6 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTES 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Voli Permainan bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam satu lapangan yang di pisahkan oleh net/jaring, terdapat persi yang berbeda tentang jumlah pemain dan angka kemenangan untuk keperluan tertentu. Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan setiap orang (Ahmadi 2001:19). Demikian yang telah dikemukakan oleh Ahmadi bahwa permainan bola voli tidak mudah dilakukan oleh setiap orang yang bukan berkecimpung dibidangnya agar apa yang dilakukan dapat berfungsi sesuai yang telah diperjelas oleh pakar tersebut. Disamping itu (Mile dkk 2006:3) bola voli merupakan salah satu olahraga didunia, yang paling berhasil, populer, penuh persaingan sekaligus sangat menyenangkan, gerakangerakannya cepat, menegangkan dan seru. Dalam permainan bola voli yang sesungguhnya, perminan ini dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regu berjumlah enam orang. Lama pertandingan adalah tiga atau lima set atau kemenangan bisa ditentukan dengan selisi dua set. Masing-masing set adalah 25 angka (poin) dengan mengunakan rally point, yaitu setiap bola mati dihitung menjadi poin. (Budi Sutrisno 2010:95). Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan pengetahuan tentang 7 teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk dapat bermain bola voli secara efektif. Teknik-teknik tersebut meliputi servis, passing, smash, dan sebagainya (Ahmadi 2007:19). Disamping itu pula, dikemukakan oleh (Sarjan Mile 2009:14), permainan bola voli adalah permainan beregu dimana melibatkan lebih dari satu orang pemain misalnya bola voli pantai terdiri dari dua orang pemain tiap regu, sedangkan bola voli sistem internasional tiap regu terdiri dari enam pemain. Bola voli merupakan permainan beregu bola besar. Bola voli di mainkan oleh dua regu, setiap regu ada enam pemain. Permainan ini memerlukan koordinasi dan kerja sama tim. Di samping itu, penguasaan teknik-teknik dasar permainan harus matang (Sodikin 2010:15). Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bola voli adalah permainan/olahraga yang beregu dan dapat dimainkan didalam gedung maupun diluar gedung serta permainan ini sangat banyak diminati oleh masyarakat. 2.1.2 Teknik Dasar Permainan Bola Voli Setiap cabang memiliki karakteristik sesuai dengan jenis keterampilan yang terdapat dalam permainan yang bersangkutan. Demikian pula dengan permainan bola voli yang memiliki teknik yang beragam. Teknik yang beragarn ini dipergunakan untuk mencapai prestasi yang optimal, prestasi yang optimal tidaklah mungkin dapat dicapai dengen baik tanpa memiliki teknik dasar yang baik. 8 Teknik yang dimiliki oleh seseorang dalam permainan bola voli sangat menentukan terutama dalam upaya kerjasama antar pemain untuk mencapai kemenangan, karena bola voli merupakan permainan yang sifatnya beregu yang memerlukan kerjasama dan toleransi antar sesama pemain. Dalam permainan bola voli ada beberapa bentuk teknik dasar yang harus dikuasai. Teknik-teknik dalam permainan bola voli terdiri atas servis, passing bawah, passing atas, block, dan smash. 1. Servis Servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis akhir lapangan permainan melampaui net ke daerah lawan. Pukulan servis dilakukan pada permulaan dan setelah terjadinya setiap kesalahan. Karena pukulan servis berperan besar untuk memperoleh poin, maka pukulan servis harus: - meyakinkan - terarah - keras - menyulitkan lawan 2. Passing Passing adalah upaya seorang pemain dengan menggunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri. Dalam permainan bola voli, passing dapat dilakukan dengan cara passing bawah dan passing atas. 9 3. Smash Pukulan keras atau smash, disebut juga spike, merupakan bentuk serangan yang paling banyak dipergunakan dalam upaya memperoleh nilai oleh suatu tim. Pukulan smash banyak macam dan variasinya. Smash adalah pukulan bola yang keras dari atas ke bawah, jalannya bola menukik. 4. Blocking (Bendungan) Block merupakan benteng pertahanan yang utama untuk menangkis serangan lawan. Block dapat dilakukan dengan pergerakan tangan aktif (saat melakukan block tangan digerakkan ke kanan maupun ke kiri) atau juga pasif (tangan pemain hanya dijulurkan ke atas tanpa digerakkan). Block dapat dilakukan oleh satu, dua, atau tiga pemain. 2.1.3 Hakikat Passing Bawah Dalam pertandingan olahraga bola voli yang sebenarnya, seorang atlet memerlukan suatu keterampilan teknik dasar guna menunjang keberhasilan dilapangan nantinya. Adapun teknik dasar yang dimaksud adalah: Servis, Passing, Smash, dan Block. Passing dalam permainan bola voli adalah pukulan atau pengembalian bola yang dilakukan dengan dua tangan dan perkenaan bola antara ruas-ruas jari yang kedua dari tangan dengan ruas ibu jari yang pertama. Atmaja Budi Sarjana (2010:10) 10 Passing bawah merupakan suatu teknik menerima bola dengan menggunakan kedua tangan. Perkenaan pada ruas tangan di atas pergelangan tangan ke atas sampai dengan siku. Teknik passing bawah ini sering digunakan untuk menerima bola dari servis lawan. Ada dua macam sikap awal dalam melakukan passing bawah, yaitu: passing bawah dengan sikap awal tangan ditekuk dan sikap awal tangan lurus. Sebenarnya dalam prinsip passing bawah diupayakan bahwa bola itu selalu kedepan atas kita dan melambung di daerah tengah lapangan kita, sehingga pengumpan dengan mudah akan melakukan umpanan yang akan dituju. Sampai saat ini masih banyak yang melakukan passing bawah itu harus tepat dan pas toser/setuper. Pada dasarnya teknik dasar passing bawah merupakan cara termudah untuk mengontrol bola yang diterima dari pihak lawan. Passing bawah memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu permainan bola voli. Hal ini dikarenakan selain teknik dasar passing bawah mudah untuk dilakukan, penerimaan bola dengan menggunakan passing bawah cenderung berhasil dengan baik. Passing bawah merupakan salah satu teknik dasar yang sangat penting dalam permainan bola voli. Untuk itu semua pemain harus belajar mengumpan yang tepat dan mantap. Pada dasarnya passing dalam permainan bola voli adalah usaha ataupun upaya seorang pemain dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk menyajikan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya yang selanjutnya agar dapat untuk melakukan serangan terhadap regu lawan (Jud Berhimpong 2010:28). 11 Menurut Muhajir (2003:21) “Passing dalam permainan bola voli adalah usaha atau upaya seseorang pemain dengan menggunakan suatu teknik untuk mengoperkan bola yang dimainkan kepada teman seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri”. Passing bawah pada prinsipnya hampir sama dengan passing atas, hanya sikap tangan yang berbeda. Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan setiap pemain bola voli adalah sebagai berikut: kaki sedikit serong, lutut ditekuk, badan condong kedepan, tangan lurus didepan (antara lutut dan bahu), perkenaan bola pada pergelangan tangan, pandangan ke depan, koordinasi gerak lutut- badan – bahu. Cara melakukan passing bawah terbagi atas: - Sikap Permulaan Berdiri tegak kedua kaki agak dibuka, kedua lutut agak ditekuk, berat badan pada kedua kaki. Letakkan jari-jari dan bagian punggung telapak tangan kanan pada telapak tangan kiri, kemudian jari-jari tangan kanan dan ibu jari menghadap ke atas. Pandangan ke arah bola. - Gerakan Pelaksanaan Pada waktu mengambil atau memukul bola, segera tangan kiri menarik tangan kanan ke bawah ke dalam hingga kedua lengan lurus dan merupakan suatu bidang yang datar untuk menerima bola yang datang. Kemudian pada saat bola yang datang dekat menuju ke badan, segera kedua lengan ayunkan dari bawah ke atas ke depan sampai setinggi di 12 bawah bahu. Bersamaan dengan badan, kedua lutut diluruskan dengan badan ke atas. Dengan demikian bola akan melambung ke atas, jalannya bola membusur (para bola) sehingga mudah diterima oleh kawan. Gambar 1: Teknik passing bawah (Akhmad Solihin 2010: 11). 2.1.4 Latihan Beban Pelaksanaan dan penerapan latihan beban, harus di lakukan dengan tepat, dan memenuhi syarat-syarat yang telah di tetapkan agar tujuan latihan beban, benar- benar tercapai. Dengan demikian akan dapat memberikan kepercayaan kepada para pelatih, maupun kepada para atlit tentang kegunaan yang berarti dari latihan beban. Latihan beban kalau dilaksanakan dengan benar kecuali dapat mempertinggi kesehatan fisik secara keseluruhan, akan dapat memgembangkan kecepatan, daya ledak otot kekuatan dan kelincahan yang merupakan faktor-faktor penting bagi setiap atlit (Hartono Hadjarati 2009: 109). 13 Beberapa syarat dan prinsip yang penting di perhatikan dalam latihan beban adalah: 1. Latihan beban harus di dahului oleh pemansan yang menyeluruh. 2. Prinsip beban lebih harus di tetapkan. 3. Sebagai patokan, di anjurkan untuk melakukan tidak lebih dari 12 dan dan tidak kurang dari 8 ulangan, untuk setiap bentuk latihan. 4. Setiap mengangkat, mendorong atau menarik beban, harus di laksanakan dengan teknik yang benar. 5. Ulangan angkatan (refetition) sedikit, dengan beban maksimum akan menghasilkan adaptasi terhadap kekuatan, artinya akan membentuk kekutan, sedangkan ulangan banyak dengan beban ringan, pada umumnya akan menghasilkan perkembangan daya tahan otot. 6. Setiap bentuk latihan harus di lakukan dalam ruang gerak seluas-luasnya, yaitu sampai batas gerak sendi-sendi, sehingga otot-otot agak terasa tertarik. 7. Setelah latihan, pengaturan pernafasan harus di perhatikan. 8. Pada akhir melakukan suatu latihan, atlet harus berada dalam keadaan lelah otot local yang berlangsung hanya untuk sementara. 9. Latihan beban sebaiknya di lakukan tiga kali dalam seminggu dan di selingi dengan satu hari istirahat. 10. Latihan beban harus di awali oleh pelatih yang mengerti betul dengan latihan beban. 14 Menurut (Ade Rai 2011:22) Latihan beban adalah pengetahuan mengenai biomekanik. Biomekanik berarti bagaimana daya beban / tekanan memengaruhi struktur (terutama sendi antar-tulang, dan otot rangka) yang di miliki tubuh. 2.1.5 Hakikat Latihan Dumbell Curl Latihan adalah proses pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga terjadi adaptasi garak dan otomatis gerakan yang awalnya dirasakan sangat sukar akan menjadi sangat mudah setelah melakukan latihan yang diberikan secara sistematis dan teratur. Dumbell dipergunakan dalam latihan satu dan dua lengan. Walaupun suatu waktu dan dibentuk tersendiri. Dumbell berbeda dangan Barbell walaupun memiliki fungsi yang serupa dumbell lebih pendek dari barbell, dumbell biasanya berbentuk tengahnya (antara lempengan beban) umumnya bergelombang halus. Sebuah bar dumbell dengan collar dan penguncinya berbobot kurang lebih 1,5 kg. Pada umumnya beban seberat 5 kg pada kedua ujungnya dicatat sebagai berbobot 10 kg dan bukan 11,5 kg. Sedangkan barbell berbentuk tongkat panjang yang dikedua ujungnya bisa dipasang beban sesuai keinginan. Dumbell adalah alat semacam barbell dengan ukuran kecil. Alat ini hanya dapat diangkat dengan satu tangan saja untuk kekuatan otot lengan, yang sangat dibutuhkan dalam permainan bola voli terutama pada passing, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sadoso (1993:43). Push up adalah melatih otot pada pergelangan bahu dan persendian siku yang melibatkan otot-otot deltoideus bagian depan, latihan ini sangat baik untuk para pemain bola voli, karena latihan 15 ini untuk menguatkan otot lengan. Selanjutnya Haller David (dalam Djubaera 2004:9) menyatakan bahwa salah satu latihan yang paling baik untuk memperkuat otot lengan dan dada adalah latihan dumbell dan push up. Latihan dumbell merupakan salah satu bentuk latihan kemampuan otot untuk mendesakkan tekanan terhadap suatu perlawanan (resistance) dan kekuatan bisa diatur oleh sekumpulan perlawanan otot yang dapat mengatasinya. Iskandar (2000:55) mengatakan bahwa kekuatan dibagi atas: “Kekuatan khusus adalah kemampuan dari otot atau sekumpulan otot untuk perlawanan berat tubuh melalui jangkauan gerakan dalam keadaan yang sama”. Kekuatan yang khusus seringkali merupakan suatu daerah persoalan dalam pengembangan kekuatan, untuk itu seringkali membuat lemahnya otot-otot lain dalam hubungannya dengan satu daerah yang khusus dari otot. Seorang atlet bola voli tentu memiliki kemampuan otot yang berbeda dengan olahraga yang lain. Untuk itu perlu dilatih kekuatan yang berbeda dengan cabang olahraga lainnya. Kebutuhan latihan harus disesuaikan dengan cabang yang dia tekuni, otot yang akan dilatihpun sesuai dengan spesifikasi gerakan olahraga tersebut, dengan kata lain bahwa untuk melatih kekuatan harus disesuaikan dengan kebutuhan cabang olahraga yang akan dilatih. Menurut Suharsono (dalam Djubaera 2004:12) menyatakan bahwa dumbell adalah salah satu macam bentuk test untuk mengukur kekuatan (strenght) otot lengan. Dumbell merupakan salah satu latihan beban yang menggunakan berat Dumbell. 16 Latihan ini bertujuan melatih otot-otot lengan untuk meningkatkan kekuatan. Menurut Sajoto (dalam Djubaera 2004:11) mengemukakan bahwa “Kekuatan otot adalah komponen kondisi fisik yang dapat ditingkatkan sampai batas sub maksimal sesuai dengan cabang olahraga yang diperlukan. 2.1.5.1 Analisis Gerakan Dumbell Curl a. Pelaksanaan Latihan Dumbell Curl Tata cara pelaksanaan latihan Dumbbell Curl pertama, Pilihlah Dumbbell dengan berat yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Berdirilah dengan posisi tegap dengan memegang Dumbbel di kedua tangan. Tekuk salah satu lengan Anda hingga sejajar bahu. Usahakan punggung Anda tidak membungkuk dan busungkan tulang dada Anda. Turunkan lengan Anda secara perlahan, kemudian lakukan secara bergantian untuk tangan Anda yang lain. Gunakan kekuatan otot bicep saat melakukan gerakan ini dan hindari gerakan mengayun agar otot bicep terlatih dengan tepat. Gambar 2: Latihan Dumbell Curl. Sumber http://rumahfitnes.blogspot.com/ (diakses tanggal 17 juli 2013) 17 b. Anatomi otot lengan yang dilatih menggunakan Dumbell Curl Ditinjau dari anatomi, lengan merupakan anggota gerak atas. Sebagai anggota gerak atas, lengan terdiri dari seluruh lengan, mulai dari pangkal lengan sampai jari tangan. Menurut Doewes Hasan (dalam Hidayat 2012:11) bahwa rangka dari anggota gerak atas dibagi menjadi tiga bagian besar : (1) Sceleton brachii, (2) Sceleton ante brachii, dan (3) Sceleton mani. Tulang-tulang pada lengan tersebut dilapisi berbagai macam otot. Otot-otot yang terdapat pada lengan yaitu : Otot Deltoid, bisep, trisep, brakhioradialis, extensor karpi radialis longus, extensor digitorum, abdiktor ibu jari, ankonecus, extensor kalpiunaris, dan extensor retinakulum. Tujuan dari latihan Dumbbell Curl adalah untuk membangun, membentuk dan mendefinisikan otot bicep. Dengan melakukan latihan bicep curl dengan menggunakan Dumbbell, maka beban yang diangkat tidak seberat jika melakukan latihan dengan menggunakan barbell, tetapi lengan dapat bebas bergerak mengikuti arah gerak alaminya sehingga bisa didapat tingkat kontraksi otot yang lebih besar. dan dengan melakukan secara bergantian maka kita dapat lebih mengisolasi dan mengkonsentrasikan tenaga pada satu lengan dan meminimalkan gerakan cheating (gerakan cheating dengan mengayunkan badan misalnya). Scorpio Fitnes (2012) http://scorpioboy65.blogspot.com/2012/02/ dapatkan-otot-bicep-menawan-dengan.html (diakses tanggal 18 juli 2013) 18 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa latihan dengan menggunakan Dumbbell Curl adalah jenis latihan yang mengisolasi otot bisep agar bisa lebih cepat membangun dan mengembangkan otot bisep. Gambar 3: Anatomi otot lengan. Sumber: http://biologigonz.blogspot.com/2009/12/otot-lurik-otot-rangka.html Dari beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa kekuatan merupakan komponen utama yang harus diperhatikan dibandingkan dengan komponen lain terutama pada cabang olahraga bola voli khususnya passing bawah. Dumbell Curl juga dapat meningkatkan kekuatan sehingga akan mampu menunjang keberhasilan pada saat melakukan passing, oleh karena itu peneliti ingin membuktikan secara ilmiah mengenai “Pengaruh Latihan Dumbell Curl Terhadap Kemampuan Melakukan Passing Bawah Dalam Permainan Bola Voli Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Suwawa”. 19 Dengan demikian, maka untuk meningkatkan kekuatan otot lengan adalah dengan latihan dumbell. Latihan dumbell adalah dimana kita harus mengangkat suatu beban, baik beban itu adalah beban kita sendiri maupun beban lain dari luar. Cukup banyak bentuk latihan untuk melakukan latihan beban, tetapi pada penelitian ini hanya terfokus pada bentuk latihan dumbell 2.1.6 Prinsip Intensitas Latihan Perubahan fisiologis dan psikologis yang positif hanyalah mungkin apabila atlit di latih atau berlatih melalui suatu program latihan yang intensif, di mana pelatih secara progresif menambahkan beban kerja, jumlah pengulangan gerakan (repetition), serta kadar intensitas dari repetisi tersebut. Untuk memperoleh kemajuan atau perkembangan yang memuaskan, frekuensi latihan per minggu sebaiknya tidak kurang dari 4 kali. Kurang dari itu memang akan ada juga perkembangan, akan tetapi tidak cukup untuk menghasilkan prestasi yang optimal. Prestasi tinggi hanya bisa di peroleh melalui latihan yang keras, intensif, tekun, dan dengan dedikasi yang tinggi. Atlet-atlet yang secara alamiah kuat sekalipun, dan yang sudah bias menyesuaikan diri dengan beban latihan yang berat, tetap harus berlatih intensif. Menurut Ac Ardle (dalam Hartono 2009:135) menyatakan bahwa intensitas latihan dapat di ukur dengan cara sebagai berikut: a. Mula-mula di hitung denyut nadi maksimal (DMN) dengan rumus: Denyut nadi maksimal (DMN) = 220 – umur. 20 b. Kemudian ditentukan takaran intensitas latihannya, yaitu 80% - 90% dari DMN. (Untuk olahraga kesehatan, cukup antara 70% - 75% dari DNM). c. Jadi seorang atlit yang berumur 20 tahun di katakan berlatih intensif kalau nadinya berdenyut di antara: 80% - 90% x (220 – 20) = 160 – 180 d.n. per menit. Ini menandakan bahwa atlit berlatih dalam training zone-nya (ambang rangsang). Untuk para atlit sebaiknya menggunakan rumus karvonen. d. Lamanya berlatih dalam ambang rangsang juga menentukan intensiftindakan latihan. Untuk atlit : 45 – 120 menit. Untuk olahraga kesehatan : 20 – 30 menit. 2.2 Kajian Fisiologi Otot Otot akan mengalami kelelahan bila supply oksigen kedalam otot relatif terlambat. Tingkat kelelahan otot ini tergantung kepada tingkat keterlambatan pemasukan oksigen. Bila seseorang berlatih dengan teratur, massa otot akan bertambah besar sehingga kekuatan ototpun akan bertambah pula. Pembesaran otot dikenal dengan nama hypertrophy, artinya sel otot bertambah besar, bukan sel ototnya bertambah banyak. Otot akan mengalami kontraksi terus menerus kalau frekuensi rangsang cukup tinggi dan dalam laboratorium didapatkan otot akan mengalami kontraksi terus menerus kalau frekuensi pacu = 50x per detik. 21 Peristiwa yang berkontraksi berlangsung waktu otot berkontraksi dapat dijelaskan sebagai berikut: - Otot yang berkontraksi membutuhkan energi, energi tersebut dapat menyebabkan actin dan myosin dalam myofibrin saling mendekat akibatnya serabut otot memendek sehingga ototpun akan memendek pula (Tim Dosen Pengajar FIKK UNG 2013:55) 2.3 Hakikat Kekuatan Kekuatan adalah kemampuan otot untuk menggunakan tenaga maksimal terhadap suatu tahanan. Otot-otot yang kuat dapat melindungi persendian di sekelilingnya dan mengurangi kemungkinan terjadinya cedera karena aktivitas fisik (Budi Sutrisno 2010:53) 2.4 Latihan Kekuatan (Strength) Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Berikut adalah manfaat jika seseorang memiliki kekuatan otot yang baik. 1. Meningkatkan daya penggerak pada setiap aktivitas 2. Mencegah kemungkinan cedera 3. Menunjang efisiensi kerja 4. Memperkuat stabilitas persendian Sistem latihan kekuatan yang akan dibahas, yaitu latihan kontraksi isotonis dengan menggunakan alat. Pada latihan kontraksi isotonis akan terjadi gerakan dari anggota-anggota tubuh kita yang disebabkan memanjang dan memendeknya 22 otot-otot, sehingga terdapat perubahan panjang otot. Salah satu bentuk latihan yang paling populer adalah latihan beban. Untuk latihan ini dapat digunakan barbel atau beban berisi. Berat beban dapat disesuaikan dengan kemampuan atau kekuatan otot yang dimiliki. Berikut ini beberapa latihan kekuatan otot dengan menggunakan alat sederhan. 2.5 Mengangkat Beban dengan Dua Lengan Pada saat beban diangkat ke atas, terjadi kontraksi konsentrik pada otot lengan. Otot menjadi memendek karena di dalam otot ada tegangan. Tegangan inilah yang menyebabkan otot menjadi kuat. Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Bentuk latihan yang cocok untuk mengembangkan kekuatan adalah latihan-latihan tahanan seperti mengangkat, menghela, atau menarik suatu beban. Beban yang diangkat sedikit demi sedikit ditambah beratnya agar sesuai dengan perkembangan otot. 2.5.1 Latihan Kekuatan Otot Lengan Kekuatan otot dapat ditingkatkan dengan melakukan latihan beban. Berikut ini beberapa contoh gerakan yang dapat digunakan untuk melatih kekuatan otot lengan. 2.5.2 Latihan Mengangkat Dumbell Pelaksanannya: - Berdiri tegak, lengan lurus ke bawah sambil memegang dumbell dengan telapak tangan menghadap ke depan - Angkat dumbell dengan cara membengkokkan siku ke atas 23 - Mula-mula lakukan latihan dumbell dengan beban yang ringan dahulu supaya tidak terjadi cidera otot kemudian semakin lama ditambah beratnya. - Latihan dumbell bisa dilakukan dengan satu tangan secara bergantian atau dengan dua tangan secara bersama-sama (Hilman Nurhuda 2010:63). 2.6 Kerangka Berpikir Metode latihan (dumbell curl) merupakan salah satu unsur yang sangat penting didalam meningkatkan keterampilan terutama pada pembinaan prestasi, sebab dengan metode latihan dumbell curl memberikan pembiasaan sehingga akan terjadi kesempurnaan koordinasi gerak. Pada permainan bola voli terutama dalam passing bawah perlu suatu konsep atau metode yang akan memberikan peningkatan kualitas passing baik itu dari segi kemampuan dan fleksibelitas tangan saat melakukan passing. Untuk itu latihan dumbell curl merupakan metode latihan yang tepat didalam meningkatkan kualitas dalam passing bawah. Dengan melihat teori yang dikemukakan di atas maka peneliti berpendapat bahwa program latihan dumbell curl merupakan suatu metode latihan didalam meningkatkan passing bawah pada permainan bola voli, dan apabila dilaksanakan secara baik dan sistematis maka akan memberikan pengaruh terhadap kemampuan melakukan passing bawah pada permainan bola voli. 24 Hal ini juga ditunjang dengan kondisi fisik yang prima dan latihan-latihan yang dilakukan secara terus menerus sesuai dengan program yang direncanakan secara ilmiah, sehingga akan menghasilkan atlet yang berprestasi terutama pada permainan bola voli yang akan datang. 2.7 Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Terdapat Pengaruh Latihan Dumbell Curl Terhadap Kemampuan Melakukan Passing Bawah Dalam Permainan Bola Voli Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Suwawa”.