TEKNIK SELEKSI UNTUK MEMPEROLEH GALON INDUK IKAN YANG BERKUALITAS Oleh: Muh. NadjmiAbulias Fakultas Biologi UNSOED Kampus UNSOED Karangwangkal Purwokerto e m a i I : a m i e _sta r0 5@yahoo. co. i d A. Pendahuluan Peningkatan produktivitas budidaya ikan dapat dilakukan melalui: 1) ekstensifikasi yaitu meningkatkan produktivitas hasil budidaya dengan memperluas lahan budidaya, dan 2') intensifikasi yaitu meningkatkan produktivitas hasil dengan melakukan manipulasi terhadap faktor internal dan eksternal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksidan kualitas benih ikan adalah dengan melakukan seleksiinduk. Seleksi induk merupakan tahap awal dalam kegiatan budidaya ikan yang sangat menentukan keberhasilan produksi. Apabila seleksi induk dilakukan dengan benar maka akan diperoleh induk yang sesuai dengan kebutuhan sehingga produktivitas usaha budidayanya dapat optimal. Seleksi induk dapat dilakukan dengan memperhatikan karakter fenotipenya atau dengan melakukan program breedlng untuk meningkatkan nilai pemuliabiakan ikan budidaya. B. Teknik Seleksi lnduk lnduk yang berkualitas akan menghaqilkan benih yang berkualitag pula, Hal-hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para pembudidaya ikan dalam melakukan seleksi induk agar tidak tefladi penurunan mutu induk antara lain adalah (Parangin Angin, 2013): 1) 2) mengetahui asal usul induk melakukan pencatatan data tentang umur induk, masa reproduksi dan waktu pertama kali dilakukan pemijahan sampai usia produktif. 3) 4| melakukan seleksiinduk berdasarkan kaidah genetik melakukan pemeliharaan calon induk sesuai dengan proses budidaya sehingga kebutuhan nutrisi rnduk terpenuhi. 5) mengurangikemungkinan perkawinan sedarah Fenotipe adalah bentuk luar atau sifat-sifat yang tampak dan merupakan hasil interaksi antara genotipe dan lingkungan. Menurut Tave (1986), seleksi fenotipe bio.unsoed.ac.id kualitatif adalah seleksi ikan berdasarkan sifat kualitatif seperti misalnya warna tubuh, tipe sirip, pola sisik ataupun bentuk tubuh dan bentuk punggung dan sebagainya yang diinginkan. Fenotipe kualitatif ini merupakan sifat yang tidak dapat diukur tetapi dapat dibedakan dan dikelompokkan secara tegas. Sifat ini dikendalikan oleh satu atau beberapa gen dan sedikit atau tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sedangkan seleksi fenotipe kuantitatif adalah seleksi terhadap penampakan ikan atau sifat yang dapat diukq!', dikendalikan eleh banyak pasang gen dan dipengaruhi oleh lingkungan, Adapun ciri-ciri atau parameter yang dapat diukur antara lain adalah panjang tubuh, bobot, persentase daging, daya hidup, kandungan lemak, protein, fekunditas dan lain sebagainya. Teknik seleksi pada ikan dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu seleksi massalindividu dan seleksi famili. Seleksi massa/individu adalah seleksi yang dilakukan dengan memilih individu-individu dengan performan terbaik. Seleksi famili adalah seleksi dengan mempergunakan performans dari saudaranya, baik saudara tiri tiri sebapak adalah keluarga (famili) yang drbentuk oleh $ekelempok anak yang berasal dari satu bapak dengan beberapa induk betina (halfsibl, karena pada ikan satu induk jantan dapat membuahi lebih dari satu induk betina, maka anak-anak yang dihasilkan dari bapak yang sama sebapak (halfsib) atau saudara sekandung (fullsrb). Saudara dengan induk betina yang berbeda ini disebut dengan saudara tiri sebapak. Sedangkan setiap keluarga/famili yang berasal dari satu bapak dengan satu induk disebut saudara sekandung (fullsib), karena pada ikan budidaya juga terdapat ikan yang melakukan dengan cara satu jantan hanya membuahi satu induk betina. 1) Gara Seleksi lndividu Seleksi individu merupakan teknik seleksi yang paling sederhana dengan biaya lebih murah dibandingkan seleksi lainnya. Hal ini dikarenakan pada seleksi individu hanya memerlukan fasilitas sederhana, pencatatan data lebih singkat sehingga akan lebih mudah dilakukan. Prosedur seleksi individu dengan strategi memilih kualitas individu yang terbaik dalam suatu populasiadalah sebagai berikut: a) b) mihimaltersedia 25 ekor induk jantan dan 25 ekor induk betina, melakukan pemijahan ikan dan memantau pertumbuhan benih ikan yang dihasilkan darisetiap pasangan, c) membuat kurva pertumbuhan ikan, kemudian melakukan pemanenan pada individu yang terbaik sebanyak *10o/o dari ukuran populasiyang tertinggl nilai pertumbuhannya. d) benih ikan yang terpilih pada tahap ketiga tersebut dipelihara secara terpisah sebagai e) calon induk yang akan digunakan untuk proses pemijahan selanjutnya, dari calon induk yang dipelihara pada tahap keempat akan diperoleh induk ikan bio.unsoed.ac.id yang dapat digunakan untuk proses pemijahan selanjutnya, dan akan diperoleh larva dan benih ikan. Proses selanjutnya dalah melakukan pemeliharaan sampaidiperoleh populasi individu sebanyak kurva pertumbuhan, kemudian melakukan pemilihan dari Kegiatan 5 1}o/o dari populasi yang terbaik dan mempunyai ukuran tertinggi' - induk yang telah tersebut dilakukan sampai empat generasi, sehingga diperoleh calon program seleksi individu akan terseleksi secara individu. Menurut Tave (1995) dalam perkan inan pada papulasi terBilih diperofeh induk yang ungguldengan melakukan sebanyak emPat generasi. 2l Gara Seleksi Famili apabila pengaruh seleksifamili merupakan alternatif seleksi yang dapat dilakukan jenis seleksi yaitu seleksi dalam lingkungan sulit dikontrol, dan cara ini meliputi dua within family famili (wffi in-familyl dan seleksi diantara famili (befween famityl' seleksi karena masing-masing sebaiknya diterapkan untuk seleksi pertumbuhan pada ikan, pertumbuhan terbaik dipilih dari familidipelihara pada kolam terpisah dan ikan dengan salah masing-masing famili, sehingga semua famili akan teruvakili, Cara ini merupakan pemijahan tidak satu metode untuk mengantisipasi adanya perbedaan umur akibat berikut : serempak. Prosedur melakukan seleksi famili adalah sebagai a) menyiapkan ikan yang akan dipijahkan dari beberapa famili yang dimiliki, minimal pada ikan jumlah famili yang harus dikumpulkan adalah 30 famili' Sebagai contoh: nila, dengan perbandingan pemijahan 1:4, yaitu satu jantan dengan 4 betina, akan menghendaki diperoleh diperoleh famili halfsr'b dan ful/ srD. Dengan demikian, apabila dari I set tersebut 30 famili, maka dapat melakukan pemijahan sebanyak 8 set, karena b) akandapatdiperoleh32familifullsibatauEfamitihalfslb. pengamatan melakul€n pemijahan Hntuk ke 32 famili tersebut dan lakukan ikan yang intensif dan cermat setiap hari untuk mengamati pasangan-pasangan sudah memijah. c) d) pada hapa yang terpisah melakukan pemeliharaan larva ikan pada setiap famili prosedur. dengan memberikan pakan dan pengelolaan kualitas air sesuai pada hapa yan$ metgkukan p€meliharaan b€nih ikan pada s€tiap famili di t€mpatkan dilakukan terpisah, hitung jumlah benih yang dihasilkan dari setiap famili. Pendederan pendederan, minimal dengan padat penebaran rendah untuk setiap famili, di kolam selama 2 bulan. e) melakukan menghitung jumlah ikan yang diperoleh dari hasil pendederan dan jumlah benih yang pengukuran berat dan panjang tubuhnya sebanyak 30% dari bio.unsoed.ac.id dihasilkan dalam satu famili. 0 dari setiap melakukan pemilihan ukuran dari seluruh populasi dan diambilindividu famili yang mempunyai pertumbuhan yang terbaik' Sekitar 8 minggu berikutnya dilakukan seleksi dan terhadap 50% dari populasi yang terbaik pertumbuhannya dipelihara lebih lanjut menjadicalon induk, sedangkan sisanya d'tjual. s) melakukan pemeliharaan pada kolam pembesaran ikan hingga ikan{kan pada setiap famili berukuran induk, kemudian melakukan pengukuran satu persatu pada setiap famili dan memilih sebanyak 20-30 ekor betina terbesar dan jantan terbesar sebanyak 10-2q ekor dari cetiap famili, h) sisanya dijual sebagai ikan ukuran besar dan induk yang terpilih dapat perlakukan untuk seleksi induk selanjutnya dengan melakukan pemijahan massal. Cara seleksi untuk mendapatkan induk unggul pada tiap spesies ikan tidak sama, tergantung karakter yang dimiliki serta tujuan seleksi. G. Penutup Taiget prodUkSi behih pada Setiap peiiode pemijahan, diahtaranya ditehtukan oleh cara pengelolaan induk. Sedangkan tujuan pengelolaan induk adalah untuk mengetahui jumlah induk dan calon induk yang dipelihara guna memenuhi target produksi baik secara kuantitas, kualitas dan kontinuitas. Selanjutnya untuk mendapatkan jumlah benih ikan yang seguai dqngqn lqrget, perlu adanya pereneanaan yang matang tentang frekuensi pemijahan, sehingga dapat ditentukan jumlah induk yang dibutuhkan DAFTAR PUSTAKA Parangin Angin, K. 2013. Teknik Pembenihan lkan. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Nasional. Jakarta Tave, D. 1986. Genetics for Fish Hatchery Managers. Department of Fisheries and Allied Aquaculture Alabama Agricultural Experiment Station Auburn University, Aubum Alabama. pp.297. Tave, D. 1995. Selective Breeding Programmes for Mediurn-Sized Fish Farmer. Food and AgricutturalOrganization. Urania Unlimited Coos Bay, Oregon USA, pp.352. bio.unsoed.ac.id