Bab 1.indd

advertisement
KTSP
&
K-13
ekonomi
PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Semester 1 Kelas XI SMA/MA – KTSP & K-13
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami pengertian pembangunan
ekonomi, faktor-faktor pembangunan ekonomi, indikator keberhasilan pembangunan ekonomi,
masalah pembangunan ekonomi, kebijakan dan strategi pembangunan, pertumbuhan ekonomi,
dan teori pertumbuhan ekonomi.
A.
PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Kamu pasti sering melihat gedung-gedung bertingkat yang berdiri megah ketika
berkunjung ke suatu kota besar seperti Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya. Kemegahan gedung tersebut mengindikasikan adanya kegiatan manusia yang di dalamnya
mencakup aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Selain gedung megah,
keberadaan rumah mewah dan kendaraan roda dua dan empat yang memenuhi jalan
raya menggambarkan berhasilnya sebagian manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
Namun tidak sedikit juga di beberapa daerah masih terdapat masyarakat yang kekurangan
gizi, tidak mendapatkan pendidikan yang layak, hingga kurangnya distribusi pelayanan
kesehatan dan buruknya infrastruktur di daerah-daerah tertinggal. Ketimpangan yang
terjadi antara daerah satu dengan daerah lainnya menjadi tanggung jawab bersama,
khususnya pemerintah sebagai pihak pelaksana dan penentu kebijakan demi tercapainya
kesejahteraan masyarakat. Seluruh kegiatan yang diupayakan tersebut merupakan bagian
dari kegiatan yang disebut dengan pembangunan ekonomi.
1
K
e
l
a
s
XI
Pembangunan ekonomi menjadi hal yang sangat penting diperhatikan oleh setiap
bangsa. Krisis ekonomi pada 1998 yang diawali dari krisis moneter diduga berasal
dari penanganan pembangunan ekonomi yang terganggu dalam beberapa dekade
sebelumnya. Pembangunan ekonomi berkaitan erat dengan kebijakan ekonomi yang
diterapkan pemerintah pada suatu negara. Instrumen dan unsur yang diperlukan dalam
kebijakan ekonomi juga digunakan dalam pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang bertujuan menaikkan Produk
Domestik Bruto (PDB) suatu negara atau daerah dalam jangka panjang. Kenaikan PDB
tersebut lebih besar daripada tingkat pertumbuhan penduduk. Jadi, pembangunan
ekonomi dapat disimpulkan sebagai suatu proses yang bertujuan menaikkan PDB suatu
negara atau daerah agar melebihi tingkat pertumbuhan penduduk.
Di dalam pembangunan ekonomi, kenaikan pendapatan masyarakat diikuti pula oleh
perubahan dalam struktur sosial dan sikap masyarakat. Pembangunan ekonomi juga
mengacu pada proses perubahan dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Apabila
beberapa daerah terpencil mengalami pembangunan, tidak berarti suatu negara sedang
mengalami perubahan karena pembangunan ekonomi hanya mencakup perubahan di
tingkat aktivitas ekonomi yang lebih tinggi. Artinya, pembangunan ekonomi merupakan
suatu proses transformasi ekonomi yang sifatnya menyeluruh, misalnya terjadinya
perubahan struktur ekonomi suatu negara dari agraris menjadi industri.
Menurut Michael P. Todaro, pembangunan ekonomi terjadi apabila terdapat perubahanperubahan dalam struktur sosial, perubahan percepatan pertumbuhan ekonomi,
pengurangan kesenjangan (bagaimana kekayaan dinikmati oleh seluruh masyarakat),
dan adanya pemberantasan kemiskinan.
Menurut Prof. Denis Goulet, ada tiga inti pembangunan yang membuat hidup lebih baik.
Ketiga hal ini merupakan tujuan bersama yang dicari oleh semua individu dan masyarakat,
yaitu sebagai berikut.
a.
Rezeki kehidupan, berupa makanan, tempat tinggal, kesehatan, perlindungan
pendidikan, dan pakaian. Apabila pemenuhan kebutuhan dasar tersebut tidak
memadai, berakibat pada terjadinya keterbelakangan pada kehidupan sosial
masyarakat.
b.
Harga diri, yaitu perasaan berharga dan kemandirian. Tidak ada negara yang
mengalami pembangunan apabila negara itu digunakan sebagai alat oleh negara
lain untuk mengejar kepentingan masing-masing.
2
c.
Bebas dari perbudakan. Artinya dalam konteks saat ini adalah bebas dari dari
kejahatan dan kebodohan. Hal ini juga berarti masyarakat mampu memilih berbagai
komponen kebebasan politik, kesetaraan kesempatan, dan aturan hukum dalam
kehidupan bermasyarakat.
Profesor Dudley Seers menegaskan keberhasilan pembangunan ekonomi ditentukan
oleh jawaban atas tiga pertanyaan berikut.
a.
Apakah pembangunan tersebut telah mengurangi kemiskinan?
b.
Apakah pembangunan tersebut dapat mengurangi pengangguran?
c.
Apakah pembangunan tersebut telah mampu mengurangi kesenjangan?
Dengan demikian, menurut Prof. Dudley Seers, suatu pembangunan ekonomi dikatakan
berhasil apabila pendapatan per kapita masyarakat meningkat (kemiskinan berkurang),
tingkat pengangguran berkurang, dan kesenjangan antara kaya dan miskin mengecil
yang dapat diukur menggunakan indikator kurva lorenz.
Kurva lorenz adalah kurva yang menggambarkan tingkat distribusi pemerataan
pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk rasio gini atau indeks gini. Apabila indeks gini
makin mendekati 0, pemerataan dikatakan makin merata. Sebaliknya, apabila indeks gini
makin mendekati 1, pemerataan dikatakan makin tidak merata atau timpang.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan ciri-ciri pembanguan ekonomi adalah sebagai
berikut.
B.
1.
Kenaikan PDB jangka panjang.
2.
Kenaikan PDB melebihi tingkat pertumbuhan penduduk.
3.
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara umum.
4.
Terciptanya perubahan secara menyeluruh karena adanya pembangunan ekonomi
sehingga berdampak pada berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, sosial,
dan berbagai bidang lainnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBANGUNAN EKONOMI
Pelaksanaan pembangunan antara negara satu dengan negara lainnya tentu akan
berbeda. Satu negara dapat melaksanakan pembangunan lebih cepat dari negara yang
lainnya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Pertanyaan ini tidaklah mudah untuk
dijawab sebab keberhasilan pelaksanaan pembangunan ekonomi di suatu negara akan
sangat bergantung pada faktor-faktor yang memengaruhi pembangunan ekonomi. Para
3
ahli menyimpulkan beberapa hal yang memengaruhi pembangunan ekonomi adalah
sebagai berikut.
C.
a.
Sistem sosial dan sikap masyarakat. Hal ini memegang peranan yang penting
dalam menciptakan pembangunan ekonomi. Hasil identifikasi di negaranegara berkembang menunjukkan sistem sosial dan sikap masyarakat menjadi
penghambat dalam pembangunan ekonomi. Adat istiadat yang sangat kental
pada masyarakat tradisional berupa upacara untuk berbagai kegiatan dan acara
dianggap memperlambat pertumbuhan ekonomi. Selain itu, sikap atau pola hidup
masyarakat yang tidak mau bekerja keras, bekerja dengan jam kerja yang pendek,
malas menabung, dan sikap negatif lainnya juga dapat menghambat pembangunan
ekonomi.
b.
Kepemilikan barang modal. Pada masyarakat yang kurang maju, kepemilikan
modal seperti cangkul, bajak, dan parang akan sangat berperan penting untuk
kegiatan berburu dan bertani. Pada masyarakat modern, peranan modal juga sangat
menentukan keberhasilan peningkatan produktivitas.
c.
Kuantitas dan kualitas penduduk serta tenaga kerja. Pertambahan penduduk dari
waktu ke waktu dapat menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi. Namun
hal ini juga dapat menjadi bumerang apabila pertambahan penduduk tersebut
tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama dari
sisi pendidikan dan keterampilan. Di satu sisi, tingginya jumlah penduduk dapat
meningkatkan permintaan barang yang akan diikuti dengan perluasan pasar.
Namun di sisi yang lain, hal ini dapat memicu terjadinya pengangguran yang besar
apabila sektor industri tidak mampu menyerap tenaga kerja yang ada. Oleh sebab
itu, perlu adanya pengendalian dalam laju pertumbuhan penduduk, seperti program
Keluarga Berencana (KB) yang disertai dengan upaya peningkatan kualitas sumber
daya manusia.
d.
Penguasaan teknologi. Makin majunya peradaban manusia diiringi dengan majunya
tingkat penggunaan teknologi. Hal ini dapat dianggap sebagai keberhasilan manusia
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Namun, kemajuan teknologi juga dapat
memberikan dampak negatif. Salah satunya adalah pengangguran akibat teknologi,
misalnya mekanisasi atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin.
INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Secara konseptual, pembangunan ekonomi memiliki makna yang luas dan inklusif. Untuk
mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi tentu perlu indikator-indikator tertentu.
Ada tiga indikator utama pembangunan ekonomi, yaitu sebagai berikut.
4
a.
Indikator Moneter
Indikator moneter terdiri atas pendapatan per kapita dan indikator kesejahteraan ekonomi
bersih atau Net Economic Welfare (NEC).
b.
1.
Pendapatan per kapita merupakan indikator moneter atas setiap kegiatan ekonomi
penduduk suatu negara. Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi
dengan jumlah penduduk. Indikator pendapatan per kapita mempunyai beberapa
kelemahan, seperti ketidakmampuan untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan
masyarakat secara utuh.
2.
Kesejahteraan Ekonomi Bersih atau Net Economic Welfare adalah indikator
pembangunan yang menyempurnakan metode perhitungan GNP dengan koreksi
positif dan negatif. Koreksi positif mengharuskan adanya perhatian terhadap waktu
senggang (leisure) dan perkembangan sektor informal. Sementara itu koreksi negatif
berkaitan dengan masalah kerusakan lingkungan hidup.
Indikator Non-Moneter
Indikator non-moneter diambil dari beberapa hal pokok yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat, di antaranya indikator sosial dan indeks kualitas hidup.
c.
1.
Indeks sosial mencakup indikator tingkat harapan hidup dan pendidikan dasar,
konsumsi protein hewani per kapita, persentase anak-anak yang belajar di sekolah
dasar dan menengah serta kejuruan, jumlah surat kabar, telepon dan radio, dan
konsumsi energi per kapita.
2.
Indeks Kualitas Hidup (IKH) disebut juga Physical Quality of Life Index (PQLI). Indeks
ini diperkenalkan oleh Morris D. Morris. IKH mencakup indikator tingkat harapan
hidup, angka kematian bayi, dan tingkat melek huruf.
Indikator Campuran
Indikator campuran mencakup Indikator Susenas Inti dan Indeks Pembangunan Manusia
(Human Development Index).
1.
Indikator Susenas Inti merupakan indikator kesejahteraan yang dikembangkan
oleh Biro Pusat Statistik (BPS) pada 1992. Indikator ini mencakup aspek pendidikan,
kesehatan, perumahan, angkatan kerja, keluarga berencana dan fertilitas, ekonomi,
kriminalitas, perjalanan wisata, dan akses ke media massa.
2.
Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) diukur berdasarkan
indikator tingkat harapan hidup dan melek huruf, dan pendapatan riil per kapita yang
diukur berdasarkan paritas daya beli (Purchasing Power Parity) atau keseimbangan
kemampuan berbelanja yang diukur dengan kemampuan masyarakat memperoleh
barang dengan tingkat harga tertentu yang berlaku di suatu daerah.
5
D.
MASALAH-MASALAH PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG
Pada negara berkembang dan maju memiliki perbedaan dalam masalah pembangunan
ekonomi. Di negara berkembang, terutama yang memiliki tingkat pertumbuhan
penduduk tinggi, kelebihan penawaran tenaga kerja merupakan persoalan yang rumit.
Negara-negara tersebut mengalami masalah pengangguran akut. Sementara negara
maju mengalami kurangnya permintaan sehingga menghambat pertumbuhan output.
Masalah-masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang terkait dengan
karakteristik yang ditemui pada negara berkembang yang bersangkutan. Adapun
karakteristik masalah tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Ketergantungan pada Sektor Pertanian Primer
Perekonomian seperti ini disebut sebagai perekonomian monokultur, yaitu perekonomian
yang sangat bergantung pada hasil satu komoditas pertanian saja.
b.
Rendahnya Tingkat Produktivitas
Hal ini berkaitan dengan rendahnya tingkat kehidupan dan terbatasnya kesempatan kerja
yang tersedia, terutama bagi yang berpendidikan rendah.
c.
Ketergantungan yang Besar dan Kerentanan dalam Hubungan Internasional
Kondisi domestik perekonomian negara berkembang sangat dipengaruhi oleh kondisi
perekonomian negara-negara maju. Hal ini terjadi karena lemahnya permintaan domestik
yang disebabkan oleh lemahnya permintaan agregat yang membuat perekonomian
sangat mengandalkan pasar ekspor.
d.
Tingginya Tingkat Pengangguran
Angka pengangguran akan makin besar apabila diukur dengan angka under-employment.
Penyebab tingginya tingkat pengangguran adalah laju pertumbuhan angkatan kerja yang
lebih tinggi di satu pihak dan rendahnya pertumbuhan kesempatan kerja di pihak lain.
e.
Tingginya Pertumbuhan Penduduk
Tingkat pertumbuhan penduduk di negara berkembang dua sampai empat kali lipat dari
pertambahan penduduk di negara-negara maju. Tidak heran jika 75% penduduk dunia
merupakan penduduk negara berkembang. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk
di negara berkembang telah menimbulkan masalah-masalah besar terutama berkaitan
dengan penyediaan pangan, kesempatan kerja, perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
6
E.
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN
Upaya yang dilakukan negara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat disebut
juga sebagai upaya pembangunan ekonomi. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan
tersebut, diperlukan kebijakan dan strategi yang secara mengesankan dapat mencapai
tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi pembangunan. Visi Pembangunan Nasional 2005 – 2025 adalah
Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur. Sementara misi pembangunan nasional
adalah sebagai berikut.
a.
Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan
beradab berdasarkan falsafah Pancasila.
b.
Mewujudkan masyarakat yang berdaya saing.
c.
Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum.
d.
Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu.
e.
Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan.
f.
Mewujudkan Indonesia asri dan lestari.
g.
Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
h.
Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional.
Strategi untuk melaksanakan visi dan misi tersebut dijabarkan secara bertahap dalam
periode lima tahunan atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dengan
skala prioritas dan strategi pembangunan yang merupakan kesinambungan dari skala
prioritas dan strategi pembangunan pada periode-periode sebelumnya. Tahapan skala
prioritas utama dan strategi RPJM secara ringkas adalah sebagai berikut.
a.
RPJM ke-1 (2005 – 2009) diarahkan untuk menata kembali dan membangun Indonesia
di segala bidang yang ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai,
adil dan demokratis, dan yang tingkat kesejahteraan masyarakatnya meningkat.
b.
RPJM ke-2 (2010 – 2014) diarahkan untuk lebih memantapkan kembali Indonesia di
segala bidang dengan menekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusia termasuk pengembangan kemampuan IPTEK serta penguatan daya saing
perekonomian.
c.
RPJM ke-3 (2015 – 2019) ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara
menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing
7
kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber
daya manusia berkualitas serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat.
d.
F.
RPJM ke-4 (2020 – 2025) ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang
mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai
bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh
berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM
berkualitas dan berdaya saing.
PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu kondisi di mana terjadi peningkatan Produk Domestik
Bruto (PDB) dari suatu negara atau daerah, meningkatnya pendapatan per kapita, dan
meningkatnya penyediaan infrastruktur serta fasilitas masyarakat dalam suatu negara.
Pertumbuhan ekonomi dikatakan meningkat apabila persentase kenaikan PDB pada suatu
periode lebih besar dari periode sebelumnya. Jadi, pertumbuhan ekonomi adalah suatu
keadaan di mana terjadi kenaikan PDB suatu negara tanpa memandang apakah kenaikan
tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk.
Untuk mengukur seberapa besar kenaikan pertumbuhan ekonomi dari satu periode ke
periode lainnya digunakan perhitungan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), yaitu mengukur
kenaikan pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. LPE dapat dihitung dengan rumus:
LPE =
∆GNP
×100%
GNPn - 1
Contoh:
Apabila PDB riil 2015 dari negara X sebesar Rp1.450 triliun, sedang PDB riil 2014 adalah
Rp1.250 triliun. Berapa besar pertumbuhan ekonomi pada 2015 atas dasar 2014?
LPE
=
LPE 2015 =
PDBt − PDBt − 1
×100%
PDBt − 1
1.450 − 1.250
×100%=16%
1.250
Jadi, pertumbuhan ekonomi pada 2015 atas dasar 2014 adalah 16%.
8
Apabila diperhatikan, perbedaan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi
adalah sebagai berikut.
G.
a.
Pertumbuhan ekonomi diindikasikan dengan naiknya pendapatan per kapita,
sementara pembangunan ekonomi diindikasikan dengan naiknya pendapatan per
kapita disertai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
b.
Pertumbuhan ekonomi tidak disertai dengan perubahan struktur perekonomian,
sementara pembangunan ekonomi disertai dengan perubahan struktur
perekonomian.
c.
Pertumbuhan ekonomi diindikasikan dengan naiknya produksi barang dan jasa (PDB)
suatu negara secara kuantitas, sementara pembangunan ekonomi diindikasikan
dengan peningkatan produksi barang dan jasa yang disertai dengan peningkatan
kualitas barang dan jasa tersebut.
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian di mana negara mengalami
kondisi terjadinya kenaikan produksi barang dan jasa dari tahun ke tahun atau mengalami
kenaikan GNP. Keadaan ini dapat dicapai oleh berbagai macam faktor sehingga
melahirkan beberapa teori pertumbuhan ekonomi. Berikut beberapa teori terkait dengan
pertumbuhan ekonomi.
a.
Aliran Klasik
1.
Adam Smith
Menurut teori Adam Smith, suatu negara mengalami pertumbuhan ditandai dengan
dua faktor utama, yaitu pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan output
(GNP). Jumlah penduduk dalam suatu negara dianggap sebagai faktor yang pasif
sehingga pertumbuhan suatu negara lebih bergantung pada pertumbuhan outputnya. Pertumbuhan output sangat bergantung pada jumlah modal yang ditanam.
Asumsi klasik menyatakan faktor alam bersifat konstan sehingga pada suatu saat
tingkat produksi akan mencapai tingkat “full employment”. Artinya, pendayagunaan
alam, tenaga kerja, dan modal akan mencapai kondisi optimum sehingga pada suatu
saat output tidak dapat ditingkatkan lagi karena sudah optimum.
2.
David Ricardo
Pada dasarnya teori yang dikemukakan David Ricardo sama dengan yang
dikemukakan Adam Smith. Dengan asumsi faktor alam dianggap tetap, sedangkan
jumlah penduduk bertambah pesat sehingga pada suatu saat tingkat perkembangan
ekonomi akan sangat rendah dan tidak berkembang (stationary state).
9
b.
Aliran Neo Klasik
1.
Robert Sollow-Trevor Swan
Tokoh ini menyatakan anggapannya bahwa:
•
tenaga kerja tumbuh dengan laju tertentu,
•
ada kecenderungan menabung pada masyarakat, dan
•
seluruh tabungan diinvestasikan.
Sollow-Swan berkesimpulan pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertumbuhan
penduduk, akumulasi modal, dan kemajuan teknologi.
2.
Harrod-Domar
Tokoh ini menyatakan pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh tingkat investasi
karena pengeluaran investasi akan memengaruhi permintaan dan penawaran akan
barang dan jasa.
c.
Teori Historis
1.
Friedrich List
Tokoh ini membagi teori historis menjadi beberapa tingkatan yaitu masa berburu
dan mengembara; masa beternak dan bertani; masa kerajinan dan industi; dan masa
industri dan perniagaan.
Super "Solusi Quipper"
Teori Historis menurut Friedrich List :
Buru Nak, Ani Rajin Dagang Listrik.
2.
Karl Bucher
Karl Bucher membagi teori historis menjadi empat tingkatan yaitu rumah tangga
tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa, dan rumah tangga dunia.
Super "Solusi Quipper"
Teori Historis menurut Karl Bucher
TeKo BaU
10
3.
W.W. Rostow
WW. Rostow membagi teori historis menjadi lima tingkatan, yaitu sebagai berikut.
d.
•
Masyarakat tradisional yang masih mementingkan diri sendiri.
•
Prasyarat lepas landas.
•
Lepas landas (take off).
•
Tingkat kematangan (maturity).
•
Masa konsumsi tinggi (high consumption).
Teori Schumpeter
Teori ini mengatakan pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh inovasi yang dilakukan
oleh pengusaha (enterpreneurship). Peranan pengusaha atau wirausahawan sangat
penting dalam memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Hal inilah merupakan salah
satu hal yang ditekankan Schumpeter dalam teorinya. Pengusaha akan terus-menerus
melakukan inovasi untuk mendapatkan hal-hal baru yang berguna bagi usahanya dan
dapat meningkatkan keuntungan yang diperoleh. Adapun bentuk inovasi-inovasi yang
dilakukan oleh pengusaha antara lain mencari lokasi pasar yang baru, meningkatkan
efektivitas dan efisiensi proses produksi, dan mencari sumber bahan mentah.
Untuk menjalankan inovasi yang telah ditemukan tentu membutuhkan modal. Pengusaha
akan meminjam modal tersebut untuk keperluan investasi usahanya. Akibat dari investasi
tersebut adalah kenaikan pendapatan nasional yang mendorong peningkatan konsumsi
masyarakat. Oleh karena itu, konsumsi meningkat dapat berarti kapasitas produksi
pengusaha pun ikut meningkat sehingga berdampak pada timbulnya investasi baru oleh
pengusaha.
11
Download