intervensi kombinasi ceramah dan media visual kalender dalam

advertisement
INTERVENSI KOMBINASI CERAMAH DAN
MEDIA VISUAL KALENDER DALAM MENINGKATKAN
PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN
Rini Sulistiawati1, Hadyana Sukandar2, Farid Husin2
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Pontianak, jl. Dr. Soedarso Pontianak
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung jl. Eyckman No. 38 Bandung
E-mail : [email protected]
1
2
Abstract : Intervention Combination Of Lectures And Visual Media Calendar Againts Birth Attendants. The aims of this research was to analyze the influence on prenatal health education through
a combination of lectures and visual media calendar againts birth attendants in the District of Bandung
Regency Solokan Jeruk. Types of research used is quasi experiments conducted on 140 pregnant women
in the District of Bandung Regency Solokan Jeruk on 18 March to 28 June 2013. Samples were divided
into treatment group (n = 70) and control group (n = 70). Analysis using Chi-Square, Fisher Exact, Kolmogorov Smirnov, and multiple logistic regression. The results showed that health education through a
combination of lectures and visual media calendar influence the selection of skilled birth attendants (p =
0.047). Provision of health education through a combination of lectures and visual media calendar is the
most dominant factor for the selection of birth attendants (RR=109,279).
Keywords: lecture, visual media calendar.
Abstrak : Intervensi Kombinasi Ceramah Dan Media Visual Kalender Dalam Meningkatkan Pemilihan Penolong Persalinan. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan
pada ibu hamil melalui kombinasi ceramah dan media visual kalender terhadap pemilihan penolong persalinan di Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung. Penelitian bersifat quasi experiment yang dilakukan terhadap 140 ibu hamil di Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung pada 18 Maret-28 Juni 2013.
Sampel dibagi menjadi kelompok perlakuan (n=70) dan kelompok kontrol (n=70). Analisis menggunakan uji Chi-square, Exact Fisher, Kolmogorov Smirnov, dan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan melalui kombinasi ceramah dan media visual kalender berpengaruh terhadap pemilihan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan (p=0,047). Pemberian pendidikan
kesehatan melalui kombinasi ceramah dan media visual kalender merupakan faktor paling dominan terhadap pemilihan penolong persalinan (RR= 109,279).
Kata kunci: ceramah, media visual kalender
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sangat menganjurkan untuk melakukan persalinan pada tenaga
kesehatan sebagai upaya mengurangi beban global berkaitan dengan kematian ibu (United Nation,
2008). Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan dianggap memenuhi persyaratan sterilitas dan
merupakan syarat aman untuk mencegah terjadinya
komplikasi karena apabila wanita mengalami komplikasi, maka penanganan rujukan atau pertolongan
pertama dapat segera dilakukan (Statistics Indonesia,
2013). Diperkirakan jika semua persalinan dilakukan
oleh tenaga kesehatan, maka angka kematian ibu dapat dikurangi 16% hingga 33% dan kematian neona-
Persentase kelahiran oleh penolong persalinan terlatih atau tenaga kesehatan berhubungan dengan
angka kematian ibu dan neonatal di berbagai negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin
rendah persentase pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan pada suatu negara atau wilayah, akan semakin tinggi risiko kematian ibu dan neonatal di
negara atau wilayah tersebut (Graham W et al, 2001).
Hal ini dapat disebabkan karena pertolongan persalinan oleh bukan tenaga kesehatan lebih besar kemungkinan dilakukan secara tidak bersih dan tidak
aman, sehingga ibu dan bayi berisiko mengalami
komplikasi yang dapat memicu kematian dan kesakitan (Bermal NN et al, 2004).
70
71
JURNAL KEBIDANAN KHATULISTIWA, Volume I Nomor 2 Juli 2015, hlm. 70 - 77
tal dikurangi 20% hingga 30% (Darmstadt GL et al,
2005).
Strategi esensial dalam pencapaian Millennium
Development Goals (MDGs) kelima, yaitu menjamin semua persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
(United Nation, 2008). Sehubungan dengan komitmen Indonesia terhadap MDGs, maka tujuan yang
ditetapkan berkaitan dengan penolong persalinan
oleh tenaga kesehatan adalah meningkatkan cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dari
40,7% pada tahun 1990 menjadi 100% pada tahun
2015 (BAPPENAS, 2010).
Peningkatan cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan di negara berkembang berjalan lambat
walaupun pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sangat penting dan menjadi komitmen dalam
pencapaian MDGs. Hanya sekitar 61% dari kelahiran berlangsung dengan bantuan tenaga kesehatan,
meskipun angka ini bervariasi antar negara (United
Nation, 2008). Cakupan penolong persalinan oleh
tenaga kesehatan di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 83,1% dan sebesar 13,5% persalinan dilakukan
oleh dukun bayi (Statistics Indonesia, 2013).
Diperlukan intervensi yang tepat dalam meningkatkan perilaku pemilihan penolong persalinan oleh
tenaga kesehatan. Intervensi terhadap perubahan perilaku penting dilakukan karena perilaku merupakan
faktor yang paling memengaruhi kesehatan seseorang (Emilia O, 2008). Intervensi perubahan perilaku
dengan pendekatan komunikasi memberikan kontribusi dalam peningkatan status kesehatan (Seidel R,
2005).12 Penelitian di Gambia menunjukkan bahwa
informasi, pendidikan, dan komunikasi selama kunjungan pemeriksaan kehamilan pada sebagian besar
fasilitas kesehatan masih rendah. Hal ini mengakibatkan wanita hamil sulit membuat pilihan yang tepat
terutama ketika mereka berada dalam bahaya atau
komplikasi. Melalui pemberian informasi oleh tenaga kesehatan secara lisan, wanita yang dapat mengulang informasi tentang tempat melahirkan hanya
sebesar 22,8% dan tentang apa yang harus dilakukan
jika mengalami komplikasi sebesar 19.3% (Anya SE
et al, 2008). Oleh karena itu, pendidikan kesehatan
yang tepat pada ibu hamil sangat diperlukan. Pemberian informasi dalam pendidikan kesehatan harus
dirancang agar klien mudah memahami dan mengingat isi informasi sehingga dapat lebih meningkatkan
keinginan untuk memilih penolong persalinan oleh
tenaga kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan pada
ibu hamil melalui kombinasi ceramah dan media
visual kalender terhadap pemilihan penolong persalinan.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung. Subjek penelitian ini
adalah ibu hamil di Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung dengan populasi terjangkau adalah ibu
hamil trimester III yang memeriksakan kehamilannya dan bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Solokan Jeruk dan Puskesmas Padamukti Kecamatan
Solokan Jeruk Kabupaten Bandung.
Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan
menggunakan teknik consecutive sampling.
Rancangan penelitian ini menggunakan eksperimen semu (Quasi Experiment) rancangan Non Equivalent Group dengan post test only with control group
design. Kriteria inklusi dalam penelitian ini, meliputi:
usia ibu 25-35 tahun, usia kehamilan ≥ 34 minggu,
riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu normal
serta bisa baca tulis. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini, meliputi: kader atau tenaga kesehatan, tuli
dan rencana melahirkan diluar wilayah Kecamatan
Solokan Jeruk. Partisipan termasuk dalam kriteria
drop out jika mengajukan keberatan atau tidak mau
melanjutkan untuk mengikuti pelaksanaan ceramah
(penelitian) serta meninggal sebelum persalinan.
Pada penelitian ini, sampel dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol. Kelompok perlakuan, yaitu ibu hamil yang
memenuhi kriteria penelitian diberikan pendidikan
kesehatan tentang penolong persalinan melalui kombinasi ceramah dan media visual kalender. Kelompok kontrol, yaitu ibu hamil yang memenuhi kriteria
penelitian yang tidak diberikan ceramah dan media
visual kalender, namun berupa informasi tentang
pertolongan persalinan dengan metode seperti biasa
yang dilakukan saat pemeriksaan kehamilan (secara
lisan). Ukuran sampel pada penelitian ini sebesar 140
orang, yang meliputi 70 orang kelompok perlakuan
dan 70 orang kelompok kontrol.
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada kuesioner pengetahuan tentang pentingnya persalinan
oleh tenaga kesehatan . Analisis bivariabel digunakan
uji chi-square (χ2) atau uji Kolmogorov-Smirnov
dan uji Exact Fisher bila kriteria uji chi-square tidak
terpenuhi. Uji chi-square memiliki derajat kemaknaan 5%. Analisis multivariabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik
ganda.
HASIL
Pada saat pelaksanaan penelitian sampai akhir
evaluasi penelitian, sampel tidak ada yang drop out
sehingga jumlah sampel tetap sebesar 140 orang yang
meliputi 70 orang kelompok perlakuan dan 70 orang
kelompok kontrol.
Sulistiawati dkk, Intervensi Kombinasi Ceramah Dan Media,...
72
Tabel 1 .
Kesetaraan Antar Subjek Penelitian
Berdasarkan Faktor Internal
Faktor Internal
Pendidikan
Pendidikan dasar
Pendidikan menengah atau tinggi
Pekerjaan
Bekerja
Tidak bekerja/ibu rumah tangga
Paritas
Primipara
Multipara
Grandemultipara
Pengetahuan ibu
Baik
Cukup
Kurang
Ditinjau dari faktor internal subjek penelitian
meliputi pendidikan, pekerjaan, paritas, dan pengetahuan ibu, tidak terdapat perbedaan yang ber-
Kelompok
Perlakuan
Kontrol
(n=70)
(n=70)
f
%
f
%
Nilai p
62
8
89
11
59
11
84
16
0,459*
7
63
10
90
5
65
7
93
0,546*
22
48
0
31
69
0
23
34
4
33
61
6
1,000**
43
18
9
61
26
13
55
12
3
79
17
4
0,059*
makna antara kedua kelompok penelitian (Tabel 1).
Berdasarkan homogenitas data di atas, maka kedua
kelompok layak dibandingkan.
Tabel 2.
Kesetaraan Antar Subjek Penelitian Berdasarkan Faktor Eksternal
Faktor Eksternal
Pengambil keputusan
Ibu
Ibu dan keluarga
Waktu tempuh
≤ 30 menit
> 30 menit
Sosioekonomi
< UMK
≥ UMK
Jaminan pembiayaan persalinan
Ada
Tidak ada
Sosiokultural
Mendukung
Tidak mendukung
Sikap tenaga kesehatan
Positif
Negatif
Jumlah Kunjungan Pemeriksaan
Kehamilan
≥4
<4
Kelompok
Perlakuan (n=70)
Kontrol (n=70)
f
%
f
%
Ditinjau dari faktor eksternal subjek penelitian meliputi waktu tempuh, sosioekonomi, dan sikap
tenaga kesehatan, tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok penelitian sehingga
berdasarkan homogenitas data di atas, maka kedua
kelompok layak dibandingkan. Faktor pengambil
Nilai p
4
66
6
94
13
57
19
81
48
22
69
31
56
14
80
20
0,122*
61
9
87
13
57
13
81
19
0,353*
56
14
80
20
67
3
96
4,3
0,004*
47
23
67
33
59
11
84
16
0,018**
68
2
97
3
70
0
100
0
0,496**
56
14
80
20
64
6
91
9
0,053*
0,020*
keputusan, sosiokultural, dan jumlah kunjungan pemeriksaan kehamilan menunjukkan perbedaan yang
bermakna antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, sehingga perlu dianalisis lebih lanjut
(Tabel 2).
73
JURNAL KEBIDANAN KHATULISTIWA, Volume I Nomor 2 Juli 2015, hlm. 70 - 77
Tabel 3.
Analisis Variabel Perancu Terhadap Pemilihan Penolong Persalinan
Variabel
Pengambil Keputusan
Ibu
Ibu dan keluarga
Jaminan Pembiayaan Persalinan
Ada
Tidak ada
Sosiokultural
Mendukung
Tidak mendukung
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa faktor
sosiokultural dapat dianalisis lebih lanjut sedangkan
faktor pengambil keputusan dan jaminan pembiayaan
persalinan selanjutnya tidak dianalisis.
Tabel 4.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pemilihan
Penolong Persalinan Pada Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol
Kelompok
Perlakuan
Kontrol
Pemilihan Penolong
Persalinan
Tenaga
Bukan Tenaga
Kesehatan
Kesehatan
f
%
F
%
62
89
8
11
53
76
17
24
Nilai p
0,047*
Berdasarkan Tabel 4, pendidikan kesehatan melalui kombinasi ceramah dan media visual kalender
berpengaruh positif terhadap pemilihan penolong
persalinan oleh tenaga kesehatan (nilai p<0,05).
Pemilihan Penolong
Persalinan
Bukan
Tenaga
Tenaga
Kesehatan
Kesehatan
f
%
f
%
Nilai p
14
101
82
82
3
22
18
18
1,000*
103
12
84
71
20
5
16
29
0,188*
97
18
92
53
9
16
8
47
<0,001**
tang pentingnya penolong persalinan oleh tenaga kesehatan (RR=64,844), sosiokultural yang mendukung
persalinan oleh tenaga kesehatan (RR=46.244), jumlah kunjungan pemeriksaan kehamilan (RR=29.638),
dan pengetahuan cukup tentang pentingnya penolong
persalinan oleh tenaga kesehatan (RR=10,397). Ibu
yang mendapat pendidikan kesehatan melalui kombinasi ceramah dan media visual kalender merupakan
faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap
pemilihan penolong persalinan dengan kemungkinan
sebesar 109 kali memilih penolong persalinan oleh
tenaga kesehatan (Tabel 5).
PEMBAHASAN
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa
pendidikan kesehatan pada ibu hamil melalui kombinasi ceramah dan media visual kalender berpengaruh
terhadap pemilihan penolong persalinan. Pendidikan
Tabel 5.
Analisis Regresi Logistik Ganda (Model Akhir)
Variabel
Pendidikan kesehatan melalui
kombinasi ceramah dan media
visual kalender
Pengetahuan baik
Pengetahuan cukup
Sosiokultural mendukung
persalinan oleh tenaga kesehatan
Jumlah kunjungan pemeriksaan
kehamilan ≥4
Konstanta
Koef β
4,694
SE (β)
1,138
Nilai p
<0,001
RR(KI 95%)
109,279(11,750-1016,315)
4,172
2,342
3,834
1,187
1,090
0,876
<0,001
<0,032
<0,001
64,844(6,325-664,749)
10,397 (1,229-87,996)
46,244 (8,302-257,584)
3,389
0,887
<0,001
29,638 (5,215-168.447)
-8,273
Pada analisis regresi logistik ganda, variabel
yang dianalisis meliputi: pengetahuan, jumlah kunjungan pemeriksaan kehamilan, sosioekonomi, sosiokutural, serta pendidikan kesehatan melalui kombinasi ceramah dan media visual kalender. Faktor yang
berpengaruh terhadap pemilihan penolong persalinan
pada kelompok perlakuan dan kontrol adalah pendidikan kesehatan melalui kombinasi ceramah dan media
visual kalender (RR=109,279), pengetahuan baik ten-
kesehatan pada ibu hamil melalui kombinasi ceramah dan media visual kalender merupakan faktor
yang paling dominan berpengaruh terhadap pemilihan penolong persalinan.
Pendidikan kesehatan yang tepat penting dilakukan dalam merubah perilaku pemilihan penolong persalinan karena berdasarkan hasil penelitian di Maasai
dan Watemi Tanzania, menunjukkan bahwa wanita
lebih memilih untuk melahirkan di rumah dengan
Sulistiawati dkk, Intervensi Kombinasi Ceramah Dan Media,...
perencanaan persalinan yang kurang karena kegagalan penyedia layanan kesehatan untuk mengkomunikasikan secara rutin tentang pentingnya persalinan
oleh tenaga kesehatan selama kunjungan pemeriksaan
kehamilan. Kurangnya konseling yang memadai dan
pendidikan kesehatan selama kunjungan pemeriksaan
kehamilan rutin merupakan kesempatan yang terlewatkan untuk mendidik perempuan, dan anggota keluarga tentang pentingnya pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan (Magoma M et al, 2010). Berdasarkan studi di Gambia, informasi, pendidikan, dan komunikasi selama kunjungan pemeriksaan kehamilan
disebagian besar fasilitas kesehatan masih rendah.
Hal ini mengakibatkan wanita hamil sulit membuat
pilihan yang tepat terutama ketika mereka berada dalam bahaya atau komplikasi. Permasalahan ini memberikan kontribusi terhadap angka kematian ibu yang
tinggi. Melalui pemberian informasi oleh tenaga
kesehatan secara lisan, hanya sebesar 22,8% wanita
yang dapat mengulang informasi tentang tempat melahirkan dan sebesar 19,3% tentang apa yang harus
dilakukan jika mengalami komplikasi. Oleh karena
itu, suatu program yang sesuai kemampuan membaca
atau komunikasi sebagai intervensi perubahan perilaku sangat diperlukan. Pemberian informasi dalam
pendidikan kesehatan harus dirancang sesuai kondisi
lokal. Melalui intervensi dan pengembangan media
pendidikan kesehatan yang sesuai diharapkan dapat
memberikan hasil belajar yang maksimal (Anya SE
et al, 2008).
Hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa
ceramah sebagai salah satu kombinasi dalam pendidikan kesehatan memberikan pengaruh terhadap pemilihan penolong persalinan sejalan dengan penelitian
tentang efek beberapa teknik pendidikan kesehatan
terhadap pengetahuan mengenai HIV/AIDS pada
pelajar remaja, menunjukkan bahwa ceramah meningkatkan pengetahuan secara signifikan (Singh SP
et al, 2005). Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan pada wanita hamil melalui
ceramah menunjukkan manfaat terhadap perubahan
pengetahuan sebagai salah satu komponen dari perilaku (Cardenas LM et al, 2010).
Ceramah efektif dalam pendidikan kesehatan
karena ceramah merupakan metode pengajaran yang
mudah digunakan dalam penyampaian informasi, memengaruhi pendapat, merangsang pikiran dan kritik
(Notoatmodjo S, 2003). Selain itu, metode ceramah
paling ekonomis, tidak melibatkan teknisi rumit atau
dukungan administrasi. Metode ceramah tidak terlalu
banyak melibatkan alat bantu dan dapat dikombinasi
dengan dialog antara penceramah dan audiens (Emilia O, 2008). Keunggulan metode ceramah lainnya,
yaitu dapat digunakan pada orang dewasa, dapat
dilakukan dengan waktu yang efisien, praktis, dan
74
dapat dilakukan dalam kelompok besar. Penggunaan
metode ceramah juga dapat digunakan untuk sasaran
yang berpendidikan tinggi maupun rendah (Notoatmodjo S, 2003). Terdapat kelemahan ceramah, yaitu
membatasi daya ingat dan biasanya hanya satu indera
yang dipakai sehingga pesan yang terinci mudah dilupakan setelah beberapa lama (Suliha U dkk, 2001).
Oleh karena itu, penggunaan metode ceramah perlu
ditingkatkan dengan menggabungkan penggunaan
media yang mendukung.
Penggunaan media dapat menjembatani kesenjangan antara pasien, keluarga dan tenaga kesehatan
dengan pemberian informasi secara aktual dan dapat
mengatasi keterbatasan sumber daya untuk mendidik
dan memberikan informasi (Barlow JH et al, 1998).
Penggunaan media visual memberikan kontribusi dalam perubahan perilaku, karena dapat meningkatkan
hasil belajar sebesar 60% (Strick S, 2005). Hasil penelitian, menunjukkan bahwa analogi visual memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil pembelajaran (Spezzini S, 2010).
Media visual dapat membantu dalam melakukan intervensi promosi kesehatan diantaranya dengan
menggunakan media cetak atau printed media. Pemilihan media cetak dapat dipilih sebagai media edukasi karena mudah didistribusi, dapat dibaca kapanpun
atau berulang-ulang, dan memberikan kesempatan
untuk dipelajari sendiri tanpa membutuhkan waktu
oleh tenaga kesehatan serta biayanya yang murah
(Gawwad ESA et al, 2007). Hasil penelitian menunjukkan bahwa media cetak memberikan informasi
dimanapun materi tersebut didistribusikan dan materi
tersebut terus dapat menyampaikan informasi selama
masih disimpan. Isi media tersebut memiliki dampak
yang besar pada keputusan untuk menyimpan atau
tidak. Hal ini dapat dikaitkan dengan karakteristik
penerima pesan, misal pada wanita hamil yang lebih tertarik pada informasi agar dapat meningkatkan
kesehatan mereka selama kehamilan (Sudo N, 2011).
Kalender merupakan salah satu media cetak
yang dapat digunakan sebagai penyampaian pesan
pada ruang atau dinding (wall) yang terdapat pada
kalender. Media kalendar mudah digunakan, pengadaan dan penempatan. Pesan yang disampaikan
dapat menarik perhatian karena digunakan sepanjang
tahun dan dapat dilihat setiap hari (Weil P, 2010).
Penggunaan media visual kalender dapat
menunjang ceramah. Hasil penelitian tentang efektivitas dari media kalender yang disesuaikan terhadap
cakupan imunisasi menunjukkan bahwa kalender
imunisasi yang disesuaikan dapat membantu meningkatkan imunisasi anak. Proporsi yang lebih tinggi
pada bayi yang diberi intervensi berupa pemberian
media kalender daripada bayi yang menjadi kontrol
pada akhir periode pendaftaran 9 bulan (82% vs 65%,
75
JURNAL KEBIDANAN KHATULISTIWA, Volume I Nomor 2 Juli 2015, hlm. 70 - 77
P <0,001) dan pada usia 24 bulan (66% vs 47%, P
<0,001) (Kreuter MW et al, 2004). Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan
penggunaan media visual kalender sebagi salah satu
bentuk kombinasi dalam pendidikan kesehatan memberikan pengaruh positif terhadap perubahan perilaku.
Media visual kalender memberikan informasi
tentang penolong persalinan, meliputi bahaya persalinan oleh bukan tenaga kesehatan dan keuntungan
persalinan oleh tenaga kesehatan melalui visualisasi
gambar nyata disertai kalimat pendek yang menekankan makna gambar yang divisualisasikan tersebut.
Hal ini dilakukan agar dampak rangsangan emosional melalui gambar dan tulisan yang disampaikan secara persuasif, memiliki nilai kejutan (shock value)
sehingga pesan yang menjadi penggerak dan niat
ibu hamil dan keluarga untuk memilih penolong
persalinan oleh tenaga kesehatan. Penggunaan media visual kalender juga dapat memotivasi ibu untuk
bersalin pada tenaga kesehatan karena terlihat setiap
waktu oleh ibu dan keluarga. Hasil penelitian lain
menunjukkan bahwa penambahan gambar pada bahasa lisan dan tertulis dapat meningkatkan perhatian,
pemahaman, ingatan dan kepatuhan terutama pada
seseorang yang memiliki kemampuan baca yang
rendah maupun sangat rendah. Gambar dan kalimat
yang sederhana pada media cetak membantu orang
yang memiliki kemampuan baca yang sangat rendah
sebagai pengingat ketika di rumah (Houts PS et al,
2006).
Selain pendidikan kesehatan melalui kombinasi
ceramah dan media visual kalender, hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi
pemilihan penolong persalinan di Kecamatan Solokan Jeruk meliputi sosiokultural yang mendukung
persalinan oleh tenaga kesehatan, pengetahuan baik
dan cukup tentang pentingnya pemilihan penolong
persalinan, dan jumlah kunjungan pemeriksaan kehamilan. Pendidikan kesehatan pada ibu hamil melalui kombinasi ceramah dan media visual kalender
mampu lebih meningkatkan pemilihan penolong
persalinan oleh tenaga kesehatan, walaupun terdapat
pengaruh pengetahuan, sosiokultural yang mendukung dalam pemilihan penolong persalinan oleh tenaga
kesehatan, dan jumlah kunjungan pemeriksaan kehamilan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, pendidikan
kesehatan melalui kombinasi ceramah dan media
visual kalender dapat diterapkan pada wilayah dengan karakteristik ibu berpengetahuan kurang tentang
pentingnya persalinan oleh tenaga kesehatan, jumlah
kunjungan pemeriksaan kehamilan < 4 kali, serta sosiokultural yang tidak mendukung, sebagai salah satu
upaya meningkatkan cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan.
Dalam penelitian ini, pengaruh positif dari pendidikan kesehatan melalui kombinasi ceramah dan
media visual kalender terhadap pemilihan penolong
persalinan masih dapat ditingkatkan karena pada saat
pelaksanaan penelitian penceramah pada kelompok
perlakuan tidak sama di setiap desa. Penceramah perlu dipertimbangkan karena pengalaman dan kemampuan penceramah yang meliputi penguasaan ilmu dan
keterampilan serta sikap yang dimiliki, memengaruhi
keberhasilan pendidikan kesehatan. Para pendidik
kesehatan harus menyesuaikan pembicaraan dan tindakan dengan sasaran pendidikan kesehatan. Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa penceramah yang
efektif, yaitu bila melakukan ceramah dengan terorganisasi secara baik, kompeten, selalu melibatkan peserta, dan ramah. sedangkan penceramah yang tidak
efektif diantaranya tidak membuat perencanaan ceramah, datang terlambat, tidak berpengetahuan, tidak
berkontribusi terhadap presentasi seminar, mengintimidasi, tidak melibatkan peserta ceramah, dan bias
dalam memberikan penilaian (Chireshe R, 2011).
Oleh karena itu perlu pertimbangan penceramah yang
sama pada setiap kelompok subjek penelitian sehingga hasil penelitian tidak bias dan dapat meningkatkan
keefektifan ceramah.
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian diatas tentang Intervensi Kombinasi Ceramah Dan Media Visual Kalender
Dalam Meningkatkan Pemilihan Penolong Persalinan
diperoleh simpulan sebagai berikut: Pendidikan kesehatan pada ibu hamil melalui kombinasi ceramah dan
media visual kalender berpengaruh terhadap pemilihan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan di
Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung. Persalinan oleh bukan tenaga kesehatan dapat dihindarkan jika ibu hamil memperoleh pendidikan kesehatan
melalui kombinasi ceramah dan media visual kalender. Pemilihan penolong persalinan pada ibu hamil
yang diberikan pendidikan kesehatan melalui kombinasi ceramah dan media visual kalender dipengaruhi
oleh faktor pengetahuan, jumlah kunjungan pemeriksaan kehamilan dan sosiokultural. Pendidikan kesehatan pada ibu hamil melalui kombinasi ceramah dan
media visual kalender mampu lebih meningkatkan
pemilihan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan
walaupun terdapat pengaruh pengetahuan, sosiokultural, dan jumlah kunjungan pemeriksaan kehamilan.
Untuk penelitian lanjutan agar dapat mengurangi
bias dengan cara mengontrol semua keterbatasan
dalam penelitian ini, yaitu penceramah yang sama,
dan pengecekan penempatan kalender. Penelitian selanjutnya juga dapat menganalisis berbagai visualisasi media visual kalender sesuai kondisi masyarakat
Sulistiawati dkk, Intervensi Kombinasi Ceramah Dan Media,...
setempat. Pendidikan kesehatan melalui kombinasi
ceramah dan media visual kalender sebaiknya dapat diterapkan pada ibu hamil di puskesmas wilayah
kerja Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung
dan wilayah dengan karakteristik ibu berpengetahuan
kurang tentang pentingnya persalinan oleh tenaga
kesehatan, jumlah kunjungan pemeriksaan kehamilan
< 4 kali, serta sosiokultural yang tidak mendukung,
sebagai salah satu upaya meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
DAFTAR RUJUKAN
Anya SE, Hydara A, Jaiteh LES. Antenatal care in
The Gambia: Missedopportunity for information, education and communication.
BMC Preg Childbirth. 2008 (diunduh 18
Oktober 2012);8(9):1-7. Tersedia dari: Biomed Central. http://www.biomedcentral.
com/1471-2393/8/9
Barlow JH, Pennington DC. The patient education
leaflets for people with rheumatoid arthritis:
a controlled study. Psychology, Health &
Medicine. 1998;2(3):34-41.
Bermal NN, Bravo LC. Clinical profile and outcome
of Tetanus Neonatorum: A preliminary report. PIDSP Journal. 2004;8(1):11-15.
Bernis L, Sherratt DR, Abouzahr C, Van Lerberghe
W. Skilled attendants for pregnancy and
postnatal care. Brit Med Bull. 2003;67:3957.
Cardenas LM, Ross DD. Effects of an oral health
education program for pregnant women. J of the Tennessee Dental Association.
2010;90(2):23-26.
Chireshe R. Effective and ineffective lecturers: university students’ perspective in Zimbabwe.
Anthro. 2011;13(4):265-269.
Darmstadt GL, Bhuta ZA, Cousens S, Adam T,
Walker N, de Bernis L. Lancet neonatal
survival steering team. Evidance based,
cost-effective interventions: how many
newborn babies can we save? Lancet.
2005;365(9463):977-988.
Emilia O. Promosi kesehatan dalam lingkup kesehatan reproduksi. Yogyakarta: Pustaka
Cendekia Press; 2008:27-115.
Gawwad ESA, El-Herishi S. Asthma education for
school staff in Riyadh City: effectiveness
of pamphlets as an educational tool. J Egypt
Public Health Assoc. 2007;82(1&2):147171.
Graham W, Bell JS, Bullough CHW. Can skilled
attendances at delivery reduce maternal
mortality in developing countries? Stud
76
HSO&P. 2001;17:97–129.
Houts PS. Doak CC. Doak LG. Loscalzoc MJ. The
role of pictures in improving health communication: A review of research on attention,
comprehension, recall, and adherence. Patient Edu Couns. 2006;61:173–190.
Itina SM. Characteristics of traditional birth attendants and their beliefs and practices in the
Offot Clan, Nigeria. Bull WHO. 1997;75
(6): 563-567.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(BAPPENAS). Peta jalan percepatan pencapaian tujuan pembangunan milenium di
Indonesia. Jakarta. 2010:101-124.
Kreuter MW, Caburnay CA, Chen JJ, Donlin MJ.
Effectiveness of individually tailored calendars in promoting childhood immunization
in urban public health centers. Am J Pub
Health. 2004;94(1):122-127.
Lawn JE, Cousens S, Zupan J. Lancet neonatal survival steering team. 4 million neonatal deaths
: when? where? why? Lancet. 2005;365
(9462):891-900.
Magoma M, Requejo J, MR Campbell O. Cousens
S. Filippi V. High ANC coverage and low
skilled attendance in a rural Tanzanian
district: a case for implementing a birth
plan intervention. BMC Preg Childbirth.
2010;10(13):1-12.
Notoatmodjo S. Pendidikan dan perilaku kesehatan.
Jakarta. Rineka Cipta; 2003:8-134.
Peterson ES, Dougherty SA. Introduction to visual
strategies. service, resource, and research for
education. Allegheny Intermediate Unit 3.
(diunduh 24 September 2012):4-12. Tersedia dari: http://www.aiu3.net/uploadedFiles/
Curriculum_Instruction_and_Professional_Development/Individuals_with_Disabilities_Education_Act/Intro%20to%20
Visual%20Strategies.pdf
Statistics Indonesia (Badan Pusat Statistik—BPS),
National Population and Family Planning
Board (BKKBN), and Kementerian Kesehatan (Kemenkes—MOH), and ICF International. 2013. Indonesia Demographic
and Health Survey 2012. Jakarta, Indonesia:
BPS, BKKBN, Kemenkes, and ICF International. 2013:118-122.
Seidel R. Behavior change perspectives and communication guidelines on six child survival interventions. Washington: the Academy for Educational Development and the
Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health/Center for Communication Pro-
77
JURNAL KEBIDANAN KHATULISTIWA, Volume I Nomor 2 Juli 2015, hlm. 70 - 77
grams and United Nations Children’s Fund.
December 2005:ix-xii.
Singh SP, Garg N, Mohapatra SC, Mishra RN. Effect of some health educational techniques
in disseminating the knowledge about HIV/
AIDS among adolescent students. Indian
J Community Medicine. January-March
2005;30(1):1-3.
Spezzini S. Effects of visual analogies on learner
outcomes: Bridging from the known to the
unknown. Int J Scholarship Teach Lear.
2010;4(2):1-30.
Strick, S. Strategies to embrace the adult learner. In G. Ramsborg (Ed.), Professional
Meeting Management (5th ed.), Dubuque,
Iowa: Kendall/Hunt Publishing Company;
2005:247-263.
Suliha U, Herawani, Sumiati, Resnayati Y. Pendidikan kesehatan dalam keperawatan. Jakarta:
EGC; 2001:1-85.
Sundari TK. Can health education improve pregnancy
outcome?: Report of a grassroots action-education campaign. J Fam Welfare. March
1993;39(1):1-12.
Sudo N. Characteristics of educational leaflets that
attract pregnant women. Health Services Insights: 2011;(4):1–10.
United Nation. End poverty 2015 makes it happen.
Millennium Development Goals Fact Sheet.
United Nation Headquarter. New York.
2008:1-2.
Verderese MDL, Turnbull LM. The traditional birth
attendant in maternal and child helath and
family planning : A guide to her training and
utilization. WHO. Geneva; 1975:7-12.
Weil P. Ephemera. ETCetera September 2010(diunduh 10 Agustus 2012);(91):6-9. Tersedia dari: http://www.udel.edu/anthro/
ETC91-Ephemera.pdf.
World Health Organization. Birth and emergency
preparedness in antenatal care; Integrated
Management of Pregnancy And Childbirth
(IMPAC). Departement of Making Pregnancy Safer WHO; 2006 (diunduh 19 September 2012);1(9):5. Tersedia dari http://
www.who.int /reproductivehealth/publications/maternal_perinatal_health/emergency_preparedness_antenatal_care.pdf
Download