Katarak Kongenital Oleh: Anak Agung Ayu Surya N D (08700103) Pembimbing: dr. M. Amarusmana, Sp.M Pendahuluan • Katarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies, Inggris Cataract, dan Latin Cataracta yang berarti air terjun. • Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa dimana lensa menjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa • dapat timbul pada berbagai usia tertentu • dapat terjadi pada saat perkembangan serat lensa masih berlangsung atau sesudah serat lensa berhenti berkembang dan telah memulai proses degenerasi ANATOMI LENSA • Sifat lensa: – Lensa berbentuk bikonveks – Tidak mengandung pembuluh darah dan saraf – Transparant – Diameter 9mm, tebal 5mm • Lensa terdiri dari: – Kapsul – Epitel lensa – Korteks – Nukleus • Anterior lensa berhubungan dengan cairan bilik mata, posterior dengan badan kaca. • Lensa digantung pada prosesus siliaris oleh zonula Zinii (ligamentum suspensorium lentis), yang melekat pada ekuator lensa, berhubungkannya dengan korpus siliare. Sumber : perret-optic.ch • Permukaan lensa pada bagian posterior lebih cembung daripada permukaan anterior. • Di anterior lensa terdapat humor akuous dan di posteriornya korpus vitreus. • Lensa diliputi oleh kapsula lentis sebagai membran semipermeabel, yang dilalui air dan elektrolit untuk makanannya. • Di bagian anterior terdapat epitel subkapsuler sampai ekuator. • Substansi lensa terdiri dari nukleus dan dan korteks, yang terdiri dari lamel-lamel panjang yang konsentris. • Dengan bertambahnya usia serat lamellar subepitel terus diproduksi lama-kelamaan lensa menjadi lebih besar dan kurang elastik. • Nukleus dan korteks terbentuk dari lamellae konsentris yang panjang dan berhubungan dengan epitel subkapsuler. • Serat-serat ini saling berhubungan di bagian anterior. Garis persambungan yang terbentuk dengan persambungan lamellae ini ujung ke ujung berbentuk Y tegak di anterior dan terbalik di posterior • Lensa terdiri dari 65% air, 35% protein. • Protein lensa: – water soluble merupakan protein intraseluler yang terdiri dari alfa (α), beta (β) dan delta (δ) kristalin, – water insoluble adalah urea soluble dan urea insoluble. • Kalium lebih tinggi pada lensa dari pada jaringan lain EMBRIOLOGI LENSA • Mata berasal dari tonjolan otak (optic vesicle). • Lensa berasal dari ektoderm permukaan pada tempat lensplate mengalami invaginasi dan melepaskan diri dari ektoderm permukaan membentuk vesikel lensa dan bebas terletak di dalam batas-batas dari optic cup sel-sel bagian posterior memanjang dan menutupi bagian yang kososng. kapsul hialin dikeluarkan oleh sel-sel lensa Serat-serat sekunder memanjangkan diri (dari ekuator ke depan di bawah epitel subkapsuler dan ke belakang di bawah kapsula lentis) Serat-serat ini saling bertemu dan membentuk sutura lentis berbentuk huruf Y yang tegak di anterior dan Y yang terbalik di posterior. • Pembentukan lensa selesai pada usia 7 bulan penghidupan fetal. • Pertumbuhan dan proliferasi dari seratserat sekunder berlangsung terus seumur hidup tetapi lebih lambat, karena itu lensa menjadi bertambah besar kemudian terjadi kompresi dari serat-serat tersebut dengan disusul oleh proses sklerosis. METABOLISME LENSA Transparansi lensa • Diatur oleh keseimbangan air dan kation (Na,K) kation berasal dari humor aqueos dan vitreus – Kalium di anterior lebih tinggi dari pada posterior – Na di posterior lebih tinggi dari pada di anterior • Ion K bergerak ke bag. posterior ke humor aqueos, ion Na sebaliknya sehingga terjadi proses pompa aktif Na-K ATPase • Inhibisi Na-K ATPase hilangnya keseimbangan kation peningkatan kadar air dalam lensa + gangguan dari hidrasi lensa kekeruhan lensa KATARAK Definisi • suatu keadaan patologis lensa dimana lensa menjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa Epidemiologi • Berbagai studi melaporkan prevalensi katarak pada individu berusia 65-74 tahun adalah sebanyak 50% dan meningkat hingga 70% pada individu di atas 75 tahun. • Diperkirakan 5-10 juta individu mengalami kerusakan penglihatan akibat katarak setiap tahun (Newell, 1986). • Kebutaan di Indonesia berkisar 1,5 % dari jumlah penduduk Indonesia Etiologi • proses lanjut usia/ degenerasi • Dipercepat oleh faktor lingkungan (merokok, sinar ultraviolet, alkohol, kurang vitamin E,radang menahun dalam bola mata, polusi asap motor/pabrik) • Cedera mata • Infeksi saat hamil/penyakit degeneratif • Penyakit metabolik (ex. DM) • Obat-obatan (kortikosteroid, klorokuin, klorpromazine, ergotamine, pilokarpin) Patofisiologi • Belum sepenuhnya dimengerti – Pada lensa katarak, terdapat agregat-agregat protein yang menghamburkan berkas cahaya dan menghurangi transparansinya – Perubahan protein mengakibatkan perubahan warna lensa menjadi kuning/coklat – Terdapat vesikel di antara serat-serat lensa – Migrasi sel epitel dan pembesaran sel epitel yang menyimpang • Faktor yang diduga berperan: – Kerusakan oksidatif (radikal bebas) – Sinar UV – Malnutrisi • Secara umum proses patogenesis katarak yaitu • Hidrasi – Terjadi penimbunan komposisi ionik pada korteks lensa dan penimbunan cairan di antara celah-celah serabut lensa • Sklerosis – Serabut-serabut lensa yang terbentuk lebih dahulu akan terdorong ke arah tengah sehingga bagian tengah menjadi lebih padat (yang disebut nucleus), mengalami dehidrasi serta penimbunan kalsium dan pigmen • Klasifikasi • Berdasarkan usia : – Katarak kongenital (<1th) – Katarak juvenil (>1 th) – Katarak senile (>50 th) • Menurut lokasi kekeruhan lensa • Menurut derajat kekeruhan lensa : – – – – Insipien Imatur Matur Hipermatur – Nuklear • Menurut kecepatan – Kortikal perkembangannya : – Subkapsular (posterior/anterior) – Stationary • Menurut konsistensinya : – Progressive – Katarak lunak • Menurut penampakan – Katarak keras biomikroskopis : • Menurut etiologi : – Katarak primer – Katarak sekunder • Lamellar • Coralliform • Pungtata KATARAK KONGENITAL Definisi • kekeruhan lensa yang didapatkan sejak lahir dan terjadi akibat gangguan perkembangan embrio intrauterine. • Sebuah katarak disebut kongenital bila ada saat lahir, atau dikenal juga sebagai “infantile cataract” jika berkembang pada usia 6 bulan setelah lahir. Etiologi • Herediter (tanpa dihubungkan dengan kelainan mata atau sistemik) ex.autosomal dominant inheritance. • Herediter yang dihubungkan dengan kelainan sistemik dan sindrom multisistem. Kromosom Down’s syndrome,Turner’s syndrome. Penyakit kelainan otot Myotonic dystrophy. Kelainan sistem saraf pusat Norrie’s disease. Kelainan ginjal Alport’s syndrome. Kelainan mandibulo-facial Nance-Horan cataract-dental syndrome. – Kelainan kulit Congenital icthyosis, Incontinentia pigmenti – – – – – • Idiopatik • Infeksi saat hamil (toxoplasma, rubella (terbanyak), cytomegalovirus, herpes simplex, sifilis, poliomielitis, influenza, Epstein-Barr virus) • Obat-obatan prenatal (intra-uterine) seperti kortikosteroid dan vitamin A • Radiasi ion prenatal (intra-uterine) seperti x-rays, • Kelainan metabolik seperti diabetes pada kehamilan, Patofisiologi • Kelainan herediter • Gangguan metabolisme/infeksi – Pada kelainan (infeksi,trauma, kelainan metabolik) pada serat nuclear/lenticular dapat menyebabkan kekeruhan lensa – Pada infeksi toxoplasma/rubella, virus dapat menembus kapsul lensa pada usia kehamilan 6minggu hambat mitosis sel-sel&jaringan janin sehingga terdapat opasitas pada seluruh lensa • Tidak dapat dipastikan penyebabnya Tanda dan Gejala • • • • • • Leukokoria Hilangnya pengelihatan tanpa rasa nyeri Nistagmus Silau Kelainan refraksi Riwayat katarak congenital, riwayat prematuritas, infeksi maternal dan pemakaian obat-obatan selama kehamilan • Katarak congenital sering disertai kelainan congenital lainnya, sehingga merupakan syndrome antara lain: – Sindrome Rubella: disertai kelainan jantung – Galaktosemi: disertai retardasi mental+pertumbuhan dan gangguan fungsi hati – Hipoglikemi: konvulsi, somnolen, diaphoresis – Syndrome lowe (syndrome okuloserebral renal): disertai retardasi mental, proteinuria, glukosuria, dan batu ginjal – Distrofi miotonik: suatu penyakit autosomal dominan. Ditandai dengan bintik-bintik halus tersebar di korteks dan subkapsular. Nucleus jernih disertai distrofi otot-otot, gangguan kontraksi dan relaksasi, atroi testis Pembagian • Katarak Lamelar/Zonular – Katarak lamelar: • Pada awal perkembangan serat lensa terlihat bagian sentral lensa yang jernih kemudian serat lensa keruh dalam kapsul lensa • Kekeruhan berbatas tegas dengan tepi tetap bening • Herediter dan ditrasmisi secara dominan • Biasanya bilateral – Katarak zonular • Kekeruhan dapat menutupi seluruh celah pupil, jika tidak didilatasi pupil akan mengganggu pengelihatan Katarak lamelar • Katarak Polaris Posterior – Disebabkan oleh menetapnya selubung vaskular lensa – Kadang terdapat arteri hialoid yang menetap kekeruhan pada lensa bag. Belakang • Katarak Polaris Anterior – Gangguan terjadi saat kornea belum seluruhnya melepaskan lensa dalam perkembangan embrional terlambat membentuk BMD kelaian pd BMD-Kornea tampak kekeruhan berbentuk piramid – Tidak progresif Katarak polaris anterior • Katarak Nuklear – Jarang dan tampak seperti bunga karang – Kekeruhan pada nukleus lensa, sering berupa kekeruhan berbentuk titik-titik – Gangguan terjadi pd trimester pertama – Biasanya bilateral&tidak progresif – Herediter&dominan – Tidak mengganggu tajam pengelihatan • Katarak Sutural – Kekeruhan lensa pd daerah sutura fetal – Bersifat statis, bilateral dan familial – Tidak mengenai media pengelihatan tidak ganggu pengelihatan Differential Diagnosis • Retinoblastoma – Kanker pada retina yang menyerang anak usia <5th. – Gejala: • • • • • • Pupil berwarna putih Strabismus Mata merah Nyeri Gangguan pengelihatan Pupil melebar • Lentikonus – Kelainan lensa pada permukaan anterior/posterior terdapat deformitas berbentuk konus – Terdapat pengembungan lensa – Unilateral, sporadic – Bilateral pada keadaan familial, sindrom lowe – Lentikonnus anterior penggembungnya di anterior berhubungan dengan sindrom alport Diagnosis • Lensa keruh dapat terlihat tanpa bantuan alat • Bayi gagal menunjukkan kesadaran visual terhadap lingkungan • Nistagmus • Pemeriksaan: – Mata lengkap – Lensa dengan lampu biasa, slitlamp, oftalmoskop pada mata yang sudah didilatasi • Untuk mengetahui penyebabnya: – Rontgen Penatalaksanaan • Pembedahan – Katarak congenital sudah dapat dilakukan pembedahan pada usia 2 bulan pada satu mata. – Paling lambat mata yang lainnya sudah dilakukan pembedahan bila bayi berusia 2 tahun. – Pengobatan katarak congenital bergantung pada: • Katarak total bilateral pembedahan secepatnya • Katarak total unilateral pembedahan 6bulan sesudah terlihat/sebelum juling. • Katarak bilateral partial konservatif (kaca mata/midriatika), terjadi kekeruhan progresif+tanda-tanda juling/ambliopia pembedahan ECCE • bagian depan kapsul dipotong lensa diangkat lensa dari mata menyisakan kapsul bagian belakang IOL dapat dimasukkan ke dalam kapsul tersebut ICCE • Merupakan tindakan umum pada katarak karena bersamaan dengan proses degenerasi lensa juga terjadi degenerasi zonula Zinn sehingga dengan memutuskan zonula ini dengan menarik lensa, maka lensa dapat keluar bersama-sama dengan kapsul lensa. Phaceomulsification • menghancurkan masa lensa dengan gelombang suara frekuensi tinggi (40.000 MHz) masa lensa yang sudah seperti bubur dihisap melalui sayatan yang lebarnya cukup 3.2 mm. • Untuk memasukkan lensa intraokular yang dapat dilipat (foldable IOL) lubang sayatan tidak selebar sayatan pada ekstraksi katarak ekstrakapsulat. Prognosis • Baik – Pasien dengan unilateral katarak kongenital, 40% mencapai visus 20/60 atau lebih baik. – pasien dengan bilateral katarak kongenital 70% mencapai visus 20/60 atau lebih baik. • Prognosis menjadi lebih buruk bila melibatkan penyakit mata atau sistemik lainnya. Kesimpulan • Lensa mata merupakan struktur bikonveks, avaskular,tidak berwarna, tembus pandang yang berfungsi sebagai media refraksi dan alat akomodasi • Katarak: kelainan pada lensa berupa kekeruhan lensa • Katarak kongenital: katarak yang mulai terjadinya sebelum/segera setelah kelahiran bayi berusia <1th • Penyebabnya: idiopatik, herediter, infeksi (TORCH, sifilis, poliomielitis, influenza, Epstein-Barr virus saat hamil, obatobatan prenatal seperti kortikosteroid dan vitamin A, radiasi ion prenatal seperti x-rays, kelainan metabolik seperti diabetes pada kehamilan. • Pengobatannya untuk katarak adalah pembedahan (ECCE,ICCE,SICS, Phaceomulsification) untuk mengevaluasi tajam pengelihatan dapat dikoreksi dengan IOL, kacamata, lensa kontak • Prognosis baik