BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya makanan pokok mayarakat Indonesia adalah beras dari
hasil tanaman padi yang nantinya diolah menjadi nasi. Akan tetapi tidak
hanya nasi, selain itu kentang juga bisa juga di gunakan sebagai makanan
pokok karena mengandung karbohidrat. Selain untuk kentang juga termasuk
jenis sayuran dan juga bisa diolah menjadi makanan yang digemari
masyarakat Indonesia. Maka dapat diartikan pertanian kentang merupakan
salah satu kegiatan ekonomi yang cukup menguntungkan bagi para petani
kentang.
Ruang lingkup ekonomi pertanian dapat di klasifikasikan mulai dari
kegiatan berproduksi, distribusi, dan konsumen. Kegiatan berproduksi
merupakan kegiatan dalam menghasilkan suatu produk oleh manusia (Petani),
sedangkan konsumsi yaitu bagaimana hasil dari produksi dapat di nikmati
oleh orang banyak, dan pemasaran yaitu menjual hasil dari produksi ke
masyarakat luas (Soekartawi, 1993: 1).
Pertanian tanaman kentang dapat di budidayakan di daerah dataran
tinggi yang bersuhu dingin. Ada beberapa daerah di Jawa Tengah yang
menjadi salah satu penghasil kentang yaitu di sekitar kabupaten Wonosobo
dan Banjarnegara. Di daerah ini ada banyak petani yang memilih untuk
membudidayakan
kentang
sebagai
penghasilan
mereka
1
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
2
Seperti halnya petani kentang yang ada di Desa Kasimpar, Kecamatan
Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara dimana mayoritas masyarakat sebagian
besar berprofesi sebagai petani. Karena letak geografis yang berada di
pegunngan sehingga tanaman yang dibudidayakan salah satunya adalah
tanaman kentang, yang sesuai dengan iklim di daearah itu dan hasil omset
dari penjualan kentang ini lumayan menguntungkan.
Di Desa Kasimpar tidak hanya bertani Kentang tetapi lebih
sefesifiknya adalah bertani sayur-sayuran, seperti Kol/Kubis, Wortel, Cabai,
kacang-kacangan, dan berbagai macam sayur lainya, bahkan ada sebagian
masyarakat yang mempunyai lahan khusus utuk di tanami teh. Akan tetapi
dari sekian banyaknya sayur yang ditanam dan dilihat dari segi ekonomisnya
tanaman kentang inilah yang paling menguntungkan. Harganya yang mahal
juga masa tanam hingga panen tida terlalu lama yakni kisaran tiga bualan
saja.
Di daerah Dieng khususnya Desa Kasimpar ini juga sebagai penghasil
kentang yang banyak bahkan hampir satu desa menanam tanaman Kentang
ini, tidak seperti di Eropa menjadikan sebagai makan pokok, di Desa
Kasimpar ini jusrtu sebaliknya yaitu jarang sekali mengkonsumsi kentang
sebagai makanan pokok atau diolah menjadi masakan lain. Meskipun
dijadikan makanan hanya di buat menjadi kripik sebagai makanan ringan saja.
Jika di rumah masih tersisa dari hasil panen itu hanya sebagai simpanan oleholeh untuk soudara, kerabat atau teman berkunjung kerumah yang berasal dari
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
3
jauh dan tidak ada tanam kentang didaerahnya, sehingga si kentang inilah
yang bisanya menjadi buah tangan atau oleh-oleh untuk di bawa pulang,
selain sayur-sayuran.
Perkembangan petani kentang dari tahun ketahun semakin membaik
dan memberi banyak pengaruh positif sepetri dalam bidang ekonomi dan
sosial. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk menelitinya apalagi dilihat
secara nyata dari segi sosial ekonomi dari sebelum menjadi petani nanas.
Sehubungan dengan itu peneliti ini akan menganalisa perkembanagn
pertanian kentang dan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat Desa
Kasimpar dari tahun 1977-2014.
Alasan saya ingin meneliti pertanian kentang adalah ingin meneliti
lebih jauh apa dampaknya bagi masyarakat Desa Kasimpar, dan kenapa harus
memilih tanaman kentang yang jarang sebagai bahan konumsi sehari-hari
bukan sayuran lain yang justru setiap hari dikonsumsi oleh masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana profil Desa Kasimpar dan keadaan sosial ekonomi
Masyarakat
Desa
Kasimpar
Kecamatan
Wanayasa
Kabupaten
Banjarnegara?
2.
Bagaimana proses penanman, hasil produksi dan perkembangan tanaman
kentang
di
Desa
Kasimpar
Kecamatan
Wanayasa
Kabupaten
Bnajarnegara?
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
4
3.
Bagaimana dampak sosial ekonomi budidaya Kentang di Desa Kasimpar
Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara tahun 1977-2016?
C. Tujuan penelitian
Dari rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengungkap:
1.
Profil desa dan sosial ekonomi Desa Kasimpar Kecamatan Wanayasa
Kabupaten Banjarnegara
2.
Proses penanaman, hasil produksi dan perkembangan tanaman kentang di
Desa Kasimpar Kecamatan Wanayasa Kabupaten Bnajarnegara.
3.
Dampak sosial ekonomi budidaya Kentang di Desa Kasimpar Kecamatan
Wanayasa Kabupaten Banjarnegara tahun 1977-2016.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ada dua yakni:
1.
Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi penelitian
selanjutnya.
b. Penelitian ini akan dapat dijadikan sebagai langkah awal penelitian
selanjutnya.
c. Penelitian ini dapat menambah wawasan yang lebih luas dan
pengetahuan bagi peneliti.
2.
Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi petani kentang untuk
menambah produktifitas penghasilan.
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
5
b. Hasil penelitian ini dapatmengembangkan budidaya petani kentang
agar mereka lebih maju lagi, baik dalam kehidupan sosial maupun
ekonomi.
c. Hasil penelitian ini dapatmemberi motifasi bagi petani kentang untuk
menekuni budi daya kentang interpretasional.
E. Tinjauan Pustaka
1. Kajian Pustaka
Dampak menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah
benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun
negatif. Pengaruh disini maksudnya yaitu suatu keadaan dimana
terjadinya timbal balik atau hubungan sebab akibat dengan yang
dipengaruhi maupun yang mempengaruhi. Sedangkan dampak sosial yang
pengaruh atau akibat dari suatu kejadian, keadaan, kebijakan sehingga
mengakibatkan perubahan maupun yang bersifat negatif bagi lingkungan
sosial dan keadaan sosial.
Perubahan sosial adalah suatu bentuk peradaban umat manusia
akibat adanya eskalasi perubahan alam, biologis, fisik yang terjadi
sepanjang kehidupan manusia (Agus Salim, 2002:1).Perubahan dalam
masyarakat memang telah ada zaman dahulu. Namun, dewasa ini
perubahan perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepatnya sehingga
membingungkan manusia yang menghadapinya, yang berjalan secara
konstan. Ia memang terikat oleh waktu dan tempat. Akan tetapi, karena
sifatnya yang berantai, perubahan terlihat berlangsung terus, waktu
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
6
diselingi keadaan di mana masyarakat mengadakan reorganisasi unsur
unsur struktur masyarakat yang terkena perubahan Soerjono Soekamto,
200 : 261).
Petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi
sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya di bidang pertanian dalam
arti luas yang meliputi usaha tani pertanian, peternakan, perikanan
(termasuk penagkap ikan), dan pemungutan hasil lain (Kaslan Tohir A
1982:3 ).
2. Penelitian Yang Relevan
Sebelumnya penelitian yang berjudul Dampak Pertanian Kentang
Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Kasimpar Kecamatan Wanayasa
Kabupaten Banjarnegara Tahun 1977-2016, ini merupakan penelitan yang
pertama kali dilakuakan. Penelitian relevan dalam penelitian ini adalah:
Nuryanto (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Perubahan
Sosial Ekonomi Petani Cengkeh di Desa Sangkanayan Kecamatan Mrebet
Kabupaten Purbalingga”. Hasil penelitianya mennyimpulkan bahwa
stratifikasi sosial akan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi masyarakat.
Perubahan yang sangat cepat terjadi pada saat masyarakat mendapat atau
tidak mendapat penghasilan tambahan dari sektor perkebunan cengkeh, yang
terjadi pada masyarakat adalah sebelum cengkeh berbuah, setelah berbuah
dengan hasil yang baik dan kemudian muncul peraturan pemerintah mengenai
BPPC (Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh) mengenai cengkeh yang
dianggap sangat merugikan bagi masyarakat petani cengkeh.
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
7
Dedi
Hidayat
(2014)
Penelitian
yang
berjudul
“Dampak
Perkembangan Perkebunan Salak Pondoh Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi
Desa Aribaya Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara 18 2014”.
Hasil penelitianya menyimpulkan bahwa perkembangan yang terjadi pada
budidaya salak pondoh di desa Aribaya memerlukan waktu yang cukup cepat.
Sedikit demi sedikit masyarakat yang menanam tanaman salak pondoh terus
meningkat. Dampak yang dirasakan dari adanya perkembangan perkebunan
salak pondoh ini dirasa sangat signifikan dimana semakin luasa lahan yang
dimiliki, semakin banyak produksi yang dihasilkan dan tentunya semakin
meningkatnya ekonomi warga yang berdampak pada meningkatnya
kesejahteraan masyarakat.
Yatmiyati (2002) dalam penelitian yang berjudul Perubahan Sosial
Ekonomi Petani Melati di Desa Karangcengis Kecamatan Buka Teja
Kabupaten Purbalingga. Adanya tanaman Melati mengakibatkan terjadinya
perubahan sosial yang mencapai adanya status sosial yang semakin baik
ditingkat kepedulian sosial yang meningkat, sedangkan perubahan ekonomi
meliputi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan berkurangnya tingkat
penganggura. Adanya tanaman melati membawa dampak terhadap kehidupan
sosial dan ekonomi masyarakat desa Karangcengis. Dampak dari tanaman
melati terhadapa kehidupan masyarakat petani Melati yang semula masih
kurang baik dalam setatus sosial maupun tingkat kepedulian sosialnya lambat
laun membaik, sedangkan dampaknya terhadap kehidupan ekonomi adalah
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
8
meningkatnya pendapatan tarif hidup masyarakat dan berkurangnya tingkat
pengangguran.
Dari beberapa penelitian yang hampir sejenis dengan penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti ada kesamaan dan perbedaan di dalamnya.
Persamannya adalah sama-sama yang berdampak atau perubahan terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyrakat dari sebelum dan sesudah mereka
mengusahakan tanaman tersebut semakin luas lahan, semakin banyak
produksi dan semakin banyak keuntungan sehingga semakin meningkatnya
ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan status sosial
semakin baik. Adapun perbedaanya adalah meskipun sama-sama dalam
bidang pertanian namun tanaman yang ditanam atau diteliti berbeda serta
lokasi yang berbeda juga.
Namun penelitian ini peneliti ingin menyajikan sedikit yang berbeda
dari penelitian di atas, selain menyajikan dampak bagi sosial ekonomi juga
tanam itu menarik bagi petani juga menarik bagi wisata asing.
F. Landasan Teori dan Pendekatan
1.
Landasan Teori
Ahli lain berpendapat bahwa perubahan sosial terjadi karena
adanya
perubahan
dalam
unsur
unsur
yang
mempertahankan
keseimbangan masyarakat, seperti misalnya perubahan dalam unsur
unsur geografis, biologis, ekonomis, atau kebudayaan. Kemudian, ada
pula yang berpendapat bahwa perubahan perubahan sosial bersifat
periodik dan non periodi. Pendapat pendapat tersebut pada umumnya
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
9
menyatakan bahwa perubahan merupakan lingkaran kejadian kejadian
(Soekamto, 200 : 263).
Robert H. Lauer dalam (Ranjabar, 2008 : 18), memberikan arti
perubahan sosial, maka terlebih dahulu menjelaskan definisi perubahan
sosial dengan alasan bahwa teori teori perubahan sosial di masa lalu telah
dibangun di atas mitos mitos tentang perubahan sosial,sehingga
merintangi pemahaman dan menghalangi penyusunan persepektif baru.
Mitos membentuk pola pikir yang menyimpang, trauma, dan ilusi yang
merupakan kendala untk memahami perubahan sosial sebagai hakikat
kehidupan manusia. Alasan lain oleh Robert H. Lauer bahwa definisi
perubahan sosial itu pada umumnya terlalu luas dan terus berubah terapi
terdapat perbedaan dalam tingkat perubahanya. Artinya ketidaksesuaian
di setiap masa tertentu memcerminkan masalah berubah atau tidak
berubah. Dalam hal ini, Robert H. Lauer mendefinisikan perubahan
sosial sebagai suatu konsep inklusif yang menunjuk kepada perubahan
gejala sosial berbagai tingkatan kehidupan manusia, dan mulai dari
individual sampai global.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat dunia dewasa
ini merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan
cepat ke bagian bagian dunia lain berkat adanya komunkasi modern.
Penemuan penemuan baru di bidang teknologi yang terjadi di suatu
tempat dengan cepat dapat diketahui oleh masyarakat lain yang berada
jauh dari tempat tersebut (Soerjono Soekamto, 200 : 261).
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
10
Beberapa sosiolog berpendapat bahwa ada kondisi kondisi sosial
primer yang menyebabkan terjadinya perubahan. Misalnya kondisi
kondisi ekonomis, teknolois, geografis, atau biologis menyebabkan
terjadinya perubahan-perubahan pada aspek aspek kehidupan sosial
lainnya. William F. Ogburn menekankan pada kondisi teknologis.
Sebaliknya ada pula yang mengatakan bahwa semua kondisi tersebut
sama pentingnya, satu atau semua akan menelorkan perubahanperubahan sosial (Soekamto, 200 : 264).
Penelitian dan publikasi dalam bidang sejarah ekonomi banyak
meliputi sejarah pertanian. Hal ini disebabkan karena sampai bagian
pertama abad ke-19 pertanian menjadi mata pencaharian yang paling
besar. Sumbernya tersebar di seluruh negeri dan perkotaan, dari segi
teknis banyak dipersoalkan luas tanah serta bentuk bajak yang
digunakan. Penyelidikan juga megkaji hubungan sektor pertanian dengan
bidang-bidang ekonomi lain. Pengaruh faktor demokrafis dan ekonomis
lainya pada pertanian, panen, penggunaan tanah, tenaga kerja, modal,
output dan input, dan sebagainya (Sartono Kartodirdjo, 2014:216-217).
Ekonomi petani diusulkannya sebagai sebuah kategori tersendiri
dalam sejarah ekonomi dengan maksud untuk memenuhi kekurangan
dalam analisa tentang perkembanagan ekonomi, terutama dari kalangan
ilmuwan Marxis yang hanya melihat urutan sejarah itu sebagai cara
produksi perbudakan, feodalisme, kapitalisme dan sosialisme (Sartono
Krtodirdjo 2014:216-217).
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
11
Perbedaan antara ekonomi petani dengan ekonomi kapitalis,
menurut Basile Kerblay, yang juga menganut pendapat Chayanov, ialah
jika ekonomi kapitalis tanah dan kerja merupakan variabel atau faktor
yang oleh penguasa dikombinasiakan untuk memperoleh perolehan yang
maksimum dari kapital dianggap sebagai faktor yang tetap, sedangkan
dalam ekonomi petani kerjalah yang merupakan elemen yang tetap
menentukan perubahan dalam volume dari model dan tanah. Ekonomi
kapitalis berdasarkan pada modal, ekonomi petani berdasarkan pada kerja
(Sartono Krtodirdjo 2014:216-217).
Para ahli filsafat, sejarah, ekonomi, dan sosiologi telah mencoba
untuk merumuskan prinsip prinsip atau hukum hukum perubahan
perubahan sosial. Banyak yang berpendapat bahwa kecenderungan
terjadinya perubahan perubahan sosial merupakan gejala wajar yang
timbul dari pergaulan hidup manusia (Soerjono Soekanto, 200 :
263).Sebagai seorang petani tidak bisa terlepas dari yang namanya
pedesaan, karena petani identik dengan pedesaan.Menurut Kuntowijoyo
(1994:64) dalam bukunya metodologi sejarah mengatakan bahwa sejarah
pedesaan ialah sejarah yang secara khusus meneliti tentang desa atau
pedesaan, masyarakat petani, dan ekonomi pertanian.
Kurnadi Sahab (2007:11-12) dalam bukunya Sosiologi Pedesaan
mengatakan bahwa ciri khas desa sebagai suatu komunitas pada masa
lalu selalu dikaitkan dengan kebersahajaan (simplicity), keterbelakangan,
tradisionalisme, subsitensi,
keterisolasian. Sebagaimana dikatakan
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
12
Roucek dan Warren, masyarakat pedesaan memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Punya sifat homogen dalam (mata pencarian, nilai-nilai dalam
kebudayaan serta dalam sikap dan tingkah laku),
b. Kehidupan desa lebih menekankan anggota keluarga sebagai unit
ekonomi. Artinya, semua anggota kelurga turut bersama-sama
memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga,
c. Faktor geografis sangat berpengaruh atas kehidupan yang ada.
Misalnya, keterikatan anggota masyarakat dengan tanah atau desa
kelahiranya,
d. Hubungan sesama anggota masyarakat lebih harmonis dan awet dari
pada kota serta jumlah anak yang ada dalam keluarga inti lebih besar.
Sebuah desa sering kali ditandai dengan kehidupan yang tenang,
jauh dari hiruk pikuk keramaian, penduduknya ramah-ramah, saling
mengenal satu sama lain, mata pencaharaian penduduk kebanyakan
sebagai petani, atau nelayan (Elly dkk, 2009:87). Antara desa dan kota
secara sepintas kilas hanya mengenai perbedaan geografis saja, tetapi bila
kita lihat secara mendasar tidaklah demikian. Bahwa kota dan desa
mempunyai perbedaan yang unik dan komples sekali. Baik dilihat dari
segi jumlah penduduknya sosial ekonominya, kebudayaan, tata nilai dan
normanya (Hartomo dan Arnicun, 2008:227).
Pada umumnya buku sejarah penuh dengan cerita tentang
perang dan perebutan kekuasaan, tindakan manusia yang penuh dengan
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
13
kekerasan dan kekejaman, kepahlawannan dan penghianaatan. Tidak
dimuat sama sekali uraian tentang kehidupan sehari-hari, padahal
sebagian besar dari umat manusia tidak secara aktif tersangkut dalam
kejadian-kejadian besar. Orang kebanyakan hanya bekerja, makan, dan
tidur. Bagi mereka kejadia yang penting ialah kelahiran, perkawinan, dan
kematian. Sebelum perkembangan industri pertanian merupakan sumber
pokok dari kehidupan mereka, sebagian besar usaha manusia ada di
bidang pertanian, tiga dari empat kepala keluarga adalah petani. Apakah
perananya dalam bidang ekonomi, bagimana kondisi lingkungan yang
menentukan hidupnya, bagimana hubungan antara orang pedesaan
sebagai produsen dengan orang kota sebagai konsumen? Pertanyaanpertanyaan itu menunjukkan bahwa pertanian mempunyai kedudukan
yang sentral dalam sejarah (Sartono Kartodirdjo, 2014:209-210).
Pekerjaan bertani biasanya dilakukan bersama-sama antar
anggota masyarakat desa laianya. Hal itu mereka lakukan, karena
biasanya satu keluarga saja tidak cukup melakukan pekerjaan tersebut.
Sebagai akibat dari kerja sama ini, timbulkan kebiasaan dalam
masyarakat yang namanya gotong royong (Elly dkk, 2009:88).
Budaya gotong royong sebagai solidaritas sosial yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat, terutama mereka yang membentuk
komunitas-komunitas, karena dalam komunitas seperti ini akan terlihat
dengan jelas. Gotong royong dapat terjadi di lahan pertanian yang berada
di wilayah pedesaan berupa curahan tenagga pada saat membuka lahan
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
14
sampai mengerjakan lahan pertanian,dan diakhiri di saat panaen
sosiologi.upi.edu/artikelpdf/gotongroyong.pdf (diunduh jam 9.24 /23
April 2015)
Dalam konteks perubahan sosial di pedesaan ini, ternyata ada
faktor-faktor penyebab dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses
perubahan sosial. Faktor penyebabnya dapat bersifat internal maupun
eksternal. Yang internal adalah pertambahan dan penyusutan jumlah
penduduk, penemuan-penemuan baru, konflik, ataupun pemberontakan
yang terjadi dalam masyarakat sendiri. Sedangkan yang eksternal adalah
peristiwa-peristiwa fisik (bencana-benca alam besar), peperangan, dan
kontak dengan atau pengaruh dari kebudayaan lain (Kunardi Sahab,
2007:15-16).
Dengan diakuinya dinamika sebagai inti jiwa masyarakat,
banyak sosiolog modern yang mencurahkan perhatianya pada masalahmasalah perubahan sosial dan kebudayaan dalam masyarakat. Masalah
tersebut menjadi lebih penting lagi dalam hubunganya dengan
pembangunan ekonomi.
Sebagian besar ahli ekonomi mula-mula mengira bahwa suatu
masyarakat akan dapat membangun ekonominya dengan cepat apabila
telah dicukupi dan dipenuhi syarat-syarat yang khusus diperlukan dalam
bidang ekonomi. Akan tetapi, pengalaman mereka yang berniat untuk
mengadakan pembangunan ekonomi dalam masyarakat-masyarakat yang
baru mulai dengan pembangunan terbukti bahwa syarat-syarat ekonomis
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
15
saja tak cukup untuk melancarkan pembangunan. Di samping itu,
diperlukan
menetralkan
pula
perubahan-perubahan
faktor-faktor
masyarakat
kmasyarkatan
yang
yang
dapat
mengalami
perkembangan.Hal itu dapat memperkuat atau menciptakan faktor-faktor
yang dapat mendukung pembangunan itu (Soerjono Soekanto 2009:497)
Pembangunan adalah suatu proses perencanaan sosial (social
plan) yang dialakukan oleh birokrat perencanaan pembanguanan, untuk
membuat perubahan social yang akhirnya dapat mendatangkan
penigkatan kesejahteraan bagi masyarkat (Agus Salim 2002:263).
Sebaliknya, perlu diketahui terlebih dahulu perubahan-perubahan di
bidang manakah yang akan terjadi nanti sebagai akibat dari
pembangunan ekonomi dalam masyarakat. Perubahan-perubahan di luar
bidang ekonomi itu tidak dapat dihindarkan karena setiap perubahan
dalam suatu lembaga kemasyarakatan akan mengakibatkan pula
perubahan-perubahan di dalam lembaga kemasyaraktan, nilai-nilai sosial,
pola-pola perilaku, organisasi, lapisan masyarakat, kekuasaan dan
wewenang dan lainya (Soerjono Soekanto, 2009:497)
Analogi dengan pemikiran itu, apa yang dapat dinyatakaan
dengan lengkap, perubahan sosial adalah suatu proses yang luas, lengkap,
yang mencakup suatu tatanan kehidupan manusia. Perubahan sosial tidak
dapat hanya dilihat sebagai serpihan atau kepingan dari peristiwa
sekelompok manusia, tetapi fenomena itu menjadi saksi adanya suatu
proses perubahan empiris dari kehidupan umat manusia (Agus Salim
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
16
2002:4)Banyak sosiolog yang berpendapat bahwa kecenderungan
terjadinya perubahan sosial dimana pun dan kapan pun, termasuk di
pedesaan, merupakan gejala wajar (natural) yank timbul sebagai buah
dari pergaulan hidup manusia (Kurnadi Sahab, 2007:15)
Secara makro, dimensi perubahan sosial yang terjadi di
pedesaan dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, polapola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisanlapisan dalam masyarakat, kekuasaan atau wewenang, interaksi sosial,
dan sebagianya (Kurnadi Sahab 2007:10).Interaksi sosial merupakan
hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyagkut hubungan
antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia,
maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia (Soerjono
Soekanto, 2009:55)
Terjadinya perubahan sosial biasanya melalui beberapa proses
seperti yang di katakan Soerjono Soekanto (2009, 288-291) dalam
bukunya yang berjudul Sosiologi Suatu Pengantar mengatakan bahwa
proses-proses
perubahan
sosial
dan
kebudayaan
yang
Pertama
penyesuaian masyarakat terhadap perubahan yaitu penyesuaian dan
lembaga-lembaga kemasyarakatan menunjuk pada keadaan, dimana
masyarakat berhasil menyesuaikan lembaga-lembaga kemasyarakatan
dengan keadaan yang mengalami perubahan sosial dan kebudayaan.
Sementara itu, penyesuaian dari individu yang ada menunjuk pada usahausaha individu untuk menyesuaiakan diri dengan lembaga-lembaga
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
17
kemasyarakatan yang telah diubah atau diganti agar terhindar dari
disorganisasi psikologis.Kedua saluran-saluran perubahan sosial dan
kebudayaan (avenue or channel of change) merupakan saluran-saluran
yang dilalui oleh suatu proses perubahan. Umumnya saluran-saluran
tersebut
adalah
lembaga-lembaga
kemasyarkatan
dalam
bidang
pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi, dan seterusnya.
Dengan singkat dapatlah dikatakan bahwa saluran tersebut berfungsi agar
sesuatu perubahan dikenal, diterima, diakui, serta dipergunakan oleh
khalayak
ramai,
atau
dengan
singkat,
mengalami
proses
institutionalization (pelembagaan). Dan yang ketiga adalah disorganisasi
(disintegrasi) dan reorganisasi (reintegrasi).
2.
Pendekatan
Sebagai permasalahan inti dari metodologi dalam ilmu sejarah
dapat disebut masalah pendekatan. Penggambaran kita mengenai suatu
peristiwa sangat tergantung pada pendekatan, ialah dari segi mana kita
memandangnya, dimensi mana yang diperhatikan, unsur-unsur
mana
yang
diungkapkan, dan lain sebagainya. Hasil pelukisanya akan sangat
ditentukan oleh jenis pendekatan yang dipakai (Sartono Kartodirdjo
2014:4).
Pendekatan
yang dilakukan dalam
pendekatan sosiologi dan pendekatan ekonomi.
penelitian ini
adalah
Sosiologi adalah ilmu
yang mempelajrai tentang masyarakat dan kehidupan sosial yang
dilakukan antar manusia dalam suatu wilayah atau tempat tinggal.
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
18
Pendekatan ekonomi yakni mencari tahu perubahan ekonomi
yang terjadi pada masyarakat tersebut dari tahun 1977-2016 sedangkan
melalui pendekatan sosiologi akan dijelaskan tentang perubahanperubahan yang terjadi dalam masyarakat baik perubahan sosial maupun
perubahan ekonomi.
G. Metode Penelitian
Metode itu sendiri berarti suatu cara, prosedur, atau teknik untuk
mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien (Daliman, 2012: 27). Dan
Metode sejarah merupakan disain penelitian yang meliputi langkah-langkah
yang baku. Namun, langkah-langkah tersebut harus disesuaikan dengan
masalah, topik, dan sasaran studi (subject matter) (Sugeng Priyadi, 2011: 1).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah
yaitu menguji dan menganalisis secara kritis data dan peristiwa yang terjadi
pada masa lampau hingga sekarang ini, adapun tahap-tahap yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1.
Heuristik atau Pengumpulan Sumber, yaitu peristiwa sejarah harus dicari
dan di temukan untuk mengumpulkan data, pengumpulan data dengan
cara wawancara, dokumenter, dan observasi.
a. Wawancara, yaitu peneliti mengadakan wawncara langsung dengan
petani kentang yaitu Priyo, Agus, Sukoco, Turatno, dan Aan.
Pedagang yaitu Marwoto. Buruh tani Juni, dan pemerintah desa tokoh
masyarakat setempat Puspita Arum Sari, untuk mendapatkan data
tentang petani kentang dan kehidupan sosial ekonominya.
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
19
b. Dokumnter, yaitu penulis menggunakan untuk memperoleh tentang
profil desa dan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Dan
sumber dat yang diperoleh peneliti adalah berupa data monografi desa
Kasimpar tahun 2015.
c. Observasi, yang diartikan sebagai kegiatan pengamatan, dalam
kegiatan penelitian yang akan dilakukan ini akan digunakan untuk
mengamati kehidupan sosial ekonomi. Dengan observasi ini
diharapkan
peneliti
akan
mendapatkan
sejumlah
data
yang
dianalisis.Penulis mengunakanya untuk memperoleh data dengan cara
menelusuri obyek kejadian dan para tokoh masyarakat. Samapi saat
ini belum ada yang meneliti masalah kehidupan sosial ekonomi
masyarakat petani kentang desa Ksimpar dan peneliti mengadakan
observasi kurang lebih 4 bulan.
2.
Kritik, berupa pengkajian sumber sejarah, di tempuh dengan jalan
mencari ketentikan dan kredibilitas sumbr yang sesuai dengan materi
penelitian. Krtitik sendiri dibagi dua yaitu, kritik ekstern dan kritik intrn.
Kritik ekstern yaitu untuk menentukan apakah sumber asli atau palsu
dengan cara mengamati keadaan fisik sumber petani kentang. Kritik
intern yaitu menenrukan isi sumber dapat dipercaya atau tidak, dengan
cara mencari beberapa sumber yang sesuai dengan pembahasann materi
untuk dibandingkan kemudian ditentukan dapat atau tidak. Sumber lisan
dengan cara mewancarai petani kentang dan masyarakat setempat.
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
20
3.
Interpretasi, yaitu menafsirkan data-data yang diperoleh untuk menjadi
fakta. Kemudian mencari makna dengan menghubungkan dengan faktafakta lain.
4.
Historiografi atau Penulisan Sejarah, menuliskan kembali dalam bentuk
tulisan atau kisah, dalam penelitian ini menuliskan kembali dalam bentuk
Skripsi.
H. Sistimatika Penyajian
Sitematika penyajian ini untuk mempermudah memahami isi skripsi,
maka susunanya dapat dijelaskan seperti dibawah ini:
Bab pertama pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
landasan teori dan pendekatan, metode penelitian, dan sistematika penyajian.
Bab dua tentang Profil Desa Kasimpar terdiri dari keadaan sosial
ekonomi Masyarakat Desa Kasimpar Kecamatan Wanayasa Kabupaten
Banjarnegara.
Bab tiga memuat tentang perkembangan tanamn kentang di Desa
Kasimpar Kecamatan Wanayasa Kabupaten Bnajarnegara tahun (1977-2016).
Bab empat proses penanaman, dan hasil produksidi Desa Kasimpar
Kecamatan Wanayasa Kabupaten Bnajarnegara tahun (1977-2016).
Bab lima memuat tentang dampak sosial ekonomi Pertani Kentang
yang terdiri dari dampak sosial dan dampak ekonomi di Desa Kasimpar
Kecamatan Wanayasa Kabupaten Bnajarnegara tahun (1977-2016) dan Bab
enam memuat tentang simpulan dan saran.
Dampak Kehidupan Sosial..., Luki Candra Dewi, FKIP UMP, 2017
Download