JURNAL FARMASI UDAYANA VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015 VOLUME IV NOMOR 2 HALAMAN 1 - 100 EDISI DESEMBER 2015 PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI JURNAL FARMASI UDAYANA INFORMASI BAGI PENULIS DAFTAR ISI Deskripsi Pembaca Editor Petunjuk Penulisan DESKRIPSI Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif, original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat. Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi, farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman serta evaluasi klinik obat. PEMBACA Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika, farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia dan statistika EDITOR Penanggung jawab Pengarah : Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si : Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt : : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt Editor Ketua Dewan Redaksi Wakil Dewan Redaksi Mitra Bestari: Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt Anggota: a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi) c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi) EMAIL [email protected] INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 i PETUNJUK PENULISAN PENDAHULUAN Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2) artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di jurnal lain atau media publikasi yang lain. Tipe artikel Artikel hasil penelitian Review article Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata), pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan 1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus diberi halaman 1. FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN Conflict of interest Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja, konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau sumber dana yang lain. Verifikasi Artikel Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari plagiarisme Konstribusi Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah, sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan. INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 ii Kepemilikan artikel Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui draf akhir yang akan dipublikasikan Perubahan penulis Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas Bahasa Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan. PERSIAPAN Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4. Struktur Artikel Sub pokok bahasan-penomoran Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya. Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran. Pendahuluan Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci atau kesimpulan dari hasil penelitian Bahan dan metode Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka, hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan Hasil Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas Pembahasan Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan dari penelitian sebelumnya INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iii Kesimpulan Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil Appendik Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1; Gambar. A.1 Informasi penting dalam struktur artikel Judul Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan matematika dan singkatan Nama penulis dan institusi Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis Alamat korespondensi Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi. Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis Alamat penulis Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic Abstrak Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu sendiri Gambar Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iv dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5 x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word Kata kunci Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya) Singkatan Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis. Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel. Ucapan terima kasih Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul, sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain sebagainya) Unit Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI Tabel Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain dari artikel Daftar pustaka Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan jurnal ini. Aturan penulisan pustaka Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit. Penulisan buku Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul. (Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 v Contoh: Buku dengan satu penulis Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin Buku dengan banyak penulis Dua-enam penulis Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.: Allen & Unwin Lebih dari 6 penulis Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk Buku yang memiliki editor Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London: Pluto Press Buku yang memiliki penulis dan editor Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard Bab yang terdapat di dalam buku Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit Artikel jurnal Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal, volume (issue), halaman Skipsi/Tesis/Disertasi Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi. Universitas, kota Sumber penulisan singkatan jurnal Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html Submission checklist Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir sebelum artikel dikaji oleh editor. Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author: alamat email kode pos nomor telepon atau fax Semua file yang dibutuhkan telah diupload Kata kunci Gambar INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vi Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki) Hal selanjutnya yang harus diperhatikan Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian naskah Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam teks Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal dari sumber lain (termasuk web) SETELAH ARTIKEL DITERIMA Perbaikan Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal. Naskah yang dipublikasikan Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan disertai dengan cover jurnal. INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vii DAFTAR ISI Halaman Judul …………………………………………………………………………........ Hal Informasi Bagi Penulis di Jurnal Farmasi Udayana ................................................................ i Petunjuk Penulisan .................................................................................................................. ii Daftar Isi …………………………………………………………………………………..... viii 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Bidara (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C ………………………………………………………………………………… Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kedondong Hutan Terhadap Volume Organ Hati Mencit Betina .................................................................................................... ..... Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) Sebagai Permeation Enhancer Terhadap Karakter Fisik dan Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal ………………………………. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% Daun Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Ginjal Mencit Betina …………………………………………………………... Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri ……. Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% …………… Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba Sambiloto …………………………………………………. Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata Terhadap Berat Organ Ginjal Mencit Betina …………………………………………………………………………. Optimasi Formula Matriks Patch Ketoprofen Transdermal Menggunakan Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Cempaka Putih (Michelia alba) sebagai Permeation Enhancer …………………………………………………………………. Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom ………………………... Uji Sifat Fisik Cold Cream Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Daun Binahong (Anredera cordifolia), dan Herba Pegagan (Centella asiatica) sebagai Antiluka Bakar ……………………………………………………... Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit Jantan ............................................................................................................................. Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C … Pengaruh Penggunaan Propilenglikol dan Mentol Terhadap Matrik Patch Transdermal Ekstrak Air Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees. Pengaruh Pemberian Fraksi Terpenoid Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.) Merr) Terhadap Profil Lipid Tikus Putih (Rattus Novergicus, L.) Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak ............................................................................... Rendemen VCO (Virgin Coconut Oil) yang Diperoleh dengan Penambahan Enzim Papain dan Bromealin ………………………………………………… 17 Stabilitas Formalin Terhadap Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan ………... 1 8 11 17 20 25 29 33 37 45 48 53 56 60 66 16 18 19 20 Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) …………………………………………... Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico ………………... Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Ginjal Mencit Jantan ............................................................................................................................. INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 72 76 82 91 98 viii Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico (Sarasmita, M.A, Laksmiani, N.P.L.) UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL LIMBAH KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) PADA SEL KANKER PAYUDARA SECARA IN INVITRO DAN IN SILICO Sarasmita, M.A1, Laksmiani, N.P.L2 1,2 Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Korespondensi: Made Ary Sarasmita Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalam Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 703837 Email: [email protected] ABSTRAK Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang menimbulkan angka kesakitan dan kematian tertinggi. Penderita kanker payudara pada stadium lanjut menggunakan sitostatika yang meningkatkan resiko adverse drug reaction. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) mengandung senyawa yang diduga berperan sebagai antioksidan. Kandungan flavonoid dalam kulit buah naga diduga memiliki aktivitas antioksidan yang mampu menurunkan ROS sehingga dapat mencegah kanker. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas sitotoksik ekstrak etanol kulit buah naga pada sel kanker payudara MCF-7 secara in vitro dan mengkaji mekanisme molekuler dari komponen aktif ekstrak ethanol kulit buah naga secara in silico dengan protein target PgP, IKK dan HER-2. Uji sitotoksisitas ekstrak ethanol kulit buah naga merah dilakukan dengan metode MTT. IC50 ekstrak kulit buah naga merah diukur terhadap sel MCF-7. Uji docking molekular (in silico) dilakukan dengan preparasi protein, preparasi senyawa uji, validase metode molecular docking dan docking betasianin pada HER-2, Pgp dan IKK. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kulit buah naga memiliki potensi sebagai agen sitotoksik pada sel MCF-7 dengan nilai IC50 387,49 μg/mL. Potensi sitotoksik dari kulit buah naga merah diperantarai oleh kemampuan betasianin menghambat protein target IκB kinase (IKK) dengan afinitas -6,15 kkal/mol, sehingga NF-κB terinaktivasi dan proliferasi sel MCF-7 dapat terhambat. Kata kunci : Hylocereus polyrhizus, sitotoksik, carcinoma mammae, betasianin, docking doxorubicin. Penggunaan doxorubicin dapat menyebabkan resistensi karena dapat menginduksi over-ekspresi Pglycoprotein (Pgp) yang menyebabkan efflux (pengeluaran) obat kemoterapi dari dalam sel. Pgp merupakan downstream dari NFκB, suatu faktor transkripsi yang penting dalam proliferasi sel. Aktivitas NFκB diregulasi oleh IκB Kinase (IKK) (Deng et al., 2001). Oleh karena itu 1. Pendahuluan Kanker payudara merupakan salah satu kanker terbanyak pada wanita yang menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi (Ruddon, 2007). Salah satu target penting pada terapi kanker payudara adalah Estrogen Receptor (ER) seperti HER-2 yang mempunyai peranan dalam proliferasi dan perkembangan kanker payudara. Salah satu contoh agen kemoterapi yang digunakan adalah 91 Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico (Sarasmita, M.A, Laksmiani, N.P.L.) Flow Hood (LAF), inkubator CO2, tissue cultureflask/dish, pen marker, mikropipet, tip, rak ampul/tempat eppendorf, alat-alat gelas, flakon, timbangan analitik, mikroskop cahaya, inverted microscope, tabung konikal, haemocytometer, cell counter, kamera digital, autoklaf, filter, vorteks, sentrifuse. Alat ujiin silico meliputi seperangkat komputer dengan spesifikasi Windows 7 32 bit dan program co-PenDrive Linux untuk simulasi Linux pada Windows, Autodock 4.2 untuk molekular docking, Autodock 4.2 untuk preparasi protein, dan Marvin Sketch untuk preparasi senyawa uji betasianin. 2.2 Bahan Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus), etanol 96%, Sel kanker payudar jenis MCF-7. Kultur sel ditumbuhkan dalam media penumbuh Dulbecco’s modified Eagle’s medium (DMEM) high glucose yang mengandung Fetal Bovine Serum (FBS) 10% (v/v) (Gibco), penisillin-streptomisin 1 % (v/v) (Gibco), tripsin. 2.3 Pembuatan Ekstrak Bubuk simplisia kulit buah naga merah yang sudah dikeringkan dalam oven suhu 500C selama 24 jam sebanyak 1 kg dimaserasi dengan pelarut etanol asam dengan perbandingan 1:5 (bahan: pelarut). Maserasi dilakukan selama 24 jam dengan dan diremaserasi sebanyak 2 kali. Maserat kemudian disaring dan dipekatkan menggunakan vaccum rotary evaporator. 2.4 Uji Sitotoksitas dengan Metode MTT Sel dengan kepadatan 1 x 104 sel/sumuran didistribusikan ke dalam plate 96 sumuran dan HER-2, Pgp dan IKK menjadi target yang penting dalam pengembangan agen bertarget molekular. Penggunaan agen kemoterapi berpotensi menimbulkan efek samping pada sel normal dan menekan sistem imun. Suatu pengembangan obat yang selektif terhadap sel kanker payudara namun tidak menimbulkan kerusakan pada sel normal diperlukan. Salah satu upaya kemoprevensi adalah mengembangkan agen antikanker dari tumbuhan obat tradisional yang merupakan bagian dari keanekaragaman hayati Indonesia. Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) adalah tumbuhan buah yang mudah dijumpai dan sering hanya dimanfaatkan daging buahnya untuk konsumsi. Pemanfaatan limbah kulit buah naga belum banyak diteliti dan dikembangkan sebagai obat. Salah satu senyawa kimia yang memiliki efek antikanker adalah senyawa flavonoid. Flavonoid memiliki aktivitas menangkap radikal bebas (Reactive Oxygen Species / ROS) yang dapat menekan proses proliferasi sel kanker. Kulit buah naga diketahui memiliki kandungan flavonoid seperti betasianin. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan limbah kulit buah naga merah sebagai agen antikanker pada sel kanker payudara melalui aktivitas sitotoksik pada sel kanker payudara yang dimodelkan oleh sel MCF-7 secara in vitro dengan menganalisis nilai IC50 dari ekstrak etanol kulit buah naga merah. Selain itu menganalisis mekanisme molekuler yang memperantarai efek sitotoksiknya terhadap sel kanker payudara melalui docking molekuler atau in silico. 2. Metode Penelitian 2.1 Alat Alat perlindungan diri, waterbathsuhu 37°C, Laminar Air 92 Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico (Sarasmita, M.A, Laksmiani, N.P.L.) diinkubasi selama 24 jam. Media diambil, dicuci PBS, ditambahkan 100 µl media kontrol atau sampel, inkubasi selama 24 jam. Pada akhir inkubasi, media kultur yang mengandung sampel dibuang, dicuci dengan 100 µl PBS. Kemudian ke dalam masingmasing sumuran ditambahkan 100 µl media kultur yang mengandung MTT 5 mg/ml, inkubasi lagi selama 4 jam pada suhu 37°C. Sel yang hidup akan bereaksi dengan MTT membentuk kristal formazan berwarna ungu. Setelah 4 jam, media yang mengandung MTT dibuang, dicuci PBS kemudian ditambahkan larutan asam isopropanol 200 µl untuk melarutkan kristal formazan. Digoyang di atas shaker selama 10 menit kemudian dibaca dengan ELISA reader pada panjang gelombang 550 nm. 2.5 Uji docking dengan Autodock Uji docking dimulai dengan preparasi protein HER-2, IKK, dan PgP yang berikatan dengan native ligand. Optimasi struktur senyawa uji dilakukan dengan program Marvin Sketch. Pada tahap validasi metode docking molekuler, native ligand di-docking-kan kembali pada protein yang telah dihilangkan native ligand-nya. Hasil analisis menunjukkan Root Mean Square Distances (RMSD) Heavy Atoms senyawa hasil docking dibandingkan dengan referensi. Docking senyawa uji betasianin pada protein yang sudah dihilangkan native ligand-nya menggunakan program Autodock 4.2. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1 Bobot dan pH esktrak etanol kulit buah naga Bobot ekstrak kulit buah naga yang diperoleh sebesar 268,5448 gram dengan rentang pH ekstrak kulit buah naga yaitu 5,10 – 5,27. 3.2 Uji Sitotoksisitas dengan metode MTT Ekstrak etanol kulit buah naga merah mempunyai aktivitas sitotoksik pada sel MCF-7 dengan nilai IC50 387,49 μg/mL. Efek sitotoksik ekstrak etanol kulit buah naga merah terjadi mulai konsentrasi 200 μg/mL pada sel MCF-7 dimana mulai terlihat adanya sel yang mati yang terbentuk bulat mengambang dan ratarata persentase viabilitas selnya ±standard error (SE) dari 3 kali eksperimen adalah 66,1 % ± 7,1. Gambar 3.1. Efek perlakuan ekstrak etanolik kulit buah naga merah terhadap viabilitas sel MCF7. 93 Uji Siitotoksisitas Ekstrak Etaanol Limbah Kulit Buah Naga Merahh (Hylocereu us polyrhizus) S Kanker Payudara P Seccara In Vitro o dan In Silicco pada Sel (Sarasmita, M.A, Laksm miani, N.P.L L.) 3.3 Ujji Docking Molecular Metode M Autodock Kontrol sel 50 μg/mL μ 10 00 μg/mL (a) 200 μg/m mL 400 μg/mL μ dengaan Gamb bar 3.3(a) Interaksi antara a nativve ligandd dengan pprotein targget IKK; (bb) Interaaksi antara bbetasianin deengan proteiin target IKK. 80 00 μg/mL Gambarr 3.2. Efek k perlakuan ekstrak etanolik kulit buah naga merahh terhadap gi sel MCF F-7 setelah diinkubasi morfolog selama 24 jam. 4. Peembahasan Seel MCF-7 merupakan m saalah satu jennis sel adenokarsinnoma payu udara yanng e wanitta diperooleh dari pleural efusi kaukaasian berum mur 69 tahhun penderita kankeer payudaraa golongann darah O O, dengaan Rh posiitiftahap meetastasis. Sel MCF--7 tanpaa perlakuuan tidaak menunnjukkan adaanya ekspressi Pgp, tetappi selMC CF-7 dengann perlakuann doxorubiciin terjadii over-eksprresi Pgp (Simsteinet all., 2003). Pgp meruupakan suattu transporteer yang termasuk dalam kelluarga ATP Pbindinng cassettte (ABC C). NF-κ κB meruppakan faktoor transkripssi yang akttif akan meningkatka m an transkripsi gen MDR R1 pengk kode PgP maupun protein annti apoptoosis Bcl-2 (Ruddon, 2007). Pggp konsenttrasi memppertahankan ageen kemotterapi yangg rendah di d dalam sel dengaan memomppa obat ke luar dari seel, sedang gkan B Bcl-2 m meningkatka an pengh hambatan daalam pemacuuan apoptosiis. Sehing gga adannya inaktivasii NF-κB oleeh IκB kinase (IK KK) akan menghambat ekspreesi Pgp mauupun Bcl-2(Deng et all., 2001). Siitotoksik meerupakan sifa fat toksik ataau beracuun suatu sennyawa terhaadap sel yanng hidup. Uji sittotoksisitas secara in i T Tabel di baawah ini menjelaskan m tentang jumlah konsentrasi dan persentase k buah viabilitass sel ekstraak etanol kulit naga. 3.1Persentaase viabillitas sel Tabel ±standarrd error (SE)) ekstrak etaanolik kulit buah nag ga merah Persen ntase Viabilitaas Sel I II IIII N o Konsen -trassi μg/m mL 1 50 100.67 89.91 111 1.24 100.61 ± 6,16 2 1000 93.92 105.41 82.26 93.86 ± 6,68 3 2000 52.19 70.6 75.52 66.1 ± 7,1 4 4000 26.85 35.97 29.04 30.62 ± 2,75 5 8000 4.07 7.17 11.18 7.47 ± 2,06 (b) Rata rata Viabili-tas Seel ± SE 94 Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico (Sarasmita, M.A, Laksmiani, N.P.L.) dengan ligan memiliki nilai RMSD 1,49, sedangkan IKK dengan ligan memiliki RMSD 0,74 dan HER-2 dengan ligannya, menghasilkan RMSD 2,62. Bila dilihat dari nilai RMSD maka interaksi molekuler dapat dilanjut ke tahap berikut. Potensi sitotoksik dari kulit buah naga merah diperantarai oleh kemampuan betasianin menghambat protein target IκB kinase (IKK) sehingga NF-κB terinaktivasi dan proliferasi sel MCF-7 dapat terhambat. Namun afinitasnya masih lebih rendah dari native ligannya untuk protein target IKK yaitu -6,15 kkal/mol sedangkan native ligan dengan IKK sebesar -9,82 kkal/mol. Sedangkan ikatan antara betasianin dengan Pgp afinitasnya lebih besar (+15,90 kkal/mol) dibandingkan dengan native ligan yaitu -8,88 kkal/mol dan HER-2 dengan betasianin memiliki nilai energi ikatan sebesar +14,19 kkal/mol. HER-2 dengan ligannya sendiri, nilai energi ikatannya -7,01 kkal/mol. Hal ini menunjukkan ekstrak etanol kulit buah naga merah memiliki potensi sitotoksik terhadap sel MCF-7 melalui penghambatan protein IKK sehingga proliferasi sel kanker payudara MCF-7 dapat dihambat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah naga merah memiliki potensi sebagai agen sitotoksik pada sel kanker payudara melalui uji sitotoksisitas secara invitro dan insilico. Hal ini dapat disebabkan karena ekstrak kulit buah naga banyak mengandung senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas anti oksidan dan mencegah pembentukan radikal bebas. Penelitian Rebecca (2010) menguji identifikasi pigmen dan aktivitas antioksidan ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). Dari hasil penelitian menggunakan instrument HPLC disebutkan buah naga merah mengandung betanin. Selain itu, nilai total fenolik buah naga sebesar 86,10 mg dari total 0,5 gram ekstrak kering buah naga. Aktivitas antioksidan dengan metode DPPH vitromenggunakan kultur sel yang digunakan dalam evaluasi keamanan obat, kosmetika, zat tambahan makanan dan digunakan juga untuk mendeteksi adanya aktivitas antineoplastik dari suatu senyawa (Ricci, 2006). Uji ini digunakan secara luas untuk menggantikan uji toksisitas secara in vivo yang menggunakan hewan. Beberapa alasan penggantian uji ini antara lain adalah uji sitotoksisitas in vitro lebih ekonomis daripada uji toksisitas menggunakan hewan, keterbatasan model hewan untuk dapat dikorelasikan hasilnya pada manusia karena adanya perbedaan antar spesies, dan adanya dorongan moral untuk mengurangi percobaan yang menggunakan hewan (Ricci, 2006). Sampai saat ini, aktivitas antioksidan kulit buah naga merah diketahui masih terbatas pada pengujian tingkat ekstrak dan fraksi. Penelitian menyebutkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah naga (IC50 0,3 mg/ml) lebih tinggi daripada aktivitas antioksidan pada daging buahnya (IC50> 1 mg/ml) (Nurliyana, 2012). Penelitian lain juga melakukan uji aktivitas ekstrak kulit buah naga dengan beberapa pelarut yang tingkat kepolarannya berbeda-beda. Ekstrak kulit buah naga merah dalam pelarut n-heksana diketahui memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 853,543 µg/ml (Putra, 2012). Ekstrak kulit buah naga merah dalam pelarut methanol memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 634,292 µg/ml (Romadhona, 2012). sedangkan pengujian ekstrak kulit buah naga dengan pelarut kloroform menunjukkan aktivitas antioksidan yang cukup besar yaitu nilai IC50 sebesar 43,836 µg/ml (Mitasari, 2012). Sebelum dilakukan analisa docking molekuler dipastikan terlebih dahulu validitas dari metode yang digunakan dengan melihat nilai RMSD antara native ligan dengan protein target. Nilai RMSD yang dapat diterima dan metode dinyatakan valid bila RMSD 1-3 Å. Pgp 95 Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico (Sarasmita, M.A, Laksmiani, N.P.L.) penangkap radikal menunjukkan konsentrasi efektif buah naga sebesar 2,90 mM ekuivalen dengan vitamin C/gram ekstrak kering. Penelitian Pranata (2013) menguji aktivitas antioksidan dari kulit buah naga merah dengan metode DPPH (1,1-difenil2-pikrilhidrazil) dan uji aktivitas antioksidan dengan metode KLT (kromatografi lapis tipis). Penelitian Pranata (2013) menyebutkan hasil skrining fitokimia ekstrak kulit buah naga mengandung flavonoid dan triterpenoid dan memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 3349,936 µg/ml (Pranata, 2013). Activate NF-κB Pathway.J.Biol. Chem.276 (1),413–420. DeVita, V.T., Theodore, S.L. and Steven A.R. 2011. Cancer Principles and Practice of Oncology, 9th edition. Wolters Kluwer. Lippinot Williams and Wilkins. USA. Fajriani, H.Q. 2013. Penentuan Aktivitas Antioksidan Kulit Buah Naga Super Merah (Hylocereus costarioensis) dan produk olahannya berupa permen jelly.Skripsi. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia, hal 1-5. Fortugno, P., Wall, NR., Giodini, A., 2002. Survivin Exists in Immunochemically Distinct Subcellular Pools and is Involved in Spindle Microtubule Function.J Cell Sci. 115: 85-575. Gibbs, J.B. 2000. Anticancer Drug Targets: Growth Factor and Growth Factor Signaling.J. Clin. Inves.105 (1): 9-13. Jamilah, B., Shu, C. E., Kharidah, M.,Dzulkifly, M. A., and Noranizan, A.2011. Physico-chemical Characteristics of Red Pitaya (Hylocereus lemairei) Peel. Int. Food. Res. J. 18: 279-286. King, R. J. B. 2000. Cancer Biology, 2nd edition, Pearson Education Limited. London. Kitagawa, S. 2006. Inhibitory Effect of Polyphenols on P-GlycoproteinMediated Transport.Biol. Pharm. Bull.29(1):1-6. Mitasari, A. 2012. Uji Aktivitas Ekstrak Kloroform Kulit buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus Britton & Rose) Menggunakan Metode DPPH (1,1-Defenil-2-Pikril Hidrazil). Skripsi.Pontianak: Program Studi Farmasi.Universitas Tanjungpura. Hal. 51; 68. Nurliyana, R., Syed Z. I., Mustapha S.K., Aisyah, M. R., dan Kamarul R. K. 2010. Antioxidant study of pulp and peel dragon fruits: a comparative study. Int. Food. Res. J. 17:365-375. 5. Kesimpulan Ekstrak kulit buah naga memiliki potensi sebagai agen sitotoksik pada sel MCF-7 dengan nilai IC50 387,49 μg/mL. Potensi sitotoksik dari kulit buah naga merah diperantarai oleh kemampuan betasianin menghambat protein target IκB kinase (IKK) dengan afinitas -6,15 kkal/mol sehingga NF-κB terinaktivasi dan proliferasi sel MCF-7 dapat terhambat. 6. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih diucapkan untuk Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana, Fakultas MIPA Unud, Laboratorium Toksikologi Forensik, Lembaga Sains dan Forensik Unud, dan Cancer Chemoprevention Research Center Universitas Gadjah Mada. 6. Daftar Pustaka Chahar, M.K., Sharma, N., and Joshi, Y.C. 2011. Flavonoids: A versatile source of anticancer drugs. Pharmacognosy Review. Jan-Jun; 5(9): 1-12. Deng, L., Lin-Lee, Y.C., Claret, F.X. and Kuo, M.T. 2001. 2Acetylaminofluorene Up-regulates Rat mdr1b Expression through Generating Reactive Oxygen Species That 96 Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico (Sarasmita, M.A, Laksmiani, N.P.L.) Pontianak: Program Studi Farmasi. Universitas Tanjungpura. Hal. 51. Ruddon, R.W. 2007.Cancer Biology, Fourth Edition. Oxford University Press. Sastrohamidjojo, H., 2007. Spektroskopi. Edisi Kedua. Penerbit Liberty. Yogyakarta Shan D. Z., Seng J. F., Pi C. N., Yuan L.G. and Gang Z. C. 2008. Isolation and Identification of an Anti-tumor Component from Leaves of Impatiens balsamina. Molecules. 13. 220-229. Simstein, R., Burow, M., Parker, A., Weldon, C., and Beckman, B. 2003. Apoptosis, Chemoresistance, and Breast Cancer: Insights from the MCF7 Cell Model System, Experimental Biology and Medicine.228: 995-1003. Singh, N. 2007. Apoptosis in Health and Disease and Modulation of Apoptosis for Therapy: An Overview, Indian J. of Clin. Biochemistry.22 (2): 6-16. Putra, T. U. 2012. Uji Aktivitas EkstraknHeksana Kulit buah Naga Merah(Hylocereus polyrhizus Britton & Rose)Menggunakan Metode DPPH (1,1-Defenil-2-Pikril Hidrazil). Skripsi.Pontianak: Program Studi Farmasi,Universitas Tanjungpura. Hal. 52. Reuter, S., Eifes, S., Dicato, M., Aggarwal, B.B., and Diederich, M. 2008. Modulation of Anti-apoptotic and Survival Pathways by Curcumin as a Strategy to Induce Apoptosis in Cancer Cells.Biochemical Pharmacol.76: 1340–1351. Ricci, M.S., and Zhong, W.X. 2006. Chemotherapeutic Approaches for Targetting Cell Death Pathways.The Oncologist.11:342-357. Romadhona, A. 2012. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus Britton & Rose) Menggunakan Metode DPPH (1,1-Defenil-2-Pikril Hidrazil). Skripsi. 97 UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL LIMBAH KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) PADA SEL KANKER PAYUDARA SECARA IN INVITRO DAN IN SILICO by Ary Sarasmita FILE PUBLIKASI_OJS_JFU_MADE_ARY_-_LINDA_LAKSMIANI.DOCX (395.38K) T IME SUBMIT T ED 28-DEC-2015 03:49PM WORD COUNT SUBMISSION ID 617837328 CHARACT ER COUNT 12865 1926 UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL LIMBAH KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) PADA SEL KANKER PAYUDARA SECARA IN INVITRO DAN IN SILICO ORIGINALITY REPORT 16 % SIMILARIT Y INDEX 15% 7% 9% INT ERNET SOURCES PUBLICAT IONS ST UDENT PAPERS PRIMARY SOURCES 1 2 3 4 ccrc.farmasi.ugm.ac.id Int ernet Source jurnal.untan.ac.id Int ernet Source ojs.unud.ac.id Int ernet Source Submitted to Monash University Sunway Campus Malaysia Sdn Bhd 4% 3% 2% 1% St udent Paper 5 6 7 8 www.novusbio.com Int ernet Source backupccrc.wordpress.com Int ernet Source carcin.oupjournals.org Int ernet Source Subhashini, N.; Thangathirupathi, A. and Lavanya, N.. "ANTIOXIDANT ACTIVITY OF TRIGONELLA FOENUM GRAECUM USING VARIOUS IN VITRO AND EX VIVO 1% 1% 1% 1% MODELS", International Journal of Pharmacy & Pharmaceutical Sciences, 2011. Publicat ion 9 10 11 12 13 www.hathi-pusat.org Int ernet Source Submitted to Nottingham Trent University St udent Paper www.jfcin.com Int ernet Source Submitted to De Montfort University St udent Paper Jain, Megha, Sowmya Kasetty, Samar Khan, and Ami Desai. "An Insight to Apoptosis", Journal of Research and Practice in Dentistry, 2014. 1% 1% <1% <1% <1% Publicat ion 14 R. F. S. MENNA-BARRETO. "Naphthoimidazoles promote different death phenotypes in Trypanosoma cruzi", Parasitology, 03/13/2009 <1% Publicat ion 15 16 17 www.nlm.nih.gov Int ernet Source rempahkesehatan.blogspot.com Int ernet Source ijcc.iregway.com Int ernet Source <1% <1% <1% 18 <1% repository.upi.edu Int ernet Source EXCLUDE QUOT ES ON EXCLUDE BIBLIOGRAPHY ON EXCLUDE MAT CHES OFF