BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTES 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1

advertisement
6
BAB II
KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTES
2.1 Kajian Teoretis
2.1.1 Hakikat Permainan Bola Voli
Permainan bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam
satu lapangan yang di pisahkan oleh net/jaring, terdapat persi yang berbeda
tentang jumlah pemain dan angka kemenangan untuk keperluan tertentu.
Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak
mudah untuk dilakukan setiap orang (Ahmadi 2001:19). Demikian yang telah
dikemukakan oleh Ahmadi bahwa permainan bola voli tidak mudah dilakukan
oleh setiap orang yang bukan berkecimpung dibidangnya agar apa yang dilakukan
dapat berfungsi sesuai yang telah diperjelas oleh pakar tersebut. Disamping itu
(Mile dkk 2006:3) bola voli merupakan salah satu olahraga didunia, yang paling
berhasil, populer, penuh persaingan sekaligus sangat menyenangkan, gerakangerakannya cepat, menegangkan dan seru. Dalam permainan bola voli yang
sesungguhnya, perminan ini dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regu
berjumlah enam orang. Lama pertandingan adalah tiga atau lima set atau
kemenangan bisa ditentukan dengan selisi dua set. Masing-masing set adalah 25
angka (poin) dengan mengunakan rally point, yaitu setiap bola mati dihitung
menjadi poin. (Budi Sutrisno 2010:95).
Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak
mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan pengetahuan tentang
7
teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk dapat bermain bola voli
secara efektif. Teknik-teknik tersebut meliputi servis, passing, smash, dan
sebagainya (Ahmadi 2007:19). Disamping itu pula, dikemukakan oleh (Sarjan
Mile 2009:14), permainan bola voli adalah permainan beregu dimana melibatkan
lebih dari satu orang pemain misalnya bola voli pantai terdiri dari dua orang
pemain tiap regu, sedangkan bola voli sistem internasional tiap regu terdiri dari
enam pemain.
Bola voli merupakan permainan beregu bola besar. Bola voli di mainkan
oleh dua regu, setiap regu ada enam pemain. Permainan ini memerlukan
koordinasi dan kerja sama tim. Di samping itu, penguasaan teknik-teknik dasar
permainan harus matang (Sodikin 2010:15).
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
bola voli adalah permainan/olahraga yang beregu dan dapat dimainkan didalam
gedung maupun diluar gedung serta permainan ini sangat banyak diminati oleh
masyarakat.
2.1.2 Teknik Dasar Permainan Bola Voli
Setiap cabang memiliki karakteristik sesuai dengan jenis keterampilan yang
terdapat dalam permainan yang bersangkutan. Demikian pula dengan permainan
bola voli yang memiliki teknik yang beragam.
Teknik yang beragarn ini dipergunakan untuk mencapai prestasi yang
optimal, prestasi yang optimal tidaklah mungkin dapat dicapai dengen baik tanpa
memiliki teknik dasar yang baik.
8
Teknik yang dimiliki oleh seseorang dalam permainan bola voli sangat
menentukan terutama dalam upaya kerjasama antar pemain untuk mencapai
kemenangan, karena bola voli merupakan permainan yang sifatnya beregu yang
memerlukan kerjasama dan toleransi antar sesama pemain.
Dalam permainan bola voli ada beberapa bentuk teknik dasar yang harus
dikuasai. Teknik-teknik dalam permainan bola voli terdiri atas servis, passing
bawah, passing atas, block, dan smash.
1. Servis
Servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis akhir
lapangan permainan melampaui net ke daerah lawan. Pukulan servis dilakukan
pada permulaan dan setelah terjadinya setiap kesalahan. Karena pukulan servis
berperan besar untuk memperoleh poin, maka pukulan servis harus:
- meyakinkan
- terarah
- keras
- menyulitkan lawan
2. Passing
Passing adalah upaya seorang pemain dengan menggunakan suatu teknik
tertentu untuk mengoperkan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya
untuk dimainkan di lapangan sendiri. Dalam permainan bola voli, passing
dapat dilakukan dengan cara passing bawah dan passing atas.
9
3. Smash
Pukulan keras atau smash, disebut juga spike, merupakan bentuk serangan
yang paling banyak dipergunakan dalam upaya memperoleh nilai oleh suatu
tim. Pukulan smash banyak macam dan variasinya. Smash adalah pukulan
bola yang keras dari atas ke bawah, jalannya bola menukik.
4. Blocking (Bendungan)
Block merupakan benteng pertahanan yang utama untuk menangkis
serangan lawan. Block dapat dilakukan dengan pergerakan tangan aktif (saat
melakukan block tangan digerakkan ke kanan maupun ke kiri) atau juga pasif
(tangan pemain hanya dijulurkan ke atas tanpa digerakkan). Block dapat
dilakukan oleh satu, dua, atau tiga pemain.
2.1.3 Hakikat Passing Bawah
Dalam pertandingan olahraga bola voli yang sebenarnya, seorang atlet
memerlukan suatu keterampilan teknik dasar guna menunjang keberhasilan
dilapangan nantinya. Adapun teknik dasar yang dimaksud adalah: Servis, Passing,
Smash, dan Block.
Passing dalam permainan bola voli adalah pukulan atau pengembalian
bola yang dilakukan dengan dua tangan dan perkenaan bola antara ruas-ruas jari
yang kedua dari tangan dengan ruas ibu jari yang pertama. Atmaja Budi Sarjana
(2010:10)
10
Passing bawah merupakan suatu teknik menerima bola dengan
menggunakan kedua tangan. Perkenaan pada ruas tangan di atas pergelangan
tangan ke atas sampai dengan siku. Teknik passing bawah ini sering digunakan
untuk menerima bola dari servis lawan. Ada dua macam sikap awal dalam
melakukan passing bawah, yaitu: passing bawah dengan sikap awal tangan
ditekuk dan sikap awal tangan lurus.
Sebenarnya dalam prinsip passing bawah diupayakan bahwa bola itu
selalu kedepan atas kita dan melambung di daerah tengah lapangan kita, sehingga
pengumpan dengan mudah akan melakukan umpanan yang akan dituju. Sampai
saat ini masih banyak yang melakukan passing bawah itu harus tepat dan pas
toser/setuper.
Pada dasarnya teknik dasar passing bawah merupakan cara termudah
untuk mengontrol bola yang diterima dari pihak lawan. Passing bawah memiliki
peranan yang sangat penting dalam suatu permainan bola voli. Hal ini
dikarenakan selain teknik dasar passing bawah mudah untuk dilakukan,
penerimaan bola dengan menggunakan passing bawah cenderung berhasil dengan
baik. Passing bawah merupakan salah satu teknik dasar yang sangat penting
dalam permainan bola voli. Untuk itu semua pemain harus belajar mengumpan
yang tepat dan mantap. Pada dasarnya passing dalam permainan bola voli adalah
usaha ataupun upaya seorang pemain dengan cara menggunakan suatu teknik
tertentu yang tujuannya adalah untuk menyajikan bola yang dimainkannya kepada
teman seregunya yang selanjutnya agar dapat untuk melakukan serangan terhadap
regu lawan (Jud Berhimpong 2010:28).
11
Menurut Muhajir (2003:21) “Passing dalam permainan bola voli adalah
usaha atau upaya seseorang pemain dengan menggunakan suatu teknik untuk
mengoperkan bola yang dimainkan kepada teman seregunya untuk dimainkan
dilapangan sendiri”.
Passing bawah pada prinsipnya hampir sama dengan passing atas, hanya
sikap tangan yang berbeda. Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
setiap pemain bola voli adalah sebagai berikut: kaki sedikit serong, lutut ditekuk,
badan condong kedepan, tangan lurus didepan (antara lutut dan bahu), perkenaan
bola pada pergelangan tangan, pandangan ke depan, koordinasi gerak lutut- badan
– bahu.
Cara melakukan passing bawah terbagi atas:
-
Sikap Permulaan
Berdiri tegak kedua kaki agak dibuka, kedua lutut agak ditekuk, berat
badan pada kedua kaki. Letakkan jari-jari dan bagian punggung telapak
tangan kanan pada telapak tangan kiri, kemudian jari-jari tangan kanan dan
ibu jari menghadap ke atas. Pandangan ke arah bola.
-
Gerakan Pelaksanaan
Pada waktu mengambil atau memukul bola, segera tangan kiri menarik
tangan kanan ke bawah ke dalam hingga kedua lengan lurus dan
merupakan suatu bidang yang datar untuk menerima bola yang datang.
Kemudian pada saat bola yang datang dekat menuju ke badan, segera
kedua lengan ayunkan dari bawah ke atas ke depan sampai setinggi di
12
bawah bahu. Bersamaan dengan badan, kedua lutut diluruskan dengan
badan ke atas. Dengan demikian bola akan melambung ke atas, jalannya
bola membusur (para bola) sehingga mudah diterima oleh kawan.
Gambar 1: Teknik passing bawah (Akhmad Solihin 2010: 11).
2.1.4 Latihan Beban
Pelaksanaan dan penerapan latihan beban, harus di lakukan dengan tepat,
dan memenuhi syarat-syarat yang telah di tetapkan agar tujuan latihan beban,
benar- benar tercapai. Dengan demikian akan dapat memberikan kepercayaan
kepada para pelatih, maupun kepada para atlit tentang kegunaan yang berarti dari
latihan beban.
Latihan beban kalau dilaksanakan dengan benar kecuali dapat mempertinggi
kesehatan fisik secara keseluruhan, akan dapat memgembangkan kecepatan, daya
ledak otot kekuatan dan kelincahan yang merupakan faktor-faktor penting bagi
setiap atlit (Hartono Hadjarati 2009: 109).
13
Beberapa syarat dan prinsip yang penting di perhatikan dalam latihan
beban adalah:
1. Latihan beban harus di dahului oleh pemansan yang menyeluruh.
2. Prinsip beban lebih harus di tetapkan.
3. Sebagai patokan, di anjurkan untuk melakukan tidak lebih dari 12 dan dan
tidak kurang dari 8 ulangan, untuk setiap bentuk latihan.
4. Setiap mengangkat, mendorong atau menarik beban, harus di laksanakan
dengan teknik yang benar.
5. Ulangan angkatan (refetition) sedikit, dengan beban maksimum akan
menghasilkan adaptasi terhadap kekuatan, artinya akan membentuk
kekutan, sedangkan ulangan banyak dengan beban ringan, pada umumnya
akan menghasilkan perkembangan daya tahan otot.
6. Setiap bentuk latihan harus di lakukan dalam ruang gerak seluas-luasnya,
yaitu sampai batas gerak sendi-sendi, sehingga otot-otot agak terasa
tertarik.
7. Setelah latihan, pengaturan pernafasan harus di perhatikan.
8. Pada akhir melakukan suatu latihan, atlet harus berada dalam keadaan
lelah otot local yang berlangsung hanya untuk sementara.
9. Latihan beban sebaiknya di lakukan tiga kali dalam seminggu dan di
selingi dengan satu hari istirahat.
10. Latihan beban harus di awali oleh pelatih yang mengerti betul dengan
latihan beban.
14
Menurut (Ade Rai 2011:22) Latihan beban adalah pengetahuan mengenai
biomekanik. Biomekanik berarti bagaimana daya beban / tekanan memengaruhi
struktur (terutama sendi antar-tulang, dan otot rangka) yang di miliki tubuh.
2.1.5 Hakikat Latihan Dumbell Curl
Latihan adalah proses pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang
sehingga terjadi adaptasi garak dan otomatis gerakan yang awalnya dirasakan
sangat sukar akan menjadi sangat mudah setelah melakukan latihan yang
diberikan secara sistematis dan teratur.
Dumbell dipergunakan dalam latihan satu dan dua lengan. Walaupun suatu
waktu dan dibentuk tersendiri. Dumbell berbeda dangan Barbell walaupun
memiliki fungsi yang serupa dumbell lebih pendek dari barbell, dumbell biasanya
berbentuk tengahnya (antara lempengan beban) umumnya bergelombang halus.
Sebuah bar dumbell dengan collar dan penguncinya berbobot kurang lebih 1,5 kg.
Pada umumnya beban seberat 5 kg pada kedua ujungnya dicatat sebagai berbobot
10 kg dan bukan 11,5 kg. Sedangkan barbell berbentuk tongkat panjang yang
dikedua ujungnya bisa dipasang beban sesuai keinginan.
Dumbell adalah alat semacam barbell dengan ukuran kecil. Alat ini hanya
dapat diangkat dengan satu tangan saja untuk kekuatan otot lengan, yang sangat
dibutuhkan dalam permainan bola voli terutama pada passing, sebagaimana yang
dikemukakan oleh Sadoso (1993:43). Push up adalah melatih otot pada
pergelangan bahu dan persendian siku yang melibatkan otot-otot deltoideus
bagian depan, latihan ini sangat baik untuk para pemain bola voli, karena latihan
15
ini untuk menguatkan otot lengan. Selanjutnya Haller David (dalam Djubaera
2004:9) menyatakan bahwa salah satu latihan yang paling baik untuk memperkuat
otot lengan dan dada adalah latihan dumbell dan push up.
Latihan dumbell merupakan salah satu bentuk latihan kemampuan otot
untuk mendesakkan tekanan terhadap suatu perlawanan (resistance) dan kekuatan
bisa diatur oleh sekumpulan perlawanan otot yang dapat mengatasinya. Iskandar
(2000:55) mengatakan bahwa kekuatan dibagi atas:
“Kekuatan khusus adalah kemampuan dari otot atau sekumpulan otot
untuk perlawanan berat tubuh melalui jangkauan gerakan dalam keadaan yang
sama”. Kekuatan yang khusus seringkali merupakan suatu daerah persoalan dalam
pengembangan kekuatan, untuk itu seringkali membuat lemahnya otot-otot lain
dalam hubungannya dengan satu daerah yang khusus dari otot.
Seorang atlet bola voli tentu memiliki kemampuan otot yang berbeda
dengan olahraga yang lain. Untuk itu perlu dilatih kekuatan yang berbeda dengan
cabang olahraga lainnya. Kebutuhan latihan harus disesuaikan dengan cabang
yang dia tekuni, otot yang akan dilatihpun sesuai dengan spesifikasi gerakan
olahraga tersebut, dengan kata lain bahwa untuk melatih kekuatan harus
disesuaikan dengan kebutuhan cabang olahraga yang akan dilatih.
Menurut Suharsono (dalam Djubaera 2004:12) menyatakan bahwa
dumbell adalah salah satu macam bentuk test untuk mengukur kekuatan (strenght)
otot lengan. Dumbell merupakan salah satu latihan beban yang menggunakan
berat Dumbell.
16
Latihan ini bertujuan melatih otot-otot lengan untuk meningkatkan
kekuatan. Menurut Sajoto (dalam Djubaera 2004:11) mengemukakan bahwa
“Kekuatan otot adalah komponen kondisi fisik yang dapat ditingkatkan sampai
batas sub maksimal sesuai dengan cabang olahraga yang diperlukan.
2.1.5.1 Analisis Gerakan Dumbell Curl
a. Pelaksanaan Latihan Dumbell Curl
Tata cara pelaksanaan latihan Dumbbell Curl pertama, Pilihlah
Dumbbell dengan berat yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Berdirilah dengan posisi tegap dengan memegang Dumbbel di kedua
tangan. Tekuk salah satu lengan Anda hingga sejajar bahu. Usahakan
punggung Anda tidak membungkuk dan busungkan tulang dada Anda.
Turunkan lengan Anda secara perlahan, kemudian lakukan secara
bergantian untuk tangan Anda yang lain. Gunakan kekuatan otot
bicep saat melakukan gerakan ini dan hindari gerakan mengayun agar
otot bicep terlatih dengan tepat.
Gambar 2: Latihan Dumbell Curl. Sumber http://rumahfitnes.blogspot.com/
(diakses tanggal 17 juli 2013)
17
b. Anatomi otot lengan yang dilatih menggunakan Dumbell Curl
Ditinjau dari anatomi, lengan merupakan anggota gerak atas.
Sebagai anggota gerak atas, lengan terdiri dari seluruh lengan, mulai dari
pangkal lengan sampai jari tangan. Menurut Doewes Hasan (dalam
Hidayat 2012:11) bahwa rangka dari anggota gerak atas dibagi menjadi
tiga bagian besar : (1) Sceleton brachii, (2) Sceleton ante brachii, dan (3)
Sceleton mani.
Tulang-tulang pada lengan tersebut dilapisi berbagai macam otot.
Otot-otot yang terdapat pada lengan yaitu : Otot Deltoid, bisep, trisep,
brakhioradialis, extensor karpi radialis longus, extensor digitorum,
abdiktor ibu jari, ankonecus, extensor kalpiunaris, dan extensor
retinakulum.
Tujuan dari latihan Dumbbell Curl
adalah untuk membangun,
membentuk dan mendefinisikan otot bicep. Dengan melakukan latihan
bicep curl dengan menggunakan Dumbbell, maka beban yang diangkat
tidak seberat jika melakukan latihan dengan menggunakan barbell, tetapi
lengan dapat bebas bergerak mengikuti arah gerak alaminya sehingga bisa
didapat tingkat kontraksi otot yang lebih besar. dan dengan melakukan
secara
bergantian
maka
kita
dapat
lebih
mengisolasi
dan
mengkonsentrasikan tenaga pada satu lengan dan meminimalkan gerakan
cheating (gerakan cheating dengan mengayunkan badan misalnya).
Scorpio
Fitnes
(2012)
http://scorpioboy65.blogspot.com/2012/02/
dapatkan-otot-bicep-menawan-dengan.html (diakses tanggal 18 juli 2013)
18
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa latihan
dengan menggunakan Dumbbell Curl adalah jenis latihan yang
mengisolasi otot bisep agar bisa lebih cepat membangun dan
mengembangkan otot bisep.
Gambar 3: Anatomi otot lengan. Sumber:
http://biologigonz.blogspot.com/2009/12/otot-lurik-otot-rangka.html
Dari beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa kekuatan merupakan
komponen utama yang harus diperhatikan dibandingkan dengan komponen lain
terutama pada cabang olahraga bola voli khususnya passing bawah.
Dumbell Curl juga dapat meningkatkan kekuatan sehingga akan mampu
menunjang keberhasilan pada saat melakukan passing, oleh karena itu peneliti
ingin membuktikan secara ilmiah mengenai “Pengaruh Latihan Dumbell Curl
Terhadap Kemampuan Melakukan Passing Bawah Dalam Permainan Bola
Voli Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Suwawa”.
19
Dengan demikian, maka untuk meningkatkan kekuatan otot lengan adalah
dengan latihan dumbell. Latihan dumbell adalah dimana kita harus mengangkat
suatu beban, baik beban itu adalah beban kita sendiri maupun beban lain dari luar.
Cukup banyak bentuk latihan untuk melakukan latihan beban, tetapi pada
penelitian ini hanya terfokus pada bentuk latihan dumbell
2.1.6 Prinsip Intensitas Latihan
Perubahan fisiologis dan psikologis yang positif hanyalah mungkin apabila
atlit di latih atau berlatih melalui suatu program latihan yang intensif, di mana
pelatih secara progresif menambahkan beban kerja, jumlah pengulangan gerakan
(repetition), serta kadar intensitas dari repetisi tersebut.
Untuk memperoleh kemajuan atau perkembangan yang memuaskan,
frekuensi latihan per minggu sebaiknya tidak kurang dari 4 kali. Kurang dari itu
memang akan ada juga perkembangan, akan tetapi tidak cukup untuk
menghasilkan prestasi yang optimal. Prestasi tinggi hanya bisa di peroleh melalui
latihan yang keras, intensif, tekun, dan dengan dedikasi yang tinggi. Atlet-atlet
yang secara alamiah kuat sekalipun, dan yang sudah bias menyesuaikan diri
dengan beban latihan yang berat, tetap harus berlatih intensif.
Menurut Ac Ardle (dalam Hartono 2009:135) menyatakan bahwa intensitas
latihan dapat di ukur dengan cara sebagai berikut:
a. Mula-mula di hitung denyut nadi maksimal (DMN) dengan rumus:
Denyut nadi maksimal (DMN) = 220 – umur.
20
b. Kemudian ditentukan takaran intensitas latihannya, yaitu 80% - 90% dari
DMN. (Untuk olahraga kesehatan, cukup antara 70% - 75% dari DNM).
c. Jadi seorang atlit yang berumur 20 tahun di katakan berlatih intensif kalau
nadinya berdenyut di antara:
80% - 90% x (220 – 20) = 160 – 180 d.n. per menit.
Ini menandakan bahwa atlit berlatih dalam training zone-nya (ambang
rangsang). Untuk para atlit sebaiknya menggunakan rumus karvonen.
d. Lamanya berlatih dalam ambang rangsang juga menentukan intensiftindakan latihan.
Untuk atlit
: 45 – 120 menit.
Untuk olahraga kesehatan : 20 – 30 menit.
2.2 Kajian Fisiologi Otot
Otot akan mengalami kelelahan bila supply oksigen kedalam otot relatif
terlambat. Tingkat kelelahan otot ini tergantung kepada tingkat keterlambatan
pemasukan oksigen. Bila seseorang berlatih dengan teratur, massa otot akan
bertambah besar sehingga kekuatan ototpun akan bertambah pula.
Pembesaran otot dikenal dengan nama hypertrophy, artinya sel otot
bertambah besar, bukan sel ototnya bertambah banyak. Otot akan mengalami
kontraksi terus menerus kalau frekuensi rangsang cukup tinggi dan dalam
laboratorium didapatkan otot akan mengalami kontraksi terus menerus kalau
frekuensi pacu = 50x per detik.
21
Peristiwa yang berkontraksi berlangsung waktu otot berkontraksi dapat
dijelaskan sebagai berikut:
- Otot yang berkontraksi membutuhkan energi, energi tersebut dapat
menyebabkan actin dan myosin dalam myofibrin saling mendekat
akibatnya
serabut otot memendek sehingga ototpun akan memendek pula (Tim Dosen
Pengajar FIKK UNG 2013:55)
2.3 Hakikat Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk menggunakan tenaga maksimal
terhadap suatu tahanan. Otot-otot yang kuat dapat melindungi persendian di
sekelilingnya dan mengurangi kemungkinan terjadinya cedera karena aktivitas
fisik (Budi Sutrisno 2010:53)
2.4 Latihan Kekuatan (Strength)
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan
terhadap suatu tahanan. Berikut adalah manfaat jika seseorang memiliki kekuatan
otot yang baik.
1. Meningkatkan daya penggerak pada setiap aktivitas
2. Mencegah kemungkinan cedera
3. Menunjang efisiensi kerja
4. Memperkuat stabilitas persendian
Sistem latihan kekuatan yang akan dibahas, yaitu latihan kontraksi isotonis
dengan menggunakan alat. Pada latihan kontraksi isotonis akan terjadi gerakan
dari anggota-anggota tubuh kita yang disebabkan memanjang dan memendeknya
22
otot-otot, sehingga terdapat perubahan panjang otot.
Salah satu bentuk latihan yang paling populer adalah latihan beban. Untuk
latihan ini dapat digunakan barbel atau beban berisi. Berat beban dapat
disesuaikan dengan kemampuan atau kekuatan otot yang dimiliki. Berikut ini
beberapa latihan kekuatan otot dengan menggunakan alat sederhan.
2.5 Mengangkat Beban dengan Dua Lengan
Pada saat beban diangkat ke atas, terjadi kontraksi konsentrik pada otot
lengan. Otot menjadi memendek karena di dalam otot ada tegangan. Tegangan
inilah yang menyebabkan otot menjadi kuat.
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan
terhadap suatu tahanan. Bentuk latihan yang cocok untuk mengembangkan
kekuatan adalah latihan-latihan tahanan seperti mengangkat, menghela, atau
menarik suatu beban. Beban yang diangkat sedikit demi sedikit ditambah beratnya
agar sesuai dengan perkembangan otot.
2.5.1 Latihan Kekuatan Otot Lengan
Kekuatan otot dapat ditingkatkan dengan melakukan latihan beban.
Berikut ini beberapa contoh gerakan yang dapat digunakan untuk melatih
kekuatan otot lengan.
2.5.2 Latihan Mengangkat Dumbell
Pelaksanannya:
- Berdiri tegak, lengan lurus ke bawah sambil memegang dumbell dengan telapak
tangan menghadap ke depan
- Angkat dumbell dengan cara membengkokkan siku ke atas
23
- Mula-mula lakukan latihan dumbell dengan beban yang ringan dahulu supaya
tidak terjadi cidera otot kemudian semakin lama ditambah beratnya.
- Latihan dumbell bisa dilakukan dengan satu tangan secara bergantian atau
dengan dua tangan secara bersama-sama (Hilman Nurhuda 2010:63).
2.6 Kerangka Berpikir
Metode latihan (dumbell curl) merupakan salah satu unsur yang sangat
penting didalam meningkatkan keterampilan terutama pada pembinaan prestasi,
sebab dengan metode latihan dumbell curl memberikan pembiasaan sehingga
akan terjadi kesempurnaan koordinasi gerak.
Pada permainan bola voli terutama dalam passing bawah perlu suatu
konsep atau metode yang akan memberikan peningkatan kualitas passing baik itu
dari segi kemampuan dan fleksibelitas tangan saat melakukan passing. Untuk itu
latihan dumbell curl merupakan metode latihan yang tepat didalam meningkatkan
kualitas dalam passing bawah.
Dengan melihat teori yang dikemukakan di atas maka peneliti berpendapat
bahwa program latihan dumbell curl merupakan suatu metode latihan didalam
meningkatkan passing bawah pada permainan bola voli, dan apabila dilaksanakan
secara baik dan sistematis maka akan memberikan pengaruh terhadap kemampuan
melakukan passing bawah pada permainan bola voli.
24
Hal ini juga ditunjang dengan kondisi fisik yang prima dan latihan-latihan
yang dilakukan secara terus menerus sesuai dengan program yang direncanakan
secara ilmiah, sehingga akan menghasilkan atlet yang berprestasi terutama pada
permainan bola voli yang akan datang.
2.7 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut: “Terdapat Pengaruh Latihan Dumbell Curl
Terhadap Kemampuan Melakukan Passing Bawah Dalam Permainan Bola Voli
Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Suwawa”.
Download