Pengujian sistem irigasi kendi lapindo pada

advertisement
V. PENUTUP
4.1 . KESIMPULAN
1. Nilai konduktivitas hidrolika kendi Lapindo pada media air didapatkan sebesar 5.046x10-7
cm/detik untuk kendi Lapindo 1 sedangkan kendi Lapindo 2 sebesar 1.7680x10-7 cm/detik
dengan laju rembesan yang didapatkan sebesar 0.49 liter/hari untuk kendi lapindo 1 dan kendi
lapindo 2 sebesar 0.13 liter/hari.
2. Nilai konduktivitas hidrolika kendi Lapindo media tanah didapatkan setelah 4 bulan pengujian
didalam greenhouse dan didapatkan nilainya sebesar 5.256x10-7 cm/detik untuk kendi Lapindo 1
dan kendi Lapindo 2 sebesar 6.715x10-7 cm/detik. Kendi Lapindo 2 bekerja lebih cepat dalam
merembeskan air dari dinding kendinya sehingga proses pelembaban tanah yang ada disekitar
kendi lebih cepat dibanding kendi Lapindo 1.
3. Laju rembesan yang didapatkan dari pengujian media tanah sebesar 0.4 liter/hari untuk kendi
Lapindo 1 dan kendi Lapindo 2 sebesar 0.5 liter/hari. Sedangkan pola pembasahan tanah yang
dilakukan kendi Lapindo digunakan 3 titik sebagai acuan yaitu pada titik pertama sejauh 5 cm
dari dinding kendi, titik kedua sejauh 10 cm, dan titik ketiga 15 cm dari dinding kendi. Kendi
Lapindo 1 membutuhkan waktu selama 6 hari untuk melembabkan tanah pada titik pertama,
kemudian di titik ke dua membutuhkan waktu 9 hari dan 21 hari untuk titik ke tiga. Pada kendi
Lapindo 2 dibutuhkan waktu selama 13 hari untuk melembabkan di titik pertama, kemudian 14
hari dititik ke dua dan titik ketiga selama 13 hari. Lama pelembaban tanah disekitar kendi
Lapindo diperoleh dengan mengukur tiap titiknya dengan alat pengukur kelembaban tanah
(Digital soil tester) yang dimulai dari kondisinya dry+ hingga wet+ dalam tiap titiknya setelah
itu pindah ke titik berikutnya.
4. Dalam pengujian dengan tanaman lada perdu dengan sistem irigasi kendi Lapindo dilakukan
selama 29 hari, laju rembesan air yang dirembeskan lewat dinding kendi Lapindo 1 sebesar 0.19
liter/hari dengan penurunan rata-rata tinggi air dalam tabung mariot sebesar 0.575 ml/hari,
sedangkan pada kendi Lapindo 2 debit rata-rata sebesar 0.24 liter/hari dan penurunan rata-rata
tinggi air dalam tabung mariot 0.469 ml/hari. Sehingga laju perembesan ini sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman lada perdu.
5. Pemberian mulsa pada permukaan tanahnya ditutup dengan mulsa yang berupa jerami yang
dilakukan untuk menekan laju penguapan yang berlebihan karena terik matahari langsung tepat
mengenai permukaan tanah sehingga air yang ada didalam tanah tidak banyak hilang menguap
dan dapat dimanfaatkan oleh tanaman secara optimal.
6. Tanaman lada perdu yang mati dalam sistem irigasi kendi Lapindo 1 diketahui terkena penyakit
busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan oleh serangan jamur Phytophthora capsici dan
menyebabkan kematian tanaman dalam waktu singkat.
28
6.2 SARAN
Irigasi kendi Lapindo yang merupakan alternartif untuk memanfaatkan lumpur Lapindo dalam
pengujiannya masih perlu ditingkatkan kembali, penggunaan alat yang memadai akan memudahkan
dalam pelaksaan pengujian. Derigen mariot yang digunakan sebagai pengisi air kendi sebaiknya
diganti dengan drum mariot dengan pipa kecil sebagai pengisi kendi, ini akan mencegah terjadinya
lumut yang akan menghambat penyaluran air menuju kendi serta pengisian yang tidak terlalu sering.
Tanaman yang di uji sebaiknya lebih beraneka kembali, seperti tanaman hortikultura lainnya, untuk
membuktikan bahwa irigasi kendi lumpur lapindo ini cocok pada setiap jenis tanaman. Pengendalian
penyakit busuk pangkal batang (BPB) pada tanaman lada perdu yang disebabkan oleh serangan
jamur Phytophthora capsici dapat dilakukan dengan menyemprotkan fungisida, misalnya Delsene
MX-200 atau Dithane dengan dosis sesuai dengan anjuran. Pengujian selanjutnya diharapkan dapat
dilakukan di lahan untuk dapat diaplikasikan langsung dalam bidang pertanian untuk lahan kering.
Pada pengujian kendi keadaan lingkungan luar turut mempengaruhi kinerja irigasi kendi.
Penyinaran matahari, suhu lingkungan serta kelembaban yang juga perlu menjadi perhatian.
Sehingga untuk memudahkan pengamatan suhu lingkungan, perlu adanya alat yang bisa memantau
setiap saat lingkungan sekitar kendi, yang dapat mendukung data yang akan didapat. Modifikasi
kendi Lapindo dengan karakteristik yang berbeda-beda juga akan semakin menambah kinerja kendi
dalam merembeskan air, agar dapat digunakan sesuai keadaan yang dibutuhkan.
29
Download