Fraud Risk (Risiko Kecurangan)

advertisement
Fraud Risk
(Risiko Kecurangan)
Fraud (Kecurangan)
Fraud merupakan suatu tindakan
yang dilakukan secara sengaja untuk
tujuan pribadi atau kelompok, dimana
tindakan yang disengaja tersebut
telah menyebabkan kerugian bagi
pihak tertentu atau instansi tertentu.
Fraud dapat diartikan dengan berbagai makna
berikut:
 Kecurangan
 Kebohongan
 Penipuan
 Kejahatan
 Manipulasi data-data
 Rekayasa informasi
 Mengubah opini publik dengan pemutarbalikan
fakta yang ada
 Menghilangkan barang bukti secara sengaja

Menurut Black’s Law Dictionary :
Kecurangan adalah istilah umum,mencakup
berbagai ragam alat seseorang individual,
untuk memperoleh manfaat terhadap pihak
lain dengan penyajian yang palsu.Tidak ada
aturan tetap dan tampak kecuali dapat
ditetapkan sebagai dalil umum dalam
mendefinisikan kecurangan karena mencakup
akal (muslihat), kelicikan dan cara-cara yang
tidak wajar untukmenipu orang lain.
 Menurut
Fahmi (2016), dapat
kesimpulan bahwa :
fraud merupakan sesuatu yang
disebabkan oleh keinginan
seseorang yang teraplikasi dalam
bentuk perilakunya untuk melakukan
suatu tindakan yang menyalahi
aturan.
Risiko Kecurangan
“Risiko Fraud adalah risikoyang dialami
oleh suatu perusahaan atau institusi
karena faktor terjadinya kecurangan
yang disengaja,baik kerugian yang
bersifat materi maupun non materi,
dimana kerugian materi diukur dari segi
nilai finansial kerugian non material
menyangkut dengan kerugian yang
bersifat non finansial.”
Jenis Fraud
Tiga jenis utama kecurangan, yaitu :
 Pernyataan palsu, yang umumnya melibatkan
pemalsuan laporan organisasi keuangan (misalnya,
melebih-lebihkan pendapatan dan mengecilkan
kewajiban dan beban)
 Penyalahgunaan aset, yang melibatkan pencurian atau
penyalahgunaan aset organisasi (misalnya,
menggelapkan pendapatan, mencuri persediaan, atau
penipuan penggajian).
 Korupsi, di mana penipu secara tidak sah untuk diri
sendiri atau orang lain, bertentangan dengan kewajiban
mereka kepada pemberi kerja mereka atau hak-hak lain
(misalnya, suap atau konflik kepentingan).
Bentuk Fraud
Pada dasarnya fraud memiliki banyakbentuk seperti :
 Intentional error (kekeliruan yang disengaja), contoh : window
dressing dan check kiting
 Unintentional error (kecurangan karenatidak sengaja), contoh :
salah menjumlahkan atau salah menerapkan standar akuntansi
karena ketidaktahuan.
 Collusion (kecurangan yang dilakukan lebih dari satu orang dengan
bekerjasama untuk tujuan menguntungkan orang tersebut dan
merugikan pihak lain).
 Intentional Misrepresentation (Memberi saran yang salah
meskipun tahu bahwa hal tersebut salah)
 Management fraud
 Organized crime
 Computer crime, etc.
Penilaian Risiko Kecurangan
Langkah-langkah penting dalam proses
penilaian risiko fraud:

Identifikasi risiko fraud bawaan.
 Penilaian terhadap dampak dan
kemungkinan dari risiko yang teridentifikasi.
 Pengembangan tanggapan terhadap risiko
yang memiliki dampak yang tinggi dan
kemungkinan untuk menghasilkan hasil yang
diluar toleransi manajemen.
Penilaian risiko biasanya mencakup :
 Personil Akuntansi dan Keuangan : membantu
mengidentifikasi pelaporan keuangan dan
menjaga skenario kecurangan kas.
 Personil Bisnis Nonfinansial : meningkatkan
pengetahuan mereka setiap harinya tentang
operasi, interaksi pelanggan dan vendor, dan
skenario kecurangan industri terkait lainnya.
 Personil
Hukum
dan
Kepatuhan
:
mengidentifikasi
skenario
yang
mungkin
termasuk potensi kriminal, perdata dan
kewajiban-kewajiban hukum.



Personil Manajemen Risiko : membantu
mengidentifikasi pasar dan jaminan dari
skenario kecurangan tersebut dan memastikan
penilaian risiko kecurangan terintegrasi dengan
penilaian risiko perusahaan secara keseluruhan.
Auditor Internal : orang yang memiliki
pemahaman tentang skenario risiko kecurangan
dan kontrol terhadap risiko kecurangan tersebut.
Pihak Internal atau Eksternal lain : dapat
memberikan keahlian tambahan untuk atau
melalui latihan.
Identifikasi Risiko Kecurangan
Elemen-elemen yang harus dipertimbangkan ketika
melakukan skenario brainstorming risiko fraud:
1) Insentif, tekanan, dan kesempatan
2) Risiko manajemen mengesampingkan
pengendalian
3) Populasi risiko kecurangan
4) Kecurangan dalam pelaporan keuangan
5) Penyalahgunaan aset
6) Korupsi
7) Risiko kecurangan lain
Penilaian atas Dampak dan kemungkinan dari
Risiko Kecurangan
Poin-poin yang harus dipertimbangkan ketika menilai
risiko fraud:
 Dampak (Impact) - Mempertimbangkan semua
kemungkinan hasil dari skenario risiko fraud, bukan
hanya laporan keuangan atau dampak moneter.
 Kemungkinan (Likelihood) - Penilaian mengenai
probabilitas atau frekuensi skenario fraud yang
sebagian telah dipengaruhi oleh pengalaman masa
lalu, seperti kejadian sebelumnya dalam skenario
organisasi atau organisasi dalam industri yang
sama atau lokasi geografisnya
Response to Fraud Risk
Konsep COSO ERM telah menguraikan 4 kemungkinan
respon terhadap risiko:
 Jika sebuah risiko sangat tidak dapat ditolerir dimana
suatu organisasi juga tidak memperbolehkan suatu
kejadian terjadi, maka manajemen mungkin harus
mempertimbangkan cara-cara untuk menghindari risiko.
 Jika sebuah organisasi memiliki sedikit atau tidak
memiliki toleransi terhadap risiko, tetapi tidak dapat
menghindarinya tanpa merugikan dan mempengaruhi
tujuan, maka kontrol akan dirancang untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya insiden atau dampak yang akan
terjadi. Hal ini akan dicapai dengan membentuk
perpaduan yang tepat dari pencegahan dan kontrol
deteksi.


Jika sebuah organisasi berkeinginan untuk
mengurangi dampak atau kemungkinan risiko, tetapi
tidak percaya bahwa mereka memiliki keterampilan
atau pengalaman untuk melakukannya secara
efektif dan efisien, maka mereka diperbolehkan
untuk berbagi (share) pencegahan dan kontrol
deteksi operasinya dengan organisasi yang lebih
siap untuk mengeksekusi kontrol tersebut.
Jika terjadinya risiko sangat ditolerir, manajemen
dapat memutuskan untuk menerima risiko pada
tingkat tersebut dan tidak melakukan berbagai
upaya tertentu untuk mengelola risiko tersebut.
Fraud Prevention (Pencegahan Kecurangan)
Fraud Guide menguraikan elemen-elemen
umum yang dapat memainkan peran penting
dalam mencegah fraud:
1) Melakukan investigasi latar belakang
2) Memberikan pelatihan anti fraud
3) Mengevaluasi kinerja dan kompensasi
program
4) Melakukan wawancara keluar
5) Otoritas batas
6) Transaksi tingkat prosedur
Segitiga Kecurangan (Fraud Triangle)
Kebutuhan (tekanan)
Fraud atau
kecurangan
berawal dari tiga
hal, yaitu:
• Kesempatan
• Kebutuhan
(tekanan)
• Rasionalisasi
(pembenaran
terhadap
tindakan ilegal)
Prinsip-prinsip Utama untuk Mengelola Risiko
Kecurangan :
 Prinsip 1: Risiko kecuranganpemerintahan
 Prinsip 2: Penilaian risiko kecurangan
 Prinsip 3: Biaya pencegahan kecurangan
 Prinsip 4: Deteksi kecurangan
 Prinsip 5: Pelaporan kecurangan, penyelidikan,
dan resolusi
FRAUD DALAM LAPORAN KEUANGAN
Kecurangan dapat dilakukan melalui laporan
keuangan, dengan cara-cara sebagai berikut:
 Memanipulasi, memalsukan, atau mengubah
bukti transaksi dan pembukuan.
 Dengan sengaja menyajikan secara keliru
atau menghilangkan transaksi atau informasi
penting dalam laporan keuangan.
 Dengan sengaja menerapkan standard
akuntansi secara tidak benar, baik dari sisi
jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau
pengungkapan.
OCCUPATIONAL FRAUD


Occupational fraud adalah kecurangan melalui
penyalahgunaan jabatan.
The Association of Certified Fraud Examiners
(ACFE) mendefinisikan occupational fraud
sebagai berikut:
“Occupational fraud adalah penggunaan jabatan
untuk memperkaya diri sendiri melalui
penyalahgunaan secara sengaja sumberdaya
organisasi.”
Occupational fraud dapat diklasifikasi ke dalam
tiga bentuk (menurut ACFE), yaitu:
 Asset misappropriation (penyalahgunaan
aset)
 Corruption, yaitu mempengaruhi transaksi
bisnis untuk memperkaya diri sendir atau
orang lain.
 Fraudulent statements, yaitu penerbitan
laporan yang menyesatkan, misalnya
pelaporan lebih pendapatan/aset atau
pelaporan kurang utang/beban.
PERAN INTERNAL AUDITOR


Internal auditor adalah bagian integral dari
governance dan oleh karenanya harus
mendukung aktivitas ERM.
Aktivitas internal auditor adalah melakukan
asesmen terhadap governance serta
membuat rekomendasi secara tepat untuk
meningkatkan proses governance, yang
mencakup:
 Mendorong penerapan prinsip-prinsip
etika dan tata nilai dalam organisasi.



Memastikan efektifitas dan
akuntabilitas kinerja manajemen.
Mengkomunikasikan secara efektif
risiko dalam bidang-bidang kritikal
organisasi, serta SPI yang diperlukan
untuk mengatasinya.
Meningkatkan kualitas komunikasi
dalam organisasi, baik komunikasi
internal organisasi maupun komunikasi
eksternal organisasi.
Skeptisme Profesional


Skeptisme profesional adalah kemampuan untuk
melakukan evaluasi secara kritis atas bukti dan informasi
yang diperoleh. Kemampuan semacam ini sangat
penting untuk keperluan asesmen risiko fraud.
Dengan kemajuan TI, modus fraud bergeser dari pola
konvensional ke dalam fraud melalui teknologi informasi.
Auditor perlu memiliki keterampilan praktis di bidang TI,
sebagai alat bantu untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensinya dalam mendeteksi fraud, misalnya melalui
CAATs (Computer Assisted Audit Techniques) – teknik
audit berbantuan komputer
ILUSTRASI FRAUD, DETEKSI, DAN
PENCEGAHAN
Bentuk kecurangan laporan keuangan:
1. Pendapatan fiktif.
2. Penyembunyian utang dan beban.
3. Penilaian aset secara tidak tepat.
4. Pengungkapan atas laporan keuangan
secara tidak tepat.
5. Pisah batas transaksi (cutoff) secara
tidak tepat.
ILUSTRASI FRAUD, DETEKSI, DAN
PENCEGAHAN
Metode untuk mendeteksi ketidaktepatan,
kecurangan, dan penyimpangan akuntansi antara
lain:
1. Analisis vertikal dan horizontal atas laporan
keuangan (membandingkan angka-angka
laporan keuangan antar periode atau antar
komponen pada periode yang sama).
2. Analisis rasio, termasuk pengujian cut-off
transaksi, serta prosedur analitis yang lain.
3. Review atas kepatuhan terhadap ketentuan
pinjaman dan kesepakatan dengan kreditur.
ILUSTRASI FRAUD, DETEKSI, DAN
PENCEGAHAN
4. Review atas kepatuhan terhadap ketentuan perpajakan.
5. Wawancara tertulis dengan manajemen tentang variasi
tertentu dalam praktik bisnis serta hal-hal lain yang perlu
mendapatkan penjelasan tertentu.
6. Analisis arus kas, termasuk konfirmasi bank, pelanggan
(debitur), serta pemasok (kreditur), secara selektif.
7. Dalam industri yang diatur secara khusus, lakukan
review atas perubahan regulasi atas industri, atau atas
perusahaan.
ILUSTRASI FRAUD, DETEKSI, DAN
PENCEGAHAN
Beberapa metode pencegahan:
1. Pemberlakuan praktik audit internal yang independen,
objektif, dan kuat.
2. Pemberlakuan standard etika dan integritas pegawai.
3. Pemantauan secara aktif terhadap manajemen oleh
pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam masalah
governance (komisaris).
4. Penurunan peluang dan tekanan yang bisa
menimbulkan kecurangan melalui laporan keuangan.
5. Pembatasan rasionalisasi fraud melalui training secara
rutin tentang permasalahan fraud.
Investigasi Kecurangan
Dalam membuat perencanaan investigasi fraud, harus
dipertimbangkan metode untuk:
1. Pengumpulan data, seperti surveilance (pemantauan
secara cermat), interview, atau pernyataan tertulis.
2. Pendokumentasian bukti, pertimbangkan aturan legal
tentang dokumentasi bukti serta penggunaan bukti untuk
keperluan bisnis.
3. Menentukan luas kecurangan.
4. Menentukan pola dan teknik kecurangan.
5. Evaluasi penyebab kecurangan.
6. Identifikasi pelaku kecurangan.
Bidang Risiko Fraud
1)




Fraud pada Bagian Marketing, contohnya :
Membuat rencana biaya promosi yang
berlebihan atau diluar kewajaran
Melakukan promosi suatu produk namun
sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataan
produk
Menjual barang hadiah kepada para konsumen
Mengambil barang tester.
2) Fraud pada bagian produksi ,
contohnya:
 Mencampur produk tertentu dengan jenis
lain yang tidak sesuai
 Membeli bahan baku dengan meminta
lebih sebagai bentuk bonus
 Menggunakan merekdagang dari
perusahaan lain tanpa sepengetahuan
mereka
3) Fraud pada bagian produksi,contohnya :
 Membayar gajikaryawan tidaksesuai
perjanjian
 Membuat gelar kesarjanaan fiktif
 Menggunakan fasilitas kantor untuk
kepentingan pribadi
4) Fraud pada Manajemen Laba
5) Fraud pada insider trading
6) Fraud di bidang keuangan, dll
Beberapa Solusi untuk Mencegah Terjadinya
Risiko Fraud
a)
b)
c)
d)
e)
Tingkatkan pengendalian intern yang
terdapat diperusahaan
Lakukan seleksipegawai yang ketat
dengan jasa psikolog
Tingkatkan keandalan internalaudit
department
Berikan imbalan yang memadai
untukseluruh pegawai
Lakukan rotation of duties dan hak cuti
f) Lakukan pembinaan rohani
g) Berikan sangsi yang tegas kepada mereka
yang melakukan kecurangan dan berikan
penghargaan bagi mereka yang berprestasi
h) Tumbuhkan iklim keterbukaan dalam
perusahaan
i) Manajemen harus memberikan contoh dengan
bertindakjujur, adildan bersih
j) Buat kebijakan tertulis mengenai fair dealing.
TERIMA KASIH
Download