MANFAAT BUAH NAGA Masyarakat Tionghoa kuno menganggap buah naga lebih dari sekedar buah dengan beragam manfaat. Buah dengan kulit yang menyerupai sisik ular besar ini sering menjadi pendamping dua patung naga di meja altar persembahan. Setiap perayaan Tahun Baru Imlek, buah ini juga menjadi salah satu sajian yang wajib ada karena diyakini membawa berkah. Padahal, di tempat asalnya, Meksiko, buah naga justru dianggap sebelah mata. Baru setelah diboyong ke daratan Tiongkok dan dibawa ke Vietnam, tanaman buah naga mulai dibudidayakan secara luas sebelum akhirnya berkembang ke negara-negara Asia Tenggara. Sejak itu, popularitas buah naga terus menanjak hingga ke berbagai belahan dunia. Di Vietnam, disebut Thanh long atau clever dragon. Orang Tionghoa menyebutnya Feuy Long Kwa. Di tempat lain, buah ini mendapat nama Kaew Mangkorn (Thailand), Shien Mie Kuo (Taiwan), Pitahaya (Meksiko), Melano (Hawai) dan Rhino Fruit (Australia). Isi buahnya berwarna putih, merah, atau ungu dengan taburan biji-biji berwarna hitam. Tekstur isinya ini seperti selasih dengan citarasa seperti buah kiwi. Selasih kiwi Buah naga memiliki warna kulit yang merah menyala. Kulit ini juga tidak mulus, melainkan seperti berlapis sehingga mirip sisik ular besar atau naga. Bisa jadi, dari sinilah asal-muasal namanya diperoleh. Dari populasinya di seluruh dunia, buah naga ini terbagi atas 4 varietas berdasarkan jenis dagingnya. Varietas daging berwarna merah disebut hylocereus polyrhizus, varietas daging berwarna super-merah disebut hylocereus costaricensis, varietas kulit kuning dan daging putih disebut selenicerius megalanthus, dan varietas daging berwarna putih disebut hylocereus undatus, varietas ini paling digemari karena bentuk dan ukurannya yang lebih besar dibandingkan ketiga varietas lainnya, rasa dagingnya juga lebih segar dengan nuansa asam yang khas. Buah ini termasuk dalam keluarga tanaman kaktus karena karakteristik duri pada setiap ruas batangnya. Buah naga berdaging merah diketahui bisa membantu memperbaiki penglihatan karena memiliki zat karotenoid. Badan Litbang Pertanian Republik Indonesia menyebutkan bahwa buah naga dapat menurunkan kadar kolestrol, penyeimbangan gula darah, menguatkan fungsi ginjal dan tulang, serta meningkatkan kerja otak. Adapun zat fitokimia di dalam buah ini dapat menurunkan risiko kanker. Buah naga juga terkenal sebagai salah satu sumber betakaroten yang sangat berguna dalam proses penglihatan, reproduksi, proses metabolisme lainnya, dan pencegah kanker, khususnya kanker kulit dan paru. Buah naga mengandung vitamin, kalium, zat besi, protein, kalsium. Komposisi gizi per 100 gram daging buah naga : Air (g) 82,5 ~ 83 Protein (g) 0,16 ~ 0,23 Lemak (g) 0,21 ~ 0,61 Serat/dietary fiber (g) 0,7 ~ 0,9 Betakaroten (mg) 0,005 ~ 0,012 Kalsium (mg) 6,3 ~ 8,8 Fosfor (mg) 30,2 ~ 36,1 Besi (mg) 0,55 ~ 0,65 Vitamin B1 (mg) 0,28 ~ 0,30 Vitamin B2 (mg) 0,043 ~ 0,045 Vitamin C (mg) 8~9 Niasin (mg) 1,297 ~ 1,300