TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III

advertisement
TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III
TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN
DI RSUD KOTA SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
Marantika Soloningtyas
NIM B12087
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmad dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Primigravida Trimester III Tentang
Persiapan Persalinan di RSUD Kota Surakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun
dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2.
Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3.
Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4.
Bapak dr. Willy Handoko Widjaja, MARS, selaku Direktur RSUD Kota
Surakarta yang telah memberikan ijin pada peneliti dalam pengambilan data
dan penelitian di RSUD Kota Surakarta.
5.
Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6.
Semua pihak yang telah membantu
dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.Semoga
Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Juni 2015
Penulis
iv
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Marantika Soloningtyas
B12087
TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III
TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN
DI RSUD KOTA SURAKARTA
xiv + 57 halaman + 19 lampiran + 7 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang: Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan menjadi salah
satu faktor penyebab tingginya AKI yaitu 395 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2012. Kematian ibu 90% terjadi pada saat persalinan dan 95% penyebabnya
adalah komplikasi obstetric yang sering tidak diperkirakan sebelumnya, maka
kebijaksanaan departemen kesehatan untuk mempercepat penurunan AKI adalah
mengupayakan agar setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh
bidan dan pelayanan obstetric. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan
pada bulan Oktober 2014 didapatkan 10 primigravida, 2 (20%) mempunyai
pengetahuan baik tentang persiapan persalinan, 2 (20%) mempunyai pengetahuan
cukup tentang persiapan persalinan dan 6 (60%) mempunyai pengetahuan kurang
tentang persiapan persalinan.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan primigravida
trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta dalam tingkat
baik, cukup dan kurang.
Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif
dengan lokasi penelitian di RSUD Kota Surakarta pada tanggal 17 April - 16 Mei
2015. Jumlah sampel 58 primigravida, dengan teknik accidental sampling. Alat
adalah kuesioner tertutup. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat.
Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang
persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta dapat dikategorikan tingkat
pengetahuan baik sebanyak 5 responden (8,6%), cukup 44 responden (75,9%),
dan kurang 9 responden (15,5%).
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan primigravida trimester III di RSUD Kota
Surakarta mayoritas mempunyai tingkat pengetahuan cukup yaitu 44 responden
(75,9%) dengan mayoritas umur 18-23 tahun sebanyak 37 responden (63,9%),
mayoritas tingkat pendidikan SMA sebanyak 36 responden (62,1%) dan mayoritas
pekerjaan sebagai karyawan swasta sebanyak 30 responden (51,7%).
Kata Kunci : Pengetahuan, primigravida, persiapan persalinan
Kepustakaan : 25 literatur (Tahun 2005 s/d 2013)
v
MOTTO
1. Hai orang-orang yang beriman, jadikan sholat dan sabar mu sebagai
penolonghmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (AlBaqarah : 153)
2. Keberhasilam tidak datang secara tiba-tiba, tapi karena usaha dan kerja
keras.
3. Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau dengan sabar menunggu
namun hanya didapat oleh mereka yang bersemangat mengejarnya.
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini peneliti persembahkan kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
2. Mama dan Papa tercinta terima kasih atas segala do’a, dukungan,
pengorbanan dan kasih sayang yang ikhlas selama ini.
3. Adik ku tersayang terima kasih atas segala do’a dan dukungannya.
4. Sahabat-sahabatku tersayang Chasy, Dhona, Helida, Dita, Indah, dan
Nunung yang selalu memberi dukungan, bantuan dan semangat.
5. Seseorang yang selalu menemani, memberi support, semangat, bantuan,
dan nasehat.
6. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012.
7.
Almamater tercinta STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah
memberi
banyak
ilmu,
wawasan
dan
vi
pengalaman
kepada
penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iv
ABSTRAK ......................................................................................................
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................
vi
CURICULUM VITAE ...................................................................................
vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................
1
B. Perumusan Masalah ...............................................................
5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................
5
D. Manfaat Penelitian .................................................................
6
E. Keaslian penelitian .................................................................
6
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori dan masalah yang diteliti ..............................................
8
B. Kerangka teori ........................................................................
33
viii
C. Kerangka konsep penelitian ...................................................
BAB III
34
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................
35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................
35
C. Populasi, Sampe dan Teknik Pengambilan Sampel ...............
36
D. Variabel Penelitian .................................................................
37
E. Definisi operasional ...............................................................
37
F. Instrumen Penelitian...............................................................
38
G. Teknik Pengumpulan Data .....................................................
42
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ..................................
43
I.
Etika Penelitian ......................................................................
46
J.
Jadwal Penelitian....................................................................
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .....................................
48
B. Hasil Penelitian .......................................................................
48
C. Pembahasan ............................................................................
52
D. Keterbatasan penelitian...........................................................
55
PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................
56
B. Saran .......................................................................................
57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional .......................................................................
38
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner.........................................................................
40
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ..................................
49
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .........................
49
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ...........................
50
Tabel 4.4 Hasil Pengolahan Data ....................................................................
50
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Primigravida Trimester III
Tentang Persiapan Persalinan .........................................................
x
51
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................
33
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ........................................................................
34
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas
Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 6. Lembar Permohonan Responden
Lampiran 7. Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 8. Surat Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 9. Surat Balasan Penggunaan Lahan
Lampiran 10. Kuesioner Validitas
Lampiran 11. Pedoman Penskoran
Lampiran 12 Kuesioner Penelitian
Lampiran 13. Pedoman Penskoran
Lampiran 14. Tabulasi Kuesioner Uji Validitas
Lampiran 15. Hasi Uji Validitas
Lampiran 16. Hasil Reliabilitas
Lampiran 17. Tabulasi Kuesioner Penelitian
Lampiran 18. Data Penelitian Berdasarkan Umur, Pendidikan, dan Pekerjaan
Lampiran 19.Hasil Penelitian
Lampiran 20.Tabel Nilai r Product Moment
Lampiran 21. Dokumentasi
Lampiran 22. Lembar Konsultasi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting
dalam menilai tingkat derajat kesehatan masyarakat di suatu negara. Hasil
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 yang mencatat
angka kematian ibu (AKI) 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini
melonjak tinggi dibandingkan dengan hasil SDKI 2007 yang hanya 228 per
100.000 kelahiran hidup (BKKBN, 2013). Penyebab langsung kematian ibu
adalah perdarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11%, partus lama 5%, abortus
5%, dan lain-lain (Depkes RI, 2012).
Disamping itu juga pengetahuan ibu hamil tentang persiapan
persalinan itu merupakan salah satu indikator yang sangat berarti dalam
menurunkan AKI yang ada karena mengingat kematian ibu 90% terjadi
pada saat sekitar persalinan kira-kira 95% penyebab kematian itu adalah
komplikasi obstetri yang sering tidak diperkirakan sebelumnya, maka
kebijaksanaan departemen kesehatan untuk mempercepat penurunan AKI
adalah mengupayakan agar
setiap persalinan ditolong atau minimal
didampingi oleh bidan dan pelayanan obstetri sedekat mungkin diberikan
kepada semua ibu hamil (Saifudin, 2010).
Angka
kematian
berdasarkan laporan
dari
ibu
Provinsi
Jawa
kabupaten / kota
1
Tengah
sebesar
tahun
2012
116,34 / 100.000
2
kelahiran
hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI
pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup (Dinkes, 2012).
Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi
ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi
ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik
menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan
kelahiran, tersedianya dan penggunaan
fasilitas
pelayanan
kesehatan
termasuk pelayanan prenatal dan obstetri. Tingginya angka kematian ibu
menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan
kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri yang rendah pula.
Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses
ke pelayanan
kesehatan
pelayanan kegawatdaruratan
terlambat
mengenal tanda
terlambat
mencapai
ibu
yang
tepat
waktu
bahaya
berkualitas,
yang
dan
terutama
dilatarbelakangi
mengambil
oleh
keputusan,
fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan
pelayanan di fasilitas kesehatan (Dinkes, 2012).
Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan menjadi salah satu
faktor penyebab tingginya AKI. Pada waktu persalinan jika ditemukan adanya
komplikasi obsteri dan ibu tidak mengerti tentang persiapan persalinan, maka
ibu tidak mendapat pelayanan yang sesuai dan tepat waktu sehingga terjadi
tiga keterlambatan dalam rujukan, yaitu yang pertama adalah keterlambatan
dalam pengambilan keputusan untuk merujuk, karena ketidak mampuan
ibu/keluarga untuk mengenali tanda bahaya, ketidak mampuan untuk mencari
3
pertolongan, faktor budaya, keputusan tergantung pada suami, ketakutan akan
biaya yang perlu dibayar untuk transportasi dan perawatan di rumah sakit,
serta ketidakpercayaan akan kualitas pelayanan kesehatan, yang kedua adalah
Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan, dipengaruhi oleh jarak,
ketersediaan dan efisiensi sarana transportasi, serta biaya, yang ketiga adalah
Keterlambatan dalam memperoleh pertolongan di fasilitas kesehatan,
ketersediaan alat, obat, transfusi darah dan bahan habis pakai, manajemen
serta kondisi fasilitas kesehatan (Depkes RI, 2012)
Persiapan persalinan yang direncanakan bersama bidan, diharapkan
dapat menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan
meningkatkan kemungkinan dimana ibu akan menerima asuhan yang sesuai
serta tepat waktu (Depkes RI, 2012). Keberadaan bidan di tengah-tengah
masyarakat, memiliki peran strategis terutama dalam pemeliharaan kesehatan
ibu dan anak. Bidan juga turut mempersiapkan seorang tunas bangsa sejak dari
mulai dalam kandungan, bahkan jauh sebelum itu (Saifuddin, 2010) .
Kehamilan dan persalinan bagi primigravida merupakan hal yang
baru, sehingga ibu kurang mengetahui tanda persalinan maka ibu tidak
mengetahui kapan waktu yang tepat untuk pergi kepelayanan kesehatan
dan tidak tahu apa saja yang dapat dilakukan bila ada tanda-tanda
persalinan (Manuaba, 2007).
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus ikut mendukung upaya
mempercepat penurunan AKI yang diperlukan suatu usaha yang salah
satunya adalah pelayanan antenatal atau Antenatal Care (ANC). Pelayanan
4
antenatal merupakan pilar kedua didalam Safe Motherhood yang merupakan
sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan (Depkes. RI, 2012).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Oktober
2014 di RSUD Kota Surakarta, jumlah semua ibu hamil yang berkunjung di
RSUD Kota Surakarta selama bulan Januari sampai bulan Oktober 2014
adalah 2 3 4 3 orang. Jumlah keseluruhan primigravida trimester I sebanyak
283 orang, trimester II sebanyak 387 orang, dan trimester III sebanyak 581
orang dan jumlah keseluruhan ibu multigravida trimester I sebanyak 323
orang, trimester II sebanyak 377 orang dan trimester III sebanyak 392
orang. Telah dilakukan wawancara kepada 10 primigravida trimester III
dengan mengajukan 2 pertanyaan dan didapatkan 2 primigravida trimester III
yang dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar, 2 primigravida dapat
menjawab salah satu pertanyaan, dan 6 primigravida yang tidak dapat
menjawab semua pertanyaan yang diberikan.
Berdasarkan uraian diatas tersebut masih banyak primigravida
trimester III yang tidak mengetahui tentang persiapan persalinan, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan
Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan di RSUD Kota
Surakarta”.
5
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat
merumuskan masalah sebagai berikut: ”Bagaimana Tingkat Pengetahuan
Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan Di RSUD Kota
Surakarta?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang
persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penelitian, yaitu:
a. Mengetahui tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang
persiapan persalinan pada tingkat baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang
persiapan persalinan pada tingkat cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang
persiapan persalinan pada tingkat kurang.
d. Mengetahui
faktor
yang
mempengaruhi
tingkat
primigravida trimester III tentang persiapan persalinan.
pengetahuan
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat memberikan informasi tentang pengetahuan persiapan persalinan
dan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam perilaku promosi kesehatan.
2. Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman belajar dan menambah pengetahuan dalam penelitian
sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penelitian selanjutnya.
3. Bagi Institusi
a. RSUD Kota Surakarta
Dapat digunakan sebagai acuan dan masukan dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan dengan meningkatkan pengetahuan
primigravida trimester III melalui penyuluhan tentang persiapan
persalinan.
b. Pendidikan
Menambah bahan bacaan dan referensi
tentang pengetahuan
primigravida trimester III tentang persiapan persalinan.
E. Keaslian Penelitian
1. Yunita Rahardiani (2009) STIKes Muhammadiah Gombong, dengan judul
”Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang
Persiapan Persalinan di BPS Jumilah Desa Kuntili Banyumas”. Metode
yang digunakan yaitu deskriptif berdasarkan data primer. Teknik
pengambilan
sampel
dengan
menggunakan
Accidental
Sampling.
7
Pengumpulan data dengan teknik angket instrumennya adalah kuesioner
terhadap 30 responden primigravida trimester III. Hasil yang diperoleh
yaitu 16 responden (53,3 %) dengan tingkat pengetahuan cukup.
2. Fitria Rahmaningrum (2012) STIKes Kusuma Husada Surakarta, dengan
judul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester III tentang
Persiapan Persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen”. Metode yang
digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sempel
berjumlah 32 ibu hamil. Tehnik sempling menggunakan teknik quota
sampling. Tehnik pengumpulan data menggunakan data primer yaitu
kuesioner. Hasil yang diperoleh yaitu 5 responden (15,63%) dengan
tingkat pengetahuan baik, 23 responden (71,88%) dengan tingkat
pengetahuan cukup, dan 4
pengetahuan kurang.
responden (12,50%) dengan tingkat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Definisi pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil
tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya
(mata, hidung, telinga dan sebagainya). Dengan sendirinya
padawaktu pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan
tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi
terhadap objek (Notoatmodjo,2010).
b. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut
(Notoatmodjo,
2012),
untuk
memperoleh
kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
cara tradisional (non alamiah) yaitu tanpa melaui penelitian dan
cara modern (ilmiah) yaitu melalui proses penelitian. Untuk lebih
jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Cara Tradisional (non ilmiah) terdiri dari
a. Cara coba-salah (Trial and error)
Cara
coba-coba
ini
dilakukan
dengan
menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah,
dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba
8
9
kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua
ini gagal pula, maka dicoba dengan kemungkinan
ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba
kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah
tersebut dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini
disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah)
atau metode coba-salah coba- coba.
b) Cara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi
karena tidak disengaja oleh yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak
sekali kebiasaan - kebiasaan dan tradisi-tradisi yang
dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah
yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaankebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari
generasi ke
generasi
berikutnya,
dengan
kata
lain
pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas
atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas
pemimpin agama, maupun ahli - ahli ilmu pengetahuan.
Prinsip ini adalah, orang lain menerima pendapat
uang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,
tanpa
terlebih
dulu
menguji
atau
membuktikan
10
kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun
berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena
orang yang menerima pendapat tersebut menganggap
bahwa yang dikemukakannya adalah benar.
d) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru terbaik, oleh sebab itu
pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan.
e) Cara akal sehat (Common Sense)
Kadang kadang dapat menemukan teori atau
kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman
merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang
untuk mendisiplinkan anak dan konteks pendidikan.
f) Kebenaran secara intuiti
Diperoleh manusia secara cepat sekali melaui proses
diluar kesadaran tanpa melalui proses penalaran/berpikir.
Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya
karena kebenaran ini tidak menggunakkan cara cara yang
rasional dan sistematis. Kebenaran ini diperoleh seseorang
hanya berdasarkamn intuisi adtau suara hati / bisikan hati
saja.
11
g) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat
manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari
sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya
dalam memperolah pengetahuannya. Dengan kata lain,
dalam memperolah kebenaran pengetahuan manusia telah
menggunakan jalan pikirannya, baik melelui induksi
maupun deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya
merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak
langsung
melalui
pernyataan
pernyataan
yang
dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga
dapat dibuat suatu kesimpulan. Apabila proses pembuatan
kesimpulan itu melalui pernyataan – pernyataan khusus
kepada yang umum dinamakan induksi. Sedangkan deduksi
adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan – pernyataan
umum kepada yang khusus.
h) Induksi
Proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari
pernyataan pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat
umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan
kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman pengalaman
empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan
12
kedalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang
untuk memahami suatu gejala.
i) Deduksi
Pembuatan kesimpulan dari pernyataan pernyataan
umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi berlaku
bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada
kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua
peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam
kelas itu.
2) Cara ilmiah / modern
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan
pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini
disebut “metode penelitian ilmiah”, atau lebih populer disebut
metodologi penelitian (research methodology). Pencatatan ini
mencakup 3 hal pokok:
a) Segala sesuatu yang positif yaitu gejala tertentu yang
muncul pada saat dilakukakan pengamatan.
b) Segala sesuatu yang negatif yaitu gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukakan pengamatan.
c) Gejala gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala
gejala yang berubah ubah ubah pada kondisi kondisi
tertentu.
13
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Mubarak (2007), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu :
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang
pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat
memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi
pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima
informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan
yang
dimilikinya.
Sebaliknya
jika
seseorang
tingkat
pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap
seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang
baru diperkenalkan.
2) Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang
memperoleh
pengalaman
dan
pengetahuan
baik
secara
langsung maupun tidak langsung.
3) Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi
perubahan pada aspek fisik dan psikoplogis. Pertumbuhan pada
fisik secara garis besar ada 4 kategori pertumbuhan. Pertama,
perubahan
ukuran;
kedua,
perubahan
proporsi;
ketiga,
hilangnya cirri-ciri lama; keempat, timbulnya cirri-ciri baru. Ini
14
terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis
atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan
dewasa.
4) Minat
Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang
tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk
mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam.
5) Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian
yang pernah
dioalami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang
akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman
terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis
akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas
dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pula membentuk
sikap positif dalam kehidupannya.
6) Kebudayaan lingkungan sekitar
Kebudayaan
dimana
kita
hidup
dan
dibesarkan
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.
Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk
menjaga
kebersihan
lingkungan
maka
sangat
mungkin
masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga
15
kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh
dalam pembentukan sikap, pribadi atau sikap seseorang.
7) Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat
membantu
mempercepat
seseorang
untuk
memperoleh
pengetahuan yang baru.
d. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan yang tercakup
dalam domain kognitif sangat penting menentukan tindakan
seseorang. Pengetahuan yang termasuk dalam domain kognitif
mempunyai enam tingkatan, yaitu:
1) Tahu (Knowledge)
Diartikan sebagain recall (memanggil) memori yang
telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.
2) Memahami (Comprehension)
Diartikan sebagai memahami suatu objek bukan sekedar
tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan,
tapi orang tersebut harus dapat mengintrepretasikan secara
benar tentang objek yang diketahui tersebut.
3) Menerapkan (Aplication)
Diartikan apabila orang yang telah memahami objek
yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan
prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.
16
4) Analisa (Analisys)
Adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan
atau
memisahkan,
kemudian
mencari
hubungan
antar
komponen komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau
objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang
itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang
tersebut
telah
dapat
mengelompokkan,
membedakan,
membuat
diagram
atau
memisahkan,
(bagan)
terhadap
pengetahuan atas objek tersebut.
5) Sintesis (Syntesis)
Menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis
dari komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain
sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi formulasi yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang
untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek
tertentu. Penilaian ini berdasarkan suatu kriteria kriteria yang
ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di
masyarakat.
17
2. Kehamilan
a. Pengertian
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi International dalam
Prawiroharjo (2010), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi
atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi.
Gravida adalah seorang wanita yang hamil. Primi yang
berarti pertama. Primigravida adalah seorang wanita yang hamil
yang pertama kali (Bobak, 2005).
b. Periode kehamilan
Periode antepartum dibagi dalam trimester, tiap trimester
setidaknya 13 minggu atau 3 bulan kalender.pembagian ini
diturunkan
dari
pertimbangan
lamanya
kehamilan
sampai
setidaknya 280 hari, 40 minggu, 10 bulan tahun komariah atau 9
bulan kalender dari hari pertama mens terakhir. Pada praktiknya
trimester I umumnya dihitung mulai 1-12 minggu (12 minggu),
trimester II 13-27 minggu (15 minggu), dan trimester III 28-40
minggu (12 minggu) (Pantiawati dan Saryono, 2010).
c. Proses terjadinya kehamilan
Menurut Kusmiyati dkk (2009) tentang, konsepsi didefinisikan
sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal
kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang
18
meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan
telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam uterus.
1) Fertilisasi
Penghamilan (fertilisasi) adalah terjadinya pertemuan dan
persenyawaan antar sel mani dan sel telur. Fertilisasi terjadi di
ampula tuba.
2) Nidasi
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya / bersarangnya sel telur
yang telah dibuahi (fertilized egg) kedalam endometrium. Sel
telur yang telah dibuahi (zigot) akan segera membelah diri
membentuk blastomer, morula, blastula, blastula masuk,
menempel dan terbenam ke dalam endometrium, kemudian
tumbuh menjadi embrio, janin (fetus) yang sudah berbentuk
manusia.
d. Tanda-tanda kehamilan
1) Tanda-tanda kehamilan yang tidak pasti menurut Pantiawati dan
Saryono (2010):
a) Amenorhea
b) Mual dan muntah
c) Mastodinia
d) Quickening
e) Keluhan kencing
f) Konstipasi
19
g) Perubahan berat badan
h) Perubahan temperatur basal
i) Perubahan warna kulit
j) Perubahan payudara
k) Perubahan pada uterus
l) Tanda Piskacek’s
m) Perubahan-perubahan pada serviks
(1) Tanda Hegar
(2) Tanda Goodels
(3) Tanda Chadwick
(4) Tanda Mc Donald
(5) Terjadi pembesaran abdomen
(6) Kontraksi uterus
(7) Pemeriksaan tes biologis kehamilan
2) Tanda mungkin kehamilan
Menurut Pantiawati dan Saryono (2010), tanda mungkin
kehamilan meliputi:
a) Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dapat didengar dengan stetoskop leanec pada minggu ke
17-18, sedangkan dengan stetoskop ultrasonic (Doppler),
DJJ dapat didengarkan sekitar minggu ke-12.
20
b) Palpasi
Biasanya menjadi jelas setelah minggu ke-22. Gerakan janin
dapat dirasakan dengan jelas setelah minggu ke-24.
3. Persiapan Persalinan
a. Pengertian
Menurut Pantiawati dan Saryono (2010), rencana persalinan
adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya
dan bidan. Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis, dan
biasanya memang tidak tertulis. Rencana ini lebih hanya sekedar
diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan yang
ia perlukan.
b. Tujuan
Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi
kebingungan
dan
kekacauan
pada
saat
persalinan
dan
meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan
yang sesuai serta tepat waktu (Pantiawati dan Saryono, 2010).
c. Komponen penting dalam rencana persalinan
Ada 5 komponen penting dalam rencana persalinan (Pantiawati dan
Saryono, 2010):
1) Membuat rencana persalinan:
a) Tempat persalinan
Polindes merupakan salah satu bentuk UKBM (Usaha
Kesehatan Bagi Masyarakat) yang didirikan masyarakat
21
oleh
masyarakat
atas
dasar
musyawarah,
sebagai
kelengkapan dari pembangunan masyarakat desa, untuk
memberikan
pelayanan
kesehatan
sesuai
dengan
kemampuan bidan (Ambarwati dan Rismintari, 2009).
b) Memilih tenaga kesehatan terlatih
Bidan adalah seorang wanita yang mengikuti program
pendidikan bidan dan lulus uji dengan persyaratan yang
berlaku (Meilani dkk, 2009)
c) Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut
d) Bagaimana transportasi ke tempat persalinan
Ambulan desa adalah suatu alat transportasi yang dapat
digunakan untuk mengantar warga yang membutuhkan
pertolongan dan perawatan di tempat pelayanan kesehatan.
Ambulan desa dapat berupa alat-alat transportasi yang
dimiliki warga di desa tersebut seperti becak, gerobak,
andong, perahu, motor, mobil dll (Meilani dkk, 2009).
e) Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara
mengumpulkan
biaya
tersebut
(Mandiri,
Jampersal,
Jamkesmas, Jamkesda, Askes, Jamsostek, atau Asuransi
yang lain)
f) Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada
(suami, ibu, keluarga, tetangga)
22
2) Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi
kegawatdaruratan pada saat pengambilan keputusan tidak ada:
a) Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga (suami,
diri sendiri, orang tua, keluarga)
b) Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat
keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan
3) Mempersiapkan
sistem
transportasi
jika
terjadi
kegawatdaruratan :
a) Dimana ibu akan bersalin
b) Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih
lanjut jika terjadi kegawatdaruratan
c) Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial
Donor darah berjalan merupakan salah satu strategi yang
dilakukan Departemen Kesehatan dalam hal ini direktorat
Bina Kesehatan Ibu. Melalui program pemberdayaan
perempuan, keluarga dan masyarakat, dalam upaya
mempercepat penurunan AKI. Donor darah berjalan adalah
para donor aktif yang kapan saja bisa dipanggil (Ambarwati
dan Rismintari, 2009).
4) Membuat rencana atau pola menabung
Tabulin adalah uang yang dikumpulkan oleh ibu hamil dan
disimpan sendiri di rumah, di bank, atau di bidan yang akan
membantu persalinan. Selain berbentuk uang, simpanan dapat
23
berbentuk hewan ternak (seperti kambing, sapi dll), perhiasan
dan lain sebagainya yang ketika waktunya tiba dapat dijual dan
hasilnya digunakan untuk biaya persalinan (Meilani dkk, 2009)
Dasolin (Dana Sosial Ibu Bersalin adalah dana bersama
yang dikumpulkan warga dan dikelola oleh pengurus
berdasarkan kesepakatan bersama dengan warga, bahkan
bentuk tabungan bisa dengan mengumpulkan barang yang bisa
diuangkan (Ambarwati dan Rismintari, 2009)
5) Mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk persalinan
Seorang ibu dapat mempersiapkan keperluan untuk
persalinan meliputi keperluan ibu dan keperluan bayi.
a) Keperluan ibu
: pembalut, kain / jarit, sabun, BH,
celana dalam, baju, handuk
b) Keperluan bayi
: baju, kain bedong, gurita, popok,
minyak telon, handuk , topi, sabun
(Astuti, 2012)
d. Hal yang dibutuhkan dapam persiapan persalinan
Menurut Bobak (2005), beberapa hal yang perlu disipakan
dalam persiapan persalinan, yaitu persiapan fisik, persiapan
psikologi, persiapan finansial dan persiapan kultural.
24
1) Persiapan Fisik
Proses
persalinan
adalah
proses
yang
banyak
melelahkan, untuk itu perlunya dilakukan persiapan fisik
semenjak kehamilan memasuki bulan ke 8 kehamilan, hal
ini disebabkan persalinan bisa terjadi kapan saja.
Kebutuhan Fisik ibu hamil meliputi (Kusmiyati dkk, 2009):
a) Nutrisi Dalam Kehamilan
Pada saat
hamil
ibu harus
makan-makanan
yang
mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak
berarti makanan yang mahal harganya. Gizi pada waktu
hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu
hamil
seharusnya
mengkonsumsi
makanan
yang
mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan 810 gelas setiap hari (menu seimbang).
(1) Kalori
Ibu
hamil
dan
menyusui
masing-masing
membutuhkan kalori sebanyak 2300 dan 2800 Kkal.
Kalori dipergunakan untuk produksi energi yang
terdapat pada nasi, lauk pauk, sayuran dan buahbuahan berwarna.
(2) Protein
Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan yaitu
untuk pertumbuhan janin, uterus, plasenta, selain itu
25
untuk ibu penting untuk pertumbuhan payudara dan
kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma, hemoglobin
dan
lain-lain).
Selama
kehamilan
dibutuhkan
tambahan protein hingga 30 gram per hari. Protein
yang
dianjurkan adalah protein
daging,
susu,
telur
dan
ikan.
hewani seperti
Yang
dianggap
mengandung asam amino yang lengkap dan susu
yang merupakan sumber protein kaya kalsium.
(3) Mineral
Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi
dengan
makan makanan sehari-hari yaitu buah-
buahan, sayuran dan susu. Serta kebutuhan zat besi
pada ibu hamil mencapai 60- 100 mg per hari
dengan mengkonsumsi tablet penambah darah.
(4) Vitamin
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan
sayuran dan buah-buahan, tetapi dapat pula diberikan
ekstra
vitamin.
Pemberian asam folat
terbukti
mencegah kecacatan pada bayi.
b) Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia
termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa
terjadi pada saat hamil sehingga akan mengganggu
26
pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan
berpengaruh pada bayinya yang dikandungnya. Untuk
mencegah hal tersebut maka ibu hamil perlu:
(1) Latihan nafas melalui senam hamil
(2) Tidur dengan bantal yang lebih tinggi
(3) Makan tidak terlalu banyak
(4) Kurangi atau hentikan merokok
(5) Konsul ke
dokter
bila ada kelainan
atau
gangguan pernafasan seperti astma dan lain-lain.
Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan
perfusi uterus dan oksigenasi fetoplasenta dengan
mengurangi tekanan pada vena asenden (hipotensi
supine).
c) Personal Hygiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi
dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil
cenderung
untuk
mengeluarkan
banyak
keringat,
menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak,
bawah buah
dada,
daerah
genetalia) dengan cara
dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan
genetalia
sangatlah
penting
agar
tidak
meningkatkan resiko infeksi, cara membersihkan alat
kelamin yang benar adalah dengan gerakan dari depan
27
kebelakang serta dikeringkan dengan handuk yang bersih
setiap kali selesai
berkemih atau buang air besar.
Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian
karena mudah sekali terjadi gigi berlupang, terutama pada
ibu dengan kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa
hamil dapat mengakibatkan perburukan hygine mulut
dan dapat menimbulkan karies gigi.
d) Pakaian Selama Kehamilan
Pada dasarnya pakaian apa saja yang dipakai, baju
hendaknya yang longgar dan mudah dipakai serta bahan
yang mudah menyerap keringat. Memakai BH yang dapat
menopang payudara untuk mengurangi rasa tidak enak
karena
pembesaran
dan
kecendurungan
menjadi
pendulans.
e) Seksualitas
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan
sampai akhir kehamilan. Beberapa ahli berpendapat
sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama 14 hari
menjelang kelahiran.
Koitus tidak dibenarkan bila:
(1) Terdapat perdarahan pervaginam
(2) Terdapat riwayat abortus berulang
(3) Abortus/partus prematurus imminens
28
(4) Ketuban pecah
(5) Serviks telah membuka.
Pada saat
orgasme
dapat
dibuktikan adanya
fetal bradycardia karena kontraksi uterus.
f) Mobilisasi dan Body Mekanik
Ibu hamil boleh melakukan kegiatan atau aktifitas fisik
biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat
melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, masak
dan mengajar. Semua pekerjaan tersebut harus sesuai
dengan kemampuan wanita tersebut dan mempunyai
cukup waktu untuk istirahat.
Sikap tubuh yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil:
(1) Duduk
Tempatkan tangan dilutut dan tarik tubuh keposisi
tegak. Atur dagu ibu dan tarik bagian atas kepala
ketika ibu berdiri.
(2) Berdiri
Sikap berdiri yang benar sangat membantu sewaktu
hamil disaat berat janin semakin bertambah, jangan
berdiri untuk jangka waktu yang lama berdiri dengan
menegakkan bahu dan mengangkat pantat. Tegak
lurus dari telinga sampai ketumit kaki.
29
(3) Berjalan
Ibu hamil penting untuk tidak memakai sepatu
berhak tinggi
memakai
atau
tanpa
hak.
Hindari
juga
sepatu bertumit runcing karena mudah
menghilangkan keseimbangan.
(4) Tidur
Posisi tidur miring menyenangkan, namun jangan
lupa memakai guling untuk menopang berat rahim.
Sebaiknya
setelah usia 6 bulan, hindari tidur
terlentang, karena tekanan rahim pada pembuluh
darah utama dapat menyebabkan pingsan. Tidur
dengan kedua tungkai kaki lebih tinggi dari badan
dapat mengurangi rasa lelah.
(5) Bangun dan berbaring
Untuk bangun dari tempat tidur, geser dulu tubuh ibu
ketepi tempat tidur. Kemudian tekuk lutut. Angkat
tubuh ibu perlahan dengan kedua tangan, putar tubuh
lalu perlahan turunkan kaki. Diam dulu dalam posisi
duduk beberapa saat sebelum berdiri.
(6) Membungkuk dan Mengangkat
Terlebih dahulu menekuk lutut dan gunakan otot kaki
untuk tegak kembali. Hindari membungkuk yang
dapat membuat punggung tegang, termasuk untuk
30
mengambil sesuatu yang ringan sekalipun.
g) Exercise (senam hamil)
Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan
cara berjalan-jalan dipagi hari, renang, olahraga ringan
dan senam hamil.
(1) Berjalan – jalan dipagi hari
Jalan-jalan
saat
hamil
terutama
pagi
hari
mempunyai arti penting untuk dapat menghirup udara
pagi yang bersih dan segar, menguatkan otot dasar
panggul, dapat mempercepat turunnya kepala bayi
kedalam posisi atau normal, dan mempersiapkan
mental menghadapi persalinan.
(2) Senam hamil
Senam hamil
minggu.
dimulai pada umur kehamilan 22
Senam
hamil
bertujuan
untuk
mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat
berfungsi secara optimal dalam persalinan normal
serta mengimbangi perubahan titik berat tubuh.
Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan
atau tidak mendapat penyakit menyertai kehamilan,
yaitu penyakit jantung, ginjal, dan penyulit dalam
kehamilan (hamil dengan perdarahan, kelainan letak,
dan kehamilan yang disertai anemia).
31
Persiapan fisik yang lain adalah rutinitas dalam
memeriksakan
kehamilan
ke
petugas
kesehatan.
Setiap trimester masa kehamilan memiliki proses
tersendiri. Ibu hamil trimester 1 dan 2 dianjurkan
dapat memeriksakan kehamilannya setiap satu bulan
sekali dan untuk trimester 3 dianjurkan untuk
memeriksakan
kehamilannya
2
minggu
sekali
(Bobak, 2005).
2) Persiapan Psikologi
Menjelang persalinan sebagian besar wanita merasa
takut menghadapi persalinannya terutama bagi yang baru
pertama kali (Kusmiyati dkk, 2009). Peristiwa kehamilan
merupakan suatu rentang waktu, dimana tidak hanya terjadi
perubahan fisiologis, tetapi juga terjadi perubahan psikologis.
Keadaan psikologis yang biasanya sering dialami ibu
menjelang
persalinan
meliputi:
kecemasan,
ketegangan,
ketakutan, tidak percaya diri, dan takut tehadap persalinan.
Pada kasus psikologi, support atau dorongan dan dukungan dari
orang terdekat sangatlah membantu mengurangi terjadinya
kasus psikologi tersebut (Pantiawati dan Saryono, 2010).
3) Persiapan Finanasial
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam
proses kehamilan yang sehat. Keluarga dengan ekonomi yang
32
cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin,
merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan
persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya
perencanaan yang baik sejak awal dengan tabulin, maka
kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik.
Aspek finansial ini dapat menjadi masalah jika ibu
hamil yang suaminya belum bekerja. Untuk menghemat
pengeluaran terkadang ibu tersebut tidak dapat mengonsumsi
makan bergizi yang dibutuhkannya dan ibu juga harus bekerja
untuk
membantu
perekonomian
keluarga
sehingga
menyebabkan waktu istirahatnya berkurang, tidak ada waktu
dan biaya untuk memeriksakan kehamilannya (Astuti, 2012).
4) Persiapan Kultural
Perlu dikaji
ada beberapa mitos
tertentu
yang
membahayakan kehamilan dan ada yang mendukung terhadap
pemeliharaan kesehatan selama hamil. Mitos yang mendukung
kehamilan
tentunya
diperbolehkan
sedangkan
yang
membahayakan dalam asuhan kehamilan semestinya kita cegah
dengan memberikan konseling dan pendidikan kesehatan yang
tepat
pada
ibu
hamil.
Misalnya
mitos
titidak
boleh
mempersiapkan keperluan untuk persalinan dan bayi, minum
air kelapa muda, tidak boleh memotong rambut, tidak boleh
makan makanan yang berbau amis (Kusmiyati dkk, 2009).
33
B. Kerangka Teori
Tingkat Pengetahuan
onsep
1. Tahu
2. Memahami
Persiapan Persalinan:
3. Menerapkan
1. Pengertian persiapan
4. Analisa
persalinan
5. Sintesis
2. Tujuan persiapan persalinan
6. Evaluasi
Pengetahuan Primigravida
Trimester III tentang
Persiapan Persalinan
Kehamilan:
1. Pengertian
2. Periode
kehamilan
3. Proses
terjadinya
kehamilan
4. Tandatanda
kehamilan
3. Komponen penting dalam
rencana persalinan
a. Rencana persalinan
b. Pengambilan keputusan
c. Transportasi
d. Tabulin
e. Keperluan ibu dan bayi
4. Hal yang dibutuhkan dalam
persiapan persalinan
a. Persiapan fisik
Faktor yang mempengaruhi
b. Persiapan psikologi
pengetahuan:
c. Persiapan finansial
1. Umur
d. Persiapan kultural
2. Intelegensi
3. Lingkungan
4. Social budaya
5. Pendidikan
6. Pengalaman
Sumber : Notoadmojo (2010), Kusmiyati (2009)
Gambar 2.1 Kerangka Teori
34
C. Kerangka Konsep
Faktor yang diteliti:
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
Baik
Tingkat pengetahuan
primigravida trimester
Cukup
III tentang persiapan
persalinan
Kurang
Faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan:
1. Umur
2. Intelegensi
3. Lingkungan
4. Sosial budaya
5. Pendidikan
6. Pengalaman
Keterangan:
= Variabel yang tidak diteliti
= Variabel yang diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis
penelitian
yang
digunakan
adalah
deskriptif
kuantitatif.Deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki
keadaan, kondisi atau hal-hal lain, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk
laporan penelitian (Arikunto, 2013). Penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang bertujuan untuk mengolah data penelitian berupa angka-angka
(Sugiono, 2012). Penelitian ini menggambarkan tentang tingkat pengetahuan
primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota
Surakarta.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1.
Lokasi
Lokasi penelitian adalah tempat yang dilakukan oleh penelitian
dalam
melaksanakan
kegiatan
penelitian
(Notoatmodjo,
2012).Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Surakarta.
2.
Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah rencana tentang jadwal yang dilakukan
oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya (Hidayat, 2007).
a. Pengambilan data awal : 14 November 2014
b. Uji validitas
: 1 - 7 April 2015
35
36
c. Pelaksanaan penelitian : 17April – 16Mei 2015
: 20 April – 20 Mei 2015
d. Penyusunan KTI
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi
adalah
keseluruhan
subjek
penelitian.Apabila
seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi
(Arikunto, 2013).Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jumlah keseluruhan primigravida trimester III yang berkunjung di
RSUD Kota Surakartarata-rata perbulansebanyak 58 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau
sebagian
jumlah
dari
karakteristik
yang
dimiliki
populasi
(Hidayat, 2010).Jika populasi <100 lebih baik diambil semua, tetapi
jika populasi >100 dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih
(Arikunto,2013).Karena populasi <100, maka semua populasi tersebut
dijadikan sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 58 primigravida,.
3. Tehnik Pengambilan Sampel
Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang
digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah
sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Dalam
37
penelitian ini teknik sampling yang akan digunakan adalah accidental
sampling yaitu cara pengambilan sampel yang digunakan dengan
kebetulan bertemu (Hidayat, 2010).
D. Variabel Penelitian
Variable penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh
anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda yang dimiliki oleh
kelompok lain (Notoatmodjo, 2010).Variabel dalam penelitian ini
merupakan variabel tunggal yaitu pengetahuan primigravida trimester III
tentang persiapan persalinan.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang
lingkup
atau
pengertian
(Notoatmodjo, 2010).
variable-variabel
yang
diamati
38
Table 3.1 Definisi Operasional
Alat
Ukur
Kuesioner
Skala
Indikator
Ukur
Ordinal a. Baik : bila nilai
Variabel
Definisi Operasional
Tingkat
Kemampuan dari
penengetahu
responden untuk
responden yang
an ibu hamil
menjawab kuesioner
diperoleh (x) >
trimester III
tentang persiapan
mean + 1 SD
tentang
persalinan, meliputi
persiapan
pengertian persiapan
nilai responden
persalinan
persalinan, tujuan
mean -1 SD < x <
persiapan persalinan,
mean + 1 SD
b. Cukup
komponen penting
c. Kurang : bila
dalam persiapan
responden yang
persalinan, hal yang
diperoleh (x) <
dibutuhkan dalam
mean -1 SD
persiapan persalinan
(Riwidikdo, 2013 )
F. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2012).Pada penelitian ini instrument
yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner.
1. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah daftar pertanyaan yang sudah
tersusun dengan baik dan sudah matang, dimana responden dan
interviewer
: bila
tinggal
memberikan
jawaban
(Notoatmodjo,
2012).Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner tertutup yaitu responden tinggal memilih jawaban yang
39
telah disediakan yaitu benar atau salah dan memberikan centang (√)
pada kolom yang sudah disediakan.
Dalam penelitian ini ada dua pernyataan yaitu pernyataan
favorable (positif) dan pernyataan unfavorable (negatif).Pernyataan
favorable adalah pernyataan yang jawabannya benar, apabila
responden menjawab benar skornya 1 dan apabila responden
menjawab salah skornya 0.Pernyataan unfavorable adalah pernyataan
yang jawabannya salah, apabila responden menjawab benar skornya 0
dan
apabila
responden
menjawab
salah
skornya
1
(Notoadmojo, 2010).
2. Kisi-kisi kuesioner
Untuk memudahkan dalam menyusun instrument maka diperlukan
kisi-kisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini:
40
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner
Variable
Indikator
Tingkat
1. Pengertian
pengetahuan
persiapan persalinan
ibu hamil
2. Tujuan persiapan
trimester III
persalinan
tentang
3. Komponen penting
persiapan
dalam persiapan
persalinan
persalinan
a. Rencana
persalinan
b. Pengambilan
keputusan
c. Transportasi
d. Tabulin
e. Keperluan ibu
dan bayi
4. Hal yang
dibutuhkan dalam
persiapan
persalinan
a. Persiapan fisik
b. Persiapan
psikologi
c. Persiapan
finansial
d. Persiapan
kultural
Pernyataan
Favorable
Unfavorable
(+)
(-)
1
2,3*
Jumlah
item
5,6
4
3
8,9,11,14
10,13
6
12
20
2
23
19,16
9,18
15*
17
7
2
3
3
21,22*
24,30
25*, 35
32
4
3
33
26*,29
3
28,34
31
3
15
35
Jumlah Item
20
Keterangan : yang menggunakan tanda * (tidak valid)
Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas
dan
reliabilitas
untuk
mendapatkan
3
hasil
yang
berkualitas.
Responden yang digunakan untuk uji coba sebaiknya memiliki ciri-ciri
responden dari tempat dimana penelitian tersebut akan dilaksanakan
(Notoadmojo, 2010 ). Uji coba instrument penelitian ini telah dilakukan
41
di UPTD Puskesmas Gajahan Surakarta dengan jumlah responden 30
primigravida dengan 35 item pernyataan.
a. Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana
instrumen
pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur
(Riwidikdo, 2012). Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan
rumus korelasi pearson product moment dengan bantuan program
SPSS 21. Salah satu cara uji validasi yaitu dengan cara uji coba
dengan responden sekitar 30 orang (Suyanto, 2009). Instrument ini
dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel dengan rtabel: 0,361 untuk N:
30, dengan taraf signifikan 5% (0.05).
Rumus :
rxy =
NSXY - (SX )(SY )
{NSX 2 - (SX ) 2 {NSY 2 - (SY ) 2 }
Keterangan :
N
: Jumlah Responden
rxy
: Koefisien korelasi pearson product moment
x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Hasil uji validitas dengan menyebutkan kuesioner sebanyak 35 item
pernyataan dan responden yang diuji sebanyak 30 primigravida
trimester III. Kuesioner berisi 35 pernyataan dan hasil uji validitas
42
yaitu 30 pernyataan dinyatakan valid dan 5 pernyataan dinyatakan
tidak valid.Butir soal yang tidak valid beserta rhitungnya adalah item
nomor 3 (-0,037), item nomor 15 (0,352), item nomor 22 (0,199),
item nomor 25 (-0,148), item nomor 26 (0,025).Soal yang tidak valid
tidak digunakan dalam penelitian ini karena sudah ada item soal yang
mewakili setiap indikator.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya (Notoatmodjo, 2012). Hal ini berarti menunjukkan
sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan
menggunakan alat ukur yang sama.
Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan Alpha
Chronbachdengan menggunakan program SPSS versi 21adalah
sebagai berikut :
݇
ri = ቂ݇െͳቃ ൤ͳ െ
Keterangan :
σܵ݅ʹ
ܵ‫ʹݐ‬
൨
ri
: Reliabilitas Instrument
k
: Banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ si 2
: Jumlah varian butir
st 2
: Varians total
Menurut Riwidikdo (2012), instrument dikatakan reliabel bila nilai
Alpha Chronbach> r kriteria (0.7).
43
Berdasarkan hasil uji reliabilitas untuk pengetahuan responden
didapatkan r Alpha Chronbach sebesar 0,943 karena lebih besar dari
rtabel yaitu 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner untuk
responden terbukti reliabilitasnya.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk
mendapatkan data (Sugiono, 2012). Cara pengumpulan data dilakukan
dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagi
kuesioner pada sampel di RSUD Kota Surakarta yang diperoleh dari :
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden
melalui pengisian kuesioner.Data primer yang didapatkan pada
jawaban
kuesioner
tentang
persiapan
persalinan
primigravida
trimester III yang diisi oleh responden di RSUD Kota Surakarta.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah pengumpulan data yang diperoleh dari orang
atau tempat lain bukan dilakukan oleh peneliti sendiri. Data sekunder
didapatkan dari RSUD Kota Surakarta yang dapat menunjang
penelitian ini, yaitu jumlah data primigravida trimester III yang ada di
RSUD Kota Surakarta.
44
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Metode Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah
pengolahan
data.
Proses
pengolahan
data
menurut
Notoatmodjo (2012) adalah :
a. Editing (Penyuntingan Data)
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban
dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan
kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan
lengkap. Editing dilakukan dilapangan sehingga bila terjadi
kekurangan atau tidak sesuai data segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf
menjadi data angka atau bilangan pada kuesioner terhadap tahaptahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan
data selanjutnya.
c. Data Entry atau Processing
Memasukan data yaitu jawaban dari masing-masing responden
dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukan kedalam
program atau software komputer.
45
d. Tabulating
Kegiatan dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban
kuesioner
responden
yang
sudah
diberi
kode,
kemudian
dimasukan ke dalam tabel.
e. Pembersihan Data (Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan
adanya
kesalahan-kesalahan
kode,
ketidak
lengkapan
dan
sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses
ini disebut pembersihan data ( datacleaning).
2. Analisis Data
Menurut Notoadmojo (2012), analisisunivariat yaitu menganalisa
terhadap tiap variable dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan
distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variable. Penelitian ini
hanya mendeskripsikan
pengetahuan responden tentang tingkat
pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan persalinan.
Menurut Riwidikdo (2013), maka digunakan perhitungan sebagai
berikut:
a. Pengetahuan baik
: Bila nilai responden (x) >mean + 1 SD
b. Pengetahuan cukup
: Bila nilai mean -1 SD < x < mean + 1 SD
c. Pengetahuan kurang : Bila responden (x) <mean -1 SD
Menurut Riwidikdo (2013), rumus untuk menghitung nilai mean
dan Standar Deviasi yaitu:
46
1) Mean
X=
σ௫
௡
Keterangan :
X
: Rata-rata (mean)
∑x
: Jumlah seluruh jawaban responden
n
: Jumlah responden
2) Standard Deviation
SD =
మ
ඨσ௫೔ ି
൫σೣ೔ ൯
೙
మ
௡ିଵ
Keterangan :
SD
: Standar Deviasi
σ‫ݔ‬௜ଶ
: Nilai responden
n
: Jumlah responden
Sedangkan
hamil
untuk
trimester
rumus
prosentase
untuk
jumlah
ibu
III berdasarkan tingkat pengetahuannya
(Riwidikdo, 2013) adalah sebagai berikut:
Skor prosentase =
I. Etika Penelitian
୨୳୫୪ୟ୦୰ୣୱ୮୭୬ୢୣ୬୮ୟୢୟୱୣ୲୧ୟ୮୩ୟ୲ୣ୥୭୰୧
୲୭୲ୟ୪୨୳୫୪ୟ୦୰ୣୱ୮୭୬ୢୣ୬
× 100%
Menurut Hidayat (2010), etika penelitian merupakan masalah yang
sangat penting dalam penelitian. Mengingat penelitian berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus berlangsung
diperhatikan. Yang perlu diperhatikan antara lain :
47
1. Informed concent
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitiandengan memberikan lembar persetujuan yang diberikan
sebelum penelitian.Dilakukan dengan memberi lembar persetujuan
oleh responden.Tujuannya agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian.Jika responden bersedia, maka harus menandatangani
lembar persetujuan.
2. Anonymity (kerahasiaan nama/ identitas)
Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subjek penelitian.
Dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.
3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)
Merupakan etika dalam pemberian jaminan kerahasiaan hasil
penelitian.Baik informasi ataupun masalah lainnya.Semua informasi
yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.Hanya
pada kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset.
J. Jadwal Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dimulai dari
menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan
penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan
tersebut (Notoatmodjo, 2012).Tabel jadwal penelitian terlampir.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kota Surakarta yang beralamat di
jalan Lettu.Sumarto No.1 Kadipiro Banjarsari Sawahan Surakarta.Tenaga
kesehatan yang tersedia terdiri dari 4 dokter spesialis kandungan, 36 bidan, dan
16 tenaga non medis. Sarana prasarana cukup memadai antara lain 1 ruang
periksa, 1 ruang bersalin, 3 ruang bayi, dan 5 ruang nifas, 1 ruang operasi.
Dalam satu bulan pasien ibu hamil yang berkunjung di RSUD Kota Surakarta
kurang lebih sekitar 115 orang. Pelayanan yang dapat diberikan yaitu ANC
(Antenatal Care), persalinan normal dan patologis, KIA, KB, Imunisasi, KB,
rawat inap dewasa dan anak-anak, bedah, saraf,kulit dan kelamin, THT, mata,
paru, operasi, laboraturium, hemodialisa, apotek. Ruang steril alat, IGD, dan
ICU. Jam buka pelayanan umum dimulai pukul 07.00 – 12.00 WIB, sedangkan
pelayanan bersalin dilayani 24 jam.
B. Hasil Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah primigravida trimester III yang
datang ke RSUD Kota Surakarta dengan jumlah 58 responden. Untuk
memperolehdata dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebar
kuesioner kepada responden dan kemudian kuesioner dikembalikan kepada
peneliti untuk diolah.
48
49
1. Karakteristik Responden
a. Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur
No
Responden
Frekuensi
Prosentase (%)
1
<18 tahun
6
10,3%
2
18-23 tahun
37
63,9%
3
>23 tahun
15
25,8%
58
100%
Jumlah
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, kelompok umur responden <18 tahun
sebanyak 6 responden (10,3%), umur 18-23 tahun sebanyak 37
responden (63,9%) dan umur >23 tahun sebanyak 15 responden
(25,8%). Mayoritas kelompok umur respondenumur 18-23 tahun
sebanyak 37 responden (63,9%).
b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
No
Responden
Frekuensi
Prosentase (%)
1
SMP
12
20,7%
2
SMA
36
62,1%
3
Perguruan Tinggi
10
17,2%
58
100%
Jumlah
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, kelompok responden yang berpendidikan
SMP sebanyak 12 responden (20,7%), yang berpendidikan SMA
sebanyak 36 responden (62,1%), dan Perguruan Tinggi sebanyak 10
50
responden
(17,3%).
Mayoritas
kelompok
responden
yang
berpendidikanSMA sebanyak 36 responden (62,1%).
c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
No
Responden
Frekuensi
Prosentase (%)
1
IRT
18
31%
2
Karyawan Swasta
30
51,7%
3
PNS
10
17,3%
58
100%
Jumlah
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, kelompok responden yang bekerja sebagai
Ibu Rumah Tangga sebanyak 18 responden (31%), dan yang bekerja
sebagai Karyawan Swasta sebanyan 30 responden (51,7%), dan yang
bekerja sebagai PNS sebanyak 10 responden (17,3%). Mayoritas
kelompok responden yang bekerja sebagaiKaryawan Swasta sebanyan
30 responden (51,7%).
2. Hasil Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah primigravida trimester III
yang datang ke RSUD Kota Surakarta dengan jumlah 58 responden.Untuk
memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program
SPSS versi 21.Berdasarkan perhitungan diperoleh sebagai berikut :
51
Tabel 4.4 Hasil pengolahan data
N
Pengetahuan
Primigravida
Trimester III
58
Tentang Persiapan
Persalinan
Sumber: Data Primer
Minimum Maximum Mean
8.00
30.00
21.069
Std.
Deviation
5.11572
a. Baik
Bila nilai responden
: (x) >mean + 1 SD
(x) >21,0690 + 1 · 5,11572
(x) >26,18472
Jadi pengetahuan dalam kategori baik jika nilai responden > 26,18472
b. Cukup
Bila nilai responden
: mean -1 SD <x < mean + 1 SD
21,069 –1·5,11572 ≤ x ≤ 21,069+1·5,11572
26,18472 ≤ x ≤ 15,95328
Jadi pengetahuan dalam kategori baik jika nilai responden 26,18472≤
x ≤ 15,95328
c. Kurang
Bila nilai responden
: (x) <mean -1 SD
(x) <21,069 – 1 · 5,11572
(x) <15,95328
Jadi pengetahuan dalam kategori baik jika nilai responden < 15,95328
52
Dari data yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel kuantitas
responden berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang yang
disajikan dalam tabel 4.5. Hasil penelitian tingkat pengetahuan responden
tentang persiapan persalinan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 4.5 distribusi frekuensi tingkat pengetahuan primigravida trimester
III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta.
No
Tingkat Pengetahuan
Responden
Prosentase (%)
1
Baik
5
8,6%
2
Cukup
44
75,9%
3
Kurang
9
15,5%
Jumlah
58
100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan hasil penelitian dalam tingkat pengetahuan yang telah
disajikan dalam bentuk tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden yang
mempunyai pengetahuan baik tentang persiapan persalinan yaitu 5
responden (8,6%), yang mempunyai pengetahuan cukup yaitu 44
responden (75,9%) dan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 9
responden (15,5%). Mayoritas tingkat pengetahuan primigravida trimester
III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota Surakartamempunyai
pengetahuan cukup yaitu 44 responden (75,9%).
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukan bahwa tingkat pengetahuan
primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota
Surakarta sejumlah 5 responden (8,6%) mempunyai tingkat pengetahuan baik,
53
44 responden (75,9%) mempunyai pengetahuan cukup, dan 9 responden
(15,5%) mempunyai pengetahuan kurang.
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan adalah hasil pengindraan
manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang
dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Dengan sendirinya
padawaktu pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.
Berdasarkan
tabel
4.5
diketahui
bahwa
tingkat
pengetahuan
primigravida trimester III tentang persiapanpersalinan di RSUD Kota
Surakarta mayoritas dapat dikategorikan berpengetahuan cukup yaitu 44
responden (75,8%).
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa mayoritas responden memiliki
umur antara 17-24 tahun yaitu sebanyak 37 responden (63,9%). Menurut
Mubarak (2007), bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh umur.
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek
fisik dan psikoplogis. Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada 4 kategori
pertumbuhan.Pertama, perubahan ukuran; kedua, perubahan proporsi; ketiga,
hilangnya ciri-ciri lama; keempat, timbulnya cirri-ciri baru.Ini terjadi akibat
pematangan fungsi organ.Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir
seseorang semakin matang dan dewasa.
Berdasarkan
tabel 4.2 diketahui bahwa
mayoritas responden
mempunyai tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 36 responden (62,1%).
Menurut Mubarak (2007), bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh
54
tingkat pendidikan. Makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula
mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula
pengetahuan yang dimilikinya.
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa mayoritas responden bekerja
sebagai karyawan swasta yaitu sebanyak 30 responden (51,7%). Menurut
Mubarak (2007), bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh pekerjaan.
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman
dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas
tingkat pengetahuan primigravida Trimester III tentang persiapan persalinan
di RSUD Kota Surakarta adalah dalam kategori cukup, kemungkinan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, pendidikan, dan pekerjaan.
Penelitian
yang
berhubungan
dengan
tingkat
pengetahuan
primigravida trimester III tentang persiapan persalinan sudah dilakukan oleh
Yunita Rahardiani (2009) STIKes Muhammadiah Gombong, dengan judul
”Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III tentang Persiapan
Persalinan di BPS Jumilah Desa Kuntili Banyumas”. Teknik pengambilan
sampel dengan menggunakan Accidental Sampling. Sampelnya berjumlah 30
responden primigravida trimester III. Hasil yang diperoleh yaitu 16 responden
(53,3 %) dengan tingkat pengetahuan cukup. Fitria Rahmaningrum (2012)
STIKes Kusuma Husada Surakarta, dengan judul ”Tingkat Pengetahuan Ibu
Primigravida Trimester III tentang Persiapan Persalinan di BPS Ariyanti
Gemolong Sragen”. Sempel berjumlah 32 ibu hamil. Tehnik sempling
55
menggunakan teknik quota sampling. Hasil yang diperoleh yaitu 23
responden (71,88%) dengan tingkat pengetahuan cukup.Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada lokasi, waktu penelitian,
responden, dan teknik pengambilan sampel. Sedangkan persamaannya yaitu
pada hasil penelitian dengan mayoritas tingkat pengetahuan cukup.
D. KETERBATASAN
Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki beberapa kendala dan
keterbatasan yaitu :
1. Kendala penelitian
a. Ada beberapa responden yang kurang paham dengan pernyataan dalam
kuesioner.
b. Ada beberapa responden yang tergesa-gesa dalam pengisian kuesioner
sehingga tidak teliti dalam menjawab kuesioner.
c. Ada beberapa responden yang tidak antusias dalam pengisian
kuesioner.Keterbatasan penelitian
2. Kelemahan penelitian
a. Variabel penelitian
Variabel penelitian ini yaitu variabel tunggal sehingga hasil penelitian
terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
b. Analisis data
Analisis data ini yaitu manggunakan univariat sehingga faktor-faktor
yang mempengaruhi tidak diuji secara statistik.
56
c. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden
hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat
menguraikan jawaban selain jawaban yang sudah tersedia.
BAB V
PENUTUP
B. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan primigravida tentang
persiapan persalinan di RSUD Kota Surakarta tahun 2015 dapat disimpulkan
bahwa:
1. Tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan
persalinan di RSUD Kota Surakarta termasuk dalam kategori baik yaitu 5
responden (8,6%).
2. Tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan
persalinan di RSUD Kota Surakarta termasuk dalam kategori cukup yaitu
44 responden (75,9%).
3. Tingkat pengetahuan primigravida trimester III tentang persiapan
persalinan di RSUD Kota Surakarta termasuk dalam kategori kurang yaitu
9 responden (15,5%).
4. Distribusi frekuensi hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan
primigravida trimester III tentang persiapan persalinan di RSUD Kota
Surakarta:
a. Mayoritas umur responden adalah 18-23 tahun sebanyak 37 responden
(63,9%)
b. Mayoritas tingkat pendidikan responden adalah SMA sebanyak 36
responden (62,1%).
57
58
c. Mayoritas pekerjaan responden adalah karyawan swasta sebanyak 30
responden (51,7%).
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan primigravida
trimester III tentang persiapan persalinan, maka saran yang dapat peneliti
sampaikan adalah:
1.
Bagi responden
Diharapkan responden lebih meningkatkan pengetahuan tentang persiapan
persalinan dengan cara banyak membaca buku, mencari sumber dari media
cetak dan elektronik.
2. Bagi institusi
a. RSUD Kota Surakarta
Diharapkan bagi bidan dan petugas kesehatan lainnya dapat
memberikan
informasi
ataupun
penyuluhan
tantang
persiapan
persalinan pada primigravida.
b. STIKes Kusuma Husada Surakarta
Diharapkan hasil penelitian dapat menambah bahan bacaan ataupun
referensi yang dapat digunakan sebagai acuan penelitian berikutnya
tentang persiapan persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, H.P. 2012.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan).Yogyakarta:
Rohima Press
Ambarwati, E.R, Rismintasri, Y.S
Yogyakarta : Nuha Medika
2009.Asuhan Kebidanan
Arikunto,S.
2010.
PendekatanPraktik.Jakarta:RinekaCipta
Komunitas.
ProsedurPenelitianSuatu
___________. 2013 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta :
Rineka Cipta
Bobak,L.J.2005.BukuAjarKeperawatanMaternitas.Jakarta:EGC
DepkesRI.2012.AsuhanPersalinanNormal.Jakarta:JHPIEGO
__________.2012.StandarPelayananKebidanan.Jakarta:DepkesRI
_________. 2012. Ibu Selamat, Bayi Sehat,
Suami Siaga.
Available:http://www.depkes.go.id/index.php/berita/pressrelease/790.Diaksestanggal26Maret2012.
Dinkes. 2012. Profil Kesehatann Provinsi Jawa Tengah. Jakarta : Dinkes
Available:http://www.dinkes.go.id/index.php/berita/press-realease/790.
Diakses tanggal 27 Maret 2012.
Hidayat,A.A.2007.
MetodePenelitianKebidanandan
TeknisAnalisisData.Jakarta:SalembaMedika
____________.
2010.
MetodePenelitianKebidanandan
TeknisAnalisisData.Jakarta:SalembaMedika
Kusmiyati,Y.H.P,WahyunngsihdanSujiyanti.2010.
PerawatanIbuHamil.Yogyakarta:Fitramaya
Meilani, N. dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Fitramaya
Mubarak,W.I. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Notoatmodjo,S.2 0 1 0 . MetodologiPenelitianKesehatan.Jakarta:RinekaCipta
_____________. 2012. MetodologiPenelitianKesehatan.Jakarta:RinekaCipta
Riwidikdo,H.2012.StatistikKesehatan.Yogyakarta:MitraCendekiaPress
–––––––––––.2013.StatistikKesehatan.Yogyakarta:RohimaPress.
Rahardiani, Y. 2009. GambaranTingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III
tentang Persiapan Persalinan di BPS Jumilah Desa Kuntili Kabupaten
Banyumas. Karya Tulis Ilmiah. Tidak Dipublikasikan
Rahma Ningrum, F. 2012. Tingkat Pengetahuan Primigravida Trimester III
tentang Persiapan Persalinan di BPS Ariyanti Gemolong Sragen.Karya
Tulis Ilmiah. Tidak Dipublikasikan
Pantiawati, I. Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta :
Media Book
Prawiroharjo S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka
Saifuddin,A.B.
2010
.BukuAcuanNasionalPelayananKesehatanMaternaldanNeonatal.Jakarta:
YBPSP
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta
Suyanto.2009. Riset Kebidanan Metodologi & Aplikasi.Bandar Lampung : Nuha
Medika
Download