bab 1 pendahuluan - STIESIA Repository

advertisement
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan dunia bisnis yang semakin meluas dan meningkat
dalam bidang jasa, dagang, industri baik perusahaan yang dimiliki oleh pihak
pemerintah (Badan Usaha Milik Negara) maupun perusahaan yang dimiliki
pihak swasta, semakin mendukung upaya pemerintah dalam mencapai
pembangunan khususnya dibidang ekonomi. Dengan adanya pengembangan
perusahaan sesuai dengan bidangnya akan memberikan kesempatan berusaha
kepada masyarakat untuk dapat lebih maju, meningkatkan kesejahteraan dan
kelangsungan hidup perusahaan serta dapat menyerap tenaga kerja yang dapat
membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran karena
semakin meluas dan meratanya kesempatan kerja. Selain adanya sisi yang
menguntungkan dari berdirinya perusahaan, terdapat juga masalah-masalah
yang ditimbulkan dari berdirinya suatu perusahaan. Oleh sebab itu, terdapat
UU perseroan terbatas yaitu pasal 74 UU No. 40 tahun 2007 : ayat (1)
perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan atau berkaitan
dengan segala sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial
dan lingkungan, ayat (2) Tanggung jawab sosial dan lingkungan itu
merupakan kewajiban perseroan yang di anggarkan dan diperhitungkan
sebagai
biaya
perseroan
yang
pelaksanaanya
dilakukan
dengan
memperhatikan kepatuhan dan kewajaran. Selain UU No. 40 tahun 2007 dan
1
2
PP No. 47 tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan
perseroan terbatas terdapat juga peraturan yang mengatur perusahaan yang
dimilki pihak pemerintah (BUMN) yaitu peraturan Menteri BUMN tentang
Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Per-05/MBU/2007 yang
kemudian terakhir diubah tanggal 27 Juni 2013 dengan peraturan menteri
BUMN N0: PER-08/MBU/2013. Dalam peraturan menteri BUMN terbaru
tersebut program Bina Lingkungan BUMN Peduli dilaksanakan terakhir
sampai dengan tahun 2012 dan dapat terus berjalan selama anggaran sampai
dengan tahun 2012 masih tersedia , namun program kemitraan tetap berjalan
selama anggaran untuk program kemitraan masih ada. Oleh sebab itu untuk
program tanggung jawab sosial dan lingkungan diserahkan kembali kepada
peusahaan tersebut untuk melaksanakannya sendiri. Sehingga tidak hanya
perusahaan swasta yang menjalankan tanggungjawab sosial namun perusahaan
milik pemerintah juga menjalankannya.
Perusahaan dituntut untuk memberikan kontribusi yang menguntungkan
terhadap pemegang saham (shareholder) dan stakeholder (investor, kreditor,
pelanggan, pemasok, karyawan, pemerintah, masyarakat), namun perusahaan
juga harus melaksanakan kewajiban sosial dan lingkungan. Dengan
menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan cara yang
tepat bagi suatu perusahaan agar memperhatikan keadaan sosial dan
lingkungan dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga
perusahaan tidak hanya mementingkan untuk mencari keuntungan.
3
Sasaran yang dituju dengan diterapkannya konsep Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah lingkungan sekitar perusahaan, karyawan,
masyarakat, komunitas lokal, produk yang dihasilkan. Apabila Corporate
Social Responsibility (CSR) yang dilakukan sesuai dengan sasaran yang
diharapkan oleh perusahaan maka akan berdampak baik terhadap citra
perusahaaan. Misalnya saja manfaat yang didapat dengan menerapkan
Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan adalah mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan dengan berdirinya suatu perusahaan,
totalitas dan loyalitas karyawan dalam bekerja untuk perusahaan dan dapat
meningkatkan kesejahteraan karyawan, meningkatkan kepercayaan pelanggan
terhadap produk yang dihasilkan dan pada akhirnya meningkatkan penjualan
dari produk tersebut, membuat masyarakat menjadi mandiri misal saja dengan
terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, memberikan pelatihan
ketrampilan kepada masyarakat. Sebagai contoh dampak negatif terhadap
lingkungan yang ditimbulkan perusahaan adalah perusakan lingkungan oleh
Lapindo Brantas Inc di Dusun Balonongo, Desa Renokenongo, Kecamatan
Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur yang menyebabkan banjir lumpur
panas sidoarjo atau lumpur lapindo yang tidak berhenti ssampai saat ini dan
mengakibatkan tergenangnya kawasan pemukiman, masyarakat kehilangan
mata pencaharian yang berdampak pada perekonomian di Sidoarjo Jawa
Timur. Dengan menyebarnya semburan lumpur lapindo merupakan tanggung
jawab lapindo untuk memberikan ganti rugi terhadap masyarakat yang terkena
dampak dari pengeboran tersebut. Namun sampai saat ini masalah tersebut
4
belum selesai, hal ini memberikan penilaian yang buruk terhadap citra
perusahaan.
Segala
kegiatan
yang
menyangkut
program
Corporate
Social
Responsibility perlu untuk di ungkapkan, Oleh sebab itu perlu adanya
keterbukaan informasi tentang program Corporate Social Responsibility
didalam perusahaan. Keterbukaan informasi tentang program–program
Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah dijalankan oleh perusahaan
diungkapkan dalam sustainability reporting, sehingga dapat diiketahui
kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) tersebut dilakukan secara
nyata atau tidak oleh perusahaan dan dapat diketahui kinerja perusahaan
dalam meminimmalisir masalah – masalah yang timbul dari keadaan sosial,
lingkunan dan ekonomi. Dengan keterbukaan informasi tentang penerapan
program–program Corporate Social responsibility maka akan timbul
kepercayaan para shareholder dan stakeholder kepada perusahaan karena
telah
bersungguh-sungguh
menjalankan
program
Corporate
Social
responsibility (CSR) bukan hanya menjalankannya berdasarkan UU No. 40
tahun 2007, PP No. 47 tahun 2012 dan Per-05/MBU/2007 yang telah diubah
menjadi PER-08/MBU/2013 tetapi karena didukung adanya tingkat kesadaran
yang tinggi perusahaan terhadap keadaan sosial dan lingkungan.
Keterbukaan informasi tentang pelaksanaan CSR sesuai dengan PSAK No.
1 paragraf 15 menyatakan bahwa Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari
laporan keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai
tambah, khususnya bagi industri yang dimana faktor lingkungan hidup
5
memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap karyawan
sebagai kelompok pengguna laporan keuangan yang memegang peranan
penting. Laporan tambahan tersebut diluar ruang lingkup standar akuntansi
keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2012). Akuntansi pertanggungjawaban
sosial atau akuntansi sosial sangat berguna dalam melaporkan informasi
bentuk kontribusi yang telah dilakukan perusahaan tersebut terhadap
lingkungan dan sosial, Selain itu sebagai informasi yang digunakan dalam
pengambilan keputusan untuk meningkatkan kinerja sosial dan lingkungan
perusahaan. Walaupun belum ada standar akuntansi baku tentang pengukuran
dan pelaporan, akan tetapi penerapan ini bertujuan agar perusahaan memiliki
kesadaran empati yang tinggi terhadap tanggung jawab sosialnya karena
berdirinya perusahaan akan berdampak terhadap lingkungan sekitar.
Terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan dalam pelaporan
akuntansi pertanggungjawaaban sosial, antara lain:
1. Pendekatan deskriptif ( The descriptive approach )
2. Pendekatan biaya yang dikeluarkan ( The cost of outlay approach )
3. Pendekatan biaya manfaat ( The cost benefit approach )
Penelitian ini menggunakan pendekatan biaya yang dikeluarkan, karena
dalam pendekatan ini menyajikan informasi tentang kontribusi sosial yang
telah dilakukan oleh perusahaan dan biaya yang dikeluarkan.
Laporan keuangan konvensional juga dapat didukung dengan laporan
tambahan seperti laporan nilai tambah, peneliti menggunakan laporan nilai
tambah sebagai informasi tambahan dalam mengukur kinerja sosial
6
perusahaan terhadap pendistribusiannya terhadap stakeholder dan sebagai
pelengkap laporan keuangan konvensional. Penerapan laporan nilai tambah
merupakan suatu cara dalam melaporkan tanggungjawab sosial terhadap para
stakeholder karena perusahaan berjalan dan berkembang didukung oleh
stakeholder, maka harus terdapat hubungan timbal balik salah satunya dengan
cara membuat laporan nilai tambah karena dengan laporan nilai tambah dapat
dilihat secara transparan nilai tambah yang diberikan oleh perusahaan kepada
stakeholder.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Dalam bentuk kontribusi apakah PT. SIER (PERSERO) melaksanakan
program Corporate Social Responsibility terhadap lingkungan dan
masyarakat?
2. Bagaimana
pelaporan
tanggungjawab
sosial
perusahaan
dengan
menggunakan pendekatan biaya yang dikeluarkan dan laporan nilai
tambah untuk menilai kinerja sosial perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, maka
tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui penerapan Corporate Social Responsibility yang telah
dijalankan oleh perusahaan dan menentukan pendistribusian biaya-biaya
sosial dengan program Corporate Social responbility kepada pihak yang
7
ikut berperan serta bagi kelangsungan hidup perusahaan yaitu: sumber
daya manusia, masyarakat, lingkungan, produk dan jasa serta pemerintah.
2. Menyusun laporan tanggungjawab sosial dengan pendekatan biaya sosial
yang dikeluarkan dan laporan nilai tambah untuk menilai kinerja
perusahaan dalam menjalankan tanggungjawab sosial dan lingkungan.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaatmanfaat sebagai berikut :
a. Kontribusi Praktis ( Perusahaan )
Memberikan
wacana
dan
masukan
bagi
perusahaan
dalam
menerapkan akuntansi pertanggungjawaban sosial untuk dapat
meningkatkan kesadaran dan memperhatikan keadaan lingkungan dan
sosial, karena dengan menjalankan program Corpporate Social
Respponsibility secara berkelanjutan diharapkan dapat memberikan
manfaat yang baik terhadap citra perusahaan dalam meningkatkan
kinerja dan sebagai keterbukaan informasi terhadap para stakeholder
maupun shareholder dalam menyusun laporan pertanggungjawaban
sosial dengan menggunakan pendekatan biaya yang dikeluarkan dan
laporan nilai tambah.
b. Kontribusi Teoritis ( Ilmu Pengetahuan )
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pembaca
dan peneliti lain tentang penerapan akuntansi pertanggungjawaaban
8
sosial dengan menggunakan pendekatan biaya yang dikeluarkan dan
laporan nilai tambah.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian digunakan agar penulisan penelitian ini lebih
fokus sesuai dengan permasalahan yang ingin dibahas oleh penulis, maka
penelitian ini dibatasi tentang penerapan yang mengacu pada bentuk
kontribusi Corporate Social Responsibity yang telah dijalankan oleh
perusahaan sebagai salah satu bentuk perhatian perusahaan terhadap
lingkungan dan sosial serta penerapan akuntansi peertanggungjawaban sosial
dengan mengggunakan pendekatan biaya yang dikeluarkan dan laporan nilai
tambah dalam menilai tanggungjawab dan kinerja sosial perusahaan,
Sedangkan untuk data laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini
dibatasi pada laporan laba/rugi tahun 2012 sampai dengan 2013 dan laporan
tanggungjawab sosial tahun 2012 dan tahun 2013 (laporan aktivitas PKBL
tahun 2012 dan 2013) dan untuk tahun 2013 (rincian biaya sosial PT.SIER
untuk program Corporate Social Responsibility tahun 2013).
Download