Hitungan PK AC Jul 19, '12 4:34 AM untuk semuanya Dear Rekan-rekan.... Tadi daku jalan jalan ke "rumah temen"....dan mengintip sedikit rumus perhitungan kapasitas AC nih yg selama ini daku sendiri juga rada bingung...**thx to om Yusuf Supriadi dari DTC......Nah supaya tidak lupa khususnya utk saya sendiri, mangkanya ku sharing dimari ajah....jd supaya mendekati tepat berapa sih ukuran BTU AC yang dibutuhkan utk mendinginkan ruangan kita, jangan yang kayak GAMBAR gini ini..... hehehehehehee....kedinginan gak enak.....kepanasan jd susah....kagak ada yg bener tuh....yg kita inginkan kan yg pas....jd bisa berhemat daya listrik juga toh???? Salah satu peralatan listrik yang mulai banyak dipakai di perumahan adalah AC (Air Conditioning). Unit pendingin udara ini memang erat kaitannya dengan kenyamanan. Apalagi kondisi di wilayah perkotaan yang relatif mempunyai suhu yang cukup tinggi walaupun di malam hari. Unit AC ini memang termasuk kebutuhan sekunder karena selain harganya yang relatif tidak murah, juga membutuhkan konsumsi energi listrik yang cukup besar ditambah dengan biaya pemeliharaan yang dilakukan berkala. Salah satu hal jg yang sering menjadi pertanyaan saat kita memutuskan akan menggunakan air conditioner adalah bagaimana cara mengetahui PK AC yang sesuai dengan ruangan kita? Hal ini perlu mendapat perhatian karena hubungannya dengan besaran pemakaian listrik yang harus kita bayar tiap bulannya. Unit air conditioner yang terlalu besar dibanding luas ruangan akan membuat pemakaian listrik menjadi boros, begitu juga dengan unit air conditioner yang terlalu kecil. Unit air conditioner yang terlalu kecil dibanding luas ruangan akan membutuhkan waktu yang lama untuk mendinginkan ruangan, hal ini tentu juga membuat tagihan listrik menjadi besar. Untuk itulah diperlukan perhitungan yang cermat bila anda ingin memasang unit AC di rumah. Saran yang tepat sebenarnya bisa didapatkan dari penjual AC atau peralatan listrik rumah tangga lainnya. Tetapi ada baiknya terlebih dahulu kita bisa menghitung sendiri kebutuhan unit AC yang sesuai. Karena ketika anda berencana membeli unit AC, tentunya anda harus memperhitungkan juga daya listrik yang akan bertambah termasuk instalasi kabel listriknya dan MCB. Apakah perlu penambahan daya listrik PLN atau tidak. Ada 3 faktor yang perlu diperhatikan pada saat menentukan kebutuhan PK AC, yakni daya pendinginan AC (BTU/hr – British Thermal Unit per hour), daya listrik (watt), dan PK compressor AC. Sebagian dari kita mungkin lebih mengenal angka PK (Paard Kracht/Daya Kuda/Horse Power (HP)) pada AC. Sebenarnya PK itu adalah satuan daya pada compressor AC bukan daya pendingin AC. Namun PK lebih dikenal ketimbang BTU/hr di masyarakat awam. Dalam teknik pendingin yang erat hubungannya dengan ilmu thermodinamika , satuan yang menjadi dasar perhitungan kapasitas unit AC adalah BTU (British Thermal Unit). BTU adalah ukuran dari jumlah panas yang digunakan di Inggris dan Amerika. 1 BTU didefinisikan sebagai jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 pound air sebanyak 1 derajat Fahrenheit dalam tekanan 1 atmosphere. Semakin besar nilai BTU-nya maka semakin besar kapasitas output dari unit AC tersebut, karena compressor yang digunakan juga semakin besar. Hal ini berarti udara yang dapat didinginkan akan semakin besar. Secara otomatis konsumsi listrik akan semakin besar. Tetapi di Indonesia, satuan yang paling akrab digunakan adalah PK (Paarden Kracht : Daya Kuda – dari bahasa belanda). Sebenarnya yang dimaksud dengan PK adalah besarnya daya dari compressor AC tersebut. Lalu bagaimana cara menghitung dan menyesuaikan daya pendingin air conditioner dengan ruangan Anda? RUMUS PERHITUNGAN PENDINGINAN Jika anda tidak mengetahui berapa kapasitas pendinginan untuk ruangan/kamar tidur yang ingin anda pasangi ac, berikut ini saya berikan rumus perhitungan kapasitas pendinginan untuk ruangan/kamar tidur anda. 1 ton (tonage) refrigerasi = 12.000 Btu / jam 1 ton (tonage) refrigerasi = 3,51 kw pendingin (12000 / 3414 = 3,51) biasanya untuk 1 ton pendinginan, evaporator membutuhkan volume udara sekitar 400 cfm (cubic feet per minute) Kapasitas pendinginan ac harus disesuaikan dengan ukuran ruangan yg ingin anda pasangi ac, rumusnya adalah : P X L X 500/800 = .....PK Jika ruangan kamar tidur anda Panjangnya 4 meter dan lebarnya 3 meter, berarti 4 meter X 3 meter x dengan 500/800 = 0.75 PK, berarti ac yg harus anda pasang adalah 3/4 PK. atau bisa juga anda gunakan rumus P X L X 500 BTU = Kapasitas ac yang anda butuhkan. bisa juga dengan rumus 37 meter = 12.000 BTU secara sederhana, rumus tsb cukup mudah dihapal dimana angka 500 merupakan angka koefien dan hasilnya dalam satuan BTU. Setelah itu tinggal dikonversikan ke PK. Cara Lain: Untuk menyiasatinya, maka kita konversi dulu PK – BTU/hr – luas ruangan (m2). 1 PK = 9.000-10.000 BTU/hr 1 m2 = 600 BTU/hr 3 m = 10 kaki —> 1 m = 3.33 kaki Daya Pendingin AC berdasarkan PK AC : BTU/hr PK ±5.000 ½ ± 7.000 ¾ ± 9.000 1 ±12.000 1½ ±18.000 2 Untuk menghitung kebutuhan BTU digunakan rumus: (W x H x I x L x E) / 60 = kebutuhan BTU W = panjang ruang (dalam feet) H = tinggi ruang (dalam feet) I = nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas). L = lebar ruang (dalam feet) E = nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap timur; nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat. Contoh : Ruang berukuran 3mx6m atau (10 kaki x 20 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) tidak berinsulasi, dinding panjang menghadap ke timur. Kebutuhan BTU = (10 x 20 x 18 x 10 x 17) / 60 = 10.200 BTU alias cukup dengan AC 1 PK. FAKTOR PERHITUNGAN LAIN Perhitungan sesungguhnya cukup rumit karena hrs menghitung bahan perabot yg digunakan, perabot yang menghasilkan panas, jumlah orang yang sering didalam ruangan tersebut serta jendela dan ventilasi yang ada terkait dengan faktor panas cuaca lingkungan sekitar, seperti gbr ilustrasi berikut: Kapasitas pendingin AC diukur dalam satuan satuan BTU per jam atau yang biasa disebut dengan tonnage. 1 tonnage setara dengan 12.000 BTU/jam. Berdasarkan ukuran tersebut, perhitungkan beberapa faktor berikut yang mempengaruhi besarnya kapasitas yang dibutuhkan: Luas Ruangan Tentukan luas ruangan dimana AC akan dipasang, tentukan seberapa luas cakupan wilayah (coverage area) yang diinginkan untuk dipasang AC. Dari luas ruangan tersebut, hitung kebutuhan tonnage minimal, yaitu dengan membagi luas ruangan dengan 55. Contoh: bila luas ruangan 20 m2, maka kebutuhan tonnage minimal adalah 0,363 Jumlah Orang Untuk setiap 10 orang yang hadir di waktu yang bersamaan di dalam ruangan yang dimaksud, tambahkan 0,5 tonnage dari kebutuhan minimal. Bila kurang dari 10, maka tidak perlu adanya penambahan tonnage. Peralatan Listrik Untuk setiap 1500 watt listrik yang digunakan, tambahkan 0,5 tonnage. Lakukan pembulatan se-rasional mungkin. Contoh: bila di dalam ruangan terdapat 4 komputer dengan setiap komputer membutuhkan daya 300 watt, maka jumlah daya yang dibutuhkan adalah sekitar 1200 watt. Sebaiknya tambahkan 0,5 tonnage. Berdasarkan kapasitas yang sudah dihitung, tentukan AC yang sesuai. Pastikan membeli ukuran yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Dari contoh sebelumnya, kapasitas total adalah 0,363 + 0,5 = 0,863 tonnage, ata setara dengan 10.356 BTU/hr (0,863 x 12.000). Sehingga pilihlah AC dengan kapasitas pendingin minimal 10.365 BTU/h. Diantara berbagai kapasitas yang tesedia, sedapat mungkin pilihlah kapasitas yang mendekati dengan nilai yang sudah ditentukan karena apabila kapasitas yang dipilih jauh lebih besar, dapat mengakibatkan pemborosan. Perhitungan COP dan EER Selain berdasarkan kapasitas pendingin, alternatif lain adalah dengan berdasarkan koefisien kinerja, ata dikenal dengan istilah Coefficient of Performance (COP). COP adalah rasio antara jumlah panas (dalam satuan Kilo Watt [kW]) yang dipindahkan dari evaporator untuk setiap satuan energi yang dikonsumsi. Dengan kata lain, COP adalah rasio antara kapasitas dari kompresor (kW) dan setiap ton freon yang dipanaskan (TR) yang bisa diserap oleh evaporator. Metode lainnya adalah dengan menguji rasion efisiensi energi (Energy Effiency Ration / EER). EER adalah rasio antara kapasitas panas yang digunakan untuk mendinginkan (dalam BTU) per jam dan konsumsi energi (dalam Watt). Semakin tinggi nilai EER dan COP, maka semakin hemat AC/chiller Sebagai contoh, bila spesifikasi AC/chiller adalah 1 kW/TR (1 kW/TR = 3,5) dan total daya 1 kW dan 12.000 BTU/h, maka: EER = 12.000 / 1000 = 12 COP = EER / 3,5 = 3,43 Bagaimana menghitung daya listrik yang dibutuhkan? 1 PK bisa dikatakan setara dengan 746 Watt. Tetapi dengan teknologi yang berkembang saat ini, konsumsi listrik untuk unit AC sebesar 1 PK bisa jadi lebih kecil dari 746 Watt. Hanya saja harga per-unitnya akan lebih mahal. TIPS Agar air conditioner memberikan hasil yang maksimal dalam menyediakan udara yang segar berikut beberapa tips yang dapat dilakukan: 1. Sesuaikan ukuran ruangan dengan kapasitas air conditioner. 2. Jangan diletakkan tepat di depan pintu, karena udara akan lebih mudah keluar ke ruangan lain. 3. Jangan letakkan air conditioner terlalu dekat dengan atap. Air conditioner mengambil udara dari atas, maka bila terlalu dekat dengan plafon, ruang yang sempit menyebabkan udara yang masuk tidak maksimal. 4. Cuci filter air conditioner 1 bulan sekali. 5. Lakukan pencucian evaporator AC 3 bulan sekali. 6. Hindari udara masuk / keluar dari ruangan 7. Kurangi peralatan yang mengeluarkan panas, seperti komputer, TV, lampu, dsb 8. Hindari barang - barang yang meninngkatkan kelembaban, misalnya kain basah, dsb 9. Hindari tembok luar terkena sinar matahari secara langsung 10. Jangan membuat ruangan terlalu dingin (standar pendinginan: 25C +- 1C, 55 +5% RH) 11. Hindari kontak langsung sinar matahari melalui jendela dengan menggunakan film kaca double glass 12. 13. Gunakan tanaman untuk meneduhkan atap dari sinar matahari Bila menyekat ruangan, pastikan AC dipasang dengan tepat agar pendinginan dapat terdistribusi dengan baik Tip efisiensi dengan menurunkan beban kerja AC 1. Tempatkan kondenser (kondenser pendingin udara) di tempat sejuk yang kering dengan sirkulasi udara yang cukup. Letakkan kondenser jauh dari sumber panas, maupun kontak langsung dengan sinar matahari 2. Secara periodik, bersihkan kotoran dari kipas kondenser 3. Matikan AC ketika ruangan tidak digunakan untuk jangka waktu yang panjang atau gunakan pengatur waktu 4. Perika kipas evaporator dan kondensator ketika timbul suara saat AC beroperasi. Suara tersebut biasanya disebabkan oleh skrup yang tidak kencang 5. Gunakan kapasitas AC yang tepat; tidak terlalu tinggi atau tidak terlalu rendah. Walaupun tidak ada acuan standar yang tepat, tetapi kapasitasnya berkisar antara 600BTU/h/m2. Ini berarti, untuk luas ruangan 20 M2, kapasitas yang tepat adalah sekitar 12.000 BTU/h 6. Pendinginan juga bergantung pada freon. Gunakan freon dengan kapasitas yang tepat, sesuai dengan spesifikasi masing -masing 7. Gunakan freon yang ramah lingkungan dan hemat energi seperti freon hidrokarbon. Untuk pemasangan, konsultasikan dengan teknisi profesional 8. Pilihlah AC dengan kemampuan mendinginkan yang paling tinggi namun dengan energi paling sedikit Akhir Kata... Kode kapasitas pendinginan ac berbeda-beda pada tiap merk ac. Contoh merk national/panasonic menggunakan kode cs/cw 05 = 1/2 PK, 07 = 3/4 PK, 09 = 1 PK, 12 = 1.5 PK dan 18 = 2 PK. sedangkan untuk merk Daikin FT 20 = 3/4 PK, FT 25 = 1 PK, FT 35 = 1.5 PK. Nah, paling tidak sekarang sudah tau toh..... Sebelumnya: Mendapatkan 5 Hal Melalui 5 Jalan Selanjutnya : Untuk apa Egois??? balas Senin, 11 Januari 2010 Cara Menghitung Kebutuhan AC Cara Menghitung Kebutuhan AC Cara sederhana untuk menghitung besarnya kapasitas pendinginan AC (dalam satuan Btu = British Thermal Unit) yang dibutuhkan untuk mengkondisikan suatu ruangan. Dengan rumus: Luas ruangan x 500 = ... Btu/hr (P x L) x 500 = ... Btu/hr P = Panjang ruangan L = Lebar ruangan 500 = Standar panas dalam ruangan seluas 1 meter persegi = 500 Btu/hr. Contoh: Misal, ruangan yang akan dipasangi AC berukuran 3 x 4 meter. Untuk menghitung AC yang dibutuhkan: (3 x 4) x 500 = 6.000 Btu/hr. Biasanya satuan daya AC yang dikenal di pasaran adalah PK. Untuk mengetahuinya, konversikan saja hitungan tadi ke dalam satuan PK. Kapasitas AC berdasarkan PK: AC ½ PK = ± 5.000 BTU/h AC ¾ PK = ± 7.000 BTU/h AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h AC 1½ PK = ± 12.000 BTU/h AC 2 PK = ± 18.000 BTU/h Yang perlu diperhatikan, kapasitas AC yang dibutuhkan harus lebih 'tinggi' dari perhitungan diatas. Misal hasil hitungan diperoleh kebutuhan 6.000 Btu/hr, berarti kapasitas AC yang dibutuhkan 7.000 Btu/ hr atau setara 3/4 pk. Perhitung diatas tadi adalah penghitungan yang sederhana. Untuk penghitungan secara rinci, bisa menggunakan rumus: (W x H x I x L x E) / 60 = ... Btu/hr W = panjang ruang dalam feet(kaki) H = tinggi ruang dalam feet(kaki) I = isikan angka 10 jika ruang berinsulasi, berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain. Isikan angka 18 jika ruang di lantai atas atau tidak berinsulasi. L = panjang ruang dalam feet(kaki) E = isikan angka 16 jika dinding terpanjang menghadap utara, isikan angka 17 jika menghadap timur, isikan angka 18 jika menghadap selatan, dan isikan angka 20 jika menghadap barat. 1 Meter = 3,28 Feet Contoh Hitungan: ● Ruang berukuran 4m x 3m atau (13 kaki x 10 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) tidak berinsulasi, dinding panjang menghadap ke timur. Kebutuhan Btu/hr = (13 x 10 x 18 x 10 x 17) / 60 = 6630 Btu/hr ● Ruang berukuran 5m x 3m atau (16 kaki x 10 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) tidak berinsulasi, dinding panjang menghadap ke barat. Kebutuhan BTU = (16 x 10 x 18 x 10 x 20) / 60 = 9.600 BTU. ● Ruang berukuran 3m x 3m atau (10kaki x 10kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) ventilasi minim, berinsulasi, dinding menghadap utara. Kebutuhan BTU = (10 x 10 x 10 x 10 x 16) / 60 = 2.666,6 BTU. Dengan penghitungan di atas semoga tidak salah dalam pemilihan kapasitas AC yang di butuhkan. Diposkan oleh Benny Sutandi di 07.13 Tidak ada komentar: Link ke posting ini Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: Menghitung Kapasitas AC Jumat, 08 Januari 2010 Yang Sering Terjadi Pada AC Kerusakan-kerusakan yg terjadi pada ac split adalah kebocoran freon, ini dapat ditandai dengan adanya salju pada bagian atas evaporator dan pipa instalasi yg berukuran 1/4 yg menyambung kebagian outdoor unit. selain kebocoran freon masih ada lagi kerusakan-kerusakan yg lainnya. mengapa ac split tidak mau dingin???. 1. cek pd remote control, apa posisi operation mode berada pd posisi cool? bila tidak pd posisi cool, pindahkan pd posisi cool. 2. cek pd remote control, apa posisi pengaturan suhu terlalu tinggi? bila terlalu tinggi, turunkan pada suhu yg terkecil. 3. cek outdoor unit, apakah dapat power supply dari indoor unit? anda bisa lihat, apa fan motor outdoor unit berputar atau tidak?bila tidak berputar berarti belum mendapatkan aliran listrik dari indoor unit. 4. cek pd outdoor unit, apa pipa ac yg berukuran kecil mengeluarkan salju/es? jika mengeluarkan salju/es berarti unit ac ada kebocoran freon.cari kebocoran, perbaiki dan isi freon kembali. 5. cek pd outdoor unit, ukur tekanan freon dengan manifold dan ukur amper compressor. nilai amper compressor yg normal dapat anda lihat pada tabel spesifikasi disisi indoor unit. tekanan freon yg normal, jika tidak terjadi kebocoran freon pd unit ac, adalah 75 psi (jika compressor dapat beroperasi) namun jika compressor tidak dapat beroperasi tekanan freon bila di ukur dengan manifold adalah 150 psi. jika fan motor outdoor beroperasi, tetapi compressor tdk dapat start berarti ada kerusakan pada bagian compressor sbb: -mekanik pd compressor rusak, ini dapat menyebabkan compressor macet/tidak dapat beroperasi. - overload pd compressor rusak. - running capasitor rusak. - kabel-kabel yg menuju ke compressor terputus/terbakar. - gulungan dinamo pd motor compressor sudah tidak bagus.ini dapat ditandai dengan amper yg begitu tinggi/diatas batas normal. 6. ac split mati total??? solusinya adalah: yg harus anda periksa pertama kali adalah, mcb yg berada pada box pembagian listrik. -periksa apa ada mcb yg khusus buat power supply ac turun? bila ada yg turun segera naikan kembali. -periksa sikring yg ada pada steker dan komponen pcb ac anda, bila putus ganti dengan sikring yg baru. -periksa juga trafo power supply yg berada pada komponen pcb, apakah berfungsi dengan baik. bila mcb untuk power ac sudah dinaikan, sikring pada steker dan sikring yg ada pada komponen pcb sudah diganti dengan sikring yg baru. lalu ac split kembali dioperasikan, tetapi tidak lama kemudian mcb turun lagi berarti: ada korsleting pada ac split anda, biasanya yg korsleting ada pada bagian outdoor unit, yaitu compressor sudah contact body. atau mcb yg anda gunakan untuk power supply ac split anda terlalu kecil nilai ampernya. 7. sewaktu ac split dioperasikan, lampu timer (biasanya berwarna kuning) pada indoor unit berkedipkedip, ini menandakan thermis yg ada pada komponen pcb rusak. solusinya adalah: ganti thermis dengan yg baru(thermis penempatannya ada dievaporator yg kabelnya berwarna hitam yg dihubungkan ke komponen pcb) 8. ketika ac split dioperasikan dengan remote control, ac tidak mau start, tetapi bila bila dioperasikan dengan menekan tombol manual yg berada pada indoor unit, ac split mau start. solusinya adalah: cek sensor yg berada pada bagian komponen pcb, mungkin terkena air. keringkan sensor dengan cara mengelapnya, periksa juga battery pada remote control mungkin sudah lemah. cek juga remote controlnya mungkin rusak karena terjatuh. 9. ketika ac split dioperasikan, fan motor pada indoor berputar kencang lalu berhenti tidak beroperasi sama sekali. kerusakan ada pada fan motor indoor, ganti fan motor indoor dengan yg baru. 10. ketika ac split dioperasikan, 15 menit kemudian air menetes dari bawah sisi indoor unit.(ac split dalam kondisi normal/dingin) talang air/selang pembuangan air pada indoor unit sudah penuh dengan lumut, cuci ac dengan mesin steam. pada ac split yg menggunakan evaporator leter L, berarti mempunyai dua talang air yaitu diatas yg menyatu pada body indoor unit dan satunya berada dibawah yg bisa anda lepaskan dari indoor unit. bila talang air yg dibagian bawah sudah dibersihkan tetapi yg atas tidak dibersihkan kebocoran air masih saja tetap terjadi. cek juga selang pembuangan (drain) apakah tersumbat. 11. ketika ac split dioperasikan, compressor pada outdoor unit mengalami overload/compressor tidak bekerja karena panasnya melebihi dari 150 derajat. solusinya adalah: -cek amper compressor dengan tang amper -periksa overload apakah masih berfungsi dengan baik. -periksa oli yg ada pada compressor, bila kurang oli tambahkan dengan oli compressor. -ganti strainer dan pipa kapilernya yg mungkin sudah tersumbat. -bersihkan outdoor unit apabila condenser tertutup oleh debu/kotoran. -buka plat pembatas ruangan compressor, agar panas compressor dapat dibuang oleh fan motor outdoor unit. 12. ketika ac split dioperasikan dan sewaktu indoor unit mensupply listrik kebagian outdoor unit, compressor berbunyi kencang dan ac split tidak mengeluarkan dingin. solusinya adalah: -cek running capasitor, bila rusak ganti dengan yg baru. -bila running capasitor dalam kondisi baik, berarti compressor mengalami kemacetan pada mekanik compressornya dan anda harus mengganti compressor dengan yg baru apabila cara dibawah ini tidak berhasil memutar mekanik compressor. tips mengatasi compressor macet -pergunakan starting capasitor atau perbesar nilai micro pada running capasitor. -balik putaran arah compressor dengan memindahkan kabel power yg berada pada running capasitor keposisi kaki running capasitor yg disebelahnya dan coba dlm beberapa detik, setelah itu kembalikan pada posisi semula. -masukan tekanan freon pada pipa hisap/suction ketika compressor mulai start. -pukul dengan martil pada bagian mekanik compressor. -naikkan tegangan listrik untuk mencoba memutar mekanik compressor. Diposkan oleh Benny Sutandi di 01.10 3 komentar: Link ke posting ini Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: Maintenance AC Pemilihan AC Secara Bijak (2) Waktu kita ingin membeli AC untuk melengkapi rumah, kita sering bingung dalam menentukan AC merk apa dan berapa PK yang ingin kita beli. Untuk membantu para pembaca, kami memberikan tips praktis sebagai bahan untuk memutuskan. Berapa PK AC yang akan kita beli?? Sebenarnya kemampuan mendinginkan ruangan bukan ditentukan oleh ”berapa PK” nya itu sendiri. Karena cooling capacity dari AC di pasaran sering ditunjukkan dengan satuan btu/h. Sedangkan satuan PK awalnya adalah untuk menunjukkan berapa energi yang diserap oleh kompressor dalam bekerja. Namun dalam perkembangannya PK sering dijadikan ”ukuran” besarnya AC itu sendiri, hal yang tidak sepenuhnya salah tapi tidak benar benar tepat. Misal: AC 1 PK merk XXX mempunyai kapasitas 9.000 btu/h dan power consumption 1000 watt(4,5Amp) Kalau kita lihat data di atas, penamaan 1 PK sebenarnya tidak tepat, karena menurut konversi unit satuan 1 PK = 2.544 btu/h = 746 watt. Penamaan 1 PK hanyalah sekedar penamaan yang diambil dari besarnya motor yang dipakai untuk menggerakkan kompressor pada AC. Di pasaran, kita akan menemukan data kapasitas AC rata rata sebagai berikut: ½ PK » 5000 btu/h ¾ PK» 7000 btu/h 1 PK » 9000 btu/h 2 PK » 18.000 btu/h 3 PK » 24.000 btu/h Merk apa yang akan kita beli ? Di dalam menentukan merk, kita jangan tergiur oleh murahnya harga beli. Sebab di pasaran kita akan menemukan AC ½ PK merk tertentu yang konsumsi dayanya hanya 320 Watt (memakai teknologi INVERTER), sementara AC ½ PK merk lain konsumsi dayanya 600Watt. Sudah tentu AC ½ PK yang pertama yang konsumsinya hanya 320 Watt harga belinya lebih mahal dibanding yang kedua. Namun kalau kita mau menghitung selisih harga dengan biaya listrik yang dibutuhkaan, kita akan berpikir ulang untuk memilihnya. Contoh riil di pasaran: AC ½ PK merk A konsumsi dayanya 355Watt dengan harga beli Rp.3.500.000,AC ½ PK merk B konsumsi dayanya 600Watt dengan harga beli Rp.3.000.000,Dua duanya mempunyai kapasitas yang sama yaitu 5000btu/h Kalau kita hanya melihat harga tentu kita akan memilih AC B yang harganya lebih murah. Namun kalau kita mau sedikit berhitung, selisih konsumsi daya 600W-320W = 280 Watt harus kita bayar lebih mahal setiap bulannya. Kalau kita asumsikan sehari AC dihidupkan 10 jam dan harga per kWh PLN = Rp 500,- maka per harinya kita sudah membayar 0,280kWh x 10 jam x Rp 500,- = Rp.1.400,- lebih mahal. Dengan demikian dalam sebulannya kita membayar 30xRp.1.400,- = Rp. 42.000,- jumlah yang cukup fantastik bukan....?? Artinya, selisih harga Rp.500.000,- itu akan kembali dalam waktu 12 bulan. Semoga berikutnya anda tidak bingung lagi dalam memilih AC untuk menyamankan ruangan anda, dengan pertimbangan rupiah yang benar. Diposkan oleh Benny Sutandi di 00.49 Tidak ada komentar: Link ke posting ini Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: AC Inventer, Save You Energy and Money, Tips Pemasangan Unit AC Mengenai lokasi dan situasi tempat pemasangan: * Tempat aliran udara (indoor/outdoor) harus bebas tidak ada hambatan untuk sirkulasi udaranya. * Tempat untuk pemeliharaan & service harus mudah dijangkau agar pada waktu maintenance lebih mudah. * Tempat memasang unit rata dan kerataan bisa diukur menggunakan waterphas. * Halangan atau gangguan sirkulasi udara (in/outdoor). Jarak pemasangan outdoor minimal 20 cm untuk bagian sisi kiri dan belakang, minimal 30 cm sisi kanannya. Dan 70 cm untuk sisi depan unit outdoor. Untuk indoor jarak pemasangan diindor minimal 10cm sisi atas, kiri dan kanan. * Gangguan lain terhadap pembuangan udara. Untuk indoor tidak boleh berdekatan dengan sumber panas dan dengan pintu keluar masuk.Dan oudoor tidak boleh ada benda apapun yang dapat menghalangi radiasi panas dari kondensor. * Getaran bisa dikurangi dengan menggunakan karet mounting yang biasanya sudah tersedia pada unitnya dan diupayakan untuk memasang ditempat yang dapat meminimalkan bunyi berisik dan getaran dan yang tidak mengganggu ketenangan tetangga. * Penampilan setelah pemasangan harusnya mengikuti ketentuan estetika interior dan eksterior ruangan. Jaringan kelistrikan: * Ukuran kabel (tata letak peng-kabel-an) memakai ukuran kabel 1,5 mm, 2.5 mm, 4 mm dsb. * Tegangan dan frekuensi, tegangan normal 220 V dan frequensinya 50 Hz atau 60Hz untuk daerah tertentu. * Kekuatan hubungan pengkabelan. * Komponen/sarana pengaman (sistem grounding dan MCB) grounding fungsinya untuk membuang kebocoran arus yang terjadi dan MCB (Miniature Circuit Breaker) fungsinya untuk pemutus arus diukur dengan Ampere. * Kapasitas saklar dan fuse/sikring dianjurkan memakai stop kontak kaki tiga, dengan kwalitas yang baik. * Tegangan drop atau turun naik saat starting, tegangan drop bisa dinaikkan dengan memakai stabiliser. * Jaringan listrik khusus untuk pemasangan unit dan outlet-nya. Pengerjaan hubungan pemipaan indoor dan outdoor unit: * Ukuran pipa (diameter) harus sesuai dengan standar unit AC contoh untuk AC 1/5 sampai 1 PK memakai pipa 3/8" dan 1/4" untuk AC 1 1/5 dan 2 Pk memakai pipa 1/2" dan 1/4". * Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation) dengan menggunakan armaflek atau isolasi pembungkus pipa. * Getaran saat unit di jalankan pada outdoor menggunakan karet mounting. * Appearance/penampilan * Jumlah freon (tambah atau buang karena ada perubahan panjang pipa) dichek dengan menggunakan manifold dan pengukur ampere. * Periksa kebocoran gas dengan memakai leak detector atau busa sabun. * Pengaturan/instalasi oil trap harus dibuat setiap 5-7 meter dengan ketentuan posisi outdoor diatas dan indoor dibawah ataupun sebaliknya. * Gangguan terhadap jalur pemasangan pipa. Pengerjaan sistem ducting (jika diperlukan) " Ukuran pipa (diameter) " Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation) " Getaran saat unit di jalankan " Suara dari sitem ducting yang di buat " Penampilan Pengerjaan sitem pembuangan air (drainase) " Hubungan part/bagian sealing (anti bocor). " Pekerjaan sistem isolasi (heat insulation). " Pengaturan jarak ujung saluran drainage dengan tempat pembuangan akhir (terutama saat musim hujan). " Meyakinkan, lancarnya air keluar dari evaporator (tuangkan segelas atau lebih air ke area evaporator). " Pemasangan pipa drainase harus menghadap kebawah. " Periksa sistem pembuangan jika terkena air hujan atau tetesan air lainnya. " Penampilan. Hal-hal lain: " Akurasi proses air purging (buang angin) dengan memakai vaccum air. " Pembukaan service valve dan pengecekan tekanan freon , suction atau tekanan rendah 60-80 psi dan discharge/ tekanan tinggi 250-350 psi dan disesuaikan dengan pengukuran ampere. " Pengukuran Ampere disesuaikan dengan yang tertera pada pamflet unit dan disesuaikan dengan tekanan freon. " Cara pengoperasian AC yang baik dan benar bisa dibaca pada buku petunjuk pemakaian. " Pengukuran temperature udara antara intake atau udara yang tersedot unit indoor dan discharge suhu atau yang keluar perbedaannya lebih dari 8 derajat celcius. Diposkan oleh Benny Sutandi di 00.12 Tidak ada komentar: Link ke posting ini Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: Tips Pemilihan AC Sejara Bijak Menjadikan ruangan sejuk dan bersih di setiap waktu merupakan impian setiap orang. AC jadi pilihan. Unsur ramah lingkungan layak dikedepankan, sebagai pentimbangan memilih AC. Mengingat kecintaan kita akan bumi. Bumi semakin panas, semua orang sudah tahu, bahkan merasakannya. Isu Global Warming atau pemanasan global jadi pengetahuan umum warga Indonesia. Banyak cara yang bisa dilakukan agar bumi tidak bertambah panas. Salah satunya dengan pemilihan alat rumah tangga secara bijak. Dari sekian banyak alat rumah tangga, pendingin udara atau Air Conditioner (AC) menempati urutan pertama dalam konsumsi energi listrik terbesar. Tidaklah mengherankan karena AC beroperasi sepanjang waktu, tanpa henti. Untuk itu, pemilihan bijak untuk AC jadi langkah awal dari sekian banyak alat rumah tangga yang ada di rumah anda. Menjadikan ruangan sejuk dan bersih merupakan tujuan kenapa banyak warga Indonesia memasang AC. Banyak produk dari beragam merk hadir dipasaran. Tidak hanya menawarkan kesejukan dan kebersihan, juga hemat akan listrik bahkan material yang ramah lingkungan. Dari sekian banyak manfaat yang ditawarkan penting bagi anda untuk teliti sebelum membeli. AC hemat energi, banyak kita temui dibrosur di tiap toko elektronik. Namun apa sich yang dimaksud hemat energi bagi AC? Konsumsi energi listrik untuk AC paling besar dibanding yang lain, mencapai 2.147 kWh, dengan ukuran 1 ½ PK. Namun dengan hadirnya teknologi inverter, pemakaian listrik untuk AC dapat dihemat hingga 50%. Penghematan ini membawa dua manfaat, pertama tagihan listrik rumah anda tentu berkurang. Sedang yang kedua, anda memulai langkah penghematan energi, guna menjaga bumi tidak bertambah panas. Unsur ramah lingkungan tak kalah penting dalam pemilihan AC. Pada AC terdapat refrigeran, yang berfungsi mengambil energi (termal) dari daerah bertemperatur rendah dan dibuang ke daerah bertemperatur tinggi. Hingga menghasilkan udara dingin pada ruangan. Banyak jenis refrigeran yang belum ramah lingkungan. Mulailah 'Menghindari' AC dengan refrigeran 'R22', karena dapat merusak lingkungan secara berkala. Pastikan jenis refrigeran 'R410A' anda pilih untuk AC yang anda pakai. Jenis ini selain ramah lingkungan juga lebih aman bagi manusia dan tidak merusak lapisan ozon. Udara bersih juga penting. AC dengan Air Purifier jadi solusi. Dengan menyatunya Air Purifier pada AC, ruangan tidak hanya sejuk, namun juga bersih. Bagi anda yang peduli akan kelestarian lingkungan serta membutuhkan kenyamanan dari sejuknya udara ruangan, pilihlah AC dengan teliti. Apa yang anda pilih menentukan masa depan. Jadi selamat memilih? Diposkan oleh Benny Sutandi di 00.03 Tidak ada komentar: Link ke posting ini Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: Tips Kamis, 07 Januari 2010 Menghemat Penggunaan Listrik Air Conditioner (AC) adalah salah satu perabot elektronik yang membutuhkan daya besar. Oleh karena itu, harus diperhatikan penggunaannya. Menggunakan AC sudah merupakan hal lumrah. Apalagi di daerah tropis yang cenderung berhawa panas. Di rumah maupun kantor, AC merupakan sarana andalan untuk mengusir udara panas. Dewasa ini, orang cenderung menggunakan AC secara berlebihan. Padahal AC termasuk perabot elektronik berdaya listrik besar. Akibatnya, penggunaan listrik di rumah pun bisa membengkak karenanya. Mulai sekarang kontrollah penggunaan AC di rumah. Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut, untuk mengontrol penggunaan daya listrik pada AC. 1. Jika ingin membeli AC, pilihlah produk AC yang hemat energi. 2. Sesuaikan kapasitas AC dengan luas dan volume ruangan. 3. Matikan AC jika ruangan sedang tidak digunakan. Jika ruangan tidak akan dipakai dalam jangka waktu lama, cabut AC dari stop kontaknya. 4. Gunakan timer untuk membuat AC otomatis mati, ketika ruangan sudah cukup dingin. 5. Atur suhu dari AC sesuai kebutuhan. Misalnya pada suhu 23-25 derajat celcius. Tidak perlu mengatur suhu ruangan pada level terendah (16° C). Selain tidak baik untuk kesehatan, suhu terlalu rendah juga membuat AC bekerja terlalu keras. Akhirnya daya listrik yang dibutuhkan juga besar. 6. Lakukan perawatan AC secara berkala dan teratur. Perawatan yang baik akan menjaga AC tetap dingin. Anda bisa menghemat 20% pemakaian listrik, dengan memberikan perawatan yang baik untuk AC di rumah Anda. 7. Jaga suhu ruangan agar tidak terlalu panas. Usahakan tidak terlalu banyak sinar matahari yang masuk. Pada dasarnya, AC bekerja dengan menyerap panas ruangan. Jika udara panas berlebih, otomatis AC bekerja lebih keras. Diposkan oleh Benny Sutandi di 23.41 Tidak ada komentar: Link ke posting ini Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: Save You Energy and Money Tips Untuk Membeli AC Air Conditioner( AC ) Bagi masyarakat Indonesia sepertinya sudah menjadi kebutuhan wajib di sini juga banyak AC yang berkualitas. Bagaimana tidak,suhu udara yang begitu panas setiap hari membuat suasana ruangan menjadi gerah.Apalagi tingkat populasi udara luar ruangan yang begitu tinggi.Kehadiran AC Murah menjadi solusi yang tepat untuk kedua problem ini. Apabila saat anda berencana membeli perangkat AC Split untuk dirumah,mungkin beberapa tips ini bisa membantu anda : Pilih AC yang mempunyai converter Converter pada AC Split berfungsi untuk mengatur beban listrik,secara otomatis AC akan mengurangi beban pendinginan tetapi masih dalam posisi menyala (on).Seperti kita ketahui daya listrik terbesar pada saat start. Perhatikan bagian kipasnyaSemakin lebar kipas,semakin kencang angin yang di hembuskan. Selain itu, AC yang memiliki kipas lebar tidak akan memiliki suara berisik. Evapator yang lebar pada AC Murah juga menandakan kipas pada blower External lebih besar.Ini diperlukan untuk keseimbangan kinerja mesin.Dan akan lebih baik lagi bila kipas tersebut bergerigi karena dapat turbulansi menjadi tidak berisik. Pertimbangan fitur-fitur tambahan yang berguna untuk kesehatanSaat ini sudah ada AC dengan fitur yang mampu membasmi kuman. Bahkan ada juga yang mampu menyaring debu yang sangat halus termasuk bakteri. Jadi AC tidak lagi hanya menyejukan ruangan,tapi juga menyehatkan. Sesuaikan dengan interior rumah.Jika anda seseorang yang peduli terhadap interior rumah,maka pilih AC yang mendukung nuansa interior rumah anda seperti yang ada di Jual AC. Tahukah Anda, penggunaan AC di rumah memakan listrik lebih dari setengah tagihan listrik bulanan.Ini terjadi karena AC menyedot listrik cukup kencang. Rata-rata AC memiliki daya sebesar 300watt ke atas. Olehkarenanya, kita mesti bijak dalam menggunakan AC, terlebih di lingkungan rumah tinggal. Untuk menghemat penggunaan energi listrik, langkah terbaik adalah menggunakannya secara bijak.Misalnya, tidak menggunakan AC sepanjang hari, namun hanya pada saat-saat tertentu. Berikut ini ada tips yang dapat dilakukan: 1. Pilihlah AC yang sesuai kebutuhan dan ukuran ruang. Daya AC yang berlebih mengakibatkan pemborosan. Ini berkorelasi terhadap penggunaan energi listrik. Misalnya, pilihlah kapasitas AC yang tepat, dengan acuan kapasitas berkisar antara 600 BTU/jam/m2. 2. Anda juga dapat memilih AC yang menggunakan pendingin yang ramah lingkungan. Langkah ini meminimalkan kerusakan lingkungan akibat penggunaan produk pendingin ruang ini. Pendingin yang ramah lingkungan dapat menekan efek pemanasan global. 3. Rawat AC Anda setiap tiga bulan sekali. Bersihkan filter, kondensor, dan kompresor. AC yang kotor dapat mengurangi kemampuan pendinginan. Akibatnya, AC dapat memakan lebih banyak energi listrik. Efisiensi sistem pendingin : COP atau EER ? Bicara tentang COP ataupun EER, menarik karna konsep ini memberikan pengertian yang kalau dikembangkan akan menunjukkan kenapa perawatan itu penting, kenapa mesin ini lebih efisien atau kenapa mesin itu lebih boros energi dan lain sebagainya. Tulisan ini sebenarnya sudah saya posting di milis [email protected] ataupun di [email protected] ————————————————Buka FUNDAMENTAL 2005 chapter 1. hal 1.3 disitu disebutkan : Performance of a refrigeration cycle is usually described by a coefficient of performance (COP), defined as the benefit of the cycle (amount of heat removed) divided by the required energy input to operate the cycle: COP = Useful refrigerating effect / Net energy supplied from external sources Sedangkan EER, di ASHRAE 2008 System and Equipment Chapter 49, halaman 49.2 disebutkan : Efficiency Efficiency is capacity in watts divided by input in watts. For room air conditioners, it may be called energy efficiency ratio (EER) or coefficient of performance (COP). To convert EER to COP, multiply EER by 0.2931. Kalau begitu sami mawon khan ? Cuma beda satuan. COP (tanpa satuan karena Watt/Watt, atau Btuh/Btuh) sedangkan EER satuannya Btuh/Watt, makanya muncul pengali 0,2931 Perhatikan di ASHRAE 2006 Refrigeration, chapter 46 hal 46.16 di situ dituliskan : Energy Efficiency. A typical supermarket includes one or more medium-temperature parallel compressor systems for meat, deli, dairy, and produce refrigerators and medium-temperature walk-in coolers. The system may have a satellite compressor for the meat or deli refrigerators, or all units may have a single compressor. Energy efficiency ratios (EERs) typically range from grouped on one or more parallel systems, with ice cream refrigerators on a satellite or on a single compressor. EERs range from 2.3 to 2.6 W/W for the main load. Low-temperature refrigerators and coolers are 1.2 to 1.5 W/W for frozen-food units to as low as 1.0 to 1.2 W/W for ice cream units.Cutting and preparation rooms are most economically placed on a single unit because the refrigeration EER is nearly 2.9 W/W. Airconditioning compressors are also separate because their EERs can range up to 3.2 W/W Lho kok beda ? Sepertinya tidak konsisten dengan pernyataan sebelumnya..Pada teks paragraf terakhit itu sebenarnya kalau ASHRAE mau konsisten seharusnya dia mengatakan COP. Perhatikan figure-nya. Disitu disebutnya COP bukan EER, (berbeda dengan teks di atas.) Bingung ? Ndak apa khan, yang penting pengertiannya yang ditangkap. Salam ————————————————————————— Kita teruskan ceritanya,’ Jika definisi COP atau EER adalah Efek pendinginan yang termanfaatkan dibandingkan terhadap Kerja yang harus kita berikan, maka sudah pasti kita berharap COP atau EER yang dipunyai dari sistem kita adalah sebesar-besarnya. Apa mungkin ? Ternyata yang menjadi pembatasnya adalah COP Carnot. (untuk temperatur kerja atau temp. saturasi baik kondensasi maupun evaporasi, yang sama), Karena untuk temperatur kerja yang sama maka COP maksimum dari sistem yang bisa diperoleh adalah COP Carnot. Muncul kemudian definisi efisiensi refrigerasi Efisiensi Refrigerasi = COP sebenarnya dibagi COP Carnot. Sekarang Bagaimana kita mengukur COP. Ini yanh sering jadi perdebatan. Untuk mengukur COP sebenarnua seharusnya sistem diuji, Diukur berapa kapasitas pendinginannya dan juga berapa energi/kerja yang diperlukannya. baru didapatlah COP atau EER. Ruang pengujian sistem refrigerasi ini disebut dengan Kalorimeter atau ada juga yang bilang psychrometric room, apapun itu, fungsinya untuk menguji performance sistem. Lantas bagaimana dengan pengalaman kita sewaktu kuliah ? COP cukup dihitung dari diagram P-h. Hal ini tidaklah tepat, karena kita memasukkan beberapa asumsi, tapi cukuplah untuk memberikan pemahaman pada mahasiswa. Tentu saja hasil perhitungan ini bersifat teoritis. Saya banyak menemukan keganjilan dalam perhitungan COP ini, terutama saat sidang TA. Udah dulu ahhh Salam WHM —————————————————————————Dear Pak Windy dan rekan2 millist, Menarik sekali nih bahasannya, sebelum ikut nimbrung di COP & EER, mungkin saya mau coba mempertajam terlebih dulu tentang 1 PK = 9000 btu/hr. Yang saya dapati bahwa korelasi 1 PK = 9000 btuh merupakan claim yang akhirnya menjadi standar umum, namun hanya berlaku KHUSUS AC dimana dengan energi 1 PK akan menghasilkan efek pendinginan SEKITAR 9000 btuh. Ok kenapa saya tekankan khusus AC dan saya gunakan kalimat sekitar adlah sbb : Dikatakan khusus AC krn memang 1 PK = 9000 btuh hanya berlaku untuk AC yang bermain di Evap temp 7-10 C, sebab akan berbeda jika Evap temp -10 C maka 1 PK = 6200 btuh bahkan jika Evap Temp nya -35 C maka 1 PK = 2500 btuh (lihat tabel dibawah). Ternyata itu semua kembali sangat erat hubungannya dengan COP/EER yang dibahas pak Windy sebelumnya. Namun tentu itu hanya berlaku untuk system kompresi uap dengan piston compressor. Tentu akan berbeda kalo compressor screw, dimana COP screw utk AC bisa mengalahkan piston, tapi untuk refrigerasi COP screw tidak bisa mengalahkan piston. Saya nyatakan sekitar, karena seperti yang Pak Windy bilang ternyata masing-masing compressor memiliki COP yang berbeda, sehingga energi 1 PK masing2 akan menghasilkan btuh yang tidak sama, namun semuanya akan memposisikan diangka yang tidak jauh dari 9000 btuh. Dan ini memang menarik, dari tabel yang saya coba simulasikan dibawah ini juga memberikan gambaran bahwa dimana munculnya 1 TR = 12000 btuh berdasarkan pada perhitungan COP yang sama dengan hitungan 9000 btuh. COP yang saya tempatkan diatas adalah COP standard dari hasil kajian beberapa merk comp jikalau diambil data tabelnya, dengan asumsi Condensing temp sama 50 C dan refrigerant yang sama R22, juga tanpa ada proses lain seperti subcooling, liquid overfeed, multi stage dsbnya. Karena dengan beberapa proses, tentunya COP bisa diangkat. Misalnya untuk AC, COP bisa diangkat ke angka 4 bahkan lebih. Dan yang menarik lagi adalah, trik untuk mengangkat COP di low temp (refrigerasi) lebih bervariasi dan punya peluang yang lebih besar dibanding high temp (AC). Sehingga agak sulit menentukan standar umum seperti di AC berapa btuh yang dihasilkan 1 PK di system refrigerasi Dan dari tabel dibawah juga tergambar bahwa kita mesti hati2 dalam memilih TXV. Krn biasanya TXV itu selalu berdasarkan TR, sebab misal walaupun sama2 menggunakan comp 10 PK, untuk AC dan Refrigerasi akan berbeda type TXVnya, kenapa ? karena 10 PK utk AC dan Refrigerasi akan menghasilkan efek pendinginan (TR) yang berbeda. Dari hal ini, tentu saja akan banyak terbuka peluang diskusi yang lebih lebar dan lebih dalam lagi. Saya yakin kita masing2 tentu sudah punya pengalaman yang bisa di share dalam forum ini. Dan tentu saja saya pribadi mengucapkan banyak terimakasih pada pak Windy dan dosen lainnya yang telah meletakkan dasar RHVAC pada para lulusan RA Polban. No Spesifikasi Pemakaian COP Faktor Pembagi untuk 1 HP Cooling Capacity Condensing Temperature 50 ºC 1 Air Conditioning 3.52 (Evap. Temp. 7 ºC) 746 Watt x 3,52x 3,41 = 8.954 Btu/hr 1 HP equivalen dengan = 9.000 Btu/hr High Temperature 1 Kw = 1 Ton Ref atau 2 Chiller 2.43 1000 Watt x 3,52 x 3,41 = 12.003 Btu/hr Jadi 1 Ton Ref equivalen dengan = 12.000 Btu/hr 746 Watt x 2,43 x 3,41 = 6.182 Btu/hr (Evap. Temp. -10 ºC) 1 HP equivalen dengan = 6.200 Btu/hr 746 Watt x 0,97 x 3,41 = 2.468 Btu/hr 1 HP equivalen dengan = 2.500 Btu/hr Medium Temperature 3 Freezer (Evap. Temp. -35 ºC) Low Temperature 0.97