
Modul Penguatan Kelembagaan
Contoh hasil diskusi Kelompok 2: Rencana Kerja di
Bidang Usaha Kelompok
No
Kegiatan
1 Pertemuan rencana
pembangunan balai
dusun
2 Kerjabakti dalam
rangka 17 Agustus
3 Rehabilitasi Hutan
Desa dengan tanaman
jati, gamelina dan
sengon
Lokasi
Waktu
Penanggung
jawab
Balai dusun Minggu Ketua KSM/
1-2 Mei kelompok
Balai desa
Minggu Pengurus
3 Juli kelompok
Hutan Desa Minggu Kades
di dusun A 1
Oktober
97
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Topik
Tujuan
Metoda
Evaluasi Akhir
1. Melihat perkembangan pelaksanaan
pelatihan.
2. Menilai hasil akhir dari pelatihan dan manfaat
yang dirasakan.
1. Curah
•Spidol, lakban,
pendapat
kertas plano
2. Penjelasan
•Lembar rencana
langsung
kerja
3. Mengamati
•Cerita
Media
gambar
bergambar
60 menit
2 orang
Fasilitator
Waktu
Bidang Kelembagaan
98
No
Materi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Alasan berkelompok
Tujuan berkelompok
Prinsip-prinsip dasar berkelompok
Pengertian kelompok swadaya
Manfaat berkelompok
Struktur organisasi
Peran dan tugas pengurus
AD/ART
Pemupukan dan pendayagunaan modal
Administrasi organisasi dan keuangan
1
Pemahaman Peserta
2
3
4
5
Modul Penguatan Kelembagaan
11
12
13
14
Pendidikan dalam kelompok
Peran dan fungsi stakeholder
Peran kelompok di masyarakat
Rencana tindak lanjut
Evaluasi Akhir
1. Secara umum, apakah materi pelatihan ini sesuai dengan
kebutuhan Anda?
2. Materi apa yang paling tidak sesuai dan paling tidak
menarik? Mengapa?
3. Materi apa yang paling sesuai dan menarik? Mengapa?
4. Pengalaman belajar apa yang paling bermanfaat dan
berharga?
5. Adakah materi yang tidak tidak tertalu penting? Materi
apa? Mengapa tidak terlalu penting?
6. Bagaimana pendapat Anda tentang fasilitator dalam hal
• Penguasaan materi
• Penguasaan metodologi
• Gaya/penampilan
• Bahasan dan kemudahan dipahami
• Penggunaan media
7. Bagaimana penilaian Anda terhadap teknis penyelengaraan?
• Teknis acara
• Pengaturan dan ketepatan waktu
• Kelengkapan sarana
• Pelayanan administrasi
• Pelayanan akomodasi dan konsumsi
8. Saran dan kesan
99
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
100
Modul Penguatan Kelembagaan
Lampiran
101
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
102
Modul Penguatan Kelembagaan
Lampiran 1
Ice Breaking
103
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Permainan Bujur Sangkar
Berantakan
J
elaskan bahwa kepada tiap kelompok akan dibagikan lima
amplop yang berisi kepingan-kepingan bujur sangkar. Tiap
amplop berisi kepingan yang tidak lengkap.
Instruksi bagi Pemain
1.Masing-masing anggota kelompok mempunyai tugas membuat satu
buah bujur sangkar (segi empat dengan empat sisi yang sama
panjang).
2.Baru dianggap selesai kalau lima bujur sangkar terbentuk di hadapan
tiap peserta satu buah.
3.Semua bujur sangkar sama besarnya.
4.Selama permainan berlangsung tidak boleh berbicara.
5.Tidak boleh minta kepingan kepada teman.
6.Tidak boleh mengambil kepingan teman.
7.Tidak boleh membantu menyusunkan bujur sangkar teman.
8.Boleh memberi kepada teman.
9.Mulai bekerja kalau sudah diberi tanda.
104
Modul Penguatan Kelembagaan
Pembahasan
1. Sebelum mulai pembahasan, jelaskan bahwa hasil
pengamatan bukan suatu serangan terhadap pribadi, tetapi
suatu kesempatan untuk belajar.
2. Dengarkan laporan-laporan pengamat.
3. Renungkan perasaan-perasaan pemain.
4. Para pemain diajak mengeluarkan pendapat-pendapat
mereka. Bila perlu pelatih, berdasarkan hasil pengamatan
sendiri, dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai
Instruksi bagi Pengamat
Amati, catat dan laporkan apa yang terjadi dalam kelompok selama
permainan berlangsung.
1.Adakah anggota kelompok yang melanggar peraturan? Menurut Anda
mengapa peraturan itu dilanggar.
2.Adakah yang suka memberikan kepingannya kepada orang lain ?
3.Adakah yang telah selesai membentuk bujur sangkar, lalu tidak
memperdulikan kesibukan dan kesulitan orang lain?
4.Adakah yang sulit membentuk bujur sangkarnya?
5.Adakah anggota yang menumpuk kepingannya, dan tidak memberikan
kepada orang lain?
6.Adakah anggota yang tidak mempunyai kepingan sama sekali?
105
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
berikut:
a. Bagaimana perasaan Anda pada waktu harus
menampung semua potongan kertas ?
b. Bagaimana perasaan Anda, waktu melihat teman yang
tidak bisa menyelesaikan tugas?
c. Bagaimana perasaan Anda bila tidak bisa
menyelesaikan membuat bujur sangkar ?
d. Bagaimana prasaan Anda bila telah berhasil membuat
bujur sangkar ?
Kasus-kasus yang muncul baik dari pengamat maupun yang
lain, dapat dibahas dan ditarik kesimpulannya:
Kasus
Kesimpulan
Peserta memberikan semua
Orang seperti ini tidak mau
potongannya kepada teman.
bertanggung jawab.
Peserta menumpuk semua
Orang seperti ini tidak senang bekerja
potongannya, tidak mau membagi.
sama.
Peserta puas diri, dan tidak mau
Orang seperti ini tidak mau bekerja
membantu teman setelah selesai.
sama.
Peserta frustrasi karena potongannya Peserta yang kurang peka terhadap
kebutuhan orang lain dapat
yang cocok dengan dia ada pada
orang lain, dan tidak diberikan.
menghambat jalannya kerja sama.
106
Modul Penguatan Kelembagaan
Kesimpulan Permainan
Setelah ini pembicaraan dilangsungkan dengan mengumpulkan bersamasama prinsip-prinsip kerja sama, termasuk:
~~Memberi sesuai dengan kebutuhan, berarti : peka terhadap apa yang
dibutuhkan.
~~Mempunyai sikap terbuka terhadap orang lain.
~~Perlu mengenal dan mengakui kesulitan-kesulitan orang lain yaitu mau
membantu.
~~apai, sehingga harapan - harapan, motivasi, sikap dan lain-lainnya
yang ada pada diri kita dapat diketahui oleh orang lain. Dengan
adanya hubungan timbal balik inilah dikatakan kerja sama itu dapat
berlangsung.
~~Dalam suatu kelompok adanya hubungan timbal balik yang bermakna
itu akan menghasil suatu tata nilai tertentu atau peraturan-peraturan
tertentu yang sering disebut norma sosial atau norma kelompok.
~~Norma sosial atau norma kelompok ini merupakan patokan untuk
mengenai tingkah laku dan sikap indivindu anggota kelompok yang
berkaitan dengaan kehidupan kelompok. Sehingga rasa permusuhan,
benci, rasa curiga mulai hilang.
~~Dengan demikian pengertian kerjasama adalah inti keragaan kelompok
yang mensemangati, menimbulkan energi dan menjiwai eksitensinya.
Karena itu kerjasama kelompok memiliki persyaratan.
107
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Syarat-syarat Kerjasama dalam Kelompok
Kepentingan yang sama
Kerjasama kelompok akan terbentuk apabila ada kepentingan
yang sama yang ingin di capai oleh semua anggota kelompok;
kepentingan yang sama tidak hanya menyangkut aspek
material tetapi mungkin juga aspek moril, rohani dan batiniah.
Keadilan
Kerja sama dalam kelompok harus didasari pada prinsip
keadilan artinya, setiap orang yang ikut bekerja sama
memperoleh imbalan yang sesuai dengan kontribusinya dalam
pelaksanaan kegiatan kerja sama.
Saling Pengertian
Kerja sama kelompok harus dilandasi keinginan untuk mengerti
dan memahami kepentingan dari orang-orang yang terlibat
dalam kegiatan bersama itu. Pengertian ini akan menstimuli
timbulnya kerja sama atas dasar Saling Pengertian.
Tujuan yang Sama
Kerja sama kelompok akan terbentuk apabila semua orang
108
Modul Penguatan Kelembagaan
memiliki tujuan serupa tentang hal yang ingin dicapai.
Menetapkan tujuan yang sama untuk semua orang yang terikat
dalam suatu kelompok didasari oleh kepentingan sendiri yang
ingin dicapai lewat keberhasilan kelompok. Karena itu, yang
paling penting adalah bagaimana tujuan kelompok juga dapat
mengantisipasi kepentingan individual yang tergabung dalam
kelompok.
Saling membantu
Kerjasama kelompok merupakan basis keberhasilan pencapaian
tujuan kelompok. Hal ini akan lebih muda terjadi, jika tiap
orang dalam kelompok bersedia untuk saling membantu teman
sesama kelompok jika diperlukan.
Saling melayani
Kesediaan untuk saling melayani merupakan unsur yang
mempercepat terjadinya suatu kerja sama. Jika ada anggota
yang hanya ingin dilayani dan tidak bersedia melayani
kepentingan orang lain, maka akibatnya akan terjadi
kepincangan distribusi kegiatan.
Tanggung jawab
Kerjasam kelompok adalah merupakan perwujutan tanggung
jawab dari tiap orang yang terlibat dalam kelompok. Jika ada
109
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
satu anggota yang tidak bertanggung jawab maka biasanya
akan mempengaruhi pencapaian tujuan atau kegiatan
kelompok.
Penghargaan
Seorang akan merasa bahagia jika mendapatkan penghargaan
atas kegiatan yang dilakukan. Penghargaan ini dapat berupa
penghargaan dalam wujud “Rasa hormat” atau mungkin juga
dalam bentuk yang nyata, misalnya materi, penghargaan
tertulis dan sebgainya. Namun yang paling penting dalam
kasus kerjasama kelompok adalah keinginan untuk saling
menghargai sesama anggota kelompok.
Kompromi
Kerja sama kelompok adalah gabungan kerja dari tiap orang
yang terlibat dalam kelompok. Cara kerja tiap orang tidak
sama, ada yang cepat, ada yang lambat. Ada yang serius, ada
yang ogah-ogahan, disini unsur kompromi menjadi penting
untuk melandasi suatu kegiatan untuk mendasari kapan suatu
kegiatan akan diselesaikan.
110
Modul Penguatan Kelembagaan
111
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
112
Modul Penguatan Kelembagaan
Lampiran 2
Bahan Bacaan
113
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Apa Arti Kelompok
K
elompok merupakan medium strategis yang dapat dipilih
Fasiltator sebagai tempat untuk menggerakkan usaha
masyarakat. Pilihan ini jauh lebih strategis daripada
membangun komunitas secara umum atau menangani
individu satu demi satu secara langsung. Kelompok memiliki
karakteristik dan dinamika yang khusus.
Penampilan kelompok akan jauh lebih besar daripada sekedar
penjumlahan dari individu-individu anggotanya. Sebagaimana
pepatah dari Afrika mengatakan: “Menyeberanglah sungai
secara beramai-ramai dan buayanya tidak akan memangsamu”.
Apa itu Kelompok?
Pelbagai pengembangan tentang kelompok, pada umumnya
mengandung paling tidak satu dari 4 ciri berikut:
•
•
•
•
Persepsi
Tujuan
Motivasi dan Pemuasan kebutuhan
Interaksi dan interdependensi antar anggota kelompok
Secara sederhana dapat diajukan pengertian suatu kelompok
adalah suatu kumpulan dua orang atau lebih yang saling
berhubungan dan berinteraksi dalam rangka mencapai suatu
tujuan bersama.
114
Modul Penguatan Kelembagaan
Kelompok memainkan fungsi yang penting paling tidak;
karena tiga alasan:
1. Kelompok sebagai agen kebudayaan. Dalam kelompok,
seorang individu mendapat arahan tingkah laku berdasar
pada nilai dan norma komunitas yang berlaku; dipihak lain,
perubahan nilai dan norma komunitas selalu dimulai dari
suatu kelompok.
2. Kelompok menghubungkan kelompok individu dengan
komunitasnya. Individu mampu memenuhi kebutuhankebuituhan sosialnya melalui keanggotaanya dalam suatu
komunitas tertentu.
3. Kelompok lebih mudah dipelajari sehingga perubahan
tingkah laku para anggotanya lebih mudah untuk
diarahkan, lebih mudah dibanding dengan mempelajari dan
merubah tingkah laku komunitas secara makro.
Dalam kaitannya dengan komunitas kelompok merupakan
pintu masuk menuju komunitas. Melalui pintu ini upaya
pengembangan komunitas dimungkinkan. Lima hal berikut:
menjelaskan kedudukan penting dari kelompok.
1. Kelompok tidak bisa dan tidak akan berhadapan dengan
masalah praktis yang sehari-hari ditemui anggotanya.
Permasalahan-permasalahan anggota kelompok adakalanya
mendorong timbulnya perubahan, namun kelompok
senantiasa memberikan pengaruh sosio-psikologis terhadap
anggotanya.
2. Kehadiran kelompok adalah tidak terelakkan. Kodrat
biologis manusia, kapasitasnya menggunakan bahasa dan
115
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
kodrat lingkungannya terolah sedemikian rupa sehingga
telah terbukti sejak ribuan tahun yang lalu, manusia hidup
dalam kelompok. Walaupun perlu pula diberikan catatan
bahwa mungkin saja manusia secara bersama hadir dalam
kedekatan secara fisik tapi tidak berada dalam kelompok.
3. Kelompok memiliki suatu daya rekat tertentu terhadap
anggotanya. Berbagai penelitian mengenai kekompakkan
kelompok (group cohessiveness) menunjukkan pengaruh
tersebut. Penelitian klasik dan Seashore menunjukkan
bahwa semakin kompok suatu kelompok semakin rendah
kadar kecemasan anggotanya. Secara umum, dapat
disimpulkan, proses-proses dan kejadian-kejadian pada
tingkat kelompok memberi pewarnaan pada kepribadian
para anggotanya.
4. Kelompok dapat mengahasilkan konsekuensi yang
baik dan juga yang buruk. Dengan mempertimbangkan
kedua sisi itu, akan didapat pemahaman yang lebih jelas
mengenai kelompok dan upaya mengendalikan kelompok
akan lebih terarah.
5. Pemahaman yang tepat terhadap dinamika kelompok
memberikan manfaat yang berarti dalam menangani dan
mendorong kelompok ke arah yang dirugikan.Tidak boleh
membantu menyusunkan bujur sangkar.
116
Modul Penguatan Kelembagaan
Mengapa Bergabung dengan Kelompok?
Tidak ada orang yang hidup tanpa pernah berkelompok.
Keanggotaan seseorang dalam suatu kelompok tampaknya
terjadi begitu saja secara ‘alamiah’. Meskipun begitu, secara
umum ada tiga alasan pokok yang menarik seseorang untuk
bergabung dalam kelompok:
1. Tertarik pada kegiatan kelompok. Semakin besar minat
seseorang pada kegiatan kelompok, maka semakin besar
pula potensinya untuk berpartisipasi.
2. Menyukai orang-orang di dalam kelompok tersebut
Faktor ini selain merupakan faktor utama, juga membuat
kelompok menjadi tempat seseorang menemukan
pengalaman positif terhadap kelompok, yang pada
gilirannya akan membuat orang tersebut memberikan andil
bagi keberhasilan kelompok.
3. Sebagai alat dan sarana untuk memenuhi kebutuhan.
Meskipun kelompok tidak memenuhi kebutuhan secara
langsung, namun seseorang dapat saja menganggap
kelompok sebagai alat atau sarana untuk mencapai
pemenuhan kebutuhannya.
Daya tarik kelompok yang baru dikemukakan di atas tentu
dapat ditemui pada kelompok yang berupaya menanggulangi
kemiskinannya. Namun rupanya banyak kelompok
mengabaikan dua aspek pertama dan hanya menekankan alasan
ketiga saja, yakni kelompok sebagai cara untuk memenuhi
kebutuhan (“Marilah kita membentuk kelompok, supaya
mudah mendapatkan kredit atau dana pemerintah”).
117
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Lalu hal apa saja yang mengikat anggota adalah untuk tetap
berada di kelompoknya? Kelompok yang mampu mengikat
anggotanya adalah kelompok yang dapat memenuhi kebutuhan
sosiopsikologis anggotanya. Kelompok yang demikian
memiliki sifat-sifat tertentu:
Daya tarik kelompok bagi anggota
Ikatan seseorang pada kelompok semakin kuat, semakin ia
menyukai anggota lainnya. Hal ini
terutama berlaku pada kelompok dengan tingkat interaksi yang
meninggi.
Kesamaan antar anggota
Dua orang atau lebih akan tertarik satu sama lain apabila
penilaian mereka tentang lingkungannya kurang lebih serupa.
Dengan demikian daya tarik kelompok meningkat sejalan
meningkatnya kesamaan antar anggota.
Tujuan kelompok
Seseorang bergabung dengan suatu kelompok setelah
mempertimbangkan tujuan kelompok (baik dalam hal isi,
perumusan maupun cara untuk mencapai tujuan). Orang
tertarik pada kelompok yang memiliki tujuan yang jelas dan
sesuai dengan sikapnya.
118
Modul Penguatan Kelembagaan
Saling ketergantungan antar anggota
kelompok
Ada pendapat mengatakan bahwa orang akan saling tertarik
satu sama lain apabila mereka bekerja sama.
Aktivitas kelompok
Penilaian tentang aktivitas kelompok mempengaruhi minat
anggotanya. Apabila aktivitasnya tidak menarik daya tarik
kelompok akan melemah.
Pola kepemimpinan kelompok
Daya tarik kelompok dipengaruhi oleh pola kepemimpinan
kelompok. Kepemimpinan yang membuka lebar partisipasi
anggota dalam pengambilan keputusan akan lebih menarik
bagi anggotanya.
Struktur kelompok
Struktur kelompok terlihat dari pola hubungan yang berlaku
tetap antar anggota kelompok. Pola hubungan yang terbangun
akan menciptakan tempat (posisi) bagi anggota kelompok. Jika
seseorang merasa puas dengan posisi yang ia tempati, ia akan
tetap tinggal dalam kelompoknya.
119
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Iklim kelompok
Iklim yang sesuai dengan ciri kepribadian anggotanya akan
memberikan pengalaman yang positif dan menyenangkan.
Demikian pula sebaliknya.
Ukuran kelompok
Ketika ukuran kelompok makin membesar, semakin besar
pula kemungkinan munculnya masalah, seperti tingkat dropout yang tinggi dan konflik antar anggota. Berbagai masalah
bermunculan manakala komunikasi tidak lagi lancar. Semakin
besar kelompok semakin sulit pula membangun komunikasi
antar pribadi yang lancar.
Gejala drop-out pada kelompok akan ditentukan dalam
pengalaman praktis kerja fasilitator nanti. Beberapa penyebab
drop-out tentu dapat ditemukan pada sembilan ciri kelompok
yang dikemukakan di atas. Memelihara keutuhan kelompok
merupakan pekerjaan tersendiri bagi Fasilitator kelurahan.
Berikut ini adalah tinjauan mengenai satu aspek penting dalam
pemeliharaan kelompok : kekompakan kelompok (group
cohesiveness).
120
Modul Penguatan Kelembagaan
Kekompakan Kelompok
Kekompakan kelompok merupakan aspek menarik yang
menempati tempat penting dalam teori tentang kelompok.
Aspek ini banyak dibicarakan karena menentukan keutuhan
suatu kelompok. Rumusan umum tentang kekompakan
kelompok adalah perpaduan atau tarik menarik perlbagai
kekuatan yang membuat seseorang tetap bertahan di dalam
kelompok. Kekuatan-kekuatan yang dimaksud ditentukan
bersama oleh sifat-sifat tertentu dari kelompok tersebut dan
karakteristikkarakteristik tertentu para anggotanya. Secara
sederhana terdapat dua kekuatan utama. Kekuatan pertama
menahan seseorang untuk berada di kelompoknya dan yang
kedua adalah membuat seseorang tertarik untuk bergabung
dengan kelompok lain.
Kekompakan kelompok berpengaruh kuat terhadap anggotaanggotanya untuk bertindak sesuai dengan harapan-harapan
kelompok. Bila derajat kekompakan tinggi, anggota kelompok
cenderung memberikan respon positif terhadap anggota lain
dalam kelompoknya dan akan berusaha keras mencapai tujuan
kelompok. Demikian pula sebaliknya. Jadi, kekompakan
kelompok niscaya berkait erat secara positif dengan
produktivitas kelompok dan kepuasan anggota.
Kekompakan kelompok ditentukan oleh :
1. Berbagai perangkat kelompok, seperti tujuan, program,
karakteristik anggota, cara menjalankan program,
prestise, dan perangkat-perangkat lain yang mengikat dan
memenuhi kebutuhan/motif anggota kelompok.
121
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
2. Kemampuan kelompok untuk memenuhi motif anggota
kelompok, yang berupa kebutuhan berteman : rasa ingin
tahu, rasa aman, uang, dan nilai-nilai lain yang bisa
diperoleh dari kelompok.
3. Harapan anggota akan hasil-hasil yang akan diperoleh,
yakni perkiraan subyektif anggota terhadap keuntungan
atau kerugian berkelompok.
4. Daya tarik suatu kelompok dibandingkan dengan kelompok
lain, baik dalam hal proses yang dialami maupun hasil
yang diperoleh anggota.
Kelompok yang kompak mudah dibedakan dari yang tidak.
Karena kekompakan kelompok akan memberikan dampak
berikut terhadap kelompok:
1. Kemampuan kelompok untuk mempertahankan anggotanya
Aspek terpenting dari kekompakkan kelompok adalah
kekuatan kelompok untuk mempertahankan anggotanya.
Selama kekompakkan terpelihara selama itu pula anggota
akan setia pada kelompok.
2. Pengaruh kelompok terhadap anggotanya Pada kelompok
yang derajat kekompakannya tinggi anggotanya akan
lebih mudah menerima keputusan, tujuan, dan tugastugas yang dibebankan kelompok. Semakin tringgi derajat
kekompakan kelompok, semakin besar pula kecenderungan
saling mempengaruhi di antara anggotanya, mengingat
setiap anggota bersedia membuka driri untuk dipengaruhi
yang lain.
3. Derajat partisipasi dan kesetiaan anggota kelompok
122
Modul Penguatan Kelembagaan
Semakin tingi kekompakan, semakin besar kecenderungan
anggota untuk berpartisipasi dalam setiap aktivitas
kelompok. Seseorang yang merasa diterima di kelompok,
lebih mungkin untuk berpartisipasi lebih banyak.
4. Hasil pada tingkat pribadi anggotanya Pada kelompok
dengan kekompakan yang tinggi, terbangun pula
hubungan inter-personal di antara anggotanya dan akan
menumbuhkan pula rasa saling percaya, saling menerima,
memberikan rasa aman, mengurangi kecemasan, dan
meningkatkan rasa percaya diri.
Pengalaman lapangan memperlihatkan bahwa kekompakan
Kaitan antar kelompok, penentu dan akibat-akibatnya
Kekompakan Kelompok
Perpaduan dari berbagai kekuatan yang membuat seseorang
tetap bertahan di dalam kelompok. Komponennya adalah:
1.Ketertarikan terhadap kelompok di mana ia menjadi anggota.
2.Ketertarikan untuk menjadi anggota kelompok lain.
Penentu Kekompakan
Kelompok
3.Perangkat kelompok
4.Motif untuk menjadi anggota
5.Harapan akan perolehan hasil
6.Perbandingan dengan kelompok
lain
Hasil Kekompakan
Kelompok
7.Keanggotaan terpelihara
8.Pengaruh kelompok terhadap
anggota
9.Kesetiaan dan partisipasi
10.Rasa aman dan penghargaan diri
123
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
kelompok ada pasang surutnya. Mengendurnya kekompakan
kelompok ditujukan oleh berbagai gejala, seperti keengganan
anggota kelompok menghadiri pertemuan, kelompok sulit
mencapai kesepakatan kelompok, yakni:
• Ketidaksetujuan mengenai tujuan dan orientasi kegiatan.
Perbedaan ini dapat menimbulkan konflik antar anggota.
• Menurunnya interaksi antar anggota. Menurunnya
interaksi antar anggota dapat disebabkan besarnya ukuran
kelompok. Dengan interaksimennurun, menrun pula
kedekatan anggota satu sama lain.
• Pengalaman berkelompok yang tidak menyenangkan.
Dalam aktivitas berkelompok tentu ada pengalaman
bersama. Pegalaman yang tidak menyenangkan akan
melemahkan kekompakan kelompok.
• Persaingan antar kelompok kecil. Persaingan yang
berlangsung terus-menerus antar kelompokkelompok
kecil akan menimbulkan frustasi. Keadaan yang demikian
potensial memicu konflik sesama anggota kelompok.
• Dominasi satu atau sebagaian anggota. Ada dominasi satu
atau beberapa anggota kelompok biasanya pimpinan yang
otoriter menghambat partisipasi anggota kelompok. Pada
gilirannya hambatan untuk berpartisipasi akan menurunkan
kekompakan kelompok.
124
Modul Penguatan Kelembagaan
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat akan menghadapi
berbagai persoalan dimana persoalan tersebut bisa diselesaikan
secara individu namun juga perlu diselesaikan secara bersamasama. Ketika persoalan diselesaikan dengan banyak orang
akan memunculkan banyak gagasan sehingga akan banyak
alternatif pemecahan. Sebab pada dasarnya warga masyarakat
mempunyai niat baik untuk membantu sesama, sehingga
masalah yang dihadapi oleh orang-perorang akan dirasakan
sebagai persoalan bersama jika dalam kelompok. Selain itu
setiap orang mempunyai motivasi, pengalaman, serta potensipotensi yang lain yang pada umumnya belum dimanfaatkan
secara maksimal. Jika dihimpun dalam kelompok maka potensi
tersebut akan menjadi kekuatan besar yang bisa digunakan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Ibarat seikat sapu
lidi maka jika satu lidi potensi dan manfaatnya sangat kecil
serta gampang dipatahkan. Namun ketika diikat menjadi sapu
lidi maka menjadi lebih kuat serta lebih bermanfaat. Oleh
karena itu ketika dalam bermasyarakat orang-perorang perlu
menghimpun diri dalam kelompok ketika menghadapi masalah
ataupun dalam mengembangkan potensi.
Kelompok-kelompok yang tumbuh di masyarakat dikarenakan
kebutuhan tersebut, sering disebut dengan Kelompok
Swadaya Masyarakat (KSM) yaitu kumpulan orang yang
menghimpun diri secara sukarela dalam kelompok dikarenakan
adanya ikatan pemersatu yaitu adanya Visi, kepentingan dan
kebutuhan yang sama sehingga dalam kelompok tersebut
memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai bersama.
125
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Dalam penanggulangan kemiskinan, visi yang menjadi ikatan
pemersatu. Kelompok swadaya masyarakat (KSM) berorientasi
pada penanggulangan kemiskinan sehingga harus dipastikan
warga miskin terdaftar dan terlibat dalam kegiatan kelompok
dan merupakan penerima manfaat primer sebagai kelompok
sasaran dari program-program yang sudah dikembangkan.
Manfaat yang dirasakan dapat berupa peningkatan pengetahuan
dan kemampuan serta peningkatan kualitas hidup seperti
kualitas pendidikan, kesehatan, peningkatan ekonomi,
pemukiman dan lainnya.
Posisi KSM adalah independen, artinya KSM bukan bawahan
Pemdes atau Lembaga Donor lainnya. Hubungan KSM
dan Pemerintah dan Lembaga Donor merupakan hubungan
kemitraan, karena itu pengembangan KSM tidak boleh
berorientasi semata-mata mengakses dana yang ada, KSM
harus mengembangkan kegiatan mandiri atau mengembangkan
akses sumber daya sendiri. Semua ini dilakukan agar KSM
dapat menjadi kelompok pemberdaya, baik bagi anggota KSM
maupun masyarakat umum. Pemberdayaan ini dilakukan
melalui proses berbagi pengalaman, bertukar informasi dan
mendiskusikan berbagai persoalan kemasyarakatan.
Keberadaan KSM
126
Di masyarakat pada umumnya telah ada banyak Kelompok
Masyarakat, baik yang didirikan dan dikelola oleh masyarakat
sendiri, maupun oleh pihak-pihak tertentu yang punya
kepedulian. Ketika program/proyek tertentu menggunakan
pendekatan kelompok, maka akan banyak membentuk KSM,
Modul Penguatan Kelembagaan
meskipun tidak menutup kemungkinan memaksimalkan
kelompok-kelompok yang sudah ada.
Bahkan sangat memungkinkan kelompok yang telah lama eksis
dan mempunyai banyak pengalaman bisa memberikan banyak
masukan, bimbingan dan dorongan kepada kelompok baru.
Sebaliknya, kelompok yang sudah eksis juga bisa belajar dari
kelompok lama. Dengan demikian masing-masing kelompok
bisa enggalang persatuan dan kekuatan untuk menanggulangi
masalah kemiskinan.
Prinsip-prinsip KSM
Agar KSM benar-benar menjadi wadah bagi pemberdayaan
anggota maka ada beberapa prinsip yang perlu disepakati, yang
bisa dijadikan pedoman di internal KSM, antara lain :
Saling mempercayai dan saling mendukung. Sikap tersebut
bisa membuat anggota mampu mengekspresikan gagasan,
perasaan dan kekuatirannya dengan nyaman. Setiap anggota
KSM bebas mengungkapkan pemikiran dan pendapat serta
mengajukan usul dan saran yang perlu dijadikan pembahasan
dalam rapat kelompok tanpa adanya rasa segan atau adanya
hambatan psikologis lainnya.
Bebas dalam membuat keputusan
Kelompok bebas menentukan dan memutuskan menurut
kesepakatan yang diambil oleh kelompok sendiri. Keputusan
kelompok harus merupakan hasil dari permusyawaratan
bersama dan tidak diperkenankan adanya dominasi dari
127
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
perorangan atau beberapa orang yang bersifat pemaksaan
kehendak atau intervensi dari pihak manapun dan dalam
bentuk apapun. Kelompok juga berwenang untuk mengatur
rumah tangga sendiri sesuai dengan keputusan bersama.
Bebas dalam menetapkan kebutuhan
Dalam rangka peningkatan dan penguatan kapasitasnya, KSM
meningkatkan dan menguatkan tingkat kemampuan para
anggotanya seperti: peningkatan kesejahteraan, peningkatan
wawasan dan pengetahuan serta ketrampilan baik bersifat
individu maupun kelompok
Berpartisipasi nyata
Tiap anggota wajib berkontribusi kepada kelompok sebagai wujud
komitmen dalam rangka keswadayaan serta ikatan kelompok.
Peran dan fungsi KSM
Dengan berkelompok, masyarakat bisa mengambil banyak
manfaat darinya, karena KSM bisa memenuhi kebutuhan
materil maupun psikologis. Oleh karena itu, KSM bisa
berperan dan berfungsi dalam banyak hal antara lain:
Sebagai sarana proses perubahan sosial
128
Proses pembelajaran yang terjadi dalam KSM adalah menjadi
pendorong terjadinya perubahan paradigma, pembiasaan
praktek nilai-nilai baru, cara pandang dan cara kerja baru, serta
melembagakannya dalam praktek kehidupan sehari-hari
Modul Penguatan Kelembagaan
Sebagai wadah pembahasan dan penyelesaian masalah
Setiap kegiatan yang dilaksanakan KSM haruslah
mengambarkan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok,
dan penyelesaiannya disepakati bersama
Sebagai wadah aspirasi
Jika ada masalah, kepentingan, atau harapan yang berkembang
di masyarakat; maka kelompok bisa berfungsi untuk menerima,
membahas dan menyalurkan, kepada pihak-pihak yang relevan,
dengan berpijak pada hak-hak warga
Sebagai wadah menggalang tumbuhnya saling kepercayaan
Anggota dalam kelompok bisa terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan dan membagi tanggung jawab. Saling kepercayaan
sosial ini dibangun melalui cara penjaminan dan rekomendasi
kelompok. Ketika kelompok membangun hubungan dengan
pihak lain, kepercayaan tersebut sebagai modalnya.
Sebagai sumber ekonomi.
Jika masyarakat membutuhkan dana, maka KSM bisa
berfungsi sebagai sumber keuangan. Keuangan di KSM bisa
saja bersumber dari pihak luar, maupun juga dari internal
anggota sendiri. dengan cara iuran bersama. Iuran tersebut bisa
menjadi modal usaha dan sekaligus menjadi salah satu bentuk
ikatan/ pemersatu dan membangun kekuatan sendiri.
129
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
KSM Mandiri
Dalam perjalanannya, tidak sedikit KSM mengalami kegagalan
dalam membangun kelompok, sehingga tidak mampu bertahan
lama. Adapun faktor-faktor yang menjadikan KSM mandiri,
diantaranya sebagai berikut:
Keorganisasian
• KSM memiliki tujuan dan program kerja yang jelas
• Semua pengurus KSM mampu melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya secara profesional
• KSM memiliki AD/ART (tertulis)
• Semua anggota melaksanakan kewajiban dan haknya
dengan baik
• Solidaritas antar anggota semakin kuat
• KSM mampu mengambil keputusan secara mandiri dan
demokratis
Administrasi
130
• KSM memiliki perangkat pembukuan (organisasi dan
keuangan) yang lengkap
• Pengurus KSM memiliki kemampuan dan trampil
mengelola pembukuan
• KSM memiliki laporan keuangan yang lengkap dan
dilaporkan secara rutin ke anggota
• KSM memiliki sistem informasi manajemen
Modul Penguatan Kelembagaan
Permodalan
• Tabungan KSM beragam dan terus meningkat
• KSM mampu mengelola dana dari luar
• Dana kelompok mampu memenuhi kebutuhan pinjaman
anggotanya
• Pengembalian pinjaman anggota lancar (95%)
Usaha
• Usaha produktif anggota terus berkembang dan
menguntungkan
• Sarana kerja dan pelayanan semakin lengkap
• KSM mampu membiayai operasional secara layak
Penerimaan
• Keanggotaan KSM terus meningkat baik jumlah maupun
mutunya
• Pengetahuan dan keterampilan anggota semakin
berkembang
• Kehadiran KSM semakin dikenal dan diterima masyarakat
• KSM ikut menentukan dalam pengambilan keputusan
tingkat desa/kelurahan
131
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Komunikasi
Tata kehidupan masyarakat primitif hingga masyarakat modern
yang sekarang ini, selalu memungkinkan dan mengharuskan
adanya komunikasi antar manusia dan antar warga didalam
lingkungan masyarakat itu. Bentuk komunikasinya saja
yang mengalami perubahan dan perbaikan. Simbol dan kodekode yang digunakan dalam proses komunikasi atau proses
penyampaian pesan itu berkembang menurut perkembangan
teknologi dalam masyarakat yang menggunakannya.
Komunikasi yang baik akan memungkinkan terpecahkannya
persoalan yang dihadapi manusia. Biarpun nyata pula
bahwa: ”Komunikasi itu sendiri bukanlah berarti dapat selalu
menyelesaikan seluruh permasalahan dan konflik ataupun
rendahnya motivasi seseorang”.
Pengertian
Komunikasi dari arti harafiahnya merupakan usaha untuk
membagi kebersamaan. Artinya sesuatu yang belum menjadi
milik bersama, dibagi untuk diketahui bersama. Atau
pengertian lain menurut para ahli, Komunikasi adalah suatu
proses penyampaian pesan atau ide diantara dua orang atau
lebih menurut cara tertentu dengan harapan timbul suatu
pengertian bersama tentang arti, maksud dan kegunaan pesan
sehingga menghasilkan respons yang diharapkan.
132
Modul Penguatan Kelembagaan
Unsur-unsur Komunikasi
Unsur-unsur pokok yang terkandung dalam komunikasi adalah:
1. Komunikator, adalah penyampai pesan atau orang yang
menyampaikan ide/gagasan dan lain-lain, merupakan unsur
pokok dalam komunikasi.
2. Pesan atau Berita, Sesuatu, ide, gagasan yang akan
dikomunikasikan/ disampaikan.
3. Komunikan, orang yang menerima pesan, merupakan
unsur pokok dalam komunikasi.
4. Saluran, merupakan perantara atau media yang digunakan
dalam proses komunikasi.
5. Tujuan tertentu, merupakan unsur pokok yang harus ada
dalam komunikasi.
Tujuan Komunikasi
Komunikasi bertujuan agar komunikator dan komunikan itu
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan satu dengan
yang lainnya. Suatu keutuhan dan kesatuan yang terjadi dan
terjalin sehingga merupakan dan mewujudkan kesamaan
pendapat, kesamaan harapan serta kesamaan kehendak. Atau
terjadilah satu cipta rasa dan karsa.
133
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Syarat dan Hambatan dalam Komunikasi
Syarat dalam Komunikasi
1. Setiap orang dalam melaksanakan komunikasi harus tidak
ada prasangka/praduga terlebih dahulu.
2. Harus mencoba secara bersungguh-sungguh dapat menjadi
pendengar yang baik. Tidak menilai terlebih dahulu, tidak
memutuskan terlebih dahulu.
3. Menjadi pengamat yang baik artinya secara teliti dan tidak
interpretasi.
4. Mempunyai pendapat dan sikap awal bahwa dia
berkomunikasi untuk dapat, tahu, mengerti atau
mendalami persoalannya, atau bahkan bermaksud
memecahkan persoalan tersebut.
5. Apapun kedudukannya, harus dapat menempatkan diri
sesuai dengan kedudukannya bukan sebagai penguasa atau
orang yang serba tahu.
134
Modul Penguatan Kelembagaan
Hambatan dalam Komunikasi
Ditinjau dari Komunikator
1. Keterampilan komunikasi, yaitu mampu menulis, dan
berbicara, mampu mendengar dan membaca sera mampu
menggunakan daya pikir.
2. Sikap mental, yaitu keterampilan berkomunikasi tidak
cukup untuk menghasilkan komunikasi yang tepat kalau
sikap mental yang berkomunikasi tidak baik. Seperti
percaya pada diri sendiri, yakin pada ide/pesan yang
dikomunikasikan.
3. Pengetahuan, misalnya pengetahuan tentang pesan, proses
komunikasi, penerima pesan/komunikan.
4. Sistim sosial, siapa teman-temannya, apa peranannya dan
latar belakangnya.
5. Kebudayaan. Setiap kebudayaan akan mempunyai tata nilai
tertentu dan tata nilai akan mempengaruhi tindakan dan
sikap seseorang.
Ditinjau dari Pesan
1. Kode/sandi yang dipergunakan. Pengertiannya bahwa
simbol-simbol yang disusun secara sistematis serta
mempunyai arti tertentu.
2. Isi pesan, apakah isi pesan itu sesuai dengan kebutuhan
komunikan.
3. Perlakuan terhadap pesan, bagaimana kita menyampaikan
pesan itu melalui saluran tertentu.
135
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Ditinjau dari Saluran/Media
1. Media atau saluran yang dipergunakan harus tepat dipilih
sesuai dengan pesan yang akan disampaikan serta sasaran
yang akan dituju.
2. Media atau saluran yang dipergunakan harus bersifat
umum (bahasa, isyarat, dll.)
Ditinjau dari Komunikan
1. Keterampilan berkomunikasi
2. Sikap mental, bagaimana komunikan menerima pesan
apakah terbuka, sisnis dan lain sebagainya.
3. Sistim sosial
4. Pengetahuan
5. Kebudayaan, dll.
Penyebab Kegagalan dalam Komunikasi
1. Adanya pemberian arti yang berbeda-beda menurut
persepsi kita masing-masing
2. Tidak memahami atau tidak mengerti tentang maksud dan
tujuan yang sebenarnya.
3. Adanya pertentangan-pertentangan yang disebabkan
karena status dan ego seseorang terancam, akibatnya
terjadi penyimpangan pesan yang dikomunikasikan
136
4. Banyaknya mata rantai/mediator dalam komunikasi,
Modul Penguatan Kelembagaan
sehingga makin besar pula penyimpangan pesan yang
dikomunikasikan.
5. Waktu berkomunikasi yang kurang tepat, sehingga terjadi
miskomunikasi.
6. Jumlah pesan yang dikomunikasikan terlalu rumit dan
sukar diingat.
Komunikasi dalam KSM
Proses terjadinya komunikasi dua arah atau timbal balik dalam
kelompok akan dapat tercapai dengan baik apabila memenuhi
beberapa syarat sebagai berikut :
1. Kelompok mempunyai struktur yang jelas.
2. Pembagian tugas dan wewenang yang jelas.
3. Adanya pihak ketiga yang berasal dari luar kelompok yang
secara aktif melibatkan diri dalam kelompok tersebut serta
diterima keterlibatannya dalam kelompok tersebut. Pihak
ketiga tersebut berperan sebagai fasilitator atau sebagai
pelancar proses, bukan sebagai pengambil keputusan.
Bentuk-bentuk komunikasi yang terjadi dalam kelompok
swadaya:
a.Rapat Anggota
b.Rapat Pengurus
c.Rapat Tahunan Anggota
d.Pertemuan informal dalam kehidupan sehari-hari.
137
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
138
Modul Penguatan Kelembagaan
Lampiran 3
Rancangan
Peraturan Dasar
139
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Rancangan Peraturan Dasar
Kelompok Katala Hamu lingu
Desa Umalulu, Kecamatan Umalulu,
Kabupaten Sumba Timur
Bab I
Ketentuan Umum
Pasal 1
Nama Tempat, Kedudukan dan Ruang Lingkup Usaha
1. Perkumpulan / Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ini
bernama Kelompok Tani ………………..
2. Dan selanjutnya dalam Peraturan Dasar ini disebut
Anggaran Dasar Kelompok Tani ………….
3. Kelompok ini berkedudukan di Desa …………,
Kecamatan ………….. , Kabupaten ………………….,
Propinsi …………………….
140
Modul Penguatan Kelembagaan
4. Ruang lingkup kerja Kelompok ini meliputi lingkup:
Nama Usaha : (disesuailan di masing-masing klp)
a. Simpan Pinjam Kelompok
b. Pertanian
c. Kerajinan
d.
Alamat : Desa ...........RT/RW..................., Kecamatan
............................... , Kabupaten .................., Propinsi
……………………..Hp…….. email:……….
5. Kelompok Tani..................... di bentuk pada hari ............ ,
tanggal ....................tahun……
Bab II
Azas, Tujuan dan Kewajiban
Pasal 2
1. Kelompok ini bekerja atas dasar dari, oleh dan untuk para
anggota.
2. Kelompok ini bertujuan:
a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat
melalui pemanfaatan sumber daya hutan dan Sumber
Daya Alam (SDA) lainnya secara optimal, adil dan
berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian fungsi
141
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
hutan dan lingkunganhidup.
b. Mengelola dan memanfaatkan IUP HKm sesuai
Kearifan lokal antara lain sistem usahatani terpadu.
c. Mengembangkan ekonomi produktif berbasis
kehutanan dan SDA lainnya
d. Menjaga dan mengembangkan serta meningkatkan
kegiatan konservasi Sumber Daya Alam (SDA) dan
pelestarian lingklungan hidup.
e. Mempelajari bersama tata laksana ekonomi yang sehat,
baik ekonomi keluarga maupun ekonomi bersama
(diantara para anggota kelompok).
f. Mengembangkan sikap ekonomi yang sehat diantara
para anggota agar lebih sadar diri dan bertangungjawab
terhadap kelompoknya.
g. Memberikan pelayanan kepada para anggota
kelompok, baik untuk kebutuhan – kebutahan rumah
tangga, maupun untuk pengembangan usaha.
h. Membina dan mengembangkan usaha dalam
bidang produksi, pengolahan dan pemasaran untuk
meningkatkan taraf hidup para anggotanya.
3. Kewajiban:
a. Mentaati dan menjalankan semua peraturan kelompok
termasuk penerapan sangksi-sanksi,
b. Menjaga Hutan dan areal Pertanian lainnya dari bahaya
Kebakaran dan Gangguan ternak.
142
Modul Penguatan Kelembagaan
c. Menjaga areal HKm dan areal Pertanian lainnya dari
kerusakan dan pencemaran lingkungan,
d. Menjalankan administrasi kelompok (Adm. Organisasi
dan Keuangan) secara baik dan benar
e. Menjaga keutuhan semua aset-asset kelompok
f. Memberikan tanda batas areal kerja HKm
g. Menyusun Rencana Pengelolaan HKm dan Rencana
Kerja Tahunan serta menyampaikan laporan
pelaksanaannya kepada pemberi hak atau ijin
h. Melakukan penanaman dan pemeliharaan hutan di
areal HKm
i. Mempertahankan fungsi hutan
j. Melaksanakan perlindungan hutan
Bab III
Langkah- langkah dan Usaha-usaha
Pasal 3
1. Mengusahakan pendidikan bagi anggota dan pengurus
sesuai dengan kabutuhan.
2. Menyelenggarakan Usaha Bersama Simpan Pinjam
(UBSP) kelompok secara teratur,
3. Mengembangkan usaha – usaha produktif, pengolahan dan
143
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
pemasaran.
4. Membangun jaringan Kerja dan Pemasaran serta
penambahan Modal usaha dengan pihak ke tiga (BUMN,
BUMDES, Bank, Dinas/Instansi terkait),
5. Mengembangkan organisasi, administrasi dan pembukuan
yang terbuka.
6. Bekerjasama dengan masyarakat berdasarkan
kesetiakawanan yang menunjang pertumbuhan dan
pengembangan kelompok.
Bab IV
Keanggotaan
Pasal 4
Yang menjadi anggota Kelompok ini adalah penduduk
pedesaan yang:
a.Telah dewasa atau sudah menikah
b.Mempunyai usaha produktif
c.Menyetujui isi Peraturan Dasar ini dan sanggup mematuhi
dan melaksanakan sebaik-baiknya,
d.Tidak merangkap keanggotaan di Kelompok lain yang
sejenis,
e.Telah mengikuti pendidikan persiapan anggota,
144
Modul Penguatan Kelembagaan
f.Keanggotaan kelompok berdasarkan hamparan areal HKm
Pasal 5
1. Yang berhak mempertimbangkan dan menerima sesorang
menjadi anggota kelompok adalah rapat anggota, dalam
hal-hal tertentu rapat anggota dapat menguasakan hal itu
kepada pengurus.
2. Dalam waktu selambat-lambatnya satu bulan setelah
masuknya permohonan menjadi anggota, pengurus
memberikan jawaban apakah seseorang dapat diterima
menjadi anggota atau ditolak.
3. Keanggotaan kelompok mulai berlaku setelah dibuktikan
dengan terdaftarnya di dalam buku daftar anggota.
Pasal 6
Keanggotaan berakhir apabila:
a.Meninggal dunia
b.Minta berhenti atas kehendaknya sendiri
c.Diberhentikan oleh rapat anggota karena tidak lagi
memenuhi syarat keanggotaan sebagai mana dimaksuk
pada pasal 4 Peraturan Dasar ini.
d.Dipecat oleh Rapat Anggota karena tidak mengindahkan
kewajiban sebagai anggota, terutama dalam hal keuangan
karena berbuat sesuatu yang merugikan kelompok.
145
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Bab V
Hak dan Kewajiban Anggota
Pasal 7
1. Keanggotaan Kelompok tidak dapat dipindahkan ataupun
diwakili kepada orang lain.
2. Kewajiban anggota :
a. Mengamalkan dan mengembangkan kelompok sesuai
dengan pedoman Kelompok.
b. Mentaati dan melaksanakan peraturan dasar.
c. Minimal 2/3 (dua pertiga) dari anggota yang hadir
dapat meminta dilaksanakannya rapat anggota.
d. Membela kepentingan dan nama baik kelompok.
e. Ikut hadir dan secara aktif mengambil bagian dalam
rapat-rapat anggota serta mentaati keputusan –
keputusannya.
f. Menabung secara teratur
g. Ikut menanggung resiko usaha-usaha kelompok
3. Hak –hak anggota
a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan
suara dalam rapat anggota atas dasar satu anggota satu
suara.
146
Modul Penguatan Kelembagaan
b. Memilih dan atau dipilih menjadi pengurus dan badan
pemeriksa
c. Sedikit-dikitnya atauminimal 2/3 orang anggota bisa
meminta diadakan suatu rapat anggota.
d. Mengemukakan pendapat atau saran-saran kepada
pengurus baik diminta maupun tidak diminta.
e. Mendapat pelayanan dan pembinaan yang sama.
f. Melakukan pengawasan atas jalannya organisasi dan
usaha - usaha kelompok.
g. Menikmati hasil-hasil usaha.
Bab VI
Pengurus
Pasal 8
1. Pengurus kelompok dipilih oleh anggota dalam Rapat
Anggota untuk masa jabatan 2 (dua) tahun atau disesuaikan
dengan kondisi klp masing2 desa????.
2. Yang dapat dipilih menjadi pengurus ialah mereka yang :
a. Jujur, tekun, penuh tanggungjawab, mampu dan bisa
menyediakan waktu
b. Tidak menjadi pengurus kelompok lain
c. Bersedia menerima koreksi dan pengawasan anggota
147
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
serta Badan Pemeriksa.
d. Bersedia memenuhi kewajiban yang ditentukan dalam
peraturan dasar ini.
e. Bisa membaca dan menulis.
3. Rapat Anggota dapat memberhentikan pengurus setiap
waktu, bila terbukti bahwa:
a. Pengurus melakukan kecurangan dan merugikan
kelompok.
b. Pengurus tidak mentaati peraturan dasar dan keputusan
rapat anggota lainnya
4. Anggota pengurus yang masa jabatannya berakhir dapat
dipilih kembali
5. Jumlah pengurus harus sekurang – kurangnya 3 orang
6. Kewajiban pengurus :
a. Melaksanakan kebijaksanaan kelompok, Rencana
Kerja dan Rencana anggaran belanja tahunan
kelompok.
b. Melaksanakan rencana kerja yang telah disyahkan oleh
rapat anggota.
c. Mengadakan rapat anggota dan rapat pengurus
d. Memberikan pertangungjawaban mengenai keadaan
serta perkembangan kelompok.
148
e. Menanggung kerugian yang disebabkan karena
kelalaiannya
Modul Penguatan Kelembagaan
f. Membuat administrasi kelompok secara baik dan benar
7. Untuk membantu kelancaran kegiatan kelompok, pengurus
dapat membentuk kelompok kerja (pokja)/unit-unit usaha/
seksi-seksi.
Bab VII
Pemeriksaan dan Pengawasan
Pasal 9
1. Pengawasan dilakukan oleh semua anggota dan
disampaikan dalam rapat anggota.
2. Dilakukan oleh Badan Pemeriksa yang diangkat oleh Rapat
Anggota.
3. Pemeriksaaan dilakukan sekurang – kurangnya setiap
semester sekali yang meliputi segala catatan tentang
seluruh harta kekayaan kelompok dan kebenaran
pembukuan
4. Dalam hal pembukuan, pemeriksaan dapat dimintakan
kepada ahli (pihak ketiga)
149
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Bab VIII
Pembukuan
Pasal 10
1. Kelompok wajib menyelenggarakan pembukuan tentang
usahanya.
2. Kelompok setiap tutup tahun buku mengadakan
perhitungan keuangan, neraca dan perhitungan rugi laba.
3. Laporan pertanggungjawaban keuangan kelompok
Tahunan dibuat paling lambat 1 bulan setelah tahun buku,
untuk disampaikan pada Rapat Anggota Tahunan.
Bab IX
Rapat-rapat Kelompok
Jenis-jenis Rapat
Pasal 11
1. Rapat Bulanan
2. Rapat Anggota Tahunan (RAT)
3. Rapat Luar Biasa/Istimewa
150
Rapat-rapat Anggota
Modul Penguatan Kelembagaan
Pasal 12
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) merupakan kekuasaan
tertinggi dalam kelompok.
2. Rapat Anggota diadakan secara teratur 1 (satu) bulan sekali
3. Setiap anggota mempunyai satu suara dan tidak dapat
diwakilkan
4. Rapat anggota sah jika dihadiri sekurang – kurangnya
separuh (1/2 + 1 anggota) dari jumlah anggota.
5. Keputusan Rapat diambil berdasarkan musyawarah dan
mufakat, dalam hal tidak tercapai kata sepakat, maka
keputusan rapat diambil berdasarkan suara terbanyak dari
anggota yang hadir.
6. Rapat anggota tahunan diadakan paling lambat 2 bulan
setelah tutup tahun buku.
7. Wewenang rapat anggota :
a. Mengesahkan pendirian dan pembubaran kelompok
b. Mengesahkan peraturan dasar
c. Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus,
Badan pemeriksa dan Badan lainnya yang dianggap
perlu.
d. Menetapkan kebijaksanaan kelompok
e. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan.
f. Menentukan penggunaan Sisa Hasil Usah (SHU)
151
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Bab X
Modal Usaha
Pasal 13
Modal usaha kelompok diperoleh dari simpanan wajib,
simpanan pokok dan simpanan sukarela anggota, pinjaman dan
penerimaan lain yang sah.
Bab XI
Simpanan Anggota
Pasal 14
1. Setiap anggota harus menabung teratur atas namanya pada
kelompok
2. Tabungan tidak dapat diminta kembali selama angota
belum berhenti sebagai anggota kelompok.
3. Apabila anggota mengundurkan diri, uang tabungannya
dikembalikan hanya ……% dari jumlah keseluruhan
tabungan.
152
Modul Penguatan Kelembagaan
Bab XII
Sisa Hasil Usaha
Pasal 15
1. Sisa Hasil Usaha (SHU) yaitu pendapatan usaha kelompok
yang diperoleh dalam satu tahun buku.
2. Sisa hasil Usaha dipergunakan sebagai berikut :
a. 25% untuk pemupukan modal
b. 40% untuk anggota
c. 15% untuk pengurus
d. 5% untuk iuran pembinaan
e. 5% untuk dana pendidikan
f. 10% untuk dana cadangan
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota ditentukan
berdasarkan jasa.
Bab XIII
Tanggungan Anggota Kelompok
Pasal 16
1. Anggota yang berhenti dari keanggotaan wajib melunasi
153
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
segala kewajiban pada kelompok.
2. Bilamana kelompok bubar, maka segala tunggakan atau
hutang-hutang kelompok dengan pihak ke tiga dan pada
penyelesaiannya ternyata modal/ kekayaan kelompok
tidak mencukupi untuk melunasi, maka segala perjanjian
dan kewajibannya menjadi tanggungan semua anggota
kelompok untuk melunasi.
3. Anggota kelompok yang telah berhenti dari kelompok
sebelum kelompok bubar tidak menanggung kerugian
sesuai pasal 16.2.
Bab XIV
Perubahan Peraturan Dasar
Pasal 17
Perubahan Peraturan Dasar ini hanya dapat dilakukan
berdasarkan keputusan 2/3 anggota yang hadir dalam Rapat
Anggota Tahunan atau Rapat Anggota yang khusus diadakan
untuk itu.
154
Modul Penguatan Kelembagaan
Bab XV
Perubahan dan Penyelesaian
Pasal 18
1. Dengan memperhatikan pasal 16 dengan pertimbangan –
pertimbangan bahwa:
a. Kegiatan kelompok menyimpang dari Peraturan Dasar
dan ketentuan khusus kelompok,
b. Kegiatan kelompok bertentangan dengan ketertiban
umum dan atau kesusilaan,
c. Kelompok dalam keadaan sedemikian rupa sehingga
tidak dapat lagi diharapkan kelangsungan kegiatan,
Maka rapat anggota khusus, dapat diadakan untuk
mengambil keputusan membubarkan kelompok.
2. Keputusan Rapat khusus untuk membubarkan kelompok
adalah syah bila diputuskan oleh sekurang -kurangnya 2/3
dari anggota yang hadir.
3. Untuk mengurus dan mengalihkan kekayaan kelompok
dapat dibentuk panitia khusus.
4. Sisa-sisa kekayaan kelompok setelah melunasi semua
tunggakan atau kewajiban kelompok kepada pihak ke tiga,
dibagi kepada anggota sesuai dengan jumlah tabungan
masing-masing.
155
Membangun Wirausaha Perhutanan Sosial yang Produktif dan Berkelanjutan
Bab XVI
Peraturan Khusus
Hal – hal yang tidak tercantum dalam Peraturan Dasar ini akan
diatur dalam Peraturan Rumah Tangga.
Ditetapkan di : ……………………
Pada hari :…………
Pimpinan Sidang,
156
Ketua,
Notulen,
(.................................)
(.................................)
Modul Kader
Pembangunan Desa
Kemitraan bagi Pembaruan Tata Kepemerintahan di Indonesia
Jl. Taman Margasatwa No.26c, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar
Minggu, Jakarta Selatan 12550
T: +62-21-22780580 F: +62-21-7812325
http://www.kemitraan.or.id
Download