TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DI RSUD KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : Marantika Soloningtyas NIM B12087 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015 i ii iii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Primigravida Trimester III Tentang Persiapan Persalinan di RSUD Kota Surakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Bapak dr. Willy Handoko Widjaja, MARS, selaku Direktur RSUD Kota Surakarta yang telah memberikan ijin pada peneliti dalam pengambilan data dan penelitian di RSUD Kota Surakarta. 5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan. 6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, Juni 2015 Penulis iv Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015 Marantika Soloningtyas B12087 TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DI RSUD KOTA SURAKARTA xiv + 57 halaman + 19 lampiran + 7 tabel + 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang: Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya AKI yaitu 395 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Kematian ibu 90% terjadi pada saat persalinan dan 95% penyebabnya adalah komplikasi obstetric yang sering tidak diperkirakan sebelumnya, maka kebijaksanaan departemen kesehatan untuk mempercepat penurunan AKI adalah mengupayakan agar setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan dan pelayanan obstetric. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Oktober 2014 didapatkan 10 primigravida, 2 (20%) mempunyai pengetahuan baik tentang persiapan persalinan, 2 (20%) mempunyai pengetahuan cukup tentang persiapan persalinan dan 6 (60%) mempunyai pengetahuan kurang tentang persiapan persalinan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta dalam tingkat baik, cukup dan kurang. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan lokasi penelitian di RSUD Kota Surakarta pada tanggal 17 April - 16 Mei 2015. Jumlah sampel 58 primigravida, dengan teknik accidental sampling. Alat adalah kuesioner tertutup. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta dapat dikategorikan tingkat pengetahuan baik sebanyak 5 responden (8,6%), cukup 44 responden (75,9%), dan kurang 9 responden (15,5%). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan primigravida trimester III di RSUD Kota Surakarta mayoritas mempunyai tingkat pengetahuan cukup yaitu 44 responden (75,9%) dengan mayoritas umur 18-23 tahun sebanyak 37 responden (63,9%), mayoritas tingkat pendidikan SMA sebanyak 36 responden (62,1%) dan mayoritas pekerjaan sebagai karyawan swasta sebanyak 30 responden (51,7%). Kata Kunci : Pengetahuan, primigravida, persiapan persalinan Kepustakaan : 25 literatur (Tahun 2005 s/d 2013) v MOTTO 1. Hai orang-orang yang beriman, jadikan sholat dan sabar mu sebagai penolonghmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (AlBaqarah : 153) 2. Keberhasilam tidak datang secara tiba-tiba, tapi karena usaha dan kerja keras. 3. Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau dengan sabar menunggu namun hanya didapat oleh mereka yang bersemangat mengejarnya. PERSEMBAHAN Karya Tulis Ilmiah ini peneliti persembahkan kepada: 1. Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan. 2. Mama dan Papa tercinta terima kasih atas segala do’a, dukungan, pengorbanan dan kasih sayang yang ikhlas selama ini. 3. Adik ku tersayang terima kasih atas segala do’a dan dukungannya. 4. Sahabat-sahabatku tersayang Chasy, Dhona, Helida, Dita, Indah, dan Nunung yang selalu memberi dukungan, bantuan dan semangat. 5. Seseorang yang selalu menemani, memberi support, semangat, bantuan, dan nasehat. 6. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012. 7. Almamater tercinta STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah memberi banyak ilmu, wawasan dan vi pengalaman kepada penulis vii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii KATA PENGANTAR .................................................................................... iv ABSTRAK ...................................................................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi CURICULUM VITAE ................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... viii DAFTAR TABEL .......................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii BAB I BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ............................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ................................................................. 6 E. Keaslian penelitian ................................................................. 6 TINJAUAN PUSTAKA A. Teori dan masalah yang diteliti .............................................. 8 B. Kerangka teori ........................................................................ 33 viii C. Kerangka konsep penelitian ................................................... BAB III 34 METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 35 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 35 C. Populasi, Sampe dan Teknik Pengambilan Sampel ............... 36 D. Variabel Penelitian ................................................................. 37 E. Definisi operasional ............................................................... 37 F. Instrumen Penelitian............................................................... 38 G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 42 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................. 43 I. Etika Penelitian ...................................................................... 46 J. Jadwal Penelitian.................................................................... 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ..................................... 48 B. Hasil Penelitian ....................................................................... 48 C. Pembahasan ............................................................................ 52 D. Keterbatasan penelitian........................................................... 55 PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. 56 B. Saran ....................................................................................... 57 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional ....................................................................... 38 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner......................................................................... 40 Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur .................................. 49 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ......................... 49 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................... 50 Tabel 4.4 Hasil Pengolahan Data .................................................................... 50 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Primigravida Trimester III Tentang Persiapan Persalinan ......................................................... x 51 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................ 33 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ........................................................................ 34 xi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas Lampiran 6. Lembar Permohonan Responden Lampiran 7. Lembar Persetujuan Responden Lampiran 8. Surat Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 9. Surat Balasan Penggunaan Lahan Lampiran 10. Kuesioner Validitas Lampiran 11. Pedoman Penskoran Lampiran 12 Kuesioner Penelitian Lampiran 13. Pedoman Penskoran Lampiran 14. Tabulasi Kuesioner Uji Validitas Lampiran 15. Hasi Uji Validitas Lampiran 16. Hasil Reliabilitas Lampiran 17. Tabulasi Kuesioner Penelitian Lampiran 18. Data Penelitian Berdasarkan Umur, Pendidikan, dan Pekerjaan Lampiran 19.Hasil Penelitian Lampiran 20.Tabel Nilai r Product Moment Lampiran 21. Dokumentasi Lampiran 22. Lembar Konsultasi xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai tingkat derajat kesehatan masyarakat di suatu negara. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 yang mencatat angka kematian ibu (AKI) 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini melonjak tinggi dibandingkan dengan hasil SDKI 2007 yang hanya 228 per 100.000 kelahiran hidup (BKKBN, 2013). Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11%, partus lama 5%, abortus 5%, dan lain-lain (Depkes RI, 2012). Disamping itu juga pengetahuan ibu hamil tentang persiapan persalinan itu merupakan salah satu indikator yang sangat berarti dalam menurunkan AKI yang ada karena mengingat kematian ibu 90% terjadi pada saat sekitar persalinan kira-kira 95% penyebab kematian itu adalah komplikasi obstetri yang sering tidak diperkirakan sebelumnya, maka kebijaksanaan departemen kesehatan untuk mempercepat penurunan AKI adalah mengupayakan agar setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan dan pelayanan obstetri sedekat mungkin diberikan kepada semua ibu hamil (Saifudin, 2010). Angka kematian berdasarkan laporan dari ibu Provinsi Jawa kabupaten / kota 1 Tengah sebesar tahun 2012 116,34 / 100.000 2 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup (Dinkes, 2012). Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri. Tingginya angka kematian ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri yang rendah pula. Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan kesehatan pelayanan kegawatdaruratan terlambat mengenal tanda terlambat mencapai ibu yang tepat waktu bahaya berkualitas, yang dan terutama dilatarbelakangi mengambil oleh keputusan, fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan (Dinkes, 2012). Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya AKI. Pada waktu persalinan jika ditemukan adanya komplikasi obsteri dan ibu tidak mengerti tentang persiapan persalinan, maka ibu tidak mendapat pelayanan yang sesuai dan tepat waktu sehingga terjadi tiga keterlambatan dalam rujukan, yaitu yang pertama adalah keterlambatan dalam pengambilan keputusan untuk merujuk, karena ketidak mampuan ibu/keluarga untuk mengenali tanda bahaya, ketidak mampuan untuk mencari 3 pertolongan, faktor budaya, keputusan tergantung pada suami, ketakutan akan biaya yang perlu dibayar untuk transportasi dan perawatan di rumah sakit, serta ketidakpercayaan akan kualitas pelayanan kesehatan, yang kedua adalah Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan, dipengaruhi oleh jarak, ketersediaan dan efisiensi sarana transportasi, serta biaya, yang ketiga adalah Keterlambatan dalam memperoleh pertolongan di fasilitas kesehatan, ketersediaan alat, obat, transfusi darah dan bahan habis pakai, manajemen serta kondisi fasilitas kesehatan (Depkes RI, 2012) Persiapan persalinan yang direncanakan bersama bidan, diharapkan dapat menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan dimana ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu (Depkes RI, 2012). Keberadaan bidan di tengah-tengah masyarakat, memiliki peran strategis terutama dalam pemeliharaan kesehatan ibu dan anak. Bidan juga turut mempersiapkan seorang tunas bangsa sejak dari mulai dalam kandungan, bahkan jauh sebelum itu (Saifuddin, 2010) . Kehamilan dan persalinan bagi primigravida merupakan hal yang baru, sehingga ibu kurang mengetahui tanda persalinan maka ibu tidak mengetahui kapan waktu yang tepat untuk pergi kepelayanan kesehatan dan tidak tahu apa saja yang dapat dilakukan bila ada tanda-tanda persalinan (Manuaba, 2007). Bidan sebagai tenaga kesehatan harus ikut mendukung upaya mempercepat penurunan AKI yang diperlukan suatu usaha yang salah satunya adalah pelayanan antenatal atau Antenatal Care (ANC). Pelayanan 4 antenatal merupakan pilar kedua didalam Safe Motherhood yang merupakan sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan (Depkes. RI, 2012). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Oktober 2014 di RSUD Kota Surakarta, jumlah semua ibu hamil yang berkunjung di RSUD Kota Surakarta selama bulan Januari sampai bulan Oktober 2014 adalah 2 3 4 3 orang. Jumlah keseluruhan primigravida trimester I sebanyak 283 orang, trimester II sebanyak 387 orang, dan trimester III sebanyak 581 orang dan jumlah keseluruhan ibu multigravida trimester I sebanyak 323 orang, trimester II sebanyak 377 orang dan trimester III sebanyak 392 orang. Telah dilakukan wawancara kepada 10 primigravida trimester III dengan mengajukan 2 pertanyaan dan didapatkan 2 primigravida trimester III yang dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar, 2 primigravida dapat menjawab salah satu pertanyaan, dan 6 primigravida yang tidak dapat menjawab semua pertanyaan yang diberikan. Berdasarkan uraian diatas tersebut masih banyak primigravida trimester III yang tidak mengetahui tentang persiapan persalinan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan di RSUD Kota Surakarta”. 5 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: ”Bagaimana Tingkat Pengetahuan Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan Di RSUD Kota Surakarta?” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus pada penelitian, yaitu: a. Mengetahui tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan pada tingkat baik. b. Mengetahui tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan pada tingkat cukup. c. Mengetahui tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan pada tingkat kurang. d. Mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat primigravida trimester III tentang persiapan persalinan. pengetahuan 6 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Dapat memberikan informasi tentang pengetahuan persiapan persalinan dan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam perilaku promosi kesehatan. 2. Bagi Peneliti Sebagai pengalaman belajar dan menambah pengetahuan dalam penelitian sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penelitian selanjutnya. 3. Bagi Institusi a. RSUD Kota Surakarta Dapat digunakan sebagai acuan dan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dengan meningkatkan pengetahuan primigravida trimester III melalui penyuluhan tentang persiapan persalinan. b. Pendidikan Menambah bahan bacaan dan referensi tentang pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan. E. Keaslian Penelitian 1. Yunita Rahardiani (2009) STIKes Muhammadiah Gombong, dengan judul ”Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Persiapan Persalinan di BPS Jumilah Desa Kuntili Banyumas”. Metode yang digunakan yaitu deskriptif berdasarkan data primer. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Accidental Sampling. 7 Pengumpulan data dengan teknik angket instrumennya adalah kuesioner terhadap 30 responden primigravida trimester III. Hasil yang diperoleh yaitu 16 responden (53,3 %) dengan tingkat pengetahuan cukup. 2. Fitria Rahmaningrum (2012) STIKes Kusuma Husada Surakarta, dengan judul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen”. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sempel berjumlah 32 ibu hamil. Tehnik sempling menggunakan teknik quota sampling. Tehnik pengumpulan data menggunakan data primer yaitu kuesioner. Hasil yang diperoleh yaitu 5 responden (15,63%) dengan tingkat pengetahuan baik, 23 responden (71,88%) dengan tingkat pengetahuan cukup, dan 4 pengetahuan kurang. responden (12,50%) dengan tingkat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi pengetahuan Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Dengan sendirinya padawaktu pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo,2010). b. Cara memperoleh pengetahuan Menurut (Notoatmodjo, 2012), untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu cara tradisional (non alamiah) yaitu tanpa melaui penelitian dan cara modern (ilmiah) yaitu melalui proses penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Cara Tradisional (non ilmiah) terdiri dari a. Cara coba-salah (Trial and error) Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba 8 9 kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba-salah coba- coba. b) Cara kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh yang bersangkutan. c) Cara kekuasaan atau otoritas Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan - kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaankebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli - ahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima pendapat uang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan 10 kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa yang dikemukakannya adalah benar. d) Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman adalah guru terbaik, oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. e) Cara akal sehat (Common Sense) Kadang kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dan konteks pendidikan. f) Kebenaran secara intuiti Diperoleh manusia secara cepat sekali melaui proses diluar kesadaran tanpa melalui proses penalaran/berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakkan cara cara yang rasional dan sistematis. Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkamn intuisi adtau suara hati / bisikan hati saja. 11 g) Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperolah pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperolah kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melelui induksi maupun deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan – pernyataan khusus kepada yang umum dinamakan induksi. Sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan – pernyataan umum kepada yang khusus. h) Induksi Proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan 12 kedalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala. i) Deduksi Pembuatan kesimpulan dari pernyataan pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu. 2) Cara ilmiah / modern Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”, atau lebih populer disebut metodologi penelitian (research methodology). Pencatatan ini mencakup 3 hal pokok: a) Segala sesuatu yang positif yaitu gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukakan pengamatan. b) Segala sesuatu yang negatif yaitu gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukakan pengamatan. c) Gejala gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala gejala yang berubah ubah ubah pada kondisi kondisi tertentu. 13 c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Menurut Mubarak (2007), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu : 1) Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. 2) Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. 3) Umur Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikoplogis. Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada 4 kategori pertumbuhan. Pertama, perubahan ukuran; kedua, perubahan proporsi; ketiga, hilangnya cirri-ciri lama; keempat, timbulnya cirri-ciri baru. Ini 14 terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa. 4) Minat Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. 5) Pengalaman Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dioalami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam kehidupannya. 6) Kebudayaan lingkungan sekitar Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga 15 kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap, pribadi atau sikap seseorang. 7) Informasi Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. d. Tingkat pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif sangat penting menentukan tindakan seseorang. Pengetahuan yang termasuk dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu: 1) Tahu (Knowledge) Diartikan sebagain recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. 2) Memahami (Comprehension) Diartikan sebagai memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tapi orang tersebut harus dapat mengintrepretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. 3) Menerapkan (Aplication) Diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. 16 4) Analisa (Analisys) Adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antar komponen komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat mengelompokkan, membedakan, membuat diagram atau memisahkan, (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut. 5) Sintesis (Syntesis) Menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi formulasi yang telah ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini berdasarkan suatu kriteria kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. 17 2. Kehamilan a. Pengertian Menurut Federasi Obstetri Ginekologi International dalam Prawiroharjo (2010), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Gravida adalah seorang wanita yang hamil. Primi yang berarti pertama. Primigravida adalah seorang wanita yang hamil yang pertama kali (Bobak, 2005). b. Periode kehamilan Periode antepartum dibagi dalam trimester, tiap trimester setidaknya 13 minggu atau 3 bulan kalender.pembagian ini diturunkan dari pertimbangan lamanya kehamilan sampai setidaknya 280 hari, 40 minggu, 10 bulan tahun komariah atau 9 bulan kalender dari hari pertama mens terakhir. Pada praktiknya trimester I umumnya dihitung mulai 1-12 minggu (12 minggu), trimester II 13-27 minggu (15 minggu), dan trimester III 28-40 minggu (12 minggu) (Pantiawati dan Saryono, 2010). c. Proses terjadinya kehamilan Menurut Kusmiyati dkk (2009) tentang, konsepsi didefinisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang 18 meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam uterus. 1) Fertilisasi Penghamilan (fertilisasi) adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan antar sel mani dan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba. 2) Nidasi Nidasi adalah peristiwa tertanamnya / bersarangnya sel telur yang telah dibuahi (fertilized egg) kedalam endometrium. Sel telur yang telah dibuahi (zigot) akan segera membelah diri membentuk blastomer, morula, blastula, blastula masuk, menempel dan terbenam ke dalam endometrium, kemudian tumbuh menjadi embrio, janin (fetus) yang sudah berbentuk manusia. d. Tanda-tanda kehamilan 1) Tanda-tanda kehamilan yang tidak pasti menurut Pantiawati dan Saryono (2010): a) Amenorhea b) Mual dan muntah c) Mastodinia d) Quickening e) Keluhan kencing f) Konstipasi 19 g) Perubahan berat badan h) Perubahan temperatur basal i) Perubahan warna kulit j) Perubahan payudara k) Perubahan pada uterus l) Tanda Piskacek’s m) Perubahan-perubahan pada serviks (1) Tanda Hegar (2) Tanda Goodels (3) Tanda Chadwick (4) Tanda Mc Donald (5) Terjadi pembesaran abdomen (6) Kontraksi uterus (7) Pemeriksaan tes biologis kehamilan 2) Tanda mungkin kehamilan Menurut Pantiawati dan Saryono (2010), tanda mungkin kehamilan meliputi: a) Denyut Jantung Janin (DJJ) Dapat didengar dengan stetoskop leanec pada minggu ke 17-18, sedangkan dengan stetoskop ultrasonic (Doppler), DJJ dapat didengarkan sekitar minggu ke-12. 20 b) Palpasi Biasanya menjadi jelas setelah minggu ke-22. Gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas setelah minggu ke-24. 3. Persiapan Persalinan a. Pengertian Menurut Pantiawati dan Saryono (2010), rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis, dan biasanya memang tidak tertulis. Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan yang ia perlukan. b. Tujuan Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu (Pantiawati dan Saryono, 2010). c. Komponen penting dalam rencana persalinan Ada 5 komponen penting dalam rencana persalinan (Pantiawati dan Saryono, 2010): 1) Membuat rencana persalinan: a) Tempat persalinan Polindes merupakan salah satu bentuk UKBM (Usaha Kesehatan Bagi Masyarakat) yang didirikan masyarakat 21 oleh masyarakat atas dasar musyawarah, sebagai kelengkapan dari pembangunan masyarakat desa, untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kemampuan bidan (Ambarwati dan Rismintari, 2009). b) Memilih tenaga kesehatan terlatih Bidan adalah seorang wanita yang mengikuti program pendidikan bidan dan lulus uji dengan persyaratan yang berlaku (Meilani dkk, 2009) c) Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut d) Bagaimana transportasi ke tempat persalinan Ambulan desa adalah suatu alat transportasi yang dapat digunakan untuk mengantar warga yang membutuhkan pertolongan dan perawatan di tempat pelayanan kesehatan. Ambulan desa dapat berupa alat-alat transportasi yang dimiliki warga di desa tersebut seperti becak, gerobak, andong, perahu, motor, mobil dll (Meilani dkk, 2009). e) Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya tersebut (Mandiri, Jampersal, Jamkesmas, Jamkesda, Askes, Jamsostek, atau Asuransi yang lain) f) Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada (suami, ibu, keluarga, tetangga) 22 2) Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambilan keputusan tidak ada: a) Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga (suami, diri sendiri, orang tua, keluarga) b) Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan 3) Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan : a) Dimana ibu akan bersalin b) Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi kegawatdaruratan c) Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial Donor darah berjalan merupakan salah satu strategi yang dilakukan Departemen Kesehatan dalam hal ini direktorat Bina Kesehatan Ibu. Melalui program pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat, dalam upaya mempercepat penurunan AKI. Donor darah berjalan adalah para donor aktif yang kapan saja bisa dipanggil (Ambarwati dan Rismintari, 2009). 4) Membuat rencana atau pola menabung Tabulin adalah uang yang dikumpulkan oleh ibu hamil dan disimpan sendiri di rumah, di bank, atau di bidan yang akan membantu persalinan. Selain berbentuk uang, simpanan dapat 23 berbentuk hewan ternak (seperti kambing, sapi dll), perhiasan dan lain sebagainya yang ketika waktunya tiba dapat dijual dan hasilnya digunakan untuk biaya persalinan (Meilani dkk, 2009) Dasolin (Dana Sosial Ibu Bersalin adalah dana bersama yang dikumpulkan warga dan dikelola oleh pengurus berdasarkan kesepakatan bersama dengan warga, bahkan bentuk tabungan bisa dengan mengumpulkan barang yang bisa diuangkan (Ambarwati dan Rismintari, 2009) 5) Mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk persalinan Seorang ibu dapat mempersiapkan keperluan untuk persalinan meliputi keperluan ibu dan keperluan bayi. a) Keperluan ibu : pembalut, kain / jarit, sabun, BH, celana dalam, baju, handuk b) Keperluan bayi : baju, kain bedong, gurita, popok, minyak telon, handuk , topi, sabun (Astuti, 2012) d. Hal yang dibutuhkan dapam persiapan persalinan Menurut Bobak (2005), beberapa hal yang perlu disipakan dalam persiapan persalinan, yaitu persiapan fisik, persiapan psikologi, persiapan finansial dan persiapan kultural. 24 1) Persiapan Fisik Proses persalinan adalah proses yang banyak melelahkan, untuk itu perlunya dilakukan persiapan fisik semenjak kehamilan memasuki bulan ke 8 kehamilan, hal ini disebabkan persalinan bisa terjadi kapan saja. Kebutuhan Fisik ibu hamil meliputi (Kusmiyati dkk, 2009): a) Nutrisi Dalam Kehamilan Pada saat hamil ibu harus makan-makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal harganya. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan 810 gelas setiap hari (menu seimbang). (1) Kalori Ibu hamil dan menyusui masing-masing membutuhkan kalori sebanyak 2300 dan 2800 Kkal. Kalori dipergunakan untuk produksi energi yang terdapat pada nasi, lauk pauk, sayuran dan buahbuahan berwarna. (2) Protein Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan yaitu untuk pertumbuhan janin, uterus, plasenta, selain itu 25 untuk ibu penting untuk pertumbuhan payudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma, hemoglobin dan lain-lain). Selama kehamilan dibutuhkan tambahan protein hingga 30 gram per hari. Protein yang dianjurkan adalah protein daging, susu, telur dan ikan. hewani seperti Yang dianggap mengandung asam amino yang lengkap dan susu yang merupakan sumber protein kaya kalsium. (3) Mineral Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan makan makanan sehari-hari yaitu buah- buahan, sayuran dan susu. Serta kebutuhan zat besi pada ibu hamil mencapai 60- 100 mg per hari dengan mengkonsumsi tablet penambah darah. (4) Vitamin Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayuran dan buah-buahan, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan pada bayi. b) Oksigen Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat hamil sehingga akan mengganggu 26 pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayinya yang dikandungnya. Untuk mencegah hal tersebut maka ibu hamil perlu: (1) Latihan nafas melalui senam hamil (2) Tidur dengan bantal yang lebih tinggi (3) Makan tidak terlalu banyak (4) Kurangi atau hentikan merokok (5) Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernafasan seperti astma dan lain-lain. Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus dan oksigenasi fetoplasenta dengan mengurangi tekanan pada vena asenden (hipotensi supine). c) Personal Hygiene Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan genetalia sangatlah penting agar tidak meningkatkan resiko infeksi, cara membersihkan alat kelamin yang benar adalah dengan gerakan dari depan 27 kebelakang serta dikeringkan dengan handuk yang bersih setiap kali selesai berkemih atau buang air besar. Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena mudah sekali terjadi gigi berlupang, terutama pada ibu dengan kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygine mulut dan dapat menimbulkan karies gigi. d) Pakaian Selama Kehamilan Pada dasarnya pakaian apa saja yang dipakai, baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Memakai BH yang dapat menopang payudara untuk mengurangi rasa tidak enak karena pembesaran dan kecendurungan menjadi pendulans. e) Seksualitas Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan. Beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama 14 hari menjelang kelahiran. Koitus tidak dibenarkan bila: (1) Terdapat perdarahan pervaginam (2) Terdapat riwayat abortus berulang (3) Abortus/partus prematurus imminens 28 (4) Ketuban pecah (5) Serviks telah membuka. Pada saat orgasme dapat dibuktikan adanya fetal bradycardia karena kontraksi uterus. f) Mobilisasi dan Body Mekanik Ibu hamil boleh melakukan kegiatan atau aktifitas fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, masak dan mengajar. Semua pekerjaan tersebut harus sesuai dengan kemampuan wanita tersebut dan mempunyai cukup waktu untuk istirahat. Sikap tubuh yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil: (1) Duduk Tempatkan tangan dilutut dan tarik tubuh keposisi tegak. Atur dagu ibu dan tarik bagian atas kepala ketika ibu berdiri. (2) Berdiri Sikap berdiri yang benar sangat membantu sewaktu hamil disaat berat janin semakin bertambah, jangan berdiri untuk jangka waktu yang lama berdiri dengan menegakkan bahu dan mengangkat pantat. Tegak lurus dari telinga sampai ketumit kaki. 29 (3) Berjalan Ibu hamil penting untuk tidak memakai sepatu berhak tinggi memakai atau tanpa hak. Hindari juga sepatu bertumit runcing karena mudah menghilangkan keseimbangan. (4) Tidur Posisi tidur miring menyenangkan, namun jangan lupa memakai guling untuk menopang berat rahim. Sebaiknya setelah usia 6 bulan, hindari tidur terlentang, karena tekanan rahim pada pembuluh darah utama dapat menyebabkan pingsan. Tidur dengan kedua tungkai kaki lebih tinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah. (5) Bangun dan berbaring Untuk bangun dari tempat tidur, geser dulu tubuh ibu ketepi tempat tidur. Kemudian tekuk lutut. Angkat tubuh ibu perlahan dengan kedua tangan, putar tubuh lalu perlahan turunkan kaki. Diam dulu dalam posisi duduk beberapa saat sebelum berdiri. (6) Membungkuk dan Mengangkat Terlebih dahulu menekuk lutut dan gunakan otot kaki untuk tegak kembali. Hindari membungkuk yang dapat membuat punggung tegang, termasuk untuk 30 mengambil sesuatu yang ringan sekalipun. g) Exercise (senam hamil) Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara berjalan-jalan dipagi hari, renang, olahraga ringan dan senam hamil. (1) Berjalan – jalan dipagi hari Jalan-jalan saat hamil terutama pagi hari mempunyai arti penting untuk dapat menghirup udara pagi yang bersih dan segar, menguatkan otot dasar panggul, dapat mempercepat turunnya kepala bayi kedalam posisi atau normal, dan mempersiapkan mental menghadapi persalinan. (2) Senam hamil Senam hamil minggu. dimulai pada umur kehamilan 22 Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan normal serta mengimbangi perubahan titik berat tubuh. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak mendapat penyakit menyertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, ginjal, dan penyulit dalam kehamilan (hamil dengan perdarahan, kelainan letak, dan kehamilan yang disertai anemia). 31 Persiapan fisik yang lain adalah rutinitas dalam memeriksakan kehamilan ke petugas kesehatan. Setiap trimester masa kehamilan memiliki proses tersendiri. Ibu hamil trimester 1 dan 2 dianjurkan dapat memeriksakan kehamilannya setiap satu bulan sekali dan untuk trimester 3 dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya 2 minggu sekali (Bobak, 2005). 2) Persiapan Psikologi Menjelang persalinan sebagian besar wanita merasa takut menghadapi persalinannya terutama bagi yang baru pertama kali (Kusmiyati dkk, 2009). Peristiwa kehamilan merupakan suatu rentang waktu, dimana tidak hanya terjadi perubahan fisiologis, tetapi juga terjadi perubahan psikologis. Keadaan psikologis yang biasanya sering dialami ibu menjelang persalinan meliputi: kecemasan, ketegangan, ketakutan, tidak percaya diri, dan takut tehadap persalinan. Pada kasus psikologi, support atau dorongan dan dukungan dari orang terdekat sangatlah membantu mengurangi terjadinya kasus psikologi tersebut (Pantiawati dan Saryono, 2010). 3) Persiapan Finanasial Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat. Keluarga dengan ekonomi yang 32 cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal dengan tabulin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik. Aspek finansial ini dapat menjadi masalah jika ibu hamil yang suaminya belum bekerja. Untuk menghemat pengeluaran terkadang ibu tersebut tidak dapat mengonsumsi makan bergizi yang dibutuhkannya dan ibu juga harus bekerja untuk membantu perekonomian keluarga sehingga menyebabkan waktu istirahatnya berkurang, tidak ada waktu dan biaya untuk memeriksakan kehamilannya (Astuti, 2012). 4) Persiapan Kultural Perlu dikaji ada beberapa mitos tertentu yang membahayakan kehamilan dan ada yang mendukung terhadap pemeliharaan kesehatan selama hamil. Mitos yang mendukung kehamilan tentunya diperbolehkan sedangkan yang membahayakan dalam asuhan kehamilan semestinya kita cegah dengan memberikan konseling dan pendidikan kesehatan yang tepat pada ibu hamil. Misalnya mitos titidak boleh mempersiapkan keperluan untuk persalinan dan bayi, minum air kelapa muda, tidak boleh memotong rambut, tidak boleh makan makanan yang berbau amis (Kusmiyati dkk, 2009). 33 B. Kerangka Teori Tingkat Pengetahuan onsep 1. Tahu 2. Memahami Persiapan Persalinan: 3. Menerapkan 1. Pengertian persiapan 4. Analisa persalinan 5. Sintesis 2. Tujuan persiapan persalinan 6. Evaluasi Pengetahuan Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan Kehamilan: 1. Pengertian 2. Periode kehamilan 3. Proses terjadinya kehamilan 4. Tandatanda kehamilan 3. Komponen penting dalam rencana persalinan a. Rencana persalinan b. Pengambilan keputusan c. Transportasi d. Tabulin e. Keperluan ibu dan bayi 4. Hal yang dibutuhkan dalam persiapan persalinan a. Persiapan fisik Faktor yang mempengaruhi b. Persiapan psikologi pengetahuan: c. Persiapan finansial 1. Umur d. Persiapan kultural 2. Intelegensi 3. Lingkungan 4. Social budaya 5. Pendidikan 6. Pengalaman Sumber : Notoadmojo (2010), Kusmiyati (2009) Gambar 2.1 Kerangka Teori 34 C. Kerangka Konsep Faktor yang diteliti: 1. Pendidikan 2. Pekerjaan 3. Umur Baik Tingkat pengetahuan primigravida trimester Cukup III tentang persiapan persalinan Kurang Faktor yang mempengaruhi pengetahuan: 1. Umur 2. Intelegensi 3. Lingkungan 4. Sosial budaya 5. Pendidikan 6. Pengalaman Keterangan: = Variabel yang tidak diteliti = Variabel yang diteliti Gambar 2.2 Kerangka Konsep BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.Deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2013). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengolah data penelitian berupa angka-angka (Sugiono, 2012). Penelitian ini menggambarkan tentang tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian adalah tempat yang dilakukan oleh penelitian dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Notoatmodjo, 2012).Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Surakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah rencana tentang jadwal yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya (Hidayat, 2007). a. Pengambilan data awal : 14 November 2014 b. Uji validitas : 1 - 7 April 2015 35 36 c. Pelaksanaan penelitian : 17April – 16Mei 2015 : 20 April – 20 Mei 2015 d. Penyusunan KTI C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2013).Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan primigravida trimester III yang berkunjung di RSUD Kota Surakartarata-rata perbulansebanyak 58 orang. 2. Sampel Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi (Hidayat, 2010).Jika populasi <100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi >100 dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih (Arikunto,2013).Karena populasi <100, maka semua populasi tersebut dijadikan sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 58 primigravida,. 3. Tehnik Pengambilan Sampel Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Dalam 37 penelitian ini teknik sampling yang akan digunakan adalah accidental sampling yaitu cara pengambilan sampel yang digunakan dengan kebetulan bertemu (Hidayat, 2010). D. Variabel Penelitian Variable penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010).Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan. E. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian (Notoatmodjo, 2010). variable-variabel yang diamati 38 Table 3.1 Definisi Operasional Alat Ukur Kuesioner Skala Indikator Ukur Ordinal a. Baik : bila nilai Variabel Definisi Operasional Tingkat Kemampuan dari penengetahu responden untuk responden yang an ibu hamil menjawab kuesioner diperoleh (x) > trimester III tentang persiapan mean + 1 SD tentang persalinan, meliputi persiapan pengertian persiapan nilai responden persalinan persalinan, tujuan mean -1 SD < x < persiapan persalinan, mean + 1 SD b. Cukup komponen penting c. Kurang : bila dalam persiapan responden yang persalinan, hal yang diperoleh (x) < dibutuhkan dalam mean -1 SD persiapan persalinan (Riwidikdo, 2013 ) F. Instrumen Penelitian Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2012).Pada penelitian ini instrument yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. 1. Kuesioner Kuesioner adalah sejumlah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik dan sudah matang, dimana responden dan interviewer : bila tinggal memberikan jawaban (Notoatmodjo, 2012).Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yaitu responden tinggal memilih jawaban yang 39 telah disediakan yaitu benar atau salah dan memberikan centang (√) pada kolom yang sudah disediakan. Dalam penelitian ini ada dua pernyataan yaitu pernyataan favorable (positif) dan pernyataan unfavorable (negatif).Pernyataan favorable adalah pernyataan yang jawabannya benar, apabila responden menjawab benar skornya 1 dan apabila responden menjawab salah skornya 0.Pernyataan unfavorable adalah pernyataan yang jawabannya salah, apabila responden menjawab benar skornya 0 dan apabila responden menjawab salah skornya 1 (Notoadmojo, 2010). 2. Kisi-kisi kuesioner Untuk memudahkan dalam menyusun instrument maka diperlukan kisi-kisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini: 40 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Variable Indikator Tingkat 1. Pengertian pengetahuan persiapan persalinan ibu hamil 2. Tujuan persiapan trimester III persalinan tentang 3. Komponen penting persiapan dalam persiapan persalinan persalinan a. Rencana persalinan b. Pengambilan keputusan c. Transportasi d. Tabulin e. Keperluan ibu dan bayi 4. Hal yang dibutuhkan dalam persiapan persalinan a. Persiapan fisik b. Persiapan psikologi c. Persiapan finansial d. Persiapan kultural Pernyataan Favorable Unfavorable (+) (-) 1 2,3* Jumlah item 5,6 4 3 8,9,11,14 10,13 6 12 20 2 23 19,16 9,18 15* 17 7 2 3 3 21,22* 24,30 25*, 35 32 4 3 33 26*,29 3 28,34 31 3 15 35 Jumlah Item 20 Keterangan : yang menggunakan tanda * (tidak valid) Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mendapatkan 3 hasil yang berkualitas. Responden yang digunakan untuk uji coba sebaiknya memiliki ciri-ciri responden dari tempat dimana penelitian tersebut akan dilaksanakan (Notoadmojo, 2010 ). Uji coba instrument penelitian ini telah dilakukan 41 di UPTD Puskesmas Gajahan Surakarta dengan jumlah responden 30 primigravida dengan 35 item pernyataan. a. Uji Validitas Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Riwidikdo, 2012). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus korelasi pearson product moment dengan bantuan program SPSS 21. Salah satu cara uji validasi yaitu dengan cara uji coba dengan responden sekitar 30 orang (Suyanto, 2009). Instrument ini dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel dengan rtabel: 0,361 untuk N: 30, dengan taraf signifikan 5% (0.05). Rumus : rxy = NSXY - (SX )(SY ) {NSX 2 - (SX ) 2 {NSY 2 - (SY ) 2 } Keterangan : N : Jumlah Responden rxy : Koefisien korelasi pearson product moment x : Skor pertanyaan y : Skor total xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total Hasil uji validitas dengan menyebutkan kuesioner sebanyak 35 item pernyataan dan responden yang diuji sebanyak 30 primigravida trimester III. Kuesioner berisi 35 pernyataan dan hasil uji validitas 42 yaitu 30 pernyataan dinyatakan valid dan 5 pernyataan dinyatakan tidak valid.Butir soal yang tidak valid beserta rhitungnya adalah item nomor 3 (-0,037), item nomor 15 (0,352), item nomor 22 (0,199), item nomor 25 (-0,148), item nomor 26 (0,025).Soal yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian ini karena sudah ada item soal yang mewakili setiap indikator. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya (Notoatmodjo, 2012). Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan Alpha Chronbachdengan menggunakan program SPSS versi 21adalah sebagai berikut : ݇ ri = ቂ݇െͳቃ ͳ െ Keterangan : σܵ݅ʹ ܵʹݐ ൨ ri : Reliabilitas Instrument k : Banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ si 2 : Jumlah varian butir st 2 : Varians total Menurut Riwidikdo (2012), instrument dikatakan reliabel bila nilai Alpha Chronbach> r kriteria (0.7). 43 Berdasarkan hasil uji reliabilitas untuk pengetahuan responden didapatkan r Alpha Chronbach sebesar 0,943 karena lebih besar dari rtabel yaitu 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner untuk responden terbukti reliabilitasnya. G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk mendapatkan data (Sugiono, 2012). Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagi kuesioner pada sampel di RSUD Kota Surakarta yang diperoleh dari : 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui pengisian kuesioner.Data primer yang didapatkan pada jawaban kuesioner tentang persiapan persalinan primigravida trimester III yang diisi oleh responden di RSUD Kota Surakarta. 2. Data Sekunder Data Sekunder adalah pengumpulan data yang diperoleh dari orang atau tempat lain bukan dilakukan oleh peneliti sendiri. Data sekunder didapatkan dari RSUD Kota Surakarta yang dapat menunjang penelitian ini, yaitu jumlah data primigravida trimester III yang ada di RSUD Kota Surakarta. 44 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Metode Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Notoatmodjo (2012) adalah : a. Editing (Penyuntingan Data) Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan dilapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai data segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan pada kuesioner terhadap tahaptahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. c. Data Entry atau Processing Memasukan data yaitu jawaban dari masing-masing responden dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukan kedalam program atau software komputer. 45 d. Tabulating Kegiatan dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukan ke dalam tabel. e. Pembersihan Data (Cleaning) Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data ( datacleaning). 2. Analisis Data Menurut Notoadmojo (2012), analisisunivariat yaitu menganalisa terhadap tiap variable dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variable. Penelitian ini hanya mendeskripsikan pengetahuan responden tentang tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan. Menurut Riwidikdo (2013), maka digunakan perhitungan sebagai berikut: a. Pengetahuan baik : Bila nilai responden (x) >mean + 1 SD b. Pengetahuan cukup : Bila nilai mean -1 SD < x < mean + 1 SD c. Pengetahuan kurang : Bila responden (x) <mean -1 SD Menurut Riwidikdo (2013), rumus untuk menghitung nilai mean dan Standar Deviasi yaitu: 46 1) Mean X= σ௫ Keterangan : X : Rata-rata (mean) ∑x : Jumlah seluruh jawaban responden n : Jumlah responden 2) Standard Deviation SD = మ ඨσ௫ ି ൫σೣ ൯ మ ିଵ Keterangan : SD : Standar Deviasi σݔଶ : Nilai responden n : Jumlah responden Sedangkan hamil untuk trimester rumus prosentase untuk jumlah ibu III berdasarkan tingkat pengetahuannya (Riwidikdo, 2013) adalah sebagai berikut: Skor prosentase = I. Etika Penelitian ୨୳୫୪ୟ୦୰ୣୱ୮୭୬ୢୣ୬୮ୟୢୟୱୣ୲୧ୟ୮୩ୟ୲ୣ୭୰୧ ୲୭୲ୟ୪୨୳୫୪ୟ୦୰ୣୱ୮୭୬ୢୣ୬ × 100% Menurut Hidayat (2010), etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian. Mengingat penelitian berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus berlangsung diperhatikan. Yang perlu diperhatikan antara lain : 47 1. Informed concent Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitiandengan memberikan lembar persetujuan yang diberikan sebelum penelitian.Dilakukan dengan memberi lembar persetujuan oleh responden.Tujuannya agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian.Jika responden bersedia, maka harus menandatangani lembar persetujuan. 2. Anonymity (kerahasiaan nama/ identitas) Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subjek penelitian. Dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. 3. Confidentiality (kerahasiaan hasil) Merupakan etika dalam pemberian jaminan kerahasiaan hasil penelitian.Baik informasi ataupun masalah lainnya.Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.Hanya pada kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset. J. Jadwal Penelitian Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dimulai dari menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012).Tabel jadwal penelitian terlampir. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kota Surakarta yang beralamat di jalan Lettu.Sumarto No.1 Kadipiro Banjarsari Sawahan Surakarta.Tenaga kesehatan yang tersedia terdiri dari 4 dokter spesialis kandungan, 36 bidan, dan 16 tenaga non medis. Sarana prasarana cukup memadai antara lain 1 ruang periksa, 1 ruang bersalin, 3 ruang bayi, dan 5 ruang nifas, 1 ruang operasi. Dalam satu bulan pasien ibu hamil yang berkunjung di RSUD Kota Surakarta kurang lebih sekitar 115 orang. Pelayanan yang dapat diberikan yaitu ANC (Antenatal Care), persalinan normal dan patologis, KIA, KB, Imunisasi, KB, rawat inap dewasa dan anak-anak, bedah, saraf,kulit dan kelamin, THT, mata, paru, operasi, laboraturium, hemodialisa, apotek. Ruang steril alat, IGD, dan ICU. Jam buka pelayanan umum dimulai pukul 07.00 – 12.00 WIB, sedangkan pelayanan bersalin dilayani 24 jam. B. Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah primigravida trimester III yang datang ke RSUD Kota Surakarta dengan jumlah 58 responden. Untuk memperolehdata dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebar kuesioner kepada responden dan kemudian kuesioner dikembalikan kepada peneliti untuk diolah. 48 49 1. Karakteristik Responden a. Karakteristik responden berdasarkan umur Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur No Responden Frekuensi Prosentase (%) 1 <18 tahun 6 10,3% 2 18-23 tahun 37 63,9% 3 >23 tahun 15 25,8% 58 100% Jumlah Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 4.1 diatas, kelompok umur responden <18 tahun sebanyak 6 responden (10,3%), umur 18-23 tahun sebanyak 37 responden (63,9%) dan umur >23 tahun sebanyak 15 responden (25,8%). Mayoritas kelompok umur respondenumur 18-23 tahun sebanyak 37 responden (63,9%). b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan No Responden Frekuensi Prosentase (%) 1 SMP 12 20,7% 2 SMA 36 62,1% 3 Perguruan Tinggi 10 17,2% 58 100% Jumlah Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 4.2 diatas, kelompok responden yang berpendidikan SMP sebanyak 12 responden (20,7%), yang berpendidikan SMA sebanyak 36 responden (62,1%), dan Perguruan Tinggi sebanyak 10 50 responden (17,3%). Mayoritas kelompok responden yang berpendidikanSMA sebanyak 36 responden (62,1%). c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan No Responden Frekuensi Prosentase (%) 1 IRT 18 31% 2 Karyawan Swasta 30 51,7% 3 PNS 10 17,3% 58 100% Jumlah Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 4.3 diatas, kelompok responden yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 18 responden (31%), dan yang bekerja sebagai Karyawan Swasta sebanyan 30 responden (51,7%), dan yang bekerja sebagai PNS sebanyak 10 responden (17,3%). Mayoritas kelompok responden yang bekerja sebagaiKaryawan Swasta sebanyan 30 responden (51,7%). 2. Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah primigravida trimester III yang datang ke RSUD Kota Surakarta dengan jumlah 58 responden.Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 21.Berdasarkan perhitungan diperoleh sebagai berikut : 51 Tabel 4.4 Hasil pengolahan data N Pengetahuan Primigravida Trimester III 58 Tentang Persiapan Persalinan Sumber: Data Primer Minimum Maximum Mean 8.00 30.00 21.069 Std. Deviation 5.11572 a. Baik Bila nilai responden : (x) >mean + 1 SD (x) >21,0690 + 1 · 5,11572 (x) >26,18472 Jadi pengetahuan dalam kategori baik jika nilai responden > 26,18472 b. Cukup Bila nilai responden : mean -1 SD <x < mean + 1 SD 21,069 –1·5,11572 ≤ x ≤ 21,069+1·5,11572 26,18472 ≤ x ≤ 15,95328 Jadi pengetahuan dalam kategori baik jika nilai responden 26,18472≤ x ≤ 15,95328 c. Kurang Bila nilai responden : (x) <mean -1 SD (x) <21,069 – 1 · 5,11572 (x) <15,95328 Jadi pengetahuan dalam kategori baik jika nilai responden < 15,95328 52 Dari data yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel kuantitas responden berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang yang disajikan dalam tabel 4.5. Hasil penelitian tingkat pengetahuan responden tentang persiapan persalinan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.5 distribusi frekuensi tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta. No Tingkat Pengetahuan Responden Prosentase (%) 1 Baik 5 8,6% 2 Cukup 44 75,9% 3 Kurang 9 15,5% Jumlah 58 100% Sumber: Data Primer Berdasarkan hasil penelitian dalam tingkat pengetahuan yang telah disajikan dalam bentuk tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai pengetahuan baik tentang persiapan persalinan yaitu 5 responden (8,6%), yang mempunyai pengetahuan cukup yaitu 44 responden (75,9%) dan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 9 responden (15,5%). Mayoritas tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota Surakartamempunyai pengetahuan cukup yaitu 44 responden (75,9%). C. PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukan bahwa tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta sejumlah 5 responden (8,6%) mempunyai tingkat pengetahuan baik, 53 44 responden (75,9%) mempunyai pengetahuan cukup, dan 9 responden (15,5%) mempunyai pengetahuan kurang. Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Dengan sendirinya padawaktu pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapanpersalinan di RSUD Kota Surakarta mayoritas dapat dikategorikan berpengetahuan cukup yaitu 44 responden (75,8%). Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa mayoritas responden memiliki umur antara 17-24 tahun yaitu sebanyak 37 responden (63,9%). Menurut Mubarak (2007), bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh umur. Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikoplogis. Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada 4 kategori pertumbuhan.Pertama, perubahan ukuran; kedua, perubahan proporsi; ketiga, hilangnya ciri-ciri lama; keempat, timbulnya cirri-ciri baru.Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ.Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa. Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 36 responden (62,1%). Menurut Mubarak (2007), bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh 54 tingkat pendidikan. Makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa mayoritas responden bekerja sebagai karyawan swasta yaitu sebanyak 30 responden (51,7%). Menurut Mubarak (2007), bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh pekerjaan. Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan primigravida Trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta adalah dalam kategori cukup, kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, pendidikan, dan pekerjaan. Penelitian yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan sudah dilakukan oleh Yunita Rahardiani (2009) STIKes Muhammadiah Gombong, dengan judul ”Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Persiapan Persalinan di BPS Jumilah Desa Kuntili Banyumas”. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Accidental Sampling. Sampelnya berjumlah 30 responden primigravida trimester III. Hasil yang diperoleh yaitu 16 responden (53,3 %) dengan tingkat pengetahuan cukup. Fitria Rahmaningrum (2012) STIKes Kusuma Husada Surakarta, dengan judul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen”. Sempel berjumlah 32 ibu hamil. Tehnik sempling 55 menggunakan teknik quota sampling. Hasil yang diperoleh yaitu 23 responden (71,88%) dengan tingkat pengetahuan cukup.Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada lokasi, waktu penelitian, responden, dan teknik pengambilan sampel. Sedangkan persamaannya yaitu pada hasil penelitian dengan mayoritas tingkat pengetahuan cukup. D. KETERBATASAN Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki beberapa kendala dan keterbatasan yaitu : 1. Kendala penelitian a. Ada beberapa responden yang kurang paham dengan pernyataan dalam kuesioner. b. Ada beberapa responden yang tergesa-gesa dalam pengisian kuesioner sehingga tidak teliti dalam menjawab kuesioner. c. Ada beberapa responden yang tidak antusias dalam pengisian kuesioner.Keterbatasan penelitian 2. Kelemahan penelitian a. Variabel penelitian Variabel penelitian ini yaitu variabel tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja. b. Analisis data Analisis data ini yaitu manggunakan univariat sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi tidak diuji secara statistik. 56 c. Kuesioner Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat menguraikan jawaban selain jawaban yang sudah tersedia. BAB V PENUTUP B. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan primigravida tentang persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta tahun 2015 dapat disimpulkan bahwa: 1. Tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta termasuk dalam kategori baik yaitu 5 responden (8,6%). 2. Tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta termasuk dalam kategori cukup yaitu 44 responden (75,9%). 3. Tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta termasuk dalam kategori kurang yaitu 9 responden (15,5%). 4. Distribusi frekuensi hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta: a. Mayoritas umur responden adalah 18-23 tahun sebanyak 37 responden (63,9%) b. Mayoritas tingkat pendidikan responden adalah SMA sebanyak 36 responden (62,1%). 57 58 c. Mayoritas pekerjaan responden adalah karyawan swasta sebanyak 30 responden (51,7%). C. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah: 1. Bagi responden Diharapkan responden lebih meningkatkan pengetahuan tentang persiapan persalinan dengan cara banyak membaca buku, mencari sumber dari media cetak dan elektronik. 2. Bagi institusi a. RSUD Kota Surakarta Diharapkan bagi bidan dan petugas kesehatan lainnya dapat memberikan informasi ataupun penyuluhan tantang persiapan persalinan pada primigravida. b. STIKes Kusuma Husada Surakarta Diharapkan hasil penelitian dapat menambah bahan bacaan ataupun referensi yang dapat digunakan sebagai acuan penelitian berikutnya tentang persiapan persalinan. DAFTAR PUSTAKA Astuti, H.P. 2012.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan).Yogyakarta: Rohima Press Ambarwati, E.R, Rismintasri, Y.S Yogyakarta : Nuha Medika 2009.Asuhan Kebidanan Arikunto,S. 2010. PendekatanPraktik.Jakarta:RinekaCipta Komunitas. ProsedurPenelitianSuatu ___________. 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka Cipta Bobak,L.J.2005.BukuAjarKeperawatanMaternitas.Jakarta:EGC DepkesRI.2012.AsuhanPersalinanNormal.Jakarta:JHPIEGO __________.2012.StandarPelayananKebidanan.Jakarta:DepkesRI _________. 2012. Ibu Selamat, Bayi Sehat, Suami Siaga. Available:http://www.depkes.go.id/index.php/berita/pressrelease/790.Diaksestanggal26Maret2012. Dinkes. 2012. Profil Kesehatann Provinsi Jawa Tengah. Jakarta : Dinkes Available:http://www.dinkes.go.id/index.php/berita/press-realease/790. Diakses tanggal 27 Maret 2012. Hidayat,A.A.2007. MetodePenelitianKebidanandan TeknisAnalisisData.Jakarta:SalembaMedika ____________. 2010. MetodePenelitianKebidanandan TeknisAnalisisData.Jakarta:SalembaMedika Kusmiyati,Y.H.P,WahyunngsihdanSujiyanti.2010. PerawatanIbuHamil.Yogyakarta:Fitramaya Meilani, N. dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Fitramaya Mubarak,W.I. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Notoatmodjo,S.2 0 1 0 . MetodologiPenelitianKesehatan.Jakarta:RinekaCipta _____________. 2012. MetodologiPenelitianKesehatan.Jakarta:RinekaCipta Riwidikdo,H.2012.StatistikKesehatan.Yogyakarta:MitraCendekiaPress –––––––––––.2013.StatistikKesehatan.Yogyakarta:RohimaPress. Rahardiani, Y. 2009. GambaranTingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Persiapan Persalinan di BPS Jumilah Desa Kuntili Kabupaten Banyumas. Karya Tulis Ilmiah. Tidak Dipublikasikan Rahma Ningrum, F. 2012. Tingkat Pengetahuan Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen.Karya Tulis Ilmiah. Tidak Dipublikasikan Pantiawati, I. Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta : Media Book Prawiroharjo S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Saifuddin,A.B. 2010 .BukuAcuanNasionalPelayananKesehatanMaternaldanNeonatal.Jakarta: YBPSP Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta Suyanto.2009. Riset Kebidanan Metodologi & Aplikasi.Bandar Lampung : Nuha Medika