UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS GAYA BANGUNAN BASILIEK VAN DE H.H. AGATHA EN BARBARA DI OUDENBOSCH MAKALAH NON-SEMINAR QORI PURNAMASARI 1006765702 PROGRAM STUDI BELANDA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA TAHUN 2014 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 ANALISIS GAYA BANGUNAN BASILIEK VAN DE H.H. AGATHA EN BARBARA DI OUDENBOSCH Qori Purnamasari, Program Studi Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia, 2014 E-mail: [email protected] Pada akhir abad ke-18 muncul kecenderungan untuk kembali pada gaya bangunan masa lalu. Hal itu menjadi pemicu arsitektur Neo Klasik berkembang di Eropa. Salah satu bangunan bergaya Klasik adalah Basilika Saint Petrus di Roma. P.J.H. Cuypers bersama G.J. Swaay merancang Basiliek van de H.H. Agatha en Barbara di Oudenbosch yang mengadaptasi gaya Klasik Romawi pada Baislika St. Petrus dan membuat replika dari gereja tersebut di Oudenbosch.. Cuypers adalah arsitek Neo Gotik, karena itu dalam artikel ini akan dibahas bentuk Neo Klasik apa yang ada pada bangunan Basiliek dan perbandingannya dengan bangunan-bangunan rancangan Cuypers yang bergaya Neo Gotik, serta bagaimana pengaruh gaya Neo Gotik Cuypers pada bangunan tersebut. Bangunan rancangan Cuypers yang menjadi acuan untuk dibandingkan dengan Basiliek van de H.H. Agatha en Barbara di Oudenbosch dalam artikel ini adalah Kasteel de Haar di Utrecht, Rijksmuseum, dan Amsterdam Centraal Station di Amsterdam. Kata kunci: Arsitektur Neo Klasik; P.J.H. Cuypers; Basiliek van de H.H. Agatha en Barbara; gaya bangunan ANALYSIS OF ARCHITECTURAL STYLES IN BASILIEK VAN DE H.H. AGATHA EN BARBARA IN OUDENBOSCH Abstract In the end of the 18th century, there was a tendency to return to the building styles of the past eras. That was the trigger for the developing of Neoclassic Architecture in Europe, One of the classical building is St. Peter‟s basilica in Rome. P.J.H. Cuypers and G.J. Swaay designed Basiliek van de H.H. Agatha en Barbara in Oudenbosch that adapted the Classic Roman Styles of St. Peter‟s Basilica and made its replica in Oudenbosch. Cuypers is a Neogotik architect, therefore this article will explain the characterisctics of Neoclassic styles in Basiliek van Oudenbosch and compare it with other designs of Cuyper. This article also explains how Neogotik had influenced Cuypers in designing Basiliek van Oudenbosch. Kasteel de Haar in Utrecht, Rijksmuseum and Amsterdam Centraal Station in Amsterdam are Cuyper‟s building that will be compared with Basiliek van De H.H. Agatha en Barbara in Oudenbosch. Keywords: Neoclassic; P.J.H. Cuypers; Basiliek van de H.H. Agatha en Barbara; Architectural styles 1 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 1 PENDAHULUAN Di Belanda terdapat banyak bangunan gereja Katolik peninggalan abad pertengahan. Hal itu disebabkan oleh kepercayaan agama Katolik yang menganggap seni dan kemegahan adalah sesuatu yang harus ditunjukkan, berbeda dengan Protestan yang menjunjung kesederhanaan. Oleh sebab itu, pembangunan gereja Katolik cukup pesat. Bermunculan pula nama-nama arsitek Belanda yang terkenal karena bangunannya, salah satunya adalah P.J.H Cuypers (1827-1921). Cuypers adalah salah satu arsitek beragama Katolik yang terkenal di Belanda, sekitar setengah abad lamanya (Montijn, 2007:9). Beliau terkenal dengan berbagai bangunan rancangannya, terutama gereja. Cuypers dipengaruhi oleh ajaran Katolik yang kuat, selain itu juga dipengaruhi oleh Neo Gotik. Gotik berasal dari nama panggilan arsitek Renaisans, Giorgio Vasari pada tahun 1550, yaitu „gotisch‟ atau „gotico‟. Gaya Gotik muncul dan berkembang di Eropa sekitar tahun 1150 sampai dengan 1500 (Verbrugge dan Heuvel, 2005:79). Pada akhir abad ke-18, muncul gaya rancangan baru yang terinspirasi dari masa lalu yang dinamakan Neostijlen atau Neo Styles. Neostijlen mencakup Neo Gotik, Neo Renaisans, Neo Klasik, dll. Neo Gotik adalah gaya bangunan Gotik yang kembali muncul pada abad ke-18 dan -19 (Verbrugge dan Heuvel, 2005:171-177). Selain Neo Gotik, salah satu ciri khas Cuypers yang lain adalah ekletisisme. Ekletisisme adalah penggunaan ornamenornamen dari berbagai gaya bangunan dan berbagai negara (Zuydewijn, 1969:31). Maksud dari penggunaan ornamen dari berbagai gaya bangunan dan negara adalah dalam satu bangunan tidak hanya terdapat satu gaya bangunan saja, misalnya terdapat gaya Barok, Renaisans, dan Gotik. Inspirasi gaya bangunan tidak hanya dari satu negara atau masa saja, seperti dari Romawi (Italia), Yunani, maupun Eropa. P.J.H. Cuypers merancang beberapa bangunan di Belanda seperti Rijksmuseum di Amsterdam dan Kasteel de Haar di Utrecht. Kedua bangunan tersebut dikategorikan sebagai bangunan beraliran Romantik. Romantik berasal dari kata Romance yang berarti sesuatu yang berada di luar kenyataan. Karya seni yang mengacu pada masa abad pertengahan, dikategorikan sebagai gaya Romantik. Ciri-ciri Romantik di antaranya adalah, mengedepankan perasaan atau emosi, kerinduan akan masa lalu yang ideal, usaha untuk melakukan pembaruan dengan fantasi tanpa batas dan orisinalitas karya. Ciri-ciri dari gaya Romantik berlawanan dengan ciri Verlichting atau „Pencerahan‟, dalam bahasa Inggris 2 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 disebut juga sebagai Enlightenment. Ciri dari Verlichting yaitu pemikiran secara rasional, ilmiah, teratur dan berprinsip, usaha untuk mengerti segala sesuatu (termasuk alam) berdasarkan keteraturannya (Verbrugge dan Heuvel, 2005:173). Sering kali, bangunan beraliran Romantik mengaplikasikan dua atau beberapa gaya bangunan. Kasteel de Haar di Utrecht dan Rijksmuseum di Amsterdam dikategorikan sebagai bangunan beraliran Romantik karena dirancang dan dibangun dengan menggunakan beberapa gaya bangunan. Ciri-ciri yang terdapat pada Rijksmuseum dan Kasteel de Haar adalah gaya Renaissance dan Gotik. Gaya Gotik yang terdapat pada kedua bangunan tersebut adalah adanya penggunaan batu bata, yang biasa disebut sebagai Brick Gothic, penggunaan kaca patri. Kaca patri biasanya terdapat pada bangunan gereja, namun kedua bangunan tersebut dari awal tidak berfungsi sebagai gereja. Pengaruh gereja gotik, membuat Cuypers menggunakan kaca patri pada bangunan rancangannya. Selain itu, kaca patri juga berfungsi mengurangi cahaya yang masuk dan melindungi koleksi di dalam bangunan. Begitu juga dengan Amsterdam Centraal Station, bangunan ini terinspirasi oleh gaya Gotik dan Renaisans. Salah satu bangunan rancangan Cuypers adalah Basiliek van de Heilligen Agatha en Barbara atau biasa dikenal juga dengan Basiliek van Oudenbosch. Bangunan rancangan Cuypers ini sangat berbeda dengan bangunan lain yang juga dirancang olehnya. Bangunan ini tidak mencerminkan gaya Gotik. Basiliek van Oudenbosch dibangun pada tahun 1865 oleh P.J.H Cuypers dan Prof Ir. G.J. van Swaay (1867-1945) yang merancang bagian depan gereja (voorgevel). Pembangunan basilika tersebut karena permintaan pastor Oudenbosch pada saat itu, yaitu Willem Hellemons. Ia adalah seorang yang ambisius dan pernah belajar di Roma, Italia. Ia sangat terkesan dengan basilika Sint-Pieter dan ingin menghadirkan replikanya di Oudenbosch. Basilika ini dibangun di Oudenbosch, tepatnya di Markt 57, 4731 HN, Oudenbosch, provinsi Noord-Brabant (Hageman, 41:2004). Bangunan ini masuk ke dalam daftar UNESCO sebagai bangunan yang dilindungi. Basilika adalah bangunan dengan aula besar dan bersayap yang berasal dari zaman Romawi dengan ruang tengah yang digunakan untuk umat dan ada serambi di kanan dan kiri, merupakan bentuk klasik katedral di abad pertengahan (Januariawan, 2009:14-15). Oleh karena bangunan basilika dibangun pada masa Romawi, bentuk bangunan basilika banyak terdapat di Italia. Selain gereja, bentuk bangunan basilika juga digunakan untuk bangunan publik yang multifungsi. Pada mulanya, bangunan basilika digunakan sebagai tempat pengadilan. Basiliek van Oudenbosch disebut dalam 3 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 Archimon.nl bergaya neo klasik. Neo klasik adalah gaya arsitektur yang mengadaptasi kembali gaya bangunan dari zaman Yunani dan Romawi (Adisoemarta, 1991). Gereja yang bernama Basiliek van HH Agatha en Barbara ini juga disebut sebagai st. Petrus dari Utara karena bangunannya yang menduplikasi St. Petrus Roma. Bangunan megah di Oudenbosch ini sangat mencolok dan menarik untuk diteliti gaya bangunan dan ciricirinya. Dalam laman Archimon.nl, bangunan ini disebut tidak mendekati neo gotik Cuypers, karena itu akan dibahas dalam makalah ini bangunan ini mengadaptasi gaya apa dan bagaimana ciri-cirinya. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimana gaya bangunan dari Basiliek van Oudenbosch dan ciri-ciri gaya arsitektur apa saja yang ada pada bangunan ini. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui, menjelaskan, dan menjabarkan gaya bangunan dan ciri-cirinya bangunan Basiliek van Oudenbosch di Oudenbosch, Belanda Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif dengan studi pustaka, mula-mula dicari sumber data melalui buku, artikel, dan jurnal, setelah itu dianalisis dan dijabarkan. Gaya Arsitektur Neo Klasik Di awal disebutkan bahwa arsitektur Basiliek van Oudenbosch bergaya Neo Klasik yang menghadirkan kembali arsitektur kuno zaman Romawi dan Yunani. Gaya Neo Klasik muncul pada abad ke-18. Pada tata ruang, gaya ini mengadopsi bangunan Yunani dan Romawi dengan koridor panjang, satu ruang besar, tiang-tiang, dan berdenah segi empat, namun terdapat penambahan-penambahan yang merupakan ide arsitek. Bangunan Neo Klasik memiliki tiang-tiang besar (Adisoemarta, 1991). 4 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 Gaya yang juga mendominasi pada bangunan basilika adalah gaya Barok. Gaya Barok mendominasi bangunan di Eropa pada tahun 1600-1750. Gaya Barok mengutamakan ruang terbuka. Pada basilika ini contohnya, tidak terdapat pintu atau dinding pemisah di dalam gedung. Terdapat penggunaan warna cerah dan hiasan yang berlebihan, berlebihan jika dibandingkan dengan gaya Gotik yang kelam dan ornamen minimalis. Konstruksi bangunan menggunakan gips, marmer, dan jenis kayu eksotis yang relatif mahal. Tabel 1. Periodisasi Perkembangan Arsitektur di Beberapa Negara Eropa Jerman Inggris dan Perancis Austria Sampai 1750 Barok Barok Barok 1750-1800 Neo-Klasik Romantik Naif Historisme 1780-1830 Neo-Klasik Klasik Romantik Historisisme 1770-1840 Romantik Romanes Romantik Historisisme (Neo-Romanes, Neo- Gotik Romantik Gotik, Kebangkitan Gotik) 1840-1890 Eklektisme Historisisme (Neo-Renaissance, Campuran gaya Historisisme Neo-Barok) 1890-1910 Art Nouveau Menuju abad ke-20 Menuju abad ke-20 Dari 1910 Internasional modern Pra-Modern Pra-Modern Sumber : Agnes Gwetvai (2007). Format PDF. Architecture of The Nineteenth Century and The Turn of The Century. 2007. Dalam Astuti : 2013 Tabel di atas menunjukkan bagaimana perkembangan gaya arsitektur di wilayah Eropa. Neo Klasik berkembang pada tahun 1750-1830 khususnya di wilayah Jerman, sedangkan pada periode yang sama, di Inggris dan Perancis berkembang gaya arsitektur Romantik dan Klasik Romantik. Pada periode setelahnya, yaitu tahun 1840-1890 berkembang Ekletisisme di Jerman. Hal itu turut berpengaruh dalam perkembangan ide Cuypers dalam membangun Basiliek van H.H. Agatha en Barbara di Oudenbosch yang mengadaptasi gaya Neo Klasik. Bangunan Rancangan P.J.H. Cuypers 5 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 Gaya bangunan rancangan Cuypers adalah Neo Gotik atau perpaduan dari dua gaya bangunan atau lebih. Namun, lebih banyak dan dominan gaya Neo Gotik. Bangunan rancangan Cuypers biasanya berwarna gelap, terdapat menara dan menggunakan batu bata. Di dalam ruangan ditemukan juga penggunaan jendela dari kaca patri seperti pada katedral. Gambar 1. Rijksmuseum di Amsterdam, dibangun pada tahun 1876. Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=6tktzLt5cg8 Gambar 2. Kasteel de Haar di Utrecht, dibangun pada 1891. Sumber : http://straatkaart.nl/3455RR-Kasteellaan/media_fotos/panorama-kasteel-i62/ 6 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 Gambar 3. Amsterdam Centraal Station, dibangun pada tahun 1876. Sumber : http://www.accessibletravelnl.com/images/trainstations/AmsterdamCentraaStation1.jpg Ketiga bangunan di atas adalah rancangan Cuypers dengan ciri khas Neo Gotik. Meski Kasteel de Haar hanya direstorasi oleh Cuypers, namun tetap terlihat gaya Neo Gotik dengan batu bata dan menara. Pada interior bangunan, terdapat kaca patri, namun pada Amsterdam Centraal Station tidak terdapat kaca patri. Gambar 4. Contoh kaca patri pada Rijksmuseum Amsterdam Sumber : http://static.zoom.nl/3D92AC236066DB88307123ECDC879B62-glas-in-lood-grote-kerk-dordrecht.jpg Penggunaan kaca patri ini untuk meredam cahaya yang masuk, sehingga suasana di dalam bangunan gelap. Warna interior yang gelap, menambah kesan kelam dalam bangunan Neo Gotik, hal itu berbeda sekali dengan yang tampak pada bangunan barok yang terang dengan banyak ornamen. 7 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 Eksterior Basiliek van Oudenbosch Pada bangunan basilika, bagian depannya dibuat mirip dengan basilika St. John lateran. Basilika St. John Lateran dibangun pada masa Paus Melchiade (311-314)., merupakan gereja paling kuno di dunia.1 `Gambar sebelah atas adalah basilika Oudenbosch dan sebelah bawah adalah basilika St. John Lateran di Roma, Italia. Bagian depan dari Basiliek van Oudenbosch dirancang oleh Prof. Ir. G.J Swaay (Archimon.nl). Bagian ini tidak dirancang oleh Cuypers karena terhalang kendala finansial, sehingga baru dibangun oleh G.J. Swaay beberapa tahun kemudian. 2 Gambar 5. Tampak depan Basiliek van Oudenbosch Sumber : http://www.flickriver.com/photos/tags/oudenbosch/interesting/ 1 2 Sumber : http://www.rome.info/basilicas/st-john-lateran/ diakses 29 Juni 2014, 22 : 39 Sumber : http://www.katholiek.nl/basiliek-hh-agatha-en-barbara-oudenbosch/ diakses 7 Juli 2014, 20 : 10 8 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 Gambar 6. Tampak depan Basilika St. John Lateran Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Archbasilica_of_St._John_Lateran Dari gambar di atas terlihat pilar-pilar dari Basilik St. John Lateran lebih banyak dibanding dengan Basiliek van Oudenbosch. Pilar-pilar besar ini membuat kesan mewah. Tampak depan, kedua gereja ini seperti bangunan pengadilan di zaman Romawi. Persamaan lainnya adalah bagian atas berbentuk segitiga yang lebih kecil pada bangunan basilika. Patung di bagian atas facade St. John Lateran berjumlah lima belas buah, begitu juga dengan di Basiliek H.H Agatha Barbara di Oudensbosch. Patung tersebut antara lain adalah St. Bonaventure, St. Bernard, St. John Chrysostom, St. Athanasius, St. Ambrose, St. Gregory the Great, St. John the Baptist, Jesus Christ the Savior, St. John the Evangelist, St. Jerome, St. Augustine, St. Basil, St. Gregory Nazianzus,St. Thomas Aquinas, St. Eusebius of Vercelli. 3 Tujuan dari penempatan patung orang-orang suci dengan Yesus sebagai pusatnya, adalah agar gereja tersebut senantiasa terlindungi dan dijadikan pusat bagi seluruh gereja di dunia. Hal tersebut juga terdapat pada dinding gereja, Sacros Lateran Eccles Omnium Urbis et Orbis Ecclesiarum Materet Caput, yang dalam terjemahan bahasa Inggris berarti Holy Lateran Church mother and head of all churches in the city and the world. Swaay, ingin membuat basilika Oudenbosch menjadi panutan dan pusat seperti halnya St. John Lateran, karena itu ia tidak mengganti patung-patung tersebut agar sesuai filosofi dan tujuan utama dari pembangunan St. John Lateran. Kubah basilika Oudenbosch adalah replika yang lebih kecil dari katedral st. Petrus di Roma. Dasar kubah berbentuk cincin ditopang oleh tiang-tiang yang terletak pada garis keliling lingkaran kubah tersebut. Di atas cincin dasar ini diletakkan kerangka dari kayu usuk yang melengkung sampai pada cincin lingkaran penerangan atas (laterna). Lengkungan ini lebih kecil daripada lengkungan kubah atapnya sehingga antara kerangka melengkung dengan kubah terdapat jarak (tidak menempel). Cincin laterna juga dikelilingi oleh tiang kecil-kecil di sekeliling garis keliling lingkarannya, dan di atasnya diberi penutup atap yang berbentuk mahkota (Boediono, 1997:124-125). Kubah rancangan Michaelangelo ini diadaptasi dan benar-benar dibuat mirip oleh Cuypers. 3 Sumber : http://catholic-resources.org/Photos/Rome-Churches.htm diakses 11 Agustus 2014, 20.18 9 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 Gambar 7. Kubah Basilika St. Petrus rancangan Michaelangelo Sumber : http://www.bbc.co.uk/religion/galleries/vatican/ Gambar 8. Kubah Basilika Oudenbosch Rancangan Cuypers yang mengadaptasi gaya kubah dari Basilika St. Petrus Sumber : http://www.atlasobscura.com/places/basiliek-oudenbosch Pada gambar sebelah atas adalah kubah dari basilika Oudenbosch, sedangkan sebelah bawah adalah kubah St. Petrus. Biasanya, penggunaan kubah pada gereja didominasi oleh gereja ortodoks. Penggunaan kubah pada gereja Katolik Roma ini merupakan salah satu ciri bangunan bergaya barok. Berdasarkan www.halderberge.com, dapat diketahui bahwa basilika Oudenbosch adalah replika dari St. Petrus yang lebih kecil enam belas kali lipat. 10 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 Gambar 9. Perbandingan ukuran Basilika St. Petrus dengan Basilika Oudenbosch. sumber gambar : www.halderberge.com Gambar di atas adalah ilustrasi perbandingan ukuran St.Petrus dengan Basilika Oudenbosch. Terlihat ukuran Basilika Oudenbosch tidak mencapai setengah dari ukuran St. Petrus. Panjang bangunan bagian luar 81 meter, lebar bangunan 55 meter, dan titik tertinggi dari kubah 63 meter (web.archive.org). Di bawah ini terdapat gambar denah gereja Basiliek van Oudenbosch yang memperlihatkan tidak adanya pembatas pada bangunan gereja. Gambar 10. Bentuk bangunan basilika 11 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 Sumber : Kerken in Het Bisdom Breda (Nijnatten, 2004) Interior Basiliek van Oudenbosch Bentuk bangunan dari basilika Oudenbosch mengikuti st. Petrus yang mengadaptasi gaya Barok. Berbeda dengan Renaisans yang memisah-misahkan bagian bangunan menjadi suatu bagian yang tertutup, Barok menyatukan elemen-elemen tersebut menjadi suatu kesatuan besar yang merupakan keseluruhan bangunan (Boediono, 1997:122-124). Bangunan basilika berbentuk salib tanpa adanya pemisah atau pembatas seperti dinding atau pintu. Keterbukaan ini menyiratkan penyatuan elemen dan ruang di dalam gereja. Gambar 11. Interior dalam basilika, tidak terdapat pintu atau dinding pemisah. Gambar 12. Interior dalam basilika, terdapat hiasan di langit-langit dengan warna cerah khas gaya Barok. Sumber : archimon.nl 12 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 Bangunan basilika mengikuti gaya dan bentuk dari gereja St. Petrus yang bergaya Barok, tetapi Basiliek van Oudenbosch tidak menggunakan marmer. Cuypers membangun basilika tersebut dengan batu bata yang dicat putih dan beberapa batu alam (Hageman, 2004:41). Batu bata merupakan salah satu ciri bangunan Gotik, pengantian marmer menjadi bata dipengaruhi oleh arsitek basilika, yaitu Cuypers yang merupakan salah satu arsitek Neo Gotik. Penggantian marmer dengan batu bata juga dilakukan untuk menyiasati kas, karena batu marmer berharga lebih mahal dibanding batu bata. Interior bangunan bergaya Barok dengan banyaknya hiasan-hiasan yang cukup banyak. Interior bangunan. Pada interior kubah, kubah yang menjulang tinggi disangga empat pilar. Konstruksi bangunan cukup unik, karena pilar tidak bisa tegak di dinding bata, kubah seolah-olah mengapung dia angkasa. Diameter kubah 20 meter dan tinggi dari dalam 51 meter (web.archive.org). Gambar 13. Kubah bagian dalam basilika. sumber : www.webarchive.org Di dalam basilika, terdapat sebuah makam altar dengan kanopi emas. Makam altar tersebut berwarna emas dengan penuh dekorasi, salah satu ciri khas gaya Barok yang penuh hiasan. Altar ini mengikuti bentuk altar paus Bernini di Roma (web.archive.org) 13 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 Gambar 14. makam altar di dalam Basilika Oudenbosch sumber : www.webarchive.org Interior gereja dihiasi dengan lukisan dinding dan patung-patung. Sepanjang dinding lorong adalah lukisan Yesus yang mewakili perang salib. Di lorong terdapat replika lukisan Michelangelo Pietà, seperti di Roma. Di bagian tengah gereja terdapat patung besar para rasul. Di bawah mimbar terdapat patung St Peter dalam posisi duduk. Pada sisi miring dari empat pilar utama terdapat patung Athanasius, Ambrosius, Agustinus dan John Chrysostom. Keempat ini adalah tokoh bapa gereja yang penting di dunia kekristenan. Athanasius adalah uskup Alexandria ke-20. Athanasius adalah seorang teolog Kristen terkenal, uskup Gereja, pemimpin Trinitarianisme melawan Arianisme, dan pemimpin Mesir di abad IV. Ambrosius adalah pemimpin perang dari Romawi-Inggris yang memenangkan pertempuran penting dengan Anglo-Saxon pada abad ke-5. Agustinus, seorang santo terkenal dari Katolik Roma, dan John Chrysostom (347-407) adalah Bapa gereja di masa Yunani awal, seorang uskup agung dari Konstatinopel. Ia dikenal karena khotbah dan kemampuan berbicara di depan publik yang menentang penyalahgunaan wewenang oleh pemimpin gereja maupun politik. Χρσσόστομος (Chrysostomos, ditulis sebagai Chrysostom) merupakan bahasa Yunani yang memiliki arti “bermulut emas". Gereja Ortodoks dan gereja Katolik Timur menghormatinya dan menganggapnya sebagai bagian dari Three Holy Hierarchs, bersama dengan Basil the Great dan Gregory Nazianzus Di Oudenbosch dinding bagian dalam terbuat dari batu bata yang dicat menyerupai warna marmer (Katholiek.nl). Sakramen altar dibuat tahun 1903. Di dinding gereja pada sisi altar, terdapat foto-foto dari Gregorius Agung, H. Gregorius dari Nazianzus dan H. Hieronymus. Di samping altar di sebelah kiri gambar H. Bonaventure dan sebelah kanan gambar dari H. Thomas Aquinas. Ini dibuat oleh pemahat JF de Vriendt. Pada dinding belakang berwarna 14 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 emas, terdapat jendela dari kaca patri dengan gambar merpati (simbol Roh Kudus saat pembaptisan Yesus). Di dekat altar terdapat patung Maria dengan anaknya. Pada dinding gereja terdapat patung Lukas dan Markus, Rasul Petrus dan Paulus, para Orang Suci Norbert, Juliana, Margaret Mary Alacoque dan John Nepomucenus (katholiek.nl). Letaknya sama seperti letak patung pada pilar. Patung pada Basiliek van Oudenbosch berjumlah 65, tidak 395 seperti pada St. Petrus. Patung-patung yang ada pada Basiliek van Oudenbosch adalah patung orang-orang penting dalam agama Katolik, seperti para Rasul, Yesus, Maria, orangorang suci. KESIMPULAN Bangunan Basiliek van Oudenbosch disebut sebagai replika dari St. Petrus. Bangunan ini memang mengikuti gaya bangunan dari gereja terkenal di Roma tersebut karena sang pastor terinspirasi oleh bangunan St. Petrus, ia kemudian memilih Cuypers sebagai arsitek. Cuypers sebagai arsitek Neo Gotik, tidak kesulitan dalam membangun bangunan ini, ia hanya mengganti fondasi bangunan yang seharusnya marmer menjadi batu bata karena masalah finansial, batu bata lebih murah dibanding marmer. Selain itu, Cuypers biasa merancang bangunan Neo Gotik karena itu ia mengaplikasikannya pada bangunan Basiliek ini. Gaya yang dominan pada bangunan ini adalah gaya Barok dengan hiasan dan warna emas. Akan tetapi, bagian depan bangunan ini yang dirancang Prof. Ir. G.J. Swaay, mengadaptasi bagian depan dari St. John Lateran. Karena adanya perpaduan yang dipengaruhi oleh dua bangunan Roma yang dipengaruhi oleh gaya Romawi pada masa lampau, maka Basiliek van Oudenbosch bisa dikategorikan sebagai bangunan Neo Klasik. Gaya bangunan Basiliek sangat berbeda dengan bangunan-bangunan rancangan Cuypers, baik sebelum atau sesudah bangunan tersebut dibuat. Bangunan Cuypers lain merupakan gaya Neo Gotik yang sederhana, menggunakan warna gelap, dengan suasana yang gelap pula di dalam, serta minim ornamen. Sedangkan, bangunan Basiliek van Oudenbosch merupakan bangunan Neo Klasik dengan kesan yang mewah, dengan banyak ornamen untuk memperindah. DAFTAR REFERENSI Boediono, Endang. 1997. Sejarah Arsitektur 2. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. 15 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 Hageman, M. 2004. De Nederlandse Architectuur 1000-2005. Bussum: Thoth. Montijn, I. 2007. Pierre Cuypers, 1827-1921: Schoonheid als Hartstocht. Roermond: Stedelijk Museum Roermond. Verbrugge, B., & Heuvel, W. V. 2005. Geschiedenis van de Bouwkunst. Utrecht: ThiemeMeulenhoff. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. Jakarta: Pusat Bahasa. Adisoemarta, M. 1991.”Arsitektur Gaya Neo Klasik pada Bangunan Peradilan Abad ke-19 di Jakarta: Sebuah Perbandingan” http.lontar.ui.ac.id. diunduh pada 7 Desember 2013 pukul 10.38. Gwetvai, A. 2007. Format PDF.Architecture of The Nineteenth Century and The Turn of The Century. dalam Indriyani Astuti, 2009. http.lontar.ui.ac.id. Diunduh 12 Desember 2013 pukul 10.14 http://catholic-resources.org/Photos/Rome-Churches.htm diakses 11 Agustus 2014, 20.18 www.archimon.nl diakses pada 7 Desember 2013 pukul 16.55. www.katholiek.nl diakses pada 9 Desember 2013 pukul 15.21. www.webarchive.org diakses pada 7 Desember 2013 pukul 16.57. http://www.rome.info/basilicas/st-john-lateran/ diakses 29 Juni 2014, 22 : 39 http://www.katholiek.nl/basiliek-hh-agatha-en-barbara-oudenbosch/ diakses 7 Juli 2014, 20 : 10 Sumber Gambar : http://www.youtube.com/watch?v=6tktzLt5cg8. Diunduh 14 Juli 2014, 14:56. http://straatkaart.nl/3455RR-Kasteellaan/media_fotos/panorama-kasteel-i62/. Diunduh 14 Juli 2014, 15.22. http://www.accessibletravelnl.com/images/trainstations/Amsterdam%20Centraal%20Station/ Amsterdam%20CS1.jpg. Diunduh 6 Agustus 2014, 14.14 http://static.zoom.nl/3D92AC236066DB88307123ECDC879B62-glas-in-lood-grote-kerkdordrecht.jpg. Diunduh 14 Juli, 14.33 http://en.wikipedia.org/wiki/Archbasilica_of_St._John_Lateran. Diunduh 7 Desember 2013, 16.28. 16 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014 http://www.flickriver.com/photos/tags/oudenbosch/interesting/. Diunduh 7 Desember 2013, 16.28 http://www.bbc.co.uk/religion/galleries/vatican/. Diunduh 7 Desember 2013 pukul 18.36 http://www.atlasobscura.com/places/basiliek-oudenbosch. Diunduh 7 Desember 2013 pukul 18.36 www.halderberge.com. Diunduh 8 Desember 2013 pukul 19:53 www,archimon.nl. Diunduh 8 Desember 2013 pukul 20.14. www.webarchive.org. Diunduh 9 Desember 2013 pukul 17.46. 17 Analisis gaya…, Qori Purnamasari, FIB UI, 2014