BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan perempuan di suatu negara. Angka Kematian Ibu di Indonesia tahun 2012 mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup (SDKI, 2012). Menurut WHO, 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan (Saifuddin, 2011). Di Jawa Tengah, AKI tahun 2011 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya 104,97 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 116,01 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Provinsi Jateng, 2013). Menurut Saifuddin (2009), frekuensi ibu hamil dengan anemia di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5%. Secara nasional, proporsi anemia pada ibu hamil sebesar 37,1% (Riskesdas RI, 2013). Khusus di kota Surakarta, jumlah angka kematian ibu pada tahun 2014 menurut data Dinas Kesehatan setempat mencapai 7 jiwa. Kejadian kasus anemia yang masih tinggi ini dikarenakan umumnya kesadaran ibu hamil masih rendah dalam memperhatikan pentingnya pencegahan anemia dan bahaya kekurangan asupan zat besi. Menurut Depkes, pisang ambon masuk didalam daftar tabel bahan makanan yang mengandung zat besi sekitar 0,5 mg per 100 gramnya. Selain harganya yang murah dibanding jenis buah-buahan lain yang mengandung zat besi dan teksturnya yang memudahkan ibu hamil mengkonsumsinya, bila dibandingkan dengan jenis nabati lainnya, mineral pisang, khususnya zat besi yang hampir 1 2 seluruhnya dapat diserap tubuh (Cahyono, 2009). Kemudian, fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu penghasil pisang nomor 4 di dunia dan termasuk penghasil pisang terbesar di Asia membuat pisang mudah diperoleh khususnya untuk ibu hamil (Wahyuni, 2012). Salah satu makanan tambahan yang mengandung banyak zat besi dan vitamin C ada didalam pisang ambon. Selain rasanya yang lezat, pisang juga kaya asupan nutrisi dibandingkan dengan buah lain, terutama vitamin B6, vitamin C, kalium, dan mangan (Sari, 2013). Menurut Cahyono (2009) khasiat lain dari buah pisang dapat membantu melancarkan pengiriman oksigen ke otak. Nixon (2009) mengatakan bahwa anjuran konsumsi kalium yang dibutuhkan pada orang dewasa yaitu 2.000 mg kalium per hari dan pisang dengan berat 120 gram mengandung kalium sebesar 560 mg atau 28% dari kebutuhan sehari. Selain pisang juga mengandung vitamin C yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi sehingga dapat dijadikan alternatif sebagai makanan tambahan bagi ibu hamil. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Utama dkk, (2013) tentang “Perbandingan Zat Besi dengan dan Tanpa Vitamin C terhadap Kadar Hemoglobin Wanita Usia Subur”, memperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan peningkatan kadar hemoglobin pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan nilai yang signifikan (p=0,000). Kemudian setelah peneliti melakukan survei pada ibu hamil yang memeriksakan diri dan termasuk dalam di wilayah Puskesmas Ngoresan Surakarta, beberapa diantaranya kurang mengkonsumsi buah-buahan terutama pisang ambon yang 3 mengandung zat besi dan vitamin C untuk mencegah anemia dan kekurangan zat besi selama kehamilannya, bahkan ada yang mengatakan tidak mengkonsumsi sama sekali selama kehamilan ini. Angka kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Ngoresan Surakarta tahun 2014 ada 68 ibu hamil yang menderita anemia dan pada tahun 2015 ada 41 ibu hamil menderita anemia dari sasaran riil sejumlah 458 ibu hamil. Pada bulan Desember 2015 tercatat 125 ibu hamil diantaranya terdapat 25 ibu hamil menderita anemia. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Pisang Ambon Terhadap Hemoglobin Pada Ibu Hamil di Puskesmas Ngoresan Surakarta”. B. Rumusan Masalah Adakah pengaruh pemberian pisang ambon terhadap hemoglobin pada ibu hamil di Puskesmas Ngoresan Surakarta? C. Tujuan 1. Tujuan Umum: Untuk mengetahui pengaruh pemberian pisang ambon terhadap hemoglobin pada ibu hamil di Puskesmas Ngoresan Surakarta. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui rerata kadar hemoglobin ibu hamil kelompok pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. b. Untuk mengetahui kadar hemoglobin ibu hamil kelompok post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 4 c. Untuk mengetahui pengaruh atau perbedaan kadar hemoglobin ibu hamil pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diberikan intervensi pisang ambon maupun yang tidak diberikan. D. Manfaat 1. Teoritis Untuk memberikan informasi mengenai pengaruh pisang ambon terhadap hemoglobin ibu hamil di Puskesmas Ngoresan Surakarta. 2. Aplikatif a. Bagi Peneliti Dapat melatih diri, dengan cara berpikir ilmiah serta praktis sebagai penerapan ilmu pengetahuan selama pendidikan, sebagai salah satu alternatif terapi non farmakologis dalam upaya mengendalikan hemoglobin yaitu dengan pemberian pisang ambon. b. Bagi Ibu Hamil Memperoleh informasi mengenai pengaruh pemberian pisang ambon terhadap hemoglobin ibu hamil di Puskesmas Ngoresan Surakarta, serta meningkatkan kesadaran ibu hamil akan konsumsi buah-buahan untuk menambah penyerapan zat besi pada ibu hamil. c. Bagi Program Diploma IV Bidan Pendidik Dapat memperoleh informasi mengenai pengaruh pemberian pisang ambon terhadap hemoglobin ibu hamil di Puskesmas Ngoresan Surakarta, sehingga dapat melakukan penyuluhan terkait tindakan preventif anemia pada ibu hamil.