VOL. X No. 1 APRIL 2013 ISSN 1693

advertisement
VOL. X No. 1 APRIL 2013
ISSN 1693-3761
KEADAAN SANITASI HOTEL MELATI
SINGARAJA INDAH DAN GRIYO MULYO SURABAYA TAHUN 2012
Fitri Ros Santi, Suparlan, Khambali
ABSTRACT
Melati is one type of hotel frequented by a lot of consumers since they are affordable by communities
especially the middle class, local or international. In their operational activities hotels that provide facilities
should be supervised regularly. Impairments with regard to health standard may support transmission of
diseases among guests and to and from hotel employees.
The study took place at the Hotel Melati Singaraja Indah and Griyo Mulyo within the operationall area
of Puskesmas Peneleh Surabaya. This descriptive research aimed to describe objectively the sanitary condition
of such an establishment such as the exterior and interior environment in a hotel building; sanitary facilities,
and facilities for hotel employees. Research was carried out upon the lodging component of the hotel, using
predetermined criteria in an appraisal scoring system. Data were gathered by means of observation,
interviews, measurement of several quality parameter of the physical environment and assessment of
secondary data records.
The results showed that sanitary condition of Hotel Melati Singaraja Indah and Griyo Mulyo Surabaya
were satisfactory, having a total score of 1099 ( 86 % ).
Reviewing all variables assessment of lodging sanitation there are several health requirements which
have not been satisfied, such as : hotel surroundings, there was no efforts in preventing infestation of insects
and pests due to open garbage containers located in outer courtyard, resting quarters for employees are
comfortable and but there was no separation between male and female employee,there is a need for
additional shower and toilet facilities for employees. Linens should be stored in closed cabinets and
warehouses should be kept neat and clean.
Among the suggestions are the provisions of covers for existing garbage containerslocated outside in
the hotel courtyard to prevent rodents and cockroaches harborage; provision of closed cabinet for storing
linens, improvement of cleanliness and managing the goods warehouses, provision of comfortable and safe
resting quarters for employees.
Classification
: The state of sanitation, sanitary facilities, hotel melati
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keberadaan suatu tempat penginapan bagi kota
Surabaya
yang terkenal sebagai Kota
Metropolitan dan Kota INDARMADI yaitu kota
Industri, Perdagangan, Pariwisata, Maritim dan
Pendidikan, sangat membutuhkan penginapan
untuk menunjang mobilitas dan kegiatan bagi
penduduknya. Adanya Sarana dan Prasarana
untuk menginap berupa Hotel yang tersebar
ditengah
kota
maupun
dipinggiran
kota,
berkualitas mewah maupun yang sederhana yang
harganya mahal maupun yang murah menjadi
harapan untuk memenuhi kebutuhan penginapan
bagi masyarakatnya. Bagi yang mampu dari
golongan menengah keatas kebanyakan pilihan
menginap di hotal yang yang berbintang dengan
sarana & prasarana serta pelayanan yang mewah,
bagi golongan menengah kebawah pilihan jatuh
pada Hotel klas Melati dengan sarana & prasarana
serta pelayanan yang cukup dan sederhana. Dari
segi fungsi pada hakekatnya sama yaitu untuk
menginap, yang membedakan adalah sarana &
prasarana serta pelayanannya. Hotel berbintang
semakin tinggi bintangnya semakin banyak jumlah
dan jenis kamar serta sarana & prasarana semakin
mewah serta pengunjungnya berklas atas sampai
dengan menengah. Hotel klas Melati, jumlah
Gema Kesehatan Lingkungan
kamar terbatas dan jenis kamarnya sama serta
sarana & prasarananya lebih sederhana dibanding
klas berbintang, tidak menyediakan makan,
kondisi demikian memungkinkan banyak muncul
masalah, bagi tamu maupun
para karyawan
yang bekerja di hotel. Dengan demikian hotel
dapat menjadi tempat yang memungkinkan
timbulnya
suatu
penularan
penyakit.
(Reksosoebroto, 1991)
Hotel melati merupakan jenis perhotelan yang
cukup banyak konsumennya, mengingat bahwa
hotel melati terjangkau oleh berbagai golongan
menengah baik dari dalam negeri maupun luar
negeri. Sehingga berbagai perilaku mereka yang
menginap mungkin bisa memberikan masukan
tentang
kualitas
lingkungan
perhotelan.
(Fitria,2011)
Keberadaan lokasi dan lingkungan, taman, tempat
parkir, bangunan, kamar tamu, lobby, telepon
umum, toilet umum, ruangan yang disewakan,
front office, kantor pengelolaan Hotel, ruang lena,
ruang binatu, ruang oprasional, gedung dan
fasilitas karyawan) dan Oprasional/Menejemen
(organisasi, tenaga kerja, front office, house
keeping, binatu, ruang karyawan, keamanan,
kebersihan, kesehatan, pelayanan umum perlu
mendapat
pengawasan.
Oleh
karena
itu
penerapan
Permenkes
RI
39
VOL. X No. 1 APRIL 2013
No.80/Menkes/Per/II/1990 tentang Persyaratan
Kesehatan Hotel yang meliputi sanitasi lodging
hotel sangat diperlukan untuk mencegah dan
menanggulangi terjadinya penularan penyakit
atau pencegahan pencemaran lingkungan hotel itu
sendiri maupun lingkungan sekitar hotel.
Di wilayah kerja Puskesmas Peneleh Surabaya
mempunyai hotel melati sebanyak 7 hotel yang
terdiri dari kelas 1dan 2. Dari ke 7 hotel tersebut
semua terletak di tengah kota yang dekat dengan
keramaian seperti pusat pertokoan, taman hiburan
dan tempat bersejarah kota Surabaya. Kondisi ini
dapat menguntungkan pihak hotel karena dapat
meningkatkan jumlah pengunjung sehingga dapat
menambah pendapatan hotel. Disisi lain,
meningkatnya
jumlah
pengunjung
dapat
memperbesar risiko penularan penyakit jika tidak
didukung dengan sanitasi hotel yang memenuhi
syarat
sesuai
dengan
Permenkes
RI
No.80/Menkes/Per/II/1990 tentang Persyaratan
Kesehatan Hotel.
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan
pada satu diantara hotel yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Peneleh Surabaya yaitu Hotel Griyo
Mulyo Surabaya didapat hasil bahwa rata-rata
jumlah pengunjung per bulan (BOR) sebesar 60%
dan rata-rata jumlah kamar yang terpakai per hari
yaitu 10 kamar dari 19 kamar yang ada di hotel
tersebut
dengan
rata-rata
lama
tinggal
pengunjung hotel selama 2 sampai 3 hari. Dari
hasil survey diatas membuktikan bahwa hotel
melati di wilayah kerja Puskesmas Peneleh
Surabaya banyak diminati pengunjung.
Selain itu diperoleh data bahwa masih
ditemukan bagian dari lodging hotel yang belum
memenuhi syarat kesehatan antara lain pada toilet
umum kondisinya masih kotor, terdapat genangan
air dan belum terpisah antara toilet pria dan
wanita. Selain itu masih terdapat tempat sampah
yang tidak memiliki tutup, begitu pula dengan
saluran pembuangan air limbah.
Berdasarkan permasalahan pada salah satu hotel
melati yang telah dilakukan observasi awal maka
ISSN 1693-3761
penulis ingin mengetahui apakah permasalahan
tersebut juga terdapat pada hotel melati lainnya
yang berada di wilayah kerja Puskesmas Peneleh
Surabaya. Untuk mendapatkan gambaran tentang
penyelenggaraan Hotel Melati di Wilayah kerja
Puskemas Peneleh Surabaya.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan termasuk jenis
penelitian deskriptif, untuk memberikan gambaran
keadaan dan kejadian saat penelitian dilakukan.
Lokasi penelitian Hotel Melati yang berada
di wilayah kerja Puskesmas Peneleh Surabaya
yaitu Hotel Singaraja Indah dan Griyo Mulyo
Surabaya, dengan jumlah kamar tidur 31 buah
untuk hotel pertama dan 19 buah untuk hotel
kedua. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2012.
Obyek Penelitian;
1. Lingkungan Luar Hotel meliputi; lokasi,
lingkungan dan bangunan Hotel.
2. Lingkungan Dalam Hotel meliputi; tata
ruang, konstruksi, kamar tidur, kamar linen,
ruang cuci dan gudang.
3. Fasilitas Sanitasi meliputi : penyediaan air
bersih, pembuangan limbah cair, toilet
umum, kamar mandi dan jamban untuk
tamu, pembuangan sampah dan pencegahan
serangga dan tikus.
4. Fasilitas Karyawan Hotel meliputi : pakaian
kerja, ruang istirahat, kamar mandi dan
jamban untuk karyawan.
Metode Analisis Data
Dari data yang dikumpulkan kemudian diolah
secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel
dan persentase dengan menggunakan analisis
data secara deskriptif yaitu menggambarkan
keadaan sanitasi hotel melati di wilayah kerja
Puskesmas
Peneleh
Surabaya
berdasarkan
persyaratan kesehatan hotel sesuai dengan
Permenkes RI Nomor : 80/MENKES/PER/II/1990.
Sistem Pembuangan Sampah
Berdasarkan hasil wawancara Sampah yang
dihasilkan kedua hotel tersebut berasal dari kamar
tamu, dapur, dan sampah daun. Untuk sampah
kering dan basah dikumpulkan menjadi satu tanpa
ada pemilahan dan langsung dibuang ke tempat
pembuangan sampah sementara yang berada di
luar halaman hotel, kemudian diangkut oleh
petugas sampah kampung Peneleh dengan
gerobak ke TPS Peneleh setiap hari.
Sistem Pembuangan Air Limbah
Berdasarkan hasil wawancara baik Hotel Singaraja
Indah maupun Hotel Griyo Mulyo sama-sama tidak
memiliki sarana pengolahan air limbah. Limbah
cair yang berasal dari kamar mandi dan dapur
langsung di buang dan dialirkan ke sungai yang
terletak di depan (untuk Hotel Singaraja Indah)
dan di belakang hotel (untuk Hotel Griyo Mulyo)
tanpa ada pengolahan terlebih dahulu.
Gema Kesehatan Lingkungan
40
HASIL PENELITIAN
Fasilitas Sanitasi
Sistem Penyediaan Air Bersih
Berdasarkan hasil wawancara Hotel Singaraja
Indah dan hotel Griyo Mulyo menggunakan air
sumur untuk kebutuhan air bersih dihotel baik
untuk tamu, pengunjung maupun karyawan.
Sedangkan air minum untuk tamu menggunakan
air
mineral.
Untuk
Hotel
Griyo
Mulyo
menggunakan air PDAM Surabaya apabila kondisi
air
sumur
tidak
memungkinkan
untuk
dipakai/digunakan (air berubah warna dan
berbau). Pemakaian air bersih yang digunakan
kedua
hotel
tersebut
sebanyak
150
liter/hari/tempat tidur.
VOL. X No. 1 APRIL 2013
ISSN 1693-3761
Tabel 1
Rekapitulasi Perolehan Skor Masing-Masing Variabel Sanitasi Hotel Dan Kriteria Yang Diperoleh
Hotel Singaraja Indan Dan Griyo Mulyo Surabaya Tahun 2012
Sumber : Data Primer
No
A.
Keterangan : MS = Memenuhi Syarat, TMS = Tidak Memenuhi Syarat
Skor
SI
GM
Pencapaian
SI
GM
Kriteria
SI
GM
Lingkungan Luar Bangunan Hotel
1. Lokasi
2. Lingkungan
3. Bangunan
30
12
10
30
8
10
100%
60%
50%
100%
40%
50%
MS
TMS
TMS
MS
TMS
TMS
Lingkungan Dalam Bangunan Hotel
1. Pembagian ruang
2. Konstruksi
3. Kamar/ ruang hotel
20
60
47
20
60
55
100%
100%
78%
100%
100%
92%
MS
MS
MS
MS
MS
MS
100
63
20
50
100
63
36
50
100%
70%
50%
100%
100%
70%
90%
100%
MS
TMS
TMS
MS
MS
TMS
MS
MS
72
20
72
20
80%
100%
80%
100%
MS
MS
MS
MS
10
10
12
542
10
5
18
557
100%
100%
60%
85%
100%
50%
90%
87%
MS
MS
TMS
MS
MS
TMS
MS
MS
Variabel
B.
C.
D.
Fasilitas Sanitasi Hotel
1. Penyediaan air bersih
2. Pembuangan air limbah
3. Toilet untuk umum
4. Kamar mandi dan jamban untuk tamu
hotel yang menginap
5. Pembuangan sampah padat
6. Peralatan
pencegahan
masuknya
serangga dan tikus
Fasilitas Karyawan Hotel
1. Pakaian kerja
2. Ruang istirahat karyawan
3. Kamar mandi dan jamban
Jumlah
Tabel di atas dapat menjelaskan bahwa keadaan
sanitasi hotel Singaraja Indah dan Griyo Mulyo
Surabaya yang meliputi
Lingkungan Luar
Bangunan Hotel, Lingkungan Dalam Bangunan
Hotel. Fasilitas Sanitasi Hotel dan Fasilitas
Karyawan Hotel telah mencapai kriteria Memenuhi
Untuk lingkungan bagian luar hotel baik Singaraja
Indah maupun Griyo Mulyo yang belum memenuhi
syarat yaitu variabel lingkungan dan bangunan
karena
pada
lingkungan
hotel
masih
memungkinkan masuknya hewan mengerat
karena pada hotel Griyo Mulyo tidak memiliki
pagar sedangkan pagar pada hotel Singaraja
Indah tidak diberi pengaman untuk mencegah
masuknya hewan mengerat tersebut dan juga
dapat menjadi tempat berkembang biaknya
serangga dan tikus karena TPS yang ada di
halaman luar kedua hotel tersebut tidak memiliki
tutup. Jika hewan pengganggu dari luar seperti
tikus masuk dan berkeliaran di dalam lingkungan
hotel yang kemudian meninggalkan kotoran dan
air kencing maka dapat mengganggu estetika
lingkungan hotel dan yang lebih penting
mengganggu kenyamanan penghuni hotel. Untuk
itu sebaiknya perlu diberi pengaman pada pagar
seperti fiber glass untuk mencegah masuknya
binatang mengerat dari luar lingkungan hotel
serta tempat sampah yang ada di halaman hotel
Gema Kesehatan Lingkungan
Syarat dengan total skor sebesar 1099 (86%).
Dengan rincian Hotel Singaraja Indah memperoleh
total skor sebesar 542 (85%) dan Hotel Griyo
Mulyo memperoleh total skor sebesar 557 (87%).
PEMBAHASAN
sebaiknya diberi penutup agar tidak menjadi
sarang binatang pengganggu.
Selain itu bangunan di Hotel Singaraja Indah
maupun Griyo Mulyo juga masih memungkinkan
sebagai tempat berkembang biaknya serangga
dan tikus seperti pintu utama hotel yang selalu
terbuka dan jendela yang ada di lobby hotel tidak
dilengkapi kasa sehingga bisa menjadi jalan
masuknya binatang pengganggu dari luar seperti
tikus. Apabila ada tikus yang berkeliaran di hotel
dan meninggalkan kotoran dan air kencing maka
dapat mengganggu kenyamanan penghuni atau
tamu hotel dan merusak estetika bangunan hotel.
Jika keadaan tersebut dibiarkan terus-menerus
tanpa diberi pengaman pada tempat-tempat yang
bisa menjadi jalan masuknya binatang mengerat
seperti pintu dan jendela, maka dapat
memungkinkan turunnya minat pelanggan atau
tamu hotel untuk menginap di hotel tersebut.
Untuk itu seperti jendela yang dapat menjadi jalan
masuknya binatang pengganggu sebaiknya di beri
kasa.
41
VOL. X No. 1 APRIL 2013
Untuk lingkungan bagian dalam bangunan hotel
pada variabel kamar linen dan gudang yang ada di
Hotel Singaraja Indah belum memenuhi syarat.
Karena di kamar linen masih ada lemari yang
tidak tertutup sehingga kemungkinan besar dapat
menyebabkan tercemarnya linen yang bersih
dengan udara dari luar seperti debu karena letak
kamar linen di tempat yang terbuka pada lantai 3.
Jika hal tersebut di biarkan maka dapat merugikan
baik dari pihak hotel maupun penghuni/tamu hotel
seperti tamu yang menggunakan linen yang
tercemar dapat menimbulkan reaksi yang
bermacam-macam misalnya menyebabkan gatalgatal dan akhirnya melakukan protes kepada
pihak hotel dan secara tidak langsung
memberikan image (gambaran)
yang buruk
terhadap
kualitas
hotel
tersebut.
Untuk
menghindari kejadian tersebut sebaiknya lemari
untuk menyimpan linen bersih dilengkapi dengan
tutup agar kondisinya selalu bersih pada saat di
gunakan oleh tamu hotel. Untuk kondisi gudang
yang berada di hotel Singaraja Indah sangat
kotor, tidak ada pemisahan antara gudang bahan
berbahaya, alat rumah tangga dan perlengkapan
kamar tamu yang tidak digunakan, serta barang
yang tersimpan tidak tertata rapi dan tidak
dilengkapi rak. Untuk itu perlu pembersihan dan
penataan barang-barang yang ada di gudang
agar kondisinya tetap bersih dan rapi sehingga
tidak menjadi sarang binatang pengganggu
seperti tikus dan kecoa. Selain itu sebaiknya
gudang juga perlu dipisahkan antara alat-alat
rumah tangga hotel, fasilitas kamar tamu yang
tidak dipakai serta alat dan bahan pembersih
untuk
kebutuhan
house
keeping
hotel.
Sedangkan pada Hotel Griyo Mulyo variabel
gudang belum memenuhi syarat. Hal ini
dikarenakan kondisi gudang yang ada di hotel
Griyo Mulyo terlihat masih kotor, barang yang
tersimpan belum tertata rapi meskipun sudah
dilengkapi rak dengan tinggi minimal 20 cm dari
lantai dan ada pemisahan antara gudang bahan
berbahaya, alat rumah tangga dan perlengkapan
kamar tamu yang tidak digunakan. Untuk itu perlu
pembersihan dan penataan barang-barang yang
ada di gudang agar kondisinya tetap bersih dan
rapi sehingga tidak menjadi sarang binatang
pengganggu seperti tikus dan kecoa. Untuk
fasilitas sanitasi di Hotel Singaraja Indah dan
Griyo Mulyo yang belum memenuhi syarat pada
variabel pembuangan air limbah dan toilet untuk
umum. Karena pada Hotel Singaraja Indah dan
Griyo Mulyo tidak memiliki sarana pengolahan air
limbah sehingga air limbah yang dihasilkan dari
kamar mandi tamu, toilet umum dan dapur
langsung di buang ke sungai yang berada di
seberang (Singaraja Indah) dan belakang (Griyo
Mulyo) bangunan hotel. Jika hal tersebut dibiarkan
terjadi terus-menerus maka dapat mencemari
badan air sungai. Sedangkan untuk toilet umum
yang ada di Hotel Singaraja Indah dan Griyo
Gema Kesehatan Lingkungan
ISSN 1693-3761
Mulyo tidak dibedakan untuk pengunjung pria dan
wanita karena toilet yang tersedia hanya satu
toilet. Jika memungkinkan sebaiknya perlu
penambahan satu toilet umum agar terdapat
pemisahan toilet untuk untuk pengunjung pria dan
wanita sehingga pengunjung dapat merasa aman
dan nyaman menggunakan fasilitas hotel untuk
umum. Sedangkan kondisi toilet umum pada hotel
Singaraja Indah masih tampak kotor serta di
dalam toilet tidak tersedia sabun, tissue dan
tempat sampahSelain itu, untuk variabel
pembuangan sampah padat pada hotel Singaraja
Indah dan Griyo Mulyo juga belum memenuhi
syarat karena tempat sampah yang tersedia masih
ada yang tidak memiliki tutup sehingga dapat
memungkinkan menjadi tempat bersarang atau
berkembang biaknya serangga ataupun binatang
pengganggu. Jika hal tersebut dibiarkan terus
menerus tidak menutup kemungkinan dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan pada tamu
hotel misalnya sampah yang tidak tertutup
mengundang lalat dan lalat dapat menghinggapi
makan yang tidak tertutup, jika makanan tersebut
dimakan maka bisa memungkinkan dapat
menimbulkan sakit seperti diare. Untuk itu tempat
sampah yang tersedia sebaiknya diberi penutup
agar tidak mengundang binatang pengganggu
untuk bersarang ataupun berkembang biak
didalamnya. Untuk fasilitas karyawan hotel
Singaraja indah yang belum memenuhi syarat
yaitu pada variabel kamar mandi dan jamban
untuk karyawan karena kondisinya terlihat masih
kotor dan masih terlihat sampah seperti bungkus
sabun mandi yang tergeletak di lantai kamar
mandi. Jumlah kamar mandi dan jamban yang
tersedia yaitu 2 kamar mandi dan 2 jamban
dengan jumlah karyawan yang menggunakan
fasilitas ini adalah 14 orang. Untuk itu perlu
dilakukan pembersihan secara rutin agar kondisi
kamar mandi bersih dan tidak berbau serta
dilengkapi tempat sampah dan poster misalnya
dengan tulisan “Buang Sampah Pada Tempatnya”.
Pada Hotel Griyo Mulyo yang belum memenuhi
syarat yaitu pada variabel ruang istirahat
karyawan dikarenakan ruang istirahat karyawan
masih tidak terpisah antara karyawan pria dan
wanita begitu pula dengan kamar mandi dan
jamban untuk karyawan tidak terpisah karena
hanya tersedia satu kamar mandi. Untuk itu
sebaiknya ruang istirahat karyawan perlu
dibedakan antara pria dan wanita demi keamanan
dan kenyamanan karyawan yang bekerja dihotel
dan jika memungkinkan
sebaiknya perlu
ditambahkan satu kamar mandi, jamban dan
urinoir (untuk karyawan laki-laki) sehingga untuk
pemakaian kamar mandi bisa terpisah antara
karyawan pria dan wanita.
42
VOL. X No. 1 APRIL 2013
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hotel Singaraja Indah
a. Pada variabel Lingkungan Luar Bangunan
Hotel memperoleh persentase total skor
sebesar 74% dengan kriteria Tidak Memenuhi
Syarat.
b. Pada variabel Lingkungan Dalam Bangunan
Hotel memperoleh persentase total skor
sebesar 91% dengan kriteria Memenuhi
Syarat.
c. Pada
variabel
Fasilitas
Sanitasi
Hotel
memperoleh persentase total skor sebesar
83% dengan kriteria Memenuhi Syarat.
d. Pada variabel Fasilitas Karyawan Hotel
memperoleh persentase total skor sebesar
80% dengan kriteria Memenuhi Syarat.
Hotel Griyo Mulyo
a. Pada variabel Lingkungan Luar Bangunan
Hotel memperoleh persentase total skor
sebesar 69% dengan kriteria Tidak Memenuhi
Syarat.
b. Pada variabel Lingkungan Dalam Bangunan
Hotel memperoleh persentase total skor
sebesar 96% dengan kriteria Memenuhi
Syarat.
c. Pada
variabel
Fasilitas
Sanitasi
Hotel
memperoleh persentase total skor sebesar
87% dengan kriteria Memenuhi Syarat.
d. Pada variabel Fasilitas Karyawan Hotel
memperoleh persentase total skor sebesar
90% dengan kriteria Memenuhi Syarat.
Secara keseluruhan penilaian sanitasi Hotel
Melati Singaraja Indah dan Griyo Mulyo yang ada
di wilayah kerja Puskesmas Peneleh Surabaya
mendapatkan persentase total skor sebesar 86%
dan telah mencapai kriteria Memenuhi Syarat.
Saran
1.
Sebaiknya memberi tutup pada tempat
sampah yang ada di luar halaman hotel baik di
Hotel Singaraja Indah maupun Griyo Mulyo agar
dapat mencegah masuk dan berkembang biaknya
serangga dan binatang pengganggu misalnya:
tikus ataupun kecoak.
2.
Sebaiknya perlu adanya pagar yang kuat
dan aman untuk Hotel Griyo Mulyo agar hewan
pengganggu dari luar tidak masuk ke dalam
lingkungan hotel dan untuk Hotel Singaraja Indah
sebaiknya pagar yang sudah ada diberi pengaman
misalnya pagar dilengkapi fiber glass agar hewan
pengganggu dari luar tidak masuk ke dalam
lingkungan hotel.
3.
Untuk kamar linen yang ada di Hotel
Singaraja Indah sebaiknya dilengkapi dengan
lemari yang terdapat tutup agar linen yang sudah
bersih dengan kontak/terkontaminasi dengan
debu atau kotoran dari luar.
4.
Untuk gudang di Hotel Singaraja Indah
sebaiknya terpisah sesuai jenisnya seperti gudang
untuk bahan berbahaya (keperluan House
Keeping), perlengkapan hotel, alat rumah tangga
Gema Kesehatan Lingkungan
ISSN 1693-3761
hotel, dan lain-lain. Serta dilengkapi rak untuk
meletakkan barang yang tingginya minimal 20 cm
dari lantai agar mudah dibersihkan sehingga
gudang tampak bersih dan tertata rapi.
Sedangkan untuk gudang yang ada di Hotel griyo
Mulyo sebaiknya selalu rutin dibersihkan dan
ditata rapi agar tidak menjadi sarang binatang
pengganggu misalnya kecoa dan tikus.
5.
Untuk pengolahan limbah cair baik di
Hotel Singaraja Indah maupun Griyo Mulyo
sebaiknya perlu pembuatan IPAL ( Instalasi
Pengolahan Air Limbah) agar air limbah tersebut
dapat juga memenuhi syarat sesuai dengan Surat
Keputusan Gubenur No 60 / 1999 Tentang Baku
Mutu Limbah Cair Bagi kegiatan Hotel Kesehatan.
Sehingga air limbah tidak dibuang kesungai dan
tidak mencemari lingkungan terutama badan air
sungai.
6.
Untuk toilet umum yang ada di Hotel
Singaraja Indah dan Griyo Mulyo sebaiknya selalu
dibersihkan agar kondisi toilet selalu tampak
bersih dan tidak bau serta dilengkapi dengan
sabun dan tempat sampah agar kebersihanya
selalu terjaga. Jika memungkinkan sebaiknya
perlu penambahan satu toilet umum agar terdapat
pemisahan toilet untuk pengunjung pria dan
wanita.
7.
Untuk tempat sampah yang ada di Hotel
Singaraja Indah dan Griyo Mulyo sebaiknya
dilengkapi dengan tutup agar tidak menjadi
sarang binatang pengganngu seperti lalat, kecoa
dan tikus.
8.
Untuk kamar mandi karyawan di
Singaraja Indah sebaiknya juga selalu rutin
dibersihkan agar kondisi toilet selalu tampak
bersih dan tidak bau serta dilengkapi dengan
tempat sampah.
9.
Untuk ruang istirahat karyawan di Hotel
Griyo Mulyo bila memungkinkan sebaiknya
dibedakan antara karyawan pria dan wanita serta
tersedia kamar mandi dan jamban yang terpisah
pula antara karyawan pria dan wanita agar aman
dan nyaman. Untuk itu perlu penambahan satu
kamar mandi, jamban dan urinoir (untuk
karyawan pria).
Daftar Pustaka
Anonymous, 1983. Buku Pedoman Sanitasi
Tempat-Tempat Umum.
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
Anonymous, 1990. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik
Indonesia
No.80/MENKES/PER/II/1990
Tentang
Persyaratan kesehatan Hotel. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Anonymous, 1990. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik
Indonesia
No.416/MENKES/PER/IX/1990
Tentang
Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas
Air Bersih. Jakarta: Dirjen PPM dan PLP
43
VOL. X No. 1 APRIL 2013
Anonymous, 1991. Lampiran Keputusan Dirjen
PPM dan PLP
No.95-I/PD.03.04.LP.
Tentang Penilaian Pemeriksaan Kesehatan
Hotel Tanggal 25 Mei 1991. Jakarta: Dirjen
PPM dan PLP.
Fitriyah, Lailatul, 2011. Studi Keadaan Sanitasi
Hotel Melati Di Wilayah Kerja Puskesmas
Pucang Sewu Surabaya Tahun 2011.
Skripsi. Jurusan Kesehatan Lingkungan
Politeknik
Kementerian
Kesehatan
Surabaya.
Gema Kesehatan Lingkungan
ISSN 1693-3761
Notoatmodjo,
Soekidjo,
2010.
Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suparlan, 2012, Pengantar Pengawasan Hygiene
& Sanitasi Tempat-tempat Umum – Wisata
& Usaha-usaha. Surabaya, Dua-Tujuh.
Surabaya
Yuliarsih, Retno Widyati, 2002. Higiene dan
Sanitasi Umum Dan Perhotelan. Jakarta:
PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
44
VOL. X No. 1 APRIL 2013
Gema Kesehatan Lingkungan
ISSN 1693-3761
45
Download