BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan PT Bima Drilling Tools Kegiatan usaha penunjang minyak bumi dan gas tediri dari dua macam: Usaha Jasa Penunjang Migas dan Usaha Industri Penunjang Migas. Usaha Jasa Penunjang Migas adalah kegiatan usaha jasa layanan dalam kegiatan usaha hulu yang meliputi eksplorasi dan eksploitasi dan kegiatan usaha hilir yang meliputi pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, dan niaga. Usaha Industri Penunjang Migas adalah kegiatan usaha industri yang menghasilkan barang, material, dan atau peralatan yang digunakan sebagai penunjang langsung dalam kegiatan usaha migas. PT Bima Drilling Tools termasuk ke dalam usaha industri penunjang migas karena bergerak di dalam bidang manufaktur dan perbaikan peralatan pengeboran Minyak dan Gas Bumi. Didirikan tanggal 3 Mei 2010 oleh seorang entrepreneur yang memang sudah lama berkutat di industri minyak bumi dan gas, pada tahun pertama berdirinya yaitu di tahun 2011, perusahaan mengalami pergantian direksi. Dari dua orang direktur, menjadi dipegang oleh satu orang saja, yaitu Bapak Kuswito. Sebagai perusahaan yang dapat dibilang masih baru, PT Bima Drilling Tools terus menerus meningkatkan kinerja perusahaan untuk dapat bersaing di industri. Pada tanggal 11 Juni 2012 PT Bima Drilling Tools mendapatkan pengakuan standar mutu ISO 9001:2008 dengan telah diterimanya sertifikat ISO 9001:2008 dari lembaga sertifikasi BUREAU VERITAS. Dengan pengakuan tersebut, maka PT 56 57 Bima Drilling Tools memang terbukti telah meningkatkan mutu produk di bidang manufaktur dan perbaikan peralatan pengeboran minyak dan gas bumi. ISO 9001 merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu. Sertifikat yang membuktikan bahwa perusahaan telah membangun sistem manajemen mutu, menerapkan dengan efektif dan sesuai dengan persyaratan. Di bulan ke sepuluh berdirinya PT Bima Drilling Tools, perusahaan dapat menyelesaikan proyek skala besarnya yang pertama yaitu pembuatan Wellhead 9 5/8”. Wellhead adalah komponen pada permukaan suatu sumur minyak atau gas sebagai penopang casing string yang berfungsi pada waktu pengeboran minyak bumi. 4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi: Menjadi perusahaan terbaik dalam kualitas produk dan layanan sepanjang waktu. Misi: 1. Melakukan perbaikan, pembuatan dan menyediakan jasa lainnya dari peralatan sesuai dengan standar API dan Non API. 2. Melaksakan pekerjaan dengan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. 58 4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan PT Bima Drilling Tools Gambar 4. 1: Struktur Organisasi PT Bima Drilling Tools Sumber: PT Bima Drilling Tools 59 4.1.4 Proses Bisnis PT Bima Drilling Tools Gambar 4. 2: Working Process PT Bima Drilling Tools Sumber: PT Bima Drilling Tools 60 4.1.5 Analisis Persaingan Model 5 Kekuatan Porter pada PT Bima Drilling Tools Pendatang Baru: PT Trimega Putra Corporindo Kekuatan TawarMenawar Pemasok: • PT Adidaya Guna Perkasa • PT Macindo Riski Makmur • PT Indo Karya Mandiri • PT Surya Jaya Suplindo Pesaing dalam Industri: • • • PT Servotech Indonesia PT Mulia Graha Abadi Saka Teknik Utama Kekuatan TawarMenawar Pembeli: Contoh Pembeli: • PT Pertamina beserta afiliasinya • PT Chevron • PT Elnusa, Tbk. Subtitusi: Belum ada ancaman barang subtitusi untuk PT BDT Sumber: Hasil Penelitian. Gambar 4.3 Model Lima Kekuatan Porter pada PT Bima Drilling Tools Michael Porter menentukan 5 hal dasar dalam industri. Hal-hal tersebut adalah: Ancaman pengikut baru (pendatang baru), kekuatan tawar-menawar supplier, kekuatan tawar-menawar pembeli, ancaman barang pengganti, persaingan antara perusahaan. Berikut ini adalah gambaran secara singkat tentang 5 kekuatan porter yang ada dalam perusahaan PT Bima Drilling Tools: 61 1. Pendatang Baru Masuknya pendatang baru dalam industri akan meningkatkan intensitas persaingan dan merupakan ancaman bagi perusahaan, karena umumnya datang dengan keinginan merebut pangsa pasar. Saat ini pesaing baru PT Bima Drilling Tools adalah PT Trimega Putra Corporindo. 2. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Raw Material: • PT Adidaya Guna Perkasa • PT Macindo Riski Makmur Accessories: • PT Indo Karya Mandiri • PT Surya Jaya Suplindo 3. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli Pembeli produk-produk BDT adalah perusahaan-perusahaan yang berhubungan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan pengeboran minyak dan gas bumi, seperti : • PT Pertamina beserta afiliasinya • PT Chevron • PT Elnusa, Tbk 62 4. Ancaman Barang Pengganti Barang Subtitusi dari produk BDT bisa dibilang tidak ada, karena biasanya pelanggan sendiri yang menentukan spesifikasi produk yang diinginkan. Persaingan akan terjadi jika ada peluang untuk menawarkan spesifikasi produk yang lebih murah yang tidak. 5. Persaingan dalam Industri Dalam industri ini terdapat perusahaan-perusahaan lama yang sudah terlebih dahulu berdiri, mereka pun terus melakukan peningkatan dalam produk dan jasa. Pesaing BDT dalam industri yang sama antara lain: • PT Servotech Indonesia • PT Mulia Graha Abadi • Saka Teknik Utama 4.2 TAHAP MASUKAN 4.2.1 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) 4.2.1.1 Identifikasi Lingkungan Eksternal Perusahaan Data yang diambil untuk penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari pihak terkait dalam perencanaan dan pembuatan strategi bisnis perusahaan. Untuk dapat mengetahui situasi yang sedang dihadapi oleh perusahaan saat ini, maka diperlukan identifikasi eksternal perusahaan. Dalam mengidentifikasi lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) PT Bima Drilling Tools, telah dilakukan wawancara langsung kepada decision maker. Dari hasil wawancara dan dengan 63 didukung data-data yang diperoleh dari perusahaan, maka dapat direkapitulasi data eksternal PT Bima Drilling Tools dengan rincian sebagai berikut. Rekapitulasi Faktor Peluang PT Bima Drilling Tools Tabel 4.1 Rekapitulasi Faktor Peluang Perusahaan No. Faktor Peluang PT Bima Drilling Tools 1 Migas masih mendominasi pasokan energi primer Indonesia sampai 20 tahun mendatang. 2 3 4 5 6 7 8 Inflasi tidak mempengaruhi keuangan perusahaan. Target Tingkat Komponen Dalam Negeri tahun 2014 sebesar 70%. Wellhead CBM merupakan teknologi baru yang banyak dicari di pasaran. Kebijakan pemerintah yang memihak pada industri lokal. Konsumsi BBM sebagai energi final di Indonesia menduduki posisi pertama. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Isu politik tidak berpengaruh secara langsung terhadap perusahaan. Tabel 4.2 Rekapitulasi Faktor Ancaman Perusahaan No. Faktor Ancaman PT Bima Drilling Tools 1 Pesaing, baik dalam negeri maupun luar negeri. 2 Migas merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. 3 Maraknya produk manca negara yang murah masuk ke Indonesia. Terutama dari Cina. 4 Semakin canggih teknologi semakin menuntut standarisasi yang tinggi. 64 5 Fluktuasi harga minyak dunia. 6 Biaya untuk mendapatkan lisensi standarisasi produk yang mahal. Sumber: Hasil Penelitian. 4.2.1.2 Hasil Kuesioner Pembobotan dan Penilaian Rating Faktor Eksternal Kuesioner pembobotan faktor eksternal ini menggunakan metode perbandingan berpasangan (pairwise comparison) yang diolah dengan software expert choice. Setelah pembobotan faktor eksternal didapat maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemberian nilai rating terhadap faktor internal kepada perusahaan. Berikut ini adalah hasil kuesioner pemberian nilai rating faktor eksternal: Tabel 4.3 Peringkat Faktor Eksternal PT Bima Drilling Tools Pembobotan Faktor Eksternal Keterangan Rating Respon Luar Biasa 4 Respon Di Atas Rata-Rata 3 Respon Rata-Rata 2 Respon Buruk 1 Tabel 4.4 Hasil Kuesioner Penilaian Rating Faktor Eksternal PT Bima Drilling Tools No. Faktor-Faktor Eksternal Perusahaan Rating O1 Migas masih mendominasi pasokan energi primer Indonesia sampai 20 tahun mendatang. 2 O2 Inflasi tidak mempengaruhi keuangan perusahaan. 2 O3 Target Tingkat Komponen Dalam Negeri tahun 2014 sebesar 70%. 2 65 O4 Wellhead CBM merupakan teknologi baru yang banyak dicari di pasaran. 4 O5 Kebijakan pemerintah yang memihak pada industri lokal. 3 O6 Konsumsi BBM sebagai energi final di Indonesia menduduki posisi pertama. 3 O7 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. 3 O8 Isu politik tidak berpengaruh secara langsung terhadap perusahaan. 2 T1 Pesaing, baik dalam negeri maupun luar negeri. 3 T2 Migas merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. 3 T3 Maraknya produk manca negara yang murah masuk ke Indonesia. Terutama dari Cina 4 T4 Semakin canggih teknologi semakin menuntut standarisasi yang tinggi. 4 T5 Fluktuasi harga minyak dunia. 2 T6 Biaya untuk mendapatkan lisensi standarisasi produk yang mahal. 3 4.2.1.3 Hasil Matriks EFE Berdasarkan identifikasi variabel-variabel eksternal perusahaan dari PT Bima Drilling Tools yang telah dijabarkan, maka tabel analisis eksternal (External Strategic Factors Analysis Summary) atau EFE dapat dibuat dengan cara memberikan bobot dan rating, pemberian bobot didasarkan pada peluang dan ancaman relatif perusahaan terhadap pesaing utama dan pemberian rating didasarkan pada prediksi atau kemampuan perusahaan untuk masa yang akan datang. Matriks EFE Tabel 4.5 Matriks EFE Faktor-Faktor Eksternal Peluang (Opportunity) Bobot Rating Skor 66 Migas masih mendominasi pasokan energi primer Indonesia sampai 20 tahun mendatang. 0.042 2 0.084 Inflasi tidak mempengaruhi keuangan perusahaan. 0.052 2 0.104 Target Tingkat Komponen Dalam Negeri tahun 2014 sebesar 70%. 0.052 2 0.104 Wellhead CBM merupakan teknologi baru yang banyak dicari di pasaran. 0.100 4 0.4 Kebijakan pemerintah yang memihak pada industri lokal. 0.087 3 0.261 Konsumsi BBM sebagai energi final di Indonesia menduduki posisi pertama. 0.087 3 0.261 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. 0.081 3 0.243 Isu politik tidak berpengaruh secara langsung terhadap perusahaan. 0.063 2 0.126 Pesaing, baik dalam negeri maupun luar negeri. 0.082 3 0.246 Migas merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. 0.070 3 0.21 Maraknya produk manca negara yang murah masuk ke Indonesia. Terutama dari Cina 0.100 4 0.4 Semakin canggih teknologi semakin menuntut standarisasi yang tinggi. Fluktuasi harga minyak dunia. 0.080 4 0.32 0.049 2 0.098 Biaya untuk mendapatkan lisensi standarisasi produk yang mahal. 0.055 3 0.165 Ancaman (Threat) Jumlah 3.022 Sumber: Hasil Pengolahan Data. Dari Tabel Matriks EFE di atas, diketahui bahwa jumlah nilai total rata-rata tertimbang adalah sebesar 3,022. Nilai ini berada di atas nilai rata-rata yaitu 2,50 berarti menunjukkan bahwa perusahaan sudah dapat memanfaatkan peluang dan meminimalisir ancaman yang ada di dalam industri. 67 4.2.2 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) 4.2.2.1 Identifikasi Lingkungan Internal PT Bima Drilling Tools Data yang diambil untuk penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari pihak terkait dalam perencanaan dan pembuatan strategi bisnis perusahaan. Untuk dapat mengetahui situasi yang sedang dihadapi oleh perusahaan saat ini, maka diperlukan identifikasi internal perusahaan. Dalam mengidentifikasi lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) PT Bima Drilling Tools, telah dilakukan wawancara langsung kepada decision maker. Dari hasil wawancara dan dengan didukung data-data yang diperoleh dari perusahaan, maka dapat direkapitulasi data internal PT Bima Drilling Tools dengan rincian sebagai berikut. Rekapitulasi faktor kekuatan internal PT Bima Drilling Tools Tabel 4.6 Rekapitulasi Faktor Kekuatan Perusahaan No. 1 2 3 Faktor Kekuatan PT Bima Drilling Tools Harga produk bersaing. Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi. Tingkat kehadiran karyawan yang tinggi. 4 Quality Management System (Manajemen mutu) sudah ISO 9001:2008. 5 Fasilitas, Peralatan, Mesin, dan Kantor semua dalam kondisi yang baik dan memadai. 6 7 8 Pengendalian kualitas yang efektif dan berkala. Selalu menjaga hubungan yang baik dengan customer. Jamsostek untuk menjamin kesejahteraan karyawan. 68 9 Sebagai perusahaan yang termasuk masih baru, BDT memiliki kredibilitas yang baik. Sumber: Hasil Penelitian. Rekapitulasi Faktor Kelemahan PT Bima Drilling Tools Tabel 4.7 Rekapitulasi Faktor Kelemahan Perusahaan. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Faktor Kelemahan PT Bima Drilling Tools Belum standarisasi produk API (American Petroleum Institute) Lokasi yang dekat dengan perumahan. Tingkat stress dalam mengerjakan pekerjaan cukup tinggi. Jumlah sumber daya manusia yang belum ideal. Riset pemasaran yang belum berkala. Loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Cash flow yang kurang lancar. Pertumbuhan laba yang belum signifikan. Biaya untuk membeli peralatan dan mesin yang digunakan mahal. Sumber: Hasil Penelitian. 4.2.2.2 Hasil Kuesioner Pembobotan dan Penilaian Rating Faktor Internal Kuesioner pembobotan faktor internal ini menggunakan metode perbandingan berpasangan (pairwise comparison) yang diolah oleh software expert choice. 69 Setelah pembobotan faktor internal didapat maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemberian nilai rating terhadap faktor internal kepada perusahaan. Berikut ini adalah hasil kuesioner pemberian nilai rating faktor internal: Tabel 4.8 Peringkat Faktor Internal PT Bima Drilling Tools Pembobotan Faktor Internal Keterangan Rating Kekuatan Utama 4 Kekuatan Kecil 3 Kelemahan Kecil 2 Kelemahan Utama 1 Tabel 4.9 Hasil Kuesioner Penilaian Rating Faktor Internal PT Bima Drilling Tools No. Faktor-Faktor Internal Perusahaan Rating S1 Harga produk bersaing. 3 S2 Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi. 4 S3 Tingkat kehadiran karyawan yang tinggi. 3 S4 Quality Management System (Manajemen mutu) sudah ISO 9001:2008 4 S5 Fasilitas, Peralatan, Mesin, dan Kantor semua dalam kondisi yang baik dan memadai. 3 S6 Pengendalian kualitas yang efektif dan berkala. 4 S7 Selalu menjaga hubungan yang baik dengan customer. 4 S8 Jamsostek untuk menjamin kesejahteraan karyawan. 3 S9 Sebagai perusahaan yang termasuk masih baru, BDT memiliki kredibilitas yang baik. 4 W1 Belum standarisasi produk API (American Petroleum Institute) 1 W2 Lokasi yang dekat dengan perumahan. 2 70 W3 Tingkat stress dalam mengerjakan pekerjaan cukup tinggi. 2 W4 Jumlah sumber daya manusia yang belum ideal. 2 W5 Riset pemasaran yang belum berkala. 1 W6 Loyalitas karyawan terhadap perusahaan. 2 W7 Cash flow yang kurang lancar. 1 W8 Pertumbuhan laba yang belum signifikan. 1 W9 Biaya untuk membeli peralatan dan mesin yang digunakan mahal. 2 4.2.2.3 Hasil Matriks IFE Berdasarkan identifikasi variabel-variabel internal perusahaan dari PT Bima Drilling Tools yang telah dijabarkan di atas, maka tabel analisis internal (Internal Strategic Factor Evaluation) atau IFE dapat dibuat dengan cara memberikan bobot dan rating, pemberian bobot didasarkan pada kekuatan dan kelemahan relatif perusahaan dan pemberian rating didasarkan pada prediksi atau kemampuan perusahaan untuk masa yang akan datang. Tabel 4.10 Matriks IFE Faktor-Faktor Internal Kekuatan (Strength) Harga produk bersaing. Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi. Bobot Rating Skor 0.045 3 0.135 0.069 4 0.276 Tingkat kehadiran karyawan yang tinggi. 0.041 3 0.123 Quality Management System (Manajemen mutu) sudah ISO 9001:2008 0.071 4 0.284 Fasilitas, Peralatan, Mesin, dan Kantor semua dalam kondisi yang baik dan memadai. 0.060 3 0.18 Pengendalian kualitas yang efektif dan berkala. 0.078 4 0.312 71 Selalu menjaga hubungan yang baik dengan customer. 0.073 4 0.292 Jamsostek untuk menjamin kesejahteraan karyawan. 0.065 3 0.195 Sebagai perusahaan yang termasuk masih baru, BDT memiliki kredibilitas yang baik. 0.060 4 0.24 Belum standarisasi produk API (American Petroleum Institute) 0.074 1 0.074 Lokasi yang dekat dengan perumahan. 0.031 2 0.062 Tingkat stress dalam mengerjakan pekerjaan cukup tinggi. 0.041 2 0.082 Jumlah sumber daya manusia yang belum ideal. 0.038 2 0.076 Riset pemasaran yang belum berkala. 0.061 1 0.061 Kelemahan (Weakness) Loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Cash flow yang kurang lancar. Pertumbuhan laba yang belum signifikan. 0.078 2 0.156 0.051 1 0.051 0.028 1 0.028 Biaya untuk membeli peralatan dan mesin yang digunakan mahal. 0.036 2 0.072 Jumlah 2.699 Sumber: Hasil Pengolahan Data. Dari Tabel Matriks IFE di atas, diketahui bahwa jumlah nilai total rata-rata tertimbang adalah sebesar 2,699. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki organisasi yang kuat secara internal, karena nilai yang diperolehnya di atas nilai ratarata yaitu 2,50. Dan nilai ini juga menunjukkan bahwa perusahaan ini berada dalam posisi di atas rata-rata pada kekuatan internal keseluruhan. 4.2.3 Matriks Profil Kompetitif (CPM) Matriks profil persaingan (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi pesaing utama PT Bima Drilling Tools. Dalam hasil diskusi antara peneliti dengan 72 perusahaan yang ditetapkan pesaing utama PT Bima Drilling Tools yang sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan adalah PT Servotech Indonesia dan PT Mulia Graha Abadi dimana kedua perusahaan tersebut bergerak di industri yang sama. 4.2.3.1 Hasil Kuesioner Pembobotan Faktor CPM Tabel 4.11 Rekapitulasi Faktor Kunci Keberhasilan dalam Industri. 1 Kualitas Produk 2 Kompetensi Sumber Daya Manusia 3 Harga yang Ditawarkan 4 Teknologi 5 Standar API 6 Ketepatan Waktu Pengiriman 7 Loyalitas Konsumen 4.2.3.2 Matriks Profil Kompetitif (CPM) PT Bima Drilling Tools Matriks CPM Tabel 4.12 Matriks CPM Faktor Profil Kompetitif Kualitas Produk Kompetensi Sumber Daya Manusia Harga yang Ditawarkan Teknologi Standar API Ketepatan Waktu Bobot PT Bima Drilling Tools PT Servotech Indonesia Rating Rating Nilai Rating Nilai Nilai PT Mulia Graha Abadi 0.128 4 0.512 4 0.512 3 0.384 0.134 3 0.402 3 0.402 3 0.402 0.165 2 0.33 3 0.495 3 0.495 0.110 3 0.33 3 0.33 3 0.33 0.261 2 0.522 4 1.044 4 1.044 0.092 3 0.276 3 0.276 3 0.276 73 Pengiriman Loyalitas Konsumen Jumlah 0.110 1 3 0.33 2.702 3 0.33 3 3.389 0.33 3.261 Dari Tabel Matriks CPM di atas diketahui bahwa ada dua pesaing utama bagi PT Bima Drilling Tools, yaitu PT Servotech Indonesia dan PT Mulia Graha Abadi. Nilai yang dibobot bagi PT Servotech Indonesia sebesar 3,389 dan PT Mulia Graha Abadi sebesar 3,261; sedangkan nilai yang dibobot bagi PT Bima Drilling Tools adalah sebesar 2,702. Hal ini menunjukkan bahwa posisi perusahaan bila dibandingkan dengan persaingan, berada di bawah dari dua perusahaan pesaing. Hal ini dikarenakan ada faktor utama yang membuat PT Bima Drilling Tools kurang bersaing, yaitu standar API (American Petroleum Institute). Untuk itu diharapkan agar perusahaan segera mendapatkan lisensi API (American Petroleum Institute) dan mempertahankan kinerjanya. Dengan didapatkannya standarisasi API (American Petroleum Institute), maka akan memberikan kekuatan yang lebih bagi perusahaan untuk bersaing di dalam persaingan. Perusahaan juga harus membuat strategi bisnis yang tepat untuk target pencapaian hasil yang lebih optimal ke depannya. 4.3 Tahap Pencocokan 4.3.1 Matriks SWOT Matriks SWOT merupakan perangkat pencocokan yang membantu PT Bima Drilling Tools untuk mengembangkan strategi. Tujuan dari tahap yang kedua ini adalah untuk menentukan strategi yang efektif bagi PT Bima Drilling Tools, yang didasarkan pada kekuatan dan kelemahan yang ada, untuk menghadapi peluang dan setiap ancaman yang ada. 74 Tabel 4.13 Matriks SWOT Kekuatan (S) 1. Harga produk bersaing. 2. Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi. 3. Tingkat kehadiran karyawan yang tinggi. 4. Quality Management System (Manajemen mutu) sudah ISO 9001:2008 5. Fasilitas, Peralatan, Mesin, dan Kantor semua dalam kondisi yang baik dan memadai. 6. Pengendalian kualitas yang efektif dan berkala. 7. Selalu menjaga hubungan yang baik dengan customer. 8. Jamsostek untuk menjamin kesejahteraan karyawan. 9. Sebagai perusahaan yang termasuk masih baru, BDT memiliki kredibilitas yang baik. Kelemahan (W) 1. Belum standarisasi produk API (American Petroleum Institute) 2. Lokasi yang dekat dengan perumahan. 3. Tingkat stress dalam mengerjakan pekerjaan cukup tinggi. 4. Jumlah sumber daya manusia yang belum ideal. 5. Riset pemasaran yang belum berkala. 6. Loyalitas karyawan terhadap perusahaan. 7. Cash flow yang kurang lancar. 8. Pertumbuhan laba yang belum signifikan. 9. Biaya untuk membeli peralatan dan mesin yang digunakan mahal. Peluang (O) Strategi SO: Strategi WO: 1. Migas masih 1. Dengan kondisi 1. Merekrut lebih mendominasi pasokan perusahaan yang sudah banyak sumber daya energi primer Indonesia memiliki Quality manusia yang memiliki sampai 20 tahun Management System juga kompetensi. Sumber mendatang. fasilitas kantor dan pabrik daya manusia yang 2. Inflasi tidak yang memadai, gunakan jumlahnya belum 75 mempengaruhi keuangan kekuatan ini untuk terus memadai dan tingkat perusahaan. membuat wellhead CBM stress yang tinggi di 3. Target Tingkat berkualitas yang semakin dalam pekerjaan Komponen Dalam Negeri dicari di pasaran. (S4 – S5 – merupakan kelemahan tahun 2014 sebesar 70%. O4). dari perusahaan, bila 4. Wellhead CBM 2. Peluang di industri perusahaan sudah merupakan teknologi baru minyak bumi dan gas masih memiliki jumlah sumber yang banyak dicari di tebuka lebar hingga 20 daya manusia yang ideal pasaran. tahun yang akan datang, tentunya tingkat stress di 5. Kebijakan pemerintah perusahaan harus dalam mengerjakan yang memihak pada memastikan bahwa sistem pekerjaan dapat industri lokal. manajemen mutu ISO berkurang. Dan hal ini 6. Konsumsi BBM sebagai 9001:2008 diterapkan dan nantinya akan semakin energi final di Indonesia berjalan secara efektif di membuka peluang bagi menduduki posisi pertama. dalam perusahaan, sehingga perusahaan untuk 7. Meningkatnya dapat menghasilkan produk- membuat produk-produk pertumbuhan ekonomi produk yang berkualitas yang berkualitas, Indonesia. terutama wellhead CBM khususnya wellhead 8. Isu politik tidak yang sedang diminati di CBM yang sedang berpengaruh secara industri. (S4 – O1 – O4). diminati di pasaran. (W3 – W4 – O4). langsung terhadap perusahaan. Ancaman (T) Strategi ST: Strategi WT: 1. Pesaing, baik dalam 1. Memberikan 1. Memperoleh standar negeri maupun luar negeri. training/pelatihan kepada API (American 2. Migas merupakan Sumber Daya Manusia Petroleum Institute) sumber daya yang tidak secara berkala agar semakin untuk mendapatkan dapat diperbaharui. memiliki kompetensi di kepercayaan dari 3. Maraknya produk manca dalam menghadapi customer dan dapat negara yang murah masuk kemajuan teknologi. (S2 – bersaing di dalam ke Indonesia. Terutama T4). industri. (W1 – T1). dari Cina 2. Tetap memberikan 2. Membuat riset 4. Semakin canggih pengendalian kualitas yang pemasaran secara 76 teknologi semakin berkala agar customer tetap berkala dan menetapkan menuntut standarisasi yang loyal dan tidak mudah strategi pemasaran yang tinggi. berpaling kepada produk- tepat dan jitu agar tidak 5. Fluktuasi harga minyak produk cina yang murah. kalah saing dengan dunia. Dengan begitu perusahaan pesaing dan juga 6. Biaya untuk dapat membuktikan kepada produk-produk cina. mendapatkan lisensi customer bahwa produk (W5 – T1 – T3). standarisasi produk yang perusahaan juga mempunyai mahal. kualitas. (S6 – S9 – T3). Strategi SO: 1. Dengan kondisi perusahaan yang sudah memiliki Quality Management System juga fasilitas kantor dan pabrik yang memadai, gunakan kekuatan ini untuk terus membuat wellhead CBM berkualitas yang semakin dicari di pasaran. (S4 – S5 – O4). 2. Mengingat bahwa peluang di dalam industri minyak bumi dan gas masih tebuka lebar hingga 20 tahun yang akan datang, perusahaan harus memastikan bahwa sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 diterapkan dan berjalan secara efektif di dalam perusahaan, sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas terutama wellhead CBM yang sedang diminati di industri. (S4 – O1 – O4). Strategi WO: 1. Merekrut lebih banyak sumber daya manusia yang memiliki kompetensi. Sumber daya manusia yang jumlahnya belum memadai dan tingkat stress yang tinggi di dalam pekerjaan merupakan kelemahan dari perusahaan, bila perusahaan sudah memiliki jumlah sumber daya manusia yang ideal tentunya 77 tingkat stress di dalam mengerjakan pekerjaan dapat berkurang. Dan hal ini nantinya akan semakin membuka peluang bagi perusahaan untuk membuat produk-produk yang berkualitas, khususnya wellhead CBM yang sedang diminati di pasaran. (W3 – W4 – O4). Strategi ST: 1. Memberikan training/pelatihan secara berkala kepada Sumber Daya Manusia secara berkala agar semakin memiliki kompetensi di dalam menghadapi kemajuan teknologi. (S2 – T4). 2. Tetap memberikan pengendalian kualitas yang berkala agar customer tetap loyal dan tidak mudah berpaling kepada produk-produk cina yang murah. Dengan begitu perusahaan dapat membuktikan kepada customer bahwa produk perusahaan juga mempunyai kualitas. Disini yang dimaksud dengan produk yang berkualitas adalah produk yang sesuai dengan spec API (American Petroleum Institute). (S6 – S9 – T3). Strategi WT: 1. Memperoleh standar API (American Petroleum Institute) untuk mendapatkan kepercayaan dari customer dan dapat bersaing di dalam industri sehingga memperluas pangsa pasar. (W1 – T1). 2. Membuat riset pemasaran secara berkala dan menetapkan strategi pemasaran yang tepat dan jitu agar tidak kalah saing dengan pesaing dan juga ancaman dari produk-produk cina. (W5 – T1 – T3). 78 4.3.2 Matriks Internal – Eksternal (IE). Matriks ini bertujuan untuk mendapatkan suatu strategi bisnis dengan mengacu kepada total score dari Faktor Internal (IFE) dan Faktor Eksternal (EFE) perusahaan. Berdasarkan faktor internal PT Bima Drilling Tools memperoleh nilai 2,699 dan nilai faktor eksternal sebesar 3,022. TOTAL NILAI IFE YANG DIBERI BOBOT Kuat 3,0-4,0 Rata-Rata 2,0-2,99 Lemah 1,0-1,99 2,699 Tinggi 3,0-4,0 PT Bima Drilling Tools (2,699 ; 3,022) 3,022 TOTAL NILAI EFE YANG DIBERI BOBOT Sedang 2,0-2,99 Rendah 1,0-1,99 Sumber: Hasil Pengolahan Data. Gambar 4.4 Matriks IE PT Bima Drilling Tools Berdasarkan hasil dari Tabel Matriks IFE (Tabel 4.1) dan Tabel Matriks EFE (tabel 4.3), diketahui bahwa nilai IFE adalah sebesar 2,699 dan nilai EFE adalah sebesar 3,022. Dengan demikian dapat dilihat bahwa PT. Bima Drilling Tools berada dalam sel II, yaitu pada divisi tumbuh dan membangun. Dimana dalam divisi ini, ada beberapa alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan, diantaranya: 79 • Strategi Intensif (Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar, Pengembangan Produk). • Strategi Integratif (Integrasi ke Depan, Integrasi ke Belakang, Integrasi Horizontal) Berdasarkan hasil analisis Matriks Internal – Eksternal (IE), maka PT Bima Drilling Tools berada di sel II. Pada sel II strategi yang paling cocok dikelola dengan strategi tumbuh dan membangun, posisi perusahaan cukup baik dan daya tarik sedang tumbuh. PT Bima Drilling Tools menjalankan strategi intensif, dimana perusahaan sedang melakukan pengembangan produk yaitu berhasil menciptakan wellhead CBM yang sedang diminati di pasar. 4.4 Tahap Keputusan 4.4.1 Quantitative Strategy Plannning Matrix (QSPM) Setelah melakukan tahap input dan tahap pencocokan maka tahap yang terakhir adalah tahap keputusan, dimana tahap keputusan ini memberikan input kepada perusahaan strategi apa yang cocok digunakan untuk bersaing. Berikut data alternatif strategi yang telah dibuat dan serta diwawancara dengan decision maker di perusahaan. Matriks QSPM Tabel 4.14 Matriks QSPM STRATEGI-STRATEGI ALTERNATIF Faktor-Faktor Kunci Kekuatan-Kekuatan Harga produk bersaing. Bobot 0,045 Riset Pemasaran yang Berkala Pengembangan Produk AS AS TAS 3 0,135 TAS 1 0,045 80 Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi. 0,069 3 0,207 3 0,207 Tingkat kehadiran karyawan yang tinggi. 0,041 3 0,123 3 0,123 Quality Management System (Manajemen mutu) sudah ISO 9001:2008 0,071 4 0,284 4 0,284 Fasilitas, Peralatan, Mesin, dan Kantor semua dalam kondisi yang baik dan memadai. 0,06 4 0,24 3 0,18 0,078 3 0,234 3 0,234 0,073 4 0,292 2 0,146 0,065 1 0,065 2 0,13 0,06 4 0,24 2 0,12 0,074 4 0,296 2 0,148 Lokasi yang dekat dengan perumahan. 0,031 1 0,031 1 0,031 Tingkat stress dalam mengerjakan pekerjaan cukup tinggi. 0,041 1 0,041 3 0,123 Jumlah sumber daya manusia yang belum ideal. 0,038 3 0,114 3 0,114 Riset pemasaran yang belum berkala. 0,061 2 0,122 1 0,061 Loyalitas karyawan terhadap perusahaan. 0,078 3 0,234 3 0,234 Cash flow yang kurang lancar. 0,051 2 0,102 3 0,153 0,028 2 0,056 2 0,056 0,036 1 0,036 3 0,108 Pengendalian kualitas yang efektif dan berkala. Selalu menjaga hubungan yang baik dengan customer. Jamsostek untuk menjamin kesejahteraan karyawan. Sebagai perusahaan yang termasuk masih baru, BDT memiliki kredibilitas yang baik. Kelemahan-Kelemahan Belum standarisasi produk API (American Petroleum Institute) Pertumbuhan laba yang belum signifikan. Biaya untuk membeli peralatan dan mesin yang digunakan mahal 81 Jumlah 1 Peluang-Peluang Migas masih mendominasi pasokan energi primer Indonesia sampai 20 tahun mendatang. 0,042 2 0,084 3 0,126 0,052 1 0,052 1 0,052 0,052 3 0,156 3 0,156 0,1 3 0,3 4 0,4 0,087 3 0,261 3 0,261 0,087 3 0,261 4 0,348 0,081 2 0,162 1 0,081 0,063 2 0,126 1 0,063 0,082 3 0,246 3 0,246 Migas merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. 0,07 2 0,14 1 0,07 Maraknya produk manca negara yang murah masuk ke Indonesia. Terutama dari Cina 0,1 4 0,4 3 0,3 0,08 1 0,08 3 0,24 0,049 2 0,098 1 0,049 Inflasi tidak mempengaruhi keuangan perusahaan. Target Tingkat Komponen Dalam Negeri tahun 2014 sebesar 70%. Wellhead CBM merupakan teknologi baru yang banyak dicari di pasaran. Kebijakan pemerintah yang memihak pada industri lokal. Konsumsi BBM sebagai energi final di Indonesia menduduki posisi pertama. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Isu politik tidak berpengaruh secara langsung terhadap perusahaan. Ancaman-Ancaman Pesaing, baik dalam negeri maupun luar negeri. Semakin canggih teknologi semakin menuntut standarisasi yang tinggi. Fluktuasi harga minyak dunia. 82 Biaya untuk mendapatkan lisensi standarisasi produk yang mahal. 0,055 Jumlah 1 0,055 3 0,165 1 Total Nilai Daya Tarik Sumber: Hasil Pengolahan Data 5,273 5,054 Dari Tabel Matriks QSPM PT Bima Drilling Tools di atas, terlihat bahwa Strategi Riset Pemasaran yang Berkala memiliki Total Nilai Daya Tarik sebesar 5,273 dan Strategi Pengembangan produk memiliki Total Nilai Daya Tarik sebesar 5,054. Jadi Riset Pemasaran yang Berkala lebih tinggi jika dibandingkan dengan Total Nilai Daya Tarik untuk Strategi Pengembangan Produk. Angka ini menunjukkan bahwa Membuat Riset Pemasaran yang Berkala lebih menarik untuk diterapkan bagi perusahaan. 4.5 Implementasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengolahan data melalui Matriks QSPM yang merupakan tahapan terakhir dalam kerangka penyusunan strategi yang komprehensif, yakni tahap keputusan, terlihat bahwa strategi dengan membuat riset pemasaran yang berkala lebih menarik untuk diterapkan di PT Bima Drilling Tools. Riset pemasaran yang dilakukan secara berkala bertujuan agar perusahaan dapat memahami persaingan, konsumen, kekuatan pasar, dan teknologi berkembang dalam menghadapi tantangan dalam upaya efektif memasarkan produk dan jasa. Hal ini nantinya akan mengacu pada strategi penetrasi pasar. Penetrasi pasar adalah strategi yang dilakukan oleh perusahaan pada pasar yang memang sudah exist serta produk atau jasa yang ditawarkan juga memang sudah exist. Salah satu alasan paling utama dipilihnya strategi penetrasi ini adalah karena perusahaan meyakini pasar yang sekarang ini akan dapat bertumbuh lagi (demand pada pasar existing tersebut akan 83 terus bertambah) hal ini semata-mata untuk meningkatkan penjualan. Perusahaan dapat mendorong konsumen untuk membeli lebih sering sekaligus untuk membeli lebih banyak pada setiap pembelian. American Marketing Association (AMA) memberikan definisi resmi mengenai riset pemasaran sebagai fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan dan masyarakat umum dengan pemasar melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan peluang dan masalah, merumuskan, menyempurnakan dan mengevaluasi tindakan-tindakan pemasaran, memantau kinerja pemasaran; dan menyemburnakan pemahaman yang dapat membuat aktivitas pemasaran lebih efektif. Ada beberapa bentuk riset pemasaran yang dapat dipertimbangkan, yang dikelompokkan ke dalam empat jenis dasar, yaitu: 1. Internal – analisis catatan penjualan, tingkat periklanan, harga versus volume, dan sebagainya. 2. Eksternal – menggunakan sumber daya di luar organisasi untuk melengkapi riset internal. 3. Reaktif – jawaban kuesioner, wawancara, dan sebagainya. 4. Non reaktif – interpretasi terhadap fenomena yang diamati. Dari strategi yang terpilih, dapat diimplementasikan ke beberapa bidang di dalam perusahaan, di antara lain: 1. Pemasaran Dalam bidang pemasaran, langkah nyata yang dapat dilakukan PT Bima Drilling Tools adalah dengan: 84 a. Divisi Marketing membuat riset pemasaran yang secara berkala. Riset pemasaran adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis, ditujukan untuk masukan bagi pihak manajemen. Sehingga perusahaan dapat mengidentifikasi dan menganalisis masalah-masalah yang berkaitan dengan pemasaran dan hasil yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan dalam mengevaluasi performa perusahaan. b. Menjaga dan meningkatkan kualitas yang dimiliki oleh perusahaan. Terus berupaya memenuhi spesifikasi produk yang dibutuhkan customer. Dengan begitu akan tercipta image perusahaan yang baik di mata para customer. Image yang baik akan dibawa oleh kekuatan Word of Mouth yang dapat memberikan alasan supaya semua orang lebih mudah dan lebih suka membicarakan produk dari perusahaan. c. Mendapatkan sertifikasi API (American Petroleum Institute) secepatnya. Karena inilah kunci dari pemasaran. Jika perusahaan sudah mendapatkan sertifikasi API, maka perusahaan dapat mengikuti tender-tender besar yang ada di industri. Dengan sertifikasi ini juga customer akan lebih percaya kepada perusahaan dan perusahaan dapat bersaing lebih kompetitif di dalam industri. d. Menggencarkan internet marketing. Jaman yang semakin canggih menuntut kita untuk lebih tanggap. PT Bima Drilling Tools memang sudah memiliki website dan blog sendiri untuk perusahaan, namun sebaiknya perusahaan dapat lebih aktif lagi di dunia maya. Membuat tim khusus yang bertugas meng-update website dan blog juga dapat 85 menjadi salah satu pilihan dalam rangka menggencarkan internet marketing. e. Menjalin komunikasi yang baik dengan customer lama juga memberikan kualitas yang terbaik kepada customer baru. Dan untuk itu dibutuhkan sebuah konsistensi dari seluruh karyawan untuk memberikan yang terbaik. f. Memprioritaskan proyek-proyek yang berhubungan dengan PT Pertamina dan afiliasinya. Karena PT Pertamina merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bertugas mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia, dengan selalu terlibat di dalam proyekproyeknya maka perusahaan dapat meningkatkan brand image di industri. 2. Sumber Daya Manusia Dalam bidang sumber daya manusia, PT Bima Drilling Tools dapat melakukan: a. Merekrut lebih banyak sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di bidangnya. Karena seperti yang sudah diidentifikasi di atas, bahwa salah satu kelemahan dari PT Bima Drilling Tools adalah jumlah sumber daya manusia yang belum ideal, sehingga dengan merekrut lebih banyak lagi sumber daya manusia yang tentunya berkompetensi, akan meringankan tingkat stress kerja di perusahaan. b. Memberikan pelatihan (training) secara berkala kepada sumber daya manusia yang ada agar semakin memiliki kompetensi di dalam menghadapi kemajuan teknologi. Karena dengan memberikan pelatihan tak terkecuali kepada seluruh karyawan di dalam 86 perusahaan, dapat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan hasil kerja yang optimal dipengaruhi oleh faktor tersebut. Khususnya kepada tim inti yang memang memiliki andil besar di dalam pembuatan produk. c. Mengevaluasi kinerja karyawan secara berkala. Salah satu kelemahan PT Bima Drilling Tools adalah loyalitas karyawannya yang kurang. Oleh karena itu penilaian kerja untuk mengukur seberapa banyak karyawan telah memberikan kontribusi kepada perusahaan dapat menjadi salah satu upaya yang digunakan. d. Menambah motivasi kerja karyawan. Dikarenakan salah satu kelemahan dari perusahaan adalah loyalitas karyawan terhadap perusahaan, maka masalah tersebut dapat diatasi dengan memberikan dorongan sikap dan tindakan kepada karyawan untuk mencapai misi perusahaan dengan melakukan upaya-upaya efektif sehingga menghasilkan kinerja yang selaras dengan tujuan perusahaan. Menambah motivasi karyawan dapat dilakukan dengan: i. Memberi karyawan kesempatan untuk menggunakan idenya. ii. Meyakinkan karyawan bahwa keberhasilan adalah milik bersama. iii. Memberi bonus dan insentif yang berupa materi. iv. Selain materi, perusahaan juga dapat menjanjikan wisata bersama. Dengan adanya kegiata ini, motivasi kerja karyawan akan meningkat dan akan tercipta hubungan kekeluargaan di dalam perusahaan. 87 3. Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Untuk bidang penelitian dan pengembangan, PT Bima Drilling Tools dapat: Membuat divisi Resource and Development guna melakukan aktivitasaktivitas yang berorientasi ke masa depan konsumen. Dengan mengkhususkan adanya divisi penelitian dan pengembangan, perusahaan dapat memperkirakan apa saja yang akan terjadi di industri, karena perubahan di dalam industri itu pasti akan terjadi dan penelitian dan pengembangan erat kaitannya dengan penelitian pasar dan konsumen. 4. Keuangan Dari bidang keuangan, PT Bima Drilling Tools dapat melakukan: a. Mengatasi cash flow yang belum lancar, untuk penjualan secara kredit sebaiknya mengadakan penggalakan penagihan kepada customer yang menunggak pembayaran. b. Mencari modal tambahan untuk perusahaan. Dapat dilakukan dengan kredit pinjaman di bank-bank atau lembaga keuangan lainnya, atau dengan mencari investor baru yang mau menanamkan modalnya di PT Bima Drilling Tools. Dengan begitu, perusahaan akan memiliki persediaan modal yang lebih besar lagi. 5. Operasi a. Memastikan bahwa sistem manajemen mutu yang diterapkan berjalan dengan efektif sehingga produk yang dihasilkan pun akan berkualitas. b. Melakukan audit perusahaan yang berkesinambungan untuk mengetahui keseluruhan yang terjadi di dalam perusahaan. c. Perawatan mesin dan peralatan pabrikasi yang berkala dan terus menerus. 88 d. Penekanan biaya pada fasilitas kantor, agar tidak terjadi pembengkakan biaya operasional. e. Menambah personel keamanan untuk menjaga kantor dan pabrik yang berisi bahan baku, berkaitan dengan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.