Jurnal Ilmiah “Elektrikal Enjiniring” UNHAS Volume 09/ No.02/Mei -Agustus/ 2011 STUDI PENEMPATAN KAPASITOR PADA SISTEM DISTRIBUSI Tadjuddin Waris, Ikhlas Kitta Staf Pengajar Teknik Elektro Universitas Hasanuddin, Makassar ABSTRAK Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik sampai ke konsumen. Pertumbuhan beban pada sistem distribusi semakin meningkat terus – menerus yang diikuti dengan peningkatan permintaan suplai daya reaktif. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menyuplai daya reaktif pada sistem distribusi, adalah dengan menambahan bank kapasitor pada titik (bus) yang lemah. Penambahan daya reaktif pada sistem memungkinkan diperoleh perbaikan pada sistem berupa losses daya yang lebih kecil sebesar 6.657 MW. Simulasi harmonisa pada sistem kelistrikan pabrik Tonasa V PT Semen Tonasa dilakukan dengan menggunakan software ETAP Power Station 7.0.0, merupakan software yang dapat menampilkan secara grapichal interface. Dilakukan beberapa simulasi yaitu saat sebelum dan setelah terpasang kapasitor. Untuk memperbaiki kondisi Sistem Distribusi Pabrik Semen Tonasa V maka diperlukan 6800 kVar atau sebesar 28 unit kapasitor bank masing-masing sebanyak 11 kapasitor senilai 400 kVar perbank pada bus 580 TB 02, 8 kapasitor senilai 200 kVar perbank pada bus 581 SS 51, 9 kapasitor senilai 200 kVar pada bus 582 ER 51. Kata Kunci: IC Kapasitor, ETAP Power Station 7.0 umumnya mempunyai beban yang bersifat induktif sehingga faktor daya pada sistem jaringan distribusi menjadi rendah. Dalam penyaluran energi listrik ada beberapa masalah yang dihadapi antara lain jatuh tegangan, faktor daya yang rendah dan rugi-rugi daya. Beban pada jaringan distribusi bisa berupa beban kapasitif maupun induktif, namun pada umumnya merupakan beban induktif. Apabila beban reaktif induktif semakin tinggi maka akan berakibat memperbesar jatuh tegangan, memperbesar rugi-rugi daya, menurunkan faktor daya dan menurunkan kapasitas penyaluran daya. Untuk mengurangi beban daya reaktif induktif diperlukan sumber daya reaktif kapasitif, salah satu diantaranya adalah dengan kapasitor yang dipasang secara paralel pada penghantar penyulang distribusi primer radial. Pemasangan kapasitor shunt tersebut menyebabkan arus yang mengalir pada penghantar menjadi lebih kecil, sehingga akan mengurangi besarnya rugi-rugi daya dan jatuh tegangan. 1. PENDAHULUAN Sistem kelistrikan yang akan diambil sebagai studi kasus adalah sistem distribusi 6,3 kV di PT Semen Tonasa. PT Semen Tonasa merupakan industri dengan spesialisasi usaha dibidang produksi semen, di mana dalam mesin produksinya banyak menggunakan beban non linear yang memicu terjadinya kebutuhan suplay tegangan lebih pada sistem. Pertumbuhan beban ini diikuti dengan peningkatan permintaan suplai daya reaktif akibat beban yang bersifat induktif meningkat. Jika suatu jaringan tidak memiliki sumber daya reaktif di daerah sekitar beban maka semua kebutuhan beban reaktifnya dipikul oleh generator sehingga akan mengalir arus reaktif pada jaringan yang mengakibatkan drop voltage. Dengan melihat kondisi saat ini, pada sistem distribusi PT Semen Tonasa V kiranya perlu dipasangkan kapsitor bank untuk membantu suplay tegangan lebih yang dibutuhkan oleh sistem. 2. SISTEM DISTRIBUSI Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya yang lebih besar agar sampai ke konsumen. Suatu sistem distribusi harus memiliki keandalan agar kualitas daya nya tetap terjaga dan tersalurkan dengan baik. Kualitas daya merupakan hal penting untuuk menjaga stabilitas sistem tenaga listrik. Untuk menjaga stabilitas tersebut salah satunya adalah dengan pemasangan kapasitor bank pada sistem distribusi tenaga listrik. Salah satu persyaratan kualitas daya terhadap sistem penyaluran tenaga listrik adalah kualitas faktor daya yang baik, dimana idealnya adalah mendekati 1. Beban-beban pada pelanggan-pelanggan utama dari sistem jaringan tegangan menegah merupakan beban industri-industri besar yang 3. ETAP (Electrical Transient Analyzer) ETAP (Electrical Transient Analyzer) merupakan program yang menawarkan solusi yang paling komprehensif untuk desain, simulasi, dan analisis pembangkitan, transmisi,dan distribusi listrik untuk sebuah sistem tenaga listrik yang besar. ETAP mengatur pekerjaan Anda berdasarkan lembar proyek yang ada di ETAP. Setiap lembar proyek menyediakan semua alat yang diperlukan dan dukungan untuk pemodelan dan analisis sistem tenaga listrik. Lembar proyek terdiri dari sistem listrik yang membutuhkan seperangkat komponen listrik dan saling terinterkoneksi. File proyek dapat diakses melalui file proyek khusus dengan ekstensi .OTI. Database Etap disimpan 83 Jurnal Ilmiah “Elektrikal Enjiniring” UNHAS Volume 09/ No.02/Mei -Agustus/ 2011 dalam sebuah file database ODBC yang sesuai seperti microsoft akses (*. MDB), file ini bekerja sama untuk menyediakan kontrol akses dan penyimpanan untuk setiap proyek dan menggunakan nama proyek. ETAP menempatkan semua laporan output dari proyek Anda ke dalam sub-direktori yang sama dimana database ini berada. Program ETAP ini dapat menganalisa load flow, short circuit, motor acceleration, harmonic, transient stability, star-protective device coordination, DC load flow, DC short circuit, battery discharge sizing, unbalance load flow, optimal power flow, reliability assessment, optimal capacitor placement dan switching sequence management. Pada penelitian ini, penulis menggunakan ETAP untuk menganalisa load flow dan short circuit pada sistem kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V. Maksimal jumlah bus yang dapat dianalisa sistem kelistrikannya dengan menggunakan ETAP bergantung pada spesifikasi komputer dan jenis operating system yang digunakan. Pada saat melakukan proses instalasi ETAP ke komputer Anda, ETAP akan memberikan informasi maksimal jumlah bus yang dapat dianalisa, yaitu: Untuk sistem dengan jumlah bus maksimal 100 bus, dibutuhkan komputer dengan spesifikasi minimum processor Intel dual core 2.0 GHz, dan 2 GB RAM. Untuk sistem dengan jumlah bus maksimal 500 bus, dibutuhkan komputer dengan spesifikasi minimum processor Intel dual core 2.0 GHz, dan 4 GB RAM. Untuk sistem dengan jumlah bus maksimal 1.000 bus, dibutuhkan komputer dengan spesifikasi minimum processor Intel dual core 3.0 GHz, 8 GB RAM , dan 64 bit operating system. Untuk sistem dengan jumlah bus maksimal 10.000 bus, dibutuhkan komputer dengan spesifikasi minimum processor Intel dual core 3.0 GHz, 12 GB RAM dan 64 bit operating system. 4. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Study kasus Sistem Kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V, dimana dalam penelitian yang akan di teliti yaitu Penempatan Kapasitor Pada Sistem Distribusi Pabrik Semen Tonasa V Dengan Menggunakan Software Electrical Transient Analyzer Program 7.0. Data penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari industri Semen Tonasa, khususnya data yang ada hubungannya dengan penelitian berupa data berikut: 1. Data Jaringan system distribusi kelistrikan industri Semen Tonasa (Single Line Diagram). 2. Data peralatan kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V (impedansi saluran, transformator, motor listrik dan data pendukung lainnya ). Pada penelitian ini akan diteliti pengaruh penempatan kapasitor pada sistem distribusi Pabrik Semen Tonasa V. Untuk itu akan dibandingkan keadaan sistem sebelum dan sesudah dipasangkan kapasitor. Karenanya, dalam hal multi mesin ini, diperlukan dua langkah pendahuluan : 1. Menentukan letak bus yang akan dipasangkan kapasitor bank. 2. Memasangkan kapasitor pada bus yang dipilih oleh OCP ETAP. Kerangka pikir penelitian ini yaitu jika suatu sistem banyak menggunakan beban non linear, maka perlu diketahui besarnya nilai kapasitor yang dibutuhkan. Langkah-langkah analisis penempatan kapasitor pada penelitian ini adalah: 1. Mempersiapkan single line diagram, sistem distribusi kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V. 2. Mengumpulkan data komponen sistem yang dibutuhkan oleh perangkat lunak (software) dalam hal ini ETAP Power Station. Berupa data mentah yang biasa digunakan untuk analisis penempatan kapasitor. 3. Mengumpulkan data tegangan dan beban system kelistrikan Pabrik Semen Tonasa V sebagai dasar dalam melakukan pemodelan dan simulasi dengan software ETAP. 4. Memasukkan data yang diperlukan ETAP Power Station. 5. Melakukan analisis penempatan kapasitor dengan simulasi OCP (Optimal Capacitor Placement) di ETAP. 6. Mengetahui/simulasi besar drop voltage pada sistem. 7. Periksa hasil dan bandingkan kandidat bus yang terpilih apakah perlu menggunakan kapasitor atau tidak. 8. Memberikan rekomendasi dan simpulan hasil penelitian. Gambar 1 Model simulasi Pabrik Semen Tonasa V 84 Jurnal Ilmiah “Elektrikal Enjiniring” UNHAS Volume 09/ No.02/Mei -Agustus/ 2011 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada perhitungan aliran daya ini ada 3 jenis keadaan pada sistem interkoneksi yang dianalisa yaitu : 1. Kondisi normal. 2. Penggunaan optimal kapasitor pada sistem. 3. Penempatan kapasitor pada sistem distribusi dalam keadaan beban dinaikkan. Perbandingan hasil simulasi untuk ketiga kondisi tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1 Perbandingan Hasil Simulasi Kondisi Sistem Kondisi sistem Source swing (MW) Normal Normal + kap random Normal + kapasitor OCP Beban 1 Beban 1 + kapasitor Beban 2 Beban 2 + kapasitor Total Load Gambar 2 Perbandingan Tegangan Bus Appareted Losses Motor Load Statistik load 89.480 56.659 25.259 7.124 89.736 89.736 26.061 7.015 90.228 56.569 26.912 6.657 97.964 101.217 64.559 64.559 24.551 28.981 8.855 8.885 100.906 103.821 67.180 67.180 24.145 28.325 9.581 8.316 Pemilihan kondisi sistem yang optimal adalah kondisi pemasangan kapasitor dengan menggunakan bantuan Optimal Capasitor Placement (OCP). Hal ini dapat dilihat pada tabel diatas dengan membandingkan nilai Appareted Losses. Pada kondisi Normal + kapasitor OCP nilai rugi-rugi tegangan sangat kecil dibandingan dengan pemasangan kapasitor secara manual (random/acak). VI. KESIMPULAN Berdasarkan hasil simulasi yang telah dilaksanakan dengan menggunakan software Electrical Transient Analyzer Program 7.0 maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Untuk memperbaiki kondisi Sistem Distribusi Pabrik Semen Tonasa V maka diperlukan 6800 kVar atau sebesar 28 unit kapasitor bank masingmasing sebanyak 11 kapasitor senilai 400 kVar perbank pada bus 580 TB 02, 8 kapasitor senilai 200 kVar perbank pada bus 581 SS 51, 9 kapasitor senilai 200 kVar pada bus 582 ER 51. 2. Dampak dari pemasangan kapasitor bank pada Sistem Distribusi Pabrik semen Tonasa V selain untuk mendapatkan suplai tegangan yang semakin besar, losses yang dihasilkan juga kecil yaitu sebesar 6.657 MW. 3. Dari hasil simulasi penempatan kapasitor pada Sistem Distribusi Pabrik semen Tonasa V didapatkan losses penempatan kapasitor menggunakan OCP lebih kecil dibandingkan penempatan kapasitor secara manual (random/acak). Gambar 2 Grafik Perbandingan Seluruh Kondisi 85 Jurnal Ilmiah “Elektrikal Enjiniring” UNHAS Volume 09/ No.02/Mei -Agustus/ 2011 DAFTAR PUSTAKA 1. Baghzouz, Y. and Ertem, S., 1990; Baran, M.E. and Wu, F.F.,1989 2. Baran, M.E. and Wu, F.F.1989. Optimal Capasitor Placement On Radial Distribution Systems. IEEE Transactions on Power Delivery, Vol. 4. No.1. 3. Kadir, A., Distribusi dan Utilisasi Tenaga Listrik, Jakarta : UI – Press, 2000. 4. Tinus, A., Studi Pengaruh Capasitor Bank Switching Terhadap Kualitas Daya Listrik Di Gardu Induk Waru PLN P3B, Surabaya : Universitas Kristen Petra, 2007. 5. Gen, M. and R. Cheng., Genetic Algorthm and Engineering Design, John Wiley & Sons inc., New York, 1997. 6. Grainger, J.J., Lee, S.H., 1981. Optimum Size and Location of Shunt Capacitors for Reduction of Losses on Distribution Feeders. IEEE Trans. On Power Apparatus and Systems, Vol. PAS-100, No. 3, March 1981. 7. Zuhal.,(1995),”Dasar Teknik Tenaga Listrik Dan Elektronika Daya”, PT.Gramedia Pustaka Utama,Jakarta. 86