PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04

advertisement
OT ORIT AS JASA KEUANGAN
REP UBLIK INDONESIA
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR
/POJK.04/2016
TENTANG
KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Menimbang
:
a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, maka
sejak tanggal 31 Desember 2012 fungsi, tugas, dan
wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa
keuangan di sektor Pasar Modal termasuk Konsultan
Hukum beralih dari Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan ke Otoritas Jasa Keuangan;
b. bahwa
dalam
rangka
memberikan
kejelasan
dan
kepastian mengenai pengaturan terhadap Konsultan
Hukum yang melakukan kegiatan di Pasar Modal, perlu
mengganti Peraturan mengenai pengaturan terhadap
Konsultan Hukum yang melakukan kegiatan di Pasar
Modal yang diterbitkan sebelum terbentuknya Otoritas
Jasa
Keuangan
dengan
Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan; dan
c. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menerbitkan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Konsultan
Hukum Yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal;
Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1
1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3608);
2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas
Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5253); dan
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2003
tentang Advokat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4288).
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN
OTORITAS
JASA
KEUANGAN
TENTANG
KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI
PASAR MODAL
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam
Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan
ini
yang
dimaksud dengan:
1. Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat
OJK, adalah Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.
2. Konsultan Hukum adalah ahli hukum yang memberikan
pendapat hukum kepada Pihak lain dan terdaftar di
OJK.
3. Himpunan
Konsultan
Hukum
Pasar
Modal
yang
selanjutnya disingkat HKHPM adalah organisasi profesi
Konsultan
Hukum
yang
menjalankan
praktik
spesialisasi di bidang Pasar Modal.
4. Kantor Konsultan Hukum yang selanjutnya disingkat
KKH adalah persekutuan perdata atau firma yang
menjadi
wadah
bagi
2
Konsultan
Hukum
dalam
melakukan kegiatannya.
5. Pendidikan Profesi adalah suatu pendidikan dasar bagi
Konsultan Hukum dengan muatan materi peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan jasa
keuangan lainnya yang diselenggarakan oleh HKHPM,
pihak lain yang bekerja sama dengan HKHPM, atau
pihak yang telah disetujui atau diakui oleh OJK sebelum
ditetapkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.
6. Pendidikan
Profesional
Lanjutan
yang
selanjutnya
disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi
Konsultan Hukum dengan muatan materi peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan jasa
keuangan lainnya yang diselenggarakan oleh HKHPM,
pihak lain yang bekerja sama dengan HKHPM, atau
pihak yang telah disetujui atau diakui oleh OJK sebelum
ditetapkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.
7. Laporan Berkala Kegiatan Konsultan Hukum adalah
laporan
yang
memuat
informasi
tentang
kegiatan
Konsultan Hukum di Pasar Modal selama satu tahun
terhitung sejak 1 Januari sampai dengan 31 Desember
atau sejak terdaftar di OJK apabila terdaftar kurang dari
satu tahun.
8. Pejabat Negara adalah pimpinan dan anggota lembaga
tertinggi/tinggi negara sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang
Nomor
43
Tahun
1999
tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974
tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890).
BAB II
PENDAFTARAN KONSULTAN HUKUM
Bagian Kesatu
Persyaratan Pendaftaran Konsultan Hukum
Pasal 2
Konsultan
Hukum
wajib
3
memenuhi
persyaratan
pendaftaran sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan ini.
Pasal 3
Persyaratan Pendaftaran Konsultan Hukum sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 adalah sebagai berikut:
a. memiliki gelar kesarjanaan dalam pendidikan tinggi
hukum (Strata 1);
b. memiliki akhlak dan moral yang baik;
c. tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan/atau
dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di
bidang jasa keuangan;
d. berkedudukan sebagai rekan pada KKH yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1) dipimpin oleh rekan yang bertanggung jawab atas uji
tuntas hukum dan pendapat hukum;
2) dalam melakukan uji tuntas hukum, menerapkan
paling sedikit 2 (dua) jenjang pengendalian atau
supervisi yaitu Konsultan Hukum yang bertanggung
jawab
menandatangani
laporan
dan
pengawas
menengah yang melakukan pengawasan terhadap staf
pelaksana;
3) memiliki dan menerapkan sistem pengendalian mutu
dalam melakukan uji tuntas hukum dan memberikan
pendapat hukum; dan
4) bagi KKH yang hanya memiliki satu orang rekan
Konsultan
kegiatan
Hukum,
di
Pasar
untuk
Modal
dapat
wajib
melaksanakan
membuat surat
perjanjian kerja sama dengan KKH lain yang memiliki
rekan
Konsultan
Hukum
tentang
pengalihan
tanggung jawab apabila Konsultan Hukum yang
bersangkutan
berhalangan
untuk
melaksanakan
tugasnya.
e. anggota HKHPM;
f. wajib memiliki keahlian di bidang Pasar Modal yang
dipenuhi melalui program Pendidikan Profesi dengan
jumlah paling kurang 30 (tiga puluh) satuan kredit
4
profesi; dan
g. tidak
tergabung
jabatan
apapun
dan/atau
pada
bekerja
KKH
lain
rangkap
dan/atau
dalam
profesi
penunjang Pasar Modal lainnya yang terdaftar di OJK.
Bagian Kedua
Dokumen Pendaftaran Konsultan Hukum
Pasal 4
Permohonan pendaftaran konsultan hukum sebagai Profesi
Penunjang
Pasar Modal diajukan kepada OJK dalam
rangkap 2 (dua) dengan menggunakan format Permohonan
Pendaftaran Konsultan Hukum Sebagai Profesi Penunjang
Pasar Modal sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan ini.
Pasal 5
Permohonan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4, disertai dokumen sebagai berikut:
a. Dokumen yang menyangkut konsultan hukum:
1) fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku;
2) fotokopi
Nomor
Pokok
Wajib
Pajak
atas
nama
konsultan hukum yang bersangkutan;
3) pas foto
terbaru dengan ukuran 4x6 berwarna
sejumlah satu lembar;
4) fotokopi kartu keanggotaan dalam HKHPM;
5) fotokopi
ijazah
sarjana
dengan
latar
belakang
pendidikan tinggi hukum (Strata 1) yang telah
dilegalisir;
6) fotokopi sertifikat Pendidikan Profesi; dan
7) surat
pernyataan
disusun
dengan
Pernyataan
dengan
materai
menggunakan
Konsultan
Hukum
cukup
format
yang
Surat
sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak
terpisahkan
dari
Peraturan
Otoritas Jasa
Keuangan ini, yang menyatakan bahwa konsultan
5
hukum:
a)
tidak
pernah
melakukan
perbuatan
tercela
dan/atau dihukum karena terbukti melakukan
tindak pidana di bidang jasa keuangan;
b)
sanggup
bersikap
independen,
obyektif,
dan
profesional dalam melakukan kegiatan di Pasar
Modal; dan
c)
tidak tergabung dan/atau bekerja rangkap dalam
jabatan apapun pada KKH lain dan/atau profesi
penunjang Pasar Modal lainnya yang terdaftar di
OJK.
b. Dokumen yang menyangkut KKH:
1) fotokopi akta pendirian KKH beserta perubahan
terakhirnya;
2) fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama KKH;
3) surat perjanjian kerja sama antara konsultan hukum
dengan Konsultan Hukum yang menjadi rekan di
KKH lain tentang pengalihan tanggung jawab apabila
Konsultan Hukum yang bersangkutan berhalangan
untuk melaksanakan tugasnya, bagi KKH yang hanya
memiliki satu orang rekan Konsultan Hukum;
4) bagan organisasi KKH yang menunjukkan pimpinan,
susunan
rekan,
pengawas
menengah,
dan
staf
pelaksana;
5) surat keterangan domisili KKH dari instansi yang
berwenang dan masih berlaku;
6) dokumen pengendalian mutu dalam melaksanakan
uji tuntas hukum dan memberikan pendapat hukum;
dan
7) surat
pernyataan
ditandatangani
menyatakan
kegiatan
dengan
oleh
bahwa
sesuai
materai
cukup
yang
pimpinan rekan KKH yang
KKH
dengan
akan
melaksanakan
peraturan
perundang-
undangan di Pasar Modal dan peraturan lain yang
berlaku.
Bagian Ketiga
6
Penelaahan Permohonan Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan
Kegiatan di Pasar Modal
Pasal 6
Dalam
rangka
penelaahan
permohonan
pendaftaran
konsultan hukum yang melakukan kegiatan di Pasar Modal,
apabila
diperlukan,
tambahan
untuk
OJK
dapat
meminta
dokumen
mendukung pemenuhan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.
Pasal 7
Dalam hal permohonan pendaftaran sebagaimana dimaksud
dalam
Pasal
4
tidak
memenuhi
persyaratan,
maka
selambat-lambatnya dalam jangka waktu 45 (empat puluh
lima) hari sejak diterimanya permohonan tersebut, OJK
wajib memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon
yang menyatakan bahwa:
(1) permohonan belum memenuhi persyaratan; atau
(2) permohonan
ditolak
karena
tidak
memenuhi
persyaratan.
Pasal 8
Pemohon yang tidak melengkapi kekurangan dokumen yang
dipersyaratkan
dan/atau
kekurangan
dokumen
tidak
diterima oleh OJK dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari
setelah
tanggal
surat
pemberitahuan
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7, dianggap telah membatalkan
permohonan pendaftaran konsultan hukum yang sudah
diajukan dan pemohon dapat mengajukan permohonan
baru.
Pasal 9
Dalam hal permohonan pendaftaran sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 memenuhi persyaratan, maka selambatlambatnya dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari
sejak
diterimanya
permohonan
secara
lengkap,
OJK
menetapkan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar
7
Modal atas nama pemohon.
Pasal 10
Dokumen yang telah disampaikan kepada OJK menjadi
milik OJK.
BAB III
MASA BERLAKU DAN PENDAFTARAN KEMBALI SURAT TANDA TERDAFTAR
KONSULTAN HUKUM
Pasal 11
(1) Surat Tanda Terdaftar Konsultan Hukum mempunyai
masa berlaku selama 5 (lima) tahun.
(2) Dalam
hal
masa
berlaku
Surat
Tanda Terdaftar
Konsultan Hukum telah berakhir, Konsultan Hukum
dapat
menyampaikan
permohonan
pendaftaran
kembali.
Pasal 12
Surat Tanda Terdaftar Konsultan Hukum tidak berlaku jika
terjadi kondisi:
a. masa berlakunya telah berakhir;
b. setelah masa berlakunya berakhir, persetujuan atas
permohonan pendaftaran kembali Surat Tanda Terdaftar
belum
ditetapkan
OJK
meskipun
permohonan
pendaftaran kembali Surat Tanda Terdaftar Notaris telah
disampaikan kepada OJK sebelum masa berlakunya
berakhir;
c. dibatalkan oleh OJK; dan/atau
d. sedang dalam sanksi pembekuan Surat Tanda Terdaftar.
Pasal 13
(1) Permohonan pendaftaran kembali Surat Tanda Terdaftar
Konsultan Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal
11 ayat (2) diajukan kepada OJK sebelum masa berlaku
Surat Tanda Terdaftar dimaksud
8
berakhir, dengan
ketentuan
permohonan
pendaftaran
kembali
Surat
Tanda Terdaftar Konsultan Hukum diterima oleh OJK
paling cepat 90 (sembilan puluh) hari sebelum masa
berlaku Surat Tanda Terdaftar berakhir.
(2) Permohonan pendaftaran kembali Surat Tanda Terdaftar
Konsultan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diajukan dengan menggunakan Formulir Permohonan
Pendaftaran Kembali Surat Tanda Terdaftar Konsultan
Hukum sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan ini.
Pasal 14
(1) Persetujuan atas permohonan pendaftaran kembali
Surat Tanda Terdaftar Konsultan Hukum diberikan
OJK paling lambat 45 (empat puluh lima) hari sejak
diterimanya permohonan pendaftaran kembali Surat
Tanda Terdaftar Konsultan Hukum yang memenuhi
syarat.
(2) Dalam hal permohonan pendaftaran kembali Surat
Tanda Terdaftar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
tidak memenuhi persyaratan, maka paling lambat 45
(empat puluh lima) hari sejak diterimanya permohonan
tersebut, OJK wajib memberikan surat pemberitahuan
kepada pemohon yang menyatakan bahwa:
a. permohonan belum memenuhi persyaratan; atau
b. permohonan
ditolak
karena
tidak
memenuhi
persyaratan.
(3) Pemohon yang tidak melengkapi kekurangan dokumen
yang dipersyaratkan dan/atau dokumen tidak diterima
oleh OJK dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima)
hari setelah tanggal surat pemberitahuan sebagaimana
dimaksud dalam Ayat (2), dianggap telah membatalkan
permohonan
pendaftaran
kembali
Surat
Tanda
Terdaftar Konsultan Hukum yang sudah diajukan.
9
Pasal 15
Dalam
hal
Konsultan
Hukum
akan
mengajukan
permohonan pendaftaran kembali Surat Tanda Terdaftar,
Konsultan Hukum dimaksud wajib memenuhi terlebih
dahulu
seluruh
kewajiban
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan dan/atau
keputusan OJK yang belum dipenuhi.
BAB IV
KEWAJIBAN DAN LARANGAN KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN
KEGIATAN DI PASAR MODAL
Bagian Kesatu
Kewajiban Konsultan Hukum Yang Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal
Pasal 16
(1) Konsultan Hukum yang telah terdaftar di OJK wajib:
a. menaati Kode Etik dan standar profesi Konsultan
Hukum yang disusun oleh HKHPM;
b. bersikap
independen,
obyektif,
dan
profesional
dalam menjalankan tugasnya;
c. secara terus-menerus mengikuti PPL dengan jumlah
paling kurang 5 (lima) satuan kredit profesi setiap
tahun;
d. menyampaikan
kepada
OJK
Laporan
Berkala
Kegiatan Konsultan Hukum paling lambat pada
tanggal 15 Januari tahun berikutnya;
e. melaporkan kepada OJK setiap perubahan data dan
informasi Konsultan Hukum dan/atau KKH disertai
dengan dokumen pendukung paling lambat 10
(sepuluh) hari kerja setelah terjadinya perubahan,
mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) perpindahan ke KKH lain;
b) keluar dari KKH dimana Konsultan Hukum
tersebut bekerja;
c) berstatus sebagai Pejabat Negara;
d) perubahan nama KKH;
e) perubahan alamat KKH; dan/atau
f) perubahan nama pimpinan KKH.
10
f.
melakukan uji tuntas hukum dan memberikan
pendapat hukum sesuai dengan standar profesi
HKHPM atau standar uji tuntas hukum dan standar
pendapat
hukum
lainnya
yang
lazim
berlaku,
sepanjang tidak diatur dalam standar profesi yang
disusun oleh HKHPM;
g. memenuhi
panggilan
dan/atau
menjalani
pemeriksaan oleh OJK atas pemenuhan Peraturan
Perundang-undangan di sektor Pasar Modal.
(2) Dalam hal tanggal 15 Januari sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) huruf d jatuh pada hari libur, maka
laporan disampaikan paling lambat pada satu hari kerja
berikutnya.
Pasal 17
Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1)
huruf c mulai berlaku untuk tahun berikutnya sejak
Konsultan Hukum memperoleh Surat Tanda Terdaftar dari
OJK.
Pasal 18
Apabila dalam jangka waktu satu tahun Pendidikan Profesi
dan/atau PPL tidak terselenggarakan, maka OJK dapat
menetapkan ketentuan lain.
Pasal 19
(1) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat
(1) huruf d dan huruf e wajib disampaikan dalam
bentuk dokumen cetak.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat
(1) huruf d wajib disampaikan dengan menggunakan
format Laporan Berkala Kegiatan Konsultan Hukum
sebagaimana
tercantum
dalam
Lampiran
yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan ini.
11
Bagian Kedua
Larangan Konsultan Hukum Yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal
Pasal 20
Konsultan Hukum yang telah terdaftar di OJK dilarang:
(1) mengalihkan
tanggung
jawab
penugasan
kepada
konsultan hukum lain yang tidak terdaftar di OJK;
dan/atau
(2) tergabung dan/atau bekerja rangkap dalam jabatan
apapun pada KKH lain dan/atau profesi penunjang
Pasar Modal lainnya yang terdaftar di OJK.
BAB V
PERMOHONAN UNTUK TIDAK MENJALANKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL
(CUTI)
Pasal 21
Dalam hal Konsultan Hukum bermaksud untuk tidak
menjalankan kegiatan sementara di Pasar Modal dalam
jangka waktu paling kurang satu tahun, maka berlaku
ketentuan sebagai berikut:
a. Konsultan
Hukum
wajib
menyampaikan
surat
pemberitahuan kepada OJK untuk cuti di Pasar Modal
dengan menyebutkan jangka waktu cuti;
b. Konsultan Hukum bersangkutan tidak dalam status
terkena
sanksi
administratif
dari
OJK,
berupa
pembekuan Surat Tanda Terdaftar;
c. Konsultan Hukum bersangkutan tidak dalam proses
pemeriksaan atau penyidikan oleh OJK;
d. Jangka waktu cuti yang diajukan kepada OJK paling
lama 5 (lima) tahun sudah termasuk perpanjangannya;
dan
e. Apabila Konsultan Hukum akan memperpanjang waktu
cuti atau mengakhiri waktu cuti di Pasar Modal sebelum
waktu cuti yang telah diajukan sebelumnya, maka
Konsultan
Hukum
12
wajib
menyampaikan
surat
pemberitahuan kepada OJK paling lambat 10 (sepuluh)
hari kerja sebelum tanggal perubahan cuti dimaksud
disertai dengan alasan.
Pasal 22
Konsultan Hukum yang sedang cuti:
a. dilarang untuk melakukan kegiatan di Pasar Modal; dan
b. dikecualikan
dari
kewajiban
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 ayat (1) huruf c, huruf d, dan huruf e
sampai dengan berakhirnya masa cuti.
Pasal 23
Apabila Konsultan Hukum dimaksud akan melakukan
kembali kegiatan di Pasar Modal, maka wajib:
a. melaporkan kepada OJK; dan
b. menyertakan daftar perubahan data dan informasi dari
Konsultan Hukum dan/atau KKH dengan disertai bukti
pendukung (jika ada).
Pasal 24
OJK akan memberlakukan kembali Surat Tanda Terdaftar
Konsultan Hukum yang bersangkutan atas pengajuan
permohonan
untuk
melakukan
kembali
kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23.
BAB IV
PENGUNDURAN DIRI KONSULTAN HUKUM SEBAGAI PROFESI PENUNJANG
PASAR MODAL
Pasal 25
Dalam
hal
Konsultan
Hukum
bermaksud
untuk
mengundurkan diri sebagai profesi penunjang Pasar Modal,
maka
Konsultan
Hukum
wajib
menyampaikan
surat
permohonan pembatalan Surat Tanda Terdaftar kepada
OJK untuk tidak melakukan kegiatan di Pasar Modal atau
13
mengundurkan diri sebagai profesi penunjang Pasar Modal.
Pasal 26
Surat
Tanda Terdaftar atas nama
Konsultan
Hukum
bersangkutan dibatalkan dan dinyatakan tidak berlaku oleh
OJK .
Pasal 27
Konsultan
Hukum
bersangkutan
sejak
tanggal
surat
keputusan pembatalan Surat Tanda Terdaftar dilarang
untuk melakukan kegiatan di Pasar Modal.
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 28
(1) Konsultan Hukum yang diangkat dan/atau ditetapkan
sebagai Pejabat Negara dikecualikan dari kewajiban
sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat (1) huruf c,
huruf d, dan huruf e Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
ini sampai dengan berakhirnya jabatan dimaksud.
(2) Konsultan Hukum yang tidak lagi diangkat dan/atau
ditetapkan sebagai Pejabat Negara dan akan melakukan
kembali kegiatan di Pasar Modal wajib mengikuti
ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.
(3) Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat
(1) huruf c dan huruf d wajib dilaksanakan pada tahun
berikutnya.
Pasal 29
Konsultan Hukum yang sedang tidak menjalankan kegiatan
sementara di
Pasar Modal,
apabila diperlukan, wajib
memenuhi panggilan dan/atau menjalani pemeriksaan oleh
OJK atas pemenuhan Peraturan Perundang-undangan di
sektor Pasar Modal.
BAB VIII
14
KETENTUAN SANKSI
Pasal 30
(1) Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang
Pasar Modal, OJK berwenang mengenakan sanksi
administratif terhadap setiap pihak yang melakukan
pelanggaran ketentuan Peraturan OJK ini, termasuk
pihak-pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran
tersebut, berupa:
a) peringatan tertulis;
b) denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah
uang tertentu;
c) pembatalan pendaftaran; dan
d) pembekuan STTD.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b, huruf c, dan huruf d, dapat dikenakan
dengan
atau
tanpa
didahului
pengenaan
sanksi
administratif berupa peringatan tertulis sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a.
(3) Sanksi
administratif
berupa
denda
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dikenakan
secara tersendiri atau secara bersama-sama dengan
pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c, huruf d.
Pasal 31
Selain sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 32 ayat (1), OJK dapat melakukan tindakan tertentu
terhadap
setiap
Pihak
yang
melakukan
pelanggaran
ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.
Pasal 32
OJK dapat mengumumkan pengenaan sanksi administratif
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1)
dan
tindakan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33
kepada masyarakat.
15
Pasal 33
Konsultan Hukum yang tidak mengikuti PPL sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf c selama 2 (dua)
tahun berturut-turut dikenakan sanksi administratif berupa
pembekuan Surat Tanda Terdaftar selama satu tahun sejak
tanggal ditetapkan.
Pasal 34
Konsultan Hukum yang dikenakan sanksi administratif
berupa pembekuan Surat Tanda Terdaftar
dimaksud
dalam
Pasal
sebagaimana
33, selama masa pembekuan
dikecualikan dari kewajiban sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16 ayat (1) huruf c, huruf d, dan huruf e.
Pasal 35
Konsultan Hukum yang tidak lagi berkedudukan sebagai
rekan
atau
tidak
lagi
memiliki
kewenangan
untuk
mengikatkan diri dengan pihak ketiga atas nama KKH, tidak
dapat melakukan kegiatan di Pasar Modal.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 36
Pada saat Peraturan
ini
mulai
berlaku, permohonan
pendaftaran untuk menjadi Konsultan Hukum yang telah
disampaikan
kepada
penyelesaian,
tetap
OJK
dan
diproses
masih
dalam
berdasarkan
proses
ketentuan
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor:
Kep-16/BL/2011
tanggal
18
Januari
2011
tentang
Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan Kegiatan
Di Pasar Modal beserta Peraturan Nomor VIII.B.1 yang
merupakan lampirannya.
Pasal 37
(1) Konsultan
Hukum
yang
telah
terdaftar
sebelum
berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini dan
telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
16
dalam Pasal 3, wajib menyampaikan laporan kepada OJK
paling lambat satu tahun sejak Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan
ini
diundangkan
dengan
menggunakan
formulir Laporan Status Sebagai Konsultan Hukum Yang
Melakukan
Kegiatan
Di
Pasar
Modal
sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
ini.
(2) Konsultan
Hukum
yang
telah
terdaftar
sebelum
berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini namun
belum memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3, wajib memenuhi pada Pasal 3 dimaksud
dan menyampaikan bukti dokumen pendukung kepada
OJK paling lambat satu tahun sejak Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan ini diundangkan.
Pasal 38
Dalam hal Konsultan Hukum tidak menyampaikan laporan
sebagaimana dimaksud pada Pasal 37 ayat (1) atau belum
memenuhi persyaratan dan/atau menyampaikan dokumen
pendukung sebagaimana dimaksud pada Pasal 37 ayat (2)
kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam jangka waktu
sebagaimana dalam Pasal 37, maka Konsultan Hukum
dapat dianggap telah mengundurkan diri dan tidak dapat
melakukan kegiatan di Pasar Modal.
Pasal 39
Dalam hal Konsultan Hukum telah menyampaikan laporan
beserta dokumen pendukung kepada OJK sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 38, maka OJK akan menerbitkan
Surat Tanda Terdaftar pengganti.
Pasal 40
Dalam hal OJK telah menyediakan sistem elektronik,
penyampaian pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4, permohonan pendaftaran kembali sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11, dan/atau kewajiban laporan
17
sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1) huruf d dan
huruf e dapat disampaikan melalui sistem elektronik
tersebut.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 41
Pada saat Peraturan OJK ini mulai berlaku, Keputusan
Ketua
Badan
Pengawas
Pasar
Modal
Nomor:
Kep-
16/BL/2011 tanggal 18 Januari 2011 tentang Pendaftaran
Konsultan Hukum Yang Melakukan Kegiatan Di Pasar
Modal beserta Peraturan Nomor VIII.B.1 yang merupakan
lampirannya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 42
Peraturan
OJK
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
diundangkan.
Agar
setiap
pengundangan
orang
mengetahuinya,
Peraturan
memerintahkan
Otoritas Jasa Keuangan ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
KETUA DEWAN KOMISIONER
OTORITAS JASA KEUANGAN,
MULIAMAN D. HADAD
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
18
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN
NOMOR
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR
/POJK.04/2016
TENTANG
KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL
I.
UMUM
Konsultan Hukum adalah ahli hukum yang memberikan pendapat
hukum kepada Pihak lain dan terdaftar di OJK. Konsultan Hukum yang
melakukan
kegiatan
di
Pasar Modal
wajib
memenuhi
persyaratan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Konsultan Hukum yang berlaku di
OJK.
Peraturan Konsultan Hukum yang berlaku saat ini yaitu Peraturan
Bapepam dan LK Nomor VIII.B.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan LK Nomor: KEP-16/BL/2011 tanggal 18 Januari 2011 tentang
Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal,
secara umum mengatur persyaratan pendaftaran, dokumen pendaftaran,
prosedur pendaftaran, kewajiban, prosedur untuk tidak menjalankan
kegiatan di Pasar Modal dalam jangka waktu paling sedikit satu tahun,
dan sanksi atas pelanggaran kewajiban yang dilakukan oleh Konsultan
Hukum.
Konsultan Hukum memiliki peran yang penting dalam kegiatan di
Pasar Modal, diantaranya apabila terjadi aksi korporasi (coorporate action)
yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Peran Konsultan Hukum tersebut
diantaranya yaitu pembuatan laporan pemeriksaan hukum (legal audit)
dan pendapat hukum (legal opinion) dalam proses penawaran umum (go
public) perusahaan yang kemudian dimuat dalam prospektus.
Mempertimbangkan
peran
Konsultan
Hukum
tersebut,
maka
Konsultan Hukum dituntut untuk selalu bersikap independen, obyektif,
dan profesional sehingga Konsultan Hukum dapat memenuhi kebutuhan
19
pengguna jasa dan mengemban kepercayaan publik khususnya di sektor
Pasar Modal dan di sektor jasa keuangan lainnya pada umumnya. Untuk
dapat memenuhi tuntutan tersebut serta meningkatkan indepen densi,
obyektifitas, dan profesionalisme Konsultan Hukum dalam menjalankan
tugasnya, maka Konsultan Hukum diwajibkan untuk melaporkan setiap
kegiatan yang dilakukan di sektor Pasar Modal kepada Otoritas Jasa
Keuangan.
Kewajiban untuk menyampaikan laporan ini sejalan dengan amanat
yang terdapat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka dipandang perlu
mengganti Peraturan mengenai pengaturan terhadap Konsultan Hukum
yang melakukan kegiatan di Pasar Modal yang diterbitkan sebelum
terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan dengan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan, dengan maksud untuk mendukung pembinaan, pengaturan
dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan terhadap Konsultan Hukum
serta kesetaraan pengaturan terhadap profesi penunjang Pasar Modal
lainnya guna mewujudkan terciptanya kegiatan Pasar Modal yang teratur,
wajar, dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Angka 1
Cukup jelas.
Angka 2
Cukup jelas.
Angka 3
Cukup jelas.
Angka 4
Cukup jelas.
Angka 5
Cukup jelas.
Angka 6
Cukup jelas.
20
Angka 7
Cukup jelas.
Angka 8
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Angka 1)
Cukup jelas.
Angka 2)
Cukup jelas.
Angka 3)
Cukup jelas.
Angka 4)
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Pasal 4
21
Cukup jelas.
Pasal 5
Huruf a
Angka 1)
Cukup jelas.
Angka 2)
Cukup jelas.
Angka 3)
Cukup jelas.
Angka 4)
Cukup jelas.
Angka 5)
Cukup jelas.
Angka 6)
Cukup jelas.
Angka 7)
Cukup jelas.
Huruf b
Angka 1)
Cukup jelas.
Angka 2)
Cukup jelas.
Angka 3)
Cukup jelas.
Angka 4)
Cukup jelas.
Angka 5)
Cukup jelas.
Angka 6)
22
Cukup jelas.
Angka 7)
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Ayat (1)
Perhitungan masa berlaku Surat Tanda Terdaftar selama 5
(lima) tahun dimaksud telah termasuk masa Konsultan Hukum
tidak menjalankan kegiatan sementara di Pasar Modal (cuti)
sebagaimana dimaksud pada Pasal 21.
Ayat (2)
Konsulan
pendaftaran
ketentuan,
Hukum
yang
kembali,
akan
menyampaikan
apabila
mendapatkan
telah
permohonan
memenuhi
Surat
Tanda
seluruh
Terdaftar
pengganti dengan masa berlaku selama 5 (lima) tahun.
Pasal 12
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
23
Huruf d
Cukup jelas.
Pasal 13
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 14
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 15
Yang dimaksud dengan seluruh kewajiban berdasarkan peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan dan/atau keputusan
OJK yang belum dipenuhi, antara lain:
1. Kewajiban pembayaran denda atas sanksi administratif yang belum
dipenuhi;
2. Kewajiban pemenuhan PPL; dan/atau
3. Kewajiban pembayaran pungutan
Pasal 16
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
24
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 20
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 21
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
25
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Sebagai Contoh:
Konsultan Hukum A telah mengajukan cuti kepada OJK
selama 3 (tiga) tahun dari tanggal 1 Juni 2016 hingga tanggal 1
Juni 2019.
Kondisi I, apabila Konsultan Hukum A ingin memperpanjang
cutinya selama satu tahun menjadi hingga tanggal 1 Juni
2020, maka Konsultan Hukum A harus menyampaikan surat
pemberitahuan kepada OJK paling lambat tanggal 18 Mei 2019
(10 hari kerja sebelum tanggal 1 Juni 2019).
Kondisi II, apabila Konsultan Hukum A ingin mengakhiri
cutinya sebelum tanggal 1 Juni 2019 menjadi tanggal 1 Juni
2018, maka Konsultan Hukum A harus menyampaikan surat
pemberitahuan kepada OJK paling lambat tanggal 18 Mei 2018
(10 hari kerja sebelum tanggal 1 Juni 2018).
Pasal 22
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Pasal 23
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Pasal 24
26
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas.
27
Pasal 34
Cukup jelas.
Pasal 35
Cukup jelas.
Pasal 36
Cukup jelas.
Pasal 37
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas
Pasal 40
Cukup jelas.
Pasal 41
Cukup jelas.
Pasal 42
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR ....
28
Download