PELATIHAN CALON PELATIH (PCP) BERJENJANG TINGKAT LANJUT JAKARTA, 29 Juli s.d 4 Agustus 2016 IGTKI_PGRI Mengadakan Pelatihan Calon Pelatih (PCP) Berjenjang Tingkat Lanjut bagi guru-guru PAUD/TK yang sudah mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Lanjut, dari dana bantuan Block Grant dari Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan DIKMAS yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juli s.d 4 Agustus 2016 di Gedung Sekretariat PP IGTKI – PGRI, Jl. Makmur No.25 Ciracas Jakarta Timur yang diikuti oleh 55 peserta dari JABODETABEK. Acara berjalan dengan baik dan lancar sampai hari terakhir acara. A. KURIKULUM DIKLAT PELATIHAN CALON PELATIH (PCP) BERJENJANG TINGKAT LANJUT Jam Pelajaran No. Materi Teori Praktek Jumlah A. Materi Kebijakan Kebijakan Direktorat Pembinaan GTK 1. 2 2 PAUD dan Dikmas 2. Kebijakan Direktorat Pembinaan PAUD 2 2 B. Materi Keahlian 3. Pemahaman Kurikulum PAUD 2 4 6 Pengembangan 6 Aspek Perkembangan 4. 2 3 5 Anak Usia Dini Pemahaman Anak Berkebutuhan Khusus 5. 2 3 5 (ABK) dan Cara Belajarnya 6. Pengembangan Strategi Pembelajaran 1 2 3 7. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak 1 3 4 Pengembangan Perencanaan 8. 2 6 8 Pembelajaran Pendalaman Evaluasi Kegiatan 9. 2 4 6 Pembelajaran 10. Etos Kerja dan Etika Pendidik PAUD 1 1 2 Pengembangan Program Pemberdayaan 11. 1 1 2 Orangtua di Lembaga PAUD C. Materi Kepelatihan 12. Pendidikan Orang Dewasa (Andragogig) 1 2 3 13. Etika dan Karakter Pelatih 1 2 3 14. 15. 16. 17. 18. Strategi Pelatihan Komunikasi dan Motivasi Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam Pelatihan (RP3) Praktek Melatih (Micro Teaching) Tugas Mandiri (Praktek Melatih) 1 1 2 2 3 3 1 2 3 - 10 80 10 80 Jumlah keseluruhan 23 127 150 B. RINCIAN KEGIATAN TUGAS MANDIRI Waktu Pelaksanaan : 80 jam (@ 45 Menit ) : No Kegiatan Perencanaan (Pembuatan RPPH, Materi yang A dipilih) Persiapan Kegiatan (Menyiapkan media B pembelajaran untuk 2 materi) C Pelaksanaan Kegiatan (Praktek untuk 2 materi) JPL Jumlah 15 15 15 15 20 20 D Penilaian Kegiatan untuk masing-masing materi 15 15 E Laporan Tugas Mandiri harus 2 kegiatan 15 15 Total Jam 80 C. NARA SUMBER PELATIHAN CALON PELATIH (PCP) BERJENJANG TINGKAT LANJUT NO MATERI NARASUMBER Kebijakan Direktorat Pembinaan GTK Dr. Nugaan Yulia Wardhani 1 Siregar, M.PSi PAUD dan Dikmas 2 Kebijakan Direktorat Pembinaan PAUD ELLa Yulaelawati R.M.A,Ph.D 3 Pemahaman Kurikulum PAUD Ali Nugraha,M.Pd Pengembangan 6 Aspek Perkembangan Drs. Nasruddin 4 Anak Usia Dini Pemahaman Anak Berkebutuhan Khusus Dian Anshoriah,M.Pd 5 (ABK) dan Cara Belajarnya 6 Pengembangan Strategi Pembelajaran Sri Wahyuningsih,M.Pd 7 Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Dr. Anne Gracia Pengembangan Perencanaan Hj. Farida Yusuf, M.Pd 8 Pembelajaran Pendalaman Evaluasi Kegiatan Dr. Agus Mulyadi,M.Pd 9 Pembelajaran 10 Etos Kerja dan Etika Pendidik PAUD Dra. Evita Adnan. M.Psi Pengembangan Program Pemberdayaan 11 Orangtua di Lembaga PAUD Dewie Kristianti,M.Pd 12 Pendidikan Orang Dewasa (Andragogig) Dr. Pujianto 13 Etika dan Karakter Pelatih Dra. Evita Adnan. M.Psi 14 Strategi Pelatihan Drs. Dedi Mustafa, M.Pd 15 Komunikasi dan Motivasi Drs. Dedi Mustafa, M.Pd Penyusunan Rencana Pelaksanaan Sri Wahyuningsih,M.Pd 16 Pembelajaran dalam Pelatihan (RP3) Hj. Farida Yusuf, M.Pd Dewie Kristianti,M.Pd 17 Praktek Melatih (Micro Teaching) Hj. Supinah,M.Pd Sri Wahyuningsih,M.Pd ETIKA DAN ETOS KERJA PENDIDIK PAUD DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS Direktorat Jenderal GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 ETIKA DAN ETOS Etika yang diajarkan dan diaplikasikan secara terusmenerus merupakan salah satu landasan untuk terbentuknya kepribadian individu Kepribadian : organisasi dinamis di dalam individu yang terdiri dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan tingkah-laku dan pikirannya secara karakteristik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan Kepribadian sifatnya individual karena tidak ada orang yang memiliki kesamaan dalam upaya menyesuaikan diri dengan lingkungannya Kepribadian memiliki keterkaitan dengan etos, khususnya etos kerja Etos berarti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu – tidak hanya dimiliki oleh individu tapi juga dapat dimiliki secara kolektif Etos kerja yaitu semua kebiasaan baik yang harus dilakukan di tempat kerja Delapan kebiasaan dalam etos kerja positif Bekerja ikhlas penuh rasa syukur Bekerja penuh integitas Bekerja keras penuh semangat Bekerja serius penuh kecintaan Bekerja cerdas penuh kreativitas Bekerja tekun penuh keunggulan Bekerja paripurna penuh kesabaran Pendidik dan Kepribadian Penting bagi seorang pendidik PAUD untuk memiliki kepribadian atau etos yang positif – pendidik (guru) sebagai seorang yang dihormati dan tempat meminta nasihat untuk permasalahan-permasalahan tertentu Guru yang berkualitas akan terbentuk jika memiliki kepribadian dan etos kerja yang tinggi Fungsi kepribadian dan etos kerja positif : 1) pendorong timbulnya perbuatan, 2) penggairah dalam aktivitas, 3) penggerak yang menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan. Delapan Etos Kerja Positif Bagi Pendidik 1) 2) 3) 4) Kerja itu suci, kerja adalah panggilan ku, aku sanggup bekerja benar. Kerja itu sehat, kerja adalah aktualisasiku, aku sanggup bekerja keras. Kerja itu rahmat, kerja adalah terima kasihku, aku sanggup bekerja tulus. Kerja itu amanah, kerja itu tanggungjawabku, aku sanggup bekerja tuntas. 5) 6) 7) 8) Kerja itu seni / permainan, kerja adalah kesukaanku, aku sanggup kerja kreatif Kerja itu ibadah, kerja adalah pengabdianku, aku sanggup bekerja serius, Kerja itu mulia, kerja adalah pelayananku, aku sanggup bekerja sempurna. Kerja itu kehormatan, kerja adalah kewajibanku, aku sanggup bekerja unggul Kepribadian Unggul Bagi Pendidik PAUD 1). Kreatif > kreativitas sebagai pernyataan pengetahuan dari berbagai bidang pengalaman yang berkaitan untuk menghasilkan ide-ide baru yang lebih baik > ciri-ciri kreatif : keterampilan berpikir lancar (fluency), keterampilan berpikir luwes (flexibility), keterampilan berpikir orisinal (originality), keterampilan mengelaborasi atau memperinci, serta keterampilan mengevaluasi. > Dengan kreativitas, pendidik dapat memberdayakan seluruh potensi di sekitarnya agar dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi anak. 2). Afektif > secara psikososial, anak usia dini berada dalam tahap initiative vs guilt -- anak akan memiliki inisiatif untuk melakukan atau mempelajari hal-hal dan aktivitas baru sehingga perhatian atau afeksi yang memadai dari pendidik sangat diperlukan agar anak merasa diperhatikan dan mendapat dukungan > minimnya perhatian pendidik atas inisiatif anak usia dini atau pemberian respon yang salah muncul rasa bersalah (guilt) pada anak yang tentunya berefek negatif bagi perkembangan selanjutnya. > ciri sikap afektif, antara lain : rasa ingin tahu, bersifat imajinatif, merasa tertantang, berani mengambil resiko, serta memiliki sifat menghargai. 3). Mandiri > Mandiri : kesiapan seseorang untuk mengembangkan diri dengan kekuatan sendiri > Kemandirian bermakna bahwa dalam proses mengenal-menerima dan mengembangkan diri tidak mengantungkan diri pada orang lain. > Ciri-ciri pribadi mandiri : Percaya diri, mampu bekerja sendiri, menguasai keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan kerjanya, menghargai waktu dan tanggung jawab Etos Kerja dan Kompetensi Pendidik PAUD Kompetensi, yaitu keterampilan atau pengetahuan yang diperlukan agar mampu melakukan sesuatu secara berhasil juga semakin bagus karena beretos kerja tidak lain berarti melaksanakan proses aktualisasi diri secara swakarsa,secara konkret melalui serangkaian perbuatan dan tidakan yang ajek sehingga mutu kompetensi itu semakin baik pula Kompetensi Pendidik Kompetensi Personal -- kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, dan berakhlak mulia sehingga layak menjadi teladan bagi peserta didik Kompetensi Profesional -- kemampuan menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan guru dapat membimbing peserta didik untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan Kompetensi Pedagogik -- kemampuan mengelola peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, serta pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki Kompetensi Sosial -- kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, serta masyarakat sekitar secara santun Kerja Sama dalam Pengembangan Program PAUD Kerja sama adalah keinginan untuk bekerja sama dengan orang lain secara kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok, bukan bekerja secara terpisah atau saling berkompetisi Kerja sama sebagai bagian dari kode etik guru Kerja sama melibatkan – sesama rekan kerja, orang tua, dan masyarakat Kerja sama guru dan orang tua Penting, dalam pendidikan anak usia dini perlu proses yang berkesinambungan di rumah dan di sekolah Komunikasi Efektif dalam Membangun Kerja Sama Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam komunikasi efektif : 1. Memberi pernyataan dengan jelas dan simpatik 2. Gunakan bahasa tubuh dengan semestinya dan disesuaikan dengan pesan yang disampaikan 3. Berbicara dengan tenang dan tidak emosional 4. Jadilah pendengar yang baik dan coba pahami apa yang dirasakan lawan bicara 5. Gunakan komunikasi yang sifatnya reflektif supaya lawan bicara merasa dihargai dan didengarkan 6. Ciptakan kedekatan fisik dalam batas-batas tertentu tanpa melanggar nilai 7. Jangan lupa untuk menggunakan kata-kata “sakti” dalam berkomunikasi, seperti “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih”. Strategi Membangun Kerja Sama Membangun kerja sama dengan rekan kerja a. Mengenali teman kerja dengan baik, termasuk kebutuhan, kebiasaan dan pribadinya b. Melakukan aktivitas-aktivitas bersama di luar jam kerja, baik yang terkait dengan pekerjaan seperti berdiskusi untuk menyusun kurikulum atau aktivitas lain yang menyenangkan seperti makan bersama. c. Saling memahami ekspektasi terhadap pekerjaan yang dilakukan serta hasilnya d. Membangun komitmen yang sama sehingga misi pekerjaan dapat tercapai e. Memahami alur kerja masing-masing individu, termasuk memahami hak dan tanggung jawab/kewajiban masing-masing dalam profesi f. Membangun komunikasi yang baik dengan rekan kerja g. Saling menjaga kepercayaan, khususnya mengenai hal-hal yang bersifat pribadi Membangun kerja sama dengan orang tua a. b. c. d. e. f. g. Mengadakan pertemuan rutin antara guru dan orang tua, seperti rapat orang tua atau kelas sharing antara guru dan orang tua Mendengarkan keluhan orang tua mengenai anak mereka dan memberikan solusi jika diminta Menerima dengan lapang dada kritik maupun masukan dari para orang tua sebagai bahan evaluasi diri Mengadakan seminar, diskusi, pelatihan, serta workshop dengan mendatangkan pakar pendidikan atau pengasuhan anak untuk meningkatkan kapasitas orang tua dan mendorong orang tua untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang diadakan sekolah Mengadakan kegiatan menyenangkan yang melibatkan orang tua serta juga melibatkan siswa/anak, seperti karnaval, olah raga bersama, bazaar, outbond, piknik sekolah, atau pentas seni. Menyusun buletin sekolah secara berkala dengan melibatkan peran serta orang tua dalam proses penyusunannya Mengadakan kunjungan rumah (home visit) jika diperlukan “Kita tak bisa mengajari orang apa pun; kita hanya bisa membantu mereka menemukannya di dalam diri mereka sendiri” (Galileo Galilei) TERIMA KASIH PEMAHAMAN KURIKULUM PAUD Oleh: TIM DIKLAT BERJENJANG DIKLAT LANJUT DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 TUJUAN PELATIHAN/PEMBEKALAN MEMAHAMI PENGERTIAN KURIKULUM MEMAHAMI TUJUAN KURIKULUM PAUD MEMAHAMI KARAKTERISTIK KURIKULUM PAUD MEMAHAMI LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM MEMAHAMI STRUKTUR KURIKULUM MEMAHAMI LAMA WAKTU BELAJAR MEMAHAMI INDIKSTOR PERKEMBANGAN MEMAHAMI PENYUSUNAN KURIKULUM LEMBAGA PENGERTIAN KURIKULUM 2013 PAUD Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (UU No. 20/2003) Kurikulum sebagai kerangka kerja (framework) yang berisi rencana dan implementasi sebuah program Kurikulum memandu guru untuk memenuhi seluruh area belajar yang digunakan anak dengan memakai pendekatan pembelajaran yang tepat TUJUAN KURIKULUM PAUD …mendorong perkembangan peserta didik sehingga mempunyai kesiapan untuk menempuh jenjang pendidikan selanjutnya Pendidikan selanjutnya sikap spiritual sikap sosial penget ahuan ketera mpilan nilai agama dan moral, fisik‐motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni mempunyai kesiapan mendorong perkembangan peserta didik KARAKTERISTIK KURIKULUM PAUD Ciri‐ciri kurikulum PAUD yang Baik: 1. Direncanakan dengan sangat hati‐hati 2. Menarik 3. Melibatkan banyak pihak 4. Sesuai dengan perkembangan anak 5. Menghargai budaya dan bahasa yang digunakan anak 6. Menyeluruh mencakup seluruh aspek perkembangan 7. Mengarahkan pada capaian keluaran yang positif untuk semua anak 8. Dikembangkan berdasarkan atas hasil penelitian KARAKTERISTIK KURIKULUM PAUD Ciri‐ciri kurikulum PAUD yang Baik: 9. Menekankan pada keterlibatan guru dan anak secara aktif 10. Memperhatikan pada aspek sosial dan keterampilan memenuhi aturan 11. Menerapkan cara penilaian mutu, efektivitas guru, dan anak 12. Anak melakukan secara aktif 13. Pembelajaran konsep mengarahkan anak untuk memahami dan menguasai pengetahuan dan keterampilan dasar 14. Menekankan pada pembelajaran yang bermakna dan berkesesuaian LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 PAUD Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan atas dasar pengkajian secara konseptual maupun empiris yang mendalam pada berbagai landasan yang fundamental, meliputi:. FILO SOFIS SOSIO LOGIS YURIDIS LANDASAN KUR 2013 PAUD PSIKOPEDA GOGIS TEORITIS Kerangka Dasar Kurikulum 1. Landasan Filosofis a. b. c. d. e. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Peserta didik adalah pembelajar yang aktif dan memiliki talenta untuk belajar mengenai berbagai hal yang ada di sekitarnya Proses pendidikan memerlukan keteladanan, pengayoman terus menerus dan secara berkesinambungan. (Filosifi Ki Hajar Dewantara: ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani). Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui bermain ditujukan untuk mengembangkan seluruh kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan Lanjutan…. 2. Landasan Sosiologis a. Kurikulum menyesuaikan dengan tuntutan dan norma‐norma yang berlaku di masyarakat dimana anak tinggal. b. Kurikulum PAUD mengangkat keanekaragaman budaya sebagai kekayaan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. c. Perbedaan kebiasaan‐budaya‐agama‐fisik harus mampu mengembangkan sikap saling memahami dan menghargai. Lanjutan…. 3. Landasan Psikologis‐Pedagogis a. Kurikulum dikembangkan sesuai dengan perkembangan dan karakteristik anak usia dini. b. Keunikan setiap anak diakui, baik dari kecepatan kematangan perkembangan, cara belajar, minat, maupun bakat yang dimilikinya. c. Guru harus mengetahui cara mengelola pembelajaran yang sesuai dengan kerakteristik anak usia dini. d. Anak akan belajar dengan baik bila dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan. e. Guru mutlak memahami tahapan perkembangan anak dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan cara belajar anak. Lanjutan…. 4. Landasan Teoritis Teori dasar yang digunakan dalam pengembangan K‐13 PAUD: a. Teori perkembangan anak Setiap anak memiliki kecerdasan yang kompleks, tergantung pada kecapatan perkembangan masing‐masing, b. Teori perkembangan otak Jejaring antar sel neuron menentukan kemampuan dan kecerdasan berpikir seseorang, dimana jejaring tersebut dibangun sangat cepat pada usia dini. Pembelajaran pada usia dini paling tepat dilakukan dengan cara melakukan langsung dengan benda nyata untuk merangsang sensitifitas penginderaan. c. Teori pedagogis Anak belajar dalam kondisi lingkungan yang aman, nyaman, yang dapat merangsang keinginan anak untuk mencari tahu dan melakukan. Lanjutan…. 5. Landasan Yuridis a. Undang‐Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. Undang‐undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; c. Undang‐undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan perubahan yang kedua dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 e. Peraturan Presiden Nomor 60 Tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik‐ Integratif; dan f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. STRUKTUR KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENGERTIAN STRUKTUR KURIKULUM PAUD Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pengorganisasian muatan kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan lama belajar. Kompetensi (Memaknai KI dan KD) KOMPETENSI INTI (KI) Gambaran pencapaian standar tingkat pencapaian perkembangan anak pada akhir layanan PAUD usia 6 (enam) tahun 1 KI‐1: SIKAP SPIRITUAL 2 KI‐2: SIKAP SOSIAL 3 KI‐3: PENGETAHUN 4 KI‐4: KETERAMPILAN Uraian tentang kompetensi inti PAUD… Cakupan Uraian KI‐1 Menerima ajaran agama yang dianutnya KI‐2 Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, rendah hati dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman KI‐3 Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi; mengolah informasi/mengasosiasikan,dan mengkomunikasikan melalui kegiatan bermain KI‐4 Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan,dan dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia KOMPETENSI DASAR (KD) Merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran, tema pembelajaran, dan pengalaman belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti 1 KD Kelompok KI‐1 2 KD Kelompok KI‐2 3 KD Kelompok KI‐3 4 KD Kelompok KI‐4 Distribusi Kompetensi dasar dari setiap Cakupan Kompetensi Inti NO KOMPETENSI INTI JUMLAH KOMPETENSI DASAR 1. KI‐1: Sikap spiritual. 2 Rumusan 2. KI‐2: Sikap sosial. 14 Rumusan 3. KI‐3: Pengetahuan. 15 Rumusan 4. KI‐4: Keterampilan. 15 Rumusan BAGAIMANAKAH MEMAKNAI SETIAP KD?... KD‐1 dan KD‐2 KD‐3 dan KD‐4 Berupa sikap dan perilaku yang diharapkan berkembang pada diri anak setelah mendapatkan stimulasi melalui kurikulum yang diterapkan di satuan PAUD. Pencapaian KD‐1 dan KD‐2 dilakukan melalui kegiatan rutin yang diterapkan di satuan PAUD sepanjang hari dan sepanjang tahun dengan pembiasaan dan keteladanan dari pendidik. Berupa kemampuan pengetahuan dan keterampilan dikembangkan melalui kegiatan bermain yang terprogram melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang disusun oleh satuan PAUD. Lalu... Apa yang harus dipahami guru dari setiap KD?... LAMA BELAJAR LAYANAN PAUD Jumlah waktu minimal layanan dalam satu minggu Lahir sd 2 tahun paling sedikit 120 menit per minggu. Usia 2 sd 4 tahun paling sedikit 360 menit per minggu. Usia 4 sampai 6 tahun paling sedikit 900 menit per minggu. CATATAN: Satuan PAUD utk kelmpk usia 4‐6 th yg tidak dapat melakukan pembelajaran 900 menit per minggu, MAKA wajib melaksanakan pembelajaran 540 menit dan ditambah 360 menit pengasuhan terprogram (oleh orang tua). INDIKATOR PERKEMBANGAN Penanda perkembangan yang spesifik dan terukur untuk memantau/menilai B U K A N untuk digunakan secara langsung baik sebagai bahan ajar maupun kegiatan pembelajaran. PERHATIAN..!! Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI Sikap Sosial tidak dirumuskan secara tersendiri. Pembelajaran untuk mencapai KD-KD ini dilakukan secara tidak langsung, tetapi melalui pembelajaran untuk KD-KD pada KI Pengetahuan dan KI Keterampilan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika dia memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk hasil karya dan/atau unjuk kerja. PENYUSUNAN KURIKULUM PAUD Ruang Lingkup Pengembangan Kurikulum PAUD di Indonesia Level/Tingkat Kurikulum Makna/Definisi Wujud/Bentuk MAKRO Kurikulum yang dikembangkan dan diberlakukan secara nasional di seluruh wil. Indonesia Permendikbud No. 146 Th. 2014 Ttg K-13 PAUD MESSO Kurikulum yang dikembangkan dan diberlakukan di satuan atau lembaga pendidikan (sekolah) KTSP yang diturunkan dari K-13 PAUD & dise suaikan dgn Kondisi Lembaga MIKRO Kurikulum yang dikembangkan oleh guru secara mandiri sbg acuan pelaksanaan KBM Diantaranya: Prosem, RPPM, RPPH dan Rencana Penilaian PENGERTIAN KTSP PAUD Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan PAUD (KTSP PAUD) diartikan sebagai kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing‐masing satuan PAUD sesuai dengan kondisi, potensi, serta daya dukung yang tersedia dan dapat diupayakan oleh satuan PAUD masing‐masing. PRINSIP‐PRINSIP PENYUSUNAN KTSP 1. Berpusat pada anak 2. Kurikulum dikembangkan secara kontekstual 3. Mencakup semua dimensi kompetensi dan program pengembangan 4. Program pengembangan sebagai dasar pembentukan kepribadian anak 5. Memperhatikan tingkat perkembangan anak PRINSIP‐PRINSIP PENYUSUNAN KTSP 6. Mempertimbangkan cara anak belajar 7. Holistik – integratif 8. Belajar melalui bermain 9. Memberi pengalaman belajar 10. Memperhatikan dan melestarikan karakteristik sosial budaya Prosedur Operasional Pengembangan KTSP 1. ANALISIS KONTEKS 2. PENYUSUNAN 3. PENGESAHAN 1. ANALISIS KONTEKS Kegiatan: Menelaah peraturan perundangundangan dan sumber rujukan Hasil: Memahami perundang-ndangan sebagai dasar pengembangan kurikulum, visi-misi-tujuan lembaga dan strategi yang akan diterapkan 2. Penyusunan Dokumen KTSP PAUD Kegiatan: Menyusun kurikulum oleh tim pengembang KTSP. Tim pengembang yang terdiri dari Kepala Satuan PAUD, Pendidik PAUD, Komite Sekolah, atau pihak lainnya Hasil: Dokumen KTSP 3. Pengesahan Dokumen KTSP PAUD Mengajukan dokumen KTSP untuk disahkan oleh pejabat di Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau pejabat kecamatan yang ditunjuk . Menerapkan dokumen yang telah disyahkan oleh pendidik dan tenaga kependidikan di Satuan PAUD yang bersangkutan untuk diterapkan bersama dan sebagai tanggung jawab bersama PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PAUD (KTSP) KTSP DOKUMEN 1 DOKUMEN 2 Dokumen KTSP • Dokumen I disebut juga dokumen induk berisi Visi, Misi, Tujuan, Karakteristik Kurikulum, Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran, Kalender Pendidikan dan Program Tahunan yang diterapkan di Satuan PAUD, serta Standar Operasional Prosedur (SOP). • Dokumen II disebut juga dokumen program yang berisi Program Semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan, Rencana Pembelajaran Harian, dan Penilaian Perkembangan Anak. • Lampiran terdiri dari Kalender Pendidikan & Program Tahunan, Prosem, RPPM, RPPH, Standar Prosedur Operasional, Tata Tertib Satuan PAUD, dll. VISI SATUAN PAUD Visi merupakan cita‐cita jangka panjang yang ingin diwujudkan atau diraih oleh Satuan PAUD. Visi yang dirumuskan dapat menjadi motivasi bagi semua fihak yang terlibat dalam penyelenggaraan dan pengelolaan PAUD CONTOH VISI TK “KENCANA” “Sehat, cerdas, kreatif, mandiri, ceria dan berakhlak mulia " MISI SATUAN PAUD Upaya umum yang ditempuh oleh satuan PAUD dalam rangka mewujudkan visi yang telah dirumuskan. Misi Penting Ditetapkan Oleh Satuan PAUD 1 • Menjadi acuan dalam mewujudkan profil anak yang diharapkan oleh satuan PAUD 2 • Menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum dan strategi pencapaiannya di satuan PAUD 3 • Menggambarkan kekhasan atau keunggulan layanan di satuan PAUD CONTOH MISI TK “KENCANA” 1. Menyelenggarakan layanan pengembangan holistik‐integratif. 2. Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan sesuai dengan tahapan perkembangan, minat, dan potensi anak. 3. Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat dan berakhlak mulia secara mandiri. 4. Membangun kerjasama dengan orang tua, masyarakat, dan lingkup terkait dalam rangka pengelolaan PAUD yang professional, akuntabel, dan berdaya saing nasional TUJUAN SATUAN PAUD Tujuansatuan berisi rumusan hasil keluarn/output yang ingin dicapai oleh satuan PAUD. Keterangan: Visi dirumuskan untuk pencapaian jangka waktu panjang, sedangkan tujuan dirumuskan untuk pencapaian jangka waktu pendek atau biasanya dikaitkan dengan lulusan yang diharapkan Contoh: Tujuan Satuan PAUD • Mewujudkan anak yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang seimbang pada setiap aspek perkembangannya sebagai bekal mengikuti pendidikan lebih lanjut. • Mewujudkan anak yang sehat, ceria, mampu merawat diri serta peduli terhadap diri sendiri, teman, dan lingkungan sekitarnya • Menjadikan anak Alqur’ani dan Islami sejak dini sebagai bekal menjalani kehidupan di masa dewasanya. KARAKTERISTIK KTSP Karakteristik KTSP diisi dengan penjabaran tentang nilai, strategi/model serta kegiatan‐kegiatan yang ditetapkan dan diterapkan di satuan PAUD dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan satuan PAUD serta mewujudkan output PAUD. Isi karakteristik KTSP setidaknya memuat: 1. Nilai/prinsip yang digunakan oleh satuan lembaga 2. Model pembelajaran yang digunakan 3. Kegiatan‐kegiatan yang menjadi kekhasan Satuan PAUD anak PENGEMBANGAN PROGRAM KHUSUS DAN PENDUKUNG program khusus sebagai program unggulan dari Satuan PAUD ini berupa: 1. Pengenalan alam sekitar 2. Pengenalan seni daerah 3. Pengembangan bakat dan minat anak 4. Kegiatan parenting 5. Kegiatan pentas seni dari dan oleh anak, dst. CONTOH KARAKTERISTIK KURIKULUM TK “KENCANA” Kurikulum Taman Kanak‐Kanak Kencana disusun dengan mengusung nilai‐nilai islami sebagai dasar untuk pengembangan karakter peserta didik… Dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, dan partisipatif, Taman Kanak‐ Kanak Kencana menerapkan model pembelajaran sentra, dimana kelompok anak dalam satu hari bermain dalam satu sentra yang didalamnya berisi berbagai aktivitas sebagai pemenuhan densitas main. Sentra yang disiapkan adalah: sentra imtaq, sentra balok, sentra bahan alam, sentra persiapan, dan sentra main peran. ……….. MARI PRAKTEK BUATLAH KARAKTERISTIK LEMBAGA PAUD SESUAI DENGAN KONDISI MASING‐MASING PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN DAN MUATAN PEMBELAJARAN • • Muatan Pembelajaran berisi konsep-konsep yang akan dikenalkan pada anak untuk mencapai pemenuhan Kompetensi yang diharapkan. Muatan pembelajaran merujuk pada Kompetensi Dasar dan dikembangkan oleh satuan PAUD. Dapat menggunakan format/kolom sebagai berikut: Program Pengembangan Kompetensi yang Dicapai Identifikasi KD sesuai Isi dengan 6 program dengan setiap program pengembangan pengembangan (KD kelompok 1‐KD Kelompok 4) Materi Pembelajaran Pilihlah materi yang dianggap relevan dengan kelompok usia anak yang dilayani. Contoh Muatan pembelajaran (contoh lengkap lihat lampiran) Program Pengem‐bangan Kompetensi yang Dicapai Materi Pembelajaran Nilai Agama dan Moral 1. 1 Mempercayai adanya Tuhan melalui Ciptannya Mengetahui sifat Tuhan sebagai pencipta, mengenal ciptaan‐ciptaan Tuhan, membiasakan mengucap‐kan kalimat pujian terhadap ciptaan Tuhan Terbiasa saling menghormati (toleransi) agama, mengucapkan keagungan Tuhan sesuai agamanya, merawat kebersihan diri, tidak menyakiti diri atau teman, menghargai teman (tidak mengolok‐olok), hormat pada guru dan orang tua, menjaga dan merawat tanaman, binatang peliharaan dan ciptaan Tuhan 3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari‐hari 4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari‐hari dengan tuntunan orang dewasa Doa‐doa (doa sebelum dan sesudah belajar, doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum dan bangun tidur, doa untuk kedua orang tua), mengenal hari‐hari besar agama, hari‐hari besar agama, cara ibadah sesuai hari besar agama, tempat ibadah, tokoh keagamaan. 3.2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia 4.2. Menunjukkan periaku santun sebagai cerminan akhlak mulia Perilaku baik dan santun disesuaikan dengan agama dan adat setempat; misalnya tata cara berbicara secara santun, cara berjalan melewati orang tua, cara meminta bantuan, cara menyampaikankan terima kasih setelah mendapatkan bantuan, tata cara beribadah sesuai agamanya misalnya; berdoa, tata cara makan, tata cara memberi salam, cara berpakaian, menolong teman, orang tua dan guru. 1. 2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan MARI PRAKTEK SUSUNLAH PROGRAM PENGEMBANGAN DAN MUATAN PEMBELAJARAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN DAN PROGRAM TAHUNAN Penyusunan A. KALENDER PENDIDIKAN JULI AGUSTUS 1 MINGGU 6 13 20 27 MINGGU 3 0 1 7 1 SENIN 7 14 21 28 SENIN 4 1 1 8 15 22 29 SELASA 5 8 2 2 9 16 23 30 RABU 6 3 3 10 17 24 31 KAMIS 7 4 11 18 25 JUMAT 1 8 5 12 19 26 SABTU 2 9 8 2 6 2 9 2 3 14 ‐ 19 ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU DAN PENGENALAN VISI MISI 2 2 1 SABTU 7 1 5 2 2 1 JUMAT 6 0 4 2 2 1 KAMIS 5 9 4 ‐ 9 BERMAIN BERSAMA BUNDA (MASA TRANSISI) 25 BHAKTI SOSIAL 28 ‐ 29 HARI RAYA IDUL FITRI 11 ‐23 TEMA 17 AGUSTUS DI SEKOLAH BARUKU 21 ‐ 31 LIBUR HARI RAYA IDUL FITRI 30 PUNCAK TEMA LOMBA 17 AGUSTUSAN 3 0 3 1 2 1 1 RABU 4 1 1 SELASA 2 Penyusunan B. PROGRAM TAHUNAN No 1 KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN Pelaksanaaan kurikulum b. Kegiatan puncak tema 14 Juli 2015 Hr Jumat Minggu ke 4 di bulan genap (setiap 2 bulan sekali) a. - 20 – 30 Desember 2015 20 – 30 Juni 2015 28 Juli – 3 Agustus 2015 a. Permulaan tahun ajaran Hari‐hari libur Libur semester 1 Libur semester 2 Libur hari raya idul fitri b. Pembagian laporan perkembangan anak - Semester 1 - Semester 2 a. Penerimaan peserta didik baru 19 esember 2015 18 Juni 2015 Januari – Juli 2016 lanjutan……….. No 2 KEGIATAN Kegiatan Pendukung • Kegiatan mendatangkan nara sumber • Kunjungan belajar, • Kegiatan bazaar anak, • Pentas seni anak, 3 • Perayaan hari‐hari besar Kegiatan Keorangtuaan • Pertemuan orang tua, • Open house, • Hari keluarga WAKTU PELAKSANAAN 3 kali sesuai tema 1 kali sesuai tema akhir ramadhon, hari jadi satuan PAUD 2 kali saat pembagian laporan perkembangan Setiap hari rabu minggu ke 4 Untuk calon wali murid di minggu ke 3 bulan Juni Setiap akhir tahun ajaran PRAKTEK PENYUSUNAN KTSP DI SATUAN PAUD Susunlah Seperangkat KTSP Sesuai Outline Sesuaikan Dengan Karakteristik Satuan Dimana Bapak/Ibu Bekerja Rancangan KTSP Di Peruntukkan Untuk Tahun Pelajaran Depan Outline KTSP PAUD Naskah akhir KTSP PAUD yang akan dihasilkan sesuai dengan sistematika sebagai berikut: Halaman Judul Kata Pengantar Lembar Pengesahan Daftar Isi BAGIAN I . PROFIL LEMBAGA A. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD (penyelenggara, pengelola dan pendidik) C. Alamat dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD D. Status Satuan lembaga PAUD (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll) BAGIAN II. DOKUMEN I A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD 3. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD B. VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PAUD 1. Visi Satuan PAUD 2. Misi Satuan PAUD 3. Tujuan Satuan PAUD C. KARAKTERISTIK SATUAN PAUD D. PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN DAN MUATAN PEMBELAJARAN E. ALOKASI WAKTU F. KALENDER PENDIDIKAN LANJUTAN DOKUMEN 1 BAGIAN III. PENUTUP Isi dengan kata-kata penutup BAGIAN IV. LAMPIRAN 1. Kalender Pendidikan 2. Program Tahunan Satuan PAUD 3. Program Semester Satuan PAUD 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) (Contoh) 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) (Contoh) 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan/Pembelajaran anak 7. Tata Tertib Satuan PAUD 8. Dll yang perlu DOKUMEN II A. Program Tahunan B. Program Semester C. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan D. Rencana Pelaksanaan Program Harian E. Penilaian Pembelajaran TERIMAKASIH SEMOGA BERMANFAAT PROGRAM PEMBERDAYAAN ORANGTUA PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Direktorat PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS 2016 Tujuan Umum Dapat merancang program keterlibatan orangtua, orang tua menjadi patner dalam pendidikan anak sejak dini baik di rumah maupun di sekolah sehingga dapat mengoptimalkan seluruh aspek perkembangan anak. Tujuan Khusus 1. Membangun komunikasi dua arah yang positif antara orangtua‐ pendidik dan pendidik‐orangtua untuk kemajuan perkembangan anak. 2. Terlibat sebagai patner dalam kegiatan pembelajaran dan kegiatan administrasi untuk mendukung program lembaga dan kemajuan perkembangan anak. 3. Mengoptimalkan potensi masyarakat untuk mendukung pembelajaran dan penguatan program lembaga melalui kegiatan usaha (seperti pra‐ koperasi). 4. Mengoptimalkan peran orangtua dalam pengasuhan yang tepat untuk menstimulasi perkembangan anak. 5. Mengoptimalkan peran orangtua dalam memberikan layanan kesehatan dan gizi anak. 6. Mengoptimalkan peran orangtua dalam membantu pembelajaran anak di rumah sesuai dengan saran‐saran pendidik. 7. Terlibat dalam pengambilan keputusan‐keputusan melalui organisasi atau persatuan pendidik‐orangtua untuk pengembangan lembaga. Dua Pandangan Dasar: Pengaruh kepada Praktek Pendidikan Orientasi Keluarga • Lembaga PAUD menjadikan orang tua sebagai patner guru dalam pengasuhan dan pendidikan anak (Pemberdayaan Orangtua). Orientasi PAUD • Praktek PAUD tidak hanya di sekolah saja tetapi orangtua perlu memahami pengasuhan dan pendidikan anak (Pendidikan Karakter). Manusia “MODERN” - Autonomous • Mampu Beradaptasi dengan Perubahan (sosial, ekonomi, politik, dsb) • Mengikuti Perkembangan di Luar Rumah (semakin kompleks) • Berpikir Rasional (dalam mempertimbangkan segala hal) • Menghargai Waktu • Menghargai orang/pihak lain • Bermoral • Bertanggung jawab terhadap tindakannya Beradab Orientasi Keluarga Pengasuhan dan pendidikan yang berorientasi keluarga: Menekankan kepada keutamaan orangtua sebagai pendidik, pembimbing moral/karakter, dan pengasuh dari anak-anaknya. PENGALAMAN PERTAMA BAGI MASA KANAK‐KANAK MENJAMIN ANAK UNTUK TUMBUH DAN PERAN KELUARGA BERKEMBANG MEMBENTUK PENDIDIKAN MORAL PENGERTIAN KELUARGA Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga yang berarti “anggota,” “kelompok kerabat.” KESIMPULAN 1. • Unit terkecil masyarakat atau keluarga adalah suatu kelompok 2, • Terdiri dari dua orang atau lebih dan pertalian darah .3. • Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah 4. • Hidup dalam satu rumah tangga 5. • Dibawah asuhan kepala rumah tangga 6. • Setiap anggota keluarga menjalankan peranannya masing‐masing 7. • Berinteraksi satu sama lain FUNGSI KELUARGA Fungsi Biologis atau Reproduksi. Fungsi Protektif atau Perlindungan Fungsi Afeksional atau Perasaan Fungsi Ekonomis Fungsi Edukatif Fungsi Sosialisasi Fungsi Religius Fungsi Rekreatif Fungsi Pengendalian Sosial KEKELUARGAAN DAN KEHARMONISAN Aspek-aspek keharmonisan keluarga: o Terciptanya kehidupan beragama dalam rumah o Menyediakan waktu bersama keluarga o Berkomunikasi yang baik dalam keluarga o Saling sopan santun dalam keluarga o Jangan ada perselisihan dan pertengkaran dalam keluarga o Adanya hubungan erat antar anggota keluarga Penanaman Pendidikan Karakter pada Anak Usia Dini BERILMU TAQWA KETELADANAN IKHLAS TANGGUNG JAWAB SABAR KEJUJURAN Kejujuran memerlukan keberanian menunda kesenangan sementara untuk mendapatkan kenikmatan yang abadi. Kejujuran merupakan kebiasaan oleh sebab itu sebaiknya sikap ini dibiasakan sejak anak usia dini. PENDEKATAN NILAI KEJUJURAN Pendekatan kognitif Pendekatan belajar sosial • digunakan untuk menumbuh‐ kembangkan pengetahuan dan kesadaran anak terhadap pentingnya bersikap jujur • dilakukan lewat percontohan dan penguatan digunakan untuk membiasakan anak melakukan perbuatan jujur lewat peniruan dan pembiasaan. KEDISIPLINAN Cara untuk mengoreksi atau memperbaiki dan mengajarkan anak tingkahKK laku yang baik tanpa merusak harga diri anak (tidak boleh membuat anak merasa jelek atau tidak berharga sebagai manusia). TUJUAN PENANAMAN DISIPLIN • Mengajarkan tingkah laku apa yang diharapkan • Memberitahu kenapa anak harus melakukan tingkah laku tersebut • Mengajarkan tingkah laku mana yang tidak diharapkan pendidik • Memberitahu kenapa anak harus meninggalkan tingkah laku tersebut • Memberikan gambaran kepada anak bagaimana perasaan orang tua terhadap tingkah laku anak. TOLERANSI Toleransi bisa berarti sikap terbuka dan saling menghormati terhadap perbedaan. Sikap itu hendaknya ditanamkan sejak dini pada anak, untuk menghindari konflik TIPS MENGENALKAN TOLERANSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tunjukkan sikap menghargai orang lain Berikan contoh Hati‐hati berbicara Cermat memilih mainan, buku, musik Jawab dengan jujur. Carilah komunitas yang beragam Tunjukkan sikap menghargai orang lain Berikan contoh Hati-hati berbicara TIPS MENGENALKAN TOLERANSI Cermat memilih mainan, buku, musik Jawab dengan jujur. Carilah komunitas yang beragam KEMANDIRIAN adalah kemampuan yang disesuaikan dengan tugas perkembangan. Adapun tugas‐tugas perkembangan untuk anak usia dini adalah belajar berjalan, belajar makan, berlatih berbicara, koordinasi tubuh, kontak perasaan dengan lingkungan, pembentukan pengertian, dan belajar moral ORANG TUA SEBAGAI PATNER GURU DI LEMBAGA PAUD Tahap‐tahap pelaksanaan : Tahap persiapan: Melakukan pendataan kelompok sasaran, sumber dukungan dan kondisi masyarakat. Tahap penyusunan program: merumuskan program yang akan dijalankan Tahap pelaksanaan program: menjalankan bentuk-bentuk kegiatan Tahap evaluasi internal: menilai berjalannya suatu program Tahap monitoring dan evaluasi Kelompok Pertemuan Orangtua (KPO) Pengertian Kelompok Pertemuan Orangtua (KPO) merupakan wadah komunikasi bagi orangtua saling berbagi informasi dan pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan pendidikan anak usia 0‐6 tahun di rumah. Anggota keluarga yang dimaksud termasuk kakek dan nenek serta orang dewasa lainnya yang tinggal serumah. Hari Konsultasi Orangtua Hari yang dijadwalkan oleh pengelola lembaga sebagai pertemuan antara orangtua dengan pengelola dan atau ahli untuk membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak serta masalah‐masalah lain yang dihadapi anak. Keterlibatan Orangtua di Kelompok/Kelas Anak Kegiatan yang melibatkan orangtua untuk membantu pendidik dalam proses pembelajaran di kelompok/kelas anaknya, secara bergilir 1 atau 2 orang tua. Kegiatan ini khusus bagi orang tua yang anaknya berada di lembaga PAUD. Orang tua berkedudukan sebagai guru pendamping di lembaga PAUD. Kunjungan Rumah kegiatan silaturahmi antar orangtua atau pengelola/pendidik ke rumah orangtua yang bertujuan untuk mempererat hubungan, menjenguk, atau dalam rangka memberi/meminta dukungan tertentu yang dilakukan secara kekeluargaan. THANKS FOR YOUR ATTENTION ANY QUESTION? PENGEMBANGAN 6 ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI Oleh: TIM DIKLAT BERJENJANG DIKLAT LANJUT DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 TUJUAN MEMAHAMI 6 LINGKUP PERKEMBANGAN MEMAHAMI TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN DARI SETIAP LINGKUP PERKEMBANGAN MEMAHAMI DUKUNGAN GURU PADA SETIAP LINGKUP PERKEMBANGAN MEMAHAMI HUBUNGAN KD DAN LINGKUP PERKEMBANGAN MEMAHAMI DUKUNGAN GURU DARI SETIAP KD KEDUDUKAN PROGRAM PENGEMBANGAN DI PERMENDIKBUD 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PAUD • Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak merupakan pertumbuhan dan perkembangan anak yang dapat dicapai pada rentang usia tertentu. • Pertumbuhan anak sebagaimana dimaksud pada ayat merupakan pertambahan berat dan tinggi badan yang mencerminkan kondisi kesehatan dan gizi yang mengacu pada panduan pertumbuhan anak dan dipantau menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan yang meliputi Kartu Menuju Sehat (KMS), Tabel BB/TB, dan alat ukur lingkar kepala. Lanjutan… • Perkembangan anak sebagaimana dimaksud merupakan integrasi dari perkembangan aspek nilai agama dan moral, fisik‐motorik, kognitif, bahasa, dan sosial‐emosional, serta seni. • Perkembangan sebagaimana dimaksud merupakan perubahan perilaku yang berkesinambungan dan terintegrasi dari faktor genetik dan lingkungan serta meningkat secara individual baik kuantitatif maupun kualitatif. • Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal membutuhkan keterlibatan orang tua dan orang dewasa serta akses layanan PAUD yang bermutu. PENTAHAPAN USIA DALAM STPPA TERDIRI DARI: Tahap usia lahir ‐ 2 tahun Tahap usia Tahap usia 2 ‐ 4 tahun 4 ‐ 6 tahun Lahir ‐ 3 bulan, 3‐ 6 bulan, 6 ‐ 9 bulan, 9 ‐12 bulan, 12 ‐ 18 bulan, 18 ‐ 24 bulan 4 ‐ 5 tahun dan 2 ‐ 3 tahun dan 3 ‐ 4 tahun 5 ‐ 6 tahun LINGKUP PERKEMBANGAN Agama‐ Moral Fisik‐ Motorik Seni LINGKUP PERKEMBA NGAN Sosem Kognitif Bahasa NILAI AGAMA DAN MORAL Nilai agama dan moral meliputi : • kemampuan mengenal nilai agama yang dianut, • mengerjakan ibadah, • berperilaku jujur, • penolong, • sopan, • hormat, • sportif, • menjaga kebersihan diri dan lingkungan, • mengetahui hari besar agama • menghormati, • dan toleran terhadap agama orang lain. Fisik‐motorik • motorik kasar, mencakup kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur, seimbang, lincah, lokomotor, non‐ lokomotor, dan mengikuti aturan; • motorik halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk; dan • kesehatan dan perilaku keselamatan, mencakup berat badan, tinggi badan, lingkar kepala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya Kognitif • belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari‐ hari dengan cara fleksibel dan diterima sosial serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru; • berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab‐akibat; dan • berfikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk gambar. BAHASA • memahami bahasa reseptif, mencakup kemampuan memahami cerita, perintah, aturan, menyenangi dan menghargai bacaan; • mengekspresikan bahasa, mencakup kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali yang diketahui, belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan perasaan, ide, dan keinginan dalam bentuk coretan; dan • keaksaraan, mencakup pemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita SOSIAL EMOSIONAL • kesadaran diri, terdiri atas memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang lain; • rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, mencakup kemampuan mengetahui hak‐haknya, mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama; dan • perilaku prososial, mencakup kemampuan bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan. SENI • mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, • berimajinasi dengan gerakan • musik, • drama, • beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa, kerajinan), • serta mampu mengapresiasi karya seni, • gerak dan tari, • serta drama. DISKUSI • BUATLAH GAME DENGAN POTONGAN TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK DARI SETIAP LINGKUP PERKEMBANGAN SESUAI DENGAN USIA YANG AKAN DIBAHAS • SUSUN TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN SESUAI DENGAN USIA DAN LINGKUP PERKEMBANGAN • TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN MENGACU DARI PERMENDIKBUD 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PAUD KUALITAS SUASANA BELAJAR SETIAP PROGRAM PENGEMBANGAN 1. Pada Program Pengembangan Nilai Agama Ada guru yang menjadi teladan bagi pengembangan perilaku yang bersumber dari nilai agama dan moral. Ditunjang dengan lingkungan belajar yang mencerminkan penerapan nilai agama dan moral serta nilai‐nilai lain yang berkembang dalam masyarakat. Dilaksanakan dalam proses belajar yang menyenangkan. 2. Pada Program Pengembangan Fisik‐motorik Ada guru yang mengerti kebutuhan dan memberikan kesempatan serta dukungan kepada anak untuk bergerak, berlatih motorik kasar dan halus, serta membiasakan menerapkan hidup sehat. Tersedia tempat alat dan waktu yang dapat digunakan anak untuk berlatih kekuatan, kecakapan, kelenturan, koordinasi tubuhnya untuk mencapai kematangan kinestetik dan pembiasaan hidup sehat. Dilaksanakan dalam proses belajar yang menyenangkan. 3. Pada Program Pengembangan Kognitif Ada guru yang mengerti konsep pengetahuan mendasar yang dapat dipelajari anak, memahami cara anak belajar, mendukung anak untuk mencari tahu, dan melakukan/mencoba untuk mencari jawaban dari keingintahuannya. Mengoptimalkan setiap ruang, alat, bahan dan kejadian yang ada di lingkungan untuk mendorong kematangan proses berpikir anak. Dilaksanakan dalam proses belajar saintifik yang mendorong anak menjadi kritis, analitis, evaluasi dalam setiap tindakan utuk menghasilkan cara mengatasi permasalahannya atau berkreasi. 4. Pada Program Pengembangan Bahasa Ada guru yang menguasai teknik berkomunikasi yang tepat untuk membantu mencapai kematangan bahasa ekspresif dan reseptif. Tersedia tempat sumber, alat dan waktu yang dapat digunakan anak untuk berlatih berbahasa dan mengenal keaksaraan awal. Dilaksanakan dalam proses belajar yang menyenangkan. 5. Pada Program Pengembangan Sosial‐ Emosional Ada guru yang memahami tahapan perkembangan sosial emosional anak, mendukung berkembangnya kesadaran mengenal perasaan diri, perasaan orang lain, menjadi contoh berperilaku pro‐sosial bagi anak. Terciptanya lingkungan belajar yang membuat anak dapat tumbuh kematangan sosial emosional Terjadi proses belajar yang menyenangkan dengan dukungan pendidik yang memahami pengelolaan belajar dan pengelolaan konflik emosional anak. 6. Program Pengembangan Seni Ada guru yang memahami pengembangan seni bagi anak, memberi kesempatan, menyediakan tempat, waktu dan alat yang dapat digunakan anak untuk berekplorasi, berekspresi dan mengapresiasi hasil karya dirinya dan orang lain baik dalam bentuk gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa, kerajinan dalam suasana yang menyenangkan. HUBUNGAN ANTARA LINGKUP PERKEMBANGAN, STTPA DAN KOMPETENSI DASAR • Lingkup Perkembangan Dan STTPA kedudukannya sebagai standar sehingga tidak bisa langsung diimplementasikan melainkan harus melalui tahapan khusus. • Tahapan yang harus dilaluinya dituangkan dalam kurikulum yang diberlakukan • Penyelarasan dari standar dituangkan kedalam sturktur yang didalamnya berisi kompetensi‐ kompetensi HUBUNGAN STPPA, KI DAN KD • STPPA merupakan acuan yang dipergunakan dalam pengembangan kurikulum PAUD. • Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD disebut sebagai Kompetensi Inti. • Kompetensi Dasar merupakan pencapaian perkembangan anak yang mengacu kepada Kompetensi Inti. DISKUSIKAN • PETAKAN KOMPETENSI DASAR KEDALAM SETIAP PROGRAM PENGEMBANGAN NO PROGRAM PENGEMBANGAN 1 NILAI AGAMA DAN MORAL 2 FISIK MOTORIK 3 BAHASA 4 KOGNITIF 5 SOSIAL EMOSIONAL 6 SENI KOMPETENSI DASAR Uraian/Rumusan tentang kompetensi dasar PAUD… Kompetensi Inti KI‐1: Menerima ajaran agama yang dianutnya KI‐2: Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri, jujur, rendah hati dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman Kompetensi Dasar 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan 2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu 2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif 2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis 2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri 2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan 2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan 2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian 2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya 2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kerjasama 2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri 2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggungjawab 2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orang tua, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman Uraian tentang kompetensi dasar…lanjutan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI‐3: Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghidu, merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi; mengolah informasi/mengasosia sikan,dan mengkomunikasikan melalui kegiatan bermain 3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari 3.2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia 3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus 3.4 Mengetahui cara hidup sehat 3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan berperilaku kreatif 3.6 Mengenal benda -benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) 3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi) 3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll) 3.9 Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) 3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca) 3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal) 3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain 3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain 3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri 3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni Uraian tentang kompetensi dasar…lanjutan Kompetensi Inti KI‐4: Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan,dan dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia Kompetensi Dasar 4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa 4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia 4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus 4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat 4.5 Menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif 4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda disekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya 4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi) 4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll) 4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya 4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) 4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal) 4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya 4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar 4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat 4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN SETIAP KOMPETENSI DASAR 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya • pembiasaan mengenalkan ciptaan Tuhan yang ada di lingkungan, berupa benda, tumbuhan, orang‐orang sebagai ciptaan Tuhan, • pembiasaan mengucapkan kalimat takjub melihat ciptaan Tuhan. • membiasakan ibadah sehari‐hari. 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan • mengenalkan anak dengan agamanya dan agama teman yang berbeda, • membiasakan anak saling menghormati teman saat melaksanakan ibadahnya, • membiasakan mengucapkan pujian sesuai dengan agama • mengajak anak mengamati dan mengenal dirinya dengan baik sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang sempurna dan bermanfaat/berguna bagi orang lain serta lingkungan sekitar. • berdiskusi dengan anak untuk menumbuhkan kesadaran bahwa dirinya, orang lain dan lingkungan sekitar adalah mahluk ciptaan Tuhan yang penting dan saling mempengaruhi. LANJUTAN…. • mengajak anak merawat, memelihara dan mengembangkan dirinya, orang lain dan lingkungan sekitar sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan. • Anak diajak memikirkan apa yang akan dirasakannya bila salah satu fungsi alat‐alat tubuh sakit atau tidak ada. Anak juga diajak merasakan apa yang dirasakan jika tidak ada tumbuhan, tidak ada binatang dan lainnya. • pembiasaan mengucapkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Tuhan atas diri, orang lain dan lingkungan yang bermanfaat, • pembiasaan menghargai keberadaan orang lain (orang tua, keluarga, teman), • pembiasaan menyayangi binatang. 2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat. • mengenalkan dan membiasakan anak makan makanan bergizi seimbang • mencuci tangan yang benar • menggosok gigi • mandi • berpakaian bersih • membuang sampah • menyayangi tanaman • melindungi diri dari percobaan kekerasan • menjaga keamanan diri dari tempat dan benda berbahaya. 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu. • membiasakan untuk mengamati, • memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan sesuatu dengan berbagai cara • merangsang anak untuk bertanya, • mendorong anak untuk selalu mencoba • mempelajari sesuatu lebih mendalam, • memfasilitasi kegiatan yang dapat menarik minat untuk belajar. 2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif. • Pendidik menyediakan alat dan bahan yang dapat digunakan dengan berbagai cara, • membolehkan anak untuk bermain dengan caranya sendiri, • tidak banyak memberi instruksi dan pembatasan pada saat anak beraktivitas dan berkarya, • membolehkan anak mencoba mengatasi masalah yang dihadapinya, dan • menghasilkan karya yang berbeda dari biasanya. Pemetaan Lingkup Perkembangan dan Kompetensi Dasar • Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan pada pendekatan standard dan pendekatan kompetensi. • Pada implementasinya keduanya tidak terpisahkan satu dengan lainnya (luluh dan menyatu) • Perlu pemetaan antara setiap program pengembangan dengan setiap kompetensi dasar. Tujuannya agar capaian perkembangan anak menjadi lebih utuh. 2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis. • membiasakan anak menjaga kebersihan dan kerapihan badan dan baju, • merapikan semua barang yang dimilikinya sebelum pulang, • mencoba merapikan kembali alat main yang sudah digunakannya, • menjaga kerapihan dan kebersihan pada hasil karyanya, • mengajak anak mendengarkan dan menikmati alunan lagu. • Membiasakan ikut serta dalam menata lingkungan, • mengajak anak untuk menilai keindahan alam dan lingkungan sekitar. 2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri. • membiasakan untuk menghargai pendapat anak, • menghargai hasil karya anak tanpa dibandingkan dengan teman lainnya, • memberikan kesempatan kepada anak untuk tampil menunjukkan kemampuan dan hasil karyanya, • memberi kesempatan anak untuk melakukan sendiri bila anak tidak meminta bantuan. 2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari‐hari untuk melatih kedisiplinan. • membiasakan membuat aturan bersama anak • membiasakan mengulang aturan main bersama anak • mengingatkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak • mengingatkan kembali aturan pada anak yang bertindak tidak sesuai aturan • menerapkan aturan secara konsisten agar menjadi pembiasaan sehingga terbentuk perilaku anak sesuai dengan yang diharapkan. 2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan. • membiasakan anak untuk mengantri, • membiasakan memperlakukan anak dengan kasih sayang dan lembut, • membiasakan mendukung perilaku sabar yang mulai ditunjukkan anak, • membiasakan mengajak anak untuk melakukan alternatif kegiatan saat menunggu giliran, • membiasakan melatih anak mengungkapkan emosi secara wajar disaat marah dengan tidak berteriak atau menangis. 2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian • memberikan kepercayaan pada anak untuk berpendapat, • membiasakan anak untuk menentukan tempat bermain sendiri • membiasakan melakukan kegiatan gosok gigi, makan, menyiapkan baju, sepatu dan tas, membereskan alat main sendiri atau dengan sedikit bantuan bila diperlukan. 2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya. • memberitahu anak situasi yang perlu dibantu (misalnya; ooo ada banyak • • • • • • • • • • sampah disini teman‐teman, lihat ada lalat datang, ayoo apa yang harus kita lakukan..?), membiasakan menawarkan bantuan kepada anak bila mereka terlihat memerlukannya mengajak anak untuk memberi bantuan pada teman, mencontohkan untuk selalu terlibat dalam merawat kebersihan dan keindahan lingkungan, menjaga alat main di dalam maupun di luar ruangan, membiasakan mengabsen secara partisipatif (misalnya “coba lihat.. apakah semua teman kita sudah hadir disini..?”) membiasakan menanyakan mengapa temannya tidak hadir, membiasakan berbagi makanan jika ada teman yang tidak bawa bekal, membiasakan menenangkan teman yang menangis, membiasakan mengajak anak‐anak untuk menengok teman yang sakit, dan membiasakan untuk bersedekah. 2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai dan toleran kepada orang lain. • membiasakan anak bermain dalam kelompok, • selalu menunjukkan sisi positif setiap anak dan tidak membandingkan satu dengan lainnya, • berkomunikasi dengan wajar dengan semua anak, • mencontohkan menghargai setiap kelebihan anak tanpa menyinggung kekurangan anak, • menghargai setiap pendapat anak. 2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri. • pembiasaan melakukan penyambutan anak sesuai 5S 1R (senyum, salam, sapa, sopan, santun, dan ramah), • membiasakan menata kegiatan main yang bervariasi, • membiasakan menata ruang dan alat main yang dapat diperkirakan atau dikenal anak, • menyusun kegiatan harian yang bersifat rutin dan dinamis, LANJUTAN… • membangun kerekatan antara lingkungan dengan anak sehingga anak merasa tidak asing dengan situasi di PAUD, • Menyampaikan jadwal kegiatan bila ada perubahan dari yang biasanya untuk membantu anak lebih tenang dan siap mengikuti kegiatan yang berbeda/berubah, • Mendiskusikan perilaku yang diharapkan dari anak sebelum memasuki kegiatan baru, • Membiasakan untuk menyiapkan hal‐hal khusus pada setiap perubahan cuaca dan kondisi alam. 2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab • mengenalkan dan membiasakan anak untuk melakukan kegiatan secara fokus, • meminta anak untuk melakukan kegiatan hingga tuntas, • membantu anak untuk melakukan tugasnya, • mencontohkan untuk menyimpan dan merawat milik sendiri ataupun milik satuan PAUD, • menghargai anak yang berani mengakui kesalahan, • memberi selamat kepada anak yang berhasil menyelesaikan tugas hingga tuntas, • membiasakan untuk melaksanakan aturan yang sudah ditetapkan, 2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur. • membiasakan berkata benar, • membiasakan menepati janji • mendiskusikan perilaku baik dan kurang baik dengan anak • mendiskusikan bila ada anak yang tidak dapat berkata jujur, • menanggapi secara positif ketika anak berkata jujur dan melakukan hal‐hal yang benar. 2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orang tua, guru, dan teman. • (1) dengan membiasakan anak mengucapkan kata‐kata santun seperti terima kasih, maaf, permisi dan tolong dengan cara yang sopan, (2) menegur bila ada yang mengejek atau mencela teman, (3) mencontohkan untuk selalu menghargai hasil karya orang lain, (4) mencontohkan perilaku yang menghargai bantuan orang lain dengan mengucapkan kata terima kasih, LANJUTAN.. • membiasakan anak untuk mendengarkan saat orang lain bicara, sabar menunggu giliran untuk berbicara atau mengemukakan pendapat, • membiasakan mengucapkan salam saat bertemu dan saat berpisah. • mengenalkan dan membiasakan berkata dan bersikap sopan pada teman, guru, dan orang tua. • mencontohkan selalu meminta maaf bila berbuat salah, berterima kasih bila dibantu, • menghargai semua teman dan tidak suka mengolok‐ olok atau jahil pada teman. 3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari‐hari 4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari‐hari dengan tuntunan orang dewasa • mencontohkan tata cara berdoa, • mengenalkan doa‐doa, • mempraktekan berdoa, tertib dan teratur, sehingga anak mampu mengikuti kegiatan ibadah dengan atau tanpa tuntunan dari guru. 3.2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia 4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia • mengajak anak berdiskusi tentang sikap ahlak mulia sesuai pengetahuan anak • menceritakan tokoh yang berperilaku baik dan tidak baik, • mediskusikan perilaku yang disenangi dan tidak disenangi oleh teman‐temannya • mencontohkan tata cara sopan santun dalam berbagai aktivitas, • mengajak anak menggunakan kata maaf, terima kasih, atau permisi dengan atau tanpa bimbingan guru lagi. 3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus 4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus • mengajak anak untuk mengamati, mengenali bagian‐bagian anggota tubuh, • mengajak anak melakukan gerakan motorik kasar dengan bermain tradisional seperti ular‐ularan, ayam dan elang, senam irama, senam dengan alat, bermain bola tangan, bola kaki, bola keranjang, dll., • mengajak anak melatih motorik halus melalui kegiatan menari, bermain pleydough, membentuk dengan tanah liat, mencocok, menggunting bentuk, melukis, menggambar, bermain pasir, bermain air, dll. 3.4 Mengetahui cara hidup sehat 4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat • mengajak anak mempraktekan pengetahuan dalam kegiatan nyata sehingga anak mampu melakukan sendiri maupun dengan bantuan, seperti membuang sampah pada tempatnya, memilih dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersih, sehat, dan bergizi, menolong diri sendiri (mandi, makan, memakai baju, dll), • menjaga keselamatan diri (misalnya berjalan di tepi, berpegangan tangan ke orang tua saat menyeberang jalan, dsb) • selalu menempatkan semua anak dalam jangkauan penglihatan guru • semua ruangan dipastkan dalam jangkauan dan pengawasan guru. 3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari‐hari dan berperilaku kreatif 4.5 Menyelesaikan masalah sehari‐hari secara kreatif • mengenali masalah, • memberi kesempatan kepada anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dengan caranya sendiri, • memberi dukungan kepada anak setiap ia mecoba mengatasi masalahnya, • menghargai setiap usaha yang dilakukan anak, • mengajak anak dialog dengan menggunakan pertanyaan terbuka (mengapa …., bagaimana…., apa yang terjadi bila…., jika….., dst) 3.6 Mengenal benda‐benda di sekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri‐ciri lainnya) 4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda‐benda disekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri‐ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya • mengajak anak mengenal nama, warna, bentuk, ukuran, tekstur, suara, sifat, fungsi, dan ciri‐ciri benda/obyek yang ada di lingkungan sekitar (batu, daun, ranting, alat makan, dst) untuk digunakan bermain matematika, seperti membilang, mengukur, mengelompokkan, mengurutkan, membandingkan, menyusun pola, membuat grafik, membuat seriasi. Lanjutan… • memberikan dukungan saat anak menggunakan beragam alat, benda dan bahan dengan menyebutkan, membedakan, menyamakan, mengelompokkan, menyusun pola, mengurutkan, membandingkan bentuk, ukuran, warna, besar‐ kecil, banyak‐sedikit, panjang‐pendek, berat‐ringan, tinggi‐rendah baik disampaikan melalui lisan, menggunakan benda langsung, melalui gerakan, maupun melalui hasil karyanya. • memfasilitasi kegiatan yang beragam dengan melibatkan anak secara aktif untuk membangun pengetahuan dan keterampilan tentang pengenalan benda ‐benda disekitarnya. 3.7 Mengenal lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi) 4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi) • mengajak anak mengamati langsung apa yang ada di lingkungannya, • mengajak anak serta mendorong anak menuangkan pengetahuannya ke dalam berbagai bentuk karya dan anak menyampaikan hasil karyanya. 3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu‐batuan, dll) 4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu‐batuan, dll) • memberikan kesempatan anak untuk bereksplorasi dengan berbagai media yang ada di alam sekitarnya sehingga anak dapat membangun pengetahuannya sendiri dengan pendekatan saintifik • menggunakan berbagai jenis tanaman dan binatang sebagai tema belajar • memfasilitasi proses membangun pengetahuan dan ketrampilan melalui bermain yang diwujudkan dalam berbagai bentuk karya seperti nyanyian, puisi, gambar, lukisan, lipatan, • mengenalkan tata cara ibadah dst. 3.9 Mengenal teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) 4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya • memberikan kesempatan anak untuk bereksplorasi dengan berbagai alat dan bahan main berupa benda‐ benda bermuatan teknologi sederhana sehingga anak dapat membangun pengetahuannya sendiri dengan pendekatan saintifik. • menggunakan alat‐alat tersebut sebagai alat permainan edukatif secara benar. 3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca) 4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) • mengajak anak berbicara, • berceritera, • membacakan buku, • serta meminta anak untuk menceritakan kembali. 3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal) 4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal) • memberikan kesempatan kepada anak untuk menyampaikan ide gagasan dan pendapatnya • mengomunikasikan hasil pengalaman bermainnya, dan • membiasakan anak menceritakan pengalaman mainnya sebelum kegiatan penutup. 3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain 4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya • membangun kemampuan keaksaraan awal pada anak melalui bermain dengan menyediakan alat tulis di setiap kegiatan pada setiap harinya, • mengajak anak membaca buku • bermain kartu huruf, • memancing huruf namanya, • mencetak huruf‐huruf, dan banyak lagi. 3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain 4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar • • • • • membiasakan anak bermain dalam kelompok menengahi secara adil ketika anak berselisih paham/bertengkar, mengajak anak mendiskusikan perasaan diri dan orang lain, membacakan buku cerita lalu dikaitkan dengan perasaan anak, memberikan kesempatan pada anak untuk menunjukkan reaksi emosinya mulai saat anak datang sampai pulang yang dianjurkan melalui bahasa. 3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri 4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan minat diri dengan cara yang tepat • memberikan kesempatan pada anak untuk menyampaikan ide gagasan • menyediakan berbagai kegiatan bermain • melakukan penilaian otentik secara tepat sehingga kebutuhan,keinginan dan minat diri anak dapat teridentifikasi dan terpenuhi • memberi kebebasan anak menggunakan alat sepanjang sesuai dengan fungsi alat tersebut. 3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni 4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media. • Upaya yang dilakukan guru diantaranya dengan memberikan kesempatan anak untuk bermain bereksplorasi dengan berbagai bahan dan alat main untuk membuat berbagai hasil karya seni (musik, gerak dan lagu, bernyanyi, melukis dengan berbagai media, dan hasil karya seni lainnya). TERIMAKASIH SEMOGA BERMANFAAT PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIM DIKLAT BERJENJANG DIKLAT LANJUT DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015 TUJUAN PELATIHAN Memahami model pembelajaran Memahami penataan lingkungan Memahami pengorganisasian belajar JENIS MODEL PEMBELAJARAN A. Model Pembelajaran Kelompok Berdasarkan Sudut‐sudut Kegiatan B. Model Pembelajaran Kelompok Berdasarkan Kegiatan Pengaman C. Model Pembelajaran Berdasarkan Area (minat) D. Model Pembelajaran Berdasarkan Sentra E. Model – model lainnya ( motessori, high/scope, reggio emilia, dll) A. MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN SUDUT KEGIATAN • Model pembelajaran sudut memberikan kesempatan kepada anak didik belajar dekat dengan kehidupan sehari‐hari. • Model ini bersumber pada teori pendidikan dan perkembangan Montessori • Berikut karakteristik model sudut: 1. Praktek kehidupan 2. Pendidikan kesadaran sensori. 3. Seni berbahasa. 4. Matematika dan geometri 5. Budaya 1. Sudut Latihan Kehidupan Praktis (Practical Life Corner) • Sudut Latihan Kehidupan Praktis memberikan kesempatan untuk meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa di sekitar mereka setiap hari. • Misalnya, mereka menyapu, mencuci, memindahkan suatu barang dengan berbagai alat yang berbeda ( sendok, sumpit dan lain‐lain), membersihkan kaca, membuka dan menutup kancing atau resleting, membuka dan menutup botol/kotak/kunci, mengelap gelas yang sudah di cuci dan sebagainya. • Melalui berbagai aktivitas yang menarik ini, anak‐anak belajar untuk membantu diri mereka sendiri (self help), berkonsentrasi dan mengembangkan kebiasaan bekerja dengan baik. 2. Sudut sensorik • Sudut sensorik mengembangkan sensitivfitas penginderaan anak, yakni penglihatan, pendengaran, penghiduan, perabaan, dan pengecapan. • Di sudut sensorik fokus pada pengenalan benda seperti berbagai perbedaan warna, merasakan berat ringan, berbagai bentuk dan ukuran, merasakan tekstur halus dan kasar, tinggi‐ rendah suara, berbagai bebauan dari berbagai benda, dan mengecap berbagai rasa dari benda yang dijumpai sehari‐hari. 3. Sudut Matematika (Pre Math and Perception Corner) • Sudut matematika memberi kesempatan kepada anak‐anak mengenal konsep‐konsep matematika mulai dari hal yang kongkrit hingga abstrak. • Anak‐anak belajar memahami konsep dasar kuantitas/jumlah dan hubungannya dengan lambang‐lambang serta mempelajari angka‐ angka yang lebih besar dan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian secara alami. • Anak dapat belajar matematika melalui pengukuran, seperti mengukur jarak, mengukur literan, mengukur besar kecil dan lain‐lain. 4. Sudut Bahasa (Language and Vocabulary Corner) • Sudut Bahasa mengembangkan kemampuan anak dalam belajar mendengar dan menggunakan kosa kata yang tepat untuk seluruh kegiatan, mempelajari nama‐nama susunan, bentuk geometris, komposisi, tumbuh‐tumbuhan,dan sebagainya. 5. Sudut Kebudayaan (Culture and Library Corner) • Sudut Kebudayaan memberi kesempatan kepada anak‐anak untuk mengenal Geografi, Sejarah, IImu tentang tumbuh‐tumbuhan dan IImu pengetahuan yang sederhana. • Anak‐anak belajar secara individual, kelompok dan diskusi mengenai dunia sekitar mereka, pada saat ini dan masa lalu. B. Model Pembelajaran Kelompok Berdasarkan Kegiatan Pengaman • Model pembelajaran kelompok dengan pengaman adalah pola pembelajaran dengan cara mengelompokkan anak menjadi beberapa kelompok (biasanya menjadi tiga kelompok), • Setiap kelompok melakukan kegiatan yang berbeda. • Dalam satu pertemuan, anak didorong untuk mampu menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian. Lanjutan..... • Apabila dalam pergantian kelompok terdapat anak‐anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat daripada temannya, maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain selama dalam kelompok lain masih ada tempat. • Jika sudah tidak ada tempat, anak‐anak tersebut dapat bermain pada tempat tertentu yang sudah disediakan oleh guru, dan tempat itulah yang disebut dengan kegiatan pengaman. • Pada kegiatan pengaman sebaiknya disediakan alat‐alat yang lebih bervariasi dan sering diganti sesuai dengan tema atau subtema yang dibahas. Gambar Denah Model Pembelajaran Kelompok dengan Pengaman C. Model Pembelajaran Berdasarkan Area (minat) Filosofi model pembelajaran berdasarkan area adalah sebagai berikut: • Melibatkan anak secara alamiah dalam proses belajar. • Lingkungan dirancang secara cermat dengan menggunakan konsep “Tahap Demi Tahap” mendorong anak untuk BEREKSPLORASI, MEMPELOPORI, dan MENCIPTAKAN. • Dalam menciptakan lingkungan dan menyediakan bahan ajar, guru menggunakan pengetahuan yang tepat dan sesuai dengan tahap perkembangan anak. • Peran guru adalah menyusun tujuan yang sesuai bagi masing‐masing anak secara individu dan kelompok, yang bertujuan untuk: • • • • Menanggapi minat anak Menghargai kelebihan‐kelebihan dan kebutuhan setiap anak. Menjaga keingintahuan alami anak untuk bertahan hidup. Mendukung pembelajaran bersama. AREA‐AREA YANG DISEDIAKAN BERUPA: AREA AGAMA Area Agama merupakan tempat yang memberikan pengalaman pada anak untuk mengenal agama dan mempraktekkan tatacara beribadah sesuai agama yang dianutnya. Area Agama menyediakan miniatur rumah ibadah, perlengkapan ibadah, buku‐buku bacaan, kertas gambar dan alat‐alat gambar AREA MEMBACA DAN MENULIS Area ini merupakan tempat bagi anak untuk mengeksplorasi pengalaman membaca dan menuliskan kata‐kata yang ada disekitar mereka. Area Membaca dan Menulis menyediakan berbagai buku‐buku atau tulisan‐tulisan dan bahan‐bahan untuk kegiatan menyimak atau mendengar bahasa dan menulis. AREA BAHASA Area Bahasa merupakan tempat yang tenang sehingga anak‐anak dapat melihat‐lihat buku, membacakan temannya, atau meminta guru atau orang tua agar membacakan buku untuk mereka. Kesusastraan dipergunakan selama hari‐hari belajar anak. Anak‐anak diminta untuk membuat buku sendiri, mendramatisasi dan menyimak cerita. AREA SENI DAN MOTORIK Area Seni dan Motorik merupakan tempat untuk mengembangkan dan mengeksplorasi kreativitas mereka serta bersenang‐senang dengan bahan baru dan pengalaman fisik (tactile). Area Seni dan Motorik memacu kreativitas, komunikasi verbal dan non verbal, percaya diri, perkembangan motorik halus dan kasar, dan kemampuan intelektual. AREA MATEMATIKA DAN BERHITUNG Area Matematika dan Berhitung merupakan tempat yang menyediakan permainan‐permainan yang dapat membantu anak belajar mencocokkan, berhitung, dan mengelompokkan, serta menciptakan sendiri permainan yang mereka sukai, dan berlatih kemampuan berbahasa mereka. Area Matematika dan Berhitung memiliki bahan‐bahan yang dapat dipisah‐pisahkan dan disatukan anak. Kegiatan‐kegiatan di area ini mendorong anak mengembangkan kemampuan intelektual, otot‐ otot halus, koordinasi mata‐tangan, dan keterampilan sosial seperti berbagi, bernegosiasi, dan memecahkan masalah. AREA DRAMA Area Drama merupakan tempat yang memberikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi dan mengembangkan pengalaman bermain peran. Area Drama memiliki baju‐baju dan benda‐benda lain yang mendorong anak memperagakan apa yang mereka lihat dikehidupan mereka, membantu mereka untuk memahami dunia mereka dan memainkan berbagai macam peran. Pemilihan benda‐benda tergantung dari minat anak‐anak dan tema yang sedang berlangsung pada saat itu. AREA MUSIK Musik dapat dipergunakan sepanjang hari untuk menyatukan kegiatan pembelajaran. Bernyanyi, menggerakkan badan, bertepuk tangan, menari, dan memainkan alat‐alat musik, atau menyimak dengan tenang kesemuanya dapat diberikan sebagai kegiatan pembelajaran sepanjang hari. Musik mengembangkan panca indera, mengajarkan ritme, berhitung dan pola kalimat, memperkuat otot halus dan kasar, dan mendorong kreatifitas. AREA BALOK Area Balok dilengkapi dengan berbagai macam bentuk dan ukuran balok untuk menciptakan susunan khayal atau dapat dikenali seperti bangunan, kota, pertanian, dll. Melalui bermain balok, anak mengembangkan kemampuan matematika, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah, kreativitas, dan memperkuat daya konsentrasi. AREA SAINS Area Sains menyediakan banyak kesempatan bagi anak‐anak untuk menggunakan panca indera dan menyalurkan langsung minat mereka terhadap kejadian‐kejadian alamiah dan benda‐benda yang mereka temukan. Dengan mengeksplorasi bahan‐bahan alami, anak menciptakan, berpikir, dan berkomunikasi. Anak‐anak melatih otot halus dan kasar, mengembangkan konsep‐ konsep matematika, gagasan‐gagasan ilmiah, dan kreativitas. D. Model Pembelajaran Berdasarkan Sentra • Pendekatan yang mengelola kegiatan pembelajaran yang seimbang antara dukungan guru dengan inisiatif anak. • Pembelajaran menekankan pada dukungan pengembangan minat, potensi dan kekuatan anak. • Bermain dipandang sebagai kerja sehingga anak diberi kesempatan untuk memulai dari pengembangan ide hingga tuntas menyelesaikan hasil karyanya “start and finish”. • Dukungan guru sebagai fasilitasi anak mengembangkan kecakapan berpikir aktif dan anak diberi keleluasaan untuk melakukan eksplorasi untuk memahami dunia sekelilingnya. • Disentra anak bebas bergerak dalam bermain dalam satu sentra setiap harinya SENTRA‐SENTRA YANG TERSEDIA • Sentra Bahan Alam SENTRA BALOK SENTRA MAIN PERAN SENTRA PERSIAPAN Nama Lembaga Hari/ Tanggal Materi : : : : Pendekatan pembelajaran Pendekatan pembelajaran mana yang digunakan di satuan PAUD Anda?, bagaimana rencana anda! PENATAAN LINGKUNGAN BELAJAR Penataan lingkungan belajar merupakan penataan lingkungan fisik, baik di dalam atau di luar ruangan, termasuk seluruh lingkungan bermain anak mulai dari ukuran ruang, lantai, warna dinding, cahaya, jendela, mebeulair, dan berbagai alat main yang direncanakan sesuai dengan perencanaan. PRINSIP‐PRINSIP PENATAAN • Anak merasa aman dan nyaman • Membuat anak menjadi mandiri dan percaya diri • Dirancang dengan tertata, atraktif, mengundang sehingga membantu anak terlibat aktif dalam kegiatan main yang disediakan • Sebaiknya ruangan dibagi menjadi beberapa area sehingga memudahkan mengobservasi dan berinteraksi dengan anak secara positif. LANJUTAN….. • Area yang menyediakan kegiatan yang relatif tenang, seperti area buku, seni, dan agama tempatkan berjauhan dengan area balok dan musik. • Alat dan bahan main disimpan dalam wadah dan rak yang diberi gambar&nama Ketika lingkungan di beri nama dan dapat di perkirakan anak dapat membuat keputusan sendiri ttg benda yang di susun menjadi rapi dg mengelompokan dan mencocokan bahan‐bahan main pada tempatnya yang tepat merupakan bagian utama dari pengalaman belajar • Bilamana ruangan memadai, rancang sebuah tempat yang digunakan untuk duduk melingkar saat pembukaan, namun bila ruang terbatas dapat menggunakan area balok/area buku. • Toilet anak terpisah dengan toilet dewasa. Untuk toilet anak tidak memerlukan slot kunci. Pintu toilet anak cukup setengah badan. Ruangan toilet dekat dengan kegiatan anak, agar mudah terawasi oleh guru. • Tersedia sarana pembersih (sabun cair) dan pengering tangan (tissue) untuk membiasakan kebiasaan pola hidup bersih dan sehat • Pencahayaan ruang toilet cukup baik dengan sirkulasi udara yang baik pula agar tidak mudah tumbuh jamur dan bau. PERMASALAHAN YANG SERING MUNCUL Ruang tidak dibagi menjadi area yang lebih kecil Berlarian di kelas Gunakan rak/loker untuk membagi area‐area. Hindari ruang terbuka yang mendorong anak berlarian Alat permainan luar ruangan diletakan pada lahan yang sesuai dengan besar kecil nya alat yang akan kita letakan PRINSIP‐PRINSIP • Seluncuran, ayunan, jungkitan dan sarana bermain outdoor dalam kondisi baik dan catnya tidak mengandung toxic. • Ketinggian mainan sebaiknya tidak lebih dari 1.5 meter dan tingkat kemiringannya sekitar 40o • Dikontrol dan diperbaiki secara regular, Sebaiknya tidak terkena langsung terik matahari. • Jika bahan menggunakan kayu, dipastikan permukaan kayu licin untuk mencegah anak tertusuk serpihannya • Bak pasir harus ditutup bila tidak digunakan, dan dipastikan dalam kondisi kering agar tidak menjadi tempat berkembang biak binatang kecil. PENGORGANISASIAN BELAJAR • Pengorganisasian belajar dapat diartikan pengaturan ruang belajar yang disesuaikan dengan bentuk layanan, jumlah anak, dan kelompok usia anak yang dilayani. Pengorganisasian ruang belajar memperhatikan: 1. Jumlah Anak 2. Kelompok Usia Anak 3.Lingkungan Kondusif 4. Berorientasi pada Pembelajaran Demokratis. 5. Menggunakan Berbagai Media dan Sumber Belajar LEMBAR KERJA 2 Nama : Lembaga : Hari/ Tanggal : Materi : Penataan Lingkungan 1. Bagaimana penataan lingkungan yang sekarang dilakukan di satuan PAUD Anda. Apakah ada rencana perubahan? jika ada bagaimana perubahannya, Gambarkan! 2. Apakah ada masalah terkait dengan lingkungan yang telah ditata? Bagaimana solusinya TERIMAKASIH SEMOGA BERMANFAAT PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI Oleh: TIM DIKLAT BERJENJANG DIKLAT LANJUT DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 PENILAIAN Fakta Proses Hasil 4 K I • • • • • • • terukur menyeluruh Berkelanjutan Sistematis Transparan Obyektif Bermakna hasil karya anak bukan untuk dinilai bagus tidaknya tetapi untuk dianalisa kemajuan perkembangan yang di capai anak. BAGI ANAK .pertumbuhan konsisten, Stimulasi sesuai, dukungan sesuai. MANFAAT PENILAIAN BAGI GURU Mengetahui informasi pertumbuhan dan perkembangan, kesesuaian stimulasi,dukungan yang sesuai, memiliki data. BAGI ORANGTUA informasi pertumbuhan dan perkembangan,stimulasi dirumah yang sesuai, keputusan yang tepat KLIK 4 RUANG LINGKUP Perkemb. Moral & Agama Perkemb. Perkemb. Seni Sosial Emosi AUD Perkemb. Perkemb. Fisik Motorik Bahasa Perkemb. Kognitif PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK 6PP P E R E K N E KD M L A A G I A A N 6PP I B N INDIKATOR P N KD INDIKATOR • Penilaian berdasarkan fakta yang sesungguhnya P E O N T I E L N A T I I A K N • Dilakukan pada saat anak terlibat dalam pembelajaran • Dilakukan secara alami dalam kondisi yang direncanakan oleh guru Hasil Karya Ceklis Menganalisa data Menyimpulkan Membuat keputusan PELAPORAN Catatan Anekdot PENGOLAHAN DATA PENGUMPULAN DATA PROSES PENILAIAN Tertulis Lisan CEKLIS Catatan Hasil Anekdot Karya PENILAIAN HARIAN • Catatan seluruh perkembangan anak selama mengikuti kegiatan pembelajaran dari waktu ke waktu • Memungkinkan untuk mengetahui perkembangan anak yang indikatornya tercantum maupun tidak tercantum pada RPPH. Video ALESHA CATATAN ANEKDOT Nama anak : ……………………… Kelas : …………………. Usia : ……………….. TGL WAKTU TEMPAT PERISTIWA INDIKATOR Skala yang digunakan Memuat indikator pencapaian perkembangan yang sudah ditetapkan di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB • BB artinya Belum Berkembang: bila anak melakukannya harus dengan bimbingan atau dicontohkan oleh guru; • MB artinya Mulai Berkembang: bila anak melakukannya masih harus diingatkan atau dibantu oleh guru; • BSH artinya Berkembang Sesuai Harapan: bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru; • BSB artinya Berkembang Sangat Baik: bila anak sudah dapat melakukannya secara mandiri dan sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai indikator yang diharapkan. CONTOH CEKLIS HARIAN NAMA: HARI/TGL: Usia : NO 1 PROGRAM PENGEMBANGAN NILAI AGAMA DAN MORAL 2 FISIK MOTORIK 3 KOGNITIF 4 BAHASA 5 SOSIAL EMOSIONAL 6 SENI KD ‐ INDIKATOR PENILAIAN PERKEMBANGAN BB MB BSH BSB Hasil kerja anak dapat berupa : • Coretan • Tulisan • Gambar • Lukisan • Bangunan balok • Hasil lipatan • Hasil kolase • Hasil roncean • Dan karya-karya lainnya Hasil karya sesungguhnya bisa berupa hasil fisik maupun non fisik. Hasil karya yang dimaksud di sini adalah yang berupa wujud fisik. Sedangkan yang nonfisik dicatat dalam catatan anekdot HASIL KARYA HASIL PENGAMATAN INDIKATOR ‐ KD Capaian Hasil Karya Anak Hasil Pengamatan Indikator KD Perkemba ngan - Huruf-huruf belum terangkai 3.12; menuliskan huruf-huruf MB - Gambar kepala, tangan dan kaki 3. Mengenal anggota tubuh BSH Tanggal: 14 Juli 2014 tanpa badan - Warna biru, hijau, dan merah - Gambar mama, papa, anak, dan adik (berdasarkan cerita anak) - Beberapa bentuk lingkaran dan garis - Menjawab pertanyaan dengan tepat. - Aku mau main yang lainnya (ketika ditanyakan mau bermain apa lagi) dan koor-dinasi tangan mata 3.6; Mengenal dan BSH membedakan warna BSH 3.7; Mengenal ling-kungan MB sosial (anggota keluarga) BSH 3.6; 4.6. mengenal bentuk geometri 3.15; 4.15. mengung kapkan gagasan berupa gambar 3.10 - 4.10 menunjuk kan kemampuan berbahasa reseptif BSH • Merupakan kumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber yang menunjukkan pencapaian perkembangan anak dari waktu ke waktu. • Berupa hasil karya, foto anak, rekaman suara, video, dan lain-lain. • Setiap anak memiliki portofolio yang disusun berdasarkan urutan tanggal dan diberi identitasnya (nama, usia, kelompok); • Portofolio dapat disimpan dalam wadah yang disesuaikan dengan kebutuhan. STRATEGI PELAKSANAAN PENILAIAN HARIAN Gunakan catatan kecil untuk mencatat Boleh fokus pada beberapa anak dalam 1 hari Jangan abaikan anak lain yang mengalami peristiwa penting PENILAIAN BULANAN • Mengumpulkan semua data • Memilah data yang dimiliki • Menganalisa data penilaian (catatan anekdot, hasil karya) • Mengisi data ke dalam Ceklis Penilaian Perkembangan Anak • Pendokumentasian data (portofolio) CARA PENGISIAN FORMAT PENILAIAN PERKEMBAN GAN BULANAN: • Satu format untuk satu bulan. • Cara pengisiannya menuliskan: BB,MB,BSH,BSB • Tulis capaian perkembangan pada kolom yang sesuai. KOMPILASI DATA Nama : Dona Bulan : Juni 2014 Lingkup Perkembangan Kompetensi dan Indikator Anekdot Hasil ceklis karya Hasil akhir Nilai Agama dan 1.1 - Terbiasa menyebut nama Tuhan sebagai pencipta BSH BSH BSH Moral 3.1 4.1 Mengucapkan doa-doa pendek, melakukan ibadah sesuai dengan agama nya 2.1 Terbiasa Melakukan kegiatan kebersihan diri MB MB MB MB MB MB BSH BSH MB MB BSH BSH BSH BSH Fisik Motorik 3.3 - Melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala secara terkoordinasi … Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri dalam berbagai aktivitas 3.4, 4.4 Melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat MB Sosial emosional 2.5 Bangga menunjukkan hasil karya BSH Kog 3.6 – 4.6 Mengenal benda dengan mengelompokkan berbagai benda di lingkungannya 3.7 Menyebutkan nama anggota keluarga dan teman serta ciri-ciri khusus mereka 3.9 Melakukan kegiatan dengan menggunakan alat teknologi sederhana sesuai fungsinya secara aman dan bertanggung jawab 2.14 Terbiasa ramah menyapa siapapun, MB BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSH MB MB MB BSH BSH BSH Bahasa Seni BSH 3.10 – 4.10 Menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosakata yang lebih banyak 3.11 Mengungkapkan perasaan, ide dengan pilihan kata yang sesuai ketika berkomunikasi 3.12 Menulis huruf-huruf dari namanya sendiri BSH 3.15 – 4.15 Membuat karya seni sesuai kreativitasnya BSH BSH BSH CARA PENGISIAN FORMAT PENILAIAN PERKEMBANGAN MID‐ SEMESTER/SEMESTER: • Satu format untuk beberapa bulan. • Cara pengisiannya cukup hanya di beri tanda cek (v). • Isi dengan cara mencantumkan simpulan dari capaian perkembangan setiap bulan. • Tulis pada kolom yang sesuai. KOMPILASI DATA BULANAN MID SEMESTER : I TAHUN 2015 Program KD dan Indikator Nama Anak : …………… Pengemb . NAM Simp Simp Simp Simpulan Kelas/Kelompok: ………… Bln I Bln II Bln III Umum 1.1 ‐ Terbiasa menyebut nama Tuhan sebagai pencipta. . BSH BSH BSH BSH FISIK 2.1 Terbiasa Melakukan kegiatan MOTORIK kebersihan diri. 3.3 ‐4.3 Melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala secara terkoordinasi. BSB BSB BSB BSB MB BSH BSH BSH KOGNITIF 3.6 – 4.6 Mengenal benda dengan mengelompokkan berbagai benda di lingkungannya. MB BSH BSH BSH SOSEM 2.5 Bangga menunjukkan hasil karya . BB BB MB MB BAHASA 2.14 Terbiasa ramah menyapa siapapun BB BB MB MB SENI 3.15 – 4.15 Membuat karya seni sesuai kreativitasnya. MB MB MB MB Ceklist Penilaian Semester Semester:………. Nama Anak : …………… Prog. Pengem bangan KD dan Indikator Nilai agama dan Moral 1. 1. 1 2 1. Mengenal Tuhan melalui ciptaan Nya Terbiasa menyebut nama Tuhan sebagai pencipta. Kelas/Kelompok: ………… Juli 3 Agst 4 1 2 Sept 3 4 1 2 Okt 3 Terbiasa mengucapkan kalimat pujian terhadap ciptaan Tuhan 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada Tuhan 1. Menghormati (toleransi) agama orang lain 1. Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan 1. Terbiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan 2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 1. Terbiasa tidak berbohong, 1. Terbiasa menghargai kepemilikan orang lain, 1. Terbiasa mengembali-kan benda yang bukan haknya. 3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari 4.1Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa 1. Mengucapkan doa-doa pendek, melakukan ibadah sesuai dengan agama nya (misal: doa sebelum memulai dan selesai kegiatan) 4 1 2 Nov 3 4 1 2 Capaian Akhir Des 3 4 1 2 3 4 Mari kita diskusikan...... 1. Amati video yang akan ditayangkan 1. Buat catatan sebanyak mungkin terkait dengan video tersebut PELAPORAN Merupakan kegiatan mengomunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian tentang perkembangan anak setelah mengikuti layanan/kegiatan pembelajaran di satuan PAUD. PELAPORAN Etika Jenis Waktu Bentuk Disajkan naratif Sesuai dengan Program Pengembangan. Masukkan tingkat ketercapaian KD. KD berisi :sikap, pengetahuan dan keterampilan. • Isi ilustrasi diidentifikasi berdasar indikator sesuai dengan tahapan usia anak yang bersifat indikator • Kompetensi Dasar yang sama dapat saja diilustrasikan dengan indikator yang bervariasi. • Contoh: Jika KD 2.13 adalah bersikap jujur, maka untuk Dona jujur terlihat saat dia mengembalikan barang yang bukan miliknya, tetapi untuk nia terlihat saat dia menceritakan mengapa datang terlambat secara benar. • • • • Kekuatan • Menggambarkan perkembangan yang telah tercapai/dikuasai dengan baik oleh anak, baik secara umum/normal, secara khusus/spesifik, maupun secara istimewa Rekomendasi • Berupa saran (anjuran) untuk meningkatkan atau mengubah perilaku yang belum tercapai, baik secara umum maupun secara spesifik. Wulan sudah dapat… Ananda Wulan sudah dapat… Wulan telah belajar tentang…dan melakukannya dengan… Wulan menunjukan perkembangan yang menggembirakan dalam….. Misal: • Dapat merespon saat dipanggil namanya.. • Dapat memotong kertas dengan gunting… • Dapat memasangkan benda berdasar warna dan ukuran… • Melempar bola lebih dari 3 meter… • Duduk di kursi dengan manis… • Dapat membuka halaman buku dengan baik.. • Mengidentifikasi bentuk-bentuk geometri, segitiga, persegi… • • • • • • Berupa saran (anjuran) untuk meningkatkan atau mengubah perliku yg belum tercapai, baik secara umum maupun secara spesifik. Misal: • Sebaiknya di rumah ananda sering diajak berbicara… • Untuk lebih meningkatkan minat akan buku/membaca, sebaiknya di rumah disediakan beberapa buku yang menarik anak… • Untuk meningkatkan kemampuan merapikan benda, sebaiknya di rumah anak sering diingatkan untuk selalu menyimpan benda kembali benda/barang pada tempatnya. • Pada semester mendatang, kami akan terus membimbing ananda dalam…. Tahun Pelajaran Nama Anak Didik Nomor Induk CONTOH PENGISIAN LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK LAPORAN PERKEMBANGAN ANAK : ………… : Dona Usia : …….. Semester : 5-6 tahun : I (Satu) Perkembangan Nilai Agama dan Moral Dona anak yang membanggakan terlihat dari banyaknya capaian perkembangan pada semester ini yang mencapai sesuai harapan dan sangat baik. Beberapa perkembangan yang dicapai Dona adalah: Mengenal Tuhan sebagai pencipta nampak saat ia mengatakan bahwa dirinya ciptaan Tuhan (1.1). Ia dapat melakukan gerakan shalat, senang mendengarkan cerita dalam kitab suci terutama riwayat nabi Ibrahim AS (3.14.1). Mampu mengenal perilaku baik yang ditunjukkan dengan suka menolong dan berbagi makanan serta mainan. Sikapnya santun selalu mengucapkan salam dengan tersenyum. (3.2 – 4.2). Beberapa perkembangan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dikarenakan belum berkembang diantaranya adalah: Membaca doa sebelum belajar (3.1-4.1), diharapkan orang tua di rumah sering mengajak dan membiasakan anak berdoa sebelum belajar Mengembalikan benda yang bukan haknya (2.13), diharapkan orang tua di rumah membiasakan anak untuk mengembalikan benda pada yang berhak. TUGAS ! Buatlah Laporan Perkembangan Anak , tentukan usianya PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS Direktorat Jenderal GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 TUJUAN PELATIHAN PERENCANAAN • PENGERTIAN • FUNGSI PROSEM • LANGKAH • PENYUSUNAN RPPM • LANGKAH • PENYUSUNAN RPPH • LANGKAH • PENYUSUNAN RANCANGAN FASILITASI ANAK Disusun sebelum pembelajaran PEMBELAJARAN Pencapaian KD dan KI Keberhasilan pengelolaan pembelajaran bermakna Penyiapan alat dan bahan Membangun Sikap, pengetahuan dan keterampilan RAMBU-RAMBU MENYUSUN PERENCANAAN Memahami STPPA sebagai hasil akhir program PAUD (KI) Memahami KD sebagai capaian hasil pembelajaran Menetapkan Materi pembelajaran sebagai muatan untuk memperkaya pengalaman anak JENIS PERENCANAAN Berdasarkan PERMENDIKBUD 146/2014 TENTANG KURIKULUM 2013 PAUD DOKUMEN KTSP Dokumen 1 : Visi, Misi, Tujuan Satuan Pendidikan, Program Pengembangan dan Materi Pembelajaran, Pengaturan Beban Belajar, Kalender Pendidikan dan Program Tahunan, dan SOP. Dokumen II Perencanaan Program Semester (Prosem), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang dilengkapi dengan Rencana Penilaian Perkembangan Anak. JENIS PERENCANAAN PEMBELAJARAN J PROSEM RPPM RPPH HARUS MENGACU PADA MUATAN PEMBELAJARAN YANG ADA DI DOKUMEN 1 (KTSP) PENETAPAN KD SETIAP TEMA* TEMA DAN SUB TEMA SATU SEMESTER ALOKASI WAKTU SETIAP TEMA, SUB TEMA Contoh Program Semester Kompetensi Dasar (KD) TEMA SUB TEMA ALOKASI WAKTU - 1.1, 1.2, 3.1-4.1 (NAM), - 2.1, 3.3-4.3, 3.4-4.4 (Motor) - 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 3.13-4.13 (Sosem), - 2.2, 3.6-4.6, 3.7-4.7-,3.8-4.8 (Kognitif), - 2.14, 3.10-4.10, 3.11-4.11, 3.12-4.12 (Bahs), - 3.15- 4.15 (Seni) - 1.1, 1.2, 3.1-4.1 (NAM), - 2.1, 3.3-4.3, 3.4-4.4 (Motr) - 2.9, 2.10, 2.11, 2.12, 3.13-4.13 (Sosem), - 2.3, 3.5-4.5, 3.6-4.6, 3.7-4.7, 3.9-4.9 (Kognitif), - 2.14, 3.10-4.10, 3.11-4.11, 3.12-4.12 (Bahs), - 3.15- 4.15 (Seni) Diriku Tubuhku 1 minggu Indentitasku 1 minggu Kesukaanku 2 minggu Keluargaku 3 minggu Puncak Tema diriku Binatang Ayam 1 minggu Ikan 2 minggu Kupu-kupu 3 minggu Belalang 1 minggu Harimau 1 minggu Puncak tema binatang Dst.................... LATIHAN BUATLAH PROGRAM SEMESTER Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) Identitas Program Layanan KD yang dipilih Materi Pembelajaran Rencana Kegiatan Contoh 1 RPPM dengan Model Format Kolom KD 1.1 3.4,-4.4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM) TAMAN KANAK-KANAK KENCANA Semester/Bulan/Minggu : I/Juli/Minggu ke 4 Tema : Diriku Sub Tema : Tubuhku Sub-sub tema : Kelompok : B (usia 5-6 Tahun) Materi Pembelajaran Tubuhku ciptaan Tuhan, Nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara Rencana Kegiatan 1. Membuat bingkai foto diri warna ungu, hijau dan jingga 2. Membuat boneka diri dari tanah liat 3. Membuat boneka diri dari shuttlecock bulu tangkis dengan tempelan kertas ungu, hijau dan jingga merawat 2.5 Aku senang memberi salam 4. Menggunting dan menempel gambar anggota tubuh 3.13-4.13 Perasaan senang dan sedih 5. Melukis dengan cat air 6. Menggambar dengan krayon atau spidol Pengelompokan berdasarkan warna (ungu, hijau, dan 7. Mencetak bentuk tubuh dari pasir jingga), bentuk tiga dimensi (silinder, kubus,), dan 8. Membuat kolase bentuk dan bagian muka dari daun kering jumlah bilangan (5 - 10)* 9. Menghitung anggota tubuh 10. Menggambar jari tangan dengan krayon atau spidol 3.6-4.6 3.10- 4.10 Aku suka mendengar cerita 11. Mengukur tinggi badan dengan tali rapia 3.15-4.15 Lagu “ Tuhan Ciptakan Aku” 12. Menyusun huruf anggota tubuh berdasarkan contoh dari kartu kata bergambar 13. Main peran pergi ke dokter gigi 14. Membuat roti berbentuk muka 15. Membangun rumah dari balok RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM) TAMAN KANAK-KANAK KENCANA Contoh 2 RPPM dengan Model Webbing Semester/Bulan/Minggu: 1/Juli/4 Tema/Sub Tema/Sub-subTema : : Diriku/Tubuhku/Kelompok : B (5-6 thn) KD : 1.1, 3.4- 4.4, 2.5, 3.13-4.13, 3.6-4.6; 3.10-4.10, 3.15- 4.15 MATER I : Tubuhku ciptaan Tuhan, nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat, aku senang memberi salam, perasaan senang dan sedih, pengelompokan warna (ungu, hijau dan jingga), bentuk dua dimensi (silinder, kubus), bilangan (5 - 10), aku suka mendengar cerita, lagu “ Tuhan Ciptakan Aku” Sentra seni/area seni/kegiatan sudut seni/kelompok kegiatan seni Sentra/area/sudut bahan alam/ /kelompok kebudayaan: -Membuat bingkai fota diri warna ungu, hijau, jingga -Membuat boneka foto diri dari tanah liat -Membuat boneka diri dari shuttlecock bulu tangkis dengan tempelan kertas ungu, hijau, dan jingga -Menggunting dan menempel gambar anggota tubuh - Melukis dengan cat air -Menggambar tubuh dengan krayon atau spidol -Mencetak bentuk tubuh dari pasir -Membuat kolase bentuk dan bagian muka dari daun kering Sentra persiapan/area persiapan/ kegiatan/kelompok sudut kebudayaan: Menggambar jari tangan dengan krayon atau spidol Mengukur tinggi badan dengan tali rapia Menyusun huruf anggota tubuh berdasarkan contoh dari kartu kata bergambar Menghitung anggota tubuh dengan menggunakan jari alat main yang ada Sentra/area/sudut/ kegiatan memasak Membuat roti bentuk wajah Mengamati (melihat, memegang, mencium, mencicipi) bahan-bahan makanan yang akan digunakan Menghias roti tawar menjadi bentuk wajah sendiri dengan menggunakan mentega dan meisis warna merah dan kuning TUBUH KU -Sentra peran/area drama/kegiatan Pergi ke Dokter Gigi Seting toilet dengan alat gosok gigi Setting tempat pendaftaran Seting tempat pemeriksaan dokter Seting toko obat/ apotek Sentra/area/sudut kegiatan balok -Membaca buku bergambar yang memuat bermacam-macam bentuk bangunan -Membuat bangunan “rumah ku” dari balok -Menggunakan bangunan “rumahku” untuk digunakan main peran mikro -Balok asesories bentuk orang untuk main peran mikro LEMBAR KERJA 2 Buatlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) sesuai dengan pendekatan/model pembelajaran yang digunakan dilembaga masingmasing RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH): • Acuan untuk mengelola kegiatan bermain dalam satu hari. • Disusun dan dilaksanakan oleh pendidik. • Format tidak harus baku tetapi memuat komponen-komponen yang ditetapkan. Buatlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) sesuai dengan pendekatan/model pembelajaran yang digunakan dilembaga masingmasing KOMPONEN RPPH Identitas program Materi Alat Dan Bahan Kegiatan Pembukaan Kegiatan Inti Kegiatan Penutup Rencana Penilaian Contoh 1. Model Sentra Seni Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Taman Kanak-Kanak Kenanga Semester / bulan/Minggu ke : 1/Juli/2 Hari / Tanggal : Senin /14 Juli 2014 Kelompok / Usia : B/5 – 6 Tahun Tema / Sub Tema : Diriku/Tubuhku Materi dalam kegiatan: 1. 2. 3. 4. doa sebelum dan sesudah belajar, nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat, pengelompokan berdasarkan warna (merah, biru, kuning), (Catatan: materi pengelompokkan berdasarkan bentuk dan jumlah bilangan disampaikan hari berikutinya), lagu “ Tuhan Ciptakan Aku” Materi yang masuk dalam pembiasaan: 1. 2. 3. 4. Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan Doa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk ke dalam SOP pembukaan Mencuci tangan dan menggosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan sesudah makan. Alat dan Bahan 1. 2. 3. 4. A. Lidi/irisan bambu/stik es krim, kertas, lem, kertas warna warni untuk kegiatan membuat bingkai fota diri warna merah, biru, kuning:. Kertas Koran untuk alas, tanah liat, celemak untuk menutup baju anak untuk kegiatan Membuat boneka foto diri dari tanah liat. Kok bekas, kertas warna warni, lem, asesoris mata untuk kegiatan membuat boneka diri Gambar anggota tubuh, lem, kerta untuk menempel, gunting untuk kegiatan menggunting dan menempel gambar anggota tubuh. Pembukaan (30 menit) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bernyanyi “ AKU CIPTAAN TUHAN” Tepuk “AKU CIPTAAN TUHAN” Doa sebelum belajar Mengenalkan aturan bermain Berdiskusi bagian-bagian tubuh, fungsi, dan cara merawat tubuh Diskusi yang harus dilakukan sebagai rasa terimakasih terhadap Tuhan atas tubuhnya A. Inti (60 menit) 1. Anak mengamati: a. Anggota tubuhnya b. Ciri-ciri anggota tubuhnya dan cirri-ciri anggota tubuh temannya c. Anak menghitung jumlah bagian anggota tubuhnya 2. Anak bertanya: a. Diskusi tentang cara merawat tubuh 3. Anak mengumpulkan informasi: Guru memberi dukungan dengan cara membacakan buku 4. Anak menalar Anak menggunakan cerita dalam buku untuk melihat cirri-ciri tubuhnya 5. Anak Mengkomunikasikan: Kegiatan sentra seni: Membuat bingkai foto diri. Recalling 1. 2. 3. Menanyakan kegiatan apa saja yang dimainkan anak Menguatkan konsep tentang bagian tubuh, fungsi, dan cara merawatnya Menguatkan konsep pengelompokan berdasarkan warna (merah, biru, kuning). B. Penutup (15 menit) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menanyakan perasaan selama hari ini Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai Pemberian tugas kepada anak untuk dilakukan di rumah yakni menanyakan bertanya kepada orang tuanya tentang tempat lahir, tanggal lahir, siapa yang menolong kelahiran, dst. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan Menginformasikan kegiatan untuk esok hari Berdoa setelah belajar. RENCANA PENILAIAN 1. Rencana Penilaian Indikator Penilaian: Program KD INDIKATOR Pengemb Nilai - 1.1 - Anak terbiasa bersyukur dirinya sebagai ciptaan Tuhan Agama - 3.1, 41 - Anak dapat berdoa sebelum dan sesudah belajar, - 2.1 - Anak terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi - 3.4, 4,4 - Anak dapat menyebutkan nama anggota tubuh, fungsi dan Moral Motorik anggota tubuh, cara merawat Sosem Kognitif - 2.5, - Anak terbiasa memberi salam - 2.6 - Anak terbiasa mengikuti aturan - 3.6, 4.6, - Anak mengelompokkan berdasarkan warna (merah, biru, kuning), Bahasa Seni - 1.13, - Anak terbiasa berlaku ramah, - 3,10, 4.10 - Anak memahami cerita yang dibacakan cerita - 3.15, 4.15 - Anak menyanyikan lagu Aku Ciptaan Tuhan LEMBARKERJA 3 BUATLAH RPPH SESUAI DENGAN KONDISI LEMBAGA MASING -MASING