pemodelan data - Linda Liana

advertisement
PEMODELAN DATA
Di Susun Oleh :
Linda Liana – 41813120100
Dosen Pengampu :
Wahyu Hari Haji M.Kom
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2015
A. PEMODELAN
DATA
(OBJECT
DATA
AND
ENTITY
RELATIONSHIP DIAGRAM)
Pemodelan Data dalam rekayasa perangkat lunak adalah proses menciptakan sebuah
model data dengan menerapkan model deskripsi formal data menggunakan teknik pemodelan
data. Pemodelan data adalah metode yang digunakan untuk menentukan dan menganalisis
persyaratan data yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis suatu organisasi. Data yang
dibutuhkan adalah dicatat sebagai data model konseptual dengan definisi data yang terkait.
Realisasi penerapan model konseptual yang disebut model data logis. Untuk menerapkan satu
model konseptual data mungkin membutuhkan beberapa model data logis. pemodelan data
mendefinisikan elemen tidak hanya data, tapi struktur dan hubungan antara mereka teknik
pemodelan data dan metodologi yang digunakan untuk model data dengan cara yang standar
yang konsisten, dapat diprediksi untuk mengelolanya sebagai sumber daya.
Pemodelan data merupakan sebuah tahapan dalam merancang sebuah sistem
informasi. Pemodelan data berfokus pada data apa yang akan disimpan yang menggambarkan
hubungan entara entiti set yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi dalam pengelolaan data.
Untuk dapat menjawab tentang pemodelan data sebagai berikut :
1. Bagaimana komposisi dari masing-masing obyek data dan atribut apa yang
menggambarkab obyek tersebut?
2. Dimana obyek saat ini berada?
3. Bagaimana hubungan antara masing-masing obyek data dan obyek lainnya?
4. Bagaimana hubungan antara obyek dengan proses yang mentransformasikannya?
Digunakan Entity Relational Diagram (ERD)
1) Obyek Data (Object Data)
Obyek Data Adalah representasi dari hamper semua informasi gabungan yang harus
dipahami oleh perangkat lunak. Atribut Menentukan property suatu obyek data dan
mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang berbeda.

Menamai sebuah contoh dari obyek data

Menggambarkan contoh

Membujat referensi ke contoh yang lain pada tabel yang lain.
Hubungan Obyek data disambungkan satu dengan lainnya dengan berbagai macam cara.
2) Entity Relational Diagram
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM)
merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu
metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk
jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional,
dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model EntitiyRelationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.
B. DFD ( Data Flow Diagram)
Pengertian Data Flow Diagram (DFD) menurut Jogiyanto Hartono adalah :
“Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data system”.
(Jogiyanto Hartono, 2005, 701).
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional
yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya
bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data
yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang
memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem
yang baru yang akan dikembangkan secara logika dan menjelaskan arus data dari mulai
pemasukan sampai dengan keluaran data tingkatan diagram arus data mulai dari diagram
konteks yang menjelaskan secara umum suatu system atau batasan system dari level 0
dikembangkan menjadi level 1 sampai system tergambarkan secara rinci. Gambaran ini tidak
tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem
yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat
program.

Komponen DFD
1. Komponen Terminator / Entitas Luar
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang
sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external
entity).
Terdapat dua jenis terminator :

Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi sumber.

Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan
data /
informasi system.
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam
organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi diluar kendali sistem yang sedang dibuat
modelnya.
Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang
berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.
Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang
berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya menggunakan kata
benda, misalnya Bagian Penjualan, Dosen, Mahasiswa.
Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :

Terminator
merupakan
bagian/lingkungan
luar
sistem.
Alur
data
yang
menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan
sistem dengan dunia luar.

Profesional Sistem Tidak berhak mengubah isi atau cara kerja organisasi atau
prosedur yang berkaitan dengan terminator

Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan
pada DFD.
2. Komponen Proses
Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input
menjadi output.
Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang
sedang/akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata
kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji, Mencetak
KRS, Menghitung Jumlah SKS.
Ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan
output :
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :

Proses harus memiliki input dan output.

Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses
melalui alur data.

Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem
digambarkan dengan komponen proses.
Berikut ini merupakan suatu contoh proses yang salah :
Umumnya kesalahan proses di DFD adalah :
-
Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut
dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk kedalam proses dan lenyap
tidak berbekas seperti dimasukkan kedalam lubang hitam (lihat proses 1).
-
Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut
dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input
(lihat proses 2).
3. Komponen Data Store
Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi
nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa. Data store ini biasanya berkaitan
dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan
penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik.
Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder,
dan agenda.
Suatu data store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses, tidak
dengan komponen DFD lainnya. Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu
proses mempunyai pengertian sebagai berikut :

Alur data dari data store yang berarti sebagai pembacaan atau pengaksesan satu paket
tunggal data, lebih dari satu paket data, sebagian dari satu paket tunggal data, atau
sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu proses (lihat gambar 2 (a)).

Alur data ke data store yang berarti sebagai pengupdatean data, seperti menambah
satu paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih, atau
mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih (lihat gambar 2 (b)).
Pada pengertian pertama jelaslah bahwa data store tidak berubah, jika suatu paket
data/informasi berpindah dari data store ke suatu proses.
Sebaliknya pada pengertian kedua data store berubah sebagai hasil alur yang memasuki data
store. Dengan kata lain, proses alur data bertanggung jawab terhadap perubahan yang terjadi
pada data store.
4. Komponen Data Flow / Alur Data
Suatu data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah
menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan
perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.
Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh profesional sistem
dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir, bilangan real, dan macam-macam
informasi yang berkaitan dengan komputer. Alur data juga dapat merepresentasikan
data/informasi yang tidak berkaitan dengan komputer.
Alur data perlu diberi nama sesuai dengan data/informasi yang dimaksud, biasanya
pemberian nama pada alur data dilakukan dengan menggunakan kata benda, contohnya
Laporan Penjualan.
Ada empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur data, yaitu :
1) Konsep Paket Data (Packets of Data)
Apabila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber yang sama menuju ke tujuan
yang sama dan mempunyai hubungan, dan harus dianggap sebagai satu alur data tunggal,
karena data itu mengalir bersama-sama sebagai satu paket.
2) Konsep Alur Data Menyebar (Diverging Data Flow)
Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data yang yang berasal dari
sumber yang sama menuju ke tujuan yang berbeda, atau paket data yang kompleks
dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda, atau alur
data ini membawa paket data yang memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke
tujuan yang berbeda.
3) Konsep Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow)
Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabung bersama-sama menuju ke tujuan
yang sama.
4) Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data
Semua alur data harus minimal mengandung satu proses. Maksud kalimat ini adalah :
-
Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu data store dan/atau
terminator (lihat gambar 6 (a)).
-
Suatu alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau terminator dan menuju ke
suatu proses (lihat gambar 6 (b)).
-
Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu proses (lihat gambar
6 (c)).
 Syarat-Syarat Pembuatan DFD
Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari
pembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau tidak konsisten secara
logika. Beberapa syarat pembutan DFD dapat menolong profesional sistem untuk
membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh
pemakai.

Pemberian nama untuk tiap komponen DFD

Pembrian nomor pada komponen proses

Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat

Penghindaran penggambaran DFD yang rumit

Pemastian DFD dibentuk konsisten secara logika
 Fungsi DFD

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses
fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual
maupun komputerisasi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya
bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari
pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat
pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan
sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun
pembuat program.
 Tujuan DFD
1) Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data
bergerak melalui system
2) Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data
 Aturan-Aturan Dalam DFD
Dalam pembuatan DFD, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan agar dalam proses
penggambarannya tidak terjadi kesalahan. Dalam hal ini saya hanya dapat menyebutkan
delapan point saja, diantaranya yaitu :
1) Antar entity yang satu dengan yang lain tidak boleh berhubungan dengan anak panah
secara langsung atau tidak boleh berhubungan atau berelasi.
2) Entity tidak boleh langsung berhubungan dengan penyimpanan data (data store).
3) Satu alir data boleh merepresentasikan beberapa struktur data/mengalirkan beberapa
paket data
4) Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan), entitas eksternal
atau data store boleh digambar beberapa kali dengan tanda khusus, misalnya diberi
nomor.
5) Semua objek harus mempunyai nama.
6) Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi.
7) Aliran data harus selalu diawali dan diakhiri dengan proses atau entity.
8) Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses dalam sistem, jika melebihi maka
sebaiknya dikelompokkan beberapa proses yang bekerja bersama-sama didalam suatu
subsistem.
C. ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis
data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.ERD untuk
memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan
beberapa notasi dan simbol.
Pada dasarnya ada tiga komponen yang digunakan, yaitu : Entitas, Atribut dan Relasi
a. Entitas
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari
sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
b. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk
mendes-kripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang
dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh
simbol elips.

Atribut Key
Atribut Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan
semua baris data ( Row/Record ) dalam tabel secara unik. Dikatakan unik jika pada atribut
yang dijadikan key tidak boleh ada baris data dengan nilai yang sama
Contoh : Nomor pokok mahasiswa (NPM), NIM dan nomor pokok lainnya

Atribut simple
atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah lagi
Contoh : Alamat, penerbit, tahun terbit, judul buku.

Atribut Multivalue
nilai dari suatu attribute yang mempunyai lebih dari satu (multivalue) nilai dari atrribute
yang bersangkutan
Contoh : dari sebuah buku, yaitu terdapat beberapa pengarang.

Atribut Composite
Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil
yang mempunyai arti tertentu yang masih bisah dipecah lagi atau mempunyai sub
attribute.
Contoh : dari entitas nama yaitu nama depan, nama tengah, dan nama belakang

Atribut Derivatif
Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex. Total. atau atribut yang dihasilkan
dari atribut lain atau dari suatu relationship. Atribut ini dilambangkan dengan bentuk oval
yang bergaris putus-putus
c. Hubungan (Relasi/Relationship)
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda dan
direpresentasikan sebagai garis lurus yang menghubungkan dua entitas.
Contoh : Mahasiswa mendaftar sebagai anggota perpustakaan (KAP), relasinya adalah
mendaftar.
 Derajat relasi atau kardinalitas rasio
Menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya

One to One (1:1)
Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula
sebaliknya.

One to many (1:M / Many)
Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi
tidak sebaliknya.

Many to Many (M:M)
Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian
pula sebaliknya
Langkah-langkah pembuatan ERD:
1) Menentukan Entity
Disini kita dituntut untuk menentukan dengan cermat sebuah entity yang ada dalam
suatu proyek atau masalah. Entity berguna untuk menentukan peran, kejadian, lokasi,
hal nyata dan konsep penggunaan untuk database
2) Menentukan Relasi
Setelah kita berhasil membuat Entity, langkah selanjutnya adalah menentukan relasi
antar entity. Relasi apa yang terdapat antara Entity A dan B, apakah entity A dan B
memiliki relasi “one to one”, “one to many”, atau “many to many”.
3) Gambar ERD sementara
Jika sudah mengetahui Entity beserta Relasinya, sekarang kita buat dulu gambar ERD
sementara. Entity digambarkan dengan persegi, relasi digambarkan dengan garis.
4) Isi kardinalitas
Kardinalitas menentukan jumlah kejadian satu entitas untuk sebuah kejadian pada
entitas yang berhubungan. Contohnya antara Entitas Buku, Distributor dan Pengarang,
kardinalitas yang ada berupa:

Satu pengarang dapat menulis banyak buku

Satu buku ditulis satu pengarang

Banyak buku di distribusikan oleh satu distributor.
Dari sini kita bisa mengetahui harus memberi relasi apa. One to one kah?, dsb.
5) Tentukan Primary Key (Kunci Utama)
Menentukan Primary Key pada masing-masing entity. Primary Key adalah atribut
pada entity yang bersifat unik. Jadi setiap entity hanya memiliki satu Primary Key
saja. Contoh: Entity Buku memiliki Primary Key bernama kode buku. Kode Buku ini
bersifat unik, karena masing-masing buku memiliki kode yang berbeda-beda.
Tentukan pula Foreign Key (Kunci Tamu) pada masing-masing Entity. Foreign Key
adalah Primary Key yang ada dalam Entity yang lain. Contoh pada Entity Pengarang
misalnya terdapat atribut kode buku, yang mana, kode buku merupakan Primary Key
dari Entity buku.
6) Gambar ERD berdasarkan Primary Key
Menghilangkan relasi “many to many” dan memasukkan Primary dan Foreign Key
pada masing-masing entitas. Relasi many to many antar entity perlu dihilangkan
dengan cara menambah atribut baru antara 2 entity yang memiliki relasi many to
many.
7) Menentukan Atribut
Jika sudah melakukan step diatas, sekarang saatnya menentukan atribut pada masingmasing Entitas. Telitilah dalam menentukan atribut.
8) Pemetaan Atribut
Apabila atribut telah ditentukan, sekarang pasang atribut dengan entitas yang sesuai.
9) Gambar ERD dengan Atribut
Mengatur ERD seperti langkah 6 dengan menambahkan atribut dan relasi yang
ditemukan.
10) Periksa Hasil
Periksa lagi ERD. Apakah ERD sudah menggambarkan system yang akan dibangun?
Jika belum, check kembali dari awal
D. DATA DICTIONARY (KAMUS DATA)
Kamus data atau systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan
kebutuhan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan DD analis sistem dapat
mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis sistem, DD
digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sitem dengan pemakai sistem tentang data
yang mengalir ke sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi
yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.
Pada tahap perancangan sistem, DD digunakan untuk merancang input, merancang
laporan-laporan dan database. DD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD (Data Flow
Diagram). Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya
saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih terinci
dapat dilihat di DD.
DD tidak menggunakan notasi grafik sebagaimana halnya DFD. DD berfungsi
membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detil, dan mereorganisasi semua
elemen data yang digunakan dalam sistem secara presisi sehingga pemakai dan penganalisa
sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan
proses. DD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
a) Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.
b) Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran, misalnya alamat
diuraikan menjadi kota, kodepos, propinsi, dan negara.
c) Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.
d) Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran.
e) Mendeskripsikan hubungan detil antara penyimpanan yang akan menjadi titik
perhatian dalam entity relationship diagram.
Kamus data harus memuat hal-hal berikut, diantaraya:
1) Nama Arus Data
Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD, maka nama
arus data juga harus dicatat di kamus data.
2) Alias
Alias atau nama lain dari data dapt dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis
karena data yang sama mempuyai nama berbeda untuk orang atau departemen satu
dengan lainnya.
3) Bentuk Data
Bentuk dari data yang mengalir dapat berupa : dokumen dasar atau formulir,
dokumen hasil cetakan computer, laporan tercetak, tampilan layar monitor, variable,
parameter atau field
4) Arus Data
Arus data menunjukkan darimana data mengalir dan kemana data akan menuju.
Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data supaya memudahkan mencari
arus data ini di DAD.
5) Penjelasan
Bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan tentang arus data tersebut.
6) Periode
Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di
kamus data karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus
dimasukkan ke sistem, kapan di proses dan kapan laporan harus dihasilkan.
7) Volume
Volume yang perlu dicatat dalam kamus data adalah tentang volume rata-rata dan
volume puncak dari arus data. Volume ini digunakan untuk mengidentifikasikan
besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat input,
alat pemroses, dan alat output.
8) Struktur Data
Stuktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item-item
data apa saja.
Selain hal tersebut diatas, kamus data juga mempunyai suatu bentuk untuk
mempersingkat arti atau makna dari simbol yang dijelaskan, yang disebut dengan notasi tipe
data dan Notasi atau Simbol yang digunakan dibagi menjadi dua macam yaitu :
a) Notasi tipe data
Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun output suatu
data. Adapun bentuk notasi sebagai berikut:
b) Notasi Struktur Data
Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data. Struktur dari data terdiri
dari elemen - elemen data yang disebut dengan item data, sehingga secara prinsip
struktur dari data ini dapat digambarkan dengan menyebutkan nama dari item itemya datanya. Juga masih diperlukan informasi lainnya misalnya informasi tentang
aapakanitem data tersebut pasti ada atau hanya bersifat dapat ada dan dapat tidak ada.
Contoh Kamus Data :
Download