BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka menghadapi pembukaan akses pasar sesuai dengan UndangUndang Nomor 38 Tahun 2009 Tentang Pos, PT Pos Indonesia sebagai penyelenggara pos milik negara mengemban amanah untuk melakukan penyehatan perusahaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan kinerja perusahaan dengan cara menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di PT Pos Indonesia merupakan pedoman bagi Komisaris dan Direksi dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perseroan terhadap pihak yang berkepentingan (stakeholders) secara konsisten. Maksud dan tujuan penerapan Good Corporate Governance di PT Pos Indonesia sebagai berikut: 1. Memaksimalkan nilai Perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar Perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional. 2. Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian. 3. Mendorong agar manajemen Perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaa. 1 4. Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional. 5. Meningkatkan nilai investasi dan kekayaan Perusahaan. Disamping meningkatkan kualitas daya saing dan peningkatan kepuasan pemegang saham, program penyehatan ini juga ditujukan untuk perbaikan kapabilitas internal termasuk peningkatan kesejahteraan karyawan. Maka dalam GCG tersebut tercantum pula strategi – strategi program penyehatan perusahaan. Secara umum terdapat 4 (empat) pilar strategi program penyehatan PT Pos Indonesia yaitu: 1. Fokus pada core bisnis melalui perbaikan kualitas layanan surat dan paket pos, layanan transaksi keuangan, dan logistik dalam upaya peningkatan branding dan image perusahaan melalui perhatian yang lebih fokus terhadap core bisnis. 2. Penguatan kemampuan infrastruktur dan IT melalui perbaikan sistem jaringan operasi secara terprogram yang meliputi jaringan primer, sekunder dan tersier sehingga mampu menciptakan sistem jaringan operasi yang handal akurat, cepat dan efisien, serta mampu meningkatkan kualitas. 3. Perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia pada level strategis dan operasional sebagai aset utama perusahaan untuk menjalankan bisnis dan melakukan inovasi untuk meningkatkan daya saing bisnis melalui pembangunan organisasi yang berkinerja tinggi. 4. Perbaikan sistem keuangan dan manajemen risiko, mengingat sistem keuangan yang handal sangat dibutuhkan untuk mendukung tersedianya informasi kekayaan dan kemajuan perusahaan yang diukur dari capaian kinerja keuangan, disamping itu pengelolaan perusahaan juga dilakukan dengan prudent dan mengikuti norma Good Corporate Governance (GCG). Implementasi strategi program penyehatan perusahaan tersebut telah menghasilkan hal-hal penting salah satunya adalah Tools Inventarisasi Aset (TIA). TIA adalah serangkaian alat bantu yang digunakan untuk memetakan inventariasi di PT Pos Indonesia. Hal yang dapat dilakukan dengan TIA antara lain melakukan pengelompokan aset, pemberian indeks barang berdasarkan 2 kelompok aset, perhitungan penyusutan, Warning System, dan Reporting (Pelaporan). Sumber: PT Pos Indonesia (2012) Gambar 1.1 Tampilan Halaman Muka TIA Pola administrasi aset yang menyulitkan pengawasan mutasi aset, nilai aktiva perusahaan yang tidak tersaji secara aktual, serta pengawasan terhadap penggunaan aset tiap bagian/unit belum terukur efisiensi dan efektivitasnya merupakan beberapa hal yang melatarbelakangi perancangan TIA. Sehingga pada awalnya tujuan perancangan TIA adalah untuk memudahkan perencanaan pengadaan maupun peremajaan aset. Namun berdasarkan pilar strategi PT Pos Indonesia nomor 2 (dua) dalam menyongsong pembukaan akses pasar TIA harus dikembangkan menjadi sistem jaringan operasi yang handal akurat, cepat dan efisien, serta mampu meningkatkan kualitas. Sehingga menurut Akbar (2012) PT Pos Indonesia perlu merancang suatu konsep Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA) yang memadukan beberapa disiplin keahlian antara lain penyusunan 3 sistem dan prosedur logistik (aset), penyusunan aplikasi komputer bidang logistik, pendataan (inventarisasi aset), penilaian aset, konsultasi properti, dan manajemen properti. Sebagai suatu sistem yang kompleks, SIMA tersusun atas beberapa sub sistem. Menurut Akbar (2012) TIA adalah langkah awal dari kegiatan restrukturisasi aset PT Pos Indonesia menuju sistem informasi manajemen aset (SIMA) karena data-data yang diperlukan untuk implementasi SIMA adalah seluruh atribut data aset yang diperoleh melalui kegiatan inventarisasi, sehingga TIA dapat dikembangkan menjadi sebuah sub sistem atau dasar dari pembuatan sub sistem lainnya. Sub sistem tersebut harus sesuai dengan disiplin keahlian SIMA salah satunya adalah manajemen logistik. Dalam melakukan bisnis logistiknya, PT Pos Indonesia memiliki 4 (empat) jenis gudang antara lain gudang peralatan, gudang logistik, gudang filateli, dan gudang perlengkapan. Gudang peralatan merupakan gudang utama milik PT. Pos Indonesia yang berfungsi menyimpan 7 (tujuh) golongan barang antara lain furniture, mesin, elekronik, elektrik, alat pos, pendukung, dan transportasi sebelum didistribusikan ke 3 gudang manajemen, 3489 gudang kantor unit, 35 gudang kantor sentral distribusi, dan 207 gudang kantor pemeriksa. Namun dalam menjalankan fungsi gudang tersebut, gudang peralatan belum memiliki sistem informasi terkomputerisasi sehingga menimbulkan kondisi-kondisi sebagai berikut: 1. Kegiatan manajemen gudang dilakukan yang dilakukan secara manual menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk membuat laporan menjadi lebih lama, tidak aktual dan seringnya terjadi kesalahan pendataan. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa jumlah kerugian barang usang yang disebabkan dari kesalahan pendataan tersebut mencapai Rp. 17.355.717. 2. Terdapat ketidaksesuaian implementasi dari Keputusan Direksi PT Pos Indonesia Nomor 2008/DIRUT/1997 tentang tugas pokok dan fungsi unit organisasi PT Pos Indonesia sehingga sering terjadi ketidaksesuain data referensi barang. Salah satu penyebabnya adalah adanya ketidasesuain penggunaan formulir pada tiap unit organisasi PT Pos Indonesia. 4 3. Kebutuhan informasi data dan laporan barang tidak tersaji secara aktual sehingga perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan atas barang tidak optimal. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk merancang suatu sub sistem informasi manajemen aset yang menjelaskan pengelolaan manajemen gudang peralatan guna mendukung pilar strategi PT Pos Indonesia nomor 2 (dua) yakni penguatan kemampuan infrastruktur dan IT. Oleh karena itu, judul yang diajukanuntuk Tugas Akhir ini adalah “Analisis Perancangan Sistem Informasi Manejemen Gudang Peralatan sebagai Sub Sistem Informasi Manajemen Aset PT Pos Indonesia (Persero)”. 1.2 Identifikasi Proyek Dalam rangka menghadapi pembukaan akses pasar sesuai dengan UndangUndang Nomor 38 Tahun 2009 Tentang Pos, PT Pos Indonesia merancang pilar stategi yang tercantum pada Good Corporate Governance (GCG). Implementasi strategi program penyehatan perusahaan tersebut telah menghasilkan hal-hal penting salah satunya adalah serangkaian alat bantu yang digunakan untuk memetakan inventariasi yang disebut dengan Tools Inventarisasi Aset (TIA). Namun berdasarkan pilar strategi nomor 2 (dua) PT Pos Indonesia perlu mengembangkan suatu sistem jaringan operasi yang handal akurat, cepat dan efisien, serta mampu meningkatkan kualitas. Sehingga menurut Akbar (2012) PT Pos Indonesia perlu merancang suatu konsep Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA) yang memadukan beberapa disiplin keahlian antara lain penyusunan sistem dan prosedur logistik (aset), penyusunan aplikasi komputer bidang logistik, pendataan (inventarisasi aset), penilaian aset, konsultasi properti, dan manajemen properti. Menurut Akbar (2012) TIA adalah langkah awal dari kegiatan restrukturisasi aset PT Pos Indonesia menuju sistem informasi manajemen aset (SIMA) karena data-data yang diperlukan untuk implementasi SIMA adalah seluruh atribut data aset yang diperoleh melalui kegiatan inventarisasi. Sehingga untuk merancang sebuah SIMA dapat dilakukan dengan mengembangkan TIA 5 menjadi berbagai sub sistem SIMA termasuk sistem informasi manajemen gudang peralatan PT Pos Indonesia. Gudang adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan barang baik yang berupa raw material, barang work in process ataupun finished good. Menurut Yunarto dan Santika (2005) pada umumnya kegiatan manajemen gudang meliputi kegiatan movement (perpindahan), storage (penyimpanan) dan information transfer (transfer informasi). Untuk merancang sistem informasi mengenai manajemen gudang peralatan, maka proyek ini mencakup beberapa kegiatan yang tercantum dalam kalimat berikut: 1. Bagaimana kegiatan manajemen gudang peralatan PT Pos Indonesia? 2. Apa saja informasi yang dibutuhkan dalam perancangan pengembangan TIA menjadi sistem informasi manajemen gudang peralatan? 3. Bagaimana perancangan sistem informasi manajemen gudang peralatan sesuai dengan kegiatan manajemen gudang peralatan PT Pos Indonesia? 1.3 Tujuan dan Manfaat Proyek Berdasarkan identifikasi proyek di atas, maka tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendapatkan gambaran kegiatan manajemen gudang peralatan PT Pos Indonesia; 2. Untuk mengindentifikasi informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan TIA menjadi sistem informasi manajemen gudang peralatan; 3. Menghasilkan rancangan sistem informasi manajemen gudang peralatan yang handal dan mampu menangani berbagai pengelolaan data sesuai dengan kegiatan manajemen gudang peralatan PT Pos Indonesia; Hasil proyek ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. PT Pos Indonesia, sebagai informasi dan masukan mengenai perancangan sistem informasi gudang sebagai sub sistem SIMA; 2. Politeknik Negeri Bandung, sebagai sarana informasi dan bahan kritisi dalam pengembangan sebuah karya ilmiah dan dapat menambah 6 perbendaharaan kepustakaan serta bahan referensi bagi mahasiswa lain yang akan menyelesaikan tugas akhir; 3. Penulis, sebagai wahana pengembangan diri dan aplikasi dari ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen aset, serta salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma IV di Politeknik Negeri Bandung, Jurusan Administrasi Niaga, Program Studi Manajemen Aset; 1.4 Kerangka Berpikir Pemetaan adalah Input-Proses-Output upaya pemetaan hubungan kebutuhan data dalam kaitan proses analisa dan hasil yang di harapkan. Berikut ini rangkaian langkah dalam kerangka berfikir perancangan sistem informasi gudang peralatan PT Pos Indonesia: 1. Input Input dari kerangka berpikir ini adalah hasil dari identifikasi dan pengukuran mengenai kegiatan manajemen gudang peralatan PT Pos Indonesia. Input dalam proses ini adalah data primer yang didapatkan melalui tinjauan lapangan pada saat akan merancang proyek dan data awal dari kegiatan manajemen gudang peralatan PT Pos Indonesia. Input dari proyek ini yaitu: a. Menganalisa kegiatan manajemen gudang peralatan PT Pos Indonesia; b. Merancang sistem informasi manajemen gudang peralatan sesuai dengan kegiatan manajemen gudang peralatan PT Pos Indonesia; 2. Proses dan Metode Metode dan proses dalam kerangka berfikir ini adalah dengan mengelola data yang berasal dari input. Proses yang digunakan adalah dengan cara melakukan interview pada pengelola aset dan observasi terhadap aset yang akan di kaji. Setelah data terkumpul, kemudian data tersebut dianalisis mengenai pengelolaan dari aset yang sedang di kaji. Dalam melakukan analisis selalu didasari oleh Landasan Normatif dan Landasan Teori. Sehingga apa yang dilakukan dalam proses dan metode ini selalu ada batasannya dan juga terarah. 7 3. Output Output adalah hasil yang ingin di capai dalam melakukan penelitian ini. Output ini bisa menjawab identifikasi masalah yang sudah dibuat di dalam input. Output yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mendapatkan gambaran kegiatan manajemen pergudangan PT Pos Indonesia; b. Menghasilkan rancangan sistem informasi manajemen gudang peralatan yang handal dan mampu menangani berbagai pengelolaan data sesuai dengan kegiatan manajemen gudang peralatan PT Pos Indonesia Definisi kerangka berpikir menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono (2008) adalah model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir ini menjadi panduan dalam melaksanakan proyek perancangan Sistem Informasi Manajemen Gudang Peralatan PT Pos Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1 8 a. b. c. Input Identifikasi Proyek Menganalisis kegiatan manajemen pergudangan PT Pos Indonesia; Mengindentifikasi informasi yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem Merancang sistem informasi manajemen gudang peralatan PT Pos Indonesia; Proses Analisa kegiatan manajemen Aturan al.: gudang UU No 28/2002 Peraturan Pemerintah No. 24 Metodologi Tahun 2005 tentang Standar pengembangan Akuntansi Pemerintahan sistem PMK No.96/PMK.06/2007 data Menteri Negara Aliran Peraturan Badan Usaha Milik Negara Nomor : Per-01/MBU/2011 1. Wawancara 2. Analisis Observasi penggunaan rumah instalasi Landasan Teori : Legal aset audit 1. Manajemen 2. Sistem Informasi Manajemen Optimalisasi Aset 3. Manajemen Gudang Landasan Normatif: model Pengembangan - UU No. 38 thn 2009 ttg Pos konseptual - Keputusan Direksi PT Pos Indonesia Nomor: SIMA KD/5/DIRUT/1202 Perancangan Sistem Perancangan Sistem Informasi Manajemen peralatan PT Pos Perancangan Sistem Informasi Gudang Gudang peralatan Indonesia PT Pos Indonesia Output Output Merancang Sistem Informasi Manajemen Gudang peralatan sebagai sub sistem informasi manajemen aset yang menangani berbagai pengelolaan data yang sesuai dengan kegiatan manajemen pergudangan di PT Pos Indonesia Sumber: Hasil olah data penulis (2012) Gambar 1.2 Kerangka Berpikir Perancangan Sistem Informasi Gudang Peralatan 9 1.5 Jadwal Proyek Perancangan proyek dilakukan selama tiga bulan yang dimulai pada 26 maret 2012 sampai dengan 18 Juni 2012. Keterang lebih lanjut mengenai jadwal tersaji pada tabel 1.1. proyek Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian No Nama Kegiatan 1 2 3 4 M ar et 4 Persiapan 1. Perencanaan 2. Penentuan Lokasi 3. Seminat UP Pengumpulan Data Perancangan proyek 1. Pengkodean data 2. Klasifikasi data 3. Analisa data 4. Interpretasi data Pelaporan 1. Penulisan naskah 2. Penyuntingan naskah 3. Penggandaan naskah 4. Distribusi 5. Sidang Tugas Akhir Sumber: Hasil olah data penulis (2012) Waktu Pengerjaan April 1 2 3 10 Mei 4 1 2 Juni 3 4 1 2 3 4