PENANDA KATA KERJA BAHASA INGGRIS SEBAGAI SUATU PREDIKTOR UCAPAN YANG AKURAT: TINJAUAN KASUS PENANDA KATA KERJA „-FY‟ Alim Sukrisno Dosen Bahasa Inggris di Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang [email protected] Abstrak Makalah ini mungulas ejaan bahasa Inggris dalam kaitannya dengan ucapan segmental dan suprasegmentalnya. Hubungan yang resiprokal antara ejaan bahasa Inggris dan ucapannya sebagian besar bersifat arbitrer, maka dari itu tidak bisa ditebak. Namun, kajian yang kebih teliti terhadap penanda-penanda kata-kerja bahasa Inggris tertentu, salah satunya ialah penanda katakerja ‗-fy‘ menunjukkan bahwa realisasi ucapannya sangat mudah ditebak. Pertama, akhiran ‗-fy‘ untuk semua kata- kerja bahasa Inggris harus diucapkan sebagai [-faI]. Kedua, semua kata-kerja bahasa Inggris yang berakhir dengan ‗-fy‘ harus diberi tekanan pada tiga sukukata dihitung dari sukukata terakhir. Perkecualian kecil memang ada, tapi ketepatan yang tinggi telah teruji. Oleh karena tingkat prediksibilitas ucapannya yang sangat tinggi (<98.82%), penanda kata kerja ‗-fy‘ dapat dijadikan suatu prediktor ucapan yang akurat. Oleh sebab itu, para guru dan pembelajar bahasa Inggris dapat memakai hasil kajian ini untuk memperbaiki ucapan bahasa Inggris mereka. Kata kunci: ucapan, segmental, suprasegmental, tekanan, akurat, predictor PENDAHULUAN Banyak penutur asing bahasa Inggris, misalnya orang Indonesia, memperagakan kefasihan bilamana mereka berbicara dalam bahasa Inggris, namun mereka masih sering membuat banyak kesalahan ucap. Untuk tidak melakukan kesalahan ucap, mereka harus mampu melafalkan bunyibunyi bahasa Inggris secara benar.Dengan kata lain, mereka harus menguasai ucapan bahasa Inggris. Bagi penutur asli, ucapan bahasa Inggris sama sekali tidak menimbulkan masalah. Namun, bagi penutur asing atau pembelajar bahasa Inggris, ucapanyang benar merupakan suatu beban. Muncullah sebuah pertanyaan ‗Mengapa para pembelajar bahasa Inggris menganggap ucapan bahasa Inggris bermasalah?‘Salah satu alasannya ialah bahwa ucapan merupakan salah satu unsur bahasa Inggris yang paling sering diabaikan. Ketrampilan ucap bahasa Inggris tidak dikembangkan dengan baik di dalam kelas. Muncullah suatu pertanyaan yang lain, yaitu ‗Mengapa ucapan bahasa Inggris terabaikan di kelas-kelas bahasa Inggris?‘Salah satu jawabannya ialah bahwa guru-guru bahasa Inggris yang seharusnya menjadi agen atau pelopor dalam penanaman kemampuan ucapbahasa Inggris yang baik, mereka sendiri tidak bagus dalam ucapan bahasa Inggrisnya.Keadaan ini terbukti dari apa yang selalu terjadi pada Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) bagi guru-guru bahasa Inggris yang pesertanya ialah para guru bahasa Inggris yang sedang mengikuti program sertifikasi guru. Pada setiap gelombang PLPG, kelemahan para guru bahasa Inggris dalam ucapan terpapar dan menjadi objek perhatian saya selama mereka melakukan kegiatan peer-teaching.Mereka membuat banyak kesalahan dalam mengucapkan kata-kata umum bahasa Inggris yang nota-bene selalu mereka gunakan dalam kegiatan mengajar mereka sehari-hari. Kesalahan-kesalahan mereka tak hanya meliputi pengucapan bunyi-bunyi segmental maupun bunyi-bunyi suprasegmental. Dalam ucapan segmental, misalnya saja, mereka mengucapkan kata ‗giraffe‘ sebagai [dʒirʌpI] bukannya sebagai [dʒƏra:f] BE atau [dʒƏræf] AE. Dalam ucapan bunyi suprasegmental, misalnya saja, mereka memberi tekanan pada kata „classify‟, „realize‟, dan „demonstrate‟ secara salah. Kesalahan mereka ialah bahwa mereka mengucapakannya sebagai: 7 Seminar Nasional Unnes-TEFLIN classi'fy, re'alize, dan de'monstrate, bukannya sebagai 'classify, 'realize, dan 'demonstrate.Mengapa teman-teman sejawat kita, guru-guru bahasa Inggris, melakukan kesalahan-kesalahan semacam itu? Salah satu jawabannya ialah bahwa sebagian besar dari mereka kurang mempunyai pengetahuan yang baik tentang sifat-sifat ejaan kata-kata bahasa Inggris dalam kaitannya dengan ucapannya. Terdapat lebih banyak kesalahan daripada apa yang bisa terdokumentasikan dalam paragraf di atas. Namun dalam makalah ini, saya ingin membatasi kajian saya hanya pada kesalahan-kesalahan ucap pada kata-kata bahasa Inggris yang berakhiran dengan penanda kata-kerja „-fy.‟ Kelompok kata di atas merupakan bagian koleksi ‗English cyclic words‘ (Sukrisno, 2015). Sebenarnya, kesalahankesalahan dalam mengucapkan kata-kata bahasa Inggris yang mempunyai penanda kata-kerja ini („fy‟) bisa dihindari jika pembelajar bahasa Inggris tahu bagaimana kata-kata bahasa Inggris yang tergolong dalam kata kelompok ini bertingkahlaku dalam realisasi fonologisnya. Sesungguhnya, kalau diamati secara lebih seksama kelompok kata ini menunjukkan sifat-sifat yang bisa membantu pembelajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing dalam memperoleh kemudahan dalam mengucapkan kata-kata bahasa Inggris yang tergabung dalam kelompok kata-kata khusus ini. Akhiran „-fy‟ dari kelompok kata bahasa Inggris yang disebutkan di atas dapat berfungsi sebagai suatu prediktor yang akurat bagi ucapan segmental maupun suprasegmental. Dengan kemampuan mengenali prediksi apa yang dipunyai oleh penanda kata-kerja ini, seseorang akan dapat mengurangi kemungkinan membuat kesalahan-kesalahan ucap yang tidak perlu dan oleh sebab itu selanjutnya dapat memperbaiki ucapan segmental/suprasegmentalnya pada kelompok kata-kata khusus yang berkhir dengan „-fy.‟Untuk menunjukkan kepada para pembaca bagaimana suatu prediktor ucapan dapat membantu mereka mengucapkan kata-kata bahasa Inggris, kita dapat mengambil satu kata secara acak dari kelompok kata yang lain, misalnya saja kelompok kata yang berakhir dengan „-ize‟: ambil saja kata ‗eternalize.‘ Penanda kata-kerja „-ize‟ dalam kata ini berarti banyak bagi kita dalam memutuskan bagaimana kita seharusnya mengucapkan kata tersebut. Diucapkan secara segmental, akhiran „-ize‟ selalu harus diucapkan sebagai [-aIz], jadi ‗eternal[aIz].‘ Jika diucapkan secara suprasegmental, kita dapat membuat prediksi bahwa kata ini harus selalu ditekankan pada sukukata antepenultimate, yaitu pada tiga sukukata dihitung dari sukukata terakhir (Sukrisno, 2015); jadi „e'ternalize.‟Pola stress (tekanan kata) ini akan menimbulkan pola ucap yang lain. Dengan katalain, pola stress ini akan bisa berfungsi sebagai suatu prediktor bagi ucapan segmental. Huruf ‗-r-‗ pada sukukata kedua dapat berfungsi sebagai suatu prediktor yang memberi petunjuk bagi kita bahwa sukutata ini harus dilafalkan dengan bunyi panjang tertentu; jadi ‗e'[tƏ:]nal[aIz].‘ Ucapan segmental [-aIz] dan pola stress antepenultimate berlaku bagi semua kata bahasa Inggris yang berakhir dengan penanda kata-kerja „-ize.‟ Oleh sebab itu, seseorang yang menjumpai kata apapun dari tipe ini, akan dapat secara akurat mengucapkannya dengan benar baik secara segmental maupun secara suprasegmental. Sifat seperti itu juga dipunyai oleh penanda katakerja „-fy.‟ Singkatnya, dengan mempelajari sifat-sifat penanda kata-kerja „-fy,‟ kita akan dapat mengetahui bahwa penanda kata-kerja ini dapat berfungsi sebagai prediktor ucapan yang bagus/akurat. Hasil dari pengetahuan tentang sifat-sifat penanda kata-kerja ini memungkinkan kita untuk bisa memprediksi ucapan kata-kata yang tegolong dalam kelompok khusus ini. Penjelasan diatas berfungsi sebagai latar belakang bagi sajian makalah ini. TINJAUAN LITERATUR TERKAIT Agar bisa berbicara tentang topik kajian ini, ada beberapa hal-hal esensial yang mendasari penulisan makalah ini. Pokok persoalan ini berkaitan dengan konsep ucapan dan konsep hubungan antara ejaan dan ucapannya. Pokok persoalan yang penting ini akan dikaji di dalam sub-bab dibawah ini. 8 Seminar Nasional Unnes-TEFLIN Ucapan Bahasa Inggris AMEP Research Centre (2002: 1) mendefinisikan ucapan sebagai berikut: Pronunciation refers to the production of sounds what we use to make meaning. It includes attention to the particular sounds of a language (segments), aspects of speech beyond the level of individual sound, such as intonation, phrasing, stress, timing, rhythm (suprasegmental aspects), how the voice is projected (voice quality) and, in its broadest definition, attention to gestures and expressions that are closely related to the way we speak a language. Dari definisi diatas, pada hakekatnya ucapan, terutama ucapan bahasa Inggris, mewujudkan dirinya dalam dua fitur fonetik: fitur segmental dan fitur suprasegmental. Fonem segmental mengacu kepada fitur-fitur yang terdiri dari segmen-segmen bunyi; yaitu, bunyi vokal, konsonan, dan bunyibunyi semivokal dari suatu bahasa (Webster's New World College Dictionary, 2010). Sementara itu, Merriam-Webster Dictionary (2003) menawarkan definisi fonem segmental sebagai ‗one of the phonemes as \k, a, t\ in cat, tack, act) of a language that can be assigned to a relative sequential order of minimal segments.‘ (salah satu fonemseperti /k, a, t/ dalam cat, tack, act dari suatu bahasa yang dapat dikenai susunan sekuesial relatif dari segmen-segmen minimal). Fitur segmental meliputi tiga jenis fonem; bunyi vokal, bunyi diftong, dan bunyi konsonan. Fitur-fitur suprasegmental terdiri dari fonem-fonem yang mudah dikenali, seperti halnya, stress (tekanan), pitch (lengking), intonasi, pause (jedah), length (panjang pendeknya bunyi), dsb. Definisi ini sesuai dengan kamusOALDCE‘s (Oxford Advanced Learner‘s Dictionary of Current English), yang menganggap fitur segmental sebagai sesuatu yang berhubungan dengan fitur-fitur ucap seperti stress dan intonasi seperti yang dikontraskan dengan bunyi bahasa segmental (OALDCE, 2010). Berbicara tentang ucapan bahasa Inggris tidak bisa dilepaskan dari pembicaraan tentang fitur-fitur suprasegmental secara keseluruhan. Namun, untuk kajian khusus ini, apa yang dimaksud dengan fonem suprasegmental dipersempit lingkupnya hanya pada satu jenis fonem, yaitu fitur stress. Fiturfitur suprasegmental yang lain tidak akan dibicarakan dalam makalah ini. Sedangkan yang dimaksud dengan stress dalam makalah ini terbatas pada stress utama (stress dominan/paling kuat). Dalam komunikasi verbal, stress memberitahukan tingkat kepentingan tertentu. AMEP (2002) menggarisbawahi pentingnya stress pada 3 tingkatan yang jelas: Tingkatan Kata---kata-kata yang punya multi sukukata mempunyai satu atau lebih banyak sukukata yang diberi tekanan, Tingkatan Kalimat---kata-kata yang paling penting cenderung untuk diberi tekanan, dan Stress Kontrastif---kata-kata yang paling penting memperoleh tekanan yang lebih besar. Walaupun adanya tiga tingkatan stress diatas, makalah ini hanya berurusan dengan stress pada tingkatan kata. Alasannya ialah berbicara tentang poin 2 dan 3 harus mempertimbangkan niat atau maksud di dalam fikiran si pembicara yang merupakan sesuatu yang ada diluar ranah yang bisa dibicarakan dalam makalah ini. Sementara itu, stress itu sendiri dikategorikan menjadi tiga tingkat, stress kuat/utama, stress medium, dan stress lemah. Dalam makalah ini, tipe stress yang sedang dibicarakan ialah stress utama atau stress yang paling dominan. Mengacu kepada Hornby (2010), cara menandai stress dalam ortografi ialah dengan memberikan tanda[-'-] di depan sukukata yang ditengarahi mendapatkan stress utama; misalnya saja: en'danger, 'phantom, exami'nee, etc. Ada cara-cara lain untuk menandai stress dominan dalam tulisan, salah satu carannya ialah dengan memberi tanda garis miring yang condong ke kanan, di atas simbol bunyi vocal, bunyi 9 Seminar Nasional Unnes-TEFLIN diftong, atau simbol bunyi konsonan, misal [-á-] (Ramelan, 2005). Namun, penulisan makalah ini mengadopsi penyimbulan stress untuk stress utama yang direkomendasikan baik oleh Hornby (2010) maupun CALD (Cambridge Advanced Learner‘s Dictionary) (2013). Ejaan Bahasa Inggris dan Pengucapannya Dalam bahasa Inggris, konsep ucapan yang diwakili oleh fonem segmental dan suprasegmental tak bisa dipisahkan dari konsep ejaannya atau sistem ortografinya yang didefinisikan sebagai berikut: The word ‗orthography refers to the rules for writing a language, such as conventions of spelling and punctuation. In an alphabetic script, such as English, this definition also includes its grapheme-phoneme (letter-sound) conrrespondences‘ (My English Language, 2014). (Kata ortografi mengacu kepada aturan-aturan dalam menulis suatu bahasa, seperti halnya konvensi ejaan dan tanda baca. Dalam skrip alfabetis, seperti halnya bahasa Inggris, definisi ini juga mencakup korespondensi grafem-fonem-nya (huruf-bunyi-nya)). Fungsi ejaan atau ortografi ialah mewakili bunyi. Sialnya, dalam bahasa Inggris, tidak ada korespondensi satu bunyi-untuk-satu-simbol antara ejaan sebuah kata dengan realisasi bunyinya.Dengan kata lain, kita bisa mengatakan bahwa ucapan kata-kata bahasa Inggris sebagian besar bersifat arbitrer. Untuk ini, Upward dan Davidson (2011) berkata sebagai berikut: Hubungan antara bunyi dan ejaan bahasa Inggris modern bersifat tidak sistematis dan tak bisa ditebak, dan dalam beberapa kasus nampaknya berada di luar pemahaman. Nampaknya, ada unsur kebenaran dalam pernyataan di atas. Namun, pada pengamatan yang lebih cermat, jika kita mengacu ke Hill (1974), Sukrisno (2012a; 2012b; dan 2012c), dan Sukrisno (2015), di luar jumlah yang masif tentang ketidakbisa-ditebaknya ucapan bahasa Inggris dilihat dari ejaannya, ada ejaan English tetentu atau setidak-tidaknya ejaan dari bagian kata yang representasi bunyinya bersifat teratur, dan sangat konsisten. Hal ini bisa dibuktikan dalam penanda kata-kerja yang dipilih dalam makalah ini; yaitu penanda kata-kerja „-fy.‟ Kalau dihubungkan dengan realisasi fonologisnya, penanda kata-kerja di atas mempunyai sifatsifat khusus. Pada gilirannya, sifat-sifat khusus ini dapat berfungsi sebagai suatu agen prediksi untuk menentukan bagaimana akhiran kata dalam setiap kata yang tergabung dalam kelompok kata „-fy‟ harus diucapkan secara segmental dan secara suprasegmental. Untuk bisa membuktikan kebenaran pernyataan di atas, sifat-sifat penanda kata-kerja yang berfungsi sebagai prediktor yang akurat bagi ucapan bahasa Inggris akan dijelaskan secara rinci di bagian makalah berikut ini. PENANDA KATA-KERJA „-FY‟ SEBAGAI PREDIKTOR YANG AKURAT BAGI UCAPAN KATA-KATA BAHASA INGGRIS Jika kita melihat hubungan antara ejaan bahasa Inggris dengan realisasi fonologisnya, kita harus mengacu ke karya yang paling mutakhir yang dilaporkan oleh Sukrisno (2015). Beberapa dari fenomena fonetik yang dikaji dalam karya ini berurusan dengan tingkah laku 20 kelompok kata; salah satunya ialah kelompok kata yang berakhir dengan „-fy.‟ Kelompok kata ini menyajikan sejumlah fenomena menarik yang layak dibicarakan. Pertama, dalam hal jumlah, OALDCE (Hornby, 2005) secara tuntas mencantumkan kata-kata bahasa Inggris yang tergabung dalam kelompok kata ini yang jumlahnya mencapai 85 kata. Daftar kata bermula dengan kata „acidify‟dan berakhir dengan kata „yuppify.‟ Delapan puluh lima (85) kata ini semua bertipe multisyllable (bersukukata lebih dari dua), kecuali satu kata, yaitu kata „defy‟ (Sukrisno, 2015). Kedua, ditinjau dari realisasi segmentalnya, ucapan dari akhiran „-fy‟ mutlak dapat ditebak. Akhiran ini harus diucapkan sebagai [-faI] dengan tingkat ketepatan 100%. Pola ucapan ini tidak 10 Seminar Nasional Unnes-TEFLIN berubah walaupun kata yang berakhiran „-fy‟ ditambah dengan morfem lain, misal morfem present participial ‗-ing,‘ morfem past form ‗-ed,‘ dan penanda infleksi ‗-s/-es‘. Marilah kita ambil satu kata secara acak sebagai sebuah contoh, yaitu kata ‗justify‘ [dʒʌstIfaI]. Ucapannya menjadi ‗justifying‘ [dʒʌstIfaIIŋ]; ‗justified‘ [dʒʌstIfaId]; dan ‗justifies‘ [dfaIz]. Ucapan [-faI] tetap sama apakah kata yang bersangkutan berfungsi sebagai infinitif, present participle, past form atau sebagai penanda orang ketiga tunggal. Namun, jika kata yang berakhir dengan „-fy‟ diikuti oleh penanda kata benda „tion,‟ kata tersebut menjadi kata-benda dan ucapan segmentalnya berubah. Sebagai contoh, kata „justification‟ diucapkan sebagai [dʒʌstIfIkeIʃn], bukannya sebagai [dʒʌstIfaIkeIʃn]. Dari diskusi ini, dapat disimpulkan bahwa „-fy‟ dari kata apapun yang tergabung dalam kelompok kata „-fy‟ harus diucapkan sebagai [-faI] bilamana kata tersebut berfungsi sebagai penanda kata-kerja. Ini berarti bahwa penanda kata-kerja „-fy‟ dapat bertindak sebagai suatu prediktor yang sangat akurat bagi ucapan segmental. Ketiga, ditinjau dari ucapan suprasegmentalnya---dalam hal ini stress utama, semuanya, 85 kata, kecuali kata „defy‟ menerima stress utama pada sukukata antepenultimate (Sukrisno, 2015: 132) atau pada sukukata ketiga dihitung dari sukukata terakhir. Mari kita ambil kata-kata ‗electrify,‘ ‗simplify‘ dan ‗declassify‘ sebagai contoh-contoh acak. Kata-kata di atas harus diberi tekanan pada sukukata antepenultimate; jadi e'lectrify,'simplify,dande'classify.Contoh kata terakhir menunjukkan bahwa bilamana kata yang berakhir dengan „-fy‟ diberi awalan, pemberian awalan ini tidak merubah pola stress. Tingkat ketepatan dari prediksi ini mencapai 98.82%. Jika kata „defy‟ dibuang dari daftar kata, prediksi suprasegmentalnya menjadi optimum, 100%. Seperti telah diterangkan sebelumnya, kata „defy‟ bersukukata dua, maka sangat beralasan jika pola stress ini tidak berlaku bagi kata ini. Tambahan lagi, pola ucapan suprasegmental ini berlaku bilamana „-fy‟ berfungsi sebagai penanda kata kerja, tidak peduli apakah kata tersebut berfungsi sebagai present participle atau penanda past form atau sebagai penanda orang ketiga tunggal. Berdasarkan hasil ulasan dalam paragraf ini, penanda kata-kerja „-fy‟ juga dapat secara akurat berfungsi sebagai prediktor ucapan suprasegmental kata-kata bahasa Inggris. SIMPULAN Berdasarkan atas apa yang telah dibicarakan di paragraf-paragraf terdahulu yang berususan dengan tabiat penanda kata-kerta „-fy‟, dua kesimpulan bisa diperoleh. Pertama, bilamana kita menjumpai kata apapun yang berakhiran dengan „-fy‟, ejaan ini harus diucapkan sebagai [-faI]. Kedua, bilamana kita mengucapkan kata apapun yang berakhiran dengan „-fy‟, kita harus memberi stress utama pada sukukata antepenultimate dari kata tersebut. Mengacu kepada kesimpulan pertama dan kedua, kita bisa menarik kesimpulan ketiga, yaitu penanda kata-kerja „-fy‟ jelas merupakan suatu prediktor yang sangat akurat bagi ucapan kata-kata bahasa Inggris. Siapapun yang taat pada dua aturan atau pola ucap di atas pasti akan mendapat kemudahan dalam mengucapkan kata-kata bahasa Inggris, terutama, ucapan kata-kata yang berakhir dengan „-fy‟. DAFTAR PUSTAKA AMEP Research Centre. 2002. Fact sheet---What is pronunciation? (On line: http://http.www. nceltr.mq.edu.au.pdamep). Downloaded on 11th August 2013 Cambridge Advanced Learner‘s Dictionary. 2013. Cambridge: Cambridge University Press. Hill, Archibald. A. 1974. Word Stress and the Suffix –ic. Journal of English Linguistics, Vol. 8: 6. Hornby, A.S. 2005. Oxford Advanced Learner‟s Dictionary of Current English (OALDCE). Oxford: Oxford University Press. --------------. 2010. Oxford Advanced Learner‟s Dictionary of Current English (OALDCE), 8th Edition. 2010. Oxford: Oxford University Press. 11 Seminar Nasional Unnes-TEFLIN Merriam-Webster Dictionary. 2003. (On line: http://www.merriam-webster.com/dictionary/ suprasegmental%20phoneme). Downloaded on 17 September, 2013. My English Language. 2014. (On line: http://www.myenglishlanguage.com/ language-guide/englishorthography/). Downloaded on 10th August 2013. Ramelan. 2005. English Phonetics. Semarang: UNNES Press. Sukrisno, A. 2012a. Alphophononetic [ælfoƱfᴐnǝ'nεtIk] Technique: A Technique of Obtaining and Preserving More Accurate English Pronunciation. Proceeding of an International Seminar „Enhancing Academic Literacy to Foster Conservation Values in Character Education.‟ Post Graduate Program, Semarang State University. Sukrisno, A. 2012b.The Pronunciation of the English Words Ending in ‗-ate‘ in the Light of Spellophononetic Technique. An International Proceedings: English Languages, Teaching, and Literature in Relation to Culture. Semarang: Faculty of of Language and Arts, Semarang State University. Sukrisno, A. 2012c.Obama and Natasha: How the Last Letters of their Names are Pronounced.Language Circle: Journal of Language and Literature. Volume VI/2 April. Sukrisno, A. 2015. Cyclic Spelling Patterns of English Word Groups Spellophononetically Enabling English Learners to Determine Segmental and Suprasegmental Realizations in Pronunciation. Unpublished Dissertation Draft. Postgraduate Programme. Semarang State University. Upward, Christopher, and Davidson, George. 2011. The History of English Spelling. Oxford: WileyBlackwell. 12