BAB II TINJAUAN PUSTAKA

advertisement
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Konsep Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi
Dikatakan oleh Kristanto (2008) bahwa “Sistem informasi merupakan
kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta
perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras
dan perangkat lunak tersebut”
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan sistem informasi
adalah sekumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam melaksanakan
pengolahan data yang berupa pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan data
untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi.
2.1.2 Jenis-jenis Sistem Informasi
Jenis Sistem Informasi berdasarkan fungsi menurut Whitten (dalam
Aprilia, 2008) digolongkan menjadi 7 jenis. Antara lain sebagai berikut :
a.
Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System/TPS)
Sebuah sistem yang meng-capture dan memproses data transaksi bisnis.
Misalnya: pesanan, kartu absensi, pembayaran, KRS, reservasi dll
b.
Sistem Informasi Manajemen (Managemen Information System/MIS)
8
Sistem informasi yang menyediakan pelaporan yang berorientasi
manajemen berdasarkan pemrosesan transaksi dan operasi organisasi.
c.
Sistem Pendukung Keputusan (Decissin Support System/DSS)
Sistem informasi yang menindentifikasi berbagai alternatif keputusan
atau menyediakan informasi untuk membantu pembuatan keputusan.
d.
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System/EIS)
Sistem informasi yang diperuntukkan oleh manajer eksekutif untuk
mendukung perencanaan bisnis dan menilai performa rencana tersebut.
e.
Sistem Pakar (Expert System)
Sistem informasi yang meng-capture dan menghasilkan kembali
pengetahuan ahli pemecahan masalah atau para pengambil keputusan
dan mensimulasikan kembali “pemikiran” ahli tersebut.
f.
Sistem Komunikasi dan Kolaborasi (Communication and Collaboration
System)
Sistem yang memungkinkan komunikasi lebih efektif antara orangorang dalam maupun luar organisasi untuk meningkatkan kemampuan
berkolaborasi.
g.
Sistem Otomatisasi Kantor (Office Automation System)
`Sistem informasi yang mendukung aktifitas bisnis kantor secara luas
yang menyediakan aliran kerja yang diperbaiki antar personil.
9
2.1.3 Komponen Sistem Informasi
Sementara itu menurut Murdic dan Ross (dalam Andrew, 2007) bahwa
“komponen sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut
blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen
model, komponen output, komponen teknologi, komponen basis data, dan
komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu
dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”.
a.
Komponen Input
input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi
b.
Komponen Model
kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang memproses
data yang tersimpan di basisdata dengan cara yang sudah ditentukan
untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan
c.
Komponen Output
output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna
untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
d.
Komponen Teknologi
teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses
data,
menghasilkan
pengendalian sistem.
dan
mengirimkan
output,
dan
membantu
10
e.
Komponen Basis Data
merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan di
dalam komputer dengan menggunakan software database.
f.
Komponen Kontrol
Pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap
sistem informasi.
2.2 Pengertian Perancangan (Design)
Dalam Hartono (2005:196), Verzello dan Reuter III mengemukakan
desain sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk
rancang bangun menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
Desain
sistem
menentukan
bagaimana
suatu
sistem
akan
menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut
konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat
keras dari satu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar
benar memuaskan rancangan bangun yang telah ditetapkan pada akhir
tahap analisis sistem.
Tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama,
yaitu:
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
11
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang
terlibat.
Desain sistem dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain sistem
secara umum (general system design) dan desain sistem terinci (detailed system).
tujuan dari sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara
umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain secara umum
merupakan persiapan terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan
komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara terinci
Desain terinci dimasukan untuk pemograman komputer dan ahli teknik
lainya yang akan mengimplementasikan sistem.
Desain sistem terinci terdiri dari laporan, dan desain sistem secara umum
terdiri dari:
2.2.1 Bagan Alir (Flowchart)
Menurut Hartono (2005), bagan alir (Flowchart) adalah bagan (chart) yang
menunjukkan alir (flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika.
Adapun tujuan utama penggunaan Flowchart adalah menggambarkan
suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai rapi dan jelas
dalam menggunakan simbol-simbol yang standar.
Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan
secara keseluruhan dari sistem (Hartono,2005). Bagan ini menjelaskan urut-
12
urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem
menunjukkan apa yang akan dikerjakan di sistem. Bagan alir sistem
digambar dengan menggunakan simbol-simbol berikut:
Tabel 2. Simbol Bagan Alir Sistem
Simbol
Keterangan
Menunjukkan dokumen input dan ouput
baik untuk proses manual, mekanik, atau
komputer.
Menunjukkan pekerjaan manual.
N
File non-komputer yang diarsip urut angka
(Numerical).
A
File non-komputer yang diarsip urut huruf
(Alphabetical).
C
File
non-komputer
yang
diarsip
urut
tanggal (Crollological).
Menunjukkan kegiatan proses dari operasi
program komputer.
13
Menunjukkan input/output menggunakan
hard disk.
Menunjukkan input menggunakan on-line
keyboard.
Menunjukkan arus dari proses
Menunjukkan penghubung ke halaman
yang masih sama atau ke halaman lain
2.2.2 Diagram Arus Data (DAD)
Menurut Hartono (2005), Diagram arus data atau lebih dikenal dengan
DFD (Data Flow Diagram). DFD sering digunakan untuk menggambarkan
suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara
logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan
akan disimpan.
Beberapa simbol yang akan digunakan dalam diagram arus data, yaitu :
a. Eksternal Entity (kesatuan luar) atau boundary (batasan sistem), yang dapat
berupa orang atau organisasi yang berada dilingkungan luar sistem yang
14
akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Komponen ini
dipresentasikan menggunakan persegi panjang.
Gambar 1. Kesatuan Luar
b. Arus
Data
(Data
Flow),
komponen
ini
dipresentasikan
dengan
menggunakan panah yang menuju ke/dari proses. Digunakan untuk
menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke
bagian
lain
dari
sistem
dimana
penyimpanan
mewakili
lokasi
penyimpanan data. Nama berfungsi untuk menkan arti dari aliran
tersebut, dan ditulis untuk mengidentifikasi aliran tersebut.
Gambar 2. Arus Data
c. Proses (Procces), menunjukkan transformasi dari masukan menjadi
keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu
keluaran ataupun sebaliknya. Proses umumnya dikan dengan kata
tunggal atau kalimat sederhana, dan dipresentasikan dalam bentuk
lingkaran dan persegi empat.
15
Gambar 3. Proses
d. Penyimpanan (Data Store), komponen ini digunakan untuk memodelkan
kumpulan data atau paket data. Notasi yang digunakan adalah persegi
panjang.
Gambar 4. Penyimpanan
2.2.3 Kamus Data (Data Dictionary)
Menurut Hartono (2005), kamus data atau data dictionary adalah katalog
fakta tentang data dan kebutuhan kebutuhan informasi dari suatu
sistem informasi.
Kamus Data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DAD dan harus
mampu mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya.
Untuk maksud keperluan ini, kamus data harus memuat hal-hal berikut :
a. Nama
Arus
Data,
harus
dicatat
untuk
memudahkan
apabila
menginginkan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu.
b. Alias, ditulis jika terdapat data yang sama namun mempunyai nama yang
berbeda untuk orang atau departemen satu dengan lainnya.
16
c. Bentuk Data, yang mengalir dapat berupa dokumen dasar atau formulir,
dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan dilayar
monitor, variabel, parameter, field.
d. Arus Data, menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan
menuju.
e. Penjelasan, dapat diisi dengan keterangan-keterangan tertentu tentang
arus data tersebut tersebut untuk dapat memperjelas lagi tentang makna
dari arus data yang dicatat di kamus data.
f. Periode, dicatat karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi kapan
input data, proses, dan pembuatan laporan dilakukan.
g. Volume, yang perlu dicatat pada kamus data adalah volume rata-rata dan
volume puncak dari arus data.
h. Struktur Data, berisi item-item data dari arus data yang dicatat pada
kamus data.
Menurut Hartono (2005), kamus data tidak menggunakan notasi grafis
seperti halnya DFD. Kamus data menekankan elemen data dengan fungsi
sebagai berikut :
a. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD,
b. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran
misalnya alamat diuraikan menjadi kota, negara, kodepos,
c. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data,
17
d. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan
aliran, dan
e. Mendeskripsikan hubungan detil antar penyimpanan yang akan menjadi
titik perhatian dalam entity-relationship diagram.
Tabel 3. Simbol Kamus Data
No
Simbol
Uraian
1
=
Terdiri dari, menkan, diuraikan menjadi, artinya
2
+
Dan
3
()
Opsional (boleh ada atau boleh tidak)
4
{}
Pengulangan
5
[]
Memilih salah satu dari sejumlah alternatif, seleksi
6
**
Komentar
7
@
Identifikasi atribut kunci
8
|
Pemisah sejumlah alternatif pilihan antara simbol [ ]
2.2.4 Basis Data (Database)
Menurut Kadir (2009), basis data atau database adalah representasi
kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu.
2.2.5 Rancangan Input
Hartono (2005) menjelaskan bahwa masukan atau input merupakan awal
dimulainya proses informasi, data hasil dari transaksi merupakan masukan
18
untuk sistem informasi, hasil dari sistem informasi tidak lepas dari data yang
dimasukkan.
2.2.6 Rancangan Output
Menurut Hartono (2005) Keluaran (output) adalah produk dari sistem
informasi yang dapat dilihat. Output dapat berupa hasil media kertas seperti
kertas, micro video, atau dapat pula hanya berupa tampilan informasi pada
layar monitor.
2.2.7 Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan tahapan setelah perancangan sistem.
Yaitu untuk mengetahui apakah sistem yang dirancang telah sesuai menurut
kebutuhan dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2.3 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat.
Pemberdayaan
masyarakat
adalah
upaya
untuk
menciptkan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu
maupan berkelompok, dalam memcahkan berbagai persoalan terkait upaya
peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya.
2.4 Pengertian Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka
kebijakan
sebagai
dasar
dan
acuan
pelaksanaan
program-program
penangulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM
19
Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta
mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan, dan
pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat
dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.
Kurang lebih sama dengan penjelasan sistem informasi dana bergulir
pada pnpm mandiri kota gorontalo, pengembangan sistem informasi ini
memiliki tujuan pelaksanaan yang sama yakni untuk proses peminjaman dan
pengembalian dana. Dengan pelaksanaan dana bergulir memiliki prosedur
pelaksanaan yang lebih panjang dengan melibatkan lebih banyak pihak
terkait dibandingkan dengan dana bergulir yang hanya melibatkan pihak
administrasi yang ada di tempat tersebut.
2.5 PenelitianTerkait.
Penelitian tentang sSistem Informasi Dana Bergulir PNPM Mandiri
telah ada sebelumnya yaitu Skripsi “Analisis Penerapan Dana BergulirPNPM
Mandiri” oleh Erna Setiyowati (2009). Pada penelitian sebelumnya rancangan
system yang di bahas adalah untuk mengetahui penerapan Dana Bergulir
PNPM Mandiri, namun dalam penelitian ini lebih meniti beratkan pada
proses
penginputan data serta proses pemberian dan pengembalian
angsuran agar lebih terkontrol dengan baik.
Download