Analisis Pengaruh Kurs Rupiah dan Inflasi Terhadap Net Ekspor Aan Soelehan Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor, Indonesia E-Mail: [email protected] Annaria Magdalena M. Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor, Indonesia E-Mail: [email protected] Export Management 33 Submitted: NOVEMBER 2013 Accepted: MARET 2013 ABSTRACT The purpose of this research is to find out the direct or indirect effect of rupiah exchange rate and inflation on net export. The method used for this research is path analysis method. The independent variable is exchange rate and inflation, while the dependent variable is net export. The intervening variable is gross domestic product (GDP) deflator and foreign exchange reserve. Based on the result of this research, it can be found out the direct effect of exchange rate on foreign exchange reserve and the direct effect of foreign exchange on net export. In another side, there are direct effect of inflation to PDB deflator and PDB deflator to net export. The conclusion yielded shows that there are indirect effect of exchange rate and inflation to net export. Keywords: exchange rate; inflation; GDP deflator; foreign exchange; net export PENDAHULUAN Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) merupakan salah satu statistik makro ekonomi yang menjadi perhatian. Hal ini dikarenakan pada kondisi pencatatan surplus akan berimbas pada kepercayaan Internasional terhadap perekonomian negara kita, begitu halnya sebaliknya. Berbagai kebijakan dan kerangka ekonomi dibangun untuk menjaga kondisi NPI agar berada pada kondisi terbaik (surplus). Salah satu indikator kepercayaan dunia internasional tercermin dari nilai tukar/kurs mata uang domestik terhadap mata uang asing. Fluktuasi nilai tukar dipengaruhi sekaligus mempengaruhi neraca pembayaran. Saat Neraca pembayaran mengalami defisit, kepercayaan dunia cenderung menurun sehingga mata uang domestik akan terdepresiasi, hal ini berimbas pada ekspor dan impor yang menggunakan valuta asing dalam transaksinya. Nilai rupiah tidak hanya dilihat dari sisi nilai tukarnya terhadap mata uang negara lain namun secara riil nilai uang tersebut terukur dari daya beli terhadap barang atau jasa. Indikator dalam pemantauan kondisi daya nilai uang terhadap barang atau jasa tercermin dalam laju inflasi. Di sisi lain proses perdagangan antar negara berkembang pesat seiring dengan globalisasi ekonomi kemudahan bertransaksi lintas negara yag nyaris tidak terhalang kendala ruang dan waktu. Kegiatan ekspor dan impor yang mencerminkan transaksi antar negara tidak hanya dilandasi atas dasar kebutuhan suatu negara secara ekonomi namun banyak faktor politis yang menjadi dasar atas terjalinnya kerjasama perdagangan. Secara personal, disadari atau tidak keputusan pembelian suatu barang melalui proses impor merupakan salah satu kran mengalirnya devisa negara ke negara lain. Argumentasi atas tidak tersedianya alat pemenuhan kebutuhan atau keinginan bagi JIMKES Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan Vol. 1 No. 1, 2013 pp. 33-47 STIE Kesatuan ISSN 2337 – 7860