PENGARUH KOMUNIKASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA BISNIS PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. CABANG ISKANDAR MUDA MEDAN Triana Dewi Pakpahan Alumni Fakultas Sumatera utara Departemen Manajemen Dosen Pembimbing LucyAnna Dosen Pembaca Friska Sipayung ABSTRACT INFLUENCE OF COMMUNICATION AND MOTIVATION ON BUSINESS PERFORMANCE IN PT BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. Branch of MEDAN ISKANDAR MUDA The purpose of this survey is to know the influence to analyze of communication and motivation on business performance in PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Branch of Medan Iskandar Muda. This research is a causal type, Data used in this research is the primary data and secondary data. Data analysis methods used is descriptive quantitative by using multiple linear regression. The population in this study were a total 50 respondents for study the sample, with saturation sampling technique. The study showed that the variable communication in a positive and not significant influence but to a variable motivation in a positive effect and significant to employee performance in PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Branch of Medan Iskandar Muda. KeywordsCommunication, Motivation, Business Performance 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan dasar bagi tindakan dan kerja sama untuk sebuah pencapaian. Komunikasi bagimanusia tidak dapat dipungkuri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi atau perusahaan. Perusahaan dituntut untuk selalu melakukan perbaikan dan penyesuaian terhadap mutu pelayanan dari jasa yang ditawarkan, sehingga apa yang menjadi harapan dan kebutuhan para pelanggan dapat terpenuhi. Dalam kinerja bisnis, perusahaan pasti menghadapi persaingan yang ketat, baik dalam faktor pelayanan, ketepatan waktu dan keamanan. Hal-hal tersebut merupakan beberapa faktor penentu keberhasilan. Persaingan antar perusahaan yang begitu ketat menyebabkan perusahaan harus mempertahankan kualitas produk dan jasanya guna memenangkan persaingan tersebut. Salah satu sumber yang terpenting dalam perusahaan terkait dalam kinerja bisnis adalah sumber daya manusia yaitu para karyawan tim marketing yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang ditekuni dalam menjalankan kinerja bisnis. Sumber daya manusia sangat punya peranan penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dengan kinerja karyawan marketing yang tinggi akan dapat memberi sumbangan yang sangat berarti bagi kinerja dan kemajuan perusahaan, terutama dalam kaitannya berhubungan langsung dengan para pelanggan, untuk itulah para karyawan marketing harus mampu sebagai penyambung antara bisnis yang dilakukan perusahaan dengan pasar. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya kamunikasi yang baik, suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil. Tapi sebaliknya, kurangnya atau bahkan tidak adanya komunikasi akan menghambat kinerja organisasi. Di dalam suatu perusahaan, atasan dan bawahan penting untuk menjalin hubungan emosional yang dapat dilakuakan dengan memperkuat komunikasi dan pemberian motivasi. Hal ini menjadi sangat penting mengingat melalui komunikasi dari pimpinan kepada karyawan marketing diharapkan dapat memperoleh pengetahuan, pengertian-pengertian dan kebijakan-kebijakan pimpinan yang berkaitan erat dengan pencapaian program, serta mampu melaksanakannya, lebih jauh lagi dapat untuk menjaga konsistensi dan kontiniutas pelaksanaan dan pencapaian target bisnis. Dengan adanya kamunikasi yang baik, suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil. Tapi sebaliknya, kurangnya atau bahkan tidak adanya komunikasi akan menghambat kinerja organisasi. Disamping berkaitan erat kemampuan komunikasi pimpinan Perusahaan juga tak kalah pentingnya ialah kemampuan memotivasi karyawan marketing agar dengan kecakapan (ability) yang mereka miliki untuk terus bekerja dengan semangat yang tinggi sehingga mampu mengoptimalkan pencapaian tujuan perusahaan. “Komunikasi organisasi adalah suatu proses komunikasi yang menggunakan media yaitu bahasa atau simbol-simbol yang biasa digunakan untuk mentransfer pesan-pesan dari pemberi pesan ke penerima pesan melalui proses komunikasi agar diperoleh suatu hasil yang sangat berarti bagi suatu organisasi.” (Purwanto, 2003:20). Sedangkan Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara prilaku manusia. Motivasi merupakan subyek yang penting bagi seorang manajer, karena menurut definisi manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Berdasarkan data yang ada di bulan Januari sampai April berarti ada kepercayaan lebih yang diberikan nasabah kepada Bank Rakyat Indonesia (BRI) dibanding dengan bulan berikutnya, dan ini sangat berkaitan dengan pelayanan terbaik yang juga ditingatkan para karyawan kepada nasabah. Sehubungan dengan pelayanan tersebut, hubungan komunikasi dengan nasabah harus diperhatikan karena hal ini berpengaruh pada pencapaian target dalam kinerja bisnis 2 1.2 Perumusan Masalah Mengacu pada latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah : “Apakah Komunikasi dan Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja Bisnis pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Iskandar Muda Medan?”. yang diteliti dapat diperoleh dengan teknik wawancara dan penulis juga memberikan kuesioner kepada karyawan PT. BRI (Persero) Tbk, Cabang Iskandar Muda Medan. 2.2. Batasan Operasional 1.2. Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi dan motivasi terhadap kinerja bisnis pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Iskandar Muda Medan. Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan. Batasan operasional dalam penelitian ini adalah: A. Variabel bebas (X): 1.3. Hipotesis X1 : Komunikasi Mengacu kepada perumusan masalah, Hipotesis dalam penelitian ini, adalah “Komunikasi dan Motivasi berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Bisnis PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Iskandar Muda Medan”, hipotesa yang diajukan penulis adalah sebagaiberikut : 1. Hipotesa Nol (Ho) : Bahwa komunikasi dan motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Iskandar Muda Medan. 2. Hipotesa Kerja (Ha) : Bahwa komunikasi dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja bisnis pada PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Iskandar Muda Medan. X2 : Motivasi 2. METODE PENELITIAN 2.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian survei. Penelitian survei menurut (Arikunto, 2007 : 236) merupakan suatu jenis penelitian yang banyak dilakukan oleh penulis dalam bidang sosiologi, bisnis, politik, pemerintahan dan pendidikan. Penulis menggunakan penelitian survei karena informasi B. Variabel terikat (Y): Kinerja bisnis pada PT. BRI (Persero) Tbk, Cabang Iskandar Muda Medan. 2.3. Defenisi Operasional Variabel Guna membantu untuk lebih mengarahkan penelitian ini sesuai objek sasaran yang diharapkan maka dirasakan perlu untuk memberikan pengertian-pengertian tentang konsep variabel sebagai berikut : 1. Variabel Bebas X1 ( Komunikasi ) adalah : Proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan yang bertujuan untuk merubah pengetahuan, sikap dan prilaku penerima pesan (komunikan). 2. Variabel Bebas X2 ( Motivasi) adalah : Suatu keadaan fisikologi yang muncul akibat adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan. 3 3. Variabel Terikat Y ( Kinerja bisnis) adalah Hasil kerja yang dapat dicapai oleh karyawan atau sekelompok karyawan dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing- masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. 2.4 Skala Pengukuran Variabel “Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial atau item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan” (Sugiyono, 2005:86). No 1 2 3 4 5 Tabel 2.1 Instrumen Skala Likert Keterangan Skor Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Kurang Setuju (KS) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju 1 (STS) 3.3.2 Sampel Prosedur penarikan sampel menggunakan metode sensus artinya seluruh populasi yang ada digunakan sebagai sampel penelitian. Hal ini dilakukan bila jumlah relatif kecil (sugiyono). Jadi sampel dalam penelitian adalah 50 (lima puluh) orang karyawan PT. BRI (Persero) Tbk, Cabang Iskandar Muda Medan. 2.6.Teknik Analisis Data Agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan penulis, maka diperlukan data yang bersifat obyektif dan data harus relevan dengan judul yang diajukan penulis karena data ini sangat penting. Sumber data yang diperoleh dari bagian Pemasaran pada PT. BRI (Persero) Tbk, Cabang Iskandar Muda Medan. Jenis Data “Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta ataupun angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan” (Marzuki, 2005:55). Adapun jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian yaitu: 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi “Populasi dan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan” (Sugiyono, 2005 : 55). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. BRI (Persero) Tbk, Cabang Iskandar Muda Medan yang berjumlah 50 (lima puluh) orang karyawan. 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, melalui kuisioner dan wawancara pada PT. BRI (Persero) Tbk, Cabang Iskandar Muda Medan. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diusahakan sendiri pengumpulannya oleh penulis atau data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Adapun sumber datanya berupa tabel, gambar, buku data. Data sekunder yang diperoleh penulis dalam penelitian ini 4 adalah mengenai sejarah PT. BRI (Persero) Tbk, Cabang Iskandar Muda Medan. 2.6.1. Metode Analisis Deskriptif Metode deskriptif, yaitu cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga gambaran yang jelas mengenai pengumpulan, menyusun, mengklarifikasikan, menganalisis dan menginterprestasikan data secara objektif, sehingga memberikan informasi dan gambaran umum mengenai objek yang diteliti. 2.6.2. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi klasik terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan, yakni Uji Multikolonieritas, Uji Autokorelasi, Uji Heterosdastisitas, dan Uji Normalitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Metode kuantitatif yang tidak menggunakan perhitungan statistik (non uji statistik) dan terbatas pada perhitungan persentase saja, akan tetapi dengan menggunakan pemikiran logis untuk menggambarkan, menjelaskan dan menguraikan secara mendalam dan sistematis tentang keadaan yang sebenar-benarnya baru kemudian ditarik kesimpulan sehingga diperoleh suatu pemecahan masalah. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika ditemukan adanya multikolinieritas, maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan menjadi tidak terhingga. Salah satu metode untuk mendiagnosa adanya multicollinearity adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi, karena VIF = 1/Tolerance. Nilai Cut Off yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 0,1 atau sama dengan nilai VIF lebih dari 10. 3. Uji Heteroskedastisitas Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas, yakni variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain bersifat tetap. 2.6.3. Analisis Regresi Linear Berganda Teknik analisis yang dipakai dalam menguji hipotesis ini adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini perhitungan statistik menggunakan (perkalian dua atau lebih variabel independen) yaitu : Model Analisis Regresi Berganda dengan persamaan sebagai berikut : 5 Y = a + b1 X1+ b2 X2+ e dimana : Y = Kinerja Bisnis a = Konstanta X1 = Komunikasi X2 = Motivasi B = slope e = Error 2.6.4. Pengujian Hipotesis 1. Uji f (Uji Simultan) Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap perubahan nilai variabel dependen, dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan nilai semua variabel independen, untuk itu perlu dilakukan uji F. Uji F atau ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian. 3.HASIL DAN PEMBAHASAN 2.4 Analisis Deskriptif Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan (kuisioner). Jumlah pernyataan seluruhnya 45 butir pernyatan, dimana komunikasi sebanyak 15 butir pernyataan, motivasi sebanyak 15 butir pernyataan dan kinerja bisnis sebanyak 15 butir pernyataan. Kuisioner ini disebarkan kepada lima puluh orang (50) orang karyawan. 2.5 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas 2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel tidak berhubungan, memiliki rata-rata yang berbeda. Uji t dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 3. Koefisien Determinasi ( R2 ) Multikolnieritas terjadi apabila nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel kinerja berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. 2.Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan kurva scatterplot nilai residual variabel dependen. Pengambilan kesimpulan 6 diketahui dari memperlihatkan sebaran plot data. Penulis menggunakan pendekatan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu: Pendekatan Grafik (Grafik Scatterplot) Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar baik di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Komunika si Motivasi B 17,979 Stan dard ized Coef ficie nts Std. Error Beta 9,557 t Sig. Std. Erro B r 1,881 ,066 ,160 ,166 ,132 ,959 ,342 ,533 ,148 ,496 3,598 ,001 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada tabel 3.1 kolom Unstandardized Coeffisien bagian B diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Sumber : Hasil pengolahan SPSS (Juni, 2012) a. Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 3.1 Analisis Regresi Berganda Y = 17,979 + 0,160X1 + 0,533X2 + e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta (a) = 17,979 ini mempunyai arti bahwa variabel komunikasi dan motivasi dianggap konstan maka Kinerja bisnis (Y) sebesar 17,979. b. Koefisien X1 (b1) = 0,160 variabel komunikasi terhadap kinerja bisnis dengan koefisien regresi sebesar 0,160. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel komunikasi sebesar 1 satuan, maka kinerja bisnis PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda akan meningkat sebesar 0,160. c. Koefisien X2 (b1) = 0,533 variabel motivasi terhadap kinerja bisnis dengan koefisien regresi sebesar 0,533. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel motivasi sebesar 1 satuan, maka kinerja bisnis PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda akan meningkat sebesar 0,533. 7 terhadap kinerja bisnis PT Bank Rakyat Indonesia b.Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Cabang Iskandar Muda (Y). Model hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai Nilai Fhitung akan diperoleh dengan berikut: H0 : b1 = b2 = 0, menggunakan bantuan software SPSS versi 16,0 for artinya variabel bebas yang terdiri dari windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai variabel komunikasi (X Ftabel pada tingkat α = 5% dengan kriteria sebagai 1 motivasi (X2)tidak mempunyai pengaruh yang signifikan berikut : terhadap kinerja bisnis PT Bank Rakyat Ho diterima bila Fhitung ≤ Ftabel pada α= Indonesia Cabang Iskandar Muda Medan 5%. sebagai variabel terikat (Y). Ho ditolak bila Fhitung > Ftabel pada α Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, =5% artinya variabel bebas secara parsial variabel komunikasi (X ) motivasi (X2) 1 Tabel 3.2 pengaruh yang signifikan terhadap kinerja ANOVA(b bisnis PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda Medan sebagai variabel terikat Sum of Mean (Y). Model Squares Df Square F Sig. Kriteria pengambilan keputusan: 1 Regres 614,879 2 307,439 11,556 ,000(a) H0 diterima jika thitung< ttabel pada α = 5% sion H0 ditolak jika thitung> ttabel pada α = 5% Residu 1250,401 47 26,604 al Total 1865,280 49 Tabel 3.3 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) a Predictors: (Constant), Motivasi, Komunikasi b Dependent Variable: Kinerja Sumber : Hasil pengolahan SPSS (Juni, 2012) Berdasarkan Tabel 3.2 dapat disimpulkan hasil pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F pada tabel diatas memperlihatkan nilai F-hitung sebesar 11,556 dengan Sig adalah 0.000. Dengan mencari pada Tabel F, dengan dfl=2 dan df2=47, diperoleh nilai F-tabel. Dengan kondisi dimana Fhitung lebih besar daripada Ftabel (11,556 > 3.20) dengan nilai Sig 0,000 yang berarti lebih kecil dari alpha (0.000 < 0.05), maka kesimpulan dapat diambil adalah menolak H0 yang berarti pengaruh motivasi dan komunikasi secara serempak adalah signifikan terhadap kinerja bisnis pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda. c. Uji Signifikan Simultan (Uji-t) Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel komunikasi (X1) motivasi (X2)pengaruh yang signifikan Unstandardize d Coefficients Stan dard ized Coef ficie nts Std. Model B Error Beta 1 (Constant 17,979 9,557 ) Komunik ,160 ,166 ,132 asi Motivasi ,533 ,148 ,496 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS t B Sig. Std. Erro r 1,881 ,066 ,959 ,342 3,598 ,001 Berdasarkan Tabel 3.3 terlihat bahwa: 1. Variabel komunikasi berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kinerja bisnis hal 8 ini terlihat dari nilai signifikan (0,342) di atas (lebih besar dari) 5%, dan nilai thitung(0.959)< ttabel (2,009) artinya walaupun ditingkatkan variabel komunikasi sebesar satu satuan maka kinerja karyawan (Y) tidak akan meningkat sebesar 0,160 satuan. 2. Variabel motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja bisnis hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,001) di atas (lebih besar dari) 5%, dan nilai thitung (3,598)> ttabel (2,009) artinya apabila ditingkatkan variabel motivasi sebesar satu satuan maka kinerja karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,533 satuan. 3. Berdasarkan hasil output uji t maka rumus persamaan regresinya adalah : Y = a + b1X1 + b2X2 + e Y = 17.979 + 0,160X1 + 0,533X2 + e d. Uji Koefisien determinasi (R2) Tabel 3.4 Koefisien Determinasi Model 1 R Squ Adjusted R are R Square ,574(a) ,330 ,301 Std. Error of the Estimate 5,15793 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinan pada Tabel 3.4 menunjukkan bahwa: 1. R = 0,574 berarti hubungan (relation) antara komunikasi dan motivasi terhadap kinerja bisnis sebesar 57,4% yang berarti memiliki hubunganya cukup erat. Semakin besar R berarti hubungan semakin erat. 2. Adjusted R Square sebesar 0,301 berarti 30,1% faktor-faktor kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh komunikasi dan motivasi. Sedangkan sisanya 60,9% dapat dijelaskan leh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini 4. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Setelah dianalisis dan evaluasi terhadap data penelitian berdasarkan analisis-analisis dan pengujian hipotesis maka peneliti mengambil kesimpulan : 1. Berdasarkan uji-f Variabel Komunikasi (X1) dan Variabel Motivasi (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja bisnis (Y) pada PT BRI (Persero)Tbk, cabang Iskandar Muda Medan. 2. Berdasarkan uji-t variabel komunikasi (X1) berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kinerja bisnis PT BRI (Persero)Tbk, cabang Iskandar Muda Medan dan variabel Motivasi (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan kinerja bisnis PT BRI (Persero)Tbk, cabang Iskandar Muda Medan. 3. Hasil penguji koefisien determinasi R2 adalah sebesar 0,301 hal ini menunjukkan bahwa dimensi dari variabel bebas secara bersama-sama memberikan kontribusi atau sumbangan terhadap perubahan variabel terikat Y sebesar 30,1% dan sisanya sebesar 60,9% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. 9 2. Saran Saran-saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Demi Peningkatan kinerja bisnis di bank PT BRI (Persero)Tbk, cabang Iskandar Muda Medan, sebaiknya perlu meningkatkan Komunikasi dalam lingkungan kerja terutama dalam kinerja bisnis, dimana yang harus diperhatikan yaitu bagaimana menciptakan komunikasi yang baik agar kedepannya dalam melaksanakan tugas maupun dalam memberikan pengarahan kepada karyawan dapat berjalan lancar dan tepat sasaran dengan demikian kinerja bisnis yang dilakukan dapat dilakukan secara maksimal, begitu juga hubungan komunikasi dengan para rekan bisnis, sesama karyawan dan nasabah. 2. Pada perusahaan PT BRI (Persero)Tbk, cabang Iskandar Muda Medan harus tetap menjalin hubungan yang baik dengan terus mempertahankan memberikan dorongan kepada para karyawan dalam kinerja bisnisnya agar para karyawan semakin meningkatkan target-target penjualan perusahaan juga disertai dengan fasilitas kantor yang memadai, misalnya dengan rutin mengadakan arisan karyawan yang mengundang bintang tamu seorang motivator. 3. Untuk penelitian selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang sama diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2007. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta. Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Handoko, Hani, 2000. Meningkatkan Produktivitas Karyawan, Rineka Cipta, Bandung. Manulang, 2000. Dasar-Dasar Manajemen. Ghalia Indonesia, Jakarta. Muhammad, Arni, 2000. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara, Jakarta. Mangkunegara, AA. Anwar Prabu, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja Rosdakarya, Bandung. Purwanto, Ngalim, 2007. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Remaja Rosda Karya, Bandung. Robbins, Stheppen P, 2001. Perilaku Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. Indeks, Jilid II, Jakarta. Siagian, Sondang, 2001. Manajemen Sunber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Siagian, Sondang, 2003. Manajemen SDM. Edisi ke II. Cetakan Kedua, PT. Bina Aksara, Jakarta. Situmorang, Syafrizal Helmi, Muslich Lutfi, 2001. Analisa Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Edisi Kedua. USU Press, Medan. Sugiono, 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. CV. Alfabeta, Bandung. Internet 10 www.google.co.id (kata kunci : Pengertian Komunikasi, Motivasi dan Kinerja Bisnis) 11 12 BIODATA DIRI NAMA : Triana Dewi Pakpahan NIM : 090521149 TEMPAT/TANGGAL LAHIR: Medan, 20 Juli 1987 JURUSAN : Manajemen STAMBUK : 2009 AGAMA : Kristen Protestan NO. HP : 08973727450 JUDUL : Pengaruh Komunikasi dan Motivasi terhadap Kinerja Bisnis pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Iskandar Muda Medan 13